Tantangan Global Mengatasi Kerawanan Pangan: Kerawanan Pangan: Peran dan Upaya G20 Mahendra Siregar Wamendag/Sherpa G20 Indonesia
Disampaikan pada Round Table Discussion: INFID g ownership Indonesia di p G20: Penguatan g Pangan g yyang Berkelanjutan?” g j “Membangun Jakarta, 28 Maret 2011 1
Alur Presentasi Alur Presentasi • Kerawanan Pangan Kerawanan Pangan • Pembahasan dalam forum G20 b h d l f G20 • Kepentingan dan Peran Indonesia
2
Situasi Kerawanan Pangan Dunia • Pada bulan Desember 2010, indeks 2010 indeks harga pangan FAO mencatat rekor tertinggi melebihi harga saat krisis pangan tahun 2007‐2008. • Kenaikan harga pangan mendorong meningkatnya jumlah penduduk yang menderita meningkatnya jumlah penduduk yang menderita kelaparan hingga menembus angka 1 milyar orang untuk pertama kalinya pada tahun 2009. • Ancaman terhadap pencapaian MDGs tahun 2015 (kh (khususnya MDG 1 k i ki MDG 1: kemiskinan dan kelaparan). d k l ) 3
…samb • Harga pangan dunia: o Cenderung meningkat dan fluktuatif; o Korelasi dengan harga energi sangat tinggi;
• Dampak musiman: D k i o Perkembangan cuaca yang kurang baik; o Reaksi negara‐negara terhadap perubahan stok; Reaksi negara‐negara terhadap perubahan stok; o Fluktuasi nilai tukar mata uang
• Perubahan struktural: Perubahan struktural: o Peningkatan jumlah populasi dunia; g p p p p g gg o Peningkatan populasi berpendapatan menengah dan tinggi; o Komoditas pangan dipakai untuk input energi. 4
Apakah kita sekarang sedang berada pada era dimana harga komoditas cenderung di level yang tinggi? • Tren harga pangan di dunia sudah mulai beralih: Setelah tahun 2004, rata‐rata harga riil energi dan komoditi pertanian l bih tinggi lebih i i 182% dan d 35% dibandingkan dib di k rata‐rata harga h pada d periode i d tahun 1986 ‐ 2003 300 250
Real indices 2000 = 100
Energy Up 182% p
200
Agriculture 150
Up 35% 100 50 0
Source: World Bank
5 5
…with food prices and energy prices firmly linked, 0.9 0.8
3 years moving correlation between growth in energy & food prices
0.7 0.6 05 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 ‐0.1
S Source: estimated from World Bank data ti t d f W ld B k d t
6
Perkiraan Supply, Demand dan Stok Serelia Dunia 2010/11 Dibanding 2009/2010 (Juta ton)
Sumber: FAO
Terlihat jelas bahwa perkiraan produksi pangan serealia menurun pada 2010/11, namun konsumsi selalu meningkat, sehingga stok/ketersediaan juga menurun. 7
Perbandingan Harga DN dan LN Jan 2007 S/D Des 2010 Untuk Beras dan Minyak Goreng 12000
14500 14000
11000
Thai 5%
Migor (LN)
13500
10000
13000
Thai 15%
9000
Kemasan (DN)
12500
(Rp/K Kg)
(Rp/ /Kg)
12000 8000
7000
11500 11000 10500
6000
10000 5000
9500
Beras Umum (DN)
4000
9000
Beras Termurah (DN)
Curah (DN)
8500 3000 Jan'07Feb'07Mar'07Apr'07Mei'07Jun'07Jul'07Agt'07Sep'07Okt'07Nov'07Des'07Jan'08Feb'08Mar'08Apr'08Mei'08Jun'08Jul'08Agt'08Sep'08Okt'08Nov'08Des'08Jan'09Feb'09Mar'09Apr'09 Mei'09Jun'09Jul'09Agt'09Sep'09Okt'09Nov'09Des'09Jan'10Feb'10Mar'10Apr'10 Mei'10Jun'10Jul'10Agt'10Sep'10Okt'10Nov'1Des' 0 10 *)
8000 2007 DN-Umum (Kg)
2008
2009
2010
Jan'10
Feb'10
Mar'10
Apr'10
Mei'10
Jun'10
DN-Termurah (Kg) 4946 4850 4729 4466 4722 4722 4686 4739 4768 4766 4770 4910 5105 5066 4938 4876 4979 5118 5123 5230 5247 5247 5237 5308 5396 5511 5502 5471 5473 5484 5487 5427 5462 5451 5436 5604 6079 6264 6036 5951 6082 6093 6417 6695 6720 6756 6901 7292 Thai 5%
4255 4306 4307 4242 4210 4388 4552 4569 4421 4519 4741 4884 4977 5890 7381 9864 1119210213 9647 9074 9042 8414 8357 8650 7964 8719 8964 7804 7179 7460 7709 7524 6854 6288 6488 7561 6945 6891 6082 5715 5620 5454 5408 5348 5674 5792 6151 6471
Thai 15%
3940 4010 4140 4120 4060 4120 4230 4330 4380 4430 4620 4760 4895 5694 6711 9637 10990 9764 9131 8523 8435 7744 7687 7965 7460 8228 8293 7292 6781 6942 7110 6939 6316 5866 6050 7116 6571 6511 5772 5497 5352 5184 5176 5129 5451 5633 5945 6206
*) Angka Sementara, Sumber : BPS dan Kemendag
• Tahun 2008 harga beras dunia meningkat lebih dari 2 kali lipat dan sangat bergejolak dibandingkan harga kali lipat dan sangat bergejolak dibandingkan harga DN • Sejak Juli 2010 harga beras DN meningkat signifikan; mencapai 14‐30% lebih tinggi daripada harga internasional.
Jul'10
Agt'10
Sep'10
Okt'10
Nov'10
Des'10 *)
2010
5942 6445 6414 6083 5955 5949 5944 5965 5977 5981 5985 6147 6405 6375 6221 6132 6253 6406 6405 6404 6436 6440 6441 6502 6594 6725 6706 6643 6641 6640 6640 6659 6699 6705 6707 6938 7495 7721 7485 7393 7403 7601 8037 8383 8430 8493 8668 9115
Curah DN
9207
9110
9215
9238
9129
9084
9125
9600
9868
10025
10721
11151
Kemasan DN
11179
11120
11072
10988
10959
10950
10869
10868
10915
10923
11208
11610
Estimasi Migor LN (Paritas Impor)
10237
10209
10357
9970
9940
9711
9849
10912
10750
11547
12729
13869
*) Angka Sementara, Sumber : BPS dan Kemendag
• Kenaikan harga minyak goreng kemasan DN bulan Des 2010 dibanding Jan 2010 sebesar 3%; sedangkan Migor 2010 dibanding Jan 2010 sebesar 3%; sedangkan Migor curah DN meningkat 20% mengikuti harga LN 30%. • Migor kemasan cukup stabil dibanding migor curah dan migor LN yang cukup bergejolak. 8
… dan Situasi Pangan Global sudah mencapai rekor • Indeks Harga Pangan (FAO) telah meningkat selama tujuh bulan berturut‐turut • Rata‐rata harga pangan global sekarang sudah berada di atas rata‐rata pada d t h tahun 2008 dengan 2008, d puncakk harga h pada d k komoditi diti gula, sayuran, dan sereal yang meningkat pesat.
Source: FAO Global Information and Early Warning System on Food and Agriculture
9 9
Harga berada pada level tinggi dan volatile ‐ Tertinggi T ti i sejak j k Tahun T h 1970 ‐ 1970 m/m absolute percent change of nominal prices, 3‐year moving average
Source: World Bank
10
Dan tekanan kemungkinan akan terus meningkat seiring pertumbuhan p p populasi p dan p peningkatan g pendapatan p p Jumlah penduduk dunia sudah lebih dari dua kali lipat sejak tahun 1950 dan akan bertambah 2‐3 milyar lagi pada 2050 Æ dan mereka akan membutuhkan banyak konsumsi.
Global Population Trends 1700 2050 Global Population Trends 1700‐2050
Year
Life Expectancy
Total Fertility Rate
Population
Population Growth
Population <15
Population >65
At birth
Births per women
Billions
%/year
%of pop
% of pop
1700
27
6.0
0.68
0.50
36
4
1800
27
6.0
0.98
0.51
36
4
1900
30
5.2
1.65
0.56
35
4
1950
47
5.0
2.25
1.80
34
5
2000
65
2.7
6.07
1.22
30
7
2050
74
2.0
8.92
0.33
20
16
2100
81
2.0
9.46
0.04
18
21
Ronald Lee. “The Demographic Transition: Three Centuries of Fundamental Change”
11 11
Antisipasi krisis pangan pada tahun 2011 dapat lebih berat dibandingkan tahun 2008 • Tahun 2008, Penyebab krisis adalah karena persoalan cuaca yang temporer p saja j • Tahun 2011, krisis pangan sangat kompleks karena terdapat permasalahan pada sisi konsumsi dan sisi Produksi – Dari Dari sisi sisi konsumsi, terjadi konsumsi terjadi lonjakan konsumsi pangan yang luar yang luar biasa yang yang dikarenakan: • Permintaan yang meningkat karena lonjakan penduduk; • Penggunaan komoditas pangan untuk bahan bakar; • Kesejahteraan yang meningkat yang berujung pada kenaikan konsumsi komoditas pangan.
– Dari sisi Produksi, persoalan krisis pangan terjadi karena: • • • • • •
Kerusakan tanah sehingga menjadi kurang produktif; Lahan irigasi yang semakin menurun; Konversi lahan beririgasi teknis untuk usaha non pertanian; Pengalihan air untuk air untuk usaha pertanian ke kebutuhan air warga air warga perkotaan; Produktivitas tanaman yang tidak mengalami kenaikan; Persoalan iklim global.
12
Dampak Terhadap Dalam Negeri: P d Pedang “Bermata Dua” “B t D ”
• Mendorong pertumbuhan ekonomi: – Produksi P d k i komoditas k di meningkat; i k – Penerimaan ekspor meningkat; – Mendorong arus investasi.
• Peningkatan harga pangan yang tajam: – Mendorongg p peningkatan g inflasi umum terutama p pangan; g ; – Tekanan besar kepada kelompok miskin karena peran konsumsi pangan relatif tinggi; – Rentan terhadap kemungkinan arus modal keluar modal keluar yang yang mendadak.
13
Masalah pangan yang sering muncul akhir ini khususnya komoditi cabe, bawang ini, khususnya cabe bawang dan beras Inflasi tahunan Inflasi tahunan
Kontribusi terhadap inflasi bulanan Kontribusi terhadap inflasi bulanan Per cent 1.8
Per cent
0
1.8
Volatile Administered Core Headline Inflation
15
Per cent, YoY 30 45 60
Spices Cereal, …
1.2
1.2
Vegetables Fruits Fats and Oils
0.6
0.6
Meat and Meat … Other Eggs, gg , Milk and …
0.0
0.0
Fresh Fish Beans and Nuts Preserved Fish
-0.6 Jan-09
Source: CEIC
Jul-09
Jan-10
Jul-10
-0.6 Jan-11
0
15
30 45 Per cent, YoY
60 14 14
Inflasi telah meningkat tajam dalam beberapa bulan terakhir, sebagian besar dipicu oleh kenaikan harga pangan, terutama beras dan cabai. cabai • Inflasi umum (headline inflation) mencapai 7% pada bulan Desember, jauh lebih tinggi daripada ramalan APBN‐P sebesar 5,3%, dan 1 persen lebih tinggi di atas tingkat tertinggi dalam rentang target BI target BI. • Inflasi bahan makanantahun 2010 naik sebesar 16% dibandingkan dengan puncak kenaikan 20% selama krisis pangan tahun 2008. • Inflasi Jan‐Feb 2011 mencapai 1,03%,dan y.o.y 6,84% (masih diatas asumsi APBN 5,3 % +/‐ 1.). Inflasi bahan makanan 14 8% (sudah mulai turun tapi harus dijaga terus mengingat keadaan dunia Inflasi bahan makanan 14,8% (sudah mulai turun, tapi harus dijaga terus mengingat keadaan dunia dan iklim 0
6
Per cent, YoY 12 18
70,000
Rupiah per kg
Rupiah Rice (termurah) (RHS)
60 000 60,000
Transportation,… Education, Recreation…
8,000
7,000
50,000
Health 40,000
Clothing
Cabe Merah (LHS)
Cabe Rawit (LHS)
6,000
5 000 5,000
H Housing, i El Electricity, t i it …
30,000
Processed Food,… 20,000
Food
4,000
CPI 10,000
0
6
3,000
12 18 Per cent, YoY
15
Penduduk di bawah garis kemiskinan adalah yang paling terkena dampak dari gejolak harga pangan pangan,, karena merupakan 2/3 dari konsumsi mereka mereka.. Sementara gejolak harga BBM paling mengena pada kalangan menengah atas. atas. Breakdown of Household Cost of Living
F d Food
Source: Susenas
16
16
S U M B E R P A K N E G R A A N W A N A N
‐ Poor infrastructure e.g. Poor infrastr ct re e g irrigation ‐ Fertile land conversion ‐ Food conversion to bio‐fuel ‐ Climate change ‐ Natural disasters
‐ Price volatility ‐ Agriculture subsides ‐ Tariffs ‐ Non‐tariff barriers ‐ Poor transportation oo t a spo tat o
‐ Limited purchasing power due to poverty ‐ Demographic pressure ‐ Change in preference due to income change (e.g. from low income to middle low income to middle income)
Supply side
Market
Food Insecurity
Demand side 17
Pembahasan Isu Pangan di F Forum G20 G20 • Telah menjadi perhatian sejak KTT pertama di Washington DC, November 2008. , • Pada KTT Pittsburgh, September 2009, Leaders sepakat membentuk multilateral trust fund guna mendukung inisiatif yang telah ada sebelumnya saat KTT G8 l’Aquilla, Juli 2009. Trust fund terutama ditujukan untuk pemberdayaan sektor pertanian di negara miskin. • SSebagai b i realisasi li i komitmen k i G20 L d di Pittsburgh, pada G20 Leaders Pi b h d tanggall 22 April 2010 telah dibentuk Global Agriculture and Food Security Program (GAFSP). Bank Dunia bertindak sebagai pengelola. • Pada KTT Seoul, isu ketahanan pangan telah diadopsi dalam salah satu pilar Multi‐year Action Plan on Development. Dalam pilar tersebut disepakati p dua rencana aksi yyaitu: 1) enhance policy ) p y coherence and coordination; dan 2) mitigate risk in price volatility and enhance protection for the most vulnerable. 18
Proses Pembahasan di G20 Proses Pembahasan di G20 Sherpa Channel : Development Working Group Finance Channel : Finance Channel Commodity Study Group
Ag Minister Channel : Ag Deputies Meetings
Food Food Security 19
Prioritas Keketuaan Perancis 2011 Prioritas Keketuaan Perancis 2011 1) International International monetary system monetary system reform; 2) Reducing the excessive volatility of commodity prices; commodity prices; 3) Improving global governance 3) I i l b l (institutions and standards) 20
Perkembangan Pembahasan Perkembangan Pembahasan I f Informasi Pasar dan iP d Transparansi T i
Koordinasi Internasional
Manajemen Resiko Peningkatan produktivitas pertanian 21
Kepentingan Indonesia • Indonesia Indonesia merupakan negara berpenduduk terbesar ke merupakan negara berpenduduk terbesar ke‐4 4 di di dunia sehingga ketahanan pangan penduduknya akan menyumbang pada ketahanan pangan secara global. • Indonesia memiliki sumber daya yang besar di sektor pertanian dengan iklim tropis yang mendukung. Hal ini pertanian dengan iklim tropis yang mendukung. Hal ini menempatkan Indonesia sebagai negara yang berpotensi sebagai produsen pertanian untuk mendukung program k t h ketahanan pangan global. Namun di sisi lain Indonesia tidak l b l N di i i l i I d i tid k mempunyai modal yang cukup untuk mengembangkan sektor pertanian, sehingga investasi langsung di sektor ini sangat diperlukan. 22
Kepentingan Indonesia • Indonesia Indonesia memiliki banyak penduduk dalam kategori rawan memiliki banyak penduduk dalam kategori rawan pangan, sehingga perlu kerjasama internasional untuk itu. • Indonesia merupakan salah satu korban perubahan iklim sehingga membuat rentan (vulnerable) upaya peningkatan ketahanan pangan Untuk itu diperlukan teknologi dan inovasi ketahanan pangan. Untuk itu diperlukan teknologi dan inovasi sektor pertanian yang adaptif terhadap perubahan iklim. • Indonesia perlu mendorong penguatan food security, meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian serta mencegah volatilitas harga pangan yang berlebihan serta mencegah volatilitas harga pangan yang berlebihan. 23
Upaya ke Depan p y p ¾ Mendorong koordinasi internasional dalam menetapkan policy response yang cepat dan tepat. td t t j g g p p g g ¾ Menjaga sinergi pembahasan isu ketahanan pangan di berbagai fora internasional (PBB, G8, G20, FAO, WTO, dan berbagai organisasi regional seperti ASEAN). Dalam hal ini, perlu menjaga agar G20 tidak reinvent the wheel. ¾ Mendesak pemenuhan komitmen KTT G‐8 di l’Aquilla (L’Aquila Food S Security Initiative ‐ it I iti ti AFSI) sebesar USD 20 milyar. b USD 20 il g p p gg p p ¾ Meningkatkan transparansi pasar sehingga pelaku ekonomi dapat mengambil keputusan berdasarkan informasi yang akurat. 24
Upaya ke Depan ¾ Memperkuat regulasi pasar derivatif untuk Memperkuat regulasi pasar derivatif untuk membatasi spekulasi yang berlebihan. ¾ Memperkuat investasi di sektor pertanian, termasuk p pembangunan infrastruktur pertanian (antara lain g p melalui public‐private partnership). ¾ Mendorong pengembangan innovative hedging sebagai bagian dari risk management. 25
Terima Kasih Terima Kasih www.kemendag.go.id
26