Lampiran Keputusan Kepala Pusat Diklat Kehutanan. Nomor : SK. 154/Dik-2/2008. Tanggal : 1 Desember 2008. 1.
Nama Diklat
: Manajemen Teknis Kehutanan Tingkat III Planologi Kehutanan (MTK-III PLANO)
2.
Jenjang Diklat : Menengah.
3.
Latar belakang Pendidikan dan pelatihan (Diklat) merupakan salah satu pendekatan utama dalam mengembangkan Sumberdaya Manusia (SDM). Hal ini diselenggarakan sebagai pendekatan terhadap keberhasilan mencapai tujuan organisasi. Tuntutan reformasi yang menghendaki terwujudnya pemerintahan yang bersih, berwibawa, transparan, dan bertekad mewujudkan "good governance". Untuk itu, peningkatkan profesionalisme aparatur (Pegawai Negeri Sipil/PNS) agar memiliki keunggulan bersaing dan makin memegang teguh etika birokrasi dalam memberi ”service excelent” sesuai dengan kepuasan dan keinginan masyarakat, tidak bisa tidak mesti diupayakan secara terus-menerus, jelas, terarah, dan seirama dengan pengembangan kariernya, terlebih-lebih pada era Otonomi Daerah kini. Di dalam organisasi Pemerintah, pembinaan SDM-nya dimungkinkan melalui para pejabat struktural dan fungsional. Sesuai dengan PP Nomor 100 Tahun 2000, jabatan struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang PNS dalam rangka memimpin suatu organisasi negara.
Jabatan struktural merupakan suatu jabatan yang secara
tegas ada pada struktur organisasi bagi PNS yang memiliki potensi dominan untuk memimpin. Selanjutnya, sesuai dengan PP Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS, antara lain disebutkan ”Diklat Teknis
dilaksanakan untuk mencapai persyaratan Kompetensi Teknis yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas PNS”. Di dalam Peraturan Menhut No : P.76 / MenhutII/2006, menyebutkan a.l.: “untuk diangkat dalam jabatan, khususnya jabatan
Struktural (Eselon IV sampai dengan Eselon II), diutamakan telah lulus Diklat Teknis yang ditetapkan oleh masing-masing Eselon I sesuai bidang jabatan”. Diklat bagi para aparat yang dicalonkan menduduki jabatan Eselon III di lingkungan Planologi Kehutanan adalah ”Manajemen Teknis Kehutanan III Bidang
Planologi Kehutanan (MTK III-PLANO)” yang perlu ditetapkan kurikulumnya. 1
4.
Deskripsi Singkat Pelatihan Diklat ini dimaksudkan untuk memberikan bekal bagi para calon pejabat eselon III, khususnya yang bekerja pada bidang ke-planologi-an (penyiap prakondisi pengelolaan kawasan hutan). Oleh karena itu materi utamanya adalah; Manajemen Sistim Informasi Kehutanan, Peraturan Perundangan Kehutanan, Manajemen Konflik, Perencanaan Makro kawasan Hutan, Inventarisasi Hutan, Neraca
dan
Penatagunaan
Valuasi
Sumberdaya
Hutan,
Hutan,
Pemanfaatan,
Pemantapan Penggunaan
Kawasan dan
Hutan,
Perubahan
Fungsi/Peruntukan Kawasan Hutan, Dinamika Tata Ruang Wilayah Hutan, Aplikasi Sistem Informasi Geografis, Penginderaan Jauh, dan materi-materi penunjang yang aktual serta dibutuhkan yang disampaikan di dalam acara sehari-hari, seperti Bahasa Inggris, dan ceramah/Stadium General oleh para pakar (diperkirakan sebanyak ± 6 kali, seperti : a) Penegasan dan pemetaan Batas
Perairan, b)
Pengetahuan tentang Batas Antar Negara, c) PDRB Hijau, d) Pengetahuan tentang Perubahan Iklim (Carbon Trade/CDM/REDD), serta e) Materi terkait Manajemen Hutan Lestari melalui Pembentukan KPH. Untuk lebih meningkatkan ketajaman beberapa aplikasi yang terdapat pada berbagai instansi terkait dengan pencapaian tujuan diklat akan dilaksanakan Karyawisata selama 2 hari, ke Fakultas Teknik Geodesi dan Geomatika-ITB di Bandung, BAKOSURTANAL-Cibinong dan/atau LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) -Jakarta. Selain itu tempat/lokasi praktik lapangan akan dipilih yang memenuhi persyaratan yang dibutuhkan, dan yang tidak bisa diabaikan adalah adanya modul-modul mata pelajaran guna dijadikan pedoman minimal di dalam pelaksanaan diklatnya. Di akhir pembelajaran diklat ini akan dilakukan evaluasi/ujian bagi peserta diklat (metodanya adalah ujian kognitif dan komprehensif). 5.
Maksud dan tujuan Diklat Penyelenggaraan Diklat MTK III-PLANO dimaksudkan agar para tenaga potensial lingkup Badan Planologi Kehutanan yang dipersiapkan menduduki jabatan struktural Eselon III benar-benar siap menjalankan tugas dan fungsinya, serta memiliki kemantapan semangat korsa yang kuat selaku seorang planoloog (penyiap prakondisi pengelolaan kawasan hutan) kehutanan. Untuk itu, tujuan “Diklat MTK III-PLANO” adalah memberikan pengetahuan, ketrampilan, dan dasardasar perilaku manajemen teknis di bidang penyiapan prakondisi pengelolaan 2
kawasan hutan (planoloog kehutanan) bagi para calon pejabat yang dipersiapkan untuk menduduki posisi jabatan Eselon III lingkup planologi kehutanan. 6.
Sasaran Diklat Setelah selesai mengikuti diklat peserta diklat diharapkan : ”Memiliki pengetahuan, kemampuan, ketrampilan, dan dasar-dasar perilaku manajemen teknis di bidang penyiapan prakondisi pengelolaan kawasan hutan (planoloog kehutanan), sehingga menjadi lebih siap dan mampu menduduki posisi dan menangani tugas kegiatan selaku pejabat Eselon III di lingkungan keplanologian kehutanan.
7.
Kelompok Sasaran Diklat a. Jumlah peserta : maksimal 30 orang per kelas/angkatan b. Asal peserta: - Departemen Kehutanan - Unit Pelaksana Teknis Lingkup Badan Planologi Kehutanan - Instansi/dinas-dinas yang mengurusi perencanaan kehutanan di Provinsi, Kabupaten/Kota c. Persyaratan peserta: - PNS yang sedang menduduki jabatan strukrulal Eselon IV potensial dan/atau yang telah menduduki Eselon III (yang dinilai perlu/sudah mengikuti Diklatpim III) yang menangani bidang penyiapan prakondisi pengelolaan kawasan hutan baik di pusat, di daerah, maupun di Unit-unit Pelaksana Teknis, dan/atau pada dinas-dinas yang mengurusi perencanaan kehutanan di Provinsi, Kabupaten/Kota, serta pejabat fungsional setara dan terpilih; - Pangkat minimal Penata (Golongan/ruang = III/c); - Diutamakan yang telah lulus Diklat Pimpinan Tingkat III; - Pendidikan minimal S1/D-IV atau yang dinilai dapat disetarakan dengan itu; - Mendapat Surat penugasan dari Pimpinan Instansi asal peserta. - Belum pernah mengikuti diklat sejenis. - Diupayakan peserta wanita 10 % dari target peserta per kelas/angkatan.
8.
Pengajar, Instruktur, dan Penceramah a. Asal Pengajar/Instruktur: - Widyaiswara Pusat Diklat Kehutanan - Pejabat struktural Departemen Kehutanan 3
- BAKOSURTANAL, LAPAN, Perhubungan Laut, Jawatan Hidro-Oceanografi TNI-AL, dan lainnya yang dipandang dibutuhkan - Perguruan Tinggi. - Instansi/lembaga lain yang relevan (LSM, Vendor peralatan Survey, dll.). b. Persyaratan pengajar/instruktur: - menguasai materi yang diajarkan baik teori maupun praktek. - memiliki pengalaman yang cukup di bidang yang diajarkan. - memiliki pengalaman dan tanggung jawab mengkoordinasikan praktik. - menguasai dan mampu menerapkan metodologi pembelajaran orang dewasa/metoda pembelajaran partisipatif. - mampu menilai hasil belajar peserta. c. Penceramah : orang ahli/pakar pada bidangnya (materi yang diceramahkan). 9.
Tempat Diklat Pemberian teori dilaksanakan di Pusat Diklat Kehutanan, sedangkan
untuk
kegiatan praktik (baik classroom excersice, case - study, maupun laboratorium / studio / lapangan) dilakukan di Pusat Diklat Kehutanan dan di tempat-tempat lain yang memenuhi persyaratan, antara lain : a. Hutan Pendidikan Gunung Walat-Sukabumi b. Balai/Balai Besar TN Gunung Gede-Pangrango/Gunung Halimun-Salak c.
Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu
d. Perum Perhutani/ Unit Pengelolaan Hutan Model e. Kantor Pemerintah (Lingkup Planologi Kehutanan, BAKOSURTANAL, LAPAN, Jawatan HIDROGRAFI AL) dan/atau Perguruan Tinggi (IPB dan/atau ITB). 10. Waktu Diklat Diklat dilaksanakan selama 378 jam pelajaran (JPL) @ 45 menit atau setara dengan 50 hari efektif, terdiri dari 186 Jpl teori dan 192 Jpl praktik. 11. Peralatan dan Bahan a. Peserta dilengkapi personal-use untuk praktik (seperti; sepatu, pakaian, topi/ helm lapangan/jas hujan, tas lapangan/back-pack dan kelengkapan lainnya); b. Alat tulis-menulis, alat-bahan penggambaran peta, dan obat-obatan ringan serta diupayakan olah raga dan pemeriksaan kesehatan secara rutin; 4
c. Untuk ruang kelas/lab/Studio/Aula: OHP/OHT, Lap-top/PC, LCD-Projector, Flipchart, Electronic-board, dan kelengkapan multi media room lainnya; d. Untuk praktik lapangan : alat ukur manual dan dijital (GPS, Theodolit/Total Station, Kompas, Clinnometer, Altimeter-Barometer, Phi-band, Hagameter, Planimeter/Plannix, Curvimeter, dll.), mega-phone, dan handy-talky; e. Berbagai software (piranti lunak) pendukung, hardware, dan peta-peta dasar. f. Serta alat dan bahan kediklatan lainnya yang diperlukan. 12. Daftar Mata Diklat dan Topik-bahasan ceramah MTK III - PLANO No. I.
Nama Mata Pelajaran TEORI
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
II. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Jumlah JPL 186
Bina Suasana Pelatihan Kecerdasan Spiritual Kebijakan Pembangunan Kehutanan Bahasa Inggris (Specific Purposes) Manajemen Sistim Informasi Kehutanan Peraturan dan Perundang-undangan Kehutanan Manajemen Konflik Perencanaan Makro Kawasan Hutan Neraca dan Valuasi Sumberdaya Hutan Inventarisasi Hutan Pemantapan Kawasan Hutan Penatagunaan, Penggunaan dan Perubahan Fungsi / Peruntukan Kawasan Hutan Dinamika Tata Ruang Wilayah Hutan Aplikasi SIG Penginderaan Jauh
PRAKTEK
6 8 8 8 10 8 10 10 10 20 20 24 10 24 10
192
Manajemen Konflik Perencanaan Makro Kawasan Hutan Neraca dan Valuasi Sumberdaya Hutan Inventarisasi Hutan Pemantapan Kawasan Hutan Penatagunaan, Penggunaan dan Perubahan Fungsi / Peruntukan Kawasan Hutan Aplikasi SIG Penginderaan Jauh Observasi Lapang (studi banding) dan Muatan Teknis Substansial
10 10 10 20 20 20
Pelaporan dan pembimbingan, Action-plan dan Seminar
24
(ceramah/studium general)
Jumlah
20 10 48
378
Untuk Muatan Teknis Substansial (melalui ceramah/studium general) dengan topik Bahasan Ceramah (Stadium General) yang merupakan materi penunjang, akan tetapi merupakan hal penting (aktual dan faktual) yang dinilai sangat dibutuhkan oleh peserta diklat guna lebih menajamkan pencapaian tujuan diklat. Diperkirakan 5
tersedia waktu paling banyak 2 hari atau sebanyak ± 6 topik @ selama 2 jam (120 menit), topik-topik dimaksud bisa diseleksi, seperti : a) Penegasan dan pemetaan Batas Perairan, b) Pengetahuan tentang Batas Antar Negara, c) PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Hijau, d) Manfaat Citra Satelit dalam Perencanaan e) Pengetahuan tentang Perubahan Iklim (Carbon Trade/CDM/REDD), f) Topik terkait Manajemen Hutan Lestari (melalui Pembentukan KPH), dan g) Jejaring Informasi Spasial Nasional. Selanjutnya, untuk Observasi Lapang (studi banding) agar lebih meningkatkan ketajaman beberapa aplikasi yang terdapat pada berbagai instansi terkait dengan pencapaian tujuan diklat MTK-III PLANO, maka akan dilaksanakan Karyawisata selama 2 hari, dalam hal ini 1 hari ke Fakultas Teknik Geodesi dan Geomatika-ITB di Bandung, dan 1 hari ke BAKOSURTANAL-Cibinong dan/atau LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional)-Jakarta. Perlu disampaikan disini, bahwa pelaksanaan pembelajaran Bahasa Inggris (Specific Purposes) akan dijadualkan untuk 2 JPL pada setiap minggu sampai dengan terpenuhi sebanyak 8 JPL.
Demikian halnya untuk pelaksanaan
pembimbingan pembuatan laporan, akan tetapi akan dilakukan di mingguminggu terakhir Diklat.
6
13. Silabus Diklat Manajemen Teknik Kehutanan Tingkat III (MTK III) Planologi Kehutanan No.
Mata Pelajaran
JPL
Indikator Keberhasilan
Pokok Bahasan
Metode Belajar Mengajar
I
TEORI
1.
Bina suasana pelatihan
6
Setelah selesai mengikuti pelajaran ini peserta mampu : - Saling mengenal, komunikasi, berjejaring dengan baik, lancar dan membangun komunitas pembelajar yang mantap. - Memiliki senangat dan motivasi (etos kerja) untuk berlatih dan bekerjasama - Memiliki pemahaman baik suasana lingkungan kampus.
1. Perkenalan/ice breaking 2. Peningkatan semangat dan motivasi berlatih & bekerjasama 3. Pemahaman tentang lingkungan kampus
- Ceramah - Permainan - Diskusi
2.
Kecerdasan Spiritual
8
1. Refleksi diri 2. Pengertian IQ, EQ dan SQ 3. Manusia multidimensional 4. Situasi penuh makna 5. Tingkatan kecerdasan spiritual religius 6. Sembilan nilai dasar rimbawan
- Ceramah - Tanya jawab - Diskusi
-
3.
Kebijakan Pembangunan Kehutanan
8
Setelah mengikuti pelajaran ini peserta diharapkan mampu: - Merefleksi diri - Menjelaskan pengertian IQ, EQ, dan SQ - Memahami arti manusia dimensional - Menjelaskan mengenai situasi bermakna yang dapat mengubah jalan hidup manusia - Menjelaskan tingkatan kecerdasan spiritual – religius - Menjelaskan 9 nilai dasar pelaksanaan tugas Rimbawan Setelah selesai mengikuti mata pelajaran ini peserta dapat : - Mengetahui tentang arah pembangunan Kehutanan - Memahami kebijakan prioritas, pemantapan kawasan hutan & fokus pembangunan Planologi Kehutanan
1. Struktur organisasi PLANOLOGI Kehutanan dan kaitan dengan yang lain 2. RPJP dan Renstra PLANOLOGI 3. Pemantapan kawasan hutan 4. Fokus-fokus kegiatan Planologi Kehutanan.
- Ceramah - Diskusi - Tanya Jawab
-
Papan tulis, Alat-alat Tulis, OHP/OHT, Slide Proyektor Komputer LCD
Bahasa Inggris
8
Setelah selesai mengikuti mata pelajaran ini peserta dapat : - Mengetahui lebih jauh penting dan manfaat komunikasi sehari-hari dengan bahasa Inggris - Mengetahui lebih jauh penting dan manfaat berdiskusi, dan presentasi dengan bahasa Inggris
1. 2. 3. 4.
- Diskusi - Tanya Jawab - Penugasan
-
Papan tulis, Alat-alat Tulis, OHP/OHT, Slide Proyektor Komputer LCD
Manajemen Sistim Informasi Kehutanan
10
Setelah selesai mengikuti pelajaran ini peserta dapat : - Mengetahui Desain infrastruktur Sistim Informasi Kehutanan
1. Desain infrastruktur Sistim Informasi Kehutanan 2. Standar operating procedure Sistim Informasi Kehutanan
4.
5.
(Specific Purposes)
186
Alat Bantu Pembelajaran
Communication Speaking Discussion Presentation
- Papan Tulis - OHP/OH - Proyektor Silde / LCD - Computer
Peralatan dan Bahan - Alat dan bahan permainan
Pustaka
- Murtini & Judianto, 2001. epemimpinan di Alam Terbuka, LAN, Jakarta. - Suhaeti T., dkk., 2006. Bina Suasana Pelatihan. Pusat Diklat Kehutanan.
- Ginanjar A., 2006. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual. - Ginanjar A., 2005. ESQ Power.
Papan tulis Alat tulis OHP/OHT Slide Proyektor Komputer LCD - Sound system
- UU No: 41/1999 - UU No: 26/2007 - PP No: 6/2007 jo PP No: 3/2008 - PP No: 38/2008 - Kepmenhut 456/2004 - Kepmenhut 421/2006
- Ceramah - Diskusi - Tanyajawab
-
Papan tulis, Alat tulis, OHP, Slide Proyektor,
- Macammacam buku statistika
- Perpres No. 85/2007 - Keppres No 50/2000 - Inpres No. 6/2001
7
6.
Peraturan dan Perundang-undangan Kehutanan
8
7.
Manajemen Konflik
10
8.
Perencanaan Makro Kawasan Hutan
10
9.
Neraca dan Valuasi Sumberdaya Hutan
10
- Memahami Standar operating procedure Sistim Informasi Kehutanan dan pengelolaan jaringan - Memahami Jaringan Data Spasial Nasional, Simpul, Unit kliring, metadata dan pertukaran data. - Mengetahui model-model data dan statistika kehutanan - Menjelaskan e-government dan pentingnya teknologi informasi Setelah selesai mengikuti pelajaran ini peserta dapat : Menjelaskan peraturan dan perundangundangan yang terkait tata ruang wilayah, keagrariaan, tata guna hutan dan mantapnya kawasan hutan, serta kerjasama antar lembaga Setelah selesai mengikuti pelajaran ini peserta dapat : - Memahami kasus konflik batas dan kawasan hutan di berbagai lokasi - Memahami Sosiologi Pedesaan terkait prakondisi, pengelolaan hutan - Memahami Adat dan Kebudayaan berbagai suku di Indonesia - Memahami masyarakat & pembangunan - Memahami tentang Problem Solving Setelah selesai mengikuti pelajaran ini peserta dapat : - Memahami penyiapan kebijakan, standarisasi, pembimbingan dan evaluasi perencanaan kawasan hutan - Memahami perencanaan makro kawasan hutan, penataan ruang dan dinamika ruang wilayah hutan - Memahami tentang data dan informasi statistik kehutanan dan jejaring komunikasi data dan informasi kehutanan, serta konsep, metodologi & urgensi PDRB Hijau Setelah selesai mengikuti pelajaran ini peserta dapat : - Mengetahui sajian NSDH dan analisanya - Memahami sajian Global Forest
Assessment
- Menjelaskan analisa potensi sumberdaya hutan
3. Model-model data kehutanan 4. Teknologi informasi dan komunikasi 5. JDSN, Simpul Jaringan, Unit Kliring, metadata, dan pertukaran data serta pengembangannya 6. e-government 7. Standar operating procedure Pengelolaan Jaringan Data Spasial Kehutanan 1. Tata Ruang 2. Keagrariaan 3. Tata Guna Hutan 4. Pemantapan Kawasan Hutan 5. Kerjasama antar lembaga
- Penugasan - Studi kasus
- Komputer dan LCD
- Ceramah - Diskusi - Tanya- Jawab - Tugas kelompok - Studi kasus
-
Papan tulis, Alat tulis, OHP, Slide Proyektor, Komputer dan LCD
- Studi kasus konflik batas dan kawasan di berbagai lokasi - Sosiologi Pedesaan terkait prakondisi, pengelolaan hutan - Adat dan Kebudayaan berbagai suku di Indonesia - Masyarakat dan Pembangunan - Problem Solving
-
Ceramah Diskusi Tanya jawab Tugas Kelompok - Studi kasus
-
Papan tulis, Alat tulis, OHP, Slide Proyektor, Komputer dan LCD
Macammacam contoh kasus
- Permenhut P.19/2004 - Kepmenhut No : 635/Kpts-II/1996
- Kebijakan, standarisasi, pembimbingan dan evaluasi perencanaan kawasan hutan - Perencanaan makro kawasan hutan, penataan ruang dan dinamika ruang wilayah hutan - Data dan informasi Statistik kehutanan dan jejaring komunikasi data dan informasi kehutanan - Konsep, metodologi dan urgensi PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Hijau
-
Ceramah Diskusi Tanya jawab Tugas Kelompok Studi kasus
-
Papan tulis, Alat tulis, OHP, Slide Proyektor, Komputer dan LCD
Macammacam contoh kasus
- Perpres No. 7 Tahun 2005 tentang RPJM 2004-2009 - Laporan-laporan penyusunan PDRB Hijau Sektor Kehutanan, Pusat Ren dan Statistik Kehutanan, Dephut
1. Analisa dan penyajian NSDH 2. Menyusun dan penyajian Global
-
Ceramah Diskusi Tanya- jawab Penugasan Studi kasus
-
Papan tulis, Alat tulis, OHP, Slide Proyektor, Komputer dan LCD
- Kepmenhutbun No - Macam644/1999 macam buku Neraca - Permenhut No. P.04/2005 Sumber - Permenhut No Daya P.10/2006 - Contoh laporan NSDH
Forest Resource Assessment
3. Analisa potensi sumber daya hutan
kehutanan - Contoh aplikasi - Sistim data base kehutanan
- UU No: 41/1999 - UU No: 26/2007 - PP No: 6/2007 jo PP No: 3/2008 - PP No: 38/2008
8
10.
Inventarisasi Hutan
20
11.
Pemantapan Kawasan Hutan
20
12.
Penatagunaan, Penggunaan dan Perubahan Fungsi / Peruntukan Kawasan Hutan
24
Setelah selesai mengikuti pelajaran ini peserta dapat : - Memahami pentingnya Inventarisasi hutan dan sosial budaya masyarakat; - Melakukan pengembangan teknik inventarisasi hutan dan sosial budaya dan statistika terapan; - Menganalisa dan evaluasi hasil kegiatan inventarisasi hutan - Mengembangan kriteria dan standar, norma , prosedur Inventarisasi hutan dan sosial budaya - Melaksanakan Bimbingan teknis inventarisasi hutan dan sosial budaya Setelah selesai mengikuti pelajaran ini peserta dapat : - Memahami proses pengukuhan (penunjukan sampai dengan penetapan), BATB dan Enclave - Menjelaskan Penataan dan Pemetaan Kawasan Hutan - Menjelaskan penetapan fungsi dan pembagian fungsi Hutan - Mengetahui tata cara pemecahan masalah / konflik kawasan - Menjelaskan Orientasi dan rekonstruksi batas
1. Inventarisasi hutan dan sosial budaya 2. Pengembangan teknik inventarisasi hutan dan sosial budaya 3. Statistika terapan 4. Analisa dan evaluasi hasil kegiatan inventarisasi hutan 5. Pengembangan kriteria dan standar, norma , prosedur Inventarisasi hutan dan sosial budaya 6. Bimbingan teknis inventarisasi hutan dan sosial budaya 1. Kegiatan pengukuhan hutan 2. Penunjukan kawasan hutan 3. Penataan dan Pemetaan Kawasan Hutan 4. Berita Acara Tata Batas Hutan 5. Penetapan fungsi kawasan Hutan 6. Pemecahan masalah / konflik kawasan 7. Enclave 8. Orientasi dan rekonstruksi batas 9. Pembagian kawasan hutan kedalam fungsi-fungsi
- Ceramah - Diskusi - Tanyajawab - Penugasan - Studi kasus
-
Papan tulis, Alat tulis, OHP, Slide Proyektor, Komputer dan LCD
- Macammacam peralatan ukur diameter dan tinggi pohon
- Mulyadi At. Dkk., 2000. Modul Inventarisasi Hutan. Pusat Diklat Kehutanan dan Perkebunan-Bogor. - Simon, 1993. Metode Inventore Hutan. Aditya Media. Yogyakarta. - Permenhut P.67/2006 - Permenhut P. 34/2007
- Ceramah - Diskusi - Tanyajawab - Tugas Kelom pok dan perorangan - Studi kasus
-
Papan tulis, Alat tulis, OHP, Slide Proyektor, Komputer dan LCD
- Macammacam peralatan ukur arah dan jarak - Contoh dokumen pengukuhan hutan dan kawasan perairan
- SKB Mentan- MenhutBPN Tahun 1990. - SK Menhut No. 250/1996; - No. 418/ 1993; - No.70/ 2001; No. 48/2004; - No.146/ 2003; No.382/2004 - Permenhut P.31/ 2005; - No. P. 26 2007 - Sk Menhut No. 32/ 2001; - PP No. 44/2004; - SK Menhut No. 364 & 365
Setelah selesai mengikuti pelajaran ini peserta dapat : - Menjelaskan perubahan fungsi dan peruntukan kawasan hutan - Menjelaskan kajian Pelepasan, tukar menukar, dan relokasi kawasan hutan - Memahami tata penilaian rencana perubahan peruntukan kawasan - Menjelaskan analisa penggunaan dan pemanfaatan kawasan hutan - Memahami data base penggunaan dan pemanfaatan kawasan - Menganalisa penyiapan areal penggunaan dan pemanfaatan kawasan hutan dan data serta peta - Menelaah areal untuk kebijakan penggunaan dan pemanfaatan
1. Analisa perubahan fungsi dan peruntukan kawasan hutan 2. Analisa dan kajian Pelepasan, tukar menukar, dan relokasi kawasan hutan 3. Penilaian rencana perubahan peruntukan kawasan hutan 4. Analisa penggunaan dan pemanfaatan kawasan hutan 5. Evaluasi data base penggunaan dan pemanfaatan kawasan 6. Analisa penyiapan areal penggunaan dan pemanfaatan kawasan hutan 7. Telaahan areal untuk kebijakan penggunaan dan pemanfaatan 8. Analisa data dan peta kawasan
- Ceramah - Diskusi - Tanya- jawab - Penugasan - Studi kasus
-
Papan tulis, Alat tulis, OHP, Slide Proyektor, Komputer dan LCD
Macammacam contoh lapangan
- Permenhut No. P.19/2007, No. P. 20/2007; - PP No. 6/2006 - No. P.14/2005; - No. P. 64/2006; - No. P23/2007; - No. P.37/2007; - UUNo. 29 th 2004.
9
13.
Dinamika Tata Ruang Wilayah Hutan
10
Setelah selesai mengikuti pelajaran ini peserta dapat : - Menjelaskan Tata Ruang Wilayah Nasional, Propinsi dan Kabupaten/Kota - Menjelaskan Tata Guna Hutan, Tanah, dan Perairan - Menjelaskan pembentukan unit pengelolaan hutan - Memahami laporan hasil analisa pembentukan unit pengelolaan hutan
1. Data Ruang Wilayah Nasional, 2. Propinsi dan Kabupaten/Kota 3. Tata Guna Hutan, Tanah, Perairan 4. Analisa proses pembentukan unit pengelolaan hutan 5. Pelaporan hasil analisa dan kajian pembentukan unit pengelolaan hutan
- Ceramah - Diskusi - Tanyajawab
-
14
Aplikasi SIG
24
1. Informasi Spasial 2. Perpetaan dijital 3. Dinamika Spasial 4. GPS Handheld, Navigasi, Mapping dan Geodetic 5. Program komputer dari GPS dengan berbagai software 6. Pedoman SIG 7. Analisa Data dan Informasi Spasial 8. Koreksi hasil analisis SIG 9. Pengembangan SIG
-
-
15
Penginderaan Jauh
10
Setelah selesai mengikuti pelajaran ini peserta dapat : - Menjelaskan tentang Informasi Spasial dan perkembangan pemetaan dijital serta dinamikanya - Menjelaskan Penggunaan GPS Handheld, Navigasi, Mapping dan Geodetic - Mengetahui Aplikasi program komputer dari GPS dengan berbagai software - Memahami Pedoman SIG - Mengetahui Analisa Data dan Informasi Spasial serta koreksi hasil analisis SIG - Mengetahui Perkembangan SIG Setelah selesai mengikuti pelajaran ini peserta dapat : - Menjelaskan tentang Penginderaan jauh, Teknologi Satelit dan citra satelit - Mengetahui Penilaian / analisis penginderaan jauh - Mengetahui perkembangan sistem inderaja
1. Penginderaan jauh 2. Teknologi Satelit dan citra satelit 3. Penilaian analisis penginderaan jauh 4. Pengembangan sistem inderaja
Setelah melaksanakan pelajaran praktik ini maka peserta dapat: Melakukan Problem Solving kehutanan (terkait pemantapan kawasan hutan) dengan prinsip win-win
Pemecahan masalah / konflik dengan win-win solution
II. PRAKTIK 1.
Manajemen Konflik
- UU No: 26/2007 - Permenhut No. 19/2007; - No. P. 20/2007; - PP No. 6/2006 - No. P.14/2005; - No. P. 64/2006; - No. P23/2007; - No. P.37/2007; - UUNo. 29 th 2004.
Papan tulis, Alat tulis, OHP, Slide Proyektor, Komputer dan LCD
Papan tulis, Alat tulis, OHP, Slide Proyektor, Komputer dan LCD - Laboratorium
Berbagai software SIG
- Indrabudi dkk. 2000. Modul Pelatihan Sistim Informasi Geografis. Pusat Diklat Kehutanan dan PerkebunanBogor.Baplan, 2000. - Pedoman Penyusunan Data Spasial Dijital. Jakarta-Agustus 2000.
- Ceramah - Diskusi - Tanyajawab - Penugasan
-
Papan tulis, Alat tulis, OHP, Slide Proyektor, Komputer dan LCD
Contoh macammacam citra dari berbagai wahana
- Kepdirjen INTAG No. 25/Kpts/VII-1/1997 tanggal 5 Oktober 1997 tentang Prosedur Kerja Pemeriksaan Peta Penafsiran Citra Satelit untuk Keperluan Pengusahaan Hutan dan Keperluan Lain Sejenis.
- Penjelasan - Praktek lapang - Olah data, gambar peta, analisa - Studi kasus
-
Papan tulis, Alat tulis, OHP, Slide Proyektor, Komputer dan LCD
Alat dan bahan praktik dan macammacam contoh, di masyarakat sekitar hutan
Ceramah Diskusi Tanya- jawab Tugas Kasus
192 10
10
Setelah selesai mengikuti praktik ini peserta dapat : - Menyiapkan kebijakan, standarisasi, bimbingan dan evaluasi perencanaan kawasan hutan - Membuat perencanaan makro kawasan hutan, penataan ruang wilayah hutan - Memanfatkan data dan informasi statistik kehutanan dan jejaring komunikasi data dan informasi kehutanan, - Membuat perencanaan berbasis PDRB Hijau Setelah melaksanakan pelajaran praktik ini maka peserta dapat: Membuat sajian NSDH dan analisanya
- Kebijakan, standarisasi, pembimbingan dan evaluasi perencanaan kawasan hutan - Perencanaan makro kawasan hutan, penataan ruang dan dinamika ruang wilayah kehutanan - Data dan informasi Statistik kehutanan dan jejaring komunikasi data dan informasi kehutanan - Konsep, metodologi dan urgensi PDRB Hijau - NSDH dan analisa NSDH
- Penjelasan - Tugas - Praktik
-
Papan tulis, Alat tulis, OHP, Slide Proyektor, Komputer dan LCD
- Penjelasan - Praktek lapang - Olah data, peta & analisa - Kasus
-
Papan tulis, Alat tulis, OHP, Slide Proyektor, Komputer / LCD
Alat dan bahan praktik lapang, dan macammacam contoh
20
Setelah melaksanakan pelajaran praktik ini maka peserta dapat: - Melaksanakan Inventarisasi hutan dan sosial budaya - Mengembangkan teknik inventarisasi hutan dan sosial budaya - Menganalisa dan evaluasi hasil kegiatan inventarisasi hutan - Melakukan Bimbingan teknis inventarisasi hutan dan sosial budaya
1. Inventarisasi hutan dan sosial budaya 2. Pengembangan teknik inventarisasi hutan dan sosial budaya 3. Analisa dan evaluasi hasil kegiatan inventarisasi hutan 4. Bimbingan teknis inventarisasi hutan dan sosial budaya
- Penjelasan - Praktek lapang - Olah data, gambar peta, analisa - Diskusi
-
Papan tulis, Alat tulis, OHP, Slide Proyektor, Komputer dan LCD
Alat dan bahan praktik lapang, dan macammacam contoh, lokasi hutan diklat
Pemantapan Kawasan Hurtan
20
Setelah melaksanakan pelajaran praktik ini maka peserta dapat: - Melakukan pengukuhan (penunjukan sampai dengan penetapan), - Pembuatan dan rapat Tata Batas - Melaksanakan Orientasi dan rekonstruksi batas
1. proses pengukuhan (penunjukan sampai dengan penetapan), 2. PTB/BATB 3. Pemecahan masalah / konflik kawasan 4. Orientasi dan rekonstruksi batas
- Penjelasan - Praktek lapang/kasus - Olah data, gambar peta, analisa - Diskusi
-
Papan tulis, Alat tulis, OHP, Slide Proyektor, Komputer dan LCD
Alat dan bahan praktik lapang, dan macammacam contoh, lokasi hutan diklat
Penatagunaan, Penggunaan dan Perubahan Fungsi / Peruntukan Kawasan Hutan
20
Setelah melaksanakan pelajaran praktik ini maka peserta dapat: - Melakukan kajian Pelepasan, tukar menukar, dan relokasi kawasan hutan - Menilai rencana perubahan peruntukan kawasan - Menganalisa penggunaan dan pemanfaatan kawasan hutan - Menganalisa penyiapan areal penggunaan dan pemanfaatan kawasan dan data serta peta - Menelaah areal untuk kebijakan penggunaan dan pemanfaatan
1. Pelepasan, tukar menukar, dan relokasi kawasan hutan 2. Penilaian rencana perubahan peruntukan kawasan 3. .Analisa penggunaan dan pemanfaatan kawasan hutan 4. Penyiapan areal penggunaan dan pemanfaatan kawasan hutan dan data serta peta 5. Kebijakan penggunaan dan pemanfaatan
- Penjelasan - Praktek lapang - Olah data, gambar peta, analisa - Diskusi
-
Papan tulis, Alat tulis, OHP, Slide Proyektor, Komputer dan LCD
Alat dan bahan praktik lapang, dan macammacam contoh, KPH Model
2.
Perencanaan Makro Kawasan Hutan
10
3.
Neraca dan Valuasi Sumberdaya Hutan
10
4.
Inventarisasi Hutan
5.
6.
Macammacam contoh kasus
- Perpres No. 7 Tahun 2005 tentang RPJM 2004-2009 - Laporan-laporan penyusunan PDRB Hijau Sektor Kehutanan, Pusat Ren dan Statistik Kehutanan, Dephut
11
7.
Aplikasi SIG
20
Setelah melaksanakan pelajaran praktik ini maka peserta dapat: - Menganalisa Informasi Spasial - Melakukan Analisa Data dan Informasi Spasial serta koreksi hasil analisis SIG - Melakukan Perpetaan secara dijital - Menggunakan GPS dan aplikasi program komputer dari GPS dengan berbagai software
1. Informasi Spasial dan dinamikanya 2. Analisa Data dan Informasi Spasial serta koreksi hasil analisis SIG 3. Perpetaan dijital 4. GPS dan aplikasi program komputer dari GPS dengan berbagai software
- Penjelasan - Praktek lapang - Olah data, gambar peta - Diskusi
-
Papan tulis, Alat tulis, OHP, Slide Proyektor, Komputer dan LCD
8.
Penginderaan Jauh
10
Setelah melaksanakan pelajaran praktik ini maka peserta dapat: - Melaksanakan uji coba penafsiran Penginderaan jauh, dan citra satelit - Menilai analisis penginderaan jauh
1. Penginderaan jauh, dan Teknologi citra satelit 2. Penilaian / analisis penginderaan jauh
- Penjelasan - Praktek lapang - Olah data, gambar peta - Diskusi
-
Papan tulis, Alat tulis, OHP, Slide Proyektor, Komputer dan LCD
Observasi Lapang
48
Setelah melaksanakan pelajaran ini maka 1. Topik-topik dimaksud seperti : peserta dapat: a) Penegasan Batas Perairan, - Memahami beberapa Muatan Teknis b) Pengetahuan Batas Antar Negara, Substansial (melalui ceramah/studium c) PDRB Hijau, general) sebanyak ± 6 topik pilihan d) Pengetahuan Perubahan Iklim - Meningkatkan ketajaman beberapa f)Jejaring Informasi Spasial Nasional. aplikasi pada berbagai instansi terkait 2. Ke Fakultas Teknik Geodesi dan dengan pencapaian tujuan Geomatika-ITB dan BAKOSURTANAL dan/atau LAPAN - Penyusunan laporan rencana Setelah melaksanakan pelajaran praktik tindak dengan pembimbingan ini maka peserta dapat: - Presentasi, seminar dan diskusi - Membuat / menyusun rencana tindak yang akan dilaksanakan di tempat kerja - Penyempurnaan hasil secara terbimbing - Melaksanakan seminar dan presentasi serta diskusi - Melakukan perbaikan laporan
-
Ceramah Diskusi Karyawisata Penugasan
-
- Penjelasan - Praktek - Olah data, gambar peta - Diskusi
-
9
(studi banding) dan
Muatan Teknis Substansial
(ceramah/studium general)
10.
Penyusunan Rencana Tindak (Action Plan), pembimbingan dan Seminar
24
Alat dan bahan praktik lapang, dan macammacam contoh, lab./studio, dan check lapang (Taman Nasional) Alat dan bahan praktik lapang, dan macammacam contoh, lab dan groundcheck
Papan tulis, Alat tulis, OHP, Slide Proyektor, Komputer dan LCD
KEPALA PUSAT, ttd. Ir. HELMI BASALAMAH, MM NIP.710009064
12