BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Setiap industri pada umumnya berusaha menjaga agar produk yang dihasilkan mampu memenuhi keinginan dan kepuasan konsumen. Hal ini mendorong perusahaan untuk lebih meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan standar dan spesifikasi yang telah ditetapkan. Kualitas merupakan salah satu jaminan yang harus diberikan dan dipenuhi perusahaan terhadap konsumennya, karena kualitas merupakan salah satu kriteria penting yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih sebuah produk. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem pengendalian kualitas untuk mempertahankan, memperbaiki dan meningkatkan kualitas secara terus-menerus pada perusahaan, agar produk yang dihasilkan selalu sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Beberapa metode pendekatan yang dapat digunakan untuk menjamin sebuah kualitas sesuai standar telah banyak dikembangkan. Beberapa metode pendekatan diantaranya TQM (Total Quality Management) dan Six Sigma merupakan sebuah teknik pengukuran kualitas yang sederhana. terstruktur dan memiliki prosedur sistematis. Six Sigma merupakan pendekatan menyeluruh untuk menyelesaikan masalah dan peningkatan proses melalui metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Dengan mengaplikasikan metode
I-1
I-2
Six Sigma maka akan memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, antara lain peningkatan produktivitas melalui pengurangan produk cacat. Pregiwati Pusporin (tahun 2010) dalam penelitiannya yang berjudul Pengendalian Kualitas Produk dengan Pendekatan Metode Six Sigma pada PT Inhutani I Gresik. Penelitian bertujuan untuk mengurangi kecacatan produk dalam proses produksi dengan penerapan metode six sigma. Hasil yang dicapai berupa peningkatan level kualitas sigma dari 2,69 menjadi 3,62 serta penurunan DPMO dari 214.663 menjadi 17.164. Penelitian yang sejenis juga dilaksanakan oleh Shanty Kusuma Dewi (tahun 2009) berjudul Minimasi Defact Produk dengan Metode Six Sigma, pada PT X industri pembuatan benang di Malang Jawa Tengah. Penelitian berisi tentang upaya perusahaan dalam memenuhi permintaan pasar dalam menghasilkan produk yang baik dan seragam dalam proses produksi dengan memperoleh hasil yang dicapai berupa peningkatan nilai sigma dari 3,05 menjadi 3,8 dan penurunan DPMO hingga mencapai 29,87%. Kedua penelitian menunjukan keberhasilan penerapan metode Six Sigma dalam pengendalian produk cacat dalam proses produksi sehingga angka tingkat kecacatan menurun. Perusahaan PT. Hadi Baru adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan crumb rubber yang pada dasarnya menggunakan bahan baku berupa getah pohon karet yang diolah sehingga dapat menghasilkan bahan setengah jadi yaitu berupa karet remah dengan mutu yang bervariasi, yaitu SIR 5, SIR 10 dan SIR 20. Spesifikasi produk dengan mutu SIR 20 mencapai 98% dari total produksi.
I-3
Pengendalian kualitas pada pabrik PT. Hadi Baru dilakukan pada saat penerimaan bahan baku, proses maturasi, proses pembentukan crumb, standar produk, pendeteksian metal sampai dengan finishing product. Beberapa faktor yang menjadi penentu mutu crumb rubber yaitu Kadar kotoran (0.08 – 0.14 %), Kadar abu (0.5 – 0.7 %), Kadar zat menguap (0.18 – 0.35 %), Kadar PRI (70 – 80 %), dan Kadar nitrogen (0.2 – 0.3 %). Perusahaan sudah menjalani berbagai macam program pengendalian kualitas untuk menghasilkan produk yang baik dan sesuai dengan standard kualitas yang ditetapkan. Akan tetapi dari data hasil uji di laboratoriom quality control, produk yang dihasilkan dari proses produksi tidak selalu menghasilkan kualitas yang seragam dan terkadang keluar dari spesifikasi. Pada kenyataan dilapangan masih saja ditemukan banyak produk cacat hingga jumlah produk yang cacat bisa mencapai angka 20% pada akhir proses produksi, seperti karet produk kurang masak secara sempurna, pada bagian permukaan produk masih terasa lengket, terdapat bercak putih pada bagian dalam produk dan masih ditemukan sampah berupa remahan kayu serta benda asing lainnya.
Bila berlangsung secara terus-menerus dapat menjadi masalah yang
cukup serius bagi PT. Hadi baru. Perlu dilakukan langkah perbaikan untuk meminimisasi jumlah produk cacat di lantai produksi. Salah satu langkah perbaikan yang dapat digunakan oleh PT. Hadi Baru adalah dengan menggunakan Six Sigma.
I-4
1.2. Rumusan Permasalahan Latar belakang di atas mengemukakan bahwa yang menjadi inti permasalahan pada PT. Hadi Baru yaitu tingginya tingkat produk cacat (defect) pada produk crumb rubber SIR 20 yang terjadi karena ketidakmampuan proses dalam memenuhi spesifikasi standar kualitas produk. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan umum dari penelitian ini yaitu menganalisis faktor-faktor dominan penyebab kecacatan produk crumb rubber SIR 20 dengan menggunakan metode DMAIC Six Sigma. Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu: 1. Mengidentifikasi tipe produk dengan persentase cacat terbesar, dan jenis kecacatan produk yang paling dominan. 2. Menghitung nilai Defect Per Million Opportunity (DMPO) dan sigma (σ) level di perusahaan saat ini. 3. Menganalisis penyebab kritis terjadinya cacat pada produk. 4. Menentukan alternatif tindakan perbaikan yang dapat menekan jumlah produk cacat.
1.4. Asumsi dan Batasan Penelitian Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian adalah: 1. Semua mesin dan peralatan yang digunakan selama proses produksi dapat berfungsi dengan baik.
I-5
2. Tidak ada perubahan urutan operasi secara tiba-tiba yang dapat mempengaruhi dalam proses produksi. 3. Pekerja dianggap telah menguasai pekerjaannya dengan baik dan benar. 4. Kondisi lingkungan pabrik dalam keadaan stabil dan normal Sedangkan batasan yang ditetapkan adalah: 1. Kecacatan yang diteliti adalah kecacatan pada produk crumb rubber SIR 20. 2. Parameter kecacatan yang terpilih adalah parameter dengan produk cacat terbanyak. 3. Penelitian dilakukan sampai pada pemberiaan usulan perbaikan.
1.5. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak terkait, yaitu : a. Bagi Mahasiswa - Upaya mendapatkan pengalaman dalam menerapkan konsep-konsep ilmiah selama
menjalani
perkuliahan
dan
membandingkannya
dengan
permasalahan yang ada di perusahaan. - Pengembangan konsep berpikir dalam menganalisis suatu masalah dengan pendekatan ilmiah dan mencari solusi yang mungkin diterapkan. b. Bagi Perusahaan - Membantu pihak perusahaan bagian produksi dalam melakukan evaluasi terhadap tingginya jumlah kecacatan pada produk crumb rubber SIR 20.
I-6
-
Membantu pihak perusahaan dalam rangka meningkatkan laba setelah rancangan yang baru dibuat.
c. Bagi Universitas - Hasil penelitian dapat menjadi sumber referensi tambahan dalam bidang akademik. - Dapat mempererat kerja sama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri serta memperkenalkan Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
1.6.
Sistematika Penulisan Tugas Sarjana Sistematika yang digunakan dalam penulisan Tugas Sarjana ini adalah
sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, pembatasan masalah dan asumsi penelitian, serta sistematika penulisan tugas akhir.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Memaparkan sejarah dan gambaran umum perusahaan, aspek teknologi, organisasi dan manajemen.
BAB III
LANDASAN TEORI Berisi
teori-teori
yang digunakan
dalam
pengumpulan
pengolahan data serta analisis pemecahan masalah. BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
dan
I-7
Menjelaskan tahapan-tahapan penelitian mulai dari persiapan hingga penyusunan laporan tugas akhir. BAB V
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Mengumpulkan data-data yang diperoleh dari penelitian serta melakukan pengolahan data yang membantu dalam pemecahan masalah.
BAB VI
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH Menganalisis hasil pengolahan data dan usulan tindakan pemecahan masalah terhadap kondisi nyata di perusahaan.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN Memberikan kesimpulan yang didapat dari hasil pemecahan masalah dan
saran-saran
bersangkutan.
yang
bermanfaat
bagi
perusahaan
yang