Aplikasi Isolop dan Radiasi,1996
SERAPAN HARA DAN PERTUMBUHAN PADISAWAH SEHUBUNGAN DENGAN STATUS UNSUR P PADA T ANAH PUSAKANEGARA Idawati, Haryanto, daD Havid Rasjid Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BAT AN
ABSTRAK SERAPAN HARA DAN PERTUMBUHAN PADI SAWAH SEHUBUNGAN DENGAN STATUS UNSUR P PADA TANAH PUSAKANEGARA. Telah dilakukan tiga percobaanpot yang merupakan percobaanfaktorial di rumah kaca PAiR-BATAN pada tahun 1995. Status hara P dalam tanah daDvarietas padi sawah merupakan falctor-falctoryang dipelajari dalam kaitannya dengan serapanhara daD pertumbuhantanaman. Dalam PercobaanI. pemupukanTSP (0. 60. daD 90 kg P20~/ha)dicobakan untuk melihat tanggapantanamanpadi. Sedangkanpada PercobaanII yang dilanjutkan dengan PercobaanIll. diuji peniadaanpemupukan P serta efek residu pupuk :fosfatalam (FA) daD residu pupuk TSP yang pernah diaplikasikan dengandosis 120 daD 180 kg P-FA serta60 daD90 kg P.TSP per hektar. Dalam PercobaanII digunakanteknik '~N untuk mempelajari serapanN-pupuk (urea beriabell'N dengankelimpahan atom sebesar1.066% digunakan sebagaipupuk N). Dalam semua percobaan. varietas padi yang diuji adalah Ab)mita IV daD IR64. Pada PercobaanI terlihat bahwa tanah Pusakanegaramemilik.i Kadar daD ketersediaanP yang memadai untuk memasokkebutuhan tanaman sehinggatidak terjadi tanggapanpemupukanP yang dilakukan. Dari PercobaanII di~lCrolehinformasi bahwa tanah dengan ketersediaanP yang tinggi justru nyata menurunkan serapanN-pupuk. Dari rangkuman hasil ketiga percobaantersebut diperoleh informasi bahwa pemupukanP pada tanah Pusakanegara,karena status P yang dimilik.i oleh tanah tersebut, dapat dilakukan berkala setidak-tidaknya dengan selang2 kali masatanam.
ABSTRACT NUTRIENT UPTAKE AND GROWfH OF PADDY IN RELATION TO STATUS OF PIN PUSAKANEGARA SOIL. In the greenhouseof PAIR-BATAN 3 pot experimentli designedas factorial experiments were conducted in 1995. Status of P in soil and paddy variety as factors were studied ill! relation to nutrient uptake and to growth of plant. In Experiment I, P fertilization (0, 60, and 90 kg P2°$ ofTSP/ha) was tested to study plant response.Whereas Experiment II and ExperimentIII as the continuation of ExperimentII were done to Itcstthe lack of P fertilization and the residual effect of phosphate rock (PR) and of TSP applied prior to theseexperimentsat dosesof 120 kg P-PR. 180 kg P-PR, 60 kg P-TSP, and 90 kg P-TSP per hectar. '$N techniquewas applied in Experiment II to study uptake of fertilizer N r~ labeled urea with 1,066% atom abundance was usedas N fertilizer). Paddy varietiestestedin the three experimentswere Atomita IV and IR64. In Experiments I, it was seenthat Pusabnegara soil hasa content of and availability of P adequatefor plant needso that no responseto P fertilization was achieved. By results of Experiment II it 'lias obtained that soil with high availability of P significantly decreased fertilizer N uptake. Resultsgatheredfrom the three experimentsinformed that on Pusakancgarasoil, due to its status off, periodical P fertilization could be possibly done at least at interval of two growing periods.
PENDAHULUAN Sejak varietas padi unggul yang sangattanggap terhadappemupukandiperkenalkan,pemupukanN, P, daD K dengandosis tinggi dilakukan khususnyapada lahan sawahdi sentra produksipadi. Telah terbukti dalam beberapapenelitian menggunakanteknik nuklir (teknik 32P)bahwa efisiensipemupukan P padaumumnyasangatrendah,yaitu kurang dari 10% (1, 2, 3, 4). Hal tersebutdisebabkanoleh fiksasi P dalam tanah sehinggaunsur P yang diberikantidak seluruhnyatersediabagi tanaman.Tidak sepertihara N dan K dalam tanahyang bersifat mobil, P terdapatdalam bentuk yangtidak mobil sehinggaP tidak mudahhilang dari tanah misalnya oleh air perkolasi atau aliran permukaan. Dengandemikian fiksasi P tersebutmenyebabkan penimbunanP dalam taoab dari waktu ke waktu selamapemberian pupuk P dilakukan. Hal ini menyebabkantanaman
tidak memberikan tanggapan terhadap pemupukan P selanjutnya (5). Berdasarkan keadaan seperti tersebut di atas, FAGI (5) dan SRI ROCHA Y A TI, dkk (6) mengemukakan bahwa pemupukan P dapat dilakukan secara berkala sebagaimana terbukti dalam penelitian-penelitian yang telah mereka lakukan. Dalam maka1ah ini dibahas basil tiga percobaan yang merupakan bagian daTi suatu rangkaian penelitian dalam masalah yang terkait dengan status hara P tanah sa"'ah. Ketiga percobaan itu dilakukan dengan tujuan melihat serapanhara dan pertumbuhan padi sawah sebagai tanggapan terhadap tingkat pemupukan P (percobaan I) serla tanggapan terhadap peniadaan pemupukan P daD terhadap residu pupuk fosfat alam daD TSP (percobaan II daD Percobaan III) pada tanah Pusakanegara. Dalam Percobaan II digunakan teknik 'sN untuk mempelajari serapan N-pupuk.
Aplikasi /sorop dan Radiasi. J 996
BAHAN DAN METODE Tiga percobaanpot denganmenggunakantanah Pusakanegaratelab dilaksanakandi romab kaca PAIRBATAN, PasarJumatpadata-bun 1995.TanabPusakanegala digunakan karena Pusakanegaratermasuk dalam daerabyang meropakansentra produksi padi. Sifat-sifat fisik dan kimiawi tanahyang digunakan dimuat dalam Tabell. Adapunrincian ketiga percobaantersebutdiberikan di bawabini. PercobaanI. Percobaanini dilakukan untuk melibat apakabmasibterjadi tanggapanterbadappemupukan P oleb padi. Percobaanmeropakanpercobaanfaktorial 2 x 3 yang ditata menurotRancanganAcak Lengkap.Faktor dosispemupukanP terdiri dari 3 tingkat, yaitu: tanpa pemupukanP (0 F), 400 mg TSP/pot atau setara 60 kg P20/ha (60 F), dan 600 mg TSP/pot atau setara90 kg P20S/ba(90 F). Faktorvarietasterdiri dari 2 tingkat,yaitu: Atomita IV dan IR 64. Setiap perlakuan diulang 4 kali sebinggajumlab total pot percobaan menjadi 24 buah. Bibit tanamanpadi yang telah beromur21 hari ditanam dalam pot berisi 6 kg tanah kering angin yang telab digenangi air. Di samping pupuk P, pupuk N, daD K diberikanpula sebagaipupuk dasar(300 mg Urea/potatau setara45 kg N/ba. dan 300 mg KCVpot atausetara60 kg ~O/ba). Sebulansetelahtanam, pupuk N susulandiberikan dengandosis sepertiyang diberikanpada saattanam. PaneDdilakukan ketika masak buab. Bobot kering, serapantotal N. danP darijerami, gabah,dan tanamanmempakan parameteryang diamati. Analisis BK dilakukan denganmengeringkancontohdalam ovenpada suhu70°C hingga bobot tetap. Analisis N-total dilakukan dengan metodeKjeldabl (7), sedangkananaIisisP-totaldilakukan denganmetodepembentukanWarDakuning kompleksfosfor-molibdat-vanadat(8). Percobaan II. Percobaanini dilakukan untuk melihat serapanN dan pertumbuhanpadi sawahsebagai efek residu P dari pupuk fosfat alam (FA) dan TSPy'ang diberikan pada masa tanam sebelurnnyaserta efek peniadaanpemupukanP yangtelah dilakukan 2 kali. Tanah yangdipakai adalahtanah bekaspercobaanterdahuluyang berjumlah 10 kg tanah kering angin/pot. PercobaanterdahuluselanjutnyadisebutTanamI. Percobaandilakukan secarafaktorial dengan faktor-faktor sepertidiuraikan di bawabini (setiapperlakuan diulang 4 kali). ~ ~ P.~. Faktor statusP tanahterdiri dari 5 tingkat, yaitu: (a) O2P (tanpa pupuk P sejak Tanam I); (b) R./120 FA (pada Tanam I pupuk P diberikan dengantakaran 5495 mg fosfat alam/potyang setara dengan120kg P/ba); (c) R./180 FA (padaTanamI pupuk P diberikandengantakaran8244 mg fosfat alam/potyang setaradengan180kg P/ba); (d) R./60 TSP(padaTanamI pupukP diberikan dengantakaran 1493mg TSP/potyang setaradengan60 kg P/ba); daD (e) R./90 TSP (padaTanam I pupuk P diberikan dengantakaran2240 mg TSPI pot yang setaradengan90 kg P/ba) ~ Varietas. Faktor varietas terdiri dari 2 tingkat, yaitu: (a) Atomita IV (At IV) daDIR 64. Dalampercobaanini tidak dilakukanpemupukan P sebinggaP yang diperolehtanamanhanyaberswnberdari
residu P dalam tanab dari penelitian terdahulu. Pupuk N daD K diberikan sebagai pupuk dasar masing-masing dengan takaran 1200 mg urea/pot dan 500 mg KCUpot (~tara dengan 110 kg N/ha dan 60 kg ~O/ha). Urea yang diberikan adalab urea bertanda '~N dengan kelimpahan atom 1,066%. Bibit tanaman padi yang berumur 21 hari ditumbuhkan hingga masa pembungaan, kemudian dipaneD. Bagian alas tanaman diambil untuk analisis bobot kering, N-total, dan nisbah I~N/14N.Analisis bobot kering dan N-total dilakukan seperti pada Percobaan I. Analisis nisbah 15Nfl4Ndilakukan dengan metode spektrometri emisi (9). Penghitungan % N berasal dari pupuk (% N-bdp) daD efisiensi pemupukan N dilakukan sesuai petunjuk IAEA (10). Percobaan m. Percobaan ini adalah kelanjutan dari percobaan II yang dilakukan untuk melihat serapan N daD pertumbuhan padi sawah sebagai efek residu P dari pupuk FA dan TSP yang diberikan pada 2 kali masa taDam sebelumnya serta efek peniadaan pemupukan P yang telab dilakukan 3 kali. Pelaksanan percobaan sarna seperti pelaksanaanpercobaanII, kecuali haI-hal sebagaiberikut: (a) Dalam percobaan ini tidak digunakan pupuk urea bertanda l~N sehingga analisis ratio 1~Nfl4Ntidak dilakukan. Pemupukan N dilakukan dengan cara takaran terpisah dua. Pada saat tanam urea diberikan dengan takaran 300 mg urea/pot atau setara dengan 45 kgN/ha, dan sebulan setelah tanam urea diberikan lagi dengan takaran yang sarna; (b) Tanaman padi dipanen sebelum seluruh gabah rnasak sempurna karena terlihat gejala serangan tikus. Karenanya, dilakukan pemisahan terhadap gabah isi sempuma (gis) daD gabah isi tidak sempuma (gits) dengan mesin tampi untuk keperluan analisis bobot kering daD N-total; daD (c) Sehubungan dengan urutan rnasa tanam, simbol daTi kelirna tingkat status P tanab menjadi 0) P; ~/120 FA; ~/180 FA; R/60 TSP; dan ~/90 TSP.
HASll.. DAN PEMBAHASAN PercobaanI. Secaraumum dapat dikemukakan bahwa.jika tanamankekuranganunsur ham P, tanaman akan mengalamigangguansepertigangguandalamfotosintesis, gangguan pertumbuhan vegetatif, daD gangguan pertumbuhangeneratif(II, 12). Hasil Percobaan I disajikandalam Tabel2. Tanah Pusakanegaramenunjukkangejala bahwa pemupukanP dengandosis 60 kg P2°5 daD 90 kg P2°5 per hektartidak memberikanpeningkatanbaik dalamberatkering tanarnan maupunserapantotal harn N daD P dari padi Varietas Atomita IV daDIR 64 berdasarkanperbandingandengan basil yang diperolehtanpa pemupukanP. Hal ini menunjukkan bahwatanah tanpapemupukanP mampumemberikan hara P yang cukup bagi tanaman.Dengan kala lain tanah Pusakanegaraini mempunyaikandungandaD ketersediaanhara P yang mernadaiuntuk memasokkebutuhan tanaman.Dengandemikian, dapatdisimpuikanbahwa timbunan hara P dalam tanah dapat dimanfaatkan oleh tanamansehinggapemupukanP tidak perlu selaludilakukan padasetiapmasatanamsepertiyang dikemukakanoleh
Aplikasi Isotopdon Radiasi,1996
FAGI (5) serta SRI ROCHAYATI, dkk. (6) yang telah dikutip sebelumnya dalarn makalah ini. Percobaan D. Tabel 3 berisi data basil Percobaan II yang rnernberikan informasi bahwa status P tanah rnernberikan pengaruh dalarn penyerapan N pupuk yang diberikan sebagairnana diperlihatkan oleh data %N-bdp. Residu pernupukan fosfat aIarn sejumlah 120 kg P/ba (R./I20 FA) pada Tanam I rnenurut uji statistik nyata rnernberikan serapan N pupuk yang tertinggi diantara status P tanah lainnya. Menyusul setelahnya tingkat kadar P tanah tanpa pernupukan sejak Tanarn I (°2 F). Akan tetapi, jika kita rnenilik serapantotal hara N, narnpak bahwa kadar P tanah yang berbeda tidak rnernberikan pengaruh yang berbeda yang didukung oleh data perturnbuhan padi (BK) yang tidak berbeda pula. Kedua gejala yang berbeda di atas rnungkin ditirnbulkan karena tingkat kadar P yang lebih tinggi dari R./120 FA dan °2 P (dengan asurnsi bahwa P-TSP lebih tersedia dari P-FA) rnenyebabkankegiatan rnikroba perornbak bahan organik tanah lebih aktif sehingga ketersediaan N basil perornbakan bahan organik rneningkat yang akhirnya rnenyebabkan penurunan nisbah N-pupuk tersedia terhadap N-tanah tersedia di dalarn tanah. Serapan total hara N berbeda nyata antar varietas yang diuji. Varietas IR 64 narnpak rnenyerap hara N lebih banyak daripada Varietas Atornita IV. Hal ini diduga karena Varietas IR 64 lebih marnpu rnernetabolisrne unsur N sehingga dapat tertirnbun lebih banyak dalam tubuhnya pada rnasa perturnbuhan vegetatif. Efisiensi pernupukan N yang hanya berkisar dari 9,3% hingga 15,7% agaknya disebabkan karena pernupukan N yang dilakukan sekaligus pada saat tanam sehingga rnernperbesar kernungkinan kehilangan N dalam bentuk gas ~ karena volatilisasi dan gas N2 karena denitrifikasi. Urnur tanaman yang rnasih relatif muda juga menjadi penyebab efisiensi yang rendah. Padahal, menurut basil penelitian ABDULLAH (12), efisiensi pemupukan dapat mencapai sekitar 40% jika pupuk N diberikan dengan cara takaran terpisah (§.P1!!aoRlication). Tujuan pernupukan N yang sekaligus ini adalah agar %-ekses atom 15Ndalam contoh dapat terdeteksi oleh alat yang tersedia karena urea berlabel 15Nyang diaplikasikan hanya rnemiliki o/cr-kelirnpahan.5N sebesar 1,066% atau %-ekses atom .5N sebesar0,699%. Kernungkinan lain sebagai penyebab eiisiensi pemupukan N yang rendah adalah tanah Pusakanegara yang diuji dalarn penelitian ini banyak mengandung N organik sebagai basil irnmobilisasi sebagian N pupuk yang telah diberikan setiap masa tanarn. Tampaknya, rneskipun perornbakan bahan organik dalam tanah sawah yang merupakan lingkungan anaerobik relatif lambat, rnineralisasi N organik yang berlangsung marnpu rnernberi kontribusi yang cUkup berarti bagi tanaman padi yang diturnbuhkan. Untuk rnernpelajari hal ini perin diada-
gits]1pada tanah yang tidak diberi pupuk sejak Tanam I cendemng lebih rendah daripada yang dihasilkan pada tanahdenganstatusP lainnya. Masih belum dapatdipastikan apakahhaI ini berarti bahwa hara P sudahtidak cukup tersediabagi tanamanjika peniadaanpemupukanselama 3 kali rnasatanarndilakukan. Untuk mengetahuihal ini penelitian masihdilanjutkan. Berdasarkanvarietas, jerami padi IR 64 secara nyata mengandunglebih banyak N-total daripadajerami Atomita IV. Hasil ini senadadenganbasil PercobaanII. Denganmembandingkanbobot kering dan serapan total hara N dari jerami, gabah,dan tanaman basil Perc:obaan HI (Tabel 4 ) terhadapbasilPercobaan I (fabel 2), dapat diperkirakanbahwa pertumbuhandan kegiatan penyerapanharatanarnanpadi belumterganggumeskipun tidak dilakukanpemupukanP temtamauntuk ~120 FA, ~180 FA, ~60 TSP, dan ~/90 TSP.
kan penelitian lebih lanjut. Percobaan III. Hasil percobaan III disajikan dalam Tabel 4. Berdasarkan status P tanah, bobot kering, dan serapan total hara N dari kornponen dan atau keseluruhan tanaman yang dihasilkan tidak berbeda antara satu dan lainnya menurut uji statistik. Meskipun demikian, bobot kering dan serapan total hara N dari gabah (gis +
Ucapan terimakasih ditujukan kepada Kepala Kelompok Tanah daD Nutrisi Tanaman yang telah memberikankesempatanuntuk melakukanpenelitianini. Ucapan terimakasih ditujukan pula kepada rekanrekan yang telah membantu pelaksanaan analisis di laboratorium.
KESIMPULAN 1. Pada Percobaan I yang menggunakan tanab langsung (Iari Pusakanegara, pemupukan P baik dengan dosis 60 kg P20S/ha maupun 90 kg P20S/hatidak meningkatkan 1)Ooot kering dan serapan total hara N dan P bagian dan keseluruhan tanaman dibandingkan dengan yang diperoleh jika tidak dilakukan pemupukan P. 2. Dari Percobaan II yang menggunakan teknik IsN diperoleh informasi bahwa tingkat kadar P tanah yang tinggi ciari kelima tingkat status P tanab yang dicobakan jusl:ru memberikan serapan N-pupuk yang nyata lebih Irendah. Penyebabyang diduga adalab babwa kadar P l:anah yang lebih tinggi mengakibatkan peningkatan mineralisasi N organik sehingga nisbah N-pupuk 1lersedia terhadap N-tanah tersedia di dalam tanah menurun. 3. Dari Percobaan III, terlihat babwa tidak terjadi gangguan terhadap serapan hara daD pertumbuhan padi Imeskipun pemupukan P telab 2 dan 3 kali masa tanarn Itidak dilakukan. Namun demikian, terlihat kecendeInmgan penurunan BK dan serapan N gabah (gis + gits) jpadaperlakuan peniadaan pemupukan P selama 3 kaIi :masa tanarn.
4. Berdasarkan informasi serapan hara dan hobot kering yang diperoleh dari PercobaanI, II, dan m yang dismdukan, dapat disimpulkan babwa setidak-tidaknya selang 2 xmasa tanarn pupuk P barn perIn diberikan kembali yang berarti babwa penghematan pupuk P dapat dilakukan.
UCAPAN TERIMAKASm
Aplikasi [sotopdon Radiosi.1996
DAFTAR PUSTAKA SISWORO,W.H., dan RASJID, H., "Pengarubpergiliran tanaman terbadap basil daD ketersediaan hara", Aplikasi Isotopdan Radiasi(Ris. Simp. III Jakarta, 1986),BATAN, Jakarta (1988)567. 2. IDAWATI daD HARYANTO, "Serapan hara daD produksitanamanpadi sawahkarenapengaruhpengolahan tanahdan penempatanpupuk", Aplikasi Isotopdan Radiasi(Ris. PertemuanIlmiah Jakarta, 1994),Buku II. Pertanian,BATAN, Jakarta(1994) 159. 3 HARY ANTO, "Peranangaram karbonatyang disertakan padapengembaliansisapaneDterhadapketersediaan P pada tanab Jasinga", Aplikasi lsotop daD Radiasidalam bidang Pertanian, Peternakan,daD Biologi (Ris. Pertemuan 11miahJakarta, 1990), BAT AN, Jakarta (1991)41. 4. MITROSUHARDJO, M.M., SYAUKAT, S.H., FIRDAUS,A., dan,illA WATI, "Pengamhpengembalianjerami dan pemupukanP ditinjau dari pertumbuhan,produksi, daD serapanP padi sawah", Pros. Sem.Nas. Bioi. XI vol. II. Makasar(1995) 5. FAGI, A.M., "Statuspengetahuanteknik pemupukan pada padi sawah",Pros. LokakaryaNas. Efisiensi Pupuk, Cipayung 1987, Pusat Penelitian Tanah, Bogor (1988) 6. SRI ROCHAYATI, MULYADI, daD SRI ADININGSIR, J., "Penelitian efisiensi penggunaan pupuk di lahan sawah", Pros. Lokakarya Nas. Efisiensi Penggunaan Pupuk V, Cisarua, Pusat Penelitian Tanah, Bogor (1990) 7. BREMNER, J.M. and MULVANEY, C.S., "Nitrogentotal", Methods of Soil Analysis, Part 2. Chemical and Microbilological Properties (PAGE, A.L., MILLER, R.H., and KEENEY, D.R., eds.), 2nded., No.9, Madison (1982) 595. 8. OLSEN, S.R. and SOMMERS, L.E., "Phosphorous", Methods of Soil Analysis, Part 2. Chemical and Microbilological Properties (pAGE, A.L., MILLER, R.B., and KEENEY, D.R., eds.), 2nded., No.9, Madison (1982) 403.
9. FIEDLER,R. and PROKSCH, G., The determination of Nitrogen-I 5 by emissionand massspectrometry in biochemical analysis, A Review, Anal. Chim. Acta, LXXVIII (1975) 1.
10. IAEA, A guide to the useof nitrogen-15 and radioisotopes in studiesof plant nutrition: Calculationsand interpretationof data(IAEA TECDOC-288),IAEA, Vienna (1983). II. SHOUICm YOSHIDA, Fundamentalsof Rice Crop Science,IRRI, Los Banos(1981). 12. HORSTMARSCHNER, Mineral Nutrition of Higher Plants,AcademicPress,London, (1986). 13. ABDULLAH, N., SISWORO, W.H., dan IDAWATI, Pengaruhrerbagai caratakafan pupuk nitrogenterhadapkeefisienanpenggunaanN-pupukdan basil, Majalah Batan XYI 2 (1983) 39.
Tabel
-
Sifat-sifatfisik clan kimiawi tanahPusakanegara
AnaJisis tanah pH
Nilai
(1:1)
~O KCI
6,35 5,44
C-organik (%) N-total P (Olsen,ppm)
3,82 0,20 27,00
Basa dapatdipertukarkan Ca (me/IOOg) Mg (me/IOOg) K (me/IOOg) Na (me/IOOg)
23,94 6,71 0,72 0,50
Total
31,87
KTK (me/IOO g)
Kejenuhanbasa
33,08 96,30
AP+ dapat dipertukarkan H+ dapat dipertukarkan
0,03
Tekstur tanah Pasir (%) Debu (%) Liat (%)
25,90 24,40 49,70
1,06
Aplikali /Iotop dall Radiali. /996
Tabcl 2. BK, serapanN-total, dan scrapanP-total dari jerami, gabah,dan tanamanpadi PercobaanI.
Uji F
to 15,5
KK (OJ.)
0 P-AtIV 60 P-AtIV 90 P-AtIV 0 P-IR64
23,5
24,9
23,8 25,8 60 P-IR64 22,4 90 P-IR64 23,5
27,0 28,3 25,6 34,1 26,9 28,1
50,5 53,2 49,4 59,9 49,3 51,6
Catatan: tn berarti tidak berbedanyata
Tabel 3
BK tanamanbagian atas, serapanN-total, .1. N bcrasalda-ri pupuk, dan % efisiensipemupukanN pada Percobaann
°2P R,/120 FA R,/180 FA ~/60 TSP R,/120 TSP
.. 22,7
°2 P -At IV R,/120 FA -At R./180 FA -At ~/60 TSP -At ~/90 TSP -At O2P -IR 64 R,/120 FA -IR R,/180 FA -IR R,/60 TSP -IR R./90 TSP -IR
IV IV IV IV 64 64 64 64
Catatan: a. .dan ..mcnunjukkan bedanyata pada tingkat kel>ercayaan P
b. angka-angkayang diikuti oleh huruf yang sarnamemenunjukkantidak berbedanyata
Apliko.ri horop dan Radia.ri. J 996
Tabel 4. Bobot kering dan serapantotal hara N bagian tanaman dan keseluruhan tanaman padi pada Perco-
baanm.
Uji F KK rl.) Catatan
to 35,4
tn
23,7
to 19,5
tn
tn
tn
tn
tn
33,8
28,7
31
30,2
25,2
.dan ..menunjukkan beda nyata pada tingkat kepercayaan P
Aplikasi Isotopdan Radiasi,1996
DISKUSI
M. EDI PREMONO Apakah ada rencana penelitian menggunakan mikroba untuk melarutkan residu P tanah pada lahanlahan yang diusahakanintensif!
pan N-pupukkarenapengaruhstatusP tanah masihdilanjutkan untuk memperolehinformasi yang lebih mantap. Penjelasanterinci basil percobaanII ini akan karni berikan sebagaijawaban untuk pertanyaan Bapak Kusno Martoyo.
IDAWATI
KUSNO MARTOYO
Ada, tetapi ini mungkin akan dilaksankanoleh peneliti lain dalam kelompokkami.
Antara N denganP adalahsinergis.Akan tetapi, dari percobaanII justru P tersediatinggi menunmkanserapan N pupuk. Mohon penjelasan.
NAZIR ABDULLAN Mohon penjelasanmengenaistat~mentdalampresentasiAnda,bahwadari percobaanII di perolehinformasi bahwatanahdenganketersediaan P yangtinggijustru nyata menunmkanserapanN-pupuk. Apakah statementhanya berlaku untuk percobaanII ini saja atau dapatdijadikan sebagaistatementyang berlaku umum? IDAWATI Memang hanya percoba II yang menggunakan teknik nuklir, tetapi informasi yang diperoleh dapatl mungkin berlaku untuk umum. Penelitiandalam penyera-
IDAWATI Serapantotal hara N antarastatusP yang dipelajari tidak berbedanyata yang menunjukkanbahwa status P yang dicobakantidak menimbulkanperbedaanserapan total hara N. Akan tetapi, P tersediayang tinggi diduga menyebabkanpeningkatanmineralisasiN organik tanah. Kareoa N-organik taoah menjadi tersedia setelahlnineralisasi,nisba N-pupuktersediaterhadapN taoahtersedia menjadi menurun,sehinggaN-pupuk yang terambil oleh tanamanmerendah.
Ke Daftar Isi