Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.2 : 427- 439, Maret 2014
PEMETAAN STATUS UNSUR HARA FOSFOR DAN KALIUM DI PERKEBUNAN NANAS (Ananas comosus L. Merr) RAKYAT DESA PANRIBUAN KECAMATAN DOLOK SILAU KABUPATEN SIMALUNGUN Muhammad Afwan Hadi1* Razali2 Fauzi2 1
Alumnus Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan 20155 2 Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan 20155 * Corresponding author : E-mail :
[email protected] ABSTRACT
Mapping of Phosphorus and Potassium status on Pineapple people plantations in the village Panribuan Sub District Dolok Silau District Simalungun Leading by Ir. Razali, MP. and Ir. Fauzi, MP. This research purpose to make a mapping phosphorus and potassium status on Pineapple people plantations in the village Panribuan Sub Dolok Silau Simalungun District. The research started to do on October 2012 until January 2013. Method of taking sample used the free method grid survey with detail scale and use correlation method to analysis data, with interpretating in mapping Nitrogen and C-Organic. Parameters to be analyzed are P2O5 and K2O.The result of research shows that P2O5 status devided by four status ; low (6.5 Ha), medium (11.63 Ha), high (8.7 Ha) and very high (8.61 Ha. K2O devided by four status ; very low (20.09 Ha), low (11.76 Ha), medium (3.28 Ha), and high (0.31 Ha). Satistic analysis using SPSS known that the no effect on an increase in production by P2O5 but K2O give effect on an decrease in pineapple production. Keywords : mapping, P2O5, K2O, and production ABSTRAK Pemetaan Status Unsur Hara Fosfor dan Kalium di Perkebunan Nanas (Ananas comosus L. Merr) Rakyat Desa Panribuan Kecamatan Dolok Silau Kabupaten Simalungun. Dibimbing oleh Ir. Razali, MP. dan Ir. Fauzi, MP. Penelitian ini bertujuan memetakan kandungan fosfor dan kalium serta tingkat penyebarannya dalam tanah dan pengaruhnya terhadap produksi nanas di kebun Desa Panribuan. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 sampai Januari 2013. Pengambilan sampel menggunakan metode survei grid bebas dengan tingkat survei detail dan analisis data dengan metode SPSS, serta menginterpretasikan dalam peta status hara. Parameter yang dianalisis adalah P2O5 dan K2O.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada daerah penelitian, status hara P2O5 terdiri dari kriteria rendah (6.5 Ha), sedang (11.63 Ha), tinggi (8.7 Ha), dan sangat tinggi (8.61 Ha). Status hara K2O terdiri dari kriteria sangat rendah (20.09 Ha), rendag (11.76 Ha), sedang (3.28 Ha), dan tinggi (0.31 Ha). Dari analisis data statistik diketahui bahwa kandungan P 2O5 dalam tanah tidak berpengaruh dalam peningkatan produksi nanas sedangkan kandungan K2O dalam tanah berpengaruh dalam penurunan produksi nanas. Kata kunci : pemetaan, P2O5, K2O, dan produksi
427
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.2 : 427- 439, Maret 2014
protease
PENDAHULUAN
atau
peptide),
sehingga
dapat
digunakan untuk melunakkan daging. Enzim Di Indonesia para petani sudah banyak ini sering pula dimanfaatkan sebagai alat menanam
nanas
tetapi
masih
bersifat kontrasepsi Keluarga Berencana. Buah nanas
sampingan, artinya para petani setempat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, sebagai hanya mengelola dalam skala penanaman obat penyembuh penyakit sembelit, gangguan yang kecil atau sebagai tanaman pekarangan. saluran kencing, mual-mual, flu, wasir dan Para petani belum menyadari potensi tanaman kurang darah. Penyakit kulit (gatal-gatal, nanas
sehingga
tanaman
ini
belum eksim dan kudis) dapat diobati dengan diolesi
dibudidayakan
secara
intensif.
Hal
ini sari buah nanas. Kulit buah nanas dapat
menyebabkan baik produksi maupun
mutu diolah menjadi sirop atau diekstrasi cairannya
buah nanas, seperti ukuran buah dan rasa untuk pakan ternak (Soedarya, 2009). buah menurun. Ada bermacam-macam cara survei Bagian utama yang bernilai ekonomi yang dikembangkan di Indonesia, terutama penting dari tanaman nanas adalah buahnya pada saat kita banyak memerlukan lahan meskipun akhir-akhir ini serat daun nanas untuk
pengembangan
lahan
pemukiman
juga digunakan sebagai bahan baku tekstil. transmigrasi di luar pulau jawa. Survei tanah Buah nanas selain dikonsumsi segar juga di
Indonesia
banyak
dilaksanakan
pleh
diolah menjadi berbagai macam makanan dan puslitannak, perguruan tinggi, badan swasta minuman, seperti selai, buah dalam sirop dan dan swasta asing sehingga cara survei yang lain-lain. Rasa buah nanas manis sampai agak dilakukan tergantung pada masing-masing masam segar, sehingga disukai masyarakat pelaksana pekerjaan. Tetapi sejak tahun 1988, luas. Disamping itu, buah nanas mengandung pemerintah Indonesia melalui Bakosurtanal gizi cukup tinggi dan lengkap. Buah nanas (Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan mengandung
enzim
bromelain,
(enzim
protease yang dapat menghidrolisa protein, 428
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.2 : 427- 439, Maret 2014
Nasional) telah membakukan metode survey
dalam
dan klasifikasi tanah
berbentuk K+. Oleh karena bervalensi satu,
(Sutanto, 2005).
Fosfor merupakan salah satu unsur terpenting
bagi
tanaman
kalium
juga
maka kalium bersifat mudah terlepas dari
dan
kompleks jerapan akibat tergantikan oleh
perkembangan tanaman serta tergolong pada
mineral bervalensi tinggi seperti silikat,
unsur makro. Namun fosfor juga menjadi
namun kalium juga mudah tercuci dan
pembatas pertumbuhan tanaman. Biasanya
tererosi
kandungan fosfor dalam tanah relatif tinggi
pembatas terbesar unsur tersebut adalah iklim
namun
dan topografi.
dalam
pertumbuhan
jaringan
keadaan
tidak
tersedia.
sehingga
ang
menjadi
faktor
Sebagian besar petani memberikan pupuk
Desa Panribuan merupakan salah satu
fosfor lebih banyak dibandingkan dengan
desa di Kecamatan Dolok Silau Kabupaten
pupuk lainnya sehingga fosfor total di dalam
Simalungun,
tanah semakin meningkat. Faktor-faktor yang
memiliki luas 3800 Ha dengan Ketinggian
mempengaruhi ketersediaan fosfor di dalam
tempat ±1200 meter di atas permukaan laut.
tanah antara lain pH, bahan organik tanah,
Sebagian besar lahan di desa ini adalah
dan tekstur tanah, sehingga pada setiap jenis
kawasan
tanah ketersediaan fosfornya berbeda sesuai
Selebihnya digunakan sebagai lahan pertanian
dengan karakteristik tanah tersebut. Salah satu
dan permukiman. Pada lahan pertanian,
pupuk yang paling sering digunakan petani
komoditi dominan adalah nanas yaitu dengan
adalah pupuk fosfat. Jenis pupuk fosfat yang
luas total ±30 Ha.
biasa dipakai adalah TSP, SP-36, SP-18, dan Rock Fosfat.
Sumatera
hutan
Menurut
dan
utara.
padang
Desa
ini
rumput.
Bappenas (2000) bahwa
tanaman nanas dipanen setelah berumur 12-24
Disamping
fosfor,
juga
bulan. Pemanenan buah nanas dilakukan
termasuk unsur yang sangat penting bagi
bertahap sampai tiga kali. Panen pertama
kelangsungan
Tanaman
sekitar 25%, kedua 50%, dan ketiga 25% dari
menyerap kalium dalam bentuk ion K+. Di
jumlah yang ada. Tanaman yang sudah 429
hidup
kalium
tanaman.
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.2 : 427- 439, Maret 2014
berumur 4-5 tahun perlu diremajakan karena
Menurut penduduk setempat tanaman
pertumbuhannya lambat dan buahnya kecil
ini juga menjadi solusi kebutuhan ekonomi
namun lain dengan nanas di desa Pandribuan
karena bisa dipanen secara rutin sekali dalam
yang mulai berproduksi optimum pada umur
dua minggu sehingga ini bisa dijadikan
3-5 tahun dan dapat dipanen dua kali dalam
pendapatan rutin. Dibandingkan
sebulan, serta masih tetap berproduksi hingga
biaya modal petani nanas kecil kemungkinan
berumur 15 tahun jika dilakukan perawatan
mengalami kerugian.
seperti pembersihaan gulma dan pemupukan. Nanas di Desa Panribuan merupakan
Pembersihan
lahan
dengan
nanas
juga
menjadi salah satu faktor penentu produksi
varietas lokal yang terkenal dengan rasa
nanas selain pemupukan. Petani
manis dan kandungan air yang tinggi tidak
desa
sama seperti nanas pada umumnya walaupun
dengan cara manual dengan mengolah tanah.
varietas yang digunakan tergolong sama.
Dalam
Nanas di Desa Panribuan telah dibudidayakan
beberapa keuntungan bagi petani selain sisa
secara turun-temurun dari para pendahulu
rumput-rumput
didesa ini. Bertani nanas menjadi pilihan bagi
kompos, tanah semulanya keras menjadi
kebanyakan penduduk di desa Panribuan
gembur
dikarenakan pemeliharan nanas tergolong
tanah.Tetapi akhir-akhir ini petani jarang
sederhana. Pemeliharan yang dilakukan hanya
melakukan
dengan membersihkan gulma dengan cara
mengolah tanah karena sulitnya mendapatkan
mengolah tanah di sela-sela tanaman nanas,
tenaga kerja, oleh sebab itu kebanyakan
namun untuk hama lain dan penyakit petani
petani nanas membersikan gulma dengan
tidak perlu untuk melakukan penyemprotan
menggunakan
pestisida karena sampai saat ini belum ada
rumput (mesin babat).
hama dan penyakit tanaman yang serius hingga menurunkan produksi nanas.
ini
melakukan
pembersihan
dan
bisa
dapat
nanas di
pembersihan
lahan
ini
dijadikan
lahan
terdapat
sebagai
memperbaiki
pembersihan
herbisida
lahan
dan
sifat
dengan
pemotong
Penambahan unsur hara di kebun nanas
Panribuan
dilakukan
dengan 430
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.2 : 427- 439, Maret 2014
pemupukan
organik dan anorganik
yang
Di Desa Panribuan belum pernah
seharusnya dilakukan sekali dalam tiga bulan
dilakukan survei pemetaan unsur hara, bahkan
namun
yang
peta administrasi khusus desa ini memang
melakukanya,ada juga hanya 1kali dalam
belum ada, oleh sebab itu peneliti tertarik
setahun dan ada juga hanya 1 sampai 5 kali
untuk melakukan pemetaan status fosfor dan
melakukan pemupukan selama pertumbuhan
kalium yang mendukung pertumbuhan dari
nanas.
tanaman nanas.
hanya
Pupuk
beberapa
petani
anorganik yang biasa di
gunakan oleh petani nanas di desa Panribuan
BAHAN DAN METODE
adalah Urea, Foska dan TSP. Penambahan unsur hara juga dilakukan dari pupuk organik
Penelitian ini dilaksanakan di desa
yaitu pupuk kandang. Namun beberapa
Panribuan kecamatan Dolok Silau Kabupaten
penduduk
Simalungun dengan luas 35
tidak
melakukan
karena alasan biaya,
pemupukan
tetapi tanaman nanas
ketinggian tempat
+ 1200
Ha pada mdpl. Dan
tetap bisa berproduksi meskipun dalam
analisis dilakukan di Laboratorium Balai
jumlah panen yang tidak terlalu maksimal,
Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera
sehingga kebutuhan modal dalam bertani
Utara, Medan. Penelitian ini dimulai pada
nanas juga tidak terlalu besar di bandingkan
September 2012 sampai dengan selesai.
dengan tanaman lain yang ada di desa ini seperti kopi dan jeruk.
431
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.2 : 427- 439, Maret 2014
Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian Bahan yang digunakan adalah peta
Penelitian ini menggunakan metode
lokasi penelitian dan contoh tanah sebagai
Survey Grid Bebas dengan tingkat survey
sampel yang diambil dari lokasi penelitian,
detail (kerapatan pengamatan 1 sampel tiap
serta bahan-bahan kimia yang dipergunakan
Ha). Dari kegiatan survey yang dilakukan dan
untuk keperluan analisis laboratorium. Alat
peta tanah sangat detail ini menghasilkan peta
yang digunakan adalah GPS (Global Position
yang mempunyai skala 1: 10.000 dengan luas
System) untuk menentukan letak lokasi
pengamatan
penelitian, bor tanah untuk mengambil contoh
54 titik pengambilan sampel tanah untuk
tanah, kantong pelastik dan kertas label untuk
dianalisis kandungan hara fosfor dan kalium.
± 35 ha sehingga diperoleh
mengisi dan menandai sampel tanah, karet
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan
gelang untuk mengikat kantongan, karung
melalui serangkaian kegiatan yang meliputi
goni, spidol, kamera, dan alat tulis untuk
persiapan awal, yaitu adalah telaah pustaka ,
keperluan
alat-alat
penyediaan lokasi penelitian, penyediaan
dipergunakan
bahan peralatan yang digunakan di lapangan
tulis
laboratorium
menulis,
lainnya
selama penelitian.
yang
serta
dan mengadakan survai pendahuluan untuk 432
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.2 : 427- 439, Maret 2014
mempersiapkan survai utama yang meliputi
autoklaf dengan suhu 121ºC selama 30 - 40
pencarian
sesungguhnya
menit dan dibiarkan menjadi dingin. Setelah
sesuatu
yang
itu dimasukkan isolat yang terpilih sebanyak
administrasi
data
2 – 3 ose kemudian dishaker selama 3 hari.
untuk
informasi
memperinci
berhubungan
yang segala
dengan
tersebut. Pelaksanaan
Analisis di laboratorium dilakukan di
lapangan
dimulai
pada sampel tanah yang telah diambil dari
dengan mengadakan survey pendahuluan
daerah penelitian, selanjutnya di analisis di
untuk orientasi lapangan penelitian, kemudian
laboratorium utuk mengetahui tingkat status
pelaksanaan survey utama yang tujuannya
hara nya. Hal ini di lakukan sebagai dasar
untuk pengambilan contoh tanah yang akan
untuk mengetahui tingkat penyebaran status
dianalisis, pengambilan sampel tanah pada
hara tanah pada daerah penelitian tersebut.
titik lokasi yang ditentukan, pengeboran
Peubah amatan yang diamati adalah
(boring) dilakukan pada daerah yang telah
P2O5 dengan metode ekstrak HCl 25% dan
ditentukan dengan kedalaman 20-40 cm,
K2O dengan metode ekstrak HCl 25%.
kemudian dimasukan kedalam kantong plastic
Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan
1 kg, mencatat letak koordinat boring,
peta digital, dilakukan melalui program
longitude, latitude, dan ketinggian tempat
Arview GIS 3,2a dengan skala peta 1 :
dengan menggunakan GPS (Global Position
10.000.
System), dan analisis sampel tanah di Laboratorium Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara, Medan. Persiapan inokulan dengan pembuatan
HASIL DAN PEMBAHASAN Status Hara Tanah P2O5
media selektif pikovskaya cair dilakukan
Menurut kriteria Staf Pusat Penelitian
dengan mencampurkan bahan-bahan media ke
Tanah (1983) dan BPP Medan (1982), maka
dalam 1 liter aquadest, selanjutnya diaduk
hasil
hingga homogen kemudian disterilkan pada
penelitian dapat digolongkan menjadi 4 433
analisis
data
tanah
pada
daerah
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.2 : 427- 439, Maret 2014
golongan status hara yaitu rendah, sedang,
untuk status hara disajikan pada Tabel 3
tinggi, dan sangat tinggi. Data luas wilayah
sebagaiberikut:
Tabel 2. Data luas wilayah (Ha) status hara P2O5 (%) Kriteria Luas Areal Rendah 6,50 Sedang 11,63 Tinggi 8,70 SangatTinggi 8,61 Total 35,44 Dari Tabel 2 di atas dapat kita lihat
Persentase 18,30 32,81 24,54 24,29 100% atau 32,81% dari luas keseluruhan area studi.
bahwa kriteria status hara sedang memiliki
Sedangkan
kriteria
status
hara
rendah
luas yang paling besar dibandingkan kriteria
memiliki luas paling kecil yaitu sebesar 6,5
status hara lainnya yaitu sebesar 11,63 Ha
Ha atau 18,30% dari luas keseluruhan areal.
Gambar 2. Peta penyebaran unsur hara P2O5 0,040% – 0,060% berarti tanah pada lokasi Berdasarkan peta status hara P2O5 penelitian tergolong memiliki kandungan pada Gambar 1, maka status hara P2O5 pada unsur hara P2O5 yang cukup
dalam
Kebun Nanas Desa Panribuan yang letak penyediaannya untuk kebutuhan tanaman. astronominya
seperti
pada
lampiran
4, P2O5 tanah sedang karena pada perkebunan
didominasi oleh kriteria sedang yaitu sebesar 434
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.2 : 427- 439, Maret 2014
nanas ini cenderung memberikan ponska dan
hasil
pupuk kandang yang banyak mengandung
penelitian dapat digolongkan menjadi 4
fosfor.
golongan status hara yaitu rendah, sedang,
K2O
tinggi dan sangat tinggi. Data luas wilayah Menurut kriteria Staf Pusat Penelitian
Tanah (1983) dan BPP Medan (1982), maka
analisis
data
tanah
pada
daerah
untuk status hara disajikan pada Tabel 5 sebagaiberikut:
Tabel 3. Data luas wilayah (Ha) status hara K2O (%) Kriteria Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Total
Luas 20,09 11,76 3,28 0,31 35,44
Persentase 56,68 33,18 9,25 0,89 100% 20,09 Ha atau
56,68% dari luas daerah
Dari Tabel 5 di atas dapat kita lihat penelitian, kriteria rendah seluas 11,76 Ha bahwa kriteria status hara sangat rendah atau 33,18% dari luas penelitian, kriteria memiliki luas yang lebih besar dibandingkan sedang seluas 3,28 Ha atau 9,25 % dari luas kriteria status hara rendah, sedang dan tinggi. penelitian, dan kriteria tinggi 0,31 Ha atau Wilayah dengan kriteria sangat rendah seluas 0,89
%
dari
luas
penelitian.
435
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.2 : 427- 439, Maret 2014
Gambar 3. Peta penyebaran unsur hara K2O Analisis Data Statistik Berdasarkan peta status hara K2O pada Dari hasil analisis data P2O5 dengan gambar 2, maka status hara K2O
di Kebun produksi seperti pada gambar 3 dengan
Nanas Desa Panribuan seperti pada lampiran 4, menggunakan uji korelasi diketahui bahwa didominasi oleh kriteria sangat rendah yaitu 0,01% – 0,02%, berarti pada lokasi penelitian
antara kandungan P2O5 tanah dengan produksi mempunyai nilai r = 0,13 lebih kecil dari r
memiliki kandungan K2O yang sangat sedikit table (0,26) hal ini menunjukkan bahwa tidak penyediaannya untuk kebutuhan tanaman. K2O ada hubungan antara kandungan P2O5 tanah tanah sangat rendah dikarenakan petani tidak dengan peningkatan produksi nanas. Hal ini pernah menggunakan pupuk KCl atau pupuk disebabkan P2O5 yang lambat tersedia untuk lain yang banyak mengandung Kalium. tanah sehingga tidak mencukupi kebutuhan tanaman hal ini sesuai dengan literatur 436
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.2 : 427- 439, Maret 2014
Mukhlis (2007) yang menyatakan bahwa
dalam keadaan sangat stabil, namun dalam
bentuk P yang potensial tersedia meliputi
keadaan tertentu dapat berubah menjadi
bentuk P organik dan beberapa bentuk P
tersedia, misalnya oleh pengapuran tanah
anorganik yang relatif tidak tersedia seperti
masam
bentuk P terendapkan (P-Al, P-Fe, P-Mn, atau
tersedia, atau penggenangan tanah sawah
P-Ca). Bentuk P ini cenderung terakumulasi
yang mengubah bentuk P-Fe menjadi tersedia.
yang
mampu
meningkatkan
P
r= 0,13
Gambar 4. Grafik Korelasi antara P2O5
Dari hasil analisis data K2O dengan
menurunkan produksi nanas. Hal tersebut
produksi seperti pada gambar 4 dengan
disebabkan karena Kalium bersifat luxury
menggunakan uji korelasi diketahui bahwa
consumption yang artinya tanaman dapat
antara kandungan K2O tanah dengan Produksi
menyerap Kalium melebihi kebutuhan
mempunyai nilai r = -0,42 lebih kecil dari r
optimalnya bahkan jauh lebih banyak dari
table (-0,26)
jumlah yang diperlukan. Kelebihan kalium
hal ini menunjukkan bahwa
kandungan K2O tanah dengan
peningkatan
berbanding terbalik produksi
tersebut justru mempengaruhi ketersediaan
nanas.
unsur lain yang dibutuhkan tanaman, hal ini
Kandungan K2O dalam tanah justru dapat
sesuai dengan literatur Juanda dan Cahyono 437
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.2 : 427- 439, Maret 2014
(2005) yang menyatakan bahwa pertumbuhan
kandungan
kalium
yang
terlalu
tanaman terhambat akibat terjadinya ikatan N-
sehingga pertumbuhan tanaman terhambat
K sehingga tanaman sulit menyerap nitrogen.
dan mengalami defisiensi yang pada akhirnya
Penyerapan Ca dan Mg juga terganggu akibat
menurunkan
produksi
tinggi
tanaman.
Gambar 5. Grafik Korelasi Antara K2O dengan Produksi kandungan K2O dalam tanah berpengaruh SIMPULAN dalam penurunan produksi nanas. Pada daerah penelitian, status hara P2O5 terdiri dari kriteria rendah (6,5 Ha)
DAFTAR PUSTAKA
sedang (11,63 Ha), tinggi (8,7 Ha), dan sangat tinggi (8,61 Ha), sedangkan status
Juanda, D. J. S dan B. Cahyono. 2005. Teknik Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Kanisius. Yogyakarta.
hara K2O terdiri dari kriteria sangat rendah (20,09 Ha), rendah (11,76 Ha), sedang (3,28 Ha) dan tinggi (0,31 Ha). Kandungan P2O5 dalam
tanah
peningkatan
tidak produksi
berpengaruh nanas
dalam
Mukhlis. 2007. Analisis Tanah Tanaman. USU Press. Medan. Nursyamsi, D., 2006. Kebutuhan hara Kalium Tanaman Kedelai di Tanah Ultisol. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan. Vol 6 (2): 71-81.
sedangkan 438
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.2 : 427- 439, Maret 2014
Rosmarkam dan N. W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Yogyakarta. Soedarya. P., 2009. Budidaya Usaha Pengolahan Agribisnis Nanas. Pustaka Grafika. Bandung. Sutanto. R., 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Konsep dan Kenyataan. Kanisius. Yogyakarta.
439