Modul ke:
11
SEMINAR PSIKOLOGI TERAPAN BAB XI KEPEMIMPINAN, PENGEMBANGAN, DAN PERUBAHAN ORGANISASI
Fakultas
PSIKOLOGI Program Studi
PSIKOLOGI
Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI • Menurut Katz dan Kahn, terdapat lima alasan mengapa organisasi memerlukan kepemimpinan. Semakin besar kebutuhan di salah satu bidang di bawah ini, semakin besar kesempatan bagi individu untuk melaksanakan kepemimpinan. • Kelima kebutuhan tersebut adalah : 1. Ketidaklengkapan rancangan organisasi. 2. Kepemimpinan sebagai fungsi pembatas. 3. Perubahan kondisi lingkungan. 4. Dinamika internal dari organisasi 5. Sifat dari keanggotaan manusiawi dalam organisasi.
• Stogdill (dalam Jewell & Siegall, 1998) meringkaskan hasil penelitian tersebut sebagai berikut : • ….. pemimpin mempunyai karakteristik rasa tanggung jawab yang kuat dan keinginan menyelesaikan tugas, keras hati dalam mencapai tujuan, suka berpetualang dalam menyelesaikan masalah, dorongan berinisiatif dalam situasi sosial, rasa percaya diri sendiri dan rasa identitas pribadi, kemauan menerima konsekuensi atas keputusan dan tindakan yang dilakukan, kesiapan menerima tekanan antar pribadi, kemauan memberi toleransi terhadap frustasi dan penundaan, kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain, dan kapasitas membuat struktur sistem interaksi sosial sesuai dengan tujuan yang dikehendaki.
Pendekatan Perilaku Awal Pendekatan awal terhadap studi perilaku pemimpin tetap dihubungkan dengan teori sifat, dalam arti tetap menekankan pada hal yang diyakini merupakan pembedaan dasar dalam pola perilaku pemimpin yang berasal dari kepribadian dan pandangan hidup pribadi. Tipologi yang paling terkenal adalah perbedaan antara otoriter, demokratis, dan “biarkan saja (laissez-faire)” dari Lewin, Lippit dan White (1939)
Ororiter Semua keputusan kebijaksanaan dihasilkan oleh pemimpin. Setiap langkah aktivitas dan teknik diperintahkan oleh pemimpin satu persatu, sehingga langkah di masa depan selalu tidak menentu. Pemimpin biasanya mendiktekan tugas dan kerja lainnya untuk setiap anggota. Pemegang peran dalam memuji dan mengeritik adalah pribadi, tetapi tetap tidak aktif dalam kelompok kecuali hendak memperagakan sesuatu. Ia bisa ramah atau tidak manusiawi, tetapi tidak bersikap bermusuhan secara terbuka.
Demokratis 1. Semua kebijaksanaan merupakan pembicaraan dan keputusan kelompok, didorong dan dibantu oleh pemimpin. 2. Perspektif aktivitas diperoleh selama periode diskusi yang pertama. Langkah-langkah umum untuk mencapai tujuan kelompok di gariskan, dan bila nasehat diperlukan, pemimpin memberikan dua atau tiga prosedur alternatif untuk dipilih. 3. Para anggota bebas memilih rekan kerja, dan pembagian kerja diserahkan kepada keputusan kelompok. 4. Pemimpin obyektif atau berdasarkan fata dalam memuji dan mengeritik dan berusaha menjadi pemberi semangat pada kelompok secara teratur tanpa terlalu banyak ikut bekerja.
‘Laissez-Faire’ 1. Kebebasan seluasnya untuk keputusan kelompok atau individu, tanpa ikut sertanya pemimpin. 2. Berbagai bahan dipasok oleh pemimpin, yang dengan jelas menyatakan akan memberikan informasi bila ditanya. Ia tidak ikut dalam diskusi yang lain. 3. Pemimpin sama sekali tidak ikut serta. 4. Jarang berkomentar mengenai aktivitas anggota, kecuali ditanya, dan tidak berusaha ikut serta atau mencampuri jalannya aktivitas.
Hasil Model Perilaku Telaah kepemimpinan oleh Ohio State University
Pertimbangan dari Manajer
Struktur Permulaan dari Manager Tinggi Rendah Unjuk kerja tinggi. Unjuk kerja rendah. Kadar ketidaksenangan Kadar ketidaksenangan Tinggi rendah. Keluar-masuknya rendah karyawan rendah. Keluar-masuknya karyawan rendah. Unjuk kerja tinggi Untuk kerja rendah. Kadar ketidaksenangan Kadar ketidaksenangan Rendah tinggi. tinggi. Keluar-masuknya karyawan Keluar-masuknya karyawan tinggi. tinggi.
Teori kontingensi dari fiedler 1. Struktur kebutuhan pemimpin tersebut, khususnya, apakah ia mempunyai terutama motivasi untuk mencari pencapaian tugas atau pemuasan kebutuhan antar pribadi. 2. Struktur kebutuhan pemimpin tersebut, khususnya, apakah ia mempunyai terutama motivasi untuk mencari pencapaian tugas atau pemuasan kebutuhan antar pribadi. 3. Kendali situasi pemimpin tersebut (asal mulanya dinamakan “Situasi yang disukai”), yaitu keyakinan pemimpin bahwa tugas tersebut dapat diselesaikannya. 4. Interaksi antara struktur kebutuhan pemimpin dan kendali situasi.
Model Normatif dari Vrom dan Yetton Vroom dan Yetton (1973) mengembangkan model kepemimpinan yang menjelaskan pendekatan kepemimpinan tertentu dalam stuasi tertentu, sehingga menjadi model kontingensi dan sekaligus model normative. Ini merupakan pendekatan kontingensi dalam hal menolak bahwa terdapat satu jalan yang terbaik untuk semua situasi dan model normative dalam hal spesifikasi apa yang harus dilakukan pemimpin dalam situasi tertentu. Yang mendasari model Vroom dan Yetton ialah tiga kriteria keefektifan (1) Masuk-akalnya keputusan (apakah keputusan tersebut secara obyektif baik?), (2) penerimaan keputusan itu oleh bawahan (jika bawahan diperlukan untuk menerapkan keputusan, pemimpin tersebut seharusnya mencoba mengusahakan agar mereka menerimanya), dan (3) lamanya waktu untuk membuat keputusan (kecuali pengembangan kerjasama tim lebih penting).
Teori Tujuan – jalan (Path – Goal) dari House …. fungsi motivasi seorang pemimpin adalah meningkatkan jumlah dan jenis “pembayaran” (payoff) pribadi kepada bawahan untuk pencapaian tujuan kerja, dan membuat jalan untuk mendapat “pembayaran” tersebut lebih mudah dijalani dengan cara memberi kejelasan jalan tersebut, mengurangi penghalang dan hal-hal yang menjatuhkan, dan meningkatkan kesempatan untuk kepuasan pribadi dalam perjalannya (House & Mitchell, dalam Jewell & Siegall, 1998).
Kepemimpinan Situasional dari Hersey dan Blanchard “Kepemimpinan situasional didasarkan interaksi di antara (1) banyaknya pedoman dan pengarahan (perilaku tugas) yang diberikan pemimpin, (2) jumlah dukungan sosiomotif (perilaku hubungan) yang diberikan pemimpin, dan (3) tingkat kesiapan yang diperlihatkan para pengikut dalam melaksanakan tugas, fungsi atau tujuan tertentu” (Hersey & Blanchard, 1988).
“Memimpin” Bennis dan Nanus (1985) • • • •
1) Perhatian melalui penglihatan ke depan 2) Arti melalui komunikasi. 3) Kepercayaan melalui posisi 4) Menyatakan diri sendiri melalui pandangan terhadap diri sendiri yang positif.
Pemimpin Kharismatik dan Nonkharismatik Pemimpin Non Kharismatik Hubungan dengan Pada dasarnya menyetujui keadaan status status quo dan berusaha quo mempertahankannya. Tujuan di masa Tujuan tidak terlalu berbeda depan dengan status quo. Kemungkinan disukai
Kepercayaan
Pemimpin Kharismatik Pada dasarnya menentang status quo dan berusaha mengubahnya. Penglihatan ke depan yang ideal jauh berbeda dari status quo. Perspektif yang dibagi Perspektif yang dibagi bersama membuat ia dapat bersama dan penglihatan ke disukai. depan yang ideal membuatnya menjadi disukai dan pahlawan yang dihormati, berharga untuk menjadi panutan. Tidak berminat dalam Tidak berminat menganjurkan menganjurkan memberi dengan mengorbankan biaya desakan. dan resiko pribadi yang besar.
Keahlian
Ahli dalam penggunaan alat Ahli dalam penggunaan alat yang tersedia untuk mencapai tidak konvensional untuk tujuan dalam kerangka kerja melampaui keteraturan yang keteraturan yang sekarang sekarang ada. ada. Perilaku Konvensional, menyesuaikan Tidak konvensional atau diri dengan norma-norma berlawanan dengan normayang ada. normal. Kepekaan terhadap Kebutuhan yang rendah sekali Kebutuhan yang tinggi sekali lingkungan. akan kepekaan lingkungan akan kepekaan lingkungan untuk mempertahankan status untuk mengubah status quo. quo. Kejelasan (Articulation)
Kejelasan yang lemah sekali Kejelasan yang tinggi tentang tentang tujuan dan motivasi penglihatan ke depan dan memimpin. motivasi memimpin.
Dasar kekuasaan
Hubungan pemimpin pengikut.
Kekuasaan karena posisi dan Kekuasaan pribadi kekuasaan pribadi (berdasarkan keahlian, (berdasarkan pada kehormatan, dan kekaguman penghargaan, keahlian, dan untuk kepahlawanan yang menyukai seorang teman unik). yang mirip). Egalitarian, mencari Elitist, wiraswasta, dan consensus, atau menjadi contoh. mengarahkan. Memerintahkan orang untuk Mengubah orang untuk membagi pandangannya. berbagi bersama perubahan radikal yang dianjurkan.
Terima Kasih