EDISI OKTOBER-DESEMBER 2015
Selamatkan Budaya Bangsa Peduli Tanaman Langka
Kenalkan Jiwa Pemimpin Melalui LDKS
BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP
Memecahkan Masalah melalui Eksperimen Membuat Telur Asin
daftar isi Liputan utama • Mengurai Benang Kusut//2-4
Green Education • Supercamp dan hcpsn//5
Leadership • Kenalkan Jiwa Pemimpin melalui Leadership//6
Seputar Al Muslim • Uji Adrenalin melalui Rafting//7 • Pemilu Raya smp//8 • Outbond Trawas smp//9 • Outbond sd Kelas 2//10 • Tilawati//16-17 • Penampilan Siswa TK di Royal Plaza//17 • Refleksi Hari Pahlawan sma//18 • Hari Pahlawan TK//23 • Hari Sumpah Pemuda //23
Al Muslim edisi Oktober – Desember 2015
Karya Siswa
English Corner
• Galeri foto KB TK, SD, SMP, dan SMA//11-14 • Cerpen smp; Get Well Soon, Dita//15
• Social Mission SMA//24
Tahukah Anda
Ceritaku • Tokoh dan Profesi menjadi Penulis dan Entrepreneur//25
• Pembuatan Telur Asin//19
Info edukasi • Entrepreneur Activity//20 • Belajar Berorganisasi dengan TWF//21
Syiar dan Doa • Merenda Ssa dari Berjuta Masalah//22
design by krangka design image google image
redaksi
pelindung Drs. Masyhuda Ir. Erlina Nasution, M.Pd.
pembina Ahmad Fahrizal Rahman, S.T., M.Pd. Dra. Sri Rahayu Pujiastuti
pimpinan redaksi Dewi Nurjanah,S.E.
redaktur pelaksana Azam Afian Dinata, S.Sos. Nur Fadhilah, S.Pd. Zaimatus Zaifaroh, S.Pd. Achmad Fachrur Rizqy
editor Nunuk Winarsih, S.Pd. Muyatun,S.S.
diterbitkan oleh Lembaga Pendidikan Al Muslim Jawa Timur
alamat redaksi Jl. Raya Wadung Asri 39F Sidoarjo Telp. (031) 8681416, 8681417 Fax. (031) 8664504
Salam Redaksi Assalamualaikum w.w. Keluarga sejuk Al Muslim yang diberkahi rahmat Allah taala. Sungguh waktu berjalan dengan begitu cepat. Saat ini kita telah memasuki penghujung waktu 2015. Tentu ada banyak kisah dan makna yang senantiasa dilalui dan diambil hikmahnya. Apa yang sudah kita perbuat? Kebaikan apa yang sudah kita lakukan? Bagaimana kita menyusun rencana dalam mengasah diri hingga meraih prestasi? Perubahan apa yang sudah kita sajikan bagi lingkungan yang ada di sekitar kita? Semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan, kemauan, dan rasa ikhlas serta bahagia manakala kita melaksanakan perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Amiin. Layaknya sebuah koin yang memiliki dua sisi. Seperti itu pulalah perjalanan hidup setiap manusia. Ada bahagia, ada sedih. Ada kelancaran/kemudahan dan ada pula hambatan. Mari kita pertajam kepekaan diri dalam melihat sebuah permasalahan. Bersikap bijak, berpikir positif, dan berjiwa besar dalam menyelesaikan sebuah urusan/masalah. “Mengurai Benang Kusut” merupakan tema utamayang diangkat pada edisi majalah Al Muslim kali ini. Tentunya dalam “Mengurai Benang Kusut” dibutuhkan keterampilan tersendiri dimana keterampilan itu bisa dilatih sejak dini. Salah satu keterampilan yang dibutuhkan adalah keterampilan dalam hal kepemimpinan yang mana keterampilan itu haruslah dimulai dari terampil memimpin diri sendiri. Mengasah jiwa pemimpin juga merupakan salah satu upaya pembentukan karakter positif yang secara ajeg dilakukan Lembaga Pendidikan Al Muslim kepada guru, karyawan, orang tua, dan peserta didiknya. Super Camp, LDKS, Pemilu Raya, Outbond, memperkenalkan Al Quran di khalayak umum, bagaimana cara membuat telur asin, dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan yang merupakan agen media pembentukan karakter positif yang bisa ditemukan di dalam majalah Al Muslim kali ini. Terimakasih dan selamat mengarungi samudera pengetahuan dalam Al Muslim kali ini. Wassalamualaikum w.w.
website www.almuslim.or.id
design & publisher krangka design (0858 5151 6063) -
[email protected] -
1 al muslim/oktober-desember/2015
liputan utama
Mengurai
Kehidupan merupakan sebuah anugerah bagi setiap jiwa yang hidup. Hidup itu terkadang seperti benang, ada yang hanya satu warna dan ada pula yang memiliki banyak warna. Benang memiliki banyak jenis dan kegunaan, seperti itu pulalah kehidupan. Benang juga terkadang tampak lurus, stabil namun ringan, dan mudah tertiup angin. Seperti halnya menarik sebuah benang dengan cepat hingga sangat panjang, itu seperti kehidupan dengan segala warnanya yang berjalan. Hingga dalam salah satu tarikannya akan terjadi kekusutan dan memerlukan tindakan nyata untuk meluruskannya kembali. Dalam kehidupan yang dijalani ada kalanya benang kusut datang menghampiri, begitu sulit diurai dan dicari ujung pangkalnya. Bahkan mana ujung dan mana pangkal, sudah tidak jelas. Nasib kelabu siap menyelimuti siapa saja, tanpa pandang bulu. Kehidupan begitu dinamis, penuh misteri, dan rahasia. Sedetik kemudian apa yang akan terjadi, tidak ada seorang pun yang mengetahui secara pasti. Termasuk ketika terjerat benang kusut. Lantas, bagaimana cara mengurai benang kusut tersebut? Memang tidak mudah, pertama tergantung pada kesiapan pribadi yang bersangkutan, dan kedua tergantung pada jenis benang kusut yang dihadapi. Rumit, jelimet, susah, sukar, sulit, ribet, dan kata-kata sempit serta terpojok lainnya mencerminkan kondisi yang bisa dihadapi setiap orang. Kehidupan memang penuh dinamika, setiap orang bisa terjerumus dan terjepit dalam situasi dan kondisi yang menyesakkan. Kesempitan hidup siap menghampiri siapapun, begitu pula kelapangan hidup. Keduanya bagaikan koin dengan dua sisi, peluangnya 50:50. Sebagai jiwa yang terdidik tentu menjadikan masalah sebagai sebuah kesempatan untuk belajar dan bertumbuh, bukan hanya itu, jiwa yang terdidik memiliki kesiapan dalam menghadapi keterjebakan
2 al muslim/oktober-desember/2015
Zaimatus Zaifaro, S.Pd.* dalam kesukaran yang luar biasa, yang datang tanpa diduga sebelumnya. Setiap orang memiliki tingkat kemampuan tertentu dalam mengurai benang kusut. Masa perjalanan hidup seseorang diwarnai dengan tempaan demi tempaan dalam menyelesaikan persoalan hidup, tentu saja dengan kualitas dan kuantitas yang berbeda. Ada yang kerap didera cobaan hidup, sehingga menumbuhkannya jadi pribadi yang kuat. Ada yang kerap didera cobaan hidup, namun menjadikannya jatuh terkulai, bahkan tak berkutik. Banyak juga yang jarang didera cobaan hidup sehingga miskin pengalaman dalam menyelesaikan cobaan hidup atau benang kusut. Upaya mengurai benang kusut harus diawali dengan pikiran dan hati yang jernih. Langkah selanjutnya ialah melihat persoalan hidup secara obyektif dan adil. Berikutnya, mengedepankan paradigma bahwa di balik setiap kesulitan “pasti” ada kemudahan. Namun untuk meraih kemudahan dari kesulitan itu, tentu harus dengan upaya yang sungguh-sungguh dalam mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta dan Pengelola Kehidupan, Allah SWT. Manusia berupaya, Tuhan yang menentukan. Apapun ragam benang kusut yang menimpa, hakikatnya adalah bentuk cobaan untuk menguji sampai sebatas mana kedekatan denganNya. Saat seseorang berada dalam zona nyaman kebanyakan tidak akan belajar, dan tidak akan bertumbuh. Ketika Anda mengubah pola pikir bahwa berbagai masalah yang mungkin bagi kita sudah tidak mungkin bisa selesai itu hanyalah merupakan lahan subur bagi Tuhan untuk membuat keajaiban. Masalah bisa membuat kita salah langkah, namun bisa pula membuat
iman kita bertumbuh, melatih diri kita untuk mengandalkan Tuhan, dan membuat kita justru semakin dekat padaNya. Ada banyak macam masalah dalam hidup dan saling berkait, sehingga rasa bingung menjelma harus mulai dari mana untuk menyelesaikannya. Semakin lama dibiarkan masalah akan semakin berbelit-belit, semakin “complicated” dan akan semakin menyulitkan untuk diselesaikan. Sebuah masalah yang didiamkan tidak mungkin akan terselesaikan. Sebuah keputusan untuk berpikir “biarkan waktu yang menyelesaikan” adalah sebuah keputusan yang kurang tepat. Tidak ada masalah yang bisa selesai dengan sendirinya semua membutuhkan penyelesaiaan. Saat masalah itu tidak terselesaikan memang memusingkan, dan seringkali membuat kita menderita, apalagi kalau sudah berbelit seperti benang kusut. Seperti halnya benang kusut yang membutuhkan tangan-tangan untuk mengurai, hidup kita pun membutuhkan sebuah langkah dengan tindakan untuk mulai menguraikan kemudian menyelesaikan masalah-masalah itu satu persatu. Yang penting adalah keberanian kita untuk menghadapi masalah. Hadapi masalah itu bersama Tuhan, dan jangan pernah berjalan sendirian. Stand up and face your problem like a real man should!
Kenali Diri
Salah satu bagian terpenting dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ada adalah mengenali permasalahan tersebut, mengenali potensi yang dimiliki oleh diri, serta mengenali pribadi-pribadi yang ada di sekitar kita. Dengan mengetahui semua masalah yang ada tentu lebih mudah untuk mengambil langkah bijak dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada, dan dengan mengenali apa saja yang masih membebani diri, hati, serta pikiran maka setiap permasalahan yang ada akan lebih mudah untuk diuraikan.
liputan utama
Terdapat beberapa kecenderungan ketika seseorang bermasalah: • Mendiamkan masalah hingga berlarut-larut. • Mencari pelarian. • Berkonsultasi. • Menyelesaikan solusi. Seseorang yang hanya diam dan selalu menutupi masalah hanya menjalani perubahan semu dari hari ke hari. Yang berubah hanya hari, tanggal, dan kejadiankejadiannya bukan perubahan mendasar pada masalah dan atau kendala-kendala kehidupan yang dirasakan. Masalah yang jelimet bagai benang kusut dan tidak terselesaikan bisa menyebabkan Anda sulit menikmati masa kini. Sebuah permasalahan yang belum terselesaikan akan menarik beberapa permasalahan yang lain. Suatu permasalahan bukan hanya bisa mengakibatkan trauma psikis, namun juga bisa menyebabkan trauma fisik.
Netralisasi Diri
Hal pertama yang harus dilakukan dalam mengurai benang kusut diantaranya adalah harus mampu menetralkan diri terlebih dahulu agar segala masalah yang ada tidak lagi mengikat sehingga kita bisa berpikir jernih dalam menyikapi permasalahan yang ada. Beberapa hal yang menjadi penghalang bagi seseorang untuk menyelesaikan masalah diantaranya adalah mempertahankan mental block, merasa sudah tahu tetapi tidak mau melakukan, serta tidak adanya keinginan untuk berubah dan keluar dari masalah. Beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk mencapai tahap penetralisasian diri di
antaranya adalah dengan berdzikir, berdoa, ataupun relaksasi, share, konsultasi, terapi ke orang yang lebih tepat, memaafkan serta menerima apa pun yang ada pada saat ini. Terbukti secara umum meditasi, dzikir, maupun relaksasi pikiran mampu memberikan efek positif bagi kesehatan pikiran dan tubuh karena ketiga hal tersebut membantu menurunkan gelombang otak manusia dari gelombang beta menuju alfa dan teta. Sehingga seseorang mampu mencapai keheningan dalam dirinya dan secara otomatis akan mengurangi stres. Meditasi, dzikir, dan relaksasi juga termasuk dalam self theraphy. Secara psikologis share membawa dampak positif, karena pada saat seseorang menceritakan permasalahannya kepada sosok atau figur yang tepat saat itu juga mereka sudah melepaskan beban dari permasalahannya dan menarik benang kusutnya dengan perlahan. Konsultasi sangat diperlukan ketika sedang berada dalam permasalahan. Mereka yang bisa dijadikan tempat untuk berkonsultasi diantaranya adalah orang tua, sahabat, psikolog, hypnotheraphyst, psikiater, life coach, atau pun keluarga terdekat. Memang ada beberapa yang tidak cukup hanya dengan berkonsultasi terutama bagi permasalahan yang menimbulkan gangguan-gangguan psikologis yang cukup berat seperti stres, trauma, depresi, fobia, dan lain-lain.
Tetap Berpikir Positif
Tetaplah optimis bahwa Anda akan mampu mengatasi masalah tersebut. Ini adalah langkah awal yang penting. Saat Anda mengatakan Anda bisa mengatasi masalah, maka hati, pikiran, emosi, dan tubuh Anda akan bekerja selaras untuk mengatasi masalah. Jika Anda berpikiran negatif, merasa masalah tidak mungkin dipecahkan, maka tidak akan ada lagi usaha untuk memecahkan masalah tersebut. “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya.” (QS. Al Baqarah:286)
Jika Anda melihat masalah yang Anda hadapi terlihat tidak mungkin untuk dipecahkan, artinya Anda perlu meningkatkan pola pikir Anda. Bukan masalah yang terlalu berat, tetapi cara berpikir Anda yang masih terlalu sempit. Anda perlu membebaskan pikiran sempit itu.
Berpikir Kreatif
Berpikir kreatif adalah kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru. Ide-ide tersebut diperlukan untuk memecahkan masalah Anda. Jika satu ide tidak berhasil, maka carilah ide lain, dan seterusnya. Jadi, agar Anda tangguh menghadapi masalah apa pun yang datang, Anda perlu berpikir kreatif. Bagaimana agar kita berpikir kreatif? Kuncinya ialah informasi, berpikir mengolah informasi, dan terbuka terhadap hal-hal baru. Anda pun bisa jenius. Anda pun bisa berpikir kreatif, dan mampu menghasilkan ide-ide cemerlang untuk mengatasi masalah Anda.
Memiliki Motivasi Untuk Bertindak
Setelah Anda memiliki ide untuk mengatasi masalah, langkah berikutnya ialah mengambil tindakan untuk menerapkan ide tersebut. Ide akan percuma jika tidak Anda aplikasikan. Untuk itu Anda perlu terus mem-
3 al muslim/oktober-desember/2015
liputan utama
pertahankan motivasi agar terus bertindak sampai masalah Anda terselesaikan. Terkadang, ada orang yang merasa mendapatkan masalah bertubi-tubi. Satu masalah belum selesai, datang masalah lagi bak pepatah “Sudah jatuh, tertimpa tangga”. Atau, baru saja selesai satu masalah, muncul masalah lagi. Seolah masalah hidup terus datang tidak ada hentinya sehingga benang yang sudah kusut itu menjadi kian kusut. Lantas bagaimana caranya keluar dari kekusutan benang yang semakin mengusut? Terdapat kisah tiga pemuda dengan benang kusut. Masing-masing pemuda menghadapi masalah untuk mengembalikan benang kusut yang ada di hadapan mereka. Ketiganya saling menarik benang masing-masing, berharap bisa menemukan ujung pangkalnya dan meluruskan kembali benang itu. Hingga pada akhirnya ketiga pemuda itu merasa kesulitan untuk meluruskan kembali dan menemukan ujungnya. Pemuda pertama mengambil tindakan menggunting benang-benang yang saling berkait dan menyambungnya kembali. Pemuda kedua membiarkan benang itu tetap berada dalam keadaan kusut. Sementara pemuda ketiga penuh keutunan/ketekunan terus berusaha menemukan ujung pangkal dan meluruskan kembali benangnya. Setiap tautan benang yang ada ia buka satu persatu. Saat pemuda kedua dan pertama telah tak lagi menguraikan benang kusut itu pemuda ketiga tetap berada dalam keadaan mengurai sedikit demi sedikit hingga semua benangnya bisa lurus kembali. Melihat pemuda ketiga telah selesai menguraikan benang kusutnya, pemuda pertama menertawakan dan berkomentar, “Kawan, lihatlah dirimu. Kamu membutuhkan waktu yang sangat lama untuk
4 al muslim/oktober-desember/2015
menguraikan benangmu, itu sama saja dengan membuang-buang waktu. Lihatlah kami, saat kamu masih berkutat dengan benang kusutmu aku telah selesai dengan itu semua.” Dengan bijak pemuda ketiga itu pun menjawab, “Kawan, tak masalah bagiku menyelesaikan benang kusutku lebih lama daripada dirimu, lihatlah benang kusut yang engkau ciptakan itu, bagaimana jika suatu saat nanti kamu membuat benangmu kusut kembali? Kamu akan mengguntingnya kembali, namun kau tidak menyadari bahwa benang kusutmu akan semakin banyak dan bertumpuk. Bagiku aku memang membutuhkan waktu untuk menguraikan benang kusutku, tetapi aku merasa puas karena benang kusut yang aku uraikan tidak menciptakan simpul yang bisa berarti akan lebih menambah kekusutan benangku. Memang aku membutuhkan waktu lebih darimu, tapi hasilnya sepadan, karena aku bisa menyelesaikan satu hal dan aku mendapatkan ketenangan, kepuasan, serta bangga karena keberhasilan tersebut. Tidak ada salahnya terdapat bekas kusut pada benangku, itu adalah sebuah penghargaan bagiku, lagipula apapun yang kita lakukan pasti memiliki bekas. Seperti benangmu, walaupun benangmu lebih cepat lurus tetapi terdapat simpul sambungan pada benangmu.” Bagaiamana dengan anda saat harus menguraikan benang kusut yang ada di hadapan anda? Jika kita mampu menyelesaikan setiap masalah yang datang, maka hidup akan terasa lebih ringan dan indah. Bukan apakah Anda punya masalah atau tidak. Sebab pasti setiap orang mempunyai masalah. Yang jauh lebih penting adalah bagaimana cara Anda memandang, berpikir, dan menghadapi masalah itu. *Guru IPA SD dan Ketua Gugus Green Education
Green Education
Supercamp dan Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN)
“Selamatkan Budaya Bangsa, Peduli Tanaman Langka” SD Al Muslim Sidoarjo merupakan sekolah Adiwiyata Mandiri. Untuk itu partisipasi aktif dalam kegiatan peduli dan berwawasan lingkungan telah berakar dalam hati dan diwujudkan dalam kegiatan lingkungan secara nyata, salah satunya adalah memeringati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) dalam kegiatan Super Camp Green Club. Pada hari Sabtu-Minggu, 7-8 November 2015 siswa ekskul Green Club SD Al Muslim melakukan kegiatan supercamp dan peringatan HCPSN di Kaliandra Sejati, Pasuruan. Kegiatan yang dibuka oleh Kakak Ita selaku koordinator sie acara dari Kaliandra berlangsung dengan baik dan penuh antusias semua siswa Green Club. Kegiatan dimulai dari keberangkatan di SD Al Muslim menuju lokasi Sabtu pagi, (7/11) pukul 08.00 WIB dan tiba di lokasi kegiatan pukul 09.30 WIB. Kegiatan Supercamp ini diikuti oleh 74 siswa kelas 3-5 yang tergabung dalam ekskul Green Club serta didampingi oleh Ustadzah Zaim, Us. Triana, Us. Isna, Us. Uut, Us. Siti, Us. Dian, Us. Ida juga Kepala SD Al Muslim Ustadzah Ima yang turut dalam kegiatan ini. Mahasiswa dari Portugal yaitu Miss Carolin yang turut serta. Siswa Green Club dibagi menjadi 6 kelompok yang masing-masing beranggotakan sekitar 12 siswa. Nama kelompok ini diambil dari beberapa nama puspa dan satwa yang langka yaitu kelompok Cendana, Raflesia, Lavender, Kaliandra, Merak Jawa, dan Platypus. Eduprogram Kaliandra yang dilakukan sangatlah bagus, diantaranya keterampilan membuat topeng kertas, membuat batik, bermusik dengan gamelan, dan tari tradisional
(Tari Bhayangkari). Peringatan HCPSN dilakukan dengan melakukan observasi keanekaragaman flora/puspa dan fauna di Kaliandra saat trecking pagi di hari Minggu (8/11). Dalam kegiatan observasi, siswa diberi lembar observasi tanaman dan satwa langka. Pada lembar observasi tanaman langka, siswa mengamati tanaman lalu mengidentifikasi mulai dari nama tanaman, gambar tanaman/daun, warna daun, dan ciri-ciri lainnya. Keanekaragaman puspa langka diantaranya Palem Sadeng dan Pakis Ekor Monyet, sedangkan fauna yaitu Merak Jawa. Pada saat mengamati pohon palem sadeng, Izel (5 Ibnu Sina) bertanya kepada Kak Ita selaku pemandu, “Mengapa batang pohon ini berwarna putih?” kemudian Kak Ita menjelaskan bahwa warna putih itu adalah makhluk hidup juga yaitu lumut kerak. Merasa
tak puas dengan jawaban tersebut, pertanyaan pun berlanjut “Lumut kok warnanya putih? Kan biasanya hijau?” Nah dari pertanyaan lanjutan ini membuahkan jawaban yang sungguh sangat mengetuk hati kita yaitu lumut kerak yang hidup di permukaan pohon Palem Sadeng berwarna putih pertanda bahwa udara di tempat tersebut sehat. Subhanallah, Alhamdulilah, Allah SWT senantiasa menganugerahkan rizki kepada hamba-Nya yang telah melestarikan tanaman dengan memberikan udara yang sehat untuk bernafas. Pertanyaan untuk kita semua sebagai hamba-Nya ialah “Sudahkah kita bersyukur dengan merawat dan melestarikan tanaman?” jika belum maka tiada kata terlambat untuk memulainya sekarang. Bersyukur dengan merawat dan melestarikan tanaman, niscaya Allah SWT akan terus menambah nikmat kepada umat. Dengan berkegiatan lingkungan Super Camp dan HCPSN yang telah terlaksana, kegiatan ini juga merupakan perwujudan dari salah satu pilar Green Education yaitu Pilar 2 tentang Tumbuhan dan Hewan, dimana di dalam pilar ini menjelaskan tentang bagaimana sikap kita dalam mewujudkan kelestarian keanekaragaman tumbuhan dan hewan. Untuk mencapai cita-cita yang mulia ini sungguh sangat dibutuhkan generasi penerus bangsa yang peduli terhadap kelestarian flora dan fauna langka asli Indonesia serta selalu membudayakan kegiatan cinta lingkungan dan cinta budaya bangsa. Ayo Berjuang Pahlawan Lingkungan SD Al Muslim! ( Triana Puspita SariGuru SD).
5 al muslim/oktober-desember/2015
leadership
Kenalkan Jiwa Pemimpin melalui Program LDKS
Sidoarjo, Jumat (30/10), siswa dan siswi kelas X SMA Al Muslim Sidoarjo tampak antusias dengan mengenakan pakaian pramuka lengkap beserta atributnya. Tas besar maupun koper yang berisi pakaian dan perlengkapan pun dibawa setiap siswa-siswi. Mereka bersiap untuk mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) 2015. Dalam pelaksanaan kegiatan ini para siswa dibimbing oleh pengurus OSIS SMA yang berjumlah 20 orang dan beberapa guru yang mendampingi selama LDKS berlangsung. Para peserta berangkat menaiki mobil TNI menuju tempat dilaksanakannya kegiatan tersebut. Kegiatan LDKS dilaksanakan di Bumi Perkemahan dan Air Terjun Dlundung, Trawas, Mojokerto selama 3 hari 2 malam. Kegiatan yang dimulai pada 30 Oktober 2015 ini berakhir pada tanggal 1 November 2015. Dengan semangat, para siswa bergegas menurunkan barang-barang dari mobil TNI menuju lokasi yang menjadi area LDKS. Setelah semua perlengkapan terangkut setiap kelompok tenda bergegas untuk mendirikan tenda bersama kelompok masing-masing dengan perlengkapan yang telah disiapkan oleh panitia. Setelah tenda terpasang jam menunjukkan masuk waktu salat Jumat. Keberadaan masjid yang cukup jauh dan minimnya kendaraan menuju masjid membuat panitia memutuskan dalam keadaan darurat untuk melaksanakan salat Jumat berjamaah di area LDKS. Di sinilah pelajaran Leadership dalam aspek mengatur dan komunikasi diterapkan, karena seluruh petugas salat Jumat adalah peserta LDKS baik sebagai muadzin, khotib, maupun imam. LDKS tahun ini bertemakan “Menjadi Pemimpin yang Sebenarnya”. Maksud dari tema tersebut adalah kegiatan ini melatih para siswa tentang cara menjadi pemimpin yang sebenarnya. Para siswa diberikan pengetahuan seputar kepemimpinan melalui materi yang
6 al muslim/oktober-desember/2015
disampaikan oleh Ustadz Ngakib Susilo, S.Pd. dan Ustadz Azam Afian Dinata, S.Sos. Selain pengetahuan kepemimpinan yang disampaikan melalui materi, panitia juga menyiapkan permainan-permainan yang berkaitan dengan kepemimpinan, sehingga materi yang disampaikan narasumber berkesinambungan dengan permainan-permainan kepemimpinan yang bersifat aplikatif. Dalam pelaksanaan LDKS tahun 2015 ini, panitia mengemas kegiatan lebih banyak dilakukan secara berkelompok. Mulai dari bekerja sama untuk mendirikan tenda sebagai tempat mereka beristirahat. Ada juga kelompok masak yang bertanggung jawab menyediakan makanan bagi seluruh peserta pada waktu yang telah ditentukan. Ada kelompok bimbingan mental (Bimen) yang akan menjadi tim untuk melaksanakan kegiatan bimen yang diadakan pada malam pertama dan malam kedua. Ada pula kelompok game atau kelompok permainan, yaitu masing-masing anggota kelompok bekerja sama untuk menyelesaikan tantangan permainan yang telah disiapkan oleh panitia. Dengan diadakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara berkelompok, harapannya siswa-siswi mampu mengimplementasikan aspek-aspek Leadership pada dirinya. Selain itu agar siswa-siswi menjadi lebih bertanggung jawab dalam melakukan sesuatu dan tidak mementingkan kemauannya sendiri serta tidak menggantungkan kepada orang lain. Seperti halnya yang disampaikan Ustadz Azam selaku pembina OSIS berharap agar nilai-nilai Leadership ini benar-benar dapat terimplementasikan dengan baik dalam materi yang disampaikan, maupun permainan-permainan yang telah dikemas oleh panitia LDKS. Begitu juga dengan Ustadzah Mahmudah selaku wakil kepala SMA berharap agar para peserta dapat menjadi pribadi yang lebih baik. (Lisa Hamidah & Ristita Izzati Kelas X IPA)
seputar al muslim
Kegiatan rafting SMA Al Muslim Sidoarjo berjalan dengan menyenangkan. Seluruh siswa kelas XII dan ketiga orang guru mengikuti kegiatan tersebut di Sahabat Air Mojorejo-Junrejo, Kota Wisata Batu, Malang, Jawa Timur. Kegiatan rafting diadakan pada hari Senin, 19 Oktober 2015. Salah satu wali kelas, Ustad Azam Afian Dinata berkata, “Kegiatan rafting ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat dan memacu keberanian siswa kelas XII agar dapat mengatasi seluruh masalah yang akan dihadapi.” Kegiatan rafting tersebut dimulai dari berkumpul di SMA Al Muslim pada pukul 06.00 WIB. Kemudian berangkat pada
pukul 07.00 dan tiba di tempat setelah tiga jam perjalanan. Setelah itu siswa kelas XII mengikuti permainan yang dipandu oleh seorang tour guide yaitu Kak Wareng. Beliau memberikan pengarahan kepada seluruh peserta rafting untuk berjaga-jaga dan tidak panik jika terjadi hal yang tak diinginkan saat rafting. Kemudian seluruh siswa kelas XII, Ustad Azam, dan Ustadzah Nunuk mengikuti rafting di sungai Brantas selama 1,5 jam. Keadaan sungai yang tak begitu deras arusnya dan banyak sekali bebatuan tidak menyurutkan semangat mereka untuk menyelesaikan tantangan. Salah satu siswa mengatakan bahwa kegiatan
tersebut sangat menyenangkan. Seusai rafting seluruh peserta kembali ke pendopo untuk bersiap-siap membersihkan diri. Mereka melakukan salat Dhuhur berjamaah dan makan siang. Kegiatan tersebut ditutup dengan foto bersama. Akhirnya seluruh siswa kelas XII dan para guru kembali pulang dan tiba di sekolah pukul 16.30 WIB. Meskipun cuaca sangat panas dan terik serta keadaan sungai yang tak bersahabat, tak membuat mereka kehilangan semangat. Mereka tak berhenti bercanda ria. Rafting tahun ini sangat menyenangkan. (Fika Awwalia, XII IPA)
7
al muslim/oktober-desember/2015
seputar al muslim
SISWA SMP BERLATIH
I S A R K O M E D
Pagi itu, Senin (9/11) terlihat beberapa siswa kelas 9 sedang sibuk menata meja dan beberapa perangkat kotak suara. Ya, mereka adalah anak–anak OSIS yang punya ending program “ PEMILU RAYA”. Kegiatan ini dilakukan setiap tahun pada masa akhir kepengurusan OSIS. Pemilu raya ini bertujuan untuk memilih ketua OSIS yang baru periode 2015/2016. Ada 4 kandidat ketua OSIS yakni Irey kelas 8C, Irfan kelas 8C, Kikik kelas 8C, dan Vivi kelas 8B. Mereka terpilih setelah melalui berbagai seleksi mulai dari seleksi administrasi, tes tulis, tes minat bakat, wawancara, dan presentasi. Berdasarkan pendataan minat siswa yang mengikuti seleksi OSIS berjumlah 105 orang. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya. Seleksi OSIS di SMP Al Muslim memiliki syarat dan ketentuan yang berlaku. Diantaranya calon pengurus merupakan siswa kelas 7 dan 8, lolos seleksi administrasi, dan mengikuti alur tes yang sudah ditetapkan. Apabila saat pelaksanaan seleksi tidak hadir tanpa keterangan maka siswa dianggap mengundurkan diri. Kecuali siswa yang bersangkutan sakit atau ada tugas dari sekolah. Berikut ini ditunjukkan alur seleksi pengurus OSIS : Alur di atas merupakan sistem yang digunakan OSIS dalam merekrut anggota baru. Kegiatan yang dipelopori oleh pengurus lama dalam hal ini siswa kelas 9 telah sukses dilaksanakan. Meski di tengah– tengah kesibukan belajarnya mereka tetap bersemangat menuntaskan agenda terakhirnya “ Pemilu Raya 2015”. Tim sukses telah berperan optimal dan partisipatif selama kurang lebih tiga minggu. Pemilu raya yang merupakan agenda tahunan ini sebagai ajang pembelajaran bagi siswa untuk penerapan kehidupan demokratis terutama di sekolah. Karena dalam kegiatan tersebut siswa memberikan hak suaranya secara terbuka, langsung, bebas dan bersifat rahasia. Setiap siswa mendapatkan satu kartu
8 al muslim/oktober-desember/2015
gb. 1 Alur seleksi OSIS
suara. Dalam kartu suara ada gambar empat kandidat dimana pemilih harus mencontreng salah satunya. Dan tidak hanya siswa, guru dan karyawan pun memberikan hak suaranya. Ada yang spesial pada pemilu raya kali ini karena ada Miss Caroline mahasiswa AISEC yang ikut berpartisipasi dan memberikan hak suaranya. Semua warga sekolah yang telah mencontreng jari kelingkingnya dibubuhi dengan tinta. Hal itu
untuk menandakan bahwa mereka telah menjadi warga sekolah yang baik karena telah menunaikan hak suaranya. Setelah pemungutan suara selesai, penghitungan suara dilakukan secara terbuka dihadiri oleh saksi–saksi perwakilan kelas. Suara sorak sorai dari pendukung saat nama kandidat yang dipilih kartu suaranya sering muncul. Satu demi satu kartu suara dibacakan oleh ketua pengurus OSIS periode 2014/2015 Anisa Berliany. Dan akhirnya dari hasil penghitungan suara terbanyak diperoleh oleh Vivi sebanyak 62 suara disusul Kikik mendapat 59 suara, Irey dengan 57 suara, dan Irfan dengan 20 suara. Suasana haru menyelimuti dan ucapan selamat pun silih berganti diberikan mereka yang hadir. Ketua OSIS terpilih periode 2015/2016 Sufy Hanun Auliyah (Vvi ) dan anggotanya dilantik dan serah terima jabatan oleh Fatimatuz Zahroh. Dengan diserahkannya kepengurusan OSIS ini maka tanggungjawab dan arah roda kepemimpinan siswa ada ditangan mereka. Semoga langkah–langkah penuh semangat, inisiatif, dan berdaya juang tinggi mampu membuat bendera OSIS SMP Al Muslim lebih berkibar. Amin. (Eko Pudji Lestari, S.Pd./Waka Kesiswaan SMP)
seputar al muslim
Menumbuhkan Jiwa Pemimpin Melalui Outbound Menjadi seorang pemimpin adalah lebih dari hanya sekedar tahu bagaimana bekerja dengan orang lain. Kemampuan dalam berkomunikasi dengan efektif, pengambilan keputusan, berpikir secara organisasi, dan memiliki pendekatan yang baik kepada orang lain adalah hal-hal yang harus dipenuhi seorang pemimpin. Outbound Leadership SMP Al Muslim merupakan ajang memberi fasilitas untuk dapat memenuhi kapasitas dan kompetensi seorang manajer dan memberi pemahaman lebih akan arti kepemimpinan : yaitu kepemimpinan sebagai proses memberi wewenang/kekuatan kepada diri sendiri atau orang lain untuk melakukan sesuatu. Peserta Outbound Leadership adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al Muslim. Sedangkan manfaatnya bagi para peserta adalah meningkatkan kemampuan mengambil keputusan dan memecahkan masalah, meningkatkan inner motivasi dan kemampuan memotivasi orang lain, meningkatkan kemampuan dalam manajemen kerjasama, meningkatkan kedisiplinan, meningkatkan kemampuan EQ, dan SQ. Membangun kemampuan komunikasi efektif. Membangun “sense of innovation” mempraktikkan sebuah kondisi yang membutuhkan kemampuan dalam menentukan “strategi bersaing”. Kegiatan Outbond Leadership ini dilaksanakan di Hotel Newstar Trawas pada hari JumatSabtu tanggal 6 dan 7 Nopember 2015. Kedatangan Peserta Outbound SMP Al Muslim ditunggu oleh tim trainer dari Mahameru dan Pak Joko yaitu seorang tentara militer yang siap membentuk keceriaan anak-anak dan kedisplinan peserta Outbond Leadership. Kegiatan diawali dengan ucapara pembukaan
oleh pihak trainer dan Pak Joko. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian peraturanperaturan dan sedikit motivasi dari Pak Joko. Setelah itu anak-anak mendapatkan games motivasi untuk menyegarkan otak, “Gegap Gempita.....”ucap salah seorang trainer. Respon cepat di tunjukkan oleh anakanak sesuai dengan instruksi yang diberikan dengan mengurutkan angka dari 8 sampai 1 dan diikuti oleh gerakan tubuh kedua tangan dan kaki. Tampak wajah ceria muncul dari raut muka anak-anak setelah upacara pembukaan berlangsung. Setelah itu anak membentuk kelompok menjadi 8 kelompok terdiri 4 kelompok perempuan dan 4 kelompok laki-lakii. Mereka mendapatkan tugas untuk membuat yel-yel, nama kelompok dan menyelesaikan tugas. “Priiiiiiittttt” bunyi peluit tanda masingmasing kelompok mulai menyelesaikan tugas. Anak-anak pun berlari menyebar membentuk gerombolan-gerombolan kelompok kecil. Mereka saling berdiskusi, saling memberikan tanggapan, dan saran. Keceriaan anak-anak, keseriusan, kecermatan, dan ketanggapan terhadap sesuatu permasalahan sangat nampak jelas diperlihatkan anak-anak dari kegiatan ini. Setelah itu anak-anak mendapatkan waktu untuk ishoma selama bebarapa menit, dan anak-anak pun dengan sigap langsung menuju kamar masing-masing untuk membersihkan diri. Kemudian bersama-sama menuju ruang makan dan dilanjut kegiatan materi indoor dari Bapak Joko dan ditutup dengan kegiatan api unggun. Terlihat jelas keceriaan muncul dari wajah anak-anak. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan anak-anak pada hari pertama outbound sangat melelahkan namun memberikan kesan menda-
lam terhadap peraturan-peraturan yang berlaku. Dari pemberian peraturan-peraturan inilah anak bisa mengenal peraturan-perturan yang ada pada umumnya, bahwasanya setiap peraturan harus dipatuhi. Dari sinilah anak-anak bisa belajar berdisiplin tinggi karena ada punisment dan reward bagi yang melanggar dan yang patuh. Pada hari kedua kegiatan dimulai setelah sholat Subuh. Kegiatan pertama yakni renungan guna memotivasi kesungguhan dan keseriusan anakanak untuk menjadi sukses dunia dan akhirat. Kemudian dilanjutkan dengan acara senam pagi untuk pemanasan pada kegiatan selanjutnya. Sekitar jam 8 anak-anak mendapatkan 4 bentuk game kooperatif. Secara bergiliran anak-anak melakukan game tersebut. Mereka sangat antusias, ceria, semangat dan serius melakukan game tersebut. Manfaat dari game tersebut anak-anak bisa berlatih kesabaran, kecermatan, kecepatan, ketanggapan, dan kekompakan kelompok. Upacara penutupan dilakukan oleh seluruh pihak trainer, guru, dan anak-anak. Di dalam upacara anak-anak mendapatkan pesan dari Ustadza Zahroh sebagai kepala sekolah bahwasanya setelah selesai kegiatan ini anakanak dapat lebih meningkatkan kedisplinan, kesopanan, dan aspek-aspek yang lain sehingga dapat menjadi pemimpin yang baik dan bertanggung jawab. “Apakah kalian bisa?” tanya Ustadza Zahroh. Dengan gagah anak-anak serentak menjawab, “Siap, bisa!” Upacara ditutup dengan berjabat tangan antara anak-anak, guru, dan trainer. Selanjutnya peserta outbound kembali ke Surabaya dengan melambaikan tangan. (Moch Surya Hakim Irwanto/ Guru BK SMP)
9 al muslim/oktober-desember/2015
seputar al muslim
Membangun Kekompakan Anak dengan Orang Tua dalam 5 Jam Outbond
10 al muslim/oktober-desember/2015
Kegiatan outbond siswa kelas 2 SD Al Muslim semester gasal tahun ini diadakan tanggal 31 Oktober -1 November 2015 di Rumah Emak, Trawas Mojokerto. Lokasi outbond bisa ditempuh sekitar 1,5 jam perjalanan dari Surabaya. Sebagai trainer, panitia mendatangkan Kak Kusumo dengan Team Smart Outbond. Outbond dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu dengan masing-masing 3 kelas per harinya. Pada giliran pertama adalah siswa kelas 2 Ibnu Sina, 2 Ibnu Rusydi, dan 2 Ibnu Khaldun. Selanjutnya, hari kedua peserta outbond dari kelas 2 Ibnu Rusydi, 2 Al Kindi, dan 2 Al Khawarizmi. Pembagian ini bertujuan agar semua peserta mendapat hasil maksimal dan panitia mudah dalam mengaturnya. Acara outbond ini dirancang selama setengah hari dengan konsep “Amazing Adenventure” untuk anak-anak yang bertujuan menguji keberanian peserta mencoba beraneka games-games yang bersifat petualangan. Panitia berharap agar anak-anak mampu mengatasi rasa takut yang mereka hadapi. Sehingga, mereka bisa menemukan kepuasan ketika tantangan itu berhasil mereka lewati. Hal ini sejalan dengan pendapat Prof. Du Bois, penulis dan psikolog asal Jerman, berpendapat, rasa takut adalah sesuatu yang normal. Namun psikolog ini menambahkan, kecuali jika sampai membatasi anak melakukan interaksi dengan anak-anak lain. Atau, menghalanginya mengeksplorasi alam sekitar. Berarti, rasa takut itu sudah menjadi sebuah masalah. Untuk orang tua, konsepnya adalah “Synergy Building”. Diharapkan terjalin komunikasi dan kerjasama yang erat di antara orang tua wali murid. Sehingga berkontribusi positif terhadap pengasuhan anak-anak mereka. Disela-sela
bermain game – game outbound para orang tua bisa saling memberi informasi apa saja yang dilakukan anak baik di sekolah maupun di rumah. Outbond tahun ini dibuka dengan sambutan Ustadzah Ima selaku Kepala SD Al Muslim pada pukul 07.30 WIB. Kemudian stretching (pemanasan) dan pembagian kelompok dengan iringan musik yang ceria. Selanjutnya anakanak dan orang tua dengan didampingi trainer mengikuti games-games yang sudah disiapkan dengan lokasi yang terpisah. Games untuk orang tua seperti Trust Fall / Mummy Swing dan Water Volleyball. Games ini bertujuan membangun kepercayaan dan kekompakan serta kerjasama di antara para orang tua. Untuk anak-anak, panitia menyiapkan games seperti kolam lele, masterchef, flying fox, dan glass games. Tujuannya adalah menguji keberanian dan kekompakan tiap kelompok serta membangun kesolidan tim. Acara outbond diselingi dengan breaktime selama 30 menit untuk makan snack dan minum. Acara puncak adalah “Big Game” yang berisi kerjasama orang tua dan anak untuk menyusun visi dan misi SD Al Muslim melalui huruf-huruf dalam karton yang disebar kemudian disusun kembali. Dimaksudkan agar para orang tua turut serta memahami proses dan tujuan pembelajaran serta pengasuhan anak-anak mereka di sekolah. Acara ditutup dengan pembagian hadiah-hadiah menarik di gazebo untuk para juara pada tiap-tiap kelompok. Panitia menyediakan hadiah untuk Juara I sampai dengan Juara Harapan VI. Para peserta sangat menikmati kegiatan outbond ini. Mereka pulang pada pukul 12.30 WIB dengan membawa keceriaan dan senyum kepuasan. (Agus Sholichin/Guru SD)
galeri foto
Siswa TK mengikuti lomba menyanyi lagu Berkibarlah Benderaku dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Siswa KB-TK mengadakan pawai ceria dalam peringatan Hari Pahlawan.
Siswa Kelompok Bermain mengikuti lomba memasukkan bendera dalam peringatan Hari Kemerdekaan.
Siswa TK menyanyikan lagu Anak Gembala dalam acara Dancow Kids di Royal Plaza.
Siswa TK B menampilkan tari Kancil dalam acara Haji Expo di Royal Plaza.
Siswa TK A membawakan tari Ayam dalam acara haji Expo. Siswa Kelompok Bermain belajar mengoles roti dalam kegiatan cooking class di Giant Pondok Candra.
11 al muslim/oktober-desember/2015
galeri foto
Kekompakan kerjasama walimurid SD kelas 2 dalam kegiatan Outbond.
Melatih kreativitas melalui belajar membatik.
Melatih jiwa wirausaha melalui Kids Entrepneurship Day.
Menyimak penjelasan menjadi seorang pemimpin yang islami dalam peringatan tahun baru hijriyah.
12 al muslim/oktober-desember/2015
Mengasah kepedulian pada lingkungan dengan menanam tumbuhan mangrove.
galeri foto
Miss Caroline ikut menyumbangkan suaranya dalam pemilihan OSIS SMP.
Aksi teatrikal siswa SMP dalam peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa.
Bekerjasama menggapai tujuan dalam salah satu game Outbond siswa SMP.
Siswa SMP menyuarakan ajakan menghentikan pembakaran hutan. Peribahasa berat sama dipikul ringan sama dijinjing diterapkan siswa SMP untuk bahu-membahu menyelesaikan tugas membentuk karakter seorang pemimpin.
13 al muslim/oktober-desember/2015
galeri foto
Peringati 1 Muharam 1437 H dengan pawai sambil bersholawat.
Serunya rafting siswa kelas XII di Sahabat Air, Batu.
Lomba pidato dalam peringatan 1 Muharam 1437 H di SMA Al Muslim. Pahami instruksi melalui komunikasi verbal dalam kegiatan LDKS.
Jalin kerja sama untuk mencapai tujuan melalui kegiatan LDKS.
14 al muslim/oktober-desember/2015
Uji adrenalin dalam menghadapi tantangan derasnya sungai Brantas.
Melatih kedisiplinan melalui upacara peringatan Hari Pahlawan.
karya siswa
Oleh Amira Naila Aqilah Herlambang (Kelas 6 IbnuSina) Siang ini, kami para murid kelas 5D berkumpul di KFC Pondok Candra Sidoarjo. Kami berniat menjenguk teman kami, Dita. Sudah genap satu minggu dia tidak masuk sekolah karena sakit demam berdarah. Selain menjenguk, kami juga membawakan buah-buahan, dan juga beberapa catatan yang belum sempat dicatatnya. Saat jarum pendek jam berhenti tepat di angka dua, teman-temanku sudah siap, hanya aku saja yang belum. Saat itu, aku sedang terjebak macet di Malang. Maklum, aku baru saja pulang dari Malang. “Naila, cepat datang, ya! Teman-teman sudah pada berkumpul, nih!” begitulah isi pesan singkat yang dikirimkan Aisyah kepadaku. Pukul tiga siang, akhirnya aku sampai juga di KFC. Waduh,aku terlambat satu jam! Begitu aku datang, Bim langsung saja memarahiku. “Astaga... Kamu terlambat satu jam, Naila!” omelnya sambil menunjuk-nunjuk arlojinya. “Maaf, aku baru saja pulang dari Malang!” kataku. “Ya sudah, ayo kita pergi!” ajak Dinda. “Tapi, kita naik apa ke rumah Dita?” tanya Anto. “Tenang, kita pergi naik mobilku saja! Cukup kok, untuk kita! Kita kan... hanya bersepuluh!” kataku. “Oke, deh! Ayo!” ajak Nia. Aku dan teman-temanku segera saja masuk ke dalam mobil karena hari sudah semakin sore. “Rumah Dita di mana?” tanya Ayahku yang sedang memakai sabuk pengaman. “Di jalan Mawar nomor 3, Yah! Itu kata Bu Guru!” kataku sembari memeriksa selembar kertas alamat yang ada di tanganku. Di perjalanan, tiada hentihentinya aku berdoa agar Dita ada di rumahnya. Saat jarum jam menunjukkan pukul tiga lewat tiga puluh menit, barulah kami sampai di rumah Dita. “Yang inikan, rumahnya?” tanya Ayah. “Iya, Yah! Jalan Mawar nomor 3!” kataku. Kami segera turun dari mobil dan Amel menekan bel
rumah Dita. Tak sampai satu menit, keluarlah seorang wanita paruh baya yang tidak lain adalah pembantu di rumah Dita. “Mencari siapa, ya?” tanya orang itu sopan. “Dita ada atau tidak, Bu? Kami teman-temannya!” kata Budi. “Oh, Dita sedang ada di rumah sakit!” tutur wanita itu. Kami seketika langsung kaget mendengarnya. “Kalau boleh tahu, di rumah sakit mana, ya?” tanya Arya. “Rumah sakit Permata!” jawabnya. “Ya sudah, Bu. Kami pamit dulu! Assalamualaikum!” kataku. “Waalaikumsalam!” jawab orang itu. “Bagaimana ini? Apakah kita harus pergi kerumah sakit juga?” tanya Aisyah. “Jika kita pergi ke rumah sakit, itu akan menghabiskan banyak waktu! Apalagi jarak dari sini ke rumah sakit tidaklah dekat!” kata Nia. “Tapi, kita kan berniat untuk menjenguk Dita!” kata Tasya. “Iya, sih! Akan tetapi, kita tidak memiliki cukup waktu untuk pergi ke sana!” kata Reihan. “Jadi, apa keputusan kita?” tanyaku. “Kita harus tetap ke rumah sakit! Kan tujuan kita menjenguk Dita!” kata Anto. “Baiklah! Ayo kita cepat masuk mobil! Jika kita terus menerus berdebat, tidak akan ada habisnya!” kata Dinda. Semuanya menurut. Mentari hampir menghilang dari cakrawala, menyisakan cahaya keemasan yang indah. Ya, hari memang sudah hampir malam, tapi, semangat kami untuk menjenguk Dita masih sangat besar. “Oke, ini rumah sakit Permata!” kata Ayahku setelah memarkir mobil di tempat parkir. “Astaga! Kita lupa sesuatu!” kataku sambil menepuk keningku. “Kenapa?” semua temanku menoleh padaku. “Kita belum bertanya Dita dirawat di kamar
nomor berapa!” kataku. “Ah, iya! Kita melupakan hal itu!” kata Tasya. “Kita bertanya saja pada bagian informasi!” usul Bima. “Ide yang bagus! Ayo!” kata Arya. Kami melangkah menyusuri koridor rumah sakit yang lumayan luas ini. Tiba-tiba, seseorang menepuk bahuku dari belakang. “Eh, Naila!” sapaTante Sarah, ibunya Dita. “Lho, Tante!!!” kata kami semua saking terkejutnya. “Kalian pasti mau menjenguk Dita! Ayo, ikut tante!” ajak Tante Sarah. Fiuuh... syukurlah kami bertemu Tante Sarah. Jika tidak, mungkin kami akan terus menerus berputar-putar di rumah sakit ini hingga malam. Krieeek.... Pintu kamar rawat Dita dibuka. Begitu dibuka, tercium bau obat-obatan yang menjadi ciri khas rumah sakit. “Dita, ini ada teman-teman kamu!”, kata Tante Sarah. Kami bisa melihat dengan jelas keadaan Dita saat ini. Tubuhnya kurus, kering, dan lemas. Jarum infus pun menghiasi punggung tangan kirinya. “Hai!” sapa Dita ceria. Bukan Dita namanya kalau tidak ceria. Dia selalu ceria dalam keadaan apa pun. “Halo, Dita! Sudah lama kamu tidak masuk sekolah!” kataku. “Iya! Kalian tahukan, kalau aku sedang sakit!” kata Dita. “Kami bisa mengerti! Kami bersyukur dapat bertemu denganmu di sini! Kamu tidak akan tahu bagaimana perjuangan kami hingga sampai disini!” kata Tasya. “Oh ya? Ceritakan padaku!”ujar Dita antusias. “Iya Dita! Kami akan menceritakannya kepadamu! Tapi, yang paling penting, kami mau mengucapkan...” kata Bima. Kami semua saling berpandangan. “GET WELL SOON!” kata kami semua.*
15 al muslim/oktober-desember/2015
seputar al muslim
Wisuda Al Quran Al Muslim XV:
Oleh Moh. Asrofi*
Kupersembahkan alquran untukmu, Ayah Bunda
Binar wajah para wisudawan dan wisudawati Al Quran XV tahun 2015 bak purnama dalam pekatnya gulita. Dengan pelan, satu-persatu peserta wisuda memasuki ruang sidang pengukuhan. Alunan merdu shalawat menambah kesyakralan prosesi kelulusan pagi itu. Dua ratus tujuh wisudawan wisudawati yang dinyatakan lulus kali ini. Jumlah yang lebih banyak dibanding gelaran wisuda sebelumnya. Dari tahun ke tahun jumlah wisudawan menunjukkan grafik peningkatan yang signifikan. Pada edisi sebelumnya, wisuda Al Quran XIII, jumlahnya sekitar seratus lima puluhan. Semester berikutnya, pada edisi wisuda XIV, jumlah peserta mengalami peningkatan empat puluh lima persen. Sebanyak seratus delapan puluh satu siswa resmi mengenakan toga waktu itu. Pada edisi terbaru ini, wisuda XV, dua ratus tujuh siswa-siswi mengikuti proses pemindahan kuncung toga ini. Membludaknya jumlah wisudawan kali ini juga berpengaruh besar terhadap susunan acara yang harus diadakan dua kali. Konsentrasi pun terpecah dan energi yang dibutuhkan lebih besar. Karena baru terjadi pada edisi wisuda XV ini. Panitia harus memastikan suguhan wisuda hari pertama dan kedua sama dalam kesuksesan maupun kesyakralannya. Untuk urusan kualitas, para wisudawan semester Gasal 2015 juga patut diacungi jempol. Dari total sembilan puluh enam siswa-siswi Al Quran yang mengikuti munaqasah cabang, semua dinyatakan lulus. Raihan ini juga diikuti oleh jenjang lainnya, yaitu tarjamah dan tahfidz. Capaian gemilang ini bukanlah prestasi yang diraih oleh Al Muslim secara tiba-tiba. Kolaborasi antara sistem pendidikan Al Quran kelas wahid, didukung oleh tenaga pengajar yang profesional adalah kuncinya. Tidak kalah penting dari keduanya, adalah peran kedua orang tua yang selalu mengawasi putra-putrinya tatkala mereka berada di luar jam sekolah. Tanpa adanya ketiga unsur ini, mustahil prestasi itu didapat.
16 al muslim/oktober-desember/2015
Dibalik Sampul Indah
Al Quran Berbicara tentang sistem pembelajaran Al Quran, maka kita akan disuguhkan pada dua hal dasar: apa dan bagaimana Al Quran diajarkan di lembaga terbaik ini?
Jenjang Al- Quran
Mengadopsi konsep klasikal dan klasikal baca simak, pembelajaran Al Quran menjadi ringan, menyenangkan, dan mudah diterima oleh peserta didik. Penguasaan teori tajwid menjadi hal utama yang ditekankan. Di satu sisi, siswa telah dibekali oleh teori tajwid yang memadai. Sementara, di sisi lain, siswa juga dibiasakan menyimak bacaan siswa lain (saat pembelajaran menggunakan klasikal baca simak; pen). Jika ada bacaan yang tidak sesuai dengan kaidah tajwidnya, maka siswa penyimak akan membenahinya. Ada empat tahapan yang harus dilalui untuk mencapai finish pada jenjang Al Quran ini: Al Quran I, penekanan pada motivasi siswa untuk belajar al-Quran, serta pengenalan alamat waqaf dan washal. Pada tahap pengenalan ini, siswa ditarget mampu membaca juz satu sampai lima dengan tartil, berlagu rost, juga mampu melafalkan makhraj dan sifatul hurufnya dengan baik. Tahap Al Quran II, target kualitas ditingkatkan dengan penanaman teori tajwid dan gharib, serta menyelesaikan Al Quran dari juz lima sampai juz sepuluh. Selanjutnya, pada tahap Al Quran III, siswa ditarget mampu menyelesaikan Al Quran dari juz sepuluh sampai juz delapan belas. Penguasaan teori tajwid dan gharib beserta praktiknya menjadi menu wajib pada tahap ini. Tahap IV, yaitu tahap terakhir yang merupakan waktu persiapan para siswa untuk mengikuti munaqasah cabang. Dengan menyelesaikan Al Quran dari juz 18-30, juga penguasaan teori yang telah digembleng dari tahap pertama, maka diharapkan semua peserta didik lulus munaqasah cabang dan khatam Al Quran tiga puluh juz.
Jenjang Tarjamah lafdhiyah
Setelah peserta didik jenjang Al Quran dinyatakan lulus, maka jenjang selanjutnya telah menunggu, yaitu: tarjamah lafdhiyah (alih
bahasa perkata). Tarjamah ini memang bukanlah semacam ilmu tafsir, semisal tafsir al-Jalalain, Qurthubiy, dll., yang mengaji Al Quran dengan lebih mendalam. Namun ia merupakan pintu pertama untuk memahami kandungan Al Quran. Bahwa, membacanya saja sudah termasuk ibadah adalah ketentuan yang telah diatur oleh agama. Dan alangkah indahnya, manakala seorang hamba mengerti apa yang sedang dibacanya. Hubungan hamba dan Rabbnya terasa begitu dekat. Karena melalui Al Quranlah seorang hamba memiliki kesempatan untuk bercengkerama dengan Khaliqnya. Tidak jauh beda dengan pembelajaran Al Quran, pembelajaran tarjamah juga meliputi empat tahapan. Bedanya, empat tahapan jenjang Al Quran ditempuh dalam waktu empat semester, sementara jenjang tarjamah hanya ditempuh dalam tiga semester. Pada dua tahap awal, ditempuh dalam satu setengah semester, konsentrasi pembelajaran tarjamah bertumpu pada dua hal: menghafalkan ayat-ayat yang telah ditentukan dan menerjemahkannya secara perkata. Untuk tahap tiga dan empat, yang ditempuh dalam satu setengah smester berikutnya, materi ditambah dengan memperkenalkan perubahanperubahan pada bentuk kalimat, baik kata ganti, kata benda, maupun kata kerja. Dalam ilmu gramatika bahasa arab, perubahan bentuk tiap kata berpengaruh pada arti. Dengan menguasai empat tahapan tarjamah ini, masing-masing siswa dipatok mampu menerjemahkan atau mengalihbahasakan Al Quran secara perkata.
Jenjang Tahfidz
Tahfidz bukanlah sebuah materi pembelajaran yang membutuhkan kecerdasan IQ super. Ia adalah oral skill. Artinya, dalam menghafal Al Quran yang dibutuhkan yaitu: seberapa sering mulut ini melafalkan kalam Ilahi tersebut. Atau, dalam bahasa dunia tahfidz disebut dengan murajaah. Banyak kita jumpai di lapangan para mantan hafidz. Baik yang baru menghafal beberapa juz, maupun yang telah menyelesaikan tiga puluh juz. Menurut H. Amar Mujab, salah satu juri nasional MTQ Tahfidz penyebab utama hilangnya hafalan karena kurangnya murojaah.
seputar al muslim
Unjuk Gigi di Area Haji Expo 2015 Mengingat pentingnya murojaah dalam dunia tahfidz, dan terbatasnya waktu pembelajaran di sekolah, maka peran aktif wali murid untuk mengingatkan putra-putrinya tentang pentingnya murojaah sangat diperlukan. Dunia tahfidz harus diciptakan di lingkungan para calon penjaga kalam Ilahi ini. Baik saat di sekolah, di rumah, dan tempat lainnya. Jenjang tahfidz merupakan tahap terakhir pembelajaran Al Quran di kampus Al Muslim. Pesertanya adalah siswa-siswi yang telah menyelesaikan jenjang tarjamah lafdhiyah. Pembelajaran tahfidz dimulai dari juz tiga puluh. Sesuai target harian yang telah direncanakan (RAP), dalam kurun waktu satu semester siswa diharapkan mampu menyelesaikan hafalan satu juz. Proses munaqasah tahfidz dibagi menjadi empat. Setiap juz dalam Al Quran memiliki 20 halaman (mengacu pada al-Quran ros Ustmaniy). Siswa yang telah hafal lima halaman, berhak untuk mengikuti munaqasah ini. Jika lulus, maka diijinkan melanjutkan lima halaman berikutnya. Begitu seterusnya hingga khatam satu juz. Hingga saat ini, kelas tahfidz di Al Muslim telah mencapai juz dua. “Salah satu alasan utama saya tetap memilih untuk melanjutkan di Al Muslim adalah adanya program tahfidz ini”, urai Satrio Agung Nur Rizqullah, wisudawan tahfidz juz dua. Program tahfidz yang sedang dijalankan lembaga yang dipimpin oleh Bapak Drs. H. Masyhuda, M.Pd. ini tentu juga memiliki peran sentral dalam mewujudkan jargon sebagai sekolah sang pemimpin. Melalui lembaga ini, diharapkan di masa depan akan lahir para pemimpin yang berpegang teguh pada kalamulloh dan sunnah rasulNya.
Ujung tunjuk peraga dan alunan lagu rost
Untuk menunjang tercapainya program yang telah dicanangkan, tentu membutuhkan tenaga pendidik yang profesional. “Baru kali ini, untuk menjadi seorang guru Al Quran harus melalui tes psikologi,” ungkap Azam Nuris Salam, guru Al Quran yang telah
mengabdi di berbagai lembaga ini. Yang lebih utama dari itu, guru Al Quran harus memiliki kompetensi dasar yang meliputi; penguasaan lagu rost, ilmu tajwid dan ghorib, micro teaching, praktik membaca Al Quran, penguasaan makhorijul huruf secara teori dan praktik, serta penunjang lainnya. Proses perekrutan yang panjang ini menghasilkan para guru Al Quran yang benar-benar berkompeten. Selain itu, hal yang tidak kalah penting adalah spirit para guru dalam mendidik. Pandangan sebelah mata oleh sebagian masyarakat menjadi pemicu semangat dalam menebarkan setiap untaian firmanNya. “Ketika kita melihat anak kecil fasih melafalkan ayat-ayat Al Quran, maka hati kita merasa tenteram, bangga, juga takjub. Itulah kebahagiaan yang sebenarnya”, ulas Munawaroh, guru Al Quran yang telah mengabdi selama sepuluh tahun di lembaga ini.
Ayah, Bunda, kuperdengarkan suara merduku
Pemeran utama dari kesuksesan ini tentu saja lingkungan keluarga. Berbagai program yang telah direncanakan bisa terealisasi dengan maksimal berkat peran aktif kedua orang tua. Melihat kembali perkembangan anak melalui buku prestasi, menjalin komunikasi dengan para guru, merupakan hal mutlak yang harus dilakukan. Peran yang bisa diambil orang tua adalah mengingatkan putra-putri untuk selalu berkawan dengan Al Quran sehabis shalat lima waktu. Satu halaman dibaca secara rutin (Istiqamah; pen) lebih baik dari pada seribu keistimewaan. Di sela-sela waktu luang selalu berusaha menyempatkan diri untuk membuka buku prestasi, menganalisa, dan menandatangani. Jika sinergi dari ketiga unsur ini telah bersatu, maka cita-cita untuk mewujudkan generasi muda yang akademis dan berakhlak mulia bukanlah angan belaka. *Pengajar Tilawati.
Berlatih…. Berlatih…. dan terus berlatih. Itulah yang dilakukan oleh 16 siswi TK Al-Muslim yang terdiri dari 8 siswi TK A dan 8 siswi TK B selama 5 hari berturut-turut. Mereka begitu bersemangat dan sangat antusias mempersiapkan diri untuk mengikuti pameran haji dan umroh ( Haji Expo 2015 ) di Royal Plaza Surabaya pada hari Jum’at, 30 Oktober 2015. Hari yang dinanti pun tiba. Sedari pagi mereka sudah bersiap-siap. “Nanti sore kita tampil ya Ust? Wah, pasti asyik sekali ya???” sahut yang lain yang sudah tidak sabar untuk berangkat tampil menari. Siang hari, di saat teman yang lain sedang asyik beristirahat setelah makan siang, anak-anak yang terpilih mewakili TK Al-Muslim untuk tampil masih tetap bersemangat. Rasa kantuk dan lelah setelah beraktifitas tak mereka hiraukan. Setelah selesai dirias, tepat pukul 14.00 WIB mereka didampingi ustadzah berangkat menuju Royal Plaza Surabaya. Pada pukul 16.00 WIB tibalah saat mereka tampil menunjukkan kemampuannya kepada para pengunjung Haji Expo 2015. Siswa TK B mendapat giliran pertama untuk menyuguhkan Tari Kancil kepada para pengunjung. Energik dan lincah sekali gerakan yang mereka tampilkan, melompat, lari kecil, meniru gerak si kancil “si binatang cerdik”. Pengunjung sangat terhibur, bahkan banyak juga yang mencuricuri pandang dari balkon-balkon lantai atas. Acara dilanjutkan dengan penampilan siswa TK A yang menyuguhkan tari ayam, tak kalah dengan kakak TK B, para adik juga sangat bersemangat bergerak mengikuti alunan musik “Aku Nduwe Pitik cilik….”. pengunjung sampai dibikin gemas melihat penampilan tari ayam ini. Sambutan meriah pun mereka terima. Alhamdulillah semua tampilan berjalan dengan lancar, tak satupun anak-anak yang rewel, manja, atau takut untuk tampil ke panggung. Mereka sangat percaya diri menunjukkan bakat dan kemampuan yang mereka miliki. Semoga dalam kegiatan mendatang terutama kegiatan di luar sekolah semakin mengasah keberanian, rasa percaya diri dan tanggung jawab anak-anak TK Al Muslim untuk berkarya yang lebih baik lagi sesuai minat dan bakat masing-masing. Amin. (Triana Dewi, TK Al Muslim )
17 al muslim/oktober-desember/2015
seputar al muslim
R e f l e k s i
Sidoarjo, 10 November 2015. Rakyat Indonesia secara serentak memeringati hari Pahlawan. Hal ini merupakan suatu ungkapan rasa syukur dan hormat atas perjuangan rakyat khususnya masyarakat Surabaya dalam merebut kembali tanah airnya dari para penjajah. Upacara pun diadakan serentak dari Sabang sampai Merauke sebagai pengingat rakyat atas jasa pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan negara Indonesia. Berbagai kegiatan dilakukan untuk memeringati hari Pahlawan. Salah satunya yang dilaksanakan Lembaga Pendidikan Al Muslim. Seluruh siswa SD, SMP, SMA serta para ustadz-ustadzah pun mengenakan baju pahlawan. Siswa kelas 4-6 SD, siswa SMP hingga SMA mengikuti upacara yang dilaksanakan di lapangan futsal SD Al Muslim. “Upacara ini diadakan selain untuk mengenang jasa pahlawan, juga dimanfaatkan sebagai sarana untuk menanamkan jiwa patriotisme dan kedisiplinan siswa,” ujar Ustad Yogi selaku pembina upacara hari Pahlawan. Adapun pemimpin upacara pada peringatan tersebut adalah Zaki Ismu Prasetya, siswa kelas 11 SMA Al Muslim. Upacara berjalan dengan lancar dan khidmat, hal itu terbukti dari tertibnya siswa-siswi Al Muslim saat upacara berlangsung. Tidak hanya itu, selain diperingati dengan pelaksanaan upacara, Lembaga Pendidikan
18 al muslim/oktober-desember/2015
Al Muslim juga memeringatinya dengan mengadakan berbagai lomba yang bertemakan hari Pahlawan. Siswa KB-TK mengadakan lomba menyanyikan lagu-lagu kebangsaan yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai cinta tanah air. Unit SD juga mencoba menanamkan nilai-nilai kebangsaan melalui lomba membuat puisi, dengan harapan agar anakanak mampu membuat karya berupa puisi, dan memaknai arti penting hari Pahlawan. Tidak kalah serunya juga di unit SMP, salah satu upaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada siswa yakni dengan mengadakan lomba orasi kebangsaan yang identik dengan orasi penyemangat generasi muda oleh Bung Tomo pada saat itu. Sedangkan untuk unit SMA tidak kalah pentingnya yaitu dengan melaksanakan lomba menulis essay tentang refleksi hari Pahlawan yang bertujuan untuk merefleksikan makna penting hari Pahlawan yang harus dipertahankan
dan dikembangkan pada dewasa ini. Serta sebagai upaya pentingnya menuangkan ide, gagasan, dan saran dalam bentuk tulisan. Rangkaian kegiatan peringatan hari Pahlawan ini tidak lain meningkatkan sikap nasionalisme dan semangat dalam berjuang untuk mendapatkan sesuatu. Selain itu, seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh Lembaga Pendidikan Al Muslim ini merupakan upaya dalam memersiapkan generasi pemimpin yang rahmatan lil alamin. “Sesuai dengan slogan sekolah ‘Sekolah sang Pemimpin’, kami memersiapkan siswa dan siswi untuk menjadi seorang pemimpin yang rahmatan lil alamin sehingga dapat bermanfaat bagi orang tua, nusa bangsa, dan agama,” ujar Ustadzah Ima selaku Kepala SD Al Muslim. Beliau juga berharap pejuangpejuang dan pemimpin kelak banyak terlahir dari Lembaga Pendidikan Al Muslim. Selamat hari Pahlawan! (Zeinarosa X IPA)
info edukasi
SAINS CLUB:
MEMECAHKAN MASALAH MELALUI EKSPERIMEN MEMBUAT TELUR ASIN Jumat (27/11) para siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler Sains Club kembali melakukan eksperimen. Ekpsperimen kali ini para siswa dimotivasi melalui permasalahan cara mengawetkan/ memperpanjang masa simpan bahan makanan secara alami. Sebelum melakukan eksperimen, mereka diajak berpikir kritis mengenai fakta pengawetan bahan makanan yang terjadi saat ini. Bahan pengawet sintesis/ kimia berbahaya sering digunakan oleh para pedagang makanan untuk mengawetkan bahan makanan. Para siswa dikenalkan dengan beberapa teknik pengawetan bahan makanan secara alami. Diantaranya teknik pengawetan makanan melalui proses penggaraman/ pengasinan. Melalui teknik ini, siswa pun diajak bereksperimen membuat telur asin melalui panduan lembar kerja yang telah disediakan. Dalam
formasi kelompok, para siswa bekerjasama untuk menerapkan teknik pengawetan bahan makanan secara alami melalui metode penggaraman/pengasinan. Proses pembuatan telur asin tersebut sangat mudah, karena hanya membutuhkan bahan telur itik, batu bata merah yang telah dihaluskan, garam dapur dan air. Para siswa sangat antusias dalam bekerjasama membuat telur asin sebanyak 80 butir. Para siswa berbagi tugas mulai dari tahap awal mencuci bersih kulit terluar telur, menghaluskan batu bata dan garam, membuat larutan garam dan batu bata serta mengubur telur dalam larutan garam dan batu bata. Setelah semua proses penggaraman selesai, para siswa diminta untuk membiarkan proses penggaraman terjadi selama satu minggu agar telur asin siap dipanen. Kegiatan penggaraman ini juga mendorong rasa ingin tahu siswa terhadap beberapa hal seperti, proses apa yang terjadi saat penggaraman berlangsung? Mengapa garam dapat menjadi alternatif pengawet alami? Apa fungsi garam terhadap pengawetan telur? Apa saja kandungan gizi pada telur asin? Siswa kemudian diajak mengambil kesimpulan bersama bahwa telur yang direndam dalam media garam akan mengalami osmosis yaitu proses perpindahan molekul zat terlarut dari konsentrasi rendah (hipotonik) ke konsentrasi lebih tinggi (hipertonik) sehingga telur menjadi asin. Garam berfungsi sebagai pencipta rasa asin dan sekaligus bahan pen-
gawet karena dapat mengurangi kelarutan oksigen (oksigen diperlukan oleh bakteri), menghambat kerja enzim proteolitik (enzim perusak protein), dan menyerap air dari dalam telur. Berkurangnya kadar air menyebabkan telur menjadi lebih awet. Garam (NaCl) akan masuk ke dalam telur dengan cara merembes ke poris-pori kulit, menuju ke bagian putih, dan akhirnya ke kuning telur. Garam NaCl mula-mula akan diubah menjadi ion natrium (Na+) dan ion chlor (Cl-). Ion chlor inilah yang sebenarnya berfungsi sebagai bahan pengawet, dengan menghambat pertumbuhan mikroba pada telur. Para siswa sangat senang ketika mendapat penjelasan ilmiah mengenai eksperimen yang telah dilakukan. Melalui kegiatan membuat telur asin ini, para siswa menerapkan aspek leadership seperti mengambil keputusan, mengatur tugas dalam kelompok dan bekerjasama serta berlatih menjadi pemimpin. Selain itu, tujuan utama dalam melakukan eksperimen juga untuk melatih siswa agar terampil dalam mengaplikasikan ilmu sains untuk menyelesaikan masalah dalam bidang salingtemas (sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat), mendorong siswa lebih inisiatif, memunculkan rasa ingin tahu siswa, dan mengajak siswa untuk berpikir kritis. (Wiji Agustin/ Koord. ekskul Sains Club)
19 al muslim/oktober-desember/2015
info edukasi
Enterpreneur activity merupakan salah satu program SMA Al Muslim untuk membentuk generasi pemimpin yang berwawasan enterpreneur. Tidak bisa dipungkiri pada dewasa ini wawasan enterpreneur sangat dibutuhkan bagi siswa-siswi. Tantangan adanya Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) semakin mendesak siswasiswi untuk memiliki berbagai keterampilan, salah satunya adalah keterampilan enterpreneur. Enterpreneur activity yang dilaksanakan di akhir semester gasal ini sebagai kegiatan pasca-UAS atau lebih tepatnya dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 14-15 Desember 2015. Program ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh SMA Al Muslim dalam memberikan bekal keterampilan enterpreneur kepada siswa-siswi yang tercakup dalam program-program sekolah seperti halnya program kantin kejujuran, enterpreneur week, dan enterpreneur activity. Kegiatan enterpreneur activity ini diikuti oleh seluruh siswa-siswi kelas X baik peminatan IPS maupun MIPA. Dari jumlah siswa-siswi di kelas X terbentuk 6 tim preneur yang terdiri dari 3 tim preneur dari kelas peminatan IPS dan 3 tim lainnya terdiri dari kelas peminatan MIPA. Seluruh tim preneur sengaja diberi modal dari sekolah untuk melaksanakan program ini. Namun, modal tersebut harus kembali untuk melatih rasa tanggung jawab siswa-siswi. Sedangkan untuk profit atau keuntungannya diberikan kepada tim preneur masing-masing. Berbagai macam produk ditawarkan. Diantaranya adalah tim preneur 1 menawarkan produk Mikky Sandwich dan Purorosa. Tim preneur 2 menawarkan produk Klepchi perpaduan antara klepon sebagai kue tradisional dan Mochi kue khas jepang dan produk Marning Flake. Tim preneur 3 tidak mau kalah menawarkan produknya yang cukup sebagian orang penasaran yakni Es Krim Goreng. Sedangkan Ice Fantasy dan Risol Mayo ditawarkan oleh tim preneur 4. Kue cubit dan Es Oreo menjadi produk andalan buat tim preneur 5. Tim preneur terakhir
20 al muslim/oktober-desember/2015
menawarkan produk Mie Cokelat dan Ice Jelly. Program enterpreneur activity ini dikemas dalam bentuk kompetisi enterpreneur yang penilaiannya terdiri dari dua sesi yakni di hari pertama terdapat penilaian mengenai business plan dan di hari kedua penilaian mengenai selling product. Di hari pertama penilaian business plan begitu ketat karena setiap tim menampilkan business plan terbaiknya yang dikemas dalam presentasi melalui media powerpoint. Muatan dalam media PPT tersebut terdiri dari deskripsi produk, analisa SWOT produk, pangsa pasar, strategi pemasaran, profit margin dan desain kemasan pada produk. Penyampaian business plan dalam
enterpreneur activity ini sebagai bentuk analisa produk jika dijual ke masyarakat. Di hari kedua siswa-siswi melaksanakan selling product yang dimulai dengan berkumpul sesuai dengan tim preneur masing-masing dengan produk yang telah dibuatnya. Semua produk yang dijual merupakan hand made atau hasil buah tangan dari siswa-siswi sendiri. Sehingga inovasi dan originalitas produk menjadi penilaian tersendiri bagi para dewan juri. Sebelum tim terjun ke lapangan untuk selling product, masing-masing tim preneur menampilkan iklan video singkat untuk mempromosikan produk yang akan dijual. Penjualan produk pun dimulai yang berlokasi di lingkungan Al Muslim mulai dari ruang kaca, gedung SMA, dan halaman KB-TK-SD-SMP-SMA. Setiap tim preneur terlihat begitu antusias dalam penilaian selling product terlihat dari upaya-upaya yang dilakukan oleh masing-masing tim yang menggunakan atribut dan pernakpernik yang unik untuk menarik pelanggan. Antusiasme ini juga terlihat dari terjualnya produk masing-masing tim preneur yang habis sebelum waktu yang ditentukan yaitu dua jam. Namun, dalam waktu kurang lebih satu jam produk sudah habis terjual. Kegiatan enterpreneur activity ini tidak berhenti pada selesainya kegiatan enterpreneur activity tetapi akan ditindaklanjuti melalui program kantin kejujuran dan enterpreneur week yakni dengan meneruskan produk yang telah dibuat untuk dijual di kantin kejujuran SMA Al Muslim dan jika memungkinkan dipasarkan pada toko maupun swalayan untuk mengenalkan produk buatan siswa Al Muslim. Juga sebagai media pembelajaran yang bersifat aplikatif dalam mata pelajaran Kewirausahaan dan Leadership. Semoga kelak young muslim enterpreneur yang sukses dan berbasis Islami banyak muncul dari generasi-generasi SMA Al Muslim. Sehingga generasi Al Muslim siap dan mampu menerima tantangan adanya MEA. Amin. (Azam Afian/Guru SMA)
Belajar Berorganisasi pada
info edukasi
Teenager For the World (TFW) Belajar berorganisasi penting untuk ditumbuh kembangkan sejak dini, karena dalam berorganisasi akan menumbuhkan dan melatih tujuh aspek leadership (program unggulan Al Muslim) antara lain (1) Mengenal diri (2) Berkomunikasi (3) Akhlak/menyatu dengan yang lain, (4) Proses belajar, (5) Mengambil keputusan, (6) Mengatur, dan(7) Kerja Kelompok. Sejak tahun 2010 SMP Al Muslim bergabung dalam YCM (Young Change Maker) Ashoka. YCM ini adalah salah satu wadah penerapan program leadership, di mana ketujuh aspek leaderhip dapat diaplikasikan. Siswa mendapat kesempatan mengikuti YCM sejak kelas 7 s.d. kelas 9 semester gasal saja. Kali ini YCM Kelompok TFW (Teenager For the World) yang terdiri dari Syalita (ketua), Putri (sekretaris), Nunik (bendahara), Andika, Nanda, Dido, dan Felia (anggota) mempunyai visi “Mewujudkan Remaja Gaul berilmu dan bertakwa”. Visi tersebut diwujudkan dalam kegiatan seminar remaja. Mereka benar-benar berlatih mulai dari menyusun proposal, menyerahkan proposal ke perusahaan-perusahaan, sekaligus presentasi di perusahaan yang tertarik dengan kegiatan yang disodorkan dalam rangka untuk mencari dana. Mengundang peserta, mencari pembicara, lobi tempat seminar pun mereka melakukan sendiri dengan didampingi guru pembimbing. Menyusun panitia seminar, acara seminar dan perlengkapan yang dibutuhkan, mereka lakukan secara mandiri. Selanjutnya YCM-TFW bekerjasama dengan OSIS mewujudkan misinya melalui peringatan tahun baru Islam 1437 hijriyah pada hari Rabu (10/10) menggelar seminar remaja bertema “ Kondisi Remaja di Persimpangan Antara Gaul, Ilmu, dan Taqwa” di Gedung PT Erlangga Waru pukul 08.30-11.00 dihadiri oleh ratusan pelajar SMP di sekitar Waru diantaranya SMPN 1, SMP Darul Ulum, SMP Buana, Mts Darul Ulum, SMAN 1, SMPN 2, SMPN 4, SMP Al Falah, SMP Parlaungan, SMP PGRI, dan SMP Arditama. Syalita Ketua YCM-TFW (kelas 9 SMP Al Muslim) sekaligus ketua panitia dalam
sambutannya menyampaikan bahwa “Prihatin atas penyimpangan perilaku remaja saat ini diharapkan dengan mengikuti seminar ini dapat memberikan wawasan bagaimana menjadi remaja gaul yang diimbangi dengan ilmu dan taqwa. Sebuah langkah awal yang menakjubkan di saat generasi muda sudah mulai sedikit demi sedikit telah meninggalkan kebanggaannya terhadap keislamannya. Akan tetapi kami pelajar SMP Al Muslim telah bertekad untuk menggiring satu perubahan di awal tahun ini. Isu tentang segala hal yang berhubungan dengan remaja dan aktivitasnya menjadi tema yang menarik untuk dikupas. Dengan berbekal data dari hasil wawancara di masyarakat dan fenomena-fenomena yang nampak akhir–akhir ini. “Kegiatan ini murni dana mandiri siswa dan dari sponsor. Terima kasih kepada PT. Sedati Wirawisata Umroh dan Haji Plus, Biogreen science, Naturally Plus, dan PT Erlangga yang mendukung terselenggaranya seminar ini,” ungkap Syalita diakhir sambutannya. Rahmat Yulianto, M.Fil,I memaparkan bahwa, “Acara hari ini lebih tepat disebut pengajian remaja. Remaja boleh gaul asalkan disertai ilmu dan takwa. Antara ilmu pengetahuan dan agama tidak ada pemisahan. “Semakin seseorang itu relegius maka dia tidak akan pintar. Dan sebaliknya semakin dia pintar, Dia
tidak akan relegius”, begitu menurut dikotomi barat. Namun pada dasarnya dua hal tersebut saling melengkapi. Pada saat ini remaja banyak yang salah pergaulan karena kurangnya ilmu dan agama. Mereka cenderung melakukan hal yang mereka mau tanpa didasari ilmu dan agama. Dalam Al Quran surat Asy Syura:23 “Bahwa Allah akan menebarkan makhlukmakhluk melata diantara langit dan bumi”. Dari ayat tersebutlah ilmuan berusaha mencari adanya alien. Bahwa segala sesuatu yang nampak adalah perwujudan segala yang tak tampak, remaja yang suka gaul namun jelek maka dia adalah cerminan dari pribadi yang jauh lebih buruk dari yang nampak. Masa muda adalah masa-masa yang akan lebih banyak dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT, pasti akan ada pertanyaan ilmunya digunakan untuk apa, masa muda untuk apa, darimana hartanya, kemana hartanya diinfaqkan, apa manfaat dirinya bagi lingkungan sekitar. Terakhir Ustad Rahmat pembicara pertama mengatakan bahwa, “Naungan Allah SWT yang diberikan pada saat yaumil akhir adalah kepada seorang pemuda yang taat pada-Nya”. Dan peradaban Islam dimulai dari pemuda yang hebat. Pada dasarnya remaja masih perlu banyak belajar. Ditinjau dari segi fisik memang sudah tampak dewasa, namun dari segi psikologis masih belum dapat dikatakan dewasa. Dari segi sosial, remaja cenderung bosan dengan orang tua karena ingin diakui di masyarakat. Perkembangan fisik berkaitan dengan perkembangan psikologis sosial. Itulah paparan pembicara kedua Nunung Setiowati, S. Psi. Moderator seminar Anisa Berliani (juga sebagai ketua OSIS) kewalahan mengatur acara pada sesi tanya jawab karena para peserta seminar antusias sekali untuk bertanya seputar perayaan peringatan tahun baru Islam, pergaulan remaja yang islami, narkoba dsb. Acara seminar berakhir pada pukul 11.30 WIB mundur 30 menit dari yang direncanakan karena banyaknya peserta yang bertanya. (Aminah/Guru SMP)
21
al muslim/oktober-desember/2015
syiar & dia
Di dalam mengarungi bahtera kehidupan di dunia ini, tentunya kita kadang mengalami masa-masa bahagia, senang, gembira, takut, sedih, frustasi, galau, patah hati dan lain. Namun perlu kita ketahui bahwa semua masa dan rasa itu tidak akan bertahan lama, karena tidak ada yang abadi di di dunia ini. Semua akan silih berganti seiring berjalannya sang waktu dalam semua siklus kehidupan kita. Makanya, saat kita merasa senang, maka perasaan “biasa” sajalah. Begitu juga saat kita merasa sangat bersedih karena dihantam dengan berbagai permasalahan, cobalah untuk tetap” biasa” saja. Tidak perlu kita merasa dengan “terlalu” karena segala sesuatu yang keterlaluan hasilnya tidak akan baik. Hakikatnya, saat ini, saat kita sedang mengecap kehahagiaan, ada berjuta manusia di luar sana yang sedang dihujani batu ujian atau dihimpit pelbagai penderitaan. Ada yang sedang diuji dengan kehilangan orang yang dicintai, diuji kesehatannya, diuji keuangannya, ada pula yang diuji apabila apa yang diingini dan diharapkan tidak terjadi dan diberi. Berbagai pertanyaan diotak akan segera bangkit. “Kenapa aku yang diuji?” “Mengapa aku diuji sedemikian dahsyatnya?” “Ujian ini teramat berat. Aku tidak mampu lagi…” . Keluhan itu akan segera keluar dari bibir dan selalu tertancap di pikiran kita sebagai seorang hamba saat dihimpit sebuah ujian. Kadangkala tanpa sadar dan niat kita juga terlanjur marah kepada Allah yang telah menguji dengan ujian yang teramat berat. Tetapi, apabila kita menenangkan diri dan bermusahabah kembali, ternyata sebenarnya dengan semua ujian yang diberikan oleh Allah itu maka kita merupakan hamba Allah yang terpilih dan disayangi sebagaimana dalam Alquran , Surat Al Baqarah:286
Oleh Esti Apriani* pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. Selanjutnya dalam Surat Al Baqarah: 214 dijelaskan: Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat “. “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan pada dirinya, maka Dia timpakan bencana kepada-Nya“. (HR. Al-Bukhari). Allah Tuhan yang Maha Mengetahui. Mungkin tanpa ujian-ujian yang dikirimkan kepada kita, maka kita sebagai hamba Allah akan terhanyut dalam lautan kelalaian. Semua ujian dari Allah itu sebenarnya sebuah “hadiah” yang bertujuan untuk menilai sejauh mana kadar keimanan kita terhadapnya seperti yang yang dijelaskan di dalam Alquran dalam surat Al-Ankabut: 2. “Patutkah manusia menyangka bahwa mereka akan dibiarkan dengan hanya berkata: “Kami beriman”, sedang mereka tidak diuji (dengan sesuatu cobaan)? Berikut adalah tips untuk mengelola masalah menjadi sebuah asa:
Jangan Mengingat Kesalahan di Masa Lalu
Ada ungkapan bahwa tidak ada orang yang cukup kaya untuk membeli masa lalunya. Masa lalu adalah sebuah sejarah dan sudah berlalu. Tidak ada satu orang pun yang tidak memiliki kesalahan di masa lalu. Kesalahan itu hendaknya menjadi sebuah batu loncatan utuk memperbaiki diri di masa yang akan datang. Luangkan Waktu, Cari Kegiatan Baru Jangan biarkan diri Anda tenggelam pada masalah yang sedang Anda hadapi, beri sedikit kelonggaran pada diri untuk tidak selalu berfokus pada masalah itu. Ini bermanfaat untuk menyegarkan diri dan pikiran. Mencari kegiatan baru, kegiatan yang tidak pernah dilakukan sebelumnya untuk mengalihkan fokus pikiran pada masalah tersebut.
Berpikir Kreatif
22
Artinya: Allah tidak akan membebani seseorang melainkan dengan kesanggupannya. Ia mendapat
al muslim/oktober-desember/2015
Berpikir kreatif adalah kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru. Ide-ide baru tersebut diperlukan untuk memecahkan masalah. Jika satu ide tidak berhasil, maka carilah ide lain.
Ambil Hikmah dan Pelajaran dari Masalah yang Terjadi
Setiap permasalahan yang pernah kita hadapi, bisa menjadi pembelajaran agar tidak terjadi lagi, sehingga kita tidak mengalami atau mengulang masalah yang sama di kemudian hari.
Introspeksi
Selalu lakukan introspeksi. Tinjau lagi permasalahan dari sudut pandang orang lain, sambil mencoba mengoreksi diri Anda sendiri. Jangan takut untuk mengakuinya ketika Anda menyadari bahwa Anda melakukan suatu kesalahan.
Miliki Motivasi untuk Bertindak
Jika anda sudah memiliki ide untuk mengatasi masalah, langkah berikutnya ialah mengambil tindakan untuk menerapkan ide tersebut. Ide yang sudah ada akan terasa percuma apabila tidak diaplikasikan. Untuk itu anda perlu terus mempertahankan motivasi agar terus bertindak sampai masalah terselesaikan.
Buang Amarah
Jangan menyimpan kemarahan dan frustasi, bicarakan dengan orang yang bertanggung jawab atas hal itu. Musyawarah atau diskusikanlah.
Bersikap Sabar
Orang yang sabar itu akan melihat bahwasannya musibah ini berat dan dia tidak menyukainya, tetapi keimanan mengokohkan dirinya untuk tetap berada dalam jalur Islam selama musibah itu dan melindunginya dari marah dan putus asa. Allah swt berfirman: “Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi, maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat yang demikian itu adalah kerugian yang nyata“. (QS: Al-Hajj: 11)
Bersikap Ridha
Ridha, ada atau tidak adanya musibah disisinya sama ketika disandarkan terhadap Qadha dan Qadar (ketentuan Allah), walaupun bisa jadi dia bersedih karena musibah tersebut, bukan karena hatinya mati, tetapi karena kesempurnaan ridhaNya kepada Allah sebagai Tuhannya. Bagi orang yang ridha, ada ataupun tidak adanya musibah adalah sama karena dia melihat bahwasannya musibah tersebut adalah taqdir / ketentuan Rabbnya. Serahkan semuanya pada Allah semata. “ SAAT TAK ADA BAHU YANG DAPAT ENGKAU JADIKAN SANDARAN. INGAT MASIH ADA LANTAI YANG DAPAT ENGKAU TEMPATI UNTUK BERSUJUD”* * Guru SD
seputar al muslim
KOSTUM DORENG DI HARI PAHLAWAN KB TK AL MUSLIM Tampak gagah dan cantik sekali dipandang apabila anak kecil memakai kostum Tentara Nasional Indonesia. Kebanyakan anak kecil memang sangat menyukai pakaian tentara. Baju tentara identik dengan orang yang disiplin, pemberani, dan pantang menyerah. Melihat keadaan tersebut, maka pada peringatan hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 Nopember, seluruh siswa KB – TK Al Muslim mengenakan kostum tentara Indonesia. Sebanyak 178 siswa KB–TK Al Muslim mengikuti rangkaian acara peringatan Hari Pahlawan ( Selasa,10/11/2015 ). Ada yang memakai kostum Angkatan Laut, Angkatan Darat, dan Kepolisian. Sedangkan para ustadzah memakai baju doreng. Barisan para tentara kecil Al
Muslim ini tampak sekali menikmati kegiatan hari Pahlawan. Pawai hari Pahlawan keliling kompleks Al Muslim dan sekitarnya merupakan acara pembuka. Nampak lucu dan menarik saat para siswa baris sesuai kelompoknya. Nyanyian lagu Nasional mengiringi acara pawai ini. Selesai pawai, acara selanjutnya adalah menonton film perjuangan Indonesia dan menonton peralatan, mobil perang tentara Indonesia. Acara hari Pahlawan semakin seru karena ada seorang tentara Angkatan Darat berbaju doreng memandu acara menonton film dan menceritakan perjuangan rakyat Indonesia dalam mengusir penjajah. Anak - anak sangat
senang dan antusias menonton film dan mendengarkan cerita dari Bapak tentara, yang bernama Pak Langgeng. Sebagai penutup acara adalah foto bersama dengan Bapak Tentara. Didatangkannya Bapak Langgeng, personil Angkatan Darat ini supaya anak – anak mengenal secara dekat profesi sebagai Tentara Nasional Indonesia. Dan yang terpenting anak – anak mengetahui sejarah perjuangan rakyat Indonesia, terutama perjuangan arek-arek Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan yang kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan. Surabaya kota Pahlawan. ( Nur Fadhilah, TK Al Muslim )
PERINGATAN Hari Sumpah Pemuda KB TK AL MUSLIM Indonesia Tanah Airku. Tanah Tumpah darahku…… …….Hiduplah Indonesia Raya.. Kalimat di atas merupakan bait pertama dan bait terakhir dari lagu Indonesia Raya, ciptaan WR Supratman. Lagu tersebut dinyanyikan pertama kali pada tahun 1928. Lagu Indonesia Raya juga merupakan lagu kebangsaan Negara Indonesia. Jadi kalau kita merasa jadi Warga Negara Indonesia mari kita bangga dan hafal untuk menyanyikan lagu tersebut dengan suara yang lantang. Guna memupuk rasa patriotisme sejak dini, maka Lembaga Pendidikan Al Muslim, khususnya di jenjang KB – TK mengadakan kegiatan lomba menyanyi lagu Kebangsaan Indonesia Raya, lagu nasional Garuda Pancasila, dan Berkibarlah Benderaku. Rangkaian lomba
menyanyi ini diadakan dalam acara peringatan Hari Sumpah Pemuda ( Rabu, 28 Oktober 2015). Hari Sumpah Pemuda identik dengan rasa patriotisme para pemuda untuk Negara Indonesia yang mereka cintai. Kostum warna merah putih seperti warna bendera Indonesia sangat dominan sekali pada saat peringatan Hari Sumpah Pemuda di KB – TK Al Muslim. Para ustadzah dan siswa sangat kompak memakai dresscode merah putih. Sebanyak 178 siswa dan 22 ustadzah mengikuti rangkaian acara Sumpah Pemuda, yaitu Pawai Merah Putih dan lomba menyanyi. Tujuan utama diadakan lomba menyanyi lagu Kebangsaan Indonesia ini adalah untuk mengenalkan, mencintai, dan mengajak anak- anak sejak dini untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu nasional lainnya.
Secara bergantian tiap kelas unjuk kebolehan paduan suara menyanyi. Lucu dan menggemaskan melihat anak usia dini menyanyi. Ada yang hafal dan semangat sekali, namun ada juga yang hanya diam, berdiri tegak di depan para penonton. Itulah penampilan anak-anak kita, unik dan lucu. Kostum merah putih yang indah menambah indahnya suasana hari Sumpah Pemuda. Pembagian hadiah untuk para pemenang menambah semangat para peserta. Hadiah tas sekolah dan tempat buku membaca dan mengaji sangat berguna untuk anak didik. Semoga kegiatan sumpah pemuda ini bisa menambah motivasi dan semangat anak-anak, khususnya dalam mengenal dan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia. Amin. ( Nanik Indawati, TK Al Muslim )
23
al muslim/oktober-desember/2015
english corner
MISTAKES ARE STEPPING STONE TO LEARNING The human mind is difficult to control. Sometimes we use a lot of justification for the actual wrong thing due to the defense of ourselves. Sometimes we can’t see the truth and the good that is done by others, which is in this case due to envy or personal dislike. The difficulty of seeing goodness as goodness, errors as errors. All are because of the extreme difficult to evaluate ourselves, difficult to raise the goodness within ourselves, and difficult to control our own faults. Whatever it is, as long as we can learn our traits, aware of our faults, and try to change ourselves in the right direction and positive, all are good presence in our lives. No one had never made a mistake in this life, but we can learn from mistakes. Whatever it is, it must be accepted. Whatever it is, it must be learnt as the valuable experience (in the context of a positive thing). Then we will be even better. Although it is difficult but it should be in practice, do not stop until the middle of the road. We had to fightso that our lives are getting better and better. Let’s jointly step in the progress of life rather than vice versa. Realize everyone has their own streght, has their own weakness and we should continue to try to get together to support and to motivate each other.
24
al muslim/oktober-desember/2015
There is a story of refelction about a little ostrich which is willing to learn to fly. He felt ashamed of his parents and his group because they could not fly, whereas sincehe was born he often observed other birds that can fly here and there. Meanwhile, their lives can only run here and there, dancing and swirling. Finally such dissatisfaction had knocked downhis will to live. Due to his satisfaction, he left the community and learn to the sparrow. Flock of sparrows was laughing at him and they leave thelittle ostrich alone. He, then, is unyielding, continue to look for a teacher for him to fly, and went to see a flock of parrots, parrot said: ‘I was born with wings, but I just trained to talk, lived in the cages. How come I could fly! People just need my voice, not my beauty in flapping my wings. Then the little ostrich was still curious about the teacher who may be able to help him learn to fly. He was looking for an eagle and the Eagle arrogantly said: “See your body is so great, howcouldyoubring the heavy planks to the skies highway? Just end your dream to fly! .... Go home there! “After experiencing some dissappointing things, he still never gave up and went to see the eagles (vultures) Flocks of vultures were then happy with
the presence of the foolish ostrich because he was for their fine cuisine. They said: “O son of birds, we will teach you to fly, but you have to fly from the top of this hill and plunged into a ravine down there by flapping your wings. Now, please learn to falp your wings in the mianland, then ran desperately to fly over the top of the cliff to cliff-top side” What happened? Ostriches that fell into a canyon and become easy prey for the vultures which then partying.Had the little ostrich was listening to the advice of his parents, then he would be well to learn the dance ostrich, and will live happily entertain everyone at the zoo with the elegance of the dance, making himself respected as a bird ‘ballerina’ and ‘excellent dancer, or also as ‘ marathon runnerbird’. But it all turned tragic because of ignorance and dissatisfaction himself. Think about your future possibilities and the fact that your potential is virtually unlimited. You can do what you want to do and go where you want to go. You can be the person you want to be. You can set large and small goals and make plans and move step-by-step, progressively toward their realization. (Surur/Guru SMA)
Menjadi Seorang Enterpreneur Penulis, dokter, presiden adalah jawaban dari siswa-siswi kelas V SD Al Muslim saat ditanya citacitanya oleh Kak Hanif Anshori. Seluruh siswa kelas V mengikuti acara tokoh profesi yang dilaksanakan di audio visual pada hari Jumat, 18 Septemeber 2015. Kak Hanif sebagai CEO dari sekolah enterpreneur anak mencoba menebar inspirasi siswa untuk menjadi enterpreneur. Enterpreneur adalah orang yang melakukan sesuatu yang bermanfaat dengan sumber daya sendiri untuk menghasilkan suatu karya (pengusaha). Seorang pengusaha dapat bekerja dimana saja. Pengusaha atau pebisnis anak yang berhasil dicontohkan seperti Kak Riska Rahmatiana. Kak Riska adalah seorang pengusaha es pisang ijo. Berjuang keras untuk berjualan es pisang ijo. Pantang menyerah hingga es nya laku keras. Pengusaha sangat diperlukan karena pengusaha dapat membantu orang lain. Membantu kehidupan orang lain untuk bekerja bersama dalam satu tim. Pengusaha juga mampu berbagi dengan sesama dan menjadi profesi yang mulia. Dalam hidup sering kali terjadi masalah yang sulit diselesaikan karena kita kurang berusaha maksimal. Jika kita berusaha semaksimal mungkin, maka pasti akan datang pertolongan. Yakinlah akan hal itu. (Anna/Guru SD)
ceritaku
Menjadi Penulis
Beragam jenis buku sudah ditulis dan terpajang rapi di beberapa toko buku. Kak Hanun dan Kak Salsa berbagi ilmu tentang teknis menulis dan menyampaikan ilmu agar bermanfaat bagi orang lain. Kak Hanun dan Kak Salsa adalah 2 penulis remaja yang tergabung dalam IWEC (Indonesian Writing Education). Mereka mencoba menginspirasi adik-adik kelas IV dan V pada acara tokoh profesi hari Jumat, 9 Oktober 2015. Kak Hanun menulis sejak kecil. Yang semula diawali dari menulis diary, kemudian dilanjutkan dengan menulis berbagai jenis buku baik dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Bekerjasama dengan IWEC Kak Hanun dan Kak Salsa mengembangkan diri dalam kegiatan menulis. Karena setiap anak punya hak untuk mengemukakan ide atau pendapat. Menulis menjadi hal penting untuk menumpahkan semua ide. Menulis juga dapat menjadi amalan bagi kita karena membagikan ilmu yang bermanfaat. Jika kita menulis, maka tulisan kita dibaca oleh orang banyak. Jika kita hanya menyampaikan ide melalui lisan maka hanya sebagian orang yang akan mendapatkan manfaatnya. Jika kita menulis, maka akan banyak kosa kata yang akan kita miliki. Menulis mampu membangun imajinasi, menuangkan semua ide dalam sebuah tulisan yang lebih teratur, menambah kosa kata, berlatih meningkatkan kreatifitas, meningkatkan minat baca, dan menambah ilmu pengetahuan. (Anna/Guru SD)
25 al muslim/oktober-desember/2015