PROFESIONALISME PEMIMPIN BISNIS
MEMECAHKAN MASALAH DAN MEMBUAT KEPUTUSAN
MENGELOLA PERUBAHAN
MENGAPA PERLU MEMECAHKAN MASALAH?
• kelangkaan sumbersumber, biaya, bahan, keahlian, tenaga, pengetahuan, waktu dan ruangan. • adanya momentum yang menguntungkan dan bersifat terbatas, yaitu sifat kebendaan dan kemanusiaan.
PENTINGNYA PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PERUBAHAN GLOBAL & KONDISIONAL BAGI PEBISNIS
KEBUTUHAN AKAN TEKNOLOGI MANAJERIAL YANG DAPAT MEMBANTU MENGATASI BERBAGAI KESULITAN BISNIS
PROSES BERPIKIR DALAM PEMECAHAN MASALAH
1. BERPIKIR DIVERGEN • Suatu proses berpikir dalam pemecahan masalah dengan membiarkan pikiran bergerak ke mana-mana secara simultan. Suatu ide/solusi akan memicu timbulnya ide/solusi lain • Untuk dapat memfokuskan ide/solusi maka perlu penjernihan dengan berpikir secara konvergen
Pemikiran Divergen Ide-Ide Berkembang Ke Luar
2. BERPIKIR KONVERGEN • Merupakan proses penjernihan pikiran dan pemfokusan ide/solusi dari proses berpikir secara divergen • Mengingat kembali semua ide/solusi yang pernah dipikirkan dan mempersempit jumlahnya hingga tinggal beberapa yang terbaik
Pemikiran Konvergen Ide-Ide Menyempit ke Dalam
3. BERPIKIR REFLEKTIF • Suatu proses berpikir dalam pemecahan masalah yang berdasar pada hasil penyelidikan yang disadari secara bertahap dan prosedural. • Merupakan kriteria berpikir secara sistematik, analitik, kreatif dan Inovatif = KERANGKA BERPIKIR RASIONAL
TAHAPAN BERFIKIR REFLEKTIF 1. Analisis Situasi = Identifikasi masalah 2. Analisis Persoalan = Analisis masalah 3. Analisis keputusan = Kriteria untuk mengevaluasi cara pemecahan masalah 4. Analisis Persoalan Potensial = •
Kemungkinan-kemungkinan cara pemecahan masalah dan akibatakibatnya
•
Pemilihan dan ujicoba atas cara pemecahan yang terbaik.
KERANGKA PROSES PEMECAHAN MASALAH
ANALISIS PERSOALA N
MENDUGA SEBAB
ANALISIS SITUASI
ANALISIS KEPUTUSAN
ANALISIS PERSOALAN POTENSIAL
MEMILIH ALTERNATIF TERBAIK
MEMASTIKAN TERJAMINNYA PELAKSANAAN TINDAKAN
PROSEDUR ANALISIS PERSOALAN
IDENTIFIKASI DEVIASI DENGAN DIMENSI:
MERUMUSKAN SASARAN ANALISIS PERSOALANNYA
MENGUJI HIPOTESIS UNTUK MENETAPKAN SEBAB YANG PALING MUNGKIN
apa, siapa,dimana, kapan, berapa penyimapangannya
PENGGALIAN INFORMASI: pertanyaan yang benar dan tepat
MENEMUKAN DIMENSI LAIN YANG MUNGKIN MENJADI PERSOALAN
MENGEMBANGKA N HIPOTESIS TENTANG SEBAB YANG MUNGKIN DARI PERUBAHAN YANG DITEMUKAN
MENCARI PERUBAHAN YANG KHAS DALAM PERBEDAAN YANG DIKETAHUI
MENEMUKAN PERBEDAAN ANTAR KOMPONEN “FAKTA” DENGAN “BUKAN FAKTA”
GAYA KEPUTUSAN
AUTOCRATIC STYLE Autocratic style: tidak/kurang melibatkan bawahan.
Indikasi : 1) Menyelesaikan sendiri masalah atau membuat keputusan sendiri, dengan menggunakan informasi yang tersedia pada anda saat itu; 2) Menerima informasi yang perlu dari bawahan, kemudian memutuskan sendiri masalahnya, anda boleh mengatakan atau tidak permasalahannya kepada bawahan tersebut, 3) Peran yang dimainkan oleh bawahan dalam membuat keputusan adalah hanya menyediakan informasi yang diperlukan, bukan mendorong atau memberikan pilihan penyelesaian masalah.
CONSULTATIVE STYLE Consultative style : sampai tingkat tertentu melibatkan bawahan.
Indikasi : 1) Membagi-bagikan permasalahan kepada bawahan yang relevan secara individual, menampung gagasan dan saran-saranya, tanpa menyatukan mereka dalam satu kelompok, kemudian anda membuat keputusan yang mencerminkan dipengaruhi atau tidak dipengaruhi bawahan anda; 2) Membagi-bagikan permasalahan kepada bawahan sebagai suatu kelompok untuk memperoleh gagasan dan saran kemudian anda membuat keputusan yang mencerminkan dipengaruhi atau tidak dipengaruhi bawahan anda.
GROUP DECISION STYLE Group decision style : melibatkan sebanyak mungkin bawahan.
Indikasi : 1) Membagi-bagikan permasalahan dengan bawahan. Sebagai kelompok menilai pilihanpilihan, anda melibatkan dan mencapai consensus atau penyelesaian. 2) Peran anda dalam keputusan sebagai ketua. 3) Anda tidak mencoba mempengaruhi kelompok bawahan anda untuk menerima penyelesaian anda, bahkan anda pun bersedia menerima melaksanakan keputusan/penyelesaian yang didukung bersama
KELOMPOK PEMECAH MASALAH DALAM ORGANISASI BISNIS
4 KELOMPOK PEMECAH MASALAH
1.Satuan Tugas 2.Kelompok Departemen 3.Quality Circles/ Lingkaran Kualitas 4.Tim Pengembangan Mutu
1. SATUAN TUGAS • Adalah kelompok fungsi-silang yang biasanya dibentuk oleh senior manajer. • Ciri utama Satuan Tugas adalah kelompok ini dibentuk untuk melihat masalah khusus yang dianggap penting dan memerlukan penyelidikan kelompok. • Ciri selanjutnya adalah mengenai kepemilikan dan pemilihan anggota serta formulasi yang tepat. • Syarat utama untuk kelompok ini adalah kemampuan anggotanya untuk mengenal, menganalisa dan memecahkan masalah, bagaimana bekerja sama dengan efektif, bagaimana mengemukakan hasil dan bagaimana mencatat serta mengevaluasi hasil.
2. KELOMPOK DEPARTEMEN • Adalah kelompok yang didirikan dalam sebuah departemen atau seksi untuk memecahkan masalah intern, umumnya beranggotakan orang dari departemen itu sendiri. • Ciri utama Kelompok Departemen adalah kelompok ini dibentuk untuk melihat masalah khusus yang dianggap penting dan memerlukan penyelidikan kelompok. • Syarat utama untuk kelompok ini adalah kemampuan anggotanya untuk mengenal, menganalisa dan memecahkan masalah, bagaimana bekerja sama dengan efektif, bagaimana mengemukakan hasil dan bagaimana mencatat serta mengevaluasi hasil.
3. LINGKARAN KUALITAS • Adalah kelompok sukarela yang bekerja untuk penyelia yang sama dan mengadakan pertemuan secara berkala untuk mengenal, menganalisa dan memecahkan masalah yang hanya berhubungan dengan pekerjaan mereka. • Tipe kelompok yang lebih merupakan konsep dibanding sekedar tipe kelompok yang berbeda.
4. TIM PENGEMBANGAN MUTU • Orang dalam organisasi ini tidak hanya tertarik dengan permasalahan yang mempengaruhi mereka saja. • Banyak peluang pengembangan yang memerlukan perhatian, tapi dibutuhkan keterlibatan orang lain untuk dapat melihat hasilnya. • Kelompok ini berperan dalam proses peningkatan prestai kelompok, dan menggunakan dasar proses pemecahan masalah secara berurutan ; •mendefinisikan masalah, •menganalisa masalah, •mengumpulkan data, •menyetujui solusi dan mengajukannya kepada manajemen
MENGELOLA & MENGIMPLEMENTASIKAN PERUBAHAN
MENGAPA PERLU PERUBAHAN ? • Manajer harus senantiasa mengantisipasi perubahan-perubahan dalam lingkungan yang akan mensyaratkan penyesuaianpenyesuaian disain organisasi di waktu yang akan datang. • Perubahan-perubahan dalam lingkungan dapat berwujud perkembangan teknologi, perubahan kondisi ekonomi politik, perubahan kualitas dan sikap karyawan, semakin pentingnya tanggung jawab social organisasi, dsb.
KEKUATAN PERUBAHAN EKSTERNAL & INTERNAL Kekuatan -Kekuatan Perubahan Eksternal
Kekuatan -Kekuatan Perubahan Internal
Pendidikan Kebudayaan
Sosial Kegiatan Kegiatan Karyawan
Organisasi
Tujuan
Organisasi
Teknologi Politik
Ekonomi Teknologi
Strategi , kebijaksa -naan
PENDEKATAN PENANGANAN PERUBAHAN – Proses perubahan reaktif, manajemen bereaksi atas tanda-tanda bahwa perubahan dibutuhkan, pelaksanaan modifikasi sedikit demi sedikit untuk menangani masalah-masalah tertentu yang timbul. – Program perubahan yang direncanakan (proses proaktif), dilakukan melalui berbagai investasi waktu dan sumber daya lainnya yang berarti untuk mengubah cara-cara operasi organisasi.
TAHAP-TAHAP PROSES PERUBAHAN
– Tekanan dan desakan. – Intervensi dan reorientasi. – Diagnosa dan pengenalan masalah. – Penemuan dan komitmen pada penyelesaian. – Percobaan dan pencarian hasilhasil. – Penguatan dan penerimaan.
PROSES PENGELOLAAN & IMPLEMENTASI PERUBAHAN PENGUBAHAN STRUKTUR PENDEKATAN TEKNO -STRUKTURAL
Perancangan kembali organisasi, desentralisasi modifikasi aliran kerja
Peningkatan Produktivitas
Perbaikan Moral & Kepuasan
Perancangan kembali struktur dan opearsi kerja
PENGANTAR PERUBAHAN
PENGUBAHAN TEKNOLOGI
Perancangan kembali operasi-operasi kerja
PENGUBAHAN ORANG
Perubahanperubahan dalam sikap, keterampilan, pengharapan, persepsi
Peningkatan Produktivitas
PERBAIKAN PRESTASI ORGANISASI