LANDASAN AKTIVITAS PEMIMPIN BISNIS
KEBUTUHAN AKAN INOVASI DAN KREATIVITAS
• • • • •
Pengenalan barang dan jasa baru Metode produksi baru Sumber bahan mentah baru Pasar-pasar baru Organisasi industri baru
Kreativitas, Perubahan, Pembelajaran, Profesionalitas • Kreativitas memerlukan dan menimbulkan perubahan. • Pembelajaran memacu kreativitas. Aspek utama dari pembelajaran adalah kerendahan hati untuk menerima dan mempelajari gagasan orang lain. • perlu disusun sebuah kerangka kerja kreativitas. Kerangka kerja ini diperlukan supaya kita tetap fokus sampai tuntasnya ide yang dicetuskan. Kreativitas tanpa keprofesionalan dalam merealisasikannya tidak akan memberikan kontribusi yang signifikan.
Globalisasi, pengetahuan, inovasi dan kreativitas Dengan datangnya dunia cyber, globalisasi membuat kompetisi dan transfer pengetahuan semakin hebat. Akibat globalisasi dan transfer pengetahuan, inovasi kini hadir dengan kecepatan yang berbahaya. Negara-negara dan perusahaan-perusahaan membutuhkan inovasi ini agar bisa bersaing dalam dunia yang berubah dengan cepat dan tidak diramalkan ini. Namun, inovasi tidak dapat terjadi jika percikan-percikan kreatif tidak dibiarkan berpendar. Percikan kreativitas hanya terjadi jika individu-individunya tepat dan jika lingkungannya kondusif.
DENYUT ekonomi kreatif mulai dikumandangkan oleh Presiden SBY saat memberikan kata sambutan pada pembukaan Pekan Produk Budaya Indonesia yang berlangsung tanggal 11-15 Juli 2007 di Jakarta. Ekonomi kreatif, menurut Presiden, bersumber dari ide, seni, dan teknologi yang dikelola untuk menciptakan kemakmuran (”PR”, 12/7-2007)
Gelombang Ekonomi Kreatif
DUNIA SUDAH MEMASUKI PERADABAN KEEMPAT DENGAN SEBUTAN ERA KREATIF YANG MENEMPATKAN KREATIVITAS DAN INOVASI SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PERTUMBUHAN EKONOMI
BANGSA INDONESIA mengembangkan...
SUDAH SAATNYA INDONESIA BANGKIT DAN MEMPERSIAPKAN DIRI UNTUK MENYAMBUT GELOMBANG EKONOMI KREATIF DENGAN ORIENTASI PADA KREATIVITAS, KEKAYAAN DAN WARISAN BUDAYA, DAN LINGKUNGAN
• ekonomi kreatif dengan memadukan ide, seni, dan teknologi, • keunggulan produk ekonomi yang berbasiskan seni budaya, dan kerajinan, • ekonomi warisan, dan • ekonomi kepariwisataan yang berbasis keindahan alam.
Ekonomi kreatif
•
DAPAT DIDEFINISIKAN SEBAGAI SISTEM KEGIATAN MANUSIA YANG BERKAITAN DENGAN PRODUKSI, DISTRIBUSI, PERTUKARAN, SERTA KONSUMSI BARANG DAN JASA YANG BERNILAI KULTURAL, ARTISTIK, DAN HIBURAN
•
EKONOMI KREATIF BERSUMBER PADA KEGIATAN EKONOMI DARI INDUSTRI KREATIF. SECARA UMUM, INDUSTRI KREATIF DIDEFINISIKAN SEBAGAI INDUSTRI YANG BERFOKUS PADA KREASI DAN EKSPLOITASI KARYA KEPEMILIKAN INTELEKTUAL SEPERTI SENI, FILM, PERMAINAN, ATAU DESAIN FASHION, DAN TERMASUK LAYANAN KREATIF ANTAR PERUSAHAAN SEPERTI IKLAN
Ekonomi kreatif industri kreatif sebagai kegiatan yang bersumber dari kreativitas, keahlian, dan talenta individu yang berpeluang meningkatkan kesejahteraan dan lapangan kerja melalui penciptaan dan komersialisasi kekayaan intelektual
Industri tidak dapat lagi bersaing dalam pasar global semata-mata berdasarkan harga atau mutu produk saja, tetapi bersaing berbasiskan inovasi, kreativitas, dan imajinasi
Masukan utama ekonomi kreatif adalah gagasan yang diolah menjadi produk atau jasa yang bernilai ekonomi. Nilai ekonomi dari suatu produk atau jasa di era kreatif bukan lagi ditentukan oleh bahan bakunya atau sistem produksi seperti pada era industri, tetapi pada pemanfaatan kreativitas dan inovasi. Harga secangkir kopi sebagai komoditas tidak lebih dari Rp 5.000,00 di warung kopi. Harga kopi ini akan berlipat ganda pada saat diberi sentuhan seni dan inovasi seperti yang disajikan oleh Starbucks
Ekonomi kreatif
Ekonomi kreatif dapat membantu penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, pelestarian keanekaragaman budaya, dan pembangunan manusia. Sektor yang termasuk industri kreatif menurut UNESCO mencakup warisan budaya, sastra, musik, pertunjukan, seni visual, sinema dan fotografi, radio dan televisi, kegiatan sosial budaya, olah raga dan permainan, serta lingkungan dan alam
Karena kreativitas dan inovasi lebih berharga dari sumber ekonomi lainnya, pemerintah (regulator) dan perusahaan (operator) memerlukan paradigma baru dalam kebijakan dan manajemen yang lebih cocok dengan kondisi ekonomi kreatif Kepemimpinan memerlukan kebijakan agar tidak hanya menjadi tukang jahit, tetapi adalah masalah yang menjadi desainer atau seniman dengan keterampilan artistik yang utama diakui profesinya
Masalah perlindungan juga perlu dicarikan solusinya
Tantangan ekonomi kreatif di Indonesia…
•
Hampir semua sarana dan prasarana seperti akses terhadap pendidikan, teknologi, perpustakaan, perizinan, statistik dan hasil riset, kontes, pelatihan, modal, informasi tentang standar teknis dan kesehatan, bantuan teknis, pajak, regulasi persaingan, dan lain-lain harus dibangun dari nol dalam rentang waktu yang panjang.
•
Statistik industri kreatif tidak mungkin diperoleh tanpa ada standardisasi definisi, sistem klasifikasi umum, prosedur pengumpulan data, metode analisis, dan penyebaran informasi. Tugas yang lebih penting lagi adalah bagaimana memahami perkembangan organisasi dan pekerjaan kreatif dan apa yang perlu dilakukan untuk mendorong ekonomi kreatif yang mandiri dan berkontribusi. Tantangan ekonomi kreatif di Indonesia…
Tetangga terdekat Singapura, misalnya, telah menugaskan Kementerian Informasi, Komunikasi, dan Seni untuk mengembangkan ekonomi kreatif dalam rangka membangun daya saing Singapura melalui pemaduan seni, bisnis, dan teknologi. Visi pengembangan industri kreatif adalah menjadi kluster kreatif yang menggentarkan dan berkelanjutan untuk menunjang ekonomi kreatif Singapura. Indikator pencapaian visi ini adalah kontribusi kluster kreatif 3,2% di tahun 2007 berlipat dua menjadi 6% di tahun 2012. Tiga cetak biru strategi pengembangan industri kreatif dalam mewujudkan visi ini adalah Kota Renaisans (kota global multitelenta dan inovatif dalam bidang seni dan budaya), Singapura Desain (pusat Asia dalam keunggulan desain sebagai pemicu utama peningkatan daya saing dan kreativitas nasional), dan Media 21 (ekosistem media yang berakar di Singapura dengan jangkauan global). Pemerintah singapura juga meluncurkan inisiatif komunitas kreatif Singapura dan Ekspo Kegiatan Kreatif. Singapura…
3
Mitos Inovasi di Indonesia
KERJASAMA KELOMPOK AKADEMISI-BISNISGOVER NM ENT (PEMERINTAH), BIASA DISEBUT ABG, ADALAH CARA YANG DISARANKAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI TEKNOLOGI BERINOVASI DI INDONESIA
Relasi Akademisi-Bisnis-Government (ABG) lemah, inovasi seringkali dituduh bukan bagian dari jatidiri Bangsa Indonesia
MITOS PERTAMA: Gagasan Inovasi hanya akan berjalan jika selalu dipelopori oleh Pemerintah secara total. MITOS KEDUA: inovasi teknologi hanya dikenal di luar negeri dan sangat asing di Indonesia MITOS KETIGA: Biaya/modal/kompetensi yang terlalu tinggi sering dianggap sebagai penghambat usaha berinovasi.
Ki Hajar Dewantoro telah bicara tentang konsep inovasi dengan mengerapkan prinsip Niteni (mencari tahu, meneliti); Niroake (menirukan, simulasi); dan Nambahake (mengembangkan dan memberi nilai tambah)
terimakasih