HAKIKAT
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
1
PENDAHULUAN Bagian ini mendeskripsikan beberapa pokok materi khususnya yang berkenaan dengan hakikat belajar dan pembelajaran termasuk di dalamnya adalah teori tentang belajar, konsep belajar, teori/konsep mengajar dan akhirnya mengupas mengenai pembelajaran itu sendiri. Melalui bahan ajar cetak ini Anda akan dipandu untuk melakukan tahapan aktivitas pembelajaran secara bertahap. Panduan tersebut akan mulai dari informasi untuk memahami tahapan pembelajaran dengan bahan ajar cetak (BAC) ini, kemudian Anda membaca petunjuk pengerjaan BAC, memahami kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh Anda, kemudian Anda juga harus menyelesaikan sejumlah kegiatan belajar, selanjutnya Anda harus mengerjakan latihan dan Tes Formatif yang sudah disediakan. Jika Anda telah mencapai batas skor minimal yang ditetapkan maka selanjutnya Anda diperbolehkan untuk mempelajari materi pada BAC selanjutnya, jika belum maka anda diharapkan mengulang mempelajari kembali materi yang belum Anda kuasai. Berdasarkan deskripsi di atas maka BAC ini terdiri dari 3 kegiatan belajar, dengan rincian sebagai berikut : 1. Kegiatan Belajar-1 membahas mengenai Hakikat Belajar dan Pembelajaran 2. Kegiatan Belajar-2 membahas mengenai Komponen Pembelajaran, 3. Kegiatan Belajar-3 membahas mengenai Prinsip-prinsip Pembelajaran. Setelah mempelajari ketiga kegiatan belajar tersebut, maka diharapkan Anda mampu untuk: a. Menganalisis hakikat belajar dan pembelajaran sebagai konsep yang utuh sebagai dasar untuk memahami materi mengenai Pengembangan Bahan Pembelajaran SD. b. Mengidentifikasi komponen-komponen pembelajaran dan memahami secara komprehensif keterkaitan berbagai komponen tersebut dalam pembelajaran. c. Mampu menerapkan prinsip-prinsip dalam pembelajaran yang menjadi pijakan dalam penentuan prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar.
Selamat Belajar!
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
1
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
KEGIATAN BELAJAR-1
Hakikat Belajar Dan Pembelajaran 1. Hakikat Belajar Belajar pada hakekatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati dan memahami sesuatu (Sudjana, 1989:28). Sejalan dengan konsep di atas Cronbach (Surya, 1979:28) menyatakan, “Learning may be defined as the process by which a relavitely enduring change in behaviour occurs as result of exprience or practice”. Pernyataan tersebut menegaskan bahwa indikator belajar ditunjukkan dengan perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Sedangkan Witherington (1952) menyebutkan bahwa “Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai suatu pola-pola respon yang berupa keterampilan, sikap, kebiasaan, kecakapan atau pemahaman”. Belajar merupakan suatu aktivitas yang disengaja dilakukan oleh individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan belajar anak yang tadinya tidak mampu melakukan sesuatu, menjadi mampu melakukan sesuatu itu, atau anak yang tadinya tidak terampil menjadi terampil. Contoh lain, sebut saja Andi, yang tadinya tidak dapat membaca menjadi dapat membaca adalah karena Andi sudah belajar membaca. Xdemikian pula halnya anak SD menjadi pintar matematika, bahasa, IPA, IPS kalau anak itu rajin belajar bidang studi tersebut. Tentu Anda jadi bertanya, kalau begitu apa hakekat belajar itu? Menurut Gagne (1984), belajar adalah suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman (lihat Winataputra dkk, 1997, 23). Dari pengertian tersebut terdapat tiga unsur pokok dalam belajar, yaitu: proses, perubahan perilaku dan pengalaman. a. Belajar terjadi karena adanya proses Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir dan merasakan. Seorang dikatakan belajar apabila pikiran dan perasaanya aktif. Aktivitas pikiran dan perasaan itu sendiri tidak dapat diamati orang lain, akan tetapi dirasakan oleh yang bersangkutan sendiri. Guru tidak dapat melihat aktivitas pikiran dan perasaan siswa. Guru melihat dari kegiatan siswa sebagai akibat adanya aktivitas pikiran dan
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
2
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
perasaan siswa. Sebagai contoh, siswa bertanya, menanggapi, menjawab pertanyaan guru, berdiskusi, memecahkan soal matematika, melaporkan hasil kerja, membuat rangkuman, adalah gejala yang nampak dari aktivitas mental dan emosional siswa. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan manifestasi dari adanya aktivitas mental (berpikir dan merasakan). Bagaimana bila siswa hanya duduk saja pada saat guru menjelaskan pelajaran? Apakah dapat dikategorikan sebagai belajar? Jawabnya adalah apabila siswa tersebut duduk sambil menyimak penjelasan guru, maka dapat diktegorikan sebagai belajar. Tetapi apabila siswa hanya duduk namun pikiran dan perasaannya melayang-lanyang atau melamun di luar pelajaran yang dijelaskan guru, maka siswa tersebut tidak sedang belajar, tetapi sedang melamun. Tetapi perlu dicatat, bahwa belajar tidak hanya dengan mendengarkan penjelaskan guru saja (tidak harus ada yang mengajar), karena belajar dapat dilakukan siswa dengan berbagai macam cara dan kegiatan, asal terjadi interaksi antara individu dengan lingkungannya. Misalnya dengan mengamati demonstrasi guru, mencoba sendiri, mendiskusikan dengan teman, melakukan eksperimen, memecahkan persoalan, mengerjakan soal, membaca sendiri dan sebagainya. Belajar hendaknya diarahkan pada melakukan aktivitas mental pada kadar yang tinggi. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat. (Arief Sadiman, 1986;1) Coba anda bandingkan dan tentukan mana di antara kegiatan belajar berikut ini yang memiliki kadar aktivitas mental yang tinggi. 1) Yulia sedang menyimak penjelasan guru secara seksama, kemudian bertanya mengenai materi yang tidak dipahami 2) Andi dan Lia sedang mendiskusikan materi baru dengan dua temannya secara serius. 3) Rio melakukan eksperimen tentang pentingnya udara bagi hidup manusia. Jawabannya kegiatan belajar ke dua dan ke tiga merupakan kegiatan belajar yang berkadar aktivitas mental tinggi, Karena siswa menyampaikan argumentasi argumentasi dalam berdiskusi menggunakan proses berpikir (mental) yang kompleks. Sedangkan yang pertama kadar pembelajaran rendah karena siswa hanya diminta untuk mengingat saja apa yang disampaikan gurunya. b. Belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku Hasil belajar akan nampak pada perubahan perilaku individu yang belajar. Seseorang yang belajar akan mengalami perubahan perilaku sebagai akibat kegiatan belajarnya. Pengetahuan dan keterampilanya bertambah, dan penguasaan nilai-nilai dan sikapnya bertambah pula. Menurut para ahli psikologi tidak semua perubahan perilaku sebagai hasil belajar. Perubahan perilaku karena faktor kematangan, karena lupa, atau karena minum minuman keras bukan termasuk sebagai hasil belajar, karena bukan perubahan dari hasil pengalaman (berinteraksi dengan
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
3
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
lingkungan), dan tidak terjadi proses mental emosional dalam beraktivitas. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar diklasifikasikan menjadi tiga domain yaitu: Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik. Domain kognitif meliputi perilaku daya cipta, yaitu berkaitan dengan kemampuan intelektual manusia, antara lain: kemampuan mengingat (knowledge), memahami (comprehension), menerapkan (application), menganalisis (analysis), mengevaluasi (evaluate) dan menciptakan (create). Domain afektif berkaitan dengan perilaku daya rasa atau emosional manusia, yaitu kemampuan menguasai nilai-nilai yang dapat membentuk sikap seseorang. Domain psikomotorik berkaitan dengan perilaku dalam bentuk keterampilan-keterampilan motorik (gerakan fisik). Pada pembelajaran, perubahan perilaku sebagai hasil belajar yang ingin dicapai ini dapat dirumuskan dalam bentuk tujuan pembelajaran atau rumusan kompetensi yang ingin dicapai dengan segala indikatornya. Contoh rumusan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran: “Siswa dapat mengubah pecahan biasa ke dalam bentuk pecahan desimal dan mengurutkannya” Kata dapat mengubah merupakan perilaku hasil belajar yang akan dicapai dalam pembelajaran. Silahkan Anda mencoba merumuskan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang lain. Diskusikan hasilnya dengan rekan sesama mahasiswa atau kolega Anda sesama guru SD c. Hasil belajar diperoleh dari pengalaman Belajar adalah mengalami, dalam arti bahwa belajar terjadi karena individu berinteraksi dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan fisik adalah lingkungan di sekitar individu baik dalam bentuk alam sekitar (natural/alamiah) maupun dalam bentuk hasil ciptaan manusia (cultural/budaya). Macam-macam lingkungan fisik yang bersifat alamiah antara lain pantai, hutan, sungai, udara, air, dan sebagainya. Bersifat budaya adalah buku, media pembelajaran, gedung sekolah, perabot sekolah, dan sebagainya. Adapun lingkungan sosial siswa di antaranya guru, orang tua, pustakawan, pemuka masyarakat, kepala sekolah. Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang merangsang dan menantang siswa untuk belajar. Guru yang mengajar tanpa menggunakan alat peraga tentu kurang merangsang/menantang siswa untuk belajar. Apalagi bagi siswa SD yang perkembangan intelektualnya masih membutuhkan alat peraga untuk memudahkan penjelasan dan pemahaman berbagai konsep yang abstrak sifatnya. Semua lingkungan yang diperlukan untuk belajar siswa ini harus dirancang secara utuh agar sebagai bahan belajar agar proses pembelajaran menjadi efektif. Belajar dapat dilakukan melalui pengalaman langsung maupun pengalaman tidak langsung. Siswa yang melakukan eksperimen adalah contoh belajar dengan pengalaman langsung. Sedangkan siswa yang belajar dengan mendengarkan penjelasan guru atau membaca buku
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
4
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
adalah contoh belajar melalui pengalaman tidak langsung. Coba Anda tetapkan mana kegiatan belajar berikut ini yang merupakan pengalaman langsung dan tidak langsung. a) Siswa kelas IV sedang mengamati permukaan air dalam sebuah bejana berhubungan, untuk mengetahui salah satu sifat air. b) Siswa kelas III sedang mendengarkan penjelasan guru tentang bagaimana proses terjadinya gerhana matahari dan bulan. c) Siswa kelas I SD belajar menghitung penjumlahan dan pengurangan 1 – 10 menggunakan jari-jari tangannya. d) Dalam kunjungan di tempat bersejarah, siswa kelas V SD mendapat penjelasan dari juru kunci (penjaga) tentang sejarah tempat yang dikunjungi tersebut. Dari keempat tugas latihan tersebut, jelas tugas pertama dan ketiga merupakan pengalaman langsung, sedang tugas kedua dan keempat merupakan pengalaman tidak langsung. Dari beberapa kutipan di atas dapat disimpulkan beberapa hal yang menyangkut pengertian belajar sebagai berikut. a. Belajar merupakan suatu proses, yaitu kegiatan yang berkesinambungan yang dimulai sejak lahir dan terus berlangsung seumur hidup. b. Dalam belajar terjadi adanya perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen. c. Hasil belajar ditujukan dengan aktivitas-aktivitas tingkah laku secara keseluruhan. d. Adanya peranan kepribadian dalam proses belajar antara lain aspek motivasi, emosional, sikap dan sebagainya. e. Hasil belajar terjadi karena adanya perubahan perilaku sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungan. Beberapa ahli pendidikan menguraikan terjadinya proses belajar (Bigge, 1982; Willis 1986:20; dan Crow & Crow dalam Surya, 1979:32). Proses belajar terjadi apabila individu dihadapkan pada situasi di mana ia tidak dapat menyesuaikan diri dengan cara biasa, atau apabila ia harus mengatasi rintangan-rintangan yang mengganggu kegiatan-kegiatan yang diinginkan. Proses penyesuaian diri mengatasi rintangan terjadi secara tidak sadar, tanpa pemikiran yang banyak terhadap apa yang dilakukan. Dalam hal ini pelajar mencoba melakukan kebiasaan atau tingkah laku yang telah terbentuk hingga ia mencapai respon yang memuaskan. Belajar merupakan suatu proses interaksi antara berbagai unsur yang berkaitan. Unsur utama dalam belajar adalah individu sebagai peserta belajar, kebutuhan sebagai sumber pendorong, dan situasi belajar yang memberikan kemungkinan terjadinya kegiatan belajar. Dengan demikian maka manifestasi belajar atau perbuatan belajar dinyatakan dalam bentuk perubahan tingkah laku. Mengenai jenis perubahan tingkah laku dalam proses belajar ini, Gagne dan Briggs, (1988:105), menyatakan bahwa perbuatan hasil belajar menghasilkan perubahan dalam bentuk tingkah laku dalam aspek a) kemampuan membedakan; b) konsep
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
5
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
kongkrit; c) konsep terdefinisi; d) nilai; e). nilai/aturan tingkat tinggi; f) strategi kognitif; g) informasi verbal; h) sikap ; dan i). keterampilan motorik.
2. Hakikat Pembelajaran Pembelajaran merupakan istilah yang diambil dari terjemahan kata "Instructional". Seringkali orang membedakan kata pembelajaran ini dengan "pengajaran", akan tetapi tidak jarang pula orang memberikan pengertian yang sama untuk kedua kata tersebut. Menurut Arief S. Sadiman (1989) bahwa kata pembelajaran dan kata pengajaran dapat dibedakan pengertiannya. Kalau kata pengajaran hanya ada di dalam konteks guru-murid di kelas formal. Sedangkan kata pembelajaran tidak hanya ada dalam konteks guru-murid di kelas formal, akan tetapi juga meliputi kegiatan belajar mengajar yang tak dihadiri oleh guru secara fisik. Kata pembelajaran menekankan pada kegiatan belajar siswa melalui usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar. Dengan definisi seperti ini, kata pengajaran lingkupnya lebih sempit dibanding kata pembelajaran. Di pihak lain ada yang berpandangan bahwa kata pembelajaran dan kata pengajaran pada hakekatnya sama, yaitu suatu proses interaksi antara guru dan siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Kedua pandangan tersebut dapat digunakan, yang terpenting adalah interaksi yang terjadi antara guru dan siswa itu harus adil, yakni adanya komunikasi yang timbal balik di antara keduanya, baik secara langsung maupun tidak langsung atau melalui media. Siswa jangan selalu dianggap sebagai subjek belajar yang tidak tahu apa-apa. Ia memiliki latar belakang, minat, kebutuhan, serta kemampuan yang berbeda. Peranan guru tidak hanya terbatas sebagai pengajar (penyampai ilmu pengetahuan), tetapi juga sebagai pembimbing, pengembang, dan pengelola kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi kegiatan belajar siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Interaksi siswa-guru harus dibuat lebih manusiawi, artinya siswa memposisikan sebagai pelaku pembelajaran bukan sebagai objek. Dalam hal ini guru berlaku sebagai fasilitator dan tidak menunjukkan kekuasaan yang membuat siswa menjadi tertekan. Sebagai organisator, guru harus pandai mengelola pembelajaran, membagi peran-peran yang tepat buat siswanya dalam upaya pencapaian pembelajaran. Dengan demikian aspek yang terlibat pada diri siswa bukan sekedar fisik tetapi juga mental. Terlebih kalau guru memperhatikan betul prinsip-prinsip optimalisasi otak manusia dalam kegiatan pembelajaran, yakni optimalisasi otak kanan dan kiri secara seimbang. Bagaimana kompleksitas interaksi pembelajaran antara guru dan siswa secara optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, digambarkan pada Bagan 1-1 sistem pembelajaran berikut ini.
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
6
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
DAMPAK PENGAJARAN
HASIL BELAJAR DAMPAK PENGIRING
Bagan 1-1 Kegiatan Pembelajaran Setelah guru mempelajari kurikulum yang berlaku, selanjutnya membuat suatu desain pembelajaran dengan mempertimbangkan kemampuan awal siswa (entering behavior), tujuan yang hendak dicapai, teori belajar dan pembelajaran, karakteristik bahan yang akan diajarkan, metode dan media atau sumber belajar yang akan digunakan, dan unsurunsur lainnya sebagai penunjang. Setelah desain dibuat, kemudian pembelajaran dilakukan. Dalam hal ini ada dua kegiatan utama, yaitu guru bertindak mengajar dan siswa bertindak belajar. Kedua kegiatan tersebut berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Pada akhirnya implementasi pembelajaran itu akan menghasilkan suatu hasil belajar. Hasil ini akan memberikan dampak bagi guru dan siswa. Bagi guru sebagai dampak pembelajaran (instructional effect) berupa hasil yang dapat diukur sebagai data hasil belajar siswa (angka/nilai) dan berupa masukan bagi pengembangan pembelajaran selanjutnya. Sedangkan bagi siswa sebagai dampak pengiring (nurturing effect) berupa terapan pengetahuan dan/atau kemampuan di bidang lain sebagai suatu transfer belajar yang akan membantu perkembangan mereka mencapai keutuhan dan kemandirian. Jadi, ciri utama dari kegiatan pembelajaran adalah adanya interaksi. lnteraksi yang terjadi
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
7
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
antara si belajar dengan lingkungan belajarnya, baik itu dengan guru, teman-temannya, tutor, media pembelajaran, dan/atau sumber-sumber belajar yang lain. Sedangkan ciri-ciri lainnya dari pembelajaran ini berkaitan dengan komponen-komponen pembelajaran itu sendiri, yaitu tujuan, materi/bahan ajar, metode dan media, evaluasi, anak didik/siswa, dan adanya pendidik/guru.
Tujuan
Materi
Evaluasi
Metode
Media
Bagan 1-2 : Sistem Pembelajaran Sebagai sebuah sistem, pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen. Masing-masing komponen pembelajaran tersebut membentuk satu kesatuan yang utuh yang saling berinteraksi yaitu saling berhubungan secara aktif dan saling mempengaruhi. Misalnya dalam menentukan bahan pembelajaran merujuk pada tujuan yang telah ditentukan, dan materi itu disampaikan menggunakan strategi yang tepat yang didukung oleh media yang sesuai. Dalam menentukan evaluasi pembelajaran akan merujuk pada tujuan pembelajaran, bahan yang disediakan, media, dan strategi yang digunakan. Semua komponen sistem pembelajaran saling bergantung dan saling mempengaruhi satu terhadap yang lain. Dalam memaknai konsep maka akan berhubungan dengan teori, sedangkan teori akan berkaitan dengan sesuatu hal yang dipandang secara ilmiah. Demikian pula uraian tentang konsep dasar pembelajaran akan tertuju pada landasan ilmiah pembelajaran. Melalui landasan ilmiah yang disebut dengan konsep dasar inilah maka semua pihak akan memahami apa itu pembelajaran. Pada uraian ini akan dibahas beberapa tema yang dapat membantu pemahaman tentang pembelajaran, yaitu yang berhubungan dengan landasan-landasan filsafat, psikologis,
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
8
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
sosiologis, dan komunikasi yang banyak ditemukan dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan teori komunikasi, kegiatan pembelajaran merupakan proses komunikasi antara sumber pesan yaitu guru dengan penerima pesan, yaitu siswa. Guru dapat berperan sebagai sumber pesan atau mungkin hanya pengelola pesan. Sebagai sumber pesan berarti guru harus menciptakan kondisi yang memungkinkan proses komunikasi berjalan lancar, agar pesan yang disampaikan dapat diterima melalui saluran komunikasi, dalam hal ini adalah alat-alat indera siswa. Guru perlu mengidentifikasikan berbagai kemungkinan atau hal-hal yang dapat mengganggu proses terjadinya komunikasi yaitu dengan menggunakan alat-alat bantu pengajaran. Alat bantu bukan hanya dapat memperlancar proses komunikasi akan tetapi dapat merangsang siswa untuk merespon dengan cepat tentang pesan yang akan disampaikan. Oleh sebab itu alat bantu yang dapat mendukung proses kelancaran komunikasi antara guru dan siswa dapat dipandang sebagai media pengajaran. Apabila guru berperan sebagai pengelola pesan maka yang menjadi sumber pesan bukan guru melainkan sumber lain seperti film, slide suara, program televisi atau radio. Dalam peran ini guru berperan sebagai pencipta kondisi dan pengontrol agar proses komunikasi antar siswa sebagai penerima pesan dengan sumber pesan terhindar dari berbagai gangguan (noise) yang dapat membuat proses komunikasi menjadi tidak lancar. Oleh sebab itu sumber-sumber belajar seperti program-program televisi, film, radio dan sebagainya dapat dipandang sebagai media pengajaran. Bahan pembelajaran menjadi bagian penting dalam kaitannya dengan interaksi antara beberapa komponen yang terkait dalam sistem pembelajaran. Seperti halnya guru, siswa, kurikulum, media, hasil belajar, sarana dan fasilitas, lingkungan dan beberapa faktor lain yang mempengaruhi terhadap sistem pembelajaran, keterkaitan ini akan menjadi satu kesatuan yang utuh dalam satu pelaksanaan pembelajaran. Dalam perkembangannya interaksi diantara komponen tersebut, telah mengalami perkembangan terutama keterlibatan media dan bahan pembelajaran, terutama kaitannya dengan konsep komunikasi. Untuk memahami proses komunikasi serta hubungannya dengan media pengajaran, dapat dibuat beberapa pola pembelajaran. Pola ini juga menunjukkan adanya pergeseran dan perkembangan dari pola pembelajaran tradisional ke pola pembelajaran yang modern. Lihatlah bagan 1-3 berikut ini.
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
9
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
Pola pembelajaran 1 (Tradisional)
kurikulu
Siswa
Guru
Pola pembelajaran 2
kurikulu
Media
Guru
Siswa
Pola pembelajaran 3
Guru Siswa kurikulu
Media
Pola pembelajaran 4 (Bermedia)
kurikulu
Media
Siswa
Bagan 3 : Pola Pembelajaran Pada pola pertama menunjukkan bahwa guru bertanggung jawab penuh untuk menangani keseluruhan proses belajar. Guru berperan sebagai sumber pesan, komunikasi dilakukan langsung dengan peserta/ siswa dengan hanya mengandalkan bahasa verbal tanpa bantuan alat. Untuk menghindari terjadinya verbalisme (sekedar mengulang apa yang telah diucapkan guru) dalam proses belajar, maka guru atau instruktur diharapkan untuk menggunakan pola pembelajaran bentuk kedua. Pada pola ini komunikasi antara guru dengan siswa dibantu alat/media. Dengan media diharapkan gangguan yang dapat menghambat proses komunikasi dapat dikurangi bahkan dihilangkan. Dalam pola ketiga, guru bukan satusatunya sumber pesan atau sumber belajar. Peranan dan tanggung jawab
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
10
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
guru dalam proses belajar tidak lagi dominan, sebab siswa dapat memperoleh informasi dari sumber lain yaitu dengan cara memanfaatkan media yang ada dan telah dirancang oleh guru atau pihak lain dengan memperhatikan tuntutan kurikulum yang berlaku. Dalam pola ketiga ini telah terjadi perbedaan peranan guru sebagai pengelola kegiatan belajar dengan media pengajaran sebagai sumber belajar dan antara guru dan media saling bekerjasama untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pola keempat siswa hanya belajar dari media saja. Sumber belajar tidak lagi dari guru melainkan media yang berperan sebagai guru. Hal ini dapat kita lihat dalam program pembelajaran jarak jauh seperti yang Anda alami saat ini. Berbagai media, seperti media cetak, audio, video dan online menggantikan sebagian dari peran guru/dosen/instruktur. Dengan memperhatikan pola pembelajaran yang telah diterangkan sebelumnya, maka media dapat dipandang sebagai alat dan bahan yang digunakan guru/instruktur sebagai sumber belajar lain, untuk memudahkan proses belajar siswa. Melalui media siswa dapat memperoleh pesan, serta memperkuat dan memperluas pengetahuan.
RANGKUMAN Hakikat belajar adalah proses interaksi dengan semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar merupakan suatu proses, yaitu kegiatan yang berkesinambungan yang dimulai sejak lahir dan terus berlangsung seumur hidup. Dalam belajar terjadi perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen. Hasil belajar ditunjukkan dengan aktivitas-aktivitas tingkah laku secara keseluruhan. Ada pengaruh kepribadian dalam proses belajar antara lain motivasi, emosional, sikap dan sebagainya. Hasil belajar terjadi karena adanya perubahan perilaku sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungan. Pembelajaran tidak hanya ada dalam konteks guru-murid di kelas formal, akan tetapi juga meliputi kegiatan belajar mengajar yang tak dihadiri oleh guru secara fisik. Kata pembelajaran menekankan pada kegiatan belajar siswa melalui usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar.
"LATIHAN Untuk lebih memahami materi tentang konsep dasar belajar dan pembelajaran, sekarang Anda melakukan refleksi pada kegiatan
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
11
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
pembelajaran yang Anda lakukan di kelas Anda sendiri. Coba identifikasi kegiatan-kegiatan yang termasuk pada kegiatan belajar dan kegiatan pembelajaran. Ingat! Belajar menekankan pada kegiatan yang dilakukan oleh siswa yang menitik beratkan pada aktivitas siswa, sedangkan mengajar adalah aktivitas yang melibatkan Anda sebagai guru dan siswa Anda sebagai murid.
,PETUNJUK PENGERJAAN LATIHAN Untuk dapat mengerjakan latihan tersebut dengan baik, ikuti langkahlangkah berikut ini. •
Lakukanlah refleksi, yaitu merenungkan kembali situasi pembelajaran di kelas Anda, ada dua kegiatan utama yakni guru dan siswa, amati aktivitas keduanya,
•
Gunakan tabel berikut ini untuk membantu Anda melakukan analisis secara lebih terperinci : Aktivitas Pembelajaran Guru (Mengajar) Siswa (Belajar)
&TES FORMATIF Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D di depan jawaban yang menurut pendapat Anda paling benar! 1. Belajar pada hakekatnya adalah proses....... A. Perubahan perilaku (behaviour change) B. Kematangan fisik dan mental C. Pendewasaan D. Terjadinya pengetahuan pada anak 2. Ungkapan bahwa “Learning may be defined as the process by which a relavitely enduring change in behaviour occurs as result of exprience or practice”. Mengandung arti bahwa… A. Indikator belajar ditunjukkan dengan perubahan dalam tingkah laku B. Belajar adalah transformasi pengalaman C. Belajar menitik beratkan pada hasil belajar (learning result) D. Belajar harus ada praktek (experience or practice)
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
12
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
3. Menurut Gagne (1984), belajar adalah suatu proses di mana suatu organisma berubah perilakunya sebagai akibat dari…… A. Interaksi dengan lingkungan B. Kematangan fisik dan mental C. Pengalaman D. Pengamatan pribadi siswa 4. Kegiatan belajar berikut ini yang merupakan pengalaman langsung, adalah.... A. Siswa kelas IV sedang mengamati permukaan air dalam sebuah bejana berhubungan, untuk mengetahui salah satu sifat air. B. Siswa kelas III sedang mendengarkan penjelasan guru tentang bagaimana proses terjadinya gerhana matahari dan bulan. C. Siswa kelas I SD belajar menghitung penjumlahan dan pengurangan 1 – 10 menggunakan jari-jari tangannya. D. Siwa mengamati poster yang disiapkan oleh gurunya. 5. Pembelajaran merupakan istilah yang diambil dari terjemahan kata... A. Learning B. Teaching C. Instructional D. Teaching-Learning 6. Dalam kegiatan pembelajaran yang penting adalah adanya interaksi yang terjadi antara guru dan siswa itu harus adil, yakni adanya...... A. Komunikasi yang timbal balik di antara keduanya. B. Komuniasi satu arah (one way communication) C. Pembelajaran didominasi oleh penampilan guru D. Masing-masing memiliki peran yang dominan 7. Bagi guru dampak pembelajaran (instructional berupa….. A. Kebiasaan dalam melakukan kegiatan belajar B. Hasil yang dapat diukur sebagai data hasil (angka/nilai) C. Kebiasaan yang berhubungan dengan nilai kedisiplinan, ketertibaan. D. Hasil belajar yang dipengararuhi oleh lingkungan keluarga dan masyarakat.
effect)
adalah
belajar siswa (value)
seperti
siswa termasuk
8. KurikulumÎmateriÎguruÎsiswa, adalah salah satu pola yang disebut dengan.... A. PemelajaranTradisional B. Pemelajaran Konstruktivistik C. Pemelajaran modern D. Pemelajaran Bermedia
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
13
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
9. Belajar menekankan pada aktivitas siswa, terutama untuk membiasakan mereka belajar secara mandiri (self direction). Untuk itu guru dapat menggunakan pola.... A. Tradisional B. Non tradisional C. Bermedia D. Branching 10. Pilihlah option di bawah ini yang memiliki kadar pembelajaran yang tinggi pada kegiatan pembelajaran berikut ini..... A. Guru membawa beberapa baterai dan kabel untuk praktek siswa guna membuktikan rangkaian listrik seri dan pararel. B. Guru mendemostrasikan beberapa kertas yang diberi lobang dan cahaya dari lilin untuk membuktikan bahwa cahaya merambat lurus C. Siswa mengamati video yang ditayangkan oleh guru tentang proses pertumbuhan. D. Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk mencari pemecahan masalah yang diberikan oleh guru tentang akibat dari membuang sampah sembarangan. Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar ini. Rumus Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat Penguasaan =
X 100 10
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: 90 – 100 % = Baik sekali 80 – 89 %
= Baik
70 – 79 %
= Cukup
< 70 %
= Kurang
Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80 % ke atas, Bagus! Anda cukup memahami kegiatan belajar ini. Anda dapat meneruskan dengan kegiatan belajar berikutnya. Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi kegiatan belajar ini, terutama bagian yang belum Anda kuasai.
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
14
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
KEGIATAN BELAJAR-2
Komponen Pembelajaran Setelah Anda mempelajari hakikat pembelajaran, perlu dipahami juga bahwa pembelajaran itu merupakan satu sistem yang memiliki keterkaitan erat di antara komponen-komponen yang ada. Pada Kegiatan belajar ini Anda akan mempelajari komponen pembelajaran yang meliputi tujuan, materi, media, metode dan evaluasi. Sebagai sebuah sistem, pembelajaran memiliki beberapa komponen, yaitu tujuan/kompetensi, materi, metode, media dan evaluasi. Untuk lebih jelasnya silahkan baca uraian dalam kegiatan belajar 2 ini. A.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran, atau yang sekarang dikenal sebagai kompetensi, merupakan suatu target yang ingin dicapai, oleh kegiatan pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini merupakan tujuan antara dalam upaya mencapai tujuan-tujuan lain yang lebih tinggi tingkatannya, yakni tujuan pendidikan dan tujuan pembangunan nasional. Dimulai dari tujuan pembelajaran (umum dan khusus), tujuan-tujuan itu bertingkat, berakumulasi, dan bersinergi untuk menuju tujuan yang lebih tinggi tingkatannya, yakni membangun manusia (peserta didik) yang sesuai dengan yang dicita-citakan. Secara rinci hirarki tujuan tersebut dapat digambarkan pada Bagan 1-4 berikut ini
Bagan 1- 4 Hirarki Tujuan Pembelajaran
Tujuan
Tujuan Nasional
Tujuan Institusional
Standar Kelulusan (SKL)
Tujuan Kulikuler
Standar Kompetensi
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Kompetensi Dasar (KD)
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Indikator
A Hakikat Belajar dan Pembelajaran
15
B Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
Gambar hirarkhi tujuan pembelajaran tersebut menunjukkan bahwa pada bagian A merupakan rangkaian tujuan pembelajaran berbasis subjek akademik yang berlaku pada kurikulum yang lalu yaitu kurikulum tahun 1975 sampai kurikulum tahun 1994. Pada Bagian B menunjukkan hirarkhi tujuan pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang mulai diberlakukan sejak tahun 2004. Masing-masing memiliki esensi yang sama bahwa siswa harus memiliki capaian hasil belajar dari tujuan/kompetensi umum sampai kompetensi khusus (indikator). Tujuan pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian. Oemar Hamalik (1995:78) mengkalisifikasikan tujuan pembelajaran menjadi tiga bagian, yaitu: (1) Berdasarkan pendekatan, (2) Berdasarkan jenis perilaku, (3) Berdasarkan sumber. Berdasarkan pendekatannya, tujuan dapat dikelompokkan menjadi: a. Tujuan jangka panjang (long-term) yaitu tujuan yang berupa pengetahuan dan keterampilan yang digunakan sepanjang hidup. Tujuan ini terkait dengan nilai filosofis yang bersifat ideal sebagai tatanan nilai yang dianut sepanjang hayat dan terus diupayakan ketercapaiannya. Misalnya tujuan untuk menjadikan insan yang cendekia, kompetitf dan bernurani. b. Tujuan antara (medium-term). Tujuan ini diperoleh dari hasil pembelajaran di sekolah atau lembaga lembaga pendidikan formal. c. Tujuan pembelajaran (course objectives) berkaitan dengan bidang studi yang akan diajarkan d. Tujuan setiap unit pembelajaran, hal ini berkaitan dengan tujuan setiap pokok bahasan dalam setiap materi setiap bidang studi. e. Tujuan latihan, yaitu tujuan pembelajaran yang spesifik bertujuan untuk mengajarkan aspek latihan berupa keterampilan dan lebih cenderung bersifat praktek. Berdasarkan sumbernya, tujuan pembelajaran dapat didasarkan atas kebutuhan masyarakat, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan individu. Sedangkan menurut jenis perilakunya, tujuan dibedakan menjadi tiga kategori: kognitif, afektif, dan psikomotorik. Berdasarkan prilaku, kategori tujuan pembelajaran seperti ini sesuai dengan pendapat Blooms yang menggunakan istilah ranah, yaitu ranah kognitif, ranah psikomotorik, dan ranah afektif. a. Ranah Kognitif, menekankan pada aspek intelektual dan memiliki jenjang dari yang rendah sampai yang tinggi, yaitu : 1) Pengetahuan. Pengetahuan menitikberatkan pada aspek ingatan terhadap materi yang telah dipelajari mulai dari fakta sampai teori. 2) Pemahaman. Pemahaman merupakan langkah awal untuk dapat menjelaskan dan menguraikan sebuah konsep ataupun pengertian. Pemahaman dapat berupa kemampuan dalam
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
16
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
3)
4)
5)
6)
memperkirakan, dan menafsirkan. Misalnya: memahami fakta dan prinsip, menafsirkan bahan lisan, menafsirkan bagan, menterjemahkan bahan verbal ke rumus matematika, dan sebagainya. Penerapan (aplikasi). Penerapan merupakan kemampuan untuk menggunakan bahan yang telah dipelajari ke dalam situasi yang baru/nyata, meliputi penerapan: aturan, metode, konsep, prinsip, hukum, dan teori. Misalnya mampu menerapkan sebuah teori ke dalam situasi yang praktis, mempertunjukkan penguasaan akan metode/prosedur tertentu. Analisis (pengkajian). Analisis merupakan kemampuan dalam merinci bahan menjadi bagian-bagian supaya strukturnya mudah untuk dipahami. Misalnya: mengidentifikasi bagian-bagian, mengenali bagian dari prinsip tertentu. Evaluasi. Adalah kemampuan dalam mempertimbangkan berbagai hal untuk maksud tertentu berdasarkan berbagai kriteria tertentu. Contoh memilih metode pembelajaran yang cocok untuk suatu situasi tertentu. menilai sebuah karya orang lain, memberikan apresiasi terhadap hasil karya seni, membuat justifikasi terhadap sebuah fenomena yang terjadi dalam kehidupan sosial, dan sebagainya. Kreasi. Adalah kemampuan mengkombinasikan bagian-bagian menjadi suatu keseluruhan baru yang menitikberatkan pada tingkah laku kreatif dengan cara memformulasikan pola dan struktur baru. Contoh: menulis cerita pendek yang kreatif, menyusun rencana penelitian, menggunakan bahan-bahan untuk memecahkan masalah.
b. Ranah Afektif, adalah sikap, perasaan, emosi, dan karakteristik moral yang diperlukan untuk kehidupan di masyarakat, dengan demikian ranah ini sangat diperlukan bagi siswa. Menurut Bloom, Krathwohl dan Masia. Ranah afektif terbagi menjadi lima tingkatan, yaitu: (1) penerimaan/receiving, misalnya kemampuan siswa untuk mau mendengarkan materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dan media pembelajaran dengan melibatkan perasaan, antusiasme dan semangat belajar yang tinggi; (2) sambutan/responding: yaitu kemampuan siswa untuk memberikan timbal balik positif terhadap lingkungan dalam pembelajaran, misalnya: menanggapi, menyimak, bertanya dan berempati; (3) Menilai/valuing: penerimaan terhadap nilai-nilai yang ditanamkan dalam pembelajaran, membuat pertimbangan terhadap berbagai nilai untuk diyakini dan diaplikasikan; (4) Organisasi, dalam hal ini kemampuan siswa dalam hal mengorganisasi suatu sistem nilai. (5) Karakterisasi suatu nilai, misalnya: siswa menyatukan nilai musik kedalam kehidupan pribadi dan menerapkan konsep tersebut pada hobi pribadinya, minatnya atau juga untuk karirnya.
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
17
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
c. Ranah Psikomotorik. Ranah ini menekankan pada gerakan-gerakan jasmaniah dan kontrol fisik. Kecakapan-kecakapan fisik dapat berupa pola-pola gerakan atau keterampilan fisik baik keterampilan fisik halus maupun kasar, menggunakan otot-otot halus atau otot besar yang dapat terlihat pada saat melakukan olah raga maupun menari.
B. Materi Pembelajaran Materi pembelajaran pada dasarnya adalah "isi" dari kurikulum, yakni berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan topik/sub topik dan rinciannya. Secara umum isi kurikulum itu dapat dipilah menjadi tiga unsur utama, yaitu logika (pengetahuan tentang benar-salah; berdasarkan prosedur keilmuan), etika (pengetahuan tentang baik-buruk) berupa muatan nilai moral, dan estetika (pengetahuan tentang indah-jelek) berupa muatan nilai seni. Sedangkan bila memilahnya berdasarkan taksonomi Bloom dkk, bahan pembelajaran itu berupa kognitif (pengetahuan), afektif (sikap/nilai), dan psikomotor (keterampilan). Bila dirinci lebih lanjut, isi kurikulum atau bahan pembelajaran itu dapat dikategorikan menjadi 6 jenis, yaitu: fakta, konsep/teori, prinsip, proses, dan nilai serta keterampilan. a. Fakta adalah sesuatu yang telah terjadi atau telah dialami/dikerjakan bisa berupa objek atau keadaan tentang sesuatu hal. b. Konsep/teori adalah suatu ide atau gagasan atau suatu pengertian umum, suatu set atau sistem pernyataan yang menjelaskan serangkaian fakta, di mana pernyataan tersebut harus memadukan, universal, dan meramalkan. c. Prinsip merupakan suatu aturan/kaidah untuk melakukan sesuatu, atau kebenaran dasar sebagai titik tolak untuk berpikir. d. Proses adalah serangkaian gerakan, perubahan, perkembangan atau suatu cara/ prosedur untuk melakukan kegiatan secara operasional. e. Nilai adalah suatu pola, ukuran, norma, atau suatu tipe/model. Ia berkaitan dengan pengetahuan atas kebenaran yang bersifat umum. f. Keterampilan adalah suatu kemampuan untuk berbuat sesuatu, baik dalam pengertian fisik maupun mental (Disadur dari Supriadie, 1994) Tugas guru di sini adalah memilih dan mengembangkan bahan pembelajaran. Dalam memilih bahan pembelajaran, guru dapat mempertimbangkan kriteria-kriteria sebagai berikut: relevansi (secara psikologis dan sosiologis), kompleksitas, rasional/ilmiah, fungsional, dan komprehensif/keseimbangan. Sedangkan pengembangan bahan ajar itu sendiri dapat disusun dengan menggunakan suatu sekuen bahan ajar yang dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu sekuen kronologis, sekuen kausal, sekuen struktural, sekuen logis dan psikologis, sekuen spiral, dan lain. Dalam pengembangan dan pemanfaatan bahan pembelajaran, guru dapat melakukannya dengan dua cara, yakni resources by design, yaitu sumber-sumber belajar yang secara sengaja dirancang dan dikembangkan untuk kepentingan pembelajaran dan resources by
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
18
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
utilization, yaitu sumber-sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar yang dapat digunakan dan dimanfaatkan bagi kepentingan pembelajaran.
C. Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran merupakan salah satu komponen di dalam sistem pembelajaran, yang tidak dapat dipisahkan dari komponen lain di dalam sistem tersebut. Dengan kata lain strategi pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor lain. Faktor faktor (variabel) yang mempengaruhi strategi pembelajaran ialah: (1) tujuan, (2) materi, (3) siswa, (4) fasilitas, (5) waktu, dan (6) guru. Metode dan teknik di dalam proses belajar mengajar bergantung pada tingkah laku yang terkandung di dalam rumusan tujuan tersebut. Dengan kata lain metode dan teknik yang digunakan untuk tujuan yang menyangkut pengetahuan, akan berbeda dengan metode dan teknik untuk tujuan yang menyangkut kerampilan atau sikap. Sebagai contoh, untuk masing-masing tujuan berikut ini: 1) tujuan untuk aspek pengetahuan: siswa dapat menjelaskan konsep kebersihan, 2) tujuan untuk aspek keterampilan: siswa dapat membersihkan ruangan kelas; 3) tujuan untuk aspek sikap: siswa menghargai kebersihan, akan berbeda metode dan teknik pembelajarannya. Untuk tujuan pertama (aspek pengetahuan) metode tanya jawab dan diskusi dapat digunakan. Untuk tujuan kedua (aspek keterampilan) sudah barang tentu tidak cukup hanya dengan tanya jawab dan diskusi saja, akan tetapi harus sampai praktek membersihkan ruangan di bawah bimbingan guru. Apalagi untuk tujuan ketiga (aspek sikap), tidak mudah untuk mencapai tujuan ini, karena perlu melalui proses pembiasaan, sehingga perlu dipilih strategi yang lebih tepat untuk memfasilitasi pembiasaan ini dan disertai contoh dari guru. Jadi jelas kiranya bahwa strategi belajar mengajar yang digunakan dipengaruhi oleh tujuan pengajaran itu sendiri. Cara menentukan strategi pembelajaran Keberhasilan pembelajaran tidak terlepas dari pemilihan yang tepat dari strategi pembelajaran, maka Anda harus memperhatikan beberapa faktor untuk memilih strategi yang tepat. Beberapa fakor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan strategi pembelajaran adalah ebagai berikut. a. Faktor Tujuan Tujuan merupakan faktor yang paling pokok, sebab semua faktor yang ada di dalam situasi pembelajaran, termasuk strategi pembelajaran, diarahkan dan diupayakan semata mata untuk mencapai tujuan. Tujuan pengajaran menggambarkan tingkah laku yang harus dimiliki siswa setelah proses belajar mengajar selesai dilaksanakan. Seperti kita ketahui tingkah laku yang harus dimiliki siswa dapat dikelompokkan ke dalam kelompok pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Penggunaan strategi atau metode dan teknik di dalam proses belajar mengajar bergantung
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
19
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
pada tingkah laku yang terkandung di dalam rumusan tujuan pembelajaran. Dengan kata lain metode dan teknik yang digunakan untuk tujuan yang menyangkut pengetahuan, akan berbeda dengan metode dan teknik untuk tujuan yang menyangkut keterampilan atau sikap. Seperti pada contoh yang telah diuraikan sebelumnya, untuk mengajarkan aspek pengetahuan siswa tentang konsep kebersihan dapat dilakukan dengan tanya-jawab dan diskusi, sedangkan untuk aspek keterampilan harus dilakukan dengan demonstrasi dan praktek. Untuk pembentukan sikap harus melalui metode yang menumbuhkan kebiasaan siswa untuk bersikap tertentu seperti peduli akan kebersihan. b. Faktor Materi Dilihat dari hakekatnya, ilmu atau materi pelajaran memiliki karakteristik yang berbeda beda. Karakteristik ilmu atau materi pelajaran membawa implikasi terhadap penggunaan cara dan teknik di dalam proses belajar mengajar. Barangkali atas dasar inilah maka tiap bidang studi atau mata pelajaran memiliki strategi yang berbeda dengan mata pelajaran lain, sehingga muncul metode khusus mata pelajaran, seperti metode khusus IPA, metode khusus Matematika, metode khusus IPS, dan sebagainya. Secara teoritis di dalam ilmu atau mata pelajaran terdapat beberapa sifat materi, yaitu fakta, konsep, prinsip, masalah, prosedur (keterampilan), dan sikap (nilai). Mengajarkan materi materi tersebut berbeda yang satu dari yang lain bergantung kepada sifatnya. 1) Mengajarkan Fakta Mengajarkan fakta kelihatannya tidak terlalu sulit, sebab tujuan utamanya ialah supaya siswa tetap ingat akan fakta yang diajarkan atau yang dipelajarinya. 2) Mengajarkan Konsep Mengajarkan konsep bukan sekedar supaya siswa hafal akan konsep tersebut, akan tetapi yang lebih utama ialah supaya siswa memahami tentang atribut-atribut konsep tersebut. Untuk itu antara lain kita dapat menggunakan metode diskusi dengan pendekatan deduktif atau induktif. 3) Mengajarkan Prinsip Tujuan mengajarkan prinsip bukan sekedar supaya siswa memahami prinsip tersebut, akan tetapi supaya siswa mampu menerapkan prinsip tersebut di dalam praktek. Oleh karena itu mengajarkan prinsip harus diikuti dengan kegiatan praktek penerapan prinsip yang harus dilakukan oleh siswa. 4) Mengajarkan Pemecahan Masalah Beberapa langkah umum pemecahan masalah yang dapat ditempuh ialah: Mengenal permasalahan. Merumuskan masalah. Mengumpulkan berbagai data atau keterangan untuk pemecahan masalah
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
20
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
Merumuskan dan menyeleksi kemungkinan pemecahan masalah. Implementasi dan evaluasi, dalam hal ini tugas guru memberi pengarahan dan bimbingan di dalam setiap langkah pemecahan masalah tersebut. 5) Mengajarkan Keterampilan Motorik Mengajarkan keterampilan motorik (prosedur praktek) tujuan utamanya ialah supaya siswa mampu melakukan praktek keterampilan tersebut. Metode yang dapat digunakan antara lain simulasi atau demonstrasi yang diikuti dengan latihan. 6) Mengajarkan Sikap Mengajarkan sikap lebih sulit dan memerlukan waktu yang relatif lebih lama. Tujuan utama mengajarkan sikap ialah supaya siswa memiliki sikap atau nilai nilai tertentu, untuk itu perlu ada upaya penghayatan, contoh, dan pembiasaan. c. Faktor Siswa Siswa sebagai pihak yang berkepentingan di dalam proses belajar mengajar, sebab tujuan yang harus dicapai semata mata untuk mengubah perilaku siswa itu sendiri. Itulah sebabnya sangat tidak bijaksana bila proses belajar mengajar tidak didasarkan kepada faktor siswa itu sendiri. Sehubungan dengan itu beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ialah Jumlah siswa yang terlibat di dalam proses belajar mengajar. Metode dan teknik yang digunakan di dalam proses belajar mengajar antara lain bergantung pada jumlah siswa. Metode dan teknik yang digunakan di dalam proses belajar mengajar dengan jumlah siswa puluhan orang akan berbeda dengan metode dan teknik di dalam proses belajar mengajar dengan jumlah siswa beberapa orang saja. Dalam hal ini perlu dipertimbangkan bahwa: 1) Siswa sebagai keseluruhan. Dalam arti segala aspek pribadinya diperhatikan secara utuh. 2) Siswa sebagai pribadi tersendiri. Setiap siswa memiliki perbedaan dari yang lain dalam hal: kemampuan, cara belajar, kebutuhan, dan sebagainya yang berkaitan erat dengan proses belajar mengajar. 3) Tingkat perkembangan siswa akan mempengaruhi proses pembelajaran. Faktor fasilitas turut menentukan proses dan hasil belajar. Bila kita merencanakan akan menggunakan metode demonstrasi di dalam mengajarkan suatu keterampilan tertentu kepada siswa dengan menggunakan alat alat pelajaran yang telah ditetapkan; akan tetapi ternyata alat alatnya itu kurang lengkap atau sama sekali tidak ada, maka proses yang telah direncanakan sudah barang tentu tidak dapat dilaksanakan sebagaimana harusnya dan hasilnya tidak akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan. d. Faktor Waktu Faktor waktu dapat dibagi dua, yaitu yang menyangkut jumlah waktu dan kondisi waktu. Hal yang menyangkut jumlah waktu ialah berapa
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
21
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
puluh menit atau berapa jam pelajaran waktu yang tersedia untuk proses belajar mengajar itu. Sedangkan yang menyangkut kondisi waktu ialah kapan atau pukul berapa pelajaran itu dilaksanakan. Pagi, siang, sore, atau malam, kondisinya akan berbeda. Hal tersebut akan mempengaruhi terhadap proses belajar mengajar yang terjadi. e. Faktor Guru Faktor guru adalah salah satu faktor penentu, karena pertimbangan semua faktor di atas akan sangat bergantung kepada kreativitas guru. Dedikasi dan kemampuan gurulah yang pada akhirnya mempengaruhi pelaksanaan proses pembelajaran. d. Media Pembelajaran Secara umum media merupakan kata jamak dari medium, yang berarti perantara atau pengantar. Secara lebih rinci beberapa pendapat ahli tentang media pembelajaran di antaranya Rossi dan Breidle (1966: 3) yang mengemukakan bahwa media pengajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan seperti, radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya. Sedangkan Gerlach dan Elli (1980 :244) yang menyatakan “A medium, broadly conceived is any person, material, or event that establishes condition which enable the learner to acquire knowledge, skill and attitude”. Menurut Gerlach dan Elli, secara umum media itu meliputi orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Ada juga yang berpendapat bahwa media pengajaran meliputi perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software). Perangkat keras adalah alat-alat yang dapat mengantarkan pesan seperti overhead projector, radio, televisi dan sebagainya. Sedangkan perangkat lunak adalah bagian yang memuat bahan belajar seperti film, bahan cetakan, transparansi, program CAI, dan sebagainya. Gerlach dan Elli (1975: 284) mengemukakan bahwa hardware adalah “The materials and equipment which store for transmissions situational stimuli or content”. Dengan demikian media pembelajaran adalah alat dan bahan yang dapat digunakan untuk kepentingan pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi antara sumber pesan dengan penerima pesan. Guru dapat berperan sebagai sumber pesan atau mungkin hanya pengelola pesan. Sebagai sumber pesan berarti guru harus menciptakan kondisi yang memungkinkan proses komunikasi berjalan lancar. Agar pesan yang disampaikan dapat diterima melalui saluran komunikasi, yaitu alat-alat indera siswa, guru perlu mengidentifikasikan berbagai kemungkinan atau hal-hal yang dapat mengganggu proses terjadinya komunikasi yaitu dengan menggunakan alat-alat bantu pengajaran. Alat bantu bukan hanya dapat memperlancar proses komunikasi akan tetapi dapat merangsang siswa untuk merespon
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
22
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
dengan cepat tentang pesan yang akan disampaikan. Oleh sebab itu alat bantu yang dapat mendukung proses kelancaran komunikasi antara guru dan siswa dapat dipandang sebagai media pengajaran. Kemudian apabila guru berperan sebagai pengelola pesan maka yang menjadi sumber pesan bukan guru melainkan sumber lain seperti film, slide suara, tv atau radio. Dalam peran ini guru berperan sebagai pencipta kondisi dan pengontrol agar proses komunikasi antar siswa sebagai penerima pesan dengan sumber pesan terhindar dari berbagai gangguan (noise) yang dapat membuat proses komunikasi menjadi tidak lancar. Oleh sebab itu sumber-sumber belajar seperti TV, film, radio dan sebagainya dapat dipandang sebagai media pengajaran. Media pengajaran terdiri dari beberapa jenis, mulai media yang sederhana sampai yang kompleks. Namun dari sekian banyak media ini dapat diklasifikasikan berdasarkan pada karakteristik dan sifat-sifat media, baik dilihat dari bentuknya, teknik pemakaian atau kemampuannya. 1. Dilihat dari sifat atau jenisnya, media dapat dikelompokan kepada : a. Kelompok media yang hanya dapat didengar, atau media yang mengandalkan kemampuan suara, disebut auditif. Media ini meliputi media radio, audio atau tape recorder. b. Kelompok media yang hanya mengandalkan indera penglihatan, disebut dengan media visual seperti gambar, foto slide, kartun, model, dan sebagainya. c. Media yang dapat didengar juga dapat dilihat, disebut dengan media audio visual, seperti sound slide, film, TV, video, film strip. 2. Dilihat dari teknik pemakaiannya, ada media elektronik dan nonelektronik. a. Media elektronik adalah media yang memerlukan listrik untuk memanfaatkannya, seperti projektor film dan transparansi, tv, radio, opaque, komputer dan sebagainya. b. Media non elektronik adalah media yang dapat digunakan tanpa bantuan alat-alat elektronik seperti kelompok media grafis, model, chart, realia, dan sebagainya. 3. Dilihat dari kemampuannya media dapat dibagi ke dalam : a. Media yang mempunyai jangkauan luas dan serentak, seperti radio dan televisi. Pemanfaatan media ini tidak terbatas pada tempat dan ruangan, Siapapun dapat memanfaatkannya di mana saja, seperti program pendidikan yang dipancarluaskan melalui satelit oleh Televisi Edukasi yang dilakukan oleh Pusat Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (PUSTEKKOM). b. Media yang mempunyai jangkauan yang terbatas seperti OHP, slide suara, film slide dan sebagainya. Media semacam ini pemanfaatannya memerlukan tempat dan penataan ruangan yang khusus. c. Media yang dapat dimanfaatkan secara individual seperti model, bahan ajar mandiri, pengajaran berbantuan komputer dan sebagainya.
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
23
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
Klasifikasi media seperti yang telah diuraikan adalah pengklasifikasian secara umum yang lebih menekankan media sebagai alat, atau sumber belajar. Pengklasifikasian media dikembangkan secara lebih khusus oleh Ely (1980: 22) yang menggolongkan media menjadi 6 kelompok yaitu: 1. Kelompok media gambar diam/tidak bergerak, seperti gambar. Foto, peta, kartun, sketsa, grafik dan sebagainya. 2. Kelompok media yang hanya dapat didengar, seperti radio, rekaman pada CD-ROM, kaset tape recorder, dan sebagainya. 3. Kelompok media untuk gambar hidup yang bersuara maupun yang tidak bersuara seperti film 8 mm dan film ukuran 16 mm. 4. Kelompok media yang disiarkan seperti Televisi dan radio 5. Kelompok media yang merupakan benda nyata seperti bendabenda asli, orang, model dan simulasi. Benda atau objek asli ini adalah benda yang sesungguhnya yang dapat diperoleh dari lingkungan sekitar seperti dari kebun sekolah atau lingkungan sekolah. Orang adalah tokoh hidup yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar seperti guru, tokoh masyarakat, pustakawan, dokter, dan orang yang mempunyai keahlian tertentu. Model adalah seluruh benda-benda tiruan sepeti model kerangka manusia, jantung, mobil-mobilan, dan sebagainya. Sedangkan simulasi adalah aktifitas siswa sebagai peniruan situasi yang sebenarnya, seperti tingkah laku seseorang dokter dalam pemeriksaan pasien, tingkah laku pengemudi mobil dalam simulasi jalan raya, simulasi pilot mengemudikan kapal terbang, dan sebagainya. 6. Kelompok media untuk pembelajaran terprogram atau mandiri, seperti pembelajaran dengan bantuan komputer, adalah bendabenda untuk belajar yang sudah dipersiapkan sebelumnya untuk digunakan oleh siswa sebagai bahan belajar, seperti buku, teks, modul, dan program pembelajaran yang disiapkan dengan menggunakan komputer. e. Evaluasi Pembelajaran Evaluasi adalah pemeriksaan secara terus menerus untuk mendapatkan informasi yang meliputi siswa, guru, program pendidikan dan proses belajar mengajar untuk mengetahui tingkat perubahan siswa dan ketepatan keputusan tentang gambaran siswa dan efektivitas program. Sedangkan pengukuran adalah suatu proses yang menghasilkan gambaran berupa angka-angka berdasarkan hasil pengamatan mengenai beberapa ciri (attribute) mengenai suatu objek, orang atau peristiwa. Evaluasi lebih bersifat komprehensif yang di dalamnya meliputi penilaian proses belajar dan pengukuran hasil belajar. Sedangkan tes merupakan salah satu alat yang dipakai dalam pengukuran. Evaluasi pada hakekatnya merupakan suatu proses membuat keputusan tentang
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
24
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
nilai suatu objek. Keputusan evaluasi (value judgement) tidak hanya didasarkan kepada hasil pengukuran (quantitative description), dapat pula didasarkan kepada hasil pengamatan (qualitative description). Hasil evaluasi yang didapat baik yang didasarkan kepada hasil pengukuran (measurement) maupun bukan pengukuran (non-measurement) pada akhirnya menghasilkan keputusan nilai tentang suatu objek. Mursell mengatakan ada tiga hal pokok yang dapat kita evaluasi dalam pembelajaran, yaitu (a) hasil langsung dari usaha belajar, (b) transfer sebagai akibat dari belajar, dan (c) proses belajar itu sendiri. Hasil dari usaha belajar nampak dalam bentuk perubahan tingkah laku. Perubahan itu ada yang dapat diamati secara langsung ada pula yang tidak dapat diamati secara langsung. Perubahan itu juga ada yang terjadi dalam jangka pendek, ada pula yang terjadi dalam jangka waktu panjang. Namun demikian, bagaimanapun baiknya alat evaluasi yang digunakan hanya mungkin dapat mengungkap sebagian tingkah laku dari keseluruhan hasil belajar yang sebenarnya. Evaluasi harus dilakukan dengan tepat, teliti dan objektif terhadap hasil belajar sehingga dapat menjadi alat untuk mengecek kemampuan siswa dalam belajarnya dan mempertinggi prestasi belajarnya. Disamping itu dapat menjadi alat pengontrol bagi cara mengajar guru, serta dapat membimbing murid untuk memahami dirinya.
RANGKUMAN • •
• •
•
Sebagai sebuah sistem, pembelajaran memiliki beberapa komponen, yaitu tujuan/kompetensi, materi, metode, media dan evaluasi. Tujuan pembelajaran merupakan suatu target yang ingin dicapai, oleh kegiatan pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini merupakan tujuan antara dalam upaya mencapai tujuan-tujuan lain yang lebih tinggi tingkatannya. Materi pembelajaran pada dasarnya adalah "isi" dari kurikulum, yakni berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan topik/sub topik dan rinciannya. Strategi pembelajaran merupakan salah satu komponen di dalam sistem pembelajaran yang dipengaruhi oleh berbagai faktor lain. Faktor-faktor (variabel) yang mempengaruhi strategi pembelajaran ialah: (1) tujuan, (2) materi, (3) siswa, (4) fasilitas, (5) waktu, dan (6) guru. Media pengajaran meliputi perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software). Perangkat keras adalah alat-alat yang dapat mengantarkan pesan seperti overhead projector, radio, televisi dan sebagainya. Sedangkan perangkat lunak adalah bagian
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
25
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
•
yang memuat bahan belajar seperti film, bahan cetakan, transparansi, program CAI, dan sebagainya. Evaluasi adalah pemeriksaan secara terus menerus untuk mendapatkan informasi yang meliputi siswa, guru, program pendidikan dan proses belajar mengajar untuk mengetahui tingkat perubahan perilaku siswa dan ketepatan keputusan tentang gambaran siswa dan efektivitas program.
"LATIHAN Jawablah Pertanyaan Berikut dengan jelas! 1. Apa yang anda pahami tentang hakikat Belajar? 2. Apa perbedaan antara Belajar dan Pembelajaran? 3. Landasan apa yang menjadi pokok pemahaman anda terhadap konsep pembelajaran? Jelaskan masing-masing? 4. Buatlah diagram skematik anda dalam memahami suatu konsep, teori, dan praktek pembelajaran. 5. Bagaimana anda memahami bahwa suatu aktivitas individu manusia dapat dikatakan sebagai suatu proses pembelajaran?
&TES FORMATIF 1. Proses interaksi antara komponen-komponen sistem pembelajaran adalah konsep dari... A. Teaching B. Learning C. Instruction D. Lesson Learned. 2. Kemampuan mengorganisasi informasi merupakan hal yang mendasar bagi seseorang peserta didik, adalah konsep dari... A. Mengajar B. Belajar C. Pembelajaran D. Proses pembelajaran 3. Indikator belajar ditujukan dengan perubahan dalam tingkah laku yakni sebagai... A. Hasil dari pengalaman B. Hasil dari belajar C. Pembawaan D. Proses belajar
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
26
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
4. Faktor Intelektual yang mempengaruhi belajar diantaranya : A. Faktor Sosial B. Faktor Potensial C. Faktor Eksternal D. Faktor Keturunan. 5. Proses mengubah pengalaman menjadi pengetahuan, pengetahuan menjadi pemahaman, pemahaman menjadi kearifan dan kearifan menjadi tindakan, adalah makna dari... A. Pembelajaran B. Belajar C. Mengajar D. Teaching. 6. Pengetahuan belajar yang dimiliki siswa sebelumnya disebut sebagai.... A. Pengalaman langsung B. Pengalaman lama C. Entry behavior. D. Prinsip kesiapan belajar. 7. Pembelajaran dapat berlangsung jika ada dukungan dan proses aktivitas yang berupa.... A. Belajar B. Aktivitas siswa dan guru C. Aktivitas guru D. Aktivitas siswa. 8. Berikut adalah faktor budaya yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran yaitu: A. Adat istiadat, ilmu pengetahuan dan teknologi, kesenian. B. Adat istiadat, ilmu pengetahuan dan kesenian C. Adat istiadat dan kesenian. D. Adat istiadat, ilmu pengetahuan, kessenian, bahasa dan kepercayaan. 9. Sugesti, baik positif maupun negatif, akan tercipta oleh pengaruh dari... A. lingkungan belajar B. Lingkungan sosial C. Lingkungan keluarga D. Lingkungan psikologis 10. Proses pembelajaran dapat berubah sebagaimana diuraikan di bawah ini, pilih paling tepat... A. Proses perubahan dapat terjadi dan bersifat pemecahan masalah.
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
27
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
B. Proses perubahan dapat terjadi dari yang paling sederhana sampai pada yang paling kompleks. C. Proses perubahan dapat terjadi dari yang paling sederhana. D. Proses perubahan dapat terjadi dari yang paling sederhana sampai pada yang paling kompleks yang bersifat pemecahan masalah.
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar. Rumus Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat Penguasaan =
X 100 10
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: 90 – 100 % = Baik sekali 80 – 89 %
= Baik
70 – 79 %
= Cukup
< 70 %
= Kurang
Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80 % ke atas, Bagus! Anda cukup memahami kegiatan belajar ini. Anda dapat meneruskan dengan kegiatan belajar berikutnya. Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi kegiatan belajar ini, terutama bagian yang belum Anda kuasai.
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
28
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
KEGIATAN BELAJAR – 3
Prinsip-Prinsip Pembelajaran Pada kegiatan pembelajaran, terutama dalam tahap perencanaan, prinsip-prinsip pembelajaran dapat memberikan batas-batas yang memungkinkan bagi guru dalam proses pelaksanaannya. Pengetahuan tentang teori dan prinsip-prinsip pembelajaran dapat memberikan kemudahan bagi guru dalam memilih tindakan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan mengetahui prinsip-prinsip pembelajaran, guru memiliki sikap dan mampu mengembangkannya dalam rangka peningkatan kualitas belajar siswa. Ada beberapa prinsip yang perlu dikuasai dan dikembangkan oleh guru dalam upaya mengoptimalkan kegiatan pembelajaran yang akan diuraikan dalam kegiatan belajar 3 ini. 1) Prinsip Perhatian dan Motivasi Perhatian dalam proses pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting sebagai langkah awal dalam memicu aktivitas-aktivitas belajar. Untuk memunculkan perhatian siswa maka perlu kiranya disusun sebuah rancangan bagaimana menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Mengingat begitu pentingnya faktor perhatian, maka dalam proses pembelajaran perhatian berfungsi sebagai modal awal yang harus dikembangkan secara optimal untuk memperoleh proses dan hasil yang maksimal. Menurut Gage dan Berliner, berdasarkan kajian teori belajar pengolahan informasi, mengungkapkan bahwa tanpa adanya perhatian tidak mungkin akan terjadi belajar (1984). Perhatian adalah memusatkan pikiran dan perasaan emosional secara fisik dan psikis terhadap sesuatu yang menjadi pusat perhatiannya. Perhatian dapat muncul secara spontan, dapat juga muncul karena direncanakan. Dalam proses pembelajaran perhatian akan muncul dari diri siswa apabila pelajaran yang diberikan merupakan bahan pelajaran yang menarik dan dibutuhkan oleh siswa. Namun jika perhatian alami itu tidak muncul maka menjadi tugas guru untuk membangkitkan perhatian siswa terhadap pelajaran. Bentuk perhatian direfleksikan dengan cara melihat secara penuh perhatian, meraba, menganalisis, dan juga aktivitas-aktivitas lain yang dilakukan melalui kegiatan fisik dan psikis. Seseorang yang memiliki minat terhadap materi pelajaran tertentu, biasanya akan lebih intensif memperhatikan dan selanjutnya timbul motivasi dalam dirinya untuk mempelajari materi tersebut. Motivasi memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Motivasi adalah dorongan atau kekuatan yang dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu. Menurut H.L. Petri “motivation is the
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
29
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
concept we use when we describe the forces acting on or within an organism to initiate and direct behavior” (1986). Motivasi dapat dijadikan tujuan dan alat dalam pembelajaran, hal ini berdasarkan bahwa perhatian dan motivasi seseorang tidak selamanya stabil, intensitasnya bisa tinggi, sedang bahkan menurun, tergantung pada aspek yang mempengaruhinya. Motivasi berhubungan erat dengan minat. Siswa yang memiliki minat lebih tinggi pada suatu mata pelajaran cenderung memiliki perhatian yang lebih terhadap mata pelajaran tersebut yang akan menimbulkan motivasi yang lebih tinggi dalam belajar. Motivasi dapat bersifat internal, artinya muncul dari dalam diri sendiri tanpa ada intervensi dari yang lain, misalnya harapan, cita-cita, minat dan aspek lain yang terdapat dalam diri sendiri. Motivasi juga dapat bersifat eksternal, yaitu stimulus yang muncul dari luar dirinya, misalnya kondisi lingkungan kelas, sekolah, adanya ganjaran berupa hadiah (reward), pujian, bahkan karena rasa takut oleh hukuman (punishment/sanction) merupakan salah satu faktor munculnya motivasi. Motivasi juga dapat dibedakan menjadi dua yaitu motif intrinsik dan motif ekstrinsik. Setiap motif baik itu intrinsik maupun ekstrinsik dapat bersifat internal maupun eksternal, sebaliknya motif tersebut juga dapat berubah dari eksternal menjadi internal atau sebaliknya (transformasi motif). Sebagai contoh seorang mahasiswa yang belajar di bidang kependidikan karena menuruti keinginan orang tua yang ingin anaknya menjadi guru, mula-mula motifnya ekstrinsik, tetapi setelah ia menyukai pelajaran-pelajaran yang diikutinya dan senang belajar menjadi guru, maka motifnya berubah menjadi intrinsik. Motivasi dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan dorongan untuk mewujudkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian tujuan. Perilaku belajar yang terjadi dalam proses pembelajaran adalah untuk pencapaian tujuan dan hasil belajar. Bahan ajar yang baik harus mampu membangkitkan motivasi siswa untuk belajar terus menerus secara berkelanjutan, dan tertarik untuk menguasai semua bahan yang ada. Caranya dengan mendesain bahan ajar yang menarik, jelas, dilengkapi dengan ilustrasi, contoh yang relevan dan memiliki fungsi dan manfaat buat siswa. 2) Prinsip Keaktifan Kecenderungan psikologi saat ini menyatakan bahwa anak adalah makhluk yang aktif. Anak memiliki dorongan untuk melakukan sesuatu, memiliki kemauan dan keinginan. Belajar pada hakekatnya adalah proses aktif di mana seseorang melakukan kegiatan secara sadar untuk mengubah suatu perilaku, ditunjukkan dengan terjadinya kegiatan merespon terhadap setiap pembelajaran. Seseorang yang belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain. Belajar hanya akan mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. John Dewey menyatakan bahwa “belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa oleh dirinya
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
30
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
sendiri, maka insiatif belajar harus muncul dari dirinya”. Dalam proses pembelajaran siswa harus aktif belajar dan guru hanyalah membimbing dan mengarahkan. Teori kognitif menyatakan bahwa belajar menunjukkan adanya jiwa yang aktif, jiwa yang tidak sekedar merespon informasi, namun jiwa yang mengolah dan melakukan transformasi informasi yang diterima. (Gage and Berliner, 1984: 267). Berdasarkan kajian teori tersebut, maka siswa sebagai subjek belajar memiliki sifat aktif, konstruktif, dan mampu merencanakan, mencari, mengolah informasi, menganalisis, mengidentifikasi, memecahkan, menyimpulkan dan melakukan transformasi (transfer of learning) ke dalam kehidupan yang lebih luas. Potensi yang dimiliki setiap individu sebaiknya dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran, namun yang menjadi persoalan adalah apakah setiap potensi tersebut sudah terakomodasi dalam suasana pembelajaran yang lebih kondusif? Sehubungan dengan prinsip keaktifan ini, Thorndike dengan “Law of Exercise” menyatakan bahwa belajar perlu adanya latihan-latihan, dan digabungkan dengan pernyataan McKeachie bahwa individu merupakan manusia yang aktif dan selalu ingin tahu, dapat menjadi masukan agar dalam proses pembelajaran guru dapat menggali dan mengembangkan aktivitas-aktivitas pembelajaran yang berpusat pada siswa yang mendorong siswa untuk banyak berlatih dalam suasana yang menyenangkan Bahan ajar yang baik dilengkapi dengan latihan untuk mengasah kemampuan siswa. Latihan yang ada sesuai dengan substansi materi yang ada, artinya tidak keluar dari materi dalam bahan ajar. Siswa juga difasilitasi dengan petunjuk yang jelas dalam mengerjakan latihan dan untuk latihan dalam bentuk objektif diberikan juga kunci jawabannya. Latihan bukan alat untuk tes kemampuan melainkan masih sebagai proses pembelajaran bagi siswa. 3) Prinsip Keterlibatan Langsung/Mengalami langsung Prinsip ini berhubungan dengan prinsip aktivitas, bahwa setiap individu harus terlibat secara langsung untuk mengalaminya kegiatan belajar. Hal ini sejalan dengan pernyataan I hear and I forget, I see and I remember, I do and I understand. Pendekatan pembelajaran yang mampu melibatkan siswa secara langsung akan menghasilkan pembelajaran lebih efektif sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Terkait dengan konsep aktifitas, bahwa setiap kegiatan belajar harus melibatkan diri (setiap individu) untuk teribat mengalami kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu Edgar Dale melalui penggolongan pengalaman belajarnya atau yang lebih dikenal dengan kerucut pengalaman menyatakan bahwa “belajar yang paling baik adalah melalui pengalaman langsung”. Idealnya setiap belajar harus terjadi suatu proses internalisasi bagi pihak yang belajar, sebab belajar bukan hanya sekedar proses menghafal sejumlah konsep, prinsip atau fakta yang siap untuk diingat. Pendekatan pembelajaran yang mampu melibatkan siswa secara langsung aktif
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
31
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
melakukan perbuatan belajar, hasilnya akan lebih efektif dibandingkan dengan pendekatan yang hanya sekedar menuangkan pengetahuanpengetahuan informasi. 4) Prinsip Pengulangan Teori yang dapat dijadikan sebagai petunjuk pentingnya prinsip pengulangan dalam belajar, antara lain bisa dicermati dari dalil-dalil belajar yang dikemukakan oleh Edward L. Thorndike (1949 - 1974). Kesimpulan penelitiannya telah memunculkan tiga dalil belajar, yaitu “Law of effect, Law of exercise, and Law of readiness“. Teori lain yang dianggap memiliki kaitan erat dengan prinsip pengulangan adalah yang dikemukakan oleh Psikologi Daya. Menurut teori Daya, manusia memiliki sejumlah daya seperti mengamati, menanggapi, mengingat, mengkhayal, merasakan, berfikir dan lain sebagainya. Oleh karena itu menurut teori ini, belajar dengan pengulangan dimaksudkan agar setiap daya yang dimiliki manusia dapat terarah sehingga menjadi lebih peka dan berkembang. 5) Prinsip Tantangan Teori medan (Field Theory) dari Kurt Lewin mengemukakan bahwa siswa dalam setiap situasi belajar berada dalam suatu medan atau lapangan psikologis. Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang harus dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut siswa dihadapkan kepada sejumlah hambatan/tantangan, yaitu mempelajari/menguasai materi/bahan belajar. Maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan tersebut dengan mempelajari bahan belajar. Implikasi dari prinsip ini adalah bahan belajar yang dikemas dalam suatu kondisi yang menantang, seperti yang mengandung masalah yang perlu dipecahkan, siswa menyebabkan siswa tertantang untuk mempelajarinya. Dengan kata lain pembelajaran yang memberi kesempatan pada siswa untuk turut menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan generalisasi akan menyebabkan siswa berusaha mencari dan menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan generalisasi tersebut. Metode pembelajaran, seperti metode ekperimen, inkuiri, diskoveri, pemecahan masalah, diskusi dan yang sejenisnya yang memiliki karakteristik yang menantang siswa dan dapat menimbulkan semangat belajar tinggi. Begitu pula penguatan yang diberikan terhadap setiap hasil belajar siswa apakah penguatan positif atau negatif akan menantang siswa dan dapat menimbulkan motif belajar untuk memperoleh ganjaran atau menghindari dari hukuman yang tidak diharapkan. 6) Prinsip Balikan dan Penguatan Prinsip belajar yang berkaitan dengan balikan dan penguatan terutama ditekankan oleh teori belajar Operant Conditioning dari B.F. Skinner. Pada teori Conditioning yang diberi kondisi adalah stimulusnya sedangkan pada Operant Conditioning yang diperkuat adalah Responnya.
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
32
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
Kunci dari teori ini adalah hukum “Law Of Effect“ dari Thorndike. Menurutnya, siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Apalagi hasil yang baik, merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya. Namun, dorongan belajar itu menurut B.F Skinner tidak saja oleh penguatan yang menyenangkan tetapi juga yang tidak menyenangkan, atau dengan kata lain penguatan positif maupun negatif dapat memperkuat belajar. Balikan yang segera diperoleh siswa setelah belajar melalui pengamatan melalui metode-metode pembelajaran yang menantang, seperti tanya jawab, diskusi, eksperimen, metode penemuan dan yang sejenisnya akan membuat siswa terdorong untuk belajar lebih giat dan bersemangat. 7) Prinsip Perbedaan Individual Perbedaan individual dalam belajar, yaitu bahwa proses belajar yang terjadi pada setiap individu berbeda satu dengan yang lain baik secara fisik maupun psikis. Dengan demikian, dalam proses pembelajaran setiap siswa harus dibantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan dirinya, dan selanjutnya mendapat perlakuan dan pelayanan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa itu sendiri. Untuk dapat memberikan bantuan belajar terhadap siswa, maka guru harus dapat memahami dengan benar ciri-ciri para siswanya tersebut, baik untuk menyiapkan dan menyajikan pelajaran maupun untuk memberikan tugastugas dan bimbingan belajar terhadap siswa.
RANGKUMAN Prinsip-prinsip pembelajaran merupakan bagian penting yang perlu diketahui oleh seorang pengajar, dengan memahami prinsip-prinsip pembelajaran, seorang pengajar dapat membuat suatu acuan dalam pembelajaran. Dengan demikian kegiatan pembelajaran akan berjalan lebih efektif serta dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Prinsip-prinsip pembelajaran yang perlu diketahui adalah: 1. Prinsip Perhatian dan Motivasi Motivasi berhubungan erat dengan minat. Siswa yang memiliki minat lebih tinggi pada suatu mata pelajaran cenderung lebih memiliki perhatian yang lebih terhadap mata pelajaran tersebut akan menimbulkan motivasi yang lebih tinggi dalam belajar. Motivasi dalam belajar merupakan hal yang sangat penting juga dalam pelaksanaan proses pembelajaran 2. Prinsip Keaktifan Belajar pada hakekatnya adalah proses aktif dimana seseorang melakukan kegiatan secara sadar untuk mengubah suatu perilaku, terjadi kegiatan merespon terhadap setiap pembelajaran.
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
33
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
3. Prinsip Keterlibatan langsung/mengalami Prinsip ini berhubungan dengan prinsip aktivitas, bahwa setiap individu harus terlibat secara langsung untuk mengalaminya, bahwa setiap kegiatan belajar harus melibatkan diri (setiap individu) untuk terjun mengalami. 4. Prinsip Pengulangan Prinsip untuk selalu memberikan pengulangan pada proses belajar siswa, didasari dari pandangana para akhli, antara lain Edward L. Thorndike (1974-1949) tentang Law of Learning, yaitu “ Law of effect, Law of exercise, and Law of readiness “. 5. Prinsip Tantangan Pembelajaran yang memberi kesempatan pada siswa untuk turut menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan generalisasi akan menyebabkan siswa berusaha mencari dan menemukan konsepkonsep, prinsip-prinsip dan generalisasi tersebut. 6. Prinsip Balikan dan Penguatan Prinsip di mana guru harus memberikan balikan, yaitu balikan yang segera diperoleh siswa setelah belajar melalui pengamatan melalui metode-metode pembelajaran yang menantang, seperti tanya jawab, diskusi, eksperimen, metode penemuan dan lain-lain. 7. Prinsip Perbedaan Individual Prinsip ini didasarkan pada pemikiran adanya perbedaan individual dalam belajar, yaitu bahwa proses belajar yang terjadi pada setiap individu berbeda satu dengan yang lain baik secara fisik maupun psikis. Untuk itu dalam proses pembelajaran mengandung implikasi bahwa setiap siswa harus dibantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan dirinya dan selanjutnya mendapat perlakuan dan pelayanan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa itu sendiri.
"LATIHAN 1. Mengapa sebagai seorang guru, kita perlu memahami prinsip-prinsip pembelajaran? 2. Bagaimana motivasi dapat mempengaruhi terhadap peningkatan hasil belajar? 3. Dalam salah satu prinsip pembelajaran terdapat prinsip keaktifan dan keterlibatan langsung. Jelaskan mengapa prinsip tersebut diperlukan dalam proses pembelajaran! 4. Perbedaan individu menjadi hal yang paling diperhatikan dalam proses pembelajaran. Jelaskan maksud hal tersebut! 5. Bagaimana prinsip penguatan dapat mempengaruhi terhadap proses pembelajaran?
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
34
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
&TES FORMATIF 1.
Siswa yang siap untuk menerima pelajaran pada dasarnya dapat dikatakan bahwa ia telah bisa mencerminkan prinsip belajar, yaitu prinsip... A. Motivasi B. Pembelajaran C. Kesiapan D. Kepercayaan
2. Ketika siswa memerlukan penjelasan materi selama pembelajaran, maka pembelajaran tersebut pada dasarnya telah melaksanakan prinsip ..... A. Kesiapan B. Motivasi C. Kejelasan D. Pengulangan 3. Kondisi siswa yang tiba-tiba kurang bersemangat mengikuti pembelajaran dan setelah guru memberikan stimulus tertentu kemudian siswa tersebut bisa mengikuti pembelajaran yang dimaksud, maka guru tersebut telah .... A. Melaksanakan prinsip kesiapan B. Melaksanakan prinsip motivasi C. Melaksanakan prinsip belajar D. Melaksanakan prinsip sosial. 4. Penjelasan suatu materi tidak bisa secara penuh dan keseluruhan memenuhi semua siswa, untuk mengatasinya maka diperlukan prinsip .... A. Kesiapan B. Pengulangan C. Motivasi D. Perbedaan individu 5. Berikut adalah penerapan prinsip tantangan, pilih yang paling tepat... A. Materi dikemas dalam bentuk uraian B. Materi dikemas dalam bentuk Pemecahan masalah C. Materi dikemas dalam bentuk soal D. Materi dibentuk dalam bentuk pekerjaan rumah. 6. Siswa akan belajar dengan lebih semangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik dan diberi hadiah. Pernyataan ini menunjukkan penerapan prinsip pembelajaran yaitu.. A. Motivasi
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
35
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
B. Balikan dan Penguatan C. Penguatan D. Individual 7. Proses yang ditandai oleh siswa yang melakukan kegiatan secara sadar untuk mengubah suatu perilaku kemudian terjadi kegiatan merespon terhadap setiap penjelasan materi, maka kondisi ini telah menunjukkan penerapan prinsip... A. Kesiapan B. Motivasi C. Tantangan D. Pengulangan 8. Terdapat tiga dalil belajar yang perlu dipertegas dalam penerapan prinsip pembelajaran, yaitu: A. “Law of effect, Law of exercise, and Law of readiness“. B. Kesiapan, motivasi dan pengaruh C. Kesiapan, pengembangan dan pendidikan D. Kesiapan dan motivasi tinggi siswa. 9. “Law of Exercise” dalam pembelajaran artinya menyatakan bahwa... A. Belajar perlu adanya pengalaman B. Belajar perlu adanya latihan-latihan C. Belajar perlu adanya pembekalan D. Belajar perlu adanya kesiapa 10. Law Of Effect“ dalam pembelajaran di kemukakan oleh.. A. Skinner B. Bloom C. Thorndike D. Ausubel. Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar. Rumus Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat Penguasaan =
X 100 10
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
36
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: 90 – 100 % = Baik sekali 80 – 89 %
= Baik
70 – 79 %
= Cukup
< 70 %
= Kurang
Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80 % ke atas, Bagus! Anda cukup memahami kegiatan belajar ini. Anda dapat meneruskan dengan kegiatan belajar berikutnya. Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi kegiatan belajar ini, terutama bagian yang belum Anda kuasai.
±KUNCI JAWABAN Tes Formatif-2
Tes Formatif-1 1 2 3 4 5
A A C A C
6 7 8 9 10
D C A C D
6 7 8 9 10
C B A B C
1 2 3 4 5
C B B B A
6 7 8 9 10
C B D D D
Tes Formatif-3 1 2 3 4 5
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
C C B B B
37
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD
DAFTAR PUSTAKA Arief Sadiman, (1990). Media pendidikan, pengertian pengembangan dan pemanfaatan. Jakarta: Rajawali Dale Edgar, Audio Visual Methods and Teaching, the Dryden Press, New York, 1949 Dirdjo Soemarto. Sundjojo, Media Pendidikan, Pemilihan dan Penggunaan Media dalam Proses Belajar Mengajar, P3G Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta,1978 Gerlach. Vernon S. Ely Donald P., Teaching and Media, a Systematic Approach, Prentice Hall inc, Englewood Cliffs, New Jersey, 1980 Gagne M. Robert (1985), The Condition of Learning and Theory of Instruction. NewYork : Holt, Rinerhearth & Winston. Heinich. Robert, Molenda, Michel, Russhel. James D, Intructional and the New Tecnologies of Instruction, John Willey & Sons, New York 1985 Mohammad Surya (1986), Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, Bandung, Publikasi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Oemar hamalik, 2004, Implementasi Kurikulum (Hand out) PPS Universitas Pendidikan Indonesia
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
38
Modul Bahan Ajar PJJ PGSD