13 Modul ke:
Fakultas
Desain dan Seni Kreatifk Program Studi
Desain Produk
SELAMAT BELAJAR BERSAMA SAYA Novena Ulita, S.Pd, M.Sn Contact Person ; HP/WA : 0852 9037 5521 Email :
[email protected]
PRICING
13 Modul ke:
Pada pertemuan ini akan membahas strategi menetapkan harga, melakukan perubahan harga dengan melihat berdasarkan teori life cycle serta harga kompetitor
Fakultas
Fakultas Desain dan Seni Kreatif Program Studi
Desain Produk
Novena Ulita, S.Pd, M.Sn
KOMPETENSI mampu : Mahasiswa mampu memposisikan life cycle produknya dan mampu menetapkan harga dan bersaing dengan kompetitornya.
PENGANTAR Pricing merupakan salah satu elemen dari marketing mix yang menghasilkan nilai uang sedangkan yang lainnya mengeluarkan biaya, yakni product, promotion, dan place. Dengan demikian banyak hal yang perlu dipertimbangkan agar penetapan harga da pat sesuai dengan target konsumen anda dan dapat diterima dengan baik oleh konsumen anda. Jika anda kurang berhati-hati menetapkan harga dapat menyebabkan situasi fatal. Daya beli konsumen yang rendah tentu tidak mampu membeli harga yang tinggi. Begitu juga sebaliknya harga yang terlalu rendah bukan berarti dapat memperoleh daya beli konsumen tadi, namun bisa merubah persepsi konsumen dan akhirnya berdampak pada ketidakyakinan membeli produk anda. Dari gambaran tersebutlah, sebagai desainer produk anda tentu harus memahami strategi pricing.
Harga bukan hanya sekedar label yang terlekat pada produk-produk anda bila saat terdisplay. Harga bukan hanya sekedar mahal atau murah tetapi harga merupakan hasil negosiasi antara produsen dengan konsumen. Namun dalam proses terbentuknya keputusan harga selalu dipengaruhi oleh perubahan lingkungan. Penetapan harga selalu dalam praktiknya mengalami perubahan yang signifikan. Situasi ekonomi jelas banyak memberi pengaruh dalam penetapan harga.
Beberapa pemikiran tradisional masyarakat secara ekonomi selalu mengaitkan harga dengan nilai produk yang dihadirkan. Tampilan harga yang dimunculkan menjadi informasi bagi para konsumen terhadap produk yang dipasarkan. Jika harga tinggi maka adanya persepsi secara psikologis bahwa produk yang dipasarkan tersebut adalah produk yang berkualitas. Begitupun dengan sebaliknya jika produk yang dipasarkan dengan harga yang sangat rendah maka persepsi produk tersebut dimata konsumen adalah produk dengan mutu yang rendah dan untuk kalangan menengah ke bawah. Padahal pada praktinya tidak selalu begitu.
• Lalu bagaimana cara menetapkan harga pada produk anda ? • Pertanyaan ini selalu muncul dan sulit untuk dijawab oleh para mahasiswa ketika saya mengunjungi pameran tugas akhir. Kebanyakan sebagai desainer anda lupa untuk memperhitungkan pada penetapan harga, anda terlalu sibuk dalam menentukan kualitas produk dan estetika produk yang anda pasarkan. Padahal anda lupa bahwa harga yang tak tepat akan menghilangkan peluang produk anda diterima dipasaran. Baik itu mengikuti pasar industri yang sudah ada, maupun membuat jalur pasar tersendiri bagi produk anda. Dengan harga yang tidak tepat atau bahkan anda sulit menentukan harga karena kualitas yang super anda tawarkan, maka jelas produk tersebut akan menjadi sia-sia dipasaran.
Atau bahkan ada beberapa pengalaman desainer, yang mengatakan bahwa dengan kualitas tinggi nilai break even point dari produknya tidak pernah tercapai. Apa itu break even point ? BEP adalah titik aman harga yang ditetapkan dari produksi produk anda. Artinya jika BEP tidak tercapai tentu akan sedikit dana yang kembali yang pada akhirnya akan berdampak pada penurunan cost produksi itu sendiri pada tahapan selanjutnya. Nah, kembali pada pertanyaan anda diawal tadi bukan bagaimana caranya menentukan harga yang tepat tersebut. Pertimbangan apa yang seharusnya anda lakukan sebagai seorang desainer dan marketer ?
1. Selecting The Pricing Objective Dalam menyusun strategi marketing diawal sudah dibahas pentingnya memposisikan diri dipasar. Dengan pemikiran yang objektif tentu akan lebih mempermudah anda menetapkan harga. Ada lima pemikiran yang perlu dipertimbangkan : kemampuan bertahan, keuntungan maksimal, penawaran yang maksimal, maksimal besar penawaran tertinggi, dan kepemimpinan dari kualitas produk yang ditawarkan.
2. Determining Demand Penetapan harga akan dapat dipengaruhi oleh besarnya permintaan di pasar. Hukumnya adalah harga selalu sebanding dengan permintaan. Jika permintaan tinggi maka cendrung harga akan menjadi naik, begitupun sebaliknya jika permintaan rendah, tentu harga akan mengalami penurunan. Namun pada kenyataannya kadang tidak selalu demikian, dapat pula menjadi sebaliknya. Oleh sebab itu anda harus memperhatikan benar apakah produk anda sangat dibutuhkan oleh konsumen anda?, dan seberapa banyak produk sejenis dengan produk anda ? yang semua terkait pada berapa tingkat permintaan terhadap produk anda di pasaran
3. Estimating Costs • Hitunglah pembiayaan yang anda keluarkan selama proses produksi hingga produk bisa sampai ditangan konsumen. Biaya yang harus anda rinci yakni fixed cost (biaya tetap) dan variable cost (biaya tidak tetap). • Biaya tetap yakni yang berkaitan dengan biayabiaya yang tetap dikeluarkan setiap bulannya, misalnya gaji karyawan, sewa toko, biaya listrik/telpon, dan lain-lain sedangkan biaya tidak tetap adalah biaya berkaitan dengan proses produksi, promosi, dan lain-lain yang tidak bisa selalu ditetapkan setiap bulan.
4. Analyzing Competitors Costs, Prices, and Offers Analisis harga produk saingan, berapa harga yang mereka keluarkan terhadap produknya, apa saja cara mereka dalam menetapkan harga. Kaitkan dengan kualitas produk yang mereka buat. Kaitkan juga dengan strategi yang mereka gunakan saat melakukan penawaran. Misalnya produsen dari produk A menetapkan harga lebih murah dari anda, jangan langsung anda merasa kalah dan akibatnya anda ingin menurunkan harga (penetrasi price), harga yang diturunkan tentunya anda seimbangkan dengan kualitas yang menurun pula. Nah, hal ini seharusnya tidak demikian. Analisis dulu faktor-faktor harga dari produk pesain tersebut. Ternyata produk saingan A harga lebih murah, karena kualitas yang sangat rendah, atau produksi massal yang memberikan penurunan cost produksi. Jika melihat dari analisisnya tentu anda bukan menurukan harga juga tetapi lebih membuat promosi yang gencar berkaitan pada pentingnya kualitas produk anda. Dengan demikian, anda tetap menjadi lebih unggul dari produk pesaing A tadi.
Jadi berhati-hatilah dalam menetapkan harga produk anda saat bersanding dengan produk pesaing lainnya dipasaran.
SERUPA TAPI TAK SAMA
PRODUCT LIFE CYCLE Dari cara penetapan harga di atas, tentunya anda dapat selanjutnya menentukan strategi harga yang anda terapkan pada produk anda. Namun tentunya saat menentukan strategi anda membutuhkan pertimbangkan-pertimbangan agar mendapatkan strategi yang tepat. Pertimbangan tersebut biasanya dilihat dari teori life cycle product oleh Raymond Vernon. Teori tersebut berisikan tentang pertimbangan dalam penetapan harga yang dilihat berdasarkan siklus pertumbuhan produk. Dari teori tersebut anda dapat melihat posisi produk anda, dari posisi tersebutlah anda akan dapat menentukan strategi yang tepat sesuai dengan produk anda.
SKEMA PRODUCT LIFE CYCLE
INTRODUCTION
GROWTH
MATURNITY
DECLINE
Terima Kasih Novena Ulita, S.Pd,M.Sn