1
Diterbitkan oleh PR Departemen, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. • Penanggung Jawab : Kevin Monteiro • Editor in Chief : R. Artsanti Alif • Executive Editor : Defina Romasi T. • Kontributor : Chinta Saparini, Agus Mulyono, Merry Damayanti, Azrie Sofyan 01/V/2014
Alamat Korespondensi: Dept. Public Relations • PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk • Wisma Millenia, Lt. 5 • Jl. MT Haryono Kav. 16 • Jakarta 12810
Sekapur Sirih Tak terasa sejak digulirkan enam tahun silam kegiatan JAPFA4Kids telah melibatkan 80.395 anak dan 4.486 guru di 61 kabupaten/kota yang tersebar di 19 propinsi. Letak sekolah peserta Kampanye Gizi ini seringkali berada di daerah yang terpencil, sesuai dengan letak kegiatan bisnis JAPFA. Untuk itu diperlukan koordinasi yang baik antara unit-unit bisnis JAPFA di kawasan tersebut, dengan pihak pemerintah maupun dengan pihak sekolah itu sendiri. Hal ini mengharuskan saya untuk membangun relasi dengan segenap pemangku kepentingan yang terkait untuk mengetahui apa yang sesungguhnya diharapkan. Karena beberapa di antara mereka, seperti Gubernur Sulawesi Tengah atau Bupati Purwakarta, memiliki kepedulian yang sangat tinggi dan ingin pula untuk ikut terlibat dalam kegiatan JAPFA4Kids. Namun yang paling penting adalah memahami aspirasi muridmurid dan para guru di sekolah yang dilibatkan. Saya selalu menyempatkan diri untuk berkeliling ke sekolah-sekolah peserta untuk berbincang dengan kepala sekolah dan guru serta muridmurid. Biasanya mereka menyambut dengan baik kehadiran tim JAPFA, dan senang sekali dapat bercerita dan bernyanyi bersama. Majalah JAPFA4Kids edisi perdana tahun ini mengulas keterlibatan JAPFA dalam menjaga kesehatan anak bangsa khususnya
murid-murid tingkat sekolah dasar melalui Kampanye Gizi. Dengan tema “Anak Indonesia Sehat dan Peduli Gizi,” JAPFA berniat mendampingi anak-anak Indonesia agar tumbuh sehat. Simak pula laporan kegiatan di lapangan pada tiga bulan pertama di Jembrana-Bali, Banyumas-Jawa Tengah, dan Takalar-Sulawesi Selatan. Edisi ini juga memuat informasi mengenai JAPFA4Kids Awards 2014, yang telah dimulai dengan sejak awal April dengan sosialisasi kegiatan ke sekolah-sekolah peserta. Semuanya ini menjelaskan bahwa JAPFA memang peduli dan akan terus mendorong anak-anak Indonesia untuk tumbuh sehat dan peduli kepada bangsa dan negaranya. Selamat menikmati.
DAFTAR ISI 1
2 3 4
Sampul Depan Kadek Ayu Anggi Sastrayanti, murid kelas 5 SDN 2 Tukadaya, Kab. Jembrana, Bali. Sekapur Sirih Pesan Komisaris Utama Tulisan Utama: JAPFA dan Kesehatan Anak Bangsa
9
Cinta Budaya, Cinta Tanah Air
10 Panggung JAPFA4Kids
12 Kampanye Gizi
18 JAPFA4Kids Awards 2014 20 Galeri Foto
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) salah satu perusahaan agribisnis terkemuka Indonesia yang memproduksi pakan ternak dengan merk “Comfeed”. JAPFA memiliki bidang usaha lain, seperti pembibitan ayam, pembibitan dan penggemukan sapi, budidaya perairan, dan produksi vaksin hewan.
2
PESAN KOMISARIS UTAMA
PEDULI ANAK-ANAK, PEDULI MASA DEPAN
A
nak-anak adalah masa depan kita semua. Barangkali saat ini sulit membayangkan jika kelak salah satu dari mereka mampu membuat keputusan penting yang bisa mengubah dunia. Tapi kemungkinan seperti itu bukan tidak mungkin terjadi. Hanya saja kita tidak pernah tahu siapa anak istimewa itu. Satu hal yang bisa diketahui adalah bahwa menaruh kepedulian terhadap anak-anak juga berarti menaruh kepedulian akan masa depan bersama. Sejak 2008, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA), berupaya untuk memberi perhatian terhadap tumbuh kembang anak melalui kegiatan Kampanye Gizi JAPFA4Kids. JAPFA beranggapan bahwa setiap anak adalah istimewa. Hingga Maret 2014, data yang masuk menunjukkan bahwa Kampanye Gizi JAPFA4Kids telah melibatkan sejumlah 425 sekolah, 80.395 anak, dan 4.486 guru di seluruh Indonesia. Sesuai dengan tema yang dipilih yaitu “Anak Indonesia Sehat dan Peduli Gizi”, JAPFA berkeliling ke berbagai pelosok wilayah tanah air, bertemu dengan anak-anak di sekolah-sekolah, dan menyebar pesan pentingnya asupan gizi seimbang, terutama protein hewani, bagi kecerdasan otak. Tidak hanya itu, JAPFA juga membagi pengetahuan tentang pentingnya perilaku hidup disiplin, bersih, dan sehat melalui Pelatihan 5S (Seiri/Pilah, Seiton/Tata, Seiso/Bersihkan, Seiketsu/ Mantapkan, Shitsuke/Biasakan) kepada pengelola sekolah.
Pelatihan 5S diberikan agar warga sekolah termotivasi menata dan menjaga lingkungan sekolah menjadi lebih baik lagi untuk mendukung proses belajar mengajar. Tujuan Pelatihan 5S bukan untuk guru semata, melainkan lagi-lagi sebagai upaya pendampingan bagi anak agar mereka mendapatkan kondisi lingkungan yang baik di sekolah. Untuk memupuk kecintaan pada tanah air, Kampanye Gizi JAPFA4Kids membangun panggung Gebyar Budaya. Inilah ajang bagi anak-anak agar percaya diri untuk menampilkan seni budaya lokal. Kecintaan akan budaya sendiri kiranya menjadi pelindung terhadap pengaruh dari luar yang belum tentu sesuai dengan norma masyarakat yang dianut. Kegiatan Kampanye Gizi JAPFA4Kids tidak akan bisa berlangsung tanpa kerja sama dengan banyak pihak. Ada Unit Daerah JAPFA, Pemerintah Daerah, terutama Puskesmas dan Dinas Pendidikan yang memegang peran penting dalam pelaksanaan di lapangan. Manajemen JAPFA mengucapkan terima kasih atas kerja baik yang terjalin selama ini. Bersama, kita menaruh kepedulian akan masa depan, melakukan pendampingan terhadap anak-anak. Karena di tangan mereka lah kelak nasib negara dan bangsa ini berada •J• Syamsir Siregar Komisaris Utama
3
TULISAN UTAMA
JAPFA DAN KESEHATAN ANAK BANGSA Kesehatan adalah salah satu pilar penting bangsa. Melalui Kampanye Gizi JAPFA4Kids, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk melaksanakan komitmennya mendampingi anak bangsa menjaga kesehatan untuk mewujudkan Indonesia yang sehat dan kuat.
P
anggung JAPFA4Kids pada hari kedua Kampanye Gizi tidak dibangun untuk acara seremonial seperti sambutan ataupun serah terima bantuan dari PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk (JAPFA) kepada sekolah peserta. Mari kita lihat kembali suasana panggung saat Kampanye Gizi berlangsung di Desa Laikang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar pada 27 Maret lalu. Saat itu Defina Romasi Tobing, staf Public Relations Department JAPFA yang bertugas membawa acara hendak membagi-bagi hadiah untuk anak-anak peserta Kampanye Gizi. Biasanya ia hanya memanggil beberapa anak kemudian mendapat pertanyaan soal kegiatan Kampanye Gizi atau mengajak mereka bermain di atas panggung. Anak-anak yang berani tampil mendapat hadiah-hadiah menarik dari JAPFA. Kali ini lain. Dari atas panggung Defina memanggil dua Dokter Kecil JAPFA. Ia bertanya, apakah kedua Dokter Kecil JAPFA masih mengingat materi pelatihan di hari kemarin. Kedua Dokter Kecil JAPFA mengangguk. Lantas Defina meminta mereka memeragakan cara mencuci tangan dan mengajak teman-temannya, anak-anak peserta Kampanye Gizi yang ada di bawah panggung untuk mengikutinya. Ada delapan langkah mencuci tangan. Tiap langkah diberi nama yang mudah diingat anak-anak. Langkah-langkah itu adalah: Pertama, Gosok - basuh tangan di bawah air mengalir dan beri sabun kemudian gosok-gosok. Kedua, Kura-kura – ini adalah gerakan dimana telapak saling bertumpu atas bawah hingga berbentuk mirip binatang kura-kura, disertai gerakan menyelai-nyelai jari-jari melalui punggung tangan secara bergantian kanan dan kiri. Ketiga, Gunung-gunung – temukan kedua telapak tangan dalam posisi berdiri, silangkan jari-jari tangan kanan dan kiri hingga menyerupai gunung. Gosok-gosok.
4
Keempat, Kucing-kucing – kuncupkan ujung jari-jari tangan kanan, gosok-gosok pada telapak tangan kiri. Lakukan bergantian. Kelima, Motor-motor – kelima jari tangan kanan memegang jempol tangan kiri kemudian putar berulang ke arah depan secara perlahan mirip gerakan menyetel gas pada motor. Lakukan bergantian pada jempol tangan kanan. Keenam, Jam Tangan - pegang pergelangan tangan kiri dengan jari-jari tangan kanan, putar perlahan berulang kali. Lakukan hal yang sama
mengurangi risiko tertular penyakit yang disebarkan karena virus. Badan Kesehatan Dunia (World Health Organisation/WHO) menyatakan perilaku CTPS mengurangi angka kejadian Diare sebanyak 45%, mencegah penyebaran penyakit kecacingan, serta mampu menurunkan kasus infeksi saluran pernafasan atas (ISPA), dan menurunkan kasus flu burung sebanyak 50%. Perilaku CTPS diadopsi oleh banyak negara-negara di seluruh dunia untuk mencegah risiko kematian. Bahkan, badan
Defina R.Tobing, staf Public Relations Dept. JAPFA (kiri) mengajak Dokter Kecil JAPFA memeragakan cara mencuci tangan yang benar.
untuk pergelangan tangan kanan. Ketujuh – bilas kembali tangan di bawah air mengalir hingga tidak ada sabun menempel. Terakhir, tahap kedelapan, keringkan tangan dengan lap kering dan bersih. Suasana Gebyar Budaya lantas berubah menjadi kegiatan “cuci tangan bersama”. Semua yang hadir bersama-sama memeragakan cara mencuci tangan yang benar. CTPS Cuci tangan pakai sabun (CTPS) adalah perilaku sederhana yang diyakini dapat
organisasi dunia seperti PBB (Persatuan Bangsa-bangsa) menjalin kerja sama dengan organisasi sosial, perusahaan swasta, dan negara-negara anggota PBB membuat sebuah kampanye global menggalakkan perilaku CTPS sebagai upaya penurunan tingkat kematian balita dan pencegahan terhadap penyakit yang berdampak negatif terhadap kualitas hidup manusia. Kampanye global yang dirayakan setiap tanggal 15 Oktober itu kemudian disebut sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia.
Petugas Puskesmas memperlihat poster cara mencuci tangan yang benar dalam Pelatihan Dokter Kecil di Takalar, Sulawesi Selatan.
Pemerintah Indonesia, melalui Departemen Kesehatan turut pula menyebarkan perilaku CTPS bersama organisasi struktural di bawahnya, agen-agen kesehatan di tingkat masyarakat, dan pihak swasta. Itupula sebabnya pada setiap Kampanye Gizi dimana JAPFA menjalin kerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas, pembelajaran mengenai CTPS yang benar selalu diajarkan di kelas Pelatihan Dokter Kecil. Meskipun terkesan sebagai hiburan, ajakan untuk memeragakan cuci tangan bersama di atas panggung sebagaimana dikisahkan di awal tulisan adalah salah satu upaya penyebarluasan gerakan CTPS yang benar. KAMPANYE GIZI JAPFA4Kids Semenjak 2008, JAPFA meletakkan komitmennya untuk mendampingi anakanak bangsa mempersiapkan diri menyambut masa depan. Pendampingan yang dilakukan adalah melalui penyertaan perusahaan dalam upaya menjaga kesehatan anak-anak. Isu kesehatan dipilih mengingat ini adalah elemen penting bagi anak-anak yang tengah dalam masa pertumbuhan. Melalui Program JAPFA4Kids, JAPFA mengadakan kegiatan Kampanye Gizi JAPFA4Kids yang diadakan setiap satu bulan sekali di berbagai daerah di tanah air sesuai dengan wilayah dimana Unit Daerah JAPFA berlokasi. Dalam setiap pelaksanaannya, Kampanye Gizi memilih tema “Anak Indonesia Sehat dan Peduli Gizi” – dengan demikian segala kegiatan yang dilakukan selama Kampanye
Gizi dibuat untuk menjadikan anak-anak Indonesia sehat dan paham akan asupan gizi seimbang. Ada dua tujuan utama Kampanye Gizi yaitu: Pertama, mengajak anak peduli terhadap kesehatan dirinya sendiri dan kesehatan lingkungan, terutama lingkungan sekolah dan rumah. Kedua, mengajak anak peduli terhadap asupan gizi yang mereka konsumsi, terutama protein hewani untuk mendukung kecerdasan anak.
PELATIHAN DOKTER KECIL Pada hari pertama Kampanye Gizi, beberapa anak terpilih dari sekolah peserta Kampaye Gizi telah mengikuti Pelatihan Dokter Kecil JAPFA. Usai mengikuti pelatihan, Dokter Kecil JAPFA diharapkan menjadi kelompok penggerak UKS (Unit Kesehatan Sekolah) bersama dengan guru atau staf UKS. Di kelas Pelatihan, para calon Dokter Kecil JAPFA mendapat pembekalan materi tentang apa itu Dokter Kecil, Gizi, Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), dan Perto-
longan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dari tim pengajar Puskesmas. Materi yang diberikan ini merujuk pada ketentuan dari Pemerintah tentang Dokter Kecil. Selain materi tersebut, tim JAPFA memberi pembekalan pada calon Dokter Kecil JAPFA mengenai Karakter Baik. Ini adalah materi khusus bagi calon dokter kecil agar kelak mampu memberi pertolongan pada siapapun yang membutuhkan dengan hati tulus. Materi ini membedakan Pelatihan Dokter Kecil JAPFA dengan pelatihan dokter kecil dimanapun. Pelatihan Dokter Kecil JAPFA yang diberikan sejak 2011 dalam setiap Kampanye Gizi menggunakan pendekatan pendidikan sebaya sebagai salah satu cara untuk mengajak anak peduli terhadap kesehatan lingkungan, terutama lingkungan sekolah dan rumah; juga untuk mengajak anak-anak mengonsumsi protein hewani yang penting bagi kecerdasan otak. PENDIDIKAN SEBAYA Menurut Retno Artsanti Alif, Head of Public Relations Department JAPFA sekaligus penggagas Kampanye Gizi, Pelatihan Dokter Kecil JAPFA adalah salah satu upaya mendampingi anak-anak agar tetap sehat dan peduli gizi. “Pemberian pelatihan ini menggunakan strategi peer education,”
Mempraktikkan cara mencuci tangan yang benar.
5
TULISAN UTAMA atau Organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan menggunakan strategi pendidikan sebaya ke negaranegara anggotanya untuk mempromosikan kesehatan reproduksi bagi masyarakat dan remaja. Menurut UNESCO, selain mampu mengubah perilaku pada tingkat individu, pendidikan sebaya juga Petugas medis memeriksa kesehatan gigi seorang anak peserta Kampanye Gizi. mampu membuat Pelatihan 5S pada pokoknya adalah perubahan di tingkat kelompok atau mengajak peserta untuk mengelola masyarakat. lingkungan tempat mereka berkegiatan. Kegiatan cuci tangan bersama di atas Harapannya, dengan lingkungan yang rapi, panggung sebagaimana dituliskan di atas bersih, dan apik, kinerja kerja bisa ditingadalah salah satu satu contoh bagaimana katkan. Pada lingkungan sekolah, konsep seseorang mampu 5S diharapkan mampu membantu pihak mengajak kawan-kawan manajemen sekolah untuk menata dan sebaya melakukan mengelola sekolah untuk membantu kegiatan positif untuk proses belajar dan mengajar menjadi menjaga kesehatan. optimal. Seperti apa materi 5S yang diberikan PELATIHAN 5S dalam pelatihan, berikut adalah penjelasan Selain Pelatihan ringkasnya: Dokter Kecil JAPFA, S yang pertama adalah Seiri atau Pilah pada hari pertama atau kegiatan memilah. Selengkapnya, ini juga diadakan adalah kegiatan untuk membedakan Pelatihan 5S (Seiri, antara barang yang diperlukan dengan Seiton, Seiso, yang tidak diperlukan serta membuang Seiketsu, Shitsuke) yang tidak diperlukan. bagi guru-guru S yang kedua adalah Seiton atau Tata sekolah peserta. Ini atau kegiatan menata. Ini adalah kegiatan pelatihan tata kelola mengatur dan menyimpan barang sesuai sekolah yang diadaptasi fungsi, jenis, serta frekuensi penggunadari pelatihan 5S bagi annya, di tempat yang tepat dan pasti agar karyawan JAPFA. mudah ditemukan. Untuk melakukan Konsep 5S sendiri penataan, sebelumnya setiap barang berasal dari konsep hendaknya punya nama dan atau nomer manajemen di Jepang. terlebih dahulu. Tempat penataan juga Dalam Bahasa Indonesia, harus disesuaikan dengan jenis barang 5S menjadi PTBMB agar kualitas tetap terjaga. yaitu Pilah, Tata, S yang ketiga adalah Seiso atau BersihBersihkan, kan, yaitu kegiatan menyingkirkan, Mantapkan, membuang dan mengelola sampah, Biasakan. kotoran dan benda-benda asing (benda Dalam lingkup tidak berguna). Pada saat melakukan internal JAPFA, kegiatan bersih-bersih, bisa juga sekaligus setiap karyawan melakukan pemeriksaan dan perbaikan. diwajibkan untuk S yang ke empat adalah Seiketsu atau mengikuti Pelatihan 5S. Petugas medis mengukur berat badan anak peserta Kampanye Gizi. kata Artsanti menjelaskan. Peer education atau pendidikan sebaya adalah sebuah pendekatan populer yang sering digunakan dalam hal promosi kesehatan kepada masyarakat. Ringkasnya, pendidikan sebaya adalah suatu kegiatan untuk mengajar atau berbagi informasi, nilai-nilai, dan perilaku baik dalam hal kesehatan sebagai upaya untuk mengajak anggota masyarakat lain yang memiliki pengalaman dan latar belakang sosial setara. Pendidikan sebaya biasanya melibatkan penggunaan anggota kelompok tertentu untuk menghasilkan perubahan di antara anggota lain dalam kelompok yang sama. Beda dengan strategi yang digunakan oleh anggota masyarakat lain yang memiliki profesi di bidang kesehatan, gagasan di balik penerapan strategi pendidikan sebaya adalah bahwa orang awam sebenarnya adalah pihak terbaik untuk saling mendorong perilaku hidup sehat di antara mereka sendiri. Salah satu badan milik organisasi besar PBB yaitu UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization)
6
Mantapkan atau Pemantapan. Ini adalah sentuhan akhir agar proses pemilahan, penataan, dan pembersihan yang dilakukan sebelumnya tetap berjalan secara terus menerus dan menjadi semakin mudah. Untuk itu diperlukan manajemen visual baik berupa tulisan, warna, lambang, atau tanda-tanda lain yang diperlukan.
kepatuhan untuk mengikuti aturan yang ditetapkan, melainkan juga partisipasi aktif dari mereka yang berada dalam lingkungan tersebut – dalam hal ini manajemen sekolah dan peserta didik. “Baik Pelatihan 5S maupun Pelatihan Dokter Kecil merupakan upaya kami untuk menumbuhkan budaya sehat dan peduli
menjadi inspirasi bagi anak-anak peserta Kampanye Gizi untuk mengubah kebiasaan menjadi lebih baik lagi. SEJALAN PEMERINTAH Mulai 27 Januari 2014, Pemerintah telah menetapkan Pedoman Gizi Seimbang yang baru sebagai penyempurnaan terhadap
Paket Gizi JAPFA4Kids yang berisi susu, telur, dan sosis dibagikan kepada masing-masing anak peserta Kampanye Gizi untuk menambah asupan protein hewani.
S yang terakhir adalah Shitsuke atau Biasakan. Yang terakhir ini menuntut kita untuk membiasakan diri untuk melakukan kegiatan berdasar pada 4 S sebelumnya. Prinsipnya adalah membiasakan untuk melakukan hal yang benar dan tidak melakukan hal yang tidak boleh dikerjakan atau meneruskan kebiasaan yang salah. Selain membagikan materi tentang apa itu 5S, selama Pelatihan guru-guru juga diajak untuk saling berbagi strategi tentang bagaimana mengajarkan 5S kepada anak-anak dengan bahasa yang mudah dipahami. Secara tidak langsung, Pelatihan 5S adalah bagian dari upaya pendampingan JAPFA untuk menjaga kesehatan anak secara mandiri. Seperti misalnya membangun kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya. Karena penerapan 5S sebenarnya tidak hanya membutuhkan
gizi di lingkungan sekolah dan anak-anak,” kata Artsanti menegaskan. AKU DAN DIRIKU Selain memberikan pelatihan pada guruguru, materi 5S diajarkan pada anak-anak melalui buku cerita bergambar berjudul “Aku dan Diriku” yang dibagikan secara gratis bersama dengan Paket Gizi pada hari kedua Kampanye Gizi. “Aku dan Diriku” berkisah tentang seorang anak bernama Susan yang suka bertingkah semaunya sendiri hingga pada akhirnya ia menyadari bahwa kebiasaannya itu menyulitkan dirinya sendiri. Melalui bimbingan ayahnya, Susan akhirnya mengubah kebiasaan buruknya dan mulai berperilaku disiplin serta menjaga kebersihan. Dengan bahasa yang sederhana dan ilustrasi menarik, kisah Susan diharap
yang lama. Ibarat sebuah bangunan yang memiliki pilar untuk menyangga, untuk menjadi sehat, ada empat hal penting yang harus diikuti yaitu mengonsumsi aneka ragam makanan, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, menumbuhkan kebiasaan berolahraga dan aktivitas fisik, serta memantau dan mempertahankan berat-badan normal. Yang menarik dari Pedoman yang baru ini adalah dimasukkannya perilaku hidup bersih sehat sebagai salah satu pilar yang tak bisa dipisahkan dalam upaya memperkuat asupan gizi seimbang masyarakat. Mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir menjadi salah satu pesan penting yang disampaikan di sana. Nyata kiranya bahwa kegiatan sederhana itu sungguh besar dampaknya bagi kesehatan. Dan jika menilik pada kegiatan yang dilakukan JAPFA melalui kegiatan Kampa-
7
TULISAN UTAMA kan materi Perilaku Hidup Bersih Sehat ke dalam kurikulum sekolah dasar. Pada praktiknya, materi itu diberikan dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan termasuk di dalamnya Dokter Kecil. Pada kesempatan lain, Bupati Sidoarjo, H. Syaiful Illah dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Wakil Bupati H.MG Hadi Sutjipto SH.MM dalam Gebyar Budaya Kampanye Gizi di Sidoarjo juga mengatakan hal senada. Visi Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Retno Artsanti Alif, Head of Public Relations JAPFA menyerahkan sertifikat kelulusan kepada Dokter Kecil dalam hal kesehatan saat ini JAPFA di Tabanan, Bali. adalah terwujudnya kemandirian nye Gizi JAPFA4Kids di lapangan, kiranya dalam hal kesehatan. semua itu sudah sejalan dengan ketentuan “Menjalankan Perilaku Hidup Bersih yang dipesankan Pemerintah. Di lapangan, Sehat (PHBS) adalah salah satu upaya Pemerintah Daerah tempat dimana untuk mewujudkan kemandirian dalam hal Kampanye Gizi berlangsung mengakui kesehatan. Kampanye Gizi JAPFA4Kids adanya relevansi antara materi Kampanye sesuai dengan visi Pemerintah Kabupaten Gizi dengan program Pemerintah Daerah Sidoarjo dalam hal mengenalkan PHBS di bidang kesehatan dan pendidikan. pada anak-anak sedari dini,” tulis Bupati. Dr. Abdul Rahman, Kepala UPTD Mangarabombang, Kabupaten Takalar, LOMBA DOKTER KECIL JAPFA Sulawesi Selatan mengatakan bahwa Untuk mengetahui seberapa jauh keberhaKampanye Gizi JAPFA4Kids yang diadakan silan dan manfaat kegiatan Kampanye Gizi, di Takalar bersinergi dengan program setiap tahun Program JAPFA4Kids mengaDinas Pendidikan Takalar yang memasukdakan JAPFA4Kids Awards - Student and
School Competitions. Kegiatan kompetisi yang dimulai sejak tahun 2010 ini bisa dikatakan sebagai alat ukur keberhasilan Kampanye Gizi. Setiap tahun sekali, tim dari JAPFA melakukan audit di sekolah-sekolah peserta Kampanye Gizi tahun sebelumnya untuk menilai apakah materi 5S sudah diterapkan dengan benar. Tim juga berkeliling untuk mendampingi anak-anak mengikuti lomba mewarnai, menyusun majalah dinding, dan mengarang. Tahun ini, JAPFA4Kids Awards menjadi istimewa karena untuk pertama kalinya diadakan lomba Dokter Kecil JAPFA. Inilah kompetisi yang akan dilakukan untuk menilai sejauh mana Dokter Kecil JAPFA melakukan tugasnya dengan baik sesuai dengan apa yang sudah diberikan selama Pelatihan dahulu (Lihat hal.18: JAPFA4Kids Awards 2014). Selain sebagai alat untuk mengukur keberhasilan Kampanye Gizi, pelaksanaan JAPFA4Kids Awards juga menyampaikan pesan bahwa pendampingan anak-anak bangsa tidak berhenti saat Kampanye Gizi berakhir melainkan terus berkelanjutan. Dan inilah wujud komitmen JAPFA dalam keikutsertaannya menjaga kesehatan anakanak bangsa •J•
Agar sekolah bisa memantau kesehatan peserta didik, JAPFA memberikan alat ukur berat badan, alat ukur tinggi badan, dan kotak PPPK yang diserahterimakan pada hari kedua Kampanye Gizi.
8
CINTA BUDAYA, CINTA TANAH AIR Jika hari pertama sarat pelatihan, di hari kedua Kampanye Gizi JAPFA4Kids menggelar acara Gebyar Budaya. Di sini JAPFA mengajak anak-anak mengapresiasi budaya lokal.
P
SAMBUTAN POSITIF dari fisiknya saja. Kami percaya, pengenalan enampilan Kadek Ayu Anggi Agus Irianto, Kepala Sekolah SDN Gunungterhadap kesenian - terutama yang berakar Sastrayanti, murid kelas 5 SDN 2 mujil, Banyumas, Jawa Tengah, menyambut pada budaya lokal - adalah salah satu hal Tukadaya, sebagai Panji Semirang di baik acara Gebyar Budaya. Menurut Agus, yang penting dalam masa pertumbuhan atas panggung JAPFA4Kids memukau mengajarkan anak untuk mencintai budaya anak agar mereka tumbuh sehat semperhatian. Gerakan yang rancak dan sendiri adalah suatu kewajiban. “Apapun purna.” kostum semarak menyempurnakan bentuk seni yang dipilih bukan masalah. penampilannya. Saya sendiri mengajar menyanyi baik lagu TIDAK HANYA TARI Tari Panji Semirang bersumber dari populer maupun tembang mocopat - itu Kini di atas panggung JAPFA4Kids, para Gambuh, sebuah dramatari klasik Bali. Tari cara saya untuk mengajak anak-anak penampil cilik bergantian membawakan ini bercerita tentang Galuh Chandrakirana, mencintai tanah air,” ujarnya. beragam kreasi seni daerah masingseorang putri yang menyamar sebagai lakilaki bernama Panji Semirang dan mengembara mencari kekasihnya, Raden Inu Kertapati. Tari-tarian di dalam Gambuh tergolong sulit karena penari harus menghayati tokoh yang diperankan dan tampil ekspresif. Setiap tarian menuntut penari memainkan ekspresi muka dan gerakan mata. Tapi, lihat saja Kadek di atas panggung. Penampilannya Bupati Takalar, Dr. Burhanuddin menikmati tarian Agus Irianto, Kepala Sekolah SDN Gunungmujil Ganrang Bulo saat tiba di lokasi Kampanye Gizi di Banyumas, Jawa Tengah mengiringi anak-anak menyihir penonton. Ia mampu Mangarabombang, Takalar, Sulawesi Selatan menyanyikan lagu-lagu bertema cinta tanah air. membawakan tarian dengan apik. Saat Gebyar Budaya, Agus menampilkan masing. Meski tari kerap mendominasi, Itu pula sebabnya majalah JAPFA4Kids edisi beberapa muridnya untuk menyanyikan namun budaya lokal tidak terbatas pada ini memilih Kadek sebagai foto sampul. lagu-lagu tentang cinta tanah air. Ia juga tari semata. Usai menari Kadek cerita tentang membuat kejutan dengan melatih seluruh Jika di Wonogiri-Jawa Tengah anak-anak kesukaannya menari. Tidak ada alasan Dokter JAPFA untuk menyanyikan mars mampu bermain gamelan Jawa Tengah, di khusus yang diucapkannya selain hanya nasional Dokter Kecil di panggung Tabanan-Bali anak-anak memainkan bahwa ia menikmati tiap gerakan tari yang JAPFA4Kids. Gamelan Geguntangan. Di Banyumas, Jawa dibawakannya. Kadek juga bilang tidak ada Bupati Takalar, Sulawesi Selatan, Dr. Tengah panggung Gebyar Budaya semarak keinginan lain selain menjadi penari kelak. Burhanuddin yang hadir saat Kampanye dengan Kenthongan Bumbung Laras. Selain sering tampil menghibur penonton Gizi di Takalar mengucapkan terima kasih Sementara di Pesawaran, Lampung, ada di berbagai panggung, Kadek juga kerap karena JAPFA mengadakan Kampanye Gizi Gamolan Pekhing. Baik Kentongan memenangi perlombaan tari di Bali. di wilayahnya. Kehadiran Bupati di lokasi Bumbung Laras maupun Gamolan Peking disambut dengan tari Ganrang Bulo – adalah alat musik dari bambu. Hanya saja GEBYAR BUDAYA sebuah tarian khas Sulawesi Selatan. bentuknya berbeda. Kedua alat musik Sejak Program JAPFA4Kids menetapkan Saat memberikan sambutan, Bupati bambu tersebut kini menjadi identitas Gebyar Budaya sebagai salah kegiatan menyatakan bahwa anak-anak sebagai budaya daerah masing-masing. utama di hari kedua Kampanye Gizi selain generasi penerus bangsa perlu mengenal Seni tradisional unik lainnya yang tampil Pemeriksaan Kesehatan, Pembagian Paket budaya sendiri. Itu sebabnya ia senang di Gebyar Budaya adalah pembacaan puisi Gizi, dan acara seremonial, panggung JAPFA menggelar Gebyar Budaya. Bupati bahasa Jawa yang disebut Geguritan di menjadi kian semarak. juga cerita ia baru saja meresmikan Institut Banyumas, Jawa Tengah. Lantas ada juga Bukan tanpa maksud, Retno Artsanti Alif, Seni Budaya di Mangarabombang, tak jauh Silat Melayu atau Mammencaq atau ada Head of Public Relations JAPFA menyatadari lokasi Kampanye Gizi. Ia berharap kelak juga yang menyebutnya Aqmancaq yang kan Gebyar Budaya adalah salah satu ada anak-anak peserta Kampanye Gizi yang ditampilkan oleh anak-anak peserta bentuk pendampingan JAPFA untuk anak belajar di sana•J• Kampanye Gizi di Takalar. Indonesia. “Anak sehat tidak hanya terlihat
9
PANGGUNG JAPFA4Kids
Jembrana - Bali, 24 Januari 2014 1. TARI PENDET Tari Pendet adalah tari pemujaan yang pada zaman dulu sering ditampilkan di pura. Ia melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Dalam perkembangan zaman, Tari Pendet ditarikan di berbagai acara dan menjadi ucapan selamat datang bagi tamu-tamu yang hadir.
3. KENTHONGAN BUMBUNG LARAS Bumbung adalah batang bambu dan laras adalah tinggi rendahnya nada. Kenthongan bumbung laras adalah alat musik pukul yang terbuat dari batang-batang bambu dan disusun sedemikian rupa untuk menghasilkan bunyibunyian. Kenthongan bumbung laras merupakan alat musik khas Banyumas. Musik yang dihasilkan bisa untuk mengiringi lagu-lagu daerah maupun populer. Penyanyi dalam kenthongan bumbung mengenakan selendang sebagai properti untuk menyemarakkan gerakan yang ditarikan sesuai irama lagu.
Takalar – Sulawesi Selatan, 27 Maret 2014 5. TARI GANRANG BULO Dalam bahasa Makassar, ganrang artinya pukul, bulo artinya bambu. Ganrang bulo adalah tari kreasi baru yang menggabungkan unsur gerakan penari dan suara pukulan bambu. Tarian ini muncul sebagai ungkapan kritis rakyat dalam menyikapi dinamika sosial di sekitarnya dengan jenaka. Penari biasanya juga menggunakan dialog untuk menyampaikan pesan-pesannya pada pejabat. Dalam Gebyar Budaya, penampil hanya menari dan memukul bambu saja tanpa berdialog.
10
2. TARI KUPU-KUPU TARUM Tari Kupu-kupu Tarum menggambarkan ketentraman dan kedamaian hidup sekelompok kupukupu yang dengan riangnya berpindah dari satu dahan ke dahan lain. Tarian ini diciptakan oleh I Wayan Beratha pada 1960an.
Banyumas - Jawa Tengah, 28 Februari 2014 4. GEGURITAN Istilah Geguritan berasal dari kata gurit (bhs. Jawa) yang berarti tatahan atau coretan. Geguritan adalah sebuah puisi bebas, yaitu puisi yang tidak mengikatkan diri pada aturan baris, sajak, ataupun lagu. Geguritan disebut juga sebagai penciri sastra Jawa Modern yang sangat berkembang.
6. TARI BUNGA MALENA CIKOANG Tari Bunga Malena Cikoang adalah tari kreasi baru yang menggambarkan upacara Maudu Lompoa (Maulud) Nabi Muhammad SAW di Desa Cikoang, Kec. Mangarabombang tidak jauh dari lokasi Kampanye Gizi. Maudu Lompoa adalah ritual tahunan di Cikoang untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Di tengah tarian, para penampil pria menampilkan Silat Melayu yang menggambarkan keberanian penduduk Mangarabombang. Saat tarian berakhir, seorang penari menyerahkan bakul Maulid berisi ayam goreng, nasi ketan, dan telur rebus yang ditusukkan pada sebatang bambu yang dihias kepada R. Artsanti Alif, Head of PR Dept. JAPFA sebagai ungkapan syukur dan hormat.
11
KAMPANYE GIZI
KAMPANYE GIZI DI JEMBRANA, BANYUMAS, DAN TAKALAR Tiga bulan pertama di tahun 2014 telah terlampaui. Sebagaimana sebelumnya, Kampanye Gizi JAPFA4Kids berlangsung sukses. Tidak hanya dukungan dari Unit Daerah JAPFA, kerja sama yang baik dengan masyarakat dan Pemerintah Daerah turut menentukan kelancaran kegiatan.
K
abupaten Jembrana, Provinsi Bali menjadi daerah pembuka kegiatan Kampanye Gizi JAPFA4Kids di awal tahun. Pada bulan kedua, Kampanye Gizi berlangsung di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, dan selanjutnya di Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan. Di ketiga daerah tersebut, Kampanye Gizi mengikutsertakan lebih dari seribu anak. Meski jumlah peserta bukan tujuan pokok kegiatan, namun semakin banyak anak yang mendapat pemahaman mengenai gizi seimbang, makin besar pula harapan untuk melihat generasi mendatang tumbuh sehat dan cerdas. Kampanye Gizi JAPFA4Kids adalah kegiatan utama Program JAPFA4Kids, sebuah kegiatan kepedulian sosial PT Japfa Comfeed Indonesia,Tbk (JAPFA) bagi anakanak usia sekolah dasar. Program JAPFA4Kids dikelola oleh Public Relations Department JAPFA dengan dukungan dari Training and Communications Department JAPFA serta Unit Daerah JAPFA terdekat dengan lokasi Kampanye Gizi. Program JAPFA4Kids juga bekerja sama dengan JAPFA Chess Club, sebuah klub catur milik JAPFA, untuk menggelar Catur Simultan saat Kampanye Gizi. Selama tiga bulan berturut-turut, Norma Master Internasional Surya Wahyudi bermain catur bersama anak-anak peserta Kampanye Gizi. Kegiatan ini adalah bagian dari komitmen JAPFA untuk mendukung olahraga catur di Indonesia. Pada pokoknya, Kampanye Gizi JAPFA4Kids bertujuan untuk meningkatkan pemahaman anak-anak akan pentingnya hidup bersih-sehat dan asupan gizi seimbang, serta kesadaran untuk mengonsumsi pangan hewani bagi kecerdasan otak. Terkait dengan tujuan itu pula, Kampanye Gizi juga mengajak pengelola
12
Beberapa anak peserta Kampanye Gizi di Banyumas, Jawa Tengah berkumpul di bawah pohon usai mendapat pembagian Paket Gizi.
sekolah agar menata sekolah lebih baik lagi guna mendukung proses belajar mengajar. Kegiatan inti Kampanye Gizi berlangsung selama dua hari. Hari pertama kegiatan diisi dengan Pelatihan Dokter Kecil bagi murid perwakilan sekolah peserta dan Pelatihan 5S (Seiri/Pilah, Seiton/Tata, Seiso/Bersihkan, Seiketsu/
Mantapkan, Shitsuke/Biasakan) bagi kepala sekolah, guru, dan pengurus sekolah peserta. Konsep 5S adalah konsep pengelolaan yang diterapkan di seluruh Unit Daerah dan entitas bisnis JAPFA untuk mengoptimalkan kerja. Hari kedua merupakan puncak acara kegiatan yang diisi dengan Pemeriksaan
Kesehatan Gratis dan Pembagian Paket Gizi bagi seluruh murid peserta, pembagian kenang-kenangan bagi sekolah peserta, dan Gebyar Budaya yang berisi beragam penampilan kreasi seni dari murid-murid sekolah peserta. Usai dua hari kegiatan inti, Kampanye Gizi masih terus berlanjut hingga lima bulan ke depan melalui pembagian Paket Gizi satu kali dalam satu bulan. Dalam kunjungannya kembali ke sekolah-sekolah peserta, JAPFA juga mengadakan evaluasi terhadap hasil Pelatihan 5S dan Dokter Kecil yang telah diberikan. JEMBRANA Kampanye Gizi JAPFA4Kids di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali mengambil lokasi di desa Tukadaya, Kecamatan Melaya. Kegiatan ini mendapat dukungan dari Unit Daerah JAPFA yang terletak hanya sekitar 500 meter dari lokasi kegiatan yaitu Unit Pembibitan Ayam (Unit) Melaya. Ini adalah unit daerah yang bekerja di bawah manajemen JAPFA Poultry Breeding Division. Unit Melaya adalah tempat penetasan telur (hatchery) dari ayam induk (parentstock) menjadi anak ayam usia sehari komersial atau DOC (day old chick) untuk kemudian diternakkan menjadi
I Nengah Alit, Kepala Dinas Pendidikan Kab. Jembrana, Bali hadir dan memberikan sambutan dalam Gebyar Budaya di Jembrana, Bali.
Petugas medis memeriksa detak jantung seorang anak dalam Kampanye Gizi di Jembrana, Bali.
dr. Ni Komang Yulia Restu, Kepala Puskesmas Melaya, Jembrana, Bali memperhatikan Dokter Kecil JAPFA belajar membalut lengan.
ayam pedaging. Kegiatan Kampanye Gizi yang berlangsung pada 23-24 Januari ini mengikutsertakan delapan Sekolah Dasar Negeri yaitu: SDN 1 Tuwed, SDN 2 Tuwed, SDN 3 Tuwed, SDN 1 Tukadaya, SDN 2 Tukadaya, SDN 3 Tukadaya, SDN 4 Tukadaya, dan SDN 5 Tukadaya. Ada 1200 anak yang terlibat, 40 orang di antaranya terpilih mendapatkan pelatihan Dokter Kecil JAPFA. Sementara sebanyak 70 orang guru mendapatkan Pelatihan 5S. Pada hari pertama, I Nengah Alit, Kepala
Dinas Pendidikan Kabupaten Jembrana berkenan hadir dan meresmikan pembukaan kegiatan Kampanye Gizi. Nengah mengingatkan kepada guru-guru bahwa, proses pembelajaran berlaku tidak hanya di dalam kelas, tapi yang penting bagaimana agar anak-anak berkompetisi dalam menjaga kesehatan diri maupun lingkungan. “Tidak hanya berkompetisi soal ilmu pengetahuan. Guru-guru agar membantu anak didik sehingga bisa sama-sama mengamalkan apa yang didapat (dalam Pelatihan 5S),” ujarnya tegas.
13
KAMPANYE GIZI I Putu Artha yang tidak bisa hadir menitipkan kata sambutan kepada Camat Melaya, Drs. I Putu Eka Swarnama M.Si. Bupati memberikan apresiasi kepada JAPFA atas penyelenggaraan Kampanye Gizi JAPFA4Kids di Melaya. Menurut Bupati, kegiatan itu sesuai dengan visi misi Pemerintah Daerah Jembrana dalam hal menjaga kesehatan masyarakat. Selaku Camat Melaya, Drs. I Putu Eka Suarnama M.Si, juga mengucapkan terima kasih atas kedatangan JAPFA di wilayah kerjanya. Camat berharap usai mengikuti Kampanye Gizi JAPFA4Kids anak-anak, Kelompok drumband dari SDN 1 Karanggintung turut memeriahkan pembukaan Gebyar Budaya di Banyumas, Jawa terutama mereka yang telah Tengah. mendapat Pelatihan Dokter Kecil JAPFA, tidak menjadi sekedar pintar Dokter Kecil bisa diterapkan di sekolah dan Pelatihan 5S untuk guru kali ini dibawatapi juga bisa minteri (menjadikan pintar) di rumah sebagai pengetahuan dasar kan oleh trainer JAPFA, Iryanti dengan orang lain. “Dengan demikian, mereka untuk memberikan pertolongan pertama bantuan Bariwu Subagyo. Gusti Ayu Kadek benar-benar bisa menjadi tukadaya kepada siapa saja demi mencegah Muriati, Kepala Sekolah SDN 4 Tukadaya sebagaimana nama desa Tukadaya yaitu terjadinya infeksi lanjutan. mengaku bangga bisa ikut Pelatihan 5S, lebih berdaya (berguna) bagi masyarakat,” Pada hari kedua kegiatan atau kegiatan “Pelatihan ini bagus sekali. Saya jadi tahu ujarnya menutup sambutan. puncak Kampanye Gizi, Bupati Jembrana bagaimana mengatur dan menata sekolah. Saya dan guru-guru mengucapkan terima kasih kepada JAPFA yang menyelenggarakan kegiatan seperti ini. Saya usul supaya ada Pelatihan 5S juga buat anak-anak”. Sementara itu, di kelas terpisah, Pelatihan Dokter Kecil JAPFA berlangsung bekerja sama dengan Puskesmas Kecamatan Melaya. Defina R. Tobing, staf Public Relations Dept. JAPFA membawakan materi tentang Karakter Baik, sementara tim Puskesmas Melaya yang terdiri dari Kepala Puskesmas, dr. Ni Komang Yulia Restu, serta dua orang staf yakni: Ni Nyoman Sutianingsih dan Masrukin membawakan materi tentang Gizi Seimbang, P3K, dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat). Menurut dr. Ni Komang Yulia Restu, ini adalah Pelatihan Dokter Kecil pertama yang dilakukan oleh Puskesmas Melaya dengan pihak swasta. Kerja sama seperti ini sangat membantu program Puskesmas dalam hal pembinaan UKS di sekolah dan tindak pencegahan penyakit di masyarakat. Iryanti, trainer JAPFA tengah mengajar kelas Pelatihan 5S di hari pertama Kampanye Gizi di Banyumas, Jawa Tengah. Dokter Komang berharap materi pelatihan
14
BANYUMAS Pada bulan Februari, Kampanye Gizi diadakan di Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Lokasi kegiatan berada di perbatasan wilayah Banyumas dan Cilacap, yaitu Desa Petarangan. Menilik namanya, “petarangan” berarti sarang tempat ayam bertelur. Meski begitu, tidak ada yang tahu pasti apakah Desa Petarangan punya sejarah dengan usaha beternak ayam. Yang jelas, di Petarangan, JAPFA menjalin kemitraan dengan beberapa peternak ayam. Saat Kampanye Gizi berlangsung selama dua hari pada 2728 Februari lalu, para peternak dengan sukarela mendukung kegiatan dari persiapan hingga usai. Unit Daerah JAPFA di Purwokerto yaitu PT Ciomas Adisatwa (CAS) Unit Purwokerto yang berada di bawah manajemen CAS Region Jawa Barat I menjadi unit terdekat dengan lokasi kegiatan Kampanye Gizi. PT Ciomas Adisatwa adalah salah satu perusahaan milik JAPFA yang bergerak di bidang kemitraan dengan peternak ayam pedaging. Demi kelancaran kegiatan pula, beberapa staf dari Unit Daerah CAS Region Jawa Barat I yaitu Unit Pekalongan, Unit Cirebon, Unit Tegal, dan Unit Magelang juga dilibatkan dalam kegiatan. Tak heran jika semua Kepala Unit bahu membahu di
Sudiro Atmojo, Kepala Region Jabar I PT Ciomas Adisatwa memberikan kotak UKS kepada Kepala Sekolah peserta Kampanye Gizi di Banyumas, Jawa Tengah.
lapangan di bawah koordinasi Sudiro Atmojo, Kepala Region CAS Wilayah Jawa Barat I. Kampanye Gizi di Kemranjen melibatkan sepuluh Sekolah Dasar Negeri dan satu Madrasah Ibtidaiyah. Mereka adalah: SDN Petarangan, SDN 1 Kecila, SDN 2 Kecila, SDN 1 Karangjati, SDN 2 Karangjati, SDN 1 Karanggintung, SDN 2 Karanggintung, SDN Karangsari, SDN Gunungmujil, SDN Kedungpring, dan MI Al Hidayah dengan jumlah anak sebanyak 1.618 orang dan 118
Herry Wibowo, Direktur JAPFA memberikan Paket Gizi secara simbolik kepada Dokter Kecil JAPFA di Banyumas, Jawa Tengah.
guru. Mengingat jumlah peserta yang begitu banyak, Pemeriksaan Kesehatan dan pembagian Paket Gizi diadakan dua kali. Pada hari pertama untuk anak-anak kelas 13, sedangkan kelas 4-6 diadakan esok harinya bersamaan dengan Gebyar Budaya. Pelatihan Dokter Kecil JAPFA untuk 44 anak terpilih diadakan bekerja sama dengan Puskesmas Kecamatan Kemranjen yang menerjunkan tim pengajar terdiri dari Kepala Puskesmas, dr. Sinta Wulan Sari, drg. Dwi Asih, dr. Mega Maharani, dan Sawitri Setiati SKM. Defina R. Tobing dari Public Relations Dept. JAPFA mengajar materi Karakter Baik. Menurut dr. Mega Maharani, Pelatihan Dokter Kecil JAPFA ini sangat membantu program Puskesmas Kemranjen mengingat dari sebelas sekolah peserta Kampanye Gizi kali ini, belum ada satupun yang memiliki Dokter Kecil. Dengan demikian ke 44 Dokter Kecil JAPFA nantinya menjadi perintis di sekolah masing-masing. Kelas Pelatihan 5S dibagi dua agar penyampaian materi bisa efektif mengingat banyaknya jumlah peserta. Satu kelas diajar oleh trainer JAPFA, Iryanti; sedangkan kelas lain diajar oleh dua orang avocasional yaitu: Marlina dan Giyoko Ari Purwanto. Bupati Banyumas, Ir. Achmad Husein mengucapkan terima kasih kepada JAPFA atas diadakannya Kampanye Gizi di wilayahnya. Meski tidak bisa hadir, Bupati menitipkan sambutan tertulis yang
15
KAMPANYE GIZI lagu Mars Dokter Kecil. Suasana berlangsung meriah.
Defina R. Tobing, staf Public Relations Dept. JAPFA memberikan materi Karakter Baik pada calon Dokter Kecil JAPFA di Takalar, Sulawesi Selatan.
dibacakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Drs. Purwadi Santoso MH. Bupati berharap Kampanye Gizi menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran akan budaya lokal dan kesadaran untuk perbaikan pola hidup bersih sehat demi pertumbuhan anak. Sementara itu, kehadiran Direktur JAPFA, Ign. Herry Wibowo membuat Kampanye Gizi menjadi istimewa. Bagi Herry, berkunjung ke Banyumas ibarat bernostalgia, ia bercerita pernah kuliah di Universitas Soedirman, Purwokerto; bahkan satu alumni dengan Purwadi Santoso. “Itu sebabnya saya bahagia datang ke sini, terlebih berada di tengah anak-anak
peserta Kampanye Gizi,” kata Herry saat menyampaikan sambutan di panggung Gebyar Budaya. Kampanye Gizi di Kemranjen kali ini dimeriahkan pula oleh dua kelompok drum band yaitu dari SDN Gunungmujil dan SDN 1 Karanggintung. Masing-masing kelompok memamerkan kepiawaian mereka menabuh genderang, mendendangkan lagu, dan mempertontonkan atraksi unik. Agak beda dengan Gebyar Budaya di daerah lain, para peserta Kampanye Gizi kebanyakan menampilkan gerak dan lagu serta membacakan puisi Jawa atau geguritan. Bahkan para Dokter Kecil JAPFA pun tampil di panggung membawakan
Dr. Burhanuddin, Bupati Takalar, Sulawesi Selatan menyerahkan Paket Gizi secara simbolik kepada Dokter Kecil JAPFA
16
TAKALAR Kampanye Gizi JAPFA4Kids pada bulan Maret mengambil lokasi di Kecamatan Mangarabombang yang berada di ujung selatan Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan. Hampir seluruh wilayahnya berupa tanjung, bentang darat yang menjorok yang laut. Keindahan alam yang elok membuat Mangarabombang berpotensi sebagai wisata pantai. Sebanyak sembilan Sekolah Dasar Negeri diikutsertakan dalam Kampanye Gizi kali ini, mereka adalah: SDN Inpres Lamangkia, SDN 66 Kajang, SDN Inpres 185 Salambu, SDN 33 Transmigrasi Laikang, SDN 113 Laikang, SDN 62 Laikang, SDN 63 Punaga, SDN 61 Puntondo, dan SDN Inpres 184 Boddia dengan jumlah peserta 1.153 anak dan 111 orang guru. Mengingat lokasi kegiatan berdekatan dengan beberapa Unit Daerah JAPFA, Kampanye Gizi kali ini mendapat dukungan dari PT Ciomas Adisatwa (CAS) Unit Gowa dan JAPFA Unit Makassar. CAS Unit Gowa adalah Unit Daerah JAPFA yang berada di bawah manajemen CAS Region Sulawesi. Di Mangarabombang, CAS Unit Gowa menjalin kemitraan dengan belasan peternak ayam. Sedangkan JAPFA Unit Makassar adalah Unit Daerah JAPFA yang memproduksi dan memasarkan pakan ternak dengan merek Comfeed untuk wilayah Sulawesi. Pada hari pertama, Pelatihan Dokter Kecil
AC. Valentino Babae, Head of Unit JAPFA, Unit Makassar berfoto bersama Kepala Sekolah peserta Kampanye Gizi di Takalar, Sulawesi Selatan.
JAPFA diberikan untuk 45 anak terpilih mewakili sekolah. Tim dari Puskesmas Mangarambombang yaitu Siti Nuraeni SKM, Neni SSP, Nurjanah, dan Syaenudin secara bergantian memberikan materi tentang Gizi Seimbang, Kesehatan Gigi, Perilaku Hidup Bersih Sehat, dan P3K. Sedangkan Defina R. Tobing dari Public Relations Dept. JAPFA memberikan materi tentang Karakter Baik. Bagi dr. Muhammad Irwan SKM, M.Si, Kepala Puskesmas Mangarabombang, diadakannya kelas Pelatihan Dokter Kecil saat Kampanye Gizi sangat membantu program Puskesmas terutama dalam hal pembinaan UKS di sekolah-sekolah. Mengingat jumlah peserta dan keterbatasan ruang, kelas Pelatihan 5S dibagi menjadi dua dengan trainer Iryanti Ir dan Krisna Puja Baskara dari Training and Communications Dept. JAPFA, dan Moch. Luthfi sebagai avocational. Dr. Abdul Rahman, Kepala UPTD Kecamatan Mangarabombang, mengucapkan terima kasih atas penyelenggaraan Kampanye Gizi di wilayahnya terutama kegiatan Pelatihan 5S. “Pelatihan 5S sesuai dengan program Lomba Sekolah Sehat di Mangarabombang yang intinya adalah mengubah pola perilaku agar menjadi lebih baik lagi. Saya harap kegiatan ini dapat berkelanjutan,” ujarnya. Pada hari kedua, Bupati Takalar, Dr. Burhanuddin berkenan hadir dan memberikan sambutan di panggung Gebyar Budaya. “Saya senang dengan kegiatan Kampanye Gizi yang dilaksanakan
Muhammad Nur Utari, Camat Mangarabombang melakukan langkah pertama dalam Catur Simultan disaksikan DR. Abdul Rahman, Kepala UPTD Mangarabombang.
MN Surya Wahyudi bermain Catur Simultan melawan 20 anak peserta Kampanye Gizi di Takalar – Sulawesi Selatan.
Para peternak mitra JAPFA yang tinggal tidak jauh dari lokasi Kampanye Gizi di Takalar berfoto bersama AC. Valetino Babae, Head of Unit JAPFA Unit Makassar (kanan) dan Rico Dwi Hermansyah, Kepala Region Sulawesi PT Ciomas Adisatwa (kiri).
JAPFA karena membantu masyarakat memahami tentang apa itu asupan gizi seimbang yang diperlukan anak-anak dalam masa pertumbuhannya,” demikian kata Bupati. Kehadiran tujuhbelas peternak yang telah menjadi mitra JAPFA di Mangarabombang dalam beberapa tahun terakhir dalam Kampanye Gizi menambah kemeriahan acara. Dalam kesempatan itupula, Manajemen JAPFA yang diwakili oleh Rico Dwi Hermansyah, Kepala Region Sulawesi mengucapkan terima kasih atas kerja sama baik yang telah terjalin dan memberikan kenang-kenangan yang diberikan secara langsung pada saat Gebyar Budaya •J•
17
JAPFA4Kids AWARDS
JAPFA4Kids AWARDS 2014
J
APFA4Kids Awards kembali diadakan. Ini adalah kegiatan kompetisi bagi sekolah-sekolah peserta Kampanye Gizi periode tahun sebelumnya. Untuk pertama kalinya di tahun ini Dokter Kecil JAPFA ikut berkompetisi. JAPFA4Kids Awards 2014 diikuti oleh 95 sekolah dan 16.503 murid. Mereka tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Untuk memudahkan pelaksanaan, wilayah peserta terbagi menjadi empat yaitu: Wilayah I - Jawa Bagian Timur, Wilayah II Jawa Bagian Barat, Wilayah III - Indonesia Tengah, dan Wilayah IV - Sumatera (Lihat Tabel).
PEMBAGIAN WILAYAH JAPFA4Kids Awards 2014 No 1 2 3 4
Wilayah I (Jawa Bagian Timur) II (Jawa Bagian Barat) III (Indonesia Tengah) IV (Sumatera)
Kabupaten/Provinsi Wonogiri-Jateng, Boyolali-Jateng Sukabumi-Jabar, Cirebon-Jabar, Serang-Banten Sigi-Sulteng, Donggala-Sulteng, Tabanan-Bali, Penajam Paser Utara-Kaltim Pesawaran-Lampung, Toba-Sumut, Simalungun-Sumut
Sekolah 19 17 22 37
kannya lomba Dokter Kecil JAPFA untuk pertama kalinya. Pesertanya adalah anakanak yang sudah mengikuti Pelatihan Dokter Kecil JAPFA atau menjadi Dokter Kecil di sekolahnya. Setiap sekolah hanya diperbolehkan mengirim 1 kelompok yang terdiri dari 3 Dokter Kecil. Sementara itu, kompetisi untuk sekolah ditujukan bagi manajemen sekolah (Kepala Sekolah, Guru, dan pengurus lainnya). Kompetisi ini diadakan untuk melihat sejauh mana Pelatihan 5S yang sudah pernah diberikan, diterapkan di lingkungan sekolah. Para peserta JAPFA4Kids Awards 2014 berkompetisi untuk memperebutkan hadiah uang tunai berjumlah total Rp 86.000.000,-. Ini belum termasuk piala bagi pemenang baik di tingkat wilayah maupun tingkat Retno Artsanti Alif, Head of Public Relations JAPFA bersama para pemenang lomba Majalah Dinding dalam JAPFA4Kids Awards 2013 Tingkat Nasional di Jakarta. nasional. dua kategori lomba yaitu perorangan dan Khusus bagi pemenang pertama di Ada dua tahap pelaksanaan kompetisi berkelompok. Pada kategori perorangan tingkat wilayah berhak mendapat tiket PP JAPFA4Kids Awards 2014 yaitu tahap ada lomba menggambar untuk kelas 1-3 dari daerah masing-masing ke Jakarta kompetisi di tingkat wilayah dan di tingkat dan lomba mengarang untuk kelas 4-5. ditambah dengan akomodasi selama di nasional. Kompetisi tingkat wilayah Pada kategori berkelompok, ada lomba Jakarta dan kunjungan ke beberapa obyek diadakan pada akhir bulan April hingga membuat majalah dinding untuk kelas 3-5. wisata serta pabrik pakan ternak JAPFA. Mei. Mereka yang menjadi pemenang Setiap sekolah diperbolehkan mengirimSegenap Manajemen JAPFA mendukung pertama dari tiap wilayah diundang ke kan maksimal 2 kelompok yang masingdan mengharapkan agar JAPFA4Kids Jakarta untuk mengikuti kompetisi tingkat masing terdiri dari 3 anak murid. Awards 2014 berjalan lancar dan sukses nasional pada bulan September. Yang istimewa kali ini adalah diadasebagaimana tahun-tahun sebelumnya•J• Sebagaimana sebelumnya, JAPFA4Kids
18
Awards 2014 terbagi menjadi dua kompetisi yaitu kompetisi untuk murid (Students Competitions) dan sekolah (School Competitions). Tema kompetisi tahun ini serupa dengan tema Kampanye Gizi yaitu “Anak Indonesia Peduli Gizi”. Kompetisi untuk murid terbagi menjadi
ANAK INDONESIA SEHAT DAN PEDULI GIZI Kampanye Gizi JAPFA4Kids adalah kegiatan kepedulian sosial PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) bagi anak-anak Indonesia usia sekolah dasar di berbagai pelosok tanah air. Ini adalah salah satu kegiatan utama Program JAPFA4Kids yang dikelola oleh Public Relations Department JAPFA. Dalam pelaksanaannya, Kampanye Gizi didukung oleh Training & Communications Department JAPFA dan Unit Daerah JAPFA dimana lokasi kegiatan dilangsungkan. Ada dua tujuan utama Kampanye Gizi; Pertama, mengajak anak peduli terhadap kesehatan dirinya sendiri dan kesehatan lingkungan, terutama sekolah dan rumah. Kedua, mengajak anak peduli terhadap asupan gizi yang mereka konsumsi, terutama protein hewani untuk mendukung kecerdasan anak.
Kampanye Gizi JAPFA4Kids Di Tahun 2014 Bulan
Lokasi (Kabupaten)
SD
Januari
Jembrana, Bali
8
1.120 69
40
Februari
Banyumas, Jawa Tengah
11
1.617 150
44
Maret
Anak Guru Dokter Kecil
Takalar, Sulawesi Selatan
9
1.153 111
45
Jumlah
28
3.890 330
129
19
GALERI FOTO
1
3
2
5
4
6
7
1. Mustiko Nursetyo, Hatchery Manager Bali II Melaya, JAPFA Poultry Breeding Division memberikan peralatan UKS kepada Kepala Sekolah peserta di Jembrana, Bali. 2. Drs. I Putu Suarnama, Camat Melaya berfoto bersama Dokter Kecil JAPFA di panggung JAPFA4Kids di Jembrana, Bali. 3. Bariwu Subagio, HRD Manager East Java II (Bali & Pasuruan), JAPFA Poultry Breeding Division memberikan Pelatihan 5S di Jembrana, Bali. 4. Ki-ka: Sudiro Atmojo, Kepala Region Jabar I PT Ciomas Adisatwa; Herry Wibowo, Direktur JAPFA; dan Jarot Wirasdiyartomo, Kepala Region DIY PT Ciomas Adisatwa hadir dalam Kampanye Gizi JAPFA4Kids di Banyumas, Jawa Tengah.
20
8
5. Seluruh Dokter Kecil JAPFA tampil di panggung Gebyar Budaya di Banyumas, Jawa Tengah. Mereka menyanyikan mars nasional Dokter Kecil. 6. Ki-ka: M. Nur Utari, Camat Mangarabombang; AC. Valentino Babae, Head of Unit JAPFA Makassar; Dr. Burhanuddin, Bupati Takalar; R. Artsanti Alif, Head of PR Dept. JAPFA hadir dalam Kampanye Gizi Takalar – Sulawesi Selatan. 7. Para peternak JAPFA di Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan berfoto bersama perwakilan Manajemen JAPFA dan Pemda Kabupaten Takalar usai mendapat bingkisan dari JAPFA. 8. Drs. Purwadi Santoso MH, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas dan Herry Wibowo, Direktur JAPFA melakukan langkah pertama dalam Catur Simultan disaksikan pecatur MN Surya Wahyudi.