1
Diterbitkan oleh PR Departemen, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. • Penanggung Jawab : Kevin Monteiro • Editor in Chief : R. Artsanti Alif • Executive Editor : Defina Romasi T. • Kontributor : Chinta Saparini, Agus Mulyono, Merry Damayanti, Azrie Sofyan 03/V/2014
Alamat Korespondensi: Dept. Public Relations • PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk • Wisma Millenia, Lt. 5 • Jl. MT Haryono Kav. 16 • Jakarta 12810
Sekapur Sirih “Anak Indonesia harus berani, ya,” begitu pesan saya kepada peserta JAPFA4Kids Awards Student and School Competitions 2014 saat pembukaan kompetisi tingkat nasional. Mulanya mereka jengah. Geleng kepala dan enggan bicara saat saya menyodorkan pengeras suara. Perlahan, satu dua kalimat mereka lontarkan. Itupun masih terbata-bata. Malam harinya saat acara Malam Penghargaan, situasi berubah. Gathan Bryan Tama dari SDN Balangan, Boyolali yang semula malu-malu kini tampil percaya diri menjadi pembawa acara. Sita Resqi Regina dari SDN Cimasuk, Serang juga tampak lancar memimpin doa bersama mengawali keseluruhan acara. Saya kagum melihat penampilan mereka. Anak-anak daerah itu punya potensi luar biasa. Peserta termuda, Defilia Az Zahra dari SDN 02 Sungai Langka, Lampung yang baru berusia 7 tahun lekas membaur dan tidak canggung bergaul. Meski menjadi juara ke 4 dalam lomba menggambar, Zahra tidak mempermasalahkannya. Kesan yang ditulisnya adalah rasa senang karena tidak menyangka bisa naik pesawat datang ke Jakarta. JAPFA4Kids edisi 03/2014 kali ini mengulas beragam potensi anak-anak daerah yang luar biasa dan membanggakan.
Dalam rubrik Kampanye Gizi JAPFA4Kids, kami memperkenalkan kegiatan baru yaitu Lomba Koki Kecil JAPFA. Dalam kegiatan ini masing-masing sekolah peserta Kampanye Gizi mengirimkan tim yang terdiri dari tiga anak untuk mengikuti lomba memasak. Meski masih tahap uji coba, anak-anak ternyata mampu mengolah dan menyajikan kuliner khas daerahnya masing-masing dengan hasil yang baik. Gebyar Budaya mengajak anak-anak untuk mengenal dan mencintai seni budaya setempat, Lomba Koki Cilik JAPFA adalah bagian dari itu pula. Kami ingin anak-anak melakukan hal yang sama terhadap seni kuliner yang menjadi ciri khas daerah masing-masing. Rencana selanjutnya Lomba Koki Kecil JAPFA menjadi bagian tak terpisahkan dari Kampanye Gizi JAPFA4Kids. Untuk itu kami mohon doa restunya.
DAFTAR ISI 1
2 3 4
Sampul Depan Sita Resqi Regina, murid kelas 6 SDN Cimasuk, Serang, Banten. Sekapur Sirih Pesan Komisaris Utama Tulisan Utama: JAPFA4Kids Awards: Inspirasi Anak Indonesia
8
Berlomba dan Bergembira
16 Kampanye Gizi Kampanye Gizi di Bandung Barat dan Jakarta Utara
10 Hari-hari JAPFA4Kids Awards 2014 19 Panggung JAPFA4Kids
20 Galeri Foto
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) salah satu perusahaan agribisnis terkemuka Indonesia yang memproduksi pakan ternak dengan merk “Comfeed”. JAPFA memiliki bidang usaha lain, seperti pembibitan ayam, pembibitan dan penggemukan sapi, budidaya perairan, dan produksi vaksin hewan.
2
PESAN KOMISARIS UTAMA
MENGASAH POTENSI ANAK
M
ewakili jajaran Manajemen PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA), saya mengucapkan selamat kepada para pemenang JAPFA4Kids Awards Student and School Competitions 2014 (JAPFA4Kids Awards 2014). Meskipun tidak selalu dapat mengikuti seluruh kegiatan Program JAPFA4Kids, Manajemen JAPFA terus memantau perkembangan kegiatan melalui laporan, baik yang disampaikan secara lisan maupun tertulis. Penyelenggaraan JAPFA4Kids 2014 yang baru saja berlangsung adalah yang kelima kalinya. Dari tahun ke tahun, JAPFA4Kids Awards berkembang secara positif. Selain sebagai sebuah ruang untuk evaluasi kegiatan rutin Kampanye Gizi JAPFA4Kids yang diadakan setiap bulan di berbagai daerah, JAPFA4Kids Awards adalah kegiatan untuk mengasah potensi anak-anak daerah untuk berani dan percaya diri dengan kemampuan yang mereka miliki - dimanapun mereka berada. Bagi manajemen sekolah, JAPFA4Kids Awards adalah ruang untuk berlomba menghadirkan sekolah sebagai tempat belajar-mengajar yang nyaman. Dua tahapan kompetisi yang diadakan baik di tingkat wilayah maupun tingkat nasional memperlihatkan keinginan JAPFA untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Kemampuan diuji tidak hanya di daerah mereka saja, melainkan dengan peserta dari daerah lain. Perbedaan adat istiadat di masing-masing daerah bukan halangan
melainkan memperkaya kemampuan masing-masing peserta saat berkompetisi. Mengajak anak-anak datang ke Ibukota Negara, Jakarta adalah salah satu langkah untuk membuka mata mereka terhadap banyaknya peluang yang ada. Ini bukan iming-iming untuk tinggal di kota, melainkan sebagai upaya memberi inspirasi – agar anakanak punya cita-cita setinggi langit. Setidaknya kota memperlihatkan bahwa ternyata banyak hal dapat dilakukan, banyak karya dapat diciptakan, dan banyak ide dapat digagas. Pendeknya, JAPFA4Kids Awards 2014 adalah upaya JAPFA untuk membuka wawasan anak-anak akan masa depan yang kompetitif; yang hendaknya disikapi dengan positif dan rasa percaya diri akan kemampuan masing-masing. Mendampingi anak-anak bangsa tumbuh dan berkembang dengan sehat dan cerdas adalah salah satu niat baik JAPFA bagi Indonesia. Untuk itulah Manajemen terus menyisihkan sebagian keuntungan bagi anak-anak sebagai generasi masa depan kita. Di tangan mereka lah kelak nasib bangsa ini berada. Jika anak-anak tumbuh hebat, Manajemen percaya kelak Indonesia akan hebat pula •J•
Syamsir Siregar Komisaris Utama
3
TULISAN UTAMA
INSPIRASI ANAK INDONESIA JAPFA4Kids Awards 2014 tidak hanya menjadi ajang kompetisi dan evaluasi untuk melihat apakah Kampanye Gizi berdampak positif pada anak-anak. Ia kini memberi inspirasi bagi anak-anak Indonesia untuk melihat banyaknya kesempatan yang bisa diraih di masa depan.
B
agi Gathan Bryan Tama, mengikuti perlombaan adalah hal yang biasa. Murid kelas enam SDN Balangan, Boyolali itu sudah sering memenangi berbagai perlombaan di daerahnya. Tapi kali ini beda, ia harus bertanding di Jakarta. Tidak ada orang tua yang mendampinginya. Pada malam sebelum perlombaan ia gelisah. “Aku nggak bisa tidur karena mikirin lomba,” kata Gathan. Nyatanya, keesokan paginya Gathan bersama dua kawannya Susilo dan Putri tampil prima. Kelompok mereka dinyatakan oleh Dewan Juri sebagai pemenang pertama Lomba Dokter Kecil JAPFA. Kemenangan mereka sekaligus mengukir sejarah baru dalam JAPFA4Kids Awards Student and School Competitions (JAPFA4Kids Awards) karena untuk pertama kalinya Dokter Kecil JAPFA dilombakan. YANG BARU Pelatihan Dokter Kecil JAPFA sudah menjadi bagian dari Kampanye Gizi JAPFA4Kids sekitar empat tahun terakhir. Pelatihan pertama diadakan bersamaan dengan Kampanye Gizi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang pada 2011. Semenjak itu, Public Relations Department bekerja sama dengan Puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat menyelenggarakan Pelatihan Dokter Kecil JAPFA. Selain mengajak anak untuk memiliki kemandirian dalam hal memilih asupan gizi yang diperlukan, strategi peer education yang digunakan dalam Pelatihan mengajak anak untuk peduli terhadap kesehatan sesama. Saling menjaga sebagai kawan sejati. Itupula sebabnya ada materi khusus
4
Tari Padang Bulan persembahan peserta dari Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur
dari JAPFA mengenai Karakter Baik yang wajib dipahami oleh Dokter Kecil JAPFA. Kini, “Setelah sekitar tiga tahun berjalan, kami merasa bahwa Dokter Kecil JAPFA bisa menjadi bagian dari JAPFA4Kids Awards. Saya senang karena hasilnya memuaskan. Anak-anak tampil meyakinkan dalam perlombaan,” kata Retno Artsanti Alif, Head of Public Relations JAPFA sekaligus penggagas Program JAPFA4Kids. Lomba Dokter Kecil JAPFA diadakan oleh PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) bekerja sama dengan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan yang bertindak selaku Dewan Juri. Kegiatan baru ini mengukuhkan Program JAPFA4Kids sebagai sebagai sebuah program yang ditujukan untuk mendampingi anak-anak dalam hal kesehatan.
R. Artsanti Alif, Head of Public Relations JAPFA berfoto bersam
Puisi tentang Anak Indonesia oleh peserta dari Simalungun, Sumatera
Sejalan dengan kegiatan lomba yang lain, sesuai dengan tema JAPFA4Kids Awards 2014, Lomba Dokter Kecil JAPFA mejadi salah satu inspirasi bagi anak-anak untuk melihat potensi dirinya. Beragam perlombaan lainnya juga memotivasi anak agar percaya diri berkompetisi dengan anak-anak dari daerah lain dimanapun mereka berada. JAPFA4Kids AWARDS JAPFA4Kids Awards adalah salah satu kegiatan utama Program JAPFA4Kids. Ini adalah kegiatan untuk melakukan evaluasi terhadap Kampanye Gizi yang dilakukan
berfoto bersama para pemenang Lomba Dokter Kecil JAPFA.
Berfoto bersama superhero di booth JAPFA4Kids Awards
satu bulan sekali dalam satu tahun kerja. Dengan kata lain, ini adalah kegiatan untuk melihat kembali bagaimana dampak Kampanye Gizi terhadap anak murid dan sekolah peserta. Sesuai dengan namanya, JAPFA4Kids Awards Student and School Competitions terbagi dalam dua jenis perlombaan, yaitu perlombaan untuk anak murid dan untuk (manajemen) sekolah. Perlombaan yang ditujukan untuk anak murid terdiri dari Lomba Menggambar, Lomba Mengarang, Lomba (membuat) Majalah Dinding, dan yang terbaru adalah Lomba Dokter Kecil JAPFA.
Perlombaan untuk manajemen sekolah adalah Lomba 5S. Ini adalah lomba untuk melihat sejauh mana budaya 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke) dipahami dan diterapkan di sekolah peserta Kampanye Gizi. Untuk jenis lomba ini, penilaian yang dilakukan meliputi penampilan sekolah baik secara fisik maupun administratif, kemampuan dalam melakukan daur ulang limbah di sekolah, serta pengetahuan akan 5S. JAPFA4Kids Awards telah diadakan semenjak 2010. Beberapa evaluasi telah dilakukan oleh tim Public Relations terhadap kegiatan ini. Menginjak tahun kelima, JAPFA4Kids Awards memperlihatkan kinerja yang positif dan mendapat respon yang baik pula dari sekolah-sekolah peserta. Sebagai bagian dari kegiatan kepedulian sosial dari JAPFA untuk masyarakat. JAPFA4Kids Awards meningkatkan hubungan silaturahmi antara Unit Daerah dan masyarakat di sekitarnya. Di tiap-tiap daerah dimana kegiatan Kampanye Gizi dilaksanakan, peran Unit Daerah tidak berhenti usai Kampanye Gizi saja. Saat JAPFA4Kids Awards, peran Unit Daerah sungguh nyata untuk membantu peserta lomba berkompetisi. Untuk memudahkan pelaksanaan JAPFA4Kids Awards dibagi dalam empat wilayah kerja sesuai dengan rute perjalanan Kampanye Gizi tahun sebelumnya. Sedangkan kegiatan lomba dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan di tingkat wilayah dan
5
TULISAN UTAMA Mengarang, dan Majalah Dinding dilakukan bekerja sama dengan Dewan Kesenian Surabaya. Susunan Dewan Juri JAPFA4Kids Awards 2014 kali ini adalah: Amir Kiah (selaku Ketua Dewan Juri), dan anggotanya yang terdiri dari Sabrot D. Malioboro, S. Jai, dan M. Saiful Arif. Perlombaan Dokter Kecil di Tingkat Wilayah dilakukan dengan cara menjawab pertanyaan tertulis secara berkelompok. Sedangkan di Tingkat Nasional perlombaan dilakukan dengan tanya jawab dan presentasi di hadapan Dewan Juri dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan yang dipimpin oleh drg. Yulia SB Widyastuti SpKGA. Untuk Lomba 5S, penilaian dilakukan bersama dengan Training and Communications Department JAPFA. Di Tingkat Wilayah, tim penilai melakukan kunjungan lapangan dan memeriksa sejauh mana konsep 5S diterapkan di sekolah masingmasing. Di Tingkat Nasional, perlombaan berupa tanya jawab, presentasi tentang penerapan 5S, dan presentasi hasil karya daur ulang limbah. Peserta juga wajib membuat yel-yel tentang 5S.
Eddy Widadi, Head of Corporate HR JAPFA berfoto bersama para pemenang Lomba Mengarang.
kegiatan lomba dilaksanakan di sekolah masing-masing. Lalu, para pemenang pertama di tingkat wilayah diundang ke Jakarta untuk mengikuti lomba tingkat nasional. Tiket PP dan akomodasi selama di Jakarta ditanggung oleh JAPFA. Selain mendapat hadiah berupa piala dan uang tunai sebagaimana dalam tingkat wilayah, para pemenang yang mengikuti lomba tingkat nasional berhak mengikuti beragam perjalanan wisata di Jakarta seperti ke Taman Mini Indonesia Indah, Monumen Nasional, Dunia Fantasi Ancol, dan bermain di Kidzania. Mereka juga diajak ke Pabrik Pakan Ternak JAPFA di Tangerang untuk melihat sendiri proses pembuatan pakan. JAPFA4Kids AWARDS 2014 JAPFA4Kids Awards 2014 terbagi menjadi: Wilayah I (Jawa Bagian Timur) meliputi Wonogiri dan Boyolali. Wilayah II (Jawa Bagian Barat) meliputi Sukabumi, Cirebon, dan Serang. Wilayah III (Indonesia Tengah) meliputi Sigi, Donggala, Tabanan, dan Penajam Paser Utara. Wilayah IV (Sumatera) meliputi Pesawaran, Toba, dan Simalungun. Persiapan kegiatan dimulai sejak Maret dan mencapai puncaknya pada September. Sehingga total waktu yang dipersiapkan untuk penyelenggaraan JAPFA4Kids Awards 2014 adalah tujuh bulan. Dimulai dari persiapan administratif, kunjungan kembali ke sekolah-sekolah peserta
6
TINGKAT NASIONAL Setelah melalui seleksi pada Tingkat Wilayah, terpilih 32 anak dan 8 guru yang berangkat ke Jakarta untuk berkompetisi di
Markus Koesbyanto, Direktur Keuangan JAPFA memberikan sambutan pada Malam Penghargaan.
JAPFA4Kids untuk sosialisasi, penilaian lomba tingkat wilayah, maupun persiapan di tingkat nasional yang meliputi lomba, dan beragam acara di ibukota. Tahun ini, JAPFA4Kids Awards 2014 diikuti oleh 16.503 anak dan 1.129 guru dari 95 sekolah dasar peserta Kampanye Gizi JAPFA4Kids pada 2013. Penilaian Lomba Menggambar,
Tingkat Nasional. Untuk anak-anak boleh mengajak satu orang pendamping, bisa anggota keluarga ataupun gurunya. Seorang staf Unit Daerah JAPFA ditunjuk menjadi pendamping khusus dari JAPFA. Ia mendampingi peserta semenjak keberangkatan, selama di Jakarta, hingga kepulangan ke daerah asal. Keseluruhan acara di Tingkat Nasional berlangsung selama lima hari dimulai pada tanggal 7 pada saat kedatangan peserta hingga 11 September 2014 saat satu persatu peserta meninggalkan Ibukota. Tahun ini PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Serang, Banten (Wilayah II) menjadi yang tersibuk karena mendampingi para peserta untuk empat jenis lomba sekaligus yaitu Lomba Mengarang, Lomba Majalah Dinding, Lomba MengSeperti tahun 2012 lalu, peserta dari Serang, Banten menjuarai Lomba 5S dan Lomba Majalah Dinding JAPFA4Kids Awards. Tampak Agus Supriadi, Head of PGA JAPFA Cikande (kiri) berfoto bersama seluruh peserta dari Serang. gambar, dan Lomba 5S. masing meraih Juara II. Sungguh, prestasi Sebagaimana tujuan yang ditetapkan, Saat Malam Penghargaan, Serang yang membanggakan. kompetisi dalam JAPFA4Kids Awards memenangi Lomba Majalah Dinding dan dibuat untuk terus menerus memberi Lomba 5S. Sungguh istimewa karena pada INSPIRASI DAN APRESIASI inspirasi bagi anak-anak bangsa agar dua tahun sebelumnya peserta dari Serang Sebagaimana halnya sebuah kompetisi, berkarya menghasilkan yang terbaik juga memenangi Lomba 5S dan Lomba selalu ada yang mendapat nilai tertinggi dengan jujur dan percaya diri. Majalah Dinding. Sementara untuk Lomba dan ada yang terendah. Meski demikian, Melalui JAPFA4Kids Awards pula, JAPFA Mengarang dan Menggambar masingtujuan utama JAPFA4Kids Awards bukan memberikan apresiasi terhadap perjuangsekedar mencari siapa yang terhebat. an anak-anak bangsa dalam meraih prestasi•J•
7
TULISAN UTAMA
BERLOMBA DAN BERGEMBIRA Bergembira adalah hak anak. Tapi bukan berarti mereka tidak perlu berkarya. JAPFA4Kids Awards 2014 adalah ajang bagi anak-anak untuk meraih prestasi dengan caranya sendiri – berlomba dan bergembira.
U
sai makan malam, satu per satu peserta lomba memasuki aula hotel. Di sanalah nanti akan diumumkan siapa pemenang JAPFA4Kids Awards Student and School Competitions (JAPFA4Kids Awards 2014). Para badut menyambut di koridor. Siapapun tersenyum melihat polah lucu mereka. Panitia seperti sengaja menempatkan badut-badut itu di sana. Keberadaannya seolah ingin menyampaikan pesan bahwa Malam Penghargaan adalah saat yang penuh kegembiraan. Menjadi yang terbaik adalah keinginan semua peserta lomba, namun bergembira bersama adalah yang utama. SEMUA PEMENANG “Pada prinsipnya semua adalah pemenang dan tidak serta merta menyebabkan anakanak tumbuh rasa kecil hati. Angka dari dewan juri hanyalah satu cara untuk menilai berdasarkan pengetahuan kami, tetapi kami kira nilai sesungguhnya adalah tergantung pada semangat belajar anakanak dan campur tangan Tuhan nantinya.” Demikian kutipan dari Catatan Dewan Juri JAPFA4Kids Awards 2014. Dari kutipan tersebut terkesan bahwa yang diutamakan
Gathan Bryan Tama (kiri) dan Susilo (kanan) menjadi pembawa acara pada Malam Penghargaan.
bukanlah siapa yang paling hebat, melainkan bagaimana anak-anak menjalani proses perlombaan dengan gembira. KESAN-KESAN Bagaimana mengetahui apa yang sebenarnya dirasakan para peserta JAPFA4Kids
Peserta dari Penajam Paser Utara, Kaltim, berpose usai bekerja di Lomba Majalah Dinding.
8
Belajar membuat roti di Kidzania.
Awards 2014? Sebagian besar anak-anak menuliskan perasaannya di secarik kertas. Kesan-kesan dan pesan untuk JAPFA mereka ungkapkan di sana. Berikut beberapa di antaranya: Sisna Bela Adelia Putri, murid kelas 4 SDN 3 Kerjolor, Wonogiri, Jawa Tengah sebelum-
nya mengaku gelisah. Meski usai berlomba, anak-anak diajak ke Taman Mini Indonesia Indah, Adel – begitu ia biasa dipanggil tak bisa mengelak dari rasa ingin tahu. “Dapat juara berapa ya, aku?”, begitu terus yang ia tanyakan ke dirinya sendiri. Saat makan malam mendekati acara pemberian penghargaan, hatinya semakin berdebar. Dan pengumuman yang dinanti pun tiba, Adel dinyatakan sebagai Juara 3 Lomba Menggambar. “Sedih, sih..tapi tidak apa-apa. Suatu saat nanti aku harus lebih baik lagi,” tekad Adel. Malam itu ia tibatiba merasa rindu sekali dengan saudara kembarnya, Sisna Bela Amelia Putri. Amel, saudara kembar Adel memenangi Juara 2 Lomba Majalah Dinding Tingkat Wilayah, jadi ia tidak ikut serta ke Jakarta. Hari-hari berikutnya bagi Adelia adalah hari-hari yang menyenangkan. Ia cerita senang pergi ke Monas, ke Kidzania, ke Dunia Fantasi, juga keliling Jakarta di malam hari. Yang paling berkesan menurutnya adalah ke Pabrik Pakan Ternak. “Sekarang aku tahu cara pembuatan pakan ayam milik keluargaku,” tulis Adel. Rupanya ayah Adel juga pelihara ayam. Sita Resqi Regina, murid kelas 6, SDN Cimasuk Serang, Banten merasakan hal yang sama dengan Adelia. Meski gelisah menjelang pengumuman tiba, Sita mampu bertugas membaca doa untuk pembukaan acara dengan lancar. Saat pengumuman, Sita dinyatakan menjadi Juara 2 Lomba Mengarang. “Aku mau nangis tapi malu, aku masukkan kembali air mataku. Pas di kamar aku nangis tetapi nenekku tidak tahu aku nangis. Aku nangis karena aku bangga sama diri aku sendiri dan Mamaku (juga) bangga, aku senang sekali,” begitu tulisnya. Selama di Jakarta, Sita ditemani neneknya, Asmalinar, karena ibunya harus menjaga adiknya yang masih balita. Asmalinar bangga dengan prestasi cucu pertamanya itu. Dari sejak kecil hingga besar, ia yang merawat Sita di Serang sementara ibunya harus bekerja di Jakarta. “Sita itu pemalu, pendiam. Tapi selama di Jakarta saya lihat dia mampu bergaul, bahkan naik ke atas panggung segala. Saya bangga sama dia. Terima kasih kepada JAPFA yang membuat ini semua,” ujar Asmalinar dengan mata berkaca-kaca. Defilia Az Zahra, murid kelas 2 SDN 2 Sungai Langka, Pesawaran, Lampung
Gembira bermain di Dunia Fantasi, Ancol.
Sita (kiri) dan Tya (kanan) bertemu dan lekas bersahabat.
adalah peserta termuda JAPFA4Kids Awards 2014. Zahra datang didampingi ibu gurunya. Ini adalah pertamakalinya Zahra mengunjungi Jakarta. Melalui tulisan gurunya, Zahra mengaku senang sekali bisa naik pesawat ke Jakarta. Meski menjadi Juara 4 dan beberapa kali mimisan hingga tidak bisa mengikuti kegiatan secara penuh, bagi Zahra ini sungguh pengalaman yang luar biasa. “Mudah-mudahan suatu saat aku bisa ke Jakarta lagi,” ungkap Zahra berharap. Juariyah, murid kelas 5 SDN 005 Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur juga berbunga-bunga hatinya. Betapa tidak, keberangkatan tim dari Sepaku menuju Jakarta tidak hanya didampingi oleh guru pendamping tapi diantar oleh
Ambo Sakka, Kepala UPTD Pendidikan Sepaku. Juariyah cerita beberapa kali mabuk saat naik kendaraan. Tapi itu tidak menghalanginya untuk ikut bersenang-senang selama di Jakarta. Saat Malam Penghargaan, Juariyah menari Tari Padang Bulang untuk memeriahkan acara. Kertas kesan pesan yang ditulis anakanak kebanyakan berisikan ungkapan syukur dan gembira mendapat kawan baru serta mengunjungi tempat-tempat wisata di Jakarta. Ucapan terima kasih tertulis diperuntukkan bagi JAPFA. Beberapa di antaranya lantas menuliskan harapan dan doa khusus untuk JAPFA. Sucitra Ramadani dari SDN 013 Sepaku mendoakan agar JAPFA maju terus usahanya dan selalu menjadi yang nomor satu. “Tanpanya, aku tidak akan tahu tentang kota Jakarta,” tulis Citra. Beberapa hari di Jakarta bersama, membuat para peserta akrab satu dengan yang lainnya. Sita dari Cikande, misalnya, tidak perlu waktu lama untuk bersahabat dengan Tya Desmawasti Kinasih dari Wonogiri. Sebagai penanda persahabatan itu, Sita dan Tya membeli kaos dan kacamata yang serupa dan mengenakannya bersama-sama di malam terakhir. Atas semua yang pengalamannya selama mengikuti JAPFA4Kids Awards di Jakarta, Sita menuliskan: “Terima kasih ya, JAPFA, kalian telah memberikan yang terbaik buat semua anak-anak dan kita jadi banyak teman•J•
9
TULISAN UTAMA
HARI-HARI JAPFA4Kid
Penyelenggaraan JAPFA4Kids Awards mencapai puncaknya melalui kompetisi Tingkat Nasional di Jakarta. Meski kom menyenangkan. Melalui lima hari kegiatan, JAPFA tidak hanya mengajak anak-anak untuk mengenal potensi diri sendiri, m memberi inspirasi agar anak-anak mampu memba Kedatangan Minggu, 7 September 2014
Perlombaan Tingkat Nasional
Kedatangan
Lomba Menggambar
Lomba Dokter Kecil JAPFA
Defilia Az Zahra, peserta termuda dari Lampung tiba di bandara didampingi ibu gurunya. Ia datang untuk mengikuti Lomba Menggambar. Senin, 8 September 2014 Pembukaan JAPFA4Kids Awards 2014 Tingkat Nasional di Hotel Best Western The Hive, Jakarta Timur.
Lomba 5S Wisata ke Taman Mini Indonesia Indah Retno Artsanti Alif, Head of Public Relations JAPFA mendampingi anakanak tampil memperkenalkan diri di depan publik dengan percaya diri. Perlombaan Tingkat Nasional
Lomba Majalah Dinding
10
Bergaya sebelum menonton film di Teater Keong Emas
A4Kids AWARDS 2014
a. Meski kompetisi hanya berlangsung beberapa jam saja, hari-hari berikutnya dipenuhi dengan beragam pengalaman diri sendiri, melainkan juga menikmati beragam pengalaman edukatif selama di Ibukota. Semua kegiatan dirancang untuk ampu membangun Indonesia lebih baik lagi, kelak. Malam Penghargaan
Rabu, 10 September 2014 Berkunjung ke Pabrik Pakan JAPFA
Markus Koesbyanto , Direktur Keuangan JAPFA berfoto bersama para pemenang Lomba Menggambar
Tekun mendengarkan paparan tentang materi pakan ternak JAPFA Bermain di Dunia Fantasi
Selasa, 9 September 2014 Wisata ke Monumen Nasional
Berfoto bersama tiga maskot Dunia Fantasi: Dufan, Barus , dan Dufi. Kamis, 11 September 2014 Kepulangan Meneropong Jakarta dari puncak Monumen Nasional Bermain di Kidzania
Beraksi sebagai pemadam kebakaran
"Hari Kamis tanggal 11 September kami harus sudah kembali ke kampung halaman. Kami sudah kangen kepada Ibu, Bapa, adik-adik dan kakak sekeluarga dan kami juga harus kembali lagi ke bangku sekolah untuk belajar." (Kutipan jurnal Dara Eka Putri, peserta Lomba Dokter Kecil JAPFA dari SDN I Karangwangi Cirebon, Jawa Tengah)
11
TULISAN UTAMA
PARA PEMENANG Kebahagiaan terpancar dari wajah pemenang. Perjalanan jauh dan melelahkan diseling kerinduan kepada keluarga tertebus dengan kemenangan yang membanggakan. Berikut adalah para pemenang JAPFA4Kids Awards 2014:
LOMBA MENGARANG TYA DESMAWASTI KINASIH (KELAS 6) SDN 2 NGADIROJO, WONOGIRI, JAWA TENGAH
T
ya suka menonton sinetron di televisi. Sebagaimana penikmat sinetron, Tya tertarik dengan cerita yang dikisahkan bedanya Tya suka berandai-andai jika ceritanya tidak begitu tapi begini apa yang terjadi. Atau, bagaimana jika bikin cerita sendiri saja? Dan beberapa cerita pun ditulis Tya. Ia barangkali tidak menyadari bahwa itu adalah salah satu proses yang sedang ia lalui untuk menjadi penulis handal. Hingga kemudian Dewan Juri JAPFA4Kids Awards mengakui kepiawaiannya menulis dan mengukuhkannya sebagai Juara Pertama Lomba Mengarang Tingkat Nasional. Apa sih yang ditulis Tya? “Saya menulis tentang persahabatan empat anak. Satu dari mereka suka jajan sembarangan dan tidak peduli soal gizi. Sayang, orang tuanya pun tidak peduli kebiasaan buruk anaknya dan tidak
menyediakan makanan sehat di rumah. Selama ini hanya ketiga sahabatnya yang sering mengingatkan. Tapi si anak tak mau mendengarkan. Hingga suatu hari anak itu sakit perut. Kejadian itu membuatnya tersadar bahwa apa yang selama ini dikatakan ketiga sahabatnya benar. Orang tua si anak pun lantas menyadari kesalahannya,” urai Tya panjang lebar. Meski pintar mengarang, Tya belum terpikir menjadi penulis. Juara menyanyi tunggal di Kecamatan Ngadirojo ini ingin jadi penyanyi. Apapun cita-citanya, Tya bilang ibu di rumah tidak pernah mempermasalahkan. “Ibu menangis waktu telepon dan tahu saya juara pertama. Pesan ibu semoga sukses dengan apa yang dicita-citakan, bisa membanggakan sekolah dan keluarga,” ujar Tya menahan haru•J•
LOMBA MENGGAMBAR I MADE HARI ANDIKA (KELAS 4) SDN 1 PUPUAN, TABANAN, BALI
M
ade irit bicara. Perangainya lebih tenang dan cenderung pemalu dibanding anak-anak lain saat diajak bercakap. Jawabannya pun ringkasringkas. Saat ditanya kesukaannya, ia bilang lebih suka memancing ketimbang menggambar. Made pun tak tahu apakah setelah menjadi pemenang JAPFA4Kids Awards ia akan menggambar lagi atau tidak. Yang ia rencanakan saat ini adalah membeli telepon seluler dari uang hadiah lomba. Ayahnya, Kadek Yasa yang ikut mendampingi selama di Jakarta mengakui perangai anaknya. “Made memang beda dari anak lain. Ia jarang keluar rumah, tidak suka jalan-jalan, hanya nonton televisi saja
12
di rumah,” cerita Kadek. Menurut Kadek, kebiasaan lain Made adalah “corat-coret” menggambar sesuatu di rumah. Barangkali karena pemalu, Made enggan mengungkapkan kebiasaannya itu. Padahal Made pernah mewakili sekolahnya dalam lomba menggambar sekecamatan Pupuan dan meraih juara tiga. Itupula sebabnya Kadek terharu saat Made menjuarai lomba menggambar JAPFA4Kids Awards. Ia kira anak keduanya itu akan mendapat peringkat dua atau tiga seperti dulu. Waktu yang ia sisihkan untuk tidak menjual kue di pasar Pupuan selama beberapa hari terbalas sudah dengan prestasi Made di Jakarta•J•
LOMBA MAJALAH DINDING FITRI (KELAS 6), NURANNISA (KELAS 5), SILVIA ZAHROH (KELAS 5) SDN CIBEUREUM, SERANG, BANTEN
S
aat ditanya bagaimana perasaannya menjadi pemenang, Fitri, Annisa, dan Silvia serempak menjawab, “Senang!”. Betapa tidak, kerja keras mereka untuk mempersiapkan lomba terbayar lunas. Beberapa hari sebelum berlomba di Jakarta, ketiganya tekun berlatih usai pulang sekolah hingga pukul tiga sore. Di hari Sabtu, mereka berlatih dari pukul delapan pagi hingga empat sore. Apa saja yang dikerjakan? “Macammacam. Kami belajar menulis dan menempel serta menggunting dengan rapi. Yang paling susah ya menggambar orang. Tangannya susah nih buat ngebentuk badan,” cerita Fitri. Sebagai satu kelompok, masing-masing anggota punya tugas masing-masing. Fitri memang bagian menggambar. Nurannisa membuat pita-pita sementara Silvia bertugas menggunting dan menempel. Dukungan terhadap ketiganya tidak
hanya dari pihak sekolah yang menyediakan pendampingan selama latihan ataupun dari orang tua dan keluarga di rumah yang membiarkan mereka terlambat pulang sekolah tapi juga dari JAPFA Unit Cikande di Serang. Kebetulan saja, SDN Cibeureum berlokasi
tidak jauh dari Kantor Unit JAPFA di Serang. “Ada Mbak Lia dari JAPFA yang sering datang menengok kami saat berlatih,” ungkap Nurannisa. Berkat dukungan dari banyak pihak itupula yang menyebabkan ketiganya mantap berlomba hingga menjadi juara•J•
LOMBA DOKTER KECIL JAPFA GATHAN BRYAN TAMA, SUSILO, PUTRI BERLIAN WULANDARI (KELAS 6) SDN BALANGAN, BOYOLALI, JAWA TENGAH
S
ebelum maju bertanding Gathan, Susilo, dan Putri sepakat berdoa terlebih dahulu. Mereka sepertinya yakin, Tuhan akan mendengar dan mengabulkan permohonan mereka untuk dapat menjawab semua pertanyaan dengan baik. Kenyataannya tidak sesederhana itu. “Ada tujuh pertanyaan yang sulit kami
jawab,” cerita Gathan. Akibatnya nilai mereka rendah saat sesi tanya jawab. “Tapi kami menang saat babak rebutan,” tukasnya lagi. Dan bukan itu saja yang membuat kemenangan di pihak mereka. Presentasi yang disajikan Gathan tentang perilaku hidup bersih sehat di lingkungan tempat tinggal memukau perhatian Dewan Juri.
Bagi Gathan yang pernah menjuarai Lomba Deklamasi, Lomba Kotbah, dan Lomba Pidato di Boyolali ini sepertinya tampil dan bicara di hadapan banyak orang bukan masalah berarti. Itupula sebabnya Panitia menunjuknya untuk menjadi Pembawa Acara pada Malam Penghargaan. Meskipun ketiga anak menguasai materi tentang kesehatan bukan berarti mereka bercita-cita menjadi pratisi medis kelak. Hanya Putri yang dengan tegas mengatakan keinginannya untuk menjadi Dokter Umum. Saat ini Putri aktif sebagai anggota Palang Merah Remaja di Boyolali. Sementara Susilo ingin jadi Polisi agar bisa menangkap pencuri. Gathan tampak bersemangat saat ditanya soal cita-cita. Ia ingin jadi politisi seperti ayahnya yang aktif di partai. “Saya ingin mengubah citra DPR yang korup menjadi politisi yang jujur, bersih, dan bekerja keras untuk rakyat,” ujarnya mantap•J•
13
TULISAN UTAMA
PEMENANG LOMBA 5S SDN GABUS 3, SERANG, BANTEN Dengan niat untuk melakukan yang terbaik, SDN Gabus 3 menjuarai Lomba 5S pada JAPFA4Kids Awards 2014. Ia menyusul SDN 3 Cikande yang beberapa tahun sebelumnya menjuarai lomba yang sama. Prestasi yang membanggakan bagi wilayah Serang, Banten.
“M
asak orang lain bisa, saya 5S untuk mengingatkan. Perbaikan juga enggak?” begitu pikir Hj. Teti dilakukan pada fisik gedung sekolah yaitu Supriyati gemas. Kepala dengan melakukan pengecatan ulang dan Sekolah SDN Gabus 3 itu penasaran saat pemasangan rambu-rambu untuk mendengar SDN 3 Cikande menjuarai pemantapan. Sistem pencantuman label Lomba 5S pada JAPFA4Kids Awards 2012. untuk memilah barang juga dilakukan Letak kedua SDN itu tidak jauh. Teti melihat dengan rapi. sendiri bagaimana penampakan SDN Usaha keras Teti dan Komite 5S tidak siaCikande 3 yang tertata, apik, dan rapi itu sia. Kini, penampakan sekolah seluas 1600 berkat 5S. meter persegi itu terlihat berbeda dibanKarena itulah Teti tidak menyia-nyiakan ding sebelumnya. Halaman sekolah pun kesempatan saat Kampanye Gizi asri dengan tanaman hias sumbangan dari Hj. Teti Supriyati (kiri), Kepala Sekolah SDN JAPFA4Kids kembali diadakan di Serang murid-murid. Di salah satu sudut ada juga Gabus 3 dan Sumiyati (kanan) Ketua Komite 5S SDN 3 menjawab pertanyaan juri dalam Lomba pada 2013. Ia mengikuti Pelatihan 5S kebun apotik hidup yang ditanami 5S. dengan sungguh-sungguh. Juga mendesambiloto, jahe merah, lengkuas, kemangi, Solusi untuk masalah itu adalah ngarkan paparan dari Entin Sumartini, kenikir, dan mengkudu. membuat sistem pengawasan di kalangan Kepala Sekolah SDN 3 Cikande yang Barangkali itulah sebabnya saat menjuanak-anak sendiri. Setiap hari anak-anak diundang khusus untuk berbagi pengaarai Lomba 5S Tingkat Wilayah dan harus bergiliran menjadi pengawas kebersihan. laman dengan peserta 5S saat itu. maju ke Tingkat Nasional, baik Teti maupun Tugasnya: menjaga kebersihan sekolah dan Saat itu Teti baru satu bulan menjabat Sumiyati yakin mampu. “Dari awal saya menegur teman yang membuang sampah sebagai Kepala Sekolah SDN Gabus 3, ia sudah yakin menang, saya merasa harus baru saja dipindah dari SDN lain. “Niat saya memang memanfaatkan Pelatihan 5S ini untuk memulai sesuatu yang baru di SDN Gabus 3,” ujarnya. Begitu usai Kampanye Gizi, Teti membentuk Komite 5S. Dukungan dari guru-guru kemudian melancarkan pelaksanaan 5S di sekolah. Beruntungnya lagi, orang tua dan wali murid mendukung pelaksanaan 5S. Sambil menunggu anakanak pulang sekolah, mereka Perbandingan situasi SDN Gabus 3 sebelum (kiri) dan sesudah (kanan) menerapkan konsep 5S. bergiliran membersihkan lingkungsembarangan. Guru-guru juga berkewajiban sekolah. “Ketimbang mengobrol sanabisa mempertahankan prestasi yang sudah an untuk terus menerus mengingatkan sini dan jadi gosip yang tidak jelas,” tukas diraih,” kata Teti. anak-anak setiap hari. “Intinya kami harus Sumiyati, Ketua Komite 5S SDN Gabus 3. Nyatanya, SDN Gabus 3 menjadi yang cerewet untuk soal sampah ini,” tandas Sumiyati cerita, waktu istirahat mengajar nomor satu. Pada malam pemberian Sumiyati lagi. guru-guru saling berbagi masalah dan penghargaan JAPFA4Kids Awards 2014, Teti Teti cerita, selain memberikan Poster 5S, berdiskusi tentang bagaimana sebaiknya dan Sumiyati mendapat kejutan dengan Kantor JAPFA Unit Cikande juga memberi budaya 5S diterapkan di sekolah. Namun, kehadiran Agus Supriadi, Head of PGA sumbangan tempat sampah. Sehingga kini soal sampah adalah masalah yang paling JAPFA Unit Cikande untuk memberikan di masing-masing ruangan sekolah sulit karena ada saja anak yang tidak mau apresiasi atas prestasi yang membanggaterdapat satu tempat sampah dan Poster membuang sampah pada tempatnya. kan itu•J•
14
Peringkat Pemenang JAPFA4Kids Awards 2014 LOMBA
JUARA
PEMENANG
Mengarang
Juara I
Tya Desmawasti K SDN 2 Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah
Juara II
Sitta Resqi Regina SDN Cimasuk, Serang, Banten
Juara III
Herlinda SDN 005, Sepaku, Kalimantan Timur
Juara IV
Rani Cahyadiati SDN 2 Tamansari, Pesawaran, Lampung
Juara I
I Made Hari Andika SDN 1 Pupuan, Jembrana, Bali
Juara II
Dwina Ninadiah SDN Gabus 3, Serang, Banten
Juara III
Sisna Bela Adelia Putri SDN 3 Kerjolor, Wonogiri, Jawa Tengah
Juara IV
Defilia Az Zahra SDN 2 Sungai Langka, Pesawaran, Lampung
Juara I
SDN Cibeureum, Serang, Banten
Juara II
SDN Balangan, Boyolali, Jawa Tengah
Juara III
SDN 005 Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur
Juara IV
SD 095172 Saragihras, Simalungun, Sumatera Utara
Juara I
SDN Balangan, Boyolali, Jawa Tengah
Juara II
SDN 013 Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur
Juara III
MIS Miftahussalam, Simalungun, Sumatera Utara
Juara IV
SDN 1 Karangwangi, Cirebon, Jawa Barat
Juara I
SDN Gabus 3, Serang, Banten
Juara II
SDN 01 Loli Tasiburi, Donggala, Sulawesi Selatan
Juara III
SDN 01 Kerjo Kidul, Wonogiri, Jawa Tengah
Juara IV
SDN 096745 Dolok Merangir, Simalungun, Sumatera Utara
Menggambar
Majalah Dinding
Dokter Kecil
5S
15
KAMPANYE GIZI
KAMPANYE GIZI DI BANDUNG BARAT DAN JAKARTA UTARA Dua lokasi Kampanye Gizi kali ini sangat berbeda situasinya. Di Bandung Barat, perjalanan ditempuh dengan susah payah akibat kondisi jalan yang kurang layak. Sementara di Jakarta Utara, perjalanan relatif mudah karena ketersediaan jalan tol menuju lokasi. Yang menarik, kini ada kegiatan baru dalam Kampanye Gizi yaitu: Lomba Koki Kecil di hari pertama kegiatan.
U
sai libur bulan puasa dan lebaran bulan Juli lalu, Program JAPFA4Kids kembali meneruskan perjalananan menemui anak-anak bangsa yang berada di berbagai pelosok tanah air. Pada bulan Agustus, Kampanye Gizi diadakan di Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Meskipun secara geografis Saguling terletak di wilayah Bandung Barat, dalam peta kerja PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) Bandung Barat adalah wilayah kerja Unit Cianjur. Di lapangan staf Unit Cianjur dan peternak mitra JAPFA turun tangan, bahu-membahu menyukseskan Kampanye Gizi. Pada September, Kampanye Gizi diadakan di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Ini memang lokasi yang tidak seperti biasanya karena diadakan di wilayah Jakarta, tempat dimana Kantor Pusat JAPFA berada. Sejatinya, Kampanye Gizi JAPFA4Kids adalah kegiatan utama Program JAPFA4Kids. Ia merupakan salah satu dari kegiatan kepedulian sosial JAPFA yang ditujukan bagi murid-murid Sekolah Dasar Negeri di sekitar Unit Daerah JAPFA. Kampanye Gizi di Cilincing kali ini diselenggarakan dengan tujuan khusus untuk melengkapi kerja bersama JAPFA dan Yayasan Meek Nusantara untuk membudayakan konsep 5S (Seiri/Pilah, Seiton/Tata, Seiso/Bersihkan, Seiketsu/ Mantapkan, Shitsuke/Biasakan) kepada para penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda, Cilincing. Meski berbeda lokasi, kegiatan kedua Kampanye Gizi sama seperti yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu dua hari. Hari pertama kegiatan diisi dengan Pelatihan Dokter Kecil JAPFA bagi murid perwakilan sekolah peserta dan Pelatihan 5S bagi guru-guru sekolah peserta.
16
menghadirkan pecatur-pecatur andalannya untuk bermain Catur Simultan melawan sepuluh anak-anak dan sepuluh guru dari sekolah peserta. Mulai Kampanye Gizi di Bandung Barat hingga seterusnya, penilaian terhadap para pecatur cilik peserta Catur Simultan diubah. Jika sebelumnya hanya mencari pecatur yang bertahan paling akhir melawan pecatur lawan, kini langkah-langkah saat bermain pun mendapatkan penilaian. Meski ia kalah di tengah permainan, jika strategi yang digunakan dinilai baik, pecatur cilik akan dicatat dan mendapatkan peluang untuk diundang ke ajang bergengsi JAPFA Chess Festival di Jakarta. Kampanye Gizi JAPFA4Kids di Jakarta Utara menambah data Petugas medis tengah memeriksa kesehatan rongga mulut peserta Kampanye Gizi. kepesertaan Program JAPFA4Kids. Hingga September, Kampanye Gizi telah untuk mengenal pangan lokal di daerahmenjangkau sebanyak 468 sekolah, 88.300 nya masing-masing. Lomba diikuti oleh tim siswa, dan 5.028 guru yang tersebar di yang terdiri dari tiga anak, perwakilan dari berbagai wilayah di Indonesia. masing-masing sekolah peserta. Hari kedua adalah puncak acara yang BANDUNG BARAT diisi dengan Pemeriksaan Kesehatan dan Kampanye Gizi pada 28-29 Agustus lalu Pembagian Paket Gizi bagi seluruh murid mengambil lokasi di Kecamatan Saguling. peserta, pembagian kenang-kenangan Ini adalah kecamatan ke-16 di Kabupaten bagi sekolah peserta, dan Gebyar Budaya Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat yang yang berisi beragam penampilan kreasi baru diresmikan 2011 lalu. Ia merupakan seni dari murid-murid sekolah peserta. hasil pemekaran dari Kecamatan Batujajar. Tidak berhenti di situ, Kampanye Gizi Kehadiran JAPFA pada 2009 di Saguling masih terus berlanjut hingga lima bulan ke membantu warga mengembangkan depan melalui pembagian Paket Gizi satu potensi mereka sebagai peternak. Sukarya, kali dalam satu bulan. Dalam kunjungannya salah seorang peternak mitra yang ditemui kembali ke sekolah-sekolah, JAPFA mengaku puas dengan usaha peternakan melakukan evaluasi dan pendampingan ayamnya. Sebelum memutuskan menjadi terhadap implementasi materi Pelatihan 5S peternak ayam, Sukarya bekerja serabutan dan Dokter Kecil. sebagai buruh panggul dengan penghasilMeneruskan komitmen perusahaan an tak menentu. Ia kini mampu menghiuntuk turut mendukung olahraga catur di dupi keluarga dan membangun rumah Indonesia, Program JAPFA4Kids bekerja sendiri. Anak kandangnya, Hendi Supriyadi sama dengan JAPFA Chess Club (JCC) Kelas Pelatihan Dokter Kecil JAPFA diampu Public Relations Department JAPFA dan Puskesmas setempat. Sementara Pelatihan 5S diampu oleh Training and Communications Department JAPFA. Ada yang baru di hari pertama Kampanye Gizi, yaitu diadakannya Lomba Koki Kecil. Ini adalah ajakan bagi anak-anak
bahkan sudah mandiri menjadi peternak mitra JAPFA dengan nama sendiri. Kampanye Gizi JAPFA4Kids di Saguling diikuti oleh delapan sekolah dasar yaitu: SDN Girimukti, SDN Jalupang, SDN Cipangeran, SDN 3 Cikande, SDN Sinarsaluyu, SDN 1 Jati, SDN 2 Jati, dan SDN Jatibaru dengan jumlah peserta 1.491 anak dan 102 orang guru yang ikut terlibat. Kali ini Program JAPFA4Kids bekerja sama dengan Puskesmas Saguling menyelenggarakan Pelatihan Dokter Kecil JAPFA dan pemeriksaan kesehatan anak peserta Kampanye Gizi. Hj. Yeti Heryani SKM, Kepala Puskesmas Saguling menyatakan kegembiraannya bisa bekerja sama dengan JAPFA. ”Puskesmas Saguling baru buka Januari 2014. Kampanye Gizi JAPFA4Kids membantu kami memeriksa kondisi anak-anak Saguling. Kami antusias mengikuti kegiatan ini karena ini juga Pelatihan Dokter Kecil pertama bagi kami,” ujarnya. Di kelas Pelatihan 5S, Siti Nurhasanah dan Daini Yustia, dua guru dari SDN Cikande 3 tak kalah antusias mendalami materi. Menurut mereka, Pelatihan 5S memberi motivasi untuk merawat sekolah agar lebih tertata lagi. Selain itu, Daini
berpendapat, ”Materi 5S membuat saya menyadari bahwa menjadi guru harus kreatif, selalu membuat ide-ide baru saat mengajar. Ini penting agar kelak anak-anak mampu menghasilkan sesuatu yang baru pula”. Di antara guru-guru yang menjadi peserta Kampanye Gizi Saguling, ada pula yang menjadi peternak mitra JAPFA. Dua di antaranya adalah Suherman, guru SDN Jatibaru dan Dadang, guru SDN Jati I. Keduanya terhitung berkerabat, karena isteri Dadang adalah keponakan Suherman. Dadang mengikuti jejak Suherman yang lebih dulu bermitra dengan JAPFA. Dadang sudah sejak tiga tahun lalu beternak ayam, populasi ayamnya kini 6700 ekor. Sementara Suherman baru satu tahun lalu dengan populasi 2200 ekor. Keduanya mengaku senang bisa terlibat dalam Kampanye Gizi. Kerja sama JAPFA dan peternak di Saguling memang istimewa. Rudiawan Setiadarma, Head of Region Jawa Barat II PT Ciomas Adisatwa mengonfirmasi kondisi ini. “Ada kedekatan tersendiri antara JAPFA dengan peternak di sini,” katanya. Untuk itu Rudiawan tak lupa mengucapkan terima kasih atas bantuan sukarela para peternak
dalam Kampanye Gizi. Di Saguling, infratruktur yang buruk punya dampak sampingan, yaitu mempererat pertemanan. Fresdi Pratama, staf Technical Service JAPFA Cianjur menceritakan pengalamannya saat bertugas. ”Jika sedang tugas lapangan di Saguling dan hujan turun, jalan menjadi licin dan rawan dilewati. Di saat seperti itu saya tidak bisa langsung pulang kembali ke kantor. Para peternak berbaik hati menemani saya mengobrol sambil minum kopi menunggu cuaca membaik”. Dalam acara Gebyar Budaya, Kelompok seni Degung dari SDN Sinar Saluyu, salah satu peserta Kampanye Gizi mempersembahkan tembang Sunda berjudul ”Sabilulungan (kerja sama)”. Rahmat, pelatih Degung menjelaskan lagu itu menggambarkan kerja sama antara JAPFA dan penduduk Saguling. Salah satu penggalan syairnya berbunyi: ”sabilulungan enteng ulah potong/sabilulungan persatungan tembong” artinya: ”kerja sama jangan sampai putus, kerja sama supaya persatuan betul-betul tampak”. Sementara itu Kepala UPTD Saguling , Dadang Supardan menyatakan terima kasihnya pada JAPFA atas penyeleng-
LOMBA KOKI KECIL JAPFA UPAYA MELESTARIKAN KULINER LOKAL
S
iang itu hati Dela Anggraini, Salsa Nadila, dan Shaeila Putri Maefuroh murid kelas 6 SDN 02 Marunda, Cilincing, Jakarta Utara membuncah. Ketiganya tidak mampu menyembunyikan kegembiraannya saat diumumkan sebagai juara pertama Lomba Koki Kecil JAPFA. Menu andalan mereka: ikan bandeng bakar. Sederhana memang, namun sambal-nya membuat para juri jatuh hati. Di Marunda, budidaya ikan bandeng adalah salah satu mata pencaharian penduduk. Tak heran jika bandeng mudah diperoleh dengan harga relatif murah. Pilihan pada bahan yang berasal dari daerah setempat menjadi nilai tersendiri dalam lomba masak ini. Dela, Salsa, dan Shaeila adalah peserta Lomba Koki Kecil JAPFA kedua setelah yang pertama kali di Bandung Barat pada
Mangunsong Belsazar, Kepala Unit Cianjur PT Ciomas Adisatwa (kiri) dan Drs. Dadan Supardan MMPd, tengah menyaksikan Lomba Koki Kecil JAPFA di Bandung Barat, Jawa Barat.
Agustus lalu. Anak-anak mampu menyiapkan masakan dan menyajikannya dengan baik. Retno Artsanti Alif, Head of Public Relations JAPFA yang menggagas lomba memasak ini mengaku bangga dengan kerja anak-anak. “Mereka hebat semua,” ujarnya di sela penjurian. Juri lainnya pun
mengakui kepiawaian anak-anak. Tak jarang proses penjurian berjalan alot karena semua masakan dirasa enak. Menurut Artsanti, Lomba Koki Kecil JAPFA diadakan sebagai upaya untuk melestarikan tradisi kuliner di daerah sebagai warisan leluhur. “Anak-anak perlu mengenal masakan yang diolah dari bahan-bahan yang tersedia di sekitar mereka. Saya percaya kuliner lokal tak kalah sedap, bahkan bisa jadi lebih bergizi karena diolah dari sumbersumber terpercaya,” jelas Artsanti lagi. Lomba Koki Kecil ini selanjutnya menjadi pelengkap Kampanye Gizi JAPFA4Kids. Di sini anak diajak untuk tidak hanya mengonsumsi makanan bergizi namun juga mengenal, mencintai, dan yang penting adalah mampu mengolahnya menjadi masakan yang lezat•J•
17
KAMPANYE GIZI sekolah. Materi itu bagus karena memberi inspirasi untuk mengelola sekolah dengan perspektif yang berbeda,” kata Amin di sela pelatihan. Lain lagi Rome Manik, guru SDN 04 SDN Marunda. Menurut Manik, “Bagian terberat adalah menjadikan 5S sebagai sebuah pembiasaan. Kita kan sudah telanjur nyaman dengan kebiasaan lama. Saya berharap saja semoga setelah pelatihan ini kami mampu menjadi lebih baik lagi”. JAKARTA UTARA Pada hari kedua, acara penutupan Kampanye Gizi JAPFA4Kids bulan berikutKampanye Gizi di Cilincing berlangsung nya dilaksanakan pada 23-24 September meriah. Di kiri kanan panggung tampak 2014. Berbeda dari yang biasanya, kegiatan sepasang ondel-ondel yang menjadi memilih lokasi di Kecamatan Cilincing, maskot masyarakat Betawi. Deretan tamu Pemerintah Kota Jakarta Utara, Provinsi DKI tampak didominasi para wanita, kebanyakJakarta – dan bukannya di sekitar Unit an dari Yayasan Meek Nusantara. Daerah JAPFA. Ada Tati Gozali, Ketua Yayasan Meek dan Mieke Kolonas anggota Yayasan Meek, kemudian Ika Lestari Aji, Kepala Suku Dinas Sosial Pemkot Jakarta Utara; Christine Wibisono, Komisaris Independen JAPFA; dan Retno Artsanti Alif, Head of Public Relations JAPFA. Terlihat pula Muhammad Zen, Asisten Kesejahteraan Christine Wibisono, Komisaris Independen JAPFA (berdiri Tati Gozali, Ketua Yayasan Meek memberikan Kotak Masyarakat Pemkot Jakarta di belakang) bernyanyi bersama anak-anak di panggung Perlengkapan UKS kepada Kepala Sekolah peserta Gebyar Budaya di Jakarta Utara, DKI. Kampanye Gizi Jakarta Utara, DKI Utara dan Heryanto Ath, Head of Training and Communications JAPFA. cara interaktif, “Misalnya saat belajar cuci Selain pemilihan lokasi yang tidak biasa, Menurut Muhammad Zen, Pemda tangan karena diperagakan bersamakerja sama yang terjalin pun istimewa. Kali Jakarta Utara saat ini sedang bekerja keras sama”. ini Tim Program JAPFA4Kids bekerja sama untuk mewujudkan Jakarta Utara sebagai JAPFA Training and Communications dengan Yayasan Meek Nusantara. Ini adalah “wilayah pengembangan layak anak” . Salah Departemen yang dalam kerja sebelumnya sebuah yayasan yang bergerak dalam satu upaya untuk itu adalah pemenuhan telah menyelenggarakan Pelatihan 5S bagi bidang sosial demi meningkatkan kesejahgizi bagi anak-anak usia dini dan program penghuni Rusunawa Marunda, kali ini teraan masyarakat, di antaranya masyarakat sekolah sehat. “Dalam hal ini Kegiatan turun tangan membantu Program penghuni Rusunawa Marunda. Kampanye Gizi JAPFA4Kids sesuai dengan JAPFA4Kids secara penuh di lapangan. Sebelumnya, Yayasan Meek Nusantara program Pemda Jakarta Utara,” kata Zen. Tidak melulu untuk kelas Pelatihan 5S bagi bekerja sama dengan JAPFA menyelengUntuk itulah ia mengucapkan terima kasih guru-guru, tapi juga membantu koordinasi garakan Pelatihan 5S bagi penghuni atas kerja bersama JAPFA dan Pemda kegiatan. Rusunawa Marunda. Kampanye Gizi Jakarta Utara kali ini. Muhammad Amin, Kepala Sekolah SDN JAPFA4Kids di Cilincing kemudian melengSementara Tati Gozali mengaku sangat 01 Marunda mengatakan hampir semua kapi kerja bersama kedua belah pihak bahagia dan bersyukur bisa terlibat dalam materi yang diberikan dalam kelas 5S dengan pusat perhatian kepada anak-anak kegiatan Program JAPFA4Kids kembali. sudah dilakukan di sekolahnya. Ia bahkan dan manajemen sekolah dasar yang Sebelumnya Yayasan Meek sudah pernah menerapkan sistem denda sebesar 20ribu berlokasi tidak jauh dari Rusunawa bekerja sama dalam penyelenggaraan rupiah bagi warga sekolah yang memMarunda. Pelatihan Dokter Kecil JAPFA di beberapa buang sampah sembarangan. Uniknya Terdapat empat sekolah dasar yang ikut sekolah peserta Kampanye Gizi. Tati uang denda tidak dikumpulkan untuk dalam Kampanye Gizi kali ini yaitu: SDN 01 berharap kegiatan bersama ini sungguh sekolah, melainkan diberikan kepada Marunda, SDN 02 Marunda, SDN 03 bermanfaat bagi warga sekolah yang mereka yang melaporkan adanya tindak Marunda, SDN 04 Marunda ditambah sebagian besar adalah penghuni Rusunawa pelanggaran. dengan TK Al Muhajirin. Meski jumlah Marunda•J• Jadi tidak perlu lagi 5S? “Bukan begitu. sekolah sedikit, jumlah peserta banyak Materi 5S tetap bisa kami terapkan di yaitu: 2.168 anak dan 118 guru. garaan Kampanye Gizi di wilayah kerjanya. Kegiatan itu sesuai dengan program Pemda Kecamatan untuk mendukung tiga indikator utama Indeks Pembangunan Manusia yaitu pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Untuk hal yang terakhir itu terkait dengan adanya kemitraan antara JAPFA dan peternak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
18
Pelatihan Kelas Dokter Kecil JAPFA dan pemeriksaan kesehatan JAPFA4Kids bekerja sama dengan Puskesmas Cilincing. Ety Ekowati S.Kep, salah seorang pengajar dari Puskesmas Cilincing mendukung kelas Dokter Kecil JAPFA. “Kami mengucapkan terima kasih kepada JAPFA karena di Cilincing belum semua sekolah dasar memiliki program Dokter Kecil,” ujarnya usai mengajar. Karena pengajarnya senang, para calon Dokter Kecil JAPFA pun antusias mengikuti kelas. Asifah, murid kelas 4 SDN 02 Marunda adalah salah satunya. Rupanya Asifah bercita-cita jadi dokter kelak. Itu sebabnya ia bersungguh-sungguh saat di kelas pelatihan. Meski begitu, ia bilang paling suka jika materi diberikan dengan
PANGGUNG JAPFA4Kids
Bandung Barat - Jawa Barat, 29 Agustus 2014 DEGUNG RAMPAK TARI DAN RAMPAK NYANYI Degung adalah kumpulan/ seperangkat alat musik dari Sunda. Pada awalnya, gamelan degung hanya dimainkan secara instrumental. Perkembangan berikutnya dimasukkanlah nyanyian/tembang Sunda. Kini, tarian dimasukkan dan menjadi bagian dari menjadi satu kesatuan pertunjukan degung sehingga namanya menjadi Degung Rampak Tari dan Rampak Nyanyi•J•
Jakarta Utara - DKI Jakarta, 24 September 2014
DRAMA: MURTADO, MACAN KEMAYORAN Murtado adalah pemuda anak mantan Lurah Kemayoran yang baik, suka menolong, rendah hati, pintar mengaji, dan pintar ilmu bela diri. Banyak orang menyukainya. Layaknya seorang pemuda, Murtado jatuh hati pada seorang gadis bernama Midah. Kala itu Belanda memercayakan Kemayoran untuk diawasi oleh Bek Lihun dan Mandor Bacan. Bek adalah istilah untuk penarik pajak – asal katanya dari wijkmeester namun lidah Betawi menyebutnya sebagai bekmeester atau bek saja. Satu ketika, Mandor Bacan menaruh hati dan mengganggu Midah, sehingga terjadi perkelahian antara Mandor Bacan dan Murtado. Mandor Bacan yang kalah melapor ke Bek Lihun yang kemudian menyebar fitnah bahwa
Murtado telah membunuh. Upaya ini gagal dan polisi melepasnya karena tidak ada bukti. Bek Lihun lantas menyuruh pembunuh bayaran untuk menghabisi Murtado. Namun upaya ini kembali gagal. Mandor Bacan dan Bek Lihun akhirnya
menyesali perbuatannya. Mereka berkawan dengan Murtado dan bersama menjaga keamanan kampung dari perampok dan menyatakan perlawanan terhadap penjajahan Belanda•J•
19
GALERI FOTO
1
4
6
5
7
1. Guru-guru peserta Pelatihan 5S Bandung Barat, Jawa Barat berfoto bersama dua trainer mereka Iryanti dan Sugito. 2. Rudiawan Setyadarma, Head of Region Jawa Barat II PT Ciomas Adisatwa memberikan sambutan dalam Kampanye Gizi di Bandung Barat, Jawa Barat. 3. Ki-ka: M. Zen, Asisten Kesejahteraan Masyarakat Pemkot Jakarta Utara; Hasnah MPd, Kepala Seksi Pendidikan Dasar Cilincing; Tati Gozali, Ketua Yayasan Meek; dan Ika Lestari Aji, Kepala Suku Dinas Sosial Pemkot Jakarta Utara memperhatikan jalannya pemeriksaan kesehatan gratis untuk anak-anak peserta Kampanye Gizi Jakarta Utara, DKI.
20
3
2
8
4. GM Susanto Megaranto, MN Surya Wahyudi, dan MI Tirta Chandra Purnama hadir bersamaan dalam Kampanye Gizi di Jakarta Utara, DKI. Tampak mereka berfoto bersama tiga pecatur terbaik Catur Simultan yaitu: Jonathan, Ahmad, dan Khaerul. 5. DOC, maskot anak ayam JAPFA memeriahkan Kampanye Gizi di Jakarta Utara, DKI. Kemanapun ia pergi, anak-anak selalu mengejarnya. 6. Perwakilan dari Yayasan Meek yang hadir berfoto bersama Kepala Sekolah peserta Kampanye Gizi di Jakarta Utara, DKI usai serah terima alat ukur berat badan. 7. Maya Pradjono, Corporate Secretary JAPFA berfoto bersama pemenang Lomba Majalah Dinding JAPFA4Kids Awards 2014. 8. Heryanto Ath, Head of Training and Communications JAPFA berfoto bersama pemenang Lomba 5S JAPFA4Kids Awards 2014.