POLA KOMUNIKASI BADAN BAITUL MAL KOTA LANGSA DALAM MENINGKATKAN MINAT MASYARAKAT UNTUK BERZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH
SKRIPSI
Oleh
SAYUTI NIM. 211001334 Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa Fakultas/Jurusan : Dakwah/KPI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI( IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA T.A. 2016 M/ 1437 H
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, Dinyatakan Lulus Dan Disahkan Sebagai Tugas Akhir Penyelesaian Program Sarjana S-1 Dalam Ilmu Komunikasi Islam Pada Hari/Tanggal Rabu , 11 Juni 2015 M
Di Langsa PANITIA SIDANG MUNAQASYAH SKRIPSI Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
SAMSUAR, MA
BAHTIAR, MA
Anggota
Anggota
YUSMAMI, MA
MUHAMMAD AMIN, S.TH, MA
Mengetahui: Dekan Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) zawiyah Cot Kala Langsa
Dr. H. RAMLY M. YUSUF, MA NIP.19571010 198703 1 002
KATA PENGANTAR Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat Qudrah dan Iradah-Nya penulis telah dapat meyelesaikan sebuah skripsi yang berjudul “Pola Komunikasi Badan Baitul Mal Kota Langsa dalam Meningkatkan Minat Masyarakat untuk Berzakat, Infaq dan Shadaqah” selanjutnya shalawat dan salam kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membina umat manusia dari masa kebodohan kepada generasi yang berilmu pengetahuan. Skripsi dapat diselesaikan karena adanya bantuan dan masukan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampai ucapan terimakasih yang tiada terhingga kepada : 1. Bapak Dr. H. Zulkarnaini,MA selaku Rektor IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa. 2. Bapak Drs. H. Zakaria, AB. MM, sebagai ketua jurusan Dakwah IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa. 3. Bapak Ismail Sulaiman, Mar. Com, sebagai ketua prodi KPI IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa. 4. Bapak Samsuar, MA selaku pembimbing pertama. 5. Bapak Bahtiar, MA selaku pembimbing kedua 6. Bapak Hamzah, MA, selaku penasehat akademik IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa 7. Ayah dan ibu tersayang, atas pengorbanan dan dukungan do’a dalam penyusunan skrisi ini.
i
Ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada seluruh keluarga (Ibu, Abang, Kakak) yang telah memberikan motivasi dalam mendukung segala kegiatan perkulianhan dan juga ikut memberikan dorongan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Disamping itu juga penulis mengucapkan terima kasih kepada teman – teman seperkuliahan yang telah ikut memberikan masukan, baik secara langsung maupun secara tidak langsung dalam penulisan skripsi ini. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih terdapat berbagai kekurangan, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis menerima kritikan yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini serta untuk pengetahuan penulis di masa mendatang. Akhirul kalam, kepada Allah jua kita berserah diri dan semoga skipsi dan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin ya rabbal ‘alamin.
Langsa,
Sayuti
ii
Pebruari 2016
DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL KATA PENGANTAR ......................................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii ABSTRAK ........................................................................................................... v
BAB I
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 8 C. Penjelasan Istilah ........................................................................... 8 D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 11 E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 11 F. Sistematika Pembahasan ............................................................... 12
BAB II
: TINJAUAN TENTANG POLA KOMUNIKASI DAN ZAKAT A. Konsep Pola Komunikasi 1. Pengertian Pola Komunikasi ................................................... 14 2. Unsur-Unsur Komunikasi ........................................................ 18 3. Ruang Lingkup Komunikasi.................................................... 23 4. Ciri-Ciri Komunikasi ............................................................... 29 B. Konsep Zakat, Infaq dan Shadaqah 1. Pengertian Zakat, Infaq dan Shadaqah dan Dasar Hukumnya .............................................................. 32 2. Golongan Yang Berhak Menerima Zakat................................ 36 3. Tujuan Zakat dan Hikmahnya ................................................. 41
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian .............................................................................. 45 B. Lokasi Penelitian ........................................................................... 46 C. Sumber Data .................................................................................. 46
iii
D. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................... 48 E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 50 F. Pengecekan Keabsahan Data ......................................................... 52 G. Pedoman Penulisan ........................................................................ 52 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kantor Baitul Mal Kota Langsa ....................... 53 B. Penerapan Pola Komunikasi yang dilaksanakan di Baitul Mal Kota Langsa ................................................................................... 61 C. Peningkatan Minat Masyarakat untuk Berzakat, Infaq dan Shadaqah........................................................................................ 69 D. Analisa Penulis .............................................................................. 73 BAB IV : PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................... 76 B. Saran – Saran ................................................................................. 78
DAFTAR KEPUSTAKAAN DAFTAR LAMPIRAN
iv
ABSTRAK Komunikasi merupakan salah satu bagian kehidupan yang sangat penting bagi manusia. Sebab sebagian besar kehidupan manusia dipenuhi dengan komunikasi. Karena dengan komunikasi manusia bisa saling tukar informasi, dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa komunikasi maka tidak akan tercapai secara maksimal dalam mendapatkan sebuah hasil yang diinginkan. Untuk mencapai hal tersebut tidak boleh melakukan komunikasi secara asalasalan, harus diperlukan adanya sebuah pola komunikasi. Zakat, infaq dan shadaqah merupakan ibadah yang cukup dikenal masyarakat, seiring dengan perkembangan dakwah Islam di Indonesia, maka ulama-ulama kita juga sekaligus memperkenalkan ibadah ini. Zakat, infaq dan shadaqah tidak hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga kepentingan bersama karena Islam mempunyai konsep menegakkan keadilan sosial. Baitul Mal Kota Langsa merupakan lembaga pemerintah yang mengelola dana zakat,infaq dan shadaqah. Pola komunikasi langsung atau tidak langsung yang digunakan Baitul Mal Kota Langsa dalam meningkatkan minat masyarakat untuk berzakat, infaq dan shadaqah merupakan sebuah komunikasi yang sangat penting dalam menyampaikan pesannya kepada para masyarakat. Berdasarkan permasalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi yang dilakukan oleh Baitul Mal Kota Langsa Dalam miningkatkan minat masyarakat untuk berzakat, infaq dan shadaqah Dalam penelitan skripsi ini penulis memakai jenis pendekatan penelitian kualitatif yang menitikberatkan pada kajian dan analisis tentang data- data primer dan data-data sekunder serta wawancara lapangan yang mendukung tentang ketentuan mengenai pola komunikasi. Data yang terkumpul berupa bahan-bahan komunikasi yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti dan selanjutnya akan dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan dari hasil penelitian ini Baitul Mal Kota Langsa melakukan berbagai macam pola komunikasi untuk meningkatkan minat masyarakat untuk berzakat, infaq dan shadaqah, diantaranya Baitul Mal Kota Langsa menggunakan pola komunikasi satu arah, dua arah, kelompok, persuasif dan juga komunikasi massa yang sangat berperan penting yaitu sebagai media yang menginformasikan tentang Baitul Mal Kota Langsa. Kendala dan hambatan yang dihadapi Badan Baitul Mal Kota Langsa yang sering ditemukan dalam pengelolaan zakat antara lain karena secara umum pemahaman umat Islam tentang zakat masih sangat minim dibanding pemahaman mereka tentang shalat, puasa, dan kewajiban syariat lainnya. Misalnya saja tentang zakat perusahaan dan zakat profesi, sehingga banyak sumber dana yang belum tergali. Sebagian masyarakat yang masih menggunakan pola tradisional, yakni memberikan zakat langsung kepada ulama dan tokoh masyarakat lainnya untuk kemudian didistribusikan kepada umat serta masih adanya kelemahan dalam aspek SDM pengelola zakat
v
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Komunikasi
merupakan
kebutuhan
setiap
manusia
dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya, bahkan hampir tidak mungkin lagi jika ada seseorang yang dapat menjalani hidupnya tanpa berkomunikasi dengan orang lain. Sebab tanpa berkomunikasi manusia tidak akan bisa menjalankan fungsinya sebagai pembawa amanah dari Allah SWT di muka bumi (khalifah). Komunikasi ialah hubungan kontak langsung maupun tidak langsung antar manusia, baik individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak, komunikasi merupakan bagian dari kehidupan itu sendiri karena manusia melakukan komunikasi dalam pergaulan kehidupannya. 1 Pada umumnya komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi melakukan sesuatu hubungan, karena manusia adalah makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri melainkan satu sama lain saling membutuhkan. Hal ini termaktub dalam Alqur’an surah alhujarat ayat 13 :
Artinya :Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa 1
Widjaya, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, (Jakarta : PT. Rineka Cipta,2000),Cet. 2
h. 26
2
bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.( Q.S.Al-Hujarat : 13) Hubungan individu yang satu dengan yang lainnya dapat dilakukan dengan
berkimunikasi,
dengan
komunikasi
manusia
mencoba
pula
melaksanakan kewajibannya sebagi manusia. 2 Zakat sebagai rukun Islam merupakan kewajiban setiap muslim yang mampu untuk membayarnya dan diperuntukan bagi mereka yang berhak menerimanya. Dengan pengelolaan yang baik, zakat merupakn sumber dana potensial yang dapat dimanfaatkan untuk memajukan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. 3 Masalah kemiskinan di Indonesia saat ini dirasakan sangat mendesak untuk ditangani. Salah satu ciri umum adalah kondisi masyarakatnya yang miskin tidak memiliki prasarana, dasar perumahan dan pemukiman yang memadai, kualitas, lingkungan yang kumuh dan tidak layak huni.padahal dalam firman Allah menjelaskan :
2
Toto Tasmora, Komunikasi Dakwah, ( Jakarta : Gaga media Pratama, 1997), h. 6 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat
3
h. 20
3
Artinya :Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.(Q.S. Attaubah : 60) Akhir-akhir ini kuat berkembang arus pemikiran untuk mengembalikan fungsi Baitul Mal sebagaimana pada masa Rasulullah SAW atau masa Khulafa Al-Rasyidin, atau masa sesudahnya yang lebih dikenal dengan masa kegemilangan zakat pada madsa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Azis yang mengalami surplus zakat. Pada waktu itu sudah tidak ada lagi orang yang berhak menerima zakat (mustahik), karena semua sudah menjadi muzakki. Dana zakat sudah melimpah ruah, bahkan untuk pemuda yang ingin menikah tetapi tidak mempunyai kesangggupan membayar emas kawin, khalifah membantunya sehingga pemuda tersebut bisa melangsungkan perkawinannya. Selanjutnya zakat juga dipinjamkan kepada petani untuk mengolah tanahnya yang
tidak
mempunyai
mudal
usaha
dan
mereka
diminta
untuk
mengembalikannya sesudah masa dua tahun dan sesuai dengan jumlah dana yang dipinjamkan (tanpa penambahan bagi hasil). Potensi
dana
zakat
dapat
menunjang
terwujudnya
sistem
kemasyarakatan Islam yang berdiri atas prinsip-prinsip: ummatan wahidah, musawamah (persamaan derajat), ukhuwah islamiyah (persaudaraan islam), dan takaful ijma’(tanggung jawab bersama). Zakat menjadi unsur penting
4
dalam mewujudkan keseimbangan dalam distribusi harta dan keseimbangan tanggung jawab individu dalam masyarakat. 4 Zakat yang didalamnya terdapat amanat umat yang harus diatur dan disalurkan kepada yang berhak sesuai dengan aturan agama, jelas memerlukan pengaturan dan pengelolaan yang dapat mencapai tujuan yang diharapkan secara efektif dan efesien. Jadi, dengan melalui pengelolaan ZIS yang dilakukan secara profesional agar dapat meningkat minat masyarakat untuk berzakat, infaq dan sedekah. Diantara hikmah disyariatkannya mengeluarkan zakat ialah bahwa pendistribusiannya dan pendayagunaan yang baik mampu memperbaiki kedudukan masyarakat dari sudut moral dan material dimana ia dapat menyatukan anggota-anggota masyarakatnya seolah-olah menjadi sebuah satu, tubuh. Selain dari itu, zakat juga dapat membersihkan jiwa anggota masyarakat dari sifat pelit dan bakhil. Zakat juga merupakan benteng keamanan dalam sistem ekonomi Islam dan sebagai jaminan kearah stabilisasi dan keseimbangan sejarah sosial sebuah masyarakat.5 Seiring dengan berjalannya waktu, pada tanggal 17 Rabiul Awal 1427 H bertepatan dengan tanggal 6 April 2006 M Baitul Mal Kota Langsa didirikan. Walaupun
mendapat
dukungan
pemerintah,
para
amil
Baitul
Mal
melaksanakan tugas dan fungsinya berdasarkan prinsip profesionalisme dan
4
Lili Bariadi, Zakat dan Wirausaha, (Jakarta : CV. Pustaka Amri, 2005), h.7. Muhammad Abdul malik, Zakat 1001 Masalah dan solusinya ( Jakarta : Pustaka Cerdas, 2003), h.167. 5
5
independensi agar dapat menarik minat masyarakat untuk berzakat, infaq dan sedekah, Baitul Mal Kota Langsa hadir memberikan jawaban dan konteribusi kepada umat yang berada dalam wilayah Kota Langsa dengan tujuan untuk mensejahterakan umat. Salah satu upaya Baitul Mal Kota Langsa untuk mensejahterakan umat ialah dengan menyalurkan dana zakat, infaq dan sedekah yang telah dikelola kapada para mustahik yang benar-benar membutuhkan. Namun demikian, meskipun Baitul Mal Kota Langsa telah menjalankan fungsinya sebagai lembaga amil yang jujur dan terpercaya dalam mengelola harta agama yang kemudian disalurkan kepada mustahik yang berhak menerimanya sesuai dengan tuntunan agama yakni Al-Qur’an dan Hadis. Dalam menciptakan tatanan kehidupan yang baik diperlukan Badan Baitul Mal Kota Langsa yang dapat meningkatkankan minat masyarakat untuk berzakat, infaq, shadaqah serta mengelola harta zakat, infaq dan shadaqah. Agar hal tersebut diatas dapat berjalan dengan sesuai dengan yang diharapkan, dibutuhkan pola komunikasi yang baik, karena kegagalan dan keberhasilan seseorang dibidang apapun sangat ditentukan oleh cara dia berkomukasi. 6 Hal ini disebabkan kesan petama yang muncul dari setiap pribadi baik positif atau negatif dapat terlihat bagaimana saat berkomunikasi, hingga pada akhirnya penilaian tersebut dijadikan pedoman gambaran kepribadian, bahkan bisa menentukan hasil akhir pekerjaan yang dilakukan.
6
Poernomo, Publik Speaking, ( Jakarta : R.cardo, 2008). H. 5
6
Merujuk pada paparan diatas, maka dapat digambarkan bahwa pola komunikasi memiliki hubungan yang erat sekali dengan keberhasilan dalam meningkatkan minat masyarakat untuk berzakat, infaq dan shadaqah. Dengan kata lain keberhasilan tersebut ditentukan dengan kemampuan berkomunikasi. Dengan demikian, kemampuna berkomunikasi bagi Badan Baitul Mal Kota Langsa sangat mutlak diperlukan. Untuk menjadikan komunikasi Badan Baitul Mal Kota Langsa terutama dalam meningkatkan minat masyarakat untuk berzakat, infaq dan shadaqah, dituntut kejelian dalam mempola komunikasi tersebut. Di mana pola komunikasi disesuaikan dengan posisinya dan disesuaikan juga untuk masyarakat. Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an
Artinya : Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan, siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. dan Dia-lah Tuhan yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.(Q.S. Ibrahim : 4)
Kejelian dalam memformat pola komunikasi oleh Badan Baitul Mal Kota Langsa dapat memudahkannya dalam memahami fungsi komunikasi, karena tindakan atau perbuatan lebih efektif dari ucapan dalam berkomunikasi.
7
Sehingga dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berzakat, infaq dan shadaqah dan berjalan sesuai yang diharapkan. Ketika Badan Baitu Mal hendak menerapkan pola komunikasi terutama dalam meningkatkan minat masyarakat untuk berzakat, infaq dan shadaqah, maka harus diperhatikan juga bagaimana kondisi masyarakatnya dari berbagai aspek. Sehingga akan memudahkan sdalam melakukan proses komunikasi dan menjadi daya tarik tersendiri. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT :
Artinya :
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.(Q.S. Ali Imran : 159)
Dengan demikian, untuk menjadikan komunikasi dalam meningkatkan minat masyarakat untuk berzakat, infaq dan shadaqah yang efektif. Badan Baitul Mal Kota Langsa harus memahami fungsi komunikasi, melaksanakan proses komunikasi. Dan jeli memformat pola komunikasinya.
8
Pola komunikasi Badan Baitul Mal Kota Langsa yang harus diterapkan agar berhasil “mencuri” maksud dari mencuri adalah menarik hati masyarakat sehingga mau memberikan sebagian hartanya untuk dizakatkan. Dalam mewujudkan pengembangan dalam bidang penambahan ZIS yang lebih maju, Badan Baitul Mal Kota Langsa memiliki cara-cara khusus untuk menarik minat masyarakat Kota Langsa untuk berzakat, infaq dan sedekah serta mengelola harta ZIS dengan baik, sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Dari beberapa uraian tersebut di atas, penulis tertarik untuk mengkaji dan menganalisa tentang : POLA KOMUNIKASI BADAN BAITUL MAL KOTA LANGSA DALAM MENINGKATKAN
MINAT
MASYARAKAT
UNTUK
BERZAKAT,
INFAQ DAN SEDEKAH.
B. Rumusan Masalah Sebagaimana pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan permasalahan yang akan dikaji: 1. Bagaimana pola komunikasi yang dilaksanakan di Baitul Mal Kota Langsa ? 2. Apa saja Hambatan bandan Baitul Mal dalam Meningkatan minat masyarakat untuk berzakat, infaq dan sedekah ?
C. Penjelasan Istilah Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam mendefinisikan judul, maka peneliti akan memberi makna dari kata-kata berikut: 1. Pola Komunikasi
9
suatu proses atau cara dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang ada gilirannya akan tiba pada saling pengertian mendalam.7 2. Baitu Mal Kota Langsa Baitul Mal Kota Langsa adalah sebuah lembaga/badan yang bersifat indenpenden
yang
mempunyai
kewenangan
untuk
melaksanakan
pengelolaan zakat, infaq, sedekah, wakaf dan harta agama lainnya yang bertujuan untuk menjaga kemaslahatan umat serta menjadikan Badan Baitul Mal Kota langsa sebagai Wali dan Pengawas terhadap anak yatim piatu serta mengelola harta agama yang tidak ada wali/kepemilikan berdasarkan Syariat Islam baik berada di tingkat provinsi, kabupaten, kota dan gampong yang berada di wilayah pemerintahannya. Baitul Mal Kota langsa dibentuk berdasarkan S.K Walikota Langsa No.12/2006. Dalam melaksanakan kegiatan sehari-harinya, Baitul Mal Kota Langsa memberikan santunan zakat kepada fakir dan miskin, memberikan beasiswa kepada pelajar, menghimpun zakat dari muzakki, memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat miskin yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya, menyetorkan zakat serta menyalurkannya kepada masyarakat yang berhak menerimanya dan lain-lain sesuai dengan prinsip yang telah dilakukan pada masa Rasulullah dan prinsip syariat Islam.8 7
Hafied Cangra, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Bandung: Raja Grafindo Persada,1998),h.20 8 Khairul Fuady, Anggota Bidang Pendistribusia dan Pendayagunaan Zakat, Hasil Wawancara, Langsa, 1 April 2014
10
3. Meningkatkan Menaikkan (derajat, taraf dan sebagainya), mempertinggi (produksi, dan sebagainya) 9 Yang dimaksung penulis adalah memperbanyak jumlah masyarakat untuk berzakat, infaq dan shadaqah. 4. Minat Adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan, menaruh minat. 10 5. Zakat menurut bahasa adalah berkah, tumbuh, bersih, dan baik. Sedangkan dari segi istilah fikih berarti sejumlah harta yang diwajibkan Allah untuk diserahkan kepada orang-orang yang berhak.11 6. Infaq Infaq adalah pengeluaran derma setiap kali seseorang muslim menerima rezeki (karunia) dari Allah, sejumlah yang dikehendaki dan direlakan oleh si penerima rezeki.12 7. Shadaqah Shadaqah ialah pemberian dari seseorang muslim secara suka rela tanpa dibatasi waktu dan jumlah tertentu, atau disebut juga suatu pemberian yang
9
Departemen Pendidikan Nasional, “Kamus Besar Bahasa Indonesia” (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 657 10 Ibid...,h.660 11 Sayyid Sabid, Fikih Sunnah, terj. Asep Sobari dkk, Cet ke 1 (Semarang : CV. Toha Putra, 1978), h. 34 12 BAZIS, Pedoman Pengelolaan Zakat dan infaq, Sedekah, (Jakarta : BAZIS, 1992),h.2
11
dilakukan oleh seseorang sebagai suatu kebijaksanaan dengan tujuan mengharapkan ridha dari Allah SWT.13 D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut 1.
Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi Badan Baitul Mal Kota Langsa.
2.
Untuk mengetahui apa saja yang menjadi hambatan badan Baitil Mal dalam meningkatan minat masyarakat untuk berzakat, infaq dan shadaqah.
E. Manfaat Penelitian Untuk akademis dan praktis manfaat dari penelitian ini sebagai berikut: 1.
Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang Komunikasi dalam pengetahuan tentang penggunaan pola komunikasi Badan Baitul Mal Kota Langsa dalam meningkatkan minat masyarakat untuk berzakat, infaq dan sedekah melalui kegiatan penelitian sebagai perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam penelitian dan pengabdian masyarakat.
2.
Dengan diketahuinya permasalahan dalam memahami tentang pola komunikasi Badan Baitul Mal Kota Langsa, maka pihak lain yang
13
M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam, Cet ke 2 ( Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004), h. 84
12
berwenang dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalahmasalah tersebut. 3.
Penelitian ini juga akan bermanfaat bagi masyarakat, khususnya cara komunikasi Badan baitul Mal Kota Langsa untuk meningkatkan minat masyarakat
untuk
pengembangan
berzakat,
ZIS,
karena
infaq dengan
dan
sedekah
diketahuinya
dalam tentang
rangka pola
komunikasi Badan Baitul Mal, akan memberikan saran dan kritik sebagai masukan dalam rangka makin menyempurnakan pemahaman untuk pengetahuan yang bersangkutan dan mengambil langkah-langkah dalam rangka tercapainya tertib komunikasi. F. Sistematika Pemahasan Sesuai dengan permasalahan diatas, maka sistematika pembahasan dalam skripsi ini adalah : Bab pertama merupakan bab pendahuluan yang merupakan kerangka dasar dan acuan dalam penelitian ini yang terdiri dari uraian tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, penjelasan istilah, tujuan dan manfaat penelitian. Bab dua diuraikan pembahasan tentang kajian teoritik yang berkaitan dengan pengertian komunikasi, unsur-unsur komunikasi, proses komunikasi, Macam-macam pola komunikasi, pengertian zakat, infaq dan shadaqah, landasan hukumnya, golongan yang berhak menerima zakat, tujuan dan hikmah zakat.
13
Bab tiga merupakan metodologi penelitian yang akan menguraikan tentang
jenis
penelitian,
lokasi
penelitian,
sumber
data,
instrumen
pengumpulan data dan teknik analisis data. Bab empat merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari gambaran umum lokasi penelitian yaitu Badan Baitul Mal Kota Langsa, penerapan pola komikasi Badan Baitul mal Kota Langsa dalammeningkatkan minat masyarakat untuk berzakat, infaq dan shadaqah, serta analisa penulis.. Bab lima merupakan penutup dari uraian dan analisa yang terdiri dari kesimpulan dan saran.