PAHAM INSTITUSIONAL Oleh Kelompok V Samriyah (090231100023) Sulaihah Safitri Arief (090231100029) Subaidah (090231100031) Ach Sayuti (090231100067) Mahdi mashuri (090231100075) Idris (0902311000) Kardian arby
A. PENDAHULUAN. Aliran pemikiran ekonomi Institusional muncul di daratan Amerika Serikat pada tahun 20-an dan aliran sejarah institusional dikembangkan di Jerman. Aliran pemikiran ekonomi dan aliran sejarah memiliki sedikit persamaan yaitu samasama menolak metode klasik. Tetapi aliran institusional menolak ide eksperimentasi sebagaimana yang di anut oleh aliran sejarah.
Salah satu tokoh aliran institusional adalah THORSTEIN BUNDE VEBLEN (18571929).dia adalah seorang anak dari sembilan bersaudara dari keluarga miskin.dari latar belakang kehidupan yang serba kekurangan itulah dia sering bersikap skeptis dan getir sehingga dia banyak mendapat julukan dari orang-orang diantara julukannya yaitu maverik dan iconoclast. Pendidikan awal yang ditempuh Veblen adalah bidang filsafat, yang diambilnya di Johns Hopkins University dan Yale University.
INTI DARI ALIRAN INSTITUSIONAL o
Kemunculan pemikiran aliran institusional diawali dengan kritik pedas Thorsten Veblen atas dasar teori dan implementasi ekonomi klasik dan neoklasik sebagaimana dalam gagasan adam smith yang menempatkan manusia sebagai makhluk super rasional. Veblen menentang penadapat tersebut. Menurutnya, manusia tidak hanya memiliki rasio tapi juga memiliki perasaan, kecenderungan, instink, dan kebiasaan yang terikat dengan budayanya.
Dan juga kritik veblen dalam teori klasik yaitu karena klasik terlalu menyederhanakan penomena ekonomi dan mengabaikan aspek non ekonomi seperti kelembagaan dan lingkungan. Padahal Veblen menilai pengaruh keadaan & lingkungan sangat besar terhadap tingkah laku ekonomi masyarakat.
LANJUTAN,,,,,,,,,,,,,,
Veblen juga berpandangan bahwa lingkungan fisik dan material dimana manusia berada sangat mempengaruhi kecenderungan manusia dan pandangannya mengenai dunia dan kehidupannya. Orang yang hidup dalam lingkungan yang kondusif untuk bekerja maka ia akan cenderung memiliki etos kerja baik. Hubungan manusia dengan lingkungan akan mempengaruhi pola interaksi antar manusia dengan kekayaannya (property), sistem politik/hukum, falsafah hidup dan agama/keyakinannya. Interaksi manusia yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya tersebut mendorong lahirnya kelembagaan sebagai penopang tegaknya interaksi yang harmonis, dinamis, dan pasti. Veblen mendefinisikan kelembagaan sebagai ”cara melakukan sesuatu, berfikir tentang sesuatu,dan mendistribusikan sesuatu yang dihasilkan dari aktivitas kerja”.
Veblem membagi kelembagaan (institusional) menjadi dua:kelembagaan teknologi dan kelembagaan seremonial. 1. Kelembagaan teknologi meliputi mesin pengolah (machine process), penemuan, metoda produksi, teknologi dll. 2. Kelembagaan seremonial meliputi serangkaian hak-hak kepemilikan (set of property rights), struktur sosial dan ekonomi, kelembagaan keuangan, dll. Perubahan kelembagaan teknologi akan mendorong perubahan kelembagaan seremonial
MOTIVASI KONSUMEN Viblen (1899) menulissebuah judul the theory of laisure class teori ini menceritakan perilaku kelas orang-orang kaya, dimana mereka berlomba-lomba merngumpulkan kekayaan sebagai motif kekuatan.benda-benda yang di kumpilkan merupakan gambaran konsumsi mewah (conspicuous consumtion). Dan kelas santai (laisure class) adalah kelasnya orangorang kaya yang sebenarnya mempunyai kesenggangan yang banyak (conspicuous laisure) suka konsumsi mewah dan boros,suka pamer sehingga prilakunya dapat mubazir (conspicuous waste) dan dapat menjurus kepada keserakahan materi (pecuaniary emulation)
PERILAKU PENGUSAHA Dalam buku yang berjudul the theory of business (1904) . Pengusaha bagi viblen bukanlah penggerak ekonomi akan tetapi penyabot,masyarakat industri di kurung oleh mesin dan manusia di atur secara mekanistik, manusia bekerja sesua dengan mesin,peraturan mesin dan disiplin mesin.
PENENTANGAN INSTITUSIONAL TERHADAP KLASIK.
Menurut institusional sebagai manusia kita harus mempunyai sifat perasaan tidak hanya logika saja. Maksud dari pernyataan tersebut kita tidak harus terus menerus mengeksploitasi SDA sebagai kegiatan ekonomi. Kita sebagai manusia harus mempunyai instink, dimana kita harus bekerja demi memenuhi kebutuhannya. Hal ini jelas sekali bahwa institusional menentang sistem ekonomi menurut Klasik. Paham yang di anut oleh Klasik adalah paham utilitarianisme. Paham ultranisme adalah suatu paham yang menghalalkan segala cara untuk mencapai kebahagiaan material melalui pendekatan-pendekatan rasional.
Sedangkan institusional menganut paham Behaviorisme, dimana manusia merupakan makhlik multidimensi. Artinya jika manusia memilih sebuah keputusan bukan karena satu faktor saja, tetapi faktor lainnya jg. Veblen memandang utilitarisnisme yang menjadi ruh ekonomi klasik dan neoklasik harus bertanggungjawab atas lahirnya paham hedonisme yang telah menjadikan ilmu ekonomi sebagai ilmu mencari kekayaan semata. Menurut Veblen, ilmu ekonomi klasik dan neoklasik telah telah mengabaikan peran sentral kelembagaan dalam mendistribusikan kekayaan.
TOKOH-TOKOH INSTITUSIONAL LAINNYA a) b) c) d)
Wesley Clair Mitchel. Gunnar Karl Myrdal. Joseph A. Schumpeter. Douglas North.
Terimakasih Jus’t Development ‘09