PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III YANG DIAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE LABORATORIUM DAN METODE EKSPOSITORI DI SDN CIRACAS 04 PAGI JAKARTA TIMUR
SKRIPSI
Oleh
SEPTY EKA SAFITRI 0701045212
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA 2011
PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III YANG DIAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE LABORATORIUM DAN METODE EKSPOSITORI DI SDN CIRACAS 04 PAGI JAKARTA TIMUR
SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh SEPTY EKA SAFITRI 0701045212
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA 2011
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Mahasiswa
: Septy Eka Safitri
Fakultas
: FKIP
NIM
Program Studi
: 0701045212 : PGSD
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya
saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar
kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya
dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah
ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila terbukti meyakinkan saya melakukan lagiat, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di FKIP UHAMKA.
Jakarta, Agustus 2011
Yang membuat pernyataan
Septy Eka Safitri
i
ii
PERSEMBAHAN
Sebuah skripsi ini ku persembahkan khusus teruntuk Ibuku Sukatiningsih, dan Bapakku Sugiyatno S.Pd yang telah memberikan dorongan baik secara materil mapun non materil serta mendoakanku dengan tulus. Adikku Istiqomah, Keluarga besar Sastrosuwarto dan Kariyo Yang selalu memberikan nasihat yang sangat berguna , berkat merekalah penulis memiliki kekuatan untuk terus semangat dan optimis dalam menghadapi kehidupan ini. Sahabat ku personil KM yang selalu memberikan suportnya yaitu Riski Sari Utami (Ayie), Rohmatuh Jannah (Oma), Rindang Wijayanti Raharjo (Ndankdut), Riski Amalia (Cankey), Sartika Apriyani (Tince), Sofia Fitriyani (Ncop), Siti Hilyatun (Boil), dan Sumarni Febriyanti (Mpeb). Teman – teman PGSD S1 yang selalu memotivasi dan mamberikan inspirasi khususnya teman-teman kelas E. Serta Orang – orang yang aku sayangi, yang selalu memotivasi serta mendoakanku dalam menyelesaiakan skripsi ini.
iii
ABSTRAK
SEPTY EKA SAFITRI. NIM : 0701045212. Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III Yang Diajarkan Dengan Menggunakan Metode Laboratorium dan Metode Ekspositori di SDN Ciracas 04 Pagi Jakarta Timur. Skripsi : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA, Juli 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode laboratorium dan metode ekspositori. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen. Variabel bebas: metode laboratorium dan metode ekspositori. Variabel terikat: hasil belajar matematika. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Ciracas 04 Pagi Jakarta Timur kelas III pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011. Sampel yang diteliti sebanyak 70 siswa yang terdiri dari 33 siswa kelas eksperimen dan 37 siswa kelas kontrol. Uji instrumen dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dengan Korelasi Point Biserial didapat 20 soal yang valid dan 10 soal tidak valid. Uji reliabilitas dengan K-R 20 didapat = 0,815 > 0,329 = , maka instrumen reliabel. Uji normalitas menggunakan uji Lilliefors. Untuk kelas eksperimen didapat = 0,0922 < 0,1542 = , sedangkan kelas kontrol didapat = 0,0652 < 0,1456 =
, maka dapat disimpulkan bahwa kedua sampel
berdistribusi normal. Uji homogenitas menggunakan uji Fisher, diperoleh = 1,527 < 1,808 =
, dapat disimpulkan sampel kedua data tersebut
berasal dari populasi yang homogen. Rata-rata skor kelas eksperimen didapat sebesar 16,045 dan rata-rata skor untuk kelas kontrol sebesar 14,162. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t, didapat = 2,350 > 1,998 = , dengan taraf signifikansi α = 0,05. Hal ini berarti tolak , maka hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan metode laboratorium dan metode ekspositori.
iv
ABSTRACT
SEPTY EKA SAFITRI. NIM: 0701045212. Differences Mathematics Learning Outcomes Students Taught With Class III The Laboratory Methods and Method Using expository in Ciracas SDN 04 Pagi Jakarta. Paper: Study Programs Elementary School Education Departement,The School of Teacher Training and Pedagogy of University of Muhammadiyah Prof. Dr.HAMKA, July 2011. This research aims to know there is or do not there are differences in mathematics learning outcomes of students taught using laboratory methods and expository methods. This research uses quasi-experimental methods. Independent variables: laboratory methods and expository methods. Dependent variable: the results of studying mathematics. The hypothesis proposed in this study were: "There are significant differences mathematics learning outcomes of students taught using laboratory methods and methods ekpositori". The research was conducted at SDN 04 Pagi Jakarta Ciracas class III in the second semester of the school year 2010/2011. Samples studied as many as 70 students consisting of 33 students and 37 students a class experiment control class. Test instrument with validity and reliability testing. Test the validity of the Point Correlation Biserial obtained 20 valid questions and 10 questions are not valid. KR 20 reliability test with acquired = 0.815> 0.329 = , then the instrument reliable. Test for normality using Lilliefors test. For the experimental class obtained = 0.0922 <0.1542 = , while the control class derived = 0.0652 <0.1456 =
, it can be concluded that both samples are normally
distributed. Homogeneity test using Fisher's test, obtained = 1.527 <1.808 , it can be concluded that the second sample data derived from a = homogeneous population. The average score of 16.045 obtained experimental class and the average score of 14.162 for the control class. Hypothesis testing using t-test, obtained = 2.350 > 1.998 = , with significance level α = 0.05. This means starting , the results of this study concluded that there are significant differences in mathematics learning outcomes of students taught with the laboratory methods and expository methods.
v
PRAKATA
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, karena atas kehendak- Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang selalu setia dan telah mengikuti ajaran- NyA. Penulisan skripsi yang berjudul “ Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III Yang Diajarkan Dengan Menggunakan Metode Laboratorium dan Metode Ekspositori di SDN Ciracas 04 Pagi Jakarta TImur “ ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan SI PGSD Universitas Muhmmadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah bersedia memberikan bantuan, bimbingan dan arahan kepada penulis, sejak proses penelitian sampai selesainya penulisan skripsi ini. Rasa terimakash dan penghargaan yang tak terhingga penulis sampaikan kepada yang terhormat : 1.
Dr. Sukardi, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.
2.
Drs. Kusmadjid, M.Pd selaku Ketua Program Studi PGSD.
vi
3.
Dra. Rahmiati, M.Psi selaku Sekretaris Program Studi PGSD sekaligus dosen pembimbing II yang telah banyak membantu memberikan arahan dan pandangan dalam penulisan sehingga skripsi ini dapat disusun dengan baik.
4.
Dr. Sigid Edy Purwanto, M.Pd, sebagai dosen pembimbing I yang telah memberikan arahan, kritik dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5.
Seluruh Dosen Program Studi PGSD yang telah memberikan ilmunya bagi penulis.
6.
Seluruh staf dan karyawan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka yang telah membantu penulis dalam berbagai hal sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
7.
Drs. R. Sudarmaji, M.MPd, sebagai kepala sekolah SDN Ciracas 04 Pagi Jakarta Timur yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
8.
Permina Sidarbutar, S.Pd , sebagai guru kelas III A di SDN Ciracas 04 Pagi Jakarta Timur.
9.
Hj. Wardiana, S.Pd , sebagai guru kelas III B di SDN Ciracas 04 Pagi Jakarta timur.
10. Seluruh guru dan karyawan SDN Ciracas 04 Pagi Jakarta Timur. 11. H. Supriyadi, BA , sebagai kepala sekolah SDN Batu Ampar 06 Pagi yang telah memberikan izin untuk melakukan uji validitas.
vii
12. Bapak dan Ibu ku tercinta yang senantiasa selalu mendukung dan memotivasi, serta mendoakanku tanpa putus asa. 13. Adikku yang selalu memotivasi serta mendoakanku. 14. Seluruh rekan-rekan mahasiswa khususnya program studi PGSD UHAMKA
terutama kelas E serta sahabat-sahabat yang telah
memberikan dorongan dan semangat kepada penulis. Mengakhiri pengantar ini, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun yang dapat berguna bagi penulis kelak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya Jakarta, Agustus 2011
Septy Eka Safitri
viii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ....................................................................................... i Lembar Persetujuan........................................................................................ ii Lembar Persembahan ..................................................................................... iii Abstrak ........................................................................................................... iv Prakata ............................................................................................................ vi Daftar Isi ........................................................................................................ x Daftar Lampiran ............................................................................................ xii Daftar Tabel ................................................................................................... xiv Daftar Gambar................................................................................................ xvi BAB I
PENDAHULUAN ................................................................. 1 A. Latar Belakang.................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ......................................................... 5 C. Pembatasan Masalah ........................................................ 5 D. Perumusan Masalah .......................................................... 6 E. Tujuan Penulisan .............................................................. 6 F. Manfaat Penulisan. ........................................................... 6
BAB II
KAJIAN TEORI ...................................................................... 8 A. Kerangka Teoritis ............................................................. 8 1. Hakikat Belajar Matematika ....................................... 8 a. Hakikat Belajar ...................................................... 8 b. Hakikat Hasil Belajar ............................................ 11 c. Hakikat Matematika .............................................. 13
ix
d. Hakikat Hasil Belajar Matematika ........................ 15 2. Metode Laboratorium ................................................. 16 3. Metode Ekspositori..................................................... 21 4. Hakikat Bangun Datar ................................................ 23 B. Kerangka Berfikir ............................................................. 30 C. Rumusan Hipotesis .......................................................... 31 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN.............................................. 32 A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................... 32 B. Metode Penelitian ............................................................. 32 C. Populasi dan Sampel Penelitian ...................................... 34 D. Definisi Operasional ....................................................... 34 E. Variabel Penelitian .......................................................... 35 F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ................................ 36 G. Uji Coba Instrumen .......................................................... 36 H. Teknik Analisis Data ....................................................... 41
BAB IV
HASIL PENELITIAN ........................................................... 45 A. Deskripsi Uji Coba Instrumen Penelitian ........................ 45 B. Deskripsi Data ................................................................. 46 C. Pengujian Persyaratan Analisis Data .............................. 50 D. Pengujian Hipotesis.......................................................... 51
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ............................ 53 A. Simpulan ......................................................................... 53 B. Implikasi ......................................................................... 54 C. Saran ................................................................................ 55
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 56 LAMPIRAN ................................................................................................... 58 RIWAYAT HIDUP
x
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Jadwal Penelitian ................................................................................ 58 Lampiran 2. RPP Kelompok Eksperimen ............................................................... 60 Lampiran 3. RPP Kelompok Kontrol ...................................................................... 99 Lampiran 4. LKS .................................................................................................... 138 Lampiran 5. Tes Formatif ....................................................................................... 147 Lampiran 6. Kunci Jawaban ................................................................................... 156 Lampiran 7. Kisi-kisi…………………………………………………..................163 Lampiran 8. Soal ..................................................................................................... 165 Lampiran 9. Kunci Jawaban ................................................................................ ..173 Lampiran 10. Analisis Validitas................................................................................ 174 Lampiran 11. Contoh Perhitungan Analisis Validitas............................................ ...175 Lampiran 12. Tabel Reliabilitas K-R20 ................................................................. ...177 Lampiran 13. Perhitungan Reliabilitas K-R20 .......................................................... 178 Lampiran 14. Analisis Daya Pembeda ...................................................................... 179 Lampiran 15. Tabel Daya Pembeda .......................................................................... 180 Lampiran 16. Perhitungan Daya Pembeda ................................................................ 181 Lampiran 17. Tabel Taraf Kesukaran ....................................................................... 182 Lampiran 18. Perhitungan Taraf Kesukaran ............................................................. 183 Lampiran 19. Soal .................................................................................................. ..184 Lampiran 20. Kunci Jawaban ................................................................................... 190 Lampiran 21. Skor Hasil Belajar Kelompok Eksperimen ...................................... ..191 Lampiran 22. Skor Hasil Belajar Kelompok Kontrol ............................................... 192 Lampiran 23. Distribusi Frekuensi Kelompok Eksperimen ...................................... 194 Lampiran 24. Distribusi Frekuensi Kelompok Kontrol ............................................ 199 Lampiran 25. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen .............................................. 204
xi
Lampiran 26. Uji Normalitas Kelompok Kontrol ..................................................... 206 Lampiran 27. Uji Homogenitas................................................................................. 208 Lampiran 28. Uji t ..................................................................................................... 210 Lampiran 29. Tabel Kritis r Product Moment........................................................ ...213 Lampiran 30. Tabel Kritis L untuk Uji Normalitas................................................... 214 Lampiran 31. Nilai-nilai Untuk Distribusi F .......................................................... ..215 Lampiran 32. Nilai-nilai Dalam Distribusi t ............................................................. 219 Lampiran 33. Surat Keterangan Uji Coba Intrumen ........................................... .....220 Lampiran 34. Surat Keterangan Izin Mengadakan Riset ..........................................221 Lampiran 35. Surat Keterangan Telah Mengadakan Uji Coba Istrumen ..................222 Lampiran 36. Surat Keterangan Telah melakukan Penelitian ...................................223 Lampiran 37. Lembar Konsultasi 1........................................................................... 224 Lampiran 38. Lembar Konsultasi 2........................................................................... 225 Lampiran 39. Foto-foto Mengajar ............................................................................. 226
xii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Sebaran Jumlah Subjek ............................................................................. 35 Tabel 2. Indeks Kesukaran ...................................................................................... 40 Tabel 3. Klasifikasi Daya Pembeda ........................................................................ 42 Tabel 4. Klasifikasi Butir Uji Coba Instumen Penelitian ........................................ 46 Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kelompok Eksperimen ............................................ 47 Tabel 6. Distribusi Frekuensi Kelompok Kontrol ................................................... 49 Tabel 7. Jadwal Penelitian ................................................................................ ....60 Tabel 8. Kisi-kisi ..................................................................................................... 165 Tabel 9. Kunci Jawaban..........................................................................................175 Tabel 10. Analisis Validitas ...................................................................................... 176 Tabel 11. Reliabilitas ............................................................................................. ..179 Tabel 12. Analisis Daya Pembeda ...................................................................... .....181 Tabel 13. Daya Pembeda .......................................................................................... 182 Tabel 14. Taraf Kesukaran .................................................................................. ....184 Tabel 15. Kunci Jawaban ...................................................................................... ...192 Tabel 16. Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III A ...................................193 Tabel 17. Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III B…….. ......................... 194 Tabel 18. Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III A………………….......195 Tabel 19. Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III B .................................... 196 Tabel 20. Distribusi Frekuensi Kelompok Eksperimen ........................................ ....197 Tabel 21. Distribusi Frekuensi Kelompok Kontrol ................................................ ..202 Tabel 22. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen ..................................................... 207 Tabel 23. Uji Normalitas Kelompok Kontrol…… .................................................. 209 Tabel 24. Nilai Kritis dari r Product Moment ..................................................... .....216 Tabel 25. Nilai Kritis L Untuk Uji Liliefors ............................................................. 217
xiii
Tabel 26. Daftar Distribus F .................................................................................. 218 Tabel 27. Nilai Presentil Untuk Distribusi t ................................................... ........221
xiv
Daftar Gambar Halaman Gambar 1. Histogram Dan Poligon Hasil Belajar Matematika Kelompok Eksperimen .......................................................................... 48 Gambar 1. Histogram Dan Poligon Hasil Belajar Matematika Kelompok Kontrol ................................................................................ 50
xv
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini perkembangan ilmu pengetahuan di segala bidang menyebabkan kemajuan peradaban manusia berkembang menjadi pesat, salah satunya pada bidang pendidikan. Oleh karenanya semakin berkembang ilmu pengetahuan di bidang pendidikan menuntut manusia untuk mencapai pendidikan yang bermutu dan baik. Sebagaimana tercantum di dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Pasal 1, Tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu. “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan dirinya diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.” 1 Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Melalui sekolah siswa dapat belajar berbagai
hal.
Metode
pembelajaran
yang
efektif
akan
membantu
meningkatkan hasil belajar siswa, terlebih lagi dengan mata pelajaran yang kurang diminati siswa yaitu matematika. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern mempunyai peran dalam berbagai disiplin dan memajukan daya fikir manusia. Mata pelajaran perlu diberikan kepada semua siswa dari 1
Tim Redaksi Fokusmedia. 2006. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 SISDIKNAS. Bandung: Fokusmedia. hlm. 2
1
2
sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kreatif, serta kemampuan bekerja sama. Sesuai dengan paradigma pendidikan bagi anak khususnya anak sekolah dasar (SD), maka strategi yang harus diimplementasikan dalam mengembangkan kedua obyek dalam matematika yakni obyek langsung dan obyek tidak langsung adalah penerapan pendekatan perkembangan anak. Artinya perkembangan anak harus menjadi dasar dalam memberikan pembelajaran matematika. Berdasarkan hasil kelulusan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) tahun ajaran 2009-2010 tingkat Sekolah Dasar (SD) telah di umumkan, hasil Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) yang diikuti oleh siswa dan siswi kelas enam SD/MI di DKI Jakarta tahun ini sangat memuaskan. Dari 141.043 peserta yang mengikuti ujian, siswa yang lulus ujian mencapai 141.011 atau sebesar 99,98 persen. Artinya siswa yang tidak lulus hanya berjumlah 32 atau 0,02 persen. Padahal penentuan kelulusan untuk SD/MI merupakan wewenang mutlak dari sekolah dengan mengacu standar minimal kelulusan yang ditetapkan sekolah masing-masing. Tetapi tetap saja masih ada yang tidak lulus. Diantara mata pelajaran yang lain, matematikalah yang rata-rata paling rendah. Rata-rata nilai mata pelajaran yang diujikan yaitu mata pelajaran bahasa Indonesia mencapai 7,40 , mata pelajaran Matematika 6,89, dan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 7,00.
3
Dengan kegiatan di dalam kelas yang membuat siswa lebih aktif dan mendominasi maka daya tangkap siswa terhadap pelajaran matematika lebih besar dan memungkinkan meningkatkan hasil belajar siswa. Nilai matematika yang rendah dapat disebabkan oleh pengajaran yang lebih didominasi guru. Guru lebih aktif dibandingkan siswa. Siswa hanya penerima informasi. Metode yang dipakai guru dalam proses belajar mengajar adalah metode ekspositori, dalam pelaksanaannya guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang fakta data atau informasi, kemudian siswa bertanya, lalu guru mengetes pemahaman siswa dengan latihan. Proses ini telah mengabaikan isi perkembangan individu siswa sebagai manusia yang tidak hanya diajar secara intelektual, tetapi diperlukan kemampuan mengambil makna dari apa yang diperolehnya. Jika pembelajaran matematika dapat dirancang dengan metode yang baik maka akan menghasilkan suasana yang menyenangkan pada murid untuk belajar, dan mereka pun akan semangat untuk mempelajarinya. Salah satu metode yang yang dipakai untuk mengembangkan keaktifan siswa adalah metode laboratorium. Siswa dapat aktif dalam mengkontruksi maupun mengorganisir belajarnya sendiri dengan memanfaatkan segala fasilitas yang disediakan oleh guru sebagai laboran, guru bersifat fasilitator. Matematika mengkaji benda abstrak (benda pikiran) yang disusun dalam suatu sistem aksiomatis dengan menggunakan simbol (lambang) dan penalaran deduktif. Jika konsep-konsep yang dipelajari oleh siswa kurang dikuasai dengan baik maka siswa akan mengalami kesulitan-kesulitan belajar
4
matematika untuk tahap selanjutnya. Matematika berangkat dari prinsipprinsip dasar yang lebih mudah kemudian membentuk konsep yang lebih kompleks (sukar), sehingga dengan metode laboratorium ini diharapkan siswa dapat menguasai materi dengan baik yang akan menuntun mereka untuk mengembangkannya. Konsep bangun datar seperti persegi, persegi panjang, segitiga, dan trapesium dalam matematika menjadi sangat akrab dengan kehidupan manusia, karena terdapat banyak aspek kehidupan manusia yang bersentuhan dengan masalah bangun datar. Banyak hal yang dapat diarahkan oleh guru pada bangun datar. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode atau pendekatan baru dalam pembelajaran yaitu metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif sehingga siswa dapat menemukan dan mengkonstruksi pengetahuannya sendiri sehingga mereka sadar bahwa yang mereka pelajari berguna bagi hidupnya nanti. Siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai pengarah dan pembimbing, serta membantu siswa dalam mencapai tujuannya. Tugas guru hanya sebagai fasilitator dan pengelola kelas yang bekerja sama untuk menemukan pengetahuan yang baru, guru membantu siswa menghubungkan antara pengetahuan yang baru bagi siswa dengan apa yang telah diketahui oleh siswa. Dengan memperhatikan beberapa hal tersebut di atas, maka menjadi perhatian peneliti untuk mengadakan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III Yang Diajarkan dengan Menggunakan Metode Laboratorium Dan Metode Ekspositori”.
5
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan
uraian
pada
latar
belakang
diatas,
maka
dapat
diidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Mengapa hasil belajar matematika siswa relatif masih rendah? 2. Mengapa mata pelajaran matematika dianggap siswa sebagai mata pelajaran yang kurang menarik? 3. Apakah metode ekspositori dalam pembelajaran matematika dianggap siswa kurang menarik dan menyenangkan bagi siswa? 4. Apakah metode laboratorium dapat membuat pembelajaran matematika lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa? 5. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa antara yang diajarkan menggunakan metode laboratorium dan metode ekspositori?
C. Pembatasan Masalah Mengingat keterbatasan waktu, biaya, dan cakupan materi yang luas, maka dalam penelitian ini peneliti membatasi masalah pada perbedaan hasil belajar matematika pada pokok bahasan bangun datar yang diajarkan menggunakan metode laboratorium dan metode ekpositori. Hasil belajar matematika dengan tes hasil akhir pokok bahasan bangun datar, yang dibatasi pada unsur-unsur bangun datar, sifat-sifat bangun datar, menentukan sudut benda, dan luas serta keliling bangun datar (persegi, persegi panjang, segitiga).
6
D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi serta pembatasan masalah penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut : “Apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa kelas III yang diajarkan dengan menggunakan metode laboratorium dan metode ekspositori di SDN Ciracas 04 Pagi, Jakarta Timur ?”
E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya perbedaan
hasil
belajar
matematika
siswa
yang
diajarkan
dengan
menggunakan metode laboratorium dan metode ekspositori.
F. Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi 1. Siswa, agar termotivasi dalam mempelajari matematika sehingga lebih mudah menerima materi pembelajaran matematika dengan baik dan dapat meningkatkan
hasil
belajarnya
menguasai
kompetensi
dalam
pembelajaran. 2. Guru, sebagai informasi untuk dapat merubah metode dalam belajar dengan metode laboratorium. Sehingga menghasilkan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan bagi siswa. 3. Peneliti, untuk menjawab keingintahuan tentang dapat atau tidaknya pembelajaran dengan metode laboratorium memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode ekspositori.
7
4. Calon Peneliti, untuk mengetahui apakah metode laboratorium dalam pembelajaran matematika dapat menghasilkan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan bagi siswa.
8
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori 1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar a.
Hakikat Belajar Belajar merupakan suatu proses aktif dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku seseorang karena belajar yaitu terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya. Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. “Belajar menurut pandangan B.F. Skinner sebagaimana dikutip oleh Syaiful Sagala adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progressif. Belajar juga dipahami sebagai suatu perilaku, pada saat orang belajar, maka rensponsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya bila ia tidak belajar, maka rensponsnya menurun. “ 2 Jadi belajar ialah suatu perubahan dalam kemungkinan dalam peluang terjadinya respons. Menurut Skinner dalam belajar ditemukan hal-hal berikut yaitu (1) kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons, (2) respon si pelajar, (3) konsekwensi yang 2
Syaiful Sagala. Alfabeta. Hlm. 14
2003.
Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung:
8
9
besifat menggunakan respons tersebut, baik konsekwensinya sebagai hadiah maupun teguran atau hukuman. “Belajar adalah suatu pembentukan, perubahan, penambahan, dan atau pengurangan perilaku individu. Pembentukan atau pengurang itu bersifat menetap atau permanen, dan disebabkan oleh adanya latihan yang terarah, dan perubahan itu bukan disebabkan oleh kelelahan atau karena pengaruh minuman keras atau obat atau ramuan lainnya yang dapat mempengaruhi berfungsinya syaraf.” 3 Siswa perlu memiliki dan menerapkan sikap dan kebiasaan belajar
yang
baik
dalam
belajar
untuk
dapat
mewujudkan
kemampuan-kemampuan dasar yang tinggi saja bukanlah satu-satunya jaminan bagi siswa untuk berhasil dalam belajar tetapi perlu ditunjang oleh penerapan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Sikap dan kebiasaan belajar itu tidak dibawa sejak lahir atau diturunkan dari kedua orang tua melainkan terbentuk dari interaksi dengan dunia luar, dipelajari dan dilatihkan serta diterapkan secara terus menerus dalam kehidupan sehari-hari. Pembinaan sikap dan kebiasaan belajar yang baik harus dilaksanakan sejak anak memasuki sekolah dasar dan dilanjutkan terus dalam kehidupan anak sehari-hari, baik disekolah maupun di rumah. “Piaget berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu. Sebab individu melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungan. Lingkungan tersebut mengalami perubahan. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelek semakin berkembang.” 4 3 Rohman Natawijadjaja, dkk. 1991. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Hlm. 22 4 Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakart : Rineka Cipta. Hlm. 13
10
Keberhasilan suatu sistem mengajar tentu saja bergantung pada karakteristik lingkungan tersebut, yang secara terpadu dan secara parsial memberikan dampak tertentu terhadap perubahan tingkah laku siswa. Itu sebabnya, belajar umumnya ditafsirkan sebagai suatu proses perubahan tingkah laku siswa karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya, melalui proses pengalaman dan latihan. “Menurut Mayer sebagaimana yang dikutip dalam buku Mukminin mendeskripsikan belajar sebagai proses perubahan yang terus menerus pada diri manusia yang menyangkut pengetahuan maupun perilaku yang dihasilkan oleh pengalaman. Definisi tersebut menyangkut tiga komponen belajar, yaitu (1) perubahan itu berlangsung terus menerus, (2) perubahan itu menyangkut struktur dan isi pengetahuan dalam perbendaharaan ingatan atau perilaku orang, dan (3) penyebab perubahan itu adalah pengalaman yang diperoleh secara aktif, bukan karena obat.” 5 Siswa mengalami suatu proses belajar dalam proses belajar tersebut,
siswa
menggunakan
kemampuan
mentalnya
untuk
mempelajari bahan belajar. Kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dibelajarkan dengan bahan belajar menjadi semakin rinci dan menguat. Adanya informasi tentang sasaran belajar, adanya penguatan-penguatan, adanya evaluasi dan keberhasilan belajar, menyebabkan siswa semakin sadar akan kemampuan dirinya. Hal tersebut akan memperkuat keinginan untuk semakin mandiri. Sikap dan persepsi siswa sangat mempengaruhi proses belajar. Sikap dapat mempengaruhi belajar secara positif, sehingga belajar 5 Mukminin, dkk. 1998. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Yogyakarta. Hlm. 49
11
menjadi mudah, sebaliknya sikap juga dapat membuat belajar menjadi sulit. Ada dua kategori yang sikap dan persepsi yang mempengaruhi belajar, yaitu sikap dan persepsi tentang iklim(suasana) belajar dan sikap dan persepsi tentang tugas-tugas kelas. Guru yang efektif memberi penguatan terhadap kedua kategori itu dengan teknik yang jelas dan sesuai. Cara guru membantu siswa menumbuhkan sikap dan persepsi yang positif terhadap iklim belajar dengan menekankan aspek-aspek internal dan eksternal siswa. Aspek-aspek internal meliputi penerimaan guru dan teman sekelas (kontak mata, penguatan, dan lain-lain), dan kenyamanan fisik dalam kelas. Cara membantu menumbuhkan sikap dan persepsi yang positif terhadap tugas-tugas kelas dilakukan dengan pemahaman akan nilai-nilai tugas, kejelasan tugas, dan kejelasan sumber. Dari pengertian di atas, peneliti berpendapat bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku dari yang tidak bisa menjadi bisa karena adanya pengalaman dan latihan. b.
Hasil Belajar Setiap orang yang selalu melakukan kegiatan akan selalu ingin mengetahui hasil dari kegiatan yang dilakukannya. Siswa dan guru merupakan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran, tentu mereka juga berkeinginan mengetahui proses dan hasil kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
12
Dengan
berakhirnya
suatu
proses
belajar,
maka
siswa
memperoleh suatu hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Merujuk pemikiran gagne, hasil belajar berupa (1) informasi verbal, (2) keterampilan intelektual, (3) strategi kognitif, (4) keterampilan motorik, (5)sikap. Menurut Bloom “hasil belajar mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik”. 6
Domain
kognitif
adalah
knowlegde
(pengetahuan,ingatan), Comprehension (pemahaman), application (menerapkan),
analysis
(menguraikan),
Synthesis
(mengorganisasikan,merencanakan,membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respons), valuing (nilai), organization (organisasi), characterization (karaktersasi). Domain psikomotor mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual. Berdasarkan pengertian di atas, peneliti berpendapat bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Hasil belajar bertujuan untuk melihat kemajuan siswa dalam hal penguasaan materi yang telah dipelajari.
6
hlm. 6
Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
13
c.
Hakikat Matematika Secara etimologis, “matematika berasal dari bahasa Yunani manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal yang dipelajari”. 7 Dari pengertian tersebut dapat dikemukakan bahwa matematika merupakan pengetahuan yang tidak didapat dengan sendirinya. Pengetahuan mengenai matematika diperoleh oleh seseorang setelah individu tersebut melalui proses belajar. Ruseffendi ET sebagaimana yang dikutip oleh Erman Suherman menyatakan pendapatnya : “Matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran”.
8
Pada tahap awal matematika terbentuk dari pengalaman
manusia dalam dunianya secara empiris, karena matematika sebagai aktivitas manusia kemudian pengalaman itu diproses dalam dunia rasio, diolah secara analisis dan sintesis dengan penalaran didalam struktur kognitif, sehingga sampailah pada suatu kesimpulan berupa konsep-konsep matematika. Agar konsep-konsep matematika yang telah terbentuk itu dapat dipahami oleh orang lain dan dapat dengan mudah dimanipulasi secara tepat, maka digunakan notasi dan istilah yang cermat yang dapat disepakati bersama secara global (universal) yang dikenal dengan bahasa matematika. 7
Iva Sarivah. 2007. Modul Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru Sekolah Dasar. Jakarta : Unversitas Negeri Jakarta. Hlm. 3 8 Erman suherman . 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Jurusan Matematika Fakultas Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahusn Alam Universitas Pendidikan Indonesia. hlm 16
14
Menurut James dan James sebagaimana yang dikutip oleh Erman Suherman juga mengemukakan tentang matematika, yaitu: “Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri.” 9 Ketiga kajian tersebut memiliki cakupan tersendiri. Aljabar mencakup bilangan dan operasi bilangan yang juga merupakan bagian dari aritmatika. Sementara itu analisis mencakup logika, estimasi, statistik, kalkulus, dan lain sebagainya. Adapun geometri mencakup benda dua dimensi, benda dimensi tiga, bangun ruang, trigonometri, pengukuran dan lain sebagainya. Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berfikir. Karena itu matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi kemajuan IPTEK sehingga matematika perlu dibekalkan kepada setiap peserta didik sejak SD, bahkan TK. Namun matematika yang ada pada hakikatnya merupakan suatu ilmu yang cara bernalarnya deduktif formal dan abstrak, harus diberikan kepada anak-anak SD yang cara berfikirnya masih pada tahap operasi konkret. Fungsi mata pelajaran matematika yaitu sebagai alat, pola, fikir, dan ilmu atau pengetahuan. Dengan mengetahui fungi-fungsi matematika tersebut diharapkan kita sebagai guru dapat memahami
9Erman
suherman . ibid. hlm. 16
15
adanya hubungan antara matematika dengan berbagai ilmu lain atau kehidupan. d.
Hasil Belajar Matematika Hasil belajar matematika merupakan sebuah proses akhir belajar siswa setelah memahami dan menguasai sebuah pengetahuan atau ilmu matematika. Oleh karena itu, di dalam proses pembelajaran matematika seorang guru harus menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan
bagi
siswa
untuk
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran yang baik. Sehingga pengetahuan atau ilmu dapat dipahami oleh siswa. Karena hasil belajar matematika adalah untuk membekali siswa pada pembelajaran matematika dalam kompetensi tertentu. Menurut Winkel yang dikutip oleh Purwanto, bahwa hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. 10 Dalam hal tersebut, aspek perubahan itu mengacu pada taksonomi yang dikembangkan oleh Bloom mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dari definisi tersebut maka peneliti berpendapat bahwa hasil belajar matematika adalah suatu proses yang sengaja dirancang oleh guru di dalam belajar matematika agar siswa setelah menguasai kemampuan untuk memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi yang berguna bagi hidupnya dan bersaing di masa depan. 10
45
Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Pelajar. Hlm.
16
2. Metode Laboratorium Metode adalah cara yang dipergunakan guru dalam menyajikan bahan pelajaran dengan memperhatikan situasi belajar untuk mencapai tujuan. Sedangkan laboratorium berasal dari bahasa inggris “laboratory” yang bermakna sebagai tempat melakukan kegiatan ilmiah, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan bidang keilmuan tertentu. Jadi metode laboratorium
adalah
proses
belajar
mengajar
yang
memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memahami suatu objek matematika secara langsung dengan jalan mengkaji, menganalisis, menemukan secara induktif melalui inkuiri, merumuskan, menguji hipotesis, dan membuat kesimpulan dari obyek-obyek yang dimanipulasi oleh siswa. Matematika mempunyai obyek abstrak berupa fakta, konsep abstrak, operasi abstrak serta prinsip serta asas abstrak. Obyek yang abstrak tersebut dalam pendidikan matematika diusahakan agar mudah dipahami oleh anak didik. Salah satu usaha adalah menggunakan benda-benda konkrit yang termasuk ilustrasi-ilustrasi untuk menggambarkan atau mewakili obyek abstrak tersebut. Metode laboratorium matematika merupakan suatu cara yang dilakukan oleh guru dimana siswa belajar matematika
dengan
mengeksplorasi
konsep-konsep
matematika,
menemukan prinsip-prinsip matematika dalam situasi konkrit. “Menurut Joice and Weil yang dikutip oleh Made Wena, strategi pembelajaran pelatihan laboratorium memiliki empat prosedur, yaitu (a) pengelompokkan (grouping), (b) penyajian teori (theory session),
17
(c) latihan (focused exercise), dan (d) latihan pada masalah nyata (experimentation with real life problem)” 11. Dalam keempat tahap pembelajaran tersebut, guru harus mampu berperan sebagai fasilitator dan motivator sehingga prinsip-prinsip pembelajaran laboratorium dapat tumbuh dan berkembang pada masingmasing siswa. Banyak sekali guru dalam mengajar matematika hanya melakukuan rutinitas belaka, pembelajaran disajikan secara konvensional, matematika yang sangat erat dengan abstraksi diajarkan dengan metode ceramah ataupun ekspositori. Belajar menjadi membosankan, membahayakan, dan merusak minat siswa. Betapa banyak siswa dari setiap jenjang pendidikan menganggap matematika sangat sulit dan harus dihindari. Guru harus berubah
untuk
menjadikan
mengajar
matematika
sebagai
seni,
pembelajaran harus didesain sedemikian sehingga siswa dapat belajar secara menyenangkan. “E.T. Russeffendi menjelaskan dalam buku Dasar-Dasar Matematika Modern untuk Guru sebagai berikut : “....mengajar dengan metode laboratorium adalah mengajar yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk memahami suatu objek langsung matematika dengan jalan mengkaji, menganalisa, menemukan secara induktif melalui inkuiri, merumuskan dan mengetes hipotesa dan membuat kesimpulan dari benda-benda konkrit atau modelnya dan dilakukan di laboratorium matematika.” 12
11
Made Wena. 2010. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara . hlm. 132-133 12 Sudirjo. 2011. Penggunaan Metode Yang Tepat Dalam Mengajar Matematika. Tersedia
.
http://www.scribd.com/doc/17451310/Penggunaan-Metode-Yang-Tepat-
Dalam-Mengajar-Matematika. Diakses tanggal 23-1-2011 . 9:52
18
Metode ini berkaitan dengan metode belajar sendiri. Sebenarnya matematika itu tidak sekedar membaca, tetapi sambil bekerja. Bagi siswasiswa di dalam tahap pra operasional dan operasi konkret, belajar sambil ke-“nglitisan”nya itu memungkinkan siswa menemukan konsep-konsep atau generalisasi di dalam matematika. Prinsip metode laboratorium adalah belajar sambil “nglitis”, belajar sambil mengobservasi dan berjalan dari konkret ke abstrak. Siswa tidak hanya mendengarkan informasi tetapi siswa itu juga mengerjakan sesuatu. “Di Amerika, Pandangan Pestalozzi berkembang dengan pesat dan diterapkan dalam pendidikan pada berbagai bidang. Para guru melaksanakan ide-ide Pestalozzi yang disebut “Metoda Laboratory”. Dalam kerangka metode ini, guru melaksanakan: (1) Memperkenalkan beberapa bentuk realita pengajaran, misal: pertunjukan (exhibit, model, produk, dan sebaginya), (2) Merencanakan secara teliti serangkaian pengajaran langsung yang sama dengan manual laboratory kegiatan-kegiatan siswa untuk memecahkan masalah dengan bimbingan guru.” 13 Laboratorium matematika dapat bertindak seperti bersamaan antara guru dan siswa serta memberi kesempatan untuk memahami dan menemukan keindahan dan relevansi pentingnya matematika sebagai suatu disiplin. Metode laboratorium ini sebagai tempat untuk menemukan faktafakta matematika. Prinsip metode laboratorium adalah peserta didik belajar sambil bekerja, belajar sambil mengobservasi, dan memulai dari yang konkrit ke yang abstrak. Metode laboratorium ini sejalan dengan metode induktif bahkan merupakan perluasan dari metode induktif. Peserta didik belajar dengan 13
Hlm. 147
Oemar Hamalik. 1993. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Mandar Maju.
19
objek-objek yang kemudian digeneralisasikan. Metode ini khusus untuk mengabaikan keabstrakan hakikat matematika. Namun dapat menarik minat peserta didik terhadap matematika yang abstrak. Belajar dengan menggunakan metode laboratorium diharapkan dapat menggugah minat belajar siswa, karena pembelajaran menjadi lebih dinamis, menarik dan menantang. Selain itu diharapkan belajar di laboratorium dapat melatih siswa dalam berpikir, bernalar dan menarik kesimpulan, melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen sehingga siswa-siswi memiliki pemikiran yang kritis, sistematis, logis, kretaif, dan memiliki kemampuan bekerja sama yang efektif sesuai dengan tujuan umum pembelajaran di sekolah, dan akhirnya diharapkan pembelajaran matematika dapat disenangi oleh siswa sehingga akan memberikan hasil yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa dalam pelajaran matematika. Adapun kelebihan dan kekurangan menggunakan metode ini yaitu : a. Kelebihannya 1) Siswa
akan
didasarkan
gemar kepada
menyelesaikan penglamannya
masalah-masalah sendiri
karena
yang
dituntut
mengerjakan sesuatu menurut kemampuannya. 2) Prinsip psikologi terpenuhi yaitu konsep atau generalisasi berjalan dengan hal yang konkret ke abstrak dan belajar sambil nglitis. 3) Pengertian akan dicapai oleh siswa, sebab siswa itu menemukan konsep atau generalisasi atas hasilnya sendiri. Pengertian yang
20
diperoleh dengan mantap dapat memungkinkan siswa mentranfer ke masalah lainnya yang relevan. 4) Metode ini memungkinkan siswa bekerja bebas tidak bergantung orang lain dan ini membantu pertumbuhan pribadi siswa. 5) Metode ini memungkinkan siswa saling bekerja sama dalam arti pertukaran ide. b. Kekurangannya 1) Metode ini menyebabkan proses belajar menjadi lambat. 2) Tidak semua topik matematika dapat dikerjakan dengan metode laboratorium. 3) Perencanaan perlu disusun secara teliti, bila tidak demikian siswa akan sekedar main-main dengan alat-alat yang ada tanpa menyerap suatu konsep atau generalisasi. 4) Guru hanya dapat mengawasi kelas yang kecil, karena guru harus memperhatikan individu. 5) Metode ini sangat cocok untuk siswa kelas rendah. Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan metode laboratorium adalah cara mengajar yang berorientasi pada aktivitas atau kegiatan peserta didik, sehingga kegiatan belajar mengajar terpusatkan pada peserta didik. Dan dengan metode laboratorium diharapkan dapat merangsang penemuan konsep-konsep matematika, memberikan pengalaman yang efektif bagi peserta didik dengan berbagai tingkat kecerdasan yang berbeda memotivasi peserta didik untuk mempelajari matematika, memberikan
21
kesempatan bagi peserta didik yang lebih lamban untuk menyelesaikan tugas dengan berhasil, dan memperkaya program pengajaran bagi peserta didik yang lebih pandai.
3. Metode Ekspositori Metode ekspositori sama seperti metode ceramah dalam hal terpusatnya kegiatan kepada guru sebagai pemberi informasi (bahan pelajaran). Tetapi pada metode ekspositori dominasi guru banyak berkurang, karena tidak terus menerus berbicara. Kalau dibandingkan dominasi guru dalam kegiatan belajar mengajar, metode ceramah lebih berpusat pada guru daripada metode ekspositori. Pada metode ekspositori siswa belajar lebih aktif daripada metode ceramah. Siswa mengerjakan latihan soal sendiri, mungkin juga saling bertanya dan mengerjakan bersama dengan temannya, atau disuruh membuatnya di papan tulis. “Metode ini merupakan suatu cara untuk menyampaikan ide/gagasan atau meberikan informasi dengan lisan atau tulisan. Pada umumnya metode ini berlangsung satu arah, pengajaran ide/gagasan atau informasi dan peserta didik menerimanya. Materi pengajaran sudah disusun oleh pengajaran secara sistematik dan hierarkis namun bermakna.” 14 Metode ekspositori merupakan suatu metode yang sering diterapkan oleh guru dalam pembelajaran matematika. Metode ini kurang menekankan aktivitas fisik siswa, yang diutamakan adalah aktivitas mental siswa, sehingga banyak orang beranggapan bahwa metode ekspositori
14
Lela al khowarizmi. 2011. Metode Pembelajaran matematika. Tersedia. http://lela-al-khowarizmi.blogspot.com/metode-pembelajaran-matematika.html. diakses tanggal 4-2-2011 . 21: 48
22
menghasilkan belajar menghafal dan kurang efektif untuk belajar bermakna. Menurut Mukhtar A. Karim, dkk menjelaskan adapun langkahlangkah pengajaran metode ekspositori adalah: “Pertama, sebelum menjelaskan dan menyampaikan pesan atau konsep, guru menuliskan topik, menginformasikan tujuan belajar, menyampaikan dan mengulas materi prasyarat, serta memotivasi siswa. Kedua, guru menjelaskan dan menyajikan pesan atau konsep kepada para siswa dengan cara lisan atau tertulis. Agar konsep yang dijelaskan dipahami oleh siswa, guru biasanya memberikan contoh dan mengajukan pertanyaan secara lisan serta meringkas konsep yang telah disajikan. Ketiga, guru meminta siswa secara perorangan maupun kelompok untuk menggunakan konsep yang telah dipelajari dengan cara mengerjakan soal yang telah disediakan.” 15 Guru bertindak sebagai sumber utama tentang pengetahuan matematika dan guru adalah satu-satunya orang yang membuat keputusan tentang bagaimana pengembangan pelajaran harus dilaksanakan. Oleh karena itu pengajaran dengan metode ekspositori dinamakan pembelajaran terarah dari guru. Walaupun pembelajaran ini terarah dari guru,proses dan hasil pembelajaran bisa efektif. Hal ini tergantung pada pengalaman guru dalam memilih dan menggunakan teknik pembelajaran. Jadi metode ekspositori adalah metode pembelajaran di mana guru mempersiapkan
bahan
selangkapnya
secara
sistematis,
kemudian
memberikan uraian singkat pada awal pelajaran sebagai upaya mengecek kemampuan awal dan memotivasi siswa, selanjutnya menyajikan bahan dengan cara memberikan ceramah, dan pada akhirnya guru bertanya kemudian kepada anak didik mengenai materi pelajaran yang telah 15
Hlm. 28
Mukhtar A. Karim, dkk. 1997. Pendidikan Matematika I. Jakarat: Depdikbud.
23
diberikan, sangat diharapkan anak didik menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru tersebut.
4. Hakikat Bangun Datar a. Unsur-unsur bangun datar 16 1. Sifat-sifat 1.1 Persegi D
C
Sisi
sudut
Titik Sudut
A
B
Sifat-sifat persegi ABCD adalah a. Mempunyai 4 buah sisi sama panjang yaitu AB = BC = CD = DA. b. Mempunyai 4 buah buah sudut siku-siku yaitu
ABC =
BCD = CDA = DAB. Jadi persegi panjang adalah segiempat yang mempunyai sisi sama panjang dan 4 buah sudut siku-siku.
16 Agus Suharjana ,dkk . 2008 . Pengenalan Bangun Datar Dan Sifat-sifatnya di SD. Tersedia. Http://www.scribd.com/doc/20006950/Pengenalan-bangun-datardan-sifat-sfatnya. diakses tanggal . 17-02-2011 . 13:15
24
1.2 Persegi Panjang D
A
C
B
Sifat-sifat persegi panjang ABCD adalah a. Mempunyai 2 pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar yaitu AB=DC dan BC=DA. b.Mempunyai 4 buah sudut siku-siku yaitu
ABC =
BCD =
CDA = DAB. Jadi persegi panjang adalah segiempat yang mempunyai 2 pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar serta mempunyai 4 buah sudut siku-siku. 2. Bangun datar segitiga 2.1 Segitiga Sebarang K
M L Sifat-sifat segitiga sebarang KLM adalah 1. Mempunyai 3 buah sisi yang panjangnya tidak sama yaitu KL ≠ LM ≠ MK 2. Mempunyai tiga buah sudut yang besarnya tidak sama yaitu KLM ≠ LMK ≠ MKL
25
Jadi segitiga sebarang adalah segitiga yang panjang ketiga sisinya berbedadan besar ketiga sudutnya berbeda. 2.2 Segitiga Sama Sisi C
A
B
Sifat-sifat segitiga sama sisi ABC adalah 1. Mempunyai 3 buah sisi yang sama panjang yaitu AB = BC = CA. 2. Mempunyai 3 buah sudut yang sama besar yaitu
ABC =
BCD = CAB. Jadi segitiga sama sisi adalah segitiga yang mempunyai 3 buah sisi sama panjang dan 3 buah sudut sama besar. 2.3 Segitiga Sama Kaki E
D
F
Sifat-sifat segitiga sama kaki DEF adalah 1. Mempunyai 2 buah sisi sama panjang yaitu DE = EF. 2. Mempunyai 2 buah sudut yang sama besar yaitu FDE.
DFE =
26
Jadi segitiga sama kaki adalah segitiga yang mempunyai 2 buah sisi sama panjang dan 2 buah sudut sama besar. 2.4 Segitiga Siku-siku H
G
I
Sifat-sifat segitiga siku-siku GHI adalah 1. Mempunyai 1 buah sudut siku-siku yaitu HGI dengan titik sudut di G. 2. Mempunyai 2 buah sisi yang saling tegak lurus yaitu HG dan GI. 3. Mempunyai 1 sisi miring yaitu HI. Jadi segitiga siku-siku adalah segitiga yang mempunyai satu sudut siku-siku. b. Sudut 17 C
titik sudut B
sudut
kaki sudut
A
Perhatikan gambar tersebut 17
Joko Sugiarto ,dkk . 2007 . Terampil Berhitung Matematika Untuk Siswa SD Kelas III . Jakarta: Erlangga . hlm. 1148.
27
1. Nama sudut tersebut adalah sudut ABC atau sudut CBA (dapat ditulis ABC atau CBA). 2. Terdapat dua kaki sudut, yaitu BA dan BC. 3. Perpotongan atau pertemuan BA dan BC terjadi di titik B disebut titik sudut. c. Jenis-jenis sudut 18 1. Sudut lancip
T T = Sudut Lancip. Besar sudut lancip antara 0º sampai dengan 90º. 2. Sudut tumpul
T Sudut T adalah sudut tumpul. Besar sudut tumpul berkisar antara 90º sampai dengan 180º. 3. Sudut siku-siku
T Sudut T adalah siku-siku. Besar sudut siku-siku 90º. 18
Lisnawati Simanjuntak,dkk . 1992 . Metode Mengajar Matematika 2. Jakarta : Rineka Cipta. Hlm. 105
28
d.
Luas dan keliling bangun datar 19 1. Persegi S
R
P
Q
Untuk menentukan luas dan keliling dapat ditentukan dengan cara. a. Membuat bujur sangkar(persegi) didalam bujur sangkar seperti gambar tersebut. b. Menghitung bangun bujur sangkar (persegi). c. Banyaknya bangun bujur sangkar (persegi) adalah merupakan luas dari bujur sangkar (persegi) tersebut. d. Dari hasil pengamatan ini dapat disimpulkan/ditemukan luas dan keliling bujur sangkar (persegi) yaitu: L = 16 satuan² K = 16 satuan e. Menghitung luas dan keliling dengan bilangan Luas bujur sangkar = sisi x sisi. Perhatikan gambar bujur sangkar tersebut Bujur sangkar PQRS sisi-sisinya adalah Luasnya : 4cm x 4cm = 16 cm²
19
Lisnawaty Simanjuntak .op cit. Hlm 65
,
,
, dan
.
29
Keliling bujur sangkar adalah jumlah keempat sisinya atau 4xsisi. Keliling bujur sangkar PQRS : 4 x 4cm = 16cm 2. Persegi Panjang S
R
P
Q
Luas adalah hasil kali panjang dan lebar Gambar 4-3 persegi panjang PQRS : dan
adalah panjang = 7cm.
dan
adalah lebar = 3cm.
Luas dalam bilangan adalah p x l = 7cm x 3cm = 21 cm² Keliling menurut gambar 4-3 bahwa keliling dapat ditentukan dengan menjumlah keempat sisinya yaitu 7+7+3+3 = 20cm, Atau dengan rumus K = 2p + 2l = 2 x 7 + 2 x 3 = 20cm 3. Segitiga Z
Y
W
X
30
Luas Segitiga XYZ = dari luar persegi panjang WXYZ yaitu
=
= 16 satuan. Keliling segitiga XYZ = yaitu
=
dari keliling persegi panjang WXYZ,
= 16 satuan.
B. Kerangka Berfikir Dalam
mengajar
materi
bangun
datar,
guru
cenderung
menyampaikannya secara konsep, guru menjadi pusat sekaligus sumber belajar (teacher centered) dimana metode ekspositori menjadi pilihan utama dalam menyajikan materi. Hasilnya adalah siswa hanya menghafal rumus dan belajar tanpa makna. Sementara banyak siswa yang secara kinestetik aktif namun tidak dengan pelajaran matematika sehingga matematika menjadi membosankan baginya. Metode laboratorium merupakan suatu cara yang digunakan dalam pembelajaran matematika. Melalui metode laboratorium siswa dapat mengembangkan
keterampilan
dan
ilmu
pengetahuannya,
melalui
pengamatan ataupun penelitian dengan cara memanipulasi benda-benda konkret dan modelnya kemudian yang abstrak. Metode laboratorium memungkinkan bagi siswa untuk bereksperimen dalam menemukan sendiri pengetahuannya tentang bangun datar. Dengan memanfaatkan pengalaman belajarnya tentang bangun datar siswa dapat
31
menemukan dan mengkonstruksi pengetahuannya sendiri sehingga belajar menjadi lebih bermakna.
Sesuai dengan kajian teori yang telah diuraikan, diduga bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa antara menggunakan metode laboratorium dengan metode ekspositori .
C. Rumusan Hipotesis Dari kajian teori dan kerangka berfikir di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah: :
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode laboratorium dan metode ekspositori.
:
Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode laboratorium dan metode ekspositori.
32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di pada: 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Ciracas 04 Pagi Jakarta Timur. Alasan saya memilih sekolah tersebut, karena SDN Ciracas 04 Pagi memenuhi syarat untuk diteliti. Dimana sekolah tersebut memiliki dua kelas yaitu pada kelas IIIA dan kelas IIIB yang akan dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas tersebut homogen sehingga tidak ada perbedaan antara kelas IIIA dan kelas IIIB. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari hingga selesai di semester
genap
tahun
pelajaran
2010/2011.
Sebelum
penelitian
dilaksanakan saya harus mempersiapkan instrumen-intrumen yang akan saya gunakan. Oleh karena itu penelitian tersebut dapat dilaksanakan setelah saya menyelesaikan instrumen-instrumen dan siap untuk meneliti.
B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar (intact group) untuk diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakan subjek yang diambil secara acak.
32
33
Pada penelitian ini ingin melihat ada tidaknya perbedaan hasil belajar matematika kelas III yang diajarkan dengan menggunakan metode laboratorium dan metode ekspositori di SDN Ciracas 04 Pagi Jakarta Timur. Pada penelitian ini subyek peneliti dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen yaitu kelompok siswa yang diberikan perlakuan dengan metode laboratorium, dan kelompok kontrol adalah kelompok siswa yang diberikan perlakuan dengan menggunakan metode ekspositori. Salah satu kelas sebagai kelas eksperimen yaitu kelas siswa yang diberikan perlakuan dengan menggunakan metode laboratorium dengan pokok bahasan bangun datar sedangkan kelas yang satunya sebagai kelas kontrol yaitu menerima pelajaran dengan menggunakan metode ekspositori dengan pokok bahasan bangun datar. Dari kedua kelas tersebut peneliti menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen, kelas III A terpilih sebagai kelas eksperimen dan kelas III B sebagai kelas kontrol. R
X
Pola R Keterangan: R
: Random : Kelompok pertama yang diber perlakuan : Hasil pengukuran pada kelompok yang diberi treatment (perlakuan) metode laboratorium
34
: Hasil pengukuran pada kelompok yang diberi treatment (perlakuan) metode ekspositori.
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi penelitian ini, yang akan dijadikan populasi adalah seluruh siswa kelas III A dan kelas III B di SDN Ciracas 04 Pagi Jakarta Timur yang berjumlah 70 siswa, yang terdiri dari 33 siswa kelas IIIA dan 37 siswa kelas IIIB. 2. Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh. Sampling Jenuh adalah teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel 20. Jadi sampel penelitian ini adalah seluruh anggota populasi dijadikan sampel yaitu 70 siswa.
D. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan merupakan deskripsi tentang variabel yang diteliti. Variabel penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian adalah metode laboratorium dan metode ekspositori, sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar matematika siswa mengenai bangun datar.
20Sugiono .2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta. Hal:124.
35
Perbedaan berasal dari kata beda yang artinya yang menjadikan berlainan (tidak sama). Jadi perbedaan yaitu berlainan antara yang satu dengan yang lainnya Metode laboratorium merupakan suatu proses belajar mengajar yang dilakukan di suatu tempat di mana siswa dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilannya dalam menemukan fakta-fakta matematika, melalui pengamatan ataupun praktek dari hal-hal yang bersifat konkret ke yang abstrak. Laboratorium itu sendiri bukan hanya suatu ruangan tertutup saja akan tetapi kelas juga dapat dijadikan sebagai laboratorium. Metode ekspositori adalah cara penyampaian materi yang sama seperti metode ceramah, dalam hal ini terpusatnya kegiatan kepada guru sebagai pemberi informasi. Metode ekspositori kurang menekankan aktifitas fisik siswa, yang diutamakan adalah mental siswa sehingga banyak orang beranggapan bahwa metode ekspositori menghasilkan belajar menghafal dan kurang efektif untuk belajar lebih bermakna. Hasil belajar matematika yang dimaksud adalah hasil tes akhir materi pokok bahasan bangun datar dalam skala perbandingan pada kelas III semester genap. Tes ini hanya mengukur aspek kognitif siswa, yang meliputi pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi.
E. Variabel Penelitian 1.
Variabel bebas (X)
: Metode laboratorium dan metode ekspositori.
2.
Variabel terikat (Y)
: Hasil belajar matematika siswa.
36
F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data diperoleh dari tes hasil belajar yang diberikan setelah seluruh proses belajar mengajar berlangsung. Tes tersebut dinamakan tes formatif. 2. Alat Pengumpulan Data Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan memberikan soal yang dibuat oleh guru dan peneliti.
G. Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dilakukan melalui tes obyektif yang berbentuk pilihan ganda dengan materi bangun datar yang diberikan setelah seluruh proses belajar mengajar berlangsung. Tes obyektif tentang bangun datar itu diberikan pada kelas eksperimen yang menggunakan metode laboratorium dan kelas kontrol menggunakan metode ekspositori. Tes ini disusun dalam bentuk pilihan ganda yaitu sebanyak 30 soal. Setelah diuji hanya 20 soal yang valid. Sehingga tes hasil belajar yang diberikan sebanyak 20 soal. 1. Alat Ukur Tes Sebelum pengambilan data terlebih dahulu dilakukan uji coba instrument tes untuk mengetahui validitas, reabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda instrumen. a.
Validitas Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat kevalidan atau kesahian suatu instrumen. Agar penelitian ini
37
dapat menghasilkan data yang valid, maka instrumen penelitiannya pun harus valid. Untuk mengetahui valid tidaknya instrumen suatu penelitian yang digunakan pada penelitian ini, penulis melakukan uji validitas isi dari soal yang dibuat, yaitu validitas yang menunjukan bahwa soal tes tersebut dapat mengukur tujuan pembelajaran khusus tertentu sesuai dengan materi isi pelajaran yang diberikan. Karena pada instrumen tersebut mengkorelasikan
dua variabel yaitu
kontinyu dan diskrit murni, maka digunakan rumus Korelasi Point Biserial 21:
=
Mp − Mt St
p q
Keterangan : γ pbi
:
Koefisien Korelasi Point Biserial
Mp
:
Rerata skor dari subjek-subjek yang menjawab betul item yang dicari validitasnya
Mt
:
Rerata skor total
St
:
Standar Deviasi dari skor total
p
:
Proporsi siswa yang menjawab benar item tersebut Banyaknya Siswa yangm menjawab Benar p= Jumlah Seluruh Siswa
q
:
Proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 - p)
21
Suharsimi Arikunto. 2010. Dasar-dasar evaluasi pendidikan . Jakarata : Bumi Aksara . hlm .79
38
Kriteria pengujian validitas γpbi hitung > γpbi table = valid γpbi hitung < γpbi table = tidak valid ( drop ) b.
Reliabilitas Uji Reliabilitas dilakukan setelah diketahui jumlah soal yang valid untuk mengetahui tingkat keajegan suatu instrumen. Pada penelitian ini peneliti menguji instrumen dengan reabilitas internal, dengan cara menganalisa data dengan satu kali pengetesan, dan diuji dengan menggunakan rumus K-R 20: 22
=(
)(
)
Keterangan: : Reliabilitas tes secara keseluruhan p
: Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q
: Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 – p)
∑pq : Jumlah hasil perkalian antara p dan q N
: Banyaknya item
S
: Standar Deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)
Kriteria Pengujian Reliabilitas r hitung
22
r table = reliabel
Suharsimi Arikunto. ibid . hlm. 100
39
r hitung c.
r table = tidak reliabel
Taraf Kesukaran Taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring banyaknya subjek tes yang dapat mengerjakan dengan benar. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui soal-soal yang rendah, sedang, sukar, yang dihitung dengan rumus 23: P= Keterangan P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS= Jumlah seluruh siswa peserta tes Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 1 Indeks Kesukaran P
d.
Kriteria
0,00 – 0,30
Sukar
0,30 – 0,70
Sedang
0,70 – 1,00
Mudah
Daya Pembeda
23
Suharsimi Arikunto. ibid . hlm. 208
40
Daya
pembeda
adalah
kemampuan
suatu
soal
untuk
membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Daya pembeda dapat dihitung dengan menggunakan rumus 24:
D=
+
=
-
Keterangan : J
= Jumlah peserta tes. = Banyaknya peserta kelompok atas. = Banyaknya peserta kelompok bawah. = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar. = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar. = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar. (ingat P sebagai indeks kesukaran) = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.
24
Suharsimi Arikunto . ibid. Hlm. 213
41
Tabel 2 Klasifikasi daya pembeda D
Klasifikasi
0,00 – 0,20
Jelek (poor)
0,20 – 0,40
Cukup (standar)
0,40 – 0,70
Baik (good)
0,70 – 1,00
Baik sekali (excellent)
H. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyaratan Analisis Data Sesuai dengan persyaratan analisis, maka sebelum uji hipotesis data yang didapat terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. a.
Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data yang menjadi syarat untuk menentukan jenis statistik yang akan digunakan dalam analisis selanjutnya, uji normalitas menggunakan uji Lilliefors pada taraf signifikansi 0,05. Adapun langkah-langkah uji normalitas sebagai berikut: 1) Hipotesis yang diajukan adalah : H 0 : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
=
42
H 1 : data berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal. 2) Menentukan harga L 0 (L hitung ) Pengamatan X 1 ,X 2 ,...,X n dijadikan bilangan baku Z 1 , Z 2 ,...,Z n dengan menggunakan rumus Z i =
Xi − X S
Keterangan: Zi : bilangan baku Xi : data ke-i X : rata-rata s : simpangan baku Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi
normal
baku,
kemudian
dihitung
peluang
F(Zi)=P(Z Zi). 3) Selanjutnya dihitung proporsi Z 1 , Z 2 …, Z n yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi) maka : S (Z i ) =
Fk i banyaknya Z1 , Z 2 , ..., Zn S (Z i ) = n n atau
keterangan: fk i : frekuensi kumulatif ke-i 4) Hitung selisih F(Zi)-S(Zi), kemudian tentukan harga mutlaknya. Ambil harga paling besar diantara harga mutlak selisih tersebut, harga mutlak inilah yang disebut L hitung (L 0 ) kemudian dibandingkan dengan L tabel . Kriteria pengujian :
43
Terima Ho bila Lo < L( A,n ), maksudnya data berdistribusi normal Tolak Ho bila Lo > L(A,n), maksudnya data berdistribusi tidak normal. b.
Uji Homogenitas Setelah uji normalitas memberikan indikasi data hasil penelitian berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan uji homogenitas dari sampel penelitian. Untuk pengujian homogenitas dalam hal ini dapat di uji menggunakan rumus Fisher atau disebut juga perhitungan dengan uji F 25.
=
Kriteria pengujian homogenitas: Jika
berarti tidak homogen.
Jika
berarti homogen.
2. Uji Hipotesis Data yang didapat dalam penelitian ini, selanjutnya dianalisis dengan uji-t, uji ini dilakukan untuk mengetahui dan memeriksa efektifitas perlakuan. Pada uji ini digunakan rata–rata (mean) dua
25
Riduwan. Ibid. Hlm 120.
44
kolompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Rumus uji-t 26yang digunakan adalah :
X1 − X 2
t=
Sgab
dengan
1 1 + n..1 n.2
Sgab =
(n1 − 1)s1 2 + (n2 − 1)s 2 2 n1 + n 2 − 2
Keterangan : X1
:
Rata–rata hasil belajar matematika siswa pada kelas
yang
diberikan pengajaran dengan metode laboratorium. X2 :
Rata–rata hasil belajar matematika siswa pada kelas yang diberikan pengajaran dengan metode ekspositori.
Sgab :
Varian gabungan
n1
Banyaknya siswa yang diberikan pembelajaran dengan metode
:
laboratorium. n2
:
Banyaknya siswa yang diberikan pembelajaran dengan metode ekspositori.
S12 :
Variansi kelas eksperimen
S22 :
Variansi kelas control
Kriteria : Diterima H 0 , jika t Ditolak H 0 , jika t
26
t
hitung
hitung
t
table
table
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&B. Hlm 181
45
BAB IV Hasil Penelitian
A. Deskripsi Uji Coba Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan tes hasil belajar matematika sebanyak 30 butir soal pada pokok bahasan bangun datar dalam bentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan A, B, C, dan D. Jika jawaban benar maka mendapat nilai 1 (satu) dan jika jawaban salah maka mendapat nilai nol (0). Jawaban soal tersebut dihitung validitasnya dengan korelasi point biserial. Dari 30 soal tersebut, terdapat 10 soal yang tidak valid. Jadi, soal yang digunakan dalam penelitian sebanyak 20 soal. Tabel 3 Klasifikasi Butir Soal Uji Coba Instrumen Penelitian Klasifikasi
Jumlah Item
No item
Valid
20
1,3,4,6,8,10,12,13,16,18,19,21,23,24,25,26, 27,28,29
Tidak Valid
10
2,5,7,11,14,15,17,20,22,30
Setelah diperoleh butir soal yang valid, maka selanjutnya menghitung reliabilitas dari butir soal tersebut. Dari perhitungan reliabilitas, didapat = 0,815 > 0,329 =
, maka instrumen reliabel. Perhitungan
validitas secara lengkap dapat dilihat pada tabel lampiran 9 halaman 173 dan reliabilitas pada lampiran 12 hal 176. 45 45
46
C. Deskripsi Data 1. Deskripsi Data Kelas Eksperimen Dari data uji instrumen penelitian siswa pada kelas eksperimen yaitu kelas yang diberikan perlakuan dengan metode laboratorium pada materi bangun datar diperoleh rentang skor antara 9 sampai 20 dengan jumlah sampel 33 (lampiran 21 hal 192). Rata-rata skor sebesar 16,045, Median sebesar 17,610, Modus sebesar 18,000, Simpangan baku sebesar 2,969 (lampiran 23 halaman 194). Data yang diperoleh, dibuat dalam bentuk daftar distribusi frekuensi pada tabel berikut: Tabel 4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen Nilai Interval Tengah Xi 9-10 9,5 11-12 11,5 13-14 13,5 15-16 15,5 17-18 17,5 19-20 29,5
Batas Nyata 8,5-10,5 10,5-12,5 12,5-14,5 14,5-16,5 16,5-18,5 18,5-20,5
F Absolut Kumulatif 2 2 2 4 6 10 6 16 9 25 8 33 33
Relatif 6.06% 6,06% 18,18% 18,18% 27,27% 24,24% 99,99%
Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat histogram dan poligon frekuensi hasil belajar matematika siswa pada materi bangun datar dengan metode laboratorium seperti terlihat pada gambar berikut:
47
12
10
Poligon
Frekuensi
8
6
4
Histogram
2
0
X 8,5 9,5
10,5 11,5
12,5 13,5
14,5 15,5
16,5 17,5
18,5
20,5
19,5
Batas Nyata X
Gambar 1 Histogram dan Poligon Hasil Belajar Matematika Kelompok Eksperimen Dari grafik dan tabel terlihat sebagian besar siswa memperoleh skor matematika antara 16,5 – 18,5 sebanyak 9 siswa atau sebesar 27,27%, skor tertinggi antara 18,5 – 20,5 sebanyak 8 siswa atau sebesar 24,24%, sedangkan skor terendah antara 8,5 – 10,5 sebanyak 2 siswa atau sebesar 6,06%.
48
2. Deskripsi Data Kelas Kontrol Dari data uji instrumen penelitian siswa pada kelas kontrol yaitu kelas yang diberikan perlakuan dengan metode laboratorium pada materi bangun datar diperoleh rentang skor antara 5 sampai 20 dengan jumlah sampel 37 (Lampiran 22 halaman 193). Mean (Rata-rata skor) sebesar 14,162 , Median sebesar 13,874, Modus sebesar 14,642, Simpangan baku sebesar 3,670 (lampiran 24 halaman 119). Data yang diperoleh, dibuat dalam bentuk daftar distribusi frekuensi pada tabel berikut: Tabel 5 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelas Kontrol Nilai Interval Tengah Xi 4-6 5 7-9 8 10-12 11 13-15 14 16-18 17 19-21 20
Batas Nyata 3,5-6,5 6,5-9,5 9,5-12,5 12,5-15,5 15,5-18,5 18,5-21,5
F Absolut Kumulatif 1 1 3 4 7 11 12 23 10 33 4 37 37
Relatif 2,70% 8,10% 18,91% 32,43% 27,02% 10,81% 99,97%
Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat histogram dan poligon frekuensi hasil belajar matematika siswa pada materi bangun datar dengan metode ekspositori seperti terlihat pada gambar berikut:
49
12
10
Histogram Frekuensi
8
6
Poligon 4
2
0
X 3,5
6,5 5
9,5 8
12,5 11
15,5 14
18,5 17
21,5 20
Batas Nyata X
Gambar 2 Histogram dan Poligon Hasil Belajar Matematika Kelompok Kontrol Dari grafik dan tabel terlihat sebagian besar siswa memperoleh skor matematika antara 12,5 – 15,5 sebanyak 12 siswa atau sebesar 32,43%, skor tertinggi antara 18,5 – 21,5 sebanyak 4 siswa atau sebesar 10,81%, sedangkan skor terendah antara 3,5 – 6,5 sebanyak 1 siswa atau sebesar 2,70%.
50
D. Pengujian Persyaratan Analisis Data 1. Uji Normalitas Pengujian normalitas skor hasil belajar dilakukan dengan uji Lilliefors. Dari hasil perhitungan diperoleh harga
(
) untuk kelas
eksperimen sebesar 0,0922 (lampiran 25 halaman 204) sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh harga halaman 205). Harga maka
(
) sebesar 0,0652 (lampiran 26
pada taraf signifikansi α = 0,05 untuk n = 33,
adalah 0,1542 untuk kelas eksperimen, karena
pengujian di atas lebih kecil dari pada
, maka dapat disimpulkan
bahwa data kelas eksperimen berdistribusi normal
= 0,0922 < 0,1542 =
sedangkan pada kelas kontrol harga signifikansi α = 0,05 untuk n = 37, maka
pada taraf adalah 0,0652 , karena
pada hasil pengujian di atas lebih kecil dari
maka dapat
disimpulkan bahwa data kelas kontrol juga berdistribusi normal < 0,1456 =
hasil
= 0,0652
.
2. Uji Homogenitas Uji homogenitas kedua kelas dilakukan dengan uji Fisher. Dari hasil perhitungan uji homogenitas diperoleh harga = 1,527 (lampiran 27 halaman 208). Sedangkan harga
= = 1,808
diperoleh dengan cara interpolasi . Pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan dk pembilang = 36 dan dk penyebut = 32. Karena
= 1,527 < 1,808
51
=
, maka
diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
sampel kedua kelas mempunyai kondisi yang homogen.
E. Pengujian Hipotesis Dari data penelitian didapatkan skor rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diberikan metode laboratorium adalah 16,045 dengan simpangan baku 2,969 , sedangkan nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan metode ekspositori adalah 14,162 dengan simpangan baku 3,670. Untuk mengetahui apakah perbedaan rata-rata tersebut disebabkan akibat pengaruh perlakuan atau hanya faktor yang lain, maka perlu dianalisis lebih lanjut. Dari hasil pengujian persyaratan analisis yang meliputi uji homogenitas dan uji normalitas diketahui bahwa kedua kelompok berada pada distribusi normal, sehingga kita dapat menguji penelitian dengan uji t-test. Hasil perhitungan perbedaan rata-rata antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol diperoleh
= 2,350 (lampiran 28 halaman 210).
Sedangkan pada taraf signifikansi a = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = 68, maka harga
sebesar 1,998. Karena
berarti hipotesis penelitian (
= 2,350 > 1,998 =
) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak.
Dengan demikian menyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika peserta didik yang diajarkan dengan metode laboratorium dengan peserta didik yang diajarkan dengan metode ekspositori. Dan perbedaan itu
52
positif, dalam artian lebih tinggi hasil belajar matematika peserta didik yang diajarkan dengan metode laboratorium dibandingkan dengan yang diajarkan dengan metode ekspositori.
53
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode laboratorium dan metode ekspositori. 2. Hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode laboratorium memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengn metode ekspositori.
B. Implikasi Penelitian ini menunjukkan suatu usaha mengetahui terdapat atau tidaknya perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan metode laboratorium dan siswa yang diajar dengan metode ekspositori pada materi bangun datar. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan metode laboratorium dengan siswa yang diajarkan dengan metode ekspositori pada materi bangun datar. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa metode laboratorium
dapat
meningkatkan
hasil
belajar
matematika
siswa.
Penerapannya di kelas dapat meningkatkan semangat belajar dan siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar sehingga belajar menjadi bermakna bagi
53
54
siswa. Dengan demikian, metode laboratorium dapat diterapkan oleh guru dalam pembelajaran matematika. Berhasil tidaknya penerapan pembelajaran di kelas tidak terlepas dari pengaruh beberapa komponen, diantaranya adalah kondisi siswa, situasi kelas, kreativitas
guru
dalam
membawa
keadaan
menjadi
menyenangkan,
kemampuan guru dalam mengelola jam pelajaran serta dalam mengenal karakteristik siswa. Guru juga sebaiknya memastikan bahwa siswa memiliki pengetahuan awal yang baik agar siswa tidak mengalami banyak kesulitan pada saat proses pembelajaran. Jadi, dalam menerapkan pembelajaran dengan metode laboratorium, guru diharapkan mampu membuat pembelajaran bermakna yang sederhana. Guru juga diharapkan mampu meminimalisir faktor-faktor yang dapat mengganggu proses pembelajaran, sehingga siswa SD dapat memahami pelajaran dengan baik.
C. Saran-Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Dalam proses matematika guru diharapkan menggunakan metode laboratorium sebagai salah satu metode pembelajaran matematika untuk meningkatkan proses pembelajaran dan pencapaian maksimal peserta didik dalam memahami konsep-konsep matematika. 2. Diharapkan kepada guru perlu meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam bentuk penguasaan ragam metode dan ragam media guna
55
membangkitkan minat dan perhatian siswa dalam pelajaran matematika, belajar matematika menjadi menarik bagi siswa dan menyenangkan. 3. Kepala sekolah diharapkan memfasilitasi media pembelajaran matematika guna mempelancar proses pembelajaran matematika agar tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. 4. Pengawas Pendidikan diharapkan memberikan pelatihan-pelatihan kepada guru-guru, yang dapat membatu mereka di dalam menciptakan inovasiinovasi pembelajaran. 5. Bagi peneliti lain yang berminat menggunakan metode laboratorium dalam pembelajaran matematika, diharapkan dapat mengembangkan lebih lanjut terhadap materi dalam pembelajaran matematika Sekolah Dasar.
56
Daftar Pustaka
Al Khowarizmi, Lela. 2011. Metode Pembelajaran Matematika. Tersedia. http://lela-al-khowarizmi.blogspot.com/metode-pembelajaranmatematika.html. 04-02-2011. 21:48 Aribowo. 2011. Metode Pembelajaran Matematika. Tersedia. http://aribowo1992.multiply.com/journal/item/86. diakses tanggal 04-022011. 11:15 Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. . 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 1993. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Maju Mundur. Hudojo, Herman. 2003. Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Matematika. Malang: Techical CoorporatinoProject of Development of Science and Mathematics Teaching For Primary and Secondary Education in Indonesia. Karim, Mukhtar, dkk. 1997. Pendidikan Matematika I. Jakarta: Depdikbud. Mukminin, dkk. 1998. Belajar Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Yogyakarta. Natawijadja, R. Et al. 1991. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan. Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Pelajar. Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Simanjuntak, Lisnawaty. Et al. 1992. Metode Mengajar Matematika 2. Jakarta: Rineka Cipta.
56
57
Sudirjo. 2011. Penggunaan Metode Yang Tepat Dalam Mengajar Matematika. Tersedia.http://www.scribd.com/doc/17451310/Penggunaan-Metode-YangTepat-Dalam-Mengajar-Matematika. Diakses tanggal 23-01-2011. 09:52 Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Sugiarto, Joko. 2007. Terampil Berhitung Matematika Untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuatitatif, Kualitatif, dan R&D. Jakarta: Alfabeta. Suharjana, Agus. et al. 2008 . Pengenalan Bangun Datar Dan Sifat-sifatnya di SD. Tersedia. Http://www.scribd.com/doc/20006950/Pengenalan-bangundatar-dan-sifat-sfatnya. diakses tanggal. 17-02-2011 . 13:15 Suherman, Herman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Fakultas Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Pendidikan Indonesia. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tim FKIP UHAMKA. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr Hamka. Tim Redaksi Fokus Media. 2006. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 SISDIKNAS . Bandung: Fokusmedia. Wena, Made. 2010. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.
58
Lampiran 1 Jadwal
1.
20 Januari 2011
: ACC Judul
2.
1 April 2011
: Seminar Proposal
3.
11 April 2011
: Uji Validitas di SDN Batu Ampar 06 Pagi
4.
2 – 20 April 2011
: Penelitian di SDN Ciracas 04 Pagi Tabel 6
No
4.1
4.2
4.3
Jadwal Penelitian di SDN Ciracas 04 Pagi Hari/ Kelas Waktu Per Materi Tanggal te mu an Senin, III A 12.30-13.40 1 1. Mengenalkan berbagai 2 Mei 2011 macam bangun datar. 2. Menentukan sisi, sudut, dan titik sudut. Selasa, IIIA 10.15-11.15 2 1. Sifat-sifat bangun datar 3 Mei 2011 persegi, persegi panjang, dan segititga. Rabu, III A 10.15-11.25 3 1. Menentukan sudut menurut 4 Mei 2011 ukurannya 2. Jenis-jenis sudut. Dan III B
12.30-13.40
1
2
4.4
Kamis, 5 Mei 2011
III B
10.15-11.25
4.5
Jumat, 6 Mei 2011
III B
10-15-11.25 3
4.6
Senin, 9 Mei 2011 Jumat, 13 Mei
III A
12.30-13.40
4
1. Mengenalkan berbagai macam bangun datar. 2. Menentukan sisi, sudut, dan titik sudut. 1. Sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, dan segititga. 1. Menentukan sudut menurut ukurannya 2. Jenis-jenis sudut. 1. Sudut sebagai jarak putar
III B
10.15-11.25
4
1. Sudut sebagai jarak putar
4.7
59
4.8
4.9
2011 Senin, 16 Mei 2011 Selasa, 17 Mei 2011
III A
12.30-13.40
5
III A
10.15-11.25
6
III B
12.30-13.40
5
III A
10.15-11.25
7
III B
12.30-11.25
6
III A
10.15-11.25
8
III B
12.30-13.40
7
III B
10.15-11.25
8
1. Keliling persegi, persegi panjang, dan segitiga dengan menggunakan petak satuan 1. Keliling persegi, persegi panjang dan segitiga dengan menggunakan rumus.
dan
4.10
Rabu, 18 Mei 2011
1. Keliling persegi, persegi panjang, dan segitiga dengan menggunakan petak satuan. 1. Luas persegi dan persegi panjang dengan menggunakan petak satuan.
dan
4.11
Kamis, 19 Mei 2011
1. Keliling persegi, persegi panjang dan segitiga dengan menggunakan rumus. 1. Luas persegi dan persegi panjang dengan menggunakan rumus.
dan
4.12
Jumat, 20 Mei 2011
1. Luas persegi dan persegi panjang dengan menggunakan petak satuan. 1. Luas persegi dan persegi panjang dengan menggunakan rumus.
60
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen Nama Sekolah
: SDN Ciracas 04 pagi
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semeter
: III/2
Alokasi Waktu
: 4 x 35menit
Pertemuan ke
: 1 dan 2
I. 4. II. 4.1
Standar Kompetensi Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana Kompetensi Dasar Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat dan
unsur-unsurnya. III. Indikator 4.1.1 Memahami berbagai macam bangun datar. 4.1.2 Menentukan berbagai macam bangun datar segiempat. 4.1.3 Menentukan berbagai macam bangun datar segitiga. 4.1.4 Menentukan sisi, sudut, dan titik sudut. 4.1.5 Menemukan sifat-sifat bangun datar persegi. 4.1.6 Menemukan sifat-sifat bangun datar persegi panjang. 4.1.7 Menemukan sifat-sifat bangun datar segitiga (segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, segitiga siku-siku, dan segitiga sebarang.
61
IV.
Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi mengenai bangun datar, diharapkan : 1. Siswa dapat memahami berbagai macam bangun datar 2. Siswa dapat menyebutkan berbagai macam bangun datar segiempat. 3. Siswa dapat menyebutkan berbagai macam bangun datar segitiga. 4. Siswa dapat menjelaskan sisi, sudut, dan titik sudut. 5. Siswa dapat menemukan sifat-sifat bangun datar persegi. 6. Siswa dapat menemukan sifat-sifat bangun datar persegi panjang. 7. Siswa dapat menemukan sifat-sifat bangun datar segitiga. Karakteristik siswa yang diharapkan : a. mandiri b. rasa ingin tahu
V.
Materi Pembelajaran : 1. Mengenalkan macam-macam bangun datar.
Bangun datar terbagi menjadi bangun datar segiempat, segitiga, segienam, dan juga lingkaran. Tetapi kita hanya mengenai segiempat dan segitiga. 2. Macam-macam bangun datar segiempat. a. Persegi C
D
D
A B b. Persegi Panjang C
c.
Jajar genjang A
B D
C
62
A
B
d. Belah ketupat D
A
C
D Layang-layang
e. B A
C
D f. Trapesium D C
A
B 3. Macam-macam bangun datar segitiga. a.
Segitiga Sebarang C
b.
A Segitiga Sama Sisi D
c.
Segitiga Sama Kaki E
B
F
63
K
L d.
M
Segitiga Siku-siku O
P
Q
4. Menetukan sisi, sudut, dan titik sudut. D
C
Sisi
Sudut
A
B Titik Sudut 5. Sifat-sifat bangun datar persegi
D
C
A Sifat-sifat persegi ABCD adalah
B
a. Mempunyai 4 buah sisi sama panjang yaitu AB = BC = CD = DA. b. Mempunyai 4 buah buah sudut siku-siku yaitu
ABC =
BCD =
CDA =
DAB. Jadi persegi panjang adalah segiempat yang mempunyai sisi sama panjang dan 4 buah sudut siku-siku.
64
6. Sifat-sifat bangun datar persegi panjang. D
C
A
B
Sifat-sifat persegi panjang ABCD adalah a. Mempunyai 2 pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar yaitu AB=DC dan BC=DA. b.Mempunyai 4 buah sudut siku-siku yaitu ABC = BCD = CDA = DAB. Jadi persegi panjang adalah segiempat yang mempunyai 2 pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar serta mempunyai 4 buah sudut siku-siku. 7. Sifat-sifat bangun datar segitiga. a. Segitiga Sama Sisi C
A Sifat-sifat segitiga sama sisi ABC adalah
B
3. Mempunyai 3 buah sisi yang sama panjang yaitu AB = BC = CA. 4. Mempunyai 3 buah sudut yang sama besar yaitu
ABC =
BCD = CAB. Jadi segitiga sama sisi adalah segitiga yang mempunyai 3 buah sisi sama panjang dan 3 buah sudut sama besar. b. Segitiga Sama Kaki
65
F
D
E
Sifat-sifat segitiga sama kaki DEF adalah 3. Mempunyai 2 buah sisi sama panjang yaitu DE = EF. 4. Mempunyai 2 buah sudut yang sama besar yaitu
DEF =
FDE. Jadi segitiga sama kaki adalah segitiga yang mempunyai 2 buah sisi sama panjang dan 2 buah sudut sama besar. c. Segitiga Siku-siku I
G
I
Sifat-sifat segitiga siku-siku GHI adalah 4. Mempunyai 1 buah sudut siku-siku yaitu HGI dengan titik sudut di G. 5. Mempunyai 2 buah sisi yang saling tegak lurus yaitu HG dan GI. 6. Mempunyai 1 sisi miring yaitu MN. Jadi segitiga siku-siku adalah segitiga yang mempunyai satu sudut siku-siku. d. Segitiga Sembarang M
66
K
L
Sifat-sifat segitiga sebarang KLM adalah 1. Mempunyai 3 buah sisi yang panjangnya tidak sama yaitu KL ≠ LM ≠ MK 2. Mempunyai tiga buah sudut yang besarnya tidak sama yaitu KLM ≠
LMK
≠ MKL Jadi segitiga sebarang adalah segitiga yang panjang ketiga sisinya berbedadan besar ketiga sudutnya berbeda. VI.
Metode Pembelajaran 1. Metode Laboratorium
VII. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke 1 A. Kegiatan Awal (10 menit) 1. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kelas, kebersihan, dan kerapihan kelas. 2. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, guru mengecek kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa. 3. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan motivasi siswa. 4. Guru melakukan apersepsi. 5. Siswa
mendengarkan
penjelasan
pembelajaran yang akan dicapai.
dari
guru
tentang
tujuan
67
B. Kegiatan Inti (40 menit) 1. Eksplorasi 1.1 Guru memperkenalkan berbagai bangun datar. 1.2 Siswa bersama guru menentukan berbagai macam-macam
bangun datar
segiempat. 1.3 Siswa bersama guru menentukan berbagai macam-macam
bangun datar
segitiga. 1.4 Siswa di bawah bimbingan guru mencari benda-benda konkrit yang berada di sekitar ruang kelas yang berhubungan dengan bangun datar segiempat dan segitiga. 2. Elaborasi 2.1 Siswa di bawah bimbingan guru menentukan sisi, sudut, dan titik sudut dengan memperhatikan alat peraga yang digunakan. 2.2 Siswa di bawah bimbingan guru membedakan antara bangun datar segiempat dengan segitiga dengan memperhatikan alat peraga yang digunakan. 3. Konfirmasi 3.1
Siswa menuliskan macam-macam bangun datar ke dalam bukunya.
3.2
Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang dialami dalam proses pembelajaran.
C. Kegiatan Akhir (20 menit) 1. Siswa bermain games yang yang kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.
68
2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 3. Siswa diberikan tindak lanjut yaitu berupa follow up. Pertemuan ke 2 A. Kegiatan Awal (10 Menit) 1. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kondisi kelas, kebersihan, dan kerapihan kelas. 2. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, mengecek kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan belajar siswa, kerapihan posisi duduk siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa. 3. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan motivasi siswa. 4. Guru melakukan apersepsi. 5. Siswa
mendengarkan
penjelasan
dari
guru
tentang
tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. B. Kegiatan Inti (40 menit) 1. Eksplorasi 1.1 Siswa bersama guru mengamati alat peraga bangun datar yang telah diberikan oleh guru. 2. Elaborasi 2.1 Siswa di bawah bimbingan guru menemukan sifat-sifat bangun datar persegi melalui pengamatan. 2.1 Siswa di bawah bimbingan guru menemukan sifat-sifat bangun datar persegi panjang melalui pengamatan.
69
2.3 Siswa di bawah bimbingan guru menemukan sifat-sifat bangun datar segitiga melalui pengamatan. 3. Konfirmasi 3.1 Siswa menggambarkan bangun datar di buku tulis masingmasing sesuai dengan sifat bangun datar yang diberikan oleh guru. 3.2 Siswa bermain games mengenai bangun datar yang diberikan oleh guru. 3.3 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang dialami dalam proses pembelajaran. C. Kegiatan Akhir (20 menit) 1. Siswa mengerjakan soal latihan mengenai sifat-sifat bangun datar. 2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 3. Guru memberikan tindak lanjtu berupa follow up. VIII. Alat dan Sumber a. Alat
b. Sumber
: 1. Persegi
4. Trapesium
2. Persegi panjang
5. Belah Ketupat
3. Jajar genjang
6. Layang-layang
: 1. Supardjo. 2004. Matematika gemar berhitung 3 untuk siswa kelas 3 SD dan MI. Solo: PT. Tiga Serangkai Putra Mandiri.
70
2. Sugiarto, Joko. 2007. Terampil Berhitung Matematika Untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga. IX.
Penilaian 1. Prosedur a. Tes proses
: Siswa berperan aktif pada proses pembelajaran
b. Tes akhir
: Siswa mengerjakan soal latihan
2. Bentuk tes a. Tertulis b. Perbuatan 3. Jenis tes
: Essay
4. Soal
: Tes Formatif
5. Kunci Jawaban
: Terlampir
6. Kriteria
:
Pertemuan ke 1 a. Setiap siswa yang mewarnai dengan rapi dan tepat dan sesuai dengan petunjuk di beri skor 2 b. Siswa yang mengerjakan soal dengan benar. No Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Skor
2
2
2
2
2
2
2
2
2
Nilai = Pertemuan ke 2
71
a. Setiap jawaban apabila sangat sempurna pada masing-masing soal diberi skor 5. b. Setiap jawaban apabila cukup sempurna pada masing-masing soal diberi skor 4. c. Setiap jawaban apabila cukup sempurna pada masing-masing soal diberi skor 3. d. Setiap jawaban apabila kurang sempurna pada masing-masing soal diberi skor 2. e. Setiap jawaban apabila tidak sempurna pada masing-masing soal diberi skor 1.
72
73
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen Nama Sekolah
: SDN Ciracas 04 pagi
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semeter
: III/2
Alokasi Waktu
: 4 x 35menit
Pertemuan ke
: 3 dan 4
I. 4. II. 4.2
Standar Kompetensi Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana Kompetensi Dasar Mengidentifikasi berbagai jenis dan besar sudut.
III. Indikator 4.2.1 Menentukan sudut dari benda atau bangun. 4.2.2 Mengenal besar sudut menurut ukurannya. 4.2.3 Memahami jenis-jenis sudut. 4.2.4 Mengenal sudut sebagai jarak putar. 4.2.5 Mengenal sudut sebagai jarak putar, dan membuat sudut satu, setengah, serta seperempat putaran. IV.
Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat memahami sudut dari benda atau bangun. 2. Siswa dapat mengurutkan besar sudut menurut ukurannya. 3. Siswa dapat memahami jenis-jenis sudut.
74
4. Siswa dapat menjelaskan berbagai sudut sebagai jarak putar. 5. Siswa dapat menjelaskan sudut sebagai jarak putar, dan membuat sudut satu, setengah, serta seperempat putaran. Karakteristik siswa yang diharapkan : a. mandiri b. rasa ingin tahu
V.
Materi Pembelajaran
:
1. Besar sudut menurut ukurannya
a
b
c
Urutan besar sudut dari yang paling kecil adalah a, c, b 2. Jenis-jenis sudut a. Sudut lancip
T Sudut Lancip. b. Sudut tumpul
T Sudut T adalah sudut tumpul.
75
c. Sudut siku-siku
T Sudut T adalah siku-siku. 3. Pada sudut BAC, A merupakan titik pusat. Titik B dan C sebagai jarak putar dengan titik pusat. B C A
4. Titik A merupakan titik pusat. Jika kita membuat putaran dari titik B sampai ke titik B lagi, maka terbentuk sudut satu putaran.
B
A
C
5. Gerakan memutar dari titik B sampai ke titik C merupakan gerakan membuat sudut setengah putaran.
B
C A
6. Jika kita membuat sudut seperti di samping, berarti kita membuat sudut seperempat putaran.
76
B
A
VI.
C
Metode Pembelajaran 1. Metode Laboratorium
VII. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke 3 A. Kegiatan Awal (10menit) 1. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kondisi kelas, kebersihan, dan kerapihan kelas. 2. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, mengecek kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan belajar siswa, kerapihan posisi duduk siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa. 3. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan motivasi siswa. 4. Guru melakukan apersepsi. 5. Siswa
mendengarkan
penjelasan
dari
guru
tentang
tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. B. Kegiatan Inti(40 menit) 1. Eksplorasi 1.1 Siswa bersama guru menentukan sudut dari suatu benda atau bangun yang ada disekitar. 1.2 Siswa dikenalkan berbagai jenis-jenis sudut oleh guru.
77
2. Elaborasi 2.1 Siswa di bawah bimbingan guru membuat jenis-jenis sudut dengan menggunakan kertas origami yang telah disediakan oleh guru. 2.2 Siswa di bawah bimbingan guru mengurutkan besar sudut dari yang terkecil ke yang terbesar. 2.3 Siswa di bawah bimbingan guru mengurutkan besar sudut dari yang terbesar ke yang terkecil. 3. Konfirmasi 3.1 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang dialami dalam proses pembelajaran. C. Kegiatan Akhir (20 menit) 1. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru. 2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 3. Guru memberikan tindak lanjut yaitu berupa follow up. Pertemuan Ke 4 A. Kegiatan Awal (10 menit) 1. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kondisi kelas, kebersihan, dan kerapihan kelas. 2. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, mengecek kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan belajar siswa, kerapihan posisi duduk siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa.
78
3. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan motivasi siswa. 4. Guru melakukan apersepsi. 5. Siswa
mendengarkan
penjelasan
dari
guru
tentang
tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. B. Kegiatan Inti (40 menit) 1. Eksplorasi 1.1 Siswa di bawah bimbingan guru mengamati tentang besar sudut. 2. Elaborasi 2.1 Siswa di bawah bimbingan guru menghitung besar jarak putar dari sebuah sudut. 2.2 Siswa membuat sudut satu putaran, setengah putaan, dan seperempat putaran. 3. Konfirmasi 3.1 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang dialami dalam proses pembelajaran. C. Kegiatan Akhir (20 menit) 1. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru. 2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 3. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan follow up.
79
VIII. Alat dan Sumber a. Alat
: 1. Penggaris 2. Penggaris busur 3. Kertas origami
b. Sumber
: 1. Supardjo. 2004. Matematika gemar berhitung 3 untuk siswa kelas 3 SD dan MI. Solo: PT. Tiga Serangkai Putra Mandiri. 2. Sugiarto, Joko. 2007. Terampil Berhitung Matematika Untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga.
IX.
Penilaian 1. Prosedur a. Tes proses
: Siswa berperan aktif pada proses pembelajaran
b. Tes akhir
: Siswa mengerjakan soal latihan
2. Bentuk tes a. Tertulis b. Perbuatan 3. Jenis tes
: Essay
4. Soal
: Tes Formatif
5. Kunci Jawaban
: Terlampir
80
6. kriteria A. Penilaian pertemuan ke 3 No Soal
1
2
3
4
5
6
7
Skor
2
2
2
1
1
1
1
B. Penilaian pertemuan ke 4 No Soal
1
2
3
4
5
skor
2
2
2
2
2
81
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen Nama Sekolah
: SDN Ciracas 04 pagi
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semeter
: III/2
Alokasi Waktu
: 4 x 35menit
Pertemuan ke
: 5 dan 6
I. 5.
Standar Kompetensi Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta
penggunannya dalam pemecahan masalah. II. 5.1
Kompetensi Dasar Menghitung keliling persegi dan persegi panjang.
III. Indikator 5.1.1 Menentukan keliling persegi dengan menggunakan petak satuan 5.1.2 Menentukan keliling persegi panjang dengan menggunakan petak satuan. 5.1.3 Menentukan keliling persegi dengan menggunakan rumus. 5.1.4 Menentukan keliling persegi panjang dengan menggunakan rumus. 5.1.5 Menentukan keliling segitiga dengan menggunakan rumus. IV.
Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat memahami keliling persegi. 2. Siswa dapat memahami keliling persegi panjang.
82
3. Siswa dapat menemukan rumus keliling persegi. 4. Siswa dapat menemukan rumus keliling persegi panjang. 5. Siswa dapat menemukan rumus keliling segitiga. Karakteristik siswa yang diharapkan : a. mandiri b. rasa ingin tahu V.
Materi Pembelajaran
:
1. Keliling Persegi
D
C
A
B
Keempat sisi pada persegi adalah sama panjang. Sisi = s Kelilingnya = S + S + S + S =4+4+4+4 = 16 2. Keliling Persegi Panjang
D
C
A
B
83
Persegi panjang mempunyai dua sisi sama panjang dan dua sisi sama lebar. Kelilingnya = AB + BC + CD + DA =6+4+6+4 = 20 3. Keliling Persegi
D
C
A
B
Keempat sisi pada persegi adalah sama panjang. Sisi = s Kelilingnya = S + S + S + S = 4 x sisi =4x4 = 16 4. Keliling Persegi Panjang
D
C
A
B
Persegi panjang mempunyai dua sisi sama panjang dan dua sisi sama lebar.
84
Kelilingnya = AB + BC + CD + DA =6+4+6+4 = 2 x (p+l) = 2 x (6 + 4) = 2 x 10 = 20 5. Keliling Segitiga A
B
Panjang AB = 5 cm
C
Panjang BC = 3 cm Panjang AC = 6 cm Keliling segitiga ABC adalah 5cm + 3cm + 6cm = 14cm VI.
Metode Pembelajaran 1. Metode Laboratorium
VII. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke 5 A. Kegiatan Awal (10 menit) 1. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kelas, kebersihan, dan kerapihan kelas.
85
2. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, guru mengecek kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa. 3. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan motivasi siswa. 4. Guru melakukan apersepsi. 5. Siswa
mendengarkan
penjelasan
dari
guru
tentang
tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. B. Kegiatan Inti (40 menit) 1. Eksplorasi 1.1 Siswa bersama guru memperhatikan bangun datar persegi dan persegi panjang. 2. Elaborasi 2.1 Siswa
bersama
guru
menemukan
keliling
persegi
dan
menghitungnya dengan menggunakan petak satuan. 2.2 Siswa bersama guru menemukan keliling persegi panjang dan menghitungnya dengan menggunakan petak satuan. 3. Konfirmasi 3.1 Siswa bermain games yang diberikan oleh guru. 3.2 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang dialami dalam proses pembelajaran. C. Kegiatan Akhir (20 menit) 1. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.
86
2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 3. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan follow up. Pertemuan ke 6 A. Kegiatan Awal (10 menit) 1. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kelas, kebersihan, dan kerapihan kelas. 2. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, guru mengecek kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa. 3. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan motivasi siswa. 4. Guru melakukan apersepsi. 5. Siswa
mendengarkan
penjelasan
dari
guru
tentang
tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. B. Kegiatan Inti 1. Eksplorasi 1.1 Siswa bersama guru memperhatikan bangun datar persegi dan persegi panjang. 2. Elaborasi 2.1 Siswa
bersama
guru
menemukan
keliling
persegi
dan
menghitungnya dengan menggunakan rumus. 2.2 Siswa bersama guru menemukan keliling persegi panjang dan menghitungnya dengan menggunakan rumus.
87
2.3 Siswa bersama guru menemukan keliling segitiga dan menghitungnya dengan menggunakan rumus. 3. Konfirmasi 3.1 Siswa bermain games yang diberikan oleh guru. 3.2 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang dialami dalam proses pembelajaran. C. Kegiatan Akhir (20 menit) 1. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru. 2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 3. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan follow up. VIII. Alat dan Sumber a. Alat
: 1. Persegi 2. Persegi panjang 3. Kertas / buku kotak-kotak
b.
Sumber
: 1. Supardjo. 2004. Matematika gemar berhitung 3 untuk
siswa kelas 3 SD dan MI. Solo: PT. Tiga Serangkai Putra Mandiri. 2.
Sugiarto, Joko. 2007. Terampil Berhitung Matematika Untuk SD
Kelas III. Jakarta: Erlangga. IX.
Penilaian 1. Prosedur a. Tes proses
: Siswa berperan aktif pada proses pembelajaran
b. Tes akhir
: Siswa mengerjakan soal latihan
88
2. Bentuk tes a. Tertulis b. Perbuatan 3. Jenis tes
: Essay
4. Soal
: Tes Formatif
5. Kunci Jawaban
: Terlampir
6. Kriteria a. Penilaian untuk tes formatif pertemuan ke 5 No soal
1
2
3
4
5
Skor
20
20
20
20
20
b. Penilaian untuk tes formatif pertemuan ke 6
Nilai =
No soal
1
2
3
4
5
Skor
10
10
10
10
20
89
90
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen Nama Sekolah
: SDN Ciracas 04 pagi
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semeter
: III/2
Alokasi Waktu
: 4 x 35menit
Pertemuan ke
: 7 dan 8
I. 5.
Standar Kompetensi Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta
penggunannya dalam pemecahan masalah. II. 5.2
Kompetensi Dasar Menghitung luas persegi dan persegi panjang.
III. Indikator 5.1.1 Menentukan luas persegi dengan menggunakan petak satuan 5.1.2 Menentukan luas persegi panjang dengan menggunakan petak satuan. 5.1.3 Menentukan luas persegi dengan menggunakan rumus. 5.1.4 Menentukan luas persegi panjang dengan menggunakan rumus. IV.
Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat memahami luas persegi. 2. Siswa dapat memahami luas persegi panjang. 3. Siswa dapat memahami luas persegi. 4. Siswa dapat memahami luas persegi panjang.
91
Karakteristik siswa yang diharapkan : a. mandiri b. rasa ingin tahu V.
Materi Pembelajaran
:
1. Luas Persegi
D
C 13 14 15 16 12 11 10 9 8 7 6 5 1 2 3 4
A
B
Keempat sisi pada persegi adalah sama panjang. Persegi ABCD di atas luasnya adalah 16 petak satuan persegi. 2. Luas Persegi Panjang
D
C 24 13 12 1
23 14 11 2
A
22 15 10 3
21 16 9 4
20 17 8 5
19 18 7 6 B
Persegi panjang mempunyai dua sisi sama panjang dan dua sisi sama lebar. Persegi panjang ABCD luasnya adalah 24 petak satuan.
3. Luas Persegi
92
D
C 13 14 15 16 12 11 10 9 8 7 6 5 1 2 3 4
A
B
Keempat sisi pada persegi adalah sama panjang. a. Persegi ABCD di atas luasnya adalah 16 petak satuan persegi. b. Luas persegi ABCD = sisi x sisi =4x4 = 16 4. Luas Persegi Panjang
D
C 24 13 12 1
23 14 11 2
22 15 10 3
21 16 9 4
A
20 17 8 5
19 18 7 6 B
Persegi panjang mempunyai dua sisi sama panjang dan dua sisi sama lebar. a. Persegi panjang ABCD luasnya adalah 24 petak satuan. b. Luas Persegi panjang ABCD = p x l =6x4 = 24 VI.
Metode Pembelajaran 1. Metode Laboratorium
93
VII. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke 7 A. Kegiatan Awal (10 menit) 1. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kelas, kebersihan, dan kerapihan kelas. 2. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, guru mengecek kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa. 3. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan motivasi siswa. 4. Guru melakukan apersepsi. 5. Siswa
mendengarkan
penjelasan
dari
guru
tentang
tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. B. Kegiatan Inti (40 menit) 1. Eksplorasi 1.1 Siswa bersama guru memperhatikan bangun datar persegi dan persegi panjang. 2. Elaborasi 2.1 Siswa
bersama
guru
menemukan
luas
persegi
dan
menghitungnya dengan menggunakan petak satuan. 2.2 Siswa
bersama
guru
menemukan
luas
persegi
menghitungnya dengan menggunakan petak satuan. 3. Konfirmasi
dan
94
3.1 Siswa bermain games yang diberikan oleh guru. 3.2 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang dialami dalam proses pembelajaran. C. Kegiatan Akhir (20 menit) 1. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru. 2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 3. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan follow up. Pertemuan Ke 8 A. Kegiatan Awal (10 menit) 1. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kelas, kebersihan, dan kerapihan kelas. 2. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, guru mengecek kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa. 3. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan motivasi siswa. B. Kegiatan Inti (40 menit) 1. Eksplorasi 1.1 Siswa bersama guru memperhatikan bangun datar persegi dan persegi panjang. 2. Elaborasi 2.1 Siswa
bersama
menghitungnya.
guru
menemukan
luas
persegi
dan
95
2.2 Siswa
bersama
guru
menemukan
luas
persegi
dan
menghitungnya . 3. Konfirmasi 3.1 Siswa bermain games yang diberikan oleh guru. 3.2 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang dialami dalam proses pembelajaran. C. Kegiatan Akhir (20 menit) 1. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru. 2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 3. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan follow up. VIII. Alat dan Sumber a. Alat
: 1. Persegi 2. Persegi panjang 3. Kertas / buku kotak-kotak
b. Sumber
: 1. Supardjo. 2004. Matematika gemar berhitung 3 untuk siswa kelas 3 SD dan MI. Solo: PT. Tiga Serangkai Putra Mandiri. 2. Sugiarto, Joko. 2007. Terampil Berhitung Matematika Untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga.
IX.
Penilaian
96
1. Prosedur a. Tes proses
: Siswa berperan aktif pada proses pembelajaran
b. Tes akhir
: Siswa mengerjakan soal latihan
2. Bentuk tes a. Tertulis b. Perbuatan 3. Jenis tes
: Essay
4. Soal
: Tes Formatif
5. Kunci Jawaban
: Terlampir
6. Kriteria a.
No soal
1
2
3
4
5
Skor
20
20
20
20
20
b.
Nilai =
Penilaian untuk tes formatif pertemuan ke 7
Penilaian untuk tes formatif pertemuan ke 8
No Soal
1
2
3
4
Skor
10
10
15
15
97
98
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol Nama Sekolah
: SDN Ciracas 04 pagi
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semeter
: III/2
Alokasi Waktu
: 4 x 35menit
Pertemuan ke
: 1 dan 2
V. 4. VI. 4.1
Standar Kompetensi Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana Kompetensi Dasar Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat dan
unsur-unsurnya. VII. Indikator 8.1.1 Memahami berbagai macam bangun datar. 8.1.2 Menentukan berbagai macam bangun datar segiempat. 8.1.3 Menentukan berbagai macam bangun datar segitiga. 8.1.4 Menentukan sisi, sudut, dan titik sudut. 8.1.5 Menemukan sifat-sifat bangun datar persegi. 8.1.6 Menemukan sifat-sifat bangun datar persegi panjang. 8.1.7 Menemukan sifat-sifat bangun datar segitiga (segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, segitiga siku-siku, dan segitiga sebarang.
99
X.
Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi mengenai bangun datar, diharapkan : 8. Siswa dapat memahami berbagai macam bangun datar 9. Siswa dapat menyebutkan berbagai macam bangun datar segiempat. 10. Siswa dapat menyebutkan berbagai macam bangun datar segitiga. 11. Siswa dapat menjelaskan sisi, sudut, dan titik sudut. 12. Siswa dapat menemukan sifat-sifat bangun datar persegi. 13. Siswa dapat menemukan sifat-sifat bangun datar persegi panjang. 14. Siswa dapat menemukan sifat-sifat bangun datar segitiga. Karakteristik siswa yang diharapkan : a. mandiri b. rasa ingin tahu
XI.
Materi Pembelajaran : 8. Mengenalkan macam-macam bangun datar.
Bangun datar terbagi menjadi bangun datar segiempat, segitiga, segienam, dan juga lingkaran. Tetapi kita hanya mengenai segiempat dan segitiga. 9. Macam-macam bangun datar segiempat. a. Persegi C
D
D
A B b. Persegi Panjang C
A
D
B
C
100
c.
Jajar genjang
d. D
A
A Belah ketupat
B
C
D Layang-layang
e. B A
C
D f. Trapesium D C
A
B 10. Macam-macam bangun datar segitiga. a.
Segitiga Sebarang C
b.
A Segitiga Sama Sisi D
c.
Segitiga Sama Kaki E
B
F
101
K
L d.
M
Segitiga Siku-siku O
P
Q
11. Menetukan sisi, sudut, dan titik sudut. D
C
Sisi
Sudut
A
B Titik Sudut 12. Sifat-sifat bangun datar persegi
D
C
A Sifat-sifat persegi ABCD adalah
B
a. Mempunyai 4 buah sisi sama panjang yaitu AB = BC = CD = DA. b. Mempunyai 4 buah buah sudut siku-siku yaitu
ABC =
BCD =
CDA =
DAB. Jadi persegi panjang adalah segiempat yang mempunyai sisi sama panjang dan 4 buah sudut siku-siku.
102
13. Sifat-sifat bangun datar persegi panjang. D
C
A
B
Sifat-sifat persegi panjang ABCD adalah a. Mempunyai 2 pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar yaitu AB=DC dan BC=DA. b.Mempunyai 4 buah sudut siku-siku yaitu ABC = BCD = CDA = DAB. Jadi persegi panjang adalah segiempat yang mempunyai 2 pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar serta mempunyai 4 buah sudut siku-siku. 14. Sifat-sifat bangun datar segitiga. e. Segitiga Sama Sisi C
A Sifat-sifat segitiga sama sisi ABC adalah
B
5. Mempunyai 3 buah sisi yang sama panjang yaitu AB = BC = CA. 6. Mempunyai 3 buah sudut yang sama besar yaitu
ABC =
BCD = CAB. Jadi segitiga sama sisi adalah segitiga yang mempunyai 3 buah sisi sama panjang dan 3 buah sudut sama besar. f. Segitiga Sama Kaki
103
F
D
E
Sifat-sifat segitiga sama kaki DEF adalah 5. Mempunyai 2 buah sisi sama panjang yaitu DE = EF. 6. Mempunyai 2 buah sudut yang sama besar yaitu
DEF =
FDE. Jadi segitiga sama kaki adalah segitiga yang mempunyai 2 buah sisi sama panjang dan 2 buah sudut sama besar. g. Segitiga Siku-siku I
G
I
Sifat-sifat segitiga siku-siku GHI adalah 7. Mempunyai 1 buah sudut siku-siku yaitu HGI dengan titik sudut di G. 8. Mempunyai 2 buah sisi yang saling tegak lurus yaitu HG dan GI. 9. Mempunyai 1 sisi miring yaitu MN. Jadi segitiga siku-siku adalah segitiga yang mempunyai satu sudut siku-siku. h. Segitiga Sembarang M
104
K
L
Sifat-sifat segitiga sebarang KLM adalah 1. Mempunyai 3 buah sisi yang panjangnya tidak sama yaitu KL ≠ LM ≠ MK 2. Mempunyai tiga buah sudut yang besarnya tidak sama yaitu KLM ≠ LMK ≠ MKL Jadi segitiga sebarang adalah segitiga yang panjang ketiga sisinya berbedadan besar ketiga sudutnya berbeda. XII. Metode Pembelajaran 2. Metode Ekspositori XIII. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke 1 D. Kegiatan Awal (10 menit) 6. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kelas, kebersihan, dan kerapihan kelas. 7. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, guru mengecek kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa. 8. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan motivasi siswa. 9. Guru melakukan apersepsi. 10. Siswa
mendengarkan
penjelasan
pembelajaran yang akan dicapai.
dari
guru
tentang
tujuan
105
E. Kegiatan Inti (40 menit) 4. Eksplorasi 1.1 Guru memperkenalkan berbagai bangun datar. 1.2 guru menjelaskan berbagai macam-macam bangun datar segiempat. 1.3 Guru menjelaskan berbagai macam-macam bangun datar segitiga. 1.4 Siswa di bawah bimbingan guru mencari benda-benda konkrit yang berada di sekitar ruang kelas yang berhubungan dengan bangun datar segiempat dan segitiga. 5. Elaborasi 2.1 Guru menjelaskan tentang sisi, sudut, dan titik sudut dengan memperhatikan alat peraga yang digunakan. 2.2 Siswa di bawah bimbingan guru membedakan antara bangun datar segiempat dengan segitiga dengan memperhatikan alat peraga yang digunakan. 6. Konfirmasi 6.1
Siswa menuliskan macam-macam bangun datar ke dalam bukunya.
6.2
Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang dialami dalam proses pembelajaran.
F. Kegiatan Akhir (20 menit) 4. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 5. Siswa diberikan tindak lanjut yaitu berupa follow up. Pertemuan ke 2 D. Kegiatan Awal (10 Menit)
106
6. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kondisi kelas, kebersihan, dan kerapihan kelas. 7. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, mengecek kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan belajar siswa, kerapihan posisi duduk siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa. 8. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan motivasi siswa. 9. Guru melakukan apersepsi. 10. Siswa
mendengarkan
penjelasan
dari
guru
tentang
tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. E. Kegiatan Inti (40 menit) 4. Eksplorasi 4.1 Siswa mengamati bangun datar yang telah digambarkan oleh guru di papan tulis. 4.2 Siswa di bawah bimbingan guru mencari benda-benda konkrit yang berada disekitar ruang kelas yang berhubungan dengan bangun datar persegi, persegi panjang, dan segitiga. 5. Elaborasi 2.1 Guru menjelaskan kepada siswa mengenai sifat-sifat bangun datar persegi. 2.1 Guru menjelaskan kepada siswa mengenai sifat-sifat bangun datar persegi panjang. 2.3 Guru menjelaskan kepada siswa mengenai sifat-sifat bangun datar segitiga melalui pengamatan.
107
6. Konfirmasi 6.1 Siswa menggambarkan bangun datar di buku tulis masingmasing sesuai dengan sifat bangun datar yang diberikan oleh guru. 6.2 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang dialami dalam proses pembelajaran. F. Kegiatan Akhir (20 menit) 4. Siswa mengerjakan soal latihan mengenai sifat-sifat bangun datar. 5. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 6. Gurum memberikan tindak lanjtu berupa follow up. XIV. Alat dan Sumber c. Sumber
: 3. Supardjo. 2004. Matematika gemar berhitung 3 untuk siswa kelas 3 SD dan MI. Solo: PT. Tiga Serangkai Putra Mandiri. 4. Sugiarto, Joko. 2007. Terampil Berhitung Matematika Untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga.
XV. Penilaian 7. Prosedur c. Tes proses
: Siswa berperan aktif pada proses pembelajaran
d. Tes akhir
: Siswa mengerjakan soal latihan
8. Bentuk tes c. Tertulis
108
d. Perbuatan 9. Jenis tes
: Essay
10. Soal
: Tes Formatif
11. Kunci Jawaban
: Terlampir
12. Kriteria
:
Pertemuan ke 1 c. Setiap siswa yang mewarnai dengan rapi dan tepat dan sesuai dengan petunjuk di beri skor 2 d. Siswa yang mengerjakan soal dengan benar. No Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Skor
2
2
2
2
2
2
2
2
2
Nilai = Pertemuan ke 2 f. Setiap jawaban apabila sangat sempurna pada masing-masing soal diberi skor 5. g. Setiap jawaban apabila cukup sempurna pada masing-masing soal diberi skor 4. h. Setiap jawaban apabila cukup sempurna pada masing-masing soal diberi skor 3. i. Setiap jawaban apabila kurang sempurna pada masing-masing soal diberi skor 2.
109
j. Setiap jawaban apabila tidak sempurna pada masing-masing soal diberi skor 1.
110
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol Nama Sekolah
: SDN Ciracas 04 pagi
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semeter
: III/2
Alokasi Waktu
: 4 x 35menit
Pertemuan ke
: 3 dan 4
V. 4. VI. 4.2
Standar Kompetensi Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana Kompetensi Dasar Mengidentifikasi berbagai jenis dan besar sudut.
VII. Indikator 8.2.1 Menentukan sudut dari benda atau bangun. 8.2.2 Mengenal besar sudut menurut ukurannya. 8.2.3 Memahami jenis-jenis sudut. 8.2.4 Mengenal sudut sebagai jarak putar. 8.2.5 Mengenal sudut sebagai jarak putar, dan membuat sudut satu, setengah, serta seperempat putaran. X.
Tujuan Pembelajaran 6. Siswa dapat memahami sudut dari benda atau bangun. 7. Siswa dapat mengurutkan besar sudut menurut ukurannya. 8. Siswa dapat memahami jenis-jenis sudut.
111
9. Siswa dapat menjelaskan berbagai sudut sebagai jarak putar. 10. Siswa dapat menjelaskan sudut sebagai jarak putar, dan membuat sudut satu, setengah, serta seperempat putaran. Karakteristik siswa yang diharapkan : a. mandiri b. rasa ingin tahu XI.
Materi Pembelajaran
:
7. Besar sudut menurut ukurannya
a
b
c
Urutan besar sudut dari yang paling kecil adalah a, c, b 8. Jenis-jenis sudut d. Sudut lancip
T Sudut Lancip. e. Sudut tumpul
T Sudut T adalah sudut tumpul.
112
f. Sudut siku-siku
T Sudut T adalah siku-siku. 9. Pada sudut BAC, A merupakan titik pusat. Titik B dan C sebagai jarak putar dengan titik pusat. B C A
10. Titik A merupakan titik pusat. Jika kita membuat putaran dari titik B sampai ke titik B lagi, maka terbentuk sudut satu putaran.
B
A
C
11. Gerakan memutar dari titik B sampai ke titik C merupakan gerakan membuat sudut setengah putaran.
B
C A
12. Jika kita membuat sudut seperti di samping, berarti kita membuat sudut seperempat putaran.
113
B
A
C
XII. Metode Pembelajaran Metode Ekspositori XIII. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke 3 D. Kegiatan Awal (10menit) 6. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kondisi kelas, kebersihan, dan kerapihan kelas. 7. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, mengecek kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan belajar siswa, kerapihan posisi duduk siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa. 8. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan motivasi siswa. 9. Guru melakukan apersepsi. 10. Siswa
mendengarkan
penjelasan
dari
guru
tentang
tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. E. Kegiatan Inti(40 menit) 4. Eksplorasi 4.1 Guru menjelaskan kepada siswa mengenai sudut dari suatu benda atau bangun yang ada disekitar. 4.2 Siswa dikenalkan berbagai jenis-jenis sudut oleh guru.
114
5. Elaborasi 5.1 Guru menjelaskan mengenai jenis-jenis sudut. 5.2 Siswa
memperhatikan
benda
yang
ada
disekitar
yang
berhubungan dengan sudut tumpul, sudut lancip, dan sudut sikusiku. 5.3 Siswa di bawah bimbingan guru mengurutkan besar sudut dari yang terkecil ke yang terbesar. 5.4 Siswa di bawah bimbingan guru mengurutkan besar sudut dari yang terbesar ke yang terkecil. 6. Konfirmasi 3.1 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang dialami dalam proses pembelajaran. F. Kegiatan Akhir (20 menit) 4. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru. 5. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 6. Guru memberikan tindak lanjut yaitu berupa follow up. Pertemuan Ke 4 D. Kegiatan Awal (10 menit) 6. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kondisi kelas, kebersihan, dan kerapihan kelas. 7. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, mengecek kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan belajar siswa, kerapihan posisi duduk siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa.
115
8. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan motivasi siswa. 9. Guru melakukan apersepsi. 10. Siswa
mendengarkan
penjelasan
dari
guru
tentang
tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. E. Kegiatan Inti (40 menit) 4. Eksplorasi 4.1 Guru menjelaskan tentang besar sudut dengan menggunakan busur. 5. Elaborasi 5.1 Guru menjelaskan tentang cara menghitung besar jarak putar dari sebuah titik sudut. 5.2 Siswa membuat sudut satu putaran, setengah putaan, dan seperempat putaran. 6. Konfirmasi 6.1 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang dialami dalam proses pembelajaran. F. Kegiatan Akhir (20 menit) 4. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru. 5. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 6. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan follow up.
116
XIV. Alat dan Sumber c. Sumber
: 3. Supardjo. 2004. Matematika gemar berhitung 3 untuk siswa kelas 3 SD dan MI. Solo: PT. Tiga Serangkai Putra Mandiri. 4. Sugiarto, Joko. 2007. Terampil Berhitung Matematika Untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga.
XV. Penilaian 7. Prosedur c. Tes proses
: Siswa berperan aktif pada proses pembelajaran
d. Tes akhir
: Siswa mengerjakan soal latihan
8. Bentuk tes c. Tertulis d. Perbuatan 9. Jenis tes
: Essay
10. Soal
: Tes Formatif
11. Kunci Jawaban
: Terlampir
117
12. Kriteria C. Penilaian pertemuan ke 3 No Soal
1
2
3
4
5
6
7
Skor
2
2
2
1
1
1
1
D. Penilaian pertemuan ke 4 No Soal
1
2
3
4
5
skor
2
2
2
2
2
118
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol Nama Sekolah
: SDN Ciracas 04 pagi
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semeter
: III/2
Alokasi Waktu
: 4 x 35menit
Pertemuan ke
: 5 dan 6
VI. 5.
Standar Kompetensi Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta
penggunannya dalam pemecahan masalah. VII. Kompetensi Dasar 5.1
Menghitung keliling persegi dan persegi panjang.
VIII. Indikator 10.1.1 Menentukan keliling persegi dengan menggunakan petak satuan 10.1.2
Menentukan keliling persegi panjang dengan menggunakan petak
satuan. 10.1.3 Menentukan keliling persegi dengan menggunakan rumus. 10.1.4 Menentukan keliling persegi panjang dengan menggunakan rumus. 10.1.5 Menentukan keliling segitiga dengan menggunakan rumus. X.
Tujuan Pembelajaran 6. Siswa dapat memahami keliling persegi. 7. Siswa dapat memahami keliling persegi panjang.
119
8. Siswa dapat menemukan rumus keliling persegi. 9. Siswa dapat menemukan rumus keliling persegi panjang. 10. Siswa dapat menemukan rumus keliling segitiga. Karakteristik siswa yang diharapkan : a. mandiri b. rasa ingin tahu XI.
Materi Pembelajaran
:
6. Keliling Persegi
D
C
A
B
Keempat sisi pada persegi adalah sama panjang. Sisi = s Kelilingnya = S + S + S + S =4+4+4+4 = 16 7. Keliling Persegi Panjang
D
C
A
B
120
Persegi panjang mempunyai dua sisi sama panjang dan dua sisi sama lebar. Kelilingnya = AB + BC + CD + DA =6+4+6+4 = 20 8. Keliling Persegi
D
C
A
B
Keempat sisi pada persegi adalah sama panjang. Sisi = s Kelilingnya = S + S + S + S = 4 x sisi =4x4 = 16 9. Keliling Persegi Panjang
D
C
A
B
Persegi panjang mempunyai dua sisi sama panjang dan dua sisi sama lebar.
121
Kelilingnya = AB + BC + CD + DA =6+4+6+4 = 2 x (p+l) = 2 x (6 + 4) = 2 x 10 = 20 10. Keliling Segitiga A
B
Panjang AB = 5 cm
C
Panjang BC = 3 cm Panjang AC = 6 cm Keliling segitiga ABC adalah 5cm + 3cm + 6cm = 14cm XII. Metode Pembelajaran 3. Metode Ekspositori XIII. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke 5 D. Kegiatan Awal (10 menit) 6. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kelas, kebersihan, dan kerapihan kelas.
122
7. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, guru mengecek kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa. 8. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan motivasi siswa. 9. Guru melakukan apersepsi. 10. Siswa
mendengarkan
penjelasan
dari
guru
tentang
tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. E. Kegiatan Inti (40 menit) 4. Eksplorasi 4.1 Guru menggambarkan bangun datar persegi dan persegi panjang di papan tulis dan siswa mengamati gambar. 5. Elaborasi 5.1 Guru menjelaskan tentang keliling persegi dengan menggunakan petak satuan. 5.2 Guru menjelaskan tentang keliling persegi dengan menggunakan petak satuan. 6. Konfirmasi 6.1 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang dialami dalam proses pembelajaran.
F. Kegiatan Akhir (20 menit) 4. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.
123
5. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 6. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan follow up. Pertemuan ke 6 B. Kegiatan Awal (10 menit) 6. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kelas, kebersihan, dan kerapihan kelas. 7. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, guru mengecek kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa. 8. Siswa disiapkan secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran yaitu yel-yel yang dapat membangkitkan motivasi siswa. 9. Guru melakukan apersepsi. 10. Siswa
mendengarkan
penjelasan
dari
guru
tentang
tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. C. Kegiatan Inti 4. Eksplorasi 4.1 Siswa bersama guru memperhatikan bangun datar persegi dan persegi panjang. 5. Elaborasi 5.1 Guru menjelaskan keliling persegi dengan menggunakan rumus. 5.2 Guru
menjelaskan
menggunakan rumus.
keliling
persegi
panjang
dengan
124
5.3 Guru menjelaskan keliling segitiga dengan menggunakan rumus. 6. Konfirmasi 6.1 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang dialami dalam proses pembelajaran. D. Kegiatan Akhir (20 menit) 4. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru. 5. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 6. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan follow up. XIV. Alat dan Sumber c. Sumber
: 1. Supardjo. 2004. Matematika gemar berhitung 3 untuk siswa kelas 3 SD dan MI. Solo: PT. Tiga Serangkai Putra Mandiri. 2. Sugiarto, Joko. 2007. Terampil Berhitung Matematika Untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga.
XV. Penilaian 7. Prosedur c. Tes proses
: Siswa berperan aktif pada proses pembelajaran
d. Tes akhir
: Siswa mengerjakan soal latihan
8. Bentuk tes c. Tertulis d. Perbuatan 9. Jenis tes
: Essay
125
10. Soal
: Tes Formatif
11. Kunci Jawaban
: Terlampir
12. Kriteria a. Penilaian untuk tes formatif pertemuan ke 5 No soal
1
2
3
4
5
Skor
20
20
20
20
20
b. Penilaian untuk tes formatif pertemuan ke 6
Nilai =
No soal
1
2
3
4
5
Skor
10
10
10
10
20
126
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol Nama Sekolah
: SDN Ciracas 04 pagi
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semeter
: III/2
Alokasi Waktu
: 4 x 35menit
Pertemuan ke
: 7 dan 8
VI. 5.
Standar Kompetensi Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta
penggunannya dalam pemecahan masalah. VII. Kompetensi Dasar 5.2
Menghitung luas persegi dan persegi panjang.
VIII. Indikator 10.1.1 Menentukan luas persegi dengan menggunakan petak satuan 10.1.2
Menentukan luas persegi panjang dengan menggunakan petak
satuan. 10.1.3 Menentukan luas persegi dengan menggunakan rumus. 10.1.4 Menentukan luas persegi panjang dengan menggunakan rumus. X.
Tujuan Pembelajaran 5. Siswa dapat memahami luas persegi. 6. Siswa dapat memahami luas persegi panjang. 7. Siswa dapat memahami luas persegi.
127
8. Siswa dapat memahami luas persegi panjang. Karakteristik siswa yang diharapkan : a. mandiri b. rasa ingin tahu XI.
Materi Pembelajaran
:
5. Luas Persegi
D
C 13 14 15 16 12 11 10 9 8 7 6 5 1 2 3 4
A
B
Keempat sisi pada persegi adalah sama panjang. Persegi ABCD di atas luasnya adalah 16 petak satuan persegi. 6. Luas Persegi Panjang
D
C 24 13 12 1
A
23 14 11 2
22 15 10 3
21 16 9 4
20 17 8 5
19 18 7 6 B
Persegi panjang mempunyai dua sisi sama panjang dan dua sisi sama lebar. Persegi panjang ABCD luasnya adalah 24 petak satuan.
128
7. Luas Persegi
D
C 13 14 15 16 12 11 10 9 8 7 6 5 1 2 3 4
A
B
Keempat sisi pada persegi adalah sama panjang. c. Persegi ABCD di atas luasnya adalah 16 petak satuan persegi. d. Luas persegi ABCD = sisi x sisi =4x4 = 16 8. Luas Persegi Panjang
D
C 24 13 12 1
23 14 11 2
22 15 10 3
A
21 16 9 4
20 17 8 5
19 18 7 6 B
Persegi panjang mempunyai dua sisi sama panjang dan dua sisi sama lebar. c. Persegi panjang ABCD luasnya adalah 24 petak satuan. d. Luas Persegi panjang ABCD = p x l =6x4 = 24 XII. Metode Pembelajaran
129
2. Metode Ekspositori XIII. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke 7 C. Kegiatan Awal (10 menit) 6. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kelas, kebersihan, dan kerapihan kelas. 7. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, guru mengecek kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa. 8. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan motivasi siswa. 9. Guru melakukan apersepsi. 10. Siswa
mendengarkan
penjelasan
dari
guru
tentang
tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. D. Kegiatan Inti (40 menit) 4. Eksplorasi 4.1 Guru menggambarkan bangun datar persegi, dan persegi panjang di papan tulis dan siswa memperhatikannya . 5. Elaborasi 5.1 Guru menjelaskan luas persegi dengan menggunakan petak satuan. 5.2 Guru menjelaskan luas persegi panjang dengan menggunakan petak satuan.
130
5.3 Guru menjelaskan luas segitiga dengan menggunakan petak satuan. 6. Konfirmasi 6.1 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang dialami dalam proses pembelajaran. D. Kegiatan Akhir (20 menit) 4. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru. 5. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 6. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan follow up. Pertemuan Ke 8 B. Kegiatan Awal (10 menit) 4. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kelas, kebersihan, dan kerapihan kelas. 5. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, guru mengecek kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa. 6. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan motivasi siswa. C. Kegiatan Inti (40 menit) 4. Eksplorasi 4.1 Guru menggambarkan bangun datar persegi dan persegi panjang di papan tulis dan siswa memperhatikannya. 5. Elaborasi
131
5.1 Guru menjelaskan luas persegi dengan menggunakan rumus. 5.2 Guru menjelaskan luas persegi panjang dengan menggunakan rumus. 6. Konfirmasi 6.1 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang dialami dalam proses pembelajaran. D. Kegiatan Akhir (20 menit) 4. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru. 5. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 6. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan follow up. XIV. Alat dan Sumber a. Sumber
: 3. Supardjo. 2004. Matematika gemar berhitung 3 untuk siswa kelas 3 SD dan MI. Solo: PT. Tiga Serangkai Putra Mandiri. 4. Sugiarto, Joko. 2007. Terampil Berhitung Matematika Untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga.
XV. Penilaian 7. Prosedur c. Tes proses
: Siswa berperan aktif pada proses pembelajaran
d. Tes akhir
: Siswa mengerjakan soal latihan
8. Bentuk tes c. Tertulis
132
d. Perbuatan 9. Jenis tes
: Essay
10. Soal
: Tes Formatif
11. Kunci Jawaban
: Terlampir
12. Kriteria a. Penilaian untuk tes formatif pertemuan ke 7 No soal
1
2
3
4
5
Skor
20
20
20
20
20
b. Penilaian untuk tes formatif pertemuan ke 8
Nilai =
No Soal
1
2
3
4
Skor
10
10
15
15
133
Lampiran 4 Worksheet 1 Mata Pelajaran Matematika Hari / Tanggal Kelas Nama Siswa Indikator Nilai 1. Menemukan sifat-sifat bangun datar persegi. 2. Menentukan sifat-sifat bangun datar persegi panjang. Bahan : persegi dan persegi panjang Langkah-langkah
:
1. Berikanlah kerangka persegi dan persegi panjang dengan bidang ABCD. 2. Amatilah kerangka persegi dan persegi panjang lalu isilah tabel di bawah ini dengan unsur-unsur ABCD yang diamati. Hasil Kegiatan No 1
2
Nama Bangun Persegi
Persegi panjang
Unsur Bangun Titik sudut Sisi
Nama Unsur
Banyaknya
A, B, C, dan D AB, BC, CD, dan AD
Sudut Titik sudut
ABC, BCD, CDA, dan DAC A, B, C, dan D
4 4 buah sisi sama panjang 4 buah sudut sikusiku 4
Sisi
AB, BC, CD, dan AD
Sudut
ABC, BCD, CDA, dan DAB
4 (2buah sisi sama panjang dan 2 buah sisi yang sejajar) 4 buah sudut sikusiku
Simpulan : 1. Berdasarkan jawaban kegiatan, maka setiap persegi memiliki 4 buah titik sudut, 4 buah sisi yang sama panjang, dan memilik 4 buah sudut siku-siku. 2. Persegi panjang memiliki 4 buah titik sudut, 4 buah sisi dimana tersapat 2sisi sama panjang dan 2 sisi yang sejajar, memiliki 4 buah sudut siku-siku.
134
Worksheet 2 Mata Pelajaran Matematika Hari / Tanggal Kelas Nama Siswa Indikator Nilai 1. Menemukan sifat-sifat bangun datar Segitiga (segitiga sama kaki, segitiga sama sisi, segitiga sku-siku, segitiga sebarang). Bahan : segitiga Langkah-langkah
:
1. Berikanlah kerangka segitiga ABC. 2. Amatilah kerangka segitiga lalu isilah tabel di bawah ini dengan unsur-unsur ABC yang diamati. Hasil Kegiatan No 1
Nama Unsur Bangun Bangun Segitiga sama Titik sudut kaki Sisi
Sudut
2
Segitiga sama Titik sudut sisi Sisi Sudut
3
4
Segitiga siku- Titik sudut siku Sisi
Segitiga
Nama Unsur
Banyaknya
A, B, dan C
3
AB, BC, dan AC
3 buah sisi, dimana terdapat 2buah sisi yang sama panjang 3buah sudut, tetapi hanya 2buah sudut yang sama besar 3
ABC, BCA, dan CAB
A, B, dan C AB, BC,dan AC ABC, BCA, dan CAB A, B, dan C AB, BC. Dan AC
Sudut
ABC, BCA, dan CAB
Titik sudut
A, B, dan C
3buah sisi sama panjang 3buah sudut yang sama besar 3 3buah sisi, tetapi terdapat 1buah sisi miring 3buah sudut, tetapi terdapat 1 buat sudut sikusiku 3
135
sebarang sisi
AB, BC, dan AC
Sudut
ABC, BCA,dan CAB
3buah sisi yang panjangnya tidak sama 3buah sudut yang tidak sama besar
Simpulan : 1. Berdasarkan jawaban kegiatan, maka setiap segitiga sama kaki memiliki 3 buah titik sudut, 3 buah sisi tetapi hanya 2 buah sisi yang sama panjang, dan memilik 3buah sudut tetapi hanya 2 buah sudut yang sama besar. 2. Segitiga sama sisi memiliki 3 buah titik sudut, 3 buah sisi sama panjang, memiliki 3buah sudut sama besar. 3. Segitiga siku-siku memiliki 3 buah titik sudut, 3 buah sisi tetapi terdapat 1 sisi miring, dan memiliki 1 buah sudut siku-siku. 4. Segitiga sebarang memiliki 3 buah titik sudut, 3 buah sisi yang tidak sama panjang, dan 3 buah sudut yang tidak sama besar.
136
Worksheet 3 Mata Pelajaran Matematika Kelas Indikator 1. Mengenal besar sudut menurut ukurannya. 2. Memahami jenis-jenis sudut. 3. Mengenal sudut sebagai jarak putar, dan membuat sudut satu, setengah, serta seperempat putaran Bahan : Kertas origami Langkah-langkah
Hari / Tanggal Nama Siswa Nilai
:
1. Berikanlah siswa beberapa kertas origami yang berbeda warna. 2. Lipat origami tersebut menjadi beberapa sudut yang berbeda-beda. 3. Urutkan sudut-sudut tersebut dari yang terkecil. Hasil kegiatan
A
C
B
Sudut Lancip
Sudut siku-siku
Sudut tumpul
Sudut satu putaran
Sudut setengah putaran
Sudut seperempat putaran
B
A
C
B
A
C
Simpulan:
B A
C
1. Sudut tumpul lebih besar daripada sudut siku-siku, dan sudut siku-siku lebih besar daripada sudut lancip.
Worksheet 4
137
Mata Pelajaran Matematika Hari / Tanggal Kelas Nama Siswa Indikator Nilai 1. Menghitung keliling persegi dengan menggunakan petak satuan. 2. Menghitung keliling persegi dengan menggunakan rumus. Bahan : persegi dan kertas kotak-kotak Langkah-langkah 1.
:
Perhatikan kerangka persegi atau gambar 1. Perhatikan bidang diagonal ABCD. Sisi AB=BC=CD=AD.
D
C
Jadi keempat sisi persegi sama panjang. 2.
Perhatikan gambar persegi ABCD, mempunyai 4buah sisi yang sama panjang. A
Maka keliling persegi ABCD adalah sisi AB+BC+CD+AD = 4+4+4+4 = 16 petak satuan 3.
Dengan cara yang sama dengan cara di atas, Tentukan keliling persegi EFGH. Keliling EFGH = EF+FG+GH+EH
H
G
E
F
= 5+5+5+5 = 20
Simpulan :
1. Jika diketahui salah satun sisi persegi maka sisi lainnya sama panjang. 2. Maka keliling persegi = S + S + S + S = 4S
Worksheet 5
B
138
Mata Pelajaran
Matematika
Hari / Tanggal
Kelas Nama Siswa Indikator Nilai 1. Menghitung keliling persegi panjang dengan menggunakan petak satuan. 2. Menghitung keliling persegi panjang dengan menggunakan rumus. 3. Menghitung keliling segitiga dengan menggunakan rumus. Bahan : persegi panjang, segitiga dan kertas kotak-kotak. Langkah-langkah
:
G
1. Perhatikan kerangka persegi atau gambar 1. Perhatikan bidang diagonal DEFG.
F
Sisi DE=FG dan DG=EF. Jadi persegi panjang memiliki 2buah sisi sama panjang dan 2buah sisi yang sejajar. 2.
Perhatikan gambar persegi DEFG,
D
Panjang
mempunyai 2buah sisi yang sama panjang dan mempunyai 2buah sisi yang sejajar. Maka keliling persegi DEFG adalah sisi DE+EF+FG+DG = 6+4+6+4 = 20 atau
= (DE+FG) + (EF+DG) = (p+p) + (l+l) = 2p + 2 l = 2 x (p + l) = 2 x (6+4) = 2 x 10 = 20
3.
Dengan cara yang sama dengan cara di atas, Tentukan keliling persegi panjang KLMN. Jika diketahui panjang 4cm dan lebar 2cm. Jawab :
N
M
E
lebar
139
Keliling persegi KLMN = 4cm+4cm+2cm+2cm = 12 cm Atau
K
= 2p + 2l = 2 x (p + l)
L
= 2 x (4cm+2cm) = 2 x 6cm = 12 cm 4.
Perhatikan gambar segitiga ABC diketahui panjgn sisi AB=4cm, BC=2cm, AC=3cm, maka keliling segitiga ABC
A
adalah dengan Menjumlahkan ketiga sisinya yaitu AB+BC+AC = 4cm + 2cm + 3cm = 9cm
C
3
4
2 B
Simpulan: 1.
Maka keliling persegi panjang yaitu dengan menjumlahkan semua sisinya.
2.
Dengan memperhatikan persegi panjang DEFG pada gambar tersebut maka keliling dapat dirumuskan yaitu DE + EF + FG + DG = (DE+FG) + (EF+DG) = (p+p) + (l+l) = 2p + 2l = 2 x (p+l)
3.
Keliling segitiga dengan menjumlahkan ketiga sisinya.
140
Worksheet 6 Mata Pelajaran Matematika Hari / Tanggal Kelas Nama Siswa Indikator Nilai 1. Menghitung luas persegi dengan menggunakan petak satuan. 2. Menghitung luas persegi dengan menggunakan rumus. Bahan : persegi dan kertas kotak-kotak Langkah-langkah 1.
:
Perhatikan gambar persegi ABCD, mempunyai 4buah sisi yang sama panjang.
D
Maka keliling persegi ABCD adalah 9 petak satuan. 2. Berdasarkan gambar persegi ABCD. Panjang sisinya 3 petak satuan. Luas ABCD = sisi x sisi =3x3 = 9 petak satuan 3. Hitunglah luas persegi KLMN di bawah ini!
4.
N
M
K
L
Jawab: 16 petak satuan
Hitunglah luas persegi di bawah ini !
U
T
R
S
Jika diketahui panjang sisinya adalah 2cm. Jawab : L = sisi x sisi = 2 cm x 2 cm = 4 cm Simpulan : 1. Maka luas persegi adalah sisi x sisi
A
7 6 1
8 5 2
9 4 3
C
B
141
Worksheet 7 Mata Pelajaran Matematika Hari / Tanggal Kelas Nama Siswa Indikator Nilai 1. Menghitung luas persegi panjang dengan menggunakan petak satuan. 2. Menghitung luas persegi panjang dengan menggunakan rumus. Bahan : persegi panjang dan kertas kotak-kotak Langkah-langkah 1.
:
Perhatikan gambar persegi panjang ABCD, mempunyai 4buah sisi dimana 2 buah sisi yang sama panjang dan 2buah sisi yang sejajar. Maka luas persegi panjang ABCD adalah 8 petak satuan.
2. Berdasarkan gambar persegi ABCD.
D
8 1
7 2
A
Panjang 4 petak satuan dan lebarnya 2 petak satuan. Luas ABCD = panjang x lebar =4x2 = 8 petak satuan 3. Hitunglah luas persegi KLMN di bawah ini! N
Jawab: 15 petak satuan
K
L
M
4.
Hitunglah luas persegi di bawah ini ! U
T
R
S
Jika diketahui panjangnya 4cm dan lebarnya 7cm. Jawab : L = p x l = 4 cm x 7 cm = 28 cm Simpulan: 1. Maka luas persegi panjang adalah panjang x lebar.
6 3
C
5 4
B
142
Lampiran 5 Tes Formatif 1
Berilah warna pada gambar berikut dan jawablah pertanyaan di bawah ini! Merah = persegi, kuning = persegi panjang, hijau = segitiga sama sisi, biru = segitiga sama kaki, orange = segitiga sebarang, pink = trapesium, coklat = jajar genjang, ungu = belah ketupat. 1.
Berapakah jumlah persegi?
2.
Berapakah jumlah persegi panjang?
3.
Berpakah jumlah belah ketupat?
4.
Berapakah jumlah segitiga sama sisi?
5.
Berapakah jumlah segitiga sama kaki?
6.
Berapakah jumlah segitiga sebarang?
7.
Berapakah jumlah trapesium?
8.
Berapakah jumlah jajar genjang?
9.
Berapakah jumlah layang-layang?
143
Tes Formatis 2 No 1
2
3
Gambar Bangun
5
6
B
A C
D
B
A C
A
D
C
A
4
Nama Bangun
C
B
B
C
A
B B
A C
Sifat-sifat
144
Tes Formatif 3
1.
A
B
C
Urutkan sudut-sudut berikut dari sudut yang terkecil . . . Urutkan sudut-sudut berikut dari sudut yang terbesar . . . 2.
A
B
C
Urutkan sudut-sudut berikut dari sudut yang terkecil . . . Urutkan sudut-sudut berikut dari sudut yang terbesar . . 3.
K
L
Urutkan sudut-sudut berikut dari sudut yang terkecil . . . Urutkan sudut-sudut berikut dari sudut yang terbesar . . . 4.
Disebut sudut . . .
M
145
5.
Disebut sudut . . . 6.
Disebut sudut . . . 7.
Sudut pada gambar disamping termasuk jenis sudut . . .
146
Tes Formatif 4
1.
2.
Berapakah besar sudut gambar tersebut...
b.
b. 180º
d. 360º
c.
d.
Manakah gambar di bawah ini yang disebut dengan sudut setengah putaran... a.
4.
c. 270º
Manakah gambar di bawah ini yang disebut dengan sudut 1 putaran... a.
3.
a. 90º
b.
c.
d.
Manakah gambar di bawah ini yang disebut dengan sudut seperempat putaran... a.
5.
b.
c.
d.
Perhatikan gambar di bawah ini manakah yang di sebut dengan titik pusat... C
A
B
a. Titik A
c. Titik C
b. Titik B
d. Titik D
147
Tes Formatif 5 D
C
1.
Keliling persegi ABCD adalah ... petak satuan Jawab: K = AB + BC + CD + AD A
B
K = ... + ... + ... + ... K=... 2.
K
L
Keliling persegi KLMN adalah ... petak satuan Jawab: K = KL + LM + MN + KN K = ... + ... + ... + ...
N
M
K=... U
T
Keliling persegi RSTU adalah ... petak satuan
3.
Jawab: K = RS + ST + TU + RU J R
K=...
S D
4.
K = ... + ... + ... + ...
E
Keliling persegi panjang DEFG adalah ... petak satuan Jawab: K = DE + EF + FG + DG G
K = ... + ... + ... + ...
F
K=... 5.
I
J
Keliling persegi panjang IJKL adalah ... petak satuan Jawab: K = IJ + JK + KL + IL K = ... + ... + ... + ... L
K
K=...
148
Tes Formatif 6
1.
N
M
6
8
K
L
2.
C
5 A
Keliling segitiga ABC adalah . . . cm 7
9
3. 5
U
R
4.
Keliling persegi panjang KLMN adalah . . . cm
B T
5
Keliling persegi RSTU adalah . . . cm
S
Gambarlah persegi panjang PQRS. Dengan Panjang PQ = 4cm QR = 2cm RS = 4cm PS = 2cm
5.
Gambarlah persegi ABCD serta hitunglah keliling. Panjang AB = 3cm BC = 3cm CD = 3cm AD = 3cm
149
Tes Formatif 7
R
1.
S
Luas persegi panjang RSTU adalah ... petak satuan Jawab: L = . . . x . . .
U
2.
A
L=...
T
Luas persegi ABCD adalah ... petak satuan
B
Jawab: L = . . . x . . . L=... D
C
3.
Luas persegi panjang KLMN adalah ... petak satuan K
L
Jawab: L = . . . x . . . L=... N
M D
E
4.
Luas persegi DEFG adalah ... petak satuan Jawab: L = . . . x . . . L=...
G I
F
Luas persegi panjang IJKL adalah ... petak satuan
J
5.
Jawab: L = . . . x . . . L=...
L
K
150
Tes Formatif 8
1.
N
M
2. 5
L
U
R
3.
4
6
K
Luas persegi panjang KLMN adalah . . . cm
T
5
Luas persegi RSTU adalah . . . cm
S
Gambarlah persegi panjang PQRS serta hitunglah luasnya. Dengan Panjang PQ = 4cm QR = 2cm RS = 4cm PS = 2cm
4.
Gambarlah persegi ABCD serta hitunglah luasnya. Panjang AB = 4cm BC = 4cm CD = 4cm AD = 4cm
151
Lampiran 6 Kunci Jawaban Tes Formatif 1
Berilah warna pada gambar berikut dan jawablah pertanyaan di bawah ini! Merah = persegi, kuning = persegi panjang, hijau = segitiga sama sisi, biru = segitiga sama kaki, abu-abu = segitiga siku-siku, orange = segitiga sebarang, pink = trapesium, biru tua = layang-layang, coklat = jajar genjang, ungu= belah ketupat. 1.
3
2.
2
3.
1
4.
3
5.
2
6.
1
7.
4
8.
5
9.
1
152
Kunci Jawaban Tes Formatif 2
No 1
2
3
Gambar Bangun B
A
C
D
A C
B D
C
Nama Bangun Persegi
Sifat-sifat 1. Mempunyai 4 buah sisi yang sama panjang. 2. Mempunyai 4 buah sudut siku-siku. 3. Mempunyai 4 buah titik sudut.
Persegi Panjang
1. Mempunyai 2 buah sisi yang sama panjang dan sejajar. 2. Mempunyai 4 buah sudut siku-siku. 3. Mempunyai 4 buah titik sudut.
Segitiga Sama Kaki
1. 2. 3.
A
4
5
A
C
A
C
B
Segitiga Sama Sisi
1. 2.
B
3. Segitiga Sikusiku
1. 2.
B
3. 4.
Mempunyai 2 buah sisi sama panjang. Mempunyai 2 buah sudut yang sama besar. Mempunyai 3 buah titik sudut. Mempunyai 3 buah sisi sama panjang Mempunyai 3 buah sudut yang sama besar Mempunyai 3 buah titik sudut. Mempunyai 1 buah sudut siku-siku. Mempunyai 2 buah sisi yang saling tegak lurus. Mempunyai 1 sisi miring Mempunyai 3 buah titik sudut.
153
Kunci Jawaban Tes Formatif 3 1. B, A, C C, A, B 2. A, C, B B, C, A 3. L, M, K K, M, L 4. Sudut siku-siku 5. Sudut tumpul 6. Sudut lancip 7. Sudut lancip
Kunci Jawaban Tes Formatif 4
1.
B
2.
A
3.
B
4.
C
5.
A
154
Kunci Jawaban Tes Formatif 5
1.
Keliling persegi ABCD adalah . . . petak satuan Jawab. K = AB + BC + CD + AD K=2+2+2+2 K=8
2.
Keliling persegi KLMN adalah . . . petak satuan Jawab. K = KL + LM + MN + KN K=3+3+3+3 K = 12
3.
Keliling persegi RSTU adalah . . . petak satuan Jawab. K = RS + ST + TU + RU K=4+4+4+4 K = 16
4.
Keliling persegi panjang DEFG adalah . . . petak satuan Jawab. K = DE + EF + FG + DG K=5+3+5+3 K = 16
5.
Keliling persegi panjang IJKL adalah . . . petak satuan Jawab. K = IJ + JK + KL + IL K=7+4+7+4 K = 24
155
Kunci Jawaban Tes Formatif 6
1.
Keliling persegi panjang KLMN adalah panjang KL + LM + MN + KN Jadi kelilingnya adalah 8cm + 6cm + 8cm + 6cm = 24cm.
2.
Keliling segitiga ABC adalah panjang AB + BC + AC Jadi kelilingnya adalah 9cm + 7cm + 5cm = 21cm
3.
Keliling persegi RSTU adalah panjang RS + ST + TU + RU Jadi kelilingnya adalah 5cm + 5cm + 5cm + 5cm = 20cm
4.
S
R 2
P
5.
C
D
A
Q
4
3 3
B
Keliling persegi ABCD adalah panjang AB + BC + CD + AD Jadi kelilingnya adalah 3cm + 3cm + 3cm + 3cm = 9cm
156
Kunci jawaban tes formatif 7
1.
Luas persegi panjang RSTU adalah . . . petak satuan L=3x2 L=6
2.
Luas persegi ABCD adalah . . . petak satuan L=3x3 L=9
3.
Luas persegi panjang KLMN adalah . . . petak satuan L=6x2 L =12
4.
Luas persegi DEFG adalah . . . petak satuan L=5x5 L = 25
5.
Luas persegi IJKL adalah . . . petak satuan L=6x4 L = 24
157
Kunci Jawaban Tes Formatif 8
1.
L=pxl =6x4 = 24 cm²
2.
L=sxs =5x5 = 25 cm²
3.
s
S
C 4 4
= 8 cm²
Q
4
D
A
=4x2 2
P
4.
Luas PQRS = p x l
R
B
Luas persegi ABCD = s x s =4x4 = 16 cm²
158
Lampiran 7 Tabel 7 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan Bangun Datar No 1.
Standar Kompetensi 4.1
Indikator
Mengidentifikasi 4.1.1
Butir Soal
Menentukan 1, 2, 3, 16
Jumlah 4
berbagai bangun datar berbagai macam bangun sederhana menurut sifat datar segiempat. dan unsur-unsurnya. 4.1.2
Menentukan 28, 29
2
berbagai macam bangun datar segitiga. 4.1.3 Menentukan sisi, 4, 5, 6, 7
4
sudut, dan titik sudut. 4.1.4 Menemukan sifat- 24, 30 sifat
bangun
2
datar
persegi. 4.1.5 Menemukan sifat- 25, 26
2
sifat bangun datar persegi panjang. 4.1.6 Menemukan sifat- 10, 12, 27 sifat
bangun
3
datar
segitiga.
2.
4.2
Mengidentifikasi 4.2.1 Memahami jenis- 9, 11, 22, 23 4
berbagai
jenis
dan jenis sudut.
besar sudut 4.2.2
Mengenal
menurut ukurannya.
sudut 20
1
159
4.2.3
Mengenal
sudut 8
1
satu putaran, setengah putaran, dan seperempat putaran. 3.
5.1 Menghitung keliling 5.1.1 persegi
dan
panjang
Menentukan 14
1
persegi keliling persegi dengan menggunakan rumus.
5.1.3
Menentukan 21
1
keliling persegi panjang dengan
menggunakan
rumus. 5.1.4
Menentukan 15
1
kelilimg segitiga dengan menggunakan rumus. 4.
5.2 Menghitung luas 5.2.1 Menentukan luas 18 persegi
dan
panjang
persegi persegi menggunakan
1
dengan petak
satuan. 5.2.2 Menentukan luas 17
1
persegi panjang dengan menggunakan
petak
satuan. 5.2.3 Menentukan luas 19 persegi
1
dengan
menggunakan rumus. 5.2.4 Menentukan luas 13
1
persegi panjang dengan menggunakan rumus. Jumlah
30
160
Lampiran 8
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar di bawah ini ! 1.
Di bawah ini yang termasuk bangun datar segi empat yaitu . . . a. Lingkaran b. Segitiga siku-siku c. Persegi d. Segitiga sembarang
2.
Trapesium termasuk bangun datar . . . a. Segiempat b. Segitiga c. Segilima d. Segienam Untuk soal no 3- 6 perhatikan gambar. D C X Z
3.
A B Y Bangun datar apakah gambar di atas . . . a. Belah ketupat b. Jajar genjang c. Persegi d. Persegi Panjang
4.
Pada bangun tersebut yang diberi tanda x disebut . . . a. Titik sudut
161
b. Sudut c. Sisi d. Alas 5.
Pada bangun tersebut yang diberi tanda y disebut . . . a. Titik sudut b. Sudut c. Sisi d. Alas
6.
Pada bangun tersebut yang diberi tanda z disebut . . . a. Titik sudut b. Sudut c. Sisi d. Alas
7.
Berapakah jumlah titik sudut segitiga sembarang . . . a. 6 b. 5 c. 4 d. 3
8.
A
B
Urutkan dari sudut yang terkecil . . . a. A, B, C, D
C
D
162
b. B, C, D, A c. C, D, A, B d. D, A, B, C 9.
Perhatikan gambar sudut no 8, manakah yang disebut sudut siku-siku . . . a. Sudut A b. Sudut B c. Sudut C d. Sudut D
10.
M
Salah satu sifat dari sifat dari segitiga samakaki yaitu . . . a. Mempunyai tiga buah sisi yang sama b. Mempunyai dua buah sisi yang sama c. Mempunyai tiga buah sisi yang tidak sama panjang d. Mempunyai satu buah sudut siku-siku
K 11. R
L Manakah yang disebut sudut siku-siku. . . a. b.
P
Q c. d.
12. Bila titik-titik di bawah ini di hubungkan akan terbentuk bangun datar . . . a. Segitiga siku-siku b. Segitiga sama kaki c. Segitiga sama sisi d. Segitiga sebarang
163
13. Papan tulis di kelas Danu berbentuk persegi panjang. Panjang papan tulis 3m dan lebarnya 2m. Luas papan tulis tersebut adalah . . . m² a. 5 b. 6 c. 7 d. 8 14. Kakak mempunyai sapu tangan berbentuk persegi. Apabila panjang sisi sapu tangan itu 10cm, maka kelilingnya adalah . . . cm a. 40 b. 50 c. 60 d. 70 15. Perhatikan gambar! Dik . Panjang AB = 5cm BC = 3cm
B A
CA = 4cm Berapakah keliling segitiga ABC . . . a. 10cm b. 11cm c. 12cm d. 13cm 16.
C
164
Gambar apakah bangun tersebut . . . a. Jajar genjang b. Trapesium c. Belah ketupat d. Persegi panjang 17. D
C
A
B
Luas persegi panjang ABCD = . . . petak satuan a. 25 b. 26 c. 27 d. 28 18. L
I
K
J
Luas persegi IJKL = . . . petak satuan a. 13 b. 14 c. 15 d. 16
165
19. Empat buah bambu, masing-masing panjangnya 5m. Keempat potong bambu itu diletakkan sedemikian rupa sehingga terbentuk sebuah persegi. Berapa meter luas persegi itu adala. . . a. 25 b. 24 c. 23 d. 22 20. Berapakah besar sudut siku-siku . . . a. 90º b. 45º c. 60º d. 30º 21. Suatu persegi panjang DEFG diketahui Panjang DE = 8cm EF = 4cm FG = 8cm GD = 4cm Keliling persegi panjang tersebut adalah . . . a. 24cm b. 25cm c. 26cm d. 27cm
166
22.
Jenis sudut apakah gambar tersebut . . .
x
23.
a.
Siku-siku
b.
Tumpul
c.
Sebarang
d.
Lancip
Jenis sudut apakah gambar tersebut . . .
x
a.
Siku-siku
b.
Lancip
c.
Tumpul
d.
Sebarang
24. Dari gambar di bawah ini yang, ruang garis AD sejajar dengan ruas garis . . . a. AB
D
C
A
B
b. BC c. CD d. DA
25. Suatu persegi panjang mempunyai . . . pasang sisi yang sama panjang dan sejajar a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 26. Pada bangun persegi panjang ABCD di bawah ini, panjang AD= . . . a. AB A B b. DC c. CB d. BC D C 27. Segitiga yang sisi-sisinya tidak ada yang sama disebut segitiga . . . a. Sama sisi
167
b. Sama kaki c. Sebarang d. Sama sisi dan sama kaki 28.
1 2 3 Gambar yang menunjukkan segitiga sama sisi adalah . . .
4
a. Gambar 1 b. Gambar 2 c. Gambar 3 d. Gambar 4 29. Gambar bi bawa ini yang merupakan segitiga sama kaki adalah . . . a. c.
b.
d.
30. Suatu persegi mempunyai . . . sudut yang besar dan merupakan sudut sikusiku. a. 2 b. 3 c. 4 d. 5
168
Lampiran 9 Tabel 8 Kunci Jawaban
No
Jawaban
No
Jawaban
1
C
16
A
2
A
17
D
3
D
18
D
4
C
19
A
5
A
20
A
6
B
21
A
7
D
22
D
8
B
23
C
9
D
24
B
10
B
25
B
11
C
26
D
12
C
27
C
13
B
28
A
14
A
29
D
15
C
30
C
169
Lampiran 10 Tabel 9 Analisis Validitas Ujicoba Butir Soal Tes No
1 1 0 2 0 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 1 10 1 11 1 12 1 13 1 14 1 15 1 16 1 17 1 18 1 19 1 20 1 21 1 22 1 23 1 24 1 25 1 26 1 27 1 28 1 29 1 30 1 31 0 32 1 33 1 34 1 35 1 36 0 Jumlah 32 p 0.89 q 0.11 rtabel 0.458 Status Valid
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 32 0.89 0.11 0.229 Drop
3 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 31 0.86 0.14 0.428 Valid
4 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 29 0.81 0.19 0.344 Valid
5 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 24 0.67 0.33 0.274 Drop
6 7 8 9 10 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 19 33 29 25 9 0.53 0.92 0.81 0.69 0.25 0.47 0.08 0.19 0.31 0.75 0.474 0.293 0.643 0.069 0.578 Valid Drop Valid Drop Valid
11 12 13 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 10 23 17 0.28 0.64 0.47 0.72 0.36 0.53 0.202 0.378 0.445 Drop Valid Valid
14 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32 0.89 0.11 0.372 Valid
No Soal 15 16 17 18 19 20 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 25 32 29 32 25 34 0.69 0.89 0.81 0.89 0.69 0.94 0.31 0.11 0.19 0.11 0.31 0.06 0.153 0.355 0.328 0.532 0.429 0.230 Drop Valid Drop Valid Valid Drop
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 32 25 25 25 17 24 31 25 20 25 0.89 0.69 0.69 0.69 0.47 0.67 0.86 0.69 0.56 0.69 0.11 0.31 0.31 0.31 0.53 0.33 0.14 0.31 0.44 0.31 0.498 -0.020 0.345 0.669 0.411 0.655 0.468 0.621 0.675 0.177 Valid Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Drop
X
18 12 23 21 25 26 27 25 28 16 18 13 21 26 16 19 21 29 22 25 26 21 29 13 13 22 30 22 21 24 16 26 18 24 21 14 771
X²
324 144 529 441 625 676 729 625 784 256 324 169 441 676 256 361 441 841 484 625 676 441 841 169 169 484 900 484 441 576 256 676 324 576 441 196 17401
Nilai 6.0 4.0 7.7 7.0 8.3 8.7 9.0 8.3 9.3 5.3 6.0 4.3 7.0 8.7 5.3 6.3 7.0 9.7 7.3 8.3 8.7 7.0 9.7 4.3 4.3 7.3 10.0 7.3 7.0 8.0 5.3 8.7 6.0 8.0 7.0 4.7
170
Lampiran 11
Contoh Perhitungan Validitas Butir Soal Uji Coba Instrumen Penelitian r tabel diperoleh dari harga kritis r product moment dengan dan n = 36, maka
= 0,329. Pengujian validitas menggunakan kriteria sebagai berikut:
>
: butir soal valid
<
: butir soal tidak valid
perhitungan validitas pada soal nomor 1 :
1. = = 21,41 Mp =
= = 22,21 St
=
= = = = 4,96 P
= =
, ,
q = 1- p = 1 – 0,89
171
= 0,89
= 0,11
γpbis =
=
=
x 02,84
= 0,458 Dari tabel diperoleh,
= 0,329. Karena γpbi = 0,458 > 0,329 =
,
maka dapat disimpukan bahwa butir soal nomor 1 adalah valid. Perhitungan validitas pada soal no 2: 2. Mp = = = 21,81 P
=
, q = 1- 0,89
= 0,89
= 0,11
γpbis =
= =
x 2,84
= 0,229 Dari tabel diperoleh,
= 0,329. Karena
= 0,229
maka dapat disimpukan bahwa butir soal nomor 2 adalah drop. Keterangan :
0,329 =
,
172
Uji validitas sebanyak 30 butir soal, didapatkan soal tidak valid sebanyak 10 soal, maka soal yang valid sebanyak 20 soal.
173
Lampiran 14 Tabel 11 Analisis Daya Pembeda No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Jml 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Jml
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 14
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 13
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 16 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 13
5 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 9
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 14 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 5
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 16
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 12
9 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 13 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 12
10 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
11 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 5
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 13 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 10
13 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 12 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 14
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 17 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 8
No Soal 16 17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 17 17 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 15 12
1
X 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 14
19 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 14
22 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 12
23 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 10
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 9
25 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 12 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 5
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 16 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 8
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 13
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 8
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 14 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 15 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 10
30 29 29 28 27 26 26 26 26 25 25 25 24 24 23 22 22 22 21 21 21 21 21 21 19 18 18 18 16 16 16 14 13 13 13 12
174
Lampiran 15 Tabel 12 Daya Pembeda No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
JA 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18
JB 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18
BA 18 18 18 16 15 14 17 17 13 8 5 13 12 18 17 17 17 18 16 18 18 13 15 16 12 16 18 17 14 15
BB 14 14 13 13 9 5 16 12 12 1 5 10 5 14 8 15 12 14 9 16 14 12 10 9 5 8 13 8 6 10
PA 1.00 1.00 1.00 0.89 0.83 0.78 0.94 0.94 0.72 0.44 0.28 0.72 0.67 1.00 0.94 0.94 0.94 1.00 0.89 1.00 1.00 0.72 0.83 0.89 0.67 0.89 1.00 0.94 0.78 0.83
PB 0.78 0.78 0.72 0.72 0.50 0.28 0.89 0.67 0.67 0.06 0.28 0.56 0.28 0.78 0.44 0.83 0.67 0.78 0.50 0.89 0.78 0.67 0.56 0.50 0.28 0.44 0.72 0.44 0.33 0.56
1
D 0.22 0.22 0.28 0.17 0.33 0.50 0.06 0.28 0.06 0.39 0.00 0.17 0.39 0.22 0.50 0.11 0.28 0.22 0.39 0.11 0.22 0.06 0.28 0.39 0.39 0.44 0.28 0.50 0.44 0.28
Ket Cukup Cukup Cukup Buruk Cukup Baik Buruk Cukup Buruk Cukup Buruk Buruk Cukup Cukup Baik Buruk Cukup Cukup Cukup Buruk Cukup Buruk Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Baik Baik Cukup
175
Lampiran 16 Perhitungan Daya Pembeda
Menghitung daya pembeda Contoh soal no 1. Banyaknya peserta kelompok atas ( JA) = 18 Banyaknya peserta kelompok bawah (JB) = 18 Banyak peserta didik yang menjawab soal dengan benar pada kelompok atas (BA) = 18 Banyak peserta didik yang menjawab soal dengan benar pada kelompok bawah (BB) = 14 PA = Banyak peserta yang menjawab benar pada kelompok atas PA = = =1 PB = Banyaknya peserta yang menjawab benar pada kelompok bawah PB= = = 0,78 D = PA – PB = 1,00 – 0,78 = 0,22
176
bel 5.2 Validitas Kemampuan Mencongak Lampiran 17 Tabel 13 Taraf Kesukaran No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Jml P Ket
No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 32 32 31 29 24 19 33 29 25 9 10 23 17 32 25 32 29 32 25 34 32 25 25 25 17 24 31 25 20 25 0.89 0.89 0.86 0.81 0.67 0.53 0.92 0.81 0.69 0.25 0.28 0.64 0.47 0.89 0.69 0.89 0.81 0.89 0.69 0.94 0.89 0.69 0.69 0.69 0.47 0.67 0.86 0.69 0.56 0.69 Mudah Mudah Mudah MudahSedang SedangMudah Mudah Sedang Sukar Sukar Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang
1
177
Lampiran 18 Perhitungan Taraf Kesukaran
P= Keterangan P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS= Jumlah seluruh siswa peserta tes Contoh perhitungan taraf kesukaran pada nomor 1 B = 32 JS = 36 P= = 0,89 Soal nomor 1 memunyai taraf kesukaran 0,89, berdasarkan indeks kesukaran 0,89 berkriteria mudah.
1
178
Lampiran 19
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar di bawah ini ! 31. Di bawah ini yang termasuk bangun datar segi empat yaitu . . . e. Lingkaran f. Segitiga siku-siku g. Persegi h. Segitiga sembarang Untuk soal no 2- 5 perhatikan gambar. D C X Y A B 32. Bangun datar apakah gambar di atas . . . e. Belah ketupat f. Jajar genjang g. Persegi h. Persegi Panjang 33. Pada bangun tersebut yang diberi tanda x disebut . . . e. Titik sudut f. Sudut g. Sisi h. Alas 34. Pada bangun tersebut yang diberi tanda z disebut . . . e. Titik sudut
179
f. Sudut g. Sisi h. Alas 35.
A
B
Urutkan dari sudut yang terkecil . . . e. A, B, C, D
C
D
f. B, C, D, A g. C, D, A, B h. D, A, B, C 36.
M
Salah satu sifat dari sifat dari segitiga samakaki yaitu . . . a. Mempunyai tiga buah sisi yang sama b. Mempunyai dua buah sisi yang sama c. Mempunyai tiga buah sisi yang tidak sama panjang d. Mempunyai satu buah sudut siku-siku
K L 37. Bila titik-titik di bawah ini di hubungkan akan terbentuk bangun datar . . . a. Segitiga siku-siku b. Segitiga sama kaki c. Segitiga sama sisi d. Segitiga sebarang 38. Papan tulis di kelas Danu berbentuk persegi panjang. Panjang papan tulis 3m dan lebarnya 2m. Luas papan tulis tersebut adalah . . . m²
180
a. 5 b. 6 c. 7 d. 8 39. Kakak mempunyai sapu tangan berbentuk persegi. Apabila panjang sisi sapu tangan itu 10cm, maka kelilingnya adalah . . . cm a. 40 b. 50 c. 60 d. 70 40.
Gambar apakah bangun tersebut . . . a. Jajar genjang b. Trapesium c. Belah ketupat d. Persegi panjang 41. L
I
K
J
Luas persegi IJKL = . . . petak satuan e. 13 f. 14
181
g. 15 h. 16 42. Empat buah bambu, masing-masing panjangnya 5m. Keempat potong bambu itu diletakkan sedemikian rupa sehingga terbentuk sebuah persegi. Berapa meter luas persegi itu adalah. . . m² a. 25 b. 24 c. 23 d. 22 43. Suatu persegi panjang DEFG diketahui Panjang DE = 8cm EF = 4cm FG = 8cm GD = 4cm Keliling persegi panjang tersebut adalah . . . a. 24cm b. 25cm c. 26cm d. 27cm 44.
Jenis sudut apakah gambar tersebut . . . a. Siku-siku x
b.
Lancip
c.
Tumpul
d.
Sebarang
182
45. Dari gambar di bawah ini yang, ruang garis AD sejajar dengan ruas garis . . . a. AB
D
C
A
B
b. BC c. CD d. DA
46. Suatu persegi panjang mempunyai . . . pasang sisi yang sama panjang dan sejajar a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 47. Pada bangun persegi panjang ABCD di bawah ini, panjang AD= . . . a. AB
A
B
D
C
b. DC c. AC d. BC
48. Segitiga yang sisi-sisinya tidak ada yang sama disebut segitiga . . . a. Sama sisi b. Sama kaki c. Sembarang d. Sama sisi dan sama kaki
49.
183
1
2
3
4
Gambar yang menunjukkan segitiga sama sisi adalah . . . e. Gambar 1 f. Gambar 2 g. Gambar 3 h. Gambar 4 50. Gambar di bawah ini yang merupakan segitiga sama kaki adalah . . . a.
c.
b.
d.
184
Lampiran 20 Tabel 14 Kunci Jawaban
No
Jawaban
No
Jawaban
1
C
11
D
2
C
12
A
3
C
13
A
4
B
14
C
5
B
15
B
6
B
16
B
7
C
17
D
8
B
18
C
9
A
19
A
10
A
20
D
185
Lampiran 21 Tabel 15 Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III A No No Induk Nama Siswa 1 3071 Dani Irawan 2 3078 Lina Tustiani 3 3092 Revaldo Risky 4 3095 Rahmat Jasa 5 3148 Abdullah Fajar 6 3149 Abed Nego 7 3150 Aji Fadli Romadhon 8 3151 Alfin Melza Agustian 9 3152 Alief Ibnu Akbar 10 3154 Ananda Ayu F 11 3155 Andhika Rafly 12 3156 Andika Syah Putra 13 3157 Andika Putra R 14 3158 Annisa Tri W 15 3159 Aurelya Maharani P 16 3160 Cahya Ramdhani 17 3163 Fahmi Reza Irsyad 18 3164 Fajar Apriyani 19 3166 Gian Luigi Rossi
Skor 19 15 13 13 12 19 20 18 17 20 18 14 17 16 17 18
No 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
No Induk 3168 3169 3171 3172 3173 3176 3177 3178 3179 3180 3181 3183 3184 3238 3324 3325 3326 3411
Nama Siswa Hari Nur Wahyudi Hasan Rifai Jihan Ulfah Tsari Junita Paryati M. Rangga P Rafli Sanjaya Rahmatun Nisa Ryan M. Fadly Sabana Holili Salsabilla Dwi Mega Shopya Claudia M Nivia Wijayanti Tri Fatma Widiyanti Devi Mawani Jhanes Septian Naufal Rifqi Lidya Marnila A Dita Fitriana M
Skor 16 19 16 17 15 17 9 15 20 12 13 14 13 17 20 10 20
186
Lampiran 22 Tabel 16 Skor Hasil Belajar Matemtika Siswa Kelas III B No No Induk Nama Siswa 1 2931 Rahmah RE 2 3116 Gilang Ramadhan 3 3132 Panji Sawaludin 4 3136 Reza Wisnu A 5 3185 Agil Farido 6 3186 Aldi Salasa Haryadi 7 3187 Alif Rizki 8 3188 Andar Novandi 9 3189 Andini Permatasari 10 3190 Anindya Desya A 11 3191 Anna Azzahra 12 3192 Anna Marcela 13 3193 Annisa Nabila 14 3195 Bayu Laksono 15 3197 Chika Yasmin NF 16 3198 Dimas Harits P 17 3200 Ervina Ria 18 3201 Evita Amalia 19 3202 Fajar Indah 20 3203 Farrel Rihardoyo
Skor 19 11 16 10 9 13 9 14 14 14 14 5 14 15 16 12 16 17
No 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
No Induk 3204 3205 3206 3208 3209 3210 3211 3212 3213 3214 3216 3217 3218 3219 3220 3221 3222 3319 3322 3227
Nama Siswa Febri Dwi Ningtias Kartika Widiati M. Kurniawan Mahandhika Adithya Marselindra Mp Maulida Affali R M.Raffi Afrizal Novita Lestari Paian Daniael Randy Radhitya Rizki Yanuar Ryfan Maulana Satrio Wicaksono Sulis Piton P Swarman Siz Latief Zidane Maulana A Niken Ayu Nadhira Nicoletta Aurelia Yuliana Kusumastuti
Skor 16 8 16 17 18 16 12 14 13 14 12 15 -
15 9 14 12 17 18 20
187
Lampiran 23 Perhitiungan Pembuatan Distribusi Frekuensi, Mean, Median, Modus, Dan Simpangan Baku Kelas Eksperimen
1. Distribusi Frekuensi a. Rentangan R = Data tertinggi – Data terendah = 20 - 9 = 11 b. Menentukan banyak Kelas (K) K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 33 = 1 + 3,3 (1,518) = 1+ 5,009 = 6,009 (dibulatkan) =6 c. Panjang Kelas Interval (P) P= P= P = 1,83 (dibulatkan) =2
188
Tabel 17 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen
No Interval
Nilai
Batas
Tengah
Nyata
F
fi.Xi
Xi²
fi.Xi²
fk
fr
Xi 1
9-10
9,5
8,5-10,5
2
19
90,25
180,5
2
6.06%
2
11-12
11,5
10,5-12,5
2
23
132,25
264,5
4
6,06%
3
13-14
13,5
12,5-14,5
6
81
182,25
1093,5
10 18,18%
4
15-16
15,5
14,5-16,5
6
93
240,25
1441,5
16 18,18%
5
17-18
17,5
16,5-18,5
9
157,5
306,25
2756,25
25 27,27%
6
19-20
19,5
18,5-20,5
8
156
380,25
3042
33 24,24%
33
529,5
8778,25
99,99%
189
12
10
Poligon
Frekuensi
8
6
4
Histogram
2
0
X 8,5
10,5 9,5
12,5 11,5
14,5 13,5
16,5 15,5
17,5
18,5
20,5 19,5
Batas Nyata X
Histogram dan Poligon Hasil Belajar Matematika Kelompok Eksperimen
2. Mean =
= = 16,045
190
3. Median Me = b + p (
= 16,5 + 2 ( = 16,5 + 2 ( = 16,5 + 2 (
) )
= 16,5 + 2 (0,055) = 16,5 + 0,110 = 16,610 Keterangan: Me : median b
: batas bawah kelas median,ialah kelas dimana median akan terletak
p
: panjang kelas median
n
: banyaknya sampel atau banyaknya data
F : jumlah frekuensi kelas sebelum kelas median f
: frekuensi kelas median
4. Modus =b+p( = 16,5 + 2 ( = 16,5 + 2 (
191
= 16,5 + 2 (0,750) = 16,6 + 1,500 = 18,000 Keterangan: Mo :Modus b
: batas bawah kelas modus, ialah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p
: panjang kelas modus
b1 : frekuensi kelas modus di kurangi frekuensi sebelum kelas modus b2 : frekuensi kelas modus di kurangi frekuensi setelah kelas modus 5. Simpangan Baku S=
S=
S=
S= S= S = 2,969
192
Lampiran 24 Perhitungan Pembuatan Distribusi Frekuensi, Mean, Median, Modus, Dan Simpangan Baku Kelas Kontrol
1. Distribusi Frekuensi a. Rentangan R = Data tertinggi – Data terendah = 20 - 5 = 15 b. Menentukan banyak Kelas (K) K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 37 = 1 + 3,3 (1,568) = 1+ 5,174 = 6,174 (dibulatkan) =6 c. Panjang Kelas Interval (P) P= P= P = 2,5 (dibulatkan) =3
193
Tabel 18 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen
No
Interval
Nilai
Batas
Tengah
Nyata
F
fi.Xi
Xi²
fi.Xi²
fk
fr
Xi 1
4-6
5
3,5-6,5
1
5
25
25
1
2,70%
2
7–9
8
6,5-9,5
3
24
64
192
4
8,10%
3
10 – 12
11
9,5-12,5
7
77
121
847
11
18,91%
4
13 – 15
14
12,5-15,5
12
168
144
2352
23
32,43%
5
16 – 18
17
15,5-18,5
10
170
289
2890
33
27,02%
6
19 – 21
20
18,5-21,5
4
80
400
1600
37
10,81%
37
524
7906
99,97%
194
12
10
Histogram Frekuensi
8
6
Poligon 4
2
0
X 3,5
6,5 5
9,5 8
12,5 11
15,5 14
18,5 17
21,5 20
Batas Nyata X
Histogram dan Poligon Hasil Belajar Matematika Kelompok Kontrol
2. Mean =
= = 14,162
195
3. Median Me = b + p (
= 12,5 + 3 ( = 12,5 + 3 ( = 12,5 + 3 (
) )
= 12,5 + 3 (0,458) = 12,5 + 1,374 = 13,874 Keterangan: Me : Median b
: Batas bawah kelas median, ialah kelas dimana median akan terletak
p
: Panjang kelas median
n
: Banyaknya sampel atau banyaknya data
F : Jumlah frekuensi kelas sebelum kelas median f
: Frekuensi kelas median
4. Modus =b+p( = 12,5 + 3 ( = 12,5 + 3 (
196
= 12,5 + 3 (0,714) = 12,5 + 2,142 = 14,642 Keterangan: Mo :Modus b
: batas bawah kelas modus, ialah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p
: panjang kelas modus
b1 : frekuensi kelas modus di kurangi frekuensi sebelum kelas modus b2 : frekuensi kelas modus di kurangi frekuensi setelah kelas modus 5. Simpangan Baku S=
S=
S=
S= S= S = 3,670
197
Lampiran 25 Tabel 19 Perhitungan Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika Siswa Kelompok Eksperimen No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Xi 9 10 12 13 14 15 16 17 18 19 20
fi 1 1 2 4 2 3 3 6 3 3 5
Fk 1 2 4 8 10 13 16 22 25 28 33
Zi -2,37 -2,03 -1,36 -1,02 -0,68 -0,35 -0,01 0,32 0,65 0,99 1,33
F(Zi) 0,0089 0,0212 0,0869 0,1562 0,2483 0,3632 0,4960 0,6255 0,7422 0,8389 0,9082
Rata-rata = 16,045 S = 2,969 Contoh Perhitungan No.1 Zi = = = = -2,37 F(Zi) = Besar Peluangnya (lihat tabel) F (-2,37) = 0,5 – 0,4911 = 0,0089
S(Zi) 0,0303 0,0606 0,1212 0,2424 0,3030 0,3939 0,4848 0,6666 0,7575 0,8484 1,000
F(Zi) - S(Zi) 0,0214 0,0394 0,0343 0,0862 0,0547 0,0307 0,0112 0,0411 0,0153 0,0095 0,0922
198
S(Zi) = = = 0,0303 F(Zi) – S(Zi) = 0,0089 – 0,0303 = 0,0214 Mencari
= = = 0,1542
Dari tabel di atas diperoleh 33 dan taraf signifikan
= 0,0922 (nilai terbesar). Pada tabel liliefors untuk n =
= 0,05 diperoleh harga
= 0,1542 (Lihat pada tabel kritis
untuk uji liliefors) 1. Kriteria Pengujian: Terima
tolak
: Jika
maka data berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. Tolak
terima
: Jika
maka data berasal dari populasi yang
berdistribusi tidak normal
2. Simpulan Dari tabel tersebut di atas Karena
= 0,0922
= 0,0922 dengan n=33 dan taraf signifikan = 0,1542 maka
digunakan dari populasi dengan distribusi normal.
= 0,05.
diterima. Berarti sampel yang
199
Lampiran 26 Tabel 20 Perhitungan Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika Siswa Kelompok Kontrol. No 1 2 3 4 5
Xi 5 8 9 10 11
fi 1 1 2 2 1
Fk 1 2 4 6 7
Zi -2,49 -1,67 -1,40 -1,13 -0,86
F(Zi) 0,0064 0,0475 0,0808 0,1292 0,1949
S(Zi) 0,0270 0,0540 0,1081 0,1621 0,1891
F(Zi) - S(Zi) 0,0206 0,0065 0,0273 0,0329 0,0058
6 7 8 9 10 11 12 13 14
12 13 14 15 16 17 18 19 20
4 2 7 3 5 3 2 2 2
11 13 20 23 28 31 33 35 37
-0,58 -0,31 -0,04 0,22 0,50 0,77 1,04 1,31 1,59
0,2810 0,3783 0,4840 0,5871 0,6915 0,7794 0,8508 0,9049 0,9441
0,2972 0,3513 0,5405 0,6216 0,7567 0,8378 0,8918 0,9459 1,000
0,0162 0,0270 0,0561 0,0345 0,0652 0,0584 0,0410 0,0410 0,0567
Rata-rata = 14,162 S = 3,670 Contoh Perhitungan No.9 Zi = = = = 0,228 F(Zi) = Besar Peluangnya (lihat tabel) F (0,06) = 0,5 + 0,0871 = 0,5871
200
S(Zi) = = = 0,6216 F(Zi) – S(Zi) = 0,5871 – 0,6216 = 0,0345 Mencari
= = = 0,1456
Dari tabel di atas diperoleh 37 dan taraf signifikan
= 0,0652 (nilai terbesar). Pada tabel liliefors untuk n =
= 0,05 diperoleh harga
= 0,1456 (Lihat pada tabel kritis
untuk uji liliefors) 3. Kriteria Pengujian: Terima
tolak
: Jika
maka data berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. Tolak
terima
: Jika
maka data berasal dari populasi yang
berdistribusi tidak normal 4. Simpulan Dari tabel tersebut di atas Karena
= 0,0652
= 0,0652 dengan n=37 dan taraf signifikan = 0,1456 maka
digunakan dari populasi dengan distribusi normal.
= 0,05.
diterima. Berarti sampel yang
201
Lampiran 27 Perhitungan Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Nilai Varians Sampel
Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Metode Laboratorium 8,818 33
S² n
Metode Ekspositori 13,472 37
Langkah-langkah: Langkah 1. Mencari nilai varians terbesar dan varians terkecil dengan rumus = = = 1,527 Langkah 2. Membandingkan nilai
dengan
, dengan rumus :
dk pembilang = n – 1 = 33 – 1 = 36 dk penyebut = n – 1 = 33 – 1 = 32 Untuk a = 0,05 diperoleh
<
interpolasi maka didapatkan: = 1,82 = 1,76 = 1,82 + { = 1,82 + {
(32 - 30) } (2) }
, dengan menggunakan cara
202
= 1,82 – {0,006 x 2} = 1,82 – 0,012 = 1,808 Dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika
berarti tidak homogen dan
Jika
berarti homogen
Ternyata homogen.
atau 1,527 < 1,808, maka varians-varians adalah
203
Lampiran 28 Perhitungan Statistik Uji-t
Untuk pengujian statistik, digunakan uji-t. Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut: 1. Pengajuan Hipotesis : :
=
2. Berdasarkan perhitungan diperoleh: = 16,045 dan
= 14,162
² = 8,818 dan
² = 13,472
3. Dari data di atas maka dapat didistribusikan ke dalam rumus uji-t sebagai berikut: t=
X1 − X 2 1 1 + Sgab n..1 n.2
sehingga : t=
=
=
dengan
sgab =
204
=
=
= = = 2,350 4. Menghitung
dengan menggunakan rumus interpolasi
B = 68 = 60
= 2,000
= 120
= 1,980
=
+
(
= 2,000 + ( = 2,000 + (
) (68-60))
(8)
= 2,000 + (-0,0003 x 8) = 2,000 – 0,002 = 1,998 Ket: B = nilai dk yang dicari = nilai dk pada awal nilai yang sudah ada = nilai dk pada akhir nilai yang sudah ada
205
C = nilai
yang dicari
= nilai
pada awal nilai yang sudah ada
= nilai
pada akhir nilai yang sudah ada
5. Pengujian Hipotesis Terima H0 jika
maka tidak terdapat perbedaan hasil belajar
matematika siswa dengan metode laboratorium dan metode ekspositori,dan tolak H0 jika
maka terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa dengan
metode laboratorium dan metode ekspositori. Setelah melakukan perhitungan analisis data dan diperoleh
= 2,350 > 1,998 =
, maka H0 ditolak. Simpulannya
adalah terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode laboratorium dan metode ekspositori. Dan perbedaan itu positif yaitu dapat dilihat dari nilai rata-rata peserta didik dalam materi bangun datar yang diajarkan dengan metode laboratorium lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik yang diajarkan dengan metode ekspositori.
206
Lampiran 29 Tabel 23 Nilai Kritis dari r Product Moment
Sumber: Riduwan, 2009, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula , Bandung: Alfabeta
207
Lampiran 30 Tabel 24 Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors
0,315
Sumber: Sudjana, 2005, Metoda Statistik, Bandung: Tarsito
208
Lampiran 31 Tabel 25 Daftar Distribusi F Batas Atas untuk Batas Bawah untuk
5% 1%
1
209
Lanjutan Tabel 25
210
Lanjutan Tabel 25
Lanjutan Tabel 25
211
\
212
Lampiran 32 Tabel 26 Nilai Persentil untuk Distribusi t V = dk (derajat kebebasan) (Bilangan Dalam Daftar Menyatakan t p )
Sumber: Sudjana, 2005, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito
1
213
Lampiran 33
214
Lampiran 34
215
Lampiran 35
216
Lampiran 36
217
Lampiran 37
218
Lampiran 38
219
Lampiran 39 Foto Kegiatan Belajar Mengajar
220
221
222
223
224
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
SEPTY EKA SAFITRI anak pertama dari dua bersaudara pasangan Sugiyatno S.Pd dan Sukatiningsih. Lahir di Jakarta, 09 September 1989. Bertempat tinggal di Jalan Batu Jamrut V Rt 015/05 No.121 Kel Batu Ampar Kec Kramat Jati Jakarta Timur. Menamatkan SD di SDN Batu Ampar 06 Pagi Jakarta Timur tahun 2001. Pada tahun 2004 menamatkan di SLTP N 126 Jakarta Timur. Setelah lulus SLTP melanjutkan pendidikan di SMAN 51 Jakarta Timur dan lulus tahun 2007. Kemudian pada tahun 2007 mengikuti kuliah S1 PGSD di UHAMKA dan lulus tahun 2011.