UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI VCD PEMBELAJARAN DI KELAS V SDN KUTOANYAR KEDU TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2010
SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam
Oleh :
SAYIDI NIM. 11408294
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010
i
ii
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI VCD PEMBELAJARAN DI KELAS V SDN KUTOANYAR KEDU TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2010
SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam
Oleh : SAYIDI NIM. 11408294
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010
iii
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 2 Salatiga 50721, Telp.(0298) 323706, 323433 Fax (0298) 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail administrasi @stainsalatiga.ac.id
Dr. Adang Kuswoyo, M.Ag Dosen STAIN Salatiga NOTA PEMBIMBING Lampiran : 3 ( tiga ) eksemplar Hal : Naskah Skripsi An Sdr. Sayidi
Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga Assalamualaikum wr. wb. Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi Saudara : Nama : Sayidi NIM : 11408294 Judul : Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui VCD Pembelajaran di Kelas V SDN Kutoanyar Kedu Temanggung Tahun Pelajaran 2010. Dengan ini kami mohon agar skripsi Saudara tersebut segera diujikan di munaqosyahkan. Demikian surat ini kami buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Wassalamualaikum wr. wb. Salatiga, Agustus 2010 Pembimbing
Dr. Adang Kuswoyo, M.Ag NIP. 19700524 200003 2 001
iv
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 2 Salatiga 50721, Telp.(0298) 323706, 323433 Fax (0298) 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail administrasi @stainsalatiga.ac.id
PENGESAHAN SKRIPSI
Nama NIM Jurusan Judul Skripsi
: Sayidi : 11408294 : Tarbiyah : Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui VCD Pembelajaran di Kelas V SDN Kutoanyar Kedu Temanggung Tahun Pelajaran 2010.
Telah dimunaqasyahkan oleh Dewan Penguji Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada tanggal : 25 September 2010 Dan dapat diterima sebagai kelengkapan ujian akhir dalam rangka menyelesaikan studi Program Sarjana Strata I (S1) guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu Tarbiyah.
Ketua Sidang
Salatiga, 25 September 2010 Sekretaris Sidang
Dr. Imam Sutomo, M.Ag. NIP. 19580827 198303 1 002
Dr. Rahmad Hariyadi, M.Ag NIP. 19670112 199203 1 005
Penguji I
Penguji II
Dra. Siti Farikhah, M.Pd NIP. 19610623 198803 2 001
Dra. Siti Zumrotun, M.Ag NIP. 19670115 199803 2 002 Pembimbing
Dr. Adang Kuswoyo, M.Ag NIP. 19700524 200003 2 001
v
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 2 Salatiga 50721, Telp.(0298) 323706, 323433 Fax (0298) 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail administrasi @stainsalatiga.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Bismillahirrohmanirrokhim Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain diluar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapan sidang munaqosyah skripsi. Demikian pernyataan keaslian tulisan ini dibuat oleh peneliti untuk dijadikan bahan pertimbangan dan dimaklumi adanya.
Salatiga, Peneliti
Agustus 2010
Sayidi NIM : 11408294
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
ﻤﻦ ﺠﺪ ﻮ ﺠﺪ “Barang siapa bersungguh-sungguh maka ia akan mendapatkannya”
Dengan penuh ketulusan hati, Skripsi ini kupersembahkan untuk : 1. Almamater tercinta, STAIN Salatiga 2. Istriku tercinta Istiyah 3. Anak-anakku tersayang : Siska F, Surya Edi Maskuri, Widya Putri Rahmadhani. 4. Saudara dan rekan-rekanku tercinta.
vii
ABSTRAK Sayidi, 2010. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui VCD Pembelajaran di Kelas V SDN Kutoanyar Kedu Temanggung Tahun Pelajaran 2010. Skripsi. Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dr. Adang Kuswoyo, M.Ag. Kata Kunci : Prestasi Belajar, VCD Pembelajaran. Penelitian ini merupakan upaya peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam melalui penerapan media VCD pembelajaran. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Apakah penerapan media VCD pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Kutoanyar Kedu Temanggung Tahun Pelajaran 2010? (2) Apakah penerapan media VCD pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Kutoanyar Kedu Temanggung Tahun Pelajaran 2010?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut di atas maka peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas (action research) sebanyak dua putaran(siklus) dengan subyek semua siswa kelas V SDN Kutoanyar Kedu. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data yang diperoleh berupa hasil observasi tentang prestasi belajar melalui tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari observasi untuk guru dan siswa yang meliputi observasi untuk aktivitas belajar siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi data hasil belajar, data tentang situasi belajar mengajar, data tentang refleksi, data tentang keterkaitan antara perencanaan dengan perencanaan dan lembar observasi. Berdasarkan hasil analisis didapatkan kesimpulan bahwa aktivitas belajar dan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu, aktivitas siswa pada siklus I (5,90 %dan pada siklus II menjadi (6,80%) dan prestasi belajar pada siklus I sebesar (42,85%)dan pada siklus II menjadi (80,00%). Simpulan dari penelitian ini adalah melalui penerapan media VCD pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas V SDN Kutoanyar. Model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternative pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim Puji syukur pada illahi Rabbi yang senantiasa memberikan limpahan kasihNya, Rahmat, dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW. Skripsi dengan judul “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui VCD Pembelajaran di Kelas V SDN Kutoanyar Kedu Temanggung Tahun Pelajaran 2010”, disusun untuk melengkapi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S-1) dalam Ilmu Tarbiyah. Penyusunan skripsi bisa selesai atas bimbingan dan bantuan beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag., selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. 2. Drs. Djoko Sutopo, selaku ketua Program S.1 PAI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.. 3. Dr. Adang Kuswoyo, selaku pembimbing yang telah memberi pengarahan dan koreksi dalam penulisan skripsi ini 4. Badari, A.Ma selaku kepala sekolah SD Negeri Kutoanyar Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung yang telah memberikan ijin dalam penelitian ini. 5. Para dosen di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
ix
6. Segenap karyawan/pegawai di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, yang telah memberikan layanan akademik kepada penulis selama proses perkuliahan 7. Kepala perpustakaan dan pustakawan yang telah memberikan layanan dalam memperoleh referensi 8. Ibu dan bapak serta saudara-saudara penulis, teman-teman yang ikut membantu penulis yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. Penulis tidak bisa membalas apa-apa hanya kata terima kasih yang sedalamdalamnya dan memanjatkan do’a semoga apa yang mereka berikan kepada penulis akan mendapat balasan dari Allah SWT dan diterima sebagai amal saleh. Meskipun dalam penyusunan skripsi ini penulis telah berusaha maksimal, namun kehilafan dan kekurangan tetap ada. Untuk itu, tegur sapa serta saran yang konstruktif sangat penulis harapkan. Akhirnya hanya kepada Allah penulis berharap, semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Salatiga, Peneliti,
Agustus 2010
Sayidi NIM. 11408294
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i HALAMAN LOGO ........................................................................................ ii HALAMAN JUDUL ...................................................................................... iii NOTA PEMBIMBING ................................................................................... iv PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................ vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii ABSTRAK ..................................................................................................... viii KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii BAB I.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...........................................................
1
B. Rumusan Masalah ....................................................................
3
C. Tujuan Penelitian .....................................................................
4
D. Hipotesis Tindakan ..................................................................
4
E. Kegunaan Penelitian ................................................................
5
F. Definisi Istilah/Operasional ......................................................
6
G. Metode Penelitian ....................................................................
8
H. Sistematika Penulisan .............................................................. 19
BAB II.
KAJIAN TEORI A. Penelitian Tindakan Kelas ........................................................ 22 B. Prestasi Belajar ........................................................................ 25 C. Pendidikan Agama Islam ......................................................... 30 D. Materi Sejarah ......................................................................... 43 E. Media VCD Pembelajaran ....................................................... 45
BAB III.
PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .................................................. 52 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ................................................. 60
xi
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ......................................................................... 66 B. Pembahasan Penelitian ............................................................... 72
BAB V.
PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................. 78 B. Saran ........................................................................................ 78
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL Tabel : 1.1 Skor pengukuran aktivitas belajar ……………………………….
18
Tabel : 1.2 Skor pengukuran prestasi belajar ………………………………. . 19 Tabel : 3.1 Nilai Tes Formatif Pada Siklus I ………………………………… 55 Tabel : 3.2 Hasil observasi terhadap penampilan guru pada siklus I ………... 56 Tabel : 3.3 Hasil pengamatan /observasi terhadap aktivitas siswa siklus I …. 57 Tabel : 3.4 Nilai Tes Formatif Pada Siklus II ……………………………….
62
Tabel : 3.5 Hasil observasi terhadap penampilan guru pada siklus II ……….
63
Tabel : 3.6 Hasil pengamatan /observasi terhadap aktivitas siswa siklus II … 64 Tabel : 4.1 Rekap Nilai Siklus I dan Siklus II ……………………………….
67
Tabel : 4.2 Kemampuan memahami materi Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas V SDN Kutoanyar pada siklus I ………………….
68
Tabel : 4.3 Kemampuan memahami materi Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas SDN Kutoanyar pada siklus II ……………………
xiii
70
DAFTAR LAMPIRAN
1. Gambaran Umum SDN Kuoanyar dan Data Responden ………………….. 82 2. Silabus ……………………………………………………………………… 88 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ………………………………... 92 4. Surat Keterangan Penelitian ……………………………………………….. 96 5. Daftar Riwayat Hidup …………………………………………………….
xiv
97
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Sebagaimana Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan (Undang-Undang R.I Nomor. 20 Tahun 2003, 2003 : 49). Salah satu kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan adalah peningkatan mutu pendidikan nasional. Berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dan akan terus dilakukan, diantaranya dengan melengkapi sekolah-sekolah dengan berbagai sarana dan sumber belajar di sekolah. Setiap satuan pendidikan jalur sekolah disyaratkan agar menyediakan sarana belajar yang memadai sebagai pendukung pelaksanaan pendidikan. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi, saat ini penggunaan media pendidikan, khususnya media audio vidsual, sudah merupakan suatu tuntutan yang mendesak. Hal ini disebabkan sifat pembelajaran yang semakin kompleks. Terdapat berbagai hanya dengan mengandalkan penjelasan guru. Oleh karena itu, agar pembelajaran dapat mencapai hasil yang maksimal diperlukan adanya pemanfaatan. Salah satunya adalah media audio visual.
Sesuai dengan sifatnya, media audio visual memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan media lainnya. Media audio visual dapat membuat konsep yang abstrak menjadi lebih kongkrit, dapat menampilkan gerak yang dipercepat
atau
diperlambat
sehingga
lebih
mudah
diamati,
dapat
menampilkan detail suatu benda atau proses, serta membuat penyajian pembelajaran lebih menarik,
sehingga proses pembelajaran menjadi
menyenangkan. Dalam rangka itu maka sesuai tugas dan fungsinya, Pusat Teknologi Komunikasi
dan
Informasi
Pendidikan
(PUSTEKKOM)
telah
mengembangkan sejumlah program video pembelajaran yang ditujukan bagi siswa SD, SLTP, dan SMU. Program tersebut saat ini sudah tersebar di beberapa sekolah. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa berbagai media yang ada termasuk program video pembelajaran belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini antara lain disebabkan belum siapnya sumber daya manusia yang ada di sekolah untuk memanfaatkan program media. Untuk itulah pedoman ini disusun sebagai upaya agar program video/VCD pembelajaran bias dimanfaatkan secara optimal. Dalam hal ini peran aktif guru atau staf pengajar juga sangatlah penting karena
mereka
harus
dapat
mempergunakan dan
menguasai
VCD
pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar, karakteristik siswa, yang berkreasi dan tujuan pokok dari proses belajar mengajar yang ingin dicapai.
Aktivitas belajar merupakan hal yang penting bagi keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Karena dengan aktivitas akan menumbuhkan gairah belajar dan rasa senang terhadap apa yang dipelajari. Sebaliknya tanpa adanya aktivitas yang kuat dari diri atau individu maka dengan sendirinya hasrat atau rasa ingin tahunya akan hilang dan akan mengakibatkan kegagalan. Oleh karena itu kreatifitas dalam belajar merupakan masalah yang penting untuk dibangkitkan oleh pengajar atau guru. Seorang guru seharusnya memahami dan mengerti serta menggunakan metode dan media pembelajaran yang sesuai, baik dengan materi pelajaran yang sedang diberikan maupun dengan kondisi siswa ataupun sarana dan prasarana yang tersedia. Dengan menggunakan media yang tepat serta bervariasi maka akan membangkitkan aktivitas belajar bagi siswa sehingga tujuan dari proses belajar mengajar dapat tercapai. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang tentang “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui VCD Pembelajaran di Kelas V SDN Kutoanyar Kedu Temanggung Tahun Pelajaran 2010”. B. Rumusan Masalah Berdasar latar belakang permasalahan di atas dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : 1. Apakah penerapan media VCD pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Kutoanyar Kedu Temanggung Tahun Pelajaran 2010 ?
2. Apakah penerapan media VCD pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Kutoanyar Kedu Temanggung Tahun Pelajaran 2010 ? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dapat tercapai dalam kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk
mengetahui
penerapan
media
VCD
pembelajaran
dalam
meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Kutoanyar Kedu Temanggung Tahun Pelajaran 2010. 2. Untuk
mengetahui
penerapan
media
VCD
pembelajaran
dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Kutoanyar Kedu Temanggung Tahun Pelajaran 2010. D. Hipotesis Tindakan Hipotesis adalah “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul” (Suharsimi Arikunto,1999:67). Hipotesis adalah “dugaan sementara yang mungkin benar, atau mungkin salah. Hipotesis akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkan” (Sutrisno Hadi,1981: 63). Hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas tersebut bahwa jika penerapan media VCD pembelajaran dilaksanakan dengan baik, diharapkan
dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Kutoanyar Kedu Temanggung Tahun Pelajaran 2010, dengan indikator keberhasilan masing-masing mencapai 70 %. E. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan atau manfaat dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Secara Teoritik a. Hasil Penelitian dapat dimanfaatkan sebagai referensi atau acuan yang dapat dijadikan pedoman oleh para guru dalam menyampaikan materi Pendidikan Agama Islam. b. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar bagi pelaksanaan lebih lanjut. 2. Secara Praktik a. Dengan mengetahui para guru sekolah dasar saat menyampaikan materi Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan media VCD Pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan mutu pengajaran lebih lanjut. b. Dengan mengetahui hasil penelitian apabila terdapat hasil yang negatif atau adanya kekurangan dalam menyampaikan materi dengan menggunakan media VCD Pembelajaran maka bagi para guru sekolah dasar untuk dapat menghindari adanya kesalahan dan lebih
meningkatkan serta memacu untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi kepada anak didik. F. Definisi Istilah/Operasional 1. Prestasi Belajar Prestasi belajar berarti penguasaan pengetahuan yang lazimnya ditunjukkan oleh nilai yang diberikan oleh guru. (WJS Poerwadarminta, 1984:730) Prestasi belajar disebut juga dengan hasil belajar atau achievement yaitu realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensional atau kapasitas yang dimiliki seseorang.” (Nana Syaodih Sukmadinata, 2003: 102). Menurut Witherington “belajar adalah suatu perubahan di dalam pribadi yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian” (Abu Ahmadi, 1991 : 84). Sedangkan Tabrani Ruslan dkk. dalam bukunya mengatakan “belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan” (Tabrani Rusyan, dkk, 1989 : 7). Definisi di atas dapat memberikan gambaran bahwa belajar merupakan suatu kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam pengalamannya yang menyangkut segi kognitif, afektif, dan psikomotorik. 2. Pendidikan Agama Islam Menurut Mansyur Pendidikan Agama adalah usaha sadar untuk menyiapkan generasi muda dalam meyakini, memahami, mengahayati
ajaran agama melalui kegiatan bimbingan, didikan atau latihan (Mansyur, 1985 : 1). Hal senada juga disampaikan oleh Zakiah Daradjat bahwa Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran agama Islam secara menyeluruh. Kemudian dapat menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup (Zakiah Daradjat, 1989 : 87). Sedangkan menurut Zuhairini, Pendidikan Agama Islam adalah usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam (Zuhairini, 1983: 27). Dengan demikian Pendidikan Agama Islam adalah adanya proses transfer nilai, pengetahuan, dan ketrampilan dari generasi tua ke generasi muda agar generasi muda mampu hidup. Oleh karena itu, ketika menyebut pendidikan Islam, maka terdapat dua hal yaitu; pertama adalah mendidik siswa untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai atau akhlak Islam. Kedua adalah mendidik siswa untuk mempelajari materi ajaran Islam, yang berupa pengetahuan tentang ajaran Islam. 3. Media VCD Pembelajaran Video/VCD pembelajaran adalah suatu media yang dirancang secara sistematis dengan berpedoman kepada kurikulum yang berlaku dan dalam pengembangannya
mengaplikasikan
prinsip-prinsip
pembelajaran
sehingga program tersebut memungkinkan peserta didik mencema materi pelajaran secara lebih mudah dan menarik. Secara
fisik
Video/VCD
pembelajaran
merupakan
program
pembelajaran yang dikemas dalam kaset video atau VCD dan disajikan dengan menggunakan peralatan VTR atau VCD player serta TV monitor. Program video yang dimaksud dalam pedoman ini adalah programprogram yang diproduksi oleh PUSTEKKOM DEPDIKNAS. G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun tahap-tahapnya adalah sebagai berikut : a. Perencanaan, meliputi penetapan materi Pendidikan Agama Islam dan penetapan alokasi waktu pelaksanaannya Semester II tahun pelajaran 2010-2011 (Bulan Januari sampai dengan April 2010). b. Pelaksanaan Tindakan, meliputi seluruh proses kegiatan belajar mengajar materi Pendidikan Agama Islam melalui media VCD pembelajaran. c. Observasi, dilaksanakan bersamaan proses pembelajaran meliputi: aktivitas guru dan siswa, pengembangan materi dan hasil belajar siswa. d. Refleksi, kegiatan pembelajaran dianalisa dan sekaligus menyusun rencana perbaikan pada siklus berikutnya (Zaenal Aqib, 2005:107).
2. Subyek Penelitian a. Siswa Adapun yang menjadi subyek dari penelitian tersebut adalah siswa kelas V SDN Kutoanyar Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung yang berjumlah 21 siswa. b. Guru Penelitian ini dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh guru kelas V sebagai teman sejawat. 3. Langkah-langkah Sesuai dengan yang dipilih adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini tidak hanya dilakukan satu tahapan atau langkah (siklus) kegiatan melainkan beberapa kali kegiatan. Karena Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif partisipatif, kolaboratif dan spiral yang memiliki tujuan untuk perbaikan sistem metode kerja, proses, isi, kompetensi, dan situasi (Suharsimi Arikunto dkk, 2007:104). Sesuai dengan perencanaan, penelitian ini terdiri dari tahapan atau siklus sebagai berikut : a. Siklus I (Pertama) Pada pelaksanaan siklus pertama ini peneliti menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Perencanaan tindakan
Pada
perencanaan
ini
peneliti
menyiapkan
materi
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan langkah-langkah sebagai berikut : a) Menentukan atau menetapkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa dapat meneladani materi Pendidikan Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. b) Pada
perencanaan
awal
ini
peneliti
memilih
media
pembelajaran yang akan digunakan pada proses pembelajaran yaitu media VCD pembelajaran. c) Membuat silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). d) Menyiapkan lokal dan media VCD pembelajaran . e) Merancang dan membuat soal latihan. f) Meminta guru lain membantu mengamati. g) Mempersiapkan siswa mengikuti pembelajaran. 2) Pelaksanaan/Penerapan tindakan Pada pelaksanaan tindakan ini peneliti menyiapkan langkahlangkah yang meliputi : a) Kegiatan awal; (1) Mengkondisikan kelas. (2) Bersama-sama membaca do’a sebelum belajar. (3) Mengabsensi siswa. (4) Melafalkan surat pendek selama lima menit.
(5) Apersepsi, memotivasi siswa. (6) Mengemukakan tujuan pembelajaran. b) Kegiatan inti; (1) Siswa secara klasikal memperhatikan materi Pendidikan Agama Islam pada VCD pembelajaran. (2) Guru meminta siswa untuk meringkas materi Pendidikan Agama Islam. (3) Guru memberkan penjelasan tentang materi Pendidikan Agama Islam. (4) Guru
menganjurkan siswa
untuk
dapat
meneladani
Pendidikan Agama Islam. c) Kegiatan penutup; (1) Memberikan penguatan dan kesimpulan. (2) Memberitahukan pelajaran yang akan datang. (3) Mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdalah. (4) Mengucap salam kepada siswa sebelum keluar dari kelas. 3) Observasi hasil tindakan Setelah pelaksanaan tindakan berakhir
maka
peneliti
melakukan observasi dengan memberikan evaluasi penilaian terhadap siswa. Mengamati siswa dalam hal aktivitasnya dalam memberikan respon terhadap pelajaran yang sedang berlangsung, kemampuan dalam menjawab pertanyaan guru.
4) Refleksi Dengan melihat hasil observasi siswa, bila hasil belajar siswa belum memenuhi indikator keberhasilan 70 % sebagaimana telah ditetapkan di atas maka dilanjutkan atau diadakan lagi langkah berikutnya yaitu pengulangan dengan mengadakan siklus II (dua). b. Siklus II (Kedua) Pada pelaksanaan siklus yang kedua ini peneliti menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Perencanaan tindakan kedua a) Menyiapkan materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi tentang kisah nabi Musa as dan nabi Isa as. b) Menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa dapat meneladani materi Pendidikan Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. c) Pada perencanaan awal ini peneliti masih memilih media VCD pembelajaran. d) Membuat silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). e) Mempersiapkan siswa mengikuti proses pembelajaran. 2) Pelaksanaan/Penerapan tindakan kedua Pada pelaksanaan tindakan ini peneliti menyiapkan langkahlangkah yang meliputi :
a) Kegiatan awal; (1) Mengkondisikan kelas (2) Bersama-sama membaca do’a sebelum belajar (3) Mengabsensi siswa (4) Melafalkan surat pendek selama lima menit (5) Apersepsi, memotivasi siswa (6) Mengemukakan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b) Kegiatan inti; (1) Siswa secara klasikal memperhatikan cerita tentang materi Pendidikan Agama Islam dengan versi yang berbeda pada VCD pembelajaran. (2) Guru meminta siswa untuk meringkas dan menceritakan kembali materi pembelajaran yang telah disimaknya pada VCD pembelajaran. (3) Guru menganjurkan siswa untuk dapat meneladani materi Pendidikan Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. c) Kegiatan penutup; (1) Memberikan penguatan dan kesimpulan materi Pendidikan Agama Islam. (2) Mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdalah (3) Mengucap salam kepada siswa sebelum keluar dari kelas.
3) Observasi hasil tindakan Setelah pelaksanaan
tindakan berakhir
maka
peneliti
melakukan observasi dengan memberikan evaluasi penilaian terhadap siswa. Mengamati siswa dalam hal perhatian dan aktivitasnya dalam memberikan respon terhadap pelajaran yang sedang berlangsung, kemampuan dalam menjawab pertanyaan guru. 4) Refleksi Dengan melihat hasil observasi siswa pada siklus kedua, bila hasil belajar siswa telah memenuhi indikator keberhasilan 70 % maka penelitian akan dihentikan pada siklus tersebut. 4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pelaksanaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Suharsimi Arikunto, 2002: 136). Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari: a. Silabus Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masing RPP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar. c. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar 1) Lembar observasi untuk mengamati kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. 2) Lembar observasi aktivitas siswa dan guru, untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran. d. Tes Formatif 1) Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, tes formatif diberikan setiap akhir putaran. 2) Tes yang diberikan berupa tes tertulis adalah tes yang diberikan guru kepada siswa untuk mengerjakan lembar soal yang tersedia. 5. Pengumpulan Data a. Metode observasi Observasi artinya pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena
yang
diselidiki.
Observasi
menjadi
penyelidikan ilmiah jika : 1) Mengabdi pada tujuan-tujuan research yang telah dirumuskan 2) Direncanalkan secara sistematik.
alat
3) Dicatat dan dihubungkan secara sistematik dengan tidak hanya dilakukan untuk memenuhi rasa ingin tahu semata-mata. 4) Dapat dicek dan dikontrol validitas, ketelitiannya sebagaimana data ilmiah lainnya (Sutrisno Hadi, 2001:136). Dengan
kata
lain
pengamatan
yang
dilakukan
dalam
mengumpulkan data dengan mengamati, mencatat gejala yang diteliti baik secara langsung dengan pendengaran, penglihatan dan secara tidak langsung dengan menggunakan alat bantu tertentu. b. Metode test formatif Tes ialah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka (Margono,1997:170). Metode tes tersebut diberikan kepada siswa sesuai dengan perencanaan penelitian dan materi tes disesuaikan dengan sub pokok bahasan yang telah disusun. Sesuai dengan materi yang ada dengan menggunakan isian singkat sebanyak 5 item, masing-masing jawaban diberikan skor nilai bergradasi (bertingkat) sesuai dengan tingkat kesulitan soal. Skor pengukuran pada item soal nomor 1 adalah 10, soal nomor 2 adalah 15, soal nomor 3 adalah 10, soal nomor 4 adalah 25, dan soal nomor 5 adalah 30. Dengan disesuaikan jika setelah soal dijawab dengan baik dan benar akan mendapatkan skor 100.
6. Analisis Data Hasil test awal (pre-test) dan sesudah tindakan analisis dan dibandingkan analisis data dilakukan dengan beberapa tahapan : a. Tahap deskripsi yaitu tahap dimana peneliti mendiskripsikan atau memaparkan data-data yang diperoleh dilapangan yang meliputi aktivitas siswa, dan prestasi belajar siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. b. Tahap klasifikasi yaitu tahap pengelompokkan data-data yang telah didiskripsikan sesuai permasalahan yang meliputi aktivitas siswa, dan prestasi belajar siswa. c. Tahap analisis yaitu tahap menganalisis data-data berdasarkan teoriteori yang ada. Dalam tahap ini membahas tentang tahap primer, kendala-kendala yang muncul selama tindakan maupun cara mengatasi kendala tersebut. Adapun data yang dianalisis yakni data tentang aktivitas siswa, dan hasil atau prestasi belajar siswa. d. Tahap evaluasi yaitu tahap menilai atau mengevaluasi terhadap hasil interprestasi. Evaluasi hasil belajar diberikan melalui post test dan alat penilaiannya dibuat sesuai dengan kisi-kisi instrumen soal pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Adapun indikator penilaian observasi/pengamatan pada siswa adalah sebagai berikut :
a. Indikator aktivitas siswa Aktivitas merupakan kegiatan, kesibukan, keaktifan; kerja atau sesuatu kegiatan kerja yang dilaksanakan di tiap bagian (Yuliawan, 2006:25). Adapun indikator aktivitas dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Memperhatikan penjelasan dari guru. 2) Meringkas kembali cerita dalam materi. 3) Mengerjakan soal formatif. Adapun dalam memperoleh nilai atau skor dari hasil pengamatan dengan menggunakan tabel data sebagai berikut : Tabel : 1.1 Skor pengukuran aktivitas belajar Indikator No
Nama Siswa
Memperhati kan penjelasan dari guru
B
Meringkas kembali cerita dalam materi
C K B C K
Mengerja kan soal formatif
Jumlah
B C K
1. dst. Keterangan indikator nilai : B (Baik)
= skor nilai 3
C (Cukup
= skor nilai 2
K (Kurang)
= skor nilai 1
b. Indikator prestasi belajar Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara individu dan secara klasikal, peneliti mentargetkan seorang siswa telah tuntas belajar bila secara klasikal telah mencapai indikator 70 % dengan nilai
rata-rata kelas 7,0 dan secara individu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal 6,0. Adapun pengukuran untuk mencari skor prestasi belajar dengan menggunakan tabel data sebagai berikut : Tabel : 1.2 Skor pengukuran prestasi belajar No 1. 2. 3.
Skor 70 - 80 50 - 69 40 - 49 Jumlah
Interval Baik Cukup Kurang
Frekuensi
Prosentase % % %
Sedangkan dalam pengolahan data yang diperoleh dari lapangan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : P
F x 100 % N
Keterangan : P = Prosentase F = Frekuensi N = Jumlah total skor (Maskur, 2004:24). H. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian tindakan kelas ini dibagi dalam lima bab, setiap bab dibagi lagi menjadi beberapa sub bab sebagai perincian atas bab perbab yang merupakan suatu gambaran yang mencerminkan isi kandungan judul skripsi. Isi masing-masing sub bab menerangkan bagianbagian yang termaktub dalam isi bab. Pembagian ini dilakukan untuk mempermudah pembahasan, telaah, analisis atas masalah-masalah yang lebih
mendalam serta sistematis sehingga mudah dipahami. Adapun sistematika pembahasan tersebut adalah sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, keguanaan penelitian, definisi istilah/operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
KAJIAN TEORI Menjelaskan tentang penelitian tindakan kelas terdiri dari pengertian penelitian tindakan kelas, karakteristik penelitian tindakan kelas, tujuan penelitian tindakan kelas penelitian tindakan kelas, prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas. Prestasi belajar yang memuat pengertian prestasi belajar, ukuran prestasi belajar, dan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Pendidikan Agama Islam yang memuat tentang pengertian Pendidikan Agama Islam, dasar Pendidikan Agama Islam, tujuan Pendidikan Agama Islam, ruang lingkup Pendidikan Agama Islam. Materi Sejarah terdiri dari pengertian
sejarah, karateristik
sejarah, manfaat
sejarah, dan materi sejarah kelas V. Media VCD pembelajaran yang
memuat
pengertian
VCD
pembelajaran,
pola-pola
pemanfaatan VCD pembelajaran, dan langkah-langkah penggunaan VCD pembelajaran.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN Berisi tentang pelaksanaan penelitian yang memuat; diskripsi pelaksanaan siklus 1, diskripsi pelaksanaan siklus 2 dan seterusnya.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Menguraikan deskripsi
persiklus refleksi keberhasilan dan
kegagalan, serta pembahasan tiap siklus. BAB V
PENUTUP Merupakan bagian akhir penulisan yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran dari peneliti.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Penelitian Tindakan Kelas 1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan kelas terdiri dari tiga kata yang mempunyai pengertian yang berbeda. Penelitian yang dimaksud di sini adalah menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Sedangkan tindakan yang dimaksud adalah menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. Adapun siswa yang dimaksud dalam penelitian ini tidak terikat
pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam
pengertian yang lebih spesifik, seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula (Suharsimi Arikunto, 2006:2). Hakekat dari penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang mampu menawarkan
cara
dan
prosedur
baru
untuk
memperbaiki
dan
meningkatkan profesionalisme guru dan proses belajar mengajar. Bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru yang hanya dapat
dimanfaatkan sebagai alat pengembangan kurikulum, pengembangan sekolah, pengembangan keahlian mengajar, dan sebagainya. Penelitian yang mampu menjembatani antara materi dan praktik. Suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif, dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih professional. Tindakan-tindakan yang dilakukan sesuai dengan problema yang dihadapi dalam rangka memberi solusi. Oleh karena itu, penelitian Tindakan Kelas selalu meliputi kegiatan perencanaan, tindakan, evaluasi, dan refleksi. (Siti Farikhah, 2010:1) 2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas Sebagai model penelitian, penelitian tindakan kelas tentunya memiliki ciri khas yang dapat membedakan dengan model penelitian yang lain. Penelitian tindakan kelas didesain untuk memecahkan suatu problem yang dihadapi guru dalam praktik pembelajaran sehari-hari. Problem pembelajaran ini didasari oleh
guru. Persoalannya tidak semua guru
mampu melihat kelemahannya sendiri. Oleh karena itu sering Penelitian Tindakan Kelas dilakukan secara kolaboratif. Penelitian Tindakan Kelas dilakukan dengan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajara mengajar. Mengarah pada perbaikan atau peningkatan mutu kinerja guru, mengandalkan data pengamatan dan refleksi peneliti, dan pengamatan dilakukan guru sendiri (Siti Farikhah, 2010:2).
3. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas Adapun tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut : a. Untuk meningkatkan dan atau memperbaiki praktek pembelajaran b. Untuk perbaikan dan peningkatan layanan professional guru dalam menangani proses belajar mengajar c. Terjadinya proses latihan terus menerus dalam mengaplikasikan berbagai tindakan alternative demi peningkatan proses belajar mengajar. d. Agar guru mendapatkan pengalaman tentang pengalaman tentang ketrampilan praktek pembelajaran secara reflektif. e. Untuk memasukkan unsur-unsur pembaharuan system pembelajaran. f. Untuk memperbaiki system (melibatkan administrasi, guru, orang tua, dan pihak lain). g. Untuk menjalin komunikasi yang efektif antara praktisi pendidikan dengan peneliti (Siti Farikhah, 2010:2). 4. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas Adapun manfaat dari adanya penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut : a. Guru dapat mencoba berbagai alternatif inovasi pembelajaran sehingga dapat mengelola pembelajaran secara efektif. b. Guru dapat meningkatkan kemampuan reflektif dalam memecahkan masalah pembelajaran. c. Guru terlatih dalam mengembangkan kurikulum secara relatif.
d. Guru dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya:terbuka pada perubahan, krisis, reflektif, sensitif terhadap problem, adaptif terhadap peraturan. 5. Prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas Adapun prinsip-prinsip dasar dari penelitian tindakan kelas adalah : a. Proses penelitian tindakan kelas tidak mengganggu tugas mengajar. b. Masalah yang diteliti merupakan masalah yang faktual dan layak untuk diteliti. c. Penelitian tindakan kelas berorientasi pada perbaikan mutu pendidikan dengan melakukan perubahan yang dituangkan dalam tindakan. d. Penelitian tindakan kelas merupakan proses belajar secara sistemik. e. Penelitian
tindakan
kelas
menuntut
guru
membuat
jurnal
pribadi(mencatat persoalan kemajuan, proses, dan refleksi) f. Dalam penelitian tindakan kelas, guru melihat dan menilai sendiri secara kritis terhadap apa yang dikerjakan di kelasnya (keterbukaan merupakan kunci keberhasilan) (Siti Farikhah, 2010:3). B. Prestasi Belajar 1. Pengertian prestasi belajar Prestasi adalah hasil baik yang dicapai (Zulfajri, tt:670). Sedangkan belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan (Ruslan, 1989:7). Prestasi merupakan suatu hasil yang dicapai setelah adanya usaha atau aktivitas. Prestasi tidak akan pernah berhasil tanpa suatu usaha baik
berupa pengetahuan maupun berupa ketrampilan (www.pengaruh beasiswa terhadap
prestasi
[email protected]).
Prestasi
berarti
pengusaan
pengetahuan yang lazimnya ditunjukkan oleh nilai yang diberikan oleh guru (Poerwodarminto, 1984:730). Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Jadi prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi, hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemampuan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Keberhasilan atau prestasi belajar dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut dapat bersumber pada dirinya atau diluar dirinya atau lingkungannya. Di bawah ini akan peneliti jelaskan secara rinci dari masing-masing faktor sebagai berikut : a. Faktor-faktor dalam diri individu Banyak faktor yang ada pada diri individu atau siswa yang mempengaruhi usaha dan keberhasilan atau prastasi belajarnya. Faktor-faktor tersebut menyangkut aspek jasmaniah, aspek rohaniah,
kondisi intelektual, dan ketrampilan yang
dari individu (siswa)
(Sukmadinata, 2003:162). 1) Aspek jasmaniah Aspek ini mencakup kondisi dan kesehatan jasmani dari individu. Tiap orang memilki kondisi fisik yang berbeda, ada yang tahan belajar selama lima atau enan jam terus-menerus, tetapi ada juga yang hanya tahan satu dua jam saja. Kondisi fisik menyangkut pula kelengkapan dan kesehatan indra penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan pencecapan. Indra yang paling penting dalam belajar adalah penglihatan dan pendengaran. Sesorang yang penglihatan atau pendengarannya kurang baik akan berpengaruh kurang baik pula terhadap usaha dan hasil belajarnya. Kesehatan merupakan syarat mutlak bagi keberhasilan atau prestasi belajar. 2) Aspek rohaniah (psikis) Aspek rohaniah tidak kalah pentingnya dalam beajar ataupun pencapaian prestasi belajar dengan aspek jasmaniah. Aspek psikis menyangkut kondisi kesehatan psikis, kemampuan-kemampuan intelektual, sosial, psikomotor, serta kondisi afektif individu termasuk juga motivasi dalam belajar. Untuk kelancaran belajar bukan hanya ditunutt kesehatan tetapi juga yang terbebas dari tekanan-tekanan batin
yang
mendalam,
gangguan-gangguan
perasaan, kebiasaan-kebiasaan buruk yang menggangu, frustasi, konflik-konflik psikis. Individu (siswa) yang sehat rohaniahnya
akan merasakan ketenangan dalam mengikuti proses belajarnya sehingga ia dapat mencapai keberhasilan atau prestasi belajar yang baik. 3) Kondisi intelektual Kondisi ini juga sangat berpengaruh terhadap prestasi atau keberhasilan belajar. Kondisi ini menyangkut tingkat kecerdasan, bakat-bakat, baik bakat sekolah maupun bakat pekerjaan. Juga termasuk kondisi intelektual adalah penguasaan siswa akan pengetahuan atau pelajaran-pelajarannya yang lalu. 4) Ketrampilan yang dimilikinya Keberhasilan atau prestasi belajar juga dipengaruhi oleh ketrampilan-ketrampilan yang dimilikinya, seperti ketrampilan membaca, berdiskusi, memecahkan masalah, mengerjakan tugastugas, dan lain sebagainya. Ketrampilan-ketrampilan tersebut merupakan hasil belajar sebelumnya. b. Faktor-faktor lingkungan Prestasi atau keberhasilan belajar juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar diri siswa, baik faktor fisik maupun sosialpsikologis yang berada pada lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat (Sukmadinata, 2003:163). 1) Lingkungan keluarga Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pendidikan, memberikan landasan dasar bagi proses belajar pada
lingkungan sekolah dan masyarakat. Faktor-faktor fisik dan sosial psikologis yang ada pada keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan sampai dengan prestasi belajar anak. Termasuk faktor fisik dalam lingkungan keluarga adalah keadaan rumah dan ruangan tempat belajar, sarana dan prasarana belajar yang ada, suasana dalam rumah apakah tenang atau banyak kegaduhan, juga suasana lingkungan disekitar rumah. Keluarga yang memiliki banyak sumber bacaan dan anggotaanggota
keluarganya
gemar
belajar
dan
membaca
akan
memberikan dukungan yang positif terhadap perkembangan belajar dari anak. Sebaliknya keluarga yang miskin dengan sumber bacaan dan tidak senang membaca kurang atau tidak bisa mendorong anak-anaknya untuk senang membaca. 2) Lingkungan Sekolah Lingkungan sekolah juga memegang peranan penting bagi perkembangan dan prestasi belajar para siswa. Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik sekolah seperti lingkungan kampus, sarana prasarana belajar yang ada, sumber-sumber belajar, media belajar, dan sebagainya. Lingkungan sosial yang menyangkut hubungan siswa dengan teman-temannya, guru serta staf sekolah yang lain. Lingkungan juga menyangkut lingkungan akademis, yaitu suasana dan pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar, berbagai kegiatan kurikuler, dan lain sebagainya.
Sekolah yang kaya dengan aktivitas belajar, memiliki sarana dan prasarana yang memadai, terkelola dengan baik, diliputi suasana akademis yang wajar, akan sangat mendorong perhatian, aktivitas, dan prestasi belajar para siswanya. 3) Lingkungan Masyarakat Lingkungan masyarakat di mana siswa atau individu berada juga berpengaruh terhadap semangat dan aktivitas belajarnya. Lingkungan masyarakat dimana warganya memiliki latar belakang pendidikan yang cukup, terhadap lembaga-lembaga pendidikan dan sumber-sumber belajar di dalamnya akan memberikan pengaruh yang positif terhadap semangat, perkembangan dan prestasi belajar generasi mudanya. C. Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam Untuk memahami Pendidikan Agama Islam dapat dilihat dari dua sudut yaitu dari sisi yuridis dan dari sisi makna atau pendapat para ahli. Secara makna atau pendapat para ahli Pendidikan Agama Islam diartikan sebagai berikut : a. Zakiah Daradjat Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran agama Islam secara menyeluruh. Kemudian dapt menghayati tujuan, yang
pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup (Daradjat,1989: 87). b. Mansyur Pendidikan Agama adalah usaha sadar untuk menyiapkan generasi muda dalam meyakini, memahami, mengahayati ajaran agama melalui kegiatan bimbingan, didikan atau latihan (Mansyur, 1985:1). c. Hamdani Ihsan Pendidikan
Agama
adalah
bimbingan
jasmani,
rohani
berdasarkan hukum-hukum agama (Ihsan,1985:15). d. Zuhairini Pendidikan Agama Islam adalah usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam (Zuhairini,1983: 27). e. Ahmad Tafsir Pendidikan Islam adalah bimbingan yang diberikan seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam (Tafsir, 1994: 8). Dengan demikian Pendidikan Agama Islam adalah adanya proses trasfer nilai, pengetahuan, dan ketrampilan dari generasi tua ke generasi muda agar generasi muda mampu hidup. Oleh karena itu, ketika menyebut pendidikan Islam, maka terdapat dua hal yaitu; pertama adalah mendidik siswa untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai atau akhlak Islam. Kedua
adalah mendidik siswa untuk mempelajari materi ajaran Islam, yang berupa pengetahuan tentang ajaran Islam. Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, sehingga mengimani,
ajaran agama Islam dibarengi dengan tuntunan
untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan atar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa (Diknas, 2002: 3). Secara yuridis bisa dilihat dari rumusan dari Udang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah: Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggungjawab (Undang-Undang RI Nomor 20, 2003:8). Pendidikan di Indonesia adalah bertujuan mempersiapkan manusia Indonesia menuju masyarakat madani yang diridhai Tuhan. Yaitu manusia yang memiliki sikap dan wawasan keimanan dan akhlak tinggi, kreatif, mandiri, toleransi, kerja keras, serta menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Inilah yang semestinya tujuan dari segala aktifitas pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan selalu dikaitkan dengan unsur filsafat dan budayanya suatu bangsa yang dominan.
Melihat dari rumusan di atas, nampak bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius dan bekerja keras, serta mandiri dan juga menjadi warga negara yang baik, dan diharapkan tidak ketinggalan dengan dunia perkembangan global. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tujuan pendidikan di Indonesia adalah membnetuk manusia yang beriman, berilmu dan berteknologi serta mampu berkiprah di dunia global. Hal ini merupakan garapan dari tujuan pendidikan yang mempunyai basis agama, maka Pendidikan Agama Islam merupakan hal yang penting yang diajarkan disekolah-sekolah sebagai langkah awal untuk membentuk manusia yang bertaqwa dan bernegara yang baik. 2. Dasar Pendidikan Agama Islam Adapun dasar atau landasan penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam di sekolah dapat ditinjau dari beberapa aspek, di antaranya adalah aspek normatif, aspek psikologis, aspek historis, dan aspek yuridis (Thoha,1998:32). a. Aspek Normatif Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang secara langsung atau tidak langsung
mewajibkan
umat
Islam
melaksanakan
pendidikan,
khususnya pendidikan Agama. Itulah yang dimaksud dasar normatif pelaksanaan
Pendidikan
Agama
Islam.
Adapun
kewajiban
melaksanakan Pendidikan Agama Islam itu ditujukan kepada : 1) Kewajiban bagi orang tua mendidik anaknya. Sebagaimana Firman Allah SWT QS. at-Tahriim ayat 6 :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (Departemen Agama RI,1994: 951). 2) Kewajiban bagi setiap muslim untuk belajar agama. Sebagaimana Firman Allah SWT QS. At-Taubah ayat 122 :
Artinya : “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya” (Departemen Agama RI,1994: 301). 3) Kewajiban mengajarkan agama kepada orang lain. Sebagaimana Firman Allah SWT QS. Ali Imran ayat 104 :
Artinya : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung” (Departemen Agama RI,1994: 93).
b. Aspek Psikologis Menurut ilmu jiwa agama, agama merupakan fenomena kehidupa manusia, karena agama mempunyai pengaruh yang sangat besar pada sikap dan tingkah laku serta keadaan hidup manusia pada umumnya (Thoha,1998:39). Apek kejiwaan dari agama tidaklah lengkap kalau tidak merujuk pada ilmu jiwa dari sudut pandang Al-Qur’an, Al-Qur’an menyatakan bahwa dorongan beragama merupakan dorongan yang alamiah. Sebagaimana firman Allah QS. Ar-Rum ayat 30 :
Artinya : “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (Departemen Agama RI,1994: 645). Dalam ayat ini Allah mengemukakan bahwa dalam fitrah manusia, yakni dalam penciptaan dan tabiat dirinya terdapat kesiapan alamiah untuk memahami keindahan ciptaan Allah dan menjadikannya sebagai bukti tentang adanya Allah dan keesaan-Nya (Najati, 1985: 40).
c. Aspek Historis Berdasarkan sejarah, agama Islam tumbuh dan berkembang bersamaan dengan datangnya Islam, hal ini terjadi sejak Nabi
Muhammad SAW mendakwahkan ajaran agama Islam kepada masyarakat di sekitarnya yang dilaksanakan secara bertahap, mulai dari keluarganya, sahabatnya, kemudian masyarakat sekitarnya. Ajaran dakwah Nabi tidak terlepas dari pendidikan Islam, karena tugas utama Nabi ialah dakwah (menyeru) manusia agar mau masuk Islam, sebagaimana tersebut dalam firman Allah QS. Saba’ ayat 28 :
Artinya : “Dan kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada Mengetahui” (Departemen Agama RI, 1994: 688). Untuk tugas dakwah ajaran-ajaran Islam harus disampaikan, agar difahami, dihayati dan selanjutnya dapat diamalkan. Proses dari penyampaian
ajaran
sampai
pemahaman,
penghayatan
dan
pengamalan, itulah yang disebut pendidikan Islam. Dalam rentangan sejarah yang panjang, di mana dunia Islam semakin luas terjadilah proses Islamisasi dan sekaligus pendidikan Islam bagi bangsa-bangsa non Arab hingga sampai ke Indonesia.
d. Aspek Yuridis Aspek yuridis merupakan kekuatan hukum dalam pelaksanaan pendidikan agama. Karena Indonesia adalah negara hukum, maka seluruh aspek kehidupan manusia termasuk kegiatan pendidikan agama
harus didasarkan pada hukum (undang-undang) yang berlaku. Untuk itu perlu ditinjau hal-hal yang berkaitan dengan hukum yang melandasi pelaksanaan Pendidikan Agama Islam. Dalam hal ini ada dua landasan yaitu landasan idiil dan landasan operasional (Thoha,1998:59). 1) Landasan Idiil Terwujudnya kehidupan beragama bagi seluruh rakyat Indonesia menjadi suatu cita-cita (Idiil) para pendiri Republik. Cita-cita itu dituangkan dalam UUD 1945, sehingga dapat disebut sebagai landasan idiil, yang mengandung nilai-nilai dasar. Pancasila dan UUD 1945 merupakan landasan idiil dan konstitusional bagi kehidupan beragama. Karena pancasila merupakan sumber segala sumber hukum dan UUD 1945 merupakan dasar hukum yang baru merupakan aturan-aturan pokok, maka untuk operasionalnya diperlukan aturan-aturan penyelenggaraan dari aturan pokok tersebut, yang selanjutnya disebut landasan operasional. 2) Landasan Operasional Landasan operasional merupakan dasar yang secara langsung mengatur pelaksanaan pendidikan agama di lembaga-lembaga pendidikan formal maupun non formal yang ada di Indonesia. Adapun undang-undang terbaru yang memuat tentang pendidikan agama yaitu Undang-Undang Nomor Sistem Pendidikan Nasional.
20 Tahun 2003 tentang
3. Tujuan Pendidikan Agama Islam Tentang tujuan Pendidikan Agama Islam dapat dilihat dari para pendapat tokoh-tokoh pendidikan muslim. Misalnya saja dari tujuan pendidikan Islam Omar Muhammad Al-Toumy Al-Syaibani salah seorang ahli pendidikan Islam memberikan ciri dan prinsip-prinsip umum yang dijadikan landasan dasar untuk mencapai tujuan utama cita-cita pendidikan Islam, maka pendidikan harus mampu melahirkan kekuatan tiga dimensi yang saling terkait dengan yang lainnya, dimensi tersebut adalah : a. Dimensi Imanitas yang dapat mendudukan harkat dan martabat manusia sebagai hamba Allah yang tertinggi di dunia serta punya daya tahan terhadap ujian hidup dan berpijak pada kebenaran. b. Dimensi jiwa dan pandangan hidup Islam yang membawa cita rahmatal lil’alamiin. c. Dimensi kemajuan yang akan memanjatkan manusia tangguh terhadap apa yang dititahkan oleh Allah dan terhadap segala kejadian suatu perubahan yang ada (Rosyadi, 2004: 161). Pandangan tentang tujuan Pendidikan Agama Islam lain juga dikemukakan oleh Athiyah Al-Abrasyi, beliau menyatakan bahwa tujuan pokok dari pada dasarnya adalah mendidik budi pekerti dan pendidikan jiwa peserta didik, sedanghkan Naquib al-Attas yang dikutip oleh Hasan Langgulung tujuan pendidikan Islam adalah tercapainya kesempurnaan manusia melalui pendekatan spiritual dengan melakukan berbagai aktifitas ibadah (Langgulung, 1988:307). Sedangkan dalam konsep Al-Qur’an disebut ulul al-bab, pengajaran Islam pada dasarnya adalah berorientasi untuk menjadikan manusia yang mempunyai ilmu dan peka terhadap perkembangan jaman (Tim Depag: 2004: 35). Salah satu tujuan pengajaran Agama Islam di sekolah adalah
membentuk dan mengembangkan keimanan serta menjadikan khalifah di bumi sebagai manusia yang kreatif, inovatif yang dilandasi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam kosep Al-Qur’an disebut ulul al-baab, pengajaran Islam pada dasarnya adalah berorientasi untuk menjadikan manusia yang mempunyai ilmu dan peka terhadap perkembangan jaman (Tim Depag, 2004: 35). Secara formal tujuan pendidikan Islam tentu mengacu kepada citacita bangsa Indonesia yang dituangkan ke dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II pasal 4 yang menyebutkan : “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi diri agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertangung jawab” (UndangUndang Nomor 20, 2003: 9). Tujuan pendidikan sebagaimana disebutkan di atas mencakup beberapa aspek penting terhadap peserta didik dalam kehidupan masyarakat. Yaitu manusia yang berkepribadian yang utuh, berilmu yang profesional, kreatifitas yang tinggi dalam upaya membentuk kemandirian dalam menghadapai perkembangan jaman, serta menjadi manusia yang bertanggung jawab atas keberadaan dirinya dan masa depan bangsa dan negara (Sakir, 2008: 144). Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari Pendidikan Agama Islam adalah membentuk manusia
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta mempunyai ilmu pengetahuan dan mampu mengembangkan potensinya dengan teknologi untuk kesejahteraan umat manusia sebagai kodratnya sebagai kholifah di bumi. 4. Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam Pendidikan Islam sebagai ilmu, mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, karena banyak segi-segi atau pihak-pihak yang ikut terlibat baik langsung atau tidak langsung. Segi-segi dan pihak-pihak yang terlibat dalam pendidikan Islam sekaligus menjadi ruang lingkup pendidikan Islam adalah sebagai berikut : a. Perbuatan mendidik itu sendiri Perbuatan mendidik merupakan seluruh kegiatan, tindakan, atau perbuatan
dan
sikap
yang
dilakukan
oleh
pendidik
ketika
menghadapi/mengasuh anak didik. Atau dengan istilah lain yaitu sikap atau tindakan menuntun, membimbing, memberikan pertolongan dari seorang pendidik kepada anak didik menuju tujuan pendidikan Islam. (Nur Uhbiyati, 1997 :18).
b. Anak didik Anak didik atau peserta didik menurut Sukarno, DM, adalah “anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan tertentu. (Undang-Undang Nomor
20, 2003 : 5).
Dalam hal ini anak didik merupakan obyek terpenting dalam pendidikan Islam yang mempunyai banyak istilah, anatara lain ; santri, murid, muta’alim, dan lain-lain (Sakir, 2008 : 145). c. Dasar dan tujuan pendidikan Islam Dasar dan tujuan adalah landasan yang menjadi fondamen serta sumber dari segala kegiatan pendidikan Islam. Dasar atau sumber pendidikan Islam yaitu arah ke mana anak didik ini akan dibawa. Secara ringkas, tujuan pendidikan Islam yaitu ingin membentuk anak didik menjadi manusia (dewasa) muslim yang bertaqwa kepada Allah atau berkepribadian muslim (Sakir, 2008 : 145). d. Pendidik Menurut
Sukarno,
DM,
“pendidik
merupakan
tenaga
kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan (Undang-Undang Nomor 20, 2003 : 6).
e. Materi pendidikan Islam Materi Pendidikan Islam yakni bahan-bahan, atau pengalamanpengalaman belajar ilmu agama Islam yang disusun sedemikian rupa
atau sistematis dan logis untuk disajikan atau disampaikan kepada peserta didik (Nur Uhbiyati, 1997:19). f. Metode pendidikan Islam Metode pendidikan Islam yakni cara yang paling tepat dilakukan oleh pendidik untuk menyampaikan bahan atau materi pendidikan Islam kepada anak didik (Nur Uhbiyati, 1997:19). g. Evaluasi Pendidikan Evaluasi yakni memuat cara-cara bagaimana mengadakan evaluasi/penilaian terhadap hasil belajar anak didik dalam pendidikan Islam. Menurut Ralph Tyler, “evaluasi pendidikan merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai (Suharsimi Arikunto, 2000:3). h. Alat-alat pendidikan Alat-alat pendidikan adalah alat-alat yang dapat digunakan selama
melaksanakan pendidikan Islam
agar
pendidikan Islam (Nur Uhbiyati, 1997:20).
i.
Lingkungan sekitar atau milieu pendidikan Islam
tercapai tujuan
Lingkungan sekitar atau milieu ialah keadaan-keadaan yang ikut berpengaruh dalam pelaksanaan serta hasil pendidikan Islam (Nur Uhbiyati, 1997:20). Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup pendidikan agama Islam itu sangat luas, meliputi segala aspek yang menyangkut penyelenggaraan pendidikan Islam diantaranya perbuatan mendidik itu sendiri, anak didik, dasar dan tujuan pendidikan Islam, pendidik, materi pendidikan Islam, metode pendidikan
Islam,
evaluasi
pendidikan,
alat-alat
pendidikan,
lingkungan sekitar atau milieu pendidikan Islam. D. Materi Sejarah 1. Pengertian sejarah Tarikh artinya catatan tentang perhitungan tanggal, hari, bulan dan tahun. Lebih populer dan sederhana diartikan sebagai sejarah atau riwayat. Sejarah sendiri secara etimologis berasal dari kata arab “syajarah” yang mempunyai arti “pohon kehidupan” dan yang kita kenal didalam bahasa ilmiyah yakni History (Yatim, 2005). 2. Karateristik sejarah Karakteristik sejarah dengan disiplinnya dapat dilihat berdasarkan tiga Islam):
orientasi
(http://www.google.com.pengertiansejarah_peradaban_
a. Sejarah merupakan pengetahuan mengenai kejadian kejadian, peristiwa peristiwa dan keadaan manusia dalam masa lampau dalam kaitannya dengan keadaan masa kini. b. Sejarah merupakan pengetahuan tentang hokum hukum yang tampak menguasai kehidupan masa lampau, yang di peroleh melalui penyelidikan dan analisis atau peristiwa peristiwa masa lampau. c. Sejarah ssebagai falsafah yang di dasarkan kepada pengetahuan tentang perubahan perubahan masyarakat, dengan kata lain sejarah seperti ini merupakan ilmu tentang proses suatu masyarakat. 3. Manfaat sejarah Sejarah mempunyai arti penting dalam kehidupan begitu juga sejarah mempunyai beberapa kegunaan, diantara kegunaan sejarah antara lain (http://www.google.com.pengertiansejarah peradaban_ Islam): a. Untuk keleatarian identitas kelompok dan memperkuat daya tahan kelompok itu bagi kelangsungan hidup. b. Sejarah berguna sebagi pengambilan pelajaran dan tauladan dari contoh contoh di masa lampau, sehingga sejarah memberikan azas manfaat secara lebih khusus demi kelangsungan hidup. c. Sejarah berfungsi sebagai sarana pemahaman mengenai hidup dan mati.
4. Materi sejarah kelas V Sesuai dengan bahasan pada Penelitian Tindakan Kelas, bahwa subyek penelitian adalah siswa kelas lima. Materi tarikh/sejarah yang ada pada kelas lima meliputi : a. Kisah Nabi Ayyub AS. b. Kisah Nabi Musa AS. c. Kisah Nabi Isa AS. E. Media VCD Pembelajaran 1. Pengertian VCD pembelajaran Video/VCD pembelajaran adalah suatu media yang dirancang secara sistematis dengan berpedoman kepada kurikulum yang berlaku dan dalam pengembangannya
mengaplikasikan
prinsip-prinsip
pembelajaran
sehingga program tersebut memungkinkan peserta didik mencema materi pelajaran secara lebih mudah dan menarik. Secara
fisik
Video/VCD
pembelajaran
merupakan
program
pembelajaran yang dikemas dalam kaset video atau VCD dan disajikan dengan menggunakan peralatan VTR atau VCD player serta TV monitor. Program video yang dimaksud dalam pedoman ini adalah programprogram yang diproduksi oleh PUSTEKKOM Depdiknas. 2. Pola-pola pemanfaatan VCD pembelajaran Cara memanfaatkannya sesuai kebutuhan dan karakteristik materi dari masing-masing program, misalnya :
a. Program diputar dari awal hingga akhir dan diikuti dengan diskusi atau tanya jawab, kemudian dilanjutkan dengan evaluasi. b. Program diputar bagian per bagian, kemudian dapat diselingi dengan diskusi penjelasan atau bermain peran dan diakhiri dengan evaluasi. c. Dengan cara lain yang disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran. Pemanfaatan program video pembelajaran ini dapat dilakukan secara klasikal, kelompok kecil, atau individual. a. Pola Klasikal Pola klasikal adalah pola pemanfaatan video pembelajaran yang dilakukan secara terpadu dengan kegiatan pembelajaran di kelas. Dalam sisiem ini program video bisa berfungsi sebagai pengayaan atas materi yang diajarkan oleh guru di kelas. Namun demikian program video pembelajaran juga bisa menjadi materi pokok sedangkan pendalamannya dilakukan melalui penjelasan guru. Hal ini tergantung isi materi yang terdapat dalam program apakah materinya merupakan program pokok atau program pengayaan. Dalam pemanfaatan secara klasikal guru hendaknya dapat merangsang siswa agar mereka dapat berpartisipasi secara aktif, misalnya dengan memberikan sugesti, pertanyaan-pertanyaan atau tugas-tugas yang jawaban atau petunjuknya terdapat di dalam program. Dalam pemanfaatan secara klasikal hendaknya digunakan TV monitor berwarna minimal ukuran 21 inch. Letakkanlah pesawat TV pada ketinggian yang cukup agar siswa yang duduk di bagian paling
belakang masih dapat menyaksikan gambar secara jelas. Akan lebih bagus lagi bila penayangannya menggunakan LCD proyektor, karena gambar dapat diproyeksikan dengan ukuran yang lebih besar. Agar siswa bisa menyaksikan gambar pada pesawat TV dengan nyaman, perlu dilakukan pengaturan tempat duduk siswa. Jarak tempat duduk siswa yang paling dekat dengan TV adalah 4 x lebar layar televisi, sedangkan tempat duduk terjauh adalah 12 x lebar layar TV. Tempat duduk harus berada pada area sudut 90 derajat, karena siswa yang duduk di luar titik pandang itu tidak dapat menyaksikan program dengan baik. Juga ketinggian letak TV harus diatur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan tempat duduk siswa. Setelah menyaksikan tayangan program usahakan ada kegiatan tindak lanjut. Tindak lanjut dapat berupa diskusi atau tugas-tugas yang berhubungan dengar materi yang dibicarakan dalam program. Tugas yang diberikan misalnya secara kelompok meneliti sesuatu dan melaporkan hasilnya atau tugas-tugas terapan lainnva. Apapun bentuk tugas lanjutan, petunjuk yang diberikan kepada siswa harus jelas. b. Pola Kelompok Kecil Jika program video dimanfaatkan oleh sekelompok kecil siswa (antara 5-10 siswa), maka pemanfaatan program tersebut disebut pola
kelompok kecil. Pola ini akan lebih efektif bila dikaitkan dengan tugas kelompok. Tiap
kelompok
diberikan
tugas
yang
berbeda,
untuk
memanfaatkan program. Pemanfaatannya bisa dilakukan di sekolah atau bisa juga di salah satu rumah siswa di luar jam pelajaran. Konsekuensinya pihak sekolah harus menyediakan fasiltas kepada siswa untuk dapat memanfaatkan program di luar jam sekolah. Jika pemanfaatannya di salah satu rumah anggota kelompok, maka pihak sekolah cukup menyediakan software (CD) untuk dipinjamkan ke siswa dan keesokan harinya harus sudah dikembalikan agar dapat dimanfaatkan oleh orang lain. Kepada tiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasilnya dan kelompok lain (yang tidak sedang presentasi) boleh menyanggah, menambah/menyempurnakan bahkan mengurangi. Dalam presentasi hasil kelompok ini guru berfungsi sebagai fasilitator. c. Pola Individual Secara individual siswa diperkenankan memanfaatkan program video pembelajaran baik di sekolah maupun di rumah masing-masing. Pemanfaatan secara individual ini bisa atas inisiatif siswa itu sendiri, atau bisa juga atas inisiatif guru. Tetapi akan lebih bagus bila inisiatif itu datang dari siswa. karena hal ini berarti siswa akan lebih termotivasi. Oleh karena itu guru harus pandai-pandai meranqsang siswa agar timbul kebutuhannya untuk menyaksikan program.
Akan lebih baik jika pihak sekolah memiliki kopi program lebih dari 3 buah untuk setiap judulnya. Dengan demikian pelayanan pembelajaran kepada siswa akan lebih sempurna, sehingga sekolah diharapkan memiliki lulusan yang lebih berkualitas. 3. Langkah-langkah penggunaan VCD pembelajaran a. Persiapan Sebelum memanfaatkan program video pembelajaran, guru hendaknya melakukan hal-hal sebagai berikut: 1) Menyusun jadwal pemanfaatan disesuaikan dengan topik dan program belajar yang sudah dibuat. 2) Memeriksa
kelengkapan
peralatan
termasuk
menyesuaikan
tegangan peralatan dengan tegangan lisrik yang tersedia di sekolah. 3) Mempelajari bahan penyerta. 4) Mempelajari isi program sekaligus menandai bagian-bagian yang perlu atau tidak pertu disajikan dalam kegiatan pembelajaran. 5) Memeriksa kesesuaian isi program video dengan judul yang tertera. 6) Meminta siswa agar mempersiapkan buku, alat tulis, dan peralatan lain yang diperlukan. 7) Mengatur tempat duduk siswa agar semua siswa dapat melihat dan mendengar dengan baik. b. Pelaksanaan Selama memanfaatkan program video pembelajaran, guru hendaknya melakukan hal-hal sebagai berikut :
1) Sebelum menghidupkan/memulai program video pembelajaran mengajak siswa agar memperhatikan materi yang akan dipelajari dengan baik. 2) Memberikan penjelasan terhadap materi yang diajarkan. 3) Menjelaskan tujuan dan materi pokok dari program yang akan dimanfaatkan. 4) Memberikan prasarat/persepsi pengetahuan/pelajaran sebelumnya. 5) Mengoperasikan
program
sesuai
dengan
petunjuk
pemanfaatan/petunjuk teknis dan bahan penyerta. 6) Mengamati/memantau kegiatan siswa selama mengikuti program. Selama program diputar, guru tidak perlu maju ke depan menunjuk gambar di layar atau mondar-mandir berkeliling kelas. Lebih baik guru mengajarkan hal : (a) Menjaga agar suasana kelas tetap tertib. (b) Usahakan agar volume suara (narasi) jelas terdengar oleh seluruh siswa yang ada di ruangan. (c) Mengatur kekontrasan dan kecerahan gambar pada pesawat televisi, sehingga gambar terlihat jelas oleh siswa. 7) Memberi
penguatan/penegasan/pengayaan
terhadap
tayangan
program. 8) Memutar ulang program video pembelajaran bila diperlukan. 9) Membuat kesimpulan materi/isi program sesudah memberikan evaluasi kepada siswa.
c. Tindak Lanjut 1) Memberikan tugas kepada siswa. 2) Memberi pertanyaan/umpan balik. 3) Bagi mata pelajaran yang memerlukan praktikum, guru kemudian mengajak siswa untuk mengadakan praktek di laboratorium. 4) Bagi mata pelajaran yang memerlukan tambahan referensi yang lebih lengkap, guru mengajak siswa untuk belajar di perpustakaan. 5) Menginformasikan
tentang
pentingnya
memperhatikan
atau
mendengarkan program video pembelajaran untuk pemanfaatan program video pembelajaran berikutnya. 6) Mengajak siswa untuk memperkaya materi melalui sumber belajar lain yang relevan dengan materi yang dipelajari.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Diskripsi Siklus I 1. Perencanaan Pada perencanaan ini peneliti menyiapkan materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi sejarah Islam tentang kisah nabi Musa as dan nabi Isa as dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menentukan atau menetapkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa dapat meneladani materi Pendidikan Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. b. Pada perencanaan awal ini peneliti memilih media pembelajaran yang akan digunakan pada proses pembelajaran yaitu media VCD pembelajaran. c. Membuat silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). d. Menyiapkan lokal dan media VCD pembelajaran . e. Merancang dan membuat soal latihan. f. Meminta guru lain membantu mengamati. g. Mempersiapkan siswa mengikuti pembelajaran. 2. Pelaksanaan Tindakan a. Peneliti bertindak sebagai guru b. Proses belajar mengajar mengacu pada silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan.
c. Guru mempersiapkan sarana media VCD pembelajaran di depan kelas dan mempersiapkan tempat duduk siswa. d. Setelah mempersiapkan posisi siswa pada tempat duduknya masingmasing. Guru memulai pelajaran terlebih dahulu mengajak siswa berdo’a. Setelah selesai berdo’a, guru mengucapkan salam kepada siswa dan siswa menjawab salam dari guru. Pada pelaksanaan tindakan ini peneliti menyiapkan langkahlangkah yang meliputi : 1) Kegiatan awal : a) Mengkondisikan kelas. b) Bersama-sama membaca do’a sebelum belajar. c) Mengabsensi siswa. d) Melafalkan surat pendek selama lima menit. e) Apersepsi, memotivasi siswa. f) Mengemukakan tujuan pembelajaran. 2) Kegiatan inti; a) Siswa secara klasikal memperhatikan cerita tentang materi Pendidikan Agama Islam pada VCD pembelajaran. b) Guru meminta siswa untuk meringkas kembali cerita materi Pendidikan Agama Islam. c) Guru memberkan penjelasan tentang cerita tentang materi Pendidikan Agama Islam.
d) Guru menganjurkan siswa untuk dapat meneladani materi Pendidikan Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. e) Guru memberikan soal tertulis (tes formatif) 3) Kegiatan penutup; a) Memberikan penguatan dan kesimpulan. b) Memberitahukan pelajaran yang akan datang. c) Mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdalah. d) Mengucap salam kepada siswa sebelum keluar dari kelas. 3. Pengamatan/Observasi a. Guru mengamati siswa dalam hal semangat dalam memberikan respon terhadap pelajaran yang sedang berlangsung, kemampuan dalam menjawab pertanyaan guru dan minat untuk menceritakan kembali materi Pendidikan Agama Islam dan meneladaninya dalam kehidupan sehari-hari. b. Guru mengamati ketrampilan siswa dalam mengerjakan soal-soal tes formatif. c. Guru mengamati hasil belajar siswa dengan melakukan penilaian terhadap hasil tes yang sudah diberikan. Adapun hasil pengamatan/observasi terhadap penampilan guru dan aktivitas siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.1 Nilai Tes Formatif Pada Siklus I Nomor Absen Induk Nama Siswa 1 2478 Dino Romadani 2 2495 Afif Setiani 3 2505 Afri Rizaladam 4 2506 Alfin Valeryan 5 2507 Dendri Islasulakh 6 2508 Farichatul Chsuna 7 2509 Fiki Setiawan 8 2510 Heru Santoso 9 2511 Kholifatun N 10 2512 Lia Wulandari 11 2513 Lukman Hakim 12 2514 Melisa Alfin 13 2515 M Saefudin 14 2516 M Tafi 15 2517 Nurul Fajriyah 16 2518 Ragil Fatah M 17 2519 Ratna Listiani 18 2520 Reni Setiyani 19 2521 Riza Agung M 20 2522 Adnan Adi L 21 2523 Anang Yuliyanto Jumlah Rata-rata
Nilai Siklus I 65 70 68 63 70 68 63 70 75 80 60 63 67 64 76 64 60 72 72 70 66 1426 67
Keterangan : T
= Tuntas
TT = Tidak Tuntas Jumlah skor tercapai 1426 Jumlah skor maksimal 2100 Rata-rata skor tercapai 67 Tingkat ketuntasan mencapai 42,85 %.
Keterangan T
TT √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Adapun hasil pengamatan terhadap penampilan guru dan aktivitas siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini : a. Hasil pengamatan /observasi terhadap penampilan guru siklus I Tabel 3.2 Hasil observasi terhadap penampilan guru pada siklus I No
Indikator
Observasi Siklus I
B I.
C
1. Memusatkan perhatian siswa
√ √
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
√
3. Menyiapkan evaluasi II.
Pelaksanaan : 1. Kejelasan dalam membimbing
√
2. Kegunaan media pembelajaran
√
3. Kejelasan dalam pengelolaan kelas
√ √
4. Memberi kesempatan bertanya pada siswa III.
K
Persiapan :
Penutup : √
1. Memberi kesimpulan materi
√
2. Mengadakan evaluasi 3. Memotivasi siswa untuk belajar
√ √
4. Memberikan tugas/tindak lanjut Jumlah
Keterangan indikator nilai : 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik Observasi di atas dihitung dengan rumus sebagai berikut : P = f x 100 % N
3
4
4
Keterangan : P = prosentase observasi f = jumlah skor observasi N = jumlah item observasi = (3xB) + (2xC) + (1xK) 11 x 3 = (3x3) + (2x4) + (1x4) = 21 x 100 % = 63,6 % 11 x 3 33 Nilai observasi bagi penampilan guru pada siklus I diperoleh nilai 63,6 dikonfirmasikan dengan kriteria menempati pada rentangan B atau dalam kategori baik. b. Hasil pengamatan /observasi terhadap aktivitas siswa siklus I Tabel 3.3 Hasil pengamatan /observasi terhadap aktivitas siswa siklus I Indikator Nilai Aktivitas No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Siswa
Dino Romadani Afif Setiani Afri Rizaladam Alfin Valeryan Dendri Islasulakh Farichatul Chsuna Fiki Setiawan Heru Santoso Kholifatun N Lia Wulandari Lukman Hakim Melisa Alfin M Saefudin
Memperhatika n penjelasan dari guru
Meringkas kembali cerita dalam materi
Mengerjakan soal formatif
B
B
B
C
K
2 2
K
2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 2 1 1 2 2
C
2 2
2 2 2 2 2
3 3
3
3
1 2 1
C
1 2 2
2 2 2
Jumlah
K 6 6 1 4 1 4 6 5 5 6 7 9 4 6 5 Bersambung …
Sambungan …. 14 M Tafi 15 Nurul Fajriyah 16 Ragil Fatah M 17 Ratna Listiani 18 Reni Setiyani Riza Agung 19 Maulana 20 Adnan Adi L 21 Anang Yuliyanto Jumlah
2 2 2 2 2
3
2 2 2 28
2
1
3 3 2 3 3
6
18
2 2 28
1
3
2 2 2 2
5 7 7 6 7
2 2 2 34
7 6 6 124
3
Observasi di atas dihitung dengan rumus sebagai berikut : P = f x 100 % N Keterangan : P = Prosentase observasi f = Jumlah skor observasi N = jumlah item observasi Observasi untuk aktivitas siswa yang dilakukan oleh peneliti atau guru siklus I : = 124 x 100 % = 5,90 %. 21 Berdasarkan perhitungan di atas maka didapat nilai observasi sebesar 5,90 %. 4. Refleksi Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dalam pengamatan sebagai berikut : a. Guru kurang baik dalam menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Guru kurang tepat dalam memilih strategi dan metode dan kurang tepat dalam membimbing siswa melakukan kegiatan pembelajaran. c. Guru baik dalam pengelolaan waktu. d. Siswa kurang antusias selama pembelajaran berlangsung dikarenakan belum terbiasa menerima pelajaran melalui media VCD pembelajaran. e. Pelaksanaan proses belajar mengajar pada siklus I masih banyak kekurangan sehingga perlu adanya perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan pada siklus II, perbaikan tersebut diantaranya sebagai berikut: 1) Guru harus lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran, sehingga siswa dapat menangkap arah dari pembelajaran. 2) Guru harus lebih jeli dalam mempersiapkan metode dan strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran, sehingga dapat memotivasi siswa untuk menyimak materi melalui media VCD pembelajaran. 3) Guru harus lebih telaten dalam membimbing siswa dalam meringkas atau menuliskan kembali cerita dalam materi, sehingga siswa mampu menguasai materi dengan baik. 4) Guru harus lebih inovatif dan terampil dalam memotivasi siswa, sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran. f. Dengan melihat hasil observasi siswa,
hasil belajar siswa belum
memenuhi indikator keberhasilan 70 % sebagaimana telah ditetapkan
maka dilanjutkan atau diadakan lagi langkah berikutnya yaitu pengulangan dengan mengadakan siklus II (dua). B. Diskripsi Siklus II 1. Perencanaan Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus II sebagai berikut : a. Menyiapkan materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam. b. Menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa dapat meneladani materi Pendidikan Agama Islam dalam kehidupan seharihari. c. Pada perencanaan awal ini peneliti masih memilih media VCD pembelajaran. d. Membuat silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). e. Mempersiapkan siswa mengikuti proses pembelajaran. 2. Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan ini peneliti menyiapkan langkah-langkah yang meliputi : a. Kegiatan awal; 1) Mengkondisikan kelas 2) Bersama-sama membaca do’a sebelum belajar 3) Mengabsensi siswa 4) Melafalkan surat pendek selama lima menit 5) Apersepsi, memotivasi siswa
6) Mengemukakan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b.
Kegiatan inti; 1) Siswa secara klasikal memperhatikan cerita tentang materi Pendidikan Agama Islam dengan versi yang berbeda pada VCD pembelajaran. 2) Guru meminta siswa untuk meringkas dan menceritakan kembali materi
pembelajaran
yang
telah
disimaknya
pada
VCD
pembelajaran. 3) Guru menganjurkan siswa untuk dapat meneladani materi Pendidikan Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. 4) Guru memberikan soal tertulis (tes formatif) c. Kegiatan penutup; 1) Memberikan penguatan dan kesimpulan materi Pendidikan Agama Islam. 2) Mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdalah 3) Mengucap salam kepada siswa sebelum keluar dari kelas. 3. Pengamatan/Observasi a. Guru mengamati siswa dalam hal semangat dalam membarikan respon terhadap pelajaran yang sedang berlangsung, kemampuan siswa dalam meringkas, menuliskan, dan menceritakan kembali materi yang disimaknya. b. Guru mengamati kegiatan siswa dalam mejawab soal-soal tes formatif yang diberikan oleh guru.
c. Guru mengamati hasil belajar siswa dengan melakukan penilaian terhadap hasil post-tes yang telah diberikan. Adapun data hasil penelitian pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.4 Nilai Tes Formatif Pada Siklus II Nomor Absen Induk 1 2478 2 2495 3 2505 4 2506 5 2507 6 2508 7 2509 8 2510 9 2511 10 2512 11 2513 12 2514 13 2515 14 2516 15 2517 16 2518 17 2519 18 2520 19 2521 20 2522 21 2523
Nama Siswa Dino Romadani Afif Setiani Afri Rizaladam Alfin Valeryan Dendri Islasulakh Farichatul Chsuna Fiki Setiawan Heru Santoso Kholifatun N Lia Wulandari Lukman Hakim Melisa Alfin M Saefudin M Tafi Nurul Fajriyah Ragil Fatah M Ratna Listiani Reni Setiyani Riza Agung Maulana Adnan Adi Laksono Anang Yuliyanto Jumlah Rata-rata
Jumlah skor tercapai 1514 Jumlah skor maksimal 2100 Rata-rata skor tercapai 72
Nilai Siklus I 70 75 70 70 74 68 72 80 82 80 68 70 70 65 78 70 65 70 75 72 70 1514 72
Keterangan T TT √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tingkat ketuntasan mencapai 80 %. Adapun hasil pengamatan/observasi terhadap aktivitas siswa yang dilakukan oleh peneliti atau guru pada siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini : a. Hasil pengamatan /observasi terhadap penampilan guru siklus II Tabel 3.5 Hasil observasi terhadap penampilan guru pada siklus II No
Indikator
Observasi Siklus II
B C K I.
Persiapan : 1. Memusatkan perhatian siswa
√
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
√ √
3. Menyiapkan evaluasi II.
Pelaksanaan : 2. Kejelasan dalam membimbing
√
3. Kegunaan metode pembelajaran
√
4. Kejelasan dalam pengelolaan kelas
√ √
5. Memberi kesempatan bertanya pada siswa III.
Penutup : 1. Memberi kesimpulan materi
√
2. Mengadakan evaluasi
√
3. Memotivasi siswa untuk belajar
√ √
4. Memberikan tugas/tindak lanjut Jumlah
6
5
Observasi untuk guru siklus II : = (3x6) + (2x5) + (1x0) = 28 x 100 % = 84,8 11 x 3 33 Nilai observasi bagi guru pada siklus II diperoleh nilai 84,8 dikonformasikan dengan kriteria menempati pada rentangan B+.
Berdasarkan hasil observasi penampilan guru pada kedua siklus di atas, maka terbukti bahwa penerapan media VCD pembelajaran dapat meningkatkan persiapan, pelaksanaan, dan penutupan bagi guru dalam mengajar. a. Hasil pengamatan /observasi terhadap aktivitas siswa siklus II Tabel 3.6 Hasil pengamatan /observasi terhadap aktivitas siswa siklus II Indikator Nilai Aktivitas No
Nama Siswa
Memperhatikan penjelasan dari guru B
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Dino Romadani Afif Setiani Afri Rizaladam Alfin Valeryan Dendri Islasulakh Farichatul Chsuna Fiki Setiawan Heru Santoso Kholifatun N Lia Wulandari Lukman Hakim Melisa Alfin M Saefudin M Tafi Nurul Fajriyah Ragil Fatah M Ratna Listiani Reni Setiyani Riza Agung M Adnan Adi Laksono Anang Yuliyanto Jumlah
C
K
Meringkas kembali cerita dalam materi
Mengerjakan soal formatif
B
B
2 2 2 2 2
1 2 2
2 2 2 2
3
3 3
2 2 2
3 3
3 1 2
2
2 2
3
3
2 2 2 22
4
3 3 27
K
3 3 3 2
1
C 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3
3 3 3
18
K
2 2 2 2 2 2
1 2
C
24
3
0
18
2 2 30
Jumlah
0
6 6 6 6 6 5 7 9 9 9 5 7 6 5 8 9 5 7 8 7 7 143
Observasi untuk aktivitas siswa yang dilakukan oleh peneliti atau guru siklus II : = 143 x 100 % = 6,80 %. 21 Hasil skor observasi untuk aktivitas terhadap peserta didik yang dilakukan oleh peneliti atau guru pada siklus I diperoleh nilai 5,90 % sedangkan skor observasi untuk aktivitas terhadap peserta didik yang dilakukan oleh peneliti atau guru pada siklus II diperoleh nilai 6,80%, maka setelah menggunakan metode diskusi partisipasi semangat dalam memberikan respon terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung, dan kemampuan menjawab pertanyaan guru melalui alat peraga yang ditunjukkan oleh guru ada peningkatan. Sudah terbukti pada siklus I dan siklus II, hasil yang diperoleh pada siklus II lebih meningkat dari pada siklus I. b. Refleksi Hasil dari pengamatan siklus II dianalisis oleh peneliti untuk mendapatkan sesuatu kesimpulan. Kesimpulan juga diambil dari siklus I. diharapkan refleksi ini membenarkan hipotesis yang peneliti ajukan. Hasil belajar pada siklus II menunjukkan bahwa penelitian sudah mencapai indikator keberhasilan penelitian yang diharapkan. Untuk itu siklus selanjutnya dapat dihentikan atau dengan kata lain peneliti sudah tidak perlu melakkukan pelaksanaan siklus berikutnya.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian tindakan pada pembelajaran materi Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan media VCD pembelajaran pada siswa kelas V di SDN Kutoanyar Kecamatan Kedu Kabupten Temanggung sudah sesuai dengan apa yang direncanakan. Tahap-tahap pada pelaksanaan penelitian tersebut dilakukan melalui rancangan penelitian yang telah dibuat pada awal perencanaan. Penyampaian materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan mengunakan media VCD pembelajaran menjadi lebih diperhatikan oleh siswa di kelas. Dengan perhatian tersebut aktivitas dan prestasi belajar siswa pada materi pelajaran Pendidikan Agama Islam juga menjadi semakin meningkat. Instrument yang digunakan guna mengetahui peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan lembar observasi dan lembar tes formatif yang disesuaikan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dengan dibantu oleh guru kelas, peneliti menjelaskan tujuan dari pemakaian media VCD pembelajaran kepada siswa sebelum proses pembelajaran dimulai agar siswa lebih termotivasi untuk memperhatikan materi tersebut pada siklus I dan siklus II. Adapun rekap hasil penelitian siklus I dan siklus II adalah yang akan dibahas pada bab ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Rekap Nilai Siklus I dan Siklus II Nomor Absen Induk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
2478 2495 2505 2506 2507 2508 2509 2510 2511 2512 2513 2514 2515 2516 2517 2518 2519 2520 2521 2522 2523
Nama Siswa Dino Romadani Afif Setiani Afri Rizaladam Alfin Valeryan Dendri Islasulakh Farichatul Chsuna Fiki Setiawan Heru Santoso Kholifatun N Lia Wulandari Lukman Hakim Melisa Alfin M Saefudin M Tafi Nurul Fajriyah Ragil Fatah M Ratna Listiani Reni Setiyani Riza Agung Maulana Adnan Adi Laksono Anang Yuliyanto Jumlah Rata-rata
Nilai Siklus Siklus I II 65 70 70 75 68 70 63 70 70 74 68 68 63 72 70 80 75 82 80 80 60 68 63 70 67 70 64 65 76 78 64 70 60 65 72 70 72 75 70 72 66 70 1426 1514 67.90 72.09
1. Hasil Penelitian Siklus I Hasil penelitian ini didapat dari tindakan berupa hasil tes yang diberikan pada siklus pertama. Adapun Hasil tes kemampuan memahami materi Pendidikan Agama Islam tentang sejarah dengan kompetensi dasar siswa dapat meneladani kisah nabi Musa as dan nabi Isa as dalam kehidupan sehari-hari pada siswa kelas V SDN Kutoanyar Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada siklus I adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2 Kemampuan memahami materi Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas V SDN Kutoanyar pada siklus I
No
Skor
Keterangan
Frekuensi
Prosentase
1
40 – 50
Kurang sekali
-
-%
2
51 – 60
Kurang
2
9%
3
61 – 70
Cukup
13
62 %
4
71 – 80
Baik
6
29 %
5
81 - 10
Baik sekali
-
-
21
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas, dari jumlah 21 siswa hanya ada 6 siswa yang termasuk kategori baik atau sebesar 29 % yaitu mereka yang mencapai nilai antara 71-80. Nilai antara 61-70 dicapai oleh 13 siswa atau 62% yaitu mereka yang termasuk kategori cukup. Siswa yang termasuk kategori kurang terdapat 2 siswa atau 9 %, sedangkan yang termasuk kategori kurang sekali tidak ada dan yang mencapi kategori sangat baik belum ada. Hasil tes kemampuan memahami materi Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas V SDN Kutoanyar di atas didukung dengan hasil pengamatan dan diperoleh data yaitu pada saat kegiatan belajar mengajar dilaksanakan, hal ini terlihat jelas dari cara siswa memberikan respon terhadap tugas yang diberikan. Siswa bersikap pasif dan tidak berusaha maksimal untuk mengerjakannya. Ada beberapa siswa yang menganggap bahwa tugas yang diberikan itu tidak penting, sehingga siswa kurang
berusaha dalam mengerjakannya. Namun demikian ditemukan beberapa siswa yang menganggap serius, yaitu terbukti adanya siswa yang bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sehingga tugas diselesaikan dengan baik atau sebesar 62 % yang dapat mencapai nilai 71-80. Ada sebagian siswa yang tidak memperdulikan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas V SDN Kutoanyar, mereka menganggap pembelajaran tersebut remeh atau dengan kata lain meremehkan pembelajaran tersebut. Hal ini terlihat ada yang mengobrol dengan temannya, ada yang menggambar sendiri tidak memperhatikan. Setelah ditegur barulah mereka memperhatikan. Namun demikan dengan nilai rata-rata 55 sebelum diadakan penelitian menjadi 67 berarti sudah ada peningkatan walaupun belum optimal. 2. Hasil Penelitian Siklus II Hasil penelitian ini didapatkan dari tindakan penelitian berupa hasil post-test seperti halnya telah dilakukan pada siklus I, karena belum diperoleh nilai sesuai dengan yang diharapkan maka dilakukan tes lagi pada tindakan siklus II untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk penelitian. Adapun hasil dari post-test memahami materi Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas V SDN Kutoanyar pada siklus II adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3 Kemampuan memahami materi Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas SDN Kutoanyar pada siklus II
No
Skor
Keterangan
Frekuensi
Prosentase
1
40 – 50
Kurang sekali
-
-%
2
51 – 60
Kurang
-
-%
3
61 – 70
Cukup
12
57 %
4
71 – 80
Baik
8
38 %
5
81 - 10
Baik sekali
1
5 %
21
100 %
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas, kemampuan memahami materi Pendidikan Agama Islam dari jumlah 21 siswa ada 1 siswa yang termasuk kategori baik sekali atau sebesar 5 %, yaitu mereka yang mencapai nilai antara 8110. sementara itu ada 8 anak yang mencapai nilai 71-80, mereka masuk pada kategori baik dengan prosentase 38 %. Adapun siswa yang masuk pada kategori cukup ada 12 anak yaitu mereka yang mendapat nilai 61-70 atau sebesar 57 %. Sedangkan siswa yang mendapat nilai kurang dari 60 ke bawah sudah tidak ada sebagaimana pada siklus I. Keadaan siswa pada siklus II terlihat adanya peningkatan kearah perbaikan. Peningkatan ini bisa diamatai berdasarakan hasil post-test kemampuan memahami materi Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas V SDN Kutoanyar pada tabel di atas, yaitu siswa yang mampu memahami materi tersebut dengan kategori baik sekali ada 1 anak atau sebesar 5 % hasil tersebut pada siklus I belum bisa dicapai. Sedangkan siswa yang
melampui batas tuntas ada 17 siswa atau sebesar 80 %, dengan nilai nilai rata-rata 72 lebih besar dari batas tuntas nilai KKM. Hal ini membuktikan bahwa terjadi peningkatan kemampuan memahami materi Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas V SDN Kutoanyar kearah yang lebih baik. Hasil post-test kemampuan memahami materi Pendidikan Agama pada siswa kelas V SDN Kutoanyar pada siklus II di atas didukung dengan hasil pengamatan siswa pada saat terjadi proses belajar mengajar. Pada waktu kegiatan pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa memiliki antusias yang tinggi. Tetapi masih ada sebagian kecil siswa yang bersifat pasif namun ketidak aktifan siswa tersebut disebabkan oleh situasi dan kondisi siswa itu sendiri, suka main sendiri, kurang memperhatikan guru mengajar, kurang berminat dengan pembelajaran tersebut, karena merasa kesulitan dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Dalam siklus II, menunjukkan 8 siswa masuk pada kategori baik karena mereka tidak
memiliki
keraguan
dalam
mengerjakan
tes
atau
tugas
mempraktekkannya. Ketika diberi penjelasan materi tersebut mereka langsung antusias memperhatikannya, kemudian mengerjakan tugas dengan baik, walaupun masih ada siswa yang mencari perhatian dengan segala tingkahnya, tetapi akhirnya mereka mengerjakan tugas dengan cukup baik.
B. Pembahasan Penelitian 1. Pembahasan Penelitian Siklus I Pembahasan hasil penelitian peningkatan kemampuan memahami materi Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas V SDN Kutoanyar yang dilakukan pada siklus I serta didukung pengamatan dalam penelitian tindakan kelas yang diadakan adalah sebagai berikut : Dalam penelitian tindakan kelas siklus I ini, siswa melaksanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas V SDN Kutoanyar yang dipusatkan pada aspek memahami, dan mengerjakan soalsoal pre-test. Kemudian siswa diminta memahami aspek-aspek yang yang akan dinilai dengan post-test. Berdasarkan analisis hasil kemampuan memahami materi Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas V SDN Kutoanyar pada siklus I dari 21 siswa yang dinilai kemampuan memahami materi tersebut ada 2 anak atau sebesar 9% masuk pada kategori kurang. Setelah diamatai siswa tersebut cenderung apatis. Di dalam kelas pasif dan selalu membuat gaduh. Selain itu tidak mengikuti penjelasan guru dengan sungguh-sungguh. Dia menggambar sendiri atau bermain pensil dan membuat suara dengan memukul-mukul meja. Siswa tersebut mengerjakan tugas dengan tidak antusias. Motivasi mereka setelah dianalisis ternyata mereka kurang berminat dengan materi tersebut, katanya terlalu sulit. Disamping itu karena kondisi kemampuan fikiran
yang lemah juag siswa tersebut
mengerjakan tugas hanya sekedarnya, nilai yang diperoleh hanya dari
aspek-aspek yang mudah-mudah saja, apabila diterangkan mereka tidak memperhatikan dengan baik, bahkan ngobrol sendiri setelah diperingatkan barulah mereka memperhatikan. Selain itu mereka malas dan merasa kesulitan, sehingga ingin mengetahui dan menyontoh pekerjaan temannya tanpa mau berpikir sendiri. Berdasarkan persentase kemampuan cukup ada 13 anak atau sebesar 62%. Siswa tersebut mendapat nilai antara 61-70. siswa yang berkemampuan cukup dikarenakan faktor internal seperti minat, konsentrasi, motivasi, dan sikap siswa yang mempengaruhinya. Sedangkan faktor eksternal yang menyebabkan siswa berkemampuan cukup antara lain dapat mengatasi gangguan dari teman. Selain itu kondisi kelas yang belum atau kurang kondusif untuk belajar. Ada yang mencoba menarik perhatian siswa lain dan membuat catatan-catatan yang tidak perlu. Adapun siswa yang mendapat nilai dengan kategori baik ada 6 anak atau sebesar 29 %, yakni memperoleh skor 71-80. Siswa-siswa tersebut mempunyai kondisi fisik yang baik dan termasuk siswa yang pandai dalam kelas tersebut. Kedua siswa tersebut selalu memperhatikan jika guru sedang menjelaskan meteri pelajaran. Mereka mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh dan serius. Selain itu, mereka tertarik dengan materi pelajaran tersebut. Hal ini didasarkan pada waktu penelitian mengadakan pengamatan dalam proses belajar mengajar dan pada waktu mereka mengerjakan tugas pada siklus I. Tingkat kesukaran pada kedua siswa ini
terletak pada aspek mengerjakan soal-soal pre-test yang kurang berkembang atau belum begitu baik tapi sudah cukup lumayan. Sikap siswa pada proses pembelajran siklus I menunjukkan hal-hal sebagai berikut : a) belum seluruh siswa dapat memahami materi Pendidikan Agama Islam tentang sejarah dengan kompetensi dasar siswa dapat meneladani kisah nabi Musa as dan nabi Isa as dalam kehidupan sehari-hari dengan baik, b) sebagian siswa belum mempunyai ketertarikan dengan pengajaran tersebut, dan c) pengelolaan kelas belum sepenuhnya terkendali. Berdasarkan hasil pre-tes dan pengamatan yang telah dilaksanakan pada siklus I ternyata rata-rata hasil yang diperoleh belum memenuhi target kriteria kekuntasan minimal (KKM) yaitu mendapat nilai minimal 70. Hal ini terbukti dengan nilai rata-rata kelas baru mencapai 67 dan yang mendapat nilai diatas KKM atau yang telah melampaui batas tuntas baru ada 9 siswa atau sebesar 42,85 %. Pelaksanaan penelitian pada siklus I telah menunjukkan bahwa penerapan media pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dapat meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi siswa, meskipun belum mencapai indikator yang ditetapkan. Hal ini tampak dari prosentase pada pengamatan aktivitas belajar dan prosentase prestasi belajar siswa yang mencapai > 70 masih di bawah prosentase indikator keberhasilan yang diharapkan. Berdasarkan pengolahan hasil pengamatan pada siklus I diperoleh hasil yaitu prosentase aktivitas siswa sebesar 5,90 % dan prosentase
prestasi belajar siswa yang > 70 sebesar 42,85 %. Hasil yang masih di bawah indikator keberhasilan yang ditetapkan ini tentu disebabkan oleh berbagai faktor baik dari diri siswa maupun faktor dari guru. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakberhasilan pelaksanaan pada siklus I antara lain masih banyak siswa yang berbicara sendiri pada saat guru menerangkan materi pelajaran sehingga siswa tidak memahami materi yang disampaikan oleh guru. Sebagian siswa masih belum termotivasi untuk secara akti mengikuti pelajaran. Faktor-faktor tersebut menyebabkan siswa menjadi kurang aktif dalam proses belajar mengajar dan kurang memahami materi sehingga prestasinya masih rendah. Hal yang juga dapat mempengaruhi ketidakberhasilan pada siklus I adalah cara guru dalam memberikan motivasi terhadap siswa dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan guru. Penerapan media VCD pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada siklus I masih kurang efektif untuk merangsang siswa sebab suasana kelas kurang kondusif. Pada siklus selanjutnya perlu dicoba untuk menggunakan cara memberikan motivasi yang lain sehingga membuat suasana kelas menjasi lebih menyenangkan dan siswa aktivitas dan prestasi belajar siswa juga makin meningkat sesuai indicator keberhasilan yang telah ditentukan. Karena belum memenuhi target maka perlu mengadakan tindakan pada siklus II.
2. Pembahasan Penelitian Siklus II Pada pelaksanaan siklus II guru membuat dan mempersiapkan instrumen dan rencana pemebelajaran yang telah diperbaiki sesuai dengan kekurangan yang ditemukan pada siklus I. Guru berusaha lebih untuk dapat mengkondisikan siswa agar pada saat diberi waktu untuk melihat penayangan cerita pada VCD lebih memperhatikan. Guru juga berusaha untuk lebih memotivasi siswa-siswa yang masih pasif untuk dapat menjadi aktif, serta guru harus berusaha untuk menjelaskan dan kembali materi yang disampaikan. Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus II telah menunjukkan adanya peningkatan prosentase aktivitas belajar dan prestasi belajar siswa dibanding hasil pada pelaksanaan siklus I. Pada siklus II juga diperoleh hasil yang telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Berdasarkan pengolahan hasil pengamatan pada siklus II diperoleh bahwa prosentase aktivitas siswa sebesar 6,80 % dan prosentase prestasi belajar siswa yang > 70 telah mencapai 80 %. Hasil tersebut jelas telah tercapai dan telah melampai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu 70 %. Tercapainya indikator keberhasilan yang telah ditetapkan ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu telah diperbaikinya proses belajar mengajar yang dilaksanakan berdasarkan refleksi terhadap hasil pada siklus I dan penyempurnaan penerapan VCD pembelajaran. Perbaikan dan
penyempurnaan pada proses belajar mengajar pada siklus II membantu siswa untuk lebih aktif dan siswa lebih merasa senang. Cara guru dalam memberikan motivasi kepada siswa juga dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran dan mengerjakan soal tes formatif. Usaha guru dalam mengkondisikan siswa agar tidak berbicara sendiri saat melihat penayangan cerita pada VCD sehingga siswa menjadi lebih memahami materi tersebut sehingga aktivitas dan prestasi belajar siswa menjadi meningkat. Peningkatan prosentase aktivitas belajar pada siklus II meningkat dari siklus I 5,90 % mejadi 6,80 % pada siklus II. Sedangkan prosentase prestasi belajar yang masuk pada kategori baik sekali ada 5 %, dimana pada siklus I belum ada sama sekali. Sedangkan yang masuk pada kategori baik meningkat sebesar 9 % dari 29 % pada siklus I menjadi 38 % pada siklus II dan yang masuk pada kriteria cukup meningkat sebesar 24 % dari 62% pada siklus I menjadi 38% pada siklus II sedangkan yang masuk pada kategori kurang pada siklus I sebesar 9 % pada siklus II sudah tidak ada sama sekali. Dari hasil pada siklus II secara keseluruhan maka dapat dinyatakan bahwa penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN Kutoanyar Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung telah berhasil mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Dengan demikian siklus selanjutnya dapat dihentikan atau tidak perlu dilaksanakan.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian pada siklus I dan II dengan mengacu pada rumusan permasalahan penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Penerapan VCD pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas V pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Kutoanyar Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung. Peningkatan aktivitas siswa tersebut dibuktikan dengan prosentase pada pelaksanaan siklus I sebesar (5,90 %) dan pada pelaksanaan siklus II meningkat sebesar (6,80%) atau meningkat sebesar (1%). 2. Penerapan VCD pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Kutoanyar Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung. Peningkatan prestasi belajar tersebut dibuktikan dengan prosentase pada pelaksanaan siklus I (42,85%) dan pada pelaksanaan siklus II meningkat menjadi (80,00%) atau meningkat sebesar (37,15 %). B. Saran 1. Untuk Sekolah a. Untuk meningkatkan aktivitas, dan belajar siswa melalu penerapan VCD pembelajaran, hendaknya pihak sekolah menyiapkan atau menyediakan
perlengkapan
sarana
prasarana
pembelajaran
berhubungan dengan materi pelajaran agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. b. Dalam menambah personil guru, hendaknya pihak sekolah menyeleksi terlebih dahulu calon guru tersebut, harus lulusan dari jurusan pendidikan. 2. Untuk Guru a. Guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam pemilihan metode dan strategi pembelajaran, agar siswa lebih mudah dalam menerima materi pembelajaran yang diberikan dan merasa senang di dalam kelas, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. b. Hendaknya guru tidak terlalu sibuk di luar jam mengajar sehingga tidak merugikan salah satu pihak, baik siswa maupun sekolah. 3. Untuk Orang Tua a. Hendaknya orang tua lebih memperhatikan putra-putrinya dalam belajar, agar siswa tidak terlalu banyak bermain bila berada di rumah. b. Orang tua harus selalu memberikan motivasi anak dalam belajar, serta selalu memberikan contoh yang baik, karena dengan motivasi dan tauladan tersebut akan menjadikan anak mempunyai semangat dalam belajar baik di rumah maupun di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA Aqib Zainal. 2005. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Surabaya: Irman Widya. Arif Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Press. Arikunto Suharsimi. 1990a. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Edisi Revisi IV PT Rineka Cipta. ________. 2007b. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. ________. 2002c. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta. Darajat Zakiah. 1983. Peranan Agama Dalam Agama. Malang: Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel. Djamarah Syaiful Bahri dkk. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Agama RI. 1995a. Alqur’an dan Terjemahannya. Semarang: Toha Putra. _________. 2004b. Kurikulum 2004 Pedoman Umum Pengembangan Silabus. Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam. Depdikbud. 1994. Panduan Penilaian Untuk Sekolah Dasar. Jakarta. Hadi Sutrisno. 1981a. Metodologi Research I. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fak. Psikologi UGM. ________. 2001b. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset. http://www.google.com/pengertiansejarah_pereadaban_Islam. Makmun Pitoyo. 2003. Tehnik Evaluasi Pendidikan. Temanggung: tp. Margono, S. 1997. Methodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta, PT Rineka Cipta. Poerwadarminta, WJS. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka. Sukmadinata Nana Syaodih. 2003. Landasan Psikolgi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Surachmad Winarno. 1980. Metodologi Pengajaran Nasional. Bandung: Jemars. Thoha, Chabib. 2004. Metodologi Pengajaran Agama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tafsir Ahmad. 1994. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: Rosda Karya. Uhbiyati Nur. 1997. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Putaka Setia. Undang-Undang R.I Nomor : 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003. Jakarta: Sekala Jalmakarya. www.pengaruh beasiswa terhadap prestasi
[email protected] Zulfajri EM, Dkk. Kamus Lengkap Bahasa Idonesia. Jakarta: Diva Publisher. tt.
PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN KEDU
SEKOLAH DASAR NEGERI 2 BOJONEGORO Alamat : Sroyo Bajonegoro Kedu Temanggung Kode Pos 56252
SURAT KETERANGAN PENELITIAN Nomor : /VIII/2010
Yang bertanda tang di bawah ini Kepala SD Negeri 2 Bojonegoro Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung, menerangkan bahwa : Nama
: Sidik Wiyoto
Tempat/Tgl Lahir
: Temanggung, 28 Februari 1959
Pekerjaan
: Guru Pendidikan Agama Islam
Status
: Mahasiswa
NIM
: 11408272
Benar-benar telah melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri 2 Bojonegoro Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada tahun 2010 dalam rangka menyusun skripsi dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Tarih Melalui Metode Diskusi Partisipasi Pada Siswa Kelas V SDN 2 Bojonegoro Kedu Temanggung Tahun Pelajaran 2010/2011”. Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Bojonegoro, Agustus 2010 Kepala Sekolah
WALUYO, S.Pd NIP. 19570725 197911 1 002