-n.'
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERI PADA PERINGATAN HUT PEMADAM KEBAKARAN
KE-97 TAI\GGAL
1 MARET 2016
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi dan salam se,iahtera bagi kita sekalian
Yth. Sdr.
Gubernur Jawa Tengah Sdr. Walikota Semarang Sdr. Perwakilan Kementerian dan Lembaga Sdr. Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Tengah Sdr. Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Semarang Sdr. Kepala BPBD dan atau Kepala SKPD yang membidangi Pemadam Kebakaran se- Indonesia Sdr. Para Petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan,Satlakar dan Balakar. Sdr. Para Hadirin dan Undangan Sekalian
1
Mengawali sambutan
ini perkenankan
saudara-saudara untuk mensyukuri nikmat
saya mengajak
dari Allah SWT,
karena atas rahmat dan inayah-Nya kita dapat dipertemukan di Acara HUT Pemadam Kebakaran Ke-97. Peringatan Hari lJlang Tahun Pemadam Kebakaran kali
2016, mengajak seluruh bangsa Indonesia melakukan gerakan perang terhadap kebakaran dan penting tindakan mengedepankan preventif atau pencegahan danpada
ini ke-97 Tahun
responsif kebakaran, dan apabila ada kebakaran lakukan segera pemadaman dini jungan biarkan api tumbuh menjalar membesar, karena kobaran api yang telah membesar akan sulit dipadamkan , yn1akibatrya dapat menimbulkan kOrban jiwa, kerugian
-'materi,
kehilangan pencaharian, kemunduran
ekonomi, kerusakan lingkungan dan bahkan khusus untuk kebakaran hutan dan lahan gambut dapat menimbulkan bencana pencemaran asap yang berdampak terhadap kesehatan dan ffansportasi serta terganggunya aktivitas ekonomi'
Tanggal
I
Maret merupakan haxi bersejarah bagi
petugas pemadam kebakaran yang dafuulu dikenal dengan sebutan Branweer, kita mengenang kisah perjuangan dan pengorbanan petugas pemadap kebakaran dalam melakukan perlawan terhadap kobaran api, baik di pemgkiman penduduk,
bangunan gedung publik, pabrik/industri, pasar, hutan dan lahan gambut disamping itu petugas pemadam kebakaran juga melal
jiwa serta hxta benda masyarakat
baik pada waktu kejadian kebakaran maupun bencana lainnya
dan siap melayani panggilan masyarakat untuk melakukan pertolongan keselamatan jiwa manusia, seperti orang stres naik ke tower, jatuh ke sumur, tertimbun longsor, terkepung banjir, bangunan runtuh, kecelakaan kereta api atau terjepit di kendaraan, tertimpa pohon tumbang, penyemprotan jalan licin,
diserang tawon, ular atau binatang buas dan berbisa lainnya,
penanganan kebakaran bahan berbahaya pertolongan tidak hanya penyelamatan
dan
beracun,
jiwa manusia
tetapi
juga habitirt lainnya,
Maka oleh karena itulah patutlah kita peringati hari pemadam kebakaran setiap tahunnya sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan pary petugas pemadam kebakaran yang kita kenal sejak tahun
l9l9
telah memberi
pelayanan pencegahan, pemadaman kebakaran dan penyelamatan terhadap korban kebakaran dan bencana lainnya.
Tugas pokok dan fungsi pemadam kebakaran dikenal
dengan Panca I)harma yaitu satu Pencegahan
dan
Pengendalian Kebakaran, dua Pemadaman Kebak aran, tiga Penyelamatan, empat Pemberdayaan Masyarakat, lima Penanganan Kebakaran Bahan Berbahaya
dan
Beracun.
Disamping tugas pokok tersebut petugas pemadam kebakaran wajib siaga 24 jam yang tidak mengenal hari tibur dan siap memadamkan kebakaran dengan motto .5Pantang Pulang Sebelum Api Padam Walaupun Nyawa Taruhannya',
Kita melihat sosok petugas pemadam kebakaran bekerja dengan siap siaga hadir dalam penyelamatan jiwa, melakukan tugas dengan iklas tanpa pamrih ,tarrpamengharap pujian dan sanjungan, memberi pelayanan pemadaman kebakaran dan
penyelamatan. Memadamkan api besar dan pehyelamatan tidaklah iemua orang bisa melakukannya hanya petugas pemadam kebakaranlah yang mempunyai profesi dalam pemadaman kebakaran dan penyelamatafi, untuk
itu dituntut
seorang petugas pemadam kebakaran melakukan pendidikan dan pelatihan untuk memiliki profesionalitas.
Pada kesempatan yang baik
ini saya ingin mengajak
hal yang ditakuti yang dapat menghanguskan kebututran dasar masyarakat yaitu pmgm, sandang, dan papan. Sunber daya disekitar saudara-saudara bahwa kebakaran adalatr
masyarakat selalu ada ancaman dari kebakaran yang dapat
mengganggu ketahanan ekonomi, kesehatan masyarakat dan
kerusakan lingkungan. Untuk itu perlu mereposisi sudut pandang kita dalam penanggulangan kebakaran yang kita hadapi, serta arah kebijakan ke depan.
Saudara-saudara yang saya hormati,
Sebagaimana
kita
pahami bersama,
Pembukaan
Undang-Undar,g Dasar 1945 mengamanatkan bahwa salah
satu tujuan dibentuknya Negara Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, termasuk di dalamnya perlindungan dari ancaman serta dampak dari bencana dan kebakaran. Secara geografis Indonesia berada pada rine of fire. berada pada'pertemuan
tiga lemfreng dunia yang menjadi faktor pemicu rawan terjadinya bencana, disamping
itu
sumber kerawanan lain
berupa heterogenitas bangsa [ndonesia yang sewaktu-waktu dapat memicu konflik yang berdampak luas bagi keamanan dan ketenteraman rakyat Indonesia. Indonesia dikenal sebagai
laboratorium bencana, berbagai bencana dapat dijumpai meliputi bencana alam, non alam, maupun sosial. Bencana alam yang sering terjadi antara lain gunung meletus,
tsunami, angin puting beliung, dan banjir bandang. Karakter dasar dari bencana alam
ini adalah fidak dapat dilawan dan
distop nomun dapat dihindari dengan melakukan upaya pengurongan risiko bencana.
Sedang kebakaran dapat distop, dicegah atau di hentikan karena penyebab kebakaran 99 % akibat ulah manusia baik disengEa maupun tidak disengaja dan sebagian
kecil penyebab kebakaran akibat bencana alam yang disusul timbulnya kebakaran. Kejadian kebakaran khususnya kebakaran lahan gambut yang tidak dilalcukan pemadaman
dini dapat mengakibatkan bencana pencemaran asap sampai ke negara tetangga yang mengganggu mutu udara yang berakibat terganggunya jarak pandang dan transportasi, kesehatan masyarakat pada pernapasan sehingga aktivitas
kehidupaii masyarakat
yang
berdampak
terhadap
kemunduruan ekonomi dan kerusakan lingkungan yang luar biasa, sehingga dibutuhkan cost recovery yang sangat besar.
Sebagaimana
yang di alami Indonesia tatrun 2015
hampir seluruh provinsi dikepung pencemaran 6&p, mengakibat lebih dari sebulan kita dirundung darurat kabut
asap akibat kebakaran lahan ganrbut yang sebagian besar
terjadi di Sumatera Selatan, Jarnbi, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, balrkan sebagian
di
Sumatera lJtara,
Pulau Jawa, Sulawesi Tenggara, dan Papua
yarlg
menghanguskan ratusan ribu hektar, mengakibatkan buruknya mutu udara yang berdampak terhadap terganggunya
transportasi, pernapasan masyarakat, pendidikan dan terganggunya perekonomian dengan kerugian diperkirakan kurang lebih sebesar 50 triliun rupiah.
Saudara-saudara yang saya hormati
Kebijakan kebakaran dan bencana dalam urusan pemerintahan sebagaimana diamanatkan dalam undangUndang Nomor 23 Tahun 2014 bahwa kebakaran merupakan sub urusan bagian dari urusan bidang ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarctkat" yang
d;;
urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar. Sub urusan kebakaran menjadi tanggungiawab bersama
masuk
arfiara pemerintatr, provinsi dan kabupatenlkota, nulmun jawab didalam matrik pembagian kewenangan, penanggung utama adalatr pemerintah daerah kabupatenlkota, oleh karena
itu sub urusan kebakaran menjadi stategis dan prioritas dalam perencanaan dan anggaran pemerintah daerah sebagai perwujudan menjamin kehadiran pemerintah daerah didalam melayani penderitaan ralqyat akibat bencana dan kebakaran, hal ini sebagai penrtrjudan yang sejalan dengan Nawa Cita
atau g agenda Presiden Republik Indonesia 2014-2019 pada point pertama menyatakan "menghadirkun kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa amon pada seluruh warga negara".
sub urusan bencana dan kebakaran dalam pasal
72
huruf e dan lampirannya undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah mempertegas kewenangan dan tanggungiawab daeratr sebagaimana dimaksud dalam pasal 5, pasal 8 dan pasal 9 undang-undang Nomor 24 tabm 2OO7 Tentang Penanggulangan Bencana.
Kedua Undang-undang tersebut menyatakan bahwa . fiemerintah dan pemerintah daerah meniadi enanggungl awab dalam p enyelenggaraan penanggulangan bencana dan kebakaran ". Oleh karena itulah'dituntut daerah
p
membentuk lembaga yang membidangi sub grusan bencana dan kebakaran.
Saudara-saudara yang saya hormati,
Pada akhirnya saya mengucapkan Dirgahayu Hari utang Tahun Pemadam Kebakaran Ke-97, terus tingkatkan kapasitas dan kapabilitas personil dan kelembagaan damkar
untuk menyongsong tugas yang semakin komplek di masa yang akan datang. Saya berharap kepada seluruh satuan tugas
pemadam kebakaran, satuan sukarela pemadam kebakaran,
barisan strkarela pemadam kebakaran agar selalu siapsiaga jangan lengatr, hartrs sigap, cepat, cekat dan cerdas dalam mengahadapi kebakaran. Namun demikian harus diingat bahwa lebih baik mencegatr jangan sampai terjadi ketakaran
daripada harus memadamkan kebakaran."Stop Kebakaran dan Stop Pencemaran Asap" semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya atas segala upaya yang
kita lalarkan. Aamiin
Wabillahi taufiq wal hidayah wassalamualaikum wr. wb.
TNEGERI
9