SAMBUTAN KETUA UMUM KADIN INDONESIA SURYA BAMBANG SULISTO CLOSING SESSION “JAKARTA FOOD SECURITY SUMMIT 2012” 8 Februari 2012 Bapak Menteri Perindustrian MS Hidayat yang kami hormati, Selama dua hari yang lalu telah berlangsung penyajian dan pembahasan
berbagai
permasalahan
tentang
bagaimana
Indonesia akan mampu mencukupi pangan bagi warganya secara
berkelanjutan.
kemungkinan
krisis
Selain pangan
itu
juga
dunia
di
dibahas masa
tentang
depan
dan
bagaimana Indonesia dapat membantu negara dan bangsabangsa lain di dunia. Perlu kami laporkan kepada bapak bahwa Seminar “Jakarta Food Security Summit 2012” ini merupakan event dua tahunan dengan disertai pameran pangan yang diselenggarakan oleh Kadin Indonesia. Selain masalah periodikasi penyelenggaraan yang dua tahunan tadi, seminar ini pada dasarnya merupakan tekad besar Dunia Usaha yang tertuang dalam Program “Feed Indonesia Feed The World”.
Program “Feed Indonesia Feed The World” itu sendiri juga bukan merupakan program yang sifatnya instant, melainkan telah menempuh perjalanan panjang sejak tahun 2008. Pada tahun 2008 Kadin mendapat dua kali kesempatan berdialog dengan bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang pangan. Dialog dengan bapak Presiden tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh Kadin dengan acara dialog dengan para menteri, pengusaha dan para pakar, membahas kecukupan pangan secara berkelanjutan. Hasil dari berbagai acara sejak tahun 2008 tersebut mengerucut pada program “Feed Indonesia Feed The World II” yang diluncurkan pada bulan Juli tahun 2011 yang lalu. Saya bersyukur bahwa dalam acara seminar ini para pejabat tinggi dari kalangan pemerintah serta tokoh dunia usaha dari berbagai sektor telah juga menyampaikan presentasi yang sangat berguna. Kehadiran dan partisipasi para top decision makers dalam acara ini menjadi penting karena upaya kecukupan pangan secara berkelanjutan bukan lagi masalah satu sektor. Upaya mencukupi pangan berkelanjutan telah mencakup demikian banyak unsur yang berinteraksi secara kompleks. Atas dasar kompleksnya permasalahan tersebut, maka upaya mencukupi
pangan
secara
berkelanjutan
memerlukan
kebersamaan, sinergi dan integrasi atas niat, pemikiran, program dan aksi dari semua pihak. Acara “Jakarta Food Security Summit 2012” diharapkan dapat berperan sebagai momentum penciptaan kebersamaan tersebut. Kita memerlukan
sinergi dan integrasi dari semua pihak, baik
lokal, nasional, regional dan global.
Bapak Menteri Perindustrian yang saya hormati, Pada kesempatan ini ijinkan saya menyampaikan hasil seminar “Jakarta Food Security Summit 2012”. Tujuan dari penyampaian materi ini bukan saja sebagai masukan kepada Pemerintah, tetapi juga untuk menandai kuatnya ikatan kebersamaan antara Dunia Usaha dengan Pemerintah. Pokok-Pokok permasalahan yang mengerucut dalam seminar dan memerlukan realisasi segera dapat kami sampaikan sebagai berikut: Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan bahwa Indonesia masih dalam keadaan rawan pangan. Pertambahan penduduk dan meningkatnya klas menengah serta
makin
tingginya
daya
beli
akan
menuntut
penyediaan pangan lebih besar. Bapak Presiden juga mengingatkan masih rendahnya produktivitas dan daya beli petani. Wakil Menteri Keuangan menyatakan bahwa pada tahun 2012 ini pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp 37
triliun untuk subsidi pangan. Subsidi dianggarkan untuk bantuan benih, pupuk dan stabilisasi harga. Namun juga diakui bahwa jumlah subsidi tahun ini lebih rendah dari pada tahun yang lalu. Dalam
hal
infrastruktur
pendukung
pertanian,
Wakil
Menteri Pekerjaan Umum menyatakan bahwa lebih dari separo sarana irigasi yang dikelola Pemerintah Daerah dalam keadaan rusak. Menteri
Perdagangan
terbentuknya
juga
mengumumkan
“Partnership on
telah
Indonesia Sustainable
Agriculture”. Partnership untuk pertanian ini merupakan schema
pembiayaan
Public-Private-Partnership
yang
diharapkan akan mampu menaikkan produksi sampai 20%, menurunkan emisi karbon dan mengurangi kemiskinan dalam prosentase yang sama. Tidak kurang dari 43 perusahaan besar dunia bergabung dalam partnership ini, di samping itu juga petani kecil. Tujuan partnership bukan saja peningkatan produksi, tetapi peningkatan produksi yang berbasis sustainability. Selain pemaparan dari para pejabat pemerintah yang pada umumnya penuh harapan, dunia usaha dan para pakar juga menyampaikan berbagai kendala yang sifatnya struktural, antara lain: Untuk mencapai target produksi gabah kering yang ditetapkan pemerintah sebesar 70 juta ton diperlukan beberapa
kebijakan
yang
kegiatan produksi dan distribusi.
benar-benar
mendukung
Pemerintah diharapkan mengeluarkan kebijakan moneter dan fiskal yang secara nyata mendukung industri pertanian di daerah. Kebijakan bunga kredit bank, insentif pajak, asuransi perlindungan kegagalan produksi karena iklim serta
kebijakan
harga
merupakan
persyaratan
untuk
mendorong kenaikan produksi secara berkelanjutan. Kebijakan tentang lahan pertanian juga disampaikan sebagai salah satu kendala dalam peningkatan produksi pangan. Dunia Usaha dan para pakar bertemu pendapat dalam seminar ini bahwa upaya mencukupi pangan diperlukan pemikiran, konsep dan paradigma serta kebijakan yang sifatnya “out of the box”. Pemikiran demikian diperlukan karena upaya mencukupi pangan secara berkelanjutan merupakan
interaksi
yang kompleks antara berbagai
kepentingan. Atas dasar itu pula maka diperlukan sinergi antara berbagai instansi pemerintah, antara pemerintah dengan dunia usaha dan antara dunia usaha dengan perguruan tinggi dan instansi penelitian. Dalam kesempatan ini Kadin berharap bahwa MP3EI yang difokuskan pada pembangunan infrastruktur fisik dapat berjalan sosial.
bersama
dengan
Infrastruktur
perencanaan
dan
sosial
pembangunan sangat
implementasi
infrastruktur
penting
program
pangan secara berkelanjutan di masa depan.
dalam
kecukupan
Selanjutnya kami mohon perkenan bapak Menteri Perindustrian untuk menerima hasil “Jakarta Food Security Summit 2012”. Terima kasih.