Sambutan Direktur Afista di Acara Pelepasan Siswa PAUD, SD dan SMP Alfityan School Tangerang
Assalaamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh
الØمد لله رب العـالمين، Ùˆ الصلاة والسلام على أشـرٕ الأنبيـاء Ùˆ المـرسلين، نبينـا Ùˆ Øبيبـنـا وشٕيعنـا Ù…Øمد Ùˆ على آله Ùˆ صØبه أجمعين، أمـا بعـد:
Tak ada kata yang patut kita ucapkan selain kalimat puji dan syukur; alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, atas nikmat Allah Azza wa Jalla yang senantiasa terlimpah buat kita semua, shalawat dan salam semoga tetap tercurah kehadirat Rasululullah Saw., keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Bapak, ibu, para tamu undangan yang saya hormati….
Kegembiraan dan kebahagiaan ini, rasanya tak dapat kita lukiskan. Susunan kata dan kalimat begitu sulit terangkai menjadi ungkapan bahagia dan suka cita menyaksikan wajah-wajah sumringah anak-anak kita, yang pada hari ini berhasil melalui satu tahapan penting dalam kehidupan mereka di dunia pendidikan, yang selanjutnya akan melangkah memasuki gerbang pendidikan yang lebih tinggi untuk menyerap ilmu-ilmu Allah Ta’ala, baik yang telah ditemukan oleh ilmuwan terdahulu dan kini menjadi bukti keajaiban dari Sang Khaliq, maupun yang hingga kini masih menjadi misteri dan tersembunyi di balik tabir rahasia.
Kehadiran kita di tempat ini tidak hanya sekedar menyaksikan kebahagiaan anak-anak kita menyelesaikan satu episode dari rangkaian episode kehidupan mereka, tapi kita juga ingin memastikan keterlibatan kita sebagai orang tua, atau sebagai wali siswa untuk terus mendampingi anak-anak kita menuju kematangan dan kesuksesannya. Itulah harapan yang tersimpan dalam jiwa kita; menyaksikan anak-anak kita sukses tidak hanya di dunia, tapi juga di akhirat kelak, insya Allah.
Bapak, ibu, tamu undangan dan rekan-rekan guru yang saya hormati..
Tentu bukan perkara yang enteng bila kita ingin anak-anak kita sukses dunia akhirat. Sangat banyak variabel pendukung menuju muara itu; pengawasan dan keteladanan kita sebagai orang tua, lingkungan pendidikan dan sosial yang kondusif, penanaman nilai-nilai moral dan agama sejak dini, tersedianya SDM pendidik yang handal dan kompeten, regulasi atau peraturan yang positif dan lain sebagainya. Semua itu laksana mata rantai yang saling kait mengait dimana satu diantaranya tidak dapat diabaikan. Betapa sedih dan miris saat kita saksikan anak-anak negeri ini, apakah itu di tingkat SD, SMP maupun di SMA yang tidak menemukan lahan bertumbuh yang baik, atau kehilangan arah saat menapaki jalan menuju kedewasaannya. Semua itu disebabkan karena mata rantai yang hilang dan putus, ditambah derasnya serbuan budaya luar melalui media yang mempengaruhi pola pikir dan perilaku anak-anak kita. Bila hal ini tidak menjadi fokus perhatian para pemangku kebijakan di negeri ini, atau kita yang terlibat dalam dunia pendidikan, maka kita khawatir negeri ini kehilangan generasi masa depannya.
Bapak, ibu yang saya hormati
Inilah kesempatan emas yang kita
gemilang. Kami di Yayasan al-Fityan Tangerang berupaya semaksimal mungkin dan sekuat tenaga mewujudkan harapan dan cita-cita besar itu. Namun ketahuilah bahwa harapan dan cita-cita mulia itu sepertinya hanya akan jadi imajinasi belaka bila orang tua dan guru tidak bersinergi dan bekerja sama dengan baik untuk mewujudkannya. Harapan dan cita-cita ini sulit menjadi kenyataan bila hanya diemban oleh para guru di sekolah, atau sebaliknya. Ini adalah proyek besar; membangun generasi Rabbani, memimpin peradaban masa depan.
Anak-anakku yang saya cintai...
Ketahuilah, bahwa tantangan yang akan kalian hadapi di hari-hari yang akan datang, jauh lebih berat dan sulit. Tapi ketahuilah pula, bahwa tantangan dan kesulitan itu akan semakin membuat kalian tangguh dan semakian hebat. Ibarat pelaut, yang ketangguhan dan kehebatannya ditempa oleh gelombang laut nan dahsyat. Tantangan dan ujian yang akan kalian hadapi bisa berupa rasa malas, pergaulan yang tampak menyenangkan namun semu dan bikin galau, materi dunia, bisa berupa smatphone, medsos dan lain sebagainya. Laksana berjalan menuju syurga, hamparan duri dan ujian itulah permadaninya. Berlalu di atas kesulitan-kesulitan itu, cepat atau lambat akan terlampaui juga pada akhirnya bila disertai kesabaran, optimisme dan semangat yang tak pernah padam. Betapa bahagianya kalian, orang tua, keluarga dan para guru saat menyaksikanmu berada di atas panggung kemenangan.
Rekan-rekan guru yang saya banggakan...
Apa yang telah kalian lakukan sebagai pendidik yang mendampingi dan membersamai anak-anak di sekolah, sungguh bukan kerja kecil. Itu adalah karya dan amal besar di sisi Allah Azza wa Jalla. Bahagialah kalian sebagai pendidik pada saat SDM dewasa ini lebih cenderung memasuki dunia usaha yang lebih menjanjikan secara finansial, ketimbang menjadi guru dengan penghasilan yang dicukup-cukupin. Biarlah Allah Azza wa Jalla yang
Allah. Karena kita yakin bahwa, menjadi pendidik itu adalah melanjutkan risalah kenabian, membangun generasi dan menegakkan agama Ilahi.
Berhembus bayu angin semilir
Sejuknya hingga di ujung pohon
Sambutlah salam pesan terakhir
Kusampaikan melalui untaian pantun
Pergi ke pasar membeli pinang
Disimpan sejenak di atas dipan
Bila ada yang kurang mohon dimaafkan
Salah dan hilaf janganlah dikenang
Jas hitam baru membalut badan
Dipakai bukan untuk lamaran
Akhlak terpuji sungguh mengesankan
Hiasan
diri siswa al-Fityan
Dari Tangerang pergi ke Jerman
Singgah sebentar di kota Turki
Selamat berjuang siswa al-fityan
Raih sukses dengan redha Ilahi
Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Auditorium Masjid al-Husna, Kamis, 2/6/2016
Sumber: www.fityan.org/berita-sambutan-direktur-afista-di-acara-pelepasan-siswa-paud-sd-dan-smp-alfityan-school-tangerang.html dicetak pada tanggal: 2016-06-15