Selasa, 30 November 2011
Saksi Ahli Teknologi Informasi : Agung Harsoyo
Hakim Ketua
: Sidang perkara Nomor 37/Pid B/Tipikor/2011/PN JAKPUS atas nama terdakwa Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum (Hakim mengetuk palu). Penuntut umum untuk menghadirkan terdakwa. Baik sidang dilanjutkan, perlu Majelis sampaikan bahwa untuk percepatan sidang, karena hari ini juga ada seorang anggota juga masuk ke dalam tim Majelis yang memeriksa Nazar. Maka untuk sementara agar persidangan ini juga tetap berjalan, ada pergantian sementara anggota Majelis. Tidak berkeberatan?
PH (MI)
: Tidak Yang Mulia.
Hakim Ketua
: Tidak ya. Saudara?
Terdakwa
: Tidak keberatan Yang Mulia.
Hakim Ketua
: Penuntut umum. Baik saudara sehat ya?
Terdakwa
: Agak sedikit drop Yang Mulia tapi (dipotong oleh Hakim Ketua).
Hakim Ketua
: Bisa mengikut i.
Terdakwa
: Bisa mengikuti Yang Mulia.
Hakim Ketua
: Kita upayakan secepatnya, poin-poinnya karena kondisi dari pada klien saudara juga seperti itu ya. Silahkan.
Terdakwa
: Terima kasih.
Hakim Ketua
: Hari ini ada berapa ?
PH (MI)
: Hari ini Yang Mulia kami itu akan menghadirkan 3 orang ahli tetapi baru 1 orang yang hadir, semuanya masih diperjalanan kalau boleh kita periksa dulu ahli yang sudah hadir ini nanti sampai yang lain juga hadir.
Hakim Ketua
: Iya sambil berjalan.
PH (MI)
: Iya terima kasih Yang Mulia.
Hakim Ketua
: Ada yang mau disampaikan? Baik silahkan dihadirkan ahli. Nama saudara Dr. Ir Agung Haryoso M.Sc, engineering ya?
Saksi Ahli (AH) : Harsoyo. Hakim Ketua
: Harsoyo ya. Tempat tanggal lahir saudara?
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
Saksi Ahli (AH) : Yogyakarta, 14 September 1969. Hakim Ketua
: Kewarganegaraan Indonesia, laki-laki. Pekerjaan saudara apa?
Saksi Ahli (AH) : Staf pengajar di sekolah tehnik elektro dan informatika ITB. Hakim Ketua
: ITB ya. Alamat tempat tinggal saudara?
Saksi Ahli (AH) : Pager sari, 13 D, Bandung. Hakim Ketua
: Pendidikan saudara S3 terakhir ya?
Saksi Ahli (AH) : Betul. Hakim Ketua
: Dengan terdakwa saudara kenal? Agama saudara apa?
Saksi Ahli (AH) : Islam. Hakim Ketua
: Dengan terdakwa kenal saudara?
Saksi Ahli (AH) : Kenal..kenal. Hakim Ketua
: Ada hubungan keluarga?
Saksi Ahli (AH) : Tidak. Hakim Ketua
: Hubungan pekerjaan dalam arti saudara di gaji oleh terdakwa?
Saksi Ahli (AH) : Tidak. Hakim Ketua
: Baik sebelum memberi keterangan sebagai ahli, saudara di sumpah terlebih dahulu menurut agama yang saudara anut ya. Silahkan berdiri. Apa ada yang mau diserahkan?apa? surat tugas, iya terima kasih.
Hakim Anggota : Ikuti ya. Bismillahirahmanirahim Demi Allah saya bersumpah. Saksi Ahli (AH) : Bismillahirahmanirahim Demi Allah saya bersumpah. Hakim Anggota : Sebagai ahli. Saksi Ahli (AH) : Sebagai ahli. Hakim Anggota : Akan menyampaikan pendapat. Saksi Ahli (AH) : Akan menyampaikan pendapat. Hakim Anggota : Soal-soal yang dikemukakan. Saksi Ahli (AH) : Soal-soal yang dikemukakan. Hakim Anggota : Menurut pendapat. Saksi Ahli (AH) : Menurut pendapat.
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
Hakim Anggota : Dan keahlian saya. Saksi Ahli (AH) : Dan keahlian saya. Hakim Anggota : Dengan sebaik-baiknya. Saksi Ahli (AH) : Dengan sebaik-baiknya. Hakim Ketua
: Saudara akan memberikan pendapat perihal apa?, keahlian saudara di bidang apa? IT?
Saksi Ahli (AH) : IT. Hakim Ketua
: Baik. Silahkan saudara Penasehat Hukum untuk mengajukan pertanyaan kepada ahli.
PH (MI)
: Terima kasih Yang Mulia. Saudara ahli apakah sebelum kami memulai pertanyaan mengenai keahlian saudara ahli. Saya ingin terlebih dahulu meminta keterangan pengalaman saudara ahli di dalam bidang IT ini. Apakah ahli pernah melakukan pekerjaan-pekerjaan seperti membuat program tertentu di lembaga-lembaga di Pemerintahan atau di swasta?
Hakim Ketua
: Ahli bidang tersebut ada di (dipotong oleh saksi ahli AH).
Saksi Ahli (AH) : Ada disini. PH (MI)
: Ada disini.
Saksi Ahli (AH) : Mungkin yang terkait dengan (dipotong oleh Hakim Ketua). Hakim Ketua
: (Suara Hakim Ketua tidak terdengar karena tidak menggunakan mic).
Saksi Ahli (AH) : Baik..baik. PH (MI)
: Terima kasih saya teruskan. Saudara ahli ya, di dalam melakukan penghitungan terhadap man month dari 1 pekerjaan, menurut pengalaman saudara ahli metode yang dilakukan dan umum yang dilakukan itu seperti apa?
Saksi Ahli (AH) : Jadi, terkait dengan perhitungan man month itu pengetahuan terkait deengan pekerjaan itu. Kata kuncinya 2. Pertama, menyeluruh. Jadi kita memahami pekerjaan itu secara menyeluruh. Kedua, mengenai scope of works itu harus mencukupi. Jadi kata kuncinya ada 2 : menyeluruh dan mencukupi. Mencukupi itu terdapat 2 hal disitu mencukupi dari sisi proses yang akan dilakukan. Kedua, kedalaman atau isi dari proses itu sendiri. PH (MI)
: Kalau yang ahli maksud proses yang dilakukan. Katakanlah misalnya, ahli diberi kesempatan atau diberi tugas untuk menilai satu pekerjaan.
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
Kalau dihubungkan dengan proses yang dilakukan itu tadi secara umum apa yang akan dilakukan oleh seorang ahli? Saksi Ahli (AH) : Baik jadi untuk memahami pekerjaan secara keseluruhan itu ada beberapa hal. Satu tentu saja terkait dengan dokumen yang ada itu adalah disebut sebagai premenerelle assesment, kemudian kedua tentu saja kita harus melakukan pendalaman. Pendalaman itu ada 2, terkait dengan orang artinya kita lakukan semacam wawancara itu satu. Dua, itu kita lakukan apa yang disebut dengan FGD (Focus Group Discussion) jadi orang-orang yang terlibat itu kita bersama-sama kemudian dari situlah kita memperoleh gambaran di lapangannya karena dari dokumen itu tidak mencukupi. Kemudian tentu saja yang ketiga, kita hadir ke tempat, kemudian melihat, menganalisis, mencerna dan seturusnya. Itu yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh. PH (MI)
: Di dalam menyangkut mengenai soal kehadiran ini menurut pengalaman dan pendapat ahli. Apakah cukup dengan sampel saja atau dan bagaimana saudara ahli bisa menentukan nanti kenapa sampel itu yang misalnya yang di pilih.
Saksi Ahli (AH) : Baik jadi terkait dengan apapun pekerjaannya itu yang pertama harus kita analisis adalah mengenai TOR (Terms Of Reference). Jadi itulah yang akan menggambarkan seksara overview seluruhnya, jadi pegangan pertama adalah TOR. Kemudian yang kedua adalah terkait dengan perjanjian para pihak yaitu terkait dengan kontrak. Kemudian ketiga, tentu saja terkait dengan excis atau kondisi existing pada saat itu, itu harus diketahui. Kemudian berikutnya adalah kira-kira begitu ya resikoresiko apa saja nanti yang akan dihadapi ini disebut dengan Risk Management. PH (MI)
: Saya teruskan (dipotong oleh Hakim Ketua).
Hakim Ketua
: Dari Penasehat Hukum tadi kan. Apakah menyangkut masalah kehadiran. Tadi ada menyebut hadir kan?
Saksi Ahli (AH) : Iya. Hakim Ketua
: Apakah dari misalnya ada sekian lokasi misalnya (dipotong oleh saksi ahli AH).
Saksi Ahli (AH) : Iya betul. Hakim Ketua
: Nah apakah bisa hanya diambil beberapa saja sebagai sampel atau harus semuanya?
Saksi Ahli (AH) : Kalau terkait dengan apa namanya, melihat kondisi rill itu bisa jadi bisa di ambil sampel karena sampel adalah metode ilmiah statistik akan tetapi
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
memang di dalam pengambilan sampel itu ada ke ilmuannya,. Misalnya, sampel itu harus memenuhi tipical dari populasinya, misalnya kalau seandainya nanti ada 4 tipe, ada sampel di tipe 1,2,3,4 kira-kira seperti begitu. PH (MI)
: Saya teruskan kalau bicara tentang soal tipical dari sampel, saya agak lebih ingin kalau kita bicara tentang kondisi riil mengenai CIS RISI di PLN. Pertanyaan saya, apakah ahli pernah melihat atau mengunjungi tempat- tempat tertentu yang memang atau berdasarkan dokumen yang ada sampel ini ada yang mempunyai ciri- ciri tertentu?
Saksi Ahli (AH) : Tentu..tentu saja. Jadi saya mungkin dapat memberi contoh, misalnya kalau saya mengambil sampel di Gambir, maka tipical pelanggan tentu saja spesifik dari gambir, disitu ada wilayah bisnis kemudian disitu ada layanan kereta apai, maka disitu nanti penjaminan terkait kualitas lstriknya terhadap pelanggan tersebut tentu saja khas. Seandainya nanti saya ambil sampel di cikokol, itu adalah wilayah industri maka disitu nanti memiliki tipical tersendiri atau kalau saya mengambil sampel di kramat jati maka disitu memiliki ke khas-an tersendiri. Misanya disitu yang lebih diutamakan adalah pembacaan meter misalnya seperti itu. PH (MI)
: Oke. Menurut pendapat ahli dengan perbedaan-perbedaan ini tadi, apakah memang diperlukan untuk mengkaji lebih dalam tentang apa yang kejadian itu. Apakah memang diperlukan untuk bukan hanya sekedar melihat dokumen yang ada akan tetapi juga melakukan kroscek dan wawancara dengan orang-orang yang berada disitu?
Saksi Ahli (AH) : Betul..betul. Jadi, mungkin seperti ini mungkin saya ulang lagi. Jadi untuk menilai sesuatu itu harus menyeluruh dengan kecukupan maka dari itu perlu di lakukan wawancara dengan pihak yang memang terlibat di dalam pekerjaan itu. Kemudian nanti tentu saja karena kalau secara formal sebetulnya nanti ini disebut dengan IT audit sebetulnya. Maka dari itu nanti kita mencocokkan, kira-kira seperti itu. PH (MI)
: Apakah ahli pernah melakukan IT audit ini untuk, karena kita bicara tentang CIS RISI di PLN. Pernah saudara ahli lakukan?
Saksi Ahli (AH) : Jadi yang saya lakukan adalah untuk mendapatkan gambaran menyeluruh, jadi kalau diizinkan sebetulnya saya akan menampilkan beberapa slide yang nanti saya yakin akan mempermudah Hakim Yang Mulia dan hadirin semua untuk melihat persoalan atau melihat masalah atau melihat penjelasan, kalau diizinkan. Hakim Ketua
: ( Suara Hakim Ketua tidak terdengar karena tidak menggunakan mic).
Saksi Ahli (AH) : Mungkin sambil menunggu Pak.
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
PH (MI)
: Oke sambil menunggu ya. Apakah menurut pengalaman dan pendapat ahli ada perbedaan pokok ketika orang atau pihak tertentu memilih melakukan, menggunakan program seperti CIS RISI ini dengan program package atau dengan program customize?
Saksi Ahli (AH) : Baik Majelis Hakim Yang Mulia. Jadi, dapat dibaca di surat kabar baik elektronik maupun tertulis, tercetak bahwa misalnya, pekerjaan yang mirip dengan ini itu ada vendornya namanya amdocs nanti dapat dilihat di detik com atau di suara merdeka itu Februari bulan ini, tahun ini. Itu yang disebut dengan billing system itu senilai Rp. 1,2 Triliyun di slaah satu operator telekomunikasi. Kemudian bulan Mei itu ada proyek yang namanya CRM. CRM itu customer relationship management itu senilai Rp. 1,8 Triliyun. Jadi kalau di jumlah antara billing system dengan CRM itu Rp. 3 Triliyun. Pekerjaan ini, CIS RISI itu meliputi dua-duanya. Maka dari itu sebetulnya, dari dokumen yang saya pelajari itu telah dilakukan satu kajian mengenai piemlihan antara package membeli yang sudah jadi dengan customize. Jadi betul-betul detailer dibuat spesifik untuk PLN. Jadi itu sudah dilakukan kajian kelebihan dan kekurangan masing-masing. PH (MI)
: Karena kami ini awam ya saudara ahli yang customize itu apa sih? Seperti apa sih pekerjaannya?
Saksi Ahli (AH) : Jadi, saya mungkin mengilustrasikannya yang package terlebih dahulu. Package itu intinya kita membeli sesuatu yang telah jadi kemudian perusahaan atau organisasi pemakai itu harus menyesuaikan dengan bisnis proses yang dibuat oleh vendor. Kalau customize maka di balik, jadi apa-apa yang ada di perusahaan itu dibuat sistem informasi, aplikasi yang memudahkan otomasinya, kira-kira seperti itu. Yang Mulia Majelis Hakim dan hadirin yang terhormat. Jadi dokumen yang saya acu sebagai ahli ini adalah secara akademik ada itu yang namanya software engineering salah satu bukunya saya bawa nanti dapat saya tunjukkan mengenai reasoning saya terhadap apa yang saya sampaikan. Kemudian, kedua ini tentang pertimbangan CIS RISI yang baru saja di tanyakan oleh Penasehat Hukum. Kemudian tentang kondisi existing jadi pada saat itu kondisi PLN seperti apa kerena itu penting untuk kita memahami persoalan secara menyeluruh. Kemudian tentang TOR itu tadi saya katakan bahwa inilah sebagai pegangan dari pekerjaan CIS RISI ini. Kemudian ada kontrak, ada negosiasi ulang tehnis dan harga, kemudian saya mengunjungi seluruh dokumentasi itu ada di lantai 4. Gedung C di Gambir. Itu adalah terkait dengan laporan bulanan, 3 bulanan, laporan akhir, ada change management, ada dokumen-dokumen dari konsultan pengawas. Disitu saya apa namanya, secara ini saya kunjungi juga. Nah ini seperti diketahui di dalam TOR disebutkan bahwa pada saat itu kondisi existingnya adalah terdapat bermacam-macam aplikasi disebut
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
disitu ada 48 aplikasi existing. Kemudian disebutkan juga bahwa karena terjadi Re-Organisasi di PLN maka SDM IT itu kurang karena tadinya adanya di cabang itu semuanya menjadi flat menjadi AP yang berjumlah 35. Maka pada saat itu kondisi PLN adalah kekurangan SDM IT. Kemudian juga disebutkan disitu konektivitas jaringan itu sedang dalam tahap pengembangan. Next...mungkin next..next..nah yang paling penting adalah metodelogi yang harus dilakukan di dalam pekerjaan ini. Yang Mulia dapat melihat disini, pada prisipnya dimulai dari existing yang ada kemudian disebutkan bahwa disini di tambah feature X, kemudian nanti di tambah feature Y sedemikian rupa sehingga pada akhir pekerjaan itu harus kondisi existing di tambah X di tambah Y. Penambahan X dan Y inilah yang disebut sebagai change request mungkin itu dulu. PH (MI)
: Saya teruskan saudara ahli. Sebagaimana saudara ahli katakan tadi, saudara juga mengunjungi dokumen - dokumen yang ada dan melihat dokumen yang ada. Berhubungan dengan change request, apakah di dalam perjanjian menurut yang saudara ahli katakan itu sudah di alokasikan jumlah orang dan waktu untuk melakukan atau change request yang diperbolehkan menurut perjanjian itu?
Saksi Ahli (AH) : Betul. Jadi, dilihat dari kalau bahasa inggrisnya nature, nature pekerjaan sendiri itu memang pekerjaannya adalah melayani change request hingga akhir. Seperti itu kalau di lihat dari nature pekerjaannya. Jadi saya mengunjungi, kemaren dan beberapa waktu yang lalu itu di cek bahwa change request itu ada 800 kemudian setelah dibahas oleh CAB namanya change advisory board untuk dipilah- dipilih, dianalisis dan seterusnya yang direalisasikan ada 240 change request. Berarti kalau kita lihat dari range waktu maka setiap 2 hari sekali karena rangenya 2 tahun maka ada 1 change request yang dieksekusi. PH (MI)
: Kalau andai kata change requset ini tidak di eksekusi. Akibatnya terhadap pekerjaan atau program yang sedang dilakukan oleh, ketika itu di PLN Disjaya itu apa yang akan terjadi?
Saksi Ahli (AH) : Jadi, satu karena ini adalah customnisasi maka tentu saja PLN sendiri sering kali tidak dapat mengendalikan “terkait dengan perubahan itu” misalnya ada perubahan PDL itu adalah dari Pemerintah dan DPR maka mau tidak mau itu harus dilakukan change request karena ketika itu tidak dilakukan maka sistem ini tidak dapat mengakomodasi atau tidak dapat beroperasi untuk melakukan apa yang diminta oleh perubahan PDL tadi. PH (MI)
: Kalau andai kata itu tidak dilakukan, apakah itu akan menimbulkan kerugian yang lebih besar?
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
Saksi Ahli (AH) : Tentu saja..tentu saja. Jadi, dari dokumen yang saya pelajari bahwa ini adalah pekerjaan yang besar. Jadi ada 3 jt lebih pelanggan yang harus di jamin, kemudian ada lebih dari RP. 10 triliyun yang harus di assur namanya return assurance sedangkan nilai dari proyek sendiri dibanding yang harus di assure itu sekitar 0,4%. PH (MI)
: Kalau dengan kondisi seperti itu, yang akan mengalami kerugian ini PLN atau pengembangnya?
Saksi Ahli (AH) : PLN. PLN akan mengalami kerugian karena ia tidak dapat menampung proses bisnis yang seharusnya dapat dilakukan karena dengan proses bisnis dari fungsi 1 sampai fungsi 6 itulah revenue PLN itu di jamin. PH (MI)
: Saudara ahli menyebut dari fungsi 1 sampai fungsi 6. Dari hasil penilaian dan penelitian saudara ahli dan juga berdasarkan dokumen dan wawancara kepada orang-orang tertentu di PLN. Apakah pada saat itu cukup banyak orang di PLN yang mengetahui dan memahami secara baik fungsi 1 sampai 6?
Saksi Ahli (AH) : Baik saya mungkin menjawabnya begini Yang Mulia. Jadi ada terkait dengan pekerjaan itu terkait dengan organisasi, artinya dari fungsi 1 sampai fungsi 6 itu di PLN adalah satu bagian tersendiri. Jadi, orang yang menguasai fungsi 1 biasanya tidak menguasai fungsi yang lain. Menguasai fungsi 2 tidak menguasai fungsi yang lain dan seterusnya. Jadi, kesimpulan saya bahwa bahkan di PLN sendiri tidak ada satu orang pun yang menguasai fungsi 1 sampai 6 pada diri seseorang itu. PH (MI)
: Fungsi 1 sampai 6 itu apa sih? Bisa dijelaskan kepada kita.
Saksi Ahli (AH) : Jadi pada prinsipnya fungsi satu itu adalah pelayanan pelanggan , fungsi dua itu baca meter, fungsi tiga itu penagihan, kemudian fungsi empat itu terkait dengan pembukuan, fungsi lima itu adalah nanti boleh saya melihat karena saya juga tidak hafal (dipotong oleh PH MI). PH (MI)
: Penyambungan? Apa bukan penyambungan saudara ahli? Baik saya kira nanti, kita tinggalkan itu saja dulu. Menurut pengamatan dari saudara ahli. Pada awalnya di PLN ini kan ada 7 cabang (dipotong oleh saksi ahli AH).
Saksi Ahli (AH) : Betul. PH (MI)
: Kemudian dibuat menjadi 35 plus 1 AP.
Saksi Ahli (AH) : Betul. PH (MI)
: Pertanyaan saya apakah pada setiap AP ini memerlukan apa yang ahli sebut dengan 6 fungsi, fungsi 1 sampai 6 ini setiap AP?
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
Saksi Ahli (AH) : Betul...betul karena setiap AP melakukan fungsi 1 samapai dengan 6. PH (MI)
: Ketika itu dari pendalaman yang saudara ahli lakukan, apakah SDM yang ada di PLN cukup tersedia yang bisa melakukan atau terutama pada AP masing-masing AP ini tadi yang bisa melakukan fungsi 1 sampai 6?
Saksi Ahli (AH) : Jadi seperti disebutkan dalam TOR bahwa pada saat itu PLN itu kekurangan dan mungkin saya dapat menjelaskannya begini tadinya PLN itu mempunyai struktur 3 jadi kantor distribusi cabang rayon, kemudian ada restrukrisasi bahwa rayon dan cabang ini menjadi sejajar semuanya disebut AP. Maka tentu saja kondisi pada existing itu setiap AP tidak sama baik dari sisi infrastuktur maupun SDM nya. PH (MI)
: Pertanyaan saya, apakah minimal menurut pendapat ahli untuk setiap AP ini memang memerlukan fungsi 1 sampai 6, orang yang memahami itu?
Saksi Ahli (AH) : Betul...betul. PH (MI)
: Jadi setiap AP itu (dipotong oleh saksi AH).
Saksi Ahli (AH) : Setiap AP. PH (MI)
: Mesti ada 1 sampai 6 orang?
Saksi Ahli (AH) : Betul..betul. PH (MI)
: Oke. Pertanyaan saya lebih lanjut akibatnya kalau setiap AP itu mesti ada orang seperti ini. Apakah akan ada pengaruhnya terhadap man month yang dikerjakan di setiap AP itu?
Saksi Ahli (AH) : Betul..betul. PH (MI)
: Kalau menurut yang ahli baca atau ahli ketahui dari perjanjian yang harus menyediakan orang atau siapa saja yang bisa mengerjakan pekerjaan 6 fungsi ini tadi, itu harus PLN yang sediakan atau itu harus dilakukan oleh swasta, dalam hal ini PT. Netway?
Saksi Ahli (AH) : Jadi pada prinsipnya saya mungkin kembalai kepada definisi. Jadi definisi ini adalah outsourcing pekerjaan CIS RISI ini, dari kata outsourcing sendiri jelas implikasinya adalah memang ada pekerjaan tetap yang dilakukan yang tadinya itu dilakukan di PLN kemudian itu dialihkan kepada pengembang. Kemudian tadi ini masih terlihat bahwa disamping operasional yang dialihkan itu kata outsour sendiri itu sendiri artinya begitu ada tambahan lagi, ada pengembangan-pengembangan yang disini disebut di dalam TOR itu feature X dan feature Y. PH (MI)
: Berhubungan dengan itu menurut pendapat dan hitungan saudara ahli kalau dihubungkan dengan man month, maka pada setiap AP dengan
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
jumlah orang yang sampai 6 orang itu tadi. Untuk waktu 2 tahun itu diperlukan berapa man month? Saksi Ahli (AH) : Jadi saya akan menghitungnya begini bahwa setiap fungsi idealnya adalah 1 analisis, 1 sistem analis, 1 sistem pengembang kemudian programmer dan seterusnya. Jadi, kalau secara mudahnya mestinya lebih dari 4.000 (empat ribu) man month, itu idealnya. PH (MI)
: Bisa tidak saudara ahli jelaskan kepada kita bahwa kalau andai kata ada orang yang melakukan penghitungan ada pengurangan-pengurangan sehingga man month yang diperjanjikan itu menurut ahli yang lain itu mestinya berkurang.
Saksi Ahli (AH) : Saya dapat jelaskan seperti begini, terkait dengan yang paling mendasar adalah fungsi 1 sampai fungsi 6. Seandainya ada orang yang mengatakan bahwa untuk melayani fungsi 1 sampai 6 itu cukup 1 orang. Maka itu sangat tidak masuk akal karena bahkan saya katakan tadi orang PLN sendiri pun tidak menguasai fungsi 1 sampai 6, mungkin itu. PH (MI)
: Saya teruskan kembali kepada saudara ahli mengenai, saya ingin tahu pendapat saudara ahli apakah bisnis proses dan sistem pelaporan pada CIS RISI ini menurut pendapat ahli spesifik atau tidak?
Saksi Ahli (AH) : Kita dapat me-refer kembali gambar ini bahwa dari gambar ini saja sudah menunjukkan bahwa ini memang spesifik artinya dari kondisi dari pada saat itu, kondisi orang pada saat itu, kondisi jaringan pada saat itu, kondisi infrastruktur pada saat tu kemudian sampai dengan nanti di deliver kondisi saat itu X +Y maka ini tentu saja spesifik, satu. Dua, dia spesifik karena seandainya program ini misal di instalasi ke perusahaan lain pasti tidak akan dapat digunakan karena bisnis prosesnya berbeda. Kemudian yang ketiga, itu kaitan dengan atribut-atributnya. Jadi atribut pelanggan-nya, atribut tagihannya, dan seterusnya itu spesifik untuk PLN. PH (MI)
: Saya teruskan saudara ahli, menurut tadi saudara ahli menyebutkan soal billing system dan CRM. Apakah ada memang perbedaan pokok antara billing system dan CRM ini?
Saksi Ahli (AH) : Betul, jadi best practice yang ada di dunia ini biasanya memang membedakan antara 2 hal tersebut. Jadi, pelayanan pelanggan itu akan berbeda dengan billing system, pelayanan pelanggan itu masuk ke dalam CRM (customer relationship management). Billing system itu adalah bagaimana membuat perhitungan tagihan dari pelanggan, yang terkait dengan konsumsi layanannya. Jadi pada umumnya itu 2 hal yang dipisah.
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
PH (MI)
: 2 hal yang dipisah, meskipun mungkin atau di dalam best practice apakah ini bisa dilakukan sekaligus?
Saksi Ahli (AH) : Jadi kalau berdasarkan apa yang saya telaah, ini PLN dalam hal ini memang sudah tepat karena dia mengefisienkan dana resource dan seterusnya sedemikian rupa sehingga dari fungsi 1 sampai 6 ini di jadikan satu. Jadi, ini adalah telaah yang memang sudah tepat. PH (MI)
: Saudara ahli tadi kan juga mengatakan bahwa kepada kita bahwa ada perbedaan-perbedaan di antara area pelayanan tertentu dengan area pelayanan yang lain (dipotong oleh saksi ahli AH).
Saksi Ahli (AH) : Betul. PH (MI)
: Yang saya mau mendapat penjelasan dari saudara ahli apakah berdasarkan dokumen yang ada perbedaan-perbedaan pada areal pelayanan ini. Pada awal project ini di bangun itu perbedaannya cukup signifikan?
Saksi Ahli (AH) : Cukup signifikan sebagai ilustrasi karena yang tadinya cabang itu tentu saja sudah matang, yang tadinya rayon menjadi AP maka disitu infrastukturnya masih terbelakang artinya di dalam telaah dokumen yang saya pelajari itu bahkan harus ada pekerjaan pembuatan denah untuk meletakkan perangkap kemudian termasuk untuk wiring dan seterusnya dan itu tidak terdapat pada AP –AP besar yang tadinya menjadi cabang. PH (MI)
: Kalau seandainya itu tidak dilakukan semacam pengakomodasikan dari sietem ini. Apa yang akan terjadi?
Saksi Ahli (AH) : Ada 2. Jadi pertama, tentu saja sistem ini tidak akan dapat dimanfaatkan oleh PLN satu. Dua, ada kemungkinan loss dari pendapatan karena tidak dapat mengakomodasi yang memang dibutuhkan. Saya kataka tadi pendapatan di atas Rp.10 Triliyun, kalau saat ini sekitar Rp. 17 Triliyun/ tahun maka itu yang menjadi resikonya. PH (MI)
: Dari pengetahuan atau yang dari saudara ahli lihat berdasarkan dokumen yang ada. Proses mengintegrasikan seluruh sistem ini, itu dalam waktu yang singkat bisa dilakukan atau tidak ketika itu?
Saksi Ahli (AH) : Mungkin bisa balik lagi, itu tidak dapat. Jadi Majelis yang terhormat bahwa untuk melakukan standarisasi untuk seluruh AP, maka yang dilkukan pertama adalah memilih terlebih dahulu. Pada saat itu ada 3 pilihan utama. Maka yang dilakukan adalah melakukan standarisasi sebelum dilakukan implementasi. PH (MI)
: Jadi, dokumen yang ada proses sampai terjadinya standarisasi ini. Itu saudara ahli menemukan berapa man month yang diperlukan?
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
Saksi Ahli (AH) : Mohon diulang. PH(MI)
: Begini, dari proses standarisasi ini tadi. Ini kan memerlukan waktu (dipotong oleh saksi ahli AH).
Saksi Ahli (AH) : Betul..betul. PH (MI)
: Nah Pertanyaan saya dari dokumen yang ada saudara ahli menemukan berapa lama waktu mereka memerlukan standarisasi ini?
Saksi Ahli (AH) : Sekitar 3 bulan itu dilakukan standarisasi terlebih dahulu dan ini harus dilakukan di 35 AP. PH (MI)
: Dari dokumen yang ada ini memerlukan selain soal waktu yang 3 bulan ini tadi, apakah man month harus dilakukan oleh semua orang yang berada dalam AP itu tadi?
Saksi Ahli (AH) : Betul itu. PH (MI)
: Kalau andai kata pada 1 AP ada 6 orang, maka 6 orang itu harus secara bersama-sama dengan AP yang lain melakukan standarisasi sehingga ini bisa jadi online.
Saksi Ahli (AH) : Betul. PH (MI)
: Betul seperti itu ya?
Saksi Ahli (AH) : Betul. PH (MI)
: Jadi selama, kalau misalnya ini kan dalam waktu 24 bulan, ini menurut hitungan saudara ahli standarisasi saja memerlukan waktu 3 bulan implementasinya.. (dipotong oleh saksi ahli AH).
Saksi Ahli (AH) : Dari yang saya baca ini implementasinya ada 5 tahap. Pertahap itu adalah 7 AP, jadi 7 sampai 5 tahap jadi seluruhnya 35. Artinya disini di spread memang selama project itu berlangsung itu tujuh..tujuh..tujuh. PH (MI)
: Itu pentingnya apa itu dilakukan?
Saksi Ahli (AH) : Karena satu, dari fungsi 1 smapai fungsi 6 itu tidak dapat di implementasikan sekaligus karena ada keterkaitan kan untuk ngebill itu harus ada daftarnya, harus ada meternya. Meter harus ada pelanggannya dan seterusnya itu adalah memang ada pekerjaan yang sequential maka dari itu tahap pertama 7 AP terlebih dahulu itu matang kemudian nati akan berangsur-angsur dilakukan di AP-AP yang lain. PH (MI)
: Oke ketika itu implementasi ini mulai seperti itu terjadi. Apakah pelayanan ini boleh terhenti atau tidak?
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
Saksi Ahli (AH) : Tidak boleh..tidak boleh itulah yang disebut dengan SLA. Jadi, service level agreement, jadi di dalam SLA itu disebutkan bahwa ketika terjadi pekerjaan ini dalam hal ini outsourcing dan pengembangan maka operasional dari yang ada tidak boleh terganggu. Itu harus di jamin. PH (MI)
: Itu harus di jamin. Kalau andai kata operasional itu sampai terganggu, apakah ini akan mengakibatkan kerugian terhadap PLN dan terhadap pengembang?
Saksi Ahli (AH) : Tentu saja karena dalam SLA itu kaitannya adalah punishment. Ketika SLA itu tidak terpenuhi maka disitu ada denda yang nanti itu dihitung bisa macam-macam. Per menit. Per jam itu tergantung dari perjanjian dalam SLA. PH (MI)
: Secara tegas tidak disebutkan dalam SLA itu apa, punishment yang akan diterima oleh pengembang (dipotong oleh saksi ahli AH).
Saksi Ahli (AH) : Iya. PH (MI)
: Dan apa kerugian potensial yang akan dialami oleh PLN?
Saksi Ahli (AH) : Tentu saja begini, secara mudah kita bisa pahami bahwa karena ini terkait dengan fungsi 1 sampai 6 itu penagihan ada billing itu fungsi ketiga maka tentu saja ketika ini terganggu maka kerugian secara rupiah dapat terjadi. Kemudian kalau secara tehnik ini bisa jadi ada crash dan seterusnya itu nanti itulah yang akan menjadi tanggung jawab dari yang disebutkan di dalam SLA. PH (MI)
: Oke saya agak berpindah sedikit ke soal lain saudara ahli. Tadi saudara sempat pada awal kita bicara tentang change management. Fungsi dari pada change management ini di dalam kegiatan seperti ini ni apa sih?
Saksi Ahli (AH) : Yang Mulia kita lihat kembali yang disebut change management itu adalah proses perpindahan dari sini kemari, dari sini kemari itulah yang disebut change management. Intinya adalah bagaimana proses bisnis yang ada di PLN itu dapat diotomasi atau di otomatisasi oleh sistem ini, itulah yang disebut dengan change management. Prosesnya sendiri adalah nanti harus ada change request. Dari change request nanti di bahas di dalam CAB, namanya change advisory board nanti akan ada pihak PLN dan pihak pengembang yang akan mendiskusikan mana yang mirip-mirip kemudian resiko apa yang akan, apa namanya..harus diterima jika ada kegagalan dan seterusnya. Jadi, kalau menurut telaah saya dokumen yang saya pelajari itu terdapat tadi 800 sekitar 800 change request setelah dibahas oleh change advisory board yang dilaksanakan adalah 240. PH (MI)
: Yang mengajukan change request itu PLN atau pihak pengembang?
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
Saksi Ahli (AH) : PLN. PH (MI)
: PLN ya. Menurut data atau kajian yang ahli lakukan change request yang disampaikan oleh PLN ini umumnya terjadi karena apa?
Saksi Ahli (AH) : Ada beberapa hal, jadi karena satu sekedar. Jadi, change request itu ada 3 level. Jadi, di tingkat bisnis kemudian di tingkat operator, kemudian di tingkat user. Jadi misalnya sekedar ingin mengubah font nanti itu bisa diselesaikan di level bawah. Kemudian yang paling tinggi itu adalah ketika ada perubahan proses bisnis misalnya yang tadinya pelanggan itu hanya dapat mendaftar satu persatu kemudian karena pertumbuhan perumahan dan seterusnya maka dia harus mengakomodir pendaftaran secara kelompok, itu menyebabkan perubahan secara proses bisnis karena tadinya satu, satu dan seterusnya dan itu mungkin mudah dipahami. PH (MI)
: Saya masih kembali ke soal. Menurut pengetahuan saudara ahli sejak adanya program CIS RISI ini, apakah ahlin melihat ada perubahan yang signifikan yang dialami oleh masyarakat, konsumen?
Saksi Ahli (AH) : Ada beberapa. Jadi diantara yang paling mudah disaksikan adalah kemudahan kita membayar. Tadinya kita harus membayar di satu tempat tertentu, kita dapat membayar melalui transfer atm dan seterusnya, itu satu. Dua, proses pendaftaran. Tadinya kita harus mendaftar di tempat tertentu kemudian kita dapat mendaftar di tempat manapun karena adanya intergrasi, standarisasi dan seterusnya tadi, itu yang sangat ketara. PH (MI)
: Itu yang sangat ketara. Saudara lihat itu ya (dipotong oleh saksi ahli AH)
Saksi Ahli (AH) : Betul. PH (MI)
: Oke. Saya kembali ke soal, apa ya..tadi ahli menyebut soal apa yang kita sebut dengan project ini sebagai project yang package ya dan customize, yang saya ingin saudara ahli kita minta penjelasan. Apakah kalau ada orang yang berpendapat bahwa misalnya program seperti ORACLE 81 gitu ya. Bisa tidak kita gunakan untuk program seperti ini? Kita migrasi, misalnya SAP itu kan kalau saya tidak keliru mereka menwarkan program seperti itu (dipotong oleh saksi AH).
Saksi Ahli (AH) : Betul..betul. PH (MI)
: Existing ya. Bisa tidak program seperti yang di tawarkan SAP itu, bisa kita caplokan langsung atau tidak ke dalam program yang sedang dilakukan dalam CIS RISI ini?
Saksi Ahli (AH) : Tentu saja tidak. Tidak dapat.
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
PH (MI)
: Perbedaannya dimana menurut pendapat ahli?
Saksi Ahli (AH) : Jadi seperti saya jelaskan tadi bahwa kalau yang namanya package itu adalah sesuatu yang sudah jadi. Jadi yang dapat dilakukan adalah yang membeli package lah yang harus menyesuaikan dengan apa yang sudah jadi tadi, sedangkan pekerjaan ini adalah trailer made atau customize. Jadi ini memang tidak bisa digabungkan begitu saja. PH (MI)
: Kalau menyangkut biaya antara package dan customize ini tadi?
Saksi Ahli (AH) : Baik. Jadi, terkait dengan customize ini kan bundling ya jadi tentang apa yang ada kemudian pengembangannya itu jadi satu kesatuan biaya dan itu sudah ditentukan di depan. Kalau kita membeli package, maka ketika membeli itu sudah dengan harga mungkin saya sebutkan lagi tadi salah satu operator telekomunikasi membeli Rp. 1,2 Triliyun dan Rp. 1,8 Triliyun kemudian itu adalah package. Ketika kita akan customize lagi, kalau dengan model seperti ini. Ini tentu saja akan tambah biaya kembali karena dia menjual package kemudian dia harus mengubah package itu. Jadi, itu 2 pekerjaan yang harus dilakukan ketika kita memilih package. PH (MI)
: Apakah juga kalau package itu ada biaya royalti? Sementara apakah pada customize ini ada biaya royalti atau tidak?
Saksi Ahli (AH) : Betul..betul..jadi itu tentang ini. Jadi kalau customize itu biasa dilakukan ada berapa pelanggan yang akan dilayani dan itu nanti akan dikalikan royaltinya. Kalau disini, ini kok sangat untung PLN karena setelah 2 tahun semuanya adalah milik PLN. PH (MI)
: Jadi tidak ada pembayaran royalti yang harus dilakukan?
Saksi Ahli (AH) : Tidak, karena di dalam kontrak yang saya baca itu nanti menjadi milik PLN . jadi tidak akan ada pembayaran lagi setelah 2 tahun itu. PH (MI)
: Kalau menurut pengetahuan saudara ahli ya harga ketika itu. Harga pasar untuk yang customize atau yang package ini ketika itu seperti apa sih?
Saksi Ahli (AH) : Jadi bisa di lihat itu reference yang paling banyak di acu itu adalah grek galusi. Jadi nanti dapat dilihat grek galusi itu ya tulisannya. Jadi dian mengatakan bahwa kewajaran harga di sekitar tahun 2000-an begitu sekitar $7 sampai $16/ customer, itu untuk pembangunannya. PH (MI)
: Untuk pembangunan atau untuk pemeliharaan?
Saksi Ahli (AH) : Pemeliharaan itu adalah pekerjaan lain. PH (MI)
: Oh pekerjaan lain.
Saksi Ahli (AH) : Pekerjaan lain.
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
PH (MI)
: Royaltinya?
Saksi Ahli (AH) : Disitu itu tadi pembangunan tadi termasuk (dipotong oleh PH MI). PH (MI)
: Royalti.
Saksi Ahli (AH) : Royalti awal akan kemudian nati ada royalti yyang dia hartus bayar setiap tahunnya, itu ada perhitungan lagi di dalam package. PH (MI)
: Package. Kalau menurut yang saudara ahli lihat dalam perjanjian PLN dan pengembang itu. Apakah hal-hal seperti ini itu sudah dibicarakan bahwa itu akan dibayar oleh PLN?
Saksi Ahli (AH) : Jadi pekerjaan ini adalah satu kesatuan, seperti begini ni. Jadi, outsource itu sudah ada pekerjaan tetapnya dan pengembangan itu di dalam kontrak bahwa kapanpun diminta untuk dilakukan perubahan maka itu harus dilakukan tanpa biaya tambahan, itu tercantum di dalam kontrak. PH (MI)
: Secara tegas.
Saksi Ahli (AH) : Secara tegas disitu dan juga ada seandainya minta trainning atau sosialisasi atau apapun itu juga tanpa biaya tambahan, itu ada. PH (MI)
: Oke. Kemudian saya sedikit menyangkut soal change request itu tadi dari bacaan saudara ahli change request ini boleh dilakukan sampai kapan?
Saksi Ahli (AH) : Ini kita dapat melihat dari sini bahwa change request ini begitu pekerjaan ini dimulai maka change request itu berlaku sampai dengan akhir. Jadi itu boleh dilakukan kapan saja. PH (MI)
: Jadi kalau andai kata ada orang berpendapat tidak boleh ada change request meskipun sudah diperjanjikan seperti itu. Itu pendapat seperti ini menurut saudara ahli, apakah ada gunanya di dalam program seperti ini atau tidak?
Saksi Ahli (AH) : Jadi nature dari pekerjaannya sendiri adalah memang change request. Jadi, saya sangat heran sendainya ada pendapat ini sudah tidak ada change request. Pekerjaannya naturenya adalah untuk melayani perubahan sampai akhir. PH (MI)
: Jadi secara konseptual menurut pendapat ahli bahwa pekerjaan yang dilakukan dalam CIS RISI ini adalah pekerjaan yang bolak - balik dan terus- menerus jadi tidak menetap pada satu titik tertentu.
Saksi Ahli (AH) : Betul..betul maka dari itu saya membawa juga buku software engineering, disitu disebutkan bahwa pekerjaan terkait dengan software itu adalah kalau bahasa ininya “sangkelit” gitu ya. Saling berhubungan
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
bisa bolak-balik dan seterusnya. Ini harus Itrasi disebutnya adalah SDLC (system development life cycle) atau kalau dalam software nanti S- nya adalah software development life cycle jadi life cycle saja itu adalah sesuatu yang. Cycle itu kan dapat berulang 3x. Jadi dari 1 tahap bisa kembali lagi ke tahap sebelumnya atau bahkan loncat ke tahap seterusya. Itu yang disebut dengan life cycle menurut akademik. PH (MI)
: Jadi dengan demikian implementasi CIS RISI ini sebenarnya adalah pekerjaan yang sangat dinamis dan selalu terus berubah.
Saksi Ahli (AH) : Betul. PH (MI)
: Dan penyesuainnya seperti apa menurut pendapat ahli?
Saksi Ahli (AH) : Jadi itulah kegunaan dari organisasi yang ada di dalam project itu. Jadi ada project, itu ada yang menangani tentang operasionalnya, ada yang menangani mengenai pengembangannya maka ada analisis dari sitem bisnis kemudian analisis dari software, hardware sampai dengan di dalam implementasi. Itu di dalam organisasi project, itu tergambar disitu bahwa hal-hal ini dicakup di dalam struktur organisasi. PH (MI)
: Dan itu di dalam perjanjian selama 2 tahun itu bisa dilakukan terusmenerus?
Saksi Ahli (AH) : Betul..betul. ketika saya mewawancarai pengembang bahkan itu 4 hari sebelum clossing itu ada change request yang kemudian baru dapat di deliver 4 bulan setelah crossing. Jadi itu adalah konsekuensi dari metodelogi yang memang sudah dikatakan di dalam TOR. PH (MI)
: Saya agak sedikit maju saudara ahli ya, mengenai kondisi existing orangorang IT di Indonesia tahun 2004-an itu. Apakah menurut pengetahuan ahli cukup banyak atau ada orang yang cukup mempunyai pengalaman dengan projek-projek besar seperti yang dilakukan oleh PLN Disjaya ini, ketika tahun 2004?
Saksi Ahli (AH) : Tidak jadi pekerjaan ini besar dalam banyak aspek. Satu, dalam kompleksitasnya, dua dalam nilai yang harus ditanggung tadi, yang harus dijamin, kemudian ketiga ini adalah karena secara geografis dia tersebar seperti itu. Itu memang memerlukan kompetensi dan pengalaman khusus untuk melakukan project sebesar ini. PH (MI)
: Apakah menurut ahli cukup banyak orang yang mempunyai pengalaman IT project manajemen ketika tahun-tahun 2004-an?
Saksi Ahli (AH) : Setahu saya tidak. PH (MI)
: Saudara ahli tidak mengetahui itu ya.
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
Hakim Ketua
: Ada yang ditanyakan lagi?
PH (MI)
: Sementara dari saya cukup dan diteruskan yang Mulia.
PH (MR)
: Terima kasih Yang Mulia. Saudara ahli, saya akan minta pendapat saudara ahli tentang pengertian Roll Out CIS RISI. Disini ada pendapat “ Roll out CIS RISI berarti tahapan pemasangan sekaligus penggunaan atau implementasi atau aplikasi CIS RISI di lingkungan yang sebenarnya dalam hal ini di lingkungan PT.PLN Disjaya dan Tangerang”. Sesuai pendapat dan keahlian saudara dan juga setelah saudara membaca dokumen yang berkaitan dengan perkara ini, tolong saudara berpendapat tentang hal ini, yang tatdi saya bacakan!
Saksi Ahli (AH) : Jadi definisinya itu tentu saja itu salah tidak sesuai dengan TOR ini, karena pengertian Roll Out itu kalau dari sisi katanya bisa jadi benar bisa jadi begitu. Tapi itu tidak sesuai dengan definisi yang ada disini. Kalau definisi umum biasanya Roll out itu disebut sebagai instalasi. Jadi sudah ada sistem yang akan di Roll out kemudian tinggal di install . Itu kalau pengertian seperti itu salah karena tidak begitu nature dari pekerjaan ini. PH (MR)
: Baik kemudian juga ada pendapat. Saya minta saudara berpendapat juga sesuai dengan keahlian saudara. Sebuah aplikasi dapat dilakukan Roll Out dengan melakukan instalasi aplikasi tersebut sehingga dapat di akses dan dapat digunakan oleh penggunga. Installasi yang dimaksud mencangkup juga installasi perangkat keras seperti : BC, jaringan komputer, serta anti guna pendukungnya. Saya minta soal pengaplikasian yang dilakukan dalam Roll Out ini.
Saksi Ahli (AH) : Jadi sekali lagi kira harus me-rever definisi kembali. Bahwa definisinya itu tidak hanya instalasi karena kalau tinggal instalasi sekali lagi ini pekerjaan yang kecil karena siapapun dapat melakukannya, itu ya. Jadi, bukan itu (dipotong oleh PH MR). PH (MR)
: Jadi bukan itu ya maksudnya.
Saksi Ahli (AH) : Iya. PH (MR)
: Baik berkaitan tadi saudara sudah mengatakan, sudah menerangkan saudara ahli tentang SDLC di dalam SDLC ini ada yang berpendapat seperti ini, saya ingin minta pendapat kepada saudara ahli ya. Dalam Software Development Life Cycle (SDLC) Roll out menupakan 1 aktivitas dalam kegiatan implementasi yang artinya sehatusnya tidak ada lagi pengembangan atau pengembangan software. Software harus sudah selesai dikembangkan dan selesai diuji sebelum software di implementasikan.
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
Saksi Ahli (AH) : Jadi mohon izin untuk... Jadi ada 2 kesalahan disitu bahwa dari katanya saja ini di halaman 10 (dipotong oleh PH MR). PH (MR)
: Bukunya apa itu saudara ahli?
Saksi Ahli (AH) : Di dalam buku Software Engineering yang Sommerville ini dikatakan bahwa in practice distages overlead and fit information to each other, mungkin mohon izin boleh memperlihatkan. Hakim Ketua
: (Suara Hakim Ketua tidak terdengar karena tidak menggunakan mic).
Saksi Ahli (AH) : Baik jadi ini tersebut f itu keliru kemudian secara project ini, ini naturenya emang seperti begini ini. Jadi dia harus di develop terus karena memang ini bukan software jadi kemudian di installasi bukan itu, pekerjaannya bukan itu. PH (MR)
: Jadi terus berkembang ya.
Saksi Ahli (AH) : Betul. PH (MR)
: Terus berkembang dan berubah (dipotong oleh saksi ahli AH).
Saksi Ahli (AH) : Betul. PH (MR)
: Kemudian ada saya minta pendapat saudara ahli bahwa simpel RISI tersebut telah dibuat oleh PLN Disjaya bekerja sama dengan politeknik ITB sejak tahun 1994 dan pada tahun 2001 dikembangkan lebih lanjut dengan PT. Netway Utama, ada pendapat seperti itu. Nah pertanyaan saya setelah saudara mempelajari tentang dokumen yang berkaitan dengan persoalan ini. Apakah simpel RISI itu sama dengan CIS RISI?
Saksi Ahli (AH) : Berbeda. PH (MR)
: Berbeda.
Saksi Ahli (AH) : Jadi dari dokumen yang saya pelajari sinpel RISI itu adalah sistem yang mengakomodir dengan yang disebut TUL ‘94. Kemudian yang disebut CIS RISI itu sudah mempunyai variant beberapa. Jadi disitu misalnya mengakomodir TDL tahun 2001 itu, misalnya 3 bulan sekali harus naik harga dasar listriknya kemudian kategori pelangganya juga berubah dan seterusnya. Jadi simpel RISI yang dibuat tahun 1997 itu sudah berbeda dengan CIS RISI. PH (MR)
: Kemudian dengan CIS RISI standart?
Saksi Ahli (AH) : CIS RISI standart adalah kalau ini by definition itu adalah CIS RISI as is yang ada saat itu di tambah feature-feature X itu jadi CIS RISI standart kemudian nanti di tambah feature-feature Y menjadi standart plus.
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
PH (MR)
: Baik kemudian ada pendapat seperti ini ya. Aplikasi simpel RISI, CIS RISI yang dimiliki PT. PLN sudah lengkap memiliki fungsi-fungsi dan feature untuk melayani pelanggan seperti yang tertera dalam TUL ya. Oleh karena itu aplikasi tersebut sudah siap untuk dilakukan Roll Out. Saudara berpendapat seprti apa ini?
Saksi Ahli (AH) : Kondisi sebetulnya kan memang tidak begitu. Jadi kalau seandainya semua itu sudah siap tentu saja tidak ada pekerjaan ini, jadi saya kira itu keliru. PH (MR)
: Jadi memang sebelumnya belum dipersiapkan sehingga perlu ada pengembangan-pengembangan begitu ya.
Saksi Ahli (AH) : Jadi pada saat itu ada 3 besar sistem yang ada dan itu normal-normal saja di dalam prakteknya karena itu sesuai dengan perkembangan masingmasing AP. Kemudian pertanyaanya yang mana yang mau di clear bukan tiga-tiganya karena itu harus di standarkan lagi. Itulah pekerjaan dalam hal ini. PH (MR)
: Baik tadi saudara sudah membetikan pendapat soal man month ya. Dalam pandangan saudara idealnya dalam pekerjaan Roll Out CIS RISI ini diperlukan 4.000 man month ya kurang lebih (dipotong oleh saksi ahli AH).
Saksi Ahli (AH) : Lebih...lebih. PH (MR)
: Sauadar sudah membaca dokumen tentang berita acara negosiasi PLN dengan (dipotong oleh ahli AH).
Saksi Ahli (AH) : Betul..betul. PH (MR)
: Saudara sudah baca ya. Disitu disepakati ada 3.875 (dipotong oleh saksi ahli AH).
Saksi Ahli (AH) : Betul. PH (MR)
: Man month ya.
Saksi Ahli (AH) : Mohon izin. PH (MR)
: Sauadara tadi di dalam dokumen yang saudara acu soal negosiasi ulang. Saudara sudah baca.
Hakim Ketua
: Pertanyaan apa ini?
PH (MR)
: Iya kemudian pertanyaan saya dalam pandangan saudara ahli. Apakah man month yang sudah disepakati 3.875 itu bagaimana menurut saudara ahli?
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
Hakim Ketua
: (Suara Hakim Ketua tidak terdengar karena tidak menggunakan mic).
PH (MR)
: Iya kan tadi saudara ahli memperkirakan kurang lebih 4.000 man month nah sekarang negosiasi antara PLN dengan Netway dalam dokumen yang di baca saudara ahli ditemukan kesepakatan 3.875. Nah dalam hal ini pertanyaan saya bagaimana menurut pendapat ahli tentang jumlah man month yang sudah disepakati oleh PLN dengan Netway tersebut? Apakah wajar atau bagaimana?
Hakim Ketua
: (Suara Hakim Ketua tidak terdengar karena tidak menggunakan mic) (dipotong oleh PH MR).
PH (MR)
: Saya minta pendapat saudara (dipotong oleh Hakim Ketua).
Hakim Ketua
: Kira-kira begini, ahli berpendapat 4.000 man month (dipotong oleh saksi ahli AH).
Saksi Ahli (AH) : Betul..betul. Hakim Ketua
: Saudara menemukan kontrak yang dilakukan oleh Netway 3.800 (tiga ribu delapan ratus) lebih bagus dong (dipotong oleh saksi ahli AH).
Saksi Ahli (AH) : Betul. Hakim Ketua
: Tidak perlu lagi dipertanyakan.
Saksi Ahli (AH) : Karena disini dalam berita acara negosiasi itu disebutkan misalnya begini, karena negosiasi saya membayangkan bahwa memang ada 2 pihak dengan 2 kepentingan. Jadi kepentingan PLN itu adalah serendah mungkin man month yang diajukan oleh pengembang dan pihak pengembang akan untuk menjamin SLA dan kesuksesan ini dia akan men-deliver sebanyak mungkin. Disebutkan di dalam berita acara negosiasi itu diantaranya adalah : disetujui 22 orang maka yang dilakukan Netway adalah dia setuju 22 akan tetapi dia men-deploy 35 karena wajarnya adalah memang setiap AP harus ditaruh orang. PH (MR)
: Kalau ada pendapat bahwa man month yang diperlukan itu kurang dari 3.875 bagaimana menurut pendapat saudara ahli? Dari kami cukup Pak. Terima kasih.
Hakim Ketua
: Saudara terdakwa ada?
Terdakwa
: Terima kasih Yang Mulia. Saudara ahli tadi saudara menyebutkan ada package program yang banyak di jual antara lain : M Dos yang saudara ahli sampaikan yaitu setelah membaca sedikit juga package program. Saudara ahli menyebutkan package program ini juga akan perlu dikustomisasi untuk bisa digunakan di Telkomsel saya kira ya.
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
Saksi Ahli (AH) : Betul. Terdakwa
: Pertanyaan, apakah setiap perusahaan IT pada umumnya bisa melakukan customnisasi package program semacam inin atau dia harus memnuhi suatu kriteria tertentu?
Saksi Ahli (AH) : Harus memenuhi kriteria tertentu karena untuk customnisasi dia harus paham betul terkait dengan amdocs itu baru dia mampu mengcustomnisasi sesuai dengan permintaan user. Terdakwa
: Bila ini saya terapkan ke dalam CIS RISI pada saat 2000 CIS RISI kondisinya seperti itu. Menurut pendapat ahli, apakah setiap perusahaan IT pada umumnya dapat melakukan pekerjaan pengembangan customnisasi CIS RISI seperti yang dilakukan PLN?
Saksi Ahli (AH) : Jawab singkatnya tidak. Terdawa
: Boleh dijelaskan!
Hakim Ketua
: Pertanyaannya begini, apakah hanya Netway yang bisa mengerjakan itu?
Sksi Ahli (AH) : Dengan restriksi seperti begini kalau menurut pendapat saya dia yang pantas umtuk melakukannya (dipotong oleh Hakim Ketua) . Hakim Ketua
: Apakah hanya Netway yang bisa?
Saksi Ahli (AH) : Betul, kalau menurut pendapat saya iya, karena kalau perusahaan lain pasti dia akan membutuhkan waktu yang lama karena di lihat secara logika saja dia harus memahami system ini sebelum dapat memberi tamabahan-tambahan X maupun Y pasti nanti akan terjadi pemoloran atau perpanjangan waktu kalau yang mengerjakan yang lain. Hakim Ketua
: Ada lagi ?
Terdakwa
: Ya, kalau tadi anda menyebut untuk amdocs itu nilai pekerjaannya sampai sekian triliun.
Saksi Ahli (AH) : 3 triliun. Terdakwa
: 3 triliun ya, sekitar 3 triliun ini sebenarnya real cost yang sebetulnya harus di bayar oleh pelanggannya oleh Telkomsel. Mengapa sampai demikian besar, mengapa PLN hanya membayar kalau di total ini tidak sampai 1 triliun mestinya ? bagaimana letak perbedaanya pak ?
Saksi Ahli (AH) : Saya mulai dari apa itu billing system, billing system itu adalah nyawa dari perusahaan itu karena revenue itu berasal dari system billing itu,
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
maka dari itu karena ini merupakan sesuatu yang sangat strategis maka pilihan-pilhan tadi menjadi bermakna jadi ada satu perusahaan yang ingin cepat dan seterusnya denga resiko-resiko yang mungkin dia perhitungkan bisa diterima maka dia beli. Akan tetapi, PLN karena satu dengan lain hal berdasarkan kajian yang telah ditentukan itu melakukan yang customisasi tadi customize atau tailor meet dengan keuntungan dan kerugian yang sudah di perhitungkan. Terdakwa
: Pertanyaan terakhir untuk ahli, tadi ahli menyebut pengalaman ahli selama ini kalau saya tidak salah, saya pernah di beritahu ahli pernah melakukan audit IT untuk suatu perusahaan telekomunikasi ?
Saksi Ahli (AH) : Betul. Terdakwa
: Betul?
Saksi Ahli (AH) : Betul. Terdakwa
: Dalam praktek melakukan audit IT, apakah ahli mengikuti suatu aturan audit tertentu yang mengharuskan ahli bertemu dengan auditing ?
Saksi Ahli (AH) : Betul, betul. Jadi itu ada namanya code of conduct dari audit kemudian ada prosedur tentang audit, nah itulah kalau saya melakukan direct planery assessment, kemudian kick off, di lakukan wawancara, kemudian ada validasi secara teknis, kemudian sampai dengan ada temuan ada rekomendasi, sampai dengan closing itu yang saya lakukan. Terdakwa
: Terima kasih Yang Mulia saya kira cukup dari kami.
Saksi Ahli (AH) : Cukup, Penuntut Umum ada pertanyaan ? PU
: Ada Yang Mulia, terima kasih. Mohon izin bertanya langsung, saudara ahli tadi saudara sudah menjelaskan pertanyaan majelis bahwa untuk CIS RISI itu hanya bisa PT. Netway ya ?
Saksi Ahli (AH) : Dengan speck seperti gini ya. PU
: Saudara sudah meneliti semua dokumen perjanjian ini ya?
Saksi Ahli (AH) : Perjanjian kontrak ?
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
PU
: Perjanjian CIS RISI.
Saksi Ahli (AH) : Kontrak, iya. PU
: Saudara teliti betul-betul ?
SaksiAhli (AH) : Saudara sudah jelaskan definisi-definisi nya? Saksi Ahli (AH) : Betul. PU
: Pada waktu saudara melakukan penelitian di lantai 3 di PLN (dipotong oleh Saksi AH).
Saksi Ahli (AH) : Lantai 4. PU
: Lantai 4 PLN Pusat ya.
Saksi Ahli (AH) : Bukan di gedung C PLN Gambir. PU
: Saudara tahu ga pada tahun 2004 pernah ada program CIS RISI juga yang dilaksanakan di PLN di wilayah lain ?
Saksi Ahli (AH) : Tentu saja tahu. PU
: Tahu dimana itu?
Saksi Ahli (AH) : Ada di Jawa Barat ada, di Jawa Timur ada. PU
: Oke namanya CIS RISI juga ya.
Saksi Ahli (AH) : Bukan. PU
: Apa namanya di Jawa Timur dan di Jawa Barat ?
Saksi Ahli (AH) : Aduh saya tidak hafal, tapi bukan CIS RISI. PU
: Oke, kalau di Lampung saudara pernah mendengar CIS RISI ?
Saksi Ahli (AH) : Tidak. PU
: Di Jawa Timur saudara pernah mendengar CMS (Customer Management System)?
SaksiAhli (AH) : Betul. PU
: Apakah program CMS sama dengan CIS RISI?
Saksi Ahli (AH) : Tidak.
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
PU
: Customize atau package?
Saksi Ahli (AH) : Customize. PU
: Pada waktu di Jawa Timur saudara tahu siapa yang melaksanakannya ?
Saksi Ahli (AH) : Tidak tahu. PU
: Oke, saudara tahun 2004 di mana?
Saksi Ahli (AH) : Di Indonesia. PU
: Apakah saudara pernah bekerja dengan PT. Netway ?
Saksi Ahli (AH) : Tidak pernah. PU
: Apa saudara tahu ada kontrak antara Politeknik dengan PT. PLN Disjaya?
Saksi Ahli (AH) : Itu tahun 1997. PU
: Tahum 1997?
Saksi Ahli
: 1996, 1997.
PU
: Hanya 1996 atau 1997 ?
Saksi Ahli (AH) : Itu sampai 1999. PU
: Saudara teliti dokumen-dokumen kontraknya?
Saksi Ahli (AH) : Yang itu tidak. PU
: Saudara teliti dokumen penyerahan barang berdasarkan kontrak Politeknik dengan Disjaya pada tahun 2000 ?
Saksi Ahli (AH) : Tidak. PU
: Saudara tahu ada souscode program CIS RISI ?
Saksi Ahli (AH) : Tahu. PU
: Simpel RISI?
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
Saksi Ahli (AH) : Tahu. PU
: Saudara teliti?
Saksi Ahli (AH) : Teliti. PU
: Saudara baca kontraknya?
Saksi Ahli (AH) : Tidak. PU
: Saya mau minta pendapat saudara di pasal 1 di kontrak, saudara sudah baca ini ya? Saudara sudah teliti?
Saksi Ahli (AH) : PU
Ya.
: CIS RISI berarti Customer Information System Rencana Induk System Informasi.
Aksi Ahli (AH) : Betul. PU
: Yaitu program computer atau perangkat lunak atau software hasil customisasi bisnis proses Disjaya dari Netway CCBS yang di kembangkan bersama melalui kerjasam antara Disjaya dengan Politeknik Institut Tekhnologi Bandung.
Saksi Ahli (AH) : Betul. PU
: Dan telah di operasikan di AP Menteng.
Saksi Ahli (AH) : Betul. PU
: AP Cempaka Putih dan AP Grogol yang dikembangkan lebih lanjut menjadi CIS RISI standart dan CIS RISI standart plus yang akan di Roll Out ke seluruh wilayah kerja Disjaya. Pertanyaan saya, yang di roll out itu apanya ? dalam pengertiam ini.
Saksi Ahli (AH) : Dalam pengertian ini adalah di standar kan terlebih dahulu karena di situ di sebutkan bahwa, telah ada 3 sistem yang masing-masing berbeda itu harus disamakan dahulu karena tidak bisa di roll out kalau tidak ada yang di roll out.
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
PU
: Saya bertanya apakah dengan perjanjian outsourcing roll out CIS RISI PLN Disjaya PT. Netway membuat aplikasi system yang baru ?
Saksi Ahli (AH) : Dia harus menstandarkan terlebih dahulu apa yang ada. PU
: Menstandarkan yang sudah ada.
Saksi Ahli (AH) : Betul. PU
: Bukan membuat yang baru toh?
Saksi Ahli (AH) : Itu tambahan. PU
: Saya tanya bukan membuat baru dari awal kan ?
Saksi Ahli (AH) : Betul. PU
: Oke, kemudian saya tanyakan kepada saudara pengertian roll out CIS RISI artinya pelaksanaan implementasi CIS RISI di wilayah kerja Disjaya yang sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 3 perjanian ini.
Saksi Ahli (AH) : Betul, tentu saja itu ujungnya adalah implementasi (dipotong oleh PU). PU
: Tunggu dulu pertanyaan saya belum ada ini, menurut pemahaman ahli implementasi itu sendiri apa ?
Saksi Ahli (AH) : Implementasi adalah tergelarnya suatu aplikasi yang sedemikian rupa dapat di gunakan juga. PU
: Terhadap .
Saksi Ahli (AH) : Terhadap system informasi. PU
: Sistem informasi atau aplikasi yang sudah ada.
Saksi Ahli (AH) : Betul. PU
: Oke, bukan membuat yang baru ya? Bukan mengembangkan yang baru atau membuat yang baru ya?
Saksi Ahli (AH) : Tidak membuat yang baru tetapi mengembangkan.
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
PU
: Saudara katakan change request dan change management?
Saksi Ahli (AH) : Betul. PU
: Ada di kontrak ini?
Saksi Ahli (AH) : Ya. PU
: Yang di change request itu melakukan perubahan terhadap sistemnya atau impelementasinya ?
Saksi Ahli (AH) : Terhadap system. PU
: Iya yang di rubah sistemnya kah atau implementasinya ?
Saksi Ahli (AH) : Yang akan di implementasikan adalah system. PU
: Ya artinya udah ada alat ya? Sudah ada system ya?
Saksi Ahli (AH) : Betul. PU
: Oke, kemudian system ini di roll out?
Saksi Ahli (AH) : Betul. PU
: Untuk di implementasikan supaya terintegrasi kan ?
Saksi Ahli (AH) : Betul. PU
: Oh begitu ya?
Saksi Ahli (AH) : Ya. PU
: Kalau ada permintaan change request, change request itu terhadap implementasinya atau sistemnya yang sudah ada tadi?
Saksi Ahli (AH) :
Jadi system yang ada belum memenuhi proses bisnis yang ada di AP tersebut, maka dia minta untuk di tambahi itulah yang di sebut dengan change request.
PU
: Ya, makannya saya tanya tadi yang di tambahi itu yang untuk di change request itu sistemnya sendiri yang sudah ada itu atau penambahanpenambahan untuk dalam rangka implementasi ?
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
Saksi Ahli (AH) : Sebentar, Yang Mulia bahwa sistem software itu adalah saya buat nanti ada yang di sebut dengan tabel ada juga yang di sebut dengan fungsi setelah
itu
jadi
saya
compile
kemudian
itulah
yang
saya
implementasikan. PU
: Baik, saudara tadi menjelaskan ada 6 fungsi di dalam CIS RISI.
Saksi Ahli (AH) : Betul. PU
: Simpel RISI itu juga 6 fungsi kan?
Saksi Ahli (AH) : Betul. PU
: Oke, apakah ada penambahan fungsi lain dalam CIS RISI selain yang 6 tadi?
Saksi Ahli (AH) : Bukan, jadi itu ada di sebut di sini secara explisit namanya feature X , feature Y jadi berdasarkan dokumen yang saya pelajari simpel RISI itu CIS RISI awal as is itu ada 688 fungsi kemudian di tamabah lagi standar. CIS RISI itu ada 835 itu ada, kemudian terakhir yang di sebut CIS RISI standard plus itu ada 850 fungsi jadi tambahannya sangat signifikan. PU
: Saudara tadi mengatakan penambahan secara signifikan karena saudara memliki dokumen ya ?
Saksi Ahli (AH) : Betul. PU
: Tadi saudara juga mengatakan harus wawancara, apakah saudara melakukan wawancara ke semua AP ?
Saksi Ahli
: Tentu saja tidak.
PU
: Saudara melakukan sampel juga kan ?
Saksi ahli (A)
: Betul.
PU
: Kemudian saudara, saya minta pendapat saudara pernyataan kontrak seperti ini pasal 2.3 pola outsourcing infrastruktur dan software pendukung yang terdapat di wilayah kerja Disjaya yang masih layak di pergunakan dan dapat memenuhi kebutuhan berkenaan pelaksanaan
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
outsourcing roll out system CIS RISI akan tetap di pertahankan dan din pergunakan. Saksi Ahli (AH) : Betul. PU
: 2.3.2 untuk kepentingan outsourcing roll out CIS RISI Disjaya akan akan bekerja sama dengan PT. Netway dalam menentukan spesifikasi, kualitas, dan kuantitas dalam pengadaan hardware.
Saksi Ahli (AH) : Betul. PU
: Software dan infrastruktur lainnya melalui proses tender yang diselenggarakan secara transparan.
Mohon saudara
memberikan
pendapat tentang item 2.3.2 yang menyatakan bahwa Netway hanya menentukan spesifikasi, kualitas, dan kuantitas dalam pengadaan hardware ? seperti mengenai komputernya kan? Sementara software dan infrastruktur terkait lainnya melalui proses tender yang diselenggarakan secara transparan, bisa saudara memberikan pendapat tentang ini ? Saksi Ahli (AH) : Bukan keahlian saya. PU
: Ya, saudara tadi katakan change request itu bertahan sampai 4 hari pun penutupan kontrak ini di tahun kedua itu masih bisa.
Saksi Ahli (AH) : Betul itu memang kenyataannya. PU
: Saudara baca di dokumen kah?
Saksi Ahli (AH) : Tidak, saya wawancara. PU
: Ada di dokumen kontrak?
Saksi Ahli (AH) : Dokumen kontrak itu mengacu pada ini (dipotong oleh PU). PU
: Saya tanya saudara ada baca ga di dokumen kontrak di atur bahwa pihak user boleh melakukan atau meminta change request sampai akhir kontrak ini berlaku ?
Saksi Ahli (AH) : Kapan saja boleh. PU
: Adakah di kontrak?
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
Saksi Ahli (AH) : Ada. PU
: Saudara masih ingat di pasal berapa?
Saksi Ahli (AH) : Aduh saya tidak ingat akan tetapi (dipotong oleh Hakim Ketua). Hakim Ketua
: ( Suara Hakim ketua tidak terdengar karena tidak menggunakan mic).
PU
: Tidak ada di dalam kontrak ini bahasa yang boleh meminta change request sampai akhir (dipotong oleh hakim Ketua).
Hakim Ketua
: ( Suara Hakim Ketua tidak terdengar katena tidak menggunakan mic).
Saksi Ahli (AH) : Iya. PU
: Kemudian saudara katakana tadi mengenai outsourcing, saudara meneliti bagaimana bentuk outsourcing di PLN ?
Saksi Ahli (AH) : Belum. PU
: Saudara tahu aturan-aturan outsourcing di PLN, yang di boleh outsourcing atau tidak ? saudara tahu ?
Saksi Ahli (AH) : Tidak. Hakim Ketua
: (Suara Hakim Ketua tidak terdengar karena tidak menggunakan mic).
Saksi Ahli (AH) : Boleh menjawab? Menjelaskan. Hakim Ketua
: (Suara Hakim Ketua tidak terdengar karena tidak menggunakan mic).
PU
: Saya minta penjelasan pendapat saudara tentang item 3.10 halaman 18. Di sini di sebutkan bentuk dan format kerjasama antara Netway, Disjaya dan vendor dapat forum bersama (join team) atau bentuk dan format lain yang di sepakati, bisa anda jelaskan ini ?
Saksi Ahli (AH) : Betul, itulah ketika melakukan saya mungkin mulai dari outsource dulu. Outsource itu biasanya di lakukan untuk pekrjaan yang bukan core bisnisnya
, misalnya kalau yang paling mudah itu misalnya untuk
bersih-bersih itu di outsource begitu ya dan seterusnya. Itu karena biasanya bukan core bisnis, core bisnis PLN bukan IT maka dalam hal
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
ini di outsource karena dia bukan kor bisnis dan bukan keahliannya. Kemudian kunci suksenya itu di sebut dengan Key success factor, jadi Key success factor itu di sebutkan disitu adanya kerjasama antara pengembang dan PLN. PU
: Menurut saudara dengan nama perjanjian outsoursing Roll Out CIS RISI ini
yang
di
mengembangkan
outsourcing aplikasi
itu atau
untuk
membuat
aplikasi
mengimplementasikannya
atau
dengan
outsourcing. Saksi Ahli (AH) : Tiga-tiganya. PU
: Saudara tadi membaca tidak membaca aturan-aturan di PLN kan (dipotong oleh Hakim Ketua).
Hakim Ketua
: Itu pendapat ahli seperti itu.
Saksi Ahli (AH) : Dari sini tiga-tiganya. PU
: Saudara bisa membedakankah. Tadi saudara jelaskan yang di outsorcing itu seperti pekerjaan office boy, yaitu begitu kan, melaksanakan (dipotong oleh saksi ahli AH).
Saksi Ahli (AH) : Contoh. PU
: Iya contoh misalnya sudah ada system menjadi receptionisnya, menjadi penjaga server itu yang di outsource kan?
Saksi Ahli (AH) : Betul. PU
: Kemudian pertanyaan saya tahun 2004 apakah saudara mampu membuat satu aplikasi CIS RISI yang seperti ini?
Saksi Ahli (AH) : Mampu hanya waktunya tidak seperti ini. PU
: Jawabnya satu saja, mampu ya?
Saksi Ahli (AH) : Iya. PU
: Selain PT. Netway saudara bisa juga membuat (dipotong oleh Hakim Ketua).
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011
Hakim Ketua
: Sudah..sudah di sidang Majelis sudah menjawab mampu jangan di (dipotong oleh PU).
PU
: Cukup Yang Mulia.
Hakim Ketua
: Baik detail nanti menurut pendapat ahli silahkan masing-masing dalam pledooi. Silahkan saudara meninggalkan ruang sidang.
Saksi Ahli (AH) : Baik..boleh closing? Hakim Ketua
: Iya apalagi?
Saksi Ahli (AH) : Boleh closing, jadi (dipotong oleh Hakim Ketua). Hakim Ketua
: Cukup. Sudah pendapat saudara sudah cukup.
Saksi Ahli (AH) : Baik. Hakim Ketua
: Terima kasih atas ilmunya. Sudah datang ahli berikut? Kita skors dulu 5 menit. Ini ada sesuatu yang mampet. Skors 5 menit. (Hakim Mengetuk Palu).
MAQDIR ISMAIL & PAERTNERS Rabu, 30 November 2011