Selasa, 1 November 2011
Saksi #23: Ricky Singh Bedi, Saksi#24: Sri Wahyuningsih dan Saksi#25: Abdul Hakim Said
Hakim Ketua
: Saksi berikut.
PU
: Saksi Ricky Singh Bedi, saksi Sri Wahyuningsih, saksi Said Abdul Hakim. (saksi-saksi memasuki ruang persidangan)
Hakim Ketua
: Para saksi, pernah diperiksa oleh penyidik KPK?
Saksi (RSB)
: Pernah.
Hakim Ketua
: Sebelum saudara menanda tangani berita acara pemeriksaan tersebut, saudara membaca?
Saksi (RSB)
: (suara Hakim Ketua tidak terdengar karena tidak menggunakan mic)
Hakim Ketua
: Benar itu isinya? Ada yang berubah tidak? Silahkan Penuntut Umum tanya.
PU
: Terima kasih Yang Mulia. Izin bertanya, saudara saksi Ricky ya?
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Di dalam berita acara saudara, saudara menerangkan pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan ya?
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Benar di PT. Netway?
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Baik. Kemudian saksi juga dalam berita acara ada menerangkan mengenai adanya permintaan sejumlah dana dari Gani Abdul Gani yang harus diberikan, benar demikian?
Saksi (RSB)
: Betul.
PU
: Bisa saksi ceritakan?
Saksi (RSB)
: Iya (dipotong oleh PU).
PU
: Bagaimana? Apa yang diminta Gani Abdul Gani sejumlah dana kepada saksi dan dalam hal apa? MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 1 November 2011
Saksi (RSB)
: Iya saya selama ini suka bikin memo, atau lisan pakai telepon (dipotong oleh Hakim Ketua).
Hakim Ketua
: Yang mana ini, Abdul Gani nya?
Saksi (RSB)
: Abdul Gani nya.
Hakim Ketua
: Langsung kepada saudara? Membuat memo?
Saksi (RSB)
: Membuat memo, isinya minta mengeluarkan dana sebagian untuk marketing fee.
Hakim Ketua
: Untuk siapa? (suara Hakim Ketua tidak terdengar karena tidak menggunakan mic)
Saksi (RSB)
:
Hakim Ketua
: (suara Hakim Ketua tidak terdengar karena tidak menggunakan mic)
Saksi (RSB)
: Ada yang tulis bahwa marketing fee untuk PLN, ada juga seperti itu (dipotong oleh Hakim Ketua).
Hakim Ketua
: Lalu saudara mendapat memo (dipotong oleh saksi ).
Saksi (RSB)
: Memo.
Hakim Ketua
: Lalu saudara setelah dapat memo itu gimana?
Saksi (RSB)
: Iya langsung saya suruh kasir keluarkan.
Hakim Ketua
: Saudara kasir?
Saksi (SW)
: Iya Pak.
Hakim Ketua
: Uang itu saudara keluarkan, uang itu saudara serahkan kepada siapa?
Saksi (SW)
: Kembali lagi ke Pak Ricky.
Hakim Ketua
: Pak Ricky. Saudara menerima uang dari Ricky, dari kasir?
Saksi (RSB)
: Dananya saya nggak pernah terima (dipotong oleh Hakim Ketua).
Hakim Ketua
: Lalu?
Saksi (RSB)
: Dana tidak pernah terima. Jadi itu tergantung siapa yang minta. Jadi saudara Gani kalau minta ya saudara Gani yang menerima.
Hakim Ketua
: Kan saudara perintahkan kepada kasir untuk menyerahkan, mengeluarkan sejumlah uang kan? Lalu uang itu kepada siapa saudara serahkan?
Ada sebagian juga tulis begitu.
MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 1 November 2011
Saksi (SW)
: Kalau memang Pak Gani yang minta atau Pak Said yang minta, saya kembalikan kepada yang minta.
Hakim Ketua
: Tahukah saudara apakah uang tersebut, ada diserahkan kepada terdakwa?
Saksi (SW)
: Tidak tahu.
Hakim Ketua
: Atau kepada orang-orang PLN? Tahu?
Saksi (SW)
: Tidak.
Hakim Ketua
: Lalu apalagi pertanyaan? Apalagi? Berapa kali saudara diperintahkan oleh Abdul Gani untuk mengeluarkan sejumlah uang?
Saksi (RSB)
: Ya cukup banyak ya.
Hakim Ketua
: Sampai berapa itu jumlahnya?
Saksi (RSB)
: Wah kurang ingat (dipotong oleh Hakim Ketua).
Hakim Ketua
: Kurang paham juga?
Saksi (RSB)
: Iya kurang paham.
Hakim Ketua
: Jadi selalu saudara mendapat perintah dari Abdul Gani, lalu saudara membuat memo lalu saudara perintahkan kepada kasir?
Saksi (RSB)
: Iya.
Hakim Ketua
: Kasir menyerahkan kepada yang bersangkutan?
Saksi (RSB)
: Iya.
Hakim Ketua
: Yang ini, apa yang saudara tahu?
Saksi (AHS)
: Kalau saya Pak (dipotong oleh Hakim Ketua).
Hakim Ketua
: Saudara bagian apa di Netway?
Saksi (AHS)
: Saya di Manager Umum Pak.
Hakim Ketua
: Apa yang saudara tahu itu?
Saksi (AHS)
: Kalau yang saya ketahui, saya kerja di bagian project. Saya sebagai umum dan administrasi. Saya hanya penunjang perusahaan, kegiatan sehari-hari perusahaan.
Hakim Ketua
: Dalam kaitan dengan CIS RISI ini apa yang saudara ketahui itu?
MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 1 November 2011
Saksi (AHS)
: Yang saya ketahui ya penunjang kegiatan sehari-hari itu perusahaan, project berhadapan dengan karyawan, teman-teman karyawan ya untuk keperluan sehari-hari, kebutuhan umum, seperti ATK, macam-macam Pak yang untuk kegiatan sehari-hari.
Hakim Ketua
: Tanya lagi Pak.
PU
: Tanya ya. Saksi Ricky ya. Ini saya bacakan keterangan saksi ya, tadi saudara menyebutkan banyak sekali pengeluaran-pengeluaran ya. Sekarang saya bacakan, ini ada keterangan saksi pertama pada BAP tanggal 6 Juni 2011. BAP tanggal 6 Juni 2011, pertama nomor 6, jadi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk PLN, ledger yang namanya marketing expense untuk PLN, ini saya bacakan pada keterangan saksi. Saya ulangi BAP saksi tanggal 6 Juni 20011, pertama nomor 6, disana ada pengeluaran sejumlah uang Rp.814 jt, kemudian pada nomor 8 ada pengeluaran uang sejumlah Rp.150 jt, kemudian pada nomor 12 uang sejumlah Rp.475 jt, pada nomor 13 uang sejumlah Rp.324 jt, nomor 14 uang sejumlah Rp.400 jt, nomor 15 uang sejumlah Rp.400 jt, nomor 16 uang sejumlah Rp.400 jt, nomor 17 uang sejumlah Rp.154 jt, nomor 20 uang sejumlah Rp.367 jt. Ini yang saksi terangkan kemudian indikator dalam Ledger yang namanya marketing expense untuk PLN. Kemudian lagi pada BAP saksi Ricky tanggal 31 Mei 2011 juga ada pengeluaran untuk PLN, masing-masing pada nomor 19 uang sebesar Rp.65 jt, nomor 21 uang sebesar Rp.200 jt, nomor 22 uang sebesar Rp.156 jt, nomor 24 uang sebesar Rp.324 jt, nomor 27 uang sebesar 758 jt. Dari permintaanpermintaan ini, ini kemudian diserahkan kepada saksi Sri. Benar saksi Sri Wahyuningsih? Benar tadi ya?
Saksi (AHS)
: Ya itu, jumlah itu pernah diminta dan diberikan sekalian langsung suruh buatkan ceknya.
PU
: Baik. Itu bentuk permintaan itu dari Gani Abdul Gani, apakah berupa memo, apakah berupa permintaan tertulis, atau bagaimana?
Saksi (AHS)
: Bisa macam-macam.
PU
: Ceritakan!
Saksi (RSB)
: Ada yang kadang lisan pakai telepon, kalau telepon saya minta memo suruh tanda tangan Pak Gani, ada kadang-kadang Pak Abdul Said juga minta, atas permintaan Pak Gani bilangnya, begitu.
PU
: Setelah ada memo permintaan tersebut, apa selanjutnya yang saksi perintahkan kepada saksi Sri Wahyuningsih? (dipotong oleh Hakim Ketua).
MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 1 November 2011
Hakim Ketua
: (suara Hakim Ketua tidak terdengar karena tidak menggunakan mic)
Saksi (RSB)
: Maksudnya saya bilang begini, sebagai Dirut sudah minta, ya di keluarkan.
PU
: Baik kemudian saksi Sri mengeluarkan menyerahkannya kepada siapa? Pak Said?
Saksi (SW)
: Ya kepada siapa yang minta dari memo itu Pak (dipotong oleh Hakim Ketua).
Hakim Ketua
: (suara Hakim Ketua tidak terdengar karena tidak menggunakan mic)
PU
: Said? Ya benar ya?
Saksi (SW)
: Kayanya.
PU
: Pada Said ini, ini pada BAP saksi Sri tanggal 30 Mei 2010 juga, permintaan yang diperintahkan oleh saksi Ricky atas permintaan Gani, ini juga pada BAP 30 Mei 2010 nomor 40, uang sebesar Rp. 277.500.000 jt disini ya dalam BAP saksi , kemudian ada lagi uang Rp. 150 jt, Rp. 150.000, nomor 45 uang sebesar Rp. 65 jt, kemudian nomor 47 uang sebesar Rp. 200 jt, nomor 50 uang sebesar Rp.354 jt, nomor 53 uang sebesar Rp.160 jt. Saksi serahkan kepada saksi Said kan?
Saksi (SW)
: Bukan Pak Said saja tapi mungkin Pak (dipotong oleh PU).
PU
: Salah satunya ada Pak Said?
Saksi (SW)
: Ada.
PU
: Baik. Bagaimana saksi Said atas uang tersebut?
Saksi (AHS)
: Betul Pak. Jadi kalau memang kebutulan saya juga mengambil, itu dibilangnya uang bonus perusahaan. Jadi waktu itu saya, kalau dari gambir, kalau kebetulan saya lagi datang ke kantor pusat dan saya akan kembali ke gambir biasanya saya ngambil ada titipan dari Ibu Sri Wahyuni. Setelah itu saya bawa ke gambir saya serahkan kepada Pak Gani . kebetulan memang Pak Gani kantornya juga disitu juga di gambir juga Pak. Saya serahkan ke Pak Gani, lalu memang saya diberikan juga, saya sebagai bonusnya, saya lupa lagi. Saya dan ada Pak Ronald, ada Pak Thalib. Udah itu saja Pak.
PU
: Baik ya, ini dalam berita acara saksi nomor 27 April 2011 itu nomor 4 ada menerangkan biaya marketing. Jadi saksi terima uang, yang dari saksi Sri itu namanya biaya marketing expense PLN itu sebesar Rp.450 jt, benar itu ya?
uang
tersebut
dan
MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 1 November 2011
Saksi (AHS)
: Kalau untuk masalah itunya saya tidak tahu Pak. Saya cuman terima saja gitu Pak. Saya terima lalu saya serahkan ke Pak Gani, setelah itu dipegang Pak Gani, lalu Pak Gani bagi saya, ada Pak Ronald, ada Pak Thalib.
PU
: Ini keterangan saksi pada nomor 4 ini, pada nomor 5 saya bacakan ya.
Saksi (AHS)
: Iya Pak.
PU
: Ditunjukkan kepada saudara covolate jure, marketing expense untuk PLN Rp. 475 jt. Saksi tidak ingat terkait transaksi tersebut? Bagaimana? Apa keterangan saudara saksi tidak ingat?
Saksi (AHS)
: Saya terima, betul Pak.
PU
: Terima?
Saksi (AHS)
: Setelah itu saya serahkan ke Pak Gani. Saya serahkan ke Gani di gambir, setelah itu ada pemberian lagi ke saya tapi saya lupa ada pembagian (dipotong oleh Hakim Ketua).
Hakim Ketua
: (suara Hakim Ketua tidak terdengar karena tidak menggunakan mic)
PU
: Oke saya lanjut ya, ini juga ada keterangan saksi selain nomor 4, ini nomor 6 juga menerangkan ada biaya marketing expense PLN Rp. 475 jt, yang nomor 7 biaya marketing expense PLN sebesar Rp. 400 jt, nomor 8 juga sama sebesar Rp. 400 jt, nomor 9 juga hal yang sama sebesar Rp. 194 jt , nomor 10 juga hal yang sama sebesar Rp. 500 jt (dipotong oleh Hakim Ketua).
Hakim Ketua
: Saudara begini saja, saudara saksi, adanya saudara bisa mengatakan bahwa itu ada biaya expense untuk PLN itu dari mana?
Saksi (AHS)
: Saya ga tahu Pak, untuk itu Pak. Karena (dipotong oleh Hakim Ketua).
Hakim Ketua
: Itu kok saudara bisa menerangkan seperti itu di BAP bagaimana?
Saksi (AHS)
: Ada di voucher, disitu marketing expense cuman langsung saya tanda tangan, saya ga tahu itu untuk. Bukan memang, bukan saya bilang untuk marketing, bukan Pak. Memang di dalam voucher itu sudah tertulis.
Hakim Ketua
: Voucher apa?
Saksi (AHS)
: Vouhcer penerimaan uang Pak ,waktu saya ambil.
Hakim Ketua
: Dari?
Saksi (AHS)
: Dari Ibu (dipotong oleh Hakim Ketua).
MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 1 November 2011
Hakim Ketua
: Tapi itu untuk PLN?
Saksi (AHS)
: Ya, marketingnya.
Hakim Ketua
: Saudara bisa menulis itu untuk PLN, bagaimana ceritanya?
Saksi (SW)
: Nggak mesti ada PLN nya Pak, ada tulisan marketing expense karena saya tanya sama Pak Ricky ini untuk pengeluaran apa? Tulisnya untuk marketing expense.
Hakim Ketua
: Apa maksudnya itu?
Saksi (SW)
: Kalau saya tidak tahu Pak, cuma pokoknya disuruh tulis itu karena memang tidak tahu.
Hakim Ketua
: Saudara bagaimana? Ini supaya jelas dulu ini.
Saksi (AHS)
: Ya saya cuma diminta agar untuk keluarkan biaya karena pas begitu terima diminta keluarkan dana tersebut ya kita masuakkan sebagai marketing. Sebagai marketing untuk PLN.
Hakim Ketua
: Oh jadi setelah yang saudara, dari saudara?
Saksi (AHS)
: Iya.
Hakim Ketua
: Supaya jelas. Makanya tadi saya tanya, tahukah saudara bertiga ini diantara sekian cek yang telah dicairkan, adakah saudara mengetahui bahwa uang tersebut sampai kepada terdakwa atau kepada orang-orang PLN?
Saksi (AHS)
: Tidak tahu.
Hakim Ketua
: Tidak tahu. Ada lagi?
PU
: Lanjut ya. Tadi untuk saksi Sri Wahyu, tadi menyebutkan apa tadi? Khusus bunyinya marketing expense saja ya, tanpa ada embel-embel PLN?
Saksi (SW)
: Embel-embel tidak ada. Kadang-kadang itu pun mesti sama Pak Ricky.
PU
: Baik.
Hakim Ketua
: (suara Hakim Ketua tidak terdengar karena tidak menggunakan mic)
Saksi (RSB)
: Jadi itu, yang saya kan sebenarnya di Netway itu baru masuk sebagai keuangan itu belakangan, dan saya lihat itu trend nya seperti itu tertulis, jadi saya lanjutkan lagi terus segitu.
Hakim Ketua
: (suara Hakim Ketua tidak terdengar karena tidak menggunakan mic)
MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 1 November 2011
PU
: Lanjut ya. Kembali ya saksi Ricky, ini pada BAP tanggal 10 Juni 2010. Saudara nomor 3 itu ada menerangkan mengenai adanya pembayaran yang beda antara vendor mobil dengan nilai yang ada dalam kontrak. Saksi tahu ya adanya kontrak Roll Out CIS RISI antara PLN dengan Netway ya. Tahu saksi ya?
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Baik. Disini saksi menerangkan ada pembayaran yang beda antara vendor mobil dengan nilai yang ada dalam kontrak. Dari PLN dibayar ke Netway sesuai kontrak, dari Netway ke vendor Jakarta mobil sakti tidak sesuai kontrak, ini bagaimana ?(dipotong oleh Hakim Ketua).
Hakim Ketua
: Yang saudara maksud dengan tidak sesuai kontrak itu apa?
Saksi (RSB)
: Maksudnya karena sebagian pembayaran ke vendor itu tidak sesuai dengan yang dibayar dengan yang kita tagih.
Hakim Ketua
: Bagaimana bagaimana ?
Saksi (RSB)
: Tidak sesuai dengan yang kita tagih. Jadi yang kita bayar ke vendor, vendor ke induk sewa mobil itu tidak, kadang-kadang tidak langsung ke 1 orang tapi ke beberapa orang. Tapi invoice yang kita terima itu dibikin 1 invoice.
PU
: Ini keterangan saksi ya.
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Saya sebutkan “namun untuk pembayaran kepada Jakarta Mobil Sakti dilakukan invoice yang berbeda nilainya yang lebih rendah dari tarif yang tertuang dalam kontrak. Namun penagihan dilakukan kepada PLN menggunakan invoice yang sesuai dengan nilai yang tercantum dalam kontrak.” Ini bagaimana ini? Jadi yang dibayarakan kepada vendor itu berarti tidak sebesar yang dibayarkan oleh PLN dalam kontrak, demikian kan?
Saksi (RSB)
: Iya jadi seperti ini. Vendor itu kadang-kadang mobil dimintakan sekian mobil diminta tidak bisa mencukupi, kita menyewa tempat lain. Tapi karena permintaan dari bagian ini untuk masuk tagihan ke PLN harus 1 invoice, saat itu Kahar yang minta bahwa itu 1 invoice, jadi dibuat dengan 1 invoice.
PU
: Kalau ini keterangan saksi yang ditagihkan ke PLN dengan invoice kosong dari Jakarta ini bagaimana?
Saksi (RSB)
: Invoice kosong seperti apa?
MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 1 November 2011
PU
: Nomor 4, BAP saksi tanggal 10 Juni 2010 nomor 4 yang ditagihkan ke PLN dengan invoice kosong dari Jakarta mobil sakti dan lalu diisi Kahar Mulyani dan dikirimkan kembali ke mobil jaya sakti.
Saksi (RSB)
: Jadi maksudnya mobil Jakarta sakti itu tidak mau mengisikan, jadi kita yang mengisikan dan disitu saya menyarankan kepada Kahar bagaimana maunya, bagaimana isinya gitu.
PU
: Saksi tahu bahwa pekerjaan tersebut sudah dibayar ya? Pekerjaan kontrak Roll Out CIS RISI sudah dibayar oleh PLN?
Saksi (RSB)
: Iya sebagian.
PU
: Sebagian ya. Saksi tahu berapa total yang sudah dibayar? Ingat?
Saksi (RSB)
: Kurang lebih Rp. 100 M.
PU
: Kemudian saksi menerangkan di BAP nomor 7 ada yang namanya biaya ekspatriat ya?
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Bisa saksi terangkan apa itu maksudnya biaya ekspatriat?
Saksi (RSB)
: Biaya ekspatriat adalah yang untuk biaya visa segala-gala, biaya ekspatriat.
PU
: Apakah di dalam proyek pekerjaan Roll Out CIS RISI ini ada diperbantukan digunakan tenaga asing?
Saksi (RSB)
: Ada.
PU
: Ada ya. Ada berapa orang?
Saksi (RSB)
: Kurang lebih, 4, 5.
PU
: 4 atau 5 orang?
Saksi (RSB)
: Kurang lebih iya.
Hakim Ketua
: Ada pertanyaan?
PU
: Dilanjutkan sementara Yang Mulia. Menambahkan Yang Mulia. Saudara saksi Ricky ya, saudara sebagai manager keuangan PT Netway ya tahun 2005. Tadi saudara menyatakan sudah menerima pembayaran dari PT PLN ke Netway?
Saksi (RSB)
: Iya.
MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 1 November 2011
PU
: Sudah ya. Berapa tahap? Pembayarannya dilakukan bagaimana per tahapan pembayarannya itu?
Saksi (RSB)
: Per tahap.
PU
: Per tahap ya. Ada berapa tahap yang saudara tahu?
Saksi (RSB)
: 22.
PU
: 22 tahap dengan total seluruhnya?
Saksi (RSB)
: Kurang lebih Rp. 100 M.
PU
: Rp. 100 M.
Saksi (RSB)
: Termasuk PPN.
PU
: Itu termasuk PPN ya, belum dikurangi PPN. Disini dalam BAP saudara total bersihnya sekitar Rp. 96 M.
Saksi (RSB)
: Iya kurang lebih .
PU
: Kemudian apa saja yang saudara lampirkan untuk pembayaran tersebut?
Saksi (RSB)
: Kalau kami dari bagian keuangan hanya, biasanya cuman invoice sama faktur pajak. Setelah itu yang dibelakangnya semua diserahkan kepada tim. Saat itu adalah tim dibilang apa ya, dari PLN Pak Gani kepala menentukan tim kepala itu Kahar. Make sure itu dokumen-dokumen yang dilampirkan tagihan-tagihan itu dimasukkan semuanya kesana. Jadi kami keuangan hanya siapkan invoice dan faktur pajak
PU
: Oke kemudian untuk pembayaran ini termasuk juga ada pembayaran biaya langsung non personil, betul?
Saksi (RSB)
: Betul.
PU
: Saudara tahu yang dimaksud biaya langsung non personil ini meliputi apa saja?
Saksi (RSB)
: Maksudnya, saya ngga (dipotong oleh PU).
PU
: Yang termasuk dalam biaya langsung non personil itu meliputi apa saja? biaya-biaya yang termasuk di dalam non personil ini? Sewa kendaraan gitu maksudnya?
Saksi (RSB)
: Maksudnya BLP atau (dipotong oleh PU).
PU
: Iya maksudnya BLNP.
Saksi (RSB)
: BLNP ya, kendaraan, saya nggakhafal untuk semuanya. MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 1 November 2011
PU
: Kantor, biaya komunikasi, komputer, ATK dan perumahan begitu ya?
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Kemudian untuk biaya BLNP ini, apakah setiap tahapnya besarannya selalu sama?
Saksi (RSB)
: Tidak.
PU
: Tidak sama ya. Khusus untuk BLNP biaya transportasi, biaya sewa kendaraan, semua, saudara ada menggunakan berapa vendor?
Saksi (RSB)
: Untuk BLNP (dipotong oleh PU).
PU
: Sewa kendaraan?
Saksi (RSB)
: Kendaraan ada sekitar 2,3.
PU
: Ada sekitar 2 atau 3. Rill nya, apakah semua kendaraan itu disewa dari vendor tersebut?
Saksi (RSB)
: Sesuai dengan BLNP ?
PU
: Iya. Pada kenyataannya, Netway menyewa kendaraan dari vendor tersebut .
Saksi (RSB)
: Jadi kenyataan dari sana adalah bahwa memang disewakan sebagian juga pun diambil dari karyawan yang mau menyewakan untuk proyek sana.
PU
: Jadi ada beberapa kendaraan yang sebenarnya disewa dari karyawan Netway sendiri (dipotong oleh saksi RSB).
Saksi (RSB)
: Dari karyawan (perkataan saksi tidak jelas) untuk dibagi ke proyek.
PU
: Karyawan Netway sendiri ya tetapi pembayarannya dilakukan seolaholah ke vendor (dipotong oleh saksi RSB).
Saksi (RSB)
: Ke Jakarta. Ke vendor.
PU
: Ke vendornya?
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Tetapi uang nya masuk juga ke karyawan ?
Saksi (RSB)
: Iya sebagian diterima karyawan.
PU
: Iya sebagian diterima, jadi ada fee begitu ke vendor?
Saksi (RSB)
: Iya untuk bikin invoice itu iya. MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 1 November 2011
PU
: Oke. Kemudian untuk ekspatriat yang tadi saudara telah jelaskan ya.
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Apakah ekspatriat itu memang ekspatriat yang dipekerjakan di Netway, sejak awal di Netway atau dipinjamkan dari PT lain?
Saksi (RSB)
: Dipinjamkan.
PU
: Dari PT lain ya. Dari PT apa itu?
Saksi (RSB)
: PT Sejati Bina Telkomatika.
PU
: Apa hubungannya PT Sejati itu dengan Netway?
Saksi (RSB)
: Center company, yang maksudnya dari holding yang sama.
PU
: Holding yang sama. Kemudian pada saat dipekerjakan di Netway, apakah di PT Sejati juga tetap dibayarkan semua yang menjadi hak dari ekspatriat itu dibayarkan dari kedua PT atau kemudian dibayarkan oleh Netway saja?
Saksi (RSB)
: Ke karyawan, ke LAP (dipotong oleh PU).
PU
: Ekspatriat.
Saksi (RSB)
: Ekspatriat itu, kalau memang itu memang dari SDI Sejati Bina itu ya dibayar Sejati Bina. Kalau ada sebagian yang juga dari Netway langsung yang bayar.
Hakim Ketua
: Masih ada?
PU
: Tambahan Yang Mulia. Saudara saksi Ricky. Saudara juga sebagai salah satu dari perusahaan SDI ya?
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Apa hubungannya PT SDI dengan PT Netway?
Saksi (RSB)
: Cuman satu group aja ya. Hubungannya group.
PU
:
Saksi (RSB)
: Tidak ada.
PU
: Kemudian pada saksi Wahyuni. Sri Wahyuni, saya hanya konfirmasi BAP saudara nomor 11. Ini ada data, saudara menyatakan dalam BAP nomor 11 pemeriksaan tanggal 17 Juni saudara mengatakan begini. “Ya saya melihat dengan baca lampiran B2 daftar personil yang disetujui Disjaya. Dalam lampiran tersebut tercantum bahwa saya Finance and
Berkaitan dengan pekerjaan CIS RISI ini?
MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 1 November 2011
Executive, dapat saya jelaskan bahwa data tersebut tidak benar karena saya adalah pegawai SDI dan bukan tim manajemen dari PT Netway. Dan sebagaimana saya jelaskan di atas bahwa saya diperbantukan oleh SDI oleh PT Netway selama kurang lebih 6 bulan sebagai kasir atas kas keluar masuk dari PT Netway”. Apa yang dimaksud dengan bahwa datadata itu tidak benar, apa ini? Saksi (SW)
: Tidak tahu.
PU
: Ini dalam BAP nomor 11 ini kan ada, saudara disebutkan sebagai finance and executive, account executive mungkin ya?
Saksi (SW)
: Di Netwaynya.
PU
: Di Netway.
Saksi (SW)
: Tapi saya pegawai SDI Pak.
PU
: Oh saudara pegawai SDI. Tapi dalam daftar ini saudara dimasukkan sebagai pegawai Netway?
Saksi (SW)
: Iya.
PU
: Kemudian terhadap saksi Ricky. Apakah saudara juga demikian?
Hakim Ketua
: (suara Hakim Ketua tidak terdengar karena tidak menggunakan mic)
PU
: Dari SDI. Adakah juga termasuk dimasukkan sebagai pegawai Netway yang digaji oleh Netway?
Saksi (RSB)
: Ada.
PU
: Ada?
Saksi (RSB)
: Saya.
PU
: Kemudian saksi satu nya?
Saksi (AHS)
: Saya juga sebagai karyawan Netway Pak.
PU
: Oh saudara (dipotong oleh saksi).
Saksi (AHS)
: Tidak ada hubungan dengan SDI Pak.
PU
: Tidak ada hubungannya dengan SDI. Kemudian saudara Ricky, saya hanya akan konfirmasi BAP saudara nomor 11, pemeriksaan tanggal 22 Juni 2010. Nomor 11 saudara menerangkan begini. “saya pernah melihat dokumen tersebut di kantor PT Netway sekitar tahun 2004 2005 namun saya tidak mengerti maksud dokumen tersebut dibuat untuk
MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 1 November 2011
apa, saya tidak tahu siapa yang menyusun daftar gaji tiap karyawan PT Netway, sebagaimana yang tertuang dalam dokumen auditit pay roll tersebut. Saya tidak tahu apakah besarnya nilai gaji karyawan sudah sesuai atau tidak dengan dokumen tersebut namun ada beberapa karyawan seperti saudara Bipi Nastoto sebagai BS konsultan dalam audited pay roll 2003 data gajinya sebesar Rp 7.563.168 sedangkan data gaji yang bersangkutan dan data HRD sampai dengan 2008 ia sebagai Tenaga Administrasi HRD dengan gaji hanya Rp 4.250.000, logikanya kalau pada tahun 2008 ia mendapat gaji hanya sebesarRp 4.250.000 maka tidak mungkin pada tahun 2003 gajinya lebih besar dari pada gaji (dipotong oleh Hakim Ketua). Hakim Ketua
: Jangan itu penilaian ya.
PU
: Baik ini yang jawaban yang di ekor, kalimat tersebut memang penilaian saudara ya bahwa tidak mungkin tahun 2008. Sekarang ada pertanyaan lain dari saya. Selain Bipi Nastoto, apakah saudara juga melihat ada perbedaan?
Saksi (AHS)
: Perbedaan dalam gaji?
PU
: Tadi kan saudara menerangkan ada beberapa karyawan seperti Bipi Nastoto sebagai BS konsultan dalam audited Pay roll 2003 gajinya sebesar Rp. 7.563.168. Nah yang saya tanyakan, selain Bipi Nastoto apakah saudara juga melihat ada orang lain?
Saksi (AHS)
: Yang saya katakan bahwa adalah dokumen itu tidak pernah saya lihat jadi tidak tahu bagaimana.
PU
: Oh jadi saudara tidak tahu.
Saksi (AHS)
: Maksudnya saya pernah lihat tapi tidak tahu bagaimana dibuatkan itu. Tapi kalau dibilang suruh cocokkan dengan itu ya memang ada sebagian tidak sama.
PU
: Baik. Sementara cukup Yang Mulia.
Hakim Ketua
: (suara Hakim Ketua tidak terdengar karena tidak menggunakan mic)
PH (MI)
: Terima kasih Yang Mulia. Pak Ricky dan Ibu Sri Wahyuningsih. Tadi kan dikatakan bahwa gajinya itu ditagihkan kepada PLN ya, sementara ibu kan bukan pegawai atau orang yang bekerja untuk kepentingan PLN, betul seperti itu?
Saksi (SW)
: Saya bukan pegawai PT Netway, ya karena yang berhubungan dengan PLN PT Netway Pak.
MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 1 November 2011
PH (MI)
: Oke. Nah pertanyaan saya begini, ini kan ibu katakan tadi bahwa seolaholah gaji saksi itu ditagihkan ke PT PLN kan, betul begitu?
Saksi (SW)
: Tidak tahu.
Hakim Ketua
: Saudara terima gaji dari mana?
Saksi (SW)
: Dari SDI Pak, diperbantukan di PT Netway.
PH (MI)
: Nah di Netway. Tetapi ketika saudara saksi diperbantukan ke Netway ya, apakah juga saksi mengetahui dibayar oleh PLN Disjaya kepada Netway jam kerja saudara saksi ketika itu? Tahu nggak?
Saksi (SW)
: Tidak. Tidak tahu.
PH (Mi)
: Oh tidak tahu. Kalau Pak Ricky?
Saksi (RSB)
: Yang saya tahu cuman bayar sesuai invoice. Itu juga bukan gaji, tidak pernah bayar gaji (dipotong oleh Hakim Ketua).
Hakim Ketua
: Maksudnya, tahukah saudara apakah saudara digaji oleh Netway? Saudara digaji tidak oleh Netway?
Saksi (RSB)
: Saya digaji Netway.
Hakim Ketua
: Tahukah saudara bahwa saudara dipekerjakan di Netway, dari SDI dipekerjakan di Netway, ya kan?
Saksi (RSB)
: Iya.
Hakim Ketua
: Gaji itu dibayarkan oleh PLN. Tahu nggak saudara?
Saksi (RSB)
: Kalau itu saya punya tidak pernah.
Hakim Ketua
: Tidak tahu kan?
Saksi (RSB)
: Tidak.
PH(MI)
: Dari project itu dari project CIS RISI itu saudara tidak tahu kalau gaji dari situ dibayarkan kepada saudara saksi?
Saksi (RSB)
:
Hakim Ketua
: Tidak maksudnya. Apakah, kan saudara di SDI nih?
Saksi (RSB)
: Iya.
Hakim Ketua
: Kemudian dipekerjakan di Netway ?
Saksi (RSB)
: Iya.
Dari proyek, kalau terima baru bisa di bayar gaji karyawan, kalau (dipotong oleh Hakim Ketua).
MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 1 November 2011
Hakim Ketua
: Apakah gaji saudara di Netway ini, tahukah saudara apakah dibayar oleh PLN atau oleh Netway?
Saksi (RSB)
: Dibayar oleh Netway, berarti dibayar oleh Netway.
PH (MI)
: Oke. Sumbernya pembayaran gaji dari Netway itu apakah dari project CIS RISI ini atau bukan?
Saksi (RSB)
: Dari project.
PH (MI)
: Dari project CIS RISI (dipotong oleh saksi RSB).
Saksi (RSB)
: Iya dari project CIS RISI dan juga dari project PLN yang lain. CIS RISI iya, dari project CIS RISI.
PH (MI)
: Oh dari project CIS RISI, oke.
Hakim Ketua
: Dari mana saudara mengetahui bahwa saudara dibayar itu dari proyek CIS RISI?
Saksi (RSB)
: Ya begitu terima baru, artinya terima kita invoice (dipotong oleh hakim Ketua).
Hakim Ketua
: Baru terima (dipotong oleh saksi RSB).
Saksi (RSB)
: Kita invoice di PLN terima di rekening Netway (dipotong oleh Hakim Ketua).
Hakim Ketua
: Baru saudara digaji, dibayar?
Saksi (RSB)
: Di bayar itu tergantung. Kalau dana saudah ada ya dijalankan, begitu.
Hakim Ketua
: Ya, ya ya.
PH (MI)
: Oke pertanyaan saya, apakah saksi mengetahui gaji untuk saudara saksi itu ditagihkan oleh Netway kepada PLN Disjaya? Tahu tidak?
Saksi (RSB)
: Tidak.
PH (MI)
: Tidak tahu. apakah saksi pernah mendengar misalnya dari Ibu Sri Wahyuni tadi bahwa (dipotong oleh Hakim Ketua).
Hakim Ketua
: Tanya Bu Sri aja, tanya langsung!.
PH (MI)
: Bu Sri pernah mendengar atau tidak bahwa gaji yang Ibu Sri terima itu dari SDI itu dibayar oleh Netway?
Saksi (SW)
: Tidak Pak.
PH (MI)
: Tidak pernah tahu. Yang tahu siapa mengenai itu?
MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 1 November 2011
Saksi (AHS)
: Saya tahu Pak. Saya terima gaji dari Netway.
PH (MI)
: Iya.
Saksi (AHS)
: Berarti saya di, karena melalui BLP saya dijual ke PLN berarti saya terima dibayar oleh PLN.
PH (MI)
: Oke yang saya mau (dipotong oleh Hakim Ketua).
Hakim Ketua
: Itu kan kesimpulan saudara, saudara kerja di Netway?
Saksi (AHS)
: Iya.
Hakim Ketua
: Nah terus?
Saksi (AHS)
: Saya kan kerja di project.
Hakim Ketua
: Terus?
Saksi (AHS)
: Berarti kan saya di bayar pakai uang project.
Hakim Ketua
: Nah jangan berarti! Tidak begitu ceritanya.
PH (MI)
: Oke pertanyaan saya begini, apakah saudara saksi tahu ada orang lain yang dibayar dari uang project, sementara ia tidak bekerja di project itu?
Saksi (AHS)
: Saya tidak tahu itu Pak.
PH (MI)
: Saudara saksi tidak tahu, oke. Kepada Pak Ricky ini ada pemeriksaan pada tanggal 22 Juni tahun 2010, saksi mengatakan pada pertanyaan nomor 8, pertanyaannya begini “agar saudara jelaskan berapa gaji, tunjangan dan bonus yang diterima oleh masing-masing karyawan baik karywan tetap maupun tidak tetap di PT Netway Utama pada periode 2004 - 2007 dan berapa gaji, tunjangan, fee dan bonus yang diterima oleh karyawan PT Netway Utama yang terlibat dalam project Outsourcing Roll Out CIS RISI pada tahun 2004, 2009?” Jawaban Pak Ricky begini “saya tidak mengetahui besaran gaji karyawan PT Netway Utama pada periode 2004 – 2006, namun berdasarkan data dari dokumen HRD PT Netway Utama pada tahun 2008 dapat saya jelaskan nominal gaji atau take home pay karyawan PT Netway adalah sebagai berikut dan seterusnya.” Yang saya mau tanya disini karena ini disebut ada beberapa orang yang Site nya itu site misalnya seperti ini Ari Surya Widianto site manager, site leader APJ Madiun, kemudian ada Tri Wibowo juga site manager, leader di Bojonegoro dan seterusnya bahkan ada juga yang ini disebut BS Consultant UP campuran dan seterusnya. Begitu banyak ini ya, di Tulungagung, di Bojonegoro, di Kediri, dimana-mana ini, apa benar seperti ini?
MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 1 November 2011
Hakim Ketua
: Sebentar sebentar, itu apa yang saudara sampaikan itu bertdasarkan apa? Data apa, apa?
Saksi (RSB)
: Iya berdasarkan data disitu.
Hakim Ketua
: Data dari?
Saksi (RSB)
: Dari data bayar gaji karyawan, disitu ada tulis nama-nama (dipotong oleh hakim Ketua)
Hakim Ketua
: Berdasarkan gaji karyawan itu? Jadi tidak saudara yang mengetahui sendiri ?
Saksi (RSB)
: Tidak tahu.
Hakim Ketua
: Hanya saudara menyampaikan data yang ada seperti itu?
Saksi (RSB)
: Iya.
PH (MI)
: Jadi saudara tidak pernah mengetahui, misalnya pembayaran terhadap (dipotong oleh hakim Ketua).
Hakim Ketua
: Sudah disebutkan tadi Pak, dia hanya mengambil data.
PH (MI)
: Yang tahu mengenai ini siapa?
Saksi (RSB)
: Iya Pak harusnya data diterima kan karyawan dibayar sesuai dengan list dari HRD baru keuangan keluarkan gaji.
Hakim Ketua
: Masih ada Pak?
PH (MI)
: Kemudian tadi Pak Ricky menyebut juga bahwa disini ada beberapa nama karyawan SDI yang ada di dokumen 2004, 2005 yang dicantumkan sebagai karyawan PT Netway adalah sebagai berikut, ada 1 – 63 orang. Ini pada pertanyaan nomor 12 BAP tanggal 22 bulan Juni itu tadi. Pertanyaan saya, apakah memang saksi tahu orang-orang ini memang bekerja untuk Netway dan dalam hubungannya dengan PT CIS RISI, project CIS RISI Jakarta?
Saksi (RSB)
: Saya tidak tahu.
Hakim Ketua
: Kalau kita perhatikan ini kan dia disodori dokumen, “ini loh dokumen”. Nah dia komentari dokumen ini. Kita sudah bisa tahu ini dari penjawaban dia tidak tahu, senyatanya dia tidak tahu, orang disodori dokumen kok! Tidak perlu dipertanyakan lagi lah.
PH (MI)
: Oke. Baik, saya pertama kepada bertiga ya, pernah tidak diperiksa untuk tersangka yang lain, misalnya Pak Gani, Pak Margo Santoso, dan
MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 1 November 2011
Fahmi Mochtar dalam kaitannya dengan CIS RISI ini? Pernah diperiksa sebagai saksi atau tidak, bertiga? Saksi (RSB)
: Tidak.
PH (AHS)
: Tidak.
PH (MI)
: Ibu juga tidak pernah? Pernah nggak tahu bahwa ada 6 perjanjian antara Netway Utama dan PLN Disjaya yang dibuat antara tahun 2001-2004, itu perjanjian ini ditanda tangani karena ada perintah dari Pak Eddie Widdiono, pernah tahu nggak?
Saksi (RSB)
: Tidak.
PH (MI)
: Tidak pernah tahu?
Saksi (RSB)
: Tidak.
PH (MI)
: Pak Said?
Saksi (RSB)
: Tidak, tidak tahu Pak.
PH (MI)
: Tidak tahu. Apakah, ini ke Pak Said ya, pernah mengetahui ada perjanjian antara Netway yang ditanda tangani oleh Pak Gani dan Pak Margo Santoso, pada tahun 2001, 2002, 2003, dan 2004?
Saksi (AHS)
: Tidak Pak.
PH (MI)
: Tidak pernah tahu? Apakah saksi bertiga pernah mengetahui, terdakwa ini Pak Eddie Widiono memerintahkan kepada Gani Abdul Gani untuk mendaftarkan hak cipta atas CIS RISI ini kepada Dirjen Haki, Departemen Hukum dan Ham?
Saksi (AHS)
: Tidak.
PH (MI)
: Cukup dari saya Yang Mulia.
PH (MR)
: Tambahan Yang Mulia. Kepada Pak Ricky ya, Pak Ricky kenal dengan Pak Harmid nggak Pak? Harmid atau Harmed gitu, Pak siapa namanya?
Saksi (RSB)
: Harmid.
PU
: Beliau bekerja dimana Pak? di Netway ya?
Saksi (RSB)
: Beliau yang di group SDI.
PH (MR)
: Group apa?
Saksi (RSB)
: Group SDI. MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 1 November 2011
PH (MR)
: Beliau ada hubungannya tidak dengan Netway Pak?
Saksi (RSB)
: Ya dalam 1 group iya.
PH (MR)
: Nggak, maksud saya apakah beliau menjabat 1 jabatan di Netway?
Saksi (RSB)
: Pernah, menjadi Direktur.
PH (MR)
: Direktur ya?
Saksi (RSB)
: Pernah.
PU
: Direktur apa beliau Pak, Pak Harmid?
Saksi (RSB)
: Kalau saya tidak, bidang teknis mungkin, saya tidak ingat.
PU
: Itu sebagai Direktur kapan Pak? Seingat Bapak?
Saksi (RSB)
: Kalu tidak salah sekitar 2002, 2001 - 2002.
PH (MR)
: 2001 - 2002?
Saksi (RSB)
: Iya kurang lebih.
PH (MR)
: Begini Pak Ricky ya, pak Ricky apakah pernah menghadiri rapat Direksi, Direksi PT Netway Utama dimana juga dihadiri oleh pak Harmid. Di dalam rapat tersebut Pak Harmid menyampaikan presentasi tentang data-data orang-orang PLN yang direncanakan akan diberikan sesuatu, uang dalam hal ini, yang antara lain disebut kan disini ada kapten, ada mac factor, ada PLN 1, 2 M. Pernah tidak mengikuti presentasi atau rapat Direksi yang mempresentasikan hal ini?
Saksi (RSB)
: Tidak pernah.
PH (MR)
: Tidak pernah. Kemudian Pak Ricky pernah nggak melihat ada business plan dari PT Netway?
Saksi (RSB)
: Iya pernah.
PH (MR)
: Pernah? Business plan? Apakah di dalam business plan itu juga disebutkan adanya rencana yang tadi saya sebutkan? Presentasi dari Pak Harmid yang antara lain berisi rencana tentang pemberian uang oleh PT Netway Utama misalnya kepada Kapten itu 3 M, Mac factor ada 2 M, Rp. 879 jt, PLN 1 = 2 M, PLN 2 dan seterusnya?
Saksi (RSB)
: Tidak pernah bahas itu Pak.
PH (MR)
: Tidak pernah bahas itu? Ada tidak business plan yang menyebutkan tentang ini dari PT Netway Utama?
MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 1 November 2011
Saksi (RSB)
: Business plan yang disampaikan itu hanya mengincar proyek, projection proyek aja, proyek-proyek apa yang akan dilakukan ke 2005 ke depan.
PH (MR)
: Iya maksud saya apakah ada dalam business plan PT Netway Utama yang menyebutkan tentang adanya rencana pemberian uang-uang ini begitu loh, di dalam business plan PT Netway Utama?
Saksi (RSB)
: Iya di salah satu seat itu ada tapi kita tidak pernah dibicarakan.
PH (MR)
: Oh ada, business plan pemberian ini ada?
Saksi (RSB)
: Ya, tapi nggak pernah di, ditayangkan.
PH (MR)
: Maksudnya tidak ditayangkan?
Saksi (RSB)
: Maksudnya bicara cuman business plan aja, cuma bicara proyek tapi setelah itu dikirim email bahwa kami akan membicarakan lagi, tapi tidak ada realisainya tidak pernah ada.
PH (MR)
: Oh ini tidak direalisasi? Business plan ini tidak direalisasi?
Saksi (RSB)
: Tidak.
PH (MR)
: Betul ya?
Saksi (RSB)
: Iya.
PH (MR)
: Saudara sudah disumpah ya (dipotong oleh Hakim Ketua).
Hakim Ketua
: Sudah, sudah, sudah!
PH (MR)
: Kemudian ya, kepada Bu Nur ya, oh Bu Naning. Dalam kaitannya dengan perhitungan atau biaya langsung non personil (BLNP), apakah ibu mengetahui bahwa apakah ada biaya komunikasi yang diterima oleh Netway yang berkaitan dengan proyek Outsourcing Roll Out CIS RISI ini sejumlah Rp. 1,795 M, 1 Milyar 795 jt sekian. Ingat nggak?
Saksi (SW)
: Tidak ingat Pak.
PH (MR)
: Tidak ingat ya, oke. Kemudian kembali ke Pak Ricky ya. Pak Ricky, sepengetahuan bapak siapa sih yang di pihak Netway yang melakukan penghitungan tentang besaran dari biaya langsung personal, biaya langsung non personal yang kemudian disetujui oleh PLN? Ini siapa yang menghitung besaran - besaran ini dari Netway?
Hakim Ketua
: Tahu saudara?
Saksi (RSB)
: Saya cuma dapat data dari Kahar untuk bikin seperti ini, bikin invoice.
iya tapi cuman dilampirkan, tidak
MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 1 November 2011
Hakim Ketua
Pertanyaannya begini saksi, tahu saudara siapa yang nyusun itu?
Saksi (RSB)
: Oh tidak. Tidak tahu.
PH (MR)
: Cukup dari kami.
PH (SFM)
: Terima kasih saudara saksi. Yang pertama Ibu Sri ya. Apakah saksi ini pernah memperoleh memo atau perintah dari Ricky untuk mengeluarkan dana dari PT Netway untuk diserahkan kepada terdakwa sebesar Rp. 2 M?
Saksi (SW)
: Tidak. Tidak Pak.
PH (SFM)
: Tidak pernah ya?
Saksi (SW)
: Iya.
PH (SFM)
: Kemudian Pak Ricky, apakah Pak Ricky ini pernah memperoleh memo atau perintah dari Gani Abdul Gani untuk mengeluarkan dana dari PT Netway untuk diserahkan kepada terdakwa, Pak Eddie sebesar Rp. 2 M?
Saksi (RSB)
: Tidak pernah.
PH (SFM)
: Tidak pernah. Cukup Majelis.
Hakim Ketua
: Terdakwa ada tanya?
Terdakwa
: Tidak.
Hakim Ketua
: Ada bukti yang mau ditunjukkan?
PU
: 1 pertanyaan penegasan, kepada Pak Ricky ya, tadi disebutkan ada 5 ekspatriat. Bisa saksi sebutkan siapa-siapa orangnya?
Saksi (RSB)
: Cawla, Peter, James.
PU
: James Griffin?
Saksi (RSB)
: Iya. Terus ada Vinay, ada Gurmitt.
PU
: Jayesh Takhuur?
Saksi (RSB)
: Dia ada tapi di SDI.
PU
: Jayesh Takhuur, Thomas D’ Brito?
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Cukup Yang Mulia.
Hakim ketua
: Ada surat yang mau ditunjukkan tidak? MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 1 November 2011
PU
: Ada tapi kami minta izin untuk menyusun sebentar.
Hakim Ketua
: Silahkan. Saudara mau menunjukkan soal memo-memo itu ya?
PU
: Mengenai ledger pengeluaran. Sambil menunggu Yang Mulia, izin bertanya kepada saksi Said, tidak banyak Yang Mulia. Saudara saksi, saksi kan tadi sebagai saksi PT Netway ya, sejak kapan saudara bergabung di Netway?
Saksi (AHS)
: Seingat saya, saya masuk tahun 2003.
PU
: Tahun 2003. Pada saat itu apakah Netway memang sudah mempunyai karyawan sendiri atau sebagai karyawannya memang diperbantukan dari SDI?
Saksi (AHS)
: Sudah ada karyawan sendiri Bu.
PU
: Karyawan sendiri, tetapi banyak juga dari SDI?
Saksi (AHS)
: Iya karena gedungnya masih bergabung dengan SDI.
PU
: Kemudian pada akhirnya, apakah PT SDI ini tetap diperbantukan terus atau ada karyawan sendiri?
Saksi (AHS)
: Banyak karyawan sendiri Bu.
PU
: Banyak karyawan sendiri. Siapa Direktur PT Netway?
Saksi (AHS)
: Direktur apa Bu?
PU
: Direktur Utamanya?
Saksi (AHS)
: Gani Abdul Gani Bu.
PU
: Terima kasih. Cukup, Yang Mulia.
Hakim Ketua
: Ya sudah, buktinya sudah?
PU
: Iya. Saksi-saksi silahkan. BB 452 sampai 478 ya. Barang bukti 452-478, saksi Ricky kenal ya voucer?
Saksi (RSB)
: (Keterangan saksi tidak jelas karena tidak menggunakan mic)
PU
: Bu Sri tahu ya?
Saksi (SW)
: (Keterangan saksi tidak jelas karena tidak menggunakan mic)
PU
: Kemudian BB 453 saksi Sri tahu?
Saksi (SW)
: Iya.
MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 1 November 2011
PU
: Saksi Ricky?
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Saksi Said?
Saksi (AHS)
: Tidak tahu.
PU
: Kemudian BB 455, saksi Sri?
Saksi (SW)
: Iya.
PU
: Saksi Ricky?
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Saksi Said?
Saksi (AHS)
: Iya.
PU
: Kemudian BB 457, saksi Sri ?
Saksi (SW)
: Iya.
PU
: Saksi Ricky?
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: saksi Said?
Saksi (AHS)
: (Keterangan saksi tidak jelas karena tidak menggunakan mic)
PU
: Baik. BB 458 saksi Sri?
Saksi (SW)
: Iya.
PU
: Saksi Ricky?
Saksi (RSB)
: (Keterangan saksi tidak jelas karena tidak menggunakan mic)
PU
: Saksi Said?
Saksi (AHS)
: Tidak.
PU
: BB 459, saksi Sri?
Saksi (SW)
: Iya.
PU
: Saksi Ricky?
Saksi (RSB)
: Iya.
MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 1 November 2011
PU
: Saksi Said?
Saksi (AHS)
: Tidak.
PU
: BB 460, saksi Sri Tahu? Ini marketing expense?
Saksi (SW)
: (Keterangan saksi tidak jelas karena tidak menggunakan mic)
PU
: (Perkataan PU tidak jelas) Saksi Ricky tahu?
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Saksi Said?
Saksi (AHS)
: Tidak tahu.
PU
: BB 461, saksi Sri?
Saksi (SW)
: Iya.
PU
: Saksi Ricky?
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Saksi Said?
Saksi (AHS)
: Tahu Pak.
PU
: Kemudian BB 462, saksi Sri?
Saksi (SW)
: Iya.
PU
: Saksi Ricky?
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Saksi Said?
Saksi (AHS)
: Tidak tahu.
PU
: BB 463, masih voucer benvenen saksi Sri tahu?
Saksi (SW)
: Iya.
PU
: Saksi Ricky?
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Saksi Said?
Saksi (AHS)
: Tidak tahu.
MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 1 November 2011
PU
: Kemudian BB 464, saksi Sri?
Saksi (SW)
: Iya.
PU
: Saksi Ricky?
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Saksi Said?
Saksi (AHS)
: Tidak tahu.
PU
: Kemudian BB 465, saksi Sri?
Saksi (SW)
: Iya.
PU
: Saksi Ricky?
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Saksi Said?
Saksi (AHS)
: Tidak tahu.
PU
: BB 466, saksi Sri?
Saksi (SW)
: Iya.
PU
: Saksi Ricky?
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Saksi Said?
Saksi (AHS)
: Tidak tahu.
PU
: BB 468, saksi Sri?
Saksi (SW)
: Iya.
PU
: Saksi Ricky?
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Saksi Said?
Saksi (AHS)
: Tidak tahu.
PU
: BB 469, saksi Sri?
Saksi (SW)
: Iya.
MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 1 November 2011
PU
: Saksi Ricky?
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Saksi Said?
Saksi (AHS)
: Tahu
PU
: BB 470, saksi Sri?
Saksi (SW)
: Iya.
PU
: Saksi Ricky?
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Saksi Said?
Saksi (AHS)
: Tidak tahu.
PU
:
Saksi (SW)
: Iya.
PU
: Saksi Ricky?
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Saksi Said?
Saksi (AHS)
: Tidak tahu.
PU
: BB 472, saksi Sri?
Saksi (SW)
: Iya.
PU
: Saksi Ricky?
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Saksi Said?
Saksi (AHS)
: Tahu.
PU
: BB 473, saksi Sri?
Saksi (SW)
: Iya.
PU
: Saksi Ricky?
Saksi (RSB)
: Iya.
BB 471, saksi Sri?
MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 1 November 2011
PU
: Saksi Said?
Saksi (AHS)
: Tahu.
PU
: BB 474, saksi Sri?
Saksi (SW)
: Iya.
PU
: Saksi Ricky?
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Saksi Said?
Saksi (AHS)
: Tahu.
PU
: BB 475, saksi Sri?
Saksi (SW)
: Iya.
PU
: Saksi Ricky?
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Saksi Said?
Saksi (AHS)
: Tidak tahu Pak.
PU
: BB 476, saksi Sri?
Saksi (SW)
: Tidak tahu
PU
: (Suara PU tidak jelas) Saksi Ricky?
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Saksi Said?
Saksi (AHS)
: (Keterangan saksi tidak jelas karena tidak menggunakan mic)
PU
: BB 477, saksi Sri?
Saksi (SW)
: Tidak tahu.
PU
: Saksi Ricky?
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Saksi Said?
Saksi (AHS)
: (Keterangan saksi tidak jelas karena tidak menggunakan mic)
MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 1 November 2011
PU
: BB 478, saksi Sri?
Saksi (SW)
: Tidak.
PU
: Saksi Ricky?
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Saksi Said?
Saksi (AHS)
: Tidak tahu.
PU
: BB 387 audit Pay roll, saksi Sri tahu?
Saksi (SW)
: (Keterangan saksi tidak jelas karena tidak menggunakan mic)
PU
: Saksi Ricky tahu? Ini tadi yang di..anda tahu ya? (suara PU tidak jelas).
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Saksi Said?
Saksi (AHS)
: Tidak tahu.
PU
: Ntar Pak ada lagi Pak, 2. BB 499 ya ledger ini, saksi Sri tahu?
Saksi (SW)
: Tidak.
PU
: Saksi Ricky?
Saksi (RSB)
: Tidak.
PU
: Saksi Said?
Saksi (AHS)
: Tidak tahu.
PU
: Tapi yang Rp. 212.500.000 jt tahu ini ya?
Saksi (AHS)
: (Keterangan saksi tidak jelas karena tidak menggunakan mic)
PU
: 477 juga, saksi Ricky tahu? ledger juga, ada penilaian nilai.
Saksi (RSB)
: Iya.
PU
: Cukup Yang Mulia.
Hakim Ketua
: Jadi terhadap keterangan saksi ini bagaimana saudara terdakwa? Sudah tidak tahu menahu lah ya.
Terdakwa
: Tidak ada pertanyaan.
Hakim Ketua
: Tanggapannya bagaimana? MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 1 November 2011
Terdakwa
: Tanggapan kami berikan dalam pembelaan.
Hakim Ketua
: Tanggapan kami berikan pada pembelaan ya. Ada yang mau saudara sampaikan lagi.
Terdakwa
: Tidak.
Hakim Ketua
: Silahkan meninggalkan ruang sidang. Masih ada berapa saksi?
PU
: 5
Hakim Ketua
: 5 lagi ya.
PU
: Saksi ada (dipotong oleh Hakim Ketua).
Hakim Ketua
: Sebentar kita scors sampai jam 1. Sampai selesai sholat. (palu diketuk)
MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 1 November 2011