SAFE: Stop Wearing Fake Braces “Kawat gigi aman, gigi sehat”
Dibuat oleh:
Denny Arista 12140110004 Cynthia R. Tanidi 12140110095 Sarah Devina 12140110101 Dea Aviani 12140110102 Evelyn Faustina 12140110103
1.
2.
Kawat gigi atau behel merupakan jenis perawatan ortodonti atau pengobatan yang bertujuan memperbaiki letak gigi yang kurang beraturan. Akan tetapi, fungsi kawat gigi mengalami perubahan dari kesehatan menjadi estetika. Namun, banyak masyarakat Indonesia yang mengutamakan kecantikan tanpa menghiraukan kesehatan gigi dan mulut mereka, sehingga banyak dari antara mereka menggunakan kawat gigi palsu yang mengancam kesehatan mulut dan gigi mereka. Mereka dapat membeli kawat gigi palsu secara bebas melalui online, yang dapat dipasangkan sendiri atau dengan menggunakan jasa tukang gigi di pinggir jalan tanpa mengikuti aturan medis.
Tentang PDGI
Executive Summary
Oleh sebab itu, penyelenggaraan kampanye SAFE (Stop WeAring Fake BracEs): “Kawat gigi aman, gigi sehat” bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya penggunaan kawat gigi palsu bagi kesehatan gigi dan mulut. Kampanye ini akan berlangsung selama tiga bulan, dengan menggunakan strategi komunikasi SAFE (Search, educAte, and inFluencE). Adapun pesan kunci yang kami gunakan, yaitu: BAHAYA PENGGUNAAN KAWAT GIGI PALSU yang dapat memicu tumbuhnya bakteri di mulut dan rusaknya posisi gigi yang semakin berantakan. Melalui program yang kami rancang, diperkiraan kampanye kesehatan ini akan memerlukan dana sebesar Rp 125.000.000,00.
Profile
PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) merupakan satu-satunya organisasi profesi yang menghimpun dokter gigi di Indonesia yang didirikan di Bandung pada tanggal 22 Januari 1950. Pengurus Besar PDGI berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia. Saat ini PDGI telah memiliki 18 Pengurus Wilayah di tingkat Provinsi dan 243 Pengurus cabang ditingkat kabupaten/kota ditambah 2 calon cabang PDGI yang baru. Berdasarkan pendataan dari Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), jumlah dokter gigi yang telah melakukan registrasi ulang Surat Tanda Registrasi (STR) sampai dengan 1 Maret 2015 mencapai kurang lebih 18.000 orang ditambah sekitar kurang lebih 8.000 dokter gigi yang baru lulus
VISI Menjadi satu-satunya organisasi profesi dokter gigi yang profesional dan berwibawa.
MISI Menjalin kerjasama yang harmonis dengan pemangku kepentingan dalam upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut. Memperkuat tata kelola organisasi dengan memberdayakan struktur yang ada. Memajukan ilmu kedokteran gigi melalui penyempurnaan sistem pendidikan kedokteran gigi, P3KGB, dan penelitian. Membina profesionalisme, memberikan perlindungan hukum, dan meningkatkan kesejahteraan anggota. Sumber: http://pbpdgi.or.id/
3.
4.
Background
Di Indonesia, kalangan remaja tengah mengalami tren penggunaan behel atau kawat gigi sebagai bagian dari gaya hidup. Dilansir dari halaman situs Liputan6, remaja Asia mengakui bahwa penggunaan kawat gigi dapat menunjukan tanda kekayaan,status dan gaya (sumber: http://health.liputan6.com/). Hal ini diyakini telah berlangsung cukup lama. Di Indonesia sendiri, penggunaan kawat gigi untuk merapikan posisi gigi sudah berlangsung sejak tahun 80-an. Dari aspek kesehatan, penyakit gigi dan mulut termasuk dalam 10 besar penyakit yang paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat Indonesia (Depkes:2008). Temuan tersebut diperkuat dengan hasil Riset Dasar Kesehatan yang menyatakan bahwa sekitar 25,9% penduduk Indonesia mengalami permasalahan gigi dan mulut. Masalah maloklusi atau kelainan bentuk rahang dan susunan gigi memang cukup mengganggu beberapa orang. Untuk menangani masalah tersebut, orang-orang perlu menggunakan kawat gigi untuk membentuk posisi gigi sempurna. Dahulu, biaya pemasangan kawat gigi menjadi kendala karena sangatlah mahal. Namun, saat ini biaya tidak lagi menjadi kendala bagi orangorang yang ingin menggunakan kawat gigi karena penjualan kawat gigi ini dijual secara mudah, baik melalui offline maupun online. Kawat gigi yang awalnya sangat dihindari oleh para remaja karena menunjukkan bentuk gigi yang berantakan, sekarang sudah menjadi sesuatu yang dicari. Menurut salah satu dokter gigi yang berpengalaman-Drg. Alexander M.D., fungsi awal kawat gigi yang dilihat untuk memperbaiki posisi gigi menjadi alasan kedua karena alasan pertama bagi sejumlah orang saat ini adalah sebagai aksesoris
Fact Sheet penambah gaya. Dari alasan tersebut dapat terlihat bahwa sekarang ini penggunaan kawat gigi kini tak lagi memiliki fungsi sebagai upaya untuk meratakan gigi saja. Masalah baru kemudian muncul karena sekarang kawat gigi palsu telah beredar bebas secara mudah dengan harga miring yang dipasarkan oleh para penjual yang kurang bertanggung jawab. Pemasangan kawat gigi yang seharusnya dilakukan oleh seorang orthodontist merupakan sebuah pekerjaan yang sulit dan membutuhkan keahlian khusus. Bagi pembeli kawat gigi palsu, behel tersebut dapat dipasangkan ke tukang gigi yang mudah ditemui di jalan-jalan tanpa dilakukan menurut aturan medis yang seharusnya. Para pengguna kawat gigi palsu ini hanya mengutamakan tren dan fashion. Padahal, orang yang menggunakan kawat gigi memerlukan perawatan khusus, seperti cara menyikat gigi dengan behel, pembersihan gigi secara berkala, bahkan pemeriksaan secara rutin ke dokter gigi. Pemasangan kawat gigi yang asal pada gigi justru dapat menyebabkan posisi gigi yang semakin berantakan. Kawat gigi yang menempel pada gigi juga akan memudahkan sisa makanan menyangkut pada kawat gigi. Hal ini mendukung tumbuhnya bakteri di dalam mulut yang dapat berakibat munculnya penyakit mulut. Dari latar belakang tersebut, maka kami ingin mengangkat isu bahaya penggunaan behel palsu di kalangan remaja. Dengan target masyarakat Jabodetabek pada khususnya, kami menyusun strategi komunikasi SAFE yang diharapkan dapat membangun kesadaran terhadap bahaya penggunaan kawat gigi palsu.
• Penyakit gigi dan mulut termasuk dalam 10 besar penyakit yang paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat Indonesia (Depkes:2008). • Hasil Riset Dasar Kesehatan menyatakan bahwa sekitar 25,9% penduduk Indonesia mengalami permasalahan gigi. • Menurut Oddity Central, remaja di Asia menganggap pemakaian kawat gigi sebagai tanda kekayaan, status, dan gaya. • Kawat gigi asli saja bisa berisiko seperti kerusakan dekalsifikasi, gigi dan mulut terluka, dan memerlukan control sesuai anjuran dokter. • Pemasangan kawat gigi palsu di tukang gigi dapat berbahaya dikarenakan : - Tidak ada jaminan kualitas bahannya. Bila terbuat dari logam, maka jenis logam yang digunakan untuk behel tersebut tidak jelas. Behel tersebut akan masuk ke dalam mulut, sehingga setiap waktu Anda harus mengulum logam tersebut. - Strelisasi pemasangan yang tidak terjamin. - Standar pemasangan yang tidak sesuai. • Kawat gigi palsu dapat menyebakan berbagai penyakit seperti ulkus, infeksi, alergi, karang gigi, iritasi, penyakit gusi, dan lain-lain... • Tukang gigi atau ahli gigi seharusnya melakukan tindakan yang sesuai dengan prosedur pada awalnya, yakni hanya membuat gigi bukan melakukan tindakan selayaknya profesi seorang dokter gigi, seperti perawatan ortodenti (kawat gigi), pencabutan, penambalan gigi dan pembuatan gigi porselen. (sumber: http://visualjalanan.org/web/ahli-gigi-tukang-gigi-dan-dokter-gigi/) • Masyarakat masih lebih memilih datang ke ahli gigi
daripada ke dokter gigi untuk mengatasi masalah gigi, dikarenakan oleh beberapa factor diantaranya adalah faktor harga, kualitas gigi tiruan yang sama (kendati nilai resikonya tidak diketahui), keprofesionalan kerja, pendekatan masyarakat dan ketakutan lain yang dirasakan oleh masyarakat. (sumber: http://visualjalanan.org/web/ahli-gigi-tukang-gigi-dan-dokter-gigi/) • Rata-rata yang datang ke dokter gigi adalah masyarakat menengah ke atas. Sedangkan, masyarakat yang bertaraf ekonomi menengah ke bawah, solusi yang dapat diandalkan adalah ahli gigi. • Menurut versi dokter gigi, masyarakat telah ditipu oleh ahli gigi karena ahli gigi tidak memiliki keilmuan yang dapat dibuktikan dengan ijazah maupun seritfikat. • Pemakaian behel harus sesuai dengan aturan medis dan dilakukan dengan spesialis gigi ortodontis. • Behel palsu terbuat dari bahan dengan kualitas berbanding terbalik dengan kualitas behel asli.
Salah satu akibat penggunaan kawat gigi palsu, yaitu maloklusi
5.
Situation Analysis Kawat gigi atau behel merupakan jenis perawatan ortodonti atau pengobatan yang bertujuan memperbaiki letak gigi yang tidak beraturan (maloklusi). Pemakaian kawat gigi membutuhkan banyak perawatan rutin dan sesuai dengan anjuran dokter gigi. Situasi saat ini, sebagian remaja Indonesia mengalami perubahan pandangan terhadap behel, dari kesehatan menjadi estetika.
6.
TOWS Analysis Threat:
Opportunity:
Serangan-serangan dari pihak-pihak yang menawarkan jasa pemasangan kawat gigi palsu atau yang tidak sesuai dengan metode kedokteran (kelompok penekan seperti Persatuan Tukang Gigi Indonesia).
Banyaknya masyarakat yang menggunakan kawat gigi palsu atau menggunakannya dengan metode yang tidak sesuai dengan metode kedokteran.
Tidak adanya regulasi mengenai pemasangan kawat gigi palsu.
Ketidaktahuan masyarakat akan bahayanya penggunaan kawat gigi palsu atau menggunakanya dengan metode yang tidak sesuai dapat mengancam kesehatan. Belum adanya kampanye mengenai bahayanya pemasangan kawat gigi palsu.
Weakness:
Strength:
Isu kesehatan mulut seringkali tidak dihiraukan karena dianggap tidak terlalu mengancam kesehatan.
Penggunaan third party endorsement yang dapat secara cepat dan efektif mempengaruhi opini masyarakat. Menggunakan penyebaran informasi secara online yang tidak terlalu membutuhkan banyak dana, karena khalayak sasaran merupakan social media active.
Praktik tukang gigi marak ditemukan di jalanan-jalanan
7.
8.
Problem
Target Audience
Maraknya penjualan behel palsu secara mudah dan murah mendorong remaja masa kini menggunakan behel dengan mengesampingkan kebutuhan utama.
Key Message
BAHAYA PENGGUNAAN BEHEL PALSU yang dapat memicu tumbuhnya bakteri di mulut dan rusaknya posisi gigi yang semakin berantakan.
Tagline
Untuk kampanye SAFE (Stop WeAring Fake BracEs), kami mengusung tagline: “Kawat gigi aman, gigi sehat”
Karakteristik Gaya hidup Geografi Status ekonomi Demografi Profesi
: Social Person, mainstream, suka pamer, gemar mengikuti idolanya. : Aktif di sosial media. : JABODETABEK : B-C : Pria dan Wanita 13 tahun-25 tahun : Pelajar SMP sampai SMA, mahasiswa, karyawan
Profile Audience
Amalia Juliana (16 tahun) Siswi SMP Negeri 3 Bekasi
Koko Joseph (20 tahun) Univ. Tarumanegara
Nico Toriri G. (19 tahun) Univ. Tarumanegara
Syarah (22 tahun) Karyawati Bekasi
9.
10.
Objective SAFE
Long-Term Identity and Positioning
Kami memposisikan kampanye SAFE sebagai sebuah gerakan untuk peduli pada kesehatan mulut dan gigi, khususnya pada penggunaan kawat gigi/behel. Kampanye ini hanya akan disebarluaskan melalui media sosial yang diharapkan dapat menjadi viral. Kampanye ini merupakan sebuah ajakan untuk membangun kesadaran pada masyarakat Indonesia agar fungsi dari penggunaan kawat gigi/behel tidak disalahgunakan, yaitu untuk memperbaiki posisi gigi bukan memberikan prestis/gaya.
SAFE: Search, educAte, and inFluencE SEARCH
Tujuannya supaya banyak orang mencari dan memperoleh informasi mengenai bahaya kawat gigi palsu.
EDUCATE
Tujuannya untuk mengedukasi khalayak sasaran bahwa penggunaan behel palsu membahayakan kesehatan dan gigi.
INFLUENCE
Tujuannya untuk mempengaruhi presepsi khalayak sasaran.
Gambar di samping adalah satu contoh poster yang dapat digunakan. Poster ini menjelaskan bahwa kuman atau bakteri dapat dengan mudah tumbuh di dalam mulut. Terlebih lagi bila kawat gigi palsu digunakan.
11.
Communication
Communication
Strategy
Strategy
SEARCH STRATEGY Membiarkan khalayak sasaran untuk mencari tahu dampak penggunaan kawat gigi palsu
EDUCATE TACTIC Menggunakan SEO (Search Engine Optimization)
OUTCOME
Khalayak sasaran mengetahui kampanye SAFE secara umum, Perkembangan zaman membuat tentang bahaya penggunaan perilaku manusia menyukai se- kawat gigi palsu yang dapat menggala sesuatu yang serba instan. ganggu kesehatan mulut dan gigi. Cenderung perilaku manusia sekarang mencari informasi secara online. Maka dari itu dalam kampanye SAFE kita memanfaatkan SEO untuk membuat target audience dapat dengan mudah memperoleh informasi mengenai bahaya menggunakan kawat gigi palsu dan artikel kesehatan gigi. Contohnya: setiap orang mencari keyword tentang kawat gigi, dan ketika mereka mengetik di search engine maka artikel kita akan muncul di halaman pertama dan paling atas, sehingga mereka dengan mudah mendapat informasi. Dan artikel yang kita buat dapat tersambung ke Facebook dan Twitter.
STRATEGY
TACTIC
Menggunaakan scare Poster, visual ads, factor video (iklan layanan Banyak isu kesehatan yang telah digaungkan selama ini mampu masyarakat) menarik perhatian masyarakat Indonesia. Isu-isu yang terus diekspos oleh media tradisional maupun media baru mampu membendung perhatian dan berbagai macam persepsi di benak masyarakat. Apalagi, dengan fakta-fakta “menyeramkan” mengenai penyakit. Dengan scare factor ini, kampanye “SAFE” akan ditampilkan dalam bentuk visual maupun audio-visual berbagai dampak negatif dari penggunaan kawat gigi palsu yang tidak baik untuk kesehatan gigi dan mulut. Scare factor ini digunakan agar masyarakat, terutama khalayak sasaran “merasa takut” akan berbagai dampak negatif penggunaan kawat gigi palsu dan bisa lebih memperhatikan kesehatan gigi dan mulut daripada hanya mementingkan “penampilan” semata. Pada akhirnya, dengan scare factor yang melekat pada benak target sasaran, mampu memberikan pemahaman dan penerangan kepada mereka.
Contoh konten visual ad yang akan dibuat:
Untuk poster, visual ads, dan video akan berisi konten materi berupa fakta-fakta seputar dampak negative dari menggunakan kawat gigi palsu. Selain itu, akan ditampilkan juga melalui poster, visual ads dan video mengenai perbandingan antara menggunakan kawat gigi asli dengan kawat gigi palsu.
OUTCOME Khalayak sasaran teredukasi mengenai bahaya penggunaan kawat gigi palsu.
Communication
Communication
Strategy
Strategy
INFLUENCE STRATEGY Third party endorsement
Tidak dipungkiri, kekuatan word of mouth dan opini-opini dari orang yang berpengaruh di masyarakat akan memengaruhi persepsi publik. Opinion leader yang memiliki kredibilitas, banyak diikuti dan menjadi sorotan publik karena mereka memiliki pengaruh yang cukup besar di masyarakat. Melalui strategi ini, pesan kampanye “SAFE” dapat tersampaikan ke khalayak sasaran. Dengan menentukan orang yang berpengaruh di dunia maya, maka akan membantu mengubah persepsi target sasaran untuk lebih menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan tidak menggunakan kawat gigi palsu yang berisiko buruk. Dengan dukungan dari pihak ketiga, akan membuat khalayak sasaran memiliki pemahaman dan penerangan agar tidak sembarangan menggunakan kawat gigi hanya untuk gaya dan penampilan.
TACTIC Membuat Account Media Sosial
Kita akan membuat account media sosial dan kita akan melakukan kerjasama dengan beberapa account di Instagram yang memiliki pengaruh sangat kuat yaitu @dagelan, @infia_health dan @ngakakkocak. Kita kan bersama-sama membuat meme mengenai bahaya memakai gawat gigi palsu dan menyebarkannya di sosial media. Berikut adalah contoh konten meme yang akan dibuat:
Celeb tweet dan celebgram
Penggunaan media sosial seperti Twitter dan Instagram kian marak dalam kehidupan masyrakat sekarang ini. Berbagai macam hal dapat dishare melalui media sosial ini. Kehadiran media sosial ini juga memunculkan opinion leader di dunia maya. Banyak akunakun di Twitter dan Instagram yang banyak memiliki banyak follower Tak sedikit dari pengguna dunia maya menjadikan beberapa akun/orang yang “eksis” tersebut menjadi acuan informasi, referensi, bahkan gaya hidup mereka. Dengan taktik ini, beberapa opinion leader di Twitter dan Instgram yang memiliki pengaruh besar akan di-endorse untuk membuat posting yang viral mengenai hal-hal negatif penggunaan kawat gigi palsu yang kini nge-tren tetapi justru membahayakan kesehatan gigi dan mulut. Ketika sudah menjadi viral, maka akan terbangun kesadaran khalayak sasaran untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Berikut adalah nama-nama artis Marlo Ernesto dan Chandra Aurelia Hermansyah dan opinion leader yang akan men- Liow jadi partner dalam kampanye ini: Raditya Dika
Seorang Blogger dan juga Celeb tweet yang memiliki fans dari berbagai kalangan anak muda. Berdasarkan survey yang telah dilakukan oleh google. Blogger Indonesia yang memiliki pengaruh yang cukup besar adalah Raditya DIka, sehingga dia memiliki potensi untuk merubah presepsi pasang behel untuk gaya-gayaan menjadi fungsi behel sesungguhnya
Mereka adalah selebritis instagram dengan jumlah followers terbanyak, selain seleb instgram mereka juga adalah youtubers. Banyak orang-orang pengguna sosialmedia menanti-natikan video-video mereka. Sehingga kami mengajak mereka sebagai partner kami, melalui ide kreatif mereka mengenai bahaya memakai kawat gigi palsu yang dituangkan dalam video dapat menjadi perbincangan di dunia maya dan menarik perhatian public.
OUTCOME
Aurel adalah sosok remaja telah beranjak dewasa, beberapa waktu lu keberadaannya sempat membuat heboh dunia maya karena perubahan fisik semakin cantik. Maka dari itu, kami akan melakukan kerjasama dengan dia untuk mengetwit tentang pengalaman dia menggunakan kawat gigi, dan mengajak para pengguna twitter untuk berdiskusi mengenai pengalaman para pengguna twotter menggunakan kawat gigi palsu
Mempengaruhi persepsi dan meningkatkan kesadaran halayak sasaran
12.
13.
Timeline
KEGIATAN POSTER / VISUAL AD
Posting Plan
September I
II
III
Oktober IV
I
II
III
November IV
I
II
III
BULAN I Minggu ke-1
POSTING PLAN Membuat artikel di media sosial mengenai 1. informasi fungsi kawat gigi 2. cara merawat gigi saat proses pemakain kawat gigi 3. trend kawat gigi
Minggu ke-2
Membuat artikel di berbagai media sosial mengenai; 1.Info kawat gigi asli vs kawat gigi palsu 2.Informasi bahaya penggunaan kawat gigi palsu
Minggu ke-3 dan 4
Membuat fanpage di facebook yang bernama SAFE. Dimana fanpage ini berfungsi menyediakan layanan question and answer bagi para pengguna media sosial yang tertarik untuk memasang kawat gigi. Selain itu juga diisi informasi mengenai kawat gigi yang aman dan sehat untuk gigi dan mulut.
IV
VIDEO
14.
Posting Plan BULAN II Minggu ke-1
Budgeting
POSTING PLAN Para third-party (Aurel Hermansyah) mulai menaikan trend kawat gigi, lalu mulai memberikan testimoni mengenai pengalaman dia selama menggunakan kawat gigi, apa saja yang harus diperhatikan, dengan menggunakan #berbagipengalaman. Nah dari hastag ini, mulai menaikan interaksi agar para pengguna sosial berbagi pengalaman mereka selama memakai kawat gigi, mulai dari suka duka, cara perawatan, dsb. Celebtwit melalui akun media sosial nya membahas trend kawat gigi dan bahaya kawat gigi palsu untuk kesehatan gigi dan mulut
Minggu ke-2 sampai dengan 4
Posting di instagram informasi-informasi mengenai kesehatan gigi dan mulut, termasuk tentang kawat gigi asli dan palsu. Celebgram mulai posting video-video mengenai bahaya kawat gigi palsu. Blast informasi mengenai dampak negatif penggunaan kawat gigi palsu di semua media sosial.
BULAN III Minggu ke-1 sampai dengan 4
POSTING PLAN Share informasi mengenai kawat gigi palsu membawa korban jiwa/dapat menyebabkan dampak yang paling menyeramkan yaitu kematian. Share fakta-fakta dampak negatif kawat gigi palsu. Share fakta orang meninggal karena kawat gigi palsu
Pembuatan dan pengeditan video dan poster Rp 25.000.000 Endorsement celebrity Rp 100.000.000
TOTAL estimasi budget Rp 125.000.000
15.
Success Indicator Kampanye SAFE: “Kawat gigi aman, Gigi sehat” menggunakan media sosial sebagai sarana utama penyebaran informasi. Maka dari itu, indikator kesuksesan dapat dilihat melalui: Jumlah likes dan comment: menunjukkan adanya public engagement dan partisipasi dalam kampanye ini. Jumlah share atau repost oleh khalayak sasaran: menunjukkan minat khalayak sasaran akan kampanye ini yang mulai terbangun. Menilai sentimen komen yang diberikan pada setiap post.
Thank You!