Group. Jawa Waktu Ibu Fanny beritahu pada kami tentang Proyek untuk Bahasa Indonesia 2, saya sudah tertarik. Sebenarnya saya mau ikut kelompok Pulau Sumatra karena rapatnya adalah setiap hari Rabu jam 2 siang dan saya tidak bisa ikut kelompok yang lain. Tetapi, waktu saya mau mendaftar, kelompok itu sudah penuh. Wah, sayang sekali! Jadi, saya mengirim e-mail untuk Ibu tentang masalah saya. Ibu bilang, „Jangan kwatir. Ada mahasiswa yang lain juga ada masalah. Bagaimana kalau Anda mengikuti Pulau Jawa? Saya akan pindah waktu rapatnya pada jam 4 sore setiap hari Senin. Apa anda bebas waktu itu?‟ Sesudah membaca email itu, saya memutuskan mengikuti kelompok Pulau Jawa. Waktu rapat pertama, saya sukarela menjadi pemimpin kelompok. Saya kira itu sulit sekali, tapi ternyata itu lumayan gampang karena anggota kelompok saya rajin sekali! Habis itu, kami mendiskusi tentang Pulau Jawa dan apa yang ma kami pentaskan. Pada mulainya, kami mau mempresentasikan sejarah, cara hidup, makanan-makanan dan musik. Tetapi itu memang bosan. Jadi, sesudah berdiskusikan, kami memutuskan mementaskan tentang benda-benda yang unik tentang Jawa. Sesudah diskusi, kami memutuskan mementas pertunjukan kecil tentang „Nyi Roro Kidul‟. Itu legenda dari Jawa. Menarik sekali, lho. Lagipula, kami menukar legenda itu dan menambah benda yang lain bagaikan makanan unik (darah kobra, jari kaki monyet goreng), pesta pernikahan Sunda dan seterusnya. Kami jadi menulis skrip untuk pertunjukan kecil itu. Wah, sulit sekali ya? Karena pertama, kami harus menulis skrip dalam Bahasa Inggris. Sesudah menyunting, kami harus menterjemahkan skrip itu ke dalam Bahasa Indonesia dan lalu, harus menterjemahkan lagi. Syukurlah ada Ibu Fanny yang menolong kami. Dia mengoreksi skrip kami supaya itu lebih bagus. Waktu kami memulai berlatih, saya berperan sebagai Ratu. Itu lucu sekali karena saya harus memakai pakaian wanita dan suara saya harus ditinggikan. Setiap kami berlatih, saya harus mencegah saya ketawa dan saya harus menukar kostum beberapa kali. Untunglah ada Ibu Fanny menyediakan kostum untuk kami dan dia meminjamkan kostumnya dia sendiri. Untuk pementaskan itu, kami memakai pakaian tradisional Indonesia. Misalnya saya memakai pakaian pernikahan tradisional Jawa untuk „pernikahan‟ di pertunjukan itu, ada teman saya memakai batik atau kebaya. Saya kira itu menarik sekali karena kami bisa melihat banyak pakaian tradisional Indonesia. Sesudah berlatih beberapa kali, kami sudah siap untuk malam proyek. Sebelum malam proyek memulai, Ibu Yohanna menolong saya memakai rambut palsu dan menambah bunga-bunga. Habis itu, teman saya bilang saya mirip seperti wanita yang cantik. Wah, saya tidak tahu kalau itu bagus atau tidak. Waktu semua sudah siap, acara mulai.
Presentasi kelompok yang lain juga bagus dan menarik. Ada pertunjukan kecil yang lucu juga tetapi saya kira presentasi kelompok kami adalah lebih hebat Kalau dibandingkan dengan kelompok yang lain. Pertunjukan kami lebih lucu, ada banyak dekorasi panggung dan kostum. Kami benar-benar menyiapkan, lho. Di acara juga ada kakak Bahasa Indonesia 3 memperkenalan tentang kursus itu. Mereka bercerita tentang apa yang dibuat di BI3 dan mengapa kami harus mengambil kursus itu. Sekarang, saya masih tidak tahu kalau saya mau mengambil BI3 tetapi saya tertarik. Sesudah presentasi yang lain, kami pergi ke luar kamar seminar untuk makan malam! Makanannya enak sekali! Ada gado-gado, mee soto, hantaran dan es teler. Sebab mengambil gado-gado, saya meyadari kami sudah belajar untuk itu! Saya ingat BI1. Kami belajar untuk makanan khas Indonesia – gado-gado! Tetapi saya lebih suka mee soto. Supnya enak sekali. Ibu Fanny juga memesan hantaran untuk malam proyek. Hantaran itu kami juga sudah belajar dalam BI2. Isinya ada gunung nasi kuning, ayam, udang dan sosis. Ibu Fanny bilang hantaran itu biasanya dipesan untuk kesempatan istimewa. Karena malam proyek itu istimewa sekali, ibu memesan hantaran itu. Memang hebat ya? Untuk makanan penutup, saya makan es teler. Saya suka es teler karena itu manis sekali. Waktu makan itu, saya ingat restoran Indonesia di Orchard namanya EsTeler77. Saya sudah mencoba makan di sana karena saya ada teman dari Indonesia. Sewaktu malam proyek, kami juga ada tamu dari PINUS – kelompok mahasiswa NUS dari Indonesia. Kami bercakap-cakap dengan mereka untuk Indonesia dan kehidupan di Singapura. Saya senang sekali karena ada tamu yang kenal teman Indonesia saya! Saya juga bisa berlatih bercakap-cakap dalam Bahasa Indonesia dengan mereka. Pengalaman Proyek BI2 saya hebat sekali. Saya boleh belajar lebih banyak untuk Indonesia dan saya bisa menyukai juga! Pengalaman itu memang bermanfaat.
Rosales Roman Lester Esplana
Tanggal empat belas bulan Oktober merupakan hari yang penting. Sebulan sebelum hari yang penting itu, mahasiswa-mahasiswa di kelompok proyek saya sudah memulaikan persiapan untuk proyek kami. Kami dari kelompok Jawa. Para mahasiswa diperkenankan untuk bertemu dengan guru pembimbing dan kami harus berkonsultasi dengan Ibu Fanny sebelum kami memulaikan tugas ini. Waktu itu kami mendiskusikan beberapa persoalan, seperti mau memilih siapa sebagai ketua dan tanggal pertemuan berikut. Akhirnya, kami memilih Roman sebagai ketua kelompok kami dan kami setuju untuk bertemu seminggu sekali sampai malam untuk menyelesaikan proyek kami. Terus, setelah pertemuan pertama, kami berpikir cara melakonkan di presentasi. Habis itu, kami mendiskusikan legenda yang kami mau pilih untuk presentasi. Akhirnya, kami memilih legenda „Nyi Roro Kidul‟. Berikut adalah pembagian tokoh, Roman memerankan Ratu, Joon Kiat sebagai Raja Jawa, Cindy sebagai seorang Putri dilahirkan di sebuah istana, Corine, Sarah, Julia dan Wanqi sebagai sekelompok pembantu dan wanita yang ada di istana. Saya melakonkan sebagai seorang abdi dan saya juga yang akan menceritakan legenda ini kepada para penonton. Tiga minggu sebelum malam presentasi, kami bertemu pada setiap hari senin untuk latihan. Waktu itu Ibu Fanny menyiapkan kostum untuk semua aktor di kelompok Jawa. Rupa-rupanya, naskah kami ada banyak kesalahan! Untunglah kami ada Ibu Fanny yang menolong membetulkan naskah kami, kalau tidak, presentasi kami bakal menjadi keadaan yang memalukan. Sesudah menyiapkan kostum, kami berlatih beberapa kali karena kami mau mempersembahkan skit yang sempurna dan lucu kepada penonton kami. Lalu, waktu untuk presentasi tiba, kami melakonkan karakter kami bersungguh-sunggung dan reaksi dari penonton bagus sekali. Saya juga ingat Ibu Luci bilang bhawa “skit kelompok Jawa lucu sekali”. Dan tentu saja, setalah presentasi, semua orang akan pergi makan malam. Makan malam sudah dipesan oleh guru kami dan mahasiswa dari BI dua bisa berbicara dengan mahasiswa Indonesia di NUS. Ini kesempatan yang bagus untuk kami yang sedang mempelajari BI. Saya juga ingat ada seorang gadis bernama Dinda, dia menjawab „udah‟ waktu Ibu Fanny bertanya „anda sudah makan?‟ Saya mengerti kata „udah‟ maksudnya sama dengan kata „sudah‟ hanya „udah‟ dipakai oleh orang Indonesia di pembicaraannya. Informasi seperti ini tidak bisa diajar di kuliah. Saya harus berkenalan lebih dengan teman-teman dari Indonesia, karena mereka bisa membantu saya memperbaiki penggunaan Bahasa Indonesia saya. Saya juga percaya bahwa itu bisa membantu saya berhasil di studi asia tenggara. Akhirnya, saya sungguh-sungguh ingin menyampaikan terima kasih kepada Ibu Fanny dan orangorang di kelompok Jawa karena telah memberikan pengalaman yang berharga pada saya.
Foto ini diambil sebelum presentasi dimulai. Di foto ini merupakan mahasiswa-mahasiswa dan guru kami. Lihat monyet yang ada di dalam, itu saya punya.
Foto ini diambil ketika kami mementaskan “Legenda Nyi Roro Kidul”. Di foto merupakan seorang raja sebelum pernikahannya. Saya adalah orang yang pakai baju berwarna hitam di sebelah kiri.
Foto ini diambil sebelum kami bermulai makan. Di foto merupakan Abram and Dinda, mahasiswa Indonesia yang kuliah di NUS. Mereka ramah sekali, saya sangat suka berbicara dengan mereka. Dan „Tumpeng‟, makanan yang khusus dan enak! Foo Shih Shun
Sekitar tiga miggu yang lalu, kelompok saya menceritakan “Legenda Nyi Roro Kidul” untuk presentasi proyek Bahasa Indonesia. Meskipun presentasi itu pada jam tujuh malam, sejak jam lima sore kami sudah memulai persiapan presentasi. Ada banyak barang dan kostum harus kami pindah dari gedung samping. Selain itu, kami masih harus berlatih skripnya. Sebenarnya beberapa hari sebelum hari presentasi, ada salah satu teman kelompok kehilangan suaranya. Kami sangat khawatir, karena tidak tahu bagaimana caranya kalau dia tidak cepat sembuh. Syukurlah, kebetulan malam presentasi dia lebih sehat, dan suaranya sudah kembali. Kami senang sekali karena kami bisa menceritakan legenda itu bersama lagi. Menurut jadwal, kami adalah kelompok ketiga. Sementara kelompok kedua sedang mempresentasi, hati kami deg-degan. Melihat ini, Ibu berkata, “Jangan khawatir. Semuanya pasti berjalan lancar, kan kalian sudah berlatih banyak kali, ya. Jangan lupa bersenang-senang!” Meskipun kami sudah cek dulu, sebelum pergi ke depan kelas untuk presentasi, kami memeriksa lagi. Tidak ada salahnya kalau kami cek lagi. Siapa tahu ada yang lupa. Terus, selama menceritakan legenda itu, saya mendengar suara tertawa di kamarnya. Kadang-kadang kami memang lupa katanya, tapi meneruskan dengan cepat. Saya kira mereka menertawakan kesalahan kami, tapi tamu kami bilang cerita memang lucu sekali. Habis itu, kami pergi ke luar untuk makan malam. Ibu-Ibunya sudah memasan berbeda makanan khas Indonesia kepada kami. Ada gado-gado, soto ayam, nasi tumpeng dan es teler. Nasi tumpeng itu mirip seperti gunung kunning. Ibu bilang, kalau misalnya ada tetangga baru, pasti ada nasi tumpeng, karena itu menunjukkan sukses. Saya pun mau mendapat sukses, jadi saya mencoba nasi kunning itu. Semua makanan kelihatannya enak sekali. Jadi, piring itu sudah penuh dengan makanan hantaran. Ternyata, saya ingin mencoba semua makanan, tetapi tidak cukup waktu. Lagi pula saya sudah kenyang. Sayang sekali! Seandainya saya bisa memasak, setiap hari saya akan memasak jenis makanan ini. Akhirnya, sesudah selesai, semua orang pulang. Kalau tidak salah, setiap orang senang pada malam itu.
Cindy Lim
Pada 14 Oktober 2010, mahasiswa-mahasiswa dari kelas BI2 berkumpul di ruang seminar untuk proyek malam. Proyek namanya Aneka Nusantara Indah. Sebelum proyek malam, kami terbagi menjadi 4 kelompok. Setiap kelompok harus memperkenalkan sesuatu yang menarik tentang pulau seperti Jawa, Bali, Sulawesi dan Sumatra.
Saya memilih kelompok Jawa. Pada awalnya, saya merasa sedikit kuatir karena saya tidak kenal banyak orang dari kelompok itu. Lagipula, kami harus bertemu berberapa kali sebelum presentasi untuk diskusi dan persiapan. Tetapi, sesudah berberapa pertemuan, saya memang kenal lebih banyak orang dari kelas BI2. Meskipun kami baru saja saling mengenal, kami sudah bisa bicara seperti teman lama. Saya bersyukur untuk teman-teman.
Sesudah berberapa diskusi dengan teman-teman dan Ibu, kami akan mempersiapkan sebuah skit. Pertama, kami mulai mencari informasi yang diperlukan. Terus, kami bertemu di kantin untuk membahas tentang script. Habis itu, kami mulai mempersiapkan acara. Akhirnya, kami menyiapkan props dan mencoba kostum tradisional. Kalau tidak salah, semua persiapkan ini dilakukan dalam waktu satu bulan.
Saya ingat sebelum presentasi, teman saya bilang, jangan kuatir, semua pasti berjalan lancar, kan kami sudah siap. Walaupun presentasi ada penting, kami jangan lupa untuk bersenangsenang supaya kami bisa memiliki proses itu.
Kalau dibandingkan dengan BI1 proyek malam, BI2 proyek malam lebih baik dan menarik karena makanan di BI2 lebih bagus. Kami hanya perlu membayar $10 dan kami harus banyak makanan. Saya senang sekali makanan itu karena saya jarang makan makanan khas Indonesia. Saya dengar tentang makanan Indonesia yang enak seperti tumpeng dari kelas tetapi saya hanya melihatnya untuk pertama kalinya malam itu. Saya paling suka nasi kuning dan gadogado . Selain itu, waktu kami sedang makan, kami juga bercakap-cakap dengan orang Indonesia dari PINUS. Teman-teman baru mengajarkan kami makan dengan saus. Ngomong-ngomong, kami juga kenal seorang teman laki-laki dari BI5. Kalau tidak salah, dia berasal dari Amerika dan ibunya adalah dari Jepang. Kami berpikir bahwa dia ganteng dan hidungnya juga mancung sekali. Lagipula, dia bisa berbahasa Indonesia lancar sekali.
Pengalaman proyek saya yang hebat karena saya bisa belajar hal-hal di luar kelas dan memakai bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan orang lain. Mudah-mudahan saya
akan mengambil kelas BI3
sehingga saya bisa berbicara lebih baik dan kenal lebih banyak teman.
Corine Tng
Pada empat belas Oktober, Kamis, jam enam malam, ini adalah malam presentasi proyek kami. Lokasi malam presentasi proyek di Seminar A/B, tidak sama dengan tempat yang biasa saya bertemu teman grup proyek saya, jadi saya perlu lebih banyak waktu untuk mencari lokasi. Saya melihat ke depan malam ini karena saya dan proyek teman-teman sesudah memasukkan banyak usaha ke dalam proyek kami. Akhirnya kami bisa mempertunjukkan untuk teman-teman kami yang lain. Empat minggu sebelum malam presentasi proyek, kelompok saya harus bertemu setiap minggu pada senin untuk diskusi proyek. Waktu kali pertama, saya ingat Ibu Fanny mengumpulkan dan memperkenalkan kami satu sama lain supaya lebih mudah bekerja bersama-sama. Dia menyuruh kami harus mencari informasi yang khusus yang orang tidak tahu tentang Java. Dia juga memberitahukan jadwal tugas kelompok dengan kami. Kami semua sangat gembira dan memberi banyak saran sehingga proyek kami bisa berhasil. Pertama, kami memutuskan untuk melakukan drama komedi tentang tradisi dan makanan yang tidak biasa atau unik dari Java. Lalu, masing-masing dari kami menulis satu adegan dari script, kemudian pekerjaan kami akan dikompilasi. Habis itu, script kami dikirim ke Ibu Fanny dan dia membantu kami edit tata bahasa kami dan beberapa kosakata. Akhirnya drama komedi kami menjadi lebih baik. Sesudah itu, kelompok saya bertemu
banyak kali untuk latihan. Terus sesudah kami meminta ijin dari Ibu Fanny untuk meminjam kostum tradisional, kami selalu memakai kostum waktu kami berlatih. Tiga hari sebelum malam presentasi proyek ada praktek akhir, kebetulan teman proyek Sarah jatuh sakit. Alhamdulilah dia cepat sembuh pada hari yang sebenarnya. Akhirnya ini adalah malam presentasi proyek. Saya kira paling sulit tentang proyek ini adalah saya harus ingat banyak kata yang baru dan mengatakan kata-kata ini dengan ekspresi. Barangkali karena saya takut malu. Tapi sesudah banyak latihan, saya akhirnya bisa memberi ekspresi lebih baik. Saya senang bahwa meskipun kadang-kadang Ibu Fanny tidak bisa pergi ke praktek kami karena dia di luar negeri, kami masih bisa bekerja sama dengan baik. Sebelum presentasi proyek, kami mulai makan sedikit makanan kecil yang dimasak oleh Ibu Fanny karena kami sudah lapar. Makanan kecil enak sekali. Waktu presentasi mulai, saya memang suka melihat presentasi proyek dari kelompok yang lain, tetapi saya merasa takut waktu menjelang giliran kelompok saya. Saya takut saya akan tiba-tiba lupa kata-kata dalam script. Kemudian kata teman saya, Joon Kiat, “Jangan kuatir, semuanya akan baik-baik saja asal kita menikmati diri kita sendiri.” Mengherankan saya, presentasi kelompok saya menerima tawa yang paling banyak. Saya sangat senang itu berjalan lancar. Sesudah presentasi malam, di luar kamar Seminar ada banyak makanan! Ada tumpeng istimewa, gado-gado, bakso, dan lain lain. Semuanya enak sekali, khususnya tumpeng yang cantik sekali! Foto tumpeng istimewa di bawah. Saya juga melihat tradisi tumpeng yang dipotong yang saya memikir menarik sekali.
Saya juga mulai bercakap-cakap dengan orang dari Indonesia dan mahasiswa dari kuliah Bahasa Indonesia Tiga. Dari proyek ini, saya tahu banyak tradisi yang menarik tentang Bali, Sulawesi, Java dan Sumatera. Saya juga bahagia karena saya sekarang punya banyak teman-teman yang baru! Foto saya dengan mereka ini bawah.
Pengalaman proyek saya memang hebat sekali. Saya pasti memperkenalkan Bahasa Indonesia Dua kepada teman-teman saya. Deng Wanqi *************************
Proyek yang kelompok saya kerjakan berfokus pada Pulau Jawa. Kelompok saya dipimpin Ibu Fanny punya tujuh anggota lain. Nama mereka Sarah, Cindy, Roman, Shih Shun, Julia, Corine dan WanQi. Dalam rapat pertama, Roman dipilih sebagai pemimpin kelompok. Karena posisinya sebagai pemimpin, Roman ditugaskan pekerjaan yang penting. Dia harus mengatur rapat yang berikutnya sekaligus memberitahukan kabar yang baru kepada seluruh kelompok melalui imel. Kami memutuskan untuk melakukan sebuah drama berupa komedi atas nilai hiburannya. Sesudah dipikir-dipikir, kisah Nyi Roro Kidul kami pilih sebagai bahan skit itu. Pada mulanya, teman sekelompok saya membujuk saya supaya berperan sebagai seorang ratu. Dengan segera pipi saya menjadi merah jambu! Mustahil saya akan mengambil peran kaum wanita. Syukurlah, pada akhirnya Roman yang rela berperan sebagai ratu itu. Saya pun pikir, peran itu pasti lebih pantas bagi dia. Untunglah, peran yang saya mendapat adalah seorang raja, sedangkan Cindy mendapat peran seorang putri. Yang tinggal hanya peran-peran yang bukan tokoh kunci. Setiap hari Senin kami berkumpul di kampus untuk berlatih skit itu. Karena latihan itu cukup menyenangkan, lingkungan kami terus dipenuhi tertawa dan ejekan. Tokoh ratu yang diperankan Roman itu sangat lucu dan menimbulkan tertawa. Dia memang pandai berakting. Slide powerpoint yang dibuat Corine pun bagus sekali kualitasnya. Pada akhirnya datanglah malam presentasi yang sudah lama kami tunggu-tunggu. Semua persiapan sudah kami bereskan dengan lancar. Yang ketiga berpresentasi adalah kelompok saya. Dengan gairah yang menyalanyala, kami berusaha mempertunjukkan skit yang sebaik-baiknya. Meskipun terjadi beberapa kali situasi lupa baris, tapi pada akhirnya skit itu masih berjalan cukup lancar. Bisa kelihatan grup yang lain pun mengambil banyak usaha dalam pertunjukan masing-masing. Setelah selesainya semua pertunjukan, kami semua makan malam bersama. Sewaktu makan malam, kami berteman dan bercakap-cakap dengan mahasiswa-mahasiswi yang berasal dari negara Indonesia. Saya pikir, bagus sekali bisa bersosialisasi dengan orang Indonesia karena saya bisa berlatih berkomunikasi dalam bahasa Indonesia. Saya merasa sayang sekali pada saat malam presentasi berakhir dan kami semua harus berpisah. Akan tetapi, seperti yang dikatakan Ibu Fanny, saya bisa mengambil BI3 pada semester depan.
Semester ini, saya ambil kelas Bahasa Indonesia 2 dan kelas kami harus melakukan satu proyek tentang pulau di Indonesia. Saya mau memilih pulau Bali karena saya suka sekali pergi ke Bali untuk liburan, tapi pulau Bali laku sekali. Akibatnya, saya harus memilih palau Jawa.
Lee Joon Kiat ****************************
Kelompok pulau Jawa saya berkumpul setiap Senin dan kami diskusi recana untuk presentasi pada malam proyek. Pertama-tama, saya kurang suka berkumpul untuk proyek ini karena saya harus dating ke universitas pada hari-hari yang tanpa kelas. Tetapi, sesudah kumpul untuk beberapa minggu, saya mulai mengenal teman-teman dari kelompok dan saya senang sekali dengan mereka. Kami diskusi tentang berita menarik dalam pulau Jawa dan siap skit tentang legenda Jawa: Nyi Roro Kidul. Pertama, kami mencari info tentang Jawa dan memiilih legenda favorit kami. Terus, kami mau melakukan skit presentasi. Begini, kami tulis dialog cerita dan setiap orang harus melakukan satu atau lebih karakter. Lalu, kami kumpul untuk latihan drama. Waktu kami latihan drama, kami tidak cukup karakter laki laki. Akibatnya, satu teman laki laki saya harus bertindak seperti karakter perempuan. Lagipula, dia juga harus memakai rok dan kami banyak tertawa. Akhirnya, sesudah banyak latihan, kami siap untuk malam proyek. Waktu malam proyek, semua kelompok pulau Indonesia memakai pakaian tradisional Indonesia dan semua orang tampak cantik sekali. Dosen kami juga mengundang mahasiswa Indonesia yang lain untuk malam proyek kami. Malam proyek ada presentasi tentang pulau Jawa, Bali, Sumatera dan Sulawesi. Tetapi, saya pikir bahwa presentasi pulau Jawa kami yang paling lucu karena teman laki laki saya yang bertindak karakter perempuan. Sesudah semua presentasi, dosen kami
memesan
banyak
makanan
tradisional Indonesia untuk kami. Saya senang sekali gado gado saus dan bakso. Kami juga ada kesempatan untuk berbicara dengan mahasiswa Indonesia yang lain. Meskipun palau Jawa bukan pilihan saya yang pertama dan saya menghabiskan banyak usaha untuk menghafal presentasi drama, saya senang sekali kelompok pulau Jawa dan malam proyek. Julia