HUBUNGAN PEMENUHAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK USIA PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK- KANAK SIWI UTOMO KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO Romiyati, Tri Puspa Kusumaningsih ABSTRAK Di Indonesia terdeteksi gangguan perkembangan pada anak usia prasekolah mencapai angka 12,8%- 28,5%. Berdasarkan studi pendahuluan di Taman Kanak-Kanak dari 10 anak terdapat masalah mengenai perkembangan personal sosial diantaranya anak masih ditunggui oleh orang tuanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemenuhan gizi seimbang dengan perkembangan personal sosial anak usia prasekolah di Taman Kanak- Kanak Siwi Utomo. Desain Penelitian dengan analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dengan kuesioner. Uji Validitas mengunakan Pearson Product Moment. Uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach. Uji statistik menggunakan Chi Square dengan pendekatan kemaknaan α < 0,05. Hasil Penelitian didapatkan hasil Uji Chi Square terhadap pemenuhan gizi seimbang dengan perkembangan personal sosial mendapatkan p value 0,007 (< 0,05) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pemenuhan gizi seimbang dengan perkembangan personal sosial anak usia prasekolah di Taman Kanak-Kanak Siwi Utomo Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo dengan nilai p value sebesar 0,007. Kata Kunci : Perkembangan personal sosial, Pemenuhan gizi seimbang. PENDAHULUAN Menurut Rikesdas, pada tahun 2013
dalam penelitiannya dikota Semarang, Jawa Tengah menunjukan sebesar 30%
terdapat 13,9% balita yang berstatus anak mengalami keterlambatan dalam gizi
kurang,
jika
dibandingkan perkembangan personal sosial dimana
dengan
angka
prevalensi nasional anak masih minta ditunggu oleh orang
tahun 2007 (18,4 %) dan tahun 2010 tuanya saat sekolah, sedang penelitian (17,9 %), prevalensi gizi pada balita Ridwan Fatoni di TK PDHI Yogyakarta tahun
2013
terlihat
menurun,
hal tahun 2010 mencapai angka 48,4%.
tersebut
berpengaruh
terhadap Cakupan
deteksi
dini
tumbuh
perkembangan personal sosial anak. kembang anak balita dan prasekolah Menurut Dimas Aji Laksono (2008) tingkat kabupaten purworejo pada tahun
2011 (75,8%), pencapaian ini mengalami
Rachmawati (2006)
penurunan
masalah
bila
dibanding
dengan
anak
perkembangan
sosial
dengan dapat
cakupan tahun 2010 sebesar (81,52%).
mengalami kecemasan dalam berinteraksi
Cakupan tersebut bila dibanding dengan
sosial. Kecemasan yang dapat dialami
target SPM 2011 sebesar (95%) masih
oleh anak usia prasekolah diantaranya
sangat jauh.
adalah fobia dengan sekolah, kecemasan
Usia prasekolah merupakan masa peka
berpisah dengan orang tua, fobia sosial
perkembangan aspek sosial. Masa peka
yang
adalah
ketakutan
masa
terjadinya
pematangan
menampilkan serta
dapat
tingkah
laku
menyebabkan
fungsi- fungsi fisik psikis dan fisik yang
gangguan yang signifikan dan berdampak
merenspon stimulus lingkungan dan
jangka panjang yaitu perilaku anti sosial
mengasimilasi atau menginternalisasikan
(Nugroho & Rachmawati, 2006).
ke dalam pribadinya (Suharyani, 2010).
Status
gizi
yang
baik
dapat
Perkembangan personal sosial anak usia
membantu proses perkembangan anak
prasekolah adalah suatu proses perubahan
untuk
terus menerus pada anak yang berusia 4-6
optimal. Gizi yang cukup juga dapat
tahun dimana anak belajar untuk mandiri,
memperbaiki ketahanan tubuh sehingga
berinteraksi, dan bersosialisasi dengan
diharapkan tubuh akan bebas dari segala
lingkungan
penyakit. Status gizi dapat digunakan
(Hurlock,
2002
dalam
mencapai
kematangan
yang
sholihah 2011).
sebagai bentuk antisipasi
dalam
Perkembangan personal sosial pada anak
merencanakan
status
usia prasekolah yang tidak terpenuhi akan
kesehatan anak (Hidayat, 2008).
menyebabkan diantaranya anak menjadi
Hasil
studi
perbaikan
pendahuluan
yang
pasif, takut, dan inisiatifnya menjadi
dilakukan di Taman Kanak- kanak Siwi
kurang
Utomo Desa Maron, Kecamatan Loano,
(Fatoni,
2010).
Menurut
Kabupaten Purworejo, pada 10 anak
dari 2 guru mengatakan anak- anak
didapatkan hasil bahwa terdapat masalah
senang
mengenai perkembangan personal sosial
sekolah seperti es lilin, makanan ringan,
anak diantaranya anak masih ditunggui
bakso ayam dan coklat. Padahal dari
oleh orang tua, anak masih menangis saat
pihak sekolah mewajibkan membawa
ditinggal
anak
bekal makanan dari rumah dan melarang
mengalami masalah dalam kemandirian
siswa untuk membawa uang ke sekolah
seperti anak masih memerlukan bantuan
dan juga melarang siswa untuk jajan.
orang tua saat makan, berpakaian dan
Anak
pergi ke sekolah.
bermain dengan temannya. Fakta tersebut
oleh
orang
tuanya,
membeli
juga
jajan
sering
dilingkungan
berselisih
dalam
Data lain dari hasil wawancara yang
terlihat sangat berpengaruh terhadap
dilakukan pada 5 orang tua di Taman
kondisi fisik yang dapat mempengaruhi
Kanak- kanak Siwi Utomo bahwa 4 dari
personal sosial anak di lingkungan
5 orang tua selalu menyiapkan sarapan
sekolah.
dan susu sebelum anak berangkat sekolah
Berdasarkan
uraian
diatas
maka
dan 3 dari 5 siswa dibawakan bekal
penelitian ingin mengetahui hubungan
berupa nasi, ayam goreng, dan sayuran
pemenuhan gizi
tetapi anak hanya mau makan nasi dan
perkembangan personal sosial anak usia
lauknya sedangkan sayurannya tidak
prasekolah di Taman Kanak- kanak Siwi
dimakan dan juga kadang- kadang
Utomo Desa Maron Kecamatan Loano,
bekalnya
Kabupaten Purworejo.
tidak
dimakan.
Hal
ini
seimbang
dengan
menunjukan bahwa tingkat pengetahuan orang tua khususnya ibu mengenai pemenuhan
gizi
seimbang
dapat
dikatakan baik dan dari hasil wawancara
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional
yaitu
suatu
metode
penelitian untuk mengetahui hubungan
dengan menggunakan non probability
dan
dua
sampling. Pendekatan non probability
variabel tersebut sehingga tidak terdapat
sampling yang digunakan yaitu Total
manipulasi variabel,
Sampling.
tingkat
penelitian
hubungan
yang
antara
suatu
metode
dilakukan
dengan
Intrumen
penelitian
yang
tujuan utama untuk mengetahui sejauh
digunakan untuk mengumpulkan data
mana hubungan antara dua variabel
berupa angket atau kuesioner dengan
(Notoatmodjo. S, 2010; h. 37).
beberapa pertanyaan hasil rancangan
Penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-
kanak
Siwi
Utomo
Desa
penelitian
untuk
kuesioner
seimbang
diadaptasi
dari
gizi
Pedoman
Maron, Kecamatan Lowano, Kabupaten
Umum Gizi Seimbang (PUGS) dan
Purworejo pada bulan Maret- April
mengacu
2015. Populasi dalam penelitian ini
Pertanyaan dalam kuesioner tentang
adalah seluruh siswa TK Siwi Utomo di
pemenuhan
Desa
sendiri oleh peneliti. Sistem penilaian
Maron,
Kabupaten
Kecamatan
Purworejo
pada
Loano, bulan
pada
pada kerangka konsep.
gizi
lembar
seimbang
pertanyaan
disusun
tersebut
Januari- April 2015. Jumlah populasi
menggunakan skala likert yaitu skala
dalam penelitian ini adalah 55 siswa.
pengukuran
Jumlah sampel dalam penelitian ini 55
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
siswa di TK Siwi Utomo. Teknik
seseorang tentang fenomena sosial.
pengambilan sampel ditentukan
yang
digunakan
untuk
HASIL PENELITIAN 1. Analisis Univariat a. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelompok Umur Tabel 5
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelompok Umur Di Taman Kanak- Kanak Siwi Utomo Kelompok Umur Frekuensi (f) Persentase (%) 4 – 5 tahun 7 12,7 5 – 6 tahun 48 87,3 Jumlah 55 100,0
Sumber : Data Primer, tahun 2015 Berdasarkan pada tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa siswa dengan kelompok umur 4-5 tahun sebanyak 7 (12,7%), dan siswa yang berumur 5-6 tahun sebanyak 48 (87,3 %). b. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 6
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Di Taman Kanak- Kanak Siwi Utomo Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%) Laki- Laki 27 49.1 Perempuan 28 50.9 Jumlah 55 100,0 Sumber : Data Primer, tahun 2015 Berdasarkan pada tabel 6 dapat diketahui bahwa siswa lakilaki sebanyak 27 (49,1%), dan siswa perempuan sebanyak 28 ( 50,9%). c. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pemenuhan Gizi Seimbang Tabel 7
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pemenuhan Gizi Seimbang Di Taman Kanak- Kanak Siwi Utomo Pemenuhan Gizi Frekuensi (f) Persentase (%) Seimbang Tidak Terpenuhi 14 25.5 Terpenuhi 41 74.5 Jumlah 55 100.0 Sumber : Data Primer, tahun 2015
Berdasarkan pada tabel 7 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden terpenuhi pemenuhan gizi seimbangnya yaitu sebanyak 41 (74,5%), dan sebagian kecil responden tidak terpenuhi pemenuhan gizi seimbangnya yaitu sebanyak 14 (25,5%). d. Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan
Perkembangan
Personal Sosial Tabel 8
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perkembangan Personal Sosial Di Taman Kanak- kanak Siwi Utomo Perkembangan Personal Frekuensi (f) Persentase (%) Sosial Tidak Baik 16 29.1 Baik 39 70.9 Jumlah 55 100,0 Sumber : Data Primer, tahun 2015 Berdasarkan hasil anlisa data pada tabel 8 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mengalami perkembangan personal sosial baik yaitu sebanyak 39 (70,9%), dan sebagian kecil responden mengalami perkembangan personal sosial yang tidak baik yaitu sebanyak 16 (29,1%).
2. Analisis Bivariat a. Hubungan Pemenuhan Gizi Seimbang dengan Perkembangan Personal Sosial Anak Usia Prasekolah Di Taman Kanak- Kanak Siwi Utomo Maron Tabel 9
Hubungan Pemenuhan Gizi Seimbang dengan Perkembangan Personal Sosial Anak Usia Prasekolah di Taman Kanak- Kanak Siwi Utomo Maron Perkembangan Personal Sosial Anak Nilai Usia Prasekolah Pemenuhan Gizi Seimbang Tidak Baik Baik Total OR p F % f % f % Tidak 8 50 6 15,4 14 25,5 Terpenuhi 5,50 0,007 Terpenuhi 8 50 33 84,6 41 74,5
Total 16 100,0 39 Sumber : Data Primer, tahun 2015
100,0
55
100,0
Data tabel 9 menunjukkan bahwa anak usia prasekolah dengan pemenuhan gizi seimbang tidak terpenuhi memiliki anak dengan perkembangan personal sosial yang tidak baik yaitu sejumlah 8 anak dengan presentase 50%, anak usia prasekolah dengan pemenuhan gizi seimbang terpenuhi memiliki perkembangan personal sosial baik yaitu 33 anak dengan presentase 84,6%. Berdasarkan analisis menggunakan uji chi square, di dapatkan nilai significancynya nilai p value nya 0,007 atau p < 0,05 yang berarti Ho ditolak dan Hα diterima, maka dapat dikatakan secara statistic terdapat hubungan yang bermakna antara
pemenuhan
gizi
seimbang dengan perkembangan personal sosial anak usia prasekolah di Taman Kanak- Kanak Siwi Utomo Maron Kecamatan Loano Kabupten Purworejo. PEMBAHASAN
pedoman praktis untuk mengatur
1. Pemenuhan Gizi Seimbang
makanan
sehari-
hari
yang
Gizi seimbang adalah makanan
seimbang dan aman guna mencapai
yang terdiri dari beraneka ragam
dan mempertahankan status gizi
makanan
dan
proposi
dalam yang
memenuhi
jumlah sesuai
dan
sehingga
kebutuhan
gizi
kesehatan
yang
optimal
(Almitsier. S, 2009; h, 296). Pengkajian dari data tentang
seseorang (Sulistyoningsih, 2011
pemenuhan
dalam Prasati 2012).
Taman Kanak-
gizi
seimbang Kanak
di Siwi
Adapun pedoman umum gizi
Utomo Maron Kecamatan Loano
seimbang memuat tiga belas pesan
Kabupaten Purworejo menunjukan
dasar
bahwa
yang
diharapkan
dapat
digunakan masyarakat luas sebagai
sebagian
mempunyai
gizi
besar
anak
seimbang
terpenuhi
lebih
sejumlah
41
banyak anak
yaitu
(74.5%),
yang beraneka ragam ini juga dipengaruhi
tingkat
ekonomi
dibandingkan gizi seimbang yang
keluarga. Peran orang tua juga
tidak terpenuhi sejumlah 14 anak
sangat
(25,5%)
mengenalkan
dengan
menggunakan
parameter
sumber
pedoman
umum gizi seimbang. Ketiga
belas
pesan
dasar
tersebut adalah sebagai berikut: 1) Makanlah aneka ragam makanan
Siwi
Utomo
menunjukan
makanan
dikonsumsi
anak
jenis
tubuh
dapat
kebutuhan
gizi
makanan
untuk
seimbangnya. 2) Makanlah
memenuhi kecukupan energi Penelitian di Taman KanakKanak
Penelitian di Taman Kanak-
untuk
beragam
makanan agar terpenuhi
pedoman umum gizi seimbang
Kanak
penting
Siwi
menunjukan
Utomo
Maron
sebagian
besar
Maron
terpenuhi dalam indicator ini,
yang
pemenuhan kebutuhan sehari-
beraneka
hari
dengan
mengkonsumsi
mengandung
karbohidrat
berupa
nasi,
karbohidrat seperti nasi, protein
karbohidrat
merupkan
salah
baik
ragam
yang
hewani
seperti
lauk,
maupun
nabati
satu
sumber
energi
yang
serat
seperti
diperlukan oleh tubuh untuk
sayuran, vitamin seperti buah-
mencukupi
buahan
sehingga anak dapat melakukan
dan
kebutuhan energi
susu.
aktifitas sehari- hari. Dari hasil
Hasil penelitian sebagian besar
penelitian ada sebagian anak
terpenuhi dalam indikator ini,
yang berpendapat bahwa makan
pemenuhan kebutuhan makanan
hanya agar tidak lapar tanpa
lemak
yang
berupa
memperhatikan 3)
gizi
yang
Makanlah makanan sumber karbohidrat,
setengah
dari
terkandung dalam makanan. Kanak- Kanak Siwi Utomo sebagian besar terpenuhi dalam
kebutuhan energi
indikator ini, anak tidak suka
Karbohidrat merupakan salah
makan
satu
kacang-
kacangan
tubuh, dengan mengkonsumsi
makanan
yang
setengah
kebutuhan
lainnya, anak mengkonsumsi
maka akan dapat
makanan yang di goreng dalam
penyedia
energi
dari
energi
bagi
yang
mengandung dan digoreng
memenuhi kebutuhan energi
intensitas
tubuh sehingga anak dapat
dalam satu minggu kecuali
melakukan
yang digunakan untuk lauk.
Sebagian
aktivitasnya. besar
terpenuhi
kadang-
kadang
5) Gunakan garam beriodium
dalam indikator ini, anak usia prasekolah di Taman Kanak-
Hasil
Kanak
besar
Siwi
Utomo
penelitian terpenuhi
sebagian dalam
mengkonsumsi makanan yang
indikator ini, orang tua siswa
mengandung
Taman
karbohidrat
Kanak-Kanak
berupa nasi seimbang dengan
menggunakan
lauk
beriodium untuk memasak dan
dan
sayur
yang
dikonsumsi.
hanya kadang-kadang
4) Batasi konsumsi lemak dan minyak
sampai
seperempat
dari kebutuhan energi Hasil
penelitian
garam
di
menggunakan penyedap rasa. Faktor
yang
mempengaruhi
salah satunya pengetahuan ibu Taman
6) Makanlah makanan sumber zat
tentang garam beriodium . besi
Hasil penelitian sebagian besar Hasil penelitian sebagian besar
terpenuhi dalam indikator ini,
tidak terpenuhi dalam indikator
anak usia prasekolah di Taman
ini
Kanak- Kanak Siwi Utomo
anak
menolak
mengkonsumsi yang
berupa
singkong
sayur
hijau
selalu
membiasakan
bayam,
daun
pagi
sebelum
lain-
lain,
kesekolah
dan
makan
berangkat
ataupun
sebelum
karena sebagian besar siswa
beraktivitas.
di Taman Kanak-Kanak Siwi
mempengaruhi
berdasarkan
Utomo
hasil
diantaranya
Maron
tidak
mengkonsumsinya
suka
sayuran
hijau.
sampai umur enam bulan.
besar
penelitian
yang
kepedulian orang tua terhadap anak dan waktu yang dimiliki
7) Berikan ASI saja kepada bayi
Hasil
Faktor
penelitian
indikator
ini,
memberikan
9) Minumlah air bersih, aman yang
sebagian
terpenuhi
dalam orang
ASI
orang tua untuk anak.
cukup jumlahnya. Hasil penelitian sebagian besar
tua
terpenuhi pada indikator ini,
secara
anak usia prasekolah di Taman
eksklusif selama enam bulan.
Kanak-Kanak
Faktor
mengkonsumsi air putih yang
yang
mempengaruhi
berdasarkan pengamatan
hasil diantaranya
Siwi
Utomo
aman dan cukup jumlahnya dalam setiap harinya.
pengetahuan ibu dan intensitas
Air merupakan kebutuhan yang
waktu orang tua yang ada
penting bagi manusia terutama
untuk anak.
anak- anak. Air memegang
8) Biasakan makan pagi
peranan
penting
untuk
kelangsungan
pertumbuhan
11) Hindari minum minuman
dan perkembangan oleh karena
beralkohol
itu asupan air harus tetap
Hasil penelitian sebagian besar
dijaga. Mengkonsumsi air yang
terpenuhi dalam indikator ini,
tidak terjamin keamanannya
anak usia prasekolah di Taman
dapat menimbulkan gangguan
Kanak- Kanak Siwi Utomo
kesehatan seperti diare dan
Maron
keracunan berbagai senyawa
mengkonsumsi minuman yang
kimia.
Konsumsi air putih
beralkohol. Pengetahuan orang
penting sebanyak dua liter
tua, pengawasan orang tua,
setara dengan delapan gelas
agama dan anak yang masih
dalam setiap harinya.
dalam
10) Lakukan kegiatan fisik dan
tidak
ada
yang
pengawasan
merupakan
faktor-
faktor
olaraga secara teratur
yang mendukung keberhasilan
Hasil penelitian sebagian besar
dalam indikator ini.
tidak terpenuhi dalam indikator
12) Makanlah makanan yang aman
ini, anak usia prasekolah di
bagi kesehatan
Taman Kanak- Kanak Siwi
Hasil
Utomo belum dapat mengatur
Kanak- Kanak Siwi Utomo
kegiatan
Maron sebagian besar tidak
secara
fisik
dan
olaraga
teratur, sebagian besar
penelitian
terpenuhi
di
Taman
dalam
indikator
kebiasaan
menyukai
olaraga yang teratur hanya
ini,
dilakukan di sekolah satu kali
makanan tertentu yang berlebih
dalam seminggu. sesuai yang
pada anak usia prasekolah
diingikan.
yang menyebabkan indikator dalam hal ini tidak terpenuhi.
Anak
usia
prasekolah
di
individu untuk bergabung dengan
Taman Kanak- Kanak Siwi
lingkungan sosial yang didukung
Utomo
telah
dengan ketrampilan dan kebiasaan
jajanan
individu sebagai ciri dari kelompok
Maron
mengenal dimana
juga
makanan anak
memilih
sudah
jajanan
dapat
dan kemampuan membantu
yang
sendiri,
serta
diri
kemampuan
disukainya dan disini orang tua
individu untuk ikut serta dalam
sangat
aktivitas
penting
sebagai
berperan
penyeleksi
dan
pengendali konsumsi jajanan anak.
atau
sosial
(Hartanti, 2010). Perkembangan personal anak usia prasekolah adalah suatu proses
13) Bacalah label pada makanan yang dikemas. Hasil
kelompok
perubahan yang terus menerus pada anak berusia 4-6 tahun dimana
penelitian
di
Taman
anak
belajar
untuk
mandiri,
Kanak- Kanak Siwi Utomo
berinteraksi
Maron sebagian besar tidak
dengan lingkungan. Pada tahap
terpenuhi dalam indikator ini,
perkembangan
orang tua dan anak sebagai
prasekolah
besar tidak membaca label
menguasai berbagai ketrampilan
makanan pada makanan yang
fisik, bahasa
dikemas dengan alasan lupa.
memiliki rasa percaya diri untuk
2. Perkembangan Personal Sosial Anak
dan
bersosialisasi
anak
ini,
anak
usia mulai
dan anak mulai
mengeksplorasi
kemandiriannya
Usia Prasekolah
(Hurlock,
dalam
Personal sosial merupakan kesiapan
2012)
Pengkajian
usia prasekolah di Taman Kanak-
dari
data
tentang
perkembangan personal sosial anak
Kanak
2002
Siwi
Utomo
Prasati,
Maron
Kecamatan Purworejo
Loano
Kabupaten
menunjukan
bahwa
2) Self- help eating (SHE) Hasil
penelitian
di
Taman
sebagian besar anak mempunyai
Kanak- Kanak Siwi Utama
perkembangan personal sosial baik
Maron sebagian besar baik
lebih banyak yaitu
sejumlah 39
dalam indikator ini, sesuai
anak
dibandingkan
perkembangannya
(70,9%),
anak
perkembangan personal sosial yang
mampu mengambil makanan
tidak
tanpa bantuan, makan tanpa
baik
(29,1%)
sejumlah
16
dengan
menggunakan
anak
parameter
bantuan
dan
sumber
Skala
menggunakan
Kematangan Sosial atau
VSMS
garpu sendiri.
(Vineland Social Maturity Scale). Skala maturitas dari Vineland
dapat
sendok
dan
3) Self- help dressing (SHD) Hasil
penelitian
di
Taman
ini dibagi menjadi 8
kategori
Kanak- Kanak Siwi Utomo
perkembangan
sebagai
Maron sebagian besar
yaitu
baik
berikut:
dalam indicator ini, sesuai
1) Self- help general (SHG)
perkembangannya
Hasil
penelitian
di
Taman
mampu
anak
membuka
pakaian
Kanak- Kanak Siwi Utomo
sendiri termasuk baju yang
Maron sebagian besar baik
harus ditarik keatas seperti
dalam indikator ini, sesuai
kaos,
perkembangannya
sepatu dan mampu memasang
anak
mampu pergi tidur, dan dapat
dapat
mengikat
tali
kancing baju.
bangun sendiri pada pagi hari. 4) Self- help direction (SHD)
Hasil
penelitian
di
Taman
Kanak- Kanak Siwi Utomo
dalam indikator ini, sesuai
Maron sebagian besar tidak
perkembangannya
baik
mampu
mengutarakan
keinginannya
dan
dalam
indikator
ini,
sebagian
besar
mengatahui
jadwal
makan
mengungkapkan
yang
teratur
seperti sakit.
dan
belajar
tidak
sebagian besar makan dan belajar
setelah
orang
tua
memberikan perintah.
dapat
perasaanya
7) Locomotion (L) Hasil
penelitian
di
Taman
Kanak- Kanak Siwi Utomo
5) Occupation (O) Hasil
anak
Maron sebagian besar baik
penelitian
di
Taman
dalam indikator ini, sesuai
Kanak- Kanak Siwi Utomo
perkembangannya
Maron sebagian besar baik
mampu menaiki dan menuruni
dalamindicator
sesuai
tangga tanpa bantuan, anak
anak
pergi ketetangga tanpa diantar
rambut
dan anak mampu mengikuti
ini,
dengan perkembangan mampu
menyisir
secara
sederhan dan dapat
menggunakan
pensil
untuk
menggambar dan menulis dan anak
mampu
memotong
menggunakakn pisau.
penelitian
yang
beresiko
seperti lompat tali. 8) Socialization (S) Hasil
penelitian
di
Taman
Kanak- Kanak Siwi Utomo
6) Communication (C) Hasil
permainan
anak
Maron sebagian besar baik di
Taman
dalam indicator
Kanak- Kanak Siwi Utomo
dengan
Maron sebagian besar baik
anak
ini,
sesuai
perkembangannya mampu
mengikuti
permainan 3.
Hubungan
kartu
atau ular
Pemenuhan
Gizi
tangga. hubungan antara pemenuhan gizi
Seimbang dengan Perkembangan
seimbang
dengan perkembangan
Personal
personal
sosial
Sosial
Prasekolah Kanak
Di
Siwi
Kecamata
Anak
Usia
anak
usia
Taman
Kanak-
prasekolah kondisi ini didukung
Utomo
Maron
oleh hasil analisis data mengenai
Kabupaten
pemenuhan gizi seimbang dengan
Loano
Purworejo.
perkembangan personal sosial anak
Gizi seimbang yaitu gizi yang
usia prasekolah di Taman Kanak-
sesuai dengan kebutuhan tubuh
Kanak
melalui
Kecamatan
makan
sehari-
hari
Siwi
Utomo Loano
Maron
Kabupaten
sehingga tubuh bisa aktif, sehat
Purworejo, dapat dilihat pada tabel
optimal, tidak terganggu penyakit
9 diatas, analisis data tersebut
dan tubuh tetap sehat (Soenardi,
menggunakan
2005). Gizi juga sangat berperan
didapat bahwa nilai p value 0,007
dalam membantu aktivitas anak
dengan taraf signifikan sebesar
karena proses- proses fisiologis
0,05. Nilai p value tersebut lebih
dalam tubuhnya. Proses- proses
kecil dari nilai signifikan 0,05
fisiologi ini dalam menjalankan
(0,007 < 0,05) dengan demikian
fungsinya sangat memerlukan zat
maka
gizi seperti karbohidrat, protein,
menunjukan
dan lemak yang dirombak menjadi
pemenuhan gizi seimbang dengan
energi.
perkembangan personal sosial anak
Hasil menunjukan
penelitian bahwa
ini terdapat
Ho
uji
chi- square
ditolak ada
yang hubungan
usia prasekolah di Taman KanakKanak Siwi Utomo Maron.
Kondisi ini diperkuat dengan
balita 3- 5 tahun dengan hasil p
hasil penelitian sebelumnya oleh
value 0,005 kurang dari nilai alpha
Lindawati mengenai faktor-faktor
0,05.
yang
berhubungan
dengan
Hasil penelitian menunjukan
perkembangan motorik anak usia
bahwa
prasekolah. Hasil akhir analisis
sosial anak usia prasekolah yang
multivariat, dari empat variabel
masuk dalam kategori baik berasal
(gizi, pola asuh, umur anak, dan
dari pemenuhan gizi seimbang
lama di PAUD), ternyata variabel
yang terpenuhi. Pernyataan tersebut
status gizi merupakan salah satu
telah dibuktikan dengan hasil uji
variabel yang berhubungan dengan
chi- square didapatkan hasil bahwa
perkembangan motorik anak usia
nilai (OR) Odd Rasio sebesar 5,50
prasekolah, dari kedua variabel
yang berarti gizi seimbang yang
tersebut,
terpenuhi
variabel
status
gizi
perkembangan
berpeluang
5,50
kali
merupakan variabel yang paling
untuk
(OR = 5.770) berhubungan dengan
personal social yang baik
perkembangan motorik anak usia
usia
prasekolah,
dengan pemenuhan gizi seimbang
dimana
status
gizi
memiliki
personal
prasekolah
dipengaruhi oleh pemenuhan gizi
yang tidak terpenuhi.
seimbang, penelitian ini dilakukan
Pemenuhan gizi
perkembangan pada
dibandingkan
seimbang
oleh Muhammad Farhan dengan
sangat penting untuk perkembangan
hasil
anak,
ada
hubungan
(antara
faktor
lain
yang
pengetahuan ibu rumah tangga
mempengaruhi
tentang
dengan
personal sosial antara lain pola
pada
asuh, genetika, lingkungan, status
perilaku
gizi
seimbang
pemenuhan
gizi
perkembangan
59
kesehatan, dan kelompok teman
sendiri, menggosok gigi sendiri,
sebaya.
berpakaian sendiri, belajar mengerti
sosial
Perkembangan yang
personal
distimulasi
akan
keadaan, belajar mematui aturan,
menyebabkan anak terbiasa untuk
dan belajar berkomunikasi untuk
belajar mandiri seperti mengambil
mengungkapkan pendapat kepada
makanan
orang lain.
sendiri,
Perkembangan
cuci
tangan
ini
penting
personal
sosial
prasekolah di Taman Kanak-Kanak
karena
Siwi Utomo Maron Kecamatan
apabila
perkembangan
sosial
prasekolah tidak menyebankan
anak
anak
usia
Loano
baik
akan
sebangian besar termasuk dalam
mengalami
kategori baik yaitu sebesar 39
ketergantungan kepada orang tua, sehingga anak nantinya tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri.
Kabupaten
3.
Terdapat hubungan pemenuhan gizi seimbang dengan perkembangan sosial
prasekolah
SIMPULAN Karakteristik
pemenuhan gizi
Purworejo
(70,9%).
personal
Kanak
di
Siwi
anak
usia
Taman KanakUtomo
Maron
seimbang di Taman Kanak- Kanak
Kecamatan
Siwi Utomo
Kecamatan
Purworejo dengan analisis uji chi
Purworejo
square dengan hasil nilai p value
Loano
Maron
Kabupaten
sebagian besar
termasuk
dalam
kategori
terpenuhi
yaitu
gizi
sebesar 41 (74,5%). 2.
usia
dimiliki untuk anak usia prasekolah
personal
1.
anak
Karakteristik
Loano
sebesar 0,007.
SARAN perkembangan
1. Bagi Institusi Pendidikan
Kabupaten
Sosialisasi pentingnya pemenuhan
Melakukan kerja
gizi seimbang pada anak dan
tenaga kesehatan terkait untuk lebih
orang tua sehingga orang tua tidak
mengoptimalkan
mengabaikan
perkembangan personal sosial dan
kebutuhan
anak
terkait gizi seimbang.
3.
4. selanjutnya
pemantauan
paham tentang gizi seimbang.
2. Bagi Peneliti Penelitian
sama dengan
Bagi Orang Tua
perlu
Orang tua yang memiliki anak usia
dilakukan observasi langsung untuk
prasekolah diharapkan memberikan
lebih menyempurnakan hasi dari
selalu gizi seimbang dan memantau
penelitian ini.
selalu perkembangan personal sosial
Bagi Taman Kanak- Kanak Siwi
anak.
Utomo Maron
DAFTAR PUSTAKA Almatsier, Sunita. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Arali. (2008). Hubungan Status Gizi dengan Ketersediaan Pangan. Sulawesi Barat: Epidemiologi Gizi dan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. 2008. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar : Jakarta Doll, Edgar. (2010). The Measurement of Social
Competence. Vineland New Jersey Farhan, Muhammad. (2014). Hubungan Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Gizi Seimbang Dengan Pemenuhan Gizi Pada Balita Usia 3-4 Tahun Di Desa Banjarsari. Skripsi. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Fatoni, Ridwan. (2010). Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Tingkat Perkembangan Personal Sosial Pada Anak Usia Prasekolah di Tk PDHI Banguntapan Bantul Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Hartanti, Aprilina. 2010. Perbedaan Tingkat Kematangan Hidayat, A dan Aziz, A. (2008). Pengantar Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika Hurlock, Elizabeth. Perkembangan Anak. Erlangga
(2002). Jakarta:
Kementrian Kesehatan RI (2013). Profil Kesehatan Indonesia Muliani dan Maryani. (2010). Epidemiologi kesehatan pendekatan penelitia. Yogyakarta : Graha Ilmu Notoatmodjo, S. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nugroho, Ali & Rachmawati, Yeni. (2006). Metode Pengembangan Sosial Emosional. Jakrta: Universitas Terbuka Potter dan Perry. (2005). Fundamental Keperawatan Volume 1. Jakarta: EGC Prasati, Galib. (2012). Perbedaan Perkembangan Anak Usia Prasekolah DenganPola Asuh Demokratis Dan Otoriter Di Taman Kanak- Kanak Dharma Indria I Kecamatan Petrang Kabupaten Jember. Skripsi. Jember: Program Studi Ilmu Keprawatan Universitas Jember Purwitasari dan Maryati. (2009). Buku Ajar Gizi Dalam Kesehatan
Tahun 2013. 12 Februari 2015
Laksono, Dimas, Aji. (2010). Hubungan Komunikasi Ibu dengan Perkembangan Sosial Anak Berdasarkan UrutanUsia Kelahiran Pada Sisw Personal Sosial Anak Prasekolah di TK Hajjah Sri Anah Klipang Sendangmulyo Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Skripsi. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang Lindawati. (2012). FaktorFaktor Yang Berhubungan perkembangan motorik anak usia prasekolah: Jakarta Reproduksi.Yogyakarta: Medika
Nuha
Ranuh, Gde dan Soetjiningsih. (2013).Tumbuh Kembang Anak Edisi 2. Jakarta: EGC Riwidikdo, H. (2010). Statistik Untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan SPSS. Jogyakarta : Pustaka Rihama Sholihah, Siti. (2011). Perkembangan Personal Sosial Anak Prasekolah 0-6 Tahun. http://pondokibu.com/2988/skalaperkembangan-sosial-untuk-anakumur-0-6-tahun.pdf. 2 Februari 2015 Sinto, Robert,dkk. (2008). Penapisan Perkembangan Anak Usia 6 Bulan sampai 3 Tahun dengan Uji Tapis Perkembangan Denver II. http//www.idai.or.id/saripediatri/p dfile/9-5-10.pdf. 10 Februari 2015 Soenardi, Tuti. (2005). Variasi Makanan Balita. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Soetjiningsih.1995. Tumbuh Kembang Anak.Jakarta: EGC
review.html. 10 Februari 2015
Sugiono. (2012). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sukriawati, Ria. (2011). FaktorFaktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Kurang pada Anak Usia 24- 59 Bulan di Kelurahan Pamulung Barat Kota Tangerang Selatan.Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Suharyani, Lilis. (2010). Peningkatan Kemampuan Sosial Anak Usia Dini Melalui Permainan Perhitungan di TK Giriwarno2.http://dc624.4s hared.com/doc/CyudxEEc/p Sulistyoningsih, Hariyani. (2011). Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu Wicaksono, E. (2012). Perbedaan Tingkat Perkembangan Personal Sosial Pada Anak Usia Prasekolah Yang Menjalani PAUD dan Tidak PAUD Didusun Krajan II Grenden Puger Kabupaten Jember. Skripsi. Jember: Universitas Negeri Jember. Wong, Donna, L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC Yudha, Maza. 2006. Fitnes. Jakarta: Penebar Swadaya