PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL DAN DISCOVERY BERBANTUAN MEDIA CD INTERAKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATERI POKOK SEGI EMPAT KELAS VII MTS AL MIFTAH SINDANG JAYA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Rohmatulloh Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) perbedaan prestasi belajar matematika pada materi pokok segi empat antara model pembelajaran PBL dengan Discovery dengan media CD Interaktif, dan pembelajaran ekspositori pada siswa kelas VII MTs Al Miftah Sindangjaya, 2) prestasi belajar matematika pada materi pokok segi empat model pembelajaran PBL dengan media CD Interaktif pada siswa kelas VII MTs Al Miftah Sindangjaya, dan 3) prestasi belajar matematika pada materi pokok segi empat antara model pembelajaran Discovery dengan media CD Interaktif pada siswa kelas VII MTs Al Miftah Sindangjaya. Metode penelitian yang digunakan adalah true eksperimental design (eksperimen sungguhan) dengan desain statis dua kelompok. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu metode dokumentasi dan metode tes. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII D sebagai kelas kontrol, kelas VII A sebagai kelas eksperimen I, dan kelas VII B sebagai kelas eksperimen II. Berdasarkan hasil uji anava antara kelompok Problem Based Learning dengan Discovery menunjukkan bahwa thitung = 2,085 hasil uji t antara kelompok PBL dengan kelompok kontrol menunjukkan thitung = 4,737, dan hasil uji satu pihak antara kelompok Discovery dengan kelompok kontrol menunjukkan thitung = 2,897 sedangkan ttabel = 1,9955 maka thitung > ttabel berarti H0 ditolak, dan hasil uji F antara ketiga kelompok tersebut menunjukkan Fhitung = 2,48 sedangkan Ftabel =3,09 maka Fhitung < Ftabel berarti H0 diterima. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Ada perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang memperoleh model pembelajaran PBL dengan media CD Interaktif, Discovery dengan media CD Interaktif, dan pembelajaran ekspositori, (2) Prestasi belajar siswa yang memperoleh model pembelajaran problem based learning lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran ekspositori pada pokok bahasan segi empat, (3) Prestasi belajar siswa yang memperoleh model pembelajaran Discovery dengan media CD interaktif lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran ekspositori siswa kelas VII MTs Al Miftah Sindangjaya tahun pelajaran 2015/2016. Kata kunci :
Model Pembelajaran PBL, Model Discovery, Prestasi Belajar
termasuk dalam hal ini pendidikan
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha untuk menyiapkan
peserta
melalui
Matematika merupakan salah satu
bimbingan, pengajaran dan atau latihan
pengetahuan dasar terpenting untuk sains
dimasa yang akan datang. Untuk itu
dan teknologi. Lebih dari itu dalam
gerak langkah harus selalu mengarah
kehidupan sehari-hari tidak ada orang
pada
yang
perbaikan
didik
matematika.
mutu
pendidikan.
terbebas
hubungannya
dengan
Perbaikan mutu pendidikan merupakan
matematika. Hampir setiap hari kita
wahana untuk meningkatkan kualitas
berjumpa
produk
memerlukan
pendidikan,
dimana
dengan
situasi
penggunaan
angka
yang dan
pelaksanaannya tidak terlepas dari upaya
bilangan. Pada kenyataanya matematika
peningkatan mutu proses pendidikan
sering dianggap sebagai mata pelajaran 45
yang susah dimengerti, indikasinya dapat
suatu metode dan media yang tepat
dilihat dari hasil belajar yang kurang
diantaranya adalah model pembelajaran
memuaskan. Berdasarkan pengalaman riil
PBL
di
menggunakan media CD Interaktif.
lapangan,
matematika
proses kurang
pembelajaran meningkatkan
dan
Discovery
Berdasarkan
dengan
penelitian
yang
kreativitas siswa karena sekama ini
dilakukan oleh Muhammad Masrukhi
banyak tenaga pendidikan yang hanya
dalam
menggunakan metode ekspositori secara
“Keefektifan Model Pembelajaran PBL
monoton
kelas,
Stándar Kompetensi Himpunan pada
sehingga suasana belajar terkesan kaku
Siswa Kelas VII semester II Mts. Nurul
dan didominasi oleh guru.
Khikmah
dalam
kegiatan
di
skripsinya
yang
Blora
berjudul
Tahun
Pelajaran
dapat
mencapai
2010/2011” menunjukkan bahwa model
matematika,
digunakan
pembelajaran PBL lebih baik dari siswa
suatu strategi yaitu mengaktifkan siswa
yang menggunakan model konvensional,.
untuk belajar. Pada dasarnya strategi
Hal ini terbukti pada analisis akhir, hasil
tersebut
belajar matematika siswa yang diberi
Untuk pembelajaran
bertumpu
interaksi
pada
antara
optimalisasi elemen
pembelajaran matematika dengan model
pembelajaran (guru, siswa dan media).
pembelajaran PBL mencapai ketuntasan
Sebagai seorang profesional, guru harus
belajar
mempunyai pengetahuan dan persediaan
dilakukan oleh Muhammad Hanif dalam
strategi-strategi pembelajaran dan tidak
skripsinya
hanya terpaku pada satu strategi saja.
Pembelajaran Discovery terhadap Hasil
Guru yang ingin maju dan berkembang
Belajar
perlu mempunyai persediaan strategi dan
Lingkaran
teknik-teknik
yang
Semester 2 SMP Negeri 2 Mranggen
bermanfaat dalam melaksanakan kegiatan
Demak Tahun Pembelajaran 2011/2012”
belajar
guru
menunjukkan bahwa melalui penggunaan
dalam metode yang tepat disesuaikan
model pembelajaran Discovery dapat
dengan pokok bahasan atau masalah yang
meningkatkan keaktifan, kerjasama, dan
dikembangkan
kegiatan
sikap siswa dalam pembelajaran serta
siswa
meningkatkan ketuntasan dalam belajar
untuk berperan aktif didalamnya. Dalam
siswa, karena pembelajaran yang relatif
menciptakan
pembelajaran
baru ini menjadikan guru lebih berkreasi
matematika yang mengharuskan pada
dan siswa tidak jenuh atau bosan serta
pembelajaran
mengajar.
pembelajaran
semua
Kemampuan
dalam memungkinkan
situasi
kondisi siswa belajar aktif diperlukan 46
79,5%
dan
penelitian
yang berjudul
Matematika pada
“Efektifias
Pokok
Siswa
yang
Bahasan
Kelas
VII
lebih termotivasi untuk terlibat secara
ialah: logam apabila dipanaskan akan
aktif dalam proses pembelajaran di kelas.
mengembang. Dalam teknik ini siswa
Model
pembelajaran
Problem
dibiarkan
menemukan
sendiri
atau
Based Learning (PBL) merupakan salah
mengalami proses mental itu sendiri,
satu pembelajaran inovatif yang dapat
guru
memberikan kondisi belajar aktif kepada
memberikan instruksi..
hanya
membimbing
dan
siswa. PBL melalui media CD interaktif
Segi empat merupakan salah satu
lebih berpusat pada siswa dan memberi
model geometri yang diajarkan di SMP
kesempatan kepada siswa untuk terlibat
yang membahas tentang penggunaan
secara
proses:
istilah, lambang rumus-rumus dan bahasa
pengamatan,
matematika, untuk mengkomunikasikan
langsung
mengamati,
dalam
menafsirkan
meramalkan,
menggunakan
bahan,
alat
menemukan
dan
suatu
konsep,
informasi
masalah
yang
dan
menyelesaikan
berkaitan
dengan
merencanakan penelitian, berkomunikasi
pengembangan berfikir logis, rasional,
dan mengajukan pertanyaan. Melalui
jujur, efisien dan efektif sehingga dapat
PBL
menggunakan
diharapkan
prestasi
belajar
matematika
dan
matematika siswa dapat lebih baik dan
mengaplikasikan pola pikir matematika
meningkat.
dalam kehidupan sehari-hari. Materi segi
Salah
satu
dapat
empat yang peneliti pilih pada penelitian
meningkatkan
ini mencakup persegi panjang, persegi,
pemahaman dan keaktifan siswa dalam
jajargenjang karena pada materi ini
pembelajaran matematika adalah dengan
diperlukan
menggunakan
masalah dan analisis yang tepat. Dalam
dilakukan
upaya
untuk
yang
dengan
model
kemampuan
memecahkan
pembelajaran Discovery. Kelebihan dari
menyelesaikan
metode
menyangkut materi segi empat seringnya
ini
adalah
siswa
mampu
siswa
prinsip, yang dimaksudkan dengan proses
angka kerumus tanpa dibarengi langkah-
mental
ialah:
langkah pemecahan masalah yang tepat.
mengerti,
Melalui media pembelajaran matematika
membuat
yang digunakan dalam penelitian ini
mengamati,
antara
mencerna,
menggolong-golongkan, dugaan,
menjelaskan,
lain
mengukur,
yaitu
CD
bermodal
yang
mengasimilasikan sesuatu konsep atau
tersebut
hanya
persoalan
Interaktif
memasukkan
siswa
dapat
membuat kesimpulan dan sebagainya.
mengetahui dari mana sebenarnya runus
Suatu konsep misalnya: segi tiga, panas,
yang
demokrasi dan sebagainya, sedang yang
masalah.
dimaksud dengan prisnsip antara lain 47
digunakan
untuk
memecahkan
METODE PENELITIAN
Test-Post Test Control Group Design.
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Teknik
Tempat penelitian dilakukan
pengumpulan
data
yang
digunakan yaitu metode tes.
di MTs Al Miftah Sindangjaya dan HASIL DAN PEMBAHASAN
dilaksanakan pada pada semester I
Berdasarkan hasil analisis data
tahun ajaran 2015/2016.
awal dari ujian tengah semester peserta
2. Populasi
didik
Populasi dalam penelitian ini
VII
MTs
Al
Miftah
Sindangjaya tahun pelajaran 2015/2016,
adalah seluruh siswa siswa kelas VII
diketahui
MTs Al Miftah Sindangjaya tahun
bahwa
data
berdistribusi
normal dan homogen serta dari uji
ajaran 2015/2016.
kesamaan rata-rata menunjukkan bahwa
3. Sampel
tidak ada perbedaan
Sampel yang diambil dalam
ketiga sampel berangkat dari keadaan
A sebagai kelas eksperimen I yang
awal yang sama kemudian kedua sampel
pembelajaran
tersebut diberi perlakuan yang berbeda.
Discovery, kelas VII B sebagai kelas
Kelompok
eksperimen II yang dikenai model
pertama
diberi
perlakuan
dengan pembelajaran kooperatif tipe
pembelajaran PBL.
Problem Based Learning (kelas VII A)
4. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan
kelompok
perlakuan
dengan
sedangkan
dalam penelitian ini adalah model
kedua
diberi
pembelajaran
sampel
yang
lain
yaitu
kelompok ketiga tidak diberi perlakuan
pembelajaran PBL dan Discovery
apapun. Disini dalam kelas VII D
dengan media CD Interaktif dan
pembelajarannya menggunakan model
pembelajaran ekspositori dan sebagai
ekspositori yang dijadikan sebagai kelas
variabel terikat (Y) adalah prestasi
kontrol.
belajar siswa kelas VII MTs Al
Setelah ketiga kelompok diberi
Miftah Sindangjaya.
perlakuan, hasilnya dianalisis kembali.
5. Rancangan Penelitian penelitian
sedangkan
kooperatif tipe Discovery (kelas VII B),
variabel terikat. Variabel bebas (X)
Metode
yang
populasi maka dapat disimpulkan bahwa
sebagai kelas kontrol, kelas kelas VII
model
rata-rata
signifikan dari keempat kelas anggota
penelitian ini adalah kelas VII D
dikenai
kelas
Dengan uji normalitas diperoleh bahwa
yang
ketiga kelompok tersebut berdistribusi
digunakan adalah true eksperimental
normal dan dengan uji kesamaan tiga
design dengan desain penelitian Pre 48
varians, ternyata diperoleh hasil bahwa
baik dibandingkan dengan rata-rata
ketiga kelompok mempunyai varians
prestasi belajar peserta didik kelas
yang sama atau tidak berbeda secara
VII SMP Negeri MTs Al Miftah
signifikan.
Sindangjaya dengan menggunakan
Berdasarkan hasil analisis statistik
model kooperatif tipe Discovery,
setelah dilakukan pembelajaran pada
2.
Rata-rata prestasi belajar peserta
kelompok pertama dengan menggunakan
didik kelas VII MTs Al Miftah
model kooperatif tipe Problem Based
Sindangjaya
Learning
2015/2016
dan
menggunakan Discovery
kelompok
model
serta
kedua
kooperatif
kelompok
tahun dengan
tipe
model
kooperatif
ketiga
Based
Learning
pelajaran menggunakan
tipe
Problem
lebih
menggunakan pembelajaran Ekspositori
dibandingkan
terlihat
prestasi belajar peserta didik kelas
bahwa
prestasi
belajar
VII
berbeda secara nyata/ signifikan. Hal ini
Sindangjaya dengan menggunakan
terlihat dari hasil uji t antara kelompok
pembelajaran Ekspositori
Based
Learning
dengan
3.
MTs
Al
rata-rata
matematika ketiga kelompok tersebut
Problem
SMP
dengan
baik
Miftah
Rata-rata prestasi belajar peserta
Discovery menunjukkan bahwa thitung =
didik kelas VII SMP MTs Al Miftah
2,085 hasil uji t antara kelompok PBL
Sindangjaya
dengan kelompok kontrol menunjukkan
2015/2016
thitung = 4,737, dan hasil uji t antara
model pembelajaran Discovery lebih
kelompok Discovery dengan kelompok
baik dibandingkan dengan rata-rata
kontrol menunjukkan thitung = 2,897
prestasi belajar peserta didik kelas
sedangkan ttabel = 1,9955 maka thitung >
VII
ttabel berarti H0 ditolak, dan hasil uji F
Sindangjaya dengan menggunakan
antara
pembelajaran Ekspositori.
ketiga
kelompok
menunjukkan Fhitung = 2,48
tersebut
MTs
Al
Miftah
peserta didik antara kelompok Problem Based Learning, kelompok Discovery
pengujian diperoleh:
dan
Rata-rata prestasi belajar peserta
tahun dengan
kelompok
disebabkan
didik kelas VII MTs Al Miftah
2015/2016
SMP
menggunakan
Perbedaan rata-rata prestasi belajar
diterima. Selain itu, berdasarkan hasil
Sindangjaya
dengan
pelajaran
sedangkan
Ftabel =3,09 maka Fhitung < Ftabel berarti H0
1.
tahun
oleh
Ekspositori adanya
tersebut perbedaan
perlakuan. Pembelajaran kooperatif tipe
pelajaran
Problem Based Learning memberikan
menggunakan
kesempatan kepada peserta didik untuk
model Problem Based Learning lebih 49
mengembangkan
kemampuan
bekerja
penerimaan terhadap keragaman, dan
sama mereka dalam suatu kelompok.
pengembangan keterampilan sosial.
Pembelajaran kooperatif tipe Discovery
Pembelajaran
dengan
model
ini kemudian guru membagikan media
pembelajaran Problem Based Learning
CD interaktif kepada setiap kelompok.
bertujuan
Media CD interaktif tersebut dapat
memudahkan
membuat peserta didik untuk lebih
berinteraksi dan bertukar pikiran dengan
mudah
pelajaran.
sesamanya. Peserta didik yang pandai
Dalam materi ini peserta didik mampu
dapat mengajari peserta didik yang
menemukan pengertian, sifat dan rumus
kurang pandai untuk bisa memahami
segi empat melalui bantuan media CD
materi yang diberikan. Peserta didik juga
interaktif, melalui kerja kelompok peserta
dapat menanyakan kepada guru apabila
didik mengisi isian media CD interaktif
ada
kemudian
terselesaikan
memahami
peserta
bila
ada
didik
mengajukan
materi
pertanyaan
sebaiknya
pertanyaan
dari
mereka
kepada
agar
peserta peserta
masalah
didik
dapat
didik
yang
untuk
belum
dapat
misalnya
dalam
menemukan luas permukaan kubus dan
satu
balok
peserta
didik
menemukan
kelompoknya terlebih dahulu sebelum
kesulitan. Pada pembelajaran dengan
bertanya kepada guru sehingga konflik
model
pribadi siswa menjadi berkurang. Selain
cenderung peserta didik yang kurang
itu, siswa yang lemah dapat terbantu
pandai masih menggantungkan kepada
dalam menyelesaikan masalah dan siswa
peserta
yang
pandai
kemampuan
kooperatif
didik
tipe
yang
Discovery
pandai
tugas
dalam
dapat
mengembangkan
menyelesaikan
dan
keterampilannya.
Pembelajaran yang dilakukan di kelas
Peserta didik berpartisipasi lebih aktif
belum
mampu
untuk meluangkan ide-idenya.
peserta
didik
kelompoknya.
memotivasi untuk
seluruh
meningkatkan
Hasil penelitian ini didukung oleh
aktivitas dalam pembelajaran. Tingginya
pendapat Trianto (Ibrahim, dkk: 2000: 7)
kemampuan pemecahan masalah siswa
struktur tujuan kooperatif Problem Based
yang
Learning
Problem Based Learning dan Discovery
terjadi
jika
siswa
dapat
mendapat
model
mencapai tujuan mereka hanya jika siswa
berbantuan
lain dengan siapa mereka bekerja sama
dibandingkan
mencapai tujuan tersebut. Tujuan-tujuan
mendapat
pembelajaran ini mencakup tiga jenis
ekspositori disebabkan dalam proses
tujuan yaitu prestasi belajar akademik,
pembelajaran siswa terlibat secara aktif. Siswa 50
media
work
pembelajaran
dengan model
diajak
sheet kelas
bila yang
pembelajaran
membangun
pengetahuannya
sendiri
melalui
diterapkan
serangkaian tugas baik tugas individu maupun
tugas
kelompok.
Melalui KESIMPULAN Berdasarkan analisis yang telah
dengan sendirinya, pengetahuan tersebut lebih
lama
berada
dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
dalam
1.
memorinya. Di samping itu, melalui
lingkungan
menunjukkan di
media
bahwa
sekitar
sehingga
akan
kelas
mampu
2.
peserta
didik
3. Prestasi
Discovery
dengan
2015/2016.
model
berbeda dengan rata-rata prestasi belajar pada
kelompok
dengan
model
belajar model dengan
siswa
yang
pembelajaran media
CD
model
pembelajaran
Miftah Sindangjaya tahun pelajaran
pada
pembelajaran Problem Based Learning
didik
pembelajaran
empat siswa kelas VII MTs Al
diterima. Dengan kata lain, rata-rata
peserta
model
yang
ekspositori pada pokok bahasan segi
yang merupakan harga ttabel, sehingga Ha
diterapkan
siswa
interaktif lebih baik dibandingkan
ttabel, dan thitung sebesar 2,085 > 1,9955
yang
belajar
memperoleh
4,737 > 1,9955 yang merupakan harga
kelompok
Prestasi
pelajaran 2015/2016.
ditunjukkan dengan hasil uji thitung sebesar
didik
ajaran
MTs Al Miftah Sindangjaya tahun
kelompok
belajar kelompok Ekspositori. Hal ini
peserta
Tahun
Miftah
bahasan segi empat siswa kelas VII
lebih baik dibanding rata-rata prestasi
belajar
Al
pembelajaran ekspositori pada pokok
Discovery
Problem Based Learning dan Discovery
prestasi
MTs
dibandingkan
menyebabkan rata-rata prestasi belajar matematika
Discovery
problem based learning lebih baik
pembelajaran Problem Based Learning pembelajaran
VII
memperoleh
dalam
pembelajaran dengan menerapkan model
model
Interaktif,
2015/2016.
kehidupannya.
dan
CD
Sindangjaya
sudah tahu manfaat matematika dalam
rangkaian
belajar
pembelajaran ekspositori pada siswa
memacu motivasi untuk belajar karena
Seluruh
prestasi
dengan media CD Interaktif, dan
banyak
permasalahan yang berkaitan dengan matematika,
perbedaan
model pembelajaran PBL dengan
mengaplikasikan pengetahuannya secara dan
Ada
matematika siswa yang memperoleh
pembelajaran ini siswa diajak untuk
langsung
pembelajaran
Discovery serta Ekspositori.
pembangunan pengetahuan oleh siswa
akan
model
yang 51
DAFTAR PUSTAKA Arsyad, A. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa. Darsono, dkk. 2001. Belajar Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press. Hamalik, Oemar. 2012. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Ibrahim, H.M., dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA – University Press. Lie, A. 2002. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperatif Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo. Roestiyah, 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sudarman. 2007. Problem Based Learning: Suatu Model Pembelajaran untuk Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah. Jurnal Pendidikan Inovatif, 2(2). Suyitno, A. 2006. Pemilihan ModelModel Pembelajaran dan Penerapannya di Sekolah. Semarang: UNNES.
52