Ringkasan Makalah Berjudul Conducting Research in IS Penulis :
Allan R. Dennis
Peringkas:
kelompok 276: Imairi Eitiveni (1205000452) dan Nur Asyiah (120500069X)
Kata kunci:
Research Method, Research Design
I. Introduction Banyak buku yang menulis tentang bagaimana melakukan riset. Buku-buku tersebut memuat hal-hal mendasar yang logis dan solid yang sangat berguna bagi peneliti pemula. Namun, ada beberapa persyaratan lagi yang harus dipenuhi sehingga artikel bisa dimuat di jurnal IS ternama. Artikel ini membimbing ke arah tersebut. Artikel ini memberikan panduan untuk naik tingkat dari peneliti pemula menjadi peneliti ahli dengan menyorot kepada empat langkah dalam mendesain riset. II. The Role of Research Methodology Artikel ini menyorot pada riset kuantitatif karena kebanyakan riset dilakukan dengan metode tersebut. Ada banyak metode yang bisa digunakan untuk melakukan riset. Namun, semua metode tersebut tidak ada yang sempurna, semua ada cacatnya. McGrath menyatakan bahwa metode riset bisa dievaluasi dari tiga dimensi berikut: 1. Berlaku umum dalam populasi 2. Partisipan yang nyata 3. Pengontrolan dan penentuan variable yang presisi. Memasukkan ketiga unsur ini adalah hal yang nyaris mustahil walaupun terkadang bisa menyeimbangkan dua dari tiga aspek tersebut. Misalnya eksperimen laboratorium yang memenuhi faktor presisi tetapi gagal pada aspek berlaku umum dan realisme, studi lapangan yang melibatkan partisipan yang nyata namun, tidak berlaku umum dan kurangnya presisi dan lain-lain. Hal ini menyebabkan sebagian orang berpendapat bahwa eksperimen laboratorium lebih buruk daripada metode lainnya. Hal ini tidak benar karena satu metode cacat pada satu sisi tetapi bagus pada sisi lainnya. Hal ini membawa kita pada satu masalah untuk memilih metode yang tepat menyelesaikan riset. Cara yang disarankan adalah mencoba melakukan berbagai metode dan lebih baik lagi bila bisa dikombinasikan dengan riset kualitatif. Jadi, artikel ini tidak menyatakan bahwa metode kuantitatif adalah satu-satunya dan yang terbaik, namun cukup berguna untuk diterapkan bagi para peneliti. III. Developing Research Projects Identifying Project ideas Hal pertama yang dilakukan dalam melakukan riset adalah membentuk tim dan menentukan permasalahan yang akan diteliti. Artikel ini menawarkan metode
© Nur Asyiah & Imairi Eitiveni.2008. GNU Free Documents License – Silahkan secara bebas menggandakan dokumen ini.
keranjang sampah yaitu semua elemen kunci riset dimasukkan ke dalam keranjang, dicampur dan keluar sebagai proyek. Pada beberapa kasus, ide riset berasal dari proyek sebelumnya atau teori. Namun, pada kebanyakan kasus, ide riset berasal dari stimulus seperti teori dan artikel yang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan, pengalaman pribadi dan lain-lain. Disamping itu, metode dan sumber daya yang tersedia juga memainkan peranan yang tidak kalah penting. Selecting A Project Dengan begitu banyak ide, permasalahan selanjutnya adalah memilih satu ide untuk dijadikan proyek. Ide yang dipilih haruslah sesuatu yg menarik bagi semua anggota kelompok. Ada beberapa pertimbangan dalam menentukan pilihan ide untuk dijadikan proyek yaitu sebagai berikut: 1. Potensi untuk dipublikasikan di jurnal papan atas. Tujuan jurnal-jurnal ini adalah memberikan kontribusi pada ilmu pengetahuan dengan tulisan itu dibaca, dirujuk, dan digunakan baik oleh akademisi maupun praktisi. Untuk bisa dimuat di jurnal terkemuka, sebuah artikel haruslah memenuhi persyaratan berikut ini: a. Isu yang mendasar, dalam artian isu ini tidak akan basi dalam minimal lima tahun setelah artikel tersebut diterbitkan. b. Ada sesuatu yang baru terdapat pada artikel tersebut. c. Menarik d. Proyek tersebut bisa mandiri dari hasil. 2. Sesuai dengan riset terbaru dan masa depan 3. Sesuai dengan portofolio resiko dan return anggota tim Recognizing the Potential Salah satu cara untuk mengenali potensial dari proyek yang berbeda-beda adalah berkonsultasi dengan senior. Tahap ini tidak bisa diremehkan karena studi sudah menunjukkan bagaimana memulai proyek akan membawa kepada hasil yang signifikan. Building A Research Team Pada zaman dahulu kala, riset sering dilakukan secara individual, sekarang riset biasanya dilakukan dalam tim karena riset memerlukan tiga kemampuan berikut: 1. Kemampuan untuk membuat konsep, teori dan hipotesis. Akan lebih baik bila tim terdiri dari peneliti dengan disiplin yang bervariasi untuk memperkaya teori. 2. Kemampuan untuk mendisain dan menjalankan studi riset untuk menguji hipotesis.
© Nur Asyiah & Imairi Eitiveni.2008. GNU Free Documents License – Silahkan secara bebas menggandakan dokumen ini.
3. Kemampuan untuk menulis laporan riset yang meyakinkan. 4. Waktu untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Tujuan dari dibentuknya tim adalah untuk saling melengkapi dengan kemampuan yang berbeda-beda. IV. Developing Theory Teori adalah hal yang penting bagi riset kuantitatif, begitu juga dengan riset kualitatif, walaupun terdapat perbedaan yaitu teori didapatkan dari data-data pada riset kualitatif sedangkan pada riset kuantitatif, teori dibangun terlebih dahulu. Teori dibangun dengan pertanyaan "kenapa" bukan "apa". Teori mencakup variabel terikat dan tidak terikat, bagaimana mereka berinteraksi serta kenapa mereka berinteraksi. Ada dua kunci penting yang harus diperhatikan dalam membangun teori yaitu: 1. Teori bukan ringkasan dari riset terdahulu. Boleh saja meringkas riset terdahulu, namun harus mengeksplorasi lebih jauh dari itu. 2. Teori tidak harus menjadi Big T. Big T memiliki cakupan yang sangat luas, lain dengan little T yang lebih kecil dan lebih spesifik ke topik tertentu. Teori yang kuat adalah dasar semua riset. Teori bisa berupa Big T, atau terkadang small T cukup atau kombinasi dari keduanya. Tidak ada pendekatan yang lebih benar daripada mengembangkan, menguji dan memperluas teori. V. Designing Quantitative Research Dalam sebuah penelitian, bagian yang tidak bisa direvisi adalah desain penelitian itu sendiri. Oleh karena itu memastikan dasar desain penelitian merupakan hal yang penting. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam desain penelitian adalah sebagai berikut: Understanding the strengths and limitations of research methods. Setiap penelitian tidak lepas dari kekurangan. Penelitian yang baik, terlepas dari metode apa yang digunakan, adalah penelitian yang mengetahui kekurangannya dan memainkan kekuatan dari penelitian tersebut dengan baik. - Kekuatan dari experimental research adalah presisi dan kontrol. - Kekuatan dari survey research adalah generalitas. - Kekuatan dari field research adalah realisime.
© Nur Asyiah & Imairi Eitiveni.2008. GNU Free Documents License – Silahkan secara bebas menggandakan dokumen ini.
Maximazing publication Potential - Maintaining construct identity. Memelihara integritas antar konsep juga merupakan hal yang penting dalam desain penelitian. - Testing the theoritical linkages. Teori, sebagai hasil dari suatu study, akan lebih kuat apabila peneliti dapat memberikan pembuktian-pembuktian atas teori tersebut. Ketika mendesain suatu lab eksperimental, maka melakukan pengujian terhadap faktor-faktor yang mendasari adanya suatu relationship akan sangat berguna untuk lebih memahami teori tersebut dengan lebih baik. - Designing for statistical significance. Tujuan utama dari suatu penelitian adalah untuk mendukung atau menolak suatu teori. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu uji statistik. Uji statistik yang biasa dilakukan pada quantitative research adalah Ftest, ANOVA, garis regresi, dan Lisrel. Namun t-test juga sering dijadikan alternatif bagi para peneliti. Gambar dibawah ini merupakan persamaan simple dari t-test:
Sumber gambar: makalah Conducting Research in IS, Allan R. Dennis, 2001 - Getting the most from your data collection effort. Cara yang paling effisen dalam melakukan suatu penelitian adalah dengan mendesain beberapa study dalam satu waktu. Dengan rencana yang baik, data-data yang didapat dapat digunakan untuk beberapa study. © Nur Asyiah & Imairi Eitiveni.2008. GNU Free Documents License – Silahkan secara bebas menggandakan dokumen ini.
· Executing the study - Pilot Testing Pilot testing merupakan suatu cara untuk menguji hal-hal pokok dalam suatu penelitian seperti prosedur, script, kuisioner dll. Pilot testing dapat membantu para peneliti untuk memastikan bahwa study akan berjalan berdasarkan practical standpoint, dan membagikan data awal untuk memastikan reliabilitas dari dependent measures. Apabila saat pilot testing terdapat hal-hal pada kuisioner tidak reliabel, maka study harus diperbaik lagi. - Collecting the Data Dalam
lab
eksperimen,
merekrut
mahasiswa/pelajar
untuk
ikut
berpartispasi dalam studi dapat mendekati permasalah dalam studi tersebut. Mencari partisipan untuk survey research merupakan faktor yang sangat penting karena generalitas merupakan kunci utama dari survey research. VI. Writing the Article Salah satu aspek yang sangat penting tapi biasanya tidak terlalu diperhatikan adalah menulis artikel penelitian. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis adalah sebagai berikut: ·Finding the message Pesan yang terdapat dalam paper haruslah dapat dijelaskan secara ringkas dan jelas. Jika penulis tidak dapat menyingkat inti pesan dalam satu atau dua kalimat, maka penulis sebaiknya mengolah lagi gagasannya. · Presentation Penulisan yang baik memang tidak dapat membuat hasil eksperimen yang buruk dapat dipublikasikan, namun penulisan yang buruk dapat dengan mudah menjatuhkan hasil eksperimen yang baik. Oleh karena itu mulailah belajar menulis yang baik dengan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, membaca jurnal-jurnal untuk penulis dan memastikan bahwa
© Nur Asyiah & Imairi Eitiveni.2008. GNU Free Documents License – Silahkan secara bebas menggandakan dokumen ini.
paper yang ditulis mengikuti aturan penulisan jurnal. Standar penulisan quantitative research dapat dilihat pada tabel berikut:
· Developing implications Tiga set implikasi yang sangat penting: - Menjelaskan hasil penelitian dan mengembangkan teori alternatif untuk hasil yang diluar ekspektasi. - Penelitian apa yang dibutuhkan selanjutnya akibat dari hasil penelitian yang baru saja didapat juga harus diketahui. - Tindakan apa yang harus dilakukan oleh pengguna, manajer, dan juga pihak pengembang akibat dari hasil penelitian yang didapat harus dikembangkan. · Targeting Menentukan jurnal mana yang akan dijadikan target paper yang akan dibuat merupakan hal yang penting. · Cultivation
© Nur Asyiah & Imairi Eitiveni.2008. GNU Free Documents License – Silahkan secara bebas menggandakan dokumen ini.
Hasil suatu penelitian tidak akan selesai hingga tertuang dalam bentuk paper. Hasil tersebut akan mengalami perubahan-perubahan setelah mendapat komentar dari para rekan kerja, reviewers, dan juga editor. Tiga langkah penting dalam pengolahan artikel dalam jurnal-jurnal top adalah sebagai berikut: 1. Buat prototipe dan ujilah hasil penelitian dengan para rekan kerja. 2. Paper harus mengalami proses test marketed pada suatu konferensi dan dengan peneliti lain dalam bidang yang sama. 3. Paper harus selalu di-manage selama proses review berlangsung. VII. Conclusion Untuk
mempublikasikan
sebuah
artikel
ke
dalam
jurnal
top
membutuhkan kesabaran, ketelitian, dan ketetapan hati. Hal tersebut dikarenakan proses tersebut memakan waktu yang sangat lama, yaitu mulai
dari
munculnya
suatu
gagasan
hingga
akhirnya
dapat
dipublikasikan. Oleh karena itu, proses pembuatan artikel memang harus menyenangkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Selain itu agar artikel yang telah dibuat tidak ditolak oleh jurnal-jurnal top maka hindarilah hal-hal berikut ini: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Menghindari teori yang didapat dari penelitian sebelumnya. Mengabaikan kunci utama pada paper-paper yang dijadikan literatur. Memasukkan banyak hal yang tidak berkaitan dengan intisari paper. Melakukan plagiat. Mengkritik paper orang lain secara terang-terangan. Mengukur set dari konsep yang berbeda dengan yang telah dibuat. Menjelaskan desain penelitian dengan kata-kata yang ambigu. Tidak dapat mengenali kelemahan study yang dilakukan. Dalam eksperimen, menghilangkan presisi. Dalam survey, mengabaikan generalitas. Menulis kesimpulan yang tidak sesuai dengan hasil perhitungan statistiknya. Submit paper lebih dari 35 halaman. Terdapat typo pada penulisan paper. Tulisan tidak dijelas dan berulang-ulang. Menghindari tukar pikiran dengan rekan kerja sebelum mendesain, menulis, dan submit paper. Merespon komentar reviewers dengan satu halaman ringkasan. Melakukan lebih dari 10 kesalahan diatas.
© Nur Asyiah & Imairi Eitiveni.2008. GNU Free Documents License – Silahkan secara bebas menggandakan dokumen ini.