Review Laporan Keuangan UNIT AKUNTANSI DILINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
BIRO KEUANGAN DAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
1
STRUKTUR ORGANISASI & UNIT AKUNTANSI a. Struktur Organisasi Kemenristek Dikti terdiri dari 7 (Tujuh) Eselon Satu yakni : 1. Sekretariat Jenderal 2. Inspektorat Jenderal 3. Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Pendidikan Tinggi 4. Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan 5. Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Pendidikan Tinggi 6. Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 7. Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi
2
STRUKTUR ORGANISASI & UNIT AKUNTANSI 1. Masing-masing eselon 1 memiliki program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa Satuan Kerja. 2. Satuan Kerja pelaksana program Eselon I akan memperoleh DIPA atas pelaksanaan program masing-masing Eselon I. 3. Satuan Kerja yang melaksanakan lebih dari satu program Eselon I akan menerima DIPA lebih dari satu. 4. Setiap Satuan Kerja yang menerima dan mengelola DIPA merupakan Unit Akuntansi yang berkewajiban menyusun Laporan Keuangan atas DIPA yang dikelolanya. 5. Konsekuensi bagi Satuan Kerja yang menerima dan melaksanakan DIPA lebih dari satu wajib menyusunLaporan Keuangan sejumlah DIPA yang dikelolanya.
3
STRUKTUR ORGANISASI & UNIT AKUNTANSI Eselon 1 Kemristek Dikti dan jumlah Satker pelaksana program masing-masing eselon I Kode Kode Kode No Unit Nama Unit Organisasi K/L Prog Org 1
042
01
Sekretariat Jenderal Kemenristek Dikti
2
042
02
Inspektorat Jenderal
3
042
03
4
042
04
5
042
05
6
042
06
7
042
07
Ditjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Ditjen Pembelajaran & Kemahasiswaan Ditjen Sumber Daya Iptek Dikti Ditjen Penguatan Riset & Pengembangan Ditjen Penguatan Inovasi
01 03 06 07 08 09 10
Nama Program Program Dukungan Manajemen dan pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kemenristek Dikti Program pengawasan dan peningkatan Akuntabikitas Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Iptek dan Dikti Program Pembelajaran dan Kemahasiswaan Program Peningkatan Kualitas Sumber Daya Iptek dan Dikti Program Penguatan Riset dan Pengembangan Program Penguatan Inovasi
Jumlah Satker Pelaksana Program 134 1 48 57 1 2 2
4
STRUKTUR ORGANISASI & UNIT AKUNTANSI 1. Dalam kaitannya dengan penyusunan Laporan Keuangan yang diatur dalam PMK 171/PMK.05/2007 & PMK 177/PMK.05/2015 setiap Eselon I di Kemristek Dikti berfungsi sebagai : a. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran/Barang (UAKPA/B) b. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran/Barang Eselon I (UAPPA/B-E1) 2. Sedangkan Satuan Kerja Pelaksana Program dari masing-masing Eselon I berfungsi sebagai Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran/BMN (UAKPA/B). 3. Khusus untuk Eselon I Sekretariat Jenderal berfungsi sebagai : a. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran/Barang (UAKPA/B) b. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran/Barang (UAPPA-E1) c. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran/Barang (UAPA/B)
5
STRUKTUR ORGANISASI & UNIT AKUNTANSI a. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran/Barang (UAKPA/B) berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan menyusun Laporan Keuangan/BMN tingkat Satuan Kerja atas DIPA yang dikelolanya. b. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Tingkat Eselon-I (UAPPA/B-E1) berkewajiban mengkonsolidasikan Laporan Keuangan/BMN tingkat Satuan Kerja dibawahnya dan menyusun Laporan Keuangan/BMN Tingkat Eselon I. c. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran/Barang (UAPA/B) berkewajiban mengkonsolidasikan Laporan Keuangan/BMN tingkat Eselon I dibawahnya dan menyusun Laporan Keuangan/BMN Tingkat Kementerian. - PMK 177/PMK.05/2015 Pasal 4 -
6
STRUKTUR ORGANISASI & UNIT AKUNTANSI Penyampaian Laporan Keuangan dilakukan secara “BERJENJANG” dari Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) yang ada di Satker sampai dengan Unit Akuntansi Penguna Anggaran (UAPA) di tingkat Kementerian.
7
JENJANG PELAPORAN KEUANGAN SAI UNIT AKUNTANSI
DJKN
opsional
UAPB
UAPA
UAPPB-E1
UAPPA-E1
DJPBN
KANWIL DJKN
KANWIL DJPBN UAPPB-W
UAPPA-W
BLU KPKNL
UAKPB
UAKPA
8 KPPN
STRUKTUR UNIT AKUNTANSI & PELAPORAN TINGKAT PUSAT KEMENRISTEK DIKTI TAHUN 2016 UAPA
UAPA : Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (Entitas Pelaporan Tingkat Kementerian) UAKPA & UAPPA-E1
UAKPA & UAPPA-E1
UAKPA & UAPPA-E1
UAKPA & UAPPA-E1
UAKPA & UAPPA-E1
UAKPA & UAPPA-E1
UAKPA & UAPPA-E1
UAKPA: Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (Entitas Akuntansi & Pelaporan Tk. Satker)
UAPPA-E1 : Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Tingkat Eselon I ( Entitas Pelaporan Tingkat Eselon I )
UAKPA
UAKPA
STRUKTUR ORGANISASI & UNIT AKUNTANSI PENANGGUNG JAWAB UNIT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN No
Unit Akuntansi dan Pelaporan
1 Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran ( UAKPA )
Penanggung Jawab Kepala Satuan Kerja
2
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran tingkat Kepala Kanwil/ Kepala Satuan Wilayah ( UAPPA-W ) Kerja yang Ditunjuk
3
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran tingkat Pejabat Eselon I Eselon I ( UAPPA-E1 )
4 Unit Akuntansi Pengguna Anggaran ( UAPA )
Menteri/Pimpinan Lembaga
10
LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan PMK 177/PMK.05/2015 Pasal 3 : Laporan Keuangan yang disusun terdiri atas : a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) b. Neraca c. Laporan Operasional (L/O) d. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) e. Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK) Kelima jenis Laporan ini yang dilaporkan secara berjenjang dari tingkat UAKPA sampai dengan UAPA.
11
LAPORAN KEUANGAN KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN MASING-MASING UNIT AKUNTANSI No
Unit Akuntansi dan Pelaporan
Karakteristik
1
Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran/BMN ( UAKPA/B )
Melakukan pencatatan dan perekaman transaksi keuangan dan Barang tingkat Satker
2
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran/BMN tingkat Wilayah (UAPPA/B-W)
Konsolidasian LK UAKPA/B (Satker)
3
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran/BMN tingkat Eselon I (UAPPA/B-E1 )
Konsolidasian LK UAKPA/B (Satker) atau LK UAPPA/B-W (Wilayah)
Unit Akuntansi Pengguna Anggaran/BMN (UAPA/B) tingkat Kementerian
Konsolidasian LK UAPPA/B-E1 (Eselon-1)
4
12
REVIEW LAPORAN KEUANGAN Mengingat Unit Akuntansi tingkat Eselon I dan Kementerian hanya bersifat konsolidasian, maka review Laporan Keuangan lebih diutamakan pada Laporan Keuangan Tingkat Satker (UAKPA), alasannya : 1. Seluruh transaksi keuangan dan barang dilakukan pada tingkat Satker (UAKPA). 2. Koreksi atas kesalahan pencatatan transaksi keuangan dan barang hanya dapat dilakukan pada tingkat Satker (UAKPA). 3. Keakuratan dan kewajaran penyajian Laporan Keuangan tingkat Satker sangat berpengaruh terhadap kewajaran penyajian Laporan Keuangan Unit Akuntansi diatasnya.
13
REVIEW LAPORAN KEUANGAN KENAPA LAPORAN KEUANGAN HARUS DIREVIEW
14
1. Kelengkapan Laporan Keuangan 2. Kesesuaian Dengan Persamaan Dasar Akuntansi 3. Review Per komponen Laporan Keuangan a) Neraca Percobaan b) Laporan Realisasi Anggaran c) Laporan Operasional d) Laporan Perubahan Ekuitas e) Neraca f) Catatan atas Laporan Keuangan 4. Review antar komponen Laporan Keuangan a) Intra Laporan Keuangan b) Dengan L-BMN
15
Kelengkapan Komponen Laporan Keuangan Pokok 1. Pernyataan Telah Direviu (Hanya utk Tk. LKKL) 2.
Pernyataan Tanggung Jawab
3.
Ringkasan Laporan Keuangan
4.
Laporan Realisasi Anggaran
5. 6. 7. 8.
Neraca Laporan Opersional Laporan Perubahan Ekuitas Catatan atas Laporan Keuangan
Lampiran Pendukung Laporan Keuangan 1. Laporan yang dihasilkan oleh Aplikasi 2. Laporan Kuasa Pengguna barang 3. Daftar Rekening Pemerintah 4. Memo Penyesuaian atas Jurnal Penyesuaian/Umum di SAIBA 5. BAR dengan KPPN/Kanwil/Dit.APK, dan lain-lain 16
LK pada tiap level, harus disusun dari seluruh satker dibawahnya. Termasuk dari satker yang dilikuidasi namun belum selesai proses likuidasinya.
17
• Latar Belakang:
“Ada yang tidak sesuai dengan Persamaan Dasar Akuntansi dalam penyusunan Laporan Keuangan”.
• Kemungkinan Penyebab:
• Belum Update SAIBA dan Referensi SAIBA • Terdapat Jurnal yang tidak ada pasangannya (pada SAIBA versi sebelum 2.7 mungkin terjadi)
• Solusi:
• Update Aplikasi, terutama Referensi • Cek/Cetak dari SAIBA: Transasksi-Jurnal Penyesuaian-Cetak-Per tanggal-Isi 01-01-2015 sd 31-12-2015 • Periksa, apakah ada yang tidak terisi pada kolom Debet dan Kreditnya • Jika ada, perbaiki, dengan cara Hapus, input ulang, posting ulang • Lakukan untuk Jenis transaksi lainnya: Jurnal Penyesuaian Neraca, Jurnal Koreksi dan Jurnal Umum
18
LAPORAN OPERASIONAL (LO) PENDAPATAN
600
BEBAN
1.000
SURPLUS (DEFISIT) KEG.OPERASIONAL
(400)
KEUNTUNGAN (KERUGIAN) KEG.NON OPR SURPLUS SEBELUM POS LUAR BIASA
(0)
SURPLUS (DEFISIT) LO
(300)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (LPE) DEFISIT LO TRANSAKSI ANTAR ENTITAS EKUITAS AKHIR
100 (300)
POS LUAR BIASA
EKUITAS AWAL
Harus BALANCED: Total ASET = Kewajiban + Ekuitas
2.000
(300) 1.500
3.200
NERACA TOTAL ASET
5.200
TOTAL KEWAJIBAN
2.000
EKUITAS
3.200
20
UAKPA: Saldo awal tahun berjalan = Saldo Tahun Lalu Audited menurut Satker, UAPPA-W dan UAPA-E1 UAPPA-W: Saldo awal tahun berjalan = Saldo Tahun Lalu Audited menurut UAPPA-W dan UAPPA-E1 UAPPA-E1: Saldo awal tahun berjalan = Saldo Tahun Lalu Audited menurut UAPPA-E1 dan UAPA UAPA: Saldo awal tahun berjalan = Saldo Tahun Lalu Audited menurut UAPA dan LKPP 21
Jika Berbeda, yang benar adalah yang Level diatasnya !
No
SALDO 2014
2015
1.
Aset
Aset
2.
Kewajiban - Pendapatan Ditangguhkan - Hibah yang belum disahkan - Pendapatan Ditangguhkan
Kewajiban
3.
Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Investasi Ekuitas Dana Lainnya
Ekuitas
22
• Latar Belakang: • Terjadi perubahan Posting rule Migrasi. • Semula: semua Akun Neraca pada pos “Pendapatan Yang Ditangguhkan” Audited 2014 dimigrasi ke Ekuitas Awal 2015 • Sekarang: Tidak semua akun-akun pada pos “Pendapatan Yang Ditangguhkan” Audited 2014 dimigrasi ke Ekuitas Awal 2015, yaitu akun “Hibah Langsung Yang Belum Disahkan” • akun “Hibah Langsung Yang Belum Disahkan” Audited 2014 dimigrasi ke Kewajiban - “Hibah Langsung Yang Belum Disahkan” pada Neraca Awal 2015
• Risiko: • Migrasi tidak sesuai
• Solusi: • Lakukan Migrasi Ulang, kemudian cek ulang
23
24
Pengecekan Saldo Normal SALDO NORMAL adalah sebagai berikut: Akun
Saldo Normal
Aset (1xxxxx)
Debet
Penyisihan Piutang
Kredit
Akumulasi Penyusutan
Kredit
Kewajiban (2xxxxx)
Kredit
Pendapatan (4xxxxx)
Kredit
Pengembalian Pendapatan
Debet
Beban (5xxxxx)
Debet
Beban Penyisihan Piutang
Bisa Debit dan Kredit
Pengembalian Belanja/Beban
Kredit
Pastikan TIDAK Terdapat akun “Null.”
25
Contoh Saldo Normal
26
Contoh Saldo Normal
27
Contoh Saldo Normal
28
Contoh Saldo Tidak Normal
29
Pengecekan Saldo Tidak Normal • Bila terdapat Saldo tidak normal atau yang seharusnya tidak ada, kemungkinan karena Salah Jurnal di SAIBA. • Cek jurnal-jurnal yang melibatkan Akun-akun Tidak Normal. • Bila terdapat akun “null”, karena belum Update Referensi. • Cek di Buku Besarnya
30
Pengecekan Saldo Tidak Normal
31
Pengecekan Saldo Tidak Normal
32
Pengecekan Akun-akun “TIDAK BOLEH ADA” : 1. Akun 41 (Pendapatan Perpajakan) • Apabila ada, misalnya: Akun 411122, kemungkinan karena salah jurnal Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran yang merupakan Potongan pajak. • Akun ini hanya untuk BA.015 Kementerian Keuangan 2. Akun-akun 42 (PNBP) yang seharusnya tidak terdapat pada KL tersebut • Misalnya: di Kementerian Pertanian terdapat akun 423213 Pendapatan Surat Keterangan, Visa, Paspor, kemungkinan salah kode akun saat menyetor SSBP. • atau operator salah input 3. Akun 43 (Pendapatan Hibah) • Akun ini hanya untuk BA 999.02
33
Pengecekan Akun-akun Contoh Akun-akun 42 (PNBP) yang seharusnya tidak terdapat pada Kementerian Ristek Dikti
34
Pengecekan Akun-akun Bila bukan Satker BLU, maka TIDAK BOLEH ADA: • akun 424xxx, 525xxx dan 537xxx • Akun diatas diperuntukkan khusus untuk Satker BLU.
35
Analisa Akun-akun tertentu
Transfer Keluar/Transfer Masuk • Akun ini digunakan untuk: • Transfer keluar/transfer masuk Aset (Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya) antar Satker di lingkungan Pemerintah Pusat. • Transfer keluar/transfer masuk Selain Aset (Kas/Piutang/Utang) antara Satker yang dilikuidasi ke Satker Penerima. • Resiko: • Akun/Menu ini tidak digunakan seharusnya. • Misal: Pembelian menggunakan transfer masuk, mengakibatkan Akun LPE (Transaksi Antar Entitas) overstated • Misal: Pemakaian menggunakan transfer keluar, mengakibatkan Akun beban Persediaan understated dan LPE (Transaksi Antar Entitas) overstated • Solusi: • Cek Kebenaran penggunaan Akun/menu tsb di Aplikasi Persediaan/SIMAK • Bila ternyata jurnal di SAIBA, cek kebenarannya 36
Analisa Akun-akun tertentu Transfer Keluar/Transfer Masuk Telaah: • Lakukan Analisa sbb: • Mungkinkah di Satker/E1/KL ini terdapat Transfer Masuk/Transfer Keluar? • Bila ya, seharusnya lebih besar mana? Transfer Masuk atau Transfer Keluar? • Adakah Pengawasan Transfer Keluar/Transfer Masuk?
• Bandingkan analisa dengan LK, berbedakah? • Jika Ya, analisa kemungkinan kesalahannya.
37
Akun 391119 (Koreksi Lainnya) • Akun ini untuk mengkoreksi kesalahan pencatatan atas transaksi selain Aset (Selain mengkoreksi
Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya) • Misalnya mengkoreksi Kas, Piutang dan Utang.
• Namun terkadang akun ini dipakai untuk yang lainnya, misalnya: • Koreksi selain yang seharusnya • Menghilangkan “belum diregister”/”Hibah Belum disahkan” • Menyamakan saldo SAIBA dengan L-BMN
• Cek kebenarannya lewat Buku Besar
38
Analisa Akun-akun tertentu Akun 491429 (Pendapatan Perolehan Aset Lainnya) • Sangat jarang terjadi “Perolehan Aset Lainnya”, sehingga apabila ada akun ini, agar dikonfirmasi kebenarannya, karena ada kemungkinan salah memilih menu Input pada Aplikasi Persediaan/ SIMAK. • Akun ini jurnal kiriman dari Persediaan/SIMAK BMN, yaitu saat memilih menu “perolehan lainnya” • Apabila berasal dari Jurnal SAIBA, mungkin saja benar, namun harus dikonfirmasi penyebab input jurnal pendapatan ini di SAIBA.
39
Akun 219671 (Hibah Langsung Yang Belum Disahkan)
1. (Akun CTA, sejak 2015 tidak boleh)
Akun 391121 (Ekuitas Transaksi Lainnya)
2. (Akun diatas hanya untuk RRI, TVRI dan POLRI) Akun 423956 (Penerimaan kembali belanja hibah TAYL) 3. (Akun diatas hanya untuk BA-BUN Hibah 999.02) Akun 423958 (Penerimaan kembali belanja lain-lain TAYL) 4. (Akun diatas hanya untuk BA-BUN Bel.Lain2 999.08)
Akun-akun lainnya yang seharusnya tidak ada pada Satker tsb, misalnya: • Terdapat pendapatan SIM pada Satker Kementerian Pertanian • Terdapat Pendapatan Sewa pada Satker yang tidak memiliki Tanah/Gedung/Peralatan dan Mesin (yang disewakan)
40
41
1. Akun “Belum Diregister” hanya boleh ada pada Laporan Keuangan Interim (Bulanan/Triwulanan/Semesteran), • pembelian Persediaan/Aset yang menggunakan Dana Uang Persediaan (UP)/LS, yang pada periode tersebut belum diajukan/diterbitkan SPM/SP2D GUP/LS-nya • Pembelian dengan utang/cicilan, dll.
2. Pada Laporan Keuangan Tahunan tidak boleh ada. 42
43
Adanya Akun “Persediaan yang belum diregister “ Bernilai positif berarti : 1. Terdapat pengadaan barang persediaan yang menggunakan akun belanja barang persediaan (5218xx). 2.Pengadaan barang persediaan tersebut belum tercatat di aplikasi Persediaan SIMAK BMN, atau 3. Pengadaan barang persediaan tersebut sudah tercatat di aplikasi Persediaan SIMAN BMN namun belum dikirim ke aplikasi SAIBA, atau 4. Sudah dikirim ke aplikasi SAIBA namun belum diposting.
44
Adanya Akun “Persediaan yang belum diregister “ Bernilai negatif berarti : 1. Terdapat pengadaan barang persediaan yang tidak menggunakan akun belanja barang persediaan (5218xx) tetapi menggunakan akun belanja barang keperluan perkantoran (521111/521119), Belanja Bahan (521211). 2. Pengadaan barang persediaan tersebut sudah tercatat di aplikasi Persediaan SIMAK BMN, sudah dikirim ke aplikasi SAIBA dan sudah diposting. 3. Barang persediaan tersebut belum digunakan.
45
46
Menghilangkan akun “Persediaan yang belum diregister “ yang bernilai positif dilakukan dengan cara : 1. Menginput barang persediaan tersebut pada aplikasi persediaan sebesar nilai “persediaan yang belum diregister” yang tersaji pada neraca SAIBA. 2. Mengirimkan nilai persediaan yang telah diinput tersebut ke aplikasi SAIBA. 47
a. Jurnal yang dibentuk saat pembelian persediaan dengan akun belanja barang persediaan (5218xx) 1. (D) Belanja Barang Persediaan LRA (+) (K) Piutang dari KUN LRA (-) 2. (D) Persediaan yang belum diregister Neraca (+) (K) Ditagihkan kepada Entitas Lain LPE (+) b. Jurnal yang dibentuk saat persediaan yang telah diinput diaplikasi persediaan dikirim ke SAIBA (D) Persediaan Neraca (+) (K) Persediaan yang belum diregister Neraca (-)
48
Menghilangkan akun “Persediaan yang belum diregister “ yang bernilai negatif dilakukan dengan cara membuat jurnal penyesuaian di SAIBA melalui menu jurnal penyesuaian kategori 19 (Koreksi Beban Aset), jurnalnya : (D) Persediaan yang belum diregister Neraca (+) (K) Beban Barang (521111/521211/521119) L/O (-) Jurnal ini merupakan jurnal penyesuaian/penyeimbang atas jurnal hasil pengiriman dari SIMAK BMN sbb : (D) Persediaan Neraca (+) (K) Persediaan yang belum diregister Neraca (-)
49
Akun “Persediaan yang belum diregister “ bernilai negatif dapat muncul dari pengadaan persediaan yang bersumber dari hutang, artinya aplikasi persediaan SIMAK BMN telah mencatat transaksi penambahan persediaan namun realisasi belanja untuk pembelian persediaan pada bulan tersebut tidak ada. Untuk memastikannya : 1. Lihat nilai persediaan yang belum diregister negatif yang tersaji dalam neraca SAIBA. 2. Cek neraca percobaan basis kas apakah ada realisasi belanja barang terkait pembelian persediaan (521211/521111/521119)
50
Jurnal untuk menghilangkan akun “Persediaan yang belum diregister “ yang bernilai negatif yang bersumber dari hutang : (D) Persediaan yang belum diregister Neraca (+) (K) Belanja Barang yang masih harus dibayar (Utang Kepada Pihak Ketiga Lainnya) Neraca (+) Setelah pengadaan persediaan tersebut dibayar melalui SPM/SP2D maka dibuat jurnal penyesuaian sbb: (D) Belanja Barang yang masih harus dibayar (Utang Kepada Pihak Ketiga Lainnya) Neraca (-) (K) Beban Barang ... (521111/521119/521211) L/O (-)
51
Bila pengadaan persediaan tersebut dibayar melalui SPM/SP2D menggunakan akun belanja barang persediaan (5218xx) maka dibuat jurnal penyesuaian sbb: (D) Belanja Barang yang masih harus dibayar (Utang Kepada Pihak Ketiga Lainnya) Neraca (-) (K) Persediaan yang belum diregister Neraca (-) 52
Adanya Akun “Aset Tetap/Aset Lainnya yang belum diregister “ bernilai positif berarti : 1. Terdapat pengadaan Aset Tetap/Aset Lainnya yang menggunakan akun belanja modal (53xxxx) 2. Pengadaan Aset Tetap/Aset Lainnya tersebut belum tercatat di aplikasi SIMAK BMN, atau 3. Pengadaan Aset Tetap/Aset Lainnya tersebut sudah tercatat di aplikasi SIMAN BMN namun belum dikirim ke aplikasi SAIBA, atau 4. Sudah dikirim ke aplikasi SAIBA namun belum diposting
53
54
Adanya Akun “Aset Tetap/Aset Lainnya yang belum diregister “ bernilai negatif berarti : 1. Terdapat pengadaan BMN yang menggunakan akun belanja modal yang tidak sesuai dengan jenis BMN yang diadakan. Contoh : Pembuatan Jalan yang menggunakan akun belanja modal lainnya 536111, seharusnya dibeli dengan akun 534111. 2. Pengadaan BMN tersebut sudah tercatat di aplikasi SIMAK BMN, dan sudah dikirim ke aplikasi SAIBA.
55
56
Menghilangkan akun Aset Tetap yang belum diregister “ yang bernilai negatif dilakukan dengan cara membuat jurnal penyesuaian di SAIBA melalui menu Jurnal Umum, dengan ketentuan : 1. Dilakukan pada setiap bulan munculnya akun aset tetap yang belum diregister negatif tersebut di Neraca. (Bukan Semesteran atau Tahunan) 2. Penyesuaian tersebut tidak dapat dilakukan secara sekaligus namun harus dilakukan per transaksi.
57
Untuk menghilangkan akun aset tetap yang belum diregister negatif seperti di contoh sebelumnya maka jurnalnya adalah sebagai berikut : (D) Jalan dan Jembatan yang belum diregister (K) Aset Lainnya yang belum diregister Keterangan : Penyesuaian atas pengadaan jalan yang menggunakan akun belanja modal lainnya (536111) 58
1. Resiko: • Satker Menjurnal “sembarangan”, yang penting akun “Belum Diregister” hilang. 2. Solusi:
• Cetak Buku Besar Akrual atas Akun-akun “Belum Diregister” • Cek pasangan jurnalnya, apakah yang sudah seharusnya? Bila tidak, perbaiki!
59
Jika ada Akun 111827 (Kas Lainnya dari Hibah Yang Belum disahkan) maka Harus ada akun 218211 (Hibah Langsung Yang belum disahkan). 1. Akun 111827 nilainya maksimal sama atau lebih kecil dibanding 218211. 2. akun 218211 harus di kredit Bila ada akun-akun “Yang Belum disahkan”, harus ada Hibah Langsung Yang Belum Disahkan. Artinya harus menjadi Catatan/Pengawasa bagi Satker/KL/K-BUN/KPPN untuk segera dilakukan pengesahan ke KPPN. Saat ini pengesahan hibah sudah habis masnya. Tunggu ada Surat Perpanjangan Pengesahan Hibah. Dengan demikian, akun ini seharusnya pada LK Audited sudah tidak ada lagi 60
• Apabila ada akun “kas Lainnya dari Hibah Langsung Yang belum Disahkan” bersaldo Negatif, kemungkinanya: • Telah terbit SP2HL pengesahan hibah langsung berupa uang, namun... • Belum melakukan Jurnal Pencatatan Kasnya.
61
• Latar Belakang: • Terkadang ada Satker “bandel” tidak berniat melaporkan/mengesahkan Hibah langsungnya. • Satker Menjurnal “sembarangan”, yang penting akun “Hibah Langsung Belum Disahkan” hilang
• Solusi: • Cetak Buku Besar Akrual atas Akun “Hibah Langsung Yang Belum Disahkan” • Cek pasangan jurnalnya, apakah dari SP2HL/MPHL-BJS? Bila tidak, berarti belum pernah ada pengesahannya! Hapus jurnal tsb. 62
63
• Akun “Kas di Bendahara Pengeluaran” HARUS SAMA dengan akun “Uang Muka dari KPPN” • Akun ini bisa dijurnal. Pastikan tidak ada jurnal yang menyebabkan perbedaan. (kecuali di Kementerian Luar Negeri)
• Kesesuaian dengan Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) atas akunakun sebagai berikut: • Kas di Bendahara Pengeluaran • Kas dan Bank BLU (Kas dan Bank BLU dan Deposito BLU) • Kas Lainnya di KL dari Hibah (111822)
64
Akun “Pendapatan Yang Ditangguhkan” • Bila ada, kemungkinan karena salah memilih kode akun, yaitu memilih akun: 2196XX Hibah yang belum disahkan • Apabila ada, Lakukan KOREKSI ke Akun yang sebenarnya yaitu 218211 “Hibah Langsung yang belum disahkan”
• Koreksi dengan cara: Jurnal Dihapus, kemudian rekam ulang (tidak bisa dengan cara diubah)
65
• Ada Akun Piutang: • ada Penyisihan Piutang • ada Beban Penyisihan Piutang di LO. Bila tidak ada, kemungkinan belum melakukan penyisihan piutang di akhir periode. • Ada Akun Piutang Jangka Panjang (TP/TGR) • Ada Bagian Lancar Piutang Jangka Panjang • Ada Penyisihan Piutang Jangka Panjang • Ada Penyisihan Bagian Lancar Piutang Jangka Panjang Bila tidak ada, maka belum melakukan “Reklas Piutang Jangka Panjang” 66
• Ada Persediaan:
• ada Beban Persediaan di LO • Ada Penyesuaian nilai aset di LPE Kemungkinannya sangat kecil dalam satu periode tidak ada persediaan yang dipakai. Atau hanya memiliki persediaan untuk pemeliharaan/diserahkan ke masy/bansos saja.
• Ada Aset Tetap/Aset Lainnya:
• ada Akumulasi Penyusutan/Amortisasi AT/AL, • ada Beban Penyusutan/Amortisasi di LO
67
• Jurnal Akrual t.d: • • • •
Pendapatan Diterima Dimuka Pendapatan Yang Masih harus Diterima Beban Dibayar Dimuka Beban Yang Masih Harus Dibayar
• Transaksi Akrual yang umumnya ada di Satker adalah: • • • •
Pendapatan Sewa diterima Dimuka, Beban Sewa yang masih harus dibayar Beban Listrik/telepon/air yang masih harus dibayar Beban Pegawai yang masih harus dibayar
• Selain transaksi diatas masih ada kemungkinannya.
68
69
PENDAPATAN: • Pendapatan Perpajakan (kec. BA.15.04 Ditjen Pajak
Kementerian Keuangan)
• Pendapatan Hibah BEBAN: • Beban Bunga • Beban Subsidi • Beban Hibah • Beban Transfer • Beban Lain-lain
Pastikan TIDAK Terdapat akun “Null.” 70
Pengecekan Saldo Normal Seluruh Saldo pada LO (baik Pendapatan maupun beban) harus bersaldo Positif, termasuk pada Kegiatan Non Operasional
• Khusus Beban Penyisihan Piutang berdasarkan PMK 270/2014 dan Perdirjen Perbendaharaan No.Per-43/PB/2015 dimungkinkan bersaldo negatif.
71
Pengecekan kebenaran Beban Penyisihan Piutang
72
Pengecekan kebenaran Beban Penyisihan Piutang Misalnya (bila tidak ada penghapusan piutang): • Saldo awal penyisihan piutang = (Rp.100,-) • Saldo akhir penyisihan piutang = (Rp.170,-) • Maka beban penyisihan piutang adalah: (Rp.100,-) – (Rp.170,-) = Rp.70,Misalnya (bila ada penghapusan piutang): • Saldo awal penyisihan piutang = (Rp.100,-) • Saldo akhir penyisihan piutang = (Rp.170,-) • Penghapusan Piutang = Rp.50,• Maka beban penyisihan piutang adalah: (Rp.100,-) – (Rp.170,-) + Rp.50,- = Rp.120,73
• Beban barang diserahkan ke Masyarakat muncul hanya dari kiriman Jurnal Aplikasi Persediaan. • Apabila tidak ada Realisasi Belanja Akun 526xxx (Belanja barang diserahkan ke masyarakat), maka seharusnya beban barang diserahkan ke masyarakat tidak ada juga. • Kecuali: • Pembelian 526xxx tahun lalu, penyerahannya tahun berjalan (sehingga di Tahun berjalan hanya ada Beban Penyerahan, tidak ada realisasi Belanjanya) 74
• Apabila tidak pernah ada realisasi 526xxx, ada Beban Barang diserahkan ke Masyarakat, kemungkinannya adalah: • Ada pembelian Materai • Input Materai di Aplikasi Persediaan otomatis menghasilkan persediaan barang diserahkan ke masyarakat dan beban Barang diserahkan ke Masyarakat • Solusi: ungkapkan saja dalam CaLK • Salah memilih kode Barang • misal: membeli persediaan konsumsi menggunakan kode barang diserahkan ke masyarakat. • Apabila barang tsb belum habis digunakan, akan muncul Saldo Persediaan Barang diserahkan ke masyarakat pada Neraca dan beban Barang diserahkan ke Masyarakat di LO
75
• Beli persediaan untuk konsumsi à Neraca: Persediaan à Pemakaian: Beban Persediaan • Beli persediaan untuk pemeliharaan à Neraca: Persediaan à Pemakaian: Beban Pemeliharaan • Beli persediaan untuk diserahkan ke masy à Neraca: Persediaan à Pemakaian: Beban Barang diserahkan ke Masy • Beli persediaan untuk Bansos à Neraca: Persediaan à Pemakaian: Beban Bansos Aplikasi Persediaan membedakan berdasarkan kode barang, yaitu: 1.22.33.44.55.xxx Kode Kelompok: • 05 : Barang Diserahkan ke Masy 76 • 10 : Bansos
77
Pastikan Akun ini ada, bila tidak ada berarti belum Update Aplikasi 78
Analisa Akun-akun tertentu Akun “Selisih Revaluasi Aset tetap” • Akun ini hanya bila ada “Inventarisasi dan Penilaian” dari DJKN. • Bila akun ini terisi: • konfirmasi apakah benar-benar ada “IP” tersebut. • Akun ini seharusnya hanya jurnal kiriman dari SIMAK
79
Transfer Masuk
Antar KL
(313221) Transfer Keluar (313211)
Transaksi Antar Entitas
Ditagihkan Ke Entitas Lain (313111) Diterima Dari Entitas Lain
Antara KL
(313121)
dengan BUN
Pengesahan Hibah Langsung (391131) Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung (391132)
80
Akun Transaksi Antar Entitas • Akun 313111 (DKEL) pastikan berasal dari SPM/SP2D. • Salah satu caranya: Laporan Buku Besar JNSDOK terisi SP2DPL atau SISPEN • Untuk BLU (SP3B-BLU) masih tahap pembahasan • Akun 313121 (DDEL) pastikan berasal dari SSBP/SSPB/Potongan SPM. • Salah satu caranya: Laporan Buku Besar JNSDOK terisi SISPEN atau SP2DPT. • Akun 313211 (TK) dan 313221 (TM) pastikan berasal dari jurnal kiriman Aplikasi Persediaan atau SIMAK-BMN. Bila bukan, maka pastikan dalam rangka Likuidasi. • Salah satu caranya: Laporan Buku Besar JNSDOK terisi JRNBMN. • Akun 391131 dan 391132 (HL) pastikan bersal dari SP2HL/SP4HL/ MPHLBJS. • Salah satu caranya: Laporan Buku Besar JNSDOK terisi SP2DPL atau SISPEN. 81
82
Pastikan tidak ada PAGU MINUS di semua akun 6 digit, termasuk akun GAJI (cek di Lap.Realisasi Belanja Detail)
• Apabila ada, segera dilakukan langkah-langkah penyelesaiannya, misalnya: •
Memeriksa apakah ada salah input kode dari dokumen SPM/SP2D à perbaiki pengimputan
•
Memeriksa apakah ada dokumen SPM/SP2D yang telah terbit yang salah kode à Ralat SPM/SP2D 83
UNSUR-UNSUR YANG PERLU DITELAAH • Pastikan pada Laporan Realisasi Belanja Detil tidak ada uraian jenis belanja “tidak ada” • Pastikan Tidak Ada belanja selain akun 51, 52, 53 dan 57.
84
85
1. Pastikan CaLK telah menjelaskan LO dan LPE 2. Pastikan angka-angka pada: Penjelasan • LRA, • LO, • LPE, • Neraca
SAMA DENGAN
pada CaLK
86
• Pengungkapan “Hibah yang belum disahkan”. Akun ini seharusnya pada Akhir tahun Anggaran sudah tidak ada (karena telah dilakukan pengesahan).
87
Kecukupan Pengungkapan dalam CaLK Pengungkapan “Konstruksi dalam Pengerjaan - KDP” (PSAP 08 tentang KDP): • Suatu entitas harus mengungkapkan informasi mengenai Konstruksi Dalam Pengerjaan pada akhir periode akuntansi: a) b) c) d) e)
Rincian kontrak konstruksi dalam pengerjaan berikut tingkat penyelesaian dan jangka waktu penyelesaiannya; Nilai kontrak konstruksi dan sumber pendanaannya. Jumlah biaya yang telah dikeluarkan dan yang masih harus dibayar; Uang muka kerja yang diberikan; Retensi.
88
Kecukupan Pengungkapan dalam CaLK Pengungkapan akun-akun LPE • Akun-akun di LPE nilainya bisa sangat besar, sehingga memerlukan penjelasan yang lebih rinci. • Penjelasan yang lebih rinci dapat diperoleh dengan cara sbb: • Cetak akun terkait dalam Laporan Buku Besar pada Aplikasi SAIBA • Apabila berasal dari Kiriman SIMAK: • konfirmasi ke Petugas SIMAK-BMN • Petugas BMN dapat mencetak “Daftar Transaksi BMN” pada menu “Buku/Daftar” untuk mengetahui detil transaksi
• Apabila berasal dari Jurnal di SAIBA, konfirmasi penyebab dilakukan jurnal tsb. 89
Kecukupan Pengungkapan dalam CaLK Pengungkapan Penting Lainnya • Untuk KL Likuidasi: Apakah perubahan Manajemen telah diungkapkan? • Adakah Pengungkapan lainnya sesuai kharakteristik masingmasing KL (misalnya: Status Tuntutan Hukum Pihak
Ketiga (Incrakht, penganggaran), Barang Bukti, dll)
90
• Pastikan antara ADK dan Cetakan Laporan Keuangan SAMA • Pastikan ADK yang dikirim adalah ADK paling akhir
91
• Untuk memudahkan Telaah, dapat dibuat Kertas Kerja Telaah Laporan Keuangan • Kementerian keuangan memberikan Contoh Format Telaah Laporan Keuangan yang dapat disesuaikan (ditambah dan dikurang) dengan Kondisi dan Kharakteristik masing-masing Satker/Wilayah/Eselon-1/Kementerian Negara/Lembaga • Kertas Kerja disusun dengan mengisi “ya/tidak” atau “ada/tidak ada” dan kolom pengisian yang seharusnya. • Apabila terisi pada kolom yang tidak seharusnya, merupakan indikasi kuat ada kesalahan (belum tentu salah), jelaskan dalam Lampiran Kertas Kerja Telaah, untuk ditelaah lebih lanjut oleh konsolidator LK selanjutnya.
92
• Telaah Laporan Keuangan suatu kegiatan yang harus dilakukan untuk menjaga keandalan Laporan Keuangan • Jika perlu, agar Kertas Kerja telaah laporan keuangan dilampirkan dalam lampiran pendukung laporan keuangan di tiap jenjang laporan keuangan
93
94
95
Kesamaan Saldo Beban/Persediaan/Ekuitas yang dihasilkan Aplikasi Persediaan/SIMAK • Beberapa akun pada LO dan LPE merupakan kiriman Jurnal dari Aplikasi Persediaan/SIMAK, seperti: • Laporan Operasional: • Pendapatan Perolehan Aset Lainnya, Pendapatan Rampasan/sitaan • Beban Persediaan/Beban Pemeliharaan/Beban Barang dijual/diserahkan ke Masyarakat/Beban Bansos, beban kerugian persediaan rusak/usang, beban Penyusutan, Beban kerugian Pelepasan Aset
• Laporan Perubahan ekuitas: • Penyesuaian Nilai Aset, Koreksi Nilai Persediaan, Selisih Revaluasi Aset Tetap, Koreksi Aset tetap non Revaluasi/Transfer masuk/Transfer keluar
96
Kesamaan Saldo Beban/Persediaan/Ekuitas yang dihasilkan Aplikasi Persediaan/SIMAK • Untuk mengetahui kesamaan dengan SAIBA, dapat dilakukan dengan melakukan rekapitulasi Jurnal Kiriman dari Aplikasi SIMAK semua bulanan per kode akun (termasuk kode jenis transaksi) secara manual (Aplikasi Excell). • Dari hasil rekapitulasi jurnal manual tersebut dibandingkan dengan Neraca Percobaan Aplikasi SAIBA. • Dari hasil rekapitulasi tersebut, dari Kode jenis transaksinya, dapat juga digunakan dalam menjelaskan akun-akun LPE pada CaLK
97
98
Telaah Kebenaran Nilai PENDAPATAN
• Pastikan semua pendapatan memang telah terjadi (sudah merupakan hak) pada tahun berjalan à bukan terjadi pada tahun berikutnya à Pendapatan diterima dimuka • Pastikan semua pendapatan memang telah terjadi (sudah merupakan hak) pada tahun berjalan à bukan terjadi pada tahun sebelumnya à Pembayaran Piutang • Pastikan telah menginput semua pendapatan yang telah terjadi yang belum diterima pembayarannya à Pendapatan Yang Masih Harus Diterima • Teliti apabila ada kontrak sewa yang lintas tahun anggaran
99
Telaah Kebenaran Nilai BEBAN • Pastikan semua beban memang telah terjadi (sudah merupakan kewajiban) pada tahun berjalan à bukan terjadi pada tahun berikutnya à Beban dibayar dimuka • Pastikan telah menginput semua beban yang telah terjadi yang belum dilakukan pembayarannya à Beban/Belanja Yang Masih Harus Dibayar • Teliti apabila ada kontrak sewa yang lintas tahun anggaran 100
Telaah Kebenaran Nilai Pendapatan dan Beban • Dapat dilakukan dengan membandingkan antara akun-akun: • Pendapatan LRA dengan Pendapatan LO • Belanja LRA dengan Beban LO
• Perbandingan dilakukan secara manual cetakan “Neraca Percobaan Kas” dengan cetakan “Neraca Percobaan Akrual” • Hasil perbandingan ditelaah pada akun-akun tertentu dengan kharakteristiknya masing-masing
101
Telaah Kebenaran Nilai Pendapatan dan Beban Umumnya: • Pendapatan LRA > Pendapatan LO: • Terdapat penerimaan pembayaran Piutang (Pendapatan YMHD) • Terdapat penambahan akun Pendapatan Diterima Dimuka • Pendapatan LRA < Pendapatan LO: • Terdapat Piutang /Pendapatan YMHD baru • Terdapat pengurangan akun Pendapatan Diterima Dimuka • Belanja LRA > Beban LO: • Terdapat pembayaran Piutang (Belanja/Beban YMHD) • Terdapat penambahan akun Beban Dibayar Dimuka • Belanja LRA < Beban LO: • Terdapat Utang (Belanja/Beban Yang Masih Harus Dibayar) baru • Terdapat pengurangan akun Beban Dibayar Dimuka Dengan demikian, telaah ini harus dilakukan oleh personel yang levelnya “ahli”
102
Telaah Kebenaran Nilai BEBAN • Beban Penyusutan di LO TIDAK SELALU sama dengan “Akumulasi Penyusutan Periode sekarang” dikurangi “Akumulasi Penyusutan periode sebelumnya” • Karena terdapat transaksi yang pasangan jurnalnya bukan “Beban Penyusutan” pada “Akumulasi Penyusutan”, antara lain: • Transaksi Transfer masuk dan Transfer keluar.
• Jurnalnya adalah: “Transfer masuk/Keluar” pada “Akumulasi Penyusutan” • Transaksi Saldo Awal
• Jurnalnya adalah: “Akumulasi Penyusutan” pada “koreksi 103 Nilai Aset tetap non Revaluasi”
Telaah Keterkaitan Antar Akun Surplus/Defisit Non Operasional Pelepasan Aset Non Lancar • Pelepasan Aset Non Lancar dapat terjadi karena transaksi Penjualan (lelang) atau lainnya • Untuk transaksi penjualan, maka: • PNBP lelang dicatat pada akun Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar • Nilai Buku aset yang dijual dicatat pada akun Beban Pelepasan Aset Non Lancar 104
Telaah Keterkaitan Antar Akun Surplus/DefisitNon Operasional Pelepasan Aset Non Lancar • Bila terdapat penjualan aset non lancar, maka harus ada Akun Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar. • Risalah lelang merupakan Dokumen sumber penghapusan aset dan pendapatan penjualan. • Teliti apakah ada pendapatan (SSBP) Penjualan aset tetap yang belum diinput • Bila belum ada SSBP, maka lakukan jurnal: Piutang (D), Pendapatan Pelepasan Aset non Lancar (K)
105
Telaah Keterkaitan Antar Akun Surplus/DefisitNon Operasional Pelepasan Aset Non Lancar • Bila terdapat penjualan aset non lancar, maka akun Beban Pelepasan Aset Non Lancar: • Tidak selalu ada, yaitu bila nilai buku aset tsb. sudah Nihil/nol • Harus dari jurnal kiriman SIMAK/Persediaan
106
107
Temuan ICOFR BPK 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Rekonsiliasi data Keuangan dan BMN dalam proses pelaporan keuangan Pemerintah belum Optimal Aplikasi yang digunakan pengguna barang dan pengelola barang belum dapat mendukung proses konsolidasi, rekonsiliasi dan akurasi penyajian akun – akun terkait BMN pada laporan keuangan Aplikasi Persediaan, SIMAK BMN, dan SAIBA belum dapat mendukung akurasi penyajian akun – akun terkait siklus belanja barang persediaan pada laporan keuangan Terdapat kelemahan pengendalian aplikasi pada siklus BLU Penyusunan LKPP belum didukung dengan prosedur untuk menyajikan seluruh transaksi dan informasi penting dan signifikan termasuk komitmen dan kontinjen liabilitas Masih Terdapat Kelemahan Pengendalian Hak Akses dan Dokumentasi Pengembangan Aplikasi pada Aplikasi SAS, SAIBA, SIMAK BMN dan Aplikasi Persediaan Serta Kelemahan Dalam Kontinuitas Pelayanan pada SPAN
108
Temuan ICOFR BPK 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Belum Ada Kebijakan Yang Mengatur Terkait Penyajian Saldo Kas Bendahara Pengeluaran Yang Hilang Pada Satker Pengesahan Pendapatan, Belanja, dan Saldo Kas BLU serta Verifikasi LPJ Bendahara BLU oleh Kuasa BUN Daerah (KPPN) Belum Optimal Kebijakan Akuntansi dan Praktek Pencatatan Aset, Kewajiban, Pendapatan, dan Beban pada Pemerintah Pusat Belum Memadai Tidak terdapat prosedur pengamanan proses migrasi saldo awal 2015 dari saldo akhir 2014 audited pada aplikasi SAK Persetujuan lzin Pemanfaatan BMN Tidak Sesuai Ketentuan dan Belum Terdapat Mekanisme Keberatan atas Ketetapan Sewa BMN yang Berdampak pada Penyajian Laporan Keuangan Proses Konsolidasi Laporan Barang Milik Negara (LBMN) pada Tingkat Pusat Tidak Menggunakan Data Hasil Rekonsiliasi/ Konfirmasi LBMN Secara Berjenjang dari Tingkat Bawah Sehingga Belum Sepenuhnya Dapat Menjamin Keakuratan Data LBMN dan Nilai Aset yang Disajikan Dalam LKPP 109
Temuan ICOFR BPK 13. 14. 15.
16. 17.
Belum Terdapat Aplikasi Untuk Melakukan Manajemen Piutang PNBP pada KL Aplikasi SAIBA tidak memiliki pembatasan penggunaan akun yang terdapat didalam BAS Kebijakan Akuntansi atas Pengakuan Persediaan, Belanja Yang Masih Harus Dibayar, Piutang, Pendapatan LO, Aset Tetap dengan Dokumen Sumber Pendukungnya Belum Mendukung Sepenuhnya Pengendalian atas Penerapan SAP Berbasis Akrual Pengendalian dan Penatausaahan Barang Persediaan Melalui Aplikasi Persediaan Belum Memadai Mekanisme Pengendalian Pada Proses Pencatatan Dan Penyetoran PNBP Berpotensi Menimbulkan Salah Saji Akun PNBP, Pendapatan diterima di Muka, dan Piutang PNBP 110