Farmaka Vol. 14 No. 1 2016
1
REVIEW ARTIKEL: TANAMAN PEPAYA (Carica papaya L.) DAN MANFAATNYA DALAM PENGOBATAN Septiani Rahayu, Ami Tjitraresmi Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung Sumedang km 21 Jatinangor 45363 ABSTRAK Tanaman pepaya (Carica papaya L.) marga Carica suku Caricaceae merupakan tanaman yang banyak diteliti saat ini.Tanaman pepaya memiliki manfaat dalam pengobatan yang sangat beragam karena kandungan senyawa aktif yang kaya dalam tanaman papaya yaitu enzim papain, karotenoid, alkaloid, monoterpenoid, flavonoid, mineral, vitamin, glukosinolat, karposida. Pada artikel ini akan dipaparkan mengenai manfaat tanaman pepaya dalam pengobatan yaitu sebagai antikanker, antioksidan, antidiabetes, antifertilitas, antiinflamasi, anthelmintika, antibakteri, antimalarial, antidengue, dan penyembuh luka serta senyawa aktif yang diduga berperan memperantarainya. Kata kunci: Carica papaya L., antikanker, antioksidan, antidiabetes, antifertilitas, antiinflamasi, anthelmintika, antibakteri, antimalarial, antidengue, penyembuh luka ABSTRACT Papaya plant (Carica papaya L.) genus Carica family Caricaceae is plant widely studied nowadays. Papaya plant has many benefits for various treatment because it’s rich content of active compounds such as enzim papain, karotenoid, alkaloid, monoterpenoid, flavonoid, mineral, vitamin, glukosinolat, karposida. This article will explain about papaya plant’s benefit such as anticancer, antioxidant, antidiabetic, antifertlity, antiinflammation, anthelmintic, antibacterial, antimalarial, antidengue, and wound healing with the active compound estimated of mediating these benefit. Keywords: Carica papaya L., anticancer, antioxidant, antidiabetic, antifertlity, antiinflammation, anthelmintic, antibacterial, antimalarial, antidengue, wound healing
Farmaka Vol. 14 No. 1 2016
2 ringkasan beberapa hasil penelitian mengenai
Pendahuluan Tanaman papaya merupakan tanaman
manfaat tanaman papaya dan aktivitasnya.
yang banyak diteliti saat ini karena hampir seluruh
PEMBAHASAN
bagian tanamannya dapat dimanfaatkan baik daun,
Carica papaya sebagai antikanker
getah, biji, akar, batang, dan buahnya.Tanaman
Penelitian Otsuki tahun 2011 menyatakan
papaya merupakan tanaman suku Caricaceae
bahwa ekstrak daun pepaya memiliki aktivitas
marga Carica[1]yang merupakan herba berasal dari
immunomodulator
Amerika tropisdan cocok juga untuk ditanam di
perkembangan sel line tumor seperti kanker
Indonesia.Bentuk daunnyamajemuk dan menjari,
serviks (sel hela), kanker payudara (sel MCF 7),
buahnya buni berwarna kuning sampai jingga
kanker hati (sel HepG20), kanker paru-paru (sel
dengan daging buah lunak dan berair, jenis bunga
PC14), kanker pancreas (sel Panc-1) dan kanker
pada tanaman papaya adalah bunga jantan saja,
mesothelioma
betina saja, atau hemafrodit, memiliki saluran
hemopoetik seperti kanker limfoma sel T (sel
getah pada batang[1]. Senyawa aktif yang terdapat
Jurkat), leukeumia plasma (se ARH77), Limfoma
pada tanaman papaya yaitu enzim papain,
burkitt (sel raji), limfoma sel besar anaplastik (sel
karotenoid, alkaloid, monoterpenoid, flavonoid,
Karpas-299) dengan menginduksi kematian sel
mineral,
termasuk apoptosis[3]. Ekstrak daun pepaya
vitamin,
karposida[2].Tanaman
glukosinolat, telah
(sel
dapat
H2452)
menghambat
dan
sel
line
banyak
dengan variasi konsentrasi 0.625–20 mg/ml
digunakan oleh masyarakat sejak dulu. Secara
memiliki efek biologis secara in vitro yang
empiris pepaya banyak digunakan sebagai diuretic
menunjukkan efek anti proliferative terhadap sel
(akar & daun), anthelmintic (biji&daun), dan
tumor, meningkatkan produksi sitokin tipe Th1,
untuk menyembuhkan penyakit akibat empedu
meningkatkan sitotoksisitas terhadap sel tumor,
(buah), serta dyspepsia dan kelainan pencernaan
dan komponen aktif ekstrak pepaya harus
lainnya[56]. Berdasarkan hasil penelitian tanaman
terkandung dalam fraksi dengan komponen yang
papaya diketahui memiliki manfaat sebagai
massa
antikanker,
Komponen daun pepaya yang potensial sebagai
antifertilitas,
pepaya
dan
antioksidan,
antidiabetes,
antiinflamasi,
anthelmintika,
molekulernya
antitumor
adalah
kurang
alfa
dari
tokoferol,
1000[3].
likopene,
dan
flavonoid, dan benzylisothiosianat[3]. Penelitian
penyembuh luka.Artikel ini dibuat sebagai
Sukardiman tahun 2006 menyatakan bahwa fraksi
antibakteri,
antimalarial,
antidengue,
kloroform
daun
pepaya
yang
kandungan
Farmaka Vol. 14 No. 1 2016
3
utamanya alkaloid memiliki aktivitas antikanker
galur wistar albino yang kandungan stress
dengan menginduksi apoptosis terhadap kultur sel
oksidatifnya tinggi akibat induksi akrilamid
kanker
mekanisme
sehingga sebabkan terjadinya peroksidasi lipid
penghambatan enzim DNA topoisomerase II[4].
yang ditandai dengan meningkatnya MDA,
Alkaloid yang terkandung dalam daun pepaya
menurunnya enzim GSH, dan adanya aktivitas
adalah
(golongan
SOD dan CAT pada lambung, hati, dan ginjal[6].
piperidina) dan senyawa golongan piperidina yang
Hasil yang diperoleh yaitu ekstrak air buah papaya
punya aktvitas antikanker dengan menginduksi
mampu menormalkan kembali kadar MDA, enzim
apoptosis
GSH, dan aktivitas SOD dan CAT serta memiliki
myeloma
karpaina,
adalah
dengan
pseudokarpaina
flavopiridol(hasil
sintesa
alkaloid piperidina dan flavonoid)[4].
aktivitas imunostimulan yang signifikan karena
Carica Papaya sebagai antioksidan
mampu meningkatkan igG dan igM saat akrilamid
Aktivitas antioksidan ekstrak Carica
menurunkan
kadar
igG
tikus[6].
Pepaya
papaya yang diuji menggunakan metode DPPH
mengandung vitamin C, beta karoten, licopen, dan
dinyatakan berhubungan dengan kadar fenolik dan
vitamin E sebagai antioksidan yang dapat
flavonoidnya[5]. Maisarah pada tahun 2013
melawan stress oksidatif serta mengandung
menyatakan bahwa aktivitas antioksidan ekstrak
flavonoid, alkaloid, atau kombinasi keduanya
methanol Carica papaya terbaik adalah pada
sebagai hepatoprotektor yang berperan sebagai
ekstrak daun muda papaya lalu diikuti oleh ekstrak
antioksidan[6].
buah mentah, ekstrak buah matang, dan ekstrak
Ekstrak air biji papaya juga ditemukan
biji pepaya[5]. Fenolik merupakan senyawa utama
memiliki aktivitas antioksidan pada fibroblast
yang memiliki aktivitas antioksidan dengan cara
yang diinduksi dengan hydrogen peroksida (H2O2)
menetralkan
apabila ekstrak diberikan berbarengan dengan I
lipid
dari
radikal
bebas
dan
mencegah dekomposisi hidroperoksida menjadi
mM
radikal bebas sedangkan flavonoid memiliki
penyembuhan[7]. Mekasisme antioksidannya yaitu
gugus
mendonasikan
bukan melalui modulasi aktivitas enzim katalase
electron dan berperan sebagai penangkal radikal
namun melalui pembentukkan khelat dengan
bebas[5].
molekul oksidatif H2O2 dan menjaga proses
hidroksil
yang
dapat
Sadek pada tahun 2012 melakukan pengujian
antioksidan
dengan
H2O2bukan
reduksi/oksidasi
ditambahkan
seimbang
di
saat
dalam
proses
sel[7].
memberikan
Aktivitas antioksidan ekstrak air biji papaya ini
ekstrak air buah pepaya mentah pada 60 tikus
lebih efisiendalam melindungi fibroblast dari
Farmaka Vol. 14 No. 1 2016
4
stress oksidatif dibandingkan senyawa antioksidan
Carica papaya sebagai antidiabetes
yang sudah diketahui yaitu asam askorbat, asam
Ekstrak
tanaman
pepaya
terbukti
askorbat lebih efektif dalam menghambat aktivitas
memiliki efek mengurangi kondisi hiperglikemik
stress
oksidatif
pada mencit yang diinduksi diabetes oleh
ditambahkan terlebih dahulu[7]. Minyak dalam biji
streptozocin melalui mekanisme pengaturan sel
pepaya juga memiliki kemampuan sebagai
beta pancreas yaitu secara signifikan memicu
antioksidan, terbukti dapat meningkatkan reduksi
regenerasi sel beta sebagai bukti dari penurunan
enzim GSH pada tikus dalam konsentrasi tinggi
kadar glukosa darah[11]. Sejauh ini belum
serta dapat menurunkan aktivitas peroksidase
teridentifikasi zat aktif dalam tanaman pepaya
sehingga merupakan sumber antioksidan yang
tersebut namun diduga alkaloid, saponin, dan
baik untuk digunakan dalam melawan radikal
tannin merupakan zat bioaktif yang berperan
bebas pada eritrosit[8]
dalam mekanisme ini[11].
oksidatif
setelah
stress
Okoko pada tahun 2012 menyatakan
Ekstrak biji dan daun pepaya juga terbukti
bahwa ekstrak daun papaya dapat digunakan
memiliki efek antidiabetes pada tikus yang
sebagai produk farmasi atau nutrasetikal karena
diinduksi diabetes menggunakan streptozocin
telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan saat
yang memicu penurunan sekresi insulin oleh sel
diuji secara in vitro terhadap eritrosit yang
beta[12][13]. Penurunan berat badan merupakan
diinduksi dengan hydrogen peroksida sebagai
indicator
prooksidan
mekanismenya
walaupun
tidak
lebih
baik
dari
terjadinya belum
diabetes
jelas,
dapat
namun karena
dibandingkan dengan asam askorbat[9]. Asam
kehilangan nafsu makan, kehilangan protein
lemak tak jenuh pada membrane eritrosit akan
jaringan, atau meningkatnya buangan otot[13].
dioksidasi
dan
Ekstrak biji pepaya ini terbukti meningkatkan
menyebabkan hemolysis, ekstrak daun papaya
berat badan, menormalkan kembali kadar glukosa
dapat mereduksi hydrogen peroksida dan dapat
darah, kadar SGOT/SGPT pada tikus diabetes
mengembalikan bentuk eritrosit yang teroksidasi
secara
menjadi normal kembali[9]. Pepaya dapat menjadi
meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta
antioksidan karena kandungan kimia pada daun
pancreas atau meningkatkan uptake glukosa ke
pepaya terdiri atas antraquinon, alkaloid seperti
jaringan[12]. Adapun ekstrak daun pepaya memiliki
karpain, flavonol, vitamin C, dan vitamin E yang
efek hiperglikemik melalui mekanisme stimulasi
memiliki aktivitas biologis yang luas[10].
sel beta yang masih berfungsi untuk terus
oleh
hydrogen
peroksida
signifikandengan
mekanisme
Farmaka Vol. 14 No. 1 2016 mengeluarkan
insulin
meregenerasi
sel
5 dan
bukan
dengan
menurunkan steroidogenesis, ditandai dengan
pancreas
untuk
penurunan aktivitas enzim 3β-HSD dan 17 β-HSD
meningkatkan kadar insulin yang dihasilkan[13].
yang disebabkan oleh penurunan kolesterol
Ekstrak daun pepaya juga terbukti meningkatkan
sebagai substrat steroidogenesis pada testis tikus
produksi insulin pada tikus non diabetes[13].
yang diuji[15]. Kandungan aktif pada biji pepaya
Berbeda dengan obat standar antidiabetes, ekstrak
adalah caricain, sebuah enzim carpasemin,
biji pepaya juga mampu menormalkan kembali
inhibitor
profil lemak dalam serum tikus diabetes sehingga
oleanolat yang menyebabkan sterilitas pada tikus
ini menjadi kelebihan bagi ekstrak biji pepaya
jantan[15]. Melalui metode lain yang dilakukan
untuk dapat dijadikan pilihan terapi dalam
Hamman tahun 2011, ekstrak biji pepaya terbukti
manajemen penyakit diabetes[12].
memiliki kemampuan kontrasepsi bagi tikus
Carica papaya sebagai antifertilitas
jantan secara reversible[16]. Berbeda dengan tikus
beta
pertumbuhan
tanaman,
glikosida
Ekstrak biji pepaya ditemukan berpotensi
betina yang dipasangkan dengan tikus kontrol
untuk dijadikan bahan kontrasepsi bagi pria
yang hanya diberikan air, tikus betina yang
karena memiliki kemampuan untuk menekan
dipasangkan dengan tikus yang diberikan ekstrak
proses spermatogenesis yang dimediasi oleh
etanol biji pepaya 100 dan 250 mg/kg BB
penekanan
sintesis
tikus/hari selama 90 hari tidak mengalami
testosteron dan estradiol yang diperlukan dalam
kehamilan, namun setelah 90 hari kemudian
produksi jumlah yang cukup dari spermatozoa
dilakukan penghentian pemberian ekstrak pada
untuk kebutuhan fertilitas pria, enzim tersebut
tikus jantan maka ditemukan kehamilan baik pada
adalah cholesterol side chain cleavage enzyme
tikus betina yang dipasangkan dengan tikus
(P450scc) dan aromatase[14]. Ekstrak biji pepaya
kontrol maupun tikus jantan yang diberi ekstrak
mampu menekan enzim p450scc secara signifikan
yang mungkin terjadi akibat semakin turunnya
namun tidak signifikan pada aromatase tikus yang
kadar
diberikan ekstrak selama 84 hari dan dilihat
penyembuhan kembali fertilitas tikus[16]. Fraksi
aktivitas enzimnya melalui pewarnaan histokimia
kloroform biji pepaya juga dilaporkan memiliki
dan imunohistokimia[14]. Pada penelitian serupa
aktivitas antifertilitas namun ternyata ekstrak biji
yang
(2012),
pepaya yang telah difermentasi tidak bersifat
disimpulkan bahwa ekstrak alkohol biji pepaya
androgenic[17,18]. Hal tersebut dapat dimungkinkan
memiliki
karena benzilisotiosianat (BITC) sebagai zat aktif
enzim
dilakukan
efek
esensial
oleh
untuk
Lakshman
antispermatogenik
dengan
ekstrak
dalam
darah
dan
adanya
Farmaka Vol. 14 No. 1 2016 yang
berperan
terdegradasi menimbulkan
6
dalam
atau
pepaya
mungkin
permeabilitas vascular yang menjadi penyebab
lagi
berpotensi
inflamasi[23].Ekstrak air daun pepaya dosis 100
tidak
efek
yang
berarti
setelah
dan
200
mg/kg
BB
dapat
menurunkan
fermentasi[18]. Selain biji pepaya, daun pepaya dan
pembentukan edema yang diinduksi karagenan
akar tanaman pepaya juga dilaporkan memiliki
atau histaminekarena kandungan dalam daun
efek antifertilitas dengan mekanisme yang sama
pepaya yaitu alkaloid, tannin, glikosida jantung,
yaitu merusak sel sperma[19,20].
dan
saponin[24].
Efek
antiinflamasi
yang
Carica papaya sebagai antiinflamasi
ditimbulkan masih bersifat buruk yaitu 13,5-
Biji dan daun pepaya dilaporkan memiliki
22,3% karena daun tidak mengandung flavonoid,
aktivitas antiinflamasi yang signifikan[21] [22] [23] [24]
padahal flavonoid terlibat dalam fase akhir
[25]
inflamasi akut[24]. Berbeda dengan ekstrak air
. Ekstrak methanol biji pepaya yang diujikan
kepada
tikus
edema
yang
diinduksi
oleh
daun pepaya, ekstrak etanol daun pepaya yang
karagenan terbukti memiliki efek antiinflamasi
diteliti oleh Owoyele (2008) menunjukkan
lebih baik dibandingkan dengan pemberian
terdapat aktivitas antiinflamasi pada tikus yang
indomethacin apabila diberikan 2 jam setelah
diinduksi
induksi karagenan dan hal ini bergantung dosis
dikarenakan adanya kandungan flavonoid pada
yang diberikan[21]. Apabila dibandingkan dengan
ekstrak etanol daun pepaya[25]. Indomethacin
aspirin maka kemampuan antiinflamasi ekstrak
sebagai obat standar memiliki persen inhibisi
methanol biji pepaya masih lebih rendah yaitu
inflamasi sebesar 70,7%, dengan persen inhibisi
57,1-64,2% dan 85,7% untuk ekstrak methanol
inflamasi ekstrak etanol daun pepaya yaitu 62,1-
biji pepaya dan aspirin secara berturut-turut[22].
65,5% untuk dosis 25-200 mg/kg secara oral[25].
Efek antiinflamasi ekstrak methanol biji pepaya
Carica papaya sebagai anthelmintika
karagenan[25].
Perbedaan
ini
diperoleh dengan mekanisme penghambatan
Tanaman pepaya merupakan sumber
mediator inflamasi, efek hormon adrenokortikoid,
untuk anthelmintic terbaru karena ditemukannya
dan imunosupresi[22].
resistensi nematode terhadap obat anthelmintic
Ekstrak berupa konsentrat daun pepaya
sintetis[26]. Enzim papain, chymopapain, dan
matang memiliki aktivitas antiinflamasi pada tikus
ekstrak crude getah papaya yang mengandung
yang edema akibat induksi karagenan melalui
protein sistein dalam tanaman pepaya memiliki
mekanisme stabilisasi membran sebaik efek
efektifitas tinggi sebagai anthelmintika dengan
inhibisi
EC50 yaitu 7,5; 7,5; 12,5 secara berturut-turut[26]
terhadap
edema
dan
menurunkan
Farmaka Vol. 14 No. 1 2016
7
[29] [30]
. Enzim ini memiliki situs aktif yang
nematode Haemonchus contortus tetapi tidak
mengandung residu sistein dan histidin yang
memiliki efek pada nematode Trichostrongylus
penting untuk menguraikan polipetida target[26].
colubriformis[30]. Mekanisme sistein proteinase
Keterbatasan
tidak
getah pepaya yaitu enzim menjadikan protein pada
menimbulkan efek pada nematode tahap parasit
kutikel sebagai target lalu melemahkan kutikel
yang hidup di mukosa[26]. Namun pada penelitian
dan sebabkan ruptur sehingga terjadi pelepasan
Shaziya tahun 2012 disebutkan bahwa ekstrak
jaringan internal yang memicu kematian cacing
tanaman pepaya caninum yang diberikan 14 dan 7
atau dengan menyebabkan paralisis flasid pada
hari sebelum mencit uji diberikan infeksi
cacing[30] [31].
nematode
Carica papaya sebagai antibakteri
getah
pepaya
Ancylostoma
yaitu
caninum,
mampu
menurunkan larva nematode tersebut hanya dalam 6-96 jam saja bergantung imunitas inang[29].
Kandungan papain, flavonoid, alkaloid, saponin, glikosida, dan senyawa fenol dalam
Biji pepaya dilaporkan memiliki aktivitas
tanaman pepaya menyebabkan pepaya memiliki
anthelmintika[27][28]. Pada penelitian Okeniyi tahun
aktivitas antibakteri[35][36]. Ekstrak tanaman pepaya
2007, eliksir yang terdiri atas biji pepaya yang
baik bagian daun, akar, maupun batangnya
telah dikeringkan dan madu diberikan kepada
memiliki aktivitas antibakteri yang lebih baik pada
anak yang yang memiliki parasite dalam ususnya,
ekstrak organic dibandingkan dengan ekstrak air
setelah 7 hari feses diamati kembali secara
dan lebih efektif terhadap bakteri gram negative
mikroskopis
untuk
dibandingkan gram positif[36]
parasitnya[27].
Secara
memiliki
efikasi
lumbricoides
melihat
perkembangan
signifikan
yang
(84.6%)
tinggi dan
[38]
. Namun pada
eliksir
ini
penelitian Anibijuwon tahun 2009, ditemukan
terhadap
A.
bahwa ekstrak akar pepayalebih efektif aktivitas
stercoralis
antibakterinya terhadap bakteri gram positif
S.
(100%)[27]. Biji pepaya mengandung enzim papain
daripada
yang dapat mengurai sel bakteri dan parasite
tanaman pepaya meningkat pada suhu yang tinggi
sehingga dapat dijadikan anthelmintika[28][32].
dan pH yang asam[36] [37] [38].
Getah
pepaya
terbukti
sebagai
negative[37].
Ekstrak
daun
Aktivitas
pepaya
antibakteri
terbukti
anthelmintika pada penelitian yang dilakukan oleh
menunjukkan penghambatan 100% terhadap S.
Buttle (2011), suspense getah pepaya yang
aureus dan mengurangi jumlah E. coli dari 65
diberikan secara oral selama 4 hari terhadap
menjadi 24 cfu/ml[33]. Ekstrak methanol tanaman
domba memiliki aktivitas anthelmintika terhadap
pepaya menunjukkan efek bakterisidal paling
Farmaka Vol. 14 No. 1 2016
8
tinggi dengan konsentrasi paling rendah pada
ditemukan pada ekstrak air daun pepaya[42]. Pada
Salmonella typhi yaitu dengan MIC 4,5 mg/ml[34].
fraksi etil asetat daun pepaya diperoleh senyawa
Nilai MIC yang rendah ini menunjukkan bahwa
asam linoleat dan asam linolenat yang memiliki
ekstrak tanaman pepaya memiliki efikasi yang
IC50 6.88 μg/ml and 3.58 μg/ml secara berturut-
baik terhadap bakteri tersebut[36]
turut[42].
[37] [38]
.Pada
penelitian Akujobi tahun 2010, ekstrak biji,
Carica papaya untuk pengobatan demam
epicarp, dan endocarp pepaya memiliki efek
berdarah
bakteriostatik pada Eschericia coli dan efek
Tanaman pepaya dapat digunakan dalam
bakterisidal terhadap Staphylococcus aureus
pengobatan demam berdarah karena memiliki
tetapi tidak menimbulkan efek pada E. faecalis[34].
kemampuan
Dinyatakan pula bahwa ekstrak alkoholnya
trombosit, dimana penderita demam berdarah
menimbulkan zona hambat yang lebih baik,
mengalami penurunan jumlah trombosit sampai
dikarenakan
<100000 sel/mm3 [43]. Pada penelitian Patil (2013),
tingginya
konsentrasi
etanol
poten baik bagi gram positif maupun negatif[34].
meningkatkan jumlah trombosit dan menurunkan
Carica papaya sebagai antimalarial
waktu
dari
tanaman
pepaya berhubungan dengan aktivitas antioksidan yang
dimilikinya[39].
pembekuan
trombositopenia
yang
terbukti
darah
mampu
pada
tikus
diinduksi
oleh
siklofosfamid[43]. Daun pepaya
mengandung
antioksidan
alkaloid termasuk karpain, pseudocarpain, dan
memperbaiki gejala yang timbul pada malaria[40].
dehidrokarpain I dan II yang mana dapat beraksi
Plasmodium penyebab malaria menyebabkan
pada
teruraikannya hemoglobin sehingga menghasilkan
penghancurannya dan meningkatkan produksi
spesi oksigen reaktif yang menyebabkan apoptosis
platelet[43]. Ekstrak air daun pepaya juga terbukti
dan anemia[41]. Ekstrak etil asetat daun pepaya
dapat meningkatkan trombosit dan sel darah
terbukti
antiplasmodial
merah pada mencit[47] dan juga meningkatkan sel
tertinggi dengan IC50 2,6 μg/mL sedangkan tidak
darah putih, dan neutrophil secara klinis melalui
ada aktivitas antiplasmodial yang ditunjukan oleh
pengujian pada pasien terinfeksi demam berdarah
ekstrak air daun pepaya, hal ini disebabkan asam
dua kali sehari pada pagi dan malam hari selama
linolenat dan asam linoleat yang bersifat lipofilik
lima hari berturut-turut[44] [46]. Bentuk kapsul dari
ditemukan pada ekstrak etil asetat dan tidak
ekstrak daun pepaya juga telah terbukti secara
memiliki
Aktivitas
pepaya
jumlah
ekstrak
antimalarial
daun
meningkatkan
menghasilkan ekstrak bakterisidal yang lebih
Aktivitas
air
untuk
aktivitas
sumsum
tulang
sehingga
mencegah
Farmaka Vol. 14 No. 1 2016
9
klinis dapat meningkatkan jumlah trombosit pada
model luka eksisi dan insisi pada tikus albino,
pasien terinfeksi demam berdarah[45]. Peningkatan
pengurangan area luka lebih tinggi 9,2% dan
dari jumlah trombosit ini memicu berkurangnya
waktu epitelisasi lebih cepat apabila dibandingkan
juga
dapat
dengan control yaitu krim framycetin sulfat 1%[52].
menghindari keparahan demam berdarah[48]. Daun
Hal tersebut juga teramati pada ekstrak air daun
pepaya
memicu
pepaya dalam Vaseline yang diberikan secara
meningkatnya kecepatan produksi trombosit yang
topical kepada tikus jantan Sprague Dawley dan
ditandai dengan meningkatnya jumlah trombosit
tikus yang diinduksi diabetes menggunakan
setelah 40 dan 48 jam konsumsi jus daun
streptozocin[53]
pepaya[50]. Pada pasien yang mengonsumsi jus
diabetes setelah diberikan ekstrak daun pepaya
daun pepaya juga ditemukan peningkatan jumlah
ditemukan kadar hidroksiprolin yang meningkat
gen PTAFR yang berperan dalam peningkatan
yang mengindikasikan cepatnya akumulasi dan
produksi trombosit dan agregasi sehingga jus daun
pergantian
pepaya memiliki peran dalam menurunkan
meningkatnya
laju
kecenderungan pendarahan pada pasien terinfeksi
hidroksiprolin
merupakan
demam berdarah[50]. Melalui pengujian yang
kolagen dan merupakan komponen penting dalam
dilakukan oleh Senthilvel (2013) ditemukan
matriks jaringan granulasi ekstraseluler[54]. Selain
bahwa senyawa flavonoid quercetin dalam daun
adanya vitamin C yang berperan dalam perubahan
pepaya merupakan zat antivirus yang memiliki
prolin menjadi hidroksiprolin, kandungan enzim
stabilitas dan interaksi ligan-enzim terhadap
papain dan chymopapain sangat berperan dalam
NS2B-NS3 serin protease pada virus DEN2
penyembuhan luka karena merupakan enzim
sehingga
proteolitik
kejadian
dalam
pendarahan
bentuk
mampu
jus
sehingga
juga
menghambat
mekanisme
[54]
. Pada tikus yang diinduksi
kolagen
dan
yang kontraksi
menjelaskan luka
penanda
memiliki
karena spesifik
aktivitas
perakitan virus demam berdarah serotype 2 yaitu
antimikrobial[54].
virus DEN2[49].
penyembuhan
Carica papaya sebagai penyembuh luka
disebabkan karena adanya aktivitas antioksidan
Peningkatan luka
dari
berbagai
proses herbal
Tanaman pepaya berperan dalam proses
dan antimicrobial dari zat aktif dalam ekstrak [51].
penyembuhan luka. Dalam pengujian yang
Adapun untuk luka bakar bubur buah pepaya dapat
dilakukan oleh Tiwari (2011) ekstrak getah akar
diberikan secara topikal pada luka bakar karena
pepaya
efektif dalam pengelupasan jaringan nekrosis dan
dinyatakan
memiliki
aktivitas
penyembuhan luka pada dosis 200 mg/kg pada
pencegahan infeksi luka bakar[55]
Farmaka Vol. 14 No. 1 2016
10
Tabel 1. Manfaat Tanaman Pepaya dan
papain, chymopapain
Senyawa Aktif yang diduga Berperan
(daun)
No.
Manfaat
Senyawa Aktif yang
5.
Antiinflamasi
Diduga Berperan 1.
Antikanker
Alfa
tokoferol,
saponin (daun) 6.
Anthelmintika Papain, chymopapain
dan
(biji dan getah)
benzylisothiosianat,
Antioksidan
Antibakteri
Antifertilitas
flavonoid,
Flavonol, vitamin C,
glikosida, dan fenol
vitamin
E,
8.
Antimalaria
saponin,
Flavonol, vitamin C,
antraquinon, alkaloid
dan
seperti karpain (daun)
antraquinon, alkaloid
vitamin
seperti karpain (daun)
C,
beta 9.
Antidengue
vitamin
Alkaloid
E,
termasuk
vitamin E, flavonoid,
karpain,
alkaloid (buah)
pseudocarpain,
Alkaloid,
dehidrokarpain I dan
saponin,
dan tannin 4.
Papain, alkaloid,
karoten, licopen, dan
Antidiabetes
7.
alkaloid (daun)
dan
3.
tannin,
glikosida jantung, dan
likopene, flavonoid,
2.
Alkaloid,
dan
II (daun)
Caricain,glikosida oleanolat
(biji)
10.
Penyembuh
Vitamin C, papain,
luka
chymopapain (daun)
diduga diperantarai oleh senyawa aktif yang terkandung didalamnya seperti enzim papain,
Kesimpulan Tanaman pepaya terbukti memiliki
caricain,
benzylisothiosianat,
alkaloida,
manfaat yang beragam baik secara empiris
flavonoida, antraquinol, saponin, glikosida,
maupun
fenol, tannin, alfa tokoferol, likopen, vitamin C,
Tanaman
yang
teruji
pepaya
melalui
banyak
penelitian.
diteliti
karena
dan vitamin E. Diperlukan penelitian lebih
keragaman manfaatnya dalam pengobatan yang
lanjut untuk dapat memastikan efikasi dan
Farmaka Vol. 14 No. 1 2016
11
keamanan tanaman pepaya agar dapat dijadikan obat herbal terstandar dan fitofarmaka.
5. Maisarah, A.M., Nurul Amira, B., Asmah R., and Fauziah O. 2013. Antioxidant analysis of different parts of Carica papaya. International Food Research Journal 20(3): 1043-1048. 6. Sadek
Daftar Pustaka 1. Tjitrosoepomo
Gembong.
2005.
Kadry
Antioxidant
Mohamed.
and
2012.
Immunostimulant
Taksonomi Tumbuhan Obat-Obatan.
Effect of Carica Papaya Linn. Aqueous
Gajah
Extract in Acrylamide Intoxicated Rats.
Mada
University
Press.
Yogyakarta.
ACTA INFORM MED. 2012 Sep; 20
2. Milind Parle and Gurditta. 2011. Basketful
Benefits
of
Papaya.
(3): 180-185. 7. Panzarini Elisa, Majdi Dwikat, Stefania
International Research Journal of
Mariano,
Pharmacy 2(7): 6-12.
Luciana Dini. 2014. Administration
3. Otsuki Noriko, Nam H. Dang, Emi
Cristian
Dependent
Vergallo,
Antioxidant
Effect
and
of
Kunagai, Akira Kondo, Satoshi Iwata,
Carica papaya Seeds Water Extract.
Chikao Morimoto. 2010. Aqueous
Hindawi
extract of Carica papaya Leaves
Evidence-Based Complementary and
Exhibits Anti-Tumor Activity and
Alternative Medicine Volume 2014,
Immunomodulatory Effects. Journal of
Article ID 281508.
Ethnopharmacology 127: 760-767. 4. Sukardiman,
Corporation,
8. Afolabi I.S, Akuiyibo S.M, Rotimi
Ekasari,
S.O., and Adeyemi A.O. 2011. In vivo
2006.
Evaluation of Lipid and Antioxidants
Induksi
qualities of Carica papaya Seed Oil.
Apoptosis Fraksi Kloroform Daun
Journal of Natural Products Volume
Pepaya (Carica papaya L) terhadap
4:125-135.
Pharmasinta Aktivitas
Wiwied
Publishing
Putri
Hapsari.
Antikanker
dan
Kultur Sel Kanker Mieloma. Media
9. Okoko Tebekeme and Diepreye Ere.
Kedokteran Hewan Vol. 22 (2), Mei
2012.
2006.
Peroxide-Induced Erythrocyte Damage
Reduction
of
Hydrogen
ByCarica papaya Leaf Extract. Asian
Farmaka Vol. 14 No. 1 2016 Pacific
Journal
12 of
Tropical
Miranda-Osorio, Andres E Castell-
Biomedicine 2012; 2 (6): 449-453.
Rodriguez, Carlos A Tovilla-Zarrate,
10. Sagnia Betrand, Donatella Fedeli, Rita
Arturo Rodriguez-Hernandez, Hidemi
Casetti, Carla Montesano, Giancarlo
Aguilar-Mariscal,Teresa Ramon-Frias,
Falcioni,
Deysi
Vittorio
Colizzi.
2014.
Y
Bermudez-Ocana.
2012.
Antioxidant and Anti-Inflammatory
Hypoglycemic Effect of Carica papaya
Activities of Extracts from Cassia
leaves
alata, Eleusine indica, Eremomastax
Diabetic
spesiosa, Carica papaya, and Polyscias
Complementary
fulva Medicinal Plants Collected in
Medicine 12:236.
Cameroon. PLOS ONE Volume 9 (8).
in
Streptozocin-induced
Rats.
Biomed and
Central Alternative
14. Uche-Nwachi E.O., C.V. Mitchell., and
11. Chang Cicero L.T., Yenshou Lin,,
C. Mc Ewen. 2011. Stereodogenic
Arlene P Bartolome, Yi-Ching Chen,
Enzyme Histochemistry in the Testis of
Shao-Chih Chiu, and Wen-Chin Yang.
Sprague Dawley Rats Following the
2013.Herbal Therapies for Type 2
Administration the Water Extracts from
Diabetes Mellitus: Chemistry, Biology,
Carica Papaya Seed. Afr J Tradir
and Potential Application of Selected
Complement Altern Med. 8(1): 69-78.
Plants and Compounds. Evidence-
15. Laksham, J. and Changamma, C. 2013.
Based Complementary and Alternative
Antispermatogenic Effect of Carica
Medicine Volume 2013, article ID
papaya
378657.
Stereoidogenesis
Seed in
Extract
on
Albino
Rats.
12. Venkateshwarlu E, Dileep P, Rakesh
International Journal of Pharmacy and
Kumar Reddy P, Sandhya P. 2013.
Pharmaceutical Sciences Vol 5 Issue 1.
Evaluation of Antidiabetic Activity of
16. Hamman Wilson O. Sunday A. Musa,
Carica papaya Seeds on Streptozocin-
Daniel T. Ikyembe, Uduak E.Umana,
Induced Type-II Diabetic Rats. Journal
Alexander B. Adelaiye, Andrew J. Nok
of Advanced Scientific Research 4(2):
and Samuel A. Ojo. 2011. Ethanol
38-41.
Extrat of Carica papaya Seeds Induces
13. Juarez-Rojop Isela Esther, Juan C DiazZagoya, Jorge L Ble Castillo, Pedro H
Reversible Contraception in Adult Male
Wistar
Rats.
Journal
of
Farmaka Vol. 14 No. 1 2016
13
Pharmacology and Toxicology 2(5):
Inflammatory Effects of The Methanol
257-261.
Seed Extract of Carica papaya in Mice
17. Lohiya, N.K., Manivannan, B., Mishra,
and Rats. African Journal of Pharmacy
P.K. 2002. Chloroform extract of
and Pharmacology Vol. 4 (4), pp. 140-
Carica papaya seeds induce long-term
144.
reversible
azoospermia
in
Langur
monkeys. Asian J. Androl. 4: 17-2. 18. Mansurah
22. Lu Amazu, Azikiwe CCA, Njoku CJ, Osuala FN, Nwosu PJC, Ajugwo AO,
Ameh
Enye JC. 2010. Antiinflammatory
Ahmadu D., Ibrahim Sani., Ayo Joseph
Activity of the Methanolic Extract of
O., and Ambali Suleiman F. 2009.
Seeds
Effect of Fermented Seed Extract of
Experimental Animals. Asian Pacific
Carica papaya on Litters of Female
Journal
Wistar
(2010)884-886.
A.
Rats
Abdulazeez,
(rattus
norvegicus).
African Journal of Biotechnology Vol. 8 (5), pp. 854-857.
of
Carica
of
papaya
Tropical
in
Medicine
23. Gammule Achini, WD Ratnasooriya, JRAC Jayakody, Charmain Fernando,
19. Nkeiruka Udeh E. and Nwaehujor O.
Chamini Kanatiwela, and Preethi V.
Chinaka. 2013. Anti-fertility Effects of
Udagama. 2012. Thrombocytosis and
Carica papaya Linn: Methanol Leaf
Antiinflammatory
Extracs in Male Wistar Rats. Journal of
Toxicological Evaluation of Carica
Pharmacology and Toxicology 8 (1):
papaya Mature Leaf Concentrate in a
35-41.
Murine Model. Online International
20. Nwaehujor Chinaka O., Julius O. Ode., Mercy R. Ekwere, Rita I. Udegbunam. 2014. Anti-fertility Effects of Fractions
Properties
and
Journal of Medicinal Plants Research Volume 1 Issue 2 pp. 21-30. 24. Alex
Adeolu,
Adedapo,
Vivian
from Carica papaya (Pawpaw) Linn.
Eguonor
Methanol Root Extract in Male Wistar
Antinociceptive
Rats. Arabian Journal of Chemistry
inflammatory Studies of the Aquoeus
(2014).
Leaf Extract of Carica papaya in
21. Anaga, A.O. and E.V. Onehi. 2010. Antinociceptive
and
Anti-
Orherhe. and
2013. Anti-
Laboratory Animals. Asian J. Exp. Biol. SCI. Vol 4 (1) 2013: 89-96.
Farmaka Vol. 14 No. 1 2016
14
25. Owoleye Bamidele V., Oluburi M.
Gastrointestinal
Nematode,
Adebukola, Adeoye A. Funmilayo,
Ancylostoma caninum in Mice. ISCA
Ayodele O. Soladoye. 2008. Anti-
Journal of Biological Sciences Vol. 1
inflammatory Activities of Ethanolic
(1), 2-6, May.
Extracts of Carica papaya Leaves.
30. Buttle David J., Jerzy M. Behnke,
Inflammopharmacology 16 (2008) 168-
Yvonne Bartley, Hany M. Elsheikha,
173.
David J. Bartley, Martin C. Garnett,
26. Behnke Jerzy M., David J Buttle,
Alison A. Donnan, Frank Jackson, Ann
Gillian Stepek, Ann Lowe, and Ian R.
Lowe, Ian R. Duce. 2011. Oral Dosing
Duce.
Novel
with Papaya Latex is an Effective
Anthelmintics From Plant Cystein
Anthelmintic Treatment for Sheep
Proteinase. Biomed Central Paracites
Infected with Haemonchus contortus.
& Vectors 1:29.
Parasites & Vectors 4:36.
2008.
Developing
A.
31. Kanthal Lakshmi Kanta, Prasenjit
Ogunlesi, Oyeku A. Oyelami, and
Mondal, Somnath De, Soma Jana, S.
Lateef
Aneela,
27. Okeniyi
John
A.
A.O.,
Tinuade
Adeyemi.
2007.
K.
Satyavathi.
2012.
Effectiveness of Dried Carica papaya
Evaluation of Anthelmintic Activity of
Seeds
Intestinal
Carica papaya Latex Using Pheritima
Parasitosis: A Pilot Study. Journal of
Poshtuma. International Journal of Life
Medicinal Food 10 (1) 2007, 194-196.
Science and Pharma Research Vol 2
Against
Humasn
28. S.A Ameen, Adedeji O.S., Ojedapo L.O, Salihu T., and Fakorode O.L.
Issue 1. 32. Adu O.A., Akingboye, and Akinfemi
of
A. 2009. Potency of Pawpaw (Carica
Pawpaw (Carica papaya) Seeds in
papaya)Latex as an Anthelmintic in
Commercial Layers. African Journal
Poultry Production. Botany Research
Biotechnology Vol. 11 (1), pp. 126-
International 2 (3): 139-142.
2012.
Anthelmintic
Efficacy
130.
33. CN
Ishiwu,
Umenwanne
CP,
29. Bi Shaziya and Goyal P.K. 2012.
Obiegbuna JE, Uchegbu NN. 2014.
Anthemintic Effect of Natural Plant
Invitro Assesment of Anti Bacterial
(Carica papaya) Extraxt Against the
Effect
of
Extracts
of
Ocinum
Farmaka Vol. 14 No. 1 2016 gratissimum Leaves.
15
and
Carica
International
papaya
Journal
of
Applied Science and Technology Vol 4
Efunwole,
of Carica papaya L. African Journal of Microbiology Research pp. 037-041 39. Adedosu Olaniyi T., Olufemi E.
No. 1; January 2014. 34. O.O.
Antibacterial Activity of Root Extracts
Adetuberu
I.A.,
Akanni, Akinola N. Adedosu, Adebayo
Oladipupo O.A., Abejoye O.A. 2014.
L. Adedeji, Omorala Yakubu, and
Anti Bacterial Effect of Carica papaya
Folashade
against Salmonella typhi, causative
Comparative Antioxidant Status of
agent of Typhoid Fever. IOSR Journal
Leaves Extract of Some Common
of Environmental Science, Toxicology,
Antimalarial Plants in West Africa.
and Food Technology Volume 8 Issue
American Journal of Phytomedicine
1 Ver. V.
and Clinical Therapeutics 2 (12) p.
35. Akujobi CN, Ofodeme CN, Enweani CA.
2010.
Antibacterial
Determination Activity
of
of
Carica
A.
Ayinde.
2014.
1480-1488. 40. Tarkang Protus Arrey, Achille Parfait Nwachiban
Atchan,
Faith
papaya (Pawpaw) Extracts. Nigerian
Kuiate,
Journal of Clinical Practice Vol. 13
Anastasia Nkatha Guantai, and Gabriel
(1): 55-57.
Agbor
Agbor.
Apoelot
Jules-Roger
2013.
Okalebo,
Antioxidant
36. Nirosha N and Manganalanayaki R.
Potential of a Polyherbal Antimalarial
2013. Antibacterial Activity of Leaves
as an Indicator of Its Therapeutic
and Stem Extract of Carica papaya L.
Value. Advances in Pharmacological
IJAPBC Vol. 2 (3), Jul-Sep, 2013.
Sciences Volume 2013 Article ID
37. Anibijuwon I.I and Udeze A.O. 2009.
678458.
Carica
41. K. Becker, L. Tilley, J. L. Vennerstrom,
papaya (Pawpaw Leaf) on Some
D. Roberts, S. Rogerson, and H.
Pathogenic Organisms of Clinical
Ginsburg. 2004. Oxidative stress in
Origin from South-Western Nigeria.
malaria parasite-infected erythrocytes:
Ethnobotanical Leaflets 13: 850-64.
host-parasite interactions. International
38. J.H. Doughari, Elmahmood A.M, and
Journalfor Parasitology vol. 34, no. 2,
Antimicrobial
Activity
of
Manzara S. 2007. Studies on the
pp. 163–189.
Farmaka Vol. 14 No. 1 2016
16
42. Melariri Paula, William Campbell, Paschal Etusim, Peter Smith. 2011.
Fever Patients-A Pilot Study. Srilanka Family Psysician 29, 17-19.
and
47. Dharmarathana Sinhalagoda L.C.A.,
of
Susiji Wickramasinghe, Rositha Nilmi
Ethyl Acetate Extracts from Carica
Waduge, Rajapakse Peramune V.J.R,
papaya Leaves. Journal Parasitology
Senayake Abeysinghe M.K. 2013.
Research Volume 2011, Article ID
Does Carica papaya Leaf Extract
104954.
Increase
Antiplasmodial
Properties
Bioassay-Guided
Fractionation
the
Platelet
Count?
An
43. Patil Swati, Supritha Shetty, Rama
Experimental Study in a Murine Model.
Bhide, dan Shridhar Narayanan. 2013.
Asian Pasific Journal of Tropical
Evaluation of Platelet Augmentation
Biomedicine 3 (9): 720-724.
Activity of
Carica
papaya
Leaf
48. Kadir Siti Latifah Abd., Harisun
Aqueous Extract in Rats. Journal of
Yaakob,
Pharmacognosy and Phytochemistry
Zulkifli. 2013. Potential Anti Dengue
Volume 1 Issue 5.
Medicinal Plants: A Review. J Nat Med
44. Ahmad Nisar, Hina Fazal, Muhammad Ayaz,
Bilal
Haider
Abbasi,
Ijaz
Razauden
Mohammed
67: 677-689. 49. Senthilvel
Padmanaban,
Pandian
Mohammad, and Lubna Fazal. 2011.
Lavanya, Kalavathi Murugan Kumar,
Dengue Fever Treatment with Carica
Rayapadi
papaya Leaves Extracts. Asian Pacific
Anita, Susmita bag, Sundaramoorthy
Journal of Tropical Biomedicine 1 (4):
Sarveswari,
330-333.
Vijayakumar, Sudha Ramaiah, and
Swetha,
Parimelzaghan
Vijayaparthasarathi
45. Yunita Fenny, Endang Hanani, Jusuf
Anand Anbarasu. 2013. Flavonoid
Kristianto. 2012. The Effect of Carica
from Carica papaya Inhibits NS2B-
papaya L. Leaves Extract Capsules on
NS3 Protease and Prevents Dengue 2
Platelets Count and Hematocrit Level
Viral
in Dengue Fever Patient. Int. J. Med.
Discovery at the Interface of Physical
Arom. Plants Vol. 2 No. 4 pp. 573-578.
an Biological Sciences Volume 9 (18).
46. Hettige S. 2008. Salutary Effects of
50. Subenthiran Soobitha, Tan Chwee
Carica papaya Leaf Extract in Dengue
Choon, Kee Chee Cheong, Ravindran
Assembly.
Bioinformation:
Farmaka Vol. 14 No. 1 2016
17
Thayan, Mok Boon Teck, Prem Kumar
53. Mahmood, A.A., K. sidik., and I.
Muniandy, Adlin Afzan, Noor Rain
Salmah. 2005. Wound Healing Activity
Abdullah, and Zakiah Ismail. 2013.
of Carica papaya L. Aqueous Leaf
Carica
Juice
Extract in Rats. International Journal
Significantly Accelerates the Rate of
of Molecular Medicine and Advance
Increase in Platelet Count among
Sciences 1 (4): 398-401.
papaya
Leaves
Patients with Dengue Fever and Dengue
Fever.
Pereira, and Dale Maharaj. 2007.
Evidence-Based Complementary and
Wound Healing Activity of Carica
Alternative Medicine Volume 2013
papaya L. in Experimentally Induced
Article ID 616737.
Diabetic Rats. Indian Journal of
51. Thakur
Haemorrhagic
54. Nayak B Shivananda, Lexley Pinto
Rupesh,
Nitika
Jain,
Raghvendra Pathak, and Sardul Singh
Experimental Biology Vol. 45 pp. 739743.
Sandhu. 2011. Practices in Wound
55. Dai Tianhong, Ying-Ying Huang,
Healing Studies of Plants. Evidence-
Sulbha K. Sharma, Javad T. Hashmi,
Based Complementary and Alternative
Divya B. Kurup, and Michael R.
Medicine Volume 2011 Article ID
Hamblin. 2010. NIH Public Acces 5
438056.
(2): 124-151.
52. Tiwari Prashant, Kuldeep Kumar,
56. Gill Sarah. 2015. The Power of Papaya.
Rajnikant Panik, Alok Pandey, Ashish
Available online at: http://www.nutri-
Pandey, Pratap Kumar Sahu. 2011.
online1.co.uk/LinkClick.aspx?fileticke
Evaluation of Aquoeus Extract of
t=RD56NvsrN7I%3D&tabid=710&mi
Roots of Carica papaya on Wound
d=1255[diakses 14 Juni 2015 pukul
Healing Activity in Albino Rats. J.
06:36]
Chem. Pharm. Res., 3 (4): 291-295.