1
“RESUME MINGGUAN” SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN BUDAYA BACA – TULIS DI SDN NGABAB 02 KECAMATAN PUJON Umi Magfiroh SDN Ngabab 02 Kecamatan Pujon Kabupaten Malang Jawa Timur
[email protected]
Pengantar Salah satu ciri negara yang maju adalah tingginya budaya membaca dan budaya menulis. Dibanding negara berkembang lainnya, Indonesia memiliki tingkat budaya membaca dan menulis yang masih rendah. Minat membaca maupun menulis pada masyarakat kita masih jauh dari yang diharapkan. Bahkan rendahnya minat membaca dan menulis ini tidak hanya terjadi pada masyarakat awam, namun juga terjadi pada kalangan terdidik. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor mengapa SDM masyarakat Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara - negara lain. Sebagai
bagian
dari
empat
ketrampilan
berbahasa
selain
menyimak dan berbicara, ketrampilan membaca dan menulis harus dimiliki oleh setiap peserta didik pada semua jenjang pendidikan. Dua ketrampilan berbahasa tersebut saling berkaitan dan saling menunjang. Peserta didik akan memiliki kemampuan yang baik dalam menulis apabila ia memiliki minat dan kemampuan yang baik pula dalam membaca. Agar memiliki kemampuan membaca yang baik maka peserta didik perlu latihan. Sebagaimana
Nurhadi
(2009:9)
mengatakan
bahwa
kemampuan
membaca adalah produk latihan bukan pembawaan sejak lahir. Demikian pula
halnya menulis juga perlu latihan. Ketrampilan menulis diperoleh
melalui proses latihan, karena menulis merupakan kegiatan merekam buah pikiran ke dalam bentuk tulisan dengan menggunakan sistem dan aturan tertentu (Atar Semi, 2007:3).
2
Sekolah dasar (SD) sebagai satuan pendidikan yang merupakan tempat peletakan dasar kecerdasan dan
karakter harus mampu
menjadikan kegiatan membaca dan menulis sebagai sebuah pembiasaan atau budaya. Pembiasaan itu sendiri merupakan sebuah proses latihan untuk mencapai ketrampilan tertentu, dalam hal ini membaca dan menulis. Peserta didik yang semenjak usia SD sudah terbiasa untuk membaca dan menulis, maka kebiasaan tersebut ini akan berlanjut sampai ke jenjang pendidikan berikutnya bahkan sampai dewasa. Hal inilah yang menjadi tantangan dalam proses pendidikan di sekolah dasar. Pendidik di sekolah dasar harus mampu menciptakan situasi dan kondisi yang dapat meningkatkan minat, melatih dan membiasakan peserta didiknya untuk membaca dan menulis. Kegiatan “Resume Mingguan” di SDN Ngabab 02 Pujon merupakan sebuah inovasi kegiatan literasi sekolah yang bertujuan untuk membudayakan membaca dan menulis di sekolah.
Kegiatan tersebut
dilaksanakan berdasarkan strategi pelaksanaan pembiasaan di sekolah agar kegiatan membaca dan menulis menjadi sebuah budaya. Kegiatan “Resume Mingguan” dilaksanakan secara rutin, terprogram dan melalui kegiatan keteladanan. Lebih jelas tentang kegiatan “Resume Mingguan” di SDN Ngabab 02 Pujon akan dibahas pada bagian pembahasan.
Permasalahan Munculnya gagasan tentang kegiatan “Resume Mingguan” di SDN ngabab 02 Pujon diawali dengan adanya fakta bahwa Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sebagai implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang “Penumbuhan Budi Pekerti (PBP)” kurang dapat berjalan dengan baik. Kebijakan sekolah berupa kegiatan wajib baca selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai belum sepenuhnya dijalankan oleh semua warga sekolah. Tenaga pendidik yang seharusnya bertindak sebagai “Role Model” belum bisa memberi contoh yang baik tentang kegiatan literasi tersebut. Waktu yang dialokasikan sekolah pada pukul
3
07.00 - 07.15 WIB untuk kegiatan literasi tidak dimanfaatkan dengan sebaik - bainya oleh sebagian besar tenaga pendidik. Mereka lebih suka membiarkan peserta didik membaca sendiri tanpa dikontrol dan tanpa diberi contoh. Hal tersebut menyebabkan sebagian besar siswa malas membaca dan kalaupun mau membaca namun dilaksanakan secara asal – asalan. Kondisi ini menunjukkan betapa rendahnya minat dan budaya membaca warga SDN Ngabab 02 Pujon. Rendahnya minat membaca tersebut jelas memiliki hubungan sangat erat dengan minat dan kemampuan dalam menulis. Seseorang dengan minat baca yang rendah pasti memiliki kemampuan yang rendah pula dalam hal menulis. Kemampuan membaca dan menulis dapat diibaratkan sebagai dua sisi pada kepingan mata uang logam yang saling memberikan kontribusi satu sama lainnya. Dua ketrampilan berbahasa tersebut harus dan wajib hukumnya untuk ditumbuhkan dan dibiasakan sejak dini. Di sinilah pentingnya guru sekolah dasar sebagai Role Model, guru harus terlibat langsung dan memberikan contoh bahwa membaca dan menulis itu amat penting dan berpengaruh besar terhadap kesuksesan seseorang. Hal ini diperkuat oleh pendapat DePorter ( 2007), bahwa Minat membaca berpengaruh besar terhadap kesuksesan anak sehingga perlu ditumbuhkan sejak dini.
Berdasarkan hal tersebut sangat perlu dilakukan inovasi demi perbaikan gerakan literasi di SDN ngabab 02 pujon agar proses literasi dapat berjalan sebaik – baiknya dan memberikan hasil yang maksimal. Sekolah perlu menciptakan sebuah kegiatan yang dapat meningkatkan minat membaca semua warga sekolah yang akan memberikan pengaruh pada kemampuan dalam menulis. Kegiatan “Resume Mingguan” adalah bentuk inovasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SDN Ngabab 02 Pujon. Melalui kegiatan Resume Mingguan tersebut diharapkan minat Baca – Tulis dapat ditingkatkan serta menjadi budaya dan karakter semua warga sekolah di SDN Ngabab 02 Pujon.
4
Terkait dengan hal tersebut, pelaksanaan kegiatan “Resume Mingguan” di SDN Ngabab 02 Pujon difokuskan pada beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana cara menerapkan kegiatan “Resume Mingguan” agar dapat menumbuhkan budaya membaca dan menulis warga sekolah di SDN Ngabab 02 Pujon? 2. Apa saja kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan “Resume Mingguan” di SDN Ngabab 02 Pujon dan bagaimana cara mengatasinya? 3. Bagaimana hasil kegiatan “Resume Mingguan” terhadap peningkatan budaya membaca dan menulis warga sekolah di SDN Ngabab 02 Pujon?
Pembahasan dan Solusi “Resume Mingguan” berasal dari istilah “Resume yang berarti ikhtisar atau ringkasan, dan istilah “Mingguan” yang berarti tiap minggu. Sehingga kegiatan Resume Mingguan bisa diartikan sebagai kegiatan membuat ringkasan buku yang dilakukan setiap minggu. Kegiatan tersebut
dilaksanakan
dalam
satu
rangkaian
dengan
kegiatan
perpustakaan sekolah. Dengan demikian secara tidak langsung, kegiatan Resume
mingguan
tersebut
juga
dapat
menggiatkan
kegiatan
perpustakaan sekolah. Meskipun sekolah belum memiliki gedung perpustakaan khusus, namun kegiatan perpustakaan tetap dapat berjalan dengan baik dengan memanfaatkan gedung rumah dinas yang masih layak pakai. Inti dari kegiatan Resume Mingguan di SDN Ngabab 02 Pujon adalah adanya “Pembiasaan yang diwajibkan” dan “Target” dalam Gerakan Literasi Sekolah (GLS), sehingga warga sekolah termotivasi untuk membaca dengan baik. Motivasi yang baik dalam membaca pastinya
akan
memberikan
pengaruh
yang
baik
pula
terhadap
kemampuan menullis. Berdasarkan surat Keputusan Kepala Sekolah,
5
kegiatan “Resume Mingguan” ditetapkan sebagai kegiatan wajib bagi semua warga sekolah. Semua warga sekolah baik peserta didik, guru, kepala
sekolah
dan
tenaga
kependidikan
lainnya
diwajibkan
menyelesaikan satu buku bacaan dalam waktu satu minggu dan meringkasnya dalam bentuk resume. Alokasi waktu untuk membaca adalah 15 menit tiap hari, sedangkan alokasi waktu untuk menulis adalah 30 menit tiap minggu yang mengambil alokasi waktu untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pelaksanaan kegiatan resume Mingguan di SDN Ngabab 02 pujon mengacu pada prinsip pelaksanaan program pembiasaan di satuan pendidikan sebagai bagian dari kegiatan pengembangan diri, yakni dilaksanakan secara rutin, terprogram, dan keteladanan. Disebut sebagai kegiatan rutin, karena kegiatan Resume Mingguan dilakukan secara rutin dan terus menerus setiap minggu yang didahului oleh kegiatan baca selama 15 menit tiap hari. Disebut sebagai kegiatan pembiasaan Terprogram dikarenakan kegiatan tersebut dilaksanakan secara
terencana
dan
terjadwal
secara
resmi
dalam
program
pembelajaran dan memiliki target berdasarkan kriteria penilaian tertentu. Selain itu, kegiatan resume mingguan juga disebut sebagai kegiatan keteladanan, karena semua tenaga pendidik juga melakukan kegiatan yang sama dengan peserta didik sehingga dapat dijadikan sebagai contoh oleh peserta didik. Kegiatan Resume Mingguan sebagai sebuah pembiasaan sangat tepat diterapkan dalam upaya menjadikan kegiatan membaca dan menulis sebagai budaya dan karakter warga sekolah di SDN ngabab 02 Pujon. Sebuah karakter akan terwujud apabila kegiatan itu dilaksanakan secara terus menerus sebagai sebuah pembiasaan (Habituation). Sebagaimana yang dikatakan Noverino (2012), bahwa suatu tindakan akan teraplikasi dengan baik ketika tindakan itu dijadikan suatu kebiasaan. Kegiatan yang dilakukan melalui pembiasaan sifatnya lebih permanen dan tahan lama karena dilakukan berulang – ulang dan terus menerus.
6
Untuk
mempermudah
pemantauan,
pelaksanaan
Resume
Mingguan bagi peserta didik dibuat dalam buku khusus resume dengan warna sampul yang sama untuk semua kelas. Pelaksanaannya juga disesuaikan dengan jadwal yang ditentukan sekolah, yakni hari Senin untuk kelas 1, hari Selasa untuk kelas 2 dan seterusnya sampai hari Sabtu untuk kelas 6. Kegiatan resume buku yang harus dikerjakan peserta didik dibuat dalam bentuk yang sangat sederhana menyesuaikan dengan usia perkembangannya. Hal ini bertujuan agar peserta didik tidak merasa terbebani dan melaksanakan kegiatan dengan senang hati. Resume yang dibuat oleh peserta didik kelas 1 sampai kelas 3 cukup menuliskan judul buku, nama pengarang, dan jumlah halaman. Sedangkan untuk peserta didik kelas 4 sampai kelas 6 dilengkapi dengan ringkasan isi sebanyak satu paragraf. Memang, pada dasarnya sebuah buku tidak mungkin bisa diringkas hanya menjadi satu paragraf saja, namun dalam hal ini yang terpenting adalah bagaimana membiasakan siswa agar dapat menuangkan kembali apa yang telah ia baca menjadi tulisan walaupun bentuknya amat sederhana. Berangkat dari pembiasaan yang amat sederhana tersebut tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti peserta didik akan muncul menjadi seorang penulis yang hebat. Seorang penulis yang hebat pastilah berawal dari sebuah proses, proses dimana ia selalu melatih dirinya untuk menulis. Sebuah proses yang hasilnya sederhana dan biasa sampai akhirnya mencapai yang luar biasa. Hal inilah yang diharapkan dari kegiatan Resume Mingguan di SDN Ngabab 02 Pujon. Namun demikian, meskipun sangat sederhana setiap guru harus memberikan umpan balik berupa penilaian hasil resume yang dilakukan siswa dan melaporkannya kepada wali murid. Untuk menyamakan persepsi dan agar kegiatan Resume Mingguan memperoleh hasil yang maksimal bagi peserta didik, sekolah menetapkan beberapa kriteria penilaian. Untuk kelas bawah ada dua indikator penilaian yakni: 1) kerapian dan keindahan tulisan, dan 2) kesesuaian ejaan. Sedangkan
7
untuk kelas atas ditambah lagi satu indikator penilaian, yaitu kesesuaian isi. Adapun prosedur pelaksanaan kegiatan Resume Mingguan di SDN Ngabab 02 Pujon adalah sebagai berikut: (mengambil contoh kelas 5 dengan jadwal hari Jumat) 1. Pada hari Jumat pertama, Siswa meminjam buku di perpustakaan pada jam istirahat untuk dibawa ke dalam kelas dan diletakkan dengan rapi di sudut baca. 2. Hari berikutnya yakni hari Sabtu siswa mulai membaca buku yang dipinjam tersebut selama lima belas menit setiap hari sebelum pembelajaran dimulai yakni pukul 07.00 – 07.15 WIB. 3. Hari Jumat berikutnya tetap pada pukul 07.00 – 07.15 WIB siswa diharuskan telah menyelesaikan membaca satu buku bacan tersebut dan dilanjutkan dengan menyusun resume selama 30 menit. 4. Siswa mengumpulkan hasil penyusunan resume ke guru kelas masing – masing untuk diberikan umpan balik dan penilaian. 5. Setelah tiba waktunya istirahat, siswa segera menuju perpustakaan untuk mengembalikan buku sekaligus meminjam buku kembali untuk dijadikan bahan literasi minggu berikutnya, begitu seterusnya. Teknik pelaksanaan Resume Mingguan bagi tenaga pendidik pada prinsipnya sama dengan teknik pelaksanaan untuk peserta didik. Setiap guru kelas terlibat langsung dan bersama – sama dengan siswanya melakukan kegiatan yang sama, yakni setiap hari membaca buku bacaan selama 15 menit pada pukul 07.00 - 07.15 WIB dan mengakhirinya dengan membuat resume selama 30 menit juga. Namun bedanya kuantitas resume yang dibuat tenaga pendidik minimal dua paragraf dan kualitasnya tidak diberikan penilaian. Bagi tenaga pendidik lain termasuk kepala sekolah, kegiatan resume buku bisa dilakukan dalam hari apapun sesuai pilihan masing – masing. Tujuan utama dari kegiatan Resume Mingguan yang harus dilaksanakan oleh tenaga pendidik adalah agar tenaga pendidik dapat
8
menjadi contoh dan teladan bagi peserta didik. Dalam pembelajaran pembiasaan, tenaga pendidik perlu memberikan contoh agar peserta didik dapat memahami bahwa kegiatan yang dilakukan adalah baik dan bermanfaat. Oleh karena itu agar dapat dijadikan contoh, hasil resume yang dibuat guru kelas ditempelkan di mading kelas sehingga dapat diakses oleh seluruh peserta didik di kelas tersebut. Sedangkan untuk tenaga pendidik yang lain termasuk kepala sekolah hasil resume ditempel di mading sekolah yang dapat diakses oleh semua warga sekolah. Dalam Implementasinya, kegiatan Resume Mingguan di SDN Ngabab 02 Pujon sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya tak lepas dari beberapa kendala. Kendala yang muncul terkait dengan sarana prasarana
adalah
kurang memadainya ruang perpustakaan
yang
menyebabkan mobilitas siswa untuk kegiatan pinjam dan pengembalian buku agak terganggu. Kendala lain yang muncul adalah berhubungan dengan sumber daya pelaksana kegiatan dalam hal ini tenaga pendidik sebagai role model. Kendala tersebut adalah yakni kurangnya kesadaran tenaga pendidik utamanya guru kelas dalam melaksanakan kegiatan. Sebagian besar guru kelas belum memiliki komitmen yang tinggi untuk menyukseskan kegiatan Resume Mingguan. Beberapa orang guru kelas belum bisa memberikan contoh yang baik dalam proses Resume mingguan sebagai upaya pembudayaan baca – tulis di SDN Ngabab 02 Pujon. Kurangnya kesadaran guru kelas tersebut tampak dari beberapa indikator sebagai berikut: 1. Guru kelas belum konsisten dalam membaca dan menyusun resume mingguan. 2. Guru kelas belum konsisten memberikan umpan balik dan penilaian hasil resume siswa 3. Guru kelas belum konsisten melaporkan hasil Resume mingguan kepada wali murid Beberapa kendala yang muncul tersebut tidak mematahkan semangat kepala SDN Ngabab 02 Pujon untuk menyukseskan kegiatan
9
Resume Mingguan. Untuk mengatasinya, kiat yang dilakukan oleh kepala sekolah adalah : 1. Agar mobilitas siswa dalam kegiatan pinjam dan pengembalian buku dapat berjalan efektif dan efisien, maka kegiatan meminjam dan mengembalikan buku dilakukan oleh kelompok – kelompok yang dibentuk oleh guru kelas dengan cara bergiliran. 2. Agar semua tenaga pendidik memiliki kesadaran untuk menyukseskan kegiatan Resume Mingguan, kepala sekolah melakukan evaluasi kegiatan setiap dua minggu sekali. Dalam kegiatan evaluasi tersebut kepala sekolah menggali permasalahan - permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan dan mencari solusi bersama. 3. Pada kegiatan evaluasi tersebut, kepala sekolah juga memberikan pembinaan kepada tenaga pendidik terkait penyusunan resume yang baik, cara penilaian dan pemberian umpan balik hasil resume siswa, dan memberikan motivasi tentang pentingnya tenaga pendidik sebagai Role Model dalam upaya pembudayaan membaca dan menulis dan pentingnya laporan hasil Resume Mingguan kepada wali murid. 4. Terkait dengan teknik pelaporan hasil Resume Mingguan kepada wali siswa, agar pelaporan dapat berjalan efektif dan efisien, guru dapat melaporkan tiap bulan sekali pada saat kegiatan rutin paguyuban kelas masing – masing. Dengan demikian wali siswa dapat mengetahui perkembangan literasi putra – putrinya sehingga dapat memberikan motivasi demi peningkatan kualitas literasi anaknya. Sesuai dengan tujuannya, bahwa kegiatan Resume Mingguan di SDN Ngabab 02 Pujon adalah untuk meningkatkan minat dan menjadikan kegiatan membaca dan menulis sebagai sebuah budaya semua warga sekolah. Hasil dari kegiatan Resume Mingguan terhadap peningkatan budaya baca – tulis di SDN Ngabab 02 Pujon dapat diketahui melalui kegiatan pengamatan (Observasi ) dan dan kegiatan penilaian. Observasi bertujuan untuk mengetahui tingkat motivasi dan minat peserta didik dan tenaga pendidik dalam membaca dan menulis. Sedangkan penilaian
10
dilakukan untuk mengetahui kualitas hasil resume yang dilakukan peserta didik dan untuk mengetahui frekwensi pemajangan hasil resume yang dilakukan guru kelas di mading kelas dan frekwensi pemajangan hasil resume tenaga pendidik yang lain di mading sekolah. Penilaian dan observasi terhadap peserta didik dilakukan oleh guru kelas, sedangkan observasi dan penilaian terhadap tenaga pendidik dilakukan oleh kepala sekolah. Hasil pengamatan terhadap minat dan motivasi peserta didik dan tenaga pendidik terhadap membaca dan menulis disajikan dalam tabel berikut 1.1 dan tabel 1.2 berikut ini. Tabel 1.1 Rekapitulasi Hasil Observasi Terhadap Motivasi Baca – Tulis peserta Didik SDN Ngabab 02 Pujon Bulan / Minggu Nopember Aspek yang diamati Juli Agustus Sepember Oktober 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 Motivasi dalam K K K K C C C C B B B B B B B B membaca Kesungguhan K K K K K K C C B B B B B B B B dalam membaca Motivasi dalam K K K K C C C C C C C B B B B B menulis Kesungguhan K K K K K K C C C C C C B B B B dalam menulis Tabel 1.2 Rekapitulasi Hasil Observasi Terhadap Motivasi Baca – Tulis Tenaga pendidik SDN Ngabab 02 Pujon Bulan / Minggu Aspek yang diamati Juli Agustus Sepember Oktober 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Motivasi dalam K K K K K C C C B B B B B B membaca Kesungguhan K K K K C C C C B B B B B B dalam membaca Motivasi dalam K K K K K C C C B B B B B B menulis Kesungguhan K K K K K C C C B B B B B B dalam menulis Keterangan: BS (Baik Sekali) : 86 – 100 B (Baik) : 70 – 85 C (Cukup) : 55 – 69 K (Kurang) : dibawah 55
Nopember
1
2
B
SB
B
SB
B
B
B
B
Selanjutnya terkait dengan kualitas hasil resume yang dilakukan peserta didik, rata – rata hasil penilaian secara kuantitatif disajikan dalam tabel sebagai berikut:
11
Tabel 1.3 Rekapitulasi Nilai Rata - Rata Hasil Resume Mingguan Peserta Didik SDN Ngabab 02 Pujon Nilai Juli Agustus Sepember Oktober Kelas 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
Nopember
1
2
60
60
62
68
68
60
60
66
68
68
63
60
66
68
66
68
2
60
62
68
70
69
60
62
68
70
69
64
62
68
70
68
70
3
62
62
62
66
69
62
62
68
66
69
70
62
68
72
68
72
4
63
64
64
66
70
63
76
68
70
70
72
64
72
73
72
73
5
64
66
62
70
66
64
66
68
70
66
76
76
72
78
72
78
6
66
68
62
66
65
66
68
69
66
65
74
74
76
72
76
72
Rata-rata per minggu
63
64
63
68
68
63
66
70
68
68
70
66
70
72
70
1
Rata-rata per bulan
63,5
65.5
68
4
69,5
72
71,5
Hasil penilaian yang dilakukan kepala sekolah terhadap frekwensi pemajangan hasil resume tenaga pendidik di mading kelas dan mading sekolah terangkum dalam table 1.4 berikut: Tabel 1.4 Rekapitulasi Pemajangan Hasil Resume Tenaga Pendidik pada Mading Tenaga Pendidik
Juli 3
Guru Kelas 1
4
1
Agustus 2 3
4
Bulan / Minggu Sepember 1 2 3 4
1
Oktober 2 3
Nopember
4
1
2
-
-
-
-
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
-
-
-
-
-
-
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
-
-
-
-
-
-
-
X
X
X
X
X
X
X
X
X
-
-
-
-
-
-
-
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
-
-
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X -
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
-
-
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Guru Kelas 2 Guru Kelas 3 Guru Kelas 4 Guru Kelas 5 Guru Kelas 6 Kepala Sekolah Guru BTQ Guru PAI Guru Penjaskes
x
-
12
Berdasarkan data pada tabel 1.1 dan 1.2 dapat dijelaskan bahwa dari semua aspek yang diamati meliputi motivasi membaca, kesungguhan membaca, motivasi menulis, dan kesungguhan menulis baik pada tenaga pendidik maupun peserta didik pada enam minggu awal pelaksanaan masih berada dalam kategori kurang. Berdasarkan hasil pengamatan oleh kepala sekolah, hasil yang kurang tersebut faktor penyebabnya adalah dari guru kelas. Guru kelas yang sejak awal sudah melaksanakan kegiatan
dengan
baik,
peserta
didik
dalam
kelasnya
pun
juga
melaksanakan dengan baik. Namun sayangnya, dari enam kelas yang ada, guru kelas yang sejak awal melaksanakan GLS dengan baik hanya ada satu kelas yakni kelas 5. Namun setelah dilakukan evaluasi terus menerus dan pemberian pembinaan oleh kepala sekolah, kekurangan tersebut pelan – pelan mengalami peningkatan. Belum optimalnya pelaksanaan Resume mingguan pada awal – awal pelaksanaan penulis memandang sebagai hal yang biasa. Seseorang perlu beradaptasi dan memaksakan diri untuk menghilangkan rasa malas dan berat agar mampu melakukan kegiatan baru yang belum pernah dilakukan. Hal ini berhubungan dengan besarnya motivasi intrinsik yang dimiliki tiap individu. Seseorang dengan tingkat motivasi intrinsik yang besar akan lebih mudah beradaptasi dan melakukan hal – hal yang baru yang dianggapnya bermanfaat baik bagi dirinya maupun orang lain. Terkait dengan motivasi intrinsik tersebut perlu adanya motivasi ekstrinsik (luar) untuk membangkitkan motivasi intrinsik pada setiap tenaga pendidik SDN Ngabab 02 Pujon. Evaluasi dan pembinaan yang dilakukan secara kontinyu oleh kepala sekolah merupakan salah satu bentuk motivasi ekstrinsik tersebut. Dalam kegiatan evaluasi dan pembinaan tersebut kepala sekolah selalu memberikan wawasan untuk meningkatkan kesadaran bahwa memberikan teladan kepada peserta didik adalah sebuah kewajiban. Termasuk juga kewajiban untuk memberikan contoh dalam membiasakan membaca dan menulis.
13
Data pada tabel 1.1 dan 1.2 tersebut juga menunjukkan adanya keberhasilan dari kegiatan evaluasi dan pembinaan yang dilakukan kepala sekolah. Setelah dilakukan evaluasi pembinaan yang ketiga, tampak motivasi membaca dan menullis mulai meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga pendidik mulai menyadari kewajibannya sebagai Role Model yang harus memberikan contoh kepada peserta didik, sehingga tenaga pendidik mulai melaksanakan kegiatan dengan baik. Hal ini berbanding lurus dengan motivasi peserta didik. Artinya contoh yang baik dari tenaga pendidik memberikan pengaruh positif bagi motivasi membaca dan menulis pada diri peserta didik. Selanjutnya data pada table 1.3 dan 1.4 tentang penilaian hasil resume oleh peserta didik dan tenaga pendidik menunjukkan adanya hubungan yang erat motivasi dan kualitas hasil resume yang diperoleh. Pada tael tersebut tampak jelas kualitas hasil resume pada awal – awal pelaksanaan dan setelah minggu keenam. Setelah minggu keenam menunjukkan peningkatan yang cukup baik terhadap hasil resume peserta didik serta frekwensi pemajangan hasil resume tenaga pendidik di mading kelas maupun mading sekolah. Hal ini menunjukkan pentingnya pembinaan dan evalauasi yang dilakukan kepala sekolah terhadap kegiatan Resume Mingguan di SDN Ngabab 02 Pujon. Penulis optimis dan sangat yakin pada saatnya nanti kegiatan Resume Mingguan akan menjadi sebuah budaya dan karakter di SDN Ngabab 02 Pujon.
Kesimpulan dan Harapan Penulis Simpulan yang dapat diperoleh berdasarkan penjelasan pada bagian terdahulu meliputi: 1) Resume Mingguan merupakan sebuah inovasi kegiatan yang dapat dijadikan sebagai solusi untuk meningkatkan budaya membaca dan menulis di satuan pendidikan, 2) Kegiatan Rutin, Terprogram, dan Kegiatan Keteladanan merupakan strategi yang sangat tepat untuk melaksanakan kegiatan Resume Mingguan di satuan pendidikan, 3) Keteladanan yang diberikan tenaga pendidik sangat
14
diperlukan dan memberikan pengaruh yang positif terhadap peningkatan budaya membaca dan menulis di satuan pendidikan, dan 4) Kesadaran tenaga pendidik akan kewajibannya merupakan faktor yang sangat penting dalam membudayakan membaca dan menulis di satuan pendidikan. Harapan penulis terkait dengan kegiatan Resume Mingguan tersebut antara lain: 1) Satuan pendidikan hendaknya menerapkan kegiatan
Resume Mingguan
sebagai kegiatan
pembiasaan untuk
meningkatkan budaya membaca dan menulis, 2) Dalam Pelaksanaan Resume Mingguan hendaknya seorang kepala sekolah ikut terlibat dalam kegiatan dan selalu memberilan evaluasi dan pembinaan agar kegiatan dapat berjalan optimal dan membuahkan hasil, 3) Perlunya komitmen yang tinggi dari semua tenaga pendidik agar kegiatan Resume Mingguan dapat meningkatan budaya membaca dan menulis, dan 4) Semoga kegiatan Resume Mingguan pada saatnya nanti dapat berkontribusi untuk menghasilkan penulis yang hebat di masa yang akan datang.
15
DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas. Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas. Depdiknas. 2003. UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas. Depdikbud. 1996. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Jakarta: Depdikbud. Deporter, Bobbi. dan Hernacki. 2007. Quantum Learning. Bandung: Kaifa. Deporter, Bobbi, dkk. 2007. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa Mulyasa, E. 2005. Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosda Karya. Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya. Noverino, Romel. 2012. (PDF). Pendidikan Karakter Melalui Pembiasaan. www.scribd.com. Diakses tanggal 7 Nopember 2016 Nurhadi. 2009. Dasar – Dasar Teori Membaca. Surabaya: JP. Books. Purwadarminta, W.J.S. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka Semi, Attar. 2007. Dasar – Dasar Ketrampilan Menulis. Bandung: Angkasa. Tarigan, Djago. 2008. Membina Ketrampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Bandung : Angkasa.
.