RESPON SISWA SISWI SMA BUDI LUHUR TANGERANG TERHADAP KEMUNCULAN KELOMPOK ISLAM “RADIKAL” DI INDONESIA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Oleh: Rocky Prabowo NIM. 107011001114
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M
ABSTRAK Respon Siswa Siswi SMA Budi Luhur Tangerang Terhadap Kemunculan Kelompok Islam “Radikal” di Indonesia”. Kata kunci: Kemunculan Kelompok Islam “Radikal” dan Respon Siswa Siswi SMA Budi Luhur Tangerang. Studi ini dilatar belakangi dua permasalahan utama, yakni tentang fenomena munculnya berbagai kelompok Islam “radikal” yang berkembang pesat pasca runtuhnya masa orde baru, yang kemudian menimbulkan citra negatif terhadap “Islam”, kemudian mengenai informasi tentang banyaknya fakta yang menunjukan adanya infiltrasi (masuknya) faham “radikal” di kalangan pelajar/mahasiswa. Atas dasar permasalahan tersebut,maka muncul beberapa pertanyaan, terkait respon pelajar terhadap fenomena tersebut, meliputi pendapat pelajar mengenai kemunculan kelompok Islam “radikal”serta hal-hal atau peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengannya. Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalahbagaimana respon siswa siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap kemunculan kelompok Islam “radikal” di Indonesia. Untuk mendapatkan data terkait permasalahan tersebut, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan beberapa teknik pengumpulan data, di antaranya pengamatan(observasi), survei, dan studi dokumenter (study documentary). Untuk menganalisis dan menguji validitas penelitian ini, maka penulis menggunakan metode triangulasidata. Metode ini digunakan agar penulis mendapatkan hasil penelitian yang tepat dan relevan dengan keadaan yang sebenarnya. Selanjutnya dapat diketahui bagaimana Respon Siswa Siswi SMA Budi Luhur Tangerang Terhadap Kemunculan Kelompok Islam “Radikal” di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian, didapat informasi bahwa secara umum mayoritas responden pada dasarnya sangat mendukung proses pelaksanaan dakwah Islam di Indonesia, termasuk di dalamnya usaha penegakkan amar ma`ruf nahi munkar, selama proses dakwah tersebut dilakukan dengan cara yang benar serta tidak menyalahi aturan-aturan yang berlaku di masyarakat. Selain itu mayoritas responden juga menyatakan penolakannya terhadap kemunculan kelompok-kelompok Islam “radikal”. Hal ini didasarkan pada penilaian responden terhadap fakta-fakta yang terjadi terkait aksi-aksi kelompok tersebut yang dinilai telah banyak melakukan pelanggaran dan telah menyalahi prinsip dakwah yang diajarkan oleh Rosulullah SAW. ROCKY PRABOWO (PAI)
i
ABSTRACT The Response of Budi Luhur Senior High School Students about “The Agglomerate of Islamic Radical Groups in Indonesia” Key word: The Agglomerate of Islamic Radical Groups in Indonesia and The Response of Budi Luhur Senior High School Students. The background of this study based by two main problems, they are the phenomenon of appearance various Islamic “radical” groups that get quick amends after the tearing down orde baru term, that in the next evoke has gave negative image to Islam. And, the information about a lot of fact that show the infiltration of “radicalism ” among student / college student. Based on that problem, therefore there are many questions. Related the student response to that phenomenon. Which is covering student opinion about the emergence of Islamic “radical” groupsand things or scenes what get bearing with it. The problem which will be look for the answers are how is the response of of Budi Luhur Senior High School Students about “The Agglomerate of Islamic Radical Groups in Indonesia. Then to get information about that problem, researcher use descriptive research methods and use severally technical to collect data, as aobservation, survey, and study documentary. To do analyze and tests the validity of this research, writer use triangulation data method. This method is use to gets usufruct of research in the point and relevant with real situation. Hereafter will be known about how is The Students Response of Budi Luhur Senior High School Students about “The Agglomerate of Islamic Radical Groups in Indonesia”. Based on the observational result, it is got the information in general that if the majority of respondent, in the basically really supported the process of mission (dakwah) Islam at Indonesian, including the effort to uphold amar ma`ruf nahi munkar, as soon as that mission does by the right way and not trespass the prevailing order at society. Besides that, the majority of respondent also declare their rejection to the emergences ofIslamic “radical” groups. This is based on the estimation of respondent to the facts which happen to the groups actions which are looked on doing many breaches who have trespassed the principle of mission (dakwah) which is taught by Rosulullah SAW.
ROCKY PRABOWO (PAI)
ii
KATA PENGANTAR بسم اهلل الرّحمن الرّحيم Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah swt, atas qudroh dan irodahNya yang telah memberikan kekuatan, kemampuan, serta kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan alam baginda Rosul Nabi Besar Muhammad saw, beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh pengikutnya yang senantiasa meneladani keluhuran akhlaq beliau. Selanjutnya skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam skripsi ini penulis mengangkat judul Respon Siswa Siswi SMA Budi Luhur Tangerang Terhadap Kemunculan Kelompok Islam “Radikal”di Indonesia. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini antara lain: 1.
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam.
3.
Bapak Dr. Anshori, LAL., MA. dosen penasehat akademik penulis pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4.
Bapak Dr. Khalimi, M.A. dosen pembimbing skripsi yang dengan kesabarannya
meluangkan
waktu
untuk
membimbing
dan
mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi. 5.
Seluruh Dosen penulis di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6.
Para Guru yang senantiasa memberikan motivasi (Abah Aos, Abah Soni, KH. Ubaidillah Hamdan, KH. Ma`sum Nasuha, KH. Fakhruddin Al-Bantani, Habib Muhammad Syafiq, Ustadz Ahmad Daenuri, KH.
iii
Asim Sutardi, Ustadz H. M Halimi, Ustadz Ahmad Rifa`i, Ustadz H. M. Yusuf, Ustadz M. Nafi`ul `ilmi, dan lan-lain). 7.
Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, seluruh dewan guru, seluruh karyawan dan staf Tata Usaha, siswa-siswi tahun pelajaran 2013/2014,serta seluruh keluarga besar SMA Budi Luhur Tangerang, atas bantuan dan kerjasamanya dalam menyelesaikan skripsi ini.
8.
Ibundaku tercinta yang senantiasa mendoakanku khususnya dalam proses penyelesaian skripsi ini. Dan juga untuk Almarhum Ayahandaku yang banyak memberikan pelajaran kepadaku, semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan keluasan rahmat, ampunan, dan ridhoanNya kepada mereka berdua. Aamiin.
9.
Kakak, Adik, Paman, Tante, Sepupu, Saudara Iparserta keluarga besarku yang senantiasa memberikan dukungan dan doanya.
10. Seluruh Rekan-rekan Mahasiswa FITK-PAI, FORSA, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 11. Store Manager, Assistant manager dan seluruh rekan-rekan kerja di McDonald`s Mall Ramayana Ciledug-Tangerang, tempatku bekerja yang senantiasa memberikan dukungan kepadaku. 12. Ketua Masjid al-Isro`, dan Musholla Nurul Ikhwan, khususnya ustadz H. Ahmad Wahyuni, S.E., dan ustadz
H.M. Faturrachman, dan
seluruh santri TPA Musholla Nurul Ikhwan, TPA Masjid al-Isro dan TPA Asy-Syifaa tempatku membagi ilmu. 13. Dan semua pihak yang membantu dan memberikan dukungan dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, namun tiada mengurangi rasa hormat penuliskepada Mereka semua. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan penyusunan laporan penelitian selanjutnya. Tangerang, 15 April 2014 Penulis iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii DAFTAR ISI ...........................................................................................................v DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi PEDOMAN TRANSLITERASI ...................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN A. B. C. D. E. F. G.
Latar Belakang ................................................................................................1 Identifikasi Masalah .......................................................................................9 Pembatasan Masalah ......................................................................................9 Perumusan Masalah .....................................................................................11 Tujuan Penelitian ..........................................................................................11 Manfaat Hasil Penelitian ..............................................................................12 Sistematika Penulisan ...................................................................................12
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori ..................................................................................................14 1. Respon a. Definisi Respon ........................................................................................14 b. Faktor Terbentuknya Respon 1) Faktor Internal ....................................................................................15 2) Faktor Eksternal .................................................................................15 2. Radikalisme a. Definisi Radikalisme ................................................................................16 b. Kriteria Kelompok Islam “Radikal” .......................................................23 c. Latar Belakang Kemunculan Kelompok Islam “Radikal” ......................24 d. Kelompok Islam “Radikal” di Indonesia 1) Laskar Jihad .......................................................................................26 2) Majelis Mujahidin Indonesia .............................................................27 3) Front Pembela Islam ..........................................................................29
v
4) Hizbut Tahrir Indonesia .....................................................................30 B. Hasil Penelitian yang Relevan......................................................................32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian .....................................................................36 B. Metode Penelitian..........................................................................................36 1. Subjek dan Objek Penelitian a. Subjek Penelitian .....................................................................................37 b. Objek Penelitian .......................................................................................37 2. Populasi dan Sampel a. Populasi ....................................................................................................37 b. Sampel......................................................................................................37 C. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................................38 1. Pengamatan (observasi) ..................................................................................38 2. Survei ..............................................................................................................39 3. Studi Dokumenter (Study Documentary) ........................................................40 D. Analisis dan Validitas Data ..........................................................................41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi SMA Budi Luhur Tangerang 1. Sejarah Singkat ...............................................................................................42 2. Dasar Pertimbangan Pendirian SMA Budi Luhur Tangerang a. Politis .......................................................................................................43 b. Strategis....................................................................................................43 3. Visi dan Misi SMA Budi Luhur Tangerang a. Visi ...........................................................................................................43 b. Misi ..........................................................................................................43 4. Tujuan .............................................................................................................44 5. Gambara Umum ..............................................................................................44 1) Mata Pelajaran dan Program Pengembangan Diri ...................................45 2) Data Guru Menurut Tingkat Pendidikan dan Status ................................46 3) Daftar Nama Guru Mata Pelajaran dan Jabatan SMA Budi Luhur Tahun Pelajaran 2013/2014.................................................................................47 4) Sarana dan Prasarana Pendidikan ............................................................50 5) Alat Praktik dan Peralatan Penunjang......................................................51 6) Organisasi Kesiswaan ..............................................................................52 7) Data Siswa SMA Budi Luhur Tangerang ................................................54 8) Data Siswa, Tamatan dan Angka Putus Sekolah .....................................56 vi
9) Daya Tampung Sekolah ...........................................................................58 10) Foto-Foto Kegiatan Pembelajaran di SMA Budi Luhur Tangerang ........58 B. Deskripsi dan Analisis Data .........................................................................62 1. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Satu-satunya agama yang benar adalah agama Islam” ...................62 2. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Islam menjunjung tinggi prinsip “rahmatan lil `aalamiin”” ...........63 3. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Satu-satunya jalan keselamatan hanya terdapat dalam agama Islam” ......................................................................................................65 4. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Menegakkan “amar ma`ruf nahi munkar” adalah kewajiban setiap muslim” ...................................................................................................66 5. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Menegakkan “amar ma`ruf nahi munkar” harus dilakukan secara tegas” .......................................................................................................69 6. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Menegakkan “Khilafah” menjadi sesuatu yang harus diupayakan oleh setiap muslim” ................................................................................70 7. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Menegakkan syari`at Islam sesuai dengan apa yang diterapkan Rosulullah SAW adalah suatu keharusan dalam kehidupan bernegara di Indonesia, sebagai Negara berpenduduk Islam terbesar” .................................................................................................70 8. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Penerapan peraturan Daerah (Perda) bernuansa syari`at Islam, tidak cukup untuk menuntun kaum muslimin Indonesia dalam melaksanakan ajaran Al-Qur`an secara sempurna” .........................71 9. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Penerapan
syari`at
Islam
vii
adalah
solusi
terbaik
untuk
menyelesaikan berbagai permasalahan, seperti korupsi, seks bebas dan berbagai “penyakit masyarakat” lain” .......................................72 10. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Pemerintah Indonesia tidak boleh memberikan kesempatan terhadap berkembangnya segala macam bentuk kemunkaran, seperti memberikan izin usaha diskotik, maupun izin lokalisasi prostitusi, dsb” ......................................................................................73 11. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Menyatakan “perang” terhadap segala bentuk kemunkaran merupakan salah satu bentuk “jihad fii sabilillah”, yang menjadi kewajiban bagi setiap muslim” ............................................................74 12. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Kemunculan kelompok-kelompok Islam seperti Laskar Jihad, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Front Pembela Islam (FPI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), memberikan dampak positif dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang sesuai dengan tuntunan al-Qur`an dan Hadits” ..........................................................................74 13. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Aksi penghancuran patung-patung wayang disekitar jalan umum oleh sebagian ormas Islam di Indonesia, merupakan salah satu upaya yang harus didukung, untuk menghindarkan umat Islam dari perbuatan syirik” ..................................................................................75 14. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Penolakan terhadap pelaksanaan acara “Miss World” di Bali merupakan salah satu upaya memerangi kemaksiatan yang menjadi kewajiban umat Islam” .........................................................................76 15. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Aksi demonstrasi menuntut pemerintah menerapkan syari`at Islam dalam kehidupan bernegara di Indonesia merupakan salah satu cara yang harus senantiasa diupayakan oleh segenap kaum muslimin di Indonesia, demi terwujudnya “Khilafah”” ..........................................77
viii
16. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Aksi sweeping yang rutin dilakukan oleh sebagian ormas Islam di setiap bulan Ramadhan dengan tujuan meminimalisir maupun menghentikan kegiatan “hiburan malam” di Jakarta sangat perlu dilakukan sebagai bentuk menghargai datangnya bulan Ramadhan” ..................................................................................................................78 17. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Yang lebih penting bukanlah keberhasilan dalam menerapkan syari`at Islam di Indonesia, melainkan keberhasilan penanaman semangat ketaqwaan dalam diri setiap muslim, sehingga tiap-tiap pribadi dapat membentengi diri dari hal-hal yang bertentangan ajaran Rosulullah SAW” ......................................................................79 18. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Pancasila sudah cukup ideal sebagai Ideologi Negara Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, karena dalam tiaptiap butirnya terkandung prinsip-prinsip pokok ajaran Islam” .......80 19. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Segala bentuk usaha menegakkan syari`at Islam di Indonesia tidak boleh melanggar hukum dan aturan-aturan yang berlaku” .............80 20. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Aksi kekerasan dalam upaya menegakkan syari`at Islam adalah sebuah jalan yang wajib dihindari, karena tidak sesuai dengan prinsip “rahmatan lil `aalamiin”” ........................................................81 21. Pendapat siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Kemunculan kelompok-kelompok Islam seperti Laskar Jihad, FPI (Front Pembela Islam), MMI (Majelis Mujahidin Indonesia), Hizbut Tahrir, dsb, dalam perkembangan dakwah Islam di Indonesia” .....82 22. Pendapat siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Pelaksanaan acara Miss World di Indonesia yang merupakan negara berpenduduk Islam terbesar di dunia” ...................................83
ix
23. Pendapat siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “UUD 1945, dan Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia sudah menjadi pilihan yang tepat dan mampu
menjawab
permasalahan umat muslim di Indonesia” ..........................................84 24. Pendapat siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Menjadikan al-Qur`an dan Hadits sebagai dasar Negara Republik Indonesia adalah sebuah pilihan terbaik, sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim” .......................................................85 25. Pendapat siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Memberikan ucapkan “Selamat Natal” kepada umat Kristiani yang sedang merayakannya” ........................................................................86 26. Pendapat siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Boleh mengikuti perayaan hari besar umat beragama lain, karena pada dasarnya semua agama adalah benar” ......................................87 BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................92 B. Saran ..............................................................................................................93 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................95 LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1.
Mata Pelajaran dan Program Pengembangan Diri ..........................45
Tabel 4.2.
Data Guru Menurut Tingkat Pendidikan dan Status.......................46
Tabel 4.3.
Daftar Nama Guru Mata Pelajaran dan Jabatan SMA Budi Luhur Tahun Pelajaran 2013/2014 ............................................................47
Tabel 4.4.
Sarana dan Prasarana Pendidikan ...................................................50
Tabel 4.5.
Alat Praktik dan Peralatan Penunjang ............................................51
Tabel 4.6.
Data Siswa SMA Budi Luhur Tangerang .......................................54
Tabel 4.7.
Data Siswa, Tamatan dan Angka Putus Sekolah ............................56
Tabel 4.8.
Daya Tampung Sekolah. ...............................................................58
Tabel 4.9.
Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Satu-satunya agama yang benar adalah agama Islam” ........................................................................................................62
Tabel 4.10.
Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Islam menjunjung tinggi prinsip “rahmatan lil `aalamiin””.....................................................................................63
Tabel 4.11.
Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Satu-satunya jalan keselamatan hanya terdapat dalam agama Islam” ..................................................................................65
Tabel 4.12.
Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Menegakkan “amar ma`ruf nahi munkar” adalah kewajiban setiap muslim”...............................................................66
Tabel 4.13.
Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Menegakkan “amar ma`ruf nahi munkar” harus dilakukan secara tegas” ..................................................................69
Tabel 4.14.
Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Menegakkan “Khilafah” menjadi sesuatu yang harus diupayakan oleh setiap muslim” .....................................................70
Tabel 4.15.
Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Menegakkan syari`at Islam sesuai dengan apa yang diterapkan Rasulullah saw adalah suatu keharusan dalam kehidupan bernegara di Indonesia, sebagai Negara berpenduduk Islam terbesar” ................................................................................70
xi
Tabel 4.16.
Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Penerapan peraturan Daerah (Perda) bernuansa syari`at Islam, tidak cukup untuk menuntun kaum muslimin Indonesia dalam melaksanakan ajaran Al-Qur`an secara sempurna” .............71
Tabel 4.17.
Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Penerapan syari`at Islam adalah solusi terbaik untuk menyelesaikan berbagai permasalahan, seperti korupsi, seks bebas dan berbagai “penyakit masyarakat” lain” .....................................72
Tabel 4.18.
Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Pemerintah Indonesia tidak boleh memberikan kesempatan terhadap berkembangnya segala macam bentuk kemunkaran, seperti memberikan izin usaha diskotik, maupun izin lokalisasi prostitusi, dsb” ................................................................73
Tabel 4.19.
Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Menyatakan “perang” terhadap segala bentuk kemunkaran merupakan salah satu bentuk “jihad fii sabilillah”, yang menjadi kewajiban bagi setiap muslim” ................................74
Tabel 4.20.
Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Kemunculan kelompok-kelompok Islam seperti Laskar Jihad, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Front Pembela Islam (FPI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), memberikan dampak positif dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang sesuai dengan tuntunan al-Qur`an dan Hadits”......................................................75
Tabel 4.21.
Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Aksi penghancuran patung-patung wayang disekitar jalan umum oleh sebagian ormas Islam di Indonesia, merupakan salah satu upaya yang harus didukung, untuk menghindarkan umat Islam dari perbuatan syirik” ...........................................................75
Tabel 4.22.
Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Penolakan terhadap pelaksanaan acara “Miss World” di Bali merupakan salah satu upaya memerangi kemaksiatan yang menjadi kewajiban umat Islam” .....................................................76
Tabel 4.23.
Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Aksi demonstrasi menuntut pemerintah menerapkan syari`at Islam dalam kehidupan bernegara di Indonesia merupakan salah satu cara yang harus senantiasa diupayakan oleh segenap kaum muslimin di Indonesia, demi terwujudnya “Khilafah”” ......77
Tabel 4.24.
Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Aksi sweeping yang rutin dilakukan oleh sebagian ormas Islam di setiap bulan Ramadhan dengan tujuan
xii
meminimalisir maupun menghentikan kegiatan “hiburan malam” di Jakarta sangat perlu dilakukan sebagai bentuk menghargai datangnya bulan Ramadhan” ..........................................................78 Tabel 4.25.
Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Yang lebih penting bukanlah keberhasilan dalam menerapkan syari`at Islam di Indonesia, melainkan keberhasilan penanaman semangat ketaqwaan dalam diri setiap muslim, sehingga tiap-tiap pribadi dapat membentengi diri dari hal-hal yang bertentangan ajaran Rasulullah saw”..............................................79
Tabel 4.26.
Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Pancasila sudah cukup ideal sebagai Ideologi Negara Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, karena dalam tiap-tiap butirnya terkandung prinsip-prinsip pokok ajaran Islam” .............................................................................................80
Tabel 4.27.
Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Segala bentuk usaha menegakkan syari`at Islam di Indonesia tidak boleh melanggar hukum dan aturan-aturan yang berlaku” ..........................................................................................81
Tabel 4.28.
Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Aksi kekerasan dalam upaya menegakkan syari`at Islam adalah sebuah jalan yang wajib dihindari, karena tidak sesuai dengan prinsip “rahmatan lil `aalamiin”” .......................................81
Tabel 4.29.
Pendapat siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Kemunculan kelompok-kelompok Islam seperti Laskar Jihad, FPI (Front Pembela Islam), MMI (Majelis Mujahidin Indonesia), Hizbut Tahrir, dsb, dalam perkembangan dakwah Islam di Indonesia” ..................................................................................82
Tabel 4.30.
Pendapat siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Pelaksanaan acara Miss World di Indonesia yang merupakan negara berpenduduk Islam terbesar di dunia” ............83
Tabel 4.31.
Pendapat siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “UUD 1945, dan Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia sudah menjadi pilihan yang tepat dan mampu menjawab permasalahan umat muslim di Indonesia” ...................84
Tabel 4.32.
Pendapat siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Menjadikan al-Qur`an dan Hadits sebagai dasar Negara Republik Indonesia adalah sebuah pilihan terbaik, sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim” ..............................85
xiii
Tabel 4.33.
Pendapat siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Memberikan ucapkan “Selamat Natal” kepada umat Kristiani yang sedang merayakannya” ..........................................86
Tabel 4.34.
Pendapat siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Boleh mengikuti perayaan hari besar umat beragama lain, karena pada dasarnya semua agama adalah benar” ...............87
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1.
Gedung SMA Budi Luhur Tangerang ...................................59
Gambar 4.2.
Suasana kegiatan belajar mengajar di SMA Budi Luhur Tangerang..............................................................................59
Gambar 4.3.
Kegiatan Maulid Nabi Muhammd SAW dan do`a bersama menjelang pelaksanaan Ujian Nasional di SMA Budi Luhur Tangerang..............................................................................60
Gambar 4.4.
Perayaan Hari Raya Idul Adha di SMA Budi Luhur Tangerang..............................................................................60
Gambar 4.5.
Kegiatan Ekstrakulikuler “Tari Saman” SMA Budi Luhur Tangerang..............................................................................61
Gambar 4.6.
Kegiatan Pentas Seni Keagamaan ROHIS SMA Budi Luhur Tangerang..............................................................................61
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lembar Uji Referensi ................................................................
Lampiran 2
Surat Keterangan Penelitian ......................................................
Lampiran 3
Pedoman Observasi ...................................................................
Lampiran 4
Lembar Pertanyaan/Pernyataan Angket (questioner) ...............
Lampiran 5
Tabel Distribusi Data Angket (questioner) ...............................
Lampiran6
Tabel Distribusi Data Angket (questioner), Hasil Skor ............
Lampiran7
Tabel Distribusi Data Angket (questioner), Akumulasi Data ...
Lampiran8
Tabel Distribusi Data Public Opinion Survey ...........................
Lampiran9
Biodata Penulis .........................................................................
xvi
PEDOMAN TRANSLITERASI 1. Konsonan Huruf Arab
Huruf Latin
Huruf Arab
Huruf Latin
ا
Tidak dilambangkan
ط
ث
Ś
ظ
Ť
ح
H
ع
΄
خ
Kh
غ
Ġ
ذ
Ż
ة
H
ش
Sy
ص
Ş
ض
D
Huruf Latin
Tanda dan Huruf
Huruf Latin
A
ْـَـــي
ai
I
ْـَــو
au
Ţ
2. Vokal Tanda
U
3. Mâdd (Panjang) Harakat dan Huruf
Huruf dan Tanda
ـَــــا
â
ـِـــي
î
ْـُــو
û
xvii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang “Radikalisme”, istilah tersebut sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia pada masa sekarang, khususnya pasca tumbangnya Era Orde Baru yang terjadi pada tahun 1998. Istilah “radikalisme”, sering dipakai oleh kalangan akademisi maupun media massa untuk merujuk kepada gerakan-gerakan politik yang berkonotasi negatif yang mengacu pada sikap-sikap yang dinilai ekstrem, militan dan non toleran. Akhir-akhir ini, istilah “radikal” sering disandingkan dengan kata “Islam”, hal ini semakin marak setelah munculnya beberapa kelompok masyarakat yang menjadi suatu gerakan yang didirikan dengan tujuan membela kepentingan agama, yang mayoritas keberadaannya berasaskan “Islam”. Kemunculan berbagai kelompok yang mengatasnamakan “Islam” tersebut, dinilai oleh beberapa pengamat disebabkan karena adanya ruang gerak yang begitu bebas pasca reformasi yang memungkinkan terbentuknya suatu kelompok massa yang mengusung suatu tujuan tertentu dalam kehidupan bernegara. Berbeda sekali dengan keadaan pada masa Orde Baru, di mana pemerintah Indonesia pada saat itu memegang kontrol penuh terhadap perkembangan yang terjadi di masyarakat. Kehadiran berbagai kelompok tersebut menjadi sebuah fenomena yang
1
2
mengundang banyak pertanyaan dari berbagai kalangan, sehingga hal ini menjadi sesuatu yang mendapat sorotan utama, baik dari dalam maupun luar negeri. Di Indonesia sendiri, keberadaan kelompok Islam “radikal”, semakin mendapat perhatian setelah terjadinya peristiwa bentrokan yang melibatkan kelompok yang mengatasnamakan dirinya sebagai “Laskar Jihad”, dalam sebuah peristiwa memilukan yang sampai ini masih membekas di hati masyarakat Ambon-Maluku. Peristiwa yang dikenal dengan “Tragedi Poso” yang terjadi pada tahun 1999, dipahami sebagai konflik sosial yang terjadi antara umat Muslim dan Kristen. Pada mulanya hal ini merupakan konflik intern yang terjadi antara umat Muslim dan Kristen di wilayah Ambon-Maluku, namun konflik yang menyangkut permasalahan SARA ini menjadi semakin meluas ketika suatu kelompok yang mengatasnamakan dirinya “Laskar Jihad” di bawah komando seseorang bernama Ja`far Umar Thalib ikut bergabung dalam konflik tersebut dengan mengusung semangat solidaritas sesama kaum muslim atas dasar jihad fi sabilillah. Laskar Jihad beranggotakan orang-orang yang berasal dari berbagai kelompok Islam dari seluruh wilayah Indonesia. Menurut sebagian pengamat, kelompok ini lahir sebagai wujud kekesalan berbagai kelompok Islam terhadap sikap pemerintah yang dianggap lamban, bahkan tidak mampu menyelesaikan konflik di Poso. Oleh karena itu, kelompok ini berusahamengambil langkah tegas dengan terjun langsung ke daerah konflik untuk membantu serta melindungi umat Islam dari serangan umat Kristen pada saat itu. Menurut versi pemerintah, seperti yang dilaporkan oleh Kapolri saat itu, Letjen. Roesmanhadi, pada tanggal 21 Januari 1999 (hari ketiga Idul Fitri 1419 H), kerusuhan di Ambon telah menelan korban sebagai berikut: 22 orang tewas, 102 orang luka berat, dan 45 orang luka ringan, selain itu kerusuhan di Ambon tersebut juga telah menghanguskan 107 rumah penduduk, 7 rumah ibadah, 2 pasar, 2 bank, 33 toko, 12 kios, 22 mobil, 25 sepeda motor dan 216 becak. 1 Peristiwa ini menjadi gebrakan awal kelompok Islam “radikal” dalam menunjukan eksistensinya di Indonesia pasca tumbangnya Era Orde Baru. 1
Jamhari dan Jajang Jahroni, Gerakan Salafi “radikal” di Indonesia, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2004), h.86.
3
Pada masa selanjutnya, istilah “radikalisme” menjadi isu yang semakin mendapat sorotan, setelah dikaitkan dengan sebuah peristiwa besar di Amerika Serikat pada 11 September 2001, yakni peristiwa penghancuran gedung pencakar langit World Trade Center (WTC) dan markas Departemen Pertahanan Amerika Serikat di Pentagon, yang kemudian dikenal dengan peristiwa “9/11 attack”. 2 Setelah terjadinya peristiwa tersebut, tersiar pesan yang mengatasnamakan jaringan Islam “Al-Qaeda” yang mengaku bertanggung jawab terhadap peristiwa tersebut. Menanggapi hal tersebut, lalu Presiden Amerika Serikat pada saat itu, George Walker Bush, merespon dengan menyatakan perang terhadap teroris. Pernyataan ini kemudian diterjemahkan oleh sebagian kelompok anti barat, sebagai perang terhadap “Islam”, karena ada sebagian pihak yang berpendapat bahwa hal ini terjadi karena adanya nilai-nilai kekerasan dalam ajaran Islam. Setelah peristiwa tersebut, hampir di seluruh dunia, Islam dan kaum muslimin menjadi sorotan utama yang diwaspadai keberadaannya. Meskipun oleh sebagian pihak, peristiwa ini terbilang janggal dan ada kesan telah terjadinya konspirasi di balik peristiwa tersebut yang dibuat untuk kepentingan pihak tertentu, namun hal ini tetap menjadi sebuah titik awal munculnya suatu pandangan yang mengaitkan ajaran Islam, dengan sikap kekerasan yang sering diistilahkan dengan kata “radikal”. Selain berbagai peristiwa yang telah dipaparkan di atas, pada beberapa tahun belakangan ini telah terjadi berbagai peristiwa yang meresahkan masyarakat. Berbagai peristiwa yang secara langsung melibatkan gerakan-gerakan yang mengatasnamakan diri sebagai kelompok Islam, melakukan tindakantindakan yang dinilai keluar dari ajaran agama Islam, diantaranya adalah sebuah gerakan yang mengatasnamakan Negara Islam Indonesia (NII), ataupun yang disebut juga dengan nama Darul Islam (DI), maupun istilah-istilah lainnya yang merujuk pada kelompok tersebut. Kelompok NII/DI yang pada beberapa tahun terakhir santar dibicarakan dalam pemberitaan media massa, dilaporkan telah melakukan kegiatan pendoktrinan kepada orang-orang yang menjadi sasarannya. 2
M. Zaki Mubarak, GENEALOGI ISLAM “RADIKAL” DI INDONESIA, Gerakan Pemikiran dan Prospek Demokrasi, (Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia, 2007), h.1.
4
Adapun kegiatan yang mereka lakukan adalah dengan memberikan pemahaman kepada korbannya tentang usaha pembentukan suatu negara Islam yang menjadi keharusan bagi setiap muslim. Oleh karena itu para korbannya diwajibkan berpartisipasi dalam upaya tersebut dengan melalukan perjuangan, baik secara langsung, maupun secara tidak langsung, seperti melakukan pencarian dana, perekrutan anggota dan lain sebagainya. Dalam pelaksanaannya, tak jarang kelompok ini menghalalkan hal-hal yang dilarang dalam ajaran agama Islam, seperti mengintimidasi, mencuri, merampok, dan bahkan menurut pemberitaan yang ada, mereka tidak segan menculik korbannya. Selain berbagai permasalahan di atas, dalam beberapa tahun terakhir ini Indonesia juga sering menjadi sasaran aksi kejahatan terorisme, seperti pada peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu, diantaranya adalah tragedi bom bunuh diri di Sari Club dan Peddy`s Club, Kuta Legian Bali, pada 12 Oktober 2012, lalu kasus ledakan bom di Hotel JW. Marriot, pada 5 Agustus 2003. 3 Kedua ledakan ini menjadi sebuah peristiwa besar yang seolah-olah menjadi simbol ucapan selamat datang dari kelompok “radikal”yang dikelompokan sebagai teroris sampai saat ini terus melakukan berbagai aksinya di wilayah Indonesia. Ironisnya setelah diselidiki dan ditangkap, orang-orang yang terlibat dalam peristiwa ini menggunakan dalih jihad fii sabilillah sebagai jawaban atas berbagai tindakan yang mereka lakukan. Belum lagi masalah tersebut selesai, aksi-aksi teror lain pun semakin banyak terjadi, seperti perampokan bersenjata, pembunuhan rakyat sipil dan aparat, penembakan misterius, pemboman, dan lain sebagainya. Hal ini tentu sangat melukai hati banyak pihak, terlebih hati umat Islam di Indonesia, karena lagi-lagi setelah di ungkap oleh pihak Kepolisian, ternyata tidak jarang hal ini di lakukan oleh sekelompok orang yang melakukan tindakannya dengan dalih memperjuangkan Islam di Indonesia. Hal ini tentu mengundang banyak pertanyaan, karena apa yang terjadi sangatlah bertentangan dengan prinsip ajaran Islam yang disampaikan oleh Rosulullah SAW
3
3.
Abdul Wahid, dkk. KEJAHATAN TERORISME, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2004), h.2-
5
yang amat menjunjung tinggi prinsip kasih sayang, sebagaimana firman Allah SWT.
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir (yang memusuhi kaum muslimin), tetapi berkasih sayang sesama mereka…“.(Q.S. al-Fath: 29)4.
Selain kejadian-kejadian di atas, akhir-akhir ini bermunculan pula berbagai kelompok yang menyatakan diri sebagai organisasi masyarakat yang mengusung kepentingan Islam. Kelompok-kelompok yang muncul tersebut, secara teknis memiliki tujuan yang berbeda-beda, namun memiliki prinsip dasar yang sama, yaitu menegakkan kehidupan masyarakat yang sesuai dengan al-Qur`an dan Sunnah Rosulullah SAW. Hal ini merupakan kewajiban setiap umat Islam,untuk tersus menyampaikan dakwah kepada orang lain. Menurut sebagaian pengamat,di antara beberapa kelompok yang bermunculan tersebut, sebagian di antaranya sudah sangat familiar di kalangan masyarakat Indonesia, hal ini dikarenakan aksiaksi mereka yang sering disorot oleh berbagai media. Namun yang menjadi permasalahan utama adalah,keberadaan kelompok-kelompok tersebut banyak mendapat respon negatif oleh sebagian masyarakat Indonesia, hal ini tidak lepas dari citra sebagian kelompok tersebut yang sering diliput oleh berbagai media, yang lebih sering diliput bukan ketika sedang melakukan kegiatan yang baik, melainkan ketika sedang menunjukan tindakan kekerasan dalam sebagian aksiaksi yang dilakukannya. Sebagaimana yang pernah terjadi, yaitu peristiwa demonstrasi yang dilakukan oleh kelompok yang mengatasnamakan dirinya Front Pembela Islam (FPI) di Pandeglang-Banten, terhadap keberadaan Jama`ah
4
DEPAG RI, AL-QUR`AN DAN TERJEMAH, (Penerbit: Pustaka Maghfirah), Surat ke.48, Juz ke.26, h.515.
6
Ahmadiyyah yang berujung tewasnya beberapa orang pengikut Jama`ah Ahmadiyyah, setelah terjadi bentrokan antara massa “yang mengatasnamakan diri” dengan namaFront Pembela Islam (FPI) tersebut dengan pengikut Jama`ah Ahmadiyyah. Selain itu juga, peristiwa penghancuran patung-patung wayang yang berada di sekitar jalan-jalan di Yogyakarta, yang dilakukan oleh sekelompok orang yang menggunakan atribut Islam dengan dalih untuk mencegah berkembangnya benih-benih perbuatan syirik di wilayah Yogyakarta. Selain dari kejadian-kejadian yang telah disebutkan tersebut, masih banyak lagi kejadiankejadian lain yang terus terjadi di berbagai wilayah di Indonesia yang berkaitan dengan keberadaan kelompok-kelompok Islam “radikal” tersebut, yang mengacu pada tindak kekerasan dan pelanggaran hukum. Munculnya gerakan Islam kontemporer (masa kini) tersebut yang cenderung menggunakan cara kekerasan dalam menjalankan aksinya, secara evolutif (berangsur-angsur) juga disebabkan oleh proses sejarah Indonesia yang telah membuka kesempatan besar bagi tumbuh dan berkembangnya kelompok tersebut 5 . Secara umum, kemunculan gerakan-gerakan Islam kontemporer tersebut, ditandai oleh beberapa upaya, diantaranya: 1) menemukan bentuk pemahaman terhadap ajaran-ajaran Islam yang perlu untuk dirumuskan dan disodorkan sebagai alternatif terhadap sistem yang berlaku sekarang, 2) menerapkan ajaran Islam secara praktis, tidak hanya sebagai konsep-konsep abstrak,
3)
meningkatkan
keberagamaan
purifikasi(pemurnian) keagamaan.
masyarakat,
4)
melakukan
6
Keberadaan kelompok-kelompok Islam “radikal” tersebut menjadi sebuah dilema, setelah melihat kenyataan bahwa berbagai aksi kekerasan dan pelanggaran hukum yang sering di tunjukan oleh sebagian dari kelompok-kelompok tersebut di hadapan masyarakat berimbas kepada perubahan pandangan masyarakat terhadap ajaran Islam di Indonesia. Banyak di antara sebagian masyarakat yang 5
Abdul Aziz, et. al, GERAKAN ISLAM KONTEMPORER DI INDONESIA, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1994), cet.III, h.9. 6 Afadlal, et. al, Islam dan Radikalisme di Indonesia, (Jakarta: LIPI Press, 2005), cet.I, h.111112.
7
menganggap bahwa saat ini ajaran Islam patut diwaspadai, karena sering menunjukan aksi-aksi yang justru malah bertolak belakang dengan isi pokok ajaran Islam. Pada kenyataanya bukanlah ajaran Islam yang menjadi sumber permasalahannya, melainkan pola fikir umat Islam yang terlalu ceroboh dan tidak semestinya dalam menginterpretasikan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran agama Islam. Kemunculan kelompok-kelompok yang sering dikaitkan dengan istilah “radikal” tersebut juga berimbas pada perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Banyak fakta menunjukan adanya infiltrasi (masuknya) faham “radikal” di kalangan pelajar/mahasiswa, diantaranya : 1) Pada akhir 2009, 3 mahasiswa UIN Syahid Jakarta dengan inisial F, A dan S ditangkap oleh Densus 88 Anti Teror karena terkait dengan tindak terorisme. Pada bulan september 2010, 3 mahasiswa tersebut telah divonis penjara 4.5 tahun; 2) Pada Mei 2010 Densus 88 Anti Teror menangkap dua bersaudara, Abdul Rochim dan Abdul Rochman, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Solo (UMS). Keduanya diduga terkait dengan tindak terorisme, terutama menyebarkan video latihan perang kelompok teroris kepada masyarakat luas; 3) Dalam pemberitaan berbagai media, sepanjang 10 tahun terakhir, banyak orang tua murid melaporkan ke POLISI terkait anaknya yang terlibat dalam perkumpulan keagamaan berideologi “radikal” (terutama NII). Di mana, anak-anak mereka, sampai terlibat dalam pencurian uang dan barangbarang untuk memenuhi kewajiban infak sebagai anggota yang harus dibayarkan setiap bulannya.7 Adapun alasan-alasan mengapa para pelajar/mahasiswa sangat potensial terjerumus dalam kelompok-kelompok “radikal”, adalah : pertama, usia remaja merupakan fase mencari jati diri (identitas); kedua, lemahnya kontrol dari pihakpihak terkait (perguruan tinggi, sekolah dan keluarga) terhadap berbagai aktifitas anak didik di luar sekolah/perguruan tinggi maupun keluarga; ketiga, masih kurangnya materi-materi yang bersifat menyadarkan dan mendorong para anak 7
M. Zaki Mubarak, Membendung Arus “radikalisme Keagamaan di Kalangan Pelajar (Hand Out Seminar Kebangsaan, “Deradikalisasi Agama di Kalangan Pelajar”), oleh Indonesia Youth Forum (IYF) di Auditorium Kopertis Ciputat, 25 Oktober 2010.
8
didik untuk mewaspadai serta menjauhi pola pikir dan perilaku keagamaan yangekstrim.8 Berkaitan dengan berbagai permasalahan di atas, di kalangan akademisi Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2004 menerbitkan sebuah hasil penelitian dalam bentuk buku berjudul “Gerakan Salafi Radikal di Indonesia” (Penyunting: Jamhari dan Jajang Jahroni), berdasarkan pemetaan yang telah diuraikan dalam buku tersebut, ada empat kelompok yang mendapat cap “salafi radikal”, diantaranya adalah: Front Pembela Islam (FPI), Laskar Jihad, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Dalam pengantar buku tersebut ditulis: “Meskipun dalam beberapa tahun terakhir Indonesia dilanda fenomena gerakan salafi radikal, tetapi ternyata, survei membuktikan, bahwa mayoritas Muslim masih setia dengan ideologi Islam yang moderat dan toleran.”. Untuk mengungkap lebih dalam mengenai berbagai permasalahan yang terjadi,
terkait
kemunculan
kelompok-kelompok
Islam
“radikal”
serta
pengaruhnya terhadap perkembangan dunia pendidikan, maka penulis berusaha untuk meneliti lebih dalam mengenai pengetahuan para pelajar terhadap keberadaan kelompok-kelompok Islam “radikal” di Indonesia, mengingat fakta yang ada, bahwa keberadaan kelompok-kelompok Islam “radikal” tersebut sudah masuk dan ada kemungkinan akan mempengaruhi pola fikir orang-orang dari kalangan dunia pendidikan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan sebuah upaya pencarian informasi yang berkaitan dengan pelajar, mengenai kemunculan kelompok-kelompok Islam “radikal” tersebut. Untuk mewujudkan hal itu, kemudian penulis mencari dan menentukan obyek penelitian, yaitu sebuah sekolah di wilayah Kota Tangerang, yang bernama SMA Budi Luhur. Dan sebagai salah satu upaya untuk mendapatkan informasi mengenai pandangan siswa SMA Budi Luhur Tangerang secara umum mengenai keberadaan kelompok Islam “radikal” yang marak bermunculan akhir-akhir ini, maka penulis melakukan
8
Ibid.
9
sebuah penelitian yang berjudul RESPON SISWA SMA BUDI LUHUR TANGERANG
TERHADAP
KEMUNCULAN
KELOMPOK
ISLAM
“RADIKAL” DI INDONESIA.
B. Identifikasi Masalah Setelah penulis mengamati dengan seksama, maka dapat ditemukan berbagai permasalahan antara lain : 1. Kemunculan berbagai kelompok Islam “radikal” yang memberikan citra negatif terhadap ajaran agama Islam. 2. Pemahaman terhadap makna al-Qur`an dan Hadits yang cenderung literal, sehingga menimbulkan kesalahan dalam menginterpretasikan isi kandungan al-Qur`an dan Hadits. 3. Banyak fakta yang menunjukkan adanya infiltrasi (masuknya) faham “radikal” di kalangan pelajar/mahasiswa, yang membutuhkan solusi. 4. Masih banyaknya sekolah/lembaga pendidikan yang cenderung acuh dalam menanggapi fenomena faham radikalisme yang ternyata sudah memasuki dunia pendidikan. 5. Lemahnya kontrol dari pihak-pihak terkait (perguruan tinggi, sekolah dan keluarga)
terhadap
berbagai
aktifitas
anak
didik
di
luar
sekolah/perguruan tinggi maupun keluarga. 6. Masih kurangnya peran pihak-pihak terkait (perguruan tinggi, sekolah dan keluarga) dalam mengamati perkembangan pemikiran peserta didiknya, khususnya dalam memahami ajaran agama.
C. Pembatasan Masalah Setelah mengidentifikasi permasalahan, maka untuk memudahkan dan memaksimalkan pemanfaatan instrumen-instrumen penelitian, penulis membatasi
10
masalah pada hal yang terkait denganmasih kurangnya peran pihak-pihak terkait (perguruan tinggi, sekolah dan keluarga) dalam mengamati perkembangan pemikiran peserta didiknya, khususnya dalam memahami ajaran agama. Adapun fokus kajian sekaligus ruang lingkup penelitian ini hanya terbatas pada pencarian informasi mengenai respon siswa SMA Budi Luhur Tangerang terhadap kemunculan kelompok-kelompok Islam “radikal” di Indonesia, serta hal-hal atau peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengannya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahaman mereka dalam menyikapi isu radikalisme yang marak terjadi belakangan ini. Yang dimaksud dengan
siswa SMA Budi Luhur Tangerang dalam
penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang, tahun akademik 2013/2014 kelas X, XI, dan XII yang beragama Islam. Adapun yang dimaksud dengan respon dalam penelitian ini adalah suatu bentuk tanggapan, reaksi, atau jawaban yang dilakukan seseorang yang muncul karena adanya suatu stimulus (baik berupa aksi, gejala, peristiwa, maupun pertanyaan). Selain itu, yang dimaksud dengan kelompok Islam “radikal” dalam penelitian ini adalah suatu kelompok Islam yang dalam setiap aktivitasnya memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) kelompok yang masih sering menggunakan mentalitas perang salib, terutama dalam menanggapi dominasi barat terhadap kehidupan dunia khususnya Amerika Serikat dan zionisme Yahudi; 2) cara pandang terhadap cita-cita penegakkan hukum Islam yang tidak lagi menjadi sebuah alternatif, namun sebagai sebuah keharusan, dan sering diwujudkan dengan upaya yang keras, namun tidak jarang menggunakan cara kekerasan; 3) kecenderungan untuk melakukan perlawanan terhadap pemerintah berikut sistemsistemnya yang mapan tapi dianggap tidak sah (menurut mereka), khususnya karena kurangnya perhatian terhadap masalah “penyakit sosial” masyarakat yang mereka identifikasi sebagai maksiat dan kemunkaran; 4) semangat untuk menegakkan agama sebagai lambang supremasi ajaran Tuhan di dunia dengan jalan “jihad”, yang dengan sendirinya mendapatkan tempat yang sangat terhormat dalam pandangan mereka. 5) memiliki presepsi yang dipengaruhi oleh hubungan
11
Islam dengan Yahudi di kawasan Palestina yang semakin hari semakin buruk, serta isu kristenisasi yang menimbulkan kebencian yang besar terhadap barat khususnya Amerika Serikat dan Yahudi. Dalam konteks ini kaum Yahudi dan Kristen tidak lagi disebut sebagai kelompok yang di dalam al-Qur`an sebagai “ahli kitab”, namun sudah jatuh sebagai kaum “kafir” yang wajib diperangi karena sejarah kedua agama tersebut identik dengan kolonialisme barat dan zionisme.9 Lebih lanjut, mengenai beberapa contoh kelompok yang dikategorikan sebagai kelompok Islam “radikal”, maka penulis menentukan berdasarkan pemetaan yang telah diuraikan dalam sebuah buku berjudul “Gerakan Salafi Radikal di Indonesia” (Penyunting: Jamhari dan Jajang Jahroni), yang merupakan sebuah hasil penelitian yang telah dilakukan oleh akademisi Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2004. Berdasarkan pemetaan yang telah diuraikan dalam buku tersebut, ada empat kelompok yang mendapat cap “salafi radikal”, diantaranya adalah: Front Pembela Islam (FPI), Laskar Jihad, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
D. Perumusan Masalah Bagaimana respon siswa siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap kemunculan kelompok Islam “radikal” di Indonesia?
E. Tujuan Penelitian Mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisa respon siswa SMA Budi Luhur Tangerang terhadap kemunculan kelompok Islam “radikal” di Indonesia.
9
Jamhari dan Jajang Jahroni, Op. cit., h.6-8.
12
F. Manfaat Hasil Penelitian 1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan dokumentasi ilmiah untuk perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang ilmu sosial-keagamaan.
2. Secara Praktis Penelitian ini dapat menambah wawasan baru, khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi masyarakat. Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan kontribusi yang nyata berupa aspirasi dan informasi kepada pihakpihak tertentu, seperti siswa-siswi, guru, dosen, maupun para pengambil kebijakan di SMA Budi Luhur Tangerang.
G. Sistematika Penulisan Dalam penyusunan skripsi ini, penulis membagi bahasannya kedalam lima bab dengan beberapa sub babnya, dengan keterangan singkat sebagai berikut : BAB I
Merupakan pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitiaan danmanfaat hasil penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II
Merupakan kajian teori yang berisikan penjelasan tentang pengertian respon serta faktor-faktor terbentuknya respon, pengertian radikalisme, kriteria kelompok Islam “radikal”, latar belakang kemunculan kelompok Islam “radikal” serta kelompok Islam “radikal” di Indonesia dan hasil penelitian yang relevan.
BAB III
Berisikan tentang waktu dan tempat penelitian, metode penelitian, tekhnik pengumpulan data, dan validitas data.
13
BAB IV
Adalah hasil penelitian dan pembahasan yang berisikangambaran umum hasil penelitian serta deskripsi dan analisis data.
BAB V
Merupakan kesimpulan secara umum mengenai jawaban-jawaban atas rumusan-rumusan permasalahan dan saran-saran yang ditujukan kepada seluruh pihak yang berkaitan dan bertanggung jawabterhadap proses perkembangan pendidikan.
Adapun teknik penulisan dalam laporan penelitian ini mengacu pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2013”.
14
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori 1. Respon a.
Definisi Respon Ditinjau dari segi gramatika, kata “respon” berasal dari kata “response”,
yakni kosakata bahasa Inggris yang diserap dan telah mengalami penyesuaian ke dalam bahasa Indonesia, “respon” sinonim dengan “jawaban, bahasan, tanggapan, dan reaksi”.
10
Tidak berbeda dengan itu, “Kamus Bahasa
Indonesia” mengartikan kata respon sebagai tanggapan, reaksi, jawaban. 11 Sedikit lebih detail “Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer” mendefinisikan respon sebagai “tanggapan, reaksi, jawaban. Tanggapan adalah sesuatu yang muncul akibat adanya suatu gejala atau peristiwa. Reaksi merupakan tanggapan terhadap suatu aksi. Sedangkan jawaban memiliki arti sesuatu yang timbul karena adanya suatu pertanyaan”.12
10
John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, cet.28, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006), h.481. 11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ,Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. II. Cet. 7, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995, h. 838, lihat juga poerwadinata, psikologi komunikasi, cet.3, Jakarta: UI, 1999), h.43. 12 Peter Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: English Modernress, 1991), h. 1268. 14
15
Menurut Drs. M. Alisuf Sabri, respon adalah bayangan/kesan kenangan dari pada apa yang pernah kita amati/kenali13. Jadi, dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa respon adalah “suatu bentuk tanggapan, reaksi, jawaban yang dilakukan seseorang yang muncul karena adanya suatu stimulus (baik berupa aksi, gejala, peristiwa, maupun pertanyaan)”.
b.
Faktor Terbentuknya Respon Respon yang dilakukan oleh seseorang dapat terjadi jika terpenuhi faktor
penyebabnya. Ada dua faktor yang memungkinkan terbentuknya suatu respon, yaitu14: 1) Faktor Internal, yaitu faktor yang ada di dalam diri seriap individu. Manusia terdiri dari dua unsur, yaitu jasmani dan rohani. Kondisi kedua unsur tersebut sangat berpengaruh ketika seseorang mengadakan respon terhadap suatu stimulus. Apabila salah satu unsur mengalami gangguan, maka respon yang dihasilkan akan berbeda intensitasnya
2) Faktor Eksternal, yaitu faktor yang ada di luar diri setiap individu (lingkungan) atau lazim disebut sebagai stimulus. Stimulus merupakan bagian penting dalam proses terbentuknya suatu respon. Namun demikian, tidak semua stimulus mendapat respon dari individu. Supaya stimulus dapat disadari oleh individu, stimulus harus cukup kuat. Bila tidak, bagaimanapun besarnya perhatian dari individu, stimulus tidak akan ditanggapi atau disadari. Dengan demikian, ada batas kekuatan minimal tertentu yang harus dimiliki stimulus agar bisa 13
M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, cet.4, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya. 2006), h. 60. 14 Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Erlangga, 1991), h.185.
16
memindahkan kesadaran pada individu. Batas kekuatan minimal stimulus tersebut lazim diistilahkan dengan “ambang ablotut sebelah bawah” atau biasa juga disebut “ambang stimulus”.
2. Radikalisme a. Definisi Radikalisme Secara etimologis, radikalisme berasal dari kata radix (bahasa latin), yang berarti akar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) radikalisme berarti 1) paham atau aliran yang radikal dalam politik; 2) paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis; 3) sikap ekstrim dalam aliran politik.15 Seorang radikal adalah seseorang yang menginginkan perubahan terhadap situasi yang ada dengan menjebol sampai keakar-akarnya, a radical is a person who favors rapid and sweeping changes in laws of goverments (seorang radikal adalah seorang yang menyukai perubahan-perubahan secara cepat dan mendasar dalam hukum dan metode-metode pemerintahan), jadi radikalisme dapat dipahami sebagai suatu sikap yang mendambakan perubahan dari status quo dengan jalan menghancurkan status quo secara total, dan dengan menggantinya dengan suatu yang baru dan sama sekali berbeda, biasanya cara yang digunakan adalah revolusioner artinya menjungkirbalikkan nilai-nilai yang ada secara drastis lewat kekerasan (violenceri) dan aksi-aksi ekstrim.16 Istilah “radikalisme” sendiri sebenarnya bukan konsep asing dalam ilmu sosial.17 Disiplin politik, sosiologi dan sejarah, sejak lama telah menggunakan
15
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ,Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. III. Cet. 4, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h.919. 16 M. Amin Rais, Cakrawala Islam, (Bandung: Mizan, 1987), Cet. 1, h. 4. 17 Tarmizi Taher; Eddy Kristiyanto, OFM; Franz Magnis Suseno, SJ: TH. Sumartana, RADIKALISME AGAMA, (Jakarta: Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) IAIN Jakarta, 1998), h. xvi.
17
terma ini, untuk menjelaskan fenomena sosial tertentu. 18Sejarawan Sartono Kartodirdjo misalnya, ia telah menggunakan istilah ini dalam berbagai karyanya.19 Ia memakai istilah “radikalisme” untuk menggambarkan gerakan protes (petani) yang menggunakan simbol agama dalam menolak seluruh aturan dan tatanan yang ada. 20 Kata “radikal” digunakan sebagai indikator sikap penolakan total terhadap seluruh kondisi yang sedang berlangsung.21 Selain itu, John L. Esposito dalam bukunya, Islam: The Straight Path (1988), lebih suka menggunakan istilah revivalis atau aktivisme Islam untuk menunjuk gerakan Islam kontemporer.22Esposito juga memberikan beberapa landasan ideologis yang dapat dijumpai dalam gerakan-gerakan kontemporer tersebut, yakni pertama, kelompok ini berpendapat bahwa Islam adalah sebuah pandangan hidup yang komprehensif dan bersifat total, dengan demikian Islam tidak dapat dipisahkan dari kehidupan politik, hukum dan masyarakat; kedua, mereka seringkali menganggap bahwa ideologi masyarakat barat yang sekular dan cenderung matrealistis harus ditolak. Mereka menganggap masyarakat muslim pada umumnya telah berpaling dari “jalan lurus” sesuai dengan ajaran Islam karena telah mengikuti cara pandang barat, yang sekular dan matrealistis tersebut; ketiga, mereka cenderung mengajak pengikutnya untuk kembali pada “Islam” sebagai sebuah usaha untuk melakukan perubahan sosial dengan cara mengikuti sepenuhnya ajaran Islamn yang otentik seperti al-Qur`an dan Sunnah; keempat, karena ideologi masyarakat barat harus ditolak, maka secara otomatis peraturan-peraturan sosial yang lahir dari tradisi barat, yang banyak berkembang pada masyarakat muslim sebagai sebuah warisan kolonialisme, juga harus ditolak. Sebagai gantinya, masyarakat Muslim harus menegakkan hukum Islam sebagai satusatunya sumber hukum yang diterima; kelima, meskipun banyak yang menganggap kelompok-kelompok ini terlalu mengagung-agungkan kejayaan 18
Ibid. Ibid, h. xvi-xvii. 20 Ibid. 21 Ibid, h. xvii. 22 Ibid, 4-6 19
18
Islam di masa lalu yang tercermin pada sikap puritanisme (pemurnian ajaran Islam), dalam upaya pemberlakuan sistem sosial dan hukum yang sesuai dengan masa Nabi Muhammad SAW dan dengan jelas menolak ideologi masyarakat barat, tapi pada kesempatan yang sama, kelompok-kelompok ini sebenarnya tidak menolak modernisasi, khususnya untuk hal-hal yang tidak menyimpang dari koridor al-Qur`an dan Sunnah; keenam, mereka berkeyakinan bahwa upaya-upaya Islamisasi pada masyarakat muslim tidak akan berhasil tanpa menekan aspek pengorganisasian ataupun pembentukan sebuah kelompok yang kuat.23 Menurut, Horace M. Kallen, “radikalisme” sosial paling tidak dicirikan oleh tiga kecenderungan umum, pertama, radikalisme merupakan respon terhadap kondisi yang sedang berlangsung; kedua, radikalisme tidak berhenti pada upaya penolakan, melainkan terus berupaya mengganti tatanan tersebut dengan suatu bentuk tatanan lain, ciri ini menunjukan bahwa di dalam radikalisme terkandung suatu program atau pandangan dunia tersendiri; ketiga, kuatnya keyakinan kaum radikal akan kuatnya program atau ideologi yang mereka bawa.24 Maraknya kemunculan gerakan radikal dalam masyarakat muslim sampai saat ini menjadi fenomena yang menambah daftar permasalahan sosial, namun sampai saat ini juga, belum ada kesepakatan di antara pengamat Islam tentang istilah yang tepat untuk menggambarkan kelompok Islam “radikal”.25 Di antara istilah yang muncul adalah fundamentalisme, sebagai reaksi terhadap modernisme.26 Istilah tersebut digunakan untuk menunjukan sikap kalangan Muslim yang menolak tatanan sosial yang ada dan berusaha menerapkan suatu model tatanan tersendiri yang berbasiskan nilai-nilai keagamaan. Yang khas dalam istilah fundamentalisme adalah intoleransi 23
Ibid. Ibid, h. xvii-xviii. 25 Ibid, h. 6. 26 Yusril Ihza Mahendra, MODERNISME DAN FUNDAMENTALISME DALAM POLITIK ISLAM (Perbandingan Partai Masyumi (Indonesia) dan Partai Jama`at Islami (Pakistan)), (Jakarta: Paramadina, 1999), cet.I, h.5. 24
19
mereka terhadap pandangan yang berbeda di dalam agama mereka sendiri.27 Menurut Dawam Raharjo,
fundamentalisme adalah sebuah nama tentang
gerakan agresif dan konserfatif di lingkungan gereja Kristen Protestan di Amerika Serikat yang berkembang dalam dasawarsa sesudah perang dunia I gerakan ini tercetus terutama di lingkungan gereja-gereja Baptist, Desciptle dan Presbyterian dan memperoleh dukungan dari kalangan lain seperti pada pada kelompok-kelompok pendeta. mengemukakan
gejala
28
Seorang sosiolog agama, Marty
fundamentalisme,
diantaranya:
pertama,
fundamentalisme adalah “oppositionalism” (paham perlawanan); kedua, penolakan hermeneutika, yaitu menolak sikap kritis terhadap teks dan interpretasinya, dengan kata lain teks al-Qur`an harus dipahami secara literal; ketiga, penolakan terhadap pluralisme, dan relativisme; keempat, penolakan terhadap perkembangan historis dan sosiologis yang dianggap telah membawa manusia semakin jauh dari doktrin literal kitab suci.29 Kesulitan menerapkan istilah ini juga muncul dari kenyataan bahwa anggota gerakan radikalisme keagamaan tidak pernah menyebut dirinya fundamentalis atau istilah Arabnya ushuliyyun. 30 Seperti Hasan Al-Banna (pendiri al-Ikhwan al-Muslimun) yang menamai ajarannya “salafiyyah” (upaya mengikuti perilaku keagamaan yang berdasarkan al-Qur`an dan Sunnah, serta praktik kehidupan orang-orang shaleh terdahulu).31 Begitu pula dengan Muhammad bin abdul Wahhab (pemrakarsa gerakan Wahhabi) yang memiliki ciri-ciri ajarannya adalah adanya upaya untuk menghapus unsurunsur non Islami dari praktek kehidupan muslim.32
27
Ali Nurdin dan Abd. Aziz Hasibuan, ISLAM DAN PROSPEK KEBERAGAMAAN DI INDONESIA, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006), cet.1, h.38. 28 Abuddin Nata, PETA KEBERAGAMAN PEMIKIRAN ISLAM DI INDONESIA, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001) cet.2, h.16-17. 29 Azumardi Azra, PERGOLAKAN POLITIK ISLAM, Dari Fundamentalisme, Modernisme, Hingga Post-Modernisme, (Jakarta: PARAMADINA, 1996), cet.1, h.100-110. 30 Tarmizi Taher; Eddy Kristiyanto, Op. cit, h. 6-7. 31 Ibid, h. 17. 32 Ibid.
20
Belum adanya kesepakatan dalam menentukan istilah untuk merujuk gerakan radikal dalam masyarakat muslim menimbulkan berbagai istilah yang berbeda-beda, selain Hasan al-Banna dan Muhammad bin abdul Wahhab yang menamakan dirinya salafiyah. Media massa Arab biasanya menyebut mereka, kaum radikal atau ekstrim.33 Oliver Roy menyebutkan gerakan Islam yang berorientasi pada pemberlakuan syariat Islam sebagai“fundamentalis”, yang ditunjukkan dengan gerakan Ikhwanul Muslimin, Hizbuttahrir, Jamaah Islamiyah, dan Islamic Salvation Front (FIS).34 Negarawan senior, Lee Kuan Yew menggunakan istilah “gerakan militan Islam” ketika melihat militansi Islam secara global yang berasal dari negara Islam seperti Afganistan dan Pakistan. Komentar Lee ditujukan dengan maraknya ormas Islam yang siap jihad ke Afganistan seperti FPI, KISDI, Majelis Mujahidin, dan PPMI. Istilah ini juga digunakan oleh perdana menteri Malaysia, Mahathir Muhammad dengan menunjuk kelompok militan Islam di Malaysia (PAS dan Mujahidin). liberal.
36
35
Sedangkan Robert W. Hefner menggunakan istilah anti
Muhammad
Said
al-Asmawi
juga
menggunakan
istilah
“ekstrimisme” yang telah menjadi gejala global dan menyebar keseluruh pelosok dunia di setiap Negara. 37 Sementara Abid al-Jabiri menggunakan istilah “ekstrimisme Islam”. Kelompok Islam ekstrim biasanya mengarahkan permusuhan dam perlawanan kepada gerakan-gerakan Islam “tengah” atau moderat. Oleh Jabiri disebutkan, musuh bebuyutan Islam ekstrim adalah kelompok yang paling dekat dengannya, Islam moderat. R. Hair Dekmejian menggunakan terma “revivalisme” Islam untuk menunjuk fenomena munculnya gerakan keagamaan Islam kontemporer di Timur Tengah. 38 alJabiri menunjukkan perbedaan dari gerakan Islam ekstrim dimasa 33
Ibid, h. 7. Ibid. 35 Khamani Zada, Islam Radikal Pergulatan Ormas-ormas Islam Garis Keras di Indonesia, (Bandung, Teraju, 2002), Cet. 1. h. 14. 36 Ibid. 37 UMI SUMBULAH, ISLAM “RADIKAL” DAN PLURALISME AGAMA, Studi Konstruksi Sosial Aktivis Hizb al-Tahrir Dan Majelis Mujahidin di Malang tentang Agama Kristen dan Yahudi, (Jakarta: BADAN LITBANG DAN DIKLAT KEMENAG RI, 2010), cet.1,h.40. 38 M. Imdadun Rahmat, Arus Baru Islam Radikal (Transmisi Revivalisme Islam Timur Tengah Ke Indonesia), (Jakarta: ERLANGGA) h. xv. 34
21
kontemporer ini, gerakan-gerakan ekstrimis masa lalu mempraktikkan ekstrimisme pada tatanan aqidah, sedangkan gerakan-gerakan ekstrim kontemporer menjalankannya pada tatanan syariah dengan melawan mazhabmazhab moderat. 39 Lebih lanjut, Dr. Yusuf Qardhawi memberikan batasan mengenai tanda-tanda kelompok ekstrim, berdasarkan al-Qur`an dan Hadits, diantaranya: 1) fanatik pada suatu pendapat dan tidak mengakui pendapatpendapat lain; 2) kebanyakan orang mewajibkan atas manusia sesuatu yang tidak diwajibkan Allah SWT, atas mereka, seperti mengharuskan yang sukar padahal terdapat kemudahan di dalamnya; 3) memperberat yang tidak pada tempatnya, seperti menegakkan aturan Islam di negara yang jelas-jelas bukan negara Islam; 4) sikap kasar dan keras, seperti dalam berdakwah padahal ini bertentangan dengan hukum Allah; 5) buruk sangka terhadap manusia; 6) terjerumus ke dalam jurang pengafiran.40 Dari semua perbedaan istilah dalam merujuk kelompok Islam “radikal”, terdapat pemahaman yang relatif sama antara istilah fundamentalis, ekstrim, militan, dan banyak lainnya. Namun penulis lebih memilih menggunakan istilah kelompok Islam “radikal” yang menurut hemat penulis lebih praktis karena selain istilah tersebut selalu berorientasi pada karakteristik kekerasan, istilah radikal juga dipilih dengan maksud menyesuaikan dengan istilah yang digunakan dalam penelitian sebelumnya yang menjadi rujukan penelitian ini, yakni penelitian yang dilakukan oleh kalangan akademisi Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2004 yang hasilnya dituangkan dalam bentuk buku berjudul “Gerakan Salafi Radikal di Indonesia” (Penyunting: Jamhari dan Jajang Jahroni). Penggunaan istilah kelompok Islam “radikal” dalam penelitian tersebut digunakan untuk menggambarkan berbagai fenomena sosial dan keagamaan kelompok-kelompok muslim yang sedemikian kompleks. Istilah radikal dipergunakan sebagai sebuah titik tolak (point of 39
Muhammad Abid al-Jabiri, Agama, Negara dan Penerapan Syariah, (Yogyakarta: Fajar Pustaka, 2001), h. 139-140. 40 Yusuf Qardhawi, Membedah Islam “Ekstrem”, (Bandung, Mizan, 2001), cet.IX, h.29-49.
22
departure), bukan sebagai sebuah penjulukan, labelisasi ataupun penyebutan yang mapan dan tidak berubah terhadap fenomena tersebut. Hal ini disebabkan karena sebuah definisi yang dibuat seperti kelompok Islam “radikal” harus diakui tidak sepenuhnya mampu mendeskripsikan fenomena yang beragama atas gerakan-gerakan tersebut. Istilah kelompok Islam “radikal” dalam hal ini dimaksudkan untuk memudahkan identifikasi dan perumusan masalah. Secara sederhana yang dimaksud dengan kelompok Islam “radikal” dalam penelitian ini adalah kelompok yang memiliki keyakinan ideologis tinggi dan fanatik yang mereka perjuangkan untuk menggantikan tatanan nilai dan sistem yang sedang berlangsung. Menurut hemat penulis, pada dasarnya sikap radikal dalam kehidupan beragama umat Islam adalah hal yang perlu diwujudkan, maksudnya sikap radikal dalam hal menegakkan nilai-nilai serta aturan-aturan yang terkandung di dalam al-Qur`an dan Sunnah Rosulullah SAW, karena itu merupakan kewajiban setiap umat Islam dalam rangka menunaikan ibadah kepada Allah SWT. Namun pada kenyataannya tidak demikian, hal yang terjadi dan justru berbahaya yang ditemukan pada sebagian besar kelompok-kelompok Islam “radikal” yang kemudian memicu permasalahan adalah implikasi dari sikap radikal yang kemudian disalah terjemahkan menjadi sebuah pemaksaan kepada orang lain, baik itu umat Islam maupun umat beragama lain untuk mengikuti sumber asli ajaran Islam sesuai dengan pemahaman mereka yang belum tentu sesuai dengan pemahaman yang sebenarnya. Selanjutnya hal inilah yang kemudian memberikan gambaran terhadap mereka, kelompok Islam yang dianggap radikal dalam rangka mewujudkan tujuannya berdasarkan pemahaman yang mereka miliki, mereka tidak segan-segan mengancam, menuding orang lain sebagai kaum kafir, murtad, bahkan menuding umat muslim yang tidak sepaham dengan mereka sebagai ahli bid`ah, khufarat, dan lain sebagainya. Jadi menurut hemat penulis hal inilah yang kemudian menjadi latar belakang munculnya pengertian radikalisme
23
yang sering dikaitkan dengan Islam, seperti yang di kemukakan sebelumnya yang identik dengan tindak kekerasan.
b. Kriteria Kelompok Islam “Radikal” Untuk memberikan penjelasan mengenai kelompok apa saja yang dikategorikan sebagai kelompok Islam “radikal”, maka penulis memberikan kriteria dalam mengaketogikan kelompok Islam “radikal”, Adapun kriteria yang diuraikan di bawah ini mengacu pada kriteria yang juga digunakan oleh peneliti sebelumnya. Di antara karakterisrik yang dapat menjadi identifikasi mengapa sebuah kelompok layak dikatakan sebagai kelompok Islam “radikal” adalah: 1) kelompok yang masih sering menggunakan mentalitas perang salib, terutama dalam menanggapi dominasi barat terhadap kehidupan dunia khususnya Amerika Serikat dan zionisme Yahudi; 2) cara pandang terhadap cita-cita penegakkan hukum Islam yang tidak lagi menjadi sebuah alternatif, namun sebagai sebuah keharusan, dan sering diwujudkan dengan upaya yang keras, namun tidak jarang menggunakan cara kekerasan; 3) kecenderungan untuk melakukan perlawanan terhadap pemerintah berikut sistem-sistemnya yang mapan tapi dianggap tidak sah (menurut mereka), khususnya karena kurangnya perhatian terhadap masalah “penyakit sosial” masyarakat yang mereka identifikasi sebagai maksiat dan kemunkaran; 4) semangat untuk menegakkan agama sebagai lambang supremasi ajaran Tuhan di dunia dengan jalan “jihad”, yang dengan sendirinya mendapatkan tempat yang sangat terhormat dalam pandangan mereka. 5) memiliki presepsi yang dipengaruhi oleh hubungan Islam dengan Yahudi di kawasan Palestina yang semakin hari semakin buruk, serta isu kristenisasi yang
menimbulkan
kebencian yang besar terhadap barat khususnya Amerika Serikat dan Yahudi. Dalam konteks ini, kaum Yahudi dan Kristen tidak lagi disebut sebagai kelompok yang di dalam al-Qur`an sebagai “ahli kitab”, namun sudah jatuh
24
sebagai kaum “kafir” yang wajib diperangi karena sejarah kedua agama tersebut identik dengan kolonialisme barat dan zionisme.41 Dalam melakukan aksinya, kelompok Islam “radikal” seringkali menggunakan aksi-aksi yang keras, bahkan tidak menutup kemungkinan kasar terhadap kegiatan kelompok lain yang dinilai bertentangan dengan keyakinan mereka. Kelompok radikal ini mempunyai ikatan kelompok yang kuat dan menampilkan ciri-ciri penampilan diri dan ritual mereka yang khas. Kelompok Islam “radikal” seringkali bergerak secara bergerilya, walaupun banyak juga yang bergerak secara terang-terangan.
c. Latar Belakang Kemunculan Kelompok Islam “Radikal” Ideologi Islam ”radikal” adalah sebuah respon dalam kehidupan masyarakat, yang muncul akibat alasan yang berbeda-beda. Namun, secara umum ideologi radikal dalam kehidupan umat beragama banyak disebabkan oleh situasi politik, ekonomi dan sosial budaya yang dianggap sangat memojokkan umat Islam. Secara umum, di lihat dari perjalanan sejarah perkembangan Islam, ada beberapa peristiwa penting yang menjadi latar belakang munculnya gerakan radikal dalam kehidupan beragama di masyarakat Islam, diantaranya: 1)peristiwa arbitrase yang terjadi pada masa kekhalifahan Ali bin Abi Tholib, yang terjadi antara Ali dengan Muawiyah, yang berujung pada pertikaian yang memecah belah umat Islam pada saat itu, yang permasalahannya terus berkembang sampai di masa sekarang; 2) keruntuhan Kekhalifahan Turki Utsmani, yang membuatnya tidak mampu lagi menjadi ”komandan” dalam perkembangan kehidupan umat Islam dunia; 3) peristiwa revolusi Islam di Iran pada tahun 1979 di bawah kepemimpinan spiritual Ayatullah Ruhullah Khomeini, yang meruntuhkan kekuasaan dinasti monarki di bawah kekuasaan Shahanshah Pahlevi yang dikenal akrab dengan 41
Jamhari, dan Jajang Jahroni, Gerakan salafi Radikal di Indonesia, (PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta : 2004), h.7-8.
25
dunia barat terutama Amerika Serikat.42 Dari sini diperoleh informasi, bahwa dominasi barat, khususnya Amerika Serikat yang keluar sebagai kekuatan tunggal di dunia, telah menimbulkan ketidakseimbangan percaturan politik internasional. 43 Peristiwa ini, sekaligus memberikan seruan bahwa Islam harus bangkit demi mengembalikan keutuhan dan kemurnian ajaran Islam. Di Indonesia, kemunculan kelompok Islam “radikal” telah terjadi pada masa pasca kemerdekaan Republik Indonesia yang ditandai dengan munculnya gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), yaitu sebuah gerakan politik yang mengatasnamakan “Islam” yang dalam sejarah, gerakan ini akhirnya dapat digagalkan. Namum pada masa kemudian kembali muncul, yaitu setelah lengsernya kepemimpinan Presiden Soeharto, yang dikenal dengan peristiwa reformasi pada tahun 1988. Hal ini menjadi sebuah momentum yang ditunggu-tunggu sebagaimana diketahui bahwa pada masa orde baru, pemerintah tidak memberikan ruang bagi tumbuh dan berkembangnya kelompok-kelompok sosial maupun agama untuk bebas menyuarakan aspirasi mereka. Hal ini yang kemudian oleh para pengamat dianggap sebagai hal yang menimbulkan kekecewaan secara psikologis kepada kelompok-kelompok tersebut. Berdasarkan hal itu, dikatakan bahwa gerakan radikali di Indonesia yang muncul begitu masif (padat) pasca jatuhnya orde baru bukanlah suatu peristiwa yang bersifat spontanitas dan reaksional atas perubahan sistem politik, melainkan telah ada dan tumbuh sebelum kejatuhan era orde baru.44 Inilah yang kemudian menjadi titik tolak berkembangnya gerakan radikal di Indonesia yang kemudian saat ini menjadi permasalahan baru yang perlu penyelesaian.
42
Todiruan Dydo, Islam Fundamentalis dan Kegusaran Masyarakat Barat, (Percaturan Politik dan Ideologi Internasional), Golden Terayon Press, h.25. 43 Ibid h. 18. 44 Erlangga Husada, et. al, Kajian Islam Kontemporer,( UIN Jakarta Press: 2007), cet.I, h.6.
26
d. Kelompok Islam “Radikal” di Indonesia Beberapa kelompok yang diasumsikan sebagai kelompok Islam “radikal” dalam skripsi ini merujuk pada penelitian sebelumnya yang juga telah dituangkan dalam buku Gerakan Salafi Radikal di Indonesia yang disunting oleh Jamhari dan Jajang Jahroni, diantaranya:
1) Laskar Jihad Laskar Jihad memiliki kaitan yang erat dengan Forum Komunikasi Ahlussunah wal Jamaah (FKAWJ) yang merupakan suatu kelompok yang berdiri atas prakarsa seseorang bernama Ja`far Umar Thalib dengan didukung oleh M. Umar As Sewed, Ayip Syafruddin dan Ma`ruf Bahrun, dan dideklarasikan pada 14 Februari 1999.45 Berdirinya
FKAWJ
memiliki
tujuan
untuk
mengembalikan
“kehormatan” umat Islam yang sempat terpuruk pada era orde baru, karena pemerintahan pada saat itu yang dianggap memojokkan umat Islam. Seperti kelompok Front Pembela Islam (FPI), pada peristiwa reformasi, FKAWJ ikut bergabung dengan forum umat Islam yang mendukung presiden Habibie. Menurut sebagian pandangan pengamat, laskar jihad merupakan bagian dari gerakan salafi, yang akar sejarahnya dapat dirunut asalmuasalnya dalam gerakan wahabi atau wahabiah yang muncul pertama kali pada akhir abad ke-19 di Saudi Arabia yang diprakarsai oleh seseorang bernama Muhammad bin abdul Wahab. Gerakan ini dikenal keras dalam melancarkan aksinya. Gerakan ini masuk ke Indonesia melalui para sarjana alumni Timur Tengah yaitu Arab Saudi yang salah satunya adalah Ja'far Umar Thalib. Laskar Jihad menjadi pusat perhatian pada awal tahun 2000, ketika mereka menyuarakan Jihad ke Ambon (Maluku) untuk membantu umat Islam melawan umat Kristen dalam pertikaian masalah sosial-agama
45
Jamhari, dan Jajang Jahroni, Op. cit, h.25-26.
27
yang terjadi pada saat itu. 46 Kelompok ini berdalih bahwa kelompok Republik Maluku Selatan (RMS) ada di balik konflik keagamaan di Ambon karena ingin melepaskan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurut mereka, kedatangan laskar jihad di Ambon adalah untuk kepentingan mempertahankan keutuhan NKRI, namun yang terjadi adalah, kedatangan mereka yang menggunakan atribut Islami, seperti pakaian dan bendera bertulisan Arab malah memperkeruh konflik yang ada, sehingga muncullah kelompok Kristen dan Katolik yang melakukan perlawanan terhadap mereka seperti “laskar kristus”, sehingga konflik yang terjadi malah semakin meluas.47 Beberapa waktu setelah peristiwa di Ambon, laskar jihad membubarkan diri setelah mendapatkan fatwa dari imam mereka yang berada di Madinah. Namun setelah dibubarkannya laskar jihad, sampai saat ini masih muncul berbagai kelompok-kelompok baru yang menganut ideologi “kekerasan” yang sama seperti kelompok ini dan ada pula yang mengaitkan kelompok ini dengan peristiwa terorisme yang terjadi beberapa tahun belakangan ini.
2) Majelis Mujahidin Indonesia Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) di deklarasikan melalui sebuah kongres yang cukup meriah yang dihadiri oleh puluhan ribu umat Islam yang datang dari berbagai daerah di Indonesia pada tanggal 5-6 Agustus tahun 2000 di Yogyakarta, dalam kongres ini, Abu Bakar Ba`asyir (pendiri pondok pesantren ngruki, Surakarta) terpilih sebagai amirnya48. MMI memiliki agenda utama, yaitu menegakkan syari`at Islam di Indonesia 49 hal ini dilatar belakangi oleh kesadaran akan pentingnya menyelaraskan langkah perjuangan untuk menuntaskan persoalan krusial umat dengan tegaknya syariah Islam. 46
Ibid, h.26-27. Ibid, h.27. 48 Ibid, h.20. 49 Ibid. 47
28
Agenda pendirian MMI erat kaitannya dengan keinginan sebagian umat Islam untuk mendirikan Negara Islam (Daulah Islamiyah), atas dasar ini MMI menganggap dirinya sebagai kelanjutan dari Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)50. Dalam menjalankan misinya, MMI menggunakan jalur yang lebih politis dengan cara membangun wacana publik dengan tulisan-tulisan melalui media cetak maupun internet, melakukan seminar-seminar dilingkungan kampus maupun masjid, serta dengan melakukan lobi-lobi politik kepada partai-partai Islam untuk memperjuangkan Piagam Jakarta lewat sidang-sidang parlemen. 51 Dalam hal politik, MMI menjalankan misinya dengan beberapa cara, diantaranya: pertama, menuntut pemerintah melaksanakan syari`at Islam secara kaffah(menyeluruh) dalam kehidupan berpolitik dan bernegara; kedua, membangun kekuatan politik Islam dengan mendesak partai-partai Islam untuk bersatu padu memperjuangkan
tegaknya
syari`at
Islam;
ketiga,
menciptakan
pemerintahan yang menjamin pelaksanaan syari`at Islam bagi pemelukpemeluknya, dengan tetap memberi kemerdekaan bagi umat beragama lain untuk melaksanakan ajaran agamanya.52 MMI ingin dijadikan sebagai kelompok koalisi bagi kelompokkelompok lain yang juga ingin menegakan syariah Islam, untuk itu MMI merumuskan tiga formulasi, yakni kebersamaan dalam misi penegakan syariah Islam (tansiqul fardi), kebersamaan dalam program penegakan syariah (tansiqul `amali), dan kebersamaan dalam satu intitusi penegakan syariah Islam (tansiqun nidhami).53
50
Ibid. Ibid, h.21. 52 Agussalim Sitompul, USAHA-USAHA MENDIRIKAN NEGARA ISLAM DAN PELAKSANAAN SYARI`AT ISLAM DI INDONESIA, (Jakarta: CV. Misaka Galiza, 2008), cet.1, h.399. 53 Ibid, h.21-22. 51
29
3) Front Pembela Islam (FPI) Lahirnya FPI bersamaan dengan naiknya Habibie menjadi Presiden Republik Indonesia, yang secara resmi dideklarasikan pada perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-53, pada tanggal 17 Agustus 1998 di Pondok Pesantren Al Umm, Cempaka Putih, Ciputat, Jakarta Selatan, pimpinan KH. Misbahul Anam. Organisasi ini sejak pertama kali dideklarasikan hingga saat ini dipimpin oleh seorang habib (ulama, keturunan Nabi Muhammad SAW) yang masih cukup muda, yaitu alHabib Muhammad Rizieq Shihab, adapun gagasannya bermula dari perbincangan antara Habib Muhammad Rizieq Shihab dengan KH. Misbahul Anam, yang kemudian mengajak ulama-ulama dan
para
Habaib lainnya, seperti K.H. Cecep Busthomi, K.H. Damanhuri dan Habib Idrus Jamalullail.54 Dasar berdirinya FPI sendiri menurut Habib Rizieq lebih dilatari oleh keprihatinan terhadap semakin maraknya tindak kemaksiatan dan pornografi. sementara aparat keamanan yang semestinya memberantas berbagai macam kemaksiatan tersebut seperti tidak berdaya dan bahkan membiarkan begitu saja. Kenyataan ini tentu saja bertolak belakang dengan nilai-nilai yang dipegang FPI. Berdirinya FPI berasaskan aqidahahlus sunnah wal jama`ah (berorientasi manhaj salafi), dan memiliki motto “hidup mulia atau mati syahid”, yang tujuan pendiriannya adalah untuk menegakkan amar ma'ruf nahi munkar di segala aspek kehidupan. Adapun yang dibela oleh FPI bukan umat Islam saja, tapi nilai-nilai keislaman yang boleh jadi dilaksanakan oleh umat non muslim.
55
Dalam mewujudkan tujuannya, FPI menyuarakan
beberapa hal kepada seluruh umat Islam dan segenap bangsa Indonesia, yaitu: pertama, menyemarakkan amar ma`ruf nahi munkar (melalui majelis dzikir dan majelis ilmu di seantero negeri dalam rangka mengobati mereka yang menjadi korban maksiat); kedua, menegakkan 54
Ibid, h.22-24. Ibid, h.24.
55
30
nahi munkar (dengan menghancurkan sarang-sarang maksiat yang menjadi pusat penyebarluasan kemaksiatan); ketiga, menyempurnakan amar ma`ruf nahi munkar (membasmi “nyamuk-nyamuk maksiat” yang jahat dan berbahaya, dengan cara mulai dari yang paling lembut hingga tegas dan keras bila terpaksa).56 Dalam melaksanakan agendanya, FPI mendukung penerapan syariat Islam namun berbeda dengan MMI, FPI tidak bermaksud mengganti dasar dan bentuk Negara karena FPI menganggap bahwa Negara Kesatuan Indonesia sudah final. 57 Mungkin itulah yang menjadi alasan mengapa sampai saat ini keberadaan FPI masih eksis da terus melaksanakan kegiatan-kegiatannya.
4) Hizbut Tahrir Indonesia Hizbut Tahrir adalah sebuah partai politik Islam yang dakwahnya berpijak di atas keharusan mengembalikan khilafah Islamiyah yang bertopang kepada keluasan ide sebagai sarana paling penting dalam perubahan. Gerakan ini merupakan sempalan dari gerakan Ikhwanul Muslimin, sehingga tidak heran adanya kemiripan gerakan ini dengan Ikhwanul Muslimin.58 Didirikan oleh Taqiyuddin An-Nabhany di Al-Quds, Palestina pada tahun 1952. 59 Berdirinya Hizbut Tahrir memiliki dua tujuan, yaitu pertama, demi kelangsungan kehidupan Islam yang sesuai dengan syari`at Islam; kedua, dalam rangka mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia. 60 Sasaran kegiatan utama partai ini adalah politik dan ideologi 56
Islam.
Hizbut
Tahrir
bercita-cita
membangun
tatanan
Muhammad Rizieq bin Husein Syihab, FPI-AMAR MA`RUF NAHI MUNKAR, Menjawab Berbagai Tuduhan terhadap Gerakan Nasional Anti Maksiat di Indonesia, (Jakarta: CV.IBNU SIDAH, 2008), cet.2, h. 13. 57 Jamhari, dan Jajang Jahroni, Op. cit, h.25. 58 Imam Tholkhah dan Choirul Fuad Yusuf, Gerakan Islam Kontemporer Era Reformasi, (Jakarta: Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan 2002), h.45. 59 Jamhari, dan Jajang Jahroni, Op. cit, h.168. 60 Khalimi, ORMAS-ORMAS ISLAM, Sejarah, Akar Teologi dan Politik, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), cet.1, h.375.
31
masyarakat dan sistem politik berdasarkan akidah Islam, yang dimaksudkan Islam harus menjadi tata aturan kemasyarakatan dan menjadi dasar konstitusi dan undang-undang. Hizbut Tahrir juga berniat membangun kembali daulah khilafah Islamiyah di seluruh dunia. Melalui ini Hizbut Tahrir berkeyakinan bahwa hukum Islam dapat di berlakukan di masa sekarang. Secara umum, gerakan partai ini meliputi wilayah pendidikan dan pembinaan umat dengan wawasan Islam, melancarkan pertarungan pemikiran, dan aktivitas politik. Dalam rangka menjalankan agenda politiknya, Hizbut Tahrir menempatkan diri sebagai kekuatan oposisi yang menentang para penguasa yang tidak menerapkan sistem politik Islam, syari`at dan hukum-hukum Islam menurut konsepsi mereka, menghianati amanat rakyat dan melakukan penindasan. Di dalam mengupayakan cita-cita politiknya, Hizbut Tahrir menempuh beberapa cara, diantaranya: pertama, mengubah ide-ide yang ada saat ini menjadi ide-ide Islam (sesuai dengan tuntutan Islam); kedua, mengubah perasaan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat menjadi perasaan Islam (dalam rangka menggapai ridha Illahi); ketiga, mengubah interaksi-interaksi yang terjadi di tengah masyarakat menjadi interaksi-interaksi yang Islami (berjalan sesuai hukum Islam).61 Pemikiran inilah yang mendasari pilihan strategi perjuangan mereka dengan tidak melibatkan diri dalam prosesproses politik resmi, dan hal itu tetap teguh dipegang sampai saat ini. Dari beberapa kelompok yang dikategorikan radikal, Menurut Zada, antara Front Pembela Islam (FPI), Laskar Jihad, dan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), memiliki karakteristik yang sama, diantaranya: pertama, mereka memperjuangkan Islam secara kaffah (menyeluruh), kedua, mereka mendasarkan praktik keagamaannya pada orientasi masa lalu (salaf),ketiga, mereka sangat memusuhi barat dengan segala praktik peradabannya seperti modernisasi, sekularisasi, dan lain sebagainya,
61
Ibid, h.376-377.
32
keempat, perlawanannya dengan gerakan liberalisme Islam yang tengah berkembang di kalangan muslim di Indonesia.62
B. Hasil Penelitian yang Relevan Kemunculan faham radikal telah mencuri perhatian sebagian pihak yang kemudian mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai hal tersebut, di antara beberapa penelitian yang pernah dilakukan, terkait radikalsime adalah sebagai berikut: 1. Hasil penelitian tentang “Islam Kampus” yang melibatkan 2.466 sampel mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia. Ketika para mahasiswa ditanya tentang pelaksanaan amar ma`ruf nahi munkar dalam bentuk sweeping tempat-tempat yang dianggap sumber maksiat, mereka menjawab sebagai berikut: sekitar 65% (1.594 responden) mendukung
dilaksanakannya
sweeping
kemaksiyatan,
18%
(446
responden) mendukung sekaligus berpartisipasi aktif dalam kegiatan sweeping. Sekitar 11% (268 responden) menyatakan tidak mendukung sweeping, dan sisanya, 6% (158 responden) tidak memberikan jawabannya. Selanjutnya, mereka yang mendukung sweeping beralasan bahwa kegiatan sweeping tersebut sebagai bagian dari perintah agama (88%), mendukung sweeping karena berpendapat bahwa aparat keamanan tidak mampu menegakkan hukum (4%), dan karena alasan dekadensi moral (8%).63
2. Hasil penelitian survei yang dilakukan oleh Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian (LaKIP) Jakarta pada tahun 2010, sebanyak 48,9% siswa di Jabodetabek menyatakan persetujuannya terhadap aksi radikal, Survei ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2010 sampai dengan Januari 2011, di 10 62
Abd. Muin, et. al, Pendidikan Pesantren dan Potensi Radikalisme, (Jakarta: CV. Prasasti, 2007), cet.I, h. 14. 63 Abdul Munip, MENANGKAL RADIKALISME AGAMA DI SEKOLAH, Jurnal Pendidikan Islam: Volume I, Nomor 2, Desember 2012/1434, h. 160-161.
33
kota di Jabodetabek. Penelitian ini dilakukan kepada 100 sekolah tingkat SMP dan 100 sekolah tingkat SMA. Penelitian ini menggunakan metode wawancara tatap muka dengan panduan kuesioner, dan penarikan sampel acak. Batas error sampling kurang lebih 3,6 persen untuk guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan 3,1 persen untuk siswa. Populasi penelitian survei ini adalah guru PAI di SMP dan SMA di Jabodetabek. Jumlah total populasi guru PAI yang diambil sampel adalah 2.639 orang, terdiri dari 1.639 guru PAI SMP dan 800 guru PAI SMA. Dari jumlah populasi diambil sampel 590 guru, di antaranya 327 guru PAI SMP dan 263 guru PAI SMA. Sementara jumlah total sampel siswa yang valid adalah 993 siswa, yang terdiri dari 401 siswa SMP dan 592 SMA. 64 3. Hasil penelitian mengenai “Kultur Politik Islam” yang dilakukan oleh Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat Universitas Islam Negeri (PPIM UIN) Jakarta yang diselenggarakan pada tahun 2001, 2002, dan 2003 diperoleh informasi bahwa mayoritas masyarakat muslim Indonesia (2001: 58%, 2002: 67%, 2004: 72%) menyatakan sikap positif terhadap ide bahwa pemerintahan terbaik adalah pemerintahan Islam, yakni pemerintahan yang didasarkan atas al-Qur`an dan Sunnah di bawah kepemimpinan ahli-ahli Islam. (2001: 61%, 2002: 70,6%, 2004: 75,5%) bersikap positif bahwa negara harus mewajibkan pelaksanaan syari`at Islam. (2001: 46%, 2002: 53%, 2004: 55,6%) bersikap positif terhadap ide penegakkan syari`at Islam seperti yang diperjuangkan organisasiorganisasi Islam seperti Front Pembela Islam (FPI), Laskar Jihad, Darul Islam, dan lain-lain. (2001: 46%, 2002: 46%, 2004: 59%) terhadap pernyataan “pemilu hanya untuk memilih calon-calon yang ahli dalam agama Islam”. (2001: 23%, 2002: 21%, 2004: 29%) terhadap pernyataan “pemilu hanya untuk memilih partai Islam”. (2001: 29%, 2002: 33,5%, 2004: 38,9%) terhadap pernyataan bahwa “hukum potong tangan bagi pencuri harus ditegakkan”. (2001: 26%, 2004: 48%) terhadap pernyataan 64
Ibid.
34
“bunga dalam sistem perbankan dihapuskan atau dilarang pemerintah”. (2001: 10%, 2004: 30,3%%) terhadap pernyataan “perlunya polisi shalat”. (2001: 12%, 2002: 30,2%, 2004: 33%) terhadap pernyataan “perlunya polisi puasa pada bulan Ramadhan”. Selain itu, dalam penelitian mengenai “Dukungan Terhadap Islamisme”, diperoleh informasi di antaranya, (2001: 57,8%, 2002: 67,1%, 2004: 72,2%) menyatakan sikap positif terhadap pernyataan “bentuk pemerintahan Islam sebagai yang terbaik”. (2001: 61,4%, 2002: 70,6%, 2004: 75,5%) menginginkan hukum Islam. (2001: 28,9%, 2002: 33,5%, 2004: 38,9%) menginginkan hukum potong tangan. Selain itu juga dalam survei 2004 diperoleh informasi bahwa responden yang memahami syari`at Islam sebagai “ritual agama” (28,7%), “tuntunan Islam dan pedoman hidup (14,8%), “penegakan hukum Islam” (16,3%). Penelitian ini pada tahun 2001 bertema “Islam dan Kultur Good Governance di Indonesia” dilaksanakan di 16 provinsi: DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Jambi, Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan, survei mencakup 86% dari populasi nasional. Pada tahun
2002
bertema
“Barometer
Indonesia
untuk
Konsolidasi
Demokrasi”, semua provinsi diikutsertakan dalam penelitian ini. Pada tahun 2004 bertema “Islam dan Konsolidasi Demokrasi”, dilaksanakan di 21 provinsi: DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bengkulu, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Jambi, Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah. Survei ini mencakup 92 persen dari populasi nasional dan mengkhususkan pada responden yang beragama Islam.65 Dalam penelitian ini diterangkan meskipun dalam beberapa tahun terakhir Indonesia dilanda fenomena gerakan salafi
65
Jamhari, dan Jajang Jahroni, op. cit, h. 206-219.
35
radikal, tetapi ternyata, survei membuktikan, bahwa mayoritas Muslim masih setia dengan ideologi Islam yang moderat dan toleran.
36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 1 November 2013 s/d 1 Maret 2014. Tempat penelitian adalah letak dimana penelitian akan dilakukan untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan dan berkaitan dengan permasalahan penelitian, yaitu di SMA Budi Luhur Tangerang.
B. Metode Penelitian Metodologi dalam arti umum, adalah studi yang logis dan sistematis tentang prinsip-prinsip yang mengarahkan penelitian ilmiah.66 Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah sebuah penelitian yang memaparkan sebuah situasi atau peristiwa. 67 Menurut Mardalis penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan yang ada pada saat ini. 68 Sedangkan
66
http://id.wikipedia.org/wiki/metodologi. Nuraida Halid Alkaf, METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN, (Jakarta: Islamic Research Publishing, 2009), cet.I, h.24. 68 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta : Bumi Aksara, 2007), Cet IX, h. 26. 67
36
37
menurut Ipah Farihah penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan fenomena sosial tentang setting sosial secara lengkap.69 1.
Subjek dan Objek Penelitian a.
Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Budi Luhur
Tangerang tahun akademik 2013/2014, yang beragama Islam. b.
Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah respon siswa SMA Budi Luhur terhadap
kemunculan kelompok Islam “radikal” di Indonesia.
2.
Populasi dan Sampel a.
Populasi Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian yang dijadikan
sumber data dalam sebuah penelitian.
70
Populasi tersebut bisa berupa
manusia, nilai test, gejala, pendapat, peristiwa, benda-benda, dan lain-lain. Populasi yang dimaksud dalam peneltian ini adalah seluruh siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang yang beragama Islam. b.
Sampel Menurut Arikunto, apabila jumlah subjek penelitian cukup banyak, maka
dapat di ambil sebagai sampel 10-15% atau lebih. Tergantung dari kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga, dan biaya. Namun bila jumlah subjek penelitian kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua. Sehingga penelitiannya merupakan “penelitian populasi”. 71 Mengenai cara 69
Ipah Farihah, Buku Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta : UIN Press, 2006), Cet I, h. 35. 70 Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, ed. Rev. V, cet. 12, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), h.108. 71 Ibid, h.112.
38
pengambilan sampel, maka penulis menggunakan sampel random, atau sampel acak, atau sampel campur, yaitu suatu teknik yang dalam pengambilan sampelnya, peneliti “mencampur” subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama. 72 Pada teknik ini, seluruh elemen populasi memiliki kesempatan yang sama menjadi elemen sampel yang akan di pilih.73 Dari jumlah 294 siswa/siswi SMA Budi Luhur Tangerang (225 orang beragama Islam)
yang terdiri dari 107 siswa/siswi kelas X (84 orang
beragama Islam), 106 siswa/siswi kelas XI (83 orang beragama Islam), 81 siswa/siswi kelas XII (47 orang beragama Islam), maka dari jumlah tersebut di atas, penulis menentukan sampel sejumlah 100 orang siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang yang beragama Islam sebagai sampel.
C. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data untuk mendapatkan dan mengumpulkan data yang tepat dan akurat, di antaranya melalui pengamatan (observasi), survei, dan studi dokumenter (study documentary). 1.
Pengamatan (Observasi) Observasi yaitu kegiatan mencatat secara akurat, mencatat fenomena
yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. 74 Teknik ini dilakukan dengan cara mengamati langsung obyek penelitian di lapangan yaitu pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan kegiatankegiatan keagamaan siswa-siswi di SMA Budi Luhur Tangerang.
72
Ibid, h.111. Bambang Kustituanto dan Rudy Badrudin, Statistika 1 (Deskriptif), (Jakarta: GUNADARMA, 1994), h.20. 74 Iin Tri Rahayu, dan Tristiadi Ardi Ardani, Observasi & Wawancara, (Malang : Bayumedia Publisihing, 2004), Cet I, h. 142. 73
39
2.
Survei. Survei adalah pemeriksaan atau penelitian secara komprehensif75. Survei
(penyelidikan, peninjauan, pengukuran) adalah teknik riset dengan memberi batas yang jelas atas data.76 Survei (survey) atau lengkapnya self-administered survey adalah metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden/individu yang biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau wawancara, dengan tujuan untuk mengetahui: siapa mereka, apa yang mereka pikir, rasakan, atau kecenderungan suatu tindakan. Survei lazim dilakukan dalam penelitian kuantitatif maupun kualitatif.77 Van Dallem membagi studi survey deskriptif menjadi beberapa bentuk, diantaranya: 1) school survey, survei yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pendidikan; 2) job analysis, survei yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai kondisi suatu pekerjaan; 3) document analysis, survei analisis isi, aktivitas, maupun informasi; 4) public opinion survey, survei yang bertujuan untuk mengetahui pendapat umum tentang suatu hal; 5) community survey, survei yang bertujuan untuk mencari informasi tentang aspek kehidupan secara luas dan mendalam.78 Dalam penelitian ini, untuk mengetahui respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap kemunculan kelompok Islam “radikal” di Indonesia, maka penulis memilih menggunakan metode pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden/individu yang dilakukan dengan menyebarkan
angket(questioner). Sedangkan
yang
dimaksud angket (questioner) adalah kumpulan pernyataan dan pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada seseorang (yang dalam hal ini disebut responden) 75
yang
cara
menjawabnya
juga
dilakukan
dengan
http://id.wikipedia.org/wiki/Survei. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ,Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. III. Cet. 4, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), h. 1110. 77 http://id.wikipedia.org/wiki/Survei. 78 Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, op. cit, h.88. 76
40
tertulis. 79 Responden dalam angket penelitian ini sebanyak 100 orang yang terdiri dari siswa-siswi kelas X, XI dan XII yang beragama Islam. Adapun angket yang disebarkan terdiri dari 20 item pernyataan/pertanyaan dengan variasi jawaban seputar pilihan Sangat Setuju
(SS), Setuju (S), Kurang
Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS), dan 6 pernyataan/pertanyaandengan variasi jawaban Setuju dan Tidak Setuju disertai dengan pendapat responden. Untuk menghitung data angket (questioner), maka penulis menggunakan rumus berikut:
Keterangan:
3.
P
= Persentase
F
= Frekuensi Jawaban Responden
N
= Jumlah Responden
Studi Dokumenter (Study Documentary)
Studi dokumenter adalah analisis terhadap data-data, catatan, gambar, fotofoto, rekaman tentang suatu kegiatan atau peristiwa. Studi dokumenter ini penulis lakukan sebagai data penguat atau pelengkap atas data-data primer dalam penelitian ini.80 Studi dokumenter penulis lakukan dengan menganalisis dan mempelajari data-data, catatan-catatan yang ada pada file-file siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang untuk kemudian digunakan sebagai pelengkap, penguat dan pembanding atas data-data yang dikumpulkan melalui observasi maupun interview.
79
Ibid, h. 101. Lexy J. Moleong, M.A, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), Cet XII. h. 161-162. 80
41
D. Analisis dan Validitas Data Untuk menganalisis dan menguji validitas penelitian ini maka penulis menggunakan metode triangulasi yang didasarkan atas filsafat fenomenologi (realita objek). Metode triangulasi adalah tekhnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan, atau sebagai pembanding terhadap data itu.81 Sedangkan menurut Lexy Moleong triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data-data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data tersebut.82 Metode triangulasi data dapat dilakukan dengan jalan diantaranya sebagai berikut : 1.
Membandingkan
data
hasil
angket
dengan
data
hasil
pengamatan(observasi) yang dilakukan. 2.
Membandingkan data hasil angket dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
3.
Membandingkan
data
hasil
pengamatan(observasi)
dilakukandengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
81
Iin Tri Rahayu, S.Psi dan Tristiadi Ardi Ardani, M.Si, Op.Cit,, h. 142. Dr. Lexy J. Moleong, M.A., Op.Cit., h. 178.
82
yang
42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi SMA Budi Luhur Tangerang 1.
Sejarah Singkat SMA Budi Luhur Tangerang beralamat di Jl. Raden Saleh No. 999,
Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Kode Pos. 15157, Telp. 730 6247, Fax. 7306246.83 Sekolah ini didirikan pada tanggal 20 juli 1992, dengan Keputusan Kakanwil Depdikbud Provinsi Jawa Barat Nomor 128/102/Kep/E/1992 tanggal 23 Mei 1992, dilandasi dengan semangat mengabdi kepada bangsa dan negara dalam rangka memerangi kemiskinan dan kebodohan serta memenuhi tuntutan zaman. SMA Budi Luhur Tangerang didirikan oleh Drs. Djaetun H.S., yang saat ini bertindak selaku Ketua Yayasan Pakarti Luhur (SMA Budi Luhur.84
83
http://wikimapia.org/1346053/SMA-Budi-Luhur-Ciledug. Haartun Sunjata dan Sutrisna, DWI WINDU YAYASAN PENDIDIKAN BUDI LUHUR (1APRIL 1979-1 APRIL 1995), (Jakarta: Yayasan Pendidikan Budi Luhur, 1995), h.79. 84
42
43
2. Dasar Pertimbangan Pendirian SMA Budi Luhur Tangerang a.
Politis
Tujuan penyelenggaraan pendidikan di SMA Budi Luhur merupakan salah satu rangkaian upaya Yayasan Pendidikan Pakarti Luhur dalam rangka ikut serta mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Selain dalam rangka mencerdaskan bangsa, para pendiri SMA Budi Luhur juga menambahkan tujuan lainnya, yaitu mencetak generasi-generasi bangsa yang berbudi luhur, karena dengan menyempurnakan kecerdasan dengan budi pekerti yang luhur, diharapkan dapat mencetak generasi-generasi yang mampu meneruskan perjuangan bangsa di massa yang akan datang.85
b.
Strategis
Eksistensi SMA Budi Luhur sangat strategis. Letaknya berada di Karang Tengah, salah satu wilayah di daerah Tangerang yang kini berkembang menjadi pemukiman baru bagi keluarga kelas menengah yang datang dari berbagai daerah dan menambah kepadatan penduduk di wilayah ini. Untuk dapat mencapai cita-cita, sebagaimana telah disebutkan di atas, maka SMA Budi Luhur melengkapi diri dengan sarana dan prasarana yang memadai.86
3. Visi Dan Misi SMA Budi Luhur Tangerang a. Visi Menjadi sekolah berwawasan global yang mampu menghasilkan siswa beriman dan cerdas berbudi luhur.
b. Misi 1) Meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2) Menyelenggarakan pendidikan berbasis pengembangan karakter luhur. 85
Sutrisna hari, et all Seperempat Abad Yayasan Pendidikan Budi Luhur, ( Jakarta: Yayasan Pendidikan Budi Luhur, 2004, h. 63-64. 86 Ibid.
44
3) Melaksanakan pengembangan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang professional. 4) Menyelenggarakan pendidikan dengan standar kurikulum nasional dan internasional berbasis teknologi informasi.
4. Tujuan a. Menghasilkan lulusan yang mampu bersaing secara global. b. Menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan standar kurikulum Nasional yang diperkaya dengan kurikulum internasional. c. Meningkatkan mutu pelayanan pendidikan secara konsisten. d. Berkomitmen melaksanakan penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 secara konsisten, menyeluruh, dapat dikaji ulang dan diperbaharui secara berkala.
5. Gambaran Umum SMA Budi Luhur Tangerang merupakan sekolah yang mengedepankan perkembangan ilmu dan kemajuan teknologi pendidikan, adapun gambaran SMA Budi Luhur secara umum antara lain87 : a. Sarana prasarana sekolah yang lengkap dan memadai. b. Penyelenggaraan pendidikan dengan kurikulum plus, sesuai dengan kurikulum Depdikbud. Saat ini menggunakan kurikulum 2013. c. Penyelengaraan pelajaran agama yang terpisah untuk setiap agama siswa. d. Penerapan tata tertib sekolah yang ketat menuntut semua anggota sekolah memiliki disiplin tinggi. e. Sarana ICT (Information Communication Technology) yang memadai.
87
http://wikimapia.org/1346053/SMA-Budi-Luhur-Ciledug.
45
Berikut ini adalah data-data yang berkenaan dengan SMA Budi Luhur Tangerang: 1) Mata Pelajaran dan Program Pengembangan Diri. Tabel 4.1
No
A.
Jenis mata pelajaran
MATA PELAJARAN
X
XI.IPA
Bil. dan
Bil. dan
Reg.
Reg.
Bil
Reg Bil Reg
XIIPA 2
XI.IPS
XII.IPA
I
II
I
II
I
1
Pendidikan Agama*)
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
PKN
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
Bahasa Indonesia
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
Bahasa Inggris
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
Matematika
5
5
6
6
5
5
6
6
6
6
Sejarah
2
2
2
2
2
2
3
3
2
7
Fisika
3
2
5
5
4
4
5
8
Kimia
3
2
4
4
5
5
5
9
Biologi
3
2
4
4
5
5
5
10
Geografi
3
2
4
4
11
Ekonomi
3
2
4
4
12
Sosiologi
2
2
4
4
13
Seni Budaya
2
2
2
2
2
2
2
2
2
14
Penjaskes
2
2
2
2
2
2
2
2
2
15
TIK
2
2
2
2
2
2
2
2
2
16
Bahasa Asing 2
2
2
2
2
2
Bahasa Jepang/Mandarin B.
MUATAN LOKAL
1
Bahasa Mandarin
2
2
2
ICT/Entrepreneurship
1
1
1
1
1
1
2
2
2
1
1
1
46
3
C.
Character Building
1
1
1
1
1
1
1
1
1
JUMLAH
50
45
45
45
45
45
45
45
48
PENGEMBANGAN DIRI
1
Basket
2
Bulu Tangkis
3
Futsal
4
Modern Dance
5
Tari Saman
6
Paduan Suara
7
Marching Band
8
English Debate Club
9
Fotografi
10
Guitar Club
2) Data Guru Menurut Tingkat Pendidikan dan Status. Tabel 4.2
Tingkat Pend
KET
STATUS KEPEGAWAIAN
.
PN
GT
DPK
KONTRA
BANT
GT
JM
S
Y
*
K
U
T
L
S2/S3
1
3
4
S1/DA
19
14
33
20
15
37
D2/D3 D1/SLT A TOTAL
47
3) Daftar Nama Guru Mata Pelajaran dan Jabatan SMA Budi Luhur Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel 4.3 TUGAS GURU NO
NAMA
JABATAN
MENGAJAR
Kepala Sekolah 1
JIMMY SAPOETRA, S.S
CB Guru
2
3
R DWI ROMADHONA, S.Pd
LODWYK B HUTABARAT, S.E,
Waka Kurikulum Guru Waka Kesiswaan
Sejarah Ekonomi Entrepreneurship
MTh Guru
Bussines Studies
Waka Humas 4
DENOK SUSANTI, S.S.
Guru
Bhs. Jepang
Walikelas X. 4 Waka Sarpras 5
DANIK OKTARIYANI,S.Pd.
Guru
PPKN
Walikelas X. 5 Guru 6
DRA. SRI UTAMI FL
Walikelas XII. IPA 2
Bhs. Indonesia
Koord. Tingkat XII 7
Ir. H. ASRIN PAULAN
Guru
Fisika Kimia
8
ADI RAHAJU KW, S.Si.
Guru
Kimia
9
ASEP, S.T.
Guru
Fisika
10
KHAIRUNNISA RAMADHANI,
Guru
Biologi
48
S.Si.
Walikelas X. 2
Kimia
Guru 11
SRI WULANJARI, S.Si.
Walikelas XI. IPA 2
Biologi
Koord. Bidang IPA Guru 12
JOKO WALUYO, S.Si.
Walikelas XII. IPA 1
Matematika
Koord. Bidang MTK 13
14
FEBY LUKITO W, M.Si., M.M.
ENDANG TRI RENGGANIS, S.Pd.
Guru
Matematika
Walikelas XI. IPA 1 BL
Fisika
Guru
Matematika
Walikelas X.1 Koord. Tinggkat X
15
Dra. ENDANG RETNO YP
Guru
Fisika Sosiologi
Guru 16
LISTYOWATI, S.Pd.
Walikelas XII. IPS 1
Geografi
Koord. Bidang IPS 17
MARDJONO, S.E.
Guru
Ekonomi Entrepreneurship 18
Drs. NASRUDIN LATIF
Guru
19
MUTAFIAH W.N, S.Pd.
20
M. NAFI'UL ILMI, S.PdI.
21
AGNES YUNAWATI, S.Pdk.
Guru
Agama Katolik
22
Drs. I NYOMAN JIWA, M.M.
Guru
Penjaskes
Guru Walikelas XI. IPA 3 Guru Koord. Bid Agm & PKN
Bhs. Inggris
Bhs. Indonesia
Agama Islam
49
Walikelas XII. IPS 2 23
24
Drs. EDI SAPTONO
Guru
Penjaskes
Guru
TIK
Walikelas XI. IPS 2
ICT
FITRIA YUSTIARSIH, S.Kom.
Guru 25
ALIN JASMONO, S.Sn.
Walikelas X. 3
Seni Budaya
Koord. Penj. & Seni Guru 26
NUR ASIH ANGGRAENI, S.Pd.
Walikelas XI. IPS 1
PPKN
Koord. Tinggkat XI CB
27
FERIANTO A NUGROHO, S.Psi.
Guru
28
NANDANG SOFYAN, S.Pd
Guru
Sejarah
29
WAHYU TISNO, M.Kom
Guru
TIK
30
ROCKY PRABOWO
Guru
Agama Islam
31
NUNUNG INDRAWATI, S.Pd
Guru
B Indonesia
32
DENNIS HUMBILI S, S.Pd
Guru
Geografi
33
TONY GOTLLIEB, S.Th
Guru
Agama kristen
Guru
Bhs. Inggris
Koord. Bid. Bahasa
Sosiologi
34
BK
ICT
SYAINUR RAHIM, S.Pd
50
4) Sarana dan Prasarana Pendidikan. Tabel 4.4 Jumlah Ruang
JML
Luas
(ruang)
(m2)
R. Teori (Kelas )
16
896
B
R. Praktek.
1
49
B
R. Lab Komputer
1
56
B
R.Lab IPA
3
168
B
R. Lab Bahasa
1
56
B
R. Perpustakaan
1
63
B
R. TU
1
28
B
R. GURU
2
105
B
Masjid/Mushola
1
76
B
R. Kepsek
1
24
B
R. Wakasek
2
32
B
R. Yayasan
1
16
B
R. Keuangan
1
24
B
R. Rapat
1
56
B
R. Koperasi
1
18
B
R. BP/UKS
1
56
B
R. Komputer
1
56
B
R. Piket
1
24
B
R. Sekretariat
1
24
B
R. Data
1
18
B
R. Lab. Bhs
1
72
B
R. Agama
3
72
B
R. OSIS
1
24
B
R. Band
1
20
B
Jenis Ruang
Menurut Kondisi B
RR
RB
Ket.
51
R. Perpus
1
72
B
Kantin
1
64
B
Toilet Siswa
24
72
B
Toilet Guru
2
6
B
R. Satpam
1
4
B
Lap. Olahraga
1
1500
B
Lap. Badminton
1
216
B
5) Alat Praktik dan Peralatan Penunjang. Tabel 4.5
NO.
NAMA PERALATAN
JUMLAH
KONDISI
1
Komputer
60 unit
Baik
2
LCD Proyektor
19 unit
Baik
3
Mesin TIK
2 unit
Baik
3 unit
Baik
8 unit
Baik
3unit
Baik
4 5 6
Elektronik Cash Register Printer Calkulator Elektronik
7
Faksimile
1 buah
Baik
8
Telepon
2 unit
Baik
4 unit
Baik
-
-
8 unit
Baik
9 10 11
Audio/ Tape Recorder Intercom Audio/Tape Recorder
12
Meja Guru
34 unit
Baik
13
Meja Siswa
520 unit
Baik
KETERANGAN
52
14
Kursi Guru
34 buah
Baik
15
Kursi Siswa
600 buah
Baik
16
Lemari
50 buah
Baik
17
Sound Sistem
1 set
Baik
18
OHP
2 buah
Baik
19
VCD/DVD
4 buah
Baik
20
Mesin Foto copy
1 buah
Baik
21
Mesin risograph
1 buah
Baik
22
Mesin Genset
1 buah
Baik
23
Mobil
1 buah
Baik
24
Peta
48 buah
Baik
25
Papan Tulis
48 buah
Baik
26
Tenda
1 buah
Baik
27
AC
64 buah
Baik
28
Scanner
1 buah
Baik
6) Organisasi Kesiswaan88. Dalam mendukung kegiatan belajar mengajar dan menambah pengalaman peserta didik dalam hal organisasi, maka SMA Budi Luhur Tangerang membentuk beberapa organisasi siswa di antaranya adalah:
MPK (Majelis Permusyawaratan Kelas).
OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah).
Organisasi Kerohanian Siswa (ROHIS, ROHKRIS dan ROHKAT).
Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, khususnya mengenai kegiatan pembelajaran agama Islam di SMA Budi Luhur Tangerang, penulis mencatat kegiatan ROHIS di SMA tersebut memiliki program yang cukup banyak, baik program tahunan seperti perayaan hari besar Islam maupun 88
Sutrisna Hari, et all,Op.Cit., h. 76-78.
53
program rutin mingguan, seperti pengajian yang diadakan pada hari Senin, Selasa dan Jum`at. Pelaksanaan pengajian dipimpin secara langsung oleh guru agama Islam, adapun materi pengajian yang disampaikan bervariasi, mulai dari pengetahuan tentang aqidah, syari`ah, akhlak maupun kesenian Islam. Dalam pelaksanaan pengajian, guru agama Islam mengambil rujukan dari kitab-kitab yang biasa diajarkan di pesantren, seperti kitab aqidatul awwam, sifat 20, fathul mu`in, fathul qorib, safinatunnaja, al-hikam, ihya ulumuddin, dan kitab-kitab lain yang relevan.
54
7) Data Siswa SMA Budi Luhur Tangerang. Tabel 4.6
DATA SISWA SMA BUDI LUHUR TAHUN AJARAN 2013/2014
Data Per :
13 Januari 2013 JENIS KELAMIN
KELAS X.1 X.2 X.3 X.4 X.5
WALI KELAS
Endang Tri Rengganis, S. Pd Khairunnisa Ramadhani, S. Si Alin Jasmono, S. Sn Denok Susanti, S.S. Danik Oktariyani, S. Pd GRAND TOTAL X XI SCIENCE 1 Feby Lukito W., M. Si, M.M XI SCIENCE 2 Sri Wulanjari, S.Si XI SCIENCE 3 Mutafiah Wirawati N., S. Pd XI BUSINESS 1 Nur Asih Anggraeni, S. Pd XI BUSINESS 2 Fitria Yustiarsih, S. Kom GRAND TOTAL XI
L
P
7 7 18 15 13 60 7 8 14 11 10 50
6 6 9 12 14 47 0 18 11 15 12 56
AGAMA
JUMLAH ISLAM KRISTEN KATOLIK HINDU BUDHA 13 13 27 27 27 107 7 26 25 26 22 106
10 10 20 17 27 84 4 19 20 22 19 84
2 2 3 6 0 13 0 2 1 3 3 9
0 1 0 3 0 4 0 3 2 0 0 5
0 0 4 0 0 4 2 1 1 0 0 4
1 0 0 1 0 2 1 1 1 1 0 4
KONG HU CU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah JUMLAH Total 13 13 27 27 27 107 7 26 25 26 22 106
107
106
55
GRAND TOTAL XI IPA GRAND TOTAL XI IPS XII SCIENCE 1 Joko Waluyo, S. Si XII SCIENCE 2 Dra. Sri Utami Florentina XII BUSINESS 1 Listyowati, S. Pd XII BUSINESS 2 Drs. I Nyoman Jiwa, M.M GRAND TOTAL XII GRAND TOTAL XII IPA GRAND TOTAL XII IPS
29 21 4 6 13 13 36 10 26
29 27 15 10 11 9 45 25 20
58 48 19 16 24 22 81 35 46
43 41 11 7 19 20 57 18 39
3 6 2 5 3 2 12 7 5
5 0 2 3 2 0 7 5 2
4 0 1 1 0 0 2 2 0
3 1 2 0 0 0 2 2 0
0 0 1 0 0 0 1 1 0
58 48 19 16 24 22 81 35 46
81
294 GRAND TOTAL SISWA ISLAM GRAND TOTAL SISWA KRISTEN GRAND TOTAL SISWA KATOLIK GRAND TOTAL SISWA HINDU GRAND TOTAL SISWA BUDHA GRAND TOTAL SISWA KONG HU CU
225 34 16 10 8 1 294
Keterangan L 146 P 148 Total 294
56
8) Data Siswa, Tamatan dan Angka Putus Sekolah. Tabel 4.7
Tahun Pelajaran
2003/2004
2004/2005
2005/2006
2006/2007
Jumlah Siswa
Jumlah Tamatan
Program
ANGKA
DO
L
P
JML
L
P
JML
IPB
12
8
20
12
8
20
-
IPA
18
18
36
18
18
36
-
IPS
74
58
132
74
58
132
-
IPB
28
11
39
28
11
39
-
IPA
22
18
40
22
18
40
-
IPS
73
61
134
73
61
134
-
IPB
15
26
41
14
26
40
-
IPA
28
25
53
28
24
52
-
IPS
53
47
100
52
47
99
-
IPB
15
8
23
15
8
23
-
IPA
32
43
75
32
43
75
-
IPS
54
43
97
54
43
97
-
IPB
19
8
27
19
8
27
-
IPA
19
27
46
18
27
45
-
(%)
2007/2008
57
2008/2009
IPS
46
49
95
46
48
94
-
IPB
20
9
29
20
9
27
-
IPA
14
21
35
14
21
35
-
IPS
34
54
88
34
54
88
-
IPA
20
20
35
20
20
40
-
IPS
39
23
88
39
23
62
-
IPB
6
13
19
6
13
19
-
IPA
10
22
32
10
22
32
-
IPS
45
30
75
40
35
75
2009/2010
2010/2011 1 ORANG
IPA
23
35
58
23
35
58
-
IPS
39
34
73
39
34
73
-
IPA
27
33
60
27
33
60
-
IPS
57
28
85
57
28
85
-
IPA
10
25
35
10
25
35
IPS
26
20
46
26
20
46
2011/2012
2012/2013
2013/2014
58
9) Daya Tampung Sekolah. Tabel 4.8 Tahun
PENDAFTAR
DITERIMA
pelajaran TNG L.TNG JML TNG L.TNG JML 2003/ 2004 2004/ 2005 2005/ 2006 2006/ 2007 2007/ 2008 2008/ 2009 2009/ 2010 2010/ 2011 2011/ 2012 2012/ 2013
L
P
JML RATIO
216
8
224
188
8
196
85
111
196
36
197
5
202
197
5
202
106
96
202
34
170
3
173
170
3
173
86
87
173
35
156
4
160
156
4
160
73
87
160
32
140
14
154
94
12
106
64
42
106
26
116
22
188
113
22
135
65
70
135
33
148
39
187
117
21
138
63
75
138
34
145
145
111
42
153
71
81
152
31
100
91
61
27
88
40
48
88
22
106
100
5
105
49
56
105
20
98
8
10) Foto-Foto Kegiatan Pembelajaran di SMA Budi Luhur Tangerang Berikut ini adalah foto-foto hasil penelitian yang mendeskripsikan berbagai kegiataan pembelajaran di SMA Budi Luhur Tangerang.
59
Gambar 4.1 Gedung SMA Budi Luhur Tangerang
Gambar 4.2 Suasana kegiatan belajar mengajar di SMA Budi Luhur Tangerang.
60
Gambar 4.3 Kegiatan Maulid Nabi Muhammd SAW dan do`a bersama menjelang pelaksanaan Ujian Nasional di SMA Budi Luhur Tangerang.
Gambar 4.4 Perayaan Hari Raya Idul Adha di SMA Budi Luhur Tangerang.
61
Gambar 4.5 Kegiatan Ekstrakulikuler “Tari Saman” SMA Budi Luhur Tangerang.
Gambar 4.6 Kegiatan Pentas Seni Keagamaan ROHIS SMA Budi Luhur Tangerang.
62
B. Deskripsi dan Analisis Data Hasil Angket (quisioner) “Respon Siswa-Siswi SMA Budi Luhur Tangerang Terhadap Kemunculan Kelompok Islam “Radikal” di Indonesia”.
1. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Satu-satunya agama yang benar adalah agama Islam”. Tabel 4.9 No.
Respon
Jumlah
%
1
Sangat Setuju
85
85%
2
Setuju
11
11%
3
Kurang Setuju
3
3%
4
Tidak Setuju
0
0%
5
Sangat Tidak Setuju
1
1%
100
100%
TOTAL
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa mayoritas responden (siswasiswi SMA Budi Luhur Tangerang), sependapat dengan pernyataan mengenai “satu-satunya agama yang benar adalah agama Islam”. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden telah al-Qur`an, sebagaimana Firman Allah SWT.
…
63
“wahai orang-orang yang beriman! bertakwalah kepada Allah sebenarbenar takwa kepada-Nya; dan janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan muslim”. (Q.S. al-Imron: 102)1.
“ Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah ialah Islam”. (Q.S. alImron: 19)2.
2. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Islam menjunjung tinggi prinsip “rahmatan lil `aalamiin””. Tabel 4.10 No.
Respon
Jumlah
%
1
Sangat Setuju
69
69%
2
Setuju
31
31%
3
Kurang Setuju
0
0%
4
Tidak Setuju
0
0%
5
Sangat Tidak Setuju
0
0%
TOTAL
100
100%
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa seluruh responden sependapat dengan pernyataan mengenai “Islam menjunjung tinggi prinsip “rahmatan lil `aalamiin””. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh responden telah meyakini dan mengerti prinsip pokok ajaran Islam yang disampaikan oleh Rosulullah SAW yang merupakan ajaran agama yang
1
DEPAG RI, AL-QUR`AN DAN TERJEMAH, (Penerbit: Pustaka Maghfirah), Surat ke.3, Juz ke.4, h.63. 2 Ibid. Surat ke.3, Juz ke.3, h.52.
64
mengajarkan sikap kelembutan, sopan santun dan penuh kasih sayang, sebagaimana Firman Allah SWT.
“dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam”. (Q.S. al-Imron: 19)3.
… “apakah tidak cukup bagi mereka bahwasa Kami telah menurunkan kepadamu Kitab (al-Quran) yang dibacakan kepada mereka? Sungguh, dalam (al-Quran) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman”. (Q.S. al-Ankabut: 51)4.
… “Muhammad adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka…“. (Q.S. al-Fath: 29)5.
3
Ibid. Surat ke.3, Juz ke.3, h.52. Ibid. Surat ke.29, Juz ke.21, h.402. 5 Ibid. Surat ke.48, Juz ke.26, h.515. 4
65
3. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Satu-satunya jalan keselamatan hanya terdapat dalam agama Islam”. Tabel 4.11 No.
Respon
Jumlah
%
1
Sangat Setuju
66
66%
2
Setuju
31
31%
3
Kurang Setuju
2
2%
4
Tidak Setuju
1
1%
5
Sangat Tidak Setuju
0
0%
100
100%
TOTAL
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa mayoritas responden sependapat dengan pernyataan mengenai “satu-satunya jalan keselamatan hanya terdapat dalam agama Islam”. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden telah meyakini dasar aqidah yang benar sesuai dengan apa yang terkandung dalam al-Qur`an, sebagaimana Firman Allah SWT.
“dan Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrohim berkata): "wahai anak-anakku! sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim"”. (Q.S. al-Baqarah: 132)6.
6
Ibid. Surat ke.2, Juz ke.1, h.20.
66
“dan siapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi”. (Q.S. al-Imron: 85)7.
4. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Menegakkan “amar ma`ruf nahi munkar” adalah kewajiban setiap muslim”. Tabel 4.12 No.
Respon
Jumlah
%
1
Sangat Setuju
65
65%
2
Setuju
31
31%
3
Kurang Setuju
4
4%
4
Tidak Setuju
0
0%
5
Sangat Tidak Setuju
0
0%
TOTAL
100
100%
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa mayoritas responden sependapat dengan pernyataan mengenai “menegakkan “amar ma`ruf nahi munkar” adalah kewajiban setiap muslim”. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden telah meyakini dan menyadari kewajiban mereka sebagai umat muslim untuk menegakkan “amar ma`ruf nahi munkar”, sesuai dengan apa yang terkandung dalam al-Qur`an dan Sunnah Rosulullah SAW, sebagaimana Firman Allah SWT.
7
Ibid. Surat ke.3, Juz ke.3, h.61.
67
… “dan hendaklah di antara kamu ada segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma'ruf, dan mencegah yang munkar (Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan Munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya). Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”. (Q.S. alImron: 104)8.
…
“kamu (umat Islam) adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik”. (Q.S. alImron: 110)9.
8 9
Ibid. Surat ke.3, Juz ke.4, h.63. Ibid. Surat ke.3, Juz ke.4, h.63.
68
“mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, menyuruh (berbuat) yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar dan bersegera (mengerjakan) berbagai kebajikan. Mereka termaasuk orang-orang yang saleh”. (Q.S. al-Imron: 114)10.
“dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebahagian mereka menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (berbuat) yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah; sungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (Q.S. at-Taubah: 71)11.
سمِ ْعتُ َرسُوْ َل َ :َخدْرِّيَ رَضِيَ اهللُ عَ ْىًُ قَال ُ ه اَبِيْ سَعِ ْيدٍ اْل ْع َ َمهْ رَأَّيْ مِىْكُمْ مُىْكَرًا:ُسّلَمَ يَقُوْل َ عّلَ ْيًِ َو َ ُصّلَى اهلل َ هلل ِ ا 10
Ibid. Ibid. Surat ke.9, Juz ke.10, h.198.
11
69
ًِِطعْ فَبِ َقّلْب ِ َطعْ فَ ِب ِّلسَا ِوًِ َف ِإنْ لَمْ َيسْت ِ ََفاْليُغَيِ ْريُ بِ َي ِديِ َف ِإنْ لَمْ َيسْت …َِو َذ ِلكَ أَضْعَفُ اْإلِ ْيمَان “Dari Abu Said al-Khudri r.a. berkata, ”Aku mendengar Rosulullah SAW bersabda: “Barangsiapa di antara kamu sekalian yang melihat (mengetahui) akan kemunkaran, maka rubahlah dengan tangannya,dan apabila engkau tidak mampu, maka rubahlah dengan lisannya, dan apabila tidak sanggup, maka hendaklah dengan hatinya. Dan yang demikian itu adalah selemah-lemah iman”. (HR. Muslim). 12
5. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Menegakkan “amar ma`ruf nahi munkar” harus dilakukan secara tegas”. Tabel 4.13 No.
Respon
Jumlah
%
1
Sangat Setuju
46
46%
2
Setuju
51
51%
3
Kurang Setuju
3
3%
4
Tidak Setuju
0
0%
5
Sangat Tidak Setuju
0
0%
TOTAL
100
100%
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa mayoritas responden sependapat dengan pernyataan mengenai “menegakkan “amar ma`ruf nahi munkar” harus dilakukan secara tegas”. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden telah meyakini dan menyadari bahwa menegakkan “amar ma`ruf nahi munkar” adalah hal yang wajib dilakukan sebagai jalan menuju kebahagiaan yang hakiki dan memperoleh ridho Allah SWT.
12
M. Mundar, 40 TERJEMAH HADITS ARBAIN NAWAWY, Syaikh Yahya bin Syarifuddin anNawawi, (Jakarta: CV. Wangsamerta), h.65.
70
6. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Menegakkan “Khilafah” menjadi sesuatu yang harus diupayakan oleh setiap muslim”. Tabel 4.14 No.
Respon
Jumlah
%
1
Sangat Setuju
34
34%
2
Setuju
46
46%
3
Kurang Setuju
18
18%
4
Tidak Setuju
2
2%
5
Sangat Tidak Setuju
0
0%
TOTAL
100
100%
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa mayoritas responden sependapat dengan pernyataan mengenai “menegakkan “Khilafah” menjadi sesuatu yang harus diupayakan oleh setiap muslim”. Berdasarkan hal tersebut, terlihat bahwa mayoritas responden berpandangan bahwa “khilafah” menjadi salah satu jalan yang harus diupayakan dalam rangka mewujudkan kehidupan Islam yang ideal, seperti yang terkandung dalam al-Qur`an dan Sunnah Rosulullah SAW. 7. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Menegakkan syari`at Islam sesuai dengan apa yang diterapkan Rosulullah SAW adalah suatu keharusan dalam kehidupan bernegara di Indonesia, sebagai Negara berpenduduk Islam terbesar”. Tabel 4.15 No.
Respon
Jumlah
%
1
Sangat Setuju
46
46%
2
Setuju
38
38%
3
Kurang Setuju
13
13%
71
4
Tidak Setuju
2
2%
5
Sangat Tidak Setuju
1
1%
TOTAL
100
100%
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa mayoritas responden sependapat dengan pernyataan mengenai “menegakkan syari`at Islam sesuai dengan apa yang diterapkan Rosulullah SAW adalah suatu keharusan dalam kehidupan bernegara di Indonesia, sebagai Negara berpenduduk Islam terbesar”. Berdasarkan hal tersebut, dapat digambarkan bahwa semangat menerapkan prinsip kehidupan ideal berdasarkan al-Qur`an dan Sunnah Rosulullah SAW telah tumbuh dalam diri mayoritas responden yaitu siswa/siswi SMA Budi Luhur Tangerang. Hal ini dapat menjadi acuan bagi guru agama di sekolah tersebut untuk memberikan pengetahuan yang relevan kepada peserta didik, dengan tujuan menggiring semangat beragama yang ada agar tersalurkan tetap pada koridor-koridor yang telah ada dan dibenarkan dalam tuntunan alQur`an dan Sunnah.
8. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Penerapan peraturan Daerah (Perda) bernuansa syari`at Islam, tidak cukup untuk menuntun kaum muslimin Indonesia dalam melaksanakan ajaran Al-Qur`an secara sempurna”. Tabel 4.16 No.
Respon
Jumlah
%
1
Sangat Setuju
17
17%
2
Setuju
58
58%
3
Kurang Setuju
22
22%
4
Tidak Setuju
3
3%
5
Sangat Tidak Setuju
0
0%
TOTAL
100
100%
72
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa mayoritas responden sependapat dengan pernyataan mengenai “penerapan peraturan Daerah (Perda) bernuansa syari`at Islam, tidak cukup untuk menuntun kaum muslimin Indonesia dalam melaksanakan ajaran Al-Qur`an secara sempurna”. Berdasarkan hal tersebut, dapat digambarkan bahwa mayoritas responden menganggap perlu adanya usaha untuk meningkatkan kemajuan dalam hal penerapan syari`at Islam yang sudah ada, dengan harapan penerapan syari`at Islam dapat dilaksanakan secara menyeluruh di berbagai wilayah Indonesia sebagai langkah untuk mewujudkan
kehidupan
masyarakat
yang
ideal
sebagaimana
telah
dicontohkan pada masa Rosulullah SAW.
9. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Penerapan syari`at Islam adalah solusi terbaik untuk menyelesaikan berbagai permasalahan, seperti korupsi, seks bebas dan berbagai “penyakit masyarakat” lain”. Tabel 4.17 No.
Respon
Jumlah
%
1
Sangat Setuju
38
38%
2
Setuju
47
47%
3
Kurang Setuju
14
14%
4
Tidak Setuju
0
0%
5
Sangat Tidak Setuju
1
1%
TOTAL
100
100%
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa mayoritas responden sependapat dengan pernyataan mengenai “penerapan syari`at Islam adalah solusi terbaik untuk menyelesaikan berbagai permasalahan, seperti korupsi, seks bebas dan berbagai “penyakit masyarakat” lain”. Berdasarkan hal tersebut, dapat digambarkan
bahwa
adanya
keinginan
mayoritas
responden
untuk
mewujudkan nilai-nilai kehidupan Islam di Indonesia sebagai usaha untuk
73
mewujudkan harapan mereka untuk menciptakan suasana hidup yang teratur, aman dan tentram, sebagaimana yang mereka yakini bahwa Islam adalah satu-satunya jalan keselamatan yang diridhoi Allah SWT.
10. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Pemerintah
Indonesia tidak
boleh
memberikan
kesempatan
terhadap berkembangnya segala macam bentuk kemunkaran, seperti memberikan izin usaha diskotik, maupun izin lokalisasi prostitusi, dsb”.
Tabel 4.18 No.
Respon
Jumlah
%
1
Sangat Setuju
43
43%
2
Setuju
34
34%
3
Kurang Setuju
17
17%
4
Tidak Setuju
4
4%
5
Sangat Tidak Setuju
2
2%
TOTAL
100
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa mayoritas responden, mendukung pernyataan mengenai “pemerintah Indonesia tidak boleh memberikan kesempatan terhadap berkembangnya segala macam bentuk kemunkaran, seperti memberikan izin usaha diskotik, maupun izin lokalisasi prostitusi, dsb”. Hal ini memberikan gambaran bahwa mayoritas responden memiliki sikap tegas dalam menolak setiap bentuk kemunkaran yang dan, sekaligus menunjukkan semangat yang besar untuk melaksanakan prinsip “amar ma`ruf nahi munkar”. Sebagaimana ajaran yang terkandung dalam alQur`an dan Sunnah Rosulullah SAW.
74
11. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Menyatakan “perang” terhadap segala bentuk kemunkaran merupakan salah satu bentuk “jihad fii sabilillah”, yang menjadi kewajiban bagi setiap muslim”. Tabel 4.19 No.
Respon
Jumlah
%
1
Sangat Setuju
20
20%
2
Setuju
47
47%
3
Kurang Setuju
25
25%
4
Tidak Setuju
4
4%
5
Sangat Tidak Setuju
4
4%
TOTAL
100
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa mayoritas responden, mendukung pernyataan mengenai “menyatakan “perang” terhadap segala bentuk kemunkaran merupakan salah satu bentuk “jihad fii sabilillah”, yang menjadi kewajiban bagi setiap muslim”. Hal ini memberikan gambaran bahwa mayoritas responden telah mengerti akan kewajibannya sebagai seorang muslim dalam menegakkan “amar ma`ruf nahi munkar”, serta menggambarkan keadaan responden yang telah memiliki pandangan yang luas, khususnya dalam memahami makna jihad, sebagaimana mestinya sesuai dengan yang diajarkan oleh Rosulullah SAW.
12. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Kemunculan kelompok-kelompok Islam seperti Laskar Jihad, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Front Pembela Islam (FPI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), memberikan dampak positif dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang sesuai dengan tuntunan alQur`an dan Hadits”.
75
Tabel 4.20 No.
Respon
Jumlah
%
1
Sangat Setuju
6
6%
2
Setuju
26
26%
3
Kurang Setuju
38
38%
4
Tidak Setuju
13
13%
5
Sangat Tidak Setuju
17
17%
TOTAL
100
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa mayoritas responden menolak pernyataan bahwa “kemunculan kelompok-kelompok Islam seperti Laskar Jihad, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Front Pembela Islam (FPI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), memberikan dampak positif dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang sesuai dengan tuntunan al-Qur`an dan Hadits”. Hal ini memberikan gambaran mengenai pandangan mayoritas responden yang cenderung merespon negatif terhadap kemunculan kelompok Islam seperti seperti Laskar Jihad, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Front Pembela Islam (FPI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), dan lain-lain.
13. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Aksi penghancuran patung-patung wayang disekitar jalan umum oleh sebagian ormas Islam di Indonesia, merupakan salah satu upaya yang harus didukung, untuk menghindarkan umat Islam dari perbuatan syirik”. Tabel 4.21 No.
Respon
Jumlah
%
1
Sangat Setuju
4
4%
2
Setuju
10
10%
3
Kurang Setuju
50
50%
76
4
Tidak Setuju
18
18%
5
Sangat Tidak Setuju
18
18%
TOTAL
100
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa mayoritas responden, menolak pernyataan bahwa “aksi penghancuran patung-patung wayang disekitar jalan umum oleh sebagian ormas Islam di Indonesia, merupakan salah satu upaya yang harus didukung, untuk menghindarkan umat Islam dari perbuatan syirik”. Hal ini menegaskan kembali seperti pada pernyataan-pernyataan sebelumnya yang serupa mengenai pandangan mayoritas responden yang amat menghindari, bahkan menolak aksi kekerasan dalam menegakkan “amar ma`ruf nahi munkar”. Berdasarkan respon tersebut dan jawaban beberapa respon pernyataan lainnya, dan didukung oleh analisa lebih lanjut mengenai jawaban responden. Maka dapat digambarkan bahwa mayoritas responden sangat mendukung penegakkan amar ma`ruf nahi munkar, namun tetap harus dilandasi dengan pertimbangan yang baik dan tidak melanggar aturan yang berlaku. Apabila upaya penegakkan amar ma`ruf nahi munkar tidak sesuai dengan aturan yang berlaku, maka mayoritas responden tidak mendukung hal tersebut.
14. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Penolakan terhadap pelaksanaan acara “Miss World” di Bali merupakan salah satu upaya memerangi kemaksiatan yang menjadi kewajiban umat Islam”. Tabel 4.22 No.
Respon
Jumlah
%
1
Sangat Setuju
5
5%
2
Setuju
26
26%
3
Kurang Setuju
40
40%
77
4
Tidak Setuju
16
16%
5
Sangat Tidak Setuju
13
13%
TOTAL
100
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa mayoritas responden, menolak pernyataan bahwa “penolakan terhadap pelaksanaan acara “Miss World” di Bali merupakan salah satu upaya memerangi kemaksiatan yang menjadi kewajiban umat Islam”. Hal ini memberikan gambaran bahwa mayoritas responden menolak aksi penolakan terhadap pelaksanaan acara Miss World yang ada di Bali. Berdasarkan respon tersebut dan jawaban beberapa respon pernyataan lainnya, dan didukung oleh analisa lebih lanjut mengenai jawaban responden. Maka dapat digambarkan bahwa mayoritas responden sangat mendukung penegakkan amar ma`ruf nahi munkar, namun tetap harus dilandasi dengan pertimbangan yang baik dan tidak melanggar aturan yang berlaku. Apabila upaya penegakkan amar ma`ruf nahi munkar tidak sesuai dengan aturan yang berlaku, maka mayoritas responden tidak mendukung hal tersebut.
15. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Aksi demonstrasi menuntut pemerintah menerapkan syari`at Islam dalam kehidupan bernegara di Indonesia merupakan salah satu cara yang harus senantiasa diupayakan oleh segenap kaum muslimin di Indonesia, demi terwujudnya “Khilafah””. Tabel 4.23 No.
Respon
Jumlah
%
1
Sangat Setuju
9
9%
2
Setuju
34
34%
3
Kurang Setuju
41
41%
4
Tidak Setuju
11
11%
78
5
Sangat Tidak Setuju
5
5%
TOTAL
100
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa mayoritas responden menolak pernyataan bahwa “aksi demonstrasi menuntut pemerintah menerapkan syari`at Islam dalam kehidupan bernegara di Indonesia merupakan salah satu cara yang harus senantiasa diupayakan oleh segenap kaum muslimin di Indonesia, demi terwujudnya “Khilafah””. Berdasarkan hal ini, dan mempelajari jawaban responden dalam beberapa pernyataan sebelumnya, maka diperoleh gambaran bahwa mayoritas responden cenderung bersikap moderat.
16. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Aksi sweeping yang rutin dilakukan oleh sebagian ormas Islam di setiap bulan Ramadhan dengan tujuan meminimalisir maupun menghentikan kegiatan “hiburan malam” di Jakarta sangat perlu dilakukan sebagai bentuk menghargai datangnya bulan Ramadhan”. Tabel 4.24 No.
Respon
Jumlah
%
1
Sangat Setuju
41
41%
2
Setuju
38
38%
3
Kurang Setuju
16
16%
4
Tidak Setuju
2
2%
5
Sangat Tidak Setuju
3
3%
TOTAL
100
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa mayoritas responden mendukung pernyataan bahwa “aksi sweeping yang rutin dilakukan oleh sebagian ormas Islam di setiap bulan Ramadhan dengan tujuan meminimalisir
79
maupun menghentikan kegiatan “hiburan malam” di Jakarta sangat perlu dilakukan sebagai bentuk menghargai datangnya bulan Ramadhan”. Berdasarkan hal ini dan dari beberapa pernyataan sebelumnya, maka didapat informasi bahwa mayoritas responden mendukung setiap kegiatan yang bertujuan untuk menjaga dan menjunjung nilai-nilai kehidupan beragama di masyarakat, namun dengan catatan, kegiatan yang dimaksud dilakukan sesuai aturan dan tata tertib yang berlaku.
17. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Yang lebih penting bukanlah keberhasilan dalam menerapkan syari`at Islam di Indonesia, melainkan keberhasilan penanaman semangat ketaqwaan dalam diri setiap muslim, sehingga tiap-tiap pribadi dapat membentengi diri dari hal-hal yang bertentangan ajaran Rosulullah SAW”. Tabel 4.25 No.
Respon
Jumlah
%
1
Sangat Setuju
47
47%
2
Setuju
47
47%
3
Kurang Setuju
6
6%
4
Tidak Setuju
0
0%
5
Sangat Tidak Setuju
0
0%
TOTAL
100
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan bahwa “yang lebih penting bukanlah keberhasilan dalam menerapkan syari`at Islam di Indonesia, melainkan keberhasilan penanaman semangat ketaqwaan dalam diri setiap muslim, sehingga tiap-tiap pribadi dapat membentengi diri dari hal-hal yang bertentangan ajaran Rosulullah
80
SAW”. Hal ini memberikan kejelasan bahwa mayoritas responden memiliki sikap moderat dalam hal penerapan syari`at Islam di Indonesia.
18. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Pancasila sudah cukup ideal sebagai Ideologi Negara Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, karena dalam tiap-tiap butirnya terkandung prinsip-prinsip pokok ajaran Islam”. Tabel 4.26 No.
Respon
Jumlah
%
1
Sangat Setuju
16
16%
2
Setuju
66
66%
3
Kurang Setuju
18
18%
4
Tidak Setuju
0
0%
5
Sangat Tidak Setuju
0
0%
TOTAL
100
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan bahwa Pancasila sudah cukup ideal sebagai Ideologi Negara Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, karena dalam tiap-tiap butirnya terkandung prinsip-prinsip pokok ajaran Islam”. Hal ini memberikan gambaran bahwa mayoritas responden telah memahami urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia yang bersandar pada alQur`an dan Sunnah sebagai dasar kehidupan yang universal, melingkupi segala aspek kehidupan manusia.
19. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Segala bentuk usaha menegakkan syari`at Islam di Indonesia tidak boleh melanggar hukum dan aturan-aturan yang berlaku”.
81
Tabel 4.27 No.
Respon
Jumlah
%
1
Sangat Setuju
30
30%
2
Setuju
56
56%
3
Kurang Setuju
12
12%
4
Tidak Setuju
2
2%
5
Sangat Tidak Setuju
0
0%
TOTAL
100
100%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan bahwa “segala bentuk usaha menegakkan syari`at Islam di Indonesia tidak boleh melanggar hukum dan aturan-aturan yang berlaku”. Hal ini menunjukkan bahwa telah tumbuh kesadaran dan pemahaman responden mengenai prinsip ajaran Islam yang sangat menjunjung tinggi kemaslahatan ummat.
20. Respon siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Aksi kekerasan dalam upaya menegakkan syari`at Islam adalah sebuah jalan yang wajib dihindari, karena tidak sesuai dengan prinsip “rahmatan lil `aalamiin””. Tabel 4.28 No.
Respon
Jumlah
%
1
Sangat Setuju
65
65%
2
Setuju
28
28%
3
Kurang Setuju
4
4%
4
Tidak Setuju
1
1%
5
Sangat Tidak Setuju
2
2%
TOTAL
100
100%
82
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan bahwa aksi kekerasan dalam upaya menegakkan syari`at Islam adalah sebuah jalan yang wajib dihindari, karena tidak sesuai dengan prinsip “rahmatan lil `aalamiin”. Hal ini memberikan gambaran bahwa mayoritas reponden sudah menyadari tentang prinsip rahmatan lil `alamin yang merupakan hal utama yang harus dilaksanakan dalam menyampaikan ajaran Islam.
21. Pendapat siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Kemunculan kelompok-kelompok Islam seperti Laskar Jihad, FPI (Front Pembela Islam), MMI (Majelis Mujahidin Indonesia), Hizbut Tahrir, dsb, dalam perkembangan dakwah Islam di Indonesia”. Tabel 4.29 No.
Pendapat
Jumlah
%
1
Setuju
39
39%
2
Tidak Setuju
61
61%
100
100%
TOTAL
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menyatakan tidak setuju terhadap kemunculan kelompokkelompok Islam seperti Laskar Jihad, FPI (Front Pembela Islam), MMI (Majelis Mujahidin Indonesia), Hizbut Tahrir, dsb, dalam perkembangan dakwah Islam di Indonesia. Adapun alasan penolakan mereka terhadap kelompok-kelompok tersebut secara umum adalah karena mereka menilai, bahwa kebanyakan aksi-aksi yang dilakukan oleh kelompok tersebut sering disertai dengan berbagai bentuk pelanggaran hukum seperti pengrusakan, bahkan penganiayaan, sehingga responden menilai keberadaan kelompok tersebut, justru malah dapat merusak citra ajaran agama Islam yang
83
sebenarnya mengajarkan prinsip rahmatan lil `alamin, sebagaimana dakwah yang disampaikan oleh Rosulullah SAW. Hal ini senada dengan jawaban questioner sebelumnya yang berhasil penulis kumpulkan mengenai pernyataan “Kemunculan kelompok-kelompok Islam seperti Laskar Jihad, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Front Pembela Islam (FPI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), memberikan dampak positif dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang sesuai dengan tuntunan al-Qur`an dan Hadits”. Dalam pernyataan ini mayoritas responden tidak mendukung kemunculaan kelompok-kelompok Islam tersebut dengan rincian jawaban Sangat Setuju (6%), Setuju (26%), Kurang Setuju (38%), Tidak Setuju (13%), dan Sangat Tidak Setuju (17%).
22. Pendapat siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Pelaksanaan acara Miss World di Indonesia yang merupakan negara berpenduduk Islam terbesar di dunia”. Tabel 4.30 No.
Pendapat
Jumlah
%
1
Setuju
69
69%
2
Tidak Setuju
31
31%
100
100%
TOTAL
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pelaksanaan acara Miss World di Indonesia yang merupakan negara berpenduduk Islam terbesar di dunia. Adapun alasan yang mereka kemukakan secara umum adalah karena pelaksanaan acara Miss World di Indonesia merupakan kegiatan yang dapat memberikan nilai positif yang banyak terhadap perkembangan budaya Indonesia dalam rangka memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada
84
dunia. Selain itu mereka juga menerangkan bahwa pelaksanaan acara Miss World di Indonesia yang merupakan negara berpenduduk Islam terbesar di dunia sudah diatur sedemikian rupa agar tetap menghormati nilai-nilai keagamaan serta kebudayaan yang ada di Indonesia. Hal ini senada dengan jawaban questioner sebelumnya yang berhasil penulis kumpulkan mengenai pernyataan “Penolakan terhadap pelaksanaan acara “Miss World” di Bali merupakan salah satu upaya memerangi kemaksiatan yang menjadi kewajiban umat Islam”. Dalam pernyataan ini mayoritas responden tidak mendukung penolakan terhadap pelaksanaan acara Miss World, dengan rincian jawaban Sangat Setuju (5%), Setuju (26%), Kurang Setuju (40%), Tidak Setuju (16%), dan Sangat Tidak Setuju (13%).
23. Pendapat siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “UUD 1945, dan Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia sudah
menjadi
pilihan
yang
tepat
dan
mampu
menjawab
permasalahan umat muslim di Indonesia”. Tabel 4.31 No.
Pendapat
Jumlah
%
1
Setuju
60
60%
2
Tidak Setuju
40
40%
100
100%
TOTAL
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan “UUD 1945, dan Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia sudah menjadi pilihan yang tepat dan mampu menjawab permasalahan umat muslim di Indonesia”. Adapun alasan yang mereka kemukakan secara umum adalah karena UUD 1945 dan Pancasila merupakan dasar hukum yang tepat dan dapat diterima oleh seluruh
85
penduduk Indonesia yang memiliki latar belakang agama, suku, dan budaya yang berbeda-beda. Selain itu, UUD 1945 dan Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia merupakan sumber hukum yang disusun berdasarkan nilai-nilai ketuhanan yang terkandung di dalam al-Qur`an dan Sunnah. Hal ini senada dengan jawaban questioner sebelumnya mengenai pernyataan “Pancasila sudah cukup ideal sebagai Ideologi Negara Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, karena dalam tiap-tiap butirnya terkandung prinsip-prinsip pokok ajaran Islam”. Dalam pernyataan ini mayoritas responden menyatakan sependapat dengan pernyataan tersebut dengan rincian jawaban Sangat Setuju (16%), Setuju (66%), Kurang Setuju (18%), Tidak Setuju (0%), dan Sangat Tidak Setuju (0%).
24. Pendapat siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Menjadikan al-Qur`an dan Hadits sebagai dasar Negara Republik Indonesia adalah sebuah pilihan terbaik, sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim”. Tabel 4.32 No.
Pendapat
Jumlah
%
1
Setuju
59
59%
2
Tidak Setuju
41
41%
100
100%
TOTAL
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan “Menjadikan al-Qur`an dan Hadits sebagai dasar Negara Republik Indonesia adalah sebuah pilihan terbaik, sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim”. Adapun alasan yang mereka kemukakan secara umum adalah karena mereka sepakat bahwa al-Qur`an dan Hadits merupakan pedoman utama umat Islam yang
86
wajib diikuti. Selain itu al-Qur`an dan Hadits juga berisikan aturan-aturan yang lengkap bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan agar memperoleh kebaikan di dunia dan akhirat. Hal ini senada dengan jawaban questioner sebelumnya mengenai pernyataan “menegakkan syari`at Islam sesuai dengan apa yang diterapkan Rosulullah SAW adalah suatu keharusan dalam kehidupan bernegara di Indonesia, sebagai Negara berpenduduk Islam terbesar”. Dalam pernyataan ini mayoritas responden menyatakan sependapat dengan pernyataan tersebut dengan rincian jawaban Sangat Setuju (46%), Setuju (38%), Kurang Setuju (13%), Tidak Setuju (2%), dan Sangat Tidak Setuju (1%), dan pernyataan tentang “penerapan syari`at Islam adalah solusi terbaik untuk menyelesaikan berbagai permasalahan seperti korupsi, seks bebas dan berbagai “penyakit masyarakat” lain”. Dalam pernyataan ini mayoritas responden menyatakan sependapat dengan pernyataan tersebut dengan rincian jawaban Sangat Setuju (38%), Setuju (47%), Kurang Setuju (14%), Tidak Setuju (0%), dan Sangat Tidak Setuju (1%), dan pernyataan tentang “, serta pernyataan mengenai “penerapan peraturan Daerah (Perda) bernuansa syari`at Islam, tidak cukup untuk menuntun kaum muslimin Indonesia dalam melaksanakan ajaran AlQur`an secara sempurna” dengan rincian jawaban Sangat Setuju (17%), Setuju (58%), Kurang Setuju (22%), Tidak Setuju (3%), dan Sangat Tidak Setuju (0%).
25. Pendapat siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Memberikan ucapkan “Selamat Natal” kepada umat Kristiani yang sedang merayakannya”. Tabel 4.33 No.
Pendapat
Jumlah
%
1
Setuju
52
52%
2
Tidak Setuju
48
48%
87
TOTAL
100
100%
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan “memberikan ucapkan “Selamat Natal” kepada umat Kristiani yang sedang merayakannya”. Adapun alasan yang mereka kemukakan secara umum adalah karena hal tersebut merupakan suatu bentuk toleransi terhadap umat beragama lain yang dilakukan untuk menjaga hubungan baik antar umat beragama.
26. Pendapat siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang terhadap pernyataan “Boleh mengikuti perayaan hari besar umat beragama lain, karena pada dasarnya semua agama adalah benar”. Tabel 4.34 No.
Pendapat
Jumlah
%
1
Setuju
11
11%
2
Tidak Setuju
89
89%
100
100%
TOTAL
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan “boleh mengikuti perayaan hari besar umat beragama lain, karena pada dasarnya semua agama adalah benar”. Adapun alasan yang mereka kemukakan secara umum adalah karena hal tersebut merupakan suatu bentuk pelanggaran dalam hal aqidah yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam yang terkandung di dalam alQur`an dan Hadits. Dari seluruh hasil penelitian mengenai respon siswa/siswi SMA Budi Luhur terhadap kemunculan kelompok Islam “radikal” di Indonesia, maka penulis memperoleh beberapa kesimpulan, diantaranya:
88
-
Pertama, secara umum mayoritas responden (siswa/siswi SMA Budi Luhur Tangerang) telah memiliki aqidah benar dan sesuai dengan isi ajaran Islam yang terkandung dalam al-Qur`an dan Sunnah. Hal ini diketahui berdasarkan respon yang telah diberikan, yang mayoritasnya sependapat mengenai pernyataan tentang, “agama yang paling benar adalah agama Islam”, “Islam menjunjung tinggi prinsip “rahmatan lil `aalamiin””, “satu-satunya jalan keselamatan hanya terdapat dalam agama Islam” serta respon menolak terhadap pernyataan “boleh mengikuti perayaan hari besar umat beragama lain, karena pada dasarnya semua agama adalah benar”.
-
Kedua, secara umum diperoleh kesimpulan bahwa mayoritas responden memiliki pandangan yang sesuai dengan konsep ajaran Islam mengenai kewajiban menyi`arkan ajaran Islam dan menegakkan nilai-nilai kebenaran dalam rangka mewujudkan masyarakat Islam yang ideal sesuai dengan apa yang terkandung dalam al-Qur`an dan Sunnah. Hal ini diketahui berdasarkan respon mereka yang mayoritasnya sependapat dengan pernyataan yang menyatakan “menegakkan “amar ma`ruf nahi munkar” adalah kewajiban setiap muslim”, “menegakkan “amar ma`ruf nahi munkar” harus dilakukan secara tegas”, “menegakkan “Khilafah” menjadi sesuatu yang harus diupayakan oleh setiap muslim”, “menegakkan syari`at Islam sesuai dengan apa yang diterapkan Rosulullah SAW adalah suatu keharusan dalam kehidupan bernegara di Indonesia, sebagai Negara berpenduduk Islam terbesar”, “penerapan peraturan Daerah (Perda) bernuansa syari`at Islam, tidak cukup untuk menuntun kaum muslimin Indonesia dalam melaksanakan ajaran Al-Qur`an secara sempurna”, “penerapan syari`at Islam adalah solusi terbaik untuk menyelesaikan berbagai permasalahan, seperti korupsi, seks bebas dan berbagai “penyakit masyarakat” lain”, “pemerintah Indonesia tidak boleh memberikan kesempatan
terhadap
berkembangnya
segala
macam
bentuk
89
kemunkaran, seperti memberikan izin usaha diskotik, maupun izin lokalisasi prostitusi, dsb”, “menyatakan “perang” terhadap segala bentuk kemunkaran merupakan salah satu bentuk “jihad fii sabilillah””, “aksi sweeping yang rutin dilakukan oleh sebagian ormas Islam di setiap bulan Ramadhan dengan tujuan meminimalisir maupun menghentikan kegiatan “hiburan malam” di Jakarta sangat perlu dilakukan sebagai bentuk menghargai datangnya bulan Ramadhan”, serta respon positif terhadap pernyataan “menjadikan al-Qur`an dan Hadits sebagai dasar Negara Republik Indonesia adalah sebuah pilihan terbaik, sebagai Negara yang mayoritas penduduknya muslim. -
Ketiga, secara umum diperoleh kesimpulan bahwa mayoritas responden memiliki pandangan yang sesuai dengan konsep ajaran Islam mengenai prinsip ”rahmatan lil `alamin” dalam proses penyiaran agama Islam. Hal ini diketahui berdasarkan respon mereka yang mayoritasnya sependapat dengan pernyataan yang menyatakan “segala bentuk usaha menegakkan syari`at Islam di Indonesia tidak boleh melanggar hukum dan aturan-aturan yang berlaku”, dan “aksi kekerasan dalam upaya menegakkan syari`at Islam adalah sebuah jalan yang wajib dihindari, karena tidak sesuai dengan prinsip “rahmatan lil `aalamiin””.
-
Keempat, secara umum diperoleh kesimpulan bahwa mayoritas responden menyatakan sikap tidak mendukung keberadaan kelompokkelompok Islam “radikal” yang muncul di Indonesia akhir-akhir ini, begitupun dengan aksi-aksi yang dilakukan oleh kelompok tersebut. Hal ini diketahui berdasarkan respon mereka yang mayoritasnya tidak sependapat dengan pernyataan yang menyatakan “kemunculan kelompok-kelompok Islam seperti Laskar Jihad, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Front Pembela Islam (FPI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), memberikan dampak positif dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang sesuai dengan tuntunan al-Qur`an dan Hadits”, “aksi penghancuran patung-patung wayang disekitar jalan umum oleh
90
sebagian ormas Islam di Indonesia, merupakan salah satu upaya yang harus didukung, untuk menghindarkan umat Islam dari perbuatan syirik”, “aksi demonstrasi menuntut pemerintah menerapkan syari`at Islam dalam kehidupan bernegara di Indonesia merupakan salah satu cara yang harus senantiasa diupayakan oleh segenap kaum muslimin di Indonesia, demi terwujudnya “Khilafah””, dan respon menolak terhadap pernyataan “kemunculan kelompok-kelompok Islam seperti Laskar Jihad, FPI (Front Pembela Islam), MMI (Majelis Mujahidin Indonesia), Hizbut Tahrir, dsb, dalam perkembangan dakwah Islam di Indonesia” -
Kelima, secara umum diperoleh kesimpulan bahwa mayoritas responden memiliki sikap toleransi dan menjunjung tinggi semangat menjaga kerukunan antar umat beragama. Hal ini dibuktikan dengan respon positif mayoritas responden terhadap pernyataan “memberikan ucapkan “Selamat Natal” kepada umat Kristiani yang sedang merayakannya”, disertai dengan pendapat responden yang secara umum penulis simpulkan, bahwa hal tersebut dilakukan demi menjaga hubungan baik antar umat beragama dengan tidak melanggar prinsipprinsip pokok aqidah agama Islam, melihat lingkungan sekolah tempat responden menuntut ilmu merupakan lingkungan yang heterogen, yang terdiri dar banyaki peserta didik yang memiliki latar belakang suku, budaya dan agama yang berbeda-beda, sehingga memungkinkan terjadinya interaksi positif di dalamnya. Dari beberapa kesimpulan di atas, yang merupakan hasil dari pengolahan
data survei yang menggunakan teknik angket (questioner), dapat dilihat bahwa secara keseluruhan mayoritas responden (siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang) telah memiliki pemahaman agama yang cukup baik. Hal ini sangat relevan bila dibandingkan dengan hasil pengamatan (observasi) dan studi dokumenter (study documentary) yang penulis peroleh bahwa pembinaan agama terhadap siswa-siswi SMA Budi Luhur Tangerang sudah
91
dilakukan dengan maksimal, ini terlihat dari berbagai kegiatan pembelajaran agama di dalam maupun di luar kelas yang tercermin dari kegiatan ROHIS seperti pengajian dan perayaan hari besar agama Islam yang cukup sering di selenggarakan di sekolah tersebut.
92
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah melaksanakan penelitian, menganalisa hasilnya, dan melakukan perbandingan dengan data informasi yang diperoleh melalui proses pengamatan (observasi), survei, dan studi dokumenter (study documentary), maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan kegiatan pendidikan, khususnya mengenai pembelajaran agama Islam di SMA Budi Luhur Tangerang, meliputi proses kegiatan belajar mengajar maupun pengawasan terhadap pemahaman agama siswa, telah berjalan dengan baik. Hal ini berdasarkan pengamatan penulis secara umum
terhadap
pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran,
baik
yang
dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas seperti pengajian mingguan dan kegiatan perayaan hari besar keagamaan yang cukup sering diselenggarakan di SMA Budi Luhur Tangerang. 2. Pada dasarnya mayoritas responden sangat mendukung proses pelaksanaan dakwah Islam di Indonesia, begitu juga dengan usaha penegakkan amar ma`ruf nahi munkar dan penegakan syari`at Islam sebagaimana tema yang usung oleh kelompok-kelompok Islam seperti Laskar Jihad, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Front Pembela Islam (FPI), Hizbut Tahrir 92
93
Indonesia (HTI), dan lain sebagainya. Namun mayoritas responden dengan tegas menolak bila proses pelaksanaan dakwah Islam di Indonesia, yang mencakup usaha penegakkan amar ma`ruf nahi munkar maupun usaha penegakkan syari`at Islam dilakukan dengan cara kekerasan apalagi sampai melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku seperti, pengerusakan bahkan penganiayaan. Menurut responden pelaksanaan dakwah Islam harus senantiasa berjalan beriringan dengan peraturan yang berlaku dan tidak boleh melanggar hukum. 3. Mayoritas responden tidak mendukung keberadaan kelompok Islam “radikal” seperti Laskar Jihad, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Front Pembela Islam (FPI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), dan lain sebagainya. adapun alasannya karena responden menilai bahwa kebanyakan aksi-aksi yang dilakukan oleh kelompok tersebut sering disertai dengan berbagai bentuk pelanggaran hukum seperti pengerusakan, bahkan penganiayaan, sehingga keberadaan kelompok tersebut dapat memberikan citra negatif terhadap ajaran Islam. Hal ini berdasarkan informasi yang responden amati dari berbagai pemberitaan di media massa.
B. Saran Kemunculan kelompok Islam “radikal” merupakan sebuah fenomena besar yang secara drastis merubah cara pandang sebagian besar orang terhadap Islam, baik dari kalangan orang beragama Islam sendiri, maupun dari kalangan non Islam. Hal ini yang kemudian mejadi sebuah permasalahan besar yang perlu mendapatkan perhatian yang serius, terlebih setelah mendapatkan kenyataan bahwa faham radikal telah memasuki dunia pendidikan. Untuk itu dalam menyikapi kemunculan kelompok Islam “radikal” dan menanggulangi faham radikal diperlukan kerjasama yang erat antar berbagai elemen seperti pemerintah, kepala sekolah, guru, siswa, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar. Dalam hal ini diperlukan perhatian yang besar serta kewaspadaan yang tinggi, jika ada anggota masyarakat atau sekolah yang menunjukkan gejala terindikasi faham
94
radikal, maka harus segera ditangani dengan cara dirangkul dan diajak untuk kembali ke jalan Islam yang penuh kedamaian dan kesejukan. Secara umum, beberapa upaya yang dapat ditempuh sebagai upaya untuk meredam kemunculan kelompok Islam “radikal”, maupun faham radikal dalam kehidupan beragama antara lain: 1. Memberikan pemahaman yang jelas mengenai pokok-pokok ajaran Islam yang mencakup aspek aqidah, ibadah, dan akhlak kepada umat Islam. 2. Pemantauan terhadap kegiatan keagamaan di dalam maupun di luar sekolah. 3. Pengenalan dan penerapan prinsip toleransi dalam beragama yang sesuai dengan pokok-pokok ajaran agama Islam. 4. Memberikan pemahaman yang jelas dalam menyikapi masalah perbedaan pendapat (khilafiyah) di dalam ajaran Islam, meliputi hal-hal yang berkaitan dengan perkara ushul (pokok) maupun furu` (cabang). 5. Memberikan penjelasan dalam memahami teks al-Qur`an dan Hadits sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku agar terhindar dari kesalahan dalam menginterpretasikan ajaran Islam di dalam kehidupan nyata.
95
DAFTAR PUSTAKA Abid, Muhammad, al-Jabiri, Agama, Negara dan Penerapan Syariah, (Yogyakarta: Fajar Pustaka, 2001). Afadlal, et. al, Islam dan Radikalisme di Indonesia, (Jakarta: LIPI Press, 2005), cet.I. Alisuf, M. Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, cet.4, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya. 2006). Amin, M. Rais, Cakrawala Islam, (Bandung: Mizan, 1987), Cet. 1. Arikunto, Suharismi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, ed. Rev. V, cet. 12, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002). Aziz, Abdul, et. al, GERAKAN ISLAM KONTEMPORER DI INDONESIA, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1994), cet.III. Azra, Azumardi, PERGOLAKAN POLITIK ISLAM, Dari Fundamentalisme, Modernisme, Hingga Post-Modernisme, (Jakarta: PARAMADINA, 1996), cet.1. B, Elizabeth, Hurlock, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Erlangga, 1991). DEPAG RI, AL-QUR`AN DAN TERJEMAH, (Penerbit: Pustaka Maghfirah). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. III. Cet. 4, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. II. Cet. 7, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. III. Cet. 4, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007). Dydo, Todiruan, Islam Fundamentalis dan Kegusaran Masyarakat Barat, (Percaturan Politik dan Ideologi Internasional), Golden Terayon Press. Farihah, Ipah, Buku Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta : UIN Press, 2006), Cet I. Halid, Nuraida Alkaf, METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN, (Jakarta: Islamic Research Publishing, 2009), cet.I. Hari, Sutrisna, et all Seperempat Abad Yayasan Pendidikan Budi Luhur, ( Jakarta: Yayasan Pendidikan Budi Luhur, 2004). Husada, Erlangga, et. al, Kajian Islam Kontemporer,( UIN Jakarta Press: 2007), cet.I. Ihza, Yusril Mahendra, MODERNISME DAN FUNDAMENTALISME DALAM POLITIK ISLAM (Perbandingan Partai Masyumi (Indonesia) dan Partai Jama`at Islami (Pakistan)), (Jakarta: Paramadina, 1999), cet.I. Imdadun, M. Rahmat, Arus Baru Islam Radikal (Transmisi Revivalisme Islam Timur Tengah Ke Indonesia), (Jakarta: ERLANGGA). J, Lexy. Moleong, M.A, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), Cet XII. Jamhari dan Jajang Jahroni, Gerakan Salafi “radikal” di Indonesia, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2004). -----, Membendung Arus “radikalisme Keagamaan di Kalangan Pelajar (Hand Out Seminar Kebangsaan, “Deradikalisasi Agama di Kalangan Pelajar”), 95
96
oleh Indonesia Youth Forum (IYF) di Auditorium Kopertis Ciputat, 25 Oktober 2010. Khalimi, ORMAS-ORMAS ISLAM, Sejarah, Akar Teologi dan Politik, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), cet.1. Kustituanto, Bambang dan Rudy Badrudin, Statistika 1 (Deskriptif), (Jakarta: GUNADARMA, 1994). M, John. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, cet.28, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006). Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta : Bumi Aksara, 2007), Cet IX. Muin, Abd, et. al, Pendidikan Pesantren dan Potensi Radikalisme, (Jakarta: CV. Prasasti, 2007), cet.I. Mundar M, 40 TERJEMAH HADITS ARBAIN NAWAWY, Syaikh Yahya bin Syarifuddin an-Nawawi, (Jakarta: CV. Wangsamerta). Nata, Abuddin, PETA KEBERAGAMAN PEMIKIRAN ISLAM DI INDONESIA, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001) cet.2. Nurdin ,Ali dan Abd. Aziz Hasibuan, ISLAM DAN PROSPEK KEBERAGAMAAN DI INDONESIA, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006), cet.1. Qardhawi, Yusuf, Membedah Islam “Ekstrem”, (Bandung, Mizan, 2001), cet.IX. Rizieq, Muhammad bin Husein Syihab, FPI-AMAR MA`RUF NAHI MUNKAR, Menjawab Berbagai Tuduhan terhadap Gerakan Nasional Anti Maksiat di Indonesia, (Jakarta: CV.IBNU SIDAH, 2008), cet.2. Salim, Peter, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: English Modernress, 1991). Sitompul, Agussalim, USAHA-USAHA MENDIRIKAN NEGARA ISLAM DAN PELAKSANAAN SYARI`AT ISLAM DI INDONESIA, (Jakarta: CV. Misaka Galiza, 2008), cet.1. SUMBULAH, UMI, ISLAM “RADIKAL” DAN PLURALISME AGAMA, Studi Konstruksi Sosial Aktivis Hizb al-Tahrir Dan Majelis Mujahidin di Malang tentang Agama Kristen dan Yahudi, (Jakarta: BADAN LITBANG DAN DIKLAT KEMENAG RI, 2010), cet.1. Sunjata, Haartun dan Sutrisna, DWI WINDU YAYASAN PENDIDIKAN BUDI LUHUR (1APRIL 1979-1 APRIL 1995), (Jakarta: Yayasan Pendidikan Budi Luhur, 1995). Taher, Tarmizi; Eddy Kristiyanto, OFM; Franz Magnis Suseno, SJ: TH. Sumartana, RADIKALISME AGAMA, (Jakarta: Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) IAIN Jakarta, 1998). Tholkhah, Imam dan Choirul Fuad Yusuf, Gerakan Islam Kontemporer Era Reformasi, (Jakarta: Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan 2002). Tri, Iin, Rahayu, dan Tristiadi Ardi Ardani, Observasi & Wawancara, (Malang : Bayumedia Publisihing, 2004), Cet I. Wahid, Abdul, dkk. KEJAHATAN TERORISME, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2004). Zada, Khamani, Islam Radikal Pergulatan Ormas-ormas Islam Garis Keras di Indonesia, (Bandung, Teraju, 2002), Cet. 1.
97
Zaki, M. Mubarak, GENEALOGI ISLAM “RADIKAL” DI INDONESIA, Gerakan Pemikiran dan Prospek Demokrasi, (Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia, 2007). Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, “metodologi”, http://id.wikipedia.org/wiki/Survei, 3 Maret 2014. Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, “survey”, http://id.wikipedia.org/wiki/Survei, 3 Maret 2014. Yayasan Pakarti Luhur, “Budi Luhur Senior High School”, http://wikimapia.org/1346053/SMA-Budi-Luhur-Ciledug, 3 Maret 2014.
Lampiran 3: Pedoman Observasi.
PEDOMAN OBSERVASI
A. IDENTITAS SEKOLAH/MADRASAH NAMA SEKOLAH/MADRASAH : NAMA YAYASAN (BILA ADA) : ALAMAT SEKOLAH/MADRASAH : TELP./FAX : B. GAMBARAN SEKOLAH/MADRASAH VISI DAN MISI SEKOLAH/MADRASAH
TUJUAN PENDIDIKAN
No.
Kelas
:
:
C. MATA PELAJARAN DAN PENGAJAR Mata Pelajaran
TAHUN BERDIRI: TAHUN BERDIRI:
:
Nama Pendidikan Guru Terakhir Pengampu
Tahun Mulai Mengajar
Keterangan
D. SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN:
No.
Sarana Pendukung
Keterangan
E. ORGANISASI KESISWAAN
:
F. LAIN-LAIN
:
Tanggal,……………….
(Observer)
Lampiran 4: Lembar Pertanyaan/Pernyataan Angket (questioner). KUESIONER
Assalaamu`alaikum, wr, wb. Dalam rangka pelaksanaan tugas akhir (skripsi), saya Rocky Prabowo, semester XIII (tiga belas), Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saat ini sedang melakukan penelitian di SMA Budi Luhur Tangerang, tentang “Respons Siswa-Siswi SMA Budi Luhur Tangerang Terhadap Kemunculan Kelompok Islam “Radikal” di Indonesia”. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini memohon partisipasi rekan-rekan untuk kesediaannya mengisi kuesioner mengenai penelitian tersebut. Adapun pertanyaaan maupun pernyataan telah dilampirkan. Atas perhatian rekan-rekan, saya ucapkan terimakasih. Wassalaamu`alaikum, wr, wb.
Tangerang, 20 November 2013
Rocky Prabowo 107011001114
LEMBAR PERNYATAAN KESEDIAAN MENGISI KUESIONER Saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama
:
Program / Kelas
:
Menyatakan kesediaan saya untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian yang berjudul “Respons Siswa-Siswi SMA Budi Luhur Tangerang Terhadap Kemunculan Kelompok Islam “Radikal” di Indonesia”, sebagai responden dan bersedia memberikan pernyataan yang sebenar-benarnya. Demikian keterangan ini saya buat sebenar-benarnya dan dapat dipertanggungjawabkan.
Responden
(……….………………..)
LENGKAPILAH PERTANYAAN DI BAWAH INI !
Nama Lengkap
:
Tempat, tanggal lahir
:
Program/Kelas
:
Jenis Kelamin
:
Laki-laki
Latar Belakang Pendidikan: SMP
Pondok Pesantren
Mts
Lainnya………….
Apakah Anda sedang bergabung dalam organisasi? Ya
Perempuan
Tidak
Organisasi Intra Sekolah, yaitu ………………………………………………………………………….(sebutkan)
Organisasi Ekstra Sekolah, yaitu ………………………………………………………………………….(sebutkan)
Alasan Anda mengikuti organisasi tersebut? Menambah Pengalaman Menambah Teman Menambah Kesibukan Lainnya
…………………………………………………………………………………..(sebutkan)
Intensitas membaca literatur tentang agama. Selalu
Jarang
Sering
Tidak Pernah
Kadang-kadang
Berdiskusi dengan teman, mengenai agama. Selalu
Jarang
Sering
Tidak Pernah
Kadang-kadang
Mengikuti kegiatan pengajian di sekolah. Selalu
Jarang
Sering
Tidak Pernah
Kadang-kadang
Mengikuti kegiatan pengajian di luar sekolah. Selalu
Jarang
Sering
Tidak Pernah
Kadang-kadang
Mengikuti seminar yang bertemakan agama. Selalu
Jarang
Sering
Tidak Pernah
Kadang-kadang
KUESIONER RESPONS SISWA-SISWI SMA BUDI LUHUR TERHADAP KEMUNCULAN KELOMPOK ISLAM “RADIKAL” DI INDONESIA. Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada kolom yang sesuai dengan jawaban anda ! Keterangan : SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
KS
: Kurang Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
No.
Pernyataan
1. 2.
Satu-satunya agama yang benar adalah agama Islam. Islam menjunjung tinggi prinsip “rahmatan lil `aalamiin”. Satu-satunya jalan keselamatan hanya terdapat dalam agama Islam. Menegakkan “amar ma`ruf nahi munkar” adalah kewajiban setiap muslim. Menegakkan “amar ma`ruf nahi munkar” harus dilakukan secara tegas. Menegakkan “Khilafah” menjadi sesuatu yang harus diupayakan oleh setiap muslim. Menegakkan syari`at Islam sesuai dengan apa yang diterapkan Rasulullah saw adalah suatu keharusan dalam kehidupan bernegara di Indonesia, sebagai Negara berpenduduk Islam terbesar. Penerapan peraturan Daerah (Perda) bernuansa syari`at Islam, tidak cukup untuk menuntun kaum muslimin Indonesia dalam melaksanakan ajaran AlQur`an secara sempurna. Penerapan syari`at Islam adalah solusi terbaik untuk menyelesaikan berbagai permasalahan, seperti korupsi, seks bebas dan berbagai “penyakit masyarakat” lain. Pemerintah Indonesia tidak boleh memberikan kesempatan terhadap berkembangnya segala macam bentuk kemunkaran, seperti memberikan izin usaha diskotik, maupun izin lokalisasi prostitusi, dsb. Menyatakan “perang” terhadap segala bentuk
3. 4. 5. 6. 7.
8.
9.
10.
11.
SS
S
KS
TS
ST S
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
kemunkaran merupakan salah satu bentuk “jihad fii sabilillah”, yang menjadi kewajiban bagi setiap muslim. Kemunculan kelompok-kelompok Islam seperti Laskar Jihad, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Front Pembela Islam (FPI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), memberikan dampak positif dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang sesuai dengan tuntunan alQur`an dan Hadits. Aksi penghancuran patung-patung wayang disekitar jalan umum oleh sebagian ormas Islam di Indonesia, merupakan salah satu upaya yang harus didukung, untuk menghindarkan umat Islam dari perbuatan syirik. Penolakan terhadap pelaksanaan acara “Miss World” di Bali merupakan salah satu upaya memerangi kemaksiatan yang menjadi kewajiban umat Islam. Aksi demonstrasi menuntut pemerintah menerapkan syari`at Islam dalam kehidupan bernegara di Indonesia merupakan salah satu cara yang harus senantiasa diupayakan oleh segenap kaum muslimin di Indonesia, demi terwujudnya “Khilafah”. Aksi sweeping yang rutin dilakukan oleh sebagian ormas Islam di setiap bulan Ramadhan dengan tujuan meminimalisir maupun menghentikan kegiatan “hiburan malam” di Jakarta sangat perlu dilakukan sebagai bentuk menghargai datangnya bulan Ramadhan. Yang lebih penting bukanlah keberhasilan dalam menerapkan syari`at Islam di Indonesia, melainkan keberhasilan penanaman semangat ketaqwaan dalam diri setiap muslim, sehingga tiap-tiap pribadi dapat membentengi diri dari hal-hal yang bertentangan ajaran Rasulullah saw. Pancasila sudah cukup ideal sebagai Ideologi Negara Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, karena dalam tiap-tiap butirnya terkandung prinsip-prinsip pokok ajaran Islam. Segala bentuk usaha menegakkan syari`at Islam di Indonesia tidak boleh melanggar hukum dan aturanaturan yang berlaku. Aksi kekerasan dalam upaya menegakkan syari`at Islam adalah sebuah jalan yang wajib dihindari, karena tidak sesuai dengan prinsip “rahmatan lil `aalamiin”.
Catatan : * rahmatan lil `aalamiin : rahmat (kasih sayang) bagi seluruh alam *amar ma`ruf nahi munkar : menegakkan kebenaran, menumpas kejahatan *Khilafah : pemerintahan yang berdasarkan Islam
Berikan pendapat Anda mengenai pertanyaan/pernyataan di bawah ini ! 1. Kemunculan kelompok-kelompok Islam seperti Laskar Jihad, FPI (Front Pembela Islam), MMI (Majelis Mujahidin Indonesia), Hizbut Tahrir, dsb, dalam perkembangan dakwah Islam di Indonesia. Jawab: (setuju / tidak setuju, berikan pendapat Anda).
2. Pelaksanaan acara Miss World di Indonesia yang merupakan negara berpenduduk Islam terbesar di dunia. Jawab: (setuju / tidak setuju, berikan pendapat Anda).
3. UUD 1945, dan Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia sudah menjadi pilihan yang tepat dan mampu menjawab permasalahan umat muslim di Indonesia. Jawab: (setuju / tidak setuju, berikan pendapat Anda).
4. Menjadikan al-Qur`an dan Hadis sebagai dasar Negara Republik Indonesia adalah sebuah pilihan terbaik, sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim. Jawab: (setuju / tidak setuju, berikan pendapat Anda). 5. Memberikan ucapkan “Selamat Natal” kepada umat Kristiani yang sedang merayakannya. Jawab: (setuju / tidak setuju, berikan pendapat Anda).
6. Boleh mengikuti perayaan hari besar umat beragama lain, karena pada dasarnya semua agama adalah benar. Jawab: (setuju / tidak setuju, berikan pendapat Anda).
Lampiran 5: Tabel Distribusi Data Angket (questioner). PERTANYAAN / PERNYATAAN No.
RESPONDEN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
2
3
4
5
6
1
1
SS
SS
SS
SS
S
SS
SS
S
SS
SS
S
KS
TS
S
S
SS
SS
KS
S
SS
S
TS
S
S
TS
TS
2
2
SS
SS
SS
S
S
SS
SS
KS
S
SS
STS
SS
KS
S
S
S
SS
S
S
SS
S
S
TS
S
S
TS
3
3
SS
SS
S
S
SS
S
SS
S
SS
KS
SS
KS
TS
KS
KS
SS
SS
S
SS
SS
S
S
TS
S
TS
TS
4
4
S
S
S
SS
SS
KS
S
KS
KS
S
KS
SS
KS
KS
TS
SS
SS
KS
SS
SS
S
TS
S
S
TS
TS
5
5
SS
SS
SS
SS
S
SS
SS
S
SS
SS
SS
SS
KS
S
SS
SS
S
KS
KS
SS
S
TS
TS
S
S
TS
6
6
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
KS
KS
TS
TS
KS
KS
S
SS
S
SS
SS
TS
TS
S
TS
TS
S
7
7
SS
SS
SS
SS
SS
KS
KS
S
KS
S
S
TS
STS
TS
KS
KS
S
S
S
S
S
S
S
S
S
TS
8
8
SS
SS
SS
SS
S
S
KS
KS
S
SS
SS
STS
STS
STS
TS
KS
S
S
S
SS
TS
S
S
TS
TS
TS
9
9
SS
SS
S
S
S
S
KS
S
KS
S
KS
KS
TS
TS
KS
SS
SS
KS
S
S
S
TS
S
TS
TS
TS
10
10
SS
S
SS
S
S
S
SS
S
S
S
TS
KS
KS
KS
KS
KS
SS
SS
S
SS
S
S
S
TS
S
TS
11
11
SS
SS
SS
S
S
S
SS
S
SS
SS
S
KS
KS
KS
S
S
SS
S
SS
S
S
TS
S
S
TS
TS
12
12
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
KS
TS
TS
S
SS
KS
S
SS
KS
S
S
S
TS
TS
TS
13
13
SS
SS
S
SS
SS
S
SS
KS
S
STS
STS
KS
KS
S
SS
S
S
S
S
SS
S
S
S
TS
TS
TS
14
14
SS
S
SS
SS
SS
KS
S
SS
S
SS
TS
TS
STS
TS
KS
S
SS
SS
SS
SS
S
TS
S
S
S
TS
15
15
SS
S
S
KS
KS
S
S
KS
KS
S
KS
KS
S
KS
KS
S
S
KS
S
S
TS
TS
S
S
S
TS
16
16
SS
SS
SS
S
S
S
S
S
S
STS
S
STS
STS
STS
STS
STS
S
S
S
STS
S
S
S
TS
S
TS
17
17
SS
SS
SS
S
S
KS
KS
S
SS
S
S
KS
KS
STS
TS
SS
S
KS
SS
S
S
S
S
S
S
TS
18
18
SS
SS
SS
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
TS
19
19
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
KS
TS
TS
KS
TS
KS
KS
SS
SS
S
SS
S
S
S
TS
S
S
21
21
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
S
S
SS
SS
S
STS
KS
S
KS
SS
SS
SS
SS
S
S
S
TS
S
S
22
22
SS
SS
SS
SS
SS
S
S
S
S
S
S
KS
TS
KS
KS
S
S
S
KS
S
TS
S
S
S
TS
TS
23
23
SS
S
SS
KS
S
S
SS
S
SS
KS
S
STS
TS
TS
KS
S
S
KS
S
SS
S
S
TS
S
TS
S
24
24
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
S
SS
S
SS
S
SS
SS
SS
SS
SS
SS
TS
S
TS
TS
TS
TS
25
25
SS
SS
S
SS
S
KS
S
KS
S
SS
KS
TS
STS
KS
KS
SS
S
S
S
SS
TS
S
TS
S
TS
TS
26
26
SS
SS
SS
S
SS
S
KS
KS
S
S
S
S
TS
KS
S
SS
S
S
S
S
TS
S
TS
TS
S
TS
27
27
SS
S
SS
SS
KS
S
S
S
KS
KS
KS
STS
KS
KS
KS
S
S
S
S
SS
TS
S
S
TS
S
TS
28
28
SS
SS
SS
S
S
S
S
SS
S
S
KS
KS
KS
KS
KS
S
SS
S
SS
SS
TS
S
TS
TS
TS
TS
29
29
SS
SS
SS
SS
S
S
SS
S
SS
SS
S
S
KS
KS
S
S
S
S
S
SS
S
TS
S
TS
TS
TS
30
30
S
SS
S
S
S
KS
S
SS
SS
SS
KS
TS
KS
KS
S
SS
SS
S
S
S
S
S
S
S
S
TS
31
31
SS
S
SS
SS
SS
KS
S
S
S
SS
S
KS
KS
KS
KS
SS
SS
S
S
SS
TS
S
TS
TS
S
TS
32
32
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
S
S
KS
KS
KS
TS
TS
S
S
S
S
SS
S
TS
S
TS
S
S
TS
33
33
S
S
S
SS
SS
KS
SS
KS
S
SS
S
S
KS
KS
S
SS
SS
SS
SS
SS
TS
S
TS
TS
S
TS
34
34
SS
SS
SS
S
SS
KS
KS
KS
KS
S
KS
STS
STS
TS
TS
KS
SS
SS
SS
SS
S
TS
TS
TS
S
TS
35
35
SS
SS
SS
SS
S
SS
SS
S
SS
SS
SS
S
KS
S
SS
SS
S
KS
KS
SS
TS
S
S
TS
S
TS
36
36
SS
SS
SS
SS
SS
S
S
KS
S
S
S
S
KS
KS
S
SS
S
S
S
SS
TS
TS
S
S
TS
TS
37
37
SS
SS
SS
SS
S
S
SS
S
SS
S
S
KS
KS
S
KS
SS
S
S
S
SS
S
S
TS
TS
S
TS
38
38
SS
SS
SS
S
S
SS
SS
SS
SS
SS
SS
S
SS
S
SS
SS
SS
S
SS
SS
TS
S
TS
S
S
TS
39
39
SS
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
KS
S
S
TS
S
TS
TS
S
TS
40
40
SS
SS
SS
SS
S
KS
KS
S
KS
S
SS
STS
STS
TS
KS
KS
S
S
S
S
S
S
TS
S
S
TS
41
41
SS
SS
SS
SS
SS
S
KS
S
KS
SS
S
TS
KS
KS
TS
S
SS
SS
SS
SS
S
S
S
TS
TS
TS
42
42
SS
SS
S
SS
S
KS
S
S
SS
SS
SS
KS
KS
S
KS
SS
SS
S
S
SS
TS
S
S
TS
S
TS
43
43
SS
S
SS
SS
SS
KS
SS
KS
S
S
S
S
KS
KS
S
SS
S
SS
SS
S
S
TS
S
TS
TS
TS
44
44
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
KS
S
KS
TS
TS
KS
S
SS
SS
S
S
S
S
TS
S
45
45
S
S
SS
S
S
S
SS
KS
S
SS
STS
KS
KS
KS
S
KS
S
KS
KS
S
TS
TS
TS
TS
TS
TS
46
46
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
KS
KS
STS
TS
TS
KS
SS
TS
SS
S
S
S
TS
TS
TS
47
47
SS
SS
SS
S
S
SS
S
S
SS
S
S
STS
TS
TS
KS
S
S
S
S
SS
TS
TS
S
S
S
S
48
48
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
TS
S
TS
TS
S
S
49
49
SS
SS
SS
SS
SS
KS
S
KS
S
KS
SS
KS
STS
TS
STS
S
S
SS
SS
SS
TS
S
S
TS
TS
TS
50
50
SS
SS
SS
S
S
S
S
S
S
SS
KS
KS
KS
S
S
KS
S
S
S
SS
TS
S
S
TS
TS
TS
51
51
S
S
SS
SS
S
S
S
S
S
KS
S
KS
KS
KS
S
S
SS
S
S
SS
TS
S
S
S
TS
TS
52
52
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
S
SS
S
S
STS
KS
STS
STS
STS
KS
KS
TS
KS
TS
S
S
TS
S
TS
53
53
SS
S
KS
SS
S
S
SS
S
S
KS
KS
S
TS
TS
S
KS
S
S
KS
KS
TS
TS
TS
TS
S
TS
54
54
SS
SS
S
SS
S
S
S
S
S
SS
S
KS
KS
S
S
SS
SS
S
S
SS
TS
S
TS
S
S
TS
55
55
SS
S
SS
SS
S
S
SS
S
SS
SS
S
TS
KS
KS
KS
KS
SS
S
SS
SS
TS
S
TS
TS
S
TS
56
56
SS
SS
S
SS
SS
S
KS
KS
SS
SS
KS
STS
STS
KS
STS
KS
SS
S
SS
SS
S
S
TS
TS
TS
TS
57
57
SS
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
KS
S
S
S
S
S
S
S
TS
S
S
S
TS
S
58
58
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
TS
SS
SS
SS
TS
KS
TS
KS
KS
SS
SS
S
SS
TS
S
S
S
TS
TS
59
59
SS
S
S
S
S
SS
S
S
S
SS
KS
KS
KS
S
KS
SS
SS
KS
KS
SS
TS
S
S
S
TS
TS
60
60
KS
SS
S
S
S
TS
TS
S
SS
TS
KS
KS
TS
KS
KS
S
S
S
KS
S
TS
S
S
S
S
TS
61
61
SS
SS
S
KS
S
TS
KS
S
KS
KS
STS
STS
STS
STS
TS
S
S
S
SS
SS
TS
S
TS
S
TS
TS
62
62
SS
SS
SS
SS
S
SS
SS
S
SS
SS
KS
S
TS
S
S
SS
SS
KS
S
SS
TS
S
TS
S
TS
TS
63
63
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
TS
S
S
S
S
TS
64
64
SS
SS
SS
SS
S
S
S
S
S
KS
S
S
KS
S
S
S
S
S
S
SS
TS
S
S
S
TS
TS
66
66
STS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
S
KS
SS
KS
STS
STS
STS
SS
S
SS
S
S
SS
S
S
S
TS
S
TS
67
67
S
S
SS
SS
SS
SS
SS
KS
S
SS
S
KS
KS
S
KS
SS
S
S
SS
SS
TS
S
S
S
S
TS
68
68
SS
SS
S
S
S
KS
TS
TS
STS
TS
KS
STS
STS
TS
KS
KS
KS
S
KS
KS
TS
TS
TS
TS
TS
TS
69
69
SS
SS
S
S
S
S
SS
S
SS
KS
S
S
KS
TS
KS
S
S
S
S
S
TS
S
TS
S
S
TS
70
70
SS
S
S
S
S
S
S
KS
KS
TS
KS
STS
KS
KS
S
S
S
KS
S
S
TS
S
S
S
TS
TS
71
71
SS
SS
SS
SS
SS
SS
S
S
SS
S
SS
KS
KS
SS
S
S
SS
S
KS
SS
TS
TS
TS
S
TS
TS
72
72
SS
SS
S
SS
SS
SS
S
SS
S
SS
S
KS
KS
KS
KS
SS
SS
S
S
SS
TS
TS
TS
S
S
TS
73
73
S
S
S
S
S
S
S
SS
S
KS
KS
TS
TS
TS
TS
SS
S
S
SS
SS
TS
TS
TS
S
S
TS
74
74
SS
SS
SS
SS
KS
S
SS
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
TS
S
S
S
TS
TS
75
75
SS
S
S
S
S
SS
S
SS
S
SS
S
KS
KS
KS
S
SS
S
S
S
S
TS
TS
S
S
S
TS
76
76
SS
S
S
SS
SS
SS
SS
KS
S
S
TS
S
TS
KS
KS
SS
SS
S
S
SS
TS
S
S
S
TS
TS
77
77
SS
SS
SS
SS
SS
KS
SS
SS
SS
S
SS
STS
STS
STS
KS
SS
SS
KS
SS
SS
S
S
TS
TS
S
TS
78
78
SS
SS
SS
SS
S
S
S
S
SS
SS
S
KS
S
S
KS
S
SS
S
S
SS
TS
S
TS
S
S
TS
79
79
SS
SS
SS
SS
SS
S
SS
S
SS
SS
S
S
KS
KS
KS
SS
SS
SS
S
SS
TS
S
TS
S
S
TS
80
80
S
SS
S
SS
SS
SS
STS
TS
S
SS
SS
STS
STS
STS
TS
KS
SS
S
SS
SS
S
TS
TS
S
TS
TS
81
81
SS
SS
S
SS
S
S
S
S
S
SS
SS
KS
KS
KS
S
S
S
S
S
SS
TS
S
S
S
S
TS
65
65
SS
SS
SS
SS
S
S
SS
KS
SS
TS
S
KS
STS
KS
KS
SS
SS
S
SS
SS
TS
TS
S
S
S
TS
82
82
KS
S
TS
SS
SS
S
S
S
S
S
S
S
KS
KS
KS
S
S
S
S
S
S
TS
S
S
TS
TS
83
83
SS
SS
SS
SS
SS
KS
KS
KS
KS
KS
S
KS
KS
KS
KS
KS
KS
KS
S
S
TS
TS
TS
S
S
TS
84
84
SS
S
SS
SS
SS
S
SS
S
S
SS
S
KS
KS
KS
KS
SS
SS
S
SS
S
TS
TS
S
S
TS
TS
85
85
SS
SS
SS
SS
SS
S
S
SS
S
S
S
TS
KS
STS
KS
S
SS
S
S
SS
TS
TS
S
S
TS
TS
86
86
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
S
SS
SS
S
KS
KS
S
S
SS
SS
S
S
SS
S
S
S
S
TS
S
87
87
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
S
SS
SS
S
KS
TS
S
KS
SS
S
S
S
SS
TS
TS
S
TS
TS
TS
88
88
SS
S
SS
S
S
SS
SS
S
S
S
KS
S
TS
S
KS
S
SS
S
S
SS
S
TS
S
TS
TS
TS
89
89
KS
S
KS
S
S
KS
KS
S
KS
S
S
S
KS
KS
KS
S
S
S
KS
S
TS
S
S
S
S
S
90
90
SS
S
SS
KS
S
S
SS
KS
S
KS
KS
TS
KS
KS
KS
S
S
S
S
S
TS
S
S
TS
S
TS
91
91
SS
SS
SS
SS
S
S
S
S
S
S
KS
S
KS
STS
KS
S
S
S
S
SS
S
S
S
TS
S
TS
92
92
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
S
S
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
S
TS
TS
S
TS
TS
93
93
SS
SS
SS
SS
SS
SS
S
S
SS
SS
S
S
KS
KS
S
SS
SS
S
S
S
S
S
TS
S
TS
TS
94
94
SS
S
S
SS
S
S
SS
S
S
SS
S
SS
S
SS
S
SS
S
SS
S
SS
TS
S
S
S
S
TS
95
95
SS
SS
SS
SS
SS
SS
S
S
S
SS
S
SS
SS
S
SS
SS
SS
S
S
S
TS
TS
S
S
S
TS
96
96
SS
S
S
SS
SS
SS
SS
S
S
KS
TS
KS
KS
S
KS
S
S
S
S
SS
TS
S
TS
S
S
TS
97
97
S
S
S
S
S
S
S
KS
KS
KS
KS
KS
STS
KS
S
S
S
KS
KS
TS
TS
S
TS
TS
S
TS
98
98
SS
S
S
S
S
KS
S
S
SS
S
S
STS
STS
STS
STS
STS
S
S
S
STS
S
S
TS
S
TS
TS
99
99
SS
SS
SS
S
S
S
S
S
KS
S
S
TS
KS
KS
S
SS
SS
S
S
SS
S
TS
S
TS
TS
TS
100
100
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
S
S
S
S
STS
S
SS
S
SS
SS
SS
KS
SS
TS
S
S
S
TS
S
Lampiran 6: Tabel Distribusi Data Angket (questioner), Hasil Skor.
No.
PERTANYAAN / PERNYATAAN
RESPONDEN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
13 14 15
16 17 18
19 20
1
2
3
4
5
6
1
1
5 5 5 5 4 5 5 4 5
5
4
3
2
4
4
5
5
3
4
5
S
TS
S
S
2
2
5 5 5 4 4 5 5 3 4
5
1
5
3
4
4
4
5
4
4
5
S
S
TS
S
3
3
5 5 4 4 5 4 5 4 5
3
5
3
2
3
3
5
5
4
5
5
S
S
TS
S
TS TS
4
4
4 4 4 5 5 3 4 3 3
4
3
5
3
3
2
5
5
3
5
5
S
TS
S
S
TS TS
5
5
5 5 5 5 4 5 5 4 5
5
5
5
3
4
5
5
4
3
3
5
S
TS TS
6
6
5 5 5 5 5 5 5 5 5
3
3
2
2
3
3
4
5
4
5
5
7
7
5 5 5 5 5 3 3 4 3
4
4
2
1
2
3
3
4
4
4
4
S
S
S
8
8
5 5 5 5 4 4 3 3 4
5
5
1
1
1
2
3
4
4
4
5
TS
S
S
TS TS TS
9
9
5 5 4 4 4 4 3 4 3
4
3
3
2
2
3
5
5
3
4
4
S
TS
S
TS TS TS
10
10
5 4 5 4 4 4 5 4 4
4
2
3
3
3
3
3
5
5
4
5
S
S
S
TS
11
11
5 5 5 4 4 4 5 4 5
5
4
3
3
3
4
4
5
4
5
4
S
TS
S
S
12
12
5 5 5 5 5 5 5 5 5
5
5
3
2
2
4
5
3
4
5
3
S
S
S
TS TS TS
13
13
5 5 4 5 5 4 5 3 4
1
1
3
3
4
5
4
4
4
4
5
S
S
S
TS TS TS
14
14
5 4 5 5 5 3 4 5 4
5
2
2
1
2
3
4
5
5
5
5
S
TS
S
S
S
TS
15
15
5 4 4 3 3 4 4 3 3
4
3
3
4
3
3
4
4
3
4
4
TS TS
S
S
S
TS
TS TS
S
S
TS TS S
S
TS TS S
S
S
TS
TS S TS
TS
TS TS
16
16
5 5 5 4 4 4 4 4 4
1
4
1
1
1
1
1
4
4
4
1
S
S
S
TS
S
TS
17
17
5 5 5 4 4 3 3 4 5
4
4
3
3
1
2
5
4
3
5
4
S
S
S
S
S
TS
18
18
5 5 5 4 4 4 4 4 4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
S
S
S
S
S
TS
19
19
5 5 5 5 5 5 5 5 5
3
2
2
3
2
3
3
5
5
4
5
S
S
S
TS
S
S
21
21
5 5 5 5 5 5 5 4 4
5
5
4
1
3
4
3
5
5
5
5
S
S
S
TS
S
S
22
22
5 5 5 5 5 4 4 4 4
4
4
3
2
3
3
4
4
4
3
4
TS
S
S
S
TS TS
23
23
5 4 5 3 4 4 5 4 5
3
4
1
2
2
3
4
4
3
4
5
S
S
TS
S
TS
24
24
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
TS
S
TS TS TS TS
25
25
5 5 4 5 4 3 4 3 4
5
3
2
1
3
3
5
4
4
4
5
TS
S
TS
26
26
5 5 5 4 5 4 3 3 4
4
4
4
2
3
4
5
4
4
4
4
TS
S
TS TS
27
27
5 4 5 5 3 4 4 4 3
3
3
1
3
3
3
4
4
4
4
5
TS
S
28
28
5 5 5 4 4 4 4 5 4
4
3
3
3
3
3
4
5
4
5
5
TS
S
29
29
5 5 5 5 4 4 5 4 5
5
4
4
3
3
4
4
4
4
4
5
S
TS
S
30
30
4 5 4 4 4 3 4 5 5
5
3
2
3
3
4
5
5
4
4
4
S
S
S
31
31
5 4 5 5 5 3 4 4 4
5
4
3
3
3
3
5
5
4
4
5
TS
S
32
32
5 5 5 5 5 5 5 4 4
3
3
3
2
2
4
4
4
4
5
4
TS
33
33
4 4 4 5 5 3 5 3 4
5
4
4
3
3
4
5
5
5
5
5
TS
34
34
5 5 5 4 5 3 3 3 3
4
3
1
1
2
2
3
5
5
5
5
S
35
35
5 5 5 5 4 5 5 4 5
5
5
4
3
4
5
5
4
3
3
5
TS
S
S
TS
S
TS TS S
TS
S
TS
TS TS TS TS TS TS TS S
TS
TS TS
S
TS
S
TS
S
TS
S
TS TS
S
TS
TS TS TS
S
TS
S
TS
S
S
S
S
TS
TS TS
S
S
TS TS
36
36
5 5 5 5 5 4 4 3 4
4
4
4
3
3
4
5
4
4
4
5
37
37
5 5 5 5 4 4 5 4 5
4
4
3
3
4
3
5
4
4
4
5
S
S
TS TS
S
TS
38
38
5 5 5 4 4 5 5 5 5
5
5
4
5
4
5
5
5
4
5
5
TS
S
TS
S
TS
39
39
5 4 4 4 4 4 4 4 4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
TS
S
TS TS
S
TS
40
40
5 5 5 5 4 3 3 4 3
4
5
1
1
2
3
3
4
4
4
4
S
S
TS
S
TS
41
41
5 5 5 5 5 4 3 4 3
5
4
2
3
3
2
4
5
5
5
5
S
S
S
TS TS TS
42
42
5 5 4 5 4 3 4 4 5
5
5
3
3
4
3
5
5
4
4
5
TS
S
S
TS
43
43
5 4 5 5 5 3 5 3 4
4
4
4
3
3
4
5
4
5
5
4
S
TS
S
TS TS TS
44
44
5 5 5 5 5 5 5 5 5
5
5
3
4
3
2
2
3
4
5
5
S
S
S
45
45
4 4 5 4 4 4 5 3 4
5
1
3
3
3
4
3
4
3
3
4
46
46
5 5 5 5 5 5 5 5 5
5
5
3
3
1
2
2
3
5
2
5
47
47
5 5 5 4 4 5 4 4 5
4
4
1
2
2
3
4
4
4
4
5
TS TS
48
48
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
TS
S
49
49
5 5 5 5 5 3 4 3 4
3
5
3
1
2
1
4
4
5
5
5
TS
S
S
TS TS TS
50
50
5 5 5 4 4 4 4 4 4
5
3
3
3
4
4
3
4
4
4
5
TS
S
S
TS TS TS
51
51
4 4 5 5 4 4 4 4 4
3
4
3
3
3
4
4
5
4
4
5
TS
S
S
S
52
52
5 5 5 5 5 5 5 4 5
4
4
1
3
1
1
1
3
3
2
3
TS
S
S
TS
S
TS
53
53
5 4 3 5 4 4 5 4 4
3
3
4
2
2
4
3
4
4
3
3
TS TS TS TS
S
TS
54
54
5 5 4 5 4 4 4 4 4
5
4
3
3
4
4
5
5
4
4
5
TS
S
TS
S
S
S
S
TS
TS
S
TS TS TS TS TS TS S
S
S
S S
TS TS TS S
TS TS
TS
S
S
S
S
S
TS TS
55
55
5 4 5 5 4 4 5 4 5
5
4
2
3
3
3
3
5
4
5
5
TS
S
TS TS
56
56
5 5 4 5 5 4 3 3 5
5
3
1
1
3
1
3
5
4
5
5
S
S
TS TS TS TS
57
57
5 4 4 4 4 4 4 4 4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
TS
S
S
S
TS
58
58
5 5 5 5 5 5 5 2 5
5
5
2
3
2
3
3
5
5
4
5
TS
S
S
S
TS TS
59
59
5 4 4 4 4 5 4 4 4
5
3
3
3
4
3
5
5
3
3
5
TS
S
S
S
TS TS
60
60
3 5 4 4 4 2 2 4 5
2
3
3
2
3
3
4
4
4
3
4
TS
S
S
S
61
61
5 5 4 3 4 2 3 4 3
3
1
1
1
1
2
4
4
4
5
5
TS
S
TS
S
TS TS
62
62
5 5 5 5 4 5 5 4 5
5
3
4
2
4
4
5
5
3
4
5
TS
S
TS
S
TS TS
63
63
5 5 5 5 5 5 5 5 5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
TS
S
S
S
64
64
5 5 5 5 4 4 4 4 4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
5
TS
S
S
S
66
66
1 5 5 5 5 5 5 4 3
5
3
1
1
1
5
4
5
4
4
5
S
S
S
TS
S
TS
67
67
4 4 5 5 5 5 5 3 4
5
4
3
3
4
3
5
4
4
5
5
TS
S
S
S
S
TS
68
68
5 5 4 4 4 3 2 2 1
2
3
1
1
2
3
3
3
4
3
3
TS TS TS TS TS TS
69
69
5 5 4 4 4 4 5 4 5
3
4
4
3
2
3
4
4
4
4
4
TS
S
TS
S
70
70
5 4 4 4 4 4 4 3 3
2
3
1
3
3
4
4
4
3
4
4
TS
S
S
S
TS TS
71
71
5 5 5 5 5 5 4 4 5
4
5
3
3
5
4
4
5
4
3
5
TS TS TS
S
TS TS
72
72
5 5 4 5 5 5 4 5 4
5
4
3
3
3
3
5
5
4
4
5
TS TS TS
S
S
TS
73
73
4 4 4 4 4 4 4 5 4
3
3
2
2
2
2
5
4
4
5
5
TS TS TS
S
S
TS
74
74
5 5 5 5 3 4 5 4 4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
TS
S
S
S
S
S
S
TS
S
TS
TS
TS TS
S
TS
TS TS
75
75
5 4 4 4 4 5 4 5 4
5
4
3
3
3
4
5
4
4
4
4
TS TS
S
S
76
76
5 4 4 5 5 5 5 3 4
4
2
4
2
3
3
5
5
4
4
5
TS
S
S
S
77
77
5 5 5 5 5 3 5 5 5
4
5
1
1
1
3
5
5
3
5
5
S
S
TS TS
S
TS
78
78
5 5 5 5 4 4 4 4 5
5
4
3
4
4
3
4
5
4
4
5
TS
S
TS
S
S
TS
79
79
5 5 5 5 5 4 5 4 5
5
4
4
3
3
3
5
5
5
4
5
TS
S
TS
S
S
TS
80
80
4 5 4 5 5 5 1 2 4
5
5
1
1
1
2
3
5
4
5
5
S
TS TS
S
81
81
5 5 4 5 4 4 4 4 4
5
5
3
3
3
4
4
4
4
4
5
TS
65
65
5 5 5 5 4 4 5 3 5
2
4
3
1
3
3
5
5
4
5
5
TS TS
82
82
3 4 2 5 5 4 4 4 4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
83
83
5 5 5 5 5 3 3 3 3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
TS TS TS
S
84
84
5 4 5 5 5 4 5 4 4
5
4
3
3
3
3
5
5
4
5
4
TS TS
S
S
TS TS
85
85
5 5 5 5 5 4 4 5 4
4
4
2
3
1
3
4
5
4
4
5
TS TS
S
S
TS TS
86
86
5 5 5 5 5 5 5 4 5
5
4
3
3
4
4
5
5
4
4
5
S
S
TS
87
87
5 5 5 5 5 5 5 4 5
5
4
3
2
4
3
5
4
4
4
5
88
88
5 4 5 4 4 5 5 4 4
4
3
4
2
4
3
4
5
4
4
5
S
89
89
3 4 3 4 4 3 3 4 3
4
4
4
3
3
3
4
4
4
3
4
90
90
5 4 5 3 4 4 5 3 4
3
3
2
3
3
3
4
4
4
4
91
91
5 5 5 5 4 4 4 4 4
4
3
4
3
1
3
4
4
4
92
92
5 5 5 5 5 5 5 5 5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
S
S
S
TS
S
TS TS
S
TS
TS TS
TS TS
S
S
S
TS
S
S
S
TS
S
S
TS TS S
TS
S
S
TS TS TS
TS
S
TS TS TS
TS
S
S
S
S
S
4
TS
S
S
TS
S
TS
4
5
S
S
S
TS
S
TS
5
5
S
TS TS
S
TS TS
93
93
5 5 5 5 5 5 4 4 5
5
4
4
3
3
4
5
5
4
4
4
S
S
TS
S
20
20
4 5 4 5 5 4 3 3 5
4
4
3
2
1
2
5
5
4
5
5
TS
S
TS
S
S
TS
94
94
5 4 4 5 4 4 5 4 4
5
4
5
4
5
4
5
4
5
4
5
TS
S
S
S
S
TS
95
95
5 5 5 5 5 5 4 4 4
5
4
5
5
4
5
5
5
4
4
4
TS TS
S
S
S
TS
96
96
5 4 4 5 5 5 5 4 4
3
2
3
3
4
3
4
4
4
4
5
TS
S
TS
S
S
TS
97
97
4 4 4 4 4 4 4 3 3
3
3
3
1
3
4
4
4
3
3
2
TS
S
TS TS
S
TS
98
98
5 4 4 4 4 3 4 4 5
4
4
1
1
1
1
1
4
4
4
1
S
S
TS
99
99
5 5 5 4 4 4 4 4 3
4
4
2
3
3
4
5
5
4
4
5
S
TS
S
100
100
5 5 5 5 5 5 5 4 4
4
4
1
4
5
4
5
5
5
3
5
TS
S
S
S
TS TS
TS TS
TS TS TS S
TS
S
Lampiran 7: Tabel Distribusi Data Angket (questioner), Akumulasi Data. Keterangan SS S KS TS STS Jumlah
P1 85% 11% 3% 0% 1% 100%
P2 69% 31% 0% 0% 0% 100%
P3 66% 31% 2% 1% 0% 100%
P4 65% 31% 4% 0% 0% 100%
P5 46% 51% 3% 0% 0% 100%
Keterangan SS S KS TS STS Jumlah
P6 34% 46% 18% 2% 0% 100%
P7 46% 38% 13% 2% 1% 100%
P8 17% 58% 22% 3% 0% 100%
P9 38% 47% 14% 0% 1% 100%
P10 43% 34% 17% 4% 2% 100%
Keterangan SS S KS TS STS Jumlah
P11 20% 47% 25% 4% 4% 100%
P12 6% 26% 38% 13% 17% 100%
P13 4% 10% 50% 18% 18% 100%
P14 5% 26% 40% 16% 13% 100%
P15 9% 34% 41% 11% 5% 100%
Keterangan SS S KS TS STS Jumlah
P16 41% 38% 16% 2% 3% 100%
P17 47% 47% 6% 0% 0% 100%
P18 16% 66% 18% 0% 0% 100%
P19 30% 56% 12% 2% 0% 100%
P20 65% 28% 4% 1% 2% 100%
No.
Jawaban
1
Setuju Tidak Setuju
2 Jumlah
1 39%
Pertanyaan/Pernyataan 2 3 4 5 69% 60% 59% 52%
6 11%
61%
31%
40%
41%
48%
89%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Lampiran 8: Tabel Distribusi Data Public Opinion Survey.
No.
Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Jawaban Pertanyaan/Pernyataan 1 2 3 4 5 6 S/TS S/TS S/TS S/TS S/TS S/TS S S S S S TS S TS S S S S S S TS S S S S S TS S TS TS TS TS TS S S TS TS TS S TS TS S TS TS S
TS S S TS TS TS S S TS S TS S S TS TS S S S S S S S S S S S S TS S S S S TS S TS S S S S
S TS TS S TS S S S S S S S S S S S S S S S S TS TS TS TS S TS S S TS TS TS TS S S TS TS TS TS
S S S S S TS S TS TS TS S TS TS S S TS S S TS TS S S TS S TS TS TS TS S TS S TS TS TS S TS S TS S
TS S TS TS S TS S TS TS S TS TS TS S S S S S S S TS TS TS TS S S TS TS S S S S S S TS S S S S
TS TS TS TS TS S TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS S S TS S TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84
S TS S S TS S TS TS TS TS TS TS TS TS TS S TS TS TS TS TS TS TS TS S TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS S TS TS S TS TS S TS TS TS
S S TS S TS S TS S S S S S TS S S S S S S S S S S S S S TS S S TS TS TS S TS S S S S TS S TS TS TS TS TS
S S S S TS S S TS S S S S TS TS TS TS S S S S TS TS S S S S TS TS S TS TS TS S S S TS TS TS TS S S S TS S S
TS TS TS S TS TS S TS TS TS S TS TS S TS TS S S S S S S S S TS S TS S S S S S S S S TS S S S S S S S S S
TS S TS TS TS TS S S TS TS TS S S S S TS TS TS TS S TS TS S TS S S TS S TS TS S S TS S TS S S S TS S S TS S TS TS
TS TS TS S TS TS S S TS TS TS TS TS TS TS TS S TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS
85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 Jumlah TOTAL
No.
Jawaban
1
Setuju
2
Tidak Setuju TOTAL
S TS S TS TS S S S TS TS TS TS TS S S TS S = 39 TS = 61 100
S TS TS S S S TS S S S TS S S S TS S S = 69 TS = 31 100
S S S S S S TS TS TS S S TS TS TS S S S = 60 TS = 40 100
S TS TS S TS TS S S S S S S TS S TS S S = 59 TS = 41 100
TS TS TS S S S TS TS S S S S S TS TS TS S = 52 TS = 48 100
S TS TS S TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS S S = 11 TS = 89 100
1
Pertanyaan/Pernyataan 2 3 4 5
6
39
69
60
59
52
11
61
31
40
41
48
89
100
100
100
100
100
100
LEMBAR UJI REFERENSI
Nama NIM Fakultas Jurusan Judul
:
Rocky prabowo
:107011001114 :
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
: Pendidikan Agama Islam : Respon
siswa-siswi sMA Budi Luhur Tangerang Terhadap Kemuncuran Kerompok rsram .oRadikarrr di rndonesia.
Judul Buku
No
No
Halaman
Paraf
Footnote
Skripsi
pembimbing
BAB
Jamhari
dan
I
Jajang
I
Jahroni, Geraken Satafi
"radikal" di 1
lndonesia,
(Jakarta:
PT Raja
Grafindo Persada, 2004),
h 86.
M. Zaki Mubarak, GENF./ILOGI $LAM .RADIKAL'' 2
DI INDONESIA,
Gerakqn Pemikiran
dan Prospek Demokra.si, (Jakarta:
Pustaka LP3ES Indonesia, 2007), h.l. Abdul Wahid, dkk. KEJAHATAN J
7'ERORISME, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2004), h.2-3.
DEPAG 4
N,
AL.O(/R'AN
DAN I'ERJEMAII, (penerbit: Pustaka Maghfirah), Surat
4
5
5
5
ke.48, Juz ke.26, h.515.
5
Abdul Aziz, et. ol, GI;:I]AKAN NI.AM
KON'I'EMPOREII DI
INDONESIA, lgstaka
(Jakarta: Firdaus, 1994).
I
Afadlal, et. Radikali.yme (Jakarta:
cet.I,
h.1
al, Islam dfil di hdonesia,
LIPI Press, 2AO5\, ll-112.
M. Zaki Mubaralq Membendung Ants
"rqdikalisme Keagamaan di Kaiangan Pelajar (Hand Out
Seminar
Kebangsaan,
"Deradikolisosi Agama di
Kalangan Pelajar"),
oleh Indonesia Youth Forum (IYF)
di
Auditorium
Kopertis
Ciputat. 25 Oktober 2010.
Wikipedia
bahasa
lndonesia, ensiklopedia
bebas,
"metodologi", wikipedia. org/wi ki/Survei,3 Maret 2014. http: //i d.
Nuraida Halid AIkaf, METCDOLOGI PENELINAN PENDIDIzuN,
(Jakarta:
Islamic Research Pubiishing, 2009). cet.I, h.24
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta : Bumi Aksara, 2007). Cet IX. h. 26. Ipah Farihah, Buku Panduqn
Penelitiqn UIN
Syar{
H idayatu llah Jqkarta, (Jakarta
. UIN Press, 2006), Cet I,
h.
35.
Suharismi Arikunto, Prosedur
Penelitiqt: Strqtu Pendekqtan Praktik, ed Rev. V, cet. 12, | (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), h.108.
Bambang Kustituanto dan Rudy Badrudin, Statistika I
()eskriptifl,
(Jakarta:
GIJNADARMA. 1994), h.20. I Iin Tri Rahayu, dan Tristiadi I nrai Ardani. Ohsen,a.si &
14 i
ancara, (Malang Bayumedia Publisihing, l+'rn
2004), Cet
:
I,h.
142.
14
Le>
J.
Moleong, M.A
Metode Penelitian Kualitat$
(Bandung:
PT
Remaja
Rosdakarya, 2000), Cet XIIh. l6l-162.
Wikipedia
bahasa
lndonesia, ensiklopedia
bebas,
"survey", wikipedia. org/wi ki/Survei,3 Maret 2014. htrp: //id.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , Kqmus Besqr Bahosalndonesia, ed. III. Cet-
4,
(Jakarta: Balai Pustaka, l99s), h. 1110.
John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamu.t [nggris-Indofiesia, (jakarta:
cet.28, Gramedia
Pustaka
Utama,2006), h.481
Departemen
Pendidikan
dan Kebudayaan
,
Kamus
Besar Bahasa Indonesia,
ed. II. Cet. 7, (Jakarta: 19 | Balai Pustakq 1995, h.
838,
lihat
juga
poerwadinat4 psikologi komunikasi, cet.3. Jakarta:
uI. 1999), h.43.
I
Peter Salim,
I
Kamus
Resar Bahasa Indonesia
Konlemporer,
English
i
(Jakarta:
I
Modernress,
1991), h. 1268.
i
,-.i
i
___l
M. Alisuf Sabi, Pengantar
21
Psikologi Umum don Perkembangan, cet.4, (Jakarta:
16
CV. Pedoman
llmu Jaya. 2006), h. 60.
Elizabeth
B.
Hurlock
Psikologi
l7
22 P erkemb
l
angan, (I akarta
Erlangga, 1991), h. 1 85.
Departemen
Pendidikan
dan Kebudayaan , Kamus
Besar Bahasa 23
Indone,sia, 18
IIL Cet. 4, (Jakarta: Balai Pusiak4 2A07),
ed.
h.919. 24
M. Amin Rais, C.akrcl,ala [slqnt, t$andung. Mizan.
7
18
1987). Cet. 1. h.4.
Tarmizi Taher;
Eddy
Kristiyanto, OFM; Franz
li
Magnis Suseno, SJ: TH. Surnartana,
18i\t\
RADIKAI,ISME 25
AGAIv'IA, (Jakarta: Pusat
Pengkajian
Islam dan
Masyarakat
(PPIM)
IAIN Jakarta, 1998).
1\
h.
xvi.
Y*"1 Ih-
M"h"rrtr4
MODEKNISME 26
DAN
FUNDAMENT'AI,ISME
DAIAIvt POI-IT'IK
lSLAltr,
(Perbandingan
Partc,
18
I I
I
I I
_____L_
I
-rl---__j_\ 20 1,, )i
Masyumi (ndonesia) don
Purtai Jama'at Islami (Pakistan)), (Jakarra: Pararnadin4 1999), cet.I, h.5.
AIi
Nurdin dan Abd. Aziz Hasibuan, ISlllM
DAN
PROSPEK
KEBERAGAMAAN DI
INDONESIA.
(Jakarta:
20
Lembaga Penelitian UIN
Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006), cet.1, h.38.
Abuddin Nata,
PETA
KEBERAGAfuUN
PEMKIRAN
ISI-AA,T
DI
INDONESIA.
(Jakarta:
PT. Raja
Grafindo
20
20
21
zl
Persada, 2001) cet.z, h.t6-17.
Azumardr
Azra,
PT,:RGOI-AKAN
POLIT.IK ISLAM, Dnri F-undamentalisrne,
Modernisme,
Hingga
Post-Modernisme, (Jakarta:
PARAMADINA, 1996). cet.
l,
h.1 00-1 1 0.
I I
Khamani Zada, lslam Rodikol I?ergtlatan
_
Ormas-ormas
____=l
I
Islam Garis Ke.ras
di
Indonesia,
(Bnndung, Teraju, 2002),
Cet. 1. h. 14.
UMI SUMBULAH,
ISL,AM
,,RADIKAL''
P LUMLI S\NE
DAN
AGAMA, Studi
Kon.struksi Sosiql Aktivis Hizb
dl-[ahrir Dan
Majelis
Mujahidin di lvlalang tentqng Agama Kristen don l'ahudi, (Jakarta: BADAN LITBANG
DAN DIKLAT KEMENAG RI,2010), cet.1, h.40.
M. Imdadun Rahmat, Aru.c Baru Islam Radikal
(Transmisi Revivalisme
22
Islam Timur Tengah Ke
Indonesid,
k U
(Jakarta:
ERLANGGA) h. xv.
Abid al-Jabiri, Agama, Neg;ara dan Penerapan Syariah, Muhammad
JJ
(Yogyakarta: Fajar
Pustaka"
200r). h. i39-140.
Yusuf
Qardhawi, Islam
Membedah
"Ekr,ffem",
23
(Bandung,
Mizan, 2001),
I
cet.fX,
I
l
h.29-49.
Jamhari, dan
Jajang
Jahroni, Gerakan salali 35
Rarlikal di
(PT. Raja
i
33
I
lrulonesia,
Grafindo
I
l
! i
. 2004)
Persada, Jakarta h.7-8.
Todiruan Dydo, Islam
-\
Fundamentali,c dan
\
Kegu.saran Mctsyarakat 36
Barat, (Percaturan Politik dan ldeologi Internasional),
34
26
\ I
Golden
Terayon Press, h.25.
Erlangga Husada, et. al,
Kajion 37
lslam
Kontemporer,( UfN Jakarta Press:
36
27
2007),
cet.I, h.6.
Agussalim
Sitornpul,
r
USAHA-USAHA
luIENDIruK 38
ISLAM
I,l
i\tEGARA
DAN
PELAKSANAAN SYARI" T
44
29
48
31
ISLAM D] INDONESIA, (Jakarta: CV. Misaka Galiz4 2008), cet.1, h.399.
Muharnmad Rizieq bin
Husein Syihab, I;PL AMAR MA'RUT7 NAHI MUNKAR, Menjawab 39
Berbagai Tuduhan terhadap (ierakan Nasional Anti Maksiat dt Indonesict, (Jakarta. CV.IBNU SIDAH.
)
2008), cet.z, h.
13.
Imam Tholkhah dan
Choirul Fuad Yusuf Gerakan Islant
Kontemporer
Khalimi, ORMAS-OruLAS 41
ISLAM, Sejarah, Aknr
I
Teologi dan
I
Politik,
(Jakarta: Gaung
Persada
I
SZ
Press, 2010), cet. 1, h.375.
Abd. Muin, et. Pendidikon 42
dan
P
al,
Pesantren
otensi Radikalisme,
(Jakarta:
CV
54
33
Prasasti,
2007), cet.I, h. 14.
BAB
III
Yayasan Pakarti Luhur, "Budi Luhur Senior Higlt School",
hitp://wikim apia.oryl
4
13
6053/SMA-Budi-LuhurCiledug, 3 Maret 2014.
Haartun Sunjata dan Sutrisna,
DWJ WINDT.
YAYASAN
PENDIDIKAN BUDI I.UHLIR
(tAPNL tgTe-t
APRrr.
/,995). (Jakarta: Pendidikan Budi
Luhur,
yayasan
r
ees), h.7e.
Sutrisna hari,
et
Seperempat
all
Abad
34
YAYASAN PENDIDIKAN PAKARTI LUHUH
SEKCILAH MEIUENGiAI.{ ATASi ISMAI
EITJDI LI.JHUFI TerakreditasiA
Jl. Raden Saleh No. 999 tGrang Tengah, Kota Tan$erang 15157 Telp : (021)7306247, Fax: (021) 7306246 Nomor Pokok SBkolah Nasionat (NPSN) : 20606542
SURAT KETERANGAN No. 421.3/3.1 98-SMABL/2014 ,',
Yang bertanda tangan dibawah ini
:
Nama
Jimmy Sapoetra, S.S., M.Pd.
Jabatan
Kepala Sekolah
Menerangkan bahwa
:
i.lama
ROCKY PRABOWO
NiK
3671 062805880003
Iempat & Tgl.Lahir
Jakafta, 28 Mei 19BB
Alamat
Jl. Winong Rt.001 Rw. 06 Sudimara Timur
Ciledug
-
Kota Tangerang
Jenis Kelamin
Laki
Agama
lslam
Pekerjaan
Mahasiswa Universitas lslarn Negeri
-
laki
Syarif Hidayatullah Jakarta NIM
10701 1001114
Adalah benar telah melaksanakan penelitian di SMA Budi Luhur Kota Tangerang Tahun Pelajaran 201312014 dengan judui "Respon Siswa
-
Siswi SMA Budi Luhur Tangerang
Terhadap Kemunculan Kelompok lslam 'Radikal'
di
lndonesia" pada tanggal
1
November 2013 s.d 1 Maret 2014.
Demikian surat keterangan irri dibuat dengan seberrarnya untuk dapat clipergunakan sebagaimana mestinya.
Tangerang, 14 April 2014
l-1teKA.q2!\ la Sekolah
5'-6;\ti JZ,,S"'l?-"4",
Lampiran 9: Biodata Penulis.
Sekilas Tentang Penulis Rocky Prabowo terlahir pada 28 Mei 1988. Ia lahir di daerah Kemanggisan, Jakarta Barat. Ia merupakan anak ke tiga dari empat bersaudara pasangan Yono Marciano (alm.) dan Ismiati. Rocky mengawali pendidikannya di TK Budi Mulia Ciledug pada tahun 1992 kemudian melanjutkan ke SD Budi Mulia Ciledug hingga tahun 2000. Setelah menyelesaikan sekolah dasar, lalu dengan dorongan kedua orangtuanya terutama sang Ibu, ia melanjutkan pendidikannya di salah satu sekolah Islam di Jakarta, tepatnya di MTs Darunnajah (sekarang Annajah) Petukangan - Jakarta Selatan hingga tahun 2003. Kemudian Ia melanjukan pendidikan menengah atasnya di SMA Negeri 3 Tangerang. Setelah lulus SMA pada tahun 2006, maka orangtuanya menginginkan agar Ia melanjutkan kuliah, namun pada saat itu Ia menolak dengan alasan ingin mencari pengalaman bekerja. Ia kemudian baru melanjutkan pendidikan tingginya setelah memperoleh pengalaman bekerja. Rocky memulai karirnya sebagai karyawan di salah satu restoran di Jakarta, tepatnya di PIZZA HUT Mall Ciputra, pada pertengahan tahun 2006 hingga awal tahun 2007. Setelah berhenti dari pekerjaannya, pada tahun yang sama Ia melanjutkan pendidikan tingginya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sampai dengan saat ini. Di tengah perjalanannya menyelesaikan kuliah, berbekal pengalaman kerja sebelumnya sebagai karyawan restoran, maka ketika memasuki perkuliahan semester dua, Ia pun kembali melamar pekerjaan sebagai karyawan sebuah restoran cepat saji di sekitar tempat tinggalnya, akhirnya keinginannya untuk bekerja pun tercapai dan Ia mulai bekerja di McDonald`s Mall Ramayana Ciledug. Ia menjalani kegiatan kuliah dan pekerjaannya secara beriringan. Ia sempat memutuskan untuk mengambil cuti dari kuliahnya untuk mengikuti program pelatihan kerja di Singapura selama 6 bulan, yang di adakan oleh Restoran tempatnya bekerja, semuanya Ia lakukan untuk menambah pengalamannya, sekaligus memperdalam kemampuan bahasa Inggris, dan memperbanyak relasinya. Pada tahun 2011 Ia kembali melanjutkan kuliahnya dan menyusun skripsi, Ia pun kembali melanjutkan pekerjaannya di tempat sebelumnya (McDonald`s Ciledug). Selain bekerja di restoran, Ia juga bekerja sebagai guru Agama Islam di SMA Budi Luhur Ciledug, Ia mengajar di sekolah pada pagi sampai siang hari dan bekerja di restoran pada sore sampai malam hari, Ia pun tercatat sebagai Pengajar di TPA Musholla Nurul Ikhwan Ciledug sejak tahun 2013. Rocky mendapatkan pendidikan non formalnya di Pondok Pesantren Salaf Daarul Mustofa al-Mukhtar, yang terletak di wilayah Jurang Mangu Barat, Pondok aren, dari tahun 2012 sampai dengan saat ini. Selain itu, Ia juga menuntut ilmu kepada para Ulama di beberapa Pondok Pesantren dan Majelis Ta`lim di sekitar tempat tinggalnya.
Di antara guru-gurunya adalah KH. Muhammad Abdul Gaos (Abah Aos), KH. Muhammad Abdullah Shonhaji, KH. Ma`sum Nasuha, KH. Muhammad Fakhruddin bin Sufyan Al-Bantani, al Habib Jindan bin Novel bin Sallim Jindan, al Habib Ahmad bin Novel bin Sallim Jindan, KH. Abdul Rosyid, al Habib Syafiq bin `Àli Ridho bin Syaikh Abu Bakkar bin Sallim, KH. Asim Sutardi, Ustadz Ahmad Dainuri bin Abdul Majid, Ustadz Ahmad Rifa`I, Ustadz Khalimi, Ustadz H. M Yusuf, Ustadz Ahmad Mauludi, dll. Pengalaman organisasinya Ia dapatkan bermula ketika Ia bertindak sebagai pengurus PRAMUKA di MTs. Darunnajah (sekarang Annajah), pengurus OSIS di SMA Negeri 3 Tangerang, pengurus Paskibra di SMA Negeri 3 Tangerang dan Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang. Pengurus DKM Masjid al Isro, Musholla Nurul Ihwan dan Musholla Nurul Ihsan, Sekretaris RT dan juga sebagai pengurus Rukun Remaja di sekitar tempat tinggalnya, dll. Untuk organisasi di kampus, Ia bergabung dengan Federasi Olah Raga Mahasiswa (FORSA) unit KARATE, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kini hari-harinya ia habiskan untuk bekerja, mengajar, dan menuntut ilmu agama kepada para guru di Pondok Pesantren serta beberapa Majelis Ta’lim yang ada di sekitar tempat tinggalnya.