RENSTRA RONDE KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny ”M” DENGAN HIPERTENSI GRADE II DI RUANG SUNGKAI RSUD SEKAYU MUSI BANYUASIN
Topik
: Askep Klien dengan hipertensi grade II
Sasaran
: Klien Ny. ”M”
Waktu
: 60 menit
Hari/tanggal
: Senin, 7 November 2011
1. Tujuan a. Tujuan umum Menangani masalah keperawatan yang timbul terhadap klien Ny.”M” yang belum teratasi. b. Tujuan Khusus -
Menentukan masalah yang belum teratasi
-
Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat.
2. Sasaran Klien Ny ”M” umur 50 tahun yang dirawat di Ruang Sungkai RSUD Sekayu, Musi Banyuasin.
3. Materi a. Teori asuhan keperawatan pada klien dengan hipertensi grade II b. Masalah-maslah yang muncul pada kasus hipertensi grade II c. Intervensi klien dengan hipertensi grade II
4. Metode Ronde Keperawatan (Nursing Round)
5. Media Materi disampaikan secara lisan
6. Proses Ronde Round table yang dilanjutkan dengan bed side teaching
7. Kriteria Evaluasi -
Bagaimana koordinasi dan persiapan ronde
-
Bagaimana peran perawat primer/perawat Associate pada saat ronde
-
Bagaimana peran perawat primer dan perawat associate dalam pelaksanaan pengorganisasian ronde.
8. Pengorganisasian Kelompok • Pemimpin Ronde
: Weni Apriani, S.Kep
• Penanggung jawab : Yanto Puriyono, S.Kep • Notulen & Fasilitator
: Willy Priambudi, S.Kep
PROPOSAL RONDE KEPERAWATAN
1. Pengertian Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, di samping pasien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat perimer dan atau konsulen, kepala ruangan, perawat assosciate, yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim. Karakteristik: -
Klien dilibatkan secara langsung
-
Klien merupakan fokus kegiatan
-
Perawat Assosciate, Perawat Primer dan konsulen melakukan diskusi bersama
-
Konsulen memfasilitasi kreatifitas
-
Konsulen membantu mengembangkan kemampuan perawat Assosciate, perawat Primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah
2. Tujuan a. Menumbuhkan cara berfikir secara kritis b. Menumbuhkan pemikiran tentang keperawatan yang berasal dari masalah klien c. Meningkatkan validitas data klien d. Menilai kemampuan justifikasi e. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja f. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana keperawatan
3. Peran 3.1 Perawat Primer dan Perawat Assosciate Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang dapat memaksimalkan kebersihan, antara lain: -
Menjelaskan keadaan dan data demografi klien
-
Menjelaskan masalah keperawatan utama
-
Menjelaskan intervensi yang belum dan akan dilakukan
-
Menjelaskan tindakan selanjutnya
-
Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil
3.2 Peran Perawat Primer lain dan atau Konsulen -
Memberikan Justifikasi
-
Memberikan Reinforcement
-
Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keparawatan serta tindakan yang rasional
-
Mengarahkan dan koreksi
-
Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajar.
3.3 Langkah-langkah Langkah-langkah yang diperlukan dalam ronde keperawatan adalah sebagai berikut:
PP
Tahap Praronde
Penetapan Pasien
Proposal
Persiapan pasien: - Infom consent - Hasi pengkajian/intervensi data
Penyajian masalah
-
Apa yang menjadi masalah Cross cek data yang ada Apa yang menyebabkan masalah yang tersebut Bagaimana pendekatan (proses, SAK, SOP)
Validitas data
Tahap ronde pada bed pasien
Diskusi karu, PP, perawat konselor
Analisa data
MASALAH TERATASI
Aplikasi hasil analisa dan diskusi
4. Pelaksanaan 4.1 Persiapan a. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde b. Pemberian infomed consent kepada klien dan keluarga
4.2 Pelaksanaan ronde 1. Penjelasan tenatang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan atau dilaksanakan dan memiliki prioritas yang perlu didiskusikan. 2. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut 3. Pemberi justifikasi oleh perawat primer atau perawat konselor / manajer tetang masalah klien serta rencana tindakan yang akan dilakukan. 4. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah ada yang akan ditetapkan
4.3 Pasca Ronde Mendikusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut seta menetapkan tindakan yang perlu dilakukan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny”M” DENGAN HIPERTENSI GRADE II DI RUANG SUNGKAI RSUD SEKAYU MUSI BANYUASIN
Oleh : Kelompok III Weni Apriani, S.Kep Willy Priambudi, S.Kep Yanto Puriyono, S.Kep
PROGRAM PROFESI NERS PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH PALEMBANG
NOVEMBER 2011
HIPERTENSI
A. Penngertian Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jang waktu lama ) (Brunner & Sudarth,2002). Hipertensi atau yang sering disebut dengan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana
pembuluh
darah
kehilangan
elastisitas.
Sehingga menyebabkan
peningkatan tekanan darah pada pembuluh darah pada pembuluh nadi atau arteri yang melebihi nilai ambang batas normal. Menurut WHO
seseorang yang
dikatakan menderita hipertensi apabila tekanan darahnya lebih dari 140/90 mmHg. Hipertensi adalah tekanan darag tinggi yang bersifat abnormal dan diukur paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Tekanan darah normal bervariasi sesuai usia, sehingga setiap diagnostik hipertensi harus bersifat spesifik usia, namun secara umum seorang dianggap hipertensi apabila tekanan darah lebih tinggi dari pada 140/90 mmHg (Mutaqin:2009).
Faktor Seunder Hipertensi Faktor Primer
Pathway
Penurunan aliran darah ke renal
Penurunan aliran darah koroner Pelepasan rennin angiotensu I dan II
Penurunan suplai O2 ke miokard
Peningkatan kerja jantung
Peningkatan afterload terlalu lama
Peningkatan kebutuhan O2 Iskemia miokard
Sekkresi aldosteron
Retensi natrium dan air
Metabolism anaerob
Khemoreseptor
Penimbunan asam laktat
Medulla oblongata dan pons
Penuunan PH
Peningkatan ventilasi
Menstimulasi neurotransmitter BPH
Dispnea
Ketidakefektifan pola napas aferent
Transudasi cairan
Medulla spinalis
Edema
Thalamus Kortek serebri
eferent
Gangguan pola tidur
Nyeri akut Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian a. System kardiovaskuler Tekanan darah meningkat, CPR lama, dapat ditemukan suara jantung dan hipotrofi ventrikel sin pada kasus lenjut, mudah lelah b. Sistem respirasi Dispnea, takipnea, ortopnea, dispnea nocturnal paroksimal, batuk dengan atau tanpa sputum, penggunaan otot bantu pernapasan, suara napas tambahan ronchi basah atau kering, dan sianosis c. Sistem Persyarafan Pusing,
gangguan
penglihatan,
epistaksis,
dan
perubahan
keterjagaan d. System pencernaan Diet tinggi natrium, lemak, kolesterol dan bisa terdapat mual dan muntah e. System eliminasi Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu dan penggunaan diuretic f. Aktivitas/istirahat Lemah, keletihan, nafas pendek, gaya hidup monoton, frekuensi jantung meningkat drastis saat atau sesudah aktivitas, gangguan pola tidur karena dispnea, ortopnea dan dispnea nocturnal paroksimal g. Nyeri/ketidaknyamanan Nyeri hilang dan timbul pada tungkai, sakit kepala berat dan nyeri abdomen Kelebihan volume cairan tubuh
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY’M’ DENGAN HIPERTENSI DI RUANGAN SUNGKAI RSUD SEKAYU MUSI BANYUASIN I. Tgl/ Jam MRS Ruang Dx..Medis Tgl/Jam Pengkajian
: 03-11-2011/17:27 : Sungkai : Hipertensi grade II : 3-11-2011/20:00
II. Identitas Klien Nama : Ny’M’ No. MR : 10.88.92 Agama : Islam Pendidikan : SD Pekerjaan : IRT Alamat Rumah : Prabu Menang III. Identitas Penanggung Jawab Nama : Tn’K’ Umur : 30 tahun Jenis Kelamin : laki-laki Pekerjaan : tani Hubungan : Anak
Umur : 50 tahun Jenis Kelamin: perempuan Suku Bangsa : Indonesia Status : Menikah BB : 64 kg
IV. Riwayat Kesehatan Umum Pola Persepsi Dan Manajemen Kesehatan Alasan MRS: Kurang lebih 3 jam sebelum masuk rumah sakit klien mengalami sesak dan sakit di kaki kirinya Riwayat Penyakit: Klien mengatakan sudah menderita darah tinggi sejak umur 30 tahun, dalam keluarga klien yang juga mempunyai penyakit darah tinggi adalah ibunya. V. PENGKAJIAN KEPERAWATAN 1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan Pengetahuan tentang penyakit/perawatan: Klien mengetahui tentang penyakitnya namun secara sederhana dan kurang mengetahui tentang perawatan dan pencegahannya 2. Pola nutrisi/metabolik Program diet RS : Diet tinggi natrium, lemak dan kolesterol Intake makanan :
Klien mengatakan menghabiskan setiap porsi makannya, dan tidak ada mual dan muntah serta gangguan pemenuhan nutrisi
Intake cairan
:
-
IVFD RL XX ttm
-
Minum 1500 cc /hari
MK: tak ada masalah keperawatan
3. Pola eliminasi a. Buang air besar: - Klien Mengatakan selama dirumah sakit klien sudah 1 x BAB - Peristaltik 5 x/m b. Buang air kecil - Klien mengatakan BAK 4-5 x/hari MK: tak ada masalah Keperawatan
4. Pola aktifitas dan latihan Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 Makan/minum Ya Mandi Ya Toileting Ya Berpakaian Ya Mobilitas di tempat tidur Ya Berpindah Ya Ambulasi/ROM Ya 0: Madiri1:alat bantu2:dibantu orang lain3:dibantu org lain & ala 4:tergantung total MK: Gangguan mobilitas fisik
5. 0ksigenasi -
Klien mengeluh sesak
-
RR : 32x/m
4
-
Sianosis pada bibir
-
Terlihat penggunaan oto bantu
-
Terpasang 02 5 liter binasal
MK: Ketidakefektivan pola napas 6. Pola tidur dan istirahat (lama tidur, gangguan tidur, perasaaan saat bangun tidur) -
Klien mengatakan susah tidur karena sesak
-
Klien terlihat tidak tidur
MK: Gangguan pola tidur
7. Pola perseptual (penglihatan, pendengaran,pengecapan, sensasi) -
Klien bisa melihat dengan visus 6/6
-
Klien bisa mendengar dengan baik
-
Klien bisa merasakan semua rasa
-
Klien mencium aroma dengan orientasi yang baik
8. Pola persepsi diri (pandangan klien tentang sakitnya, kecemasan, konsep diri) -
Klien mengatakan bisa menerima dan sudah terbiasa dengan penyakitnya
-
Klien terlihat tidak cemas
MK:Tak ada masalah 9. Pola seksualitas dan reproduksi (fertilitas, libido, menstruasi, kontrasepsi, dll) Klien mengatakan suaminya telah meninggal 1 tahun yang lalu, dan klien sudah tidak mensturasi lagi/menopouse MK: tak ada masalah 10. Pola peran-hubungan (komunikasi, hubungan dengan orang lain, kemampuan keuangan) - Klien kooperatif saat diajak berkomunikasi
- Klien yang lain yang dirawat disamping ny’M’ mengatakan, ny’M’ enak diajak ngobrol - Klien menggunakan jamniana MUBA semesta MK: Tak ada masalah
11.
Pola management coping-stress (perubahan besar pada hidup pd akhir-akhir ini) Klien mengatakan sabar dalam menghadapi penyakitnya MK: tak ada masalah
12. Sitem nilai dan keyakinan Sebelum sakit klien rajin beribadah dan tidak ada keyakinan tertentu yang berkaitan dengan penyakit klien
VI. PEMERIKSAAN FISIK (Cephalocaudal) Keadaan umum
: lemah
Sens : CM
TD
: 170/110 mmHg
RR
: 32 x/m
N BB
: 100 x/m : 64 kg
S TB
: 36,8 ºC : 152 kg
1. Kepala B: bentuk kepala klien oval T: tidak ada tumor L: tidak ada luka S: tidak ada nyeri 2. Leher B: bentuk leher simetris T: tidak ada tumor L: tidak ada luka S: tidak ada nyeri Tidak ada distensi vena jugularis
3. Thorak a.Paru-Paru inspeksi : - Tidak ada retraksi dinding dada - Tidak ada pernapasan paradoksal - Terlihat penggunaan otot bantu pernapasan abdomen - RR: 32 x/m Perkusi: - Sonor di 9 regio
Palpasi - Tidak ada krepitasi - Vocal premitus seimbang Auskultas: Vesikuler
b.Jantung Insfeksi : - Iktus cordis tak terlihat Perkusi - Batas atas dextra ICS II para sternum dextra - Batas Bawah dextra ICS IV para sternum dextra - Batas atas sinistra ICS II mid klavikula sinistra - Batas bawah sinistra ICS V mid klavikula sinistra Palpasi - Daya angkat iktus cordis sedang - Tidak ada thrill
Auskultasi - Terdengar S1 dan S2 dan tak terdengar s3 dan s4
4. Abdomen Inspeksi : - Abdomen terlihat cembung Perkusi - Timpani di 9 regio Palpasi - Tidak ada nyeri tekan dan lepas - Tidak ada distensi abdomen Auskultasi : - Peristaltik usus 5 x/menit
5. Inguinal/ alat vita Klien mengatakan sudah mensturasi lagi dan tidak ada masalah di organ alat vitalnya
6. Ektremitas
4
5
4
4