RENSTRA FPIK 2009 - 2014
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta mulai dibuka pada tahun akademik 1982/1983 berdasarkon SK Koordinator Kopertis Wilayah 1 tanggal 30 November 1983 No. 043/PD/Kop.1/1983. Pada saat berdirinya bernama Fakultas Perikanan, dan sejak tahun 2004 fakultas ini bernama Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Fakultas ini telah memperoleh memperpanjangan izin dari DIKTI. Kini Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta telah berusia 27 tahun, banyak kemajuan yang dicapai mulai dari kemajuan fisik/gedung, kemajuan dalam proses belajar mengajar, dan kemajuan jumlah lulusan yang dihasilkan tersebar di seantero nusantara dengan berbagai posisi yang dipegang. Pada tahun 2007 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta sudah membuat rencana induk pengembangan sebagai rencana jangka panjang sepuluh tahun kedua (2007 – 2017), rencana strategis untuk jangka menengah (lima tahun) serta program kerja tahunan yang disusun berdasarkan hasil/rumusan rapat pimpinan setiap tahunnya yang merupakan penjabaran/operasional dari RIP dan Renstra. Dalam kondisi yang penuh dengan ketidakpastian dan kompetisi tanpa batas, maka dibutuhkan kebijakan strategis, perubahan paradigma, penajaman visi dan misi serta penetapan tujuan dan sasaran yang berorientasi kepada hasil yang ingin dicapai. Pada kondisi seperti ini diperlukan suatu rencana strategis untuk menjawab apa yang harus dilakukan oleh suatu organisasi agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Memasuki paradigma baru pendidikan tinggi, orientasi perencanaan dititik beratkan kepada hasil yang ingin dicapai, oleh karena itu Fakultas Perikanan Universitas Bung Hatta sangat memerlukan rencana strategis yang akan dijadikan sebagai pedoman, arah, dan kebijakan pokok yang akan dicapai serta dilaksanakan selama kurun waktu tertentu dan dijabarkan oleh seluruh jajaran organisasinya. Rencana Strategis (renstra) merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang ditetapkan oleh pimpinan melalui serangkaian penyusunan yang dilakukan oleh setiap pihak terkait dan diimplementasikan bersama dalam rangka pencapaian tujuan. Dengan demikian renstra berorientasi kepada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu (lima tahun) dengan memperhitungkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada atau yang mungkin timbul. Istilah rencana strategis (Renstra) merupakan hal baru dan sedikit berbeda dengan rencana induk pengembangan (RIP), karena Renstra disusun berdasarkan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan (SWOT analysis) dan sangat memperhatikan aspek-aspek yang ada di dalam paradigma baru perguruan tinggi.
RENSTRA FPIK 2009 - 2014
2
Rencana strategis Fakultas Perikanan dan Ilmu Universitas Bung Hatta disusun berdasarkan kebijakan nasional bidang pendidikan yang berdasarkan kepada paradigma baru pendidikan tinggi; yaitu otonomi perguruan tinggi, akuntabilitas, akreditasi, evaluasi dan peningkatan kualitas. Selain itu rencana strategis ini juga mempedomani Kebijakan Dasar Pengembangan Pendidikan Tinggi (KDPPT) yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional dan Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka Panjang (KPPT-JP) 1996–2006 yang ditetapkan oleh Dirjen Dikti. Komponen atau pilar utama yang diperhatikan dalam penyusunan rencana strategis, adalah : 1. Mengetahui dimana posisi saat ini (where are we now?), hal ini dapat dilakukan melalui identifikasi terhadap stakeholders serta kajian terhadap lingkungan, baik internal maupun eksternal. 2. Mengetahui kemana akan menuju (where do we want to be?), melalui perumusan visi, misi dan tujuan. 3. Bagaimana mencapai tujuan (how do we get there?), yakni melalui penetapan program, sasaran program, dan alokasi sumber daya. 4. Bagaimana mengukur kemajuan (how do we measure our progress?), fakultas harus memonitor dan mengevaluasi kemajuan pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan dengan pengukuran kinerja dan mengevaluasi keberhasilan program. 1.2 Asas Pelaksanaan Dalam pelaksanaan kegiatannya, Fakutas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta mengacu pada asas-asas sebagai berikut : Asas Iman dan Taqwa Sebagai lembaga pedidikan tinggi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta selalu menjunjung tinggi asas keimanan dan ketaqwaan kepada yang maha pencipta, yang merupakan dasar hakiki umat manusia, sehingga segala aktivitas yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditekuni akan senantiasa akan meningkatkan dan menumbuhkan rasa syukur manusia untuk taat dan sujud pada TuhanNya. Asas Keterbukaan Dalam era reformasi ini pengelolaan dan penyelenggaraan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta dikelola dengan sistem terbuka, yaitu sistem yang selalu mempertimbangkan masukan dari luar, menghargai perbedaan pendapat, serta tanggap terhadap permasalahanpermasalahan yang terjadi di lingkungan. Asas Manfaat Fakultas Perikanan dan Ilmu Universitas Bung Hatta baik secara kelembagaan, maupun secara pribadi dan seluruh sivitas akademikanya, diharapkan berupaya menangkap peluang yang ada dan memberikan manfaat yang maksimal dengan menerapkan prinsip koperasi dalam
RENSTRA FPIK 2009 - 2014
3
pengelolaannya, sebagai suatu sistem produksi jasa, penelitian, pendidikan, dan pengabdian masyarakat. Berorientasi pada masa depan Fakultas Perikanan dan Ilmu Universitas Bung Hatta pada masa-masa yang akan datang dituntut bersikap proaktif dalam memahami dan menyikapi perkembangan dan permasalahan lingkungan internal dan eksternal, khususnya berkaitan dengan penguasaan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta secara proporsional memahami aspirasi masyarakat dan bangsa di masa datang. Asas Kemandirian Fakultas Perikanan dan Ilmu Universitas Bung Hatta diharapkan dapat menggali semua kemampuan dan potensi yang dimiliki untuk memberikan sumbangan terbaik dalam meningkatkan nilai tambah kepada Fakultas Perikanan dan Ilmu Universitas Bung Hatta, masyarakat, bangsa dan negara, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Asas Keserasian Dalam mencapai hasil perencanaan yang maksimal maka setiap aktivitas yang dilaksanakan dalam lingkungan internal Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta harus tetap menjamin keserasian, keselarasan, tanpa menggeser nilai-nilai kehidupan akademik, dinamika, serta inovasi aktivitas yang selama ini telah berjalan dengan baik. Asas Keterpaduan Asas keterpaduan diterapkan untuk mendapatkan pemahaman permasalahan secara komprehensif dan pengambilan keputusan oleh berbagai pihak di lingkungan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta sehingga diharapkan dapat berhasil guna dan tepat guna, karena keterpaduan secara konsep dapat meningkatkan nilai tambah dan pelaksanaan yang sinergis dari berbagai sub-sistem dari suatu sistem seperti Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta. Asas Pelaksanaan Rencana strategis Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta dilaksanakan dengan mempertimbangkan kelayakan yang telah dan wajib dipenuhi, sesuai dengan konsep penyelenggaraan kegiatan pendidikan tinggi, yang meliputi bidang-bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat baik dari aspek struktur dan infrastrukturnya. Asas Kecukupan dan Kelengkapan Rencana stregis Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta dilaksanakan berdasarkan asas kecukupan dan kelengkapan yang diperlukan dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan tinggi antara lain meliputi kecukupan dan kelengkapan sarana dan prasarana. Dengan demikian diharapkan proses pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi di
RENSTRA FPIK 2009 - 2014
4
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta dapat berlangsung dengan baik. 1.3 Maksud dan Tujuan Penyusunan rencana strategis ini dimaksudkan untuk memberikan arah dan pedoman bagi pimpinan fakultas/jurusan tentang kegiatan mendasar yang harus dilakukan dalam menjalankan roda organisasi untuk mencapai tujuan dan hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu lima tahun mendatang, sesuai dengan visi dan misi yang sudah ditetapkan. Adapun tujuan rencana strategis antara lain adalah : a. Memberikan arah dan pedoman kepada semua unsur terkait dan unit kerja dan masyarakat luas tentang Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta. b. Menjadi acuan utama bagi fakultas/jurusan/ Koordinator Labor Keahlian dalam pelaksanaan kegiatan strategis pada masing-masing unit kerja. c. Meningkatkan komunikasi dan partisipasi semua jajaran organisasi. 1.4 Ruang Lingkup Ruang lingkup materi Renstra Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta meliputi: 1. Pendidikan dan Pembelajaran 2. Sarana, Prasarana dan Sumberdaya Manusia 3. Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 4. Organisasi dan Manajemen 5. Pendanaan 1.5 Proses Penyusunan Rencana Strategis Penyusunan rencana strategis Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta ini, merupakan kegiatan lanjutan setelah dilakukanya penyusunan RIP pada tahun 2007. Pada dokumen ini dijelaskan tentang potensi, masalah dan isu yang muncul di lingkungan pendidikan tinggi pada tataran lokal, nasional, regional dan internasional, serta dikemukakan pula cara–cara yang ditempuh untuk mengatasi masalah yang ada. Rencana strategis ini disusun bersama berdasarkan data terakhir yang diperoleh melalui penelusuran informasi dan pendapat dari pihak-pihak terkait, studi literatur dan hasil diskusi dengan semua tim yang terlibat. Konsep rencana strategis ini kemudian didiskusikan dengan pimpinan struktural fakultas, Koordinator labor keahlian dan dosen yang nantinya berperan dalam pengelolaan implementasi strategi tersebut. Proses selanjutnya dari rencana strategis ini, yaitu penentuan prioritas kegiatan dan pengusulan kegiatan yang ditetapkan sebagai dokumen teknis kegiatan, yang diusulkan kepada pimpinan universitas untuk ditetapkan sebagai rencana aksi dalam bentuk implementasi program lebih lanjut secara terpadu, logis, nyata, terarah dan berkesinambungan. Secara ringkas proses penyusunan rencana strategis ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Melakukan studi data dasar (base line study) kondisi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta.
RENSTRA FPIK 2009 - 2014
5
2. Analisa eksternal pada tataran lokal, nasional, regional dan internasional 3. Identifikasi dan analisa isu-isu (potensi dan masalah) yang berkaitan dengan penyusunan rencana strategis. 4. Penyusunan draf awal dokumen rencana strategis. 5. Mengadakan diskusi dengan pimpinan struktural fakultas dan jurusan untuk penyempurnaan draf awal dokumen rencana strategis. 6. Review oleh tim penyusun. 7. Penyusunan dokumen rencana strategis. 8. Pengajuan dokumen rencana strategis kepada Senat Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. 1.6 Luaran a. Rencana strategis pengembangan bidang pendidikan dan pembelajaran b. Rencana strategis pengembangan sarana, prasarana dan sumberdaya manusia c. Rencana strategis peningkatan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat d. Rencana strategis pemberdayaan organisasi dan manajemen e. Rencana strategis pendanaan dan pengelolaan aset. 1.7 Dasar Penyusunan Dasar hukum penyusunan rencana strategis Fakultas Perikanan dan Ilmu Universitas Bung Hatta 2007/2008 – 2012/2013, adalah : 1. Undang-undang No 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. 3. Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan Nasional (Renstra Depdiknas) Tahun 2005-2009. 4. Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2005. 5. Strategi Jangka Panjang Pendidikan Tinggi (HELTS 2003-2010) 6. Surat Keputusan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia c.q Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah I No. 006/PD/Kop.I/1981 tentang Pendidirian Universitas Bung Hatta 7. Statuta Universitas Bung Hatta tahun 2006. 8. Rencana Induk Pengembangan Universitas tahun 2007-2017 9. Rencana Strategis Universitas Bung Hatta tahun 2002-2007 10. Dokumen Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka Panjang 1996–2006. 11. Statuta Universitas Bung Hatta tahun 2008.
RENSTRA FPIK 2009 - 2014
6
BAB II PELUANG DAN TANTANGAN 2.1 Kebijakan Pemerintah dalam Regulasi Pendidikan Tinggi Tantangan global Perguruan Tinggi di Indonesia dalam rangka menuju jajaran Perguruan Tinggi terbaik dunia antara lain adalah masih terbatasnya kerja sama dengan Perguruan Tinggi luar negeri, dalam upaya peningkatan mutu program studi, dan penyelenggaraan program double degree. Kondisi ini disebabkan oleh masih rendahnya manajemen Perguruan Tinggi dan fasilitas pembelajaran dan peralatan laboratorium dibanding Perguruan Tinggi luar negeri. Keadaan ini terangkum dalam kesimpulan International Conference HE-R 2001. Salah satu kesimpulan menyebutkan adanya kesepahaman bahwa reformasi pendidikan tinggi harus dilakukan secara sistematik, bertahap dan dilakukan dengan penuh bijaksana. Perubahan secara bertahap dianggap lebih baik dibandingkan perubahan yang radikal karena bisa menghasilkan sesuatu yang tidak diinginkan. Pada saat yang sama, disadari bahwa keberhasilan reformasi pendidikan tinggi juga harus didukung sosialisasi terus-menerus kepada seluruh stakeholder PT. Di dalam masyarakat yang cenderung menjadi global, pendidikan tinggi menghadapi persaingan yang sangat ketat. Ironisnya, kondisi pendidikan tinggi di sebagian besar negara berkembang masih dianggap sebagai barang mewah yang tidak pantas menerima subsidi pemerintah. Apalagi sumber daya publik yang ada jumlahnya sangat terbatas, dan karena itulah pendidikan tinggi memerlukan advokasi untuk mereformasi dirinya. Kecenderungan untuk melakukan reformasi pada pendidikan tinggi saat ini telah menjadi trend dunia. Artinya, reformasi pendidikan tinggi tidak lagi sekadar monopoli negara-negara berkembang, negara-negara maju pun masih menganggapnya sebagai sebuah kewajiban fardhu 'ain; tentu saja dengan variasi penekananan yang sangat beragam, bergantung pada persoalan yang dihadapi negara masing-masing. Menurut Lauritz Holm-Nielson (Lead Specialist for Higher Education, Science and Techno-logy the World Bank), trend baru kecenderungan globalisasi yang terjadi saat ini berpengaruh pada bentuk dan cara penyelenggaraan pendidikan tinggi. Di banyak negara, perubahan trend ini juga yang telah mengubah tujuan sistem pendidikan tinggi. Perubahan tersebut, antara lain, disebabkan oleh pesatnya perkembangan pengetahuan, revolusi di bidang informasi dan komunikasi, munculnya pasar tenaga kerja dunia dan perubahan sosial politik global. Nielson menilai, pendidikan tinggi merupakan kunci terpenting dalam pembangunan ekonomi global. Akumulasi penguasaan pengetahuan dapat menjadi keunggulan kompetitif suatu negara. Di negara-negara maju, investasi di bidang penelitian dan pengembangan (litbang) bisa mencapai 85 persen dari total anggaran litbang seluruh dunia. Di Cina, India, Brasil dan sejumlah negara di Asia Timur total anggaran litbangnya mencapai 11 persen dari total anggaran litbang dunia. Hanya tersisa empat persen yang dibagi oleh negara-negara sedang berkembang.
RENSTRA FPIK 2009 - 2014
7
Kondisi pendidikan tinggi dalam lingkup nasional saat ini masih masih harus berjuang untuk mendapatkan perhatian dari semua pihak, karena secara umum pendidikan masih sering terlupakan, apalagi kalau sudah menyangkut pendidikan tinggi, yang dianggap bagi sebagian terbesar masyarakat sebagai kebutuhan tersier. Di komunitas antar Perguruan Tinggi persepsi tentang otonomi Perguruan Tinggi juga beragam. Sebagian Perguruan Tinggi menganggap otonomi merupakan kesempatan untuk melakukan reformasi. Kesempatan untuk mengelola seluruh sumber daya yang dimilikinya seluas-luasnya demi peningkatan kualitas pendidikan dan survival. Akan tetapi, juga tidak sedikit Perguruan Tinggi yang merasa khawatir kalau diberikan otonomi. Sumber kekhawatiran tersebut karena tidak memiliki sumber daya yang cukup, baik sumber daya manusia, sarana prasarana maupun keuangan. Dalam banyak kasus, sikap pemerintah pun masih ambivalen terhadap otonomi pendidikan tinggi. Di satu sisi status pendidikan tinggi masih dijadikan kewenangan pusat, tetapi di sisi lain kemampuan keuangan pemerintah sangat terbatas. Tidak heran kalau pemerintah terlihat tidak berani mengambil keputusan politik untuk mendukung penuh otonomi pendidikan tinggi. Alasan yang sering dilontarkan pemerintah adalah karena risiko sosial yang akan dikeluarkan terlalu besar. Karena itu, alternatif untuk meningkatkan porsi kontribusi masyarakat melalui kenaikan uang kuliah merupakan keputusan yang tidak populer dan cenderung dihindari. Dirjen Dikti Republik Indonesia, Satryo Soemantri Brodjonegoro mengakui, otonomi Perguruan Tinggi yang dilaksanakan di Indonesia masih mencari bentuk. Reformasi pendidikan tinggi yang akan dilakukan sekarang merupakan usaha untuk mencari bentuk terbaik. Bentuk ini merupakan posisi yang mengikuti perkembangan masyarakat, kemajuan penguasaan teknologi, serta disesuaikan dengan standar dan kemampuan baku pendidikan tinggi internasional. Perubahan penting yang harus dilakukan oleh Perguruan Tinggi, yaitu perubahan mindset dan perilaku. Perubahan inilah yang dapat menyentuh berbagai pondasi dan prinsip dasar kehidupan di lembaga pendidikan tinggi. Apalagi sumber daya yang semakin terbatas, sehingga memaksa Perguruan Tinggi harus diselenggarakan secara lebih efisien dan produktif dalam menghasilkan lulusannya. Selain itu, Perguruan Tinggi juga dituntut meningkatkan kualitas, loyal terhadap misinya dan transparan dalam operasionalisasinya. 2.2 Aspek Ekonomi Sejak terjadinya krisis ekonomi di Indonesia pada tahun 2007, pertumbuhan ekonomi dinegri ini menjadi sangat rendah dan memprihatinkan. Keadaan ini pada awalnya berdampak kepada meningkatnya minat lulusan SLTA melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi akibat keterbatasan peluang kerja, namun beberapa tahun belakangan jumlah lulusan SLTA yang memiliki kemampuan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tersebut semakin menurun, karena keterbatasan kemampuan secara finansial. Secara nasional keadaan tersebut juga mempengaruhi kondisi anggaran nasional sehingga tidak bisa mendukung semua program pendidikan secara maksimal. Rendahnya anggaran negara menyebabkan pengalokasian dana untuk bidang pendidikan menjadi sangat minim. Pilihan RENSTRA FPIK 2009 - 2014
8
yang ditentukan kemudian adalah menentukan prioritas pemberian anggaran. Anggaran pendidikan yang disediakan diprioritaskan untuk pendidikan dasar atau penyelamatan program wajib belajar pendidikan sembilan tahun. Kondisi seperti ini "terpaksa" membuat pemerintah mendorong perguruan tinggi negeri (PTN) untuk melakukan otonomi. Bagi PTN, ide otonomi dianggap kesempatan, meskipun secara birokrasi masih menghadapi kendala. Namun kondisi ini menjadi tantangan bagi Perguruan Tinggi Swasta yang secara umum mengandalkan sumber pembiayaan dari mahasiswa. Sampai saat ini, krisis ekonomi yang terjadi masih berdampak terhadap rendahnya tingkat pendapatan masyarakat Sumatera Barat. PDRB per kapita Sumatera Barat pada tahun 2005 atas harga berlaku adalah Rp. 7.200.000,- per tahun. Artinya pendapatan rata-rata penduduk Sumatera Barat per bulan adalah sekitar Rp. 600.00,- Sementara itu Tingkat inflasi rata-rata dalam lima tahun terakhir (2001-2005) adalah 134 %. Hal ini membawa dampak kepada tingginya biaya untuk memenuhi kebutuhan hidup akibat dari rendahnya daya beli masyarakat. Keadaan ekonomi masyarakat tersebut berdampak terhadap keterbatasan kemampuan masyarakat untuk memenuhi pembiayaan pendidikan, sehingga jumlah lulusan SLTA yang melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi menjadi relatif rendah. Selain itu dengan keterbatasan ekonomi masyarakat, berkembang pemikiran sebagian besar masyarakat untuk memasuki program pendidikan jangka pendek (diploma) terutama yang memberikan jaminan peluang kerja yang lebih besar. 2.3. Aspek Sosial dan Budaya Masyarakat Sumatera Barat dan Propinsi sekitarnya (Jambi, Riau, Sumatera Utara, Bengkulu) pada umumnya mempunyai latar belakang sosial dan budaya yang sama. Minat dan perhatian masyarakat terhadap pendidikan bagi generasi penerus dalam keluarga relatif tinggi dibanding daerah lain di Indonesia. Masyarakat di daerah-daerah ini sebagian besar memiliki persepsi bahwa seseorang yang memiliki pendidikan yang tinggi akan mempunyai peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan dalam waktu cepat dengan posisi jabatan yang lebih tinggi. Persepsi ini terlihat dari kecenderungan para lulusan Perguruan Tinggi yang mencari pekerjaan dengan prioritas sebagai karyawan pada Instansi Pemerintah, Badan Usaha, dll. Budaya masyarakat Sumatera Barat yang terkenal sebagai pedagang yang handal kini mulai beralih pada orientasi untuk menjadi pegawai kantor pemerintah maupun swasta khususnya di sektor jasa. Akibatnya peluang penciptaan lapangan kerja baru di Sumatera Barat menjadi sangat rendah, padahal secara goegrafis peluang Sumatera Barat sebagai salah satu sentra industri di kawasan Sumatera cukup potensial.
RENSTRA FPIK 2009 - 2014
9
2.4. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Cepatnya perkembangan teknologi informasi saat ini menyebabkan segala macam informasi dapat diakses dengan cepat dari mana saja. Salah satu keunggulan teknologi informasi tersebut di dalam bidang pendidikan adalah dapat menjadi ”guru” bagi siapa saja. 2.5. Kebutuhan Pasar Kerja Saat ini pada umumnya instansi dan lembaga pemerintahan dan swasta menetapkan salah satu persyaratan penerimaan calon karyawan untuk level sarjana adalah indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 2,75 serta memiliki kemampuan berbahasa Inggris dan kemampuan menggunakan komputer yang baik. Persyaratan tersebut tentunya berdampak terhadap proses pembelajaran di perguruan tinggi, karena untuk dapat memperpendek masa tunggu kerja lulusan dan meningkatkan gaji pertama lulusannya harus berupaya untuk memenuhi persyaratan tersebut bagi lulusannya. Pada sebagian daerah di Indonesia, otonomi daerah juga telah mempengaruhi peluang pasar kerja, dimana pada daerah tertentu lebih memprioritaskan masyarakat setempat untuk diterima sebagai karyawan pada instansi dan lembaga pemerintahan dan swasta didaerah tersebut. Hal ini berdampak terhadap semakin sempitnya peluang kerja lulusan perguruan tinggi dari daerah lain. Saat ini terbukanya peluang kerja untuk program pendidikan spesifik, seperti keperawatan, komputer, physikologi, kedokteran gigi dan pendidikan guru sekolah dasar menyebabkan tingginya minat masyarakat untuk menempuh pendidikan pada program tersebut. Berdasarkan kondisi yang tergambar dalam tataran internasional dan nasional, maka Perguruan Tinggi diharapkan dapat mengambil peran melalui pemenuhan sumberdaya yang memiliki empat kompetensi, yaitu : 1. Kompetensi akademik, Kompetensi akademik berkaitan dengan kiat dan kemampuan metodologis-keilmuwan dalam rangka penguasaan dan pengembangan ilmu dan teknologi. Kompetensi akademik ini amat penting artinya bagi pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sehingga dihasilkan pemikiran yang berbuah konsep dan program-program yang inovatif. 2. Kompetensi profesional, Kompetensi profesional berkaitan dengan wawasan perilaku dan kemampuan penerapan ilmu dan teknologi dalam realitas kehidupan. Kompetensi profesional inilah yang menghadirkan manusia yang handal. 3. Kompetensi nilai dan sikap, Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan untuk selalu menempatkan segala persoalan dalam kerangka nilai-nilai budaya serta iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kompetensi ini merupakan bingkai dari kompetensi sebelumnya, sehingga menjadi lebih bermakna baik dalam konteks kepentingan masyarakat banyak maupun dalam konteks pengabdian kepada Al- Khaliq.
RENSTRA FPIK 2009 - 2014
10
4. Kompetensi untuk menghadapi perubahan, Kompetensi ini berupa kemampuan untuk memahami makna dan hakikat suatu perubahan, kemampuan untuk mengantisipasi arah dan kecenderungan perubahan tersebut serta kemampuan mengelola dan memanfaatkan perubahan tersebut untuk mencapai keunggulan.
RENSTRA FPIK 2009 - 2014
11
BAB III KONDISI DAN SITUASI SAAT INI 3.1 Mahasiswa dan Pelamar Jumlah mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan pada semester genap 2008/2009 adalah 145 orang dengan sebaran pada program studi BDP sebanyak 68 orang dan PSP sebanyak 77 orang. Seleksi penerimaan mahasiswa baru dilakukan secara terpusat oleh universitas dan Fakultas menerima mahasiswa berdasarkan hasil yang sudah ditentukan oleh universitas melalui dua jalur yaitu seleksi penerimaan mahasiswa dengan menggunakan test potensi akademik, dan jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK). Disamping itu fakultas juga dizinkan menerima jalur khusus. Melalui jalur khusus ini dilakukan kerjasama dengan Alumni yang berprofesi sebagai guru di SMK Perikanan. Pada tahun 2008 hampir 50% mahasiswa diterima melalui jalur khusus ini. Penentuan mahasiswa yang diterima melalui seleksi dan PMDK ditentukan oleh Universitas serta fakultas/program studi melalui suatu rapat. Perkembangan jumlah mahasiswa baru yang diterima 6 tahun terakhir seperti Tabel 1. Tabel 1 Profil Mahasiswa Baru Berdasarkan Tahun Masuk Tahun Akademik
Jumlah mahasiswa Mendaftar
Jumlah Mahasiswa Diterima
Persentase Keketatan bersaing
BDP
PSP
FPIK
BDP
PSP
FPIK
BDP
PSP
FPIK
2003/2004
19
49
78
15
21
46
78.95
42,86
58,97
2004/2005
13
58
73
10
21
35
76.92
36,21
47,95
2005/2006
18
7
25
14
-
14
77.78
-
56,00
2006/2007
11
28
39
8
16
24
72.73
57,14
61,54
2007/2008
27
30
57
19
27
48
77.78
90,00
84,21
2008/2009
38
28
66
35
26
61
92,11
92,86
92,42
Setiap tahun jumlah mahasiswa yang terdaftar berfluktuasi, mengalami peningkatan dan penurunan. Namun tahun 2007/2008 dan tahun 2008/2009 mengalami peningkatan yang cukup besar (100%). Ini salah satu disebabkan karena sudah semakin banyaknya tamatan SMK bidang perikanan di Sumatera Barat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1. Mahasiswa Baru pada umumnya berasal dari propinsi Sumatera Barat. Selain dari itu ada juga mahasiswa yang berasal dari berbagai propinsi, seperti Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2
RENSTRA FPIK 2009 - 2014
12
Jumlah Mahasiswa Terdaftar FPIK Ganjil 2003/2004 - Genap 2008/2009 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0
PSP BDP
G
an ji l 2 G en 00 3 ap /2 20 004 G 0 an 3/ 2 ji l 20 004 G en 04 ap /2 20 005 G 0 4/ an 2 ji l 20 005 G en 0 ap 5/2 20 006 G an 0 5/ 2 ji l 20 006 G en 0 ap 6/2 20 007 G an 0 6/ 2 ji l 20 007 G en 0 ap 7/2 20 008 G an 0 7/ 2 ji l 20 008 G 0 en ap 8/2 20 009 08 /2 00 9
FPIK
Semester
Gambar 1 Jumlah Mahasiswa FPIK Terdaftar
2008 Bengkulu 2007
DKI Jakarta Jambi
2006
Jaw a Barat Kep.Riau
2005
Riau Sumatera Barat
2004
Sumatera Selatan Sumatera Utara
2003 0
10
20
30
40
50
60
Gambar 2 Propinsi Asal Mahasiswa FPIK Mahasiswa FPIK Univ. Bung Hatta yang berasal dari Propinsi Sumatera Barat secara umum berasal dari seluruh Kabupaten/Kota yang ada diSumatera Barat. Pada tahun 2008 asal mahasiswa baru yang terbanyak adalah dari Kabupaten Agam, kemudian diikuti dari Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.
RENSTRA FPIK 2009 - 2014
13
Kab. Agam Kab. Dharmasray a
2008
Kab. Kepulauan Mentawai Kab. Limapuluh Kota
2007
Kab. Padang Pariaman Kab. Pasaman Kab. Pasaman Barat
2006
Kab. Pesisir Selatan Kab. Sawahlunto Sijunjung
2005
Kab. Sijunjung Kab. Solok
2004
Kab. Solok Selatan Kab. Tanah Datar
2003
Kota Padang
0
10
20
30
40
50
Kota Pariaman Kota Pay akumbuh
Gambar 3 Kabupaten/Kota Asal Mahasiswa FPIK Jika dilihat dari jenis pekerjaan orang tua mahasiswa, selama dua tahun terakhir orang tua mahasiswa yang berprofesi sebagai nelayan ataupun pekerjaan lain-lain mengindikasikan semakin meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa latar belakang orang tua yang berprofesi sebagai nelayan juga mempengaruhi jumlah mahasiswa baru FPIK. Untuk lebih jelasnya pekerjaan orang tua mahasiswa FPIK dapat dilihat pada Gambar 4.
ABRI dan kepolisian
2008
Guru/Dosen Negeri
2007
Guru/dosen swasta Pedagang/wiraswasta
2006 Peg. swasta, bukan guru/dosen
2005 Peg.Negeri, bukan guru/ dosen
2004
Pensiun Peg. Negeri / ABRI / Kepolisian
2003
Petani/ nelay an
0
10
20
30
40
50
60
Lain-lain
Gambar 4 Pekerjaan orang tua mahasiswa FPIK Selanjutnya dari segi penghasilan orang tua mahasiswa, ternyata penghasilan orang tua mahasiswa FPIK secara rata-rata dari tahun-ketahun menunjukkan penurunan. Pada Tahun 2003 rata-rata pendapatan orang tua mahasiswa adalah sekitar Rp 3.373.684 , pada tahun 2007 sekitar Rp RENSTRA FPIK 2009 - 2014
14
2.845.238 dan pada tahun 2008 hanya sekitar Rp 2.265.152 perbulan (Gambar 5). Namun dari segi jumlah mahasiswa selama dua tahun terakhir bertambah sampai 100%. Artinya dengan kebijakan pembebasan uang pembangunan berpengaruh nyata terhadap jumlah mahasiswa baru FPIK.
Rata-rata Pendapatan Orang Tua Mahasiswa FPIK 16.000.000 14.000.000
13.715.909
Jumlah
12.000.000 10.000.000
FPIK
8.000.000
BDP
6.000.000
3.373.684
PSP
3.163.462 2.845.238
4.000.000
2.942.308
2.000.000
2.265.152
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Tahun
Gambar 5 Rata-rata Pendapatan orang tua mahasiswa FPIK 3.2. Kurikulum dan Kompetensi Kurikulum pada setiap program studi dirancang secara terpadu dengan mempedomani Kurikulum Inti (nasional) dan kurikulum Lokal (Institusi) dengan kisaran untuk jenjang pendidikan Strata Satu antara 144 sks – 148 sks. Setiap program studi menetapkan Kompetensi atau kewenangan serta kemampuan dasar yang diharapkan dapat dimiliki oleh setiap lulusan program tersebut dalam mengembangkan dan memanfaatkan keahliannya di tengah masyarakat. Kurikulum merupakan sesuatu yang dinamis dan selalu dievaluasi dan direvisi secara berkala sesuai dengan kententuan yang berlaku, perkembangan teknologi, serta tuntutan pasar dan dunia kerja, dimana lulusan memanfaatkan ilmu yang diperolehnya. 3.3 Proses Pembelajaran Proses pembelajaran di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta dari awal berdiri sudah melaksanakan Sistem Kredit Semester (SKS), dimana semester merupakan satuan terkecil dalam proses pelaksanaan pendidikan, dengan jumlah minggu untuk satu semester 16 – 19 minggu termasuk ujian akhir semester. Dalam menjalankan kegiatan akademik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta mengacu pada kalender akademik yang diterbitkan setiap awal tahun ajaran. Dengan demikian kegiatan
RENSTRA FPIK 2009 - 2014
15
perkuliahan, praktikum dan ujian dapat dilaksanakan secara terstruktur dan terjadual. Proses pembelajaran dilaksanakan di kelas, laboratorium, workshop dan di lapangan atau industri untuk praktek. Secara umum pelaksanaan kuliah dan praktikum sudah dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dan sudah sesuai dengan perencanaan awal. Peningkatan mutu dalam dalam proses pembelajaran terus dilakukan dengan pengaturan pelaksanaan kuliah, ketetapan waktu dan jumlah tatap muka, materi ajar, praktikum dan konsultasi mahasiswa dengan penasehat akademik atau konsultasi dalam bimbingan skripsi. Pelaksanaan terus ditingkatkan melalui monitoring oleh Badan Perencanaan Pengembangan dan Pengendalian Muru (BP3M). Peningkatan mutu proses pembelajaran juga dilakukan dengan evaluasi kurikulum dan memperbaharui silabus/SAP sesuai perkembangan dan tuntutan dunia kerja. Pada tahun akademik 2007/2008, dengan patokan 16 kali perkuliahan dalam satu semester, dosen yang melakukan perkuliahan 14 x adalah 35,42% ,yang melakukan perkuliahan 15 x sebesar 39,58% dan dosen yang melakukan perkuliahan 16 x adalah 25,00%. 3.4 Lulusan Jumlah lulusan Fakultas Perikanan dan Ilmu Universitas Bung Hatta sampai wisuda ke 50 April 2009 sudah mencapai 1.872 orang. Angka efisiensi edukasi (AEE) atau perbandingan jumlah lulusan dengan jumlah mahasiswa terdaftar selama lima tahun terakhir tidak stabil, hal ini sangat dipengaruhi oleh jumlah mahasiswa baru yang diterima dan jumlah lulusan yang diwisuda, secara rata-rata AEE pada tahun 2003/2004 adalah 27,9 %, atau lebih tinggi dari rata-rata AEE tingkat nasional (15%). Sedangkan AEE 2007/2008 adalah 20,6 % (Gambar 6)
AEE FPIK Tahun 2003/2004 - 2007/2008 40,0%
AEE (%)
35,0%
33,7%
34,8%
30,0% 27,9%
25,0% 20,9%
20,0%
20,6%
15,0% 2003/2004
2004/2005
2005/2006
2006/2007
2007/2008
Tahun Akademik
Gambar 6 AEE FPIK Tahun 2003 - 2007
RENSTRA FPIK 2009 - 2014
16
Lulusan Fakultas Perikanan dan Ilmu Universitas Bung Hatta tersebar diseluruh nusantara serta ada yang bekerja di luar negeri, baik di sektor swasta/lembaga swasta, pegawai negeri/lembaga pemerintahan maupun yang bekerja atau berusaha sendiri di bidang yang sesuai dengan keahliannya ataupun di bidang lain sesuai dengan minat dan peluang yang dimiliki. 3.5 Dosen Dalam menjalankan aktivitas akademik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta mempunyai 25 orang dosen tetap fakultas, 6 orang dosen tetap universitas dan 3 orang dosen tidak tetap. Berdasarkan pangkatnya, dari 25 orang dosen tetap tersebut, 1 orang masih Asisten Ahli, 11 orang Lektor, 11 orang Lektor Kepala dan 2 orang Guru Besar (Prof). Sedangkan berdasarkan pendidikan tertingginya, 1 orang masih berpendidikan S1 (2 orang diantaranya sedang dalam pendidikan S2), 15 orang berpendidikan S2 (3 orang diantaranya sedang dalam pendidikan S3) dan 9 orang berpendidikan S3. 3.6 Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan melakukan penelitian dengan berbagai macam sumber dana, untuk empat tahun terakhir dosen yang melakukan penelitian dengan biaya sendiri berjumlah 12 judul , dari biaya Universitas Bung Hatta 12 judul, dari Depdiknas/DIKTI 18 judul, institusi luar Depdiknas 34 judul. Dimana satu tahun terakhir jumlah dosen yang memperoleh dana penelitian dari DIKTI berjumlah 3 orang. Adapun jumlah dana yang berhasil dihimpun selama 3 tahun terahir dari Departemen Pendidikan Nasional Rp. 309.545.000,- , dari Universitas Bung Hatta Rp. 60.000.000,- , Dari institusi luar Depdiknas Rp. 1.544.500.000,dan institusi luar negeri Rp. 900.000.000,-. Jumlah Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan dosen tetap selama 3 tahun terakhir berjumlah 31 kegiatan dengan rincian pembiayaan sendiri sebanyak 12 kegiatan, Universitas Bung Hatta 9 kegiatan, Depdiknas 1 kegiatan dan institusi luar Depdiknas 7 kegiatan. Jumlah dana Pengabdian Kepada Masyarakat yang berhasil dihimpun selama 3 tahun terakhir adalah Rp. 187.000.000,- yang berasal dari Depdiknas Rp. 48.000.000,- dan dari Universitas Bung Hatta Rp. 26.000.000, dan dari institusi lain dalam negeri Rp 67.000.000 serta PMA Sumatera Barat senilai Rp. 20.000.000. Jumlah karya ilmiah yang dihasilkan selama 3 tahun terakhir sebanyak 180 judul yang terdiri dari makalah yang disampaikan pada seminar lokal 17 judul, 24 makalah yang disampaikan pada seminar nasional, 1 makalah yang disampaikan pada seminar internasional, 84 makalah yang diterbitkan di jurnal tingkat nasional, 15 buku dicetak oleh penerbit, 6 diktat kuliah yang dipakai mahasiswa dan 20 makalah ilmiah populer pada surat kabar / majalah serta 3 karya yang dipamerkan di tingkat internasional.
RENSTRA FPIK 2009 - 2014
17
3.7 Sistem Administrasi Sistem administrasi di FPIK Universitas Bung Hatta dilakukan dengan sistem sentralisasi. Dokumen-dokumen administrasi akademik dan umum pada umumnya memiliki format yang seragam dan pengesahannya dilakukan oleh Dekan. Saat ini FPIK Universitas Bung Hatta sedang menata sistem administrasi akademik dan Arsip on-line dengan memanfaatkan jaringan LAN dan internet yang telah dibangun melalui pendanaan dari Hibah INHERENT. Disetiap fakultas ditempatkan satu unit data server yang menjadi basis data ditingkat fakultas, sedangkan data server induk berada di UPT Pengolahan Data Elektronik (UPT PDE). Data-data dari program studi akan dirangkum pada data server fakultas dan dikirim ke data server induk UPT PDE untuk diolah dan diklasifikasikan sesuai dengan format kebutuhan informasi. Dari UPT PDE data tersebut akan dikirimkan kepada pimpinan universitas dan unit terkait yang membutuhkan informasi tersebut. Khusus untuk pendataan mahasiswa terdaftar, saat ini Universitas Bung Hatta bekerjasama dengan Bank Nagari Sumatera Barat melalui program Student Payment Center (SPC). Data mahasiswa yang telah membayar uang kuliah di SPC Bank Nagari Sumatera Barat dikirim ke Universitas Bung Hatta sebagai data mahasiswa terdaftar. 3.8 Fasilitas Penunjang 3.8.1 Perpustakaan FPIK memiliki perpustakaan khusus yang terletak di Lantai 1 Gedung B. Di perpustakaan ini selain dari meimiliki koleksi buku, jurnal dan skripsi juga dilengkapi dengan fasilitas internet. Mahasiswa FPIK yang telah membeli foucher dapat memanfaaatkan internet di perpustakaan Fakultas ini. 3.8.2 Laboratorium Untuk menunjang kegiatan proses pembelajaran terutama untuk pelaksanaan praktikum, mahasiswa FPIK memanfaatkan beberapa laboratorium antara lain : Laboratorium Dasar (Laboratorium Kimia Dasar, Laboratorium Fisika Dasar, Laboratorium Biologi dan Laboratorium Dasr Komputer). Selain dari itu FPIK mempunyai Labor Keahlian, baik jurusan BDP maupun juusan PSP. Labor Keahlian BDP antara Laboratorium Basah/ Laboratorium Budidaya Air Tawar di Lori Lubuk Minturun dan Laboratorium Balai Benih Ikan Air Tawar di Kapar Pasaman Barat. Sedangkan Laboratorium Keahlian PSP antara lain Kapal Latih dan Worhshop Perikanan.
RENSTRA FPIK 2009 - 2014
18
BAB IV STRATEGI DAN PROGRAM Untuk mencapai tujuan yang direncanakan dalam rentang tahun 20092014 sekaligus untuk tujuan pencapaian nilai akreditasi ” A ”, FPIK Univ. Bung Hatta merencanakan beberapa strategi yang akan dilaksanakan yakni sebagai berikut 4.1 Strategi Pengembangan Bidang Pendidikan dan Pembelajaran Salah satu indikator pencapaian visi FPIK Univ. Bung Hatta adalah menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dalam meraih peluang kerja yang disertai dengan keterampilan yang optimum sesuai dengan keinginan pasar maupun pemakai (user). Untuk dapat menghasilkan lulusan yang mampu memenangkan persaingan di pasar kerja, FPIK Univ. Bung Hatta harus mampu menghasilkan lulusan yang memenuhi standar kualifikasi nasional dan internasional. Upaya yang dilakukan berkaitan dengan hal tersebut dan dalam rangka pencapaian nilai akreditasi yang tinggi dimasa yang akan datang, maka pengembangan bidang pendidikan dan pengajaran harus disesuaikan dengan kondisi yang berkembang. Di bidang ini FPIK menetapkan beberapa strategi yang harus dilaksanakan yaitu: a) Meningkatkan kualitas dan kuantitas mahasiswa baru. b) Meningkatkan kompetensi akademik dosen. c) Meningkatkan kemampuan dosen melaksanakan pembelajaran yang efektif. d) Memperbarui kurikulum yang menunjang kompetensi lulusan dan relevansi dengan dunia kerja. e) Mengembangkan proses pembelajaran f) Meningkatkan suasana akademik g) Meningkatkan pelaksanaan pengendalian dan penjaminan mutu pembelajaran. h) Mengembangkan kegiatan kemahasiswaan yang berorientasi kepada peningkatan soft skill i) Mengembangkan kesejahteraan mahasiswa Program dan indikator kinerja untuk masing-masing strategi yang ditetapkan dalam peningkatan mutu lulusan pada FPIK Univ. Bung Hatta adalah sebagai berikut : 4.1.1Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Mahasiswa Baru Program Mengefektifkan sistem rekrutmen dan seleksi mahasiswa untuk menghasilkan calon mahasiswa yang bermutu yang diukur dari jumlah peminat, proporsi pendaftar terhadap daya tampung dan proporsi yang diterima dan registrasi.
RENSTRA FPIK 2009 - 2014
19
Indikator Kinerja • Pencapaian rasio mahasiswa yang ikut seleksi dengan daya tampung yaitu diatas 6 (6 mahasiswa yang ikut seleksi yang diterima 1 orang). • Pencapaian rasio mahasiswa baru yang melalukan registrasi dibandingkan calon mahasiswa baru yang lulus seleksi yaitu diatas 95% 4.1.2 Meningkatkan Kompetensi Akademik Dosen. Program • Melakukan kualifikasi akademik, kompetensi (pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional), jumlah (rasio dosen dan mahasiswa, jabatan akademik) dosen tetap dan tidak tetap (dosen mata kuliah, dosen tamu, dosen luar biasa dan/atau pakar, sesuai dengan kebutuhan) untuk menjamin mutu program akademik. • Melaksanakan sistem monitoring dan evaluasi serta rekam jejak kinerja dosen • Melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja dosen di bidang pendidikan, penelitian/pengabdian kepada masyarakat • Memantapkan spesialisasi bidang keahlian dosen • Meninjau kembali jumlah, kualifikasi dan pelaksanaan tugas dosen tidak tetap Indikator Kinerja • Persentase dosen tetap berpendidikan (terakhir) S2 dan S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi program studi > 90% • Persentase dosen tetap yang berpendidikan S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi program studi > 40% • Rata-rata beban dosen mengajar persemester /FTE/Fulltime Teaching Equivalent: 11 < RFTE ≤ 13 sks • Kesesuaian keahlian (pendidikan terakhir) dosen dengan mata kuliah yang diajarkannya • Tingkat kehadiran dosen tetap dalam mengajar ≥ 95 % • Adanya pedoman tertulis tentang sistem monitoring dan evaluasi serta rekam jejak kinerja dosen yang lengkap dan dilaksanakan secara konsisten • Adanya bukti tentang kinerja dosen dibidang pendidikan, penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat yang terdokumentasi dengan baik • Persentase jumlah dosen tidak tetap terhadap seluruh dosen sebaiknya <10%, dosen tidak tetap harus sesuai keahliannya dengan mata kuliah yang diampu dan persentase kehadirannya dalam mengajar ≥95% • Seluruh dosen memiliki Buku Ajar mata kuliah yang di ampunya. • Setiap tahun dosen menghasilkan minimal satu karya ilmiah/tulisan yang sesuai dengan bidang keahliannya dan dipublikasikan , baik melalui seminar hasil penelitian (prosiding seminar), Jurnal Penelitian dan minimal dalam liftlet
RENSTRA FPIK 2009 - 2014
20
4.1.3 Meningkatkan Kemampuan Dosen Melaksanakan Pembelajaran yang Efektif Program • Selalu mengupayakan peningkatan Sumber Daya Manusia terutama Dosen Tetap melalui program tugas belajar(S2 / S3) dalam bidang yang sesuai dengan bidang Program Studi. • Mengupayakan agar dosen selalu mengurus jabatan fungsionalnya secara periodik. • Mengupayakan agar dosen memiliki sertifikat Pendidik Profesional • Meningkatkan kegiatan dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan program studi dalam seminar ilmiah/ lokakarya/ penataran. • Meningkatkan penerimaan hibah, pendanaan program dan kegiatan akademik dari tingkat nasional dan internasional berupa dana penelitian atau kegiatan lainnya • Memperoleh reputasi dan keluasan jejaring dosen dalam bidang akademik dan profesi § Meningkatkan jumlah dosen untuk mengikuti berbagai kursus pembelajaran secara berjenjang dan berkelanjutan untuk menunjang proses pembelajaran kreatif, inovatif, dan menarik. § Melakukan pengembangan GBPP dan SAP setiap semester berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan pasar. § Meningkatkan kemampuan dosen memanfaatkan IT yang menunjang proses pembelajaran kreatif, inovatif, dan menarik. Indikator Kinerja § Terjadi peningkatan SDM. Dosen Tetap yang berpendidikan akhir jenjang S2 dan S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi Prodi > 90%, dan Dosen tetap yang berpendidikan S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi Program studi > 40% § Dosen tetap yang memiliki jabatan lektor kepala dan guru besar yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi Program studi > 50%. § Dosen tetap yang memiliki Sertifikat Pendidik Profesional > 40%. § Mendapatkan penghargaan hibah,pendanaan program dan kegiatan akademik dari institusi internasional, nasional, regional/lokal, ataupun dari Universitas Bung Hatta § Lebih dari 30% dosen tetap menjadi anggota masyarakat bidang ilmu tingkat internasional, nasional § Semua dosen tetap sudah mengikuti kursus metode pembelajaran berbasis KBK dan Student Centre Learning § Semua Mata Kuliah memiliki GBPP dan SAP. § Semua dosen memiliki bahan ajar untuk setiap mata kuliah yang dibinanya dalam bentuk dokumen visualisasi elektronik.
RENSTRA FPIK 2009 - 2014
21
4.1.4 Memperbarui Kurikulum yang Menunjang Kompetensi Lulusan dan Relevansi dengan Dunia Kerja •
•
•
Peninjauan ulang kurikulum oleh PS bersama pihak-pihak terkait (relevansi sosial dan relevansi epistemologis) untuk menyesuaikannya dengan perkembangan iptek dan kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders) Mengoptimalkan pelaksanaan Kurikulum yang memuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang mendukung tercapainya tujuan, terlaksananya misi dan terwujudnya visi program studi Mengoptimalkan pelaksanaan Kurikulum yang memuat mata kuliah untuk mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan memberi keleluasaan pada mahasiswa untuk memperluas wawasan dan memperdalam keahian sesuai dengan minatnya, serta dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah, silabus ran rencana pembelajaran
Indikator Kinerja • Pembaharuan kurikulum dilakukan sesuai dengan perkembangan ilmu di bidangnya dan kebutuhan pemangku kepentingan • Pelaksanaan Kurikulum yang memuat kompetensi lulusan secara lengkap (utama, pendukung,dan lainnya) yang terumuskan secara sangat jelas dan sesuai dengan visi-misi terlaksana secara optimal • Terlaksananya kurikulum yang memuat mata kuliah dan urutannya dengan standar kompetensi • Lebih dari 50% jumlah mata kuliah, pada penentuan nilai akhirnya memberikan bobot 20% kompetensi pada tugas-tugas (PR atau makalah) • Lebih dari 95% mata kuliah dilengkapi dengan deskripsi matakuliah, silabus dan SAP • Bobot mata kuliah pilihan ≥ 9 sks dan yang disediakan/dilaksanakan ≥ 2 kali sks mata kuliah pilihan yang harus diambil • Dalam pelaksanaan praktikum harus mempunyai modul praktikum lebih dari cukup, dan dilaksanakan di PT sendiri § Tersedia data dan analisis hasil tracer study setiap Program Studi. § Terdapatnya dokumentasi perkembangan kurikulum dari waktu ke waktu. 4.1.5 Mengembangkan Proses Pembelajaran Program • Pelaksanaan pembelajaran yang memiliki mekanisme untuk memonitor, mengkaji dan memperbaiki setiap semester, tentang : kehadiran mahasiswa, kehadiran dosen dan materi kuliah • Penyusunan materi perkuliahan melalui suatu mekanisme • Meningkatkan sistem pembimbingan akademik: jumlah mahasiswa bimbingan, jumlah pertemuan, pelaksanaan kegiatan • Meningkatkan sistem pembimbingan tugas akhir : ketersediaan panduan, rata-rata mahasiswa perdosen pembimbing TA, rata-rata jumlah
RENSTRA FPIK 2009 - 2014
22
• §
pertemuan/pembimbingan, kualifikasi akademik dosen pembimbing TA dan waktu penyelesaian penulisan Mengembangkan metode pembelajaran dengan metoda student centre learning (SCL) Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi untuk menunjang proses pembelajaran oleh mahasiswa.
Indikator Kinerja • Materi kuliah disusun oleh kelompok dosen dalam satu bidang ilmu, dengan memperhatikan masukkan dari dosen lain atau dari pengguna lulusan • Rata-rata banyaknya mahasiswa per dosen Pembimbing Akademik (PA) per tahun ≤ 20 • Jumlah rata-rata pertemuan pembimbingan per mahasiswa per semester >3 • Pelaksanaan kegiatan pembimbingan akademik dilakukan oleh seluruh dosen PA dengan baik sesuai panduan tertulis • Pedoman tertulis tentang TA sudah diperbaharui dan disosialisasikan serta dilaksanakan dengan konsisten • Rata-rata jumlah mahasiswa bimbingan / dosen adalah 1 – 4 mahasiswa . • Rata-rata jumlah pertemuan/pembimbingan selama penyelesaian TA : ≥ 8 kali • Sluruh dosen pembimbing TA berpendidikan minimal S2 dan sesuai dengan bidang keahliannya • Rata-rata waktu penyelesaian penulisan TA ≤ 6 bulan per semester • Terselenggaranya proses pembelajaran SCL (student centre learning). § Hampir 90% bahan ajar sudah dapat didownload pada web-site Fakultas Perikanan dan Ilmu Keluatan § Termanfaatkannya teknologi informasi dalam proses pembelajaran. 4.1.6 Meningkatkan Suasana Akademik Program • Mengupayakan peningkatan suasana akademik : Kebijakan tentang suasana akademik, ketersediaan dan jenis prasarana, sarana dan dana, Program dan kegiatan akademik untuk menciptakan suasana akademik, interaksi akademik antara dosen-mahasiswa, serta pengembangan perilaku kecendikiawanan Indikator Kinerja • Tercipta kebijakan tentang suasana akdemik (otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik) dengan upaya yang baik dan hasilnya suasana yang kondusif untuk meningkatkan suasana akademik yang baik • Ketersediaan dan jenis prasarana, sarana dan dana yang memungkinkan terciptanya interaksi akademik antara civitas akademika yang menghasilkan suasana yang kondusif untuk meningkatkan suasana akademik yang baik
RENSTRA FPIK 2009 - 2014
23
• •
Terjadi interaksi yang baik antara dosen-mahasiswa yang menghasilkan suasana yang kondusif untuk meningkatkan suasana akademik yang baik Adanya pengembangan perilaku kecendekiawanan yang menghasilkan suasana yang kondusif untuk meningkatkan suasana akademik yang baik
4.1.7 Meningkatkan Pelaksanaan Pengendalian dan Penjaminan Mutu Pembelajaran Program § Mendokumentasikan standar mutu pelaksanaan pembelajaran perguruan tinggi. § Melaksanakan pengendalian mutu proses pembelajaran setiap semester § Melakukan evaluasi dan analisis terhadap proses pembelajaran setiap mata kuliah dan membuat laporan hasilnya setiap semester § Melakukan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi dan analisis proses pembelajaran yang diperoleh. Indikator Kinerja § Tersedianya dokumen standar mutu pelaksanaan pembelajaran § Proses pembelajaran berlangsung dengan baik, sehingga minimal 85 % peserta kuliah aktif lulus (50 % A, 25% B dan 10 %C) § Setiap pembina mata kuliah mendapatkan rapor pelaksanaan kuliah setiap semester § Adanya pemberian penghargaan bagi dosen yang melaksanakan proses pembelajaran dengan baik dan adanya sanksi yang diberikan bagi dosen yang melaksanakan proses pembelajaran kurang baik. 4.1.8 Mengembangkan Kegiatan Kemahasiswaan yang Berorientasi pada Peningkatan Soft Skill Program § Mengembangkan kegiatan kemahasiswaan berbasis jurusan / program studi. § Mengembangkan kegiatan pembinaan mental mahasiswa secara aktif dengan membina kelompok-kelompok studi islam mahasiswa § Mengembangkan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang spesifik Indikator Kinerja § Terselenggaranya kegiatan kemahasiswaan berbasis jurusan / program studi secara periodik dan berkelanjutan § Terselenggaranya kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang spesifik secara periodik dan berkelanjutan 4.1.9 Mengembangkan Kesejahteraan Mahasiswa Program § Meningkatkan fasilitas dan program lembaga kemahasiswaan. § Melaksanakan pembinaan olahraga, kesenian dan minat khusus
RENSTRA FPIK 2009 - 2014
24
Indikator Kinerja § Tersedianya fasilitas lembaga kemahasiswaan untuk menunjang program dan kegiatan yang terukur dan sesuai dengan tujuan FPIK Universitas Bung Hatta. § Mahasiswa FPIK ada yang berprestasi dibidang olahraga, kesenian dan minat lainnya 4.2 Strategi Pengembangan Sarana dan Prasarana Pengembangan sarana dan prasarana kampus serta peningkatan pengelolaan sumber daya manusia merupakan bagian penting dalam upaya pencapaian visi dan misi FPIK Univ. Bung Hatta. Strategi yang diterapkan untuk hal tersebut adalah : Meningkatkan Pemanfaatan dan Pengembangan Laboratorium Jurusan Program • Merealisasikan rencana pembangunan Laboratorium Budidaya Laut • Melengkapi sarana praktikum berupa peralatan yang lengkap untuk laboratorium-laboratorium keahlian • Memanfaatakan secara optimum laboratoruim keahlian baik Program Studi BDP (Laboratorium Basah Lubuk Minturun, Laboratorium Penelitian Perikanan dan Laboratoium Budidaya Air Tawar di Kapar) maupun Pordi PSP (Kapal Latih dan Worshop Perikanan) Indikator § Pembangunan laboratorium budidaya laut selesai dilaksanakan § Tersedianya peralatan praktikum, sekurang-kurangnya memenuhi ’standar minimal laboratorium’ bagi laboratorium keahlian jurusan BDP maupun PSP § Terlaksananya praktikum matakuliah keahlian Laboratorium Basah Lubuk Minturun dan Laboratorium BABAT Kapar, Workshop dan kapal Latih. 4.3
Strategi Peningkatan Kualitas Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama
Salah satu indikator bermutunya suatu fakultas adalah produk ilmiah hasil penelitian yang dilakukan oleh fakultas tersebut. Salah satu bentuk keberhasilan produk ilmiah tersebut adalah bila produk ilmiah itu dapat dimanfaatkan masyarakat atau menjadi rujukan oleh kalangan akademis di tingkat nasional dan internasional. Oleh karena itu perlu dirumuskan tema-tema penelitian yang aktual dan strategis, sebagai pedoman kegiatan penelitian bagi dosen dan mahasiswa, sehingga dihasilkan penelitian yang berkualitas dan menjadi rujukan pada taraf nasional dan internasional. Selain itu juga diperolehnya HAKI, hak paten, terpasarkannya hasil-hasil penelitian, serta dipublikasikannya hasil-hasil penelitian dalam berbagai media, baik cetak, elektronik maupun virtual. Untuk itu strategi yang ditetapkan adalah :
RENSTRA FPIK 2009 - 2014
25
a) Meningkatkan produktivitas dan mutu hasil penelitian dosen dalam kegiatan penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama b) Meningkatkan kapasitas dan kebudayaan komunitas peneliti. c) Menetapkan tema-tema penelitian yang aktual dan strategis melalui koordinasi dan konsolidasi unit-unit akademik dengan lembaga-lembaga eksternal. d) Meningkatkan kompetensi penelitian dan penulisan karya ilmiah hasil penelitian. e) Menerbitkan Jurnal Ilmiah Jurusan f) Meningkatkan manajemen sistem informasi penelitian g) Meraih berbagai skema penelitian unggulan yang ditawarkan oleh berbagai penyandang dana. Program dan indikator kinerja untuk masing-masing strategi yang ditetapkan dalam peningkatan mutu penelitian FPIK Univ. Bung Hatta tersebut adalah sebagai berikut : 4.3.1 Meningkatkan produktivitas dan mutu hasil penelitian dalam kegiatan penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama Program • Meningkatkan produktivitas dan mutu hasil penelitian • Meningkatkan prodiktivitas pelayanan/pengabdian kepada masyarakat • Meningkatkan kerjasama • Meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan penelitian, pengabdian masyarakat Indikator • Jumlah penelitian yang sesuai dengan bidang keilmuan PS, yang dilakukan oleh dosen tetap yang bidang keahliannya sama dengan PS per tahun selama 3 tahun (Nilai Kasar/NK) ≥3, (NK = 4 xjumlah penelitian dengan biaya luar negeri yang sesuai bidang ilmu + 2 xjumlah penelitian dengan biaya luar yang sesuai bidang ilmu + jumlah penelitian dengan biaya dari PT/sendiri yang sesuai bidang ilmu dibagi jumlah dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS • Jumlah artikel ilmiah yang dihasilkan oleh dosen tetap yang bidang keahliannya sama dengan PS per tahun, selama 3 tahun (Nilai Kasar/NK) ≥ 6 ( NK = 4 x jumlah artikel tingkat internasional yang sesuai bidang ilmu + 2 x jumlah artikel tingkat nasional atau buku yang sesuai bidang ilmu + jumlah karya ilmiah (artikel dalam jurnal yang belum terakreditasi Dikti, jurnal ilmuiah populer, koran, diktat) yang sesuai bidang ilmu dibagi jumlah dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS • Jumlah kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang dilakukan oleh dosen tetap yang bidang keahliannya sama dengan PS selama tiga tahun (Nilai Kasar/NK) ≥ 6 ( catatan: NK = 4 x jumlah kegiatan PKM dengan biaya luar negeri yang sesuai bidang ilmu + 2 x jumlah kegiatan PKM dengan biaya luar yang sesuai bidang ilmu + jumlah
RENSTRA FPIK 2009 - 2014
26
• •
•
kegiatan PKM dengan biaya dari PT/sendiri yang sesuai bidang ilmu dibagi jumlah dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS Menghasilkan ≥ 2 karya-karya PS yang telah memperoleh perlindungan HAKI dalam 3 tahun terakhir Adanya kerjasama dengan institusi di dalam negri dan instansi di luar negeri dalam tiga tahun terakhir, banyak dalam jumlah ( catt: tingkat kecukupan bergantung pada jumlah dosen tetap PS). Semuanya relevan dengan bidang keahllian PS Mahasiswa terlibat dalam kegiatan penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dan diberi tanggung jawab
4.3.2
Meningkatkan Kapasitas dan Kebudayaan Komunitas Peneliti.
Program § Menyusun tema sentral penelitian pada program studi. § Menyusun kompetensi dosen sesuai tema sentral penelitian yang ditetapkan. § Mengadakan workshop penelitian secara berkelanjutan dan sesuai dengan standar lembaga penyandang dana. Indikator Kinerja § Tersusunnya tema sentral penelitian setiap fakultas/jurusan/program studi. § Terinventarisasi dan terpetakannya kompetensi dosen sesuai dengan kelompok bidang keahlian masing-masing. § Meningkatnya jumlah penelitian yang disetujui lembaga penyandang dana 4.3.3 Menetapkan Tema-tema Penelitian yang Aktual dan Strategis. Program § Meningkatkan dan memperluas kerjasama dengan penyandang dana. § Meningkatkan jumlah penelitian unggulan dan penelitian terapan. Indikator Kinerja § Meningkatnya jumlah dan intensitas kerjasama dengan lembaga penyandang dana dan pengguna jasa. § Meningkatnya jumlah karya ilmiah dosen dan mahasiswa yang dirujuk dalam tingkat nasional dan internasional. 4.3.4
Meningkatkan Kompetensi Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah Hasil Penelitian.
Program § Menyusun, mensosialisasikan, dan mengimplementasikan peraturan yang mewajibkan setiap dosen yang menulis karya ilmiah hasil penelitian. § Menyelenggarakan workshop penulisan karya ilmiah secara reguler. § Mewajibkan dosen membuat bahan ajar yang diperkaya dengan hasilhasil penelitian aktual
RENSTRA FPIK 2009 - 2014
27
Indikator Kinerja § Setiap dosen menghasilkan minimal satu karya ilmiah hasil penelitian setiap tahun. § Tersusun dan terlaksananya workshop penulisan karya ilmiah secara reguler. § Tersusunnya bahan/buku ajar yang diperkaya dengan hasil penelitian aktual. 4.3.5 Menerbitkan Jurnal Ilmiah Jurusan Program • Mengaktifkan kembali jurnal yang telah vakum § Menjaga kontinuitas dan regularitas penerbitan jurnal ilmiah. § Meningkatkan status akreditasi jurnal ilmiah. § Memperluas pemasaran jurnal ilmiah Indikator Kinerja § Terbitnya jurnal ilmiah secara kontinyu dan tepat waktu. § Diterbitkannya jurnal ilmiah yang terakreditasi. § Jumlah pelanggan dan jangkauan pemasaran jurnal ilmiah meningkat 4.3.6 Meningkatkan Manajemen Sistem Informasi Penelitian Program § Menyusun data-base penelitian dan mengefektifkan manajemennya. § Menerbitkan ringkasan hasil penelitian secara regular dan berkelanjutan, baik dalam media cetak maupun elektronik Indikator Kinerja § Tersusunnya data-base penelitian secara sistematik dan efektif. § Terbitnya ringkasan hasil penelitian secara reguler dan berkelanjutan, baik dalam media cetak maupun elektronik. 4.3.7 Pelembagaan Forum-forum Ilmiah Program § Menyelenggarakan forum-forum ilmiah pada semua unit akademik, baik secara reguler maupun insidental. § Menyelenggarakan stadium general untuk isu-isu aktual di tingkat universitas/ fakultas/unit. Indikator Kinerja § Peningkatan forum-forum ilmiah pada semua unit akademik sebagai sarana bagi dosen untuk mempresentasikan gagasannya. § Terselenggaranya studium general untuk isu-isu aktual di tingkat fakultas/jurusan minimal 2 kali per tahun
RENSTRA FPIK 2009 - 2014
28
4.3.8
Meraih Berbagai Skema Penelitian Unggulan.
Program § Meningkatkan dan memperluas kerjasama dengan penyandang dana. § Mengikuti kompetisi pelaksanaan penelitian yang ditawarkan berbagai lembaga. Indikator Kinerja § Jumlah dan intensitas kerjasama dengan lembaga penyandang dana, pengguna jasa, dan pemilik sumberdaya meningkat. § Jumlah proposal yang diusulkan untuk mengikuti kompetisi pelaksanaan penelitian meningkat 4.4
Strategi Pemberdayaan Organisasi dan Manajemen
Kemampuan FPIK Universitas Bung Hatta dalam menerapkan manajemen secara efektif efesien, transparan, dan akuntabel, akan meningkatkan daya saing dan keberlanjutannya. Untuk itu strategi yang ditetapkan adalah : a) Pemantapan sistem pelayanan manajemen administrasi akademik yang mudah, cepat, akurat, dan terpadu. b) Memantapkan Manajemen Teknologi Informasi 4.4.1
Pemantapan Sistem Pelayanan Manajemen Administrasi Akademik yang Mudah, Cepat, Akurat, Nyaman dan Terpadu.
Program § § §
Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelayanan staf administrasi. Melaksanakan pendidikan kepribadian untuk menigkatkan kesadaran dan kesediaan melayani. Menyediakan fasilitas pendukung pelayanan administrasi terpadu yang nyaman, lengkap, dan mudah diakses.
Indikator Kinerja § § §
Tersedianya staf administrasi yang terampil dan profesional sesuai dengan tugas dan kebutuhan. Rendahnya keluhan mahasiswa terhadap pelayanan administrasi dan ketersediaan fasilitas pendukung. Tersedianya fasilitas pendukung pelayanan administrasi terpadu yang nyaman, lengkap, dan mudah diakses.
4.4.2
Memantapkan Manajemen Teknologi Informasi
Program §
Membuat MIT (Manajemen Informasi Terpadu) berdasarkan IT
RENSTRA FPIK 2009 - 2014
29
§
Melakukan pendidikan staf dalam bidang manajemen mutu berbasis teknologi informasi.
Indikator Kinerja § §
Tersedianya sistem informasi yang berbasis IT yang dapat diakses secara luas melalui jaringan (WAN) Berfungsinya unit pengelolaan teknologi informasi secara optimal
4.5 Strategi Pendanaan dan Pengelolaan Aset Kemampuan FPIK Universitas Bung Hatta dalam melaksanakan proses pendidikan tinggi yang bermutu tentunya harus ditunjang dengan peralatan yang mutakhir dan pembiayaan pelaksanaan kegiatan yang memadai. Untuk itu strategi dalam bidang pendanaan dan pengelolaan aset yang ditetapkan adalah : Mengembangkan sumber pendanaan penyelenggaraan pendidikan dengan program merealisasikan kegiatan-kegiatan yang dapat menghasilkan income generating. Indikator Kinerja § Terimplementasikan kegiatan-kegiatan yang menjadi sumber income generating di FPIK Univ. Bung Hatta antara lain : Budidaya ikan di BBAT Kapar dan Labor Basah Lubuk Minturun, Kapal Latih dan Blue Smart.
RENSTRA FPIK 2009 - 2014
30
BAB V PENUTUP Rencana strategis FPIK Universitas Bung Hatta periode tahun 2009 – 2014 memuat rencana pengembangan FPIK Universitas Bung Hatta dalam lima tahun mendatang. Rencana strategis ini adalah dokumen perencanaan level menengah yang dijadikan acuan dalam penyusunan rencana kerja tahunan. Rencana strategis ini disusun berdasarkan estimasi kondisi lima tahun kedepan dan penjabaran dari Rencana Induk Pengembangan (RIP) FPIK 2007 - 2017, oleh karena itu dalam situasi dimana terjadi perubahan diluar jangkauan estimasi yang dilakukan memerlukan evaluasi dan penyesuaian terhadap rencana strategis ini. Pemahaman civitas akademik FPIK Universitas Bung Hatta terhadap isi dari dokumen rencana strategis ini merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan implementasinya. Untuk itu usaha yang sungguhsungguh harus dilakukan untuk mensosialisasikan rencana strategis dan segala perubahannya.
RENSTRA FPIK 2009 - 2014
31