Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah
ISSN : 2503-4685
RENDRA SETYADIHARJA,
Problematika bauksit di tanah
[email protected]
gurindam (analisis proses legislasi
Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan
kebijakan tambang bauksit di kota
STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang
tanjungpinang)
ABSTRAK Persoalan tambang bauksit telah menjadi sebuah masalah yang berkepanjangan. Mulai dari periode kepemimpinan Suryatati A.Manan-Edward Mushalli sebagai Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang kurung waktu 2008-2012 hingga sekarang telah terpilih Lis Darmansyah-Syahrul sebagai Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang periode 2013-2018 masih saja santer terdengar berita miring terkait penambangan bauksit di Kota Tanjungpinang. Makalah ini akan menganalisis fenomena tersebut dan akan mencoba mencari jawaban, mengapa masalah tambang bauksit ini masih saja menjadi masalah di Kota Gurindam tersebut. Dengan menggunakan analisis tinjauan literatur dan mengkombinasikannya dengan data sekunder, maka akan dihasilkan sebuah analisis bagaimana proses legislasi yang berkembang terkait regulasi sebagai sebuah jalan menyelesaikan masalah tambang bauksit di Kota Tanjungpinang. Selain itu juga akan dilihat siapa dan bagaimana kekuatan aktor-aktor yang mengambil peran dalam proses legislasi terkait masalah tambang bauksit di Kota Tanjungpinang. Kata Kunci: Proses Legislasi, Regulasi. PENDAHULUAN
Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang
Indonesia merupakan negara yang
Dasar Negara Republik Indonesia tahun
kaya akan bahan tambang, diantaranya
1945 (selanjutnya disebut UUD 1945)
emas, perak, tembaga, minyak dan gas
menyatakan bahwa "bumi, air, dan kek-
bumi, batu bara dan lain-lain. Bahan tam-
ayaan alam yang terkandung di dalam-nya
bang itu dikuasai oleh negara, hak
dikuasai oleh negara untuk sebesar-besar
penguasaan negara berisi wewenang un-
kemakmuran rakyat". Prinsip yang ter-
tuk mengatur, mengurus dan mengawasi
kandung dalam ketentuan UUD 1945 ini
pengelolaan atau pengusahaan bahan
mengandung makna kewajiban pemerin-
galian, serta berisi kewajiban untuk meng-
tah sebagai pelaksana kebijakan negara
gunakannya sebesar-besarnya bagi ke-
untuk melakukan pengelolaan dan pe-
makmuran rakyat, sehingga penguasaan
manfaatan sumber daya alam sebesar-
oleh negara terhadap sumber daya alam
besar untuk kemakmuran rakyat.
tersebut dilaksanakan oleh pemerintah.
Prinsip ini dalam pengusahaan potensi sumber daya alam harus dilaksanakan Vol. 1 No. 1 April 2016
21
Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah
ISSN : 2503-4685
secara berkelanjutan dan pemanfaatannya
manusia, namun disisi yang lain tidak me-
seoptimal mungkin bagi kepentingan rak-
lupakan pengelolaan dan perlindungan
yat. Hal ini “menuntut” pemerintah berpe-
terhadap lingkungan hidup, serta pe-
ran untuk mengoptimalisasi pengusahaan
menuhan corporate social responsibility.
potensi sumber daya alam, di mana dalam
Dalam negara dengan sistem negara
pelaksanaannya diterapkan dengan mem-
kesatuan,
kegiatan
pemerintah
tidak
pertimbangkan beberapa aspek diantara-
hanya dilakukan di tingkat pusat, namun
nya aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan
juga tercermin di tingkat daerah, sebagai
dan sebagainya.
konsekuensi dari konsep desentralisasi
Pemanfaatan secara berkelanjutan ini,
yang menjadi landasan bagi pembentukan
bermakna bahwa prinsip pemanfataan po-
pemerintah daerah. Implikasi dari penera-
tensi sumber daya alam yang bersifat
pan konsep desentralisasi ini menjadikan
tidak terbarukan melalui nilai tambah
pemerintah daerah selain memiliki ke-
yang dapat dimaksimalkan untuk menjadi
wenangan untuk menyelenggarakan be-
kegiatan ekonomi atau industri non tam-
berapa urusan pemerintahan secara man-
bang yang tanpa henti meskipun kegiatan
diri (otonom) sebagai konsekuensi atas
tambang telah selesai. Hal ini sejalan
penyerahan urusan pemerintahan oleh
dengan amanat UUD 1945, di mana agar
pemerintah pusat, juga memiliki yuridiksi
pemanfaatan sumber daya alam sebagai
untuk membedakan dengan pemerintah
kekayaan alam yang menjadi komoditas
daerah lainnya.
bagi bangsa yang berguna untuk men-
Oleh karena itu, untuk mencapai salah
sejahterakan rakyat melalui kebijakan-
satu tujuan bangsa Indonesia untuk men-
kebijakan pemenuhan kebutuhan dalam
sejahterakan kehidupan bangsa dengan
negeri, perluasan kesempatan berusaha,
memanfaatkan kekayaan alam Indonesia
penyediaan lapangan kerja, peningkatan
diperlukan sumber daya manusia yang
ekspor, penerimaan devisa negara dapat
berkualitas dan juga regulasi yang dapat
terwujud.
mengontrol pengelolaan akan sumber
Mengingat pentingnya pengusahaan
daya alam tersebut, dapat dirasakan dan
sumber daya alam, di mana di satu sisi
mencapai sasaran yang tepat sesuai apa
akan menjadi kekuatan ekonomi riil se-
yang dicita-citakan dalam Pancasila dan
cara berkelanjutan, diantaranya berupa
UUD 1945.
penerimaan negara, pengembangan wila-
Seperti sudah diungkapkan sebelum-
yah dan pengembangan sumber daya
nya bahwa bahan tambang itu dikuasai Vol. 1 No. 1 April 2016
22
Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah
ISSN : 2503-4685
oleh negara, yang pengembangan serta
daerah guna mewujudkan kesejahtaraan
pendayagunaannya
umum.
dilaksanakan
oleh
Pemerintah dan Pemerintah Daerah ber-
Usaha pertambangan harus dapat
sama dengan pelaku usaha. Implementasi-
mempercepat pengembangan wilayah dan
nya, pemerintah memberikan kesempat-
mendorong kegiatan ekonomi masyara-
an para stake holder setempat untuk me-
kat/pengusaha kecil dan menengah serta
lakukan pengusahaan bahan tambang ini
mendorong tumbuhnya industri penun-
berdasarkan izin, yang sejalan dengan
jang pertambangan. Seiring dengan itu
otonomi daerah, yang diderivatifkan oleh
juga demi terciptanya pembangunan ber-
pemerintah dan/atau pemerintah daerah
kelanjutan, kegiatan usaha pertambangan
sesuai dengan kewenangannya masing-
tersebut harus dilakukan dengan mem-
masing.
perhatikan prinsip lingkungan hidup,
Dalam rangka penyelenggaraan desen-
transparansi, dan partisipasi masyarakat.
tralisasi dan otonomi daerah, pengelolaan
Regulasi-regulasi sangat dibutuhkan
bahan pertambangan ini dilaksanakan
untuk menjadi dasar bagi pelaku usaha
berdarkan prinsip eksternalitas, akunta-
pertambangan untuk mendapatkan kepas-
bilitas, dan efisiensi yang melibatkan
tian (hukum) dalam berinvestasi. Kepasti-
Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah,
an (hukum) dalam berinvestasi membu-
agar usaha pertambangan memberi man-
tuhkan memerlukan komitmen kebersa-
faat ekonomi dan sosial yang sebesar-
maan Pemerintah, Pemerintah Daerah,
besarnya bagi kesejahteraan rakyat Indo-
dan investor untuk dapat merealisasikan
nesia.
hubungan binis yang harmonis antara
Pelaksanaan otonomi daerah berdam-
negara (investor, sehingga keharmonisan
pak penting bagi pergeseran paradigma
tersebut dapat mewujudkan iklim inves-
regulasi di bidang pertambangan, yang
tasi yang sehat.
mengatur secara rinci terkait kewenang-
Pemerintah sebagai penyelenggara in-
an-kewenangan yang dimiliki Pemerintah
vestasi sesuai dengan kapasitasnya adalah
maupun Pemerintah Provinsi dan Peme-
membuat regulasi yang mendukung ter-
rintah Kabupaten/Kota, sehingga pening-
wujudnya hubungan yang sinergi antara
katan peran Pemerintah Daerah (baik
pemerintah, investor dan masyarakat. In-
Pemerintah Provinsi dan/atau Pemerintah
vesor sebagai pelaksana kegiatan eksplo-
Kabupaten/Kota) diharapkan akan men-
rasi berkewajiban mentaati aturan main
jadi potensi bagi peningkatan pendapatan
yang menjadi dasar hukum terlaksananya Vol. 1 No. 1 April 2016
23
Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah
ISSN : 2503-4685
kegiatan eksplorasi tersebut dalam imple-
dan KP diganti menjadi Izin Usaha Per-
mentasinya dengan mematuhi setiap ke-
tambangan (selanjutnya disebut IUP).
tentuan hukum yang berlaku umum dan/
Dalam rezim perizinan atau IUP ini, nega-
atau perjanjian kontrak yang telah disepa-
ra berada dalam posisi yang superior di-
kati antara Pemerintah dengan investor,
bandingkan dengan perusahaan tambang.
serta menjunjung tinggi nilai-nilai budaya
Negara
yang hidup di dalam wilayah adat budaya
administratif
setempat.
sementara kegiatan tambang hingga pen-
Namun, hingga kini, pengelolaan sek-
berwenang menerapkan sanksi mulai
dari
penghentian
cabutan IUP.
tor pertambangan tidak memberi keun-
Namun, masalah mengenai perizinan
tungan maksimal bagi pendapatan negara.
ini muncul, di mana saat ini pelimpahan
Usaha pertambangan di Indonesia sampai
kewenangan penerbitan IUP diberikan
saat ini memicu beragam masalah, dari
kepada
pelanggaran hukum, konflik sosial, keru-
banyak IUP bermasalah, diantaranya ada-
sakan lingkungan, hingga tindak kekeras-
nya tumpang tindih perizinan dan pen-
an. Usaha pertambangan itu pun belum
caplokan
banyak memberi kesejahteraan nyata bagi
negara.
masyarakat.
Maraknya
friksi
daerah
lahan
yang
mengakibatkan
pertambangan
milik
antara
Sementara itu sistem IUP juga tidak
masyarakat dan usaha pertambangan
menjamin terjaganya kedaulatan bangsa
yang semakin meluas akhir-akhir ini.
dihadapan perusahaan tambang. Disam-
Padahal, jika dikelola dengan baik, sesuai
ping itu, kewenangan negara (pemerintah
khitahnya, industri pertambangan bukan
pusat dan daerah) dalam memberikan
saja membawa kemajuan sosial ekonomi
perizinan kegiatan tambang sangat rentan
masyarakat lokal, tetapi juga penyumbang
diintervensi pihak pemilik modal. Hal itu
penerimaan negara.
sangat lumrah dalam sistem demokrasi
Di dalam Undang-Undang Nomor 4
liberal yang berlaku de facto di Indonesia
Tahun 2009 tentang Pertambangan Mine-
kini, ketika lembaga-lembaga negara bera-
ral dan Batu Bara (selanjutnya disebut UU
da di bawah kendali ‘penguasa’ ekonomi.
Minerba) terjadi perubahan rezim dalam
Bahkan atas nama otonomi daerah,
tata kelola industri tambang nasional.
sejumlah pemilik modal asing bisa lang-
Perubahan itu terjadi dari rezim kontrak
sung ke daerah untuk mengeruk hasil
atau perjanjian kepada rezim perizinan.
tambang tanpa terdeteksi lagi oleh peme-
Sehingga istilah-istilah seperti KK , PKP2B
rintah pusat secara baik. Upaya memakVol. 1 No. 1 April 2016
24
Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah
ISSN : 2503-4685
simalkan keuntungan bagi negara masih
bangunan daerah maupun nasional. Pe-
sebatas wacana. Terbukti, keberadaan UU
manfaatan mineral yang ada sebagai
Minerba yang mengatur masalah renege-
kekayaan alam yang terkandung di dalam
siasi kontrak karya terhadap sejumlah
bumi merupakan sumberdaya alam yang
perusahaan pertambangan hanya jalan di
tak terbarukan, sehingga pengelolaannya
tempat.
perlu dilakukan seoptimal mungkin, efi-
Permasalahan-permasalahan tersebut
sien, transparan, berkelanjutan dan ber-
di atas menunjukkan bahwa implementasi
wawasan lingkungan, serta berkeadilan,
peraturan perundang-undangan terkait
agar memperoleh manfaat sebesar-besar-
dengan pengelolaan usaha pertambangan
nya bagi kemakmuran masyarakat secara
di tingkat pusat belum dapat menyelesai-
berkelanjutan.
kan persoalan di tingkat daerah. Apalagi
Namun bukan tidak menuai banyak
jika pemerintah daerah masih belum
masalah yang terkait dengan persoalan
mempunyai regulasi tentang pengelolaan
pertambangan ini. sebagaimana dijelaskan
usaha pertambangan.
di atas, potensi yang begitu besar ini, telah
Berbicara masalah potensi pertambangan di Kota Tanjungpinang,
membuat banyak pihak asing atau pihak
kondisi
yang berkepentingan melirik dan berupa-
sumber daya alam yang berada di Kota
ya untuk mengeksploitasi tambang yang
Tanjungpinang tentunya sudah tidak di-
ada di Kota Tanjungpinang. Bahan tam-
ragukan lagi potensinya. Berdasarkan data
bang atau bahan galian yang seksi menjadi
yang ada, sebagian besar atau lebih dari
perbincangan dan akar masalah ini adalah
90% wilayah Pulau Bintan memiliki keter-
bauksit. Pertambangan bauksit sudah
dapatan cadangan bahan galian bauksit
menjadi masalah yang cukup panjang di
yang terdapat pada lapisan atas yang
Kota Tanjungpinang, sejak periode kepe-
berbentuk bukit-bukit rendah dengan
mimpinan Suryatati A. Manan-Edward
ketebalan rata-rata 3 meter yang ditutupi
Mushalli sebagai Walikota dan Wakil
tanah penutup (topsoil) maksimun 30
Walikota Tanjungpinang periode 2008-
sentimeter.
2012, dan kini kepemimpinanan Walikota
Dengan melihat potensi pertambangan
dan Wakil Walikota Tanjungpinang telah
mineral di Kota Tanjungpinang yang besar
berpindah
kepada
Lis
Darmansyah-
tentunya mempunyai peranan yang sangat
Syahrul, namun persoalan tambang bauk-
penting dan perlu dimanfaatkan secara
sit juga menjadi perbincangan hangat di-
optimal dalam rangka menunjang pem-
tengah masyarakat. Di satu sisi mungkin Vol. 1 No. 1 April 2016
25
Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah
ISSN : 2503-4685
pertambangan menjadi salah satu pema-
rusakan jalan dan sarana umum serta
sukan pendapatan asli daerah bagi Kota
menyebabkan polusi udara, tanah dan
Tanjunpinang, namun tambang bauksit
juga air. Bahkan ada sebuah aktivitas per-
sebenarnya juga menuai banyak masalah.
tambangan bauksit yang hampir merusak
Permasalahan yang dapat diinventarisir
Benda Cagar Budaya Istana Kota Rebah di
seperti makin banyaknya pertambangan
Kota Tanjungpinang. Beberapa aktivitas
illegal yang kemudian meninggalkan begi-
pertambangan yang merusak lingkungan
tu saja aktivitas penambangan yang kemu-
ini dapat dilihat pada beberapa gambar
dian berimbas pada pengrusakan ling-
sebagai berikut.
kungan, pencemaran air laut dan pengGambar.1 Aktivitas Pertambangan di Sungai Carang Kota Tanjungpinang
Gambar.2 Aktivitas Pertambangan di Sungai Carang Kota Tanjungpinang
Vol. 1 No. 1 April 2016
26
Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah
ISSN : 2503-4685
Gambar.3 Aktivitas Pertambangan di Sungai Carang Kota Tanjungpinang
Namun persoalan pertambangan ini
2.711,07 hektar (1,61%), dari Dinas
seolah sangat sulit untuk dihilangkan.
Kelautan,
Perikanan,
Bahkan perusahan pertambagan bauksit
Kehutanan dan Energi (KPPKE) Kota
semakin banyak tumbuh di Kota Tanjung-
Tanjungpinang. Enam diantaranya yang
pinang baik itu yang memiliki izin dengan
dikeluarkan IUP dari KP2KE kota adalah
jelas atau tidak jelas. Pertumbungan peru-
PT. Antam Resourcindo, PT. Perjuangan,
sahaan tambang ini terkesan ada indikasi
PT. Kereta Kencana Bangun Perkasa, PT.
kemudahan izin yang diberikan pemerin-
Syahnur, PT. Pippo Jaya dan PT. Alam
tah daerah yang dalam hal ini adalah Wali-
Indah Purnama Panjang. Lahan yang
kota mengeluarkan izin kepada perusaha-
terbesar
an tambang ini. Tercatatlah beberapa pe-
Resoucindo (ARI) 800 hektar dan luas
rusahaan yang menjalankan aktivitas per-
yang paling sedikit adalah PT. Kereta
tambangan bauksit di Kota Tanjungpinang
Kencana Bangun Perkasa (PT. KKBP)
yaitu Antam Resourcindo, Kreta Kencana
dengan luas 162 hektar.
dikuasai
oleh
Pertanian,
PT.
Antam
Bangun Perkasa, Alam Indah Purnama
Persoalan pertambangan bauksit
Panjang, Lobindo Nusa Persada dan Tela-
ini secara tidak langsung telah melibatkan
ga Bintan Jaya.
banyak pihak yang terlibat di dalamnya
Data terakhir yang muncul terkait
seperti Kepala Daerah tentunya, DPRD
eksplorasi pertambangan bauksit di Kota
Kota Tanjungpinang yang seolah telah
Tanjungpinang sejak 2002-2012 Kota
pecah pendapat mengenai hal pertam-
Tanjungpinang sudah menerbitkan 12 izin
bangan ini yang kemudian terbagi menjadi
usaha pertambangan (IUP) dengan luas
pihak yang apatis dan juga menjadi pihak Vol. 1 No. 1 April 2016
27
Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah
ISSN : 2503-4685
yang mendukung untuk penghentian akti-
pengambilan keputusan. Model Kelompok
vitas pertambangan ini, kemudian telah
ini dikenalkan oleh David B. Truman
juga melibatkan LSM dan termasuk Lem-
dalam bukunya The Governmental Process
baga Adat Melayu, Organisasi Kemahasis-
(Islamy: 2009) . Dimana Truman (Islamy:
waan dan juga masyarakat yang dirugikan
2009) menjelaskan bahwa model ini
tentunya. Selain itu pihak yang berkepen-
adalah model yang menyatakan bahwa
tingan yaitu pihak pengusaha bauksit juga
interaksi diantara kelompok-kelompok
terlibat dan tidak ingin kepentingannya
adalah
hilang dalam hal ini.
Individu-individu yang memiliki kepen-
merupakan
kenyataan
politik.
Dalam makalah ini akan mencoba
tingan yang sama terikat baik secara for-
menganalisis bagaimana proses penyele-
mal maupun informal ke dalam kelompok
saian secara legislasi persoalan pertam-
kepentingan (interest group) yang dapat
bangan di Kota Tanjungpinang ini. Papa-
mengajukan dan memaksakan kepen-
ran yang akan diberikan adalah sejauh-
tingan-kepentingan kepada pemerintah.
mana kekuatan politik masing-masing
Truman (Islamy: 2009) mengartikan
aktor yang terlibat dan bagaimana proses
kelompok kepentingan sebagai suatu ke-
legislasinya hingga menghasilkan regulasi
lompok yang memiliki sikap sama yang
yang mungkin akan mengatur persoalan
mengajukan tuntutan-tuntunan terhadap
pertambangan bauksit di Kota Tanjung-
kelompok yang lain dalam masyarakat,
pinang ini.
dan akan memiliki arti politis jika kelompok kepentingan itu mengajukan tun-
KERANGKA TEORITIS
tutan terhadap suatu lembaga pemerin-
Konsep Pengambilan Keputusan
tahan.
Dalam menganalisis proses legislasi terkait
permasalahan
Dalam Teori Kelompok keputusan
pertambangan
yang diambil oleh pemimpin merupakan
bauksit di Kota Tanjungpinang ini lebih
sebuah perimbangan yang dicapai sebagai
banyak
hasil
kepada
konsep
bagaimana
perjuangan
kelompok-kelompak
pengambilan keputusan yang akan dilaku-
yang ada. Untuk menjaga keseimbangan
kan oleh Kepala Daerah dan DPRD dalam
dibutuhkan suatu sistem politik yang
menyikapi persoalan ini.
mempunyai tugas menengahi konflik yang
Berdasarkan masalah yang telah kita
terjadi antara kelompok tersebut. Thomas
inventarisir, maka secara teoritis kita
Dye (Islamy: 2009) menjelaskan tugas dan
mengenal dengan Model Kelompok dalam
peranan suatu sistem politik adalah Vol. 1 No. 1 April 2016
28
Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah
menengahi konflik antara kelompok dapat dilakukan dengan cara:
3. Mewujudkan
kompromi-kompromi
tersebut dalam bentuk keputusan,
1. Membuat aturan permainan dalam percaturan antar kelompok, 2. Mengatur kompromi dan menciptakan
ISSN : 2503-4685
keseimbangan
kepentingan-
kepentingan yang berbeda,
4. Memaksakan berlakunya kompromikompromi bagi semua pihak. Proses pengambilan keputusan dalam model kelompok dapat digambarkan sebagai berikut,
Gambar.4 Model Kelompok
Kelompok Kepentingan A
Kelompok Kepentingan B
Kekuatan dan Keahlian Politik
Pembuat Keputusan Tekanan
Tekanan
Kekuatan dan Keahlian Politik
Dampak keputusan yang cocok untuk kelompok A
Dampak keputusan yang cocok untuk kelompok B Untuk menganalisis selanjutnya siapa saja
proses membuat keputusan dan juga
kelompok yang terlibat dalam pengam-
implementasinya serta dapat juga meng-
bilan keputusan dalam model kelompok
identifikasi hubungan diantara kelompok-
maka konsep ini harus kita kombinasikan
kelompok tersebut. Dalam Stakeholder
dengan konsep Stakeholder Analysis yang
Analysis ini kelompok-kelompok dapat
diperkenalkan oleh Start dan Hovland
dibagi menjadi beberapa kelompok seper-
(2004). Stakeholder Analysis adalah menu-
ti pihak sektor swasta, pihak organisasi
rut Start dan Hovland (2004) adalah sebu-
pemerintah, dan juga pihak organisasi
ah analisis untuk melihat mengidentifikasi
kemasyarakatan.
keterlibatan kelompok-kelompok dalam Vol. 1 No. 1 April 2016
29
Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah
Untuk
melihat
peran
ISSN : 2503-4685
kelompok-
aktor mana yang menjadi penasihat atau
kelompok kepentingan tersebut, maka
pembentuk opini sehingga mempengaruhi
untuk menganalisisnya kita membutuh-
pembuat kebijakan. Tentunya penasehat
kan konsep Influence Mapping atau di-
politik tersebut juga mendengar dan
kenal dengan Pemetaan Pengaruh. Dalam
mengakomodir beberapa kelompok ke-
Influence Mapping menurut Start dan
pentingan yang mempengaruhi suatu
Hovland (2004) menyatakan bahwa se-
fenomena tersebut. Secara singkat dapat
buah teknik analisis untuk mengetahui
digambarkan pada gambar berikut,
Gambar. 5 Influence Mapping Model Pembuat Keputusan
Penasehat (Opinion Leaders)
Kelembagaan Pemerintah
Kelompok Asosiasi
Lembaga Publik
Media
Kelompok Ideologis
Inilah tiga konsep yang akan kita
apakah menghasilkan sebuah regulasi
gunakan untuk menganalisis permasalah-
atau bagaimana tindak pemerintah selaku
an pertambangan bauksit di Kota Tan-
pembuat kebijakan atau keputusan dalam
jungpinang, yang hasilnya akan kita lihat
proses legislasi tersebut.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
pertama
Analisis Aktor dalam Proses Legislasi
kelompok-kelompok tersebut berdasar-
Untuk mengidentifikasi aktor-aktor yang terlibat dalam persoalan pertam-
sekali
harus diklasifikasikan
kan kelembagaannya. Sehingga dapat diidentifikasi sebagai berikut,
bangan di Kota Tanjungpinang ini, maka
Vol. 1 No. 1 April 2016
30
Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah
ISSN : 2503-4685
Tabel. III.1 Stakeholder Analysis dalam Proses Legislasi Pertambangan Bauksit di Kota Tanjungpinang Kelompok Swasta Perusahaan Bauksit:
PT.
Antam
Resourcindo,
Kelompok Organisasi
Kelompok Organisasi
Pemerintah
Kemasyarakatan
Kepala Daerah Kota
Partai Politik
Tanjungpinang
LSM
Dinas Kelautan,
Forum Aliansi
PT. Perjuangan,
Perikanan, Pertanian,
Peduli Kepulauan
PT. Kereta Kencana
Kehutanan dan Energi
Riau
Bangun Perkasa,
(KPPKE) Kota
PT. Syahnur,
Tanjungpinang
Mahasiswa Islam
PT. Pippo Jaya
DPRD Kota
(HMI) Cabang Kota
PT.
Tanjungpinang
Tanjungpinang
Alam
Indah
Purnama Panjang
Kepolisian Resort Kota
Himpunan
Gerakan Mahasiwa Nasional Indonesai
Tanjungpinang
(GMNI) Kota Tanjungpinang
Kesatuan Aksi Mahasiswa Musliam Indonesia (KAMMI) Komsat Tanjungpinang
LSM Investigasi Coruption Transparant Independent (ICTI) Non Government
Media
Sumber: Data Olahan: 2013 Setelah
teridentifikasi
aktor-aktor
dianalisis
bagaimana
peran
masing-
yang terlibat dalam persoalan pertam-
masing aktor dalam proses legislasi ter-
bangan bauksit ini, maka selanjutnya akan
kait persoalan pertambangan bauksit ini.
Vol. 1 No. 1 April 2016
31
Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah
Kelompok Swasta
ISSN : 2503-4685
peran yang cukup signifikan dalam peme-
Kelompok swasta dalam problematika
nangan Calon Walikota dan Wakil Wali-
tambang bauksit ini merupakan aktor
kota Tanjungpinang pada Pemilukada
eksekutor terhadap pertambangan bauk-
yang diselenggarakan pada tanggal 31
sit di Kota Tanjungpinang. Para pengusaha
Oktober 2012 silam. Beberapa sumber
pertambangan ini sejak kurun waktu
berita mengatakan bahwa dibalik pengu-
2002-2012 Kota Tanjungpinang sudah
saha bauksit ini ada tokoh partai politik
mendapatkan 12 izin usaha pertambangan
yang terlibat di dalamnya, dan secara ke-
(IUP)
hektar
betulan lagi partai politik itu adalah partai
(1,61%), dari Dinas Kelautan, Perikanan,
pendukung Walikota dan Wakil Walikota
Pertanian, Kehutanan dan Energi (KPPKE)
terpilih.
Kota Tanjungpinang. Enam diantaranya
bahwa dibalik pengusaha dan proses akti-
yang dikeluarkan IUP dari KP2KE kota
vitas dari salah satu perusahaan tambang
adalah
PT.
bauksit tersebut ada nama tokoh Andi
Perjuangan, PT. Kereta Kencana Bangun
Cori Fatahuddin yang juga fungsionaris
Perkasa, PT. Syahnur, PT. Pippo Jaya dan
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
PT. Alam Indah Purnama Panjang. Lahan
(PDIP) Kota Tanjungpinang. Inilah salah
yang terbesar dikuasai oleh PT. Antam
satu indikasi bahwa aktivitas pertambang-
Resoucindo (ARI) 800 hektar dan luas
an bauksit telah masuk dalam ranah
yang paling sedikit adalah PT. Kereta
politis yang mempengaruhi kebijakan izin
Kencana Bangun Perkasa (PT. KKBP)
pertambangan terkait.
dengan
PT.
luas
Antam
2.711,07
Resourcindo,
Beberapa media mengatakan
dengan luas 162 hektar. Dari data di atas, dapat kita lihat bahwa aktivitas eksplorasi
Kelompok Organisasi Pemerintah
pertambangan bauksit di Kota Tanjung-
Kelompok Organisasi Pemerintah
pinang telah meluas di beberapa tempat.
sudah tentu di dalamnya adalah Kepala
Sampai sejauh ini, daerah yang telah men-
Daerah yaitu Walikota dan Wakil Walikota
jadi daerah pertambangan bauksit oleh
Tanjungpinang
perusahaan bauksit ini adalah di wilayah
adalah periodesasi kepemimpinan Lis
Sei Carang, Sei Timun dan Senggarang.
Darmansyah-Syahrul yang diusung oleh
dimana
sekarang
ini
Secara politis memang para pengu-
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
saha bauksit ini tidak terlibat secara
(PDIP). Segala keputusan memang berada
langsung. Namun dalam proses politik
di tangan kepala daerah namun persoalan
pengusaha bauksit ini memiliki sebuah
izin
pertambangan
telah
diserahkan
Vol. 1 No. 1 April 2016
32
Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah
ISSN : 2503-4685
kepada Dinas Kelautan, Perikanan, Per-
mendapatkan tanggapan dari beberapa
tanian, Kehutanan dan Energi (KPPKE)
anggota DPRD Kota Tanjungpinang lain-
Kota Tanjungpinang.
nya.
Persoalan bauksit ini merupakan hal
Persoalan lambatnya anggota DPRD
yang tidak mudah untuk diambil sebuah
Kota Tanjungpinang mengambil sikap se-
keputusan. Telah banyak izin pertam-
hingga eksplorasi tambang telah berjalan
bangan bauksit yang telah diterima oleh
di beberapa wilayah di Kota Tanjung-
pengusaha bauksit kemudian menuai
pinang karena persoalan politis yang me-
masalah yang cukup tajam dan mendapat
mang secara tidak langsung “menyedera”
benturan dari masyarakat. Hal ini meng-
proses legislasi terkait pertambangan
akibatkan seolah Kepala Daerah dan
bauksit ini. Sebagaimana dijelaskan di atas
jajarannya yaitu Dinas Kelautan, Perikan-
bahwa ada intervensi partai penguasa
an, Pertanian, Kehutanan dan Energi
dalam hal kebijakan pertambangan bauk-
(KPPKE) Kota Tanjungpinang tak berdaya
sit ini karena ada beberapa oknum yang
melakukan
notabenenya juga merupakan pengurus
penertiban
pertambangan
bauksit di Kota Tanjungpinang. Persoalan tambang bauksit padahal
dari partai penguasa
yang ikut dalam
“bisnis” bauksit ini.
telah menjadi salah satu janji politik
Hal ini juga yang mengakibatkan Ke-
pasangan Lis Darmansyah-Syahrul ketika
pala Daerah juga menjadi lambat bersikap
proses pemilukada tahun 2012 silam,
atas persoalan tambang bauksit ini. Per-
bahwa akan menyelesaikan masalah per-
nyataan seperti ini telah menjadi rahasia
tambangan, namun setelah terpilih juga
umum dan opini publik bahwa Walikota
tak kunjung mampu menyelesaikannya.
dinilai tak berdaya mengendalikan masa-
Tentunya hal ini menuai kritik dan
lah tambang bauksit ini DPRD Kota Tan-
masukan dari banyak masyarakat ter-
jungpinang pada awalnya hanya mem-
hadap pemerintah. Masukan dan kritik
berikan alasan klasik bahwa pertambang-
yang berasal dari masyarakat tersebut
an bauksit merupakan salah satu instru-
ditanggapi oleh sebagian anggota DPRD
men dalam rangka mengakomidir iklim in-
Kota Tanjungpinang, salah satunya bera-
vesttasi dan dalam rangka meningkatkan
sal dari Fraksi Partai Hanura yaitu Azhar
PAD Kota Tanjungpinang. Namun DPRD
yang mengatakan dan seolah khawatir
Kota Tanjungpinang juga tak bisa diam
terhadap persoalan pertambangan bauksit
akan hal ini. Ternyata pergerakan dan
di Kota Tanjungpinang yang kurang
tuntutan
masyarakat
walapun
Vol. 1 No. 1 April 2016
kecil 33
Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah
namun intens baik lewat demontrasi dan
atau
juga pembentukan opini publik, membawa
bauksit ini secara keseluruhan harus ada
DPRD
regulasi yang jelas dari Kepala Daerah
Kota
Tanjungpinang
bersikap
dengan membentuk Panitia Khusus Per-
kebijakan
ISSN : 2503-4685
terkait
pertambangan
selaku pemimpin di Kota Tanjungpinang.
tambangan yang diketuai oleh Ginta
Dari penelurusan beberapa aktor
Asmara yang merupakan Anggota DPRD
yang terlibat dari unsur organisasi peme-
Kota Tanjungpinang dari Fraksi Demokrat.
rintah. DPRD Kota Tanjungpinang menjadi
DPRD Kota Tanjungpinang dalam hal ini
penentu atau pemegang pengaruh terha-
berperan menjadi penengah baik terhadap
dap apa yang harus diputuskan oleh Kepa-
kebijakan Kepala Daerah dan juga per-
la Daerah. Kedudukan Kepala Daerah me-
usahaan pertambangan. Harapannya ada-
lemah dalam persoalan ini karena “tersan-
lah pertambangan ini tidak ditutup akan
dera” secara politis dari beberapa oknum
tetapi memberikan solusi berupa regulasi
perusahaan bauksit yang notabenenya
yang akan mengatur bagaimana pertam-
juga dekat dengan masyarakat. DPRD Kota
bangan bauksit di Kota Tanjungpinang
Tanjungpinang pada awalnya juga meng-
dapat diselesaikan tanpa merugikan pihak
alami dilemma yang cukup signifikan. Ka-
manapun.
rena oknum perusahaan tambang bauksit
Persoalan pertambangan juga telah
ini bukan saja memiliki pengaruh terha-
membawa Kepolisian Resort Kota Tan-
dap Kepala Daerah namun juga memiliki
jungpinang ikut andil. Dimulai dari per-
pengaruh dan kedekatan secara emosional
mintaan Kapolda Provinsi Kepulauan Riau
dengan partai mayoritas di DPRD Kota
kepada Kapolres Kota Tanjungpinang
Tanjungpinang yaitu PDI-Perjuangan. Oleh
untuk melakukan penertiban terkait per-
karena itulah, persoalan ini menjadi cukup
tambangan yang tidak memiliki izin yang
lambat untuk diambil sebuah keputusan.
jelas. Kapolres Kota Tanjungpinang dimin-
Karena kekuatan perusahaan tambang
ta untuk berkoordinasi dengan pihak lain
telah masuk ke dalam ranah politis yang
yang terkait baik itu Dinas (KPPKE) Kota
menyebabkan perlu pertimbangan politis-
Tanjungpinang dan juga masyarakat da-
ekonomis dalam memperhitungkannya.
lam rangka penertiban pertambangan bauksit illegal di Kota Tanjungpinang.
Kelompok Organisasi Kemasyarakatan
Pihak Kepolisian Resort Kota Tanjung-
Kelompok Organisasi Kemasyarakatan
pinang juga sebenarnya tidak bisa banyak
adalah sekelompok organisasi yang ber-
berbuat dalam hal ini, karena keputusan
gerak di masyarakat yang selama ini Vol. 1 No. 1 April 2016
34
Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah
konsen
dan
tanggap
masalah
Sementara Partai Hanura lewat legis-
pertambangan bauksit yang cukup mere-
latornya Azhar juga telah lama menyuara-
sahkan masyarakat ini. kelompok organi-
kan ketidaksetujuannya terhadap tam-
sasi masyarakat yang turut bergerak juga
bang bauksit dan menyesalkan beberapa
termasuk unsur beberapa partai politik di
anggota DPRD Kota Tanjungpinang yang
dalamnya. Namun partai politik ini hanya
seolah diam tanpa bertindak terkait hal
berbicara
tersebut.
atau
akan
ISSN : 2503-4685
memberikan
tuntutan
lewat legislatornya di DPRD Kota Tanjungpinang.
Selain partai politik yang merupakan wadah bagi masyarakat menyuara aspi-
Partai politik yang intens memper-
rasinya, terdapat juga beberapa organisasi
tanyakan masalah pertambangan bauksit
kemasyarakatan yang telah menyuarakan
ini adalah Partai Demokrat, Partai Keadil-
dan menolak aktivitas tambang bauksit di
an Sejahtera (PKS) dan juga Partai
Kota Tanjungpinang. Seperti Forum Alian-
Hanura. Partai Demokrat lewat legislator-
si Peduli Kepulauan Riau yang langsung
nya Maskur Tilawahyu yang juga sebagai
turun ke jalan untuk menyuarakan agar
Ketua Komisi I DPRD Kota Tanjungpinang
pemerintah dan termasuk kepolisian tegas
menyatakan kurang setuju pembukaan
menindaklanjuti persoalan tambang yang
lahan
kembali
dinilai banyak merugikan masyarakat dan
karena pertimbangan telah banyak meru-
justru malah menguntungkan segolongan
gikan potensi daerah dan dampak kerusa-
elit pengusaha dan elit politik. Forum ini
kan lingkungan.
telah melakukan unjuk rasa di depan
pertambangan bauksit
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota
Kantor Polresta Tanjungpinang pada tang-
Tanjungpinang juga sering bersuara lewat
gal 10 Agustus 2011 dan selain mengelar
legislatornya di DPRD Kota Tanjung-
unjuk rasa di Kantor Polresta Tanjung-
pinang terkait persoalan tambang ini, M.
pinang, Forum ini juga mengelar unjuk
Arif Anggota Komisi III DPRD Kota
rasa di Sungai Timun, tepatnya dilokasi
Tanjungpinang yang merupakan legislator
pertambangan bauksit.
dari PKS Kota Tanjungpinang menyuara-
Selain itu Himpunan Mahasiswa Islam
kan agar aktivitas penambangan cut and
(HMI) Cabang Tanjungpinang-Bintan telah
fill dihentikan, dan meminta agar Dinas
beberapa kali menyuarakan aspirasinya
KP2KE Kota Tanjungpinang memberhenti-
terkait persoalan tambang bauksit ini.
kan aktivitas pertambangan bauksit sam-
HMI Cabang Tanjungpinang-Bintan akan
pai ada regulasi yang jelas.
melakukan mosi tidak percaya terhadap Vol. 1 No. 1 April 2016
35
Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah
ISSN : 2503-4685
Walikota Tanjungpinang yang baru yaitu
kepada pihak Pemerintah Provinsi Kepu-
Lis Darmansyah yang tidak komitmen
lauan Riau. Jika pemerintah bersikap
melakukan penutupan aktivitas pertam-
demikian, niscaya tambang bauksit akan
bangan bauksit di Kota Tanjunpinang. HMI
semakin banyak dan berjalan lancar tanpa
Cabang Tanjungpinang-Bintan bersama
pengaturan dan pengawasan yang jelas.
dengan
Sungai
Padahal aturan yang mengatur kewenang-
Carang melakukan unjuk rasa di Kantor
an ini jelas tertera pada Undang-Undang
Walikota Tanjungpinang dalam rangka
No.4
meminta ketegasan Walikota untuk me-
kewenangan pemerintah provinsi, kota/
nutup pertambangan bauksit yang lebih
kabupaten dalam melakukan pengawasan,
banyak merusak dan merugikan daerah.
pengaturan dan juga termasuk perizinan
beberapa
masyarakat
Selain itu aktivis mahasiswa dari
Tahun
2009
pertambangan.
yang
KAMMI
mengatur
Komsat
Kota
Gerakan Mahasiswa Nasional (GMNI) Kota
Tanjungpinang mendesak agar Pemerin-
Tanjungpinang menutut agar aktivitas
tah Kota Tanjungpinang sigap persoalan
pertambangan ditutup karena tidak ber-
pertambangan bauksit ini. Sebelum semua
dampak langsung terhadap kesejahteraan
hasil bumi di Kota Tanjungpinang habis
masyarakat serta telah merusak lingkung-
dijual ke Cina oleh para pengusaha
an. Selain itu Rencana Tata Ruang dan
bauksit.
Tata Wilayah Senggarang adalah untuk
Selain para aktivis mahasiswa yang
kawasan pemerintahan dan bukan kawas-
lantang menyerukan permasalahan bauk-
an pertambangan. Untuk itu segara Wali-
sit ini, sebuah organisasi masyarakat yang
kota Tanjungpinang bersikap terhadap
intens juga menyoroti berbagai masalah di
aktivitas
Kota Tanjungpinang juga ikut member-
pertambangan
bauksit
yang
terjadi di Kota Tanjungpinang.
kan suara terkait persoalan tambang
Sorotan dan masukan juga muncul
bauksit ini yaitu lembaga Investigasi
dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim
Coruption
Indonesia (KAMMI) Komsat Kota Tanjung-
(ICTI) Non Government. Menurut lembaga
pinang yang mengatakan bahwa pemerin-
ini persoalan tambang bauksit ibarat
tah daerah sepertinya saling lempar
“durian runtuh” dimana banyak pihak
tangan terkait permasalahan tambang
yang menginginkannya. Namun jika demi-
bauksit
Kota
kian siapa lagi yang akan mengawasinya.
menutup KAMMI Komsat Kota Tanjung-
Legislatif dan eksekutif lah yang harus
pinang melemparkan tanggungjawab ini
berpikir bijak dalam hal pengaturan,
ini.
Pihak
Pemerintah
Transparant
Independent
Vol. 1 No. 1 April 2016
36
Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah
perizinan dan juga pengawasan terkait pertambangan
ini.
persoalan
ISSN : 2503-4685
Analisis Proses Legislasi
regulasi
Untuk menganalisis proses legislasi
harusnya menjadi hal yang paling urgen,
terkait persoalan tambang bauksit di Kota
karena banyak pertambangan yang tidak
Tanjungpinang. Tak bisa terlepas dari per-
memiliki izin, salah satunya adalah di
jalanan bagaimana munculnya pertam-
Dompak.
bangan bauksit di Kota Tanjungpinang.
Seluruh masukan dan suara lantang
Awal mula pertambangan bauksit di Kota
dari organisasi masyarakat termasuk juga
Tanjungpinang adalah bermula dari alibi
partai politik ini juga tidak akan berperan
sejumlah perusahaan yang ingin merata-
jika tidak didukung oleh media baik media
kan tanah untuk pemukiman warga Kota
cetak ataupun media elektronik yang ber-
Tanjungpinang di wilayah Sungai Carang
basis website. Media menjadi salah satu
sekitar tahun 2002, tepatnya di wilayah
aktor yang cukup signifikan dalam pem-
Sungai Moncoh. Pemerataan ini awalnya
bentukan opini yang akhirnya mempenga-
bertujuan untuk pembangunan daerah
ruhi decision maker dalam membuat kepu-
atau kawasan pemerintah serta pemukim-
tusan terkait pertambangan bauksit ini.
an di wilayah Sungai Carang tersebut.
Media yang berperan seperti Harian
Namun pengerukan tanah yang terjadi
Haluan Kepri, Harian Batam Pos, Harian
justru menjadikan para perusahaan yang
Tanjungpinang Pos, dan juga Radar Kepri.
niat awalnya adalah pemerataan menjadi
Selain itu masih banyak media yang ber-
terlena karena daerah yang digali dan
basis website yang juga mempengaruhi
diratakan justru memiliki kandungan
pembentukan opini di tengah masyarakat
bauksit yang cukup potensial untuk
yang kemudian menjadi isu kebijakan bagi
diperdagangkan. Maka perusahaan terse-
pemerintah daerah untuk bersikap.
but segera membuatkan izin untuk mela-
Inilah serentetan aktor yang mem-
kukan pertambangan di daerah itu kepada
pengaruhi dalam proses pengambilan
Walikota Tanjungpinang yang pada saat
keputusan dalam proses legislasi terkait
itu masih dijabat oleh Suryatati A.Manan.
persoalan pertambangan bauksit di Kota
Izin pertambangan pun dikeluarkan oleh
Tanjungpinang. Dengan memiliki kekuat-
Walikota Tanjungpinang kepada Syahjoni
an politik yang cukup imbang, maka cukup
selaku milik Tambang Bauksit tersebut.
membuat masalah ini bagaikan bola yang
Aktivitas pertambangan berbendera
masih saja bergelinding, dan akan kemana
PT Syahnur segera dilaksanakan selama
arahnya nanti.
dua tahun di kawasan Tanjung Mocoh, Vol. 1 No. 1 April 2016
37
Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah
ISSN : 2503-4685
yang diklaim sebagai lokasi dan titik kor-
signifikan mempengaruhi kesejahteraan
dinat pertambangan.
rakyat. Justru dinilai keuntungan bagi se-
Pada tahun ke tiga, karena pelabuhan
gelintir elit dan pengusaha tambang bauk-
Tanjung Mocoh yang selama ini digunakan
sit tersebut. Banyak masyarakat Kota Tan-
Syahjoni untuk me-loading bahan galian
jungpinang menilai bahwa hasil dari per-
bakal dialihfungsikan menjadi pelabuhan
tambangan justru masuk ke kocek Wali-
bongkar muat, Syahjoni diminta meng-
kota Tanjungpinang yang pada waktu itu
hibahkan lahan tersebut kepada Pemko
dijabat oleh Suryatati A.Manan.
Tanjungpinang, namun pihak perusahaan
disatu sisi masyarakat juga melihat peru-
pertambangan tersebut menolak untuk
sahaan tambang beserta aktivitas pertam-
menghibahkan dan malah justru meminta
bangan yang dilakukan bertahan dan
untuk perpanjangan izin pertambangan.
berjalan lebih kurang 10 tahun di Kota
Izin pertambangan pun diperpanjang
Tanjungpinang. Belum lagi ada segelintir
kembali dengan disaksikan oleh Walikota
oknum politik yang notabenenya adalah
Tanjungpinang Suryatati A.Manan dan
kader partai penguasa juga ikut andil
ditandatangani
Sekretaris
dalam bermain tambang. Masalah yang
Daerah Kota Tanjungpinang yang kala itu
kemudian dilihat oleh pihak masyarakat
dijabat oleh Gatot Winoto.
beserta organisasi masyarakat selama ini
juga
oleh
Karena
Namun pertambangan ini dikemudian
juga terkait dengan penyalahgunaan per-
hari menuai masalah, seperti royalti per-
untukan wilayah yang telah tidak sesuai
tambangan tidak disetorkan oleh perusa-
dengan RTRW lagi, dimana wilayah Seng-
haan tambang kepada daerah. persoalan
garang termasuk Sungai Carang adalah
ini, bukan semakin menyurut akan tetapi
wilayah pemerintah serta masih terdapat
perusahaan tambang semakin banyak dan
peninggalan zaman kerajaan di daerah
tumbuh di Kota Tanjungpinang sejak ku-
tersebut. Namun daerah itu justru menjadi
run 2002-2012 kini telah ada 12 izin
wilayah pertambangan bauksit.
terhadap perusahaan pertambangan me-
Permasalahan
demi
permasalahan
lakukan pertambangan di Kota Tanjung-
berkembang seperti bola salju yang terus
pinang. Persoalan pertambangan ini mulai
membesar, tepatnya pada zaman kepe-
menjadi polemik ditengah masyarakat
mimpinan Suryatati A.Manan di periode
karena dinilai telah banyak merusak
yang kedua yaitu kurun tahun 2008-2012,
lingkungan masyarakat, sementara keun-
masyarakat mulai bertindak. Terlebih lagi
tungan dari pertambangan tersebut tidak
melihat Kota Tanjungpinang yang semakin Vol. 1 No. 1 April 2016
38
Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah
ISSN : 2503-4685
lama berubah menjadi tanah merah akibat
ini adalah penutupan aktivitas tambang
aktivitas pertambangan. Masyarakat me-
bauksit di Kota Tanjungpinang. Namun
nilai izin yang selama ini dikeluarkan oleh
setelah beberapa waktu menjadi Walikota
Walikota
A.
dan Wakil Walikota Tanjungpinang, pa-
Manan tidak tepat sesuai dengan aturan-
sangan ini juga tersandera oleh politik se-
nya.
hingga tak juga kunjung mampu menye-
Tanjungpinang
Suryatati
Reaksi pertama datang dari Forum
lesaikan masalah pertambangan bauksit
Aliansi Peduli Kepulauan Riau yang men-
ini. Lambat keputusan ini mengakibatkan
datangi Polresta Tanjungpinang pada 10
pertambangan bauksit tetap berjalan dan
Agustus 2011 yang menuntut agar pihak
semakin berkembang biak.
Kepolisan Resort Kota Tanjungpinang
Lambatnya tindakan Walikota Tan-
bertindak terhadap perusahaan pertam-
jungpinang menyelesaikan masalah ini
bangan yang tidak jelas izinnya tersebut
kemudian menimbulkan keresahan diber-
namun tetap melakukan aktivitas pertam-
bagai pihak, terutama warga di sekitar
bangan. Aksi yang dipimpin oleh Ketua
Sungai Carang yang mengaku bahwa be-
Forum Aliansi Peduli Kepulauan Riau H.
kas galian tambang bauksit yang menjadi
Hajarullah Aswad ini kemudian juga
genangan air dapat menyebabkan penya-
berunjuk rasa di areal pertambangan
kit seperti demam berdarah dan selain itu
bauksit di daerah Sungai Carang Kota
merusak kondisi udara disekitar areal
Tanjungpinang. Namun aksi ini seperti
pertambangan yang sarat akan debu yang
tidak mendapat tanggapan yang berarti
tidak sehat. Kondisi yang demikian telah
terhadap pengambil kebijakan pada saat
mencuri perhatian beberapa organisasi
itu sebagai Walikota Kota Tanjungpinang
masyarakat dan juga kemahasiswaan se-
masih dijabat oleh Suryatati A. Manan.
perti HMI Cabang Tanjungpinang-Bintan
Masa jabatan Suryatati A. Manan pun
yang melakukan unjuk rasa yang juga
berakhir ketika hasil pemilukada Kota
bergabung dengan beberapa masyarakat
Tanjungpinang
diselenggarakan
di daerah Sungai Carang. Unjuk rasa ter-
pada tanggal 31 Oktober 2012 silam telah
sebut mengeluarkan pernyataan akan
memenangkan pasangan Lis Darmansyah-
membuat mosi tidak percaya terhadap
Syahrul sebagai Walikota dan Wakil Wali-
Walikota Tanjungpinang karena telah me-
kota Tanjungpinang periode 2013-2018.
langgar janji politik untuk dapat meng-
Pada saat kampanyenya, salah satu janji
hentikan aktivitas pertambangan bauksit,
politik yang disampaikan oleh pasangan
namun tak kunjung dilakukan. Selain itu
yang
Vol. 1 No. 1 April 2016
39
Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah
ISSN : 2503-4685
opini lewat media yang diciptakan oleh
mengusung Walikota dan Wakil Walikota
beberapa organisasi kemahasiswaa lain-
Tanjungpinang juga terlibat dalam “bisnis”
nya seperti GMNI Kota Tanjungpinang dan
tambang bauksit ini. Oknum ini berada di
juga KAMMI Komsat Tanjungpinang telah
dalam perusahaan bauksit yang kini men-
membuat keadaan semakin memanas.
jadi eksekutor pertambangan bauksit di
Ditambahkan lagi oleh LSM Investigasi
Kota Tanjungpinang.
Coruption
Independent
politis inilah yang mempengaruhi peng-
(ICTI) Non Government yang juga menun-
ambil keputusan yang dalam hal ini Wali-
tut agar pihak eksekutif dan legislatif ber-
kota Tanjungpinang. Walikota Tanjung-
tindak dalam persoalan tambang bauksit
pinang berada dalam posisi yang cukup
ini.
dilematis dalam persoalan ini. Kondisi
Transparant
Intervensi secara
Dalam kondisi yang demikian, maka
kekuatan-kekuatan politik masing-masing
kekuatan politik diantara kelompok ke-
kelompok itu dalam mempengaruhi peng-
pentingan sudah memiliki kekuatan yang
ambil kebijakan dapat digambarkan seba-
seimbang. Belum lagi indikasi keterlibatan
gai berikut,
oknum partai politik penguasa yang
Vol. 1 No. 1 April 2016
40
Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah
ISSN : 2503-4685
Gambar. 6 Peta Pengaruh Masing-Masing Kelompok Kepentingan dalam Persoalan Tambang Bauksit di Kota Tanjungpinang Dinas KP2KE Kota Tanjungpinang
Walikota+Wakil Wakil Walikota Tanjungpinang
Kepolisian Resort Kota Tanjungpinang
Media
DPRD Kota Tanjungpinang
Kelompok Organisasi Masyarakat Kelompok Pengusaha Tambang Baukisit PT. Antam Resourcindo, PT. Perjuangan, PT. Kereta Kencana Bangun Perkasa, PT. Syahnur, PT. Pippo Jaya PT. Alam Indah Purnama Panjang
Partai Politik LSM Forum Aliansi Peduli Kepulauan Riau Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kota Tanjungpinang Gerakan Mahasiwa Nasional Indonesai (GMNI) Kota Tanjungpinang Kesatuan Aksi Mahasiswa Musliam Indonesia (KAMMI) Komsat Tanjungpinang LSM Investigasi Coruption Transparant Independent (ICTI) Non Government
Keterangan: *tanda panah adalah menunjukkan pengaruh entitas/kelompok yang memiliki pengaruh dan dapat mengaruhi siapa
Pada Gambar. 6 tersebut dapat di-
pada Kepala Daerah sebagai penentu kebi-
jelaskan bahwa Walikota dan Wakil Wali-
jakan akhir. Sementara DPRD Kota Tan-
kota adalah penentu kebijakan dalam hal
jungpinang menjadi pihak yang harusnya
ini. Dimana semua kelompok bermuara
menengahi masalah ini, agar Kepala DaeVol. 1 No. 1 April 2016
41
Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah
ISSN : 2503-4685
rah mampu memberikan keputusan yang
KP2KE dalam mendapatkan izin pertam-
objektif dan juga memiliki legitimasi yang
bangan karena SKPD ini sudah tentu me-
cukup kuat karena juga didukung oleh
rupakan kepanjangan tangan dari Kepala
DPRD. Terlihat bahwa ada dua entitas
Daerah.
atau kelompok yang memiliki kepentingan
Kelompok
organisasi
masyarakat
yang saling bertentangan di bawah pada
yang memiliki kepentingan yang berbeda
gambar tersebut. Kelompok pengusaha
menuntut agar Kepala Daerah menutup
tambang bauksit kepentingan sudah jelas
habis pertambangan bauksit di Kota Tan-
bahwa pertambangan bauksit harus di-
jungpinang. Tuntutan itu telah dijelaskan
teruskan, salah satu hal yang dihembus-
pada bagian sebelumnya pada makalah/
kan adalah iklim inventasi dan mampu
tinjauan ini, ada yang berupa demontrasi
mendatangkan PAD yang signifikan bagi
dan ada juga yang menciptakan opini pu-
daerah. Untuk mengejar kepentingan ini,
blik yang kebetulan media juga cukup
maka berbagai hal dilakukan oleh kelom-
mengakomodir suara masyarakat luas.
pok perusahaan pertambangan yang telah
Selain itu masyarakat juga menuntut pi-
lama bercokol di Kota Tanjungpinang ini.
hak Kepolisian Resort Kota Tanjungpinang
Mungkin juga bisa disalahkan karena
untuk melakukan penertiban usaha per-
proses sejarah Walikota pada periode
tambangan yang dinilai illegal, namun
sebelumnya yang begitu mudah memberi-
pihak Kepolisian juga hanya menunggu
kan izin pertambangan kepada salah satu
koordinasi dari Kepala Daerah dan juga
perusahaan tambang yang pada akhirnya
Dinas KP2KE terkait administrasi baik itu
perusahaan
dan
berupa regulasi dan surat-surat lainnya.
semakin menjamur. Belum lagi beberapa
Pada awalnya aspirasi masyarakat akhir-
waktu ini oknum politik partai penguasa
nya didengarkan juga oleh Walikota Tan-
juga ikut dalam bisnis pertambangan
jungpinang Lis Darmansyah, namun kepu-
bauksit ini. Dengan mendapatkan link
tusan yang dibuat hanya menutup semen-
“orang dalam” maka perusahaan tambang
tara usaha pertambangan bauksit di Kota
ini dengan mudah akan mempengaruhi
Tanjungpinang sambil menunggu inventa-
Kepala Daerah. Disinyalir oknum politisi
risir masalah tambang lebih lanjut. Penu-
yang ikut berada dibalik perusahaan tam-
tupan sementara ini dimulai sejak 5 April
bang ini adalah berasal dari partai pengu-
2013.
tambang
bertambah
sung Kepala Daerah terpilih. Dengan de-
Namun penetrasi secara politis dari
mikian juga mudah mempengaruhi Dinas
perusahaan pertambangan bauksit begitu Vol. 1 No. 1 April 2016
42
Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah
ISSN : 2503-4685
terbilang kuat. Hal ini dibuktikan dengan
tutup. Komisi I Anggota DPRD Kota Tan-
diberikannya kembali izin tiga perusahan
jungpinang kemudian memanggil Kepala
pertambangan untuk melakukan aktivitas
Dinas KP2KE Kota Tanjungpinang mena-
pertambangan di Kota Tanjungpinang.
nyakan hal tersebut. DPRD Kota Tanjung-
Tiga perusahaan tambang bauksit yang
pinang dalam hal ini telah belajar dari apa
mengantongi Izin Usaha Pertambangan
yang telah disampaikan oleh masyarakat
(IUP) di Kota Tanjungpinang telah resmi
baik lewat media atau pun berujuk rasa
beroperasi sejak Senin 22 April 2013 lalu.
langsung di depan Kantor Walikota Tan-
Hal itu, sesuai dengan kebijakan dari Wali-
jungpinang.
kota Tanjungpinang Lis Darmansyah me-
Oleh karena itu, DPRD Kota Tanjung-
lalui surat resmi. Tiga perusahaan itu ada-
pinang merasa perlu melakukan langkah
lah PT Lobindo dengan luas lahan sekitar
yang lebih riil dalam menuntaskan perma-
600 hektar beroperasi di kawasan Kelura-
salahan pertambangan bauksit di Kota
han Batu 9 dan Keluarahan Dompak. Lalu,
Tanjungpinang ini. DPRD Kota Tanjung-
PT Kereta Kencana dengan luas lahan 180
pinang perlu memberikan sebuah advice
hektar beroperasi di kelurahan Air Raja
bagi Walikota Tanjungpinang terkait ma-
dan Dompak. Yang terakhir adalah PT
salah ini. langkah DPRD Kota Tanjung-
Alam Indah Purnama Panjang dengan luas
pinang adalah membentuk Panitia Khusus
lahan 200 hektar beroperasi di Kampung
Pertambangan yang diketuai oleh Ginta
Bugis serta Dompak. Penerbitan izin bagi
Asmara yang merupakan legislator dari
tiga perusahaan ini karena perusahaan ini
Partai Demokrat. Pansus ini akan mengka-
telah menandatangani pakta integritas un-
ji berbagai masalah yang terkait permasa-
tuk menaati aturan, dan jika memang ter-
lahan yang terjadi dan juga beberapa ma-
dapat sejumlah pelanggaran maka akan
sukan dari masyarakat, namun hasil akhir
diberi sanksi.
Pansus Pertambangan ini bukanlah menu-
Pemberian izin terhadap tiga perusa-
tup aktivitas pertambangan yang ada, na-
haan tambang ini menuai kritik dari be-
mun lebih kepada menciptakan regulasi
berapa partai politik lewat legislatornya.
terkait aktivitas pertambangan bauksit di
Seperti Partai Demokrat, Partai Keadilan
Kota Tanjungpinang, karena menurut Ke-
Sejahtera, dan Partai Hanura. Ketiga legis-
tua Pansus Pertambangan ini, bagaimana-
lator dari masing-masing partai tersebut
pun pertambangan bauksit memberikan
tidak menyetujui pembukaan kembali usa-
kontribusi kepada Pendapatan Asli Dae-
ha pertambangan yang tadinya telah di-
rah. Vol. 1 No. 1 April 2016
43
Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah
ISSN : 2503-4685
Berdasarkan apa yang telah dilakukan
tambangan yang sekarang masih digodok
oleh DPRD Kota Tanjungpinang ini tam-
oleh Pansus Pertambangan ini. Raperda
paklah bahwa DPRD Kota Tanjungpinang
ini harapannya adalah sebagai pedoman
mengambil jalan tengah, dimana DPRD
bagi Kepala Daerah dalam memutuskan
Kota Tanjungpinang berusaha mengako-
permasalahan
modir kepentingan dan aspirasi yang se-
bauksit di kemudian hari.
terkait
pertambangan
lama ini berkembang di masyarakat dan
Sebuah proses panjang yang berakhir
juga mengakomodir kepentingan perusa-
pada pembuatan regulasi untuk melaku-
haan pertambangan bauksit.
kan penertiban pertambangan bauksit di
Hasil kerja Pansus Pertambangan sam-
Kota Tanjungpinang ini dapat digambar-
pai saat ini telah sampai kepada perumu-
kan dengan analisis model kelompok
san Naskah Akademik dan Raperda Per-
berikut,
Gambar.7 Proses Legislasi Terkait Persoalan Pertambangan Bauksit di Kota Tanjungpinang Kelompok Kepentingan A
Kelompok Kepentingan B
Kekuatan Politik dari Perusahaan Bauksit
Kekuatan Politik dari Organisasi Kemasyarakatan dan parpol
DPRD Kota Tanjungpinang Pansus Pertambangan
Pembentukan Raperda Pertambangan
Gambar. 7 memberikan penjelasan
besar dengan kekuatan politik yang sama.
bahwa dalam persoalan pertambangan
Aktor yang memiliki dominasi disini ada
bauksit di Kota Tanjungpinang ini terjadi
dua yaitu kelompok organisasi masyara-
tarik menarik kepentingan yang sangat
kat yang juga didukung oleh mayoritas Vol. 1 No. 1 April 2016
44
Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah
ISSN : 2503-4685
masyarakat dan juga media, dan kelompok
tuk mengakomodir perusahaan pertam-
perusahaan tambang yang memiliki pene-
bangan dan selain itu pertambangan
trasi politik terhadap elit politik. Jika ke-
bauksit juga mampu memberikan kontri-
dua kepentingan ini selalu dibenturkan
busi terhadap pendapatan asli daerah. Se-
tanpa sebuah hal yang mampu menenga-
lain itu penerbitan Raperda tentang per-
hinya maka yakin bahwa persoalan ini
tambangan ini dinilai oleh DPRD Kota
tidak akan dapat terselesaikan. Disatu sisi
Tanjungpinang sebagai jalan tengah untuk
Kepala Daerah Kota Tanjungpinang mung-
meminimalisir apa yang ditakutkan oleh
kin bisa dikatakan tersandera oleh pihak
masyarakat.
perusahaan pertambangan bauksit yang
Langkah ini mungkin cukup dinilai te-
memang punya andil dan keterikatan da-
pat, namun DPRD Kota Tanjungpinang ha-
lam ranah politis, hal ini yang memberat-
ruslah konsisten dalam berusaha sehingga
kan Kepala Daerah untuk bertindak tegas
Raperda ini menjadi Perda dan selanjut-
dalam menutup secara total aktivitas per-
nya benar-benar konsisten dalam menga-
tambangan. Disatu sisi masyarakat juga
wasi pertambangan bauksit di Kota Tan-
sebenarnya mengetahui kondisi yang de-
jungpinang ini. Harapannya adalah bahwa
mikian dan mengetahui bahwa hasil dari
Kepala Daerah bersama DPRD Kota Tan-
pertambangan bauksit ini hanya dinikmati
jungpinang benar-benar menjalankan ke-
oleh segelintir elit politik dan juga meng-
bijakan ini dengan baik dan objektif. Se-
untungkan para pengusaha bauksit dan
hingga pihak manapun tidak menjadi kor-
bukan menguntungkan masyrakat. Oleh
ban yang dirugikan akibat kebijakan ini.
karena itu kelompok organisasi masyarakat menuntut lebih baik ditutup saja karena persentase menciptakan kerusakannya lebih besar dari pada keuntungannya.
Kesimpulan Persoalan pertambangan di Kota Tanjungpinang merupakan persoalan yang
DPRD Kota Tanjungpinang berusaha
panjang, mulai dari kepemimpinan Surya-
bersikap ini membela kedua belah kelom-
tati A. Manan-Edward Mushalli sebagai
pok tersebut, oleh karena itu Pansus Per-
Walikota dan Wakil Walikota Tanjung-
tambangan yang dibentuk setelah mempe-
pinang periode 2008-2012 hingga berlan-
lajari berbagai masalah, akhirnya hanya
jut kini pada masa kepemimpinan Lis
memberikan jalan dengan menerbitkan
Darmansyah-Syahrul
Rancangan Peraturan Daerah tentang Per-
Walikota dan Wakil Walikota Tanjung-
tambangan. Hal ini dilakukan adalah un-
pinang periode 2013-2018.
yang
merupakan
Vol. 1 No. 1 April 2016
45
Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah
ISSN : 2503-4685
Persoalan pertambangan bauksit ini
lasi ini dalam rangka memecahkan per-
merupakan tarik menarik kepentingan
soalan pertambangan yang terjadi di Kota
antara kelompok perusahaan pertamba-
Tanjungpinang.
ngan bauksit dengan kelompok organisasi masyarakat yang kontra dengan akti-
Rekomendasi
vitas pertambangan ini. Kedua kelompok
Berdasarkan masalah yang telah dipa-
ini memiliki kekuatan politik yang sama
parkan dengan gamblang pada bagian se-
kuat dimana kelompok perusahaan bauk-
belumnya, maka makalah ini memberikan
sit didukung dengan sumber daya dan se-
rekomendasi sebagai berikut:
lain itu juga memiliki hubungan dengan
1. DPRD Kota Tanjungpinang haruslah
elit politik partai penguasa. Sementara ke-
konsisten memperjuangan langkah ini
lompok organisasi masyarakat didukung
sampai Raperda Pertambangan terse-
oleh mayoritas masyarakat dan juga me-
but menjadi sebuah Perda Pertam-
dia yang juga mendukung kepentingan
bangan,
kelompok ini. Dalam proses legislasinya, DPRD Kota
2. DPRD Kota Tanjungpinang hendaknya benar-benar intens dalam mengawasi
Tanjungpinang merasa perlu turun tangan
jalannya Perda tersebut nantinya,
agar kebijakan yang diputuskan oleh Wali-
3. Kepala Daerah setelah Perda Pertam-
kota Tanjungpinang tidak salah dan mam-
bangan ini diterbitkan, maka perlu
pu mengakomidir kepentingan kedua be-
juga sebuah konsisten dalam menja-
lah pihak atau kelompok. Dengan mempe-
lankan segala regulasi yang telah
lajari berbagai masalah yang terjadi DPRD
diatur di dalam perda tersebut,
Kota Tanjungpinang membentuk sebuah
4. Kepala Daerah hendaknya bersifat
Panitia Khusus Pertambangan dimana ha-
objektif, transparan dan adil dalam
sil rekomendasi dari Pansus ini adalah
menegakkan hukum terkait pelangga-
menelurkan Rancangan Peraturan Daerah
ran Perda tersebut,
tentang pertambangan. Hal ini dinilai se-
5. Masyarakat hendaknya terus menga-
bagai jalan tengah dalam menjawab per-
wasi perjalanan Raperda hingga men-
soalan yang dihadapi selama ini, serta di-
jadi Perda dan kemudian ketika Perda
nilai mampu mengakomodir kedua belah
Pertambangan tersebut diimplemen-
pihak. Dengan adanya Raperda yang ke-
tasikan.
mudian akan menjadi Perda diharapkan Kepala Daerah mampu menjalankan reguVol. 1 No. 1 April 2016
46
Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah
Daftar Pustaka Buku-Buku: Islamy, M.Irfan. 2009. Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Bumi Aksara: Jakarta Start, Daniel. Hovland, Ingie. 2004. Tools for Policy Impact A Handbook for Reseacrhers. Rapid: London Dokumen: Undang-Undang Dasar 1945 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara Dinas KP2KE. 2012. Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertambangan. Pemerintahan Kota Tanjungpinang: Tanjungpinang Sumber Internet: www.bisnis-kepri.com. 2013. Tambang Bauksit Tanjungpinang: Aktivitas Penambangan distop Pemkot. Diakses dari www.bisnis-kepri.com edisi 23 Februari 2013 pada tanggal 25 Juni 2013 www.ciputranews.com. 2013. Kota Tanjungpinang dikoyak Penambangan Bauksit. Diakses dari http://www.ciputranews.com pada tanggal 25 Mei 2013 http://formatnews.com. 2013. DPRD Kota Tanjungpinang Bentuk Pansus Pertambangan. Diakses dari http://formatnews.com edisi 9 Mei 2013 pada tanggal 27 Mei 2013) http://haluankepri.com. 2013. Tambang Bauksit di Tanjungpinang Beroperasi Lagi. Diakses dari http://haluankepri.com edisi 24 April 2013 pada tanggal 27 Mei 2013 http://kammikepri.or.id. 2013. Bauksit dan Ragam Masalahnya. Diakses dari http://kammikepri.or.id/ pada tanggal 27 Mei 2013
ISSN : 2503-4685
http://kepri.antaranews.com. 2013. LSM Desak Pertambangan Bauksit Ilegal Ditutup. Diakses dari http://kepri.antaranews.com edisi 10 Agustus 2011 pada tanggal 28 Mei 2013 http://kepri.antaranews.com. 2013. DPRD Kurang Peduli Masalah Tambang. Diakses dari http://kepri.antaranews.com edisi 14 Maret 2013 pada tanggal 25 Mei 2013) http://kepri.antaranews.com. 2013. GMNI Desak Pemkot Tanjungpinang Hentikan Penambangan Bauksit. Diakses dari http://kepri.antaranews.com edisi 28 Maret 2013 pada tanggal 28 Mei 2013 http://www.kepribangkit.com. 2013. GMNI Minta Tambang Bauksit di Tanjungpinang Tutup. Diakses dari http://www.kepribangkit.com edisi 28 Maret 2013 pada tanggal 28 Mei 2013 http://www.kepri.info. 2013. Tambang Bauksit Ilegal Makin Menggila Walikota Tak Berdaya. Diakses dari http://www.kepri.info edisi 23 Mei 2013 tanggal 27 Mei 2013 www.lenteraindonesia.com. 2013. Hamalis dan Syahjoni Saling Bongkar. Diakses dari www.lenteraindonesia.com pada tanggal 27 Mei 2013 http://www.radarkepri.com. 2013. Tambang Bauksit Ilegal Makin Marak di Tanjungpinang. Diakses dari http://www.radarkepri.com edisi 12 Mei 2013 pada tanggal 25 Mei 2013 http://tanjungpinangpos.co.id. 2013. Kapolda: Terbitkan Tambang Bauksit. Diakses dari http://tanjungpinangpos.co.id edisi 19 Maret 2013 pada tanggal 28 Mei 2013 http://www.tanjungpinangpks.or.id. 2013. Stop Tambang Bauksit. Diakses dari http://www.tanjungpinangpks.or.id edisi 24 Mei 2013 pada tanggal 28 Mei 2013
Vol. 1 No. 1 April 2016
47