RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2010-2015
KATA PENGANTAR
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Dharmasraya Tahun 2010-1015 ini merupakan wujud pertanggung jawaban dan ukuran kinerja pelaksanaan kegiatan secara menyeluruh yang meliputi kegiatan rutin maupun kegiatan pembangunan diantaranya pembinaan dan pengawasan bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
Rencana Strategis (RENSTRA) ini dimaksudkan untuk dapat memberikan gambaran sejauhmana tingkat keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan yang disajikan secara kualitatif dan kuantitatif untuk bahan masukan kpada Bapak Bupati dan semua pihak dalam mempertimbangkan kebijakan maupun rencana dimasa yang akan datang. Selain itu RENSTRA ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua orang yang memerlukan informasi mengenai Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral di wilayah Dharmasraya.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Dharmasraya dalam menjalankan tugas sehari-hari.
Sungai Dareh, Mei 2012 Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Dharmasraya
PALAWASITA, SE NIP. 19611121 199103 2 001
RENSTRA ESDM 2010-2015
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, Restra SKPD, merupakan dokumen perencanaan yang disusun sebagai pedoman dan arah kebijakan dalam melaksanakan kegiatan pembangunan paling prioritas oleh satuan kerja perangkat daerah, sehingga diperoleh hasil yang maksimal, efektif dan efeisian. Renstra SKPD berisi Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan pembangunan yang sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD, yang disesuaikan dengan fungsi dan sub fungsi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Pokok-pokok pikiran pengelolaan pertambangan dan energi di Kabupaten Dharmasraya adalah: 1). Penyediaan data dan informasi sumber daya mineral dan energi secara akurat dan terkini, 2). Bimbingan, pembinaan dan pengawasan usaha pertambangan dan energi agar baik dan benar, 3). Fasilitasi penerbitan perizinan sektor pertambangan dan energi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4) Sosialisasi peraturan perundang-undangan sektor pertambangan dan energi kepada stake holder. 5). Peningkatan sarana dan prasarana pendukung kegiatan. 6) Upaya peningkatan Rasio Electrifikasi masyarakat, 7). Pengawasan penyaluran BBM. 8). Pengembangan Energi baru dan terbarukan. Pokok-pokok pikiran tersebut, merupakan dasar yang dijadikan tolok ukur dalam pengelolaan dan pengusahaan pertambangan dan energi di Kabupaten Dharmasraya kedepannya, yang harus teraktuakisasi dealam penyusunan Renstra SKPD Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral. Mewujutkan pembangunan pertambangan yang baik dan benar serta berwawasan lingkungan merupakan salah satu tujuan pembangunan pertambangan itu sendiri, selain tujuan-tujuan lain seperti tujuan dalam rangka meningkatkan kesejahtreraan masyakat dan peningkatan pendapatan asli daerah. Dengan tujuan 1
RENSTRA ESDM 2010-2015
tersebut diats sektor pertambangan menjadi urusan pilihan yang sangat strategis bagi menunjang pembangunan daerah. Pembangunan pertambangan kalau dilihat dari sudut ekonomis, bahwa pertambangan dan energi merupakan komoditas yang semakin hari semakin langka dan mahal. Kelangkaan ini disebabkan oleh suatu kenyataan bahwa komoditas pertambangan dan energi seperti : Batubara, Minyak Bumi, dan Mineral Logam lainnya merupakan sumberdaya alam yang non-renewable, artinya sumberdaya alam yang habis dipakai dan tidak dapat diperbaharui lagi. Pelaksanaan pembangunan sektor pertambangan dan energi di Kabupaten Dharmasraya berlandaskan pada Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan dan Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Pertambangan Mineral dan Batubara dan Peraturan Pemerintah nomor 78 tentang Reklamasi dan Pasca Tambang yang merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batuan dan selanjutnya telah dijabarkan kedalam RPJM Kabupaten Dharmasraya Tahun 2010 – 2015. Sementara disisi lain target konstribusi produksi pertambangan diharapkan terus meningkat, sehingga diperlukan koordinasi dalam implementasi pembanguan pertambangan dengan menggerakkan partisipasi masyarakat dan swasta secara terpadu dan berkesinambungan.
1.2.
Landasan Hukum 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya; 2. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang 3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah 4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 Tentang Perimbangan Keuangan Daerah antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
2
RENSTRA ESDM 2010-2015
5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008; 6. Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara; 7. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan; 8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Ketentuan Pelaksanaan Pertambangan Mineral dan Batubara; 11. Peraturan pemerintah Nomor 55 Tahun 2010 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pasca Tambang; 13. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 34 Tahun 2009 tentang Pengutamaan Pemasokan Kebutuhan Mineral dan Batubara untuk Keperluan Dalam Negeri; 14. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 555 K/26/M.PE/1995 tentang Keselamatan dan Keselamatan Kerja Pertambangan Umum; 15. Keputusan
Menteri
Energi
dan
Sumber
Daya
Mineral
Nomor
1451
K/10/MEM/2000 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Tugas Pemerintah Di Bidang Inventarisasi Sumber Daya Mineral dan Energi, Penyusunan Peta Geologi dan Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah; 16. Keputusan Menteri
Energi
dan Sumber
Daya Mineral
Nomor
1453
K/29/MEM/2000 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Tugas Pemerintah Di Bidang Pertambangan Umum;
3
RENSTRA ESDM 2010-2015
17. Keputusan
Menteri
Energi
dan
Sumber
Daya
Mineral
Nomor
1454
K/30/MEM/2000 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Tugas Pemerintah Di Bidang Minyak dan Gas Bumi; 18. Keputusan
Menteri
Energi
dan
Sumber
Daya
Mineral
Nomor
1455
K/40/MEM/2000 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Tugas Pemerintah Di Bidang Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Sendiri, Usaha Penyediaan Listrik Untuk Kepentingan Umum dan Usaha Penunjang Tenaga Listrik;
1.3.
Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan Rentra Dinas ESDM adalah menyusun Rencana Strategis Dinas ESDM dalam bentuk laporan perencanaan yang mengacu pada peraturan penyusunan yang berlaku. Tujuan penyusunan Rentra Dinas ESDM adalah agar Renstra Dinas ESDM digunakan sebagai acuan dalam mencapai tujuan pembangunan bidang Energi dan Sumber Daya Mineral selama lima tahun (jangka menengah)
1.4.
Sistematika Penulisan BAB I.
BAB II.
PENDAHULAUN 1.1
Latar belakang
1.2
Landasan Hukun
1.3
Maksud dan Tujuan
1.4
Sistimatika Penulisan
TUGAS DAN FUNGSI 2.1.
Tugas, fungsi, dan struktur organisasi SKPD
2.2.
Sumber daya SKPD
2.3.
Kinerja pelayanan SKPD
2.4.
Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan SKPD 4
RENSTRA ESDM 2010-2015
BAB III. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 3.1.
Identifikasi permasalahan berdsarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD
3.2.
Telaahan visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih
3.3.
Telaahan renstra K/L dan renstra
3.4.
Telaahan rencana tata ruang wilayah dan kajian lingkungan hidup strategis Penentuan isiu-isu strategis
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN
BAB V
4.1.
Visi dan misi SKPD
4.2.
Tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD
4.3.
Strategi dan kebijakan SKPD
Rencana Program Dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, Dan Pendanaan Indikatif
BAB VI
Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJM
5
RENSTRA ESDM 2010-2015
BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN 2.1.
Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi ESDM Tugas Pokok Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, menyelenggarakan tugas pemerintah dibidang pertambangan dan energi yang meliputi; 1. Bidang Pengelolaan Air Tanah; 2. Bidang Inventarisasi Sumber daya Mineral dan Energi, Penyusunan Peta Geologi dan Pemetaan Zona Kerentanan Gerakan tanah; 3. Bidang Pertambangan Umum; 4. Bidang Minyak dan Gas Bumi; 5. Bidang Ketenagalistrikan; Fungsi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral menyelenggarakan fungsi sebagai berikut; 1. Memberikan izin atau rekomendasi usaha dibidang air tanah, pertambangan umum, minyak dan gas bumi serta ketenagalistrikan. 2. Pembinaan, penertiban dan pengendalian usaha dibidang air tanah, pertambangan umum, minyak dan gas serta ketenagalistrikan. 3. Merumuskan kebijakan umum bidang pertambangan umum dan energi. 4. Pemantauan, pengawasan keselamatan, kesehatan kerja (K3) dan lingkungan, produksi dan pemasaran bidang pertambangan umum dan ketenagalistrikan. 5. Konservasi air tanah dan lahan bekas tambang. 6. Inventarisasi dan evaluasi data, air tanah, pertambangan, minyak dan gas serta ketenagalistrikan.
6
RENSTRA ESDM 2010-2015
7. Melakukan survey/kajian dan pengembangan air tanah, sumberdaya mineral dan energi baru. 8. Menyusun peta geologi dan peta zona kerentanan gerakan tanah. 9. Menfasilitasi kelancaran pembayaran pajak, land rent, royalty, dan pembayaran lain sesuai dengan peraturan yang berlaku, pada pengusahaan air tanah, pertambangan umum, energi, dan migas. 10. Melakukan bimbingan pengusahaan air tanah, pertambangan umum, minyak dan gas serta ketenagalistrikan dan mitigasi bencana alam geologi. Susunan Organisasi Susunan Organisasi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral adalah ; a. Kepala Dinas b. Sekretariat 1. Sub Bagian Umum dan Anggaran 2. Sub Bagian Kepegawaian 3. Sub Bagian Program dan Pelaporan c. Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral; 1. Seksi Geologi 2. Seksi Sumber Daya Mineral d. Bidang Pertambangan Umum; 1. Seksi Pengawasan Pertambangan. 2. Seksi Pengusahaan dan Iuran Pertambangan e. Bidang Migas, Listrik dan Pengembangan Energi; 1. Seksi Migas. 2. Seksi Listrik dan Pengembangan Energi f. Kempok Jabatan Fungsional 1. Inspektur Tambang 2. Inspektur Listrik 3. Inspektur Migas. 7
RENSTRA ESDM 2010-2015
Struktur Organisasi Gambar 1. Struktur organisasi Dinas Pertambangan dan Energi
KEPALA DINAS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
SUB BAGIAN UMUM & ANGGARAN
BIDANG GEOLOGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
BIDANG PERTAMBANGAN UMUM
SEKSI GEOLOGI
SEKSI PENGAWASAN PERTAMBANGAN
SEKSI SUMBER DAYA MINERAL
SEKSI PENGUSAHAAN & IURAN PERTAMBANGAN
SUB BAGIAN KEGAWAIAN
SUB BAGIAN PROG & PELAP
BIDANG MIGAS, LISTRIK & PENGEMBANGAN ENERGI
SEKSI MIGAS
SEKSI LISTERIK & PENGEMBANGAN ENERGI
8
RENSTRA ESDM 2010-2015
2.2.
Sumber Daya Dinas ESDM Sumber Daya Pegawai Untuk kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kegiatan-kegiatan pembangunan lainnya, Dinas ESDM didukung oleh personil yang produktif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 2.1. Jabatan dan Eselonering Personil DESDM No
Nama Jabatan
Status Eselon PNS Non PNS II b 1 0
Jml
1
Kepala Dinas
2
Sekretaris
III a
1
0
1
3
Kabid Geologi dan SDM
III b
1
0
1
4
Kabid Pertambangan Umum
III b
1
0
1
5
Kabid MLPE
III b
1
0
1
6
Kasubag Program
IV a
1
0
1
7
Kasubag Umum dan Anggaran
IV a
1
0
1
8
Kasubag Kepegawaian
IV a
1
0
1
9
Kasi Geolgi
IV a
1
0
1
10
Kasi SDM
IV a
0
0
0
11
Kasi Pengawasn Pertambangan
IV a
0
0
0
12
Kasi Pengusahaan dan Iyuran Pertambang
IV a
1
0
1
13
Kasi MIGAS
IV a
0
0
0
14
Kasi LPE
IV a
1
0
1
15
Fungsional Umum
-
14
0
14
16
Tenaga Harian Lepas
-
-
4
4
25
4
29
Jumlah
1
9
RENSTRA ESDM 2010-2015
Sedangkan untuk tingkat pendidikan pegawai Dinas ESDM Kab. Dharmasraya terdiri dari : Tabel 2.2. Tingkat Pendidikan Personil DESDM No
Pendidikan
1
S2
Jumlah (Org) 3
2
S1
13
3
D3
1
4
SLTA
8
5
SLTP
4
6
SD
-
Keterangan
Sumber Daya Sarana dan Prasarana Selain sumber daya manusia, Dinas ESDM juga ditunjang oleh sumber daya Sarana dan Prasarana, seperti tercantum pada Tabel dibawah ini: Tabel 2.3. Sarana dan Prasarana No 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jenis Sarana Pra Sarana
Satuan
Jumlah
Ket
2
3 unit unit unit unit unit unit Unit buah buah
4 1 2 5 5 3 1 4 6 12
5 baik baik baik baik baik baik baik baik baik
Kendaraan R6 Kendaraan R4 Kendaraan R2 Komputer Laptop Plotter AC Meja Biro Meja ½ Biro
10
RENSTRA ESDM 2010-2015
Lanjutan 1 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
2 Meja Kera Kursi Putas Kursi Lemari Kayu Lemari Besi Rak Buku Lemari Es kecil Infocuse Lemari arsip peta GPS Kompas geologi Palu geolgi Scanner Kamera digital Handycam Kipas angin Mesin hitung Pena geologi Sepatu Safety Helm safety Genset Mesin pompa air Mikrofon Wire less Tenda Pelampung rompi Meja rapat Lemari arsip Filing kabinet Meja kursi tanu
3 buah buah buah buah buah buah unit unit buah unit buah buah buah unit unit buah unit buah pasang buah unit unit unit unit buah lembar buah buah buah set
4 1 7 26 2 1 3 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 4 9 9 1 1 1 1 2 8 1 2 2 1
5 baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik
11
RENSTRA ESDM 2010-2015
2.3.
Kinerja Pelayanan Dinas ESDM Jenis-jenis pelayanan pemerintah daerah di Bidang Energi dan Sumber daya mineral adalah meliputi: 1. Fasilitasi rekomendasi dan/atau penerbitan izin usaha pertambangan; Perizinan usaha pertambangan meliputi : a. IUP Eksplorasi b. IUP Operasi Produksi 2. Fasilitasi rekomendasi dan/atau penebitan izin usaha ketenaga listrikan; Perizinan usaha ketenaga listrikan diberikan kepada permohonan Izin Usaha Ketenaga Listrikan Untuk Sendiri (IUKS), biasanya untuk kegiatan-kegiatan pabrik sebagai sumber tenaga utama atau pencadangan, 3. Pelayanan pengelolaan penerangan jalan umum; Meliputi pengelolaan jasa penerangan jalan umum kepada masyarakat, lapu penerangan jalan umum (PJU) yang dikelola mencapai 4019 buah, 4. Fasilitasi rekomendasi dan/atau penerbitan izin pemboran air tanah dan pemanfaatan air tanah; Keterdapatan air tanah di kabupaten berada pada Cekungan Air Tanah (CAT), Muaro Bungo, sehinggan menurut kewenangan, pemboran dan pengusahaan iar tanah harus mendapat rekomendasi dari Dirjen Pengelolaan Air Tanah dan Geologi Lingkungan Kementrian ESDM. 5. Fasilitasi rekomendasi dan/atau penerbitan izin usaha dibidang Migas; Perizinan Migas meliputi rekomendasi pendirian Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU), Izin Timbun BBM pada SPBU, izin Pangkalan Minyak Tanah..
2.4.
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayan Dinas ESDM Kalau kita lihat dari segi ekonomis, sector pertambangan dan energy merupakan komoditas yang semakin hari semakin langka dan mahal. Kelangkaan ini disebabkan 12
RENSTRA ESDM 2010-2015
oleh suatu kenyataan bahwa komoditi pertambangan seperti : batubara, Minyak Bumi, dan Mineral Logam lainnya merupakan sumber daya alam yang non-renewable, artinya sumber daya alam yang habis pakai dan tidak dapat diperbaharuai. Diketahui bahwa, proses pembentukan sumber daya pertambangan dan energy terjadi dalam kurun waktu yang sangat panjang jutaan/milyaran tahun yang lalu. Mahalnya komoditi sector pertambangan dan energy, selain komoditi ini semakin langka, juga disebabkan pengusahanya memerlukan investasi yang besar, waktu pengembangan yang cukup lama anatara 8 sampai dengan 10 tahun, kadangkadang merupakan investasi perjudian, sebab investasi yang telah ditanamkan dalam kegiatan permulaan berupa pengkajian eksplorasi yang tidak dapat ditarik kembali, hal ini terkendala dengan deposit yang yang akan dikembangkan tidak cukup untuk diusahakan. Potensi sector pertambangan dan energi di Kabupaten Dharmasraya belum terinventasisasi secara maksimal, disebabkaan keterbatasan anggaran dan personil, karena inventarisasi atau eksplorasi sumber daya alam pertambangan ini biasanya sangan besar. Dilihat pula data dan informasi pertambangan dan energy di Kabupaten Dharmasraya tampaknya masih belum tertata secara baik, beberapa data potensi yang dikompilasi dari berbagai sumber menunjukkan belum adanya kemajuan yang berarti, maka diharapkan kedepan up dating data dari tahun ketahun semakin lebih ditingkatkan. Kondisi ini memerlukan penangan tersendiri, sebab bagaimanapun up dating dalam penataan sangat diperlukan sebagai titik awal perencanaan pengembangan sector pertambangan dan energy. Sedangkan kebutuhan riil bahan bakar minyak untuk Kabupaten Dharmasrya hampir sama kejadiannya dengan daerah lainnya, yang sering terjadi kelangkaan BBM, dalam hal ini sudah merupakan kendala nasional Kondisi yang diingini dimasa yang akan datang sebagai gambaran pengembangan sektor energi dan sumber daya mineral meliputi kegiatan; 13
RENSTRA ESDM 2010-2015
a. Menyiapkan produk hukum pertambangan dan energi daerah; b. Menciptakan iklim investasi pertambangan dan energi yang kondusif; c. Menyediakan data pendukung pengembangan pertambangan dan energi; d. Peningkatan penyediaan kebutuhan listrik masyarakat; e. Pemerataan pendistribusian minyak tanah dan BBM; f. Penaggulangan PETI, Pencurian listrik dan penyalahgunaan BBM; g. Melakukan pengembangan energi alternatif; h. Peningkatan sumber daya aparatur pertambangan dan energi; Dalam pembangunan sektor pertambangan diprioritaskan pada percepatan pemenuhan kebutuhan masyarakat, khususnya masalah penerangan kelistrikan dan kualitas Sumber Daya Manusia pertambangan Sejalan dengan lajunya perkembangan sektor pertambangan dan energi dewasa ini, yang mana pada tahun 2010, Kabupaten Dharmasraya pada umumnya baru mencapai lebih kurang dalam penerangan kelistrikan masyarakt sekitar 67%, maka pada tahun 2013 ini, seluruh Kecamatan tidak ada lagi yang tidak ada penerangan kelistrikan. Dalam RPJMD tahun 2010-2015 ini dapat digambarkan bahwa seluruh jorong dan nagarai di Kabupaten Dharmasraya sudah dapat diterangi dengan aliran listrik PLN. Sedangkan untuk pemberdayaan sektor pertambangan dan energi sampai saat ini sudah banyak yang mengajukan permohonan perizinan, namun masih terkendala dengan belum keluarnya Wilayah Pertambangan dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, khususnya perizinan SIPR.
14
RENSTRA ESDM 2010-2015
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1.
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas EDSM Isu-isu penting dalam penyenggaraan tugas bidang Energi dan Sumber Daya Mineral atara lain adalah: 1. Penataan izin usaha pertambangan; Setelah diundangkan UU No. 04 Tahun 2009 sampai tahun 2012 belum pernah menerbitkan perizinan pertambangan baik mineral batubara dan logam maupun mineral batuan non logam, kecuali pengajuan penerbitan izin dilakukan sebelum diberlakukan UU No. 04 Tahun 2009, yaitu PT. Putra Mas Bumiagung. Hal ini disebabkan adanya surat edaran Dirjen Mineral Batubara yang merupakan penegasan Pasal 9, ayat (2) UU No 04 Tahun 2009, yaitu dengan cara menghentikan sementara penerbitan perizinan bidan pertambangan mineral dan batubara (moratorium), langkah-langkah yang dilakukan adalah penataan izin usaha pertambangan dengan pelaksanaan Clean and Clear bagi perusahanperusahaan bidang Pertambangan 2. WPR dan IPR; Sapai tahun 2012 masyarakat yang mengajukan Izin Pertambangan Rakyak (IPR) telah mencapai 17, namum belum dapat diproses karena terhalang adanya ketetapan bahwa, IPR harus dalam wilayah Pertambangan Rakyar (WPR), sedangkan WPR harus berada pada Wilayah Pertambangan (WP), sementara WP sampai saat ini belum ditetapkan oleh pemerintah. Tertudanya pengeluaran izin IPR perpotensi terjadinya konflik, 3. Percepatan Penyambungan Jaringan Listrik Untuk mempercepat pencapainan Rasio Listrik (RE) di Kabupaten Dharmasraya dari 67 % pada tahun 2010 dan target 97 % pada tahun 2015, maka pemerintah 15
RENSTRA ESDM 2010-2015
daerah mendorong dan menganggarkan penyambungan jaringan listrik, sehingga target 97 % pada tahun 2015, optimis tercapai 4. Kelangkaan BBM, Kelangkaan BBM bersifat issue nasional, sehingga kebijakan pemerintah sangat mempengaruhi terhadap penyaluran BBM tersebut. SPBU merupakan distributor terbawah, SBPU tergantung pada pertamina, sementara pertamina tergantung pada kebijakaan kementerian Energi Sumber Daya Mineral. 5. Penyaluran BBM; Penyaluran BBM dilakukan oleh Pihak Pertamina, kuota penyaluran tiap SPBU ditetapkan pihak pertamina. Kendala-kendala penyaluran BBM biasanya adalah perbaikan jalan. 6. Pengawan BBM; Pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah daerah terhadap BBM, hanya bersifat
himbauan
terhadap
kemungkinan
penyimpangan-penyimpangan
penggunaan dan BBM. 3.2.
Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Visi Terwujudnya masyarakat dharmasraya yang beriman, sehat, cerdas, aman, berbudaya, adil dan sejahtera pada tahun 2015 Misi 1. Mewujudkan masyarakat yang beriman kepada Tuhan yang maha esa dengan satu identitas bersama sebagai warga dharmasraya 2. Mewujudkan masyarakat dharmasraya yang sehat , berilmu pengetahuan dan paham teknologi 3. Mewujudkan rasa aman, keadilan dan kesejahteraan masyarakat Dharmasraya dengan hokum sebagai panglima dalam tatanan kehidupan masyarakat
16
RENSTRA ESDM 2010-2015
Batubara dan bijih besi yang menjadi produk tambang yang dominan sampai saat ini di kabupaten Dharmasraya merupakan sumberdaya yang tidak dapat diperbarui sehingga dalam jangka waktu panjang (15-20 tahun kedepan) bias habis dieksploitasi. Eksploitasi batubara dan bijih besi oleh perusahaan swata pada lahan seluas
2.388 Ha dalam 10 tahun kedepan diperkirakan akan jauh berkurang
produksinya Sementara itu potensi pertambangan rakyat yang dimaksudkan untuk member dampak kesejahteraan langsung kepada penduduk perlu melibatkan peran active pemerintah dalam melaukan pembinaan , pengawasan, dan bantuan permodalan. Kelembagaan dalam usaha pertambangan rakyat perlu dibina agar member dampak sebesar-besarnya
bagi kesejahteraan penduduk dan sekaligus dilakukan tanpa
berakibat merusak lingkungan Perhatian perlu diberikan kepada kecenderungan untuk meng eksploitasi kawasan sekitar sungai . pengendalian eksploitasi merupakan
tambang di kawasan sungai
isu lingkunga yang perlu menjadi perhatian
dalam perijinan dan
pengendalian penataan ruang Permaslahan pokok dalam pengelolaan energy dan sumber daya mineral di Dharmasraya adalah sebagai beriku : 1. Lemahnya penataan dan pelasksanaan kebijakan pengelolaan tambang yang berwawasan lingkungan 2. Masih kurangnya pendataan tentang hasil produksi kegiatan pertambangan 3. Kurang kondusifnya iklim investasi dibidang pertambangan dan energy 4. Tersdapatnya bahan tambang yang berada didaerah kawasan hutan lindung 5. Belum adanya pemetaan dan pemerataan pembanguan jaringan listrik di Jorong/nagari
17
RENSTRA ESDM 2010-2015
Permasalahan Bidang SDA dan Lingkungan 1. Masih kurangnya infrastruktur dasar masyarakat (air bersih, sanitasi, pemukiman, sarana perhubungan, listrik , pendidikan dan kesehatan) 2. Tidak disiplinya pengelola dan masyarakat yang berakibat merusak SDA dan Lingkungan , Penambangan tanpa izi (PETI) yang merusak dan meraja lela 3. Semakin berkurangnya lahan produktif karena meningkatnya alih fungsi lahan 4. Adanya inkonsistensi implementasi peraturan pemerintah tentang pemanfaatan SDA dan Lingkungan oleh investor 5. Adanya penambangan bahan galian C yang merusak alam dan membawa pencemaran lingkungan 6. Adanya ancaman pemanasan global 7. Adanya kebakaran hutan dari daerah tetangga Permaslahan Makro Bidang Ekonomi Pengelolaan potensi pertambangan belum optimal, pengelolaan pertambangan secara optimal pada giliarannya akan meningkatkan PNBP serktor pertambangan dan energy berupa royalty dan land rent yang pada gilirannya pendapatan PNBP sector pertambangan merupakan penguatan pendapatan negara sebagai pembiayaan pembangunan. Bidang fisik prasarana Pengelolaan lingkungan masih relative rendah, yang di indikasikan masih relative tingginya penambangan liat (PETI) oleh masyarakat, pertambangan tanpa izin yang dilakukan masyarakat di kabupaten Dharmasraya sangat banyak, dengan tidak terkelolanya PETI sehingga peluang masukan pendapatan bagi negara tidak dapat dialksanakan, namu kegiatan PETI juga tidak akan bias difasilitasi izinnya karenda tidak visible dari sisi lingkungan.
18
RENSTRA ESDM 2010-2015
Issu Strategis Kebijakan strategis makro RPJMD Kabuapten Dharmasraya 2010-2015 mengacu pada arah pembangunan nasional yaitu RPJMN 2010-2014 dan RPJMD Propinsi Sumatera Barat 2010-2015 dan RPJP Sumatera Barat 2005-2025 Kebijakan Millenium Development Goals tahun 2015 (MDGs) Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan denga target:
Menurunkan proporsi penduduk dengan tingkat pendapatan kurang dari USD 1,00 per hari
3.3.
Menciptakan kesempatan kerja penuh dan produktif;
Memadukan prisip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan
Telaahan Renstra K/L dan Renstra Propinsi/Kabupaten/Kota Kaitan renstra Kementrian ESDM dengan renstra Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Dharmasraya adalah dalam hal pengembangan sumber daya manusia, Dinas ESDM mengikut sertakan kegiatan-kegiatan diklat staf yang diadakan Kementrian EDSM.
3.4.
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kaitan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, dengan Rencana Strategis Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral dalam hal Rencana Pola Ruang Wilayah. Kawasan peruntukan pertambangan seluas 21.139 Ha
3.5.
Penentuan Isu-Isu Strategis.
19
RENSTRA ESDM 2010-2015
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI, KEBIJAKAN 4.1.
Visi dan Misi Visi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral adalah ”Pengelolaan Sektor Pertambangan Yang Berwawasan Lingkungan Untuk Kesejahteraan Masyarakat” Misi adalah : 1. Mengembangkan dan menggerakkan sektor investasi sektor pertambangan dan energi untuk kesejahteraan masyarakat. 2. Mengoptimalkan
pengelolaan
dan
pemanfaatan
sumberdaya
alam
yang
berwawasan lingkungan. 3. Memberikan pelayanan perizinan usaha dibidang pertambangan dan energi. 4. Menyediakan data dan informasi sektor pertambangan dan energi secara up to date. 5. Melaksanakan kebijakan umum bidang pertambangan dan energi. 6. Melaksanakan peningkatan kapasitas kelembagaan dan aparatur pengelola pertambangan dan energi. 4.2.
Tujuan dan sasaran Jangka Menengah Dinas ESDM Tujuan Tujuan yang hendak dicapai dalam renstra SKPD ini adalah; 1. Mengembangkan usaha bidang pertambangan dan energi. 2. Menggali pendapatan asli daerah dari sektor pertambangan dan energi. 3. Meningkatkan peranserta masyarakat dalam mengembangkan pembangunan pertambangan yang berwawasan lingkungan. Sasaran 1. Diharapkan dipriode 2010-2015 dalam Renstra ini, dapat dialokasikan dana yang cukup untuk melakukan penelitian potensi sumber daya alam agar dapat tergambar dimasa yang akan datang sumber-sumber pendapatan daerah yang secara ril dapat dijadikan perencanaan. 20
RENSTRA ESDM 2010-2015
2. Untuk menggali potensi tersebut, perlu keterlibatan semua pihak dalam melakukan penelitian dan kegiatan lain yang menunjang
21
RENSTRA ESDM 2010-2015
Tabel 4.1. Tujuan dan sasaran Jangka Menegah Pelayanan Dinas Energi Sumber Daya Mineral No
TUJUAN
SASARAN
1
2
3
INDIKATOR SASARAN 4
TARGET KINERJA SASARAN PADA BTAHUN KE 5
6
7
8
9
22
RENSTRA ESDM 2010-2015
4.3.
Strategi dan Kebijakan Strategi yang dilaksanakan dalam mencapai tujuan tersebut antara lain; 1. Menyiapkan produk hukum sektor pertambangan dan energi. 2. Menciptakan iklim investasi pertambangan dan energi yang kondusif. 3. Menyediakan data pendukung pengembangan pertambangan dan energi (peta, potensi dll). 4. Meningkatkan penyediaan jaringan kelistrikan untuk kebutuhan masyarakat. 5. Pemerataan pendistribusian minyak tanah dan BBM. 6. Penaggulangan PETI, Pencurian listrik dan penyalahgunaan BBM. 7. Melaksakan pengembangan energi alternatif. 8. Peningkatan sumberdaya aparatur pertambangan dan energi. Kebijakan Kebijakan UmumRenstra SKPD Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Dharmasraya adalah sebagai berikut; 1. Pengembangan bidang pertambangan umum. 2. Pemerataan kebutuhan bahan bakar dan energi bagi masyarakat. 3. Pengelolaan dan penertiban sektor pertambangan dan energi. 4. Pengembangan energi alternatif.
23
RENSTRA ESDM 2010-2015
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1.
Program/Kegiatan Program yang dilaksanakan pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral dari tahun 2010 sampai dengan 2015 adalah sebagai berikut: 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Penyediaan jasa surat menyurat b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik c. Penyediaan jasa administrasi keuangan d. Penyediaan jasa administrasi perkantoran e. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja f. Penyediaan alat tulis kantor g. Penyediaan barang cetak dan penggandaan h. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan gedung kantor i. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor j. Penyediaan peralatan rumah tangga k. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan l. Penyediaan makanan dan minuman m. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi n. Penyediaan jasa administrasi teknis perkantoran 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a. Pengadaan perlengkapan gedung kantor b. Pengadaan peralatan gedung kantor c. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur a. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 24
RENSTRA ESDM 2010-2015
a. Pedidikan dan pelatihan formal 5. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan a. Bimbingan teknis usaha pertambangan b. Evaluasi dan monitoring realisasi iuran tetap/landrent/iuran produksi/royalti c. Monitoring dan pengendalian kegiatan penambangan mineral, batubara dan batuan 6. Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang berpotensi Merusak Lingkungan a. Pengawasan penertiban kegiatan pertambangan rakyat 7. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan a. Perluasan cakupan pelayanan kelistrikan b. Pengadaan dan pemasangan lampu jalan c. Monitoring dan evaluasi pengelolaan PLTS d. Pengawasan, pemeliharaan dan perawatan PJU e. Pengawasan dan evaluasi operasi IUKS f. Pengawasan dan evaluasi pendistribusian BBM 8. Program Pemetaan dan Inventarisasi Geologi dan SDM a. Inventarisasi pemakaian air bawah tanah
25
RENSTRA ESDM 2010-2015
Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Intikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Energi dan sumber Daya Mineral Kab. Dharmasraya Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Kode
(1)
(2) Program Pemetaan Wilayah Pertambangan
Program pemetaan dan inventarisasi Geologi dan SDM
Progam pengelolaan dan pengendalian
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2010)
Satuan
(4)
cakupan wilayah pertambangan yang terpetakan
Indikator Kinerja Program (outcome)
Tahun-1 (2011)
Tahun-2 (2012)
Tahun-3 (2013)
Tahun-4 (2014)
Tahun-5 (2015)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target
Rp (000)
Target
Rp (000)
Target
Rp (000)
Target
Rp (000)
Target
Rp (000)
Target
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
35
%
45
365,000
55
365,000
65
380,000
70
275,000
75
275,000
75
1,660,000
Jumlah Bahan Galian
7
bhn
2
100,000
2
100,000
2
100,000
1
75,000
1
75,000
15
450,000
Jumlah Potensi Tambang
2
Potensi
2
250,000
2
250,000
2
250,000
1
150,000
1
150,000
10
1,050,000
Jumlah IUP Eksplorasi
7
IUP
1
15,000
1
15,000
2
30,000
3
50,000
3
50,000
17
160,000
Penyediaan data dan peta geologi dan SDM
45
%
50
215,000
55
295,000
60
295,000
65
495,000
70
595,000
75
1,895,000
Penyediaan data dan peta potensi geologi dan SDM
1
Kec
1
100,000
1
100,000
1
100,000
1
100,000
2
200,000
7
600,000
Penyediaan data pemakai air tanah secara komersial
25
Wjb pjk
50
65,000
50
65,000
50
65,000
50
65,000
65,000
250
325,000
Peningkatan PAD sektor pajak air tanah
0
%
50
50,000
60
50,000
80
50,000
20
50,000
100
50,000
310
250,000
Penyediaan data dan peta daerah potensi air tanah dan zonasi air tanah 11 Kecamatan
0
Kec
0
-
1
80,000
1
80,000
1
80,000
1
80,000
4
320,000
Cakupan Pengelolaan dan pengendalian
50
%
55
136,891
60
105,545
65
644,395
70
141,000
75
225,000
25
1,252,831
(3)
50
SKPD Penan ggung Jawab
Rp (000) (17)
(18)
26
RENSTRA ESDM 2010-2015 usaha pertambangan
Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusah lingkungan
Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Kelistrikan
Usaha Pertambangan
Jumlah pengawasan produksi dan iuran tetap serta royalti tetap pemilik IUP operasi produksi Batubara
12
IUP
5
119,686
6
74,745
17
68,830
20
70,000
20
80,000
68
413,261
Jumlah pengawasan teknis pertambangan dan K3 nya terhadap pemilik IUP ekplorasi, Operasi produksi
20
IUP
12
17,205
16
18,350
17
21,150
20
25,000
22
30,000
87
111,705
Jumlah pengawasan kegiatan reklamasi yang dilakukan oleh pemilik IUP Operasi Produksi Batubara dan Biji Besi
0
IUP
0
-
-
-
-
-
4
20,000
4
30,000
8
50,000
Jumlah Monitoring IUP
0
IUP
0
-
-
-
4
38,340
5
5,000
6
60,000
15
103,340
Jumlah Izin Baru Yang di Terbitkan
0
Izin
0
-
10
12,450
10
516,075
15
21,000
15
25,000
50
574,525
Cakupan penertiban PETI di Kab.Dharmasraya
45
%
55
Cakupan penertiban PETI di Kab.Dharmasraya
4
Kec
2
55,680
2
26,653
1
50,900
1
60,000,000
1
70,000
7
60,203,233
Cakupan Pelayanan Kelistrikan
60
%
65
7,880,790
72
9,214,150
74
2,119,618
80
8,660,217
85
4,652,568
85
32,527,342
24,548
Ms
34,392
5,846,640
2,130
7,162,100
3,385
575,450
-
-
-
-
79,907
13,584,190
13
Unit
4
248,000
8
496,000
2
124,000
2
124,000
-
-
16
992,000
65
70
75
80
Cakupan jaringan Listrik a. Jaringan Listrik Tegangan menengah (JTM) b. Gardu/Trafo
27
RENSTRA ESDM 2010-2015 Distribusi c. Jaringan Listrik Tegangan Rendah(JTR)
26,546
Ms
8,362
627,150
10,414
781,050
2,942
220,650
4,497
337,275
2,062
154,650
28,277
2,120,775
-
-
-
100
575,000
100
575,000
200
1,150,000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
6,679,424
1
2
8,545,824
Peningkatan jumlah Pembangkit Listrik Alternatif a. Solar Home System
595
Unit
0
-
-
b. Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terpusat
2
Unit
0
-
-
c. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
0
Unit
0
-
-
2
Titik
0
16
Titik
3
2
3
2
10
Titik
1
3
2
2
0
Unit
0
-
-
-
-
-
-
b. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
2
Unit
0
-
-
-
-
-
1
c. Pembanglit Biogas
0
Unit
0
-
-
-
-
-
-
168
Unit
100
280,000
120
336,000
100
280,000
150
-
-
1,866,400
Penyediaan Data Potensi Energi Daerah a. Pembangkit Listrik Tenaga Uap b. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro c. Pembanglit Biogas 10 titik)
1 15,000
15,000
1 15,000
15,000
2 15,000
2
75,000 12
2
10
Pelaksanaan Study Kelayakan Potensi Energi Daerah a. Pembangkit Listrik Tenaga Uap
45,000 -
1
767,000
1
767,000
2
90,000
3
135,000
-
-
-
-
100
280,000
570
1,596,000
Cakupan pemeliharaan dan perawatan penerangan jalan umum a. PJU Stang
420,000
28
RENSTRA ESDM 2010-2015
Program Pemanfaatan dan Pengembangan Migas
b. PJU Tiang
0
Unit
20
320,000
25
400,000
20
320,000
25
c. Lampu Towert
0
Unit
1
520,000
-
-
1
520,000
-
Cakupan operasional PLTS
579
Unit
180
12,000
185
12,000
180
12,000
190
Pelaksanaan Perijinan Usaha Ketenagalistrikan
0
Izin
0
-
-
-
2
12,000
Cakupan Sosialisasi dan Pemantauan Pelaksanaan Pendistribusian Minyak dan Gas Bumi
0
%
16
12,000
32
12,000
32
40,518
5
Unit
1
37
Unit
5
1
Unit
1
1
1
0
Kec
0
2
2
400,000
20
320,000
110
1,760,000
1
520,000
3
1,560,000
12,000
180
12,000
915
60,000
2
12,000
2
12,000
6
36,000
44
40,518
60
40,518
60
145,553
-
Cakupan Pemantauan Pelaksanaan Pendistribusian Minyak dan Gas Bumi a. SPBU b. Pangkalan Minyak Tanah c. Depot Gas Cakupan Sosialisasi dengan pelaku usaha BBM, LPG dan bahan pelumas dan masyarakat
1 12,000
5
1 12,000
5
1 12,000
10
1 12,000
1 28,518
2
10
5 12,000
1 28,518
3
35
60,000
5 28,518
9
85,553
-
29
RENSTRA ESDM 2010-2015
BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS ESDM YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
30
RENSTRA ESDM 2010-2015
Tabel 2.1. Matrik Program Lima Tahunan RPJMD Bidang Energi Dan Sumber Daya Mineral Program
Indikator Kinerja
Satuan
Kondisi Kinerja Pada Awal periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun 2011
2012
2013
2014
2015
Program Pemetaan Wilayah Pertambangan
1 2 3
Tersedianya Peta Potensi pertambangan Tersedianya data peta Wilayah Pertambangan Terlaksananya pembinaan dan eksplorasi
% % IUP
25 -
60 -
6
25 5
37,5 20 3
37,5 20 1
Program Pemetaan dan Inventarisasi Geologi dan SDM
4 5 6 7 8
Tersedianya data dan peta potensi bahan galian Tersedianya data pemakai air tanah secara komersial Tersdianya data dan peta WUP, WPN danWPR Meningkatnya PAD sektor pajak air tanah Tersedianya data dan peta daerah potensi air tanah dan zonasi air tanah
Kec Kec Kec % Kec
11 8 0 0 0
3 3 0 0 0
0 0 0 10 1
0 0 3 20 0
3 6 4 30 1
3 5 4 40 1
Program penglolaan dan pengendalian usaha pertambangan
9
Terlaksananya kegiatan pengawasan produksi dan iuran tetap serta royalti tetap pemilik IUP operasi produksi Batubara Terlaksananya kegiatan pengawasan teknis pertambangan dan K3 nya terhadap pemilik IUP ekplorasi, Operasi produksi Terlaksananya kegiatan Bimtek dan menambah wawasan dan pengetahuan perserta Bimtek
IUP
2
5
6
6
7
7
IUP
6
12
16
17
20
22
KALI
1
-
-
-
-
-
%
95
20
40
60
80
100
10 11
Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotansi merusak lingkungan
12
Terberantasnya PETI di Kab.Dharmasraya
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
31
Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Kelistrikan
Program Pemamfaatan dan Pengembangan Migas
13
Terpasangnya jaringan listrik
Ms (JTM) Unit (GD) Ms (JTS)
14
Terpasangnya Pembangkit Listrik alternatif
15
RENSTRA ESDM 2010-2015 0 0 2.062
24.548 13 26.546
34.392 4 8.362
42.130 8 10.414
3.835 2 2.942
0 2 4.497
Unit (SHS) Unit (PLTS) Unit (PLTMH)
595 2 0
100 0 1
100 0 1
100 0 1
100 0 1
100 0 1
Terdata potensi energi daerah
Titik (PLTU) Titik (PTLMH) Titik (BIOGAS)
2 16 10
0 3 1
1 2 3
0 3 2
1 2 2
0 2 2
16
Selesai study kelayakan terhadap potensi energi daerah
Unit (PLTU) Unit (PLTMH) Unit (BIOGAS)
0 2 0
1 1 1
0 2 0
1 1 0
0 1 0
0 2 0
. 17
Terpelihara dan terawat PJU sebanyak 3877 unit
Unit (PJUStang) Unit (PJUTiang) Unit (Lmp Tower)
0 0 168
100 20 1
120 25 0
100 20 1
120 25 0
100 20 1
18
Beroperasinya PLTS579 unit
Unit (PLTS)
579
180
185
180
190
180
19 .
Usaha ketenagalistrikan sendiri memiliki izin dan beroperasi baik
Izin
0
2
1
1
1
1
20
Terdistribusinya BBM, LPG, dan bahan pelumas sesuai peruntukannya
Unit (SPBU) Unit (Pan Mitra) Unit (depo gas)
21.
Terealisasinya apa yang disosialisasikan dengan pelaku usaha BBM, LPG dan bahan pelumas kepada masyarakat
Pkt
5 37 1
5 37 2
5 40 2
6 42 2
6 42 2
6 45 2
0
1
1
1
1
1
32
RENSTRA ESDM 2010-2015
33