PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PU BINA MARGA DAN CIPTA KARYA JL. MADUKORO BLOK AA-BB NO. TELP. (024)7608368 (HUNTING)/FAX. (024) 7608647/7613181 SEMARANG
RENCANA STRATEGIS DINAS PU BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 – 2018
FEBRUARI 2017
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 - 2018 merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan daerah, sesuai dengan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 – 2018 yang akan ditetapkan kemudian (Raperda Perubahan RPJMD Tahun 2013 – 2018). Fungsi Renstra sebagai kerangka acuan dalam rangka melaksanakan kegiatan – kegiatan tahunan yang masuk dalam isu – isu strategis bedasarkan skala prioritas yang ada dilakukan secara bertahap selama 5 (lima) tahun. Proses Penyusunan Renstra yaitu perumusan nilai-nilai strategis/ analisis stake holders, menentukan visi dan misi, analisis lingkungan (SWOT), menentukan isu strategis, strategis pelaksanaan program - program strategis, perumusan rencana aksi/ rencana kerja. Keterkaitan renstra Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya dengan RPJMD antara lain meningkatkan kualitas dan kapasitas serta kondisi
jalan
dan
jembatan
kewenangan
provinsi
serta
mendukung
pembangunan Jalan Tol Bawen – Solo dan Tol Brebes - Semarang guna meningkatkan daya saing, meningkatkan pelayanan air bersih, sanitasi di perkotaan maupun perdesaan, meningkatkan sumber daya manusia yang bersertifikat kompetensi dalam kegiatan jasa konstruksi, meningkatkan pengawasan dan pelayanan informasi konstruksi. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah dalam mewujudkan Renstra Tahun 2013 - 2018 secara bertahap, berkesinambungan
melakukan
berbagai
program
dan
kegiatan
untuk
mewujudkan dan mengembangkan infrastruktur jalan dan jembatan disemua wilayah, peningkatan pelayanan air bersih, sanitasi di perkotaan maupun perdesaan, peningkatan sumber daya manusia yang bersertifikat kompetensi dalam
kegiatan
jasa
konstruksi,
serta
peningkatan
pengawasan
dan
pelayanan informasi konstruksi. Total panjang jalan provinsi adalah 2.404,741 Km berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah No. 620/2/2016, tanggal 25-01-2016 tentang penetapan status ruas – ruas jalan sebagai jalan provinsi dan peranannya dalam jaringan jalan primer sebagai jalan arteri, kolektor 1, kolektor 2 dan kolektor 3 di wilayah Provinsi Jawa Tengah dan panjang Rencana Strategis
2013 - 2018
1
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH jembatan provinsi 23.933,79m, termasuk menangani sebagian ruas jalan non status sepanjang 4,040 Km yaitu Jalan Komplek Wisata Borobudur dan JL. Akses Bandara A. Yani Semarang. Peningkatan kinerja jalan Provinsi Jawa Tengah dilakukan secara bertahap dari tahun ke tahun denga. Kondisi akhir tahun 2013 dengan total panjang jalan 2.565,261 Km adalah sebegai berikut; Kondisi jalan baik sepanjang 2.224,393 Km (86.70%), Kondisi jalan sedang sepanjang 334,557 Km (13.04%), Kondisi jalan rusak sepanjang 6,671 Km (0.26%) dan Kondisi jembatan baik sepanjang 20.593,72 m (79.00%), Kondisi jembatan sedang sepanjang 5.242,28 m (20.11%), Kondisi jembatan rusak sepanjang 232,00 m (0.89%), maka sebagai bagian dari upaya mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan
yang
bertanggungjawab
berdaya
tersebut
guna
dan
dituangkan
berhasil dalam
guna,
program
bersih
dan
Rehabilitasi/
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan
serta
Peningkatan
Sarana
dan
Prasarana
Kebinamargaan,
disusunlah Renstra Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 – 2018. Peningkatan kinerja Pengelolaan Air Minum dan Sanitasi dengan kondisi akhir tahun 2013 adalah Air Minum Perkotaan 63,99%, Air minum Perdesaan 49,13% dan Sanitasi 64,50%. Pembangunan dan Pengelolaan Bangunan Gedung serta Pengembangan Jasa Konstruksi dengan kondisi akhir tahun 2013 adalah Sertifikasi Hasil Uji 573 buah, Informasi Konstruksi 2 buah dan jumlah pelaku jasa konstruksi 585 orang. 1.2. Landasan Hukum Dalam penyusunan Restra Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 - 2018, landasan hukum yang menjadi dasar pertimbangan penyusunan adalah: 1. Undang – undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia, Nomor 4287); 2. Undang – undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3. Undang – Undang RI Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan; 4. Undang – Undang RI Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 5. Undang – Undang RI Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan; Rencana Strategis
2013 - 2018
2
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH 6. Undang – Undang RI Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 7. Undang – Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 - 2025; 9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Daerah
Kabupaten/Kota
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; 16. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan; 18. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah; 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54
Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517); 20. Peraturan
Menteri
PAN
dan
RB
PER/20/M/PAN/11/2008
tentang
Pentunjuk Penyusunan IKU; 21. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 22. Perda Jateng Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2029; 23. Perda Jateng Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 - 2025; Rencana Strategis
2013 - 2018
3
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH 24. Perda Jateng Nomor 1 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah Provinsi Jawa Tengah; 25. Perda Jateng Nomor 9 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Perda No. 11 Tahun 2004 tentang Garis Sempadan; 26. Perda Jateng Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah; 27. Peraturan Daerah RPJMD Perubahan Tahun 2013 – 2018; 28. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 59 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah. 1.3. Maksud Dan Tujuan 1.3.1 Renstra Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya disusun dengan maksud : a. Sebagai dokumen induk perencanaan untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) Tahunan; b. Sebagai
dokumen
pembangunan
yang
berkelanjutan
yang
bisa
dijadikan pegangan untuk memahami visi, misi, strategi dan arah kebijakan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya dalam jangka menengah atau 5 (lima) tahun periode pembangunan. 1.3.2. Renstra Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya disusun dengan tujuan untuk digunakan sebagai pedoman dalam mencapai target yang termuat dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dalam jangka waktu 5 ( lima ) tahun kedepan. 1.4.
Sistematika Penulisan Renstra Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi
Jawa Tengah disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I
Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, dan sistematika penyusunan Renstra.
BAB II
Gambaran Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Bab
ini
menguraikan
tentang
peran
(tugas,
fungsi
dan
kewenangan), sumber daya yang dimiliki, capaian - capaian kinerja dalam pelaksanaan Renstra periode sebelumnya, capaian program prioritas dalam pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan hambatan - hambatan utama yang perlu diatasi melalui Renstra ini. Rencana Strategis
2013 - 2018
4
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH BAB III
Permasalahan dan Isu – Isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok Dan Fungsi. Bab
ini
menguraikan
tentang
identifikasi
permasalahan
berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya, telaahan visi, misi, dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, telaahan Renstra K/L dan Renstra, telaahan RTRW dan KLHS, penentuan isu-isu strategis Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya. BAB IV
Visi,
Misi,
Tujuan,
Dan
Sasaran,
Strategi
Dan
Kebijakan
Bab ini menguraikan tentang Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran jangka menengah, Strategi dan Kebijakan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya. BAB V
Rencana Program Dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, Dan Pendanaan Indikatif Bab ini menguraikan tentang rencana program dan kegiatan, indikator
kinerja
perumusan
dan
rencana
pendanaan program,
indikatif
kegiatan,
sesuai
dengan
indikator
kinerja,
kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif. BAB VI
Indikator Kinerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Bab ini menguraikan tentang indikator kinerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya yang secara langsung menunjukan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
BAB VII
Penutup Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari Renstra secara keseluruhan.
Rencana Strategis
2013 - 2018
5
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH BAB II
2.1
GAMBARAN PELAYANAN DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
2.1.1. Dasar Hukum Pembentukan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya a. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah; b. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 59 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah. 2.1.2. Tugas Pokok : Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya mempunyai tugas membantu
Gubernur
melaksanakan
urusan
pemerintahan
Bidang
Pekerjaan Umum sub urusan jalan, air minum, persampahan, air limbah, drainase,
pemukiman,
bangunan
gedung,
penataan
bangunan
dan
lingkungannya dan jasa konstruksi yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah. 2.1.3. Fungsi : Untuk menyelenggarakan tugas pokok Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan di bidang rancang bangun dan pengawasan,
pelaksana jalan serta sarana prasarana permukiman dan bangunan gedung; b. Pengoordinasian kebijakan bidang rancang bangun dan pengawasan,
pelaksana jalan serta sarana prasarana permukiman dan bangunan gedung; c. Pelaksanaan kebijakan di bidang rancang bangun dan pengawasan,
pelaksana jalan serta sarana prasarana permukiman dan bangunan gedung; d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang rancang
bangun dan pengawasan, pelaksana jalan serta sarana prasarana permukiman dan bangunan gedung; e. Pelaksanaan dan pembinaan administrasi dan kesekretariatan kepada
seluruh unit kerja di lingkungan Dinas; dan f. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai
dengan tugasnya.
Rencana Strategis
2013 - 2018
6
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH 2.1.4. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 59 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, Susunan Organisasi Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya terdiri dari : a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, membawahkan :
Subbagian Program; Subbagian Keuangan; Subbagian Umum dan Kepegawaian. c. Bidang Rancang Bangun dan Pengawasan, membawahkan :
Seksi Rancang Bangun; Seksi Pengawasan Teknis; Seksi Pengelolaan Aset Kebinamargaan dan Keciptakaryaan. d. Bidang Pelaksana Jalan Wilayah Timur, membawahkan :
Seksi Pelaksana Jalan Timur 1; Seksi Pelaksana Jalan Timur 2; Seksi Administrasi Teknis Timur. e. Bidang Pelaksana Jalan Wilayah Barat, membawahkan :
Seksi Pelaksana Jalan Barat 1; Seksi Pelaksana Jalan Barat 2; Seksi Administrasi Teknis Barat. f. Bidang
Sarana
Prasarana
Permukiman
dan
Bangunan
Gedung,
membawahkan : Seksi Pengembangan Air Minum; Seksi Pengembangan Penyehatan Lingkungan; Seksi Tata Bangunan dan Jasa Konstruksi. g. Unit Pelaksana Teknis ( UPT )
Adalah unit pelaksana tugas teknis untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu pada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya. h. Jabatan Fungsional
Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas fungsional yang berdasarkan keahlian dan ketrampilan tertentu.
Rencana Strategis
2013 - 2018
7
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH
KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH
SEKRETARIS
JABATAN FUNGSIONAL TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN MADYA JABATAN FUNGSIONAL TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN MADYA
KEPALA SUB BAGIAN UMUM KEPEGAWAIAN
KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN
KEPALA BIDANG RANCANG BANGUN DAN PENGAWASAN
KEPALA BIDANG PELAKSANA JALAN WILAYAH TIMUR
KEPALA BIDANG PELAKSANA JALAN WILAYAH BARAT
KEPALA BIDANG SARANA PRASARANA PEMUKIMAN DAN BANGUNAN GEDUNG
KEPALA SEKSI RANCANG BANGUN
KEPALA SEKSI PELAKSANA JALAN TIMUR 1
KEPALA SEKSI PELAKSANA JALAN BARAT 1
KEPALA SEKSI PENGEMBANGAN AIR MINUM
KEPALA SEKSI PENGAWASAN TEKNIS
KEPALA SEKSI PELAKSANA JALAN TIMUR 2
KEPALA SEKSI PELAKSANA JALAN BARAT 2
KEPALA SEKSI PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
KEPALA SEKSI PENGELOLAAN ASET KEBINAMARGAAN DAN KECIPTAKARYAAN
KEPALA SEKSI ADMINISTRASI TEKNIS TIMUR
KEPALA SEKSI ADMINISTRASI TEKNIS BARAT
KEPALA SEKSI TATA BANGUNAN DAN JASA KONSTRUKSI
KEPALA SUB BAGIAN PROGRAM
Gambar 2.1 Bagan Organisasi Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya
STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA
BALAI PELAKSANA TEKNIS BALAI PELAKSANA TEKNIS BALAI PELAKSANA TEKNIS BALAI PELAKSANA TEKNIS BALAI PELAKSANA JALAN WILAYAH JALAN WILAYAH JALAN WILAYAH JALAN WILAYAH TEKNIS JALAN WILAYAH
BALAI PELAKSANA BALAI PELAKSANA TEKNIS BALAI PELAKSANA TEKNIS BALAI PELAKSANA TEKNIS TEKNIS JALAN WILAYAH JALAN WILAYAH JALAN WILAYAH JALAN WILAYAH
BALAI PENGUJIAN DAN PERALATAN
BALAI JASA KONSTRUKSI DAN INFORMASI KONSTRUKSI
SEMARANG
PATI
PURWODADI
SURAKARTA
MAGELANG
WONOSOBO
CILACAP
TEGAL
PEKALONGAN
Kepala Balai
Kepala Balai
Kepala Balai
Kepala Balai
Kepala Balai
Kepala Balai
Kepala Balai
Kepala Balai
Kepala Balai
Kepala Balai
Kepala Balai
Kepala Sub Bagian
Kepala Sub Bagian
Kepala Sub Bagian
Kepala Sub Bagian
Kepala Sub Bagian
Kepala Sub Bagian
Kepala Sub Bagian
Kepala Sub Bagian
Kepala Sub Bagian
Kepala Sub Bagian
Kepala Sub Bagian
Tata Usaha
Tata Usaha
Tata Usaha
Tata Usaha
Tata Usaha
Tata Usaha
Tata Usaha
Tata Usaha
Tata Usaha
Tata Usaha
Tata Usaha
Kepala Seksi
Kepala Seksi
Kepala Seksi
Kepala Seksi
Kepala Seksi
Kepala Seksi
Kepala Seksi
Kepala Seksi
Kepala Seksi
Kepala Seksi
Kepala Seksi
Jalan dan Jembatan 1
Jalan dan Jembatan 1
Jalan dan Jembatan 1
Jalan dan Jembatan 1
Jalan dan Jembatan 1
Jalan dan Jembatan 1
Jalan dan Jembatan 1
Jalan dan Jembatan 1
Jalan dan Jembatan 1
Pengujian Mutu
Jasa Konstruksi
Kepala Seksi
Kepala Seksi
Kepala Seksi
Kepala Seksi
Kepala Seksi
Kepala Seksi
Kepala Seksi
Kepala Seksi
Kepala Seksi
Kepala Seksi
Kepala Seksi
Jalan dan Jembatan 2
Jalan dan Jembatan 2
Jalan dan Jembatan 2
Jalan dan Jembatan 2
Jalan dan Jembatan 2
Jalan dan Jembatan 2
Jalan dan Jembatan 2
Jalan dan Jembatan 2
Jalan dan Jembatan 2
Peralatan dan Alat Berat
Informasi Konstruksi
Gambar 2.2 Bagan Organisasi Unit Pelaksana Teknis 2.2. Sumber Daya Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum sub
urusan
Jalan,
air
minum,
persampahan,
air
limbah,
drainase,
permukiman, bangunan gedung, penataan bangunan dan lingkungannya dan jasa konstruksi yang menjadi kewenangan Daerah merupakan Dinas teknis, namun demikian apabila dilihat dari sumber daya manusia akan terlihat komposisi pegawai non teknis lebih banyak dibandingkan dengan pegawai Rencana Strategis
2013 - 2018
8
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH teknis.Pada awal Januari 2017 jumlah keseluruhan pegawai Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya sebanyak 972 dengan data dapat dilihat pada tabel : 2.2.1. Susunan Kepegawaian : Tabel 2.1 Jumlah Pegawai di Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya status s/d Januari 2017 JUMLAH PEGAWAI Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta 1. Karya (Kantor Pusat) 2. Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Semarang 3. Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Surakarta 4. Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Magelang 5. Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Wonosobo 6. Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Cilacap 7. Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Tegal 8. Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Pati 9. Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Purwodadi Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah 10. Pekalongan 11. Balai Pengujian dan Peralatan 12. Balai Jasa Konstruksi dan Informasi Konstruksi TOTAL
207 Orang 62 100 96 48 62 60 96 129
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
65 Orang 25 Orang 22 Orang 972 Orang
2.2.2. Rincian Pegawai di Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Tabel 2.2 Rincian Pegawai di Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya status s/d Januari 2017 I. 1. 2. II. 1. 2. 3. 4. 5. 6. III. 1. 2. 3.
RINCIAN PEGAWAI Jenis Kelamin Pria Wanita Pendidikan Pasca Sarjana (S-2) Sarjana (S-1) D3 SLTA SLTP SD ESELON II III IV
Rencana Strategis
2013 - 2018
836 Orang 136 Orang 83 202 67 405 123 92
Orang Orang Orang Orang Orang Orang
1 Orang 16 Orang 48 rang
9
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH 2.2.3.
Asset Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya a. Asset Peralatan Utama Tabel 2.3 Asset Peralatan Utama Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya
NO
JENIS PERALATAN
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 32 32 33 34 35
Three Wheel Roller 6-8, 10-12 Ton Dump Truck 3-5 Ton Tandem Vibration Roller 2 Ton Tandem Vibration Roller 4 Ton Baby Roller Flat Bad Truck With Crane 3-5 Ton Truck Trailer / Head Tractor Buldozer Motor Grader Wheel Loader 1,2 / 1,5 M3 Vibro Roller 8 Ton Crane On Wheel 15 Ton Tire Roller 8 - 10 Ton Crane On Truck 35 Ton Pile Hammer 2,5 Ton Cold Milling lebar 100 cm Cold Milling lebar 50 cm Mini Excavator Syndrome Road Maintenance Truck Portable Asphalt Mixing Plant ( AMP ) Generator Set Compresor Hydrolik Press / Manual Press Backhoe Loader Plat Tamper Water pump Derek crane hydrolic manual Grass Cutter Asphalt Sprayer Concrete Mixer Pick Up Sepeda Motor Roda 3
Rencana Strategis
SAAT INI ( 2013 ) KONDISI ALAT JUMLAH ALAT KANTOR BPT BAIK RUSAK PUSAT ( TDK BISA DIPAKAI ) 3 4 5 6 3 3 1 2 2 1 2 3 2 2 4 1 2 1 1 1 8 4 2 2 2 3 5 2 -
2013 - 2018
62 26 4 17 16 2 1 19 6 7
8 20 4 16 14 4 2 2 1 1 3 1 1 1 1 1 4 3 2 2 19 3 3 2 7
57 9 2 2 1 2 2 1 1 1 1 4 1 2 2 6 -
KETERANGAN
7 48 HIBAH APBN 3 HIBAH APBN
10
DINAS PEKERJAN UMUM BINA DINAS MARGA BINA MARGA DAN CIPTA PROVINSI KARYAJAWA PROVINSI TENGAH JAWA TENGAH DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH b. Asset Gedung dan Bangunan Kantor Tabel 2.4 Asset Gedung dan Bangunan Kantor Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya
No.
Bangunan Gedung Kantor
Rumah Negara
Jumlah
Luas Lantai (M2)
Jumlah
Luas Lantai (M2)
Bangunan Gedung Bangunan Gudang Tempat Ibadah
Gedung Pos Jaga
Gedung Garasi/Pool
Kantor
350,00
Jumlah
Luas Lantai (M2)
Jumlah
Luas Lantai (M2)
-
Jumlah
Luas Lantai (M2)
-
-
-
-
Jumlah
Luas Lantai (M2)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Bangunan Gedung Bangunan Gedung Tempat Olah Raga Pertemuan Jumlah
Luas Lantai (M2)
Jumlah
Luas Lantai (M2)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
Kantor Pusat
2
3.332,00
5
2
Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Semarang
8
1.282,00
-
3
Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Surakarta
13
1.625,42
1
251,00
1
98,00
2
94,00
1
9,00
1
108,00
-
4
Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Magelang
14
2.516,25
7
759,80
1
48,00
2
64,00
-
-
2
414,00
2
216,00
1
5
Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Wonosobo
12
4.877,00
1
48,00
-
-
-
-
-
-
-
-
1
242,00
-
-
6
Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Cilacap
8
1.433,00
5
339,00
5
1
60,00
-
-
-
-
-
-
-
-
7
Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Tegal
4
939,00
-
8
Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Pati
7
2.685,15
2
9
Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Purwodadi
13
1.405,68
10
Balai Pelaksana Teknis Jalan Wilayah Pekalongan
11
11
Balai Pengujian dan Peralatan
12
Balai Jasa Konstruksi dan Informasi Konstruksi
-
-
-
-
-
2
64,00
-
-
-
-
-
-
176,00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9
1.711,87
1
80,00
-
-
-
-
1
2.716,61
1
53,00
1
205,00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1.329,50
-
-
1
123,50
1
15,00
-
-
-
-
1
33,00
-
-
1
135,96
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Rencana 2013 -- 2018 2018 Rencana Strategis Strategis 2013 11
-
595,14
292,00
-
11
200,00
1
200,00
1
140,00
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH 2.3.
Kinerja Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya 2.3.1. Evaluasi Renstra 2008 – 2013 Berdasarkan
Surat
Keputusan
Gubernur
Jawa
Tengah
No.
620/2/2016 Tanggal 25 Januari 2016, panjang Jalan Provinsi sepanjang 2.404,741km, kondisi Jalan Provinsi tahun 2016 dalam kondisi baik 88,88%, sedang 11,12% dan rusak 0,00%. Sedangkan kondisi jembatan baik 82,7%, sedang 17,24% dan rusak 0,00%. Capaian kondisi jalan dan jembatan akhir tahun 2016 terhadap capaian kinerja tahun 2015 adalah; Kondisi jalan baik 88,27%, meningkat dari 88,88% dan kondisi jembatan baik 81,98% meningkat dari 82,76% meskipun adanya peningkatan kondisi jalan dan jembatan terus diupayakan, daya dukung Jalan provinsi masih belum optimal, mengingat masih teradanya limpahan jalan alih status jalan kab menjadi jalan provinsi yang lebarnya < 6,00 m (3,5 m - 5,0 m) sepanjang 120 km. Kegiatan-Kegiatan Strategis : Di samping pencapaian 2008-2013 yang digambarkan secara umum melalui kondisi jalan, ada beberapa kegiatan yang dinilai strategis yang dapat memperjelas pencapaian selama lima tahun sebelumnya yaitu pembangunan Jaringan Jalan Lintas Selatan (JJLS) Jawa Tengah direncanakan sepanjang 212, 25 km, melalui kabupaten Wonogiri, Purworejo, Kebumen dan Cilacap, pengadaan tanah sampai dengan tahun 2013 mencapai 122,74 km. Sisa panjang yang masih harus dibebaskan sepanjang 99,51 km terdiri dari 16,13 km di Kabupaten Kebumen dan 83,38 km di Kabupaten Cilacap, diharapkan pada tahun 2014 dapat dipercepat penyelesaiannya bersama Pemerintah Kabupaten yang bersangkutan. Progres Pembangunan Fisik mencapai 28,19 Km dengan rincian 6,16 Km 4 lajur dan 22,03 km 2 lajur. Program Regional Road Development Project (RRDP) loan dan Islamic Development Bank (IDB) melalui Kementrian Pekerjaan Umum yang diarahkan untuk 3 ruas yaitu Giriwoyo-Duwet (Kab.Wonogiri), Congot-Jali-Wawar (Kab. Purworejo) dan Wawar-Tambakmulyo (Kab. Kebumen) yang telah dimulai prosesnya pada tahun 2011, saat ini dalam proses pelelangan konstruksi (masa pra kontrak). Diharapkan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten dapat segera menyelesaikan
pengadaan
tanah
pada
sekmen
selanjutnya
yaitu
dikabupaten Kebumen dan Cilacap, sebagai syarat untuk mengajukan dana penanganan fisik kepada Kementian Pekerjaan Umum. Rencana Strategis
2013 - 2018
12
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH Selain itu, terjadi peningkatan kondisi jalan di Jawa Tengah wilayah Timur, Tengah dan Barat sebagai upaya untuk mendukung pengembangan Kawasan
Blok Cepu, peningkatan kondisi jalan di
wilayah perbatasan, jalur akses Pantura - Pansela dan mendukung kegiatan pariwisata serta penanganan khusus daerah rawan longsor dan banjir secara terperinci sebagaimana tertera pada tabel 2.5 Target dan Realisasi.
Rencana Strategis
2013 - 2018
13
UMUM BINA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DANDINAS CIPTAPEKERJAN KARYA PROVINSI JAWAMARGA TENGAH Tabel 2.5 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah
No. (1) 1 2 3 4 5
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi OPD (2) Persentase panjang penanganan jalan dengan lebar ≥ 6,00m Persentase Panjang Jembatan dengan lebar 9m. Persentase panjang penanganan jalan sesuai standar jalan kolektor (MST ≥ 8,00 Ton) Jembatan sesuai beban Persentase
Target Target Target Indikat SPM IKK or Lainny (3) (4) (5) 66,90
Standar Bina Marga Persentase panjang jalan dalam kondisi baik
Persentase Jembatan dalam Kondisi Baik Pemenuhan kebutuhan alat 7 kebinamargaan (alat berat dan alat laboratorium) 8 Panjang jalan yang sudah dileger Terfasilitasinya prasarana sarana 9 kebinamargaan dan pembangunan infrastruktur strategis Jumlah uji dan penyebaran informasi 10 jasa konstruksi (SHU; informasi konstruksi) a. - Sertifikasi Hasil Uji 6
- Informasi Konstruksi
b. Jumlah Pelaku Jasa Konstruksi Cakupan pelayanan air minum dan 11 sanitasi : 1) Cakupan air minum perkotaan 2) Cakupan air minum perdesaan 3) Cakupan Sanitasi
Rencana 2013 -- 2018 2018 Rencana Strategis Strategis 2013 14
1 (6)
Target Renstra OPD Tahun ke- (%) 2 3 4 (7) (8) (9)
5 (10)
1 (11)
Realisasi Capaian Tahun ke- (%) 2 3 4 (12) (13) (14)
5 (15)
1 (16)
Rasio Capaian pada Tahun ke2 3 4 (17) (18) (19)
77,87
54,14
59,00
64,84
77,46
77,87
55,24
66,46
75,55
102,03 112,64 116,52
84,27
78,92
79,72
80,85
82,30
84,27
80,22
81,43
83,00
101,65 102,15 102,66
82,30
69,60
72,20
75,33
79,63
82,30
70,69
74,80
81,21
101,57 103,60 107,81
20,89
14,10
14,42
18,28
18,88
20,89
14,10
16,36
16,95
100,00 113,45 92,72
89,60
86,92
87,56
88,88
88,92
89,60
86,92
88,27
88,88
100,00 100,81 100,00
85,80
79,72
81,24
82,76
83,61
85,80
79,72
81,98
82,76
100,00 100,91 100,00
89,84
84,26
85,66
87,05
88,28
89,84
48,56
86,72
87,05
57,63 101,24 100,00
94,60
76,00
80,60
85,20
89,80
94,60
81,87
87,68
92,39
107,72 108,78 108,44
100,00
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
100,00 100,00 100,00
400 SHU 4 Inform asi 1050 Orang
400 400 SHU SHU 4 4 Inform Inform asi asi 970 1050 Orang Orang
79,50 72,50 81,50
78,00 71,00 80,00
79,50 72,50 81,50
14
5 (20)
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH 2.3.2. Standar Pelayanan Minimal Bidang Bina Marga Total panjang jalan di Wilayah Provinsi Jawa Tengah adalah 29.402,682 km, terdiri dari jalan nasional sepanjang 1.518,09 km, jalan provinsi sepanjang 2.404,741 km dan jalan kabupaten/kota sepanjang 25.479,851 km. Kondisi pelayanan prasarana jalan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 sebagai berikut : a) Aksesbilitas Indikator aksesbilitas yaitu tersedianya jalan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dalam wilayah kabupaten/kota. Kondisi sampai dengan tahun 2016 seluruh titik pusat kegiatan (PK) sudah terhubung baik oleh jalan nasional, jalan provinsi maupun jalan kabupaten/kota. Total panjang jalan di Wilayah Provinsi Jawa Tengah adalah 29.402,682 km. Untuk meningkatkan aksesbilitas khususnya di wilayah Selatan direncanakan pembangunan ruas jalan Wawar-tambakmulyo/Ruas Jalan Diponegoro Kabupaten Kebumen (Jaringan Jalan lintas Selatan/JJLS) sepanjang
38,460
km.
Panjang
eksisting
jalan
ditambah
rencana
pembangunan jalan menjadi 26.407,252 km, sehingga tingkat aksesbilitas (ratio panjang jalan eksisting dibandingkan total panjang jalan eksisting ditambah rencana pembangunan jalan) sebesar 99,85% diharapkan pada akhir tahun 2018, ruas JJLS selesai terbangun dengan Regional Road Development Programe (RRDP) sehingga indek aksesbilitas dapat terpenuhi 100%. b) Mobilitas Indikator mobilitas yaitu tersedianya jalan yang memudahkan masyarakat per individu melakukan perjalanan. Tingkat mobilitas jaringan jalan
dilihat
dari
rasio
antara
jumlah
total
panjang
jalan
yang
menghubungkan semua PK terhadap jumlah total penduduk dalam satuan Km/10.000 jiwa. Indeks mobilitas jawa tengah pada tahun 2016 mencapai 8,078 Km/10.000 jiwa, dengan pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebesar 269,26% telah memenuhi SPM pada tahun 2016 sebesar 100%. c) Keselamatan Indikator keselamatan adalah tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan berkendaraan dengan selamat. Sampai dengan tahun 2016, ruas jalan nasional dan provinsi sepanjang 3.956,192 km, sedangkan ruas jalan yang rawan kecelakaan dan rawan longsor/banjir sepanjang 525,556 km, sehingga ruas jalan yang sudah memenuhi criteria keselamatan sepanjang 3.430,636 km, maka indek keselamatan kewenangan nasional dan Provinsi Jawa Tengah adalah 86,72% sudah memenuhi standar Rencana Strategis
2013 - 2018
15
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH pelayanan yang ditetapkan Kementrian Pekerjaan Umum pada tahun 2016 mencapai 60%. d) Kondisi Jalan Indikator kondisi jalan yaitu tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman. Sampai dengan Tahun 2016, jalan rusak di Provinsi Jawa Tengah sepanjang 6.041,836 km yang terdiri dari 93,099 km jalan nasional, 7.184km jalan provinsi dan 5.941,580 km jalan kabupaten/kota, sehingga total jalan yang telah memenuhi criteria kondisi baik dan sedang sepanjang 20.326,909 km. Maka prosentase pelayanan kondisi ruas jalan di Provinsi Jawa Tengah sebesar 77,08%, telah melampaui standar pelayanan yang ditetapkan Kementiran Pekerjaan Umum pada tahun 2016 sebesar 60% e) Kecepatan Indikator
kecepatan
yaitu
tersedianya
jalan
yang
menjamin
perjalanan dapat dilakukan sesuai dengan kecepatan rencana. Panjang jalan kewenagan provinsi yang sudah memenuhi kriteria kecepatan sepanjang
1.812,098
km
dan
belum
memenuhi
criteria
kecepatan
sepanjang 592,643 km, karena kapasitas jalan belum memadai untuk melayani arus kendaraan. Dengan kondisi tersebut maka persentase pelayanan jalan provinsi yang menjamin perjalanan dapat dilakukan sesuai dengan kecepatan rencana sebesar 75,36% diatas Standar Pelayanan Minimum yang diterapkan Kementrian Pekerjaan Umum pada tahun 2016 sebesar 60%. hal ini dapat dilihat pada tabel 2.6 Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Pekerjaan Umum.
Rencana Strategis
2013 - 2018
16
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH Tabel 2.6. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pekerjaan Umum NO
JENIS PELAYANAN DASAR
1
2
1
Jalan
3 Jaringan
Ruas
4
STANDAR PELAYANAN MINIMAL NILAI INDIKATOR 5
NILAI CAPAIAN
6
BATAS WAKTU PENCAPAIAN 7
KETERANGAN 8
Aksesibilitas
Tersedianya jalan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dalam wilayah kabupaten/kota.
100%
99,85%
2014
Dilaksanakan oleh pemerintah daerah Provinsi Jawa Tengah
Mobilitas
Tersedianya jalan yang memudahkan masyarakat perindividu melakukan perjalanan.
100%
269,26%
2014
Dilaksanakan oleh pemerintah daerah Provinsi Jawa Tengah
Keselamatan
Tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan berkendara dengan selamat.
60%
86,72%
2014
Dilaksanakan oleh pemerintah daerah Provinsi Jawa Tengah
Kondisi jalan
Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman.
60%
77,08%
2014
Dilaksanakan oleh pemerintah daerah Provinsi Jawa Tengah
Kecepatan
Tersedianya jalan yang menjamin perjalanan dapat dilakukan sesuai dengan kecepatan rencana.
60%
66,90%
2014
Dilaksanakan oleh pemerintah daerah Provinsi Jawa Tengah
2.3.3. Kinerja pelayanan Bidang Keciptakaryaan berdasarkan ketentuan RAD MDG‟s Tujuan ke-7 yaitu memastikan kelestarian lingkungan khususnya target 7C menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi layak hingga tahun 2015 dan target 7D mencapai peningkatan yang signifikan dalam kehidupan penduduk miskin di permukiman kumuh pada tahun 2020.
Rencana Strategis
2013 - 2018
17
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH Tabel 2.7 status capaian target 7C MDG‟s Provinsi Jawa Tengah Indikator
Acuan Dasar
Target MDG’s
(2010)
(2015)
Target 7C : menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi dasar hingga tahun 2015 1
Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak :
2
Perkotaan
38,00%
75,00%
Perdesaan
16,30%
52,8%
Proporsi rumah tangga dengan 57,00%
72%
akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar, perkotaan dan perdesaan Tabel 2.8 Target dan Realisasi Capaian MDG‟s 7C Tahun 2008 – 2013 Tahun Indikator Capaian
2008 T 33%
2009
2010
2011
2012
2013
KET
37%
40%
62,50
63%
63,50
Tercapa
%
i
pelayana n
%
air R 35%
37%
bersih
38,70
38,90
40,60
63,99
%
%
%
%
11%
23,60
30,90
38,20
Tercapa
%
%
%
i
18%
20,30
49,30
%
%
63%
66%
perkotaa n Capaian
T 8%
9%
pelayana n
air R 8%
9%
bersih
10,40 %
pedesaan Cakupan
T 52%
pelayana n sanitasi
R 52,90 %
Rencana Strategis
55,60
57,70
%
%
54,73
57,70
58,40
60,03
64,50
%
%
%
%
%
2013 - 2018
60%
Tidak tercapai
18
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH 2.3.4. Kinerja pelayanan berdasarkan ketentuan RAD GRK (Gas Rumah Kaca) RAD-GRK merupakan dokumen perencanaan sebagai pedoman dalam upaya pencapaian penurunan emisi gas rumah kaca untuk mendukung pelaksanaan pembangunan daerah pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2020 yang mencakup arah kebijakan, strategi dan program serta kegiatan. Hasil pemantauan dan evaluasi sektor pengelolaan limbah cair dan padat penurunan emisi sebesar 13.917 CO2 atau 0,77% dari target capaian tahun 2020. Penurunan emisi tersebut masih terlalu kecil karena target RAD GRK dimasukkan pembangunan TPA Regional yang baru akan dimulai untuk TPA Regional Pekalongan. 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Dalam menyusun strategi digunakan metoda Analisa SWOT, merupakan suatu metoda penyusunan strategi organisasi. SWOT itu sendiri merupakan singkatan dari Strength (S), Weakness (W), Opportunities (O), dan Threats (T) yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala, dimana yang secara sistematis dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor luar (O dan T) dan faktor didalam perusahaan (S dan W). Katakata tersebut dipakai dalam usaha penyusunan suatu rencana matang untuk mencapai tujuan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman sebagai berikut : 1. Analisis Faktor Internal
Analisis Infrastruktur
Faktor Jalan
Internal Provinsi
Rencana Jawa
Pencapaian
Tengah
dan
sasaran
dilakukan
dengan
mengidentifikasi kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weaknesses). Kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut : a. Kekuatan (Strenght) -
Adanya kewenangan dan komitmen penyelenggaraan jalan/jembatan oleh Dinas;
-
Tersedianya alokasi dana yang semakin meningkat dari tahun ke tahun;
-
Adanya struktur organisasi Balai Pelaksana Teknis yang merupakan kepanjangan tangan dari kantor induk;
Rencana Strategis
2013 - 2018
19
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH -
Optimalnya perencanaan penyusunan program kegiatan;
-
Adanya pembagian penanganan secara jelas yang terdiri dari program rehabilitasi/pemeliharaan, dan peningkatan/penggantian serta peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan.
-
Adanya peningkatan cakupan pelayanan akses air minum dan sanitasi di perkotaan dan perdesaan.
-
Adanya pedoman teknis pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan bangunan gedung dari pemerintah pusat.
-
Adanya kesadaran para pemangku kepentingan tentang pelestarian bangunan bersejarah.
-
Banyaknya kegiatan pembangunan dan pelaku jasa konstruksi di Provinsi Jawa Tengah.
-
Banyaknya kegiatan konstruksi yang melalui pengujian mutu bahan.
-
Adanya penyebarluasan informasi tentang layanan pengujian dan informasi konstruksi.
b. Kelemahan (Weakness) -
Kurangnya kuantitas Sumber Daya Manusia yang memadai;
-
Semakin banyaknya pemanfaatan lahan jalan yang tidak sesuai peruntukannya;
-
Kurangnya peralatan pendukung untuk penanganan jalan dan jembatan;
-
Masih adanya ruas - ruas jalan yang belum memenuhi standar teknis yang terkait dengan lebar, alinemen, struktur, kondisi tanah dasar yang labil serta segmen – segmen jalan di daerah perbatasan antar provinsi;
-
Masih Kurangnya bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan yang mengakibatkan stabilitas konstruksi jalan/jembatan terganggu.
-
Belum optimalnya pelayanan air bersih dan sanitasi di perkotaan maupun perdesaan.
-
Masih rendahnya cakupan pelayanan air bersih dan sanitasi yang layak di perkotaan maupun perdesaan.
-
Belum
optimalnya
pengelolaan
dan
pengawasan
bangunan
sebagaimana pedoman teknis yang berlaku. -
Belum mantapnya koordinasi dalam pelestarian bangunan lama dan pengembangannya serta pengendalian teknis arsitektur jati diri.
-
Masih perlu peningkatan sumber daya manusia yang bersertifikat kompetensi dalam kegiatan jasa konstruksi.
-
Belum optimalnya pembinaan kegiatan jasa konstruksi.
Rencana Strategis
2013 - 2018
20
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH -
Masih rendahnya kegiatan konstruksi yang melalui pengujian mutu bahan.
-
Masih kurangnya pengawasan terhadap rendahnya kualitas bahan pada pelaksanaan konstruksi.
-
Masih kurangnya pelayanan informasi konstruksi.
2. Analisis Faktor Exsternal
Analisis faktor eksternal terkait penanganan jalan kewenangan Provinsi
Jawa
Tengah
untuk
mengidentifikasikan
peluang-peluang
(opportunities) dan ancaman-ancaman (threats) yang ada terkait dengan rencana pencapaian dan sasaran yang dapat dimanfaatkan dari kondisi makro yaitu sebagai berikut : a. Peluang (Opportunity) 1.
Adanya
pencanangan
Gubernur
tentang
dimulainya
tahun
infrastruktur; 2.
Adanya kebijakan pemerintah pusat melalui program MP3EI yang menjadikan sektor infrastruktur sebagai faktor pengungkit prioritas pembangunan;
3.
Meningkatnya alokasi dana APBN melalui DAK infrastruktur;
4.
Adanya peraturan tentang jasa konstruksi, jasa konsultansi dan perlindungan lingkungan;
5.
Adanya teknologi penanganan konstruksi jalan berupa cold milling, rigid pavement dan beton pre-cast;
6.
Tersedianya Instalasi Pengelolaan Air Bersih.
7.
Tersedianya
pedoman
teknis
pelaksanaan
pembangunan
dan
pengelolaan bangunan gedung dari pemerintah pusat. 8.
Meningkatnya kesadaran para pemangku kepentingan tentang pelestarian bangunan bersejarah.
9.
Meningkatnya kegiatan pembangunan dan pelaku jasa konstruksi di Provinsi Jawa Tengah.
10. Balai Pengujian dan Informasi Konstruksi sudah dilengkapi dengan laboratorium uji yang memadai. 11. Sudah tersedia berbagai event di tingkat provinsi atau nasional sebagai media penyebarluasan informasi. b. Ancaman -
Semakin
tingginya
pertumbuhan
volume
lalu
lintas
dan
meningkatnya pelanggaran muatan (lebih dari MST 8 Ton); -
Semakin berkurangnya ketersediaan material alam (galian gol. C) sebagai bahan utama pendukung konstruksi jalan dan jembatan;
-
Masih adanya penyedia jasa yang berkualitas rendah;
Rencana Strategis
2013 - 2018
21
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH -
Masih
adanya
kejadian
bencana
alam
longsor,
ambles
yang
mengancam konstruksi jalan dan jembatan; -
Jauhnya jangkauan kerja yang tersebar merata didalam wilayah provinsi.
-
Kurang termanfaatkannya Instalasi Pengelolaan Air Bersih sesuai dengan kapasitas pelayanan.
-
Masih adanya ketidaksesuaian terhadap pedoman teknis dalam pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan bangunan gedung.
-
Masih kurangnya koordinasi dalam pelestarian bangunan bersejarah.
-
Masih adanya pelaku jasa konstruksi yang kurang kompeten mengakibatkan kurang tertibnya penyelenggaraan jasa konstruksi.
-
Masih kurangnya peralatan laboratorium uji yang memadai.
-
Berkurangnya penyelenggaraan event di tingkat provinsi atau nasional sebagai media penyebarluasan informasi.
Hasil hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman sebagai berikut : 1. Optimalkan tersedianya alokasi dana yang semakin meningkat dari tahun ke tahun guna mendukung adanya pencanangan Gubernur tentang dimulainya tahun infrastruktur; 2. Adanya kewenangan dan komitmen penyelenggaraan jalan/jembatan oleh Dinas dengan meningkatnya alokasi dana APBN melalui DAK infrastruktur; 3. Manfaatkan adanya pembagian penanganan secara jelas yang terdiri dari program rehabilitasi/pemeliharaan, dan peningkatan/penggantian serta peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan dengan adanya teknologi penanganan konstruksi jalan berupa cold milling, rigid pavement dan beton pre-cast; 4. Optimalkan
adanya
jalan/jembatan
oleh
kewenangan Dinas
guna
dan
komitmen
mendukung
penyelenggaraan
adanya
kebijakan
pemerintah pusat melalui program MP3EI yang menjadikan sektor infrastruktur sebagai faktor pengungkit prioritas pembangunan; 5. Optimalnya perencanaan penyusunan program kegiatan dengan adanya peraturan tentang jasa konstruksi, jasa konsultansi dan perlindungan lingkungan; 6. Atasi kurangnya peralatan pendukung untuk penanganan jalan dan jembatan dengan adanya pencanangan Gubernur tentang dimulainya tahun infrastruktur;
Rencana Strategis
2013 - 2018
22
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH 7. Atasi masih adanya ruas - ruas jalan yang belum memenuhi standar teknis yang terkait dengan lebar, alinemen, struktur, kondisi tanah dasar yang labil serta segmen – segmen jalan di daerah perbatasan antar provinsi dengan memanfaatkan adanya kebijakan pemerintah pusat melalui program MP3EI yang menjadikan sektor infrastruktur sebagai faktor pengukit prioritas pembangunan; 8. Atasi masih adanya ruas - ruas jalan yang belum memenuhi standar teknis yang terkait dengan lebar, alinemen, struktur, kondisi tanah dasar yang labil serta segmen – segmen jalan di daerah perbatasan antar provinsi dengan memanfaatkan meningkatnya alokasi dana APBN melalui DAK infrastruktur; 9. Atasi semakin banyaknya pemanfaatan lahan jalan yang tidak sesuai peruntukannya dengan memanfaatkan adanya peraturan tentang jasa konstruksi, jasa konsultansi dan perlindungan lingkungan; 10.
Atasi kurangnya kuantitas Sumber Daya Manusia dengan adanya
teknologi penanganan konstruksi jalan berupa cold milling, rigid pavement dan beton pre-cast; 11.
Optimalkan perencanaan penyusunan program kegiatan untuk
menanggulangi semakin tingginya pertumbuhan volume lalu lintas dan meningkatnya pelanggaran muatan (lebih dari MST 8 Ton); 12.
Optimalkan perencanaan penyusunan program kegiatan untuk
menanggulangi semakin berkurangnya ketersediaan material alam (galian gol. C) sebagai bahan utama pendukung konstruksi jalan dan jembatan; 13.
Optimalkan adanya kewenangan dan komitmen penyelenggaraan
jalan/jembatan oleh Dinas guna menanggulangi masih adanya penyedia jasa yang berkualitas rendah; 14.
Manfaatkan tersedianya alokasi dana yang semakin meningkat dari
tahun ke tahun guna menanggulangi masih adanya kejadian bencana alam longsor, ambles yang mengancam konstruksi jalan dan jembatan; 15.
Optimalkan adanya struktur organisasi Balai Pelaksana Teknis yang
merupakan kepanjangan tangan dari kantor induk untuk mengatasi jauhnya jangkauan kerja yang tersebar merata di dalam wilayah provinsi; 16.
Tanggulangi masih adanya ruas - ruas jalan yang belum memenuhi
standar teknis yang terkait dengan lebar, alinemen, struktur, kondisi tanah dasar yang labil serta segmen – segmen jalan di daerah perbatasan antar provinsi dan hindari semakin tingginya pertumbuhan
Rencana Strategis
2013 - 2018
23
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH volume lalu lintas dan meningkatnya pelanggaran muatan (lebih dari MST 8 Ton); 17.
Tanggulangi masih adanya ruas - ruas jalan yang belum memenuhi
standar teknis yang terkait dengan lebar, alinemen, struktur, kondisi tanah dasar yang labil serta segmen – segmen jalan di daerah perbatasan
antar
provinsi
dan
hindari
semakin
berkurangnya
ketersediaan material alam (galian gol. C) sebagai bahan utama pendukung konstruksi jalan dan jembatan; 18.
Atasi kurangnya kuantitas Sumber Daya Manusia yang memadai
untuk menanggulangi jauhnya jangkauan kerja yang tersebar merata didalam wilayah provinsi. 19.
Manfaatkan Instalasi Pengelolaan Air Bersih sesuai dengan kapasitas
pelayanan. 20.
Optimalkan
penyesuaian
terhadap
pedoman
teknis
dalam
pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan bangunan gedung. 21.
Atasi kurangnya koordinasi dalam pelestarian bangunan bersejarah
dan pengembangannya serta pengendalian teknis arsitektur jati diri. 22.
Atasi kurangnya pelaku jasa konstruksi yang kompeten sehingga
terciptanya tertib penyelenggaraan jasa konstruksi. 23.
Optimalkan penggunaan peralatan laboratorium uji untuk pengujian
mutu bahan dalam kegiatan konstruksi. 24.
Optimalkan penyelenggaraan berbagai event di tingkat provinsi atau
nasional sebagai media penyebarluasan informasi tentang layanan pengujian dan informasi konstruksi.
Rencana Strategis
2013 - 2018
24
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH BAB III
ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarakan Tugas dan Fungsi Pelayanan : Sistem jaringan jalan dan spesifikasi penyediaan parasarana jalan antara Jalan Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota pada beberapa koridor lintas belum sinergis, sehingga memberikan kendala pada sarana transportasi yang dipergunakan. Harus diakui bahwa belum tersinerginya Jalan Nasional dan Jalan Sub-Nasional dikarenakan adanya pemisahan tegas yang tertera dalam Undang-Undang No.38/2004 tentang Jalan yang berdasarkan pemikiran desentralisasi bidang jalan. Padahal, pada kenyataan di lapangan, seluruh jalan tanpa terkecuali merupakan bagian dari sektor transportasi, jika Jalan Nasional saja yang mantap sementara jalan daerah (Jalan Provinsi dan Kabupaten/Kota) tidak mantap, akhirnya biaya transportasi tetap tinggi karena ada bagian dari jalan yang rusak kondisinya. Dalam pelaksanaan rencana pembangunan pada tahun sebelumnya menghasilkan berbagai kemajuan pembangunan, tetapi juga masih terdapat beberapa
kekurangan
sehingga
harus
dievaluasi
kembali.
Potensi
permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan dan ancaman yang tidak diantisipasi. Untuk mendapatkan gambaran awal bagaimana permasalahan infrastruktur dapat dipecahkan dan diselesaikan dengan baik, tiap – tiap permasalahan juga diidentifikasi faktor – faktor penentu keberhasilannya dimasa datang. Faktor – faktor penentu keberhasilan adalah faktor kritis, hasil kinerja dan faktor – faktor lainnya yang memiliki daya ungkit yang tinggi dalam memecahkan
permasalahan
pembangunan
atau
dalam
mewujudkan
keberhasilan penyelenggaraan urusan pemerintahan. Jalan Provinsi Jawa Tengah masih terdapat jalan dan jembatan yang kondisinya belum memenuhi standar teknis pelayanan minimal diantaranya : 1. Kapasitas jalan dan jembatan yang belum memenuhi standar teknis pelayanan minimal yaitu : a. Lebar jalan yang kurang dari 6.00 m b. Lebar jembatan yang kurang dari 9.00 m 2. Kualitas jalan dan jembatan yang belum memenuhi standar teknis pelayanan minimal yaitu : a. Struktur jalan yang belum memenuhi beban standar jalan kolektor sekunder (MST 8 Ton)
Rencana Strategis
2013 - 2018
25
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH b. Struktur jembatan yang belum memenuhi beban standar Ditjen Bina Marga 3. Daerah - daerah tertentu yang berpotensi rawan longsor/ banjir yaitu : a. Daerah dengan struktur asli yang labil; b. Daerah perbukitan yang rawan terjadinya longsor; c. Daerah genangan banjir. Sedangkan bidang Sarana Prasarana Permukiman dan Bangunan Gedung antara lain : 1. Belum optimalnya pelayanan air bersih dan sanitasi di perkotaan maupun perdesaan. 2. Masih rendahnya cakupan pelayanan air bersih dan sanitasi yang layak di perkotaan maupun perdesaan. 3. Belum optimalnya pengelolaan dan pengawasan bangunan, sebagaimana pedoman teknis yang berlaku. 4. Belum mantapnya koordinasi dalam pelestarian bangunan lama dan pengembangannya, serta pengendalian teknis arsitektur jati diri. Balai Pengujian dan Peralatan antara lain : 1. Masih rendahnya kegiatan konstruksi yang melalui pengujian mutu bahan. 2. Masih rendahnya pengawasan terhadap rendahnya kualitas bahan pada pelaksanaan konstruksi. Balai Jasa Konstruksi dan Informasi konstruksi antara lain : 1. Masih perlu peningkatan sumber daya manusia yang bersertifikat dalam kegiatan jasa konstruksi. 2. Belum efektifnya pembinaan kegiatan jasa konstruksi. 3. Masih kurangnya pelayanan informasi konstruksi. 3.2.
Telaah Visi, Misi dan Program Gubernur : Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa
Tengah merupakan salah satu pelaku pembangunan yang diharapkan mampu berkontribusi nyata dalam pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Jawa Tengah. Misi kepala daerah yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah adalah pada misi ke enam dan ke tujuh yaitu sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. 2. Meningkatkan infrastruktur untuk mempercepat pembangunan Jawa Tengah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Rencana Strategis
2013 - 2018
26
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH Seiring dengan harapan tersebut, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah dituntut untuk mampu mengejawantahkan Visi Pembangunan Jawa Tengah 2013-2018, melalui pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Peraturan Gubernur No. 59 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah. 1. Visi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Terpilih Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari, “mboten korupsi mboten ngapusi”. 2. Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Terpilih a. Membangun Jawa Tengah berbasis TRISAKTI Bung Karno, berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang kebudayaan; b. Mewujudkan
kesejahteraan
masyarakat
yang
berkeadilan,
menanggulangi kemiskinan dan pengangguran; c. Mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah yang bersih, jujur dan transparan, “mboten korupsi, mboten ngapusi”; d. Memperkuat kelembagaan sosial masyarakat untuk meningkatkan persataun dan kesatuan; e. Memperkuat partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dan proses pembangunan yang menyangkut hajat hidup orang banyak; f. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang lebih berkualitas; g. Meningkatkan infrastruktur untuk mempercepat pembangunan Jawa Tengah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. 3. Keterkaitan Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya dengan Visi, Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Terpilih Misi
Kepala
Daerah
yang
ke
3
(Tiga)
yaitu
Mewujudkan
Penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah yang Bersih, Jujur dan Transparan “Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi” tujuan terkait adalah menciptakan
penyelenggara
pemerintahan
daerah
yang
kompeten,
profesional, berdedikasi tinggi dan berorientasi pada pelayanan prima, menciptakan sistem birokrasi yang transparan dan akuntabel. Misi Kepala Daerah yang ke 6 (Enam) yaitu Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat sangat terkait dengan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 3 (tiga) : Rencana Strategis
2013 - 2018
27
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH 1. Perumusan
kebijakan
teknis
di
bidang
rancang
bangun
dan
pengawasan, pelaksanaan jalan serta sarana prasarana pemukiman dan bangunan gedung, 2. Pengoordinasian kebijakan bidang rancang bangun dan pengawasan, pelasana jalan serta sarana prasarana permukiman dan bangunan gedung; 3. Pelaksanaan
dan
pembinaan
administrasi
dan
kesekretariatan
kepada seluruh unit kerja di lingkungan Dinas 4. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Gubernir, sesuai dengan tugasnya. Sedangkan misi kepala daerah yang ke 7 (Tujuh) yaitu Meningkatkan infrastruktur untuk mempercepat pembangunan Jawa Tengah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan juga sangat terkait dengan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya yang ke 3 (Tiga) yaitu Pelaksanaan kebijakan di bidang rancang bangun dan pengawasan, pelaksana jalan serta sarana prasarana pemukiman dan bangunan gedung serta fungsi yang ke 4 (Empat) yaitu Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang rancang bangun dan pengawasan, pelaksana jalan serta sarana prasarana pemukiman dan bangunan gedung. Ketersediaan infrastruktur yang berkualitas merupakan salah satu faktor penentu daya tarik suatu kawasan/wilayah, di samping faktor kualitas lingkungan hidup, image, dan masyarakat (budaya). Sementara itu, kinerja infrastruktur merupakan faktor kunci dalam menentukan daya saing global, selain kinerja ekonomi makro, efisiensi pemerintah, dan efisiensi usaha. Dalam hal daya saing global tersebut. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah dituntut untuk mampu melaksanakan Visi Pembangunan Jawa Tengah 2013-2018, melalui penetapan visi kelembagaan sebagai ukuran keberhasilan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang sejalan dengan isu strategis yang dihadapi, dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Ukuran keberhasilan yang akan dicapai Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah pada periode 20132018
terwujudnya
peningkatan
pembangunan
infrastruktur
untuk
menghantarkan pertumbuhan ekonomi menuju masyarakat Jawa Tengah yang Sejahtera, tentunya juga dilandasi oleh „Isu Strategis‟ sebagai fokus pembangunan yang dihadapi dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya di masa mendatang, serta upaya peningkatan pelayanan yang Rencana Strategis
2013 - 2018
28
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH berkualitas dan peningkatan keselamatan dalam bidang ke binamargaan kepada masyarakat dan bidang sarana dan prasarana permukiman dan bangunan gedung. 3.3. Telaah Renstra Kementerian Pekerjaan Umum Rencana Perumahan
Strategis
Rakyat
(Renstra)
merupakan
Kementerian
arahan
Pekerjaan
penyelenggaraan
Umum
dan
infrastruktur
pekerjaan umum dijabarkan dalam pelaksanan program dan kegiatan di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat guna mencapai sasaran-sasaran strategis Kementerian. Pelaksanan program dan kegiatan sebagaimana tertuang dalam Renstra tersebut akan memerlukan koordinasi, konsolidasi, dan sinergi antara Pemerintah dengan Pemerintah Daerah dan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah dengan Dunia Usaha agar keseluruhan sumber daya yang ada dapat digunakan secara optimal dan dapat
mencapai
kinerja
yang
maksimal
dalam
rangka
meningkatkan
ketersediaan dan kualitas pelayanan infrastruktur yang lebih merata. Oleh karenanya penyelenggaraan infrastruktur pekerjaan umum perlu dilandasi dengan kerangka peraturan perundang-undangan yang mantap dan supportif dan menjadi dasar bagi penyelenggaraan pembangunan infrastruktur ke depan yang lebih terpadu dan efektif yang mengedepankan proses partisipatif dan menghasilkan output dan outcome yang optimal. Dalam rangka sinergi dengan Pemerintah Daerah, Pemerintah akan memberikan perhatian yang lebih besar pada aspek peningkatan kapasitas daerah (local capacity building) sehingga kompetensi dan kemandirian Pemerintah Daerah dapat dicapai dalam tempo yang tidak terlalu lama. Oleh karena itu, merupakan tugas Pemerintah untuk menyusun lebih lanjut peraturan-peraturan pelaksanaan berupa Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria (NSPK) termasuk peraturan daerah serta pelaksanaan pendidikan dan pelatihan,
kampanye/sosialisasi,
pertukaran
pengalaman,
dan
penyebarluasan NSPK. Dengan melaksanakan Renstra secara konsisten dan didukung
oleh
komitmen
untuk
mencapai
kinerja
penyelenggaraan
infrastruktur dengan sebaik-baiknya, maka Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta, dan masyarakat perlu dilibatkan agar upaya untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat segera terwujud. Dengan demikian, koordinasi dan integrasi baik secara vertikal maupun secara
horizontal
yang
semakin
kuat
pada
penyelenggaraan
bidang
kebinamargaan akan memberikan keyakinan bahwa pencapaian sasaransasaran strategis kementerian yang mempunyai cakupan secara nasional dan strategis serta secara fungsional bermanfaat untuk mendukung kebutuhan Rencana Strategis
2013 - 2018
29
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH sosial ekonomi masyarakat, pengembangan wilayah, dan mendukung sektor lainnya akan menjadi kenyataan. Sedangkan infrastruktur bidang sarana dan prasarana permukiman dan bangunan gedung antara lain pelayanan air minum yang memenuhi syarat kualitas, kuantitas dan kontinuitas yaitu penyediaan air minum yang memenuhi standar baku mutu dan kesehatan manusia dan dalam jumlah yang memadai serta jaminan akses 24 jam per hari; pelayanan prasarana dan sarana sanitasi yang terpadu dan menggunakan metode ramah liingkungan serta sesuai standar teknis; bangunan gedung yang memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan; jasa konstruksi nasional yang berdaya saing dan mampu menyelenggarakan pekerjaan konstruksi yang lebih efektif dan efisien. Keterkaitan Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya dengan misi Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum 2010 - 2014 pada misi yang ke-3 yaitu Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan penyediaan jaringan jalan yang andal, terpadu dan berkelanjutan sangat terkait dengan fungsi Dinas Bina Marga yang ke-5 (Lima) yaitu tentang pelaksanaan tugas di bidang Rancang Bangun dan Pengawasan, Bidang Pelaksana Jalan Wilayah Timur, Bidang Pelaksana Jalan Wilayah Barat dan Bidang Sarana Prasarana Permukiman dan Bangunan Gedung dan misi ke 2 (Dua) yaitu perencanaan program kerja bidang jalan dan jembatan. Guna mendukung keterkaitan misi tersebut, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya mewujudkannya dengan meningkatkan kinerja jalan dan jembatan sebagai jalan kolektor sekunder, serta meningkatkan kinerja sarana
dan
prasarana
pendukung
kebinamargaan,
dan
menciptakan
penyelenggara pemerintahan daerah yang kompeten, profesional, berdedikasi tinggi dan berorientasi pada pelayanan prima; menciptakan sistem birokrasi yang transparan dan akuntabel. Faktor Penghambat : 1.
Kebutuhan pembiayaan konstruksi yang besar untuk mewujudkan jalan yang mantap;
2.
Kebutuhan pembebasan lahan untuk relokasi jalan dan duplikasi jembatan semakin sulit;
3.
Tingginya pelanggaran muatan yang melebihi tonase kekuatan struktur jalan;
4.
Berkurangnya SDM yang berkualitas dan berpengalaman;
5.
Ketersedian bahan material alam semakin terbatas.
Rencana Strategis
2013 - 2018
30
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH 6.
Pemanfaatan Instalasi Pengelolaan Air Bersih diperkotaan dan perdesaan yang tidak optimal.
7.
Pengelolaan dan pengawasan bangunan tidak sesuai pedoman teknis yang berlaku.
8.
Kurangnya kesadaran para pemangku kepentingan tentang pelestarian bangunan bersejarah.
9.
Rendahnya pengawasan terhadap rendahnya kualitas bahan pada pelaksanaan konstruksi.
10. Rendahnya
pembinaan
kegiatan
jasa
konstruksi
dan
pelayanan
informasi konstruksi. Faktor Pendorong : 1.
Dukungan Gubernur pada Misi ke - 7 tentang infrastruktur;
2.
Tuntutan dan kebutuhan masyarakat atas kondisi jalan yang baik;
3.
Semakin meningkatnya alokasi dana yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah;
4.
Meningkatnya alokasi dana yang bersumber dari APBN melalui DAK Infrastruktur;
5.
Peran serta masyarakat dalam kegiatan pemeliharaan rutin yang diswakelolakan.
6.
Tersedianya Instalasi Pengelolaan Air Bersih di perkotaan dan perdesaan.
7.
Semakin
meningkatnya
kegiatan
pembangunan
dan
pelaku
jasa
konstruksi di Provinsi Jawa Tengah. 8.
Balai Pengujian dan Informasi Konstruksi sudah dilengkapi dengan laboratorium uji yang memadai.
3.4. Telaah RTRW dan KLHS : 1. Telaah RTRW (Sesuai dengan Perda Jateng Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2029) : Pada Paragraf 1 Rencana Sistem Jaringan Prasarana Transportasi, Pasal 19 huruf a tentang rencana pengembangan sistem prasarana transportasi jalan dan Pasal 20 (1) tentang Rencana pengembangan sistem prasarana
transportasi
jalan,
prasarana
jalan
umum
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi : a. Jalan arteri primer; b. Jalan kolektor primer; c. Jalan strategis nasional; d. Jalan tol. Rencana pengembangan jalan Arteri Primer sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a (sesuai dengan Keputusan Menteri PUPR RI No. Rencana Strategis
2013 - 2018
31
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH 248/KPTS/M/2015 tentang penetapan ruas jalan dalam jaringan jalan primer menurut fungsinya sebagai jalan arteri, JAP dan Jalan Kolektor-1 (JKP-1). Rencana pengembangan jalan kolektor Primer sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, meliputi ruas – ruas meliputi : a. Pejagan-Ketanggungan,
Ketanggungan-Prupuk,
Tegal-Slawi-Prupuk-
Ajibarang-Purwokerto, Purwokerto -Sokaraja, Sokaraja- Purbalingga, Randu
Dongkal-Bobotsari,
Klampok,
Purbalingga-Bobotsari,
Purbalingga-
Selokromo-Prembun,
Banjarnegara-
Mandiraja-Gombong,
Wanayasa, Magelang-Salatiga, Boyolali-Klaten, Surakarta-Sukoharjo, Sukoharjo-Wonogiri Purwodadi,
,Wonogiri-Biting,
Purwodadi-Godong,
Prembun
-Selokromo,
Surakarta-Purwodadi-Pati,
Jati-
Kudus-
Jepara, Boyolali-Blabak, Bumiayu-Randudongkal-Kebonagung-BawangSukorejo-Cangkiran-Ungaran, Weleri-Parakan, Bawang-Dieng, SlawiRandudongkal, Randudongkal-Moga; b. Gubug-Kedungjati-Salatiga; c. Sruwen-Karanggede-Gemolong; d. Perbatasan
Jawa
Barat-Wangon-Purwokerto-Banyumas-Wonosobo-
Secang; e. Semarang-Purwodadi-Blora dan Pengembangan ruas jalan Cepu-BloraRembang; f. Bandungsari-Penanggapan-Perbatasan Jawa Barat, Patimuan-SidarejaCilacap, Tawangmangu-Perbatasan Jawa Timur, Klaten-Cawas-Jentir, Sukoharjo-Watukelir,
Wonogiri-Pacitan
serta
Wonogiri-Namengan
(Perbatasan Yogyakarta); g. Bawang-Dieng; h. Kebumen-Karangsambung-Banjarnegara. Rencana pengembangan jalan stategis nasional (sesuai dengan Kepmen PU No. 567/KPTS/M/2010 tentang rencana umum jaringan jalan nasional) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c, meliputi: a. Jalan di sisi pantai selatan dari Cilacap (Slarang-Ayah), Kebumen Purworejo - Perbatasan Yogyakarta; b. Wiradesa-Kalibening-Wanayasa-Batur-Dieng (Wonosobo); c. Rembang-Bulu-Blora-Cepu-Padangan (Perbatasan Jawa Timur). Rencana pengembangan jalan tol sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d, meliputi : a. Pemantapan jalan tol Semarang Seksi A, Seksi B dan Seksi C; b. Pengembangan jalan tol sepanjang Semarang-Solo; Rencana Strategis
2013 - 2018
32
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH c. Pengembangan jalan tol sepanjang Semarang-Demak-Kudus-PatiPerbatasan Jawa Timur; d. Pengembangan jalan tol sepanjang Perbatasan Jawa Barat-PejaganPemalang-Batang-Semarang; e. Pengembangan jalan tol sepanjang Solo-Sragen-Perbatasan Jawa Timur; f. Pengembangan jalan tol sepanjang Yogyakarta-Solo; g. Pengembangan jalan tol sepanjang Yogyakarta-Bawen; h. Pengembangan jalan tol sepanjang Ciamis-Cilacap-Yogyakarta; i. Pengembangan jalan tol sepanjang Pejagan-Cilacap. Program dan kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah mengacu pada jalan provinsi berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah No. 620/12/2010, tanggal 02-082010 tentang penetapan status ruas – ruas jalan sebagai jalan provinsi dan peranannya dalam jaringan jalan primer sebagai jalan arteri, kolektor 1, kolektor 2 dan kolektor 3 di wilayah Provinsi Jawa Tengah dan panjang jembatan provinsi 26.086 m (2.068 Buah) dan juga menangani jalan yang sudah ada yaitu sebagian ruas jalan non status sepanjang 4,040 Km yaitu pada Jalan Komplek Wisata Borobudur dan JL. Akses Bandara Semarang,
A. Yani
sehingga telah sesuai dengan Perda Jateng Nomor 6 Tahun
2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2029. Rencana
pengembangan
sistem
perdesaan
dilakukan
dengan
membentuk pusat – pusat pelayanan desa secara hierarki pada kawasan – kawasan perdesaan dan kawasan – kawasan selain dari yang telah ditetapkan sebagai kawasan perkotaan meliputi : pusat pelayanan antar desa, pusat pelayanan setiap desa dan pusat pelayanan pada setiap dusun atau kelompok permukiman. Rencana pengembangan sistem perkotaan sesuai UU Penataan Ruang No.26 Tahun 2007 telah ditetapkan Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) meliputi : a. Kota – kota dengan fungsi sebagai PKN meliputi : kawasan perkotaan kedungsepur, surakarta dan cilacap. b. Kota – kota dengan fungsi sebagai PKW meliputi : Pekalongan, Magelang, Salatiga, Wonosobo, Klaten, Boyolali, Kebumen, Cepu, Purwokerto, Tegal dan Kudus. c. Kota – kota dengan fungsi PKL meliputi : Brebes, Slawi-Adiwerna, Kajen, Pemalang, Batang, Kendal, Wiradesa, Comal, Ampel, Bumiayu, Kroya, Ketanggungan, Weleri, Boja, Kaliwungu, Sukorejo, Demak, Purwodadi, Rencana Strategis
2013 - 2018
33
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH Gubug, Godong, Juwana, Tayu, Pecangaan, Rembang, Blora, Sragen, Karanganyar, Jaten, Tawangmangu, Kartasura, Sukoharjo, Delanggu, Prambanan, Boyolali, Mungkid, Muntilan, Borobudur, Mertoyudan, Secang, Temanggung, Parakan, Banjarnegara, Klampok, Kebumen, Karanganyar
(di
Kebumen),
Gombong,
Purworejo,
Purbalingga,
Bobotsari, Majenang, Wangon, Ajibarang, Sokaraja dan Banyumas. Sistem Perwilayahan ditujukan sebagai arahan umum bagi para pelaku pembangunan di
Provinsi Jawa Tengah tentang keterkaitan fungsional
kota – kota dan hinterland yang ada di Jawa Tengah. Sehingga suatu satuan wilayah dapat dipandang sebagai suatu subsistem kota – kota dan hinterlandnya dalak kesatuan sistem kota – kota dan hinterland lingkup Jawa Tengah. Sistem Jaringan Prasarana Wilayah di Provinsi Jawa Tengah meliputi sistem
jaringan
prasarana
transportasi,
sistem
jaringan
prasarana
telekomunikasi, sistem jaringan prasarana sumber daya air, sistem jaringan prasarana energi dan sistem jaringan prasarana lingkungan. 2. Telaah KLHS : Dasar Pelaksanaan KLHS Renstra Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta
Mengacu Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
No. 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah, Bab V tentang KLHS dalam penyusunan Rencana Strategis SKPD. Langkah-langkah telaah KLHS yang terkait dengan Dinas Bina Marga adalah sebagaimana tabel berikut :
Rencana Strategis
2013 - 2018
34
UMUM BINA JAWA MARGATENGAH DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGADINAS DAN PEKERJAN CIPTA KARYA PROVINSI Tabel 3.1. Deskripsi Kajian Pengaruh dan Mitigasi Dampak Indikasi Program/Kegiatan Prioritas Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya No
1.
Indikasi Program
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Dampak (-) Meningkatnya kegiatan alih fungsi lahan pertanian yang dapat merusak lingkungan dan mengakibatkan turunnya produksi pertanian (-) Mengurangi daerah resapan air, sehingga dapat meningkatkan run off, dan menimbulkan banjir pada tempat-tempat tertentu, (-) Mengurangi secara signifikan keanekaragaman hayati (-) Pemakaian material
Rencana 2013 -- 2018 2018 Rencana Strategis Strategis 2013 35
Rumusan Mitigasi 1. Meminimalkan penggunaan lahan pertanian produktif dengan mempertimbangkan prioritas azas manfaat dan pengembangan dinamika wilayah. 2. Intensifikasi pertanian melalui teknologi pertanian, (bibit unggul, sarana produksi pertanian dan mekanisasi), pertanian organik, pertanian hemat air. 3. pembuatan drainase (saluran air) untuk mengalirkan air agar tidak mengenangi lingkungan dan badan jalan. 4. Pemanfaatan area di sekitar lokasi pembangunan jalan dan jembatan sebagai ruang
KLHS Renstra SKPD Alternatif 1. Pembuatan Dinas jalan dan Pekerjaan jembatan Umum Bina layang guna Marga dan memudahka Cipta Karya n akses masyarakat yang terputus. 2. Mempertaha nkan sawah lestari. 3. Pengalihan trase jalan 4. Pembanguna n terowongan.
Rekomendasi Pembangunan jalan dan jembatan harus dilakukan dengan: Meminimalkan penggunaan lahan pertanian produktif. Memperhatikan kesatuan masyarakat secara sosial agar tidak terpisah. Upaya peningkatan fungsi resapan air melalui penanaman pohon dan pembuatan drainase di koridor jalan.. Memperhatikan kesesuaian dengan rencana tata ruang (pengendalian). Catatan perbaikan:
35
No
Indikasi Program
Dampak berakibat pada perubahan bentang alam (-) Meningkatkan pencemaran lingkungan : kebisingan, polusi udara (-) Pemisahan komunitas karena penggusuran dan putusnya akses (-) Berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan akibat penggunaan material (-) Menimbulkan konflik sosial
2.
Program Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH Rumusan KLHS Renstra Rekomendasi SKPD Mitigasi Alternatif terbuka hijau (RTH) mempertimbangkan keselamatan, kelancaran dan kenyamanan jalan serta area tersebut merupakan ruang milik jalan. 5. Penghijauan (turus) di sepanjang koridor jalan dengan tanaman responsif menyerap karbon , memiliki perakaran yang kuat dan memiliki tajuk yang rindang 6. Penggunaan material diutamakan dari lokasi penambangan yang berizin
1. Penggunaan material (-)Berpotensi diutamakan dari lokasi menimbulkan penambangan yang kerusakan berizin lingkungan akibat 2. Pemanfaatan area di penggunaan sekitar lokasi material pembangunan jalan dan (-)Berkurang atau jembatan sebagai ruang hilangnya terbuka hijau (RTH) tanaman turus
Rencana 2013 -- 2018 2018 Rencana Strategis Strategis 2013 36
Pemanfaatan kembali material jalan dengan menggunakan alat cold milling.
36
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya
Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan harus dilakukan dengan upaya peningkatan fungsi resapan air melalui penanaman pohon dan pembuatan drainase di koridor jalan. Upaya pemanfaatan
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH No Indikasi Program Dampak Rumusan KLHS Renstra Rekomendasi SKPD Mitigasi Alternatif mempertimbangkan kembali/daur ulang jalan keselamatan, material jalan yang ada, (-)Meningkatkan kelancaran dan seperti: aspal pencemaran kenyamanan jalan serta udara dan area tersebut kebisingan merupakan ruang milik jalan. 3. Penghijauan (turus) di sepanjang koridor jalan dengan tanaman responsif menyerap karbon , memiliki perakaran yang kuat dan memiliki tajuk yang rindang 1. Penggunaan material Pemanfaatan Rehabilitasi/Pemeliharaan Dinas 3. Program (-)Berpotensi diutamakan dari lokasi kembali Jalan dan Jembatan harus Pekerjaan Rehabilitasi/Pemeli menimbulkan penambangan yang material jalan dilakukan dengan upaya Umum Bina haraan Jalan dan kerusakan berizin dengan peningkatan kualitas Marga dan lingkungan akibat Jembatan 2. Pemanfaatan area di menggunakan melalui pengurangan Cipta Karya penggunaan sekitar lokasi alat cold dampak kebisingan, material pembangunan jalan dan milling. kemacetan, pencemaran, (-) Berkurang atau jembatan sebagai ruang suhu dan memperlancar hilangnya terbuka hijau (RTH) aliran air serta RTH tanaman turus mempertimbangkan jalan keselamatan, (-) Meningkatkan kelancaran dan pencemaran kenyamanan jalan serta udara dan area tersebut kebisingan merupakan ruang milik
Rencana 2013 -- 2018 2018 Rencana Strategis Strategis 2013 37
37
No
Indikasi Program
Dampak (-) Peningkatan suhu di permukiman sekitar, contoh; dari aspal ke beton
4.
Program (-) Dapat Peningkatan Kinerja menimbulkan Pengelolaan Air konflik sosial Minum dan (-) Dapat Sanitasi menimbulkan konflik antar kepentingan (misal antara untuk pertanian dan pemenuhan kebutuhan air minum) (-) Konflik antar Kab./Kota
Rencana 2013 -- 2018 2018 Rencana Strategis Strategis 2013 38
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH Rumusan KLHS Renstra Rekomendasi SKPD Mitigasi Alternatif jalan. 3. Penghijauan (turus) di sepanjang koridor jalan dengan tanaman responsif menyerap karbon, memiliki perakaran yang kuat dan memiliki tajuk yang rindang 1. Pengawasan kualitas Minimalisasi Untuk pengelolaan air baku Dinas air minum penggunaan air Pekerjaan harus memperhatikan 2. Pengawasan perpipaan tana sebagai kualitas air dan pengawasan Umum Bina untuk menghindari bahan baku perpipaan serta Marga dan kebocoran (diversifikasi memperhatikan kawasan re Cipta Karya sumber air charge baku)
38
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH Upaya – upaya antisipasif dan upaya pengelolaan terhadap dampak yang mungkin timbul untuk mencegah terjadinya kerusakan dan pencemaran
lingkungan
dan
mendukung
tercapainya
kelestarian
lingkungan yaitu : a. Penataan lingkungan permukiman dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan. b. Minimalisasi penggunaan air tanah sebagai air baku. 3.5. Penentuan Isu - isu Strategis : Berangkat dari identifikasi permasalahan yang dihadapi dan meningkatnya dinamika kehiduoan social, ekonomi, budaya dan politik masyarakat serta pengembangan wilayah di provinsi jawa tengah, membuat semakin tinggi dan dan vitalnya peran infrastruktur sebagai sarana publik untuk dapat semakin mengimbangi tuntutan masyarakat. Selain itu, infrastruktur juga terkait erat dengan koneksitas regional dan nasional, yang mendukung penguatan posisi jawa tengah secara regional dan nasional. Maka dirumuskan isu strategis pembangunan daerah jawa tengah melalui berbagai pertimbangan diantaranya memiliki pengaruh besar terhadap pencapaian sasaran pembangunan nasional. Adapun isu strategis tersebut adalah sebagai berikut : 1) Masih
adanya
jalan
dan
jembatan
yang
kondisinya
rawan
mengalami penurunan kualitas serta ruas jalan yang berpotensi longsor; 2) Adanya
ruas
jalan
yang
kondisi
tanah
dasarnya
ekspansif
(kembang susut tinggi), berpotensi longsor, rawan banjir dan rawan kecelakaan; 3) Masih banyaknya jalan dan jembatan yang belum sesuai estándar kapasitas sebagai jalan kolektor; 4) Masih kurangnya sarana prasarana kebinamargaan, ketersediaan data kondisi dan dokumen perencanaan sertabelum optimalnya pengawasan
pelaksanaan
konstruksi
untuk
mendukung
peningkatan kualitas penanganan jalan dan jembatan; 5) Belum optimalnya cakupan pelayanan kualitas air minum dan sanitasi di Provinsi Jawa Tengah; 6) Masih rendahnya kualitas dan kompetensi pelaku jasa konstruksi dan belum optimalnya ketersediaan informasi jasa konstruksi.
Rencana Strategis
2013 - 2018
39
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1.
Visi dan Misi Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018
4.1.1. Visi Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari “Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”. 4.1.2. Misi 6.
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik untuk Memenuhi Kebutuhan Dasar Masyarakat;
7.
Meningkatkan Infrastruktur untuk Mempercepat Pembangunan Jawa Tengah yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan.
4.2.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya
4.2.1 Tujuan : a. Mempertahankan kualitas jalan dan jembatan agar selalu dalam kondisi baik; b. Meningkatkan kualitas jalan dan jembatan; c. Meningkatkan kapasitas jalan dan jembatan; d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana pendukung kebinamargaan; e. Meningkatkan kualitas dan kapasitas pelayanan air minum dan sanitasi; f. Meningkatkan kualitas kompetensi Pelaku Jasa Konstruksi dan ketersediaan Informasi Jasa Konstruksi. 4.2.2 Sasaran : a. Meningkatnya panjang jalan dan jembatan dalam kondisi baik; b. Meningkatnya
panjang
jalan
dan
jembatan
yang
struktur
konstruksinya sesuai strandar jalan kolektor; c. Meningkatnya panjang jalan dan jembatan yang lebarnya sesuai strandar jalan kolektor; d. Meningkatnya
sarana
prasarana
kebinamargaan,
meningkatnya
kualitas data, perencanaan dan pengawasan untuk penanganan jalan dan jembatan;
Rencana Strategis
2013 - 2018
40
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH e. Meningkatnya kualitas dan kapasitas pelayanan air minum dan sanitasi; f. Meningkatnya kualitas kompetensi Pelaku Jasa Konstruksi dan ketersediaan Informasi Jasa Konstruksi. Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menegah Menengah Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya No.
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
(1) (2) 1 Mempertahankan kualitas jalan dan jembatan agar selalu dalam kondisi baik.
2
(3) (4) Meningkatnya panjang jalan 1. Persentase proporsi panjang dan jembatan dalam kondisi jalan dalam kondisi baik baik. a. Kegiatan Pemeliharaan Jalan Provinsi b. Kegiatan Rehabilitasi Jalan c. Kegiatan Pemeliharaan Berkala Jalan Provinsi 2. Persentase proporsi panjang jembatan dalam kondisi baik a. Kegiatan Pemeliharaan jembatan b. Kegiatan Rehabilitasi Jembatan Provinsi Meningkatkan kualitas jalan Meningkatnya panjang jalan 1. Persentase Panjang Jembatan dan jembatan. dan jembatan yang struktur beban Standar Bina Marga konstruksinya sesuai 2. Persentase Peningkatan strandar jalan kolektor. proporsi Panjang Jalan Provinsi sebagai jalan kolektor (MST ≥ 8,0 Ton) a. Kegiatan Peningkatan Jalan
3
4
b. Kegiatan Penggantian Jembatan Meningkatkan kapasitas Meningkatnya panjang jalan 1. Persentase Peningkatan jalan dan jembatan. dan jembatan yang lebarnya proporsi Panjang Jalan dengan sesuai strandar jalan lebar ≥ 6,00 m kolektor. a. Kegiatan Peningkatan Jalan b. Kegiatan Penggantian Jembatan 2. Persentase Panjang Jembatan dengan lebar 9m. Meningkatkan kualitas dan Meningkatnya sarana 1. Persentase Peningkatan kuantitas sarana prasarana prasarana kebinamargaan, proporsi pemenuhan peralatan pendukung kebinamargaan. meningkatnya kualitas data, penunjang pemeliharaan jalan perencanaan dan dan alat berat dan Laboratorium pengawasan untuk Kebinamargaan penanganan jalan dan 2. Persentase Peningkatan jembatan. proporsi panjang jalan yang sudah dileger
Rencana Strategis
2013 - 2018
Capaian Kinerja Target Capaian Setiap Tahun 2017 2018 (5) (6) 88,92% 89,60% 2.261,851 Km
2.255,141 Km
41,885 Km 114,900 Km
50,600 Km 121,900 Km
84,28%
85,80%
23.394,44 M
23.113,39M
514,350 M
520,400M
18,88%
20,89%
79,63%
82,30%
101,005Km
99,000Km
25,000M
300,00 M
77,46%
77,87%
236,00 Km 50,80 M
245,70 Km 120,00 M
82,30%
84,27%
88,28%
89,84%
89,80%
94,60%
41
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH
No.
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
(1) (2) (3) (4) 5 Meningkatkan kualitas dan Meningkatnya kualitas dan Cakupan pelayanan air minum kapasitas pelayanan air kapasitas pelayanan air dan sanitasi : minum dan sanitasi. minum dan sanitasi. 1) Cakupan air minum perkotaan
Capaian Kinerja Target Capaian Setiap Tahun 2017 2018 (5) (6)
2) Cakupan air minum perdesaan
6
3) Cakupan Sanitasi Meningkatkan kualitas Meningkatnya kualitas 1. Meningkatnya pengelolaan kompetensi Pelaku Jasa kompetensi Pelaku Jasa jasa konstruksi Konstruksi dan Konstruksi dan a. Jumlah uji dan penyebaran ketersediaan Informasi Jasa ketersediaan Informasi Jasa informasi jasa Konstruksi. Konstruksi. konstruksi(SHU;informasi konstruksi) b. Jumlah pelaku jasa konstruksi
4.3.
78,00%
79,50%
71,00%
72,50%
80,00% 81,50% a. 400 SHU a. 400 SHU b. 4 informasi b. 4 informasi konstruksi konstruksi
c. 790 orang pelaku jasa
c. 1050 orang pelaku jasa
Strategi dan Kebijakan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya
4.3.1 Strategi : a. Melakukan penanganan jalan dan jembatan untuk mempertahankan
kondisi sesuai dengan tingkat kerusakan dan tingkat kemendesakan; b. Melakukan penanganan jalan dengan peningkatan konstruksi (rigid
pavement, perkuatan tebing jalan, pembangunan saluran drainase serta perbaikan alinyemen horizontal dan vertikal); c. Melakukan
penanganan
pelebaran
jalan
dengan
menggunakan
konstruksi beton dan Concrete Treated Base serta penanganan pelebaran jembatan satu sisi; d. Memenuhi kebutuhan alat berat untuk penanganan pemeliharaan
rutin dan kondisi darurat, meng-update data kondisi jalan dengan menggunakan
sistem
informasi,
dan
melaksanakan
pengawasan
penanganan jalan dan jembatan; e. Membangun
sistem
layanan
air
minum
dan
sanitasi
dengan
pendekatan regional; f. Melakukan sertifikasi hasil uji, peningkatan pelayanan informasi
konstruksi, dan pembinaan jasa konstruksi. 4.3.2. Kebijakan : a. Melakasanakan pemeliharaan rutin untuk jalan dalam kondisi baik; b. Melakukan rehabilitasi dan pemeliharaan berkala untuk jalan dengan kondisi sedang; c. Melaksanakan peningkatan struktur konstruksi jalan utamanya pada ruas jalan yang merupakan alih status dari jalan kabupaten/kota;
Rencana Strategis
2013 - 2018
42
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH d. Melaksanakan peningkatan kapasitas/pelebaran jalan pada ruas alternatif jalan nasional (sejajar pantura), akses langsung jalan nasional, penghubung pantura pansela, akses pariwisata, perbatasan antar provinsi; e. Pemenuhan jumlah alat mendasarkan kebutuhan dan karakter kondisi jalan dimasing-masing BPTJ; f. Menggunakan teknologi alat NAASRA untuk mengetahui kondisi jalan dengan parameter IRI dan SDI; g. Melakukan sinkronisasi dengan APBN serta sector sumber daya air untuk pembangunan SPAM Regional (Petanglong dan Keburejo) dan TPA Regional (Magelang) secara bertahap; h. Memenuhi
peralatan
laboratorium
dan
meningkatkan
estándar
pelayanan (ISO, KAN) untuk meningkatkan kualitas hasil uji; i. Menyediakan informasi harga satuan sesuai dengan kondisi riil dan up to date; j. Meningkatkan pembinaan pelaku jasa konstruksi sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan pasar konstruksi.
Rencana Strategis
2013 - 2018
43
UMUM BINA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DANDINAS CIPTAPEKERJAN KARYA PROVINSI JAWAMARGA TENGAH Tabel 4.2 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
No
Tujuan
Sasaran
Strategi
Kebijakan
1
Mempertahankan kualitas jalan Meningkatnya panjang jalan dan dan jembatan agar selalu dalam jembatan dalam kondisi baik. kondisi baik.
Melakukan penanganan jalan dan jembatan untuk mempertahankan kondisi sesuai dengan tingkat kerusakan dan tingkat kemendesakan.
Melakasanakan pemeliharaan rutin untuk jalan dalam kondisi baik. Melakukan rehabilitasi dan pemeliharaan berkala untuk jalan dengan kondisi sedang.
2
Meningkatkan kualitas jalan dan jembatan.
Meningkatnya panjang jalan dan jembatan yang struktur konstruksinya sesuai strandar jalan kolektor.
Melakukan penanganan jalan dengan peningkatan konstruksi (rigid pavement , perkuatan tebing jalan, pembangunan saluran drainase serta perbaikan alinyemen horizontal dan vertikal).
Melaksanakan peningkatan struktur konstruksi jalan utamanya pada ruas jalan yang merupakan alih status dari jalan kabupaten/kota.
3
Meningkatkan kapasitas jalan dan jembatan.
Meningkatnya panjang jalan dan jembatan yang lebarnya sesuai strandar jalan kolektor.
Melakukan penanganan pelebaran jalan dengan menggunakan konstruksi beton dan Concrete Treated Base serta penanganan pelebaran jembatan satu sisi.
4
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana pendukung kebinamargaan.
Meningkatnya sarana prasarana kebinamargaan, meningkatnya kualitas data, perencanaan dan pengawasan untuk penanganan jalan dan jembatan.
Rencana 2013 - 2018 2018 Rencana Strategis Strategis 2013 44
Melaksanakan peningkatan kapasitas/pelebaran jalan pada ruas alternatif jalan nasional (sejajar pantura), akses langsung jalan nasional, penghubung pantura pansela, akses pariwisata, perbatasan antar provinsi. Memenuhi kebutuhan alat berat untuk Pemenuhan jumlah alat mendasarkan penanganan pemeliharaan rutin dan kondisi kebutuhan dan karakter kondisi jalan darurat, meng-update data kondisi jalan dimasing-masing BPTJ. dengan menggunakan sistem informasi, dan Menggunakan teknologi alat NAASRA untuk mengetahui kondisi jalan dengan parameter melaksanakan pengawasan penanganan IRI dan SDI. jalan dan jembatan.
44
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTAPEKERJAN KARYA PROVINSI JAWAMARGA TENGAH DINAS UMUM BINA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH
No
5
6
Tujuan
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Meningkatkan kualitas dan Meningkatnya kualitas dan Membangun sistem layanan air minum dan Melakukan sinkronisasi dengan APBN serta kapasitas pelayanan air minum kapasitas pelayanan air minum sanitasi dengan pendekatan regional. sector sumber daya air untuk pembangunan dan sanitasi. dan sanitasi. SPAM Regional (Petanglong dan Keburejo) dan TPA Regional (Magelang) secara bertahap. Meningkatkan kualitas Meningkatnya kualitas Melakukan sertifikasi hasil uji, peningkatan Memenuhi peralatan laboratorium dan kompetensi Pelaku Jasa kompetensi Pelaku Jasa pelayanan informasi konstruksi, dan meningkatkan estándar pelayanan (ISO, Konstruksi dan ketersediaan Konstruksi dan ketersediaan pembinaan jasa konstruksi. KAN) untuk meningkatkan kualitas hasil uji. Informasi Jasa Konstruksi. Informasi Jasa Konstruksi. Menyediakan informasi harga satuan sesuai dengan kondisi riil dan up to date . Meningkatkan pembinaan pelaku jasa konstruksi sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan pasar konstruksi.
Rencana 2013 -- 2018 2018 Rencana Strategis Strategis 2013 45
45
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DANDINAS CIPTAPEKERJAN KARYA PROVINSI JAWAMARGA TENGAHDAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH UMUM BINA Tabel 4.3. Keterkaitan Tujuan, Sasaran dan Indikator Target dalam Pencapaian Misi Renstra Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah 2017 – 2018
No. 1
2
3
4
Tujuan
Sasaran
Indikator Kinerja
Formulasi Indikator
Mempertahankan kualitas jalan Meningkatnya panjang jalan dan Persentase proporsi panjang jalan dan jembatan agar selalu dalam jembatan dalam kondisi baik. kondisi baik kondisi baik. Meningkatkan kualitas jalan dan jembatan.
Meningkatkan kapasitas jalan dan jembatan.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana pendukung kebinamargaan.
Meningkatnya panjang jalan dan jembatan yang struktur konstruksinya sesuai strandar jalan kolektor.
Meningkatnya panjang jalan dan jembatan yang lebarnya sesuai strandar jalan kolektor.
Meningkatnya sarana prasarana kebinamargaan, meningkatnya kualitas data, perencanaan dan pengawasan untuk penanganan jalan dan jembatan.
Rencana Strategis 2013 - 2018 Rencana Strategis 2013 - 2018 46
Panjang jalan kondisi baik dibagi panjang jalan total Persentase proporsi panjang jembatan Panjang jembatan kondisi baik kondisi baik dibagi panjang jembatan total Persentase Peningkatan proporsi Panjang Jembatan dengan beban panjang Jembatan dengan beban sesuai sesuai standar Bina Marga dibagi standar Bina Marga panjang jembatan total Persentase Peningkatan proporsi Panjang jalan kolektor (MST ≥ 8 Ton) dibagi panjang jalan total Panjang Jalan Provinsi sebagai jalan kolektor (MST ≥ 8,0 Ton) Persentase Peningkatan proporsi Panjang jalan lebar ≥ 6 meter dibagi panjang jalan total Panjang Jalan dengan lebar ≥ 6,00 M Persentase Peningkatan proporsi Panjang jembatan dengan lebar panjang Jembatan dengan lebar 9,00 M 9,00 M dibagi panjang jembatan total Persentase Peningkatan proporsi Jumlah alat berat dan pemenuhan peralatan/alat berat laboratorium yang tersedia dibagi penunjang pemeliharaan jalan dan kebutuhan jumlah alat berat dan jembatan dan Laboratorium laboratorium Kebinamargaan Persentase Peningkatan proporsi Panjang jalan yang sudah dileger panjang jalan yang sudah dileger dibagi panjang jalan total
46
Satuan
Target Kinerja Tahun 2017 2018
%
88,92
89,60
%
84,28
85,80
%
18,88
20,89
%
79,63
82,30
%
77,46
77,87
%
82,30
84,27
%
88,28
89,84
%
89,80
94,60
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWAMARGA TENGAH DINAS PEKERJAN UMUM BINA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH
No. 5
Tujuan
Sasaran
Formulasi Indikator
Indikator Kinerja
Meningkatkan kualitas dan Meningkatnya kualitas dan Persentase : kapasitas pelayanan air minum kapasitas pelayanan air minum dan sanitasi. dan sanitasi. 1) Cakupan layanan air minum perkotaan
Pengumpulan data laporan evaluasi dari Kabupaten/Kota
2) Cakupan layanan air minum perdesaan 3) Cakupan layanan Sanitasi
6
Meningkatkan kualitas kompetensi Pelaku Jasa Konstruksi dan ketersediaan Informasi Jasa Konstruksi.
Meningkatnya kualitas kompetensi Pelaku Jasa Konstruksi dan ketersediaan Informasi Jasa Konstruksi.
Rencana 2013 -- 2018 2018 Rencana Strategis Strategis 2013 47
Meningkatnya pengelolaan jasa konstruksi a. Jumlah uji dan penyebaran informasi jasa konstruksi(SHU;informasi konstruksi) b. Jumlah pelaku jasa konstruksi
47
Satuan
Target Kinerja 2017 2018
% % %
78,00 71,00 80,00
79,50 72,50 81,50
SHU
400
400
informasi konstruksi
4
4
Orang
790
1050
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Untuk mencapai visi dan misi Gubernur dengan mengacu tujuan dan sasaran RPJMD sebagai perwujudan realisasi capaian Renstra 2017-2018
dilaksanakan melalui program dan kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Rencana Strategis
2013 - 2018
48
Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif SKPD Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah 2569,661
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
Program dan Kegiatan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Mempertahankan kualitas jalan dan jembatan agar selalu dalam kondisi baik.
Terwujudnya Rehabilitasi/ Pemeliharaan jalan 01 03 01 Meningkatnya panjang jalan dan jembatan dalam dan jembatan, Pemeliharaan Berkala dan Penanganan Kerusakan Khusus Jalan dan kondisi baik. Jembatan provinsi Jawa Tengah.
Indikator Kinerja Program (outcome)
(6)
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
(7)
PROGRAM a. Persentase panjang REHABILITASI/PEMELI jalan dalam kondisi HARAAN JALAN DAN baik JEMBATAN
86,70 %
b. Persentase panjang
79,00%
jembatan dalam kondisi baik Terwujudnya Pemeliharaan jalan dan jembatan provinsi sepanjang : Jalan = Jembatan =
Km M
01
03
01
0041
I. Kegiatan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Provinsi 1. Kegiatan Pemeliharaan
Terlaksananya Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Provinsi
03
01
0043
2395,492 KM 25326,23 M'
03
01
0045
01
03
01
0047
Rutin Jalan dan Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Pati 1 4. Kegiatan Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Pati 2
01
03
01
0049
5. Kegiatan Pemeliharaan
01
01
03
03
01
01
0051
0053
01
03
01
0057
01
03
01
078
10. Kegiatan Pemeliharaan
01
03
01
0061
11. Kegiatan Pemeliharaan
0063
12. Kegiatan Pemeliharaan
01
03
01
0066
13. Kegiatan Pemeliharaan
01
03
01
0068
14. Kegiatan Pemeliharaan
03
01
0070
186,535 Km
03
01
0072
127,300 Km
03
01
0074
107,564 Km
Rutin Jalan dan Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Wonosobo 2
03
01
0078
Rutin Jalan dan Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Cilacap 1
73,663 Km
74,470 Km
98,720 Km
7.754.410.000
145,400 Km
9.780.735.000
80,140 Km
10.572.300.000
104.023.861.000
10.643,272 Km
503.900.077.000
52.595,246 m'
Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya
Jawa Tengah
5.255.288.000
78,530 Km
3.813.650.000
132,300 Km
6.265.875.000
110,401 Km
5.186.020.000
167,680 Km
9.674.078.000
174,310 Km
8.744.450.000
7.973.160.000
172,555 Km
7.310.863.000
1.247,200 m' 12.216.765.000
205,290 Km
11.006.650.000
3.166,900 m' 4.656.735.000
102,367 Km
4.511.125.000
757,650 m' 5.997.045.000
127,075 Km
6.697.830.000
1.353,830 m' 6.105.930.000
123,955 Km
6.171.575.000
1.370,800 m' 4.810.620.000
92,084 Km
4.832.300.000
845,200 m' 4.440.820.000
68,096 Km
3.095.325.000
842,900 m' 4.044.510.000
67,542 Km
3.437.894.000
1.172,900 m' 3.837.450.000
69,960 Km
2.901.550.000
730,800 m' 5.205.045.000
85,210 Km
4.270.700.000
1.207,700 m' 7.228.350.000
146,970 Km
7.057.650.000
1.584,650 m' 4.218.090.000
81,390 Km
3.791.038.000
799,100 m'
47,51 KM 41,885 Km
Jawa Tengah
1.508,700 m'
1.090,700 m' Terlaksananya Rehabilitasi Jalan dan Jembatan Provinsi
Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya
Jembatan dalam kondisi baik = 85,80%
1.906,640 m'
1.575,000 m'
18. Kegiatan Pemeliharaan
(14) Jawa Tengah
1.416,120 m'
1.191,900 m'
17. Kegiatan Pemeliharaan
(13) Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya
1.118,100 m'
751,900 m'
16. Kegiatan Pemeliharaan
II. Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan Provinsi
6.652.200.000
1.175,200 m'
15. Kegiatan Pemeliharaan
116,090 Km
Lokasi
758,400 m'
842,900 m'
Rutin Jalan dan Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Pekalongan 2
Terwujudnya Rehabilitasi Jalan Provinsi sepanjang 570,630 Km
3.937.350.000
854,300 m' 75,596 Km
2.121,805 Km
1.742.930.034.000
SKPD Penanggung Jawab
1.153,600 m'
1.379,900 m'
Rutin Jalan dan Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Pekalongan 1
01
5.778.450.000
1.353,830 m' 135,235 Km
386.294.875.000 Jalan dalam kondisi baik = 89,60%
22.941,190 m'
707,650 m'
Rutin Jalan dan Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Tegal 2
01
115.209.965.000
3.116,800 m' 116,362 Km
89,60%
85,80%
1.315,000 m'
Rutin Jalan dan Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Tegal 1
01
2.261,851 Km
190,035 Km
Rutin Jalan dan Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Cilacap 2
01
261.960.887.000
23.394,440 m'
194,260 Km
Rutin Jalan dan Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Wonosobo 1
01
88,92%
1.553,100 m'
Rutin Jalan dan Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Magelang 2
03
(12)
1.878,140 m'
Rutin Jalan dan Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Surakarta 2 9. Kegiatan Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Magelang 1
01
Rp
(11)
184,880 Km
8. Kegiatan Pemeliharaan
0055
Target
(10)
1.460,720 m'
Rutin Jalan dan Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Surakarta 1
01
Rp
(9)
122,101 Km
7. Kegiatan Pemeliharaan
03
Target
143,830 Km
Rutin Jalan dan Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Purwodadi 2
01
Rp (9)
1.181,100 m'
6. Kegiatan Pemeliharaan
Kondisi kinerja pada akhir periode renstra SKPD
(8)
772,000 m'
Rutin Jalan dan Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Purwodadi 1
#REF!
Target
81,480 Km
3. Kegiatan Pemeliharaan
#REF!
Tahun 2018
1.194,300 m'
2. Kegiatan Pemeliharaan
2569,661
Tahun 2017
124,280 Km
Rutin Jalan dan Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Semarang 2
01
#REF!
84,28%
Rutin Jalan dan Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Semarang 1
01
#REF!
146.750.922.000
68,996 Km
282.271.014.000
255,051 Km
637.085.651.000
Tujuan
(1)
Sasaran
(2)
Indikator Sasaran
(3)
Kode
(4)
Program dan Kegiatan Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan (5) Provinsi
Indikator Kinerja Program (outcome) Terlaksananya Rehabilitasi Jalan dan Jembatan (6) Provinsi
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
Tahun 2017 Target (8)
(7) 619,00 M'
514,350 m'
Tahun 2018 Rp
Target
(9)
(9)
Kondisi kinerja pada akhir periode renstra SKPD Rp (10)
698,000 m'
Target
Rp
(11)
(12)
2950,350 m'
SKPD Penanggung Jawab
Lokasi
(13)
(14)
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Program dan Kegiatan
Kode
Indikator Kinerja Program (outcome)
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
Tahun 2017
Tahun 2018
Target (1)
(2)
01
03
01
0042
1. Kegiatan Rehabilitasi
01
03
01
0044
2. Kegiatan Rehabilitasi
01
0046
3. Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan di Wilayah BPT Bina Marga Pati 1
01
03
01
0048
4. Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan di Wilayah BPT Bina Marga Pati 2 5. Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan di Wilayah BPT Bina Marga Purwodadi 1
01
03
01
0050
01
03
01
0052
6. Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan di Wilayah BPT Bina Marga Purwodadi 2
01
03
01
0054
7. Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan di Wilayah BPT Bina Marga Surakarta 1
01
03
01
0056
8. Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan di Wilayah BPT Bina Marga Surakarta 2 9. Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan di Wilayah BPT Bina Marga Magelang 1
01
03
01
0059
01
03
01
0060
10. Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan di Wilayah BPT Bina Marga Magelang 2
01
03
01
0062
11. Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan di Wilayah BPT Bina Marga Wonosobo 1
01
03
01
0065
12. Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan di Wilayah BPT Bina Marga Wonosobo 2
01
03
01
0067
13. Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jematan di Wilayah BPT Bina Marga Cilacap 1
01
03
01
0069
14. Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jematan di Wilayah BPT Bina Marga Cilacap 2
Meningkatnya kapasitas dan struktur jalan/ Jembatan
Terwujudnya peningkatan kwalitas dan kapasitas jalan provinsi dan penggantian jembatan.
Tewujudnya Pembebasan Tanah untuk Jaringan Jalan Lintas Selatan seluas 870.244,000 M2
01
0071
03
01
0073
16. Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan di Wilayah BPT Bina Marga Tegal 2
01
03
01
0075
17. Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan di Wilayah BPT Bina Marga Pekalongan 1
01
03
01
0077
18. Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan di Wilayah BPT Bina Marga Pekalongan 2
01
03
01
0040
19. Penanganan Kerusakan Khusus Jalan dan Jembatan Provinsi Jawa Tengah.
01 03 02
8,730 Km
PROGRAM PENINGKATAN JALAN DAN PENGGANTIAN JEMBATAN
0032 I.
Kegiatan Pembebasan Tanah untuk Jalan dan Jembatan Provinsi Jawa Tengah
Target
(9)
(9)
21.636.650.000
10,500 m' - Km
3,470 Km
-
21.207.604.000
14.299.610.000
5.752.096.000
-
Ls
a. Persentase panjang jalan dengan lebar ≥ 6,00 m
50,44%
77,46 %
b. Persentase panjang jembatan dengan dengan lebar ≥ 9,00 m'
78,13%
c. Persentase panjang jalan provinsi sebagai jalan kolektor (MST ≥ 8,00 Ton) d. Persentase panjang jembatan dengan beban sesuai standar Bina Marga Terlaksananya Pembebasan Tanah untuk Jalan dan Jembatan Provinsi Jawa Tengah
- Km
10,000 Km
3,275 Km
3,040 Km
7,400 Km
0,080 Km
9,460 Km
12.334.315.000
5.527.500.000
8.416.875.000
20.332.155.000
5.628.000.000
13.065.000.000
24.120.000.000
2.690.515.000
15.426.750.000
28.262.690.000
34,600 m' 3.116.000.000
2,950 Km
25.552.125.000
42,100 m' 7.567.415.000
2,910 Km
16.591.545.000
53,800 m' 7.852.479.000
1,950 Km
11.562.525.000
39,000 m'
5.000.000.000
612.451.528.000
1 Ls
10.100.000.000
1.389.146.133.000 Prosentase panjang jalan dengan lebar ≥ 6,00 m = 77,87 %
82,30%
84,27%
Persentase panjang jembatan dengan dengan lebar ≥ 9,00 m' = 84,27%
67,62%
79,63%
82,30%
1.411.427.292.000 Prosentase panjang jalan provinsi sebagai jalan kolektor (MST ≥ 8,0 Ton) = 82,30%
13,31%
18,88%
20,89%
1.411.427.292.000 Persentase panjang jembatan dengan beban sesuai standar Bina Marga = 20,89%
19.140 m2
Jawa Tengah
19.570.566.000
77,87 %
16.523 m2
Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya
8.994.750.000
5,800 m'
7,400 m' Terlaksananya Penanganan Kerusakan Khusus Jalan dan Jembatan Provinsi Jawa Tengah
- Km
9.939.000.000
63,450 m' 2,610 Km
2,650 Km
4,041 Km
23,100 m' 1,500 Km
7,150 Km
4.456.540.000
13,500 m' - Km
2,700 Km
- m'
17,500 m' 4,500 Km
21.254.243.000
30,500 m'
- m' 0,320 Km
1,800 Km
60,300 m' 8.617.448.000
21,400 m' - Km
2.050.200.000
12,000 m' 8.480.846.000
49,200 m' 1,600 Km
- Km
40,500 m' 7.472.144.000
16,000 m' 1,700 Km
(14)
62,400 m'
55,000 m' 4,050 Km
(13)
37,900 m' 8.147.500.000
51,300 m' 3,455 Km
(12)
81,900 m' 2.979.500.000
4,300 m' 2,000 Km
(11)
30.791.260.000
51,400 m' 6.361.590.000
30,900 m' 2,000 Km
(10)
Lokasi
29,000 m'
77,900 m' 1,500 Km
Rp
52,000 m' 3.864.500.000
8,000 m' 3,450 Km
Target
13,600 m'
64,900 m' 1,000 Km
9,590 Km
Rp
SKPD Penanggung Jawab
51,200 m'
- m'
15. Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan di Wilayah BPT Bina Marga Tegal 1
01
01 03 02
(8)
(7)
Jalan dan Jembatan di Wilayah BPT Bina Marga Semarang 2
03
03
(6)
Jalan dan Jembatan di Wilayah BPT Bina Marga Semarang 1
01
01
Meningkatkan Kapasitas dan Struktur jalan/ jembatan, untuk meningkatkan aksesibilitas jalan dari Pantura Pansela; mendukung pengembangan kawasan pariwisata, perbatasan antar provinsi, sejajar pantura, daerah dengan struktur tanah labil (berpotensi longsor) dan kawasan pengembangan perekonomian wilayah.
(5)
(4)
(3)
Rp
Kondisi kinerja pada akhir periode renstra SKPD
15.064.000.000
22.423 m2
38.243.139.000 59.309,960
m2
6.052.518.639.000
24.379.000.000
Tujuan
(1)
Sasaran
(2)
Indikator Sasaran
Program dan Kegiatan
Kode
(5)
(4)
(3) Terwujudnya peningkatan kwalitas dan kapasitas jalan provinsi. sepanjang 1.014,670 Km dan penggantian jembatan sepanjang 581,200 M
01
01
01
Meningkatkan sistem perencanaan program dan anggaran; kwalitas dan kwantitas alat berat, sarana laboratorium, material jalan dan jembatan dan sistim informasi / data base.
Meningkatnya kualitas perencanaan program dan anggaran; kwalitas dan kwantitas alat berat, sarana laboratorium, material jalan dan jembatan dan sistim informasi / data base.
03
03
03
03
02
02
02
02
0053
0054
0055
0056
Terwujudnya Peningkatan sistem perencanaan 01 03 03 program dan anggaran; kwalitas dan kwantitas alat berat, sarana laboratorium, material jalan dan jembatan dan sistim informasi / data base.
Meningkatnya kualitas Terwujudnya perencanaan jalan dan jembatan dan perencanaan jembatan dan pengawasan peningkatan jalan dan penggantian pengawasan peningkatan jembatan jalan / penggantian jembatan terukur kwalitas dan kwantitasnya.
Terlaksananya Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan serta Terbebasnya sebagian lahan untuk jalan dan jembatan Provinsi Jawa Tengah
01
01
03
03
03
03
03
03
011
0002
(7)
Tahun 2017
Tahun 2018 Rp
Target
Rp
Target
Rp
(8)
(9)
(9)
(10)
(11)
(12)
101,005 Km
597.387.528.000
215,280 Km
25,000 M
26,515 Km
-
3. Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan Bidang Pelaksana Jalan Pembangunan Wilayah Timur I
-
4. Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan Bidang Pelaksana Jalan Pembangunan Wilayah Timur 2
87.409.277.000
163.272.147.000
-
-
178.498.264.000
-
168.207.840.000
54,650 Km
M
100%
100%
100%
d. Terfasilitasinya pembangunan infrastruktur strategis
100%
100%
100%
21.759.591.000
Terlaksananya pembuatan leger jalan dan perhitungan lalu lintas
Meningkatnya sistem Terwujudnya Pemutakhiran Data Jembatan dan Pemutakhiran Data Jembatan pendataan struktur jalan dan pendataan struktur jalan guna mengetahui kondisi jalan dan jembatan terkini
01
03
03
0004
5. Kegiatan Pemutakhiran Data Jembatan dan pendataan struktur jalan
Terlaksananya Pemutakhiran Data Jembatan dan pendataan struktur jalan
Meningkatnya Pengadaan Alat Terwujudnya Pengadaan Alat Berat Provinsi Jawa Tengah, sebanyak = 244 unit/ buah Berat guna menunjang pekerjaan swakelola dan penanganan pasca longsor dan banjir 1. Dump Truck 3-5 Ton = 6 unit 2. Tandem Vibration Roller 2-2,5 Ton =20 unit 3. Tandem Vibration Roller 4 Ton = 13 unit 4. Baby Roller = 27 unit 5. Flat Bad Truck With Crane 3-5 Ton = 5 unit 6. Truck Trailer / Head Tractor = 1 unit 7. Wheel Loader 1,2 / 1,5 M3 = 2 unit 8. Cold Milling lebar 100 cm = 1 unit 9. Cold Milling lebar 50 cm = 3 unit 10. Mini Excavator = 9 unit 11. Portable Asphalt Mixing Plant ( AMP ) = 2 unit 12. Generator Set = 2 unit 13. Mini Asphalt Finisher (Track) = 1 14. Plat Tamper 24 unit 15. Water pump = 9 unit 16. Concrete Mixer = 27 unit 17. Grass Cutter = 90 unit 18. Las Listrik = 9 19. Concrete Cutter = 36 20. Asphal Sprayer Portabel = 36 21. Jack Hammer Elektrik/ Compresor = 37
01
6. Kegiatan Pengadaan Alat Berat Provinsi Jawa Tengah
Terlaksananya Pengadaan Alat Berat Provinsi Jawa Tengah
03
0005
380.000.000 350.000.000 670.000.000 200.000.000 1.300.000.000 750.000.000 1.500.000.000 750.000.000 100.000.000 3.500.000.000 1.560.000.000 1.050.000.000 1.000.000.000 15.000.000 250.000.000 150.000.000 16.500.000 18.000.000 350.000.000
persentase panjang jalan yang sudah dileger = 94,60%
1.842.750.000
Pengawasan Peningkatan Jalan = 61,00
Paket
Pengawasan Peningkatan Jalan = 60
Paket
Pengawasan Penggantian Jembatan = 1,00
Paket
Pengawasan Penggantian Jembatan = 5,00
Paket
FS. Pembangunan jalan akses kawasan wisata hutan penggaron/Jatengpak
Paket
Perencanaan Jembatan = 3,00
Paket
82,401 Km
Ls
Ls
1.250.000.000
115
Km
179
Pos
975.000.000
Ls
5.167.253.000
1. Truck Trailer / Head Truck = 1 unit 2. Wheel Loader J198 = 2
3,00 Unit Unit Unit
17.095.084.000
250.000.000
179 Pos
03
45.979.785.000 Persentase pemenuhan kebutuhan alat kebinamargaan (alat berat dan alat laboratorium) = 89,84%
89,84%
11.538.778.000
15.169.719
4. Kegiatan Pembuatan leger jalan dan Perhitungan lalu Lintas
361.941.347.000
65,000 M
c. Terfasilitasinya prasarana sarana kebinamargaan
0003
418.919.623.000
M
94,60%
03
327.779.126.000
74,280 Km
89,80%
03
4.638.993.506.000
M
73,46%
01 Meningkatnya Pembuatan Terwujudnya Pembuatan leger jalan sepanjang leger jalan sepanjang 607,760 607,760 Km dan Perhitungan lalu Lintas sebanyak 895 Km dan Perhitungan lalu Pos/Titik. Lintas sebanyak 895 Pos.
1.348,546 Km
242.262.898.000
56,550 Km
88,28%
Terlaksananya penyiapan program dan anggaran
(14)
260,000 M
83,33%
3. Kegiatan Penyiapan Program dan Anggaran Sistem Jaringan Jalan dan Jembatan Provinsi Jawa Tengah
(13)
1.302,000 M
29,800 Km
M
29,040 Km
Terlaksananya pengawasan peningkatan jalan dan jembatan
1.350.902.994.000
325,000 M
M
29,000 Km
2. Kegiatan pengawasan teknis peningkatan jalan dan penggantian jembatan provinsi.
Lokasi
202,200 M
2. Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan Bidang Pelaksana Jalan Pembangunan Wilayah Barat 2
Terlaksananya perencanaan peningkatan jalan dan jembatan
SKPD Penanggung Jawab
106,981 Km
25,000 M
1. Kegiatan Perencanaan teknis peningkatan jalan dan penggantian jembatan provinsi.
Kondisi kinerja pada akhir periode renstra SKPD
Target
16,450 Km
a. Persentase PROGRAM pemenuhan kebutuhan PENINGKATAN SARANA alat kebinamargaan DAN PRASARANA (alat berat dan alat KEBINAMARGAAN laboratorium)
010
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
1. Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan Bidang Pelaksana Jalan Pembangunan Wilayah Barat I
b. Miningkatnya persentase panjang jalan yang sudah dileger
01
Meningkatnya Penyiapan Terwujudnya Penyiapan Program dan Anggaran Program dan Anggaran Sistem Sistem Jaringan Jalan dan Jembatan Provinsi Jawa Jaringan Jalan dan Jembatan Tengah Provinsi Jawa Tengah
(6)
II. Kegiatan Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan
01
Indikator Kinerja Program (outcome)
2 2 1 4 1 1 1 9 4 4 4 4 2 43
250.000.000
1.328.000.000
Ls
638,381 KM 895 Pos
1.665.000.000
Ls
18.176.295.000
1. 2. 3. 4. 5.
Jack Hammer Elektrik = 36 Concrete Cutter = 36 Asphal Sprayer Portabel = 36 Las Listrik = 9 Concreate Mixer = 18
135 Unit Unit Unit Unit buah Unit
379,000
Unit
213.235.652.000 Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya
Jawa Tengah
Tujuan
(1)
Sasaran
(2)
Indikator Sasaran
Program dan Kegiatan
Kode
(5)
(4)
(3)
Meningkatnya Pemeliharaan Terwujudnya Pemeliharaan dan Peningkatan dan Peningkatan Kompetensi Kompetensi Laboratorium dan pengadaan alat Laboratorium dan pengadaan laboratorium sebanyak : 18 Unit/ buah alat laboratorium guna menunjang pencapaian kualitas pekerjaan jalan dan jembatan
Meningkatnya Pengadaan bahan jalan dan jembatan Provinsi Jawa Tengah guna menunjang pekerjaan swakelola dan penanganan pasca longsor dan banjir
Terwujudnya Pengadaan bahan jalan dan jembatan sejumlah = 10.115 Buah/ Lembar
(6)
7. Kegiatan Pemeliharaan dan Peningkatan Kompetensi Laboratorium
1. Electric Aspal Compactor = 2 Unit 2. Compressing Digital Bean Tes (Kuat Lentur) Kapasitas 10 KN = 2 Unit 3. Soklet Ekstractor, Kapasitas 1000 gr = 2 Unit 4. Alat Sondir = 1 Unit 5. CBR on Place = 1 Unit 6. GPS = 5 Unit 7. Hammer Test Digital = 2 Unit 8. Test aspal = 1 Unit 9. Test kuat tekan digital = 1 Unit 10. Compector 6 inc = 1 Unit
Indikator Kinerja Program (outcome)
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
(7)
Meningkatnya pemenuhan kebutuhan air bminum dan sanitasi
Cakupan Pelayanan Air Minum dan Sanitasi : 1.) Cakupan air minum perkotaan, 2.) Cakupan air minum Perdesaan, 3.) Cakupan sanitasi
Meningkatnya kualitas bangunan gedung dan non gedung
Kondisi kinerja pada akhir periode renstra SKPD
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
(8)
(9)
(9)
(10)
(11)
(12)
SKPD Penanggung Jawab
Lokasi
(13)
(14)
500.000.000
FIELD CBR TEST, ELEKTRIC LABORATORY CBR TEST = 1 AUTOMATIC CBR & PROCTOR COMPACTOR = 1 HYDROMETER ANALYSIS TEST = 1
19.000.000 43.000.000
7 Unit Unit Unit Unit Unit
SPECIFIC GRAVITY & ABSORPTION OF AGREGATE TEST = 1 SOUNDNEESS TEST = 1 ABSORPTION OF FINE AGREGATE TEST = 1
20.000.000 75.000.000 57.500.000
-
24
Unit
Unit Unit Unit
157.500.000 117.000.000 46.000.000
01
03
03
0008
8. Kegiatan Pengadaan pendayagunaan bahan jalan dan jembatan Provinsi Jawa Tengah
Terlaksananya Pengadaan bahan jalan dan jembatan Provinsi Jawa Tengah
01
03
03
01
03
09
009
9. Kegiatan Perbaikan peralatan alat berat Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan Perbaikan peralatan alat berat Provinsi Jawa Tengah
PROGRAM PENINGKATAN a. Persentase Pelayanan air KINERJA PENGELOLAAN minum perkotaan AIR MINUM DAN SANITASI b. Persentase Pelayanan air minum perdesaan
1). Sarana pengelolaan air limbah komunal ; 2). Sarana Pengelolaan sampah ; 3). Pendampingan TPA Regional Jateng di 5 lokasi (Penyusunan Dokumen AMDAL TPA Regional, Penyusunan Dokumen FS TPA Regional, Perintisan Pengelolaan TPA Regional) ; 4). Studi/Kebijakan terkait Sanitasi
01
Terlaporkannya kegiatan pendampingan program pusat PAMSIMAS, sebanyak 5 Dokumen
01
03
03
1). Pendampingan Manajemen Teknia SPAM Regional 2). 01 Pendampingan Manajemen Teknis PDAM di Jawa Tengah ; 3). Pembinaan Teknis Pengelolaan SPAM Pedesaan di Jawa Tengah ; 4). Studi terkait Air Bersih
03
1). Terlaksananya pendampingan dan monev pasca pembangunan ; 2). Terlaksananya penyusunan capaian air minum dan sanitasi ; 3). Peningkatan sistem aplikasi air bersih dan sanitasi ; 4). Terselenggaranya bintek SPAM di kawasan SPAM Regional
01
03
Meningkatnya pengelolaan jasa konstruksi : a). Jumlah uji dan penyebaran informasi jasa konstruksi (SHU; Informasi Konstruksi); b). Jumlah pelaku jasa konstruksi
01
03
09
09
09
09
0001
0002
0004
0007
1. Kegiatan Peningkatan penyediaan prasarana dan sarana sanitasi
Terlaksananya Peningkatan penyediaan prasarana dan sarana sanitasi
2. Kegiatan Pendampingan pelaksanaan program pusat PAMSIMAS
Terlaksananya Pendampingan pelaksanaan program pusat PAMSIMAS
3. Kegiatan Peningkatan Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Bersih
Terlaksananya Peningkatan Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Bersih
4. Kegiatan Evaluasi Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Pemukiman
Terlaksananya Evaluasi Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Pemukiman
PROGRAM PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN BANGUNAN GEDUNG SERTA PEMBANGUNAN JASA KONSTRUKSI
10
a. Jumlah Sertifikasi Hasil Uji (SHU)
b. Jumlah Penyebaran Informasi Konstruksi c. Jumlah Pelaku Jasa Konstruksi
01
01
03
03
10
10
0004
0009
1. Kegiatan Peningkatan kinerja dan monev bidang cipta karya dan tata ruang 2. Kegiatan Pemberdayaan dan pengawasan jasa konstruksi 3. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Laboratorium, Sertifikasi dan Advis Teknik
4.142.306.000
755.360.000
1. Bronjong : 2x1x1 = 1000 Bronjong : 2x1x0,5 = 570
c. Persentase Pelayanan sanitasi
Meningkatkan kualitas bangunan
Tahun 2018
Terlaksananya Pemeliharaan dan Peningkatan Kompetensi Laboratorium
1. Dek Plang = 0,12 x 0,20 x 3 M = 350 Buah 2. Bronjong : 2x1x1 = 5.015 Lembar Bronjong : 2x1x0,5 = 2.500 Lembar 3. Concrete Sheet Pile 0,22 x 0,5 x 12 = 750 Buah 4. Armco 1,0 - 1,4 m = 1.500 Buah
Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman
Tahun 2017
1.570 Lbr Lbr Lbr
57,000 Unit
2.500 Bh/ Lbr Lbr Lbr
1. Bronjong : 2x1x1 = 2000 Bronjong : 2x1x0,5 = 500
1.323.200.000
57,000
18.130.200.000
78,00%
76,50% 49,13% 64,50%
67,00%
71,00%
76,97%
80,00%
1.280.000.000
01
01
03
03
10
10
10
0010
1.500.000.000
a) 3 lks b) 35 Kab./Kota c) 35 Kab./Kota d) 2 lks
52.280.000.000
400.000.000 35 Kab./Kota
400
0011
6.453.800.000
4
0012
Terlaksananya Pengawasan Teknis Pengelola dan Penyelengaraan Gedung Milik Daerah
6. Kegiatan Identifikasi Bangunan dan Kawasan Bersejarah
Terlaksananya Identifikasi Bangunan dan Kawasan Bersejarah
Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya
11.606.413.000
Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya
4 1080 Org 399.563.000
-
1.825.800.000
Terlaksananya Peningkatan Pelayanan Laboratorium, Sertifikasi dan Advis Teknik
5. Kegiatan Pengawasan Teknis Pengelola dan Penyelengaraan Gedung Milik Daerah
130.610.200.000
500.000.000
5.152.613.000
790 Org
Terlaksananya Pemberdayaan dan pengawasan jasa konstruksi
Terlaksananya Peningkatan Pelayanan Informasi Kontruksi
Unit
58.200.000.000
a) 31 Kab./Kota 500.000.000 b) 31 Kab./Kota c) 31 Kab./Kota 15.950.200.000
Terlaksananya Peningkatan kinerja dan monev bidang cipta karya dan tata ruang
4. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Informasi Kontruksi
507,000
112.480.000.000
a) Kab./Kota Magelang b) 35 Kab./Kota
1.080 Orang
1.060.000.000 Jasa Uji = 500
Pemakai ISO
Sosialisasi NSPM Bidang Uji = 100 03
1.480.350.000
63,99%
mempertahankan Sertifikasi Akreditasi =2 Pengadaan Alat uji = 3,00
01
Unit
9.855 Bh/ Lbr 450.000.000
1. Kabupaten/Kota 2. 4 kali Bintek 3. 4 kalo Pameran 4. 800 Orang Pengunjung A. 16 Lokasi B. 160 Peserta 1.067.250.000 C. 80 Peserta D. 80 Peserta E. 2 Paket
3,000
Unit
Sertifikat Alat
715.000.000
1.260.000.000
150.000.000 1 Dokumen 919.454.819.000
2.500.000.000
Pengguna Jasa
650.000.000
2.404,741
1.828.800.000
150.000.000
2.406,081
1.940.354.593.000
8.150.900.938.000
DINAS PEKERJAN UMUM BINADINAS MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI TENGAH PEKERJAN UMUM BINA MARGA JAWA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH
BAB VI
INDIKATOR KINERJA MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator Kinerja dibawah ini menunjukan bahwa kondisi awal tahun 2013 (kondisi jalan baik 86,54%; jembatan baik 79,00%) sebagai pijakan untuk mencapai kinerja pada akhir RPJMD tahun 2018 (kondisi jalan baik 89,60%; jembatan baik 85,80%) dengan perincian tabel tahapan pencapaian tiap tahun sebagai berikut :
Rencana Rencana Strategis Strategis 2013 2013- -2018 2018 48
49
DINAS PEKERJAN UMUM BINADINAS MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI TENGAH PEKERJAN UMUM BINA MARGA JAWA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH
Tabel 6.1 Indikator Kinerja yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
NO
Indikator
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
2017
2018
(3)
(4)
(5)
(6)
86,54%
88,92%
89,60%
89,60%
67,62%
79,63%
82,30%
82,30%
50,44%
77,46%
77,87%
77,87%
79,00%
83,61
85,80%
85,80%
13,31%
18,88%
20,89%
20,89%
83,33%
88,28%
89,84%
89,84%
73,46%
89,80%
94,60%
94,60%
a. Air minum perkotaan
63,99%
78,00%
79,50%
79,50%
b. Air minum perdesaan
49,13%
71,00%
72,50%
72,50%
c. Sanitasi
64,50%
80,00%
81,50%
81,50%
573 SHU
400 SHU
400 SHU
2000 SHU
2 Informasi
4 Informasi
4 Informasi
17 Informasi
585 Orang
970 Orang
1050 Orang
4230 Orang
(2)
1
Persentase proporsi panjang jalan kondisi baik
2 3
Persentase Peningkatan proporsi Panjang Jalan Provinsi sebagai jalan kolektor (MST ≥ 8,0 Ton) Persentase Peningkatan proporsi Panjang Jalan dengan lebar ≥ 6,00 M
4
Persentase proporsi panjang jembatan kondisi baik
5
7
Persentase Peningkatan proporsi panjang Jembatan dengan beban sesuai standar Bina Marga dengan lebar ≥ 9,00 m Persentase Peningkatan proporsi pemenuhan peralatan/alat berat penunjang pemeliharaan jalan dan jembatan dan Laboratorium Kebinamargaan Persentase Peningkatan proporsi panjang jalan yang sudah dileger
8
Persentase cakupan layanan air minum dan sanitasi :
9
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Tahun 0 (1)
6
Target Capaian Setiap Tahun
Jumlah uji dan penyebaran informasi jasa konstruksi (SHU; informasi konstruksi) a. - Sertifikasi Hasil Uji - Informasi Konstruksi b. Jumlah Pelaku Jasa Konstruksi
Rencana Strategis Strategis 2013 Rencana 2013 -- 2018 2018 50
50
DINAS PEKERJAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH BAB VII
PENUTUP
Rencana Strategis ini adalah pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah serta dijadikan acuan dalam evaluasi dan laporan pelaksanaan kinerja tahunan dan lima tahunan. Keterpaduan arah dalam mencapai Visi dan Misi Provinsi Jawa Tengah dan target-target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah lima tahun ke depan akan dikoordinasikan lebih lanjut oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi. Dokumen ini memiliki time frame tahun 2013-2018 sesuai dengan masa kerja Gubernur-Wakil Gubernur dan sesuai pula dengan timeframe RPJMD Provinsi Jawa Tengah 2013-2018.
Dokumen Renstra ini menjadi
pedoman dalam penyusunan Renja setiap tahun, dan pada saat masa transisi yaitu pada tahun 2019 dokumen Renstra ini dapat dipergunakan menjadi pedoman dalam penyusunan Renja 2019, dengan tetap mempehatikan arah kebijakan pembangunan jangka panjang daerah yang termuat dalam RPJP-D dan kebijakan pembangunan nasional yang termuat dalam RPJM Nasional maupun dalam Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat cq Renstra Direktorat Jenderal Bina Marga. Rencana Strategis ini bersifat dinamis sehingga dalam perjalanannya dapat dilakukan review,
dan apabila terjadi perubahan-perubahan yang
signifikan terkait dengan kebijakan pemerintah maupun terjadi perubahan atas kondisi lingkungan strategis , maka dokumen ini dapat dilakukan peninjauan sesuai ketentuan yang berlaku. Dokumen ini diharapkan dapat mendorong terwujudnya kondisi jaringan jalan dan pemukiman yang memadai dalam rangka memberikan kontribusi
terhadap
daerah/wilayah
pertumbuhan
perbatasan
Provinsi,
ekonomi
wilayah,
menumbuh
perekat
kembangkan
antar
kegiatan
pariwisata sebagai stimulan bagi upaya menciptakan iklim investasi wilayah serta perluasan akses pelayanan sosial dasar maupun pelayanan administrasi publik lainnya dalam mendukung daya saing Jawa Tengah. Demikian penyusunan dokumen ini semoga Tuhan Yang Maha Esa akan selalu memberikan berkah dan petunjuk kita semua, Aamiin.
Rencana Strategis
2013 - 2018
51