Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
PERPUSTAKAAN STIKES MEGA REZKY MAKASSAR
RENCANA STRATEGIK (BLUE PRINT)PERPUSTAKAAN STIKes MEGA REZKY MAKASSAR Ma‟shum, S.IP Digital Library
2014
1 PERPUSSTIKESMRM.COM
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..............................................................................................
i
A. Dasar Rencana ..........................................................................................................3 Landasan ..................................................................................................................... 6 Tujuan ......................................................................................................................... 6 Manfaat ......................................................................................................................7 Visi dan Misi .............................................................................................................7 Tugas dan fungsi ........................................................................................................ 8 Tujuan dan Sasaran .................................................................................................... 9 Analisis Situasi ............................................................................................................ 9 Matrik SWOT .............................................................................................................. 10 B. Kebijakan Strategis, Program dan Kegiatan Perpustakaan Stikes ............................. 11 Struktur Organisasi ..................................................................................................... 11 Kebijakan Strategis ..................................................................................................... 11 Program dan Kegiatan Perpustakaan Stikes MRM ................................................... 15 a. Sumber Daya Perpustakaan Stikes ........................................................................ 15 1. Anggaran Perpustakaan .................................................................................20 2. Gedung/Ruang/Peralatan/Fasilitas ................................................................... 21 3. Kebijakan Manajemen ...................................................................................... 22 4. Koleksi Materi Perpustakaan ............................................................................ 23 5. Ketenagaan (Staf) ............................................................................................. 24 6. Kerja sama antara Dosen dan Pustakawan ...................................................... 25 7. Keterampilan Tenaga Pustakawan ................................................................... 26 8. Tugas Pustakawan ............................................................................................ 27 9. Standar Etika .................................................................................................... 27 b. Program Perpustakaan ........................................................................................... 28 c. Promosi Perpustakaan ...........................................................................................28 1. Promosi ............................................................................................................ 29 2. Kebijakan Pemasaran ....................................................................................... 29 3. Pendidikan Pemakai .......................................................................................... 30 d. Program Keterampilan Studi .................................................................................. 31 PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN STIKES MEGA REZKY ........................ 36 Program Jangka Panjang Tahun 2014 – 2018 ........................................................... 36 PENUTUP .................................................................................................................
41
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................
43
2
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
A.
Dasar Rencana Strategik Perpustakaan Menghadapi era kompetisi informasi sejalan dengan semakin cepatnya
perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi (ICT), dunia perpustakaan dihadapkan kepada situasi yang dilematis. Perpustakaan sebagai lembaga pengelola informasi, mempunyai posisi yang strategis dalam penyediaan bahan pustaka dan informasi, untuk kemudian wajib menyebarkan informasi (edukatif content) secara tepat dan cepat. Salah satu fasilitas yang ada, seperti Internet merupakan alternatif yang dapat memberikan layanan informasi baik berupa artikel-artikel lepas atau katalog-katalog perpustakaan online yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan, penelitian, maupun rekereasi. Namun di lain pihak, kesiapan sumber daya manusia dan penunjang pokok lainnya pada perpustakaan belum bisa mengambil semua manfaat teknologi yang semakin lama semakin berkembang ini. Sudah saatnya perpustakaan bertransformasi menjadi sebuah lembaga yang memiliki bargain position ditingkat Perguruan Tinggi. Di sini idealnya perpustakaan Perguruan Tinggi (PT) akan maju kalau mempunyai perencanaan strategis yang sejalan dengan lembaga induknya. Agar perencanaan tersebut berhasil, maka Perpustakaan Stikes Mega Rezky harus menjadi bagian dari proses informasi dan pengambilan keputusan dalam organisasi induknya. Semakin jauh dari proses tersebut Perpustakaan akan semakin sulit untuk berkembang. Maka Perpustakaan Stikes harus menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan pihak internal stakeholder, sehingga Perpustakaan Stikes selalu terlibat dalam setiap kegiatan penting di lingkungan akademika. Perumusan kebijakan/strategi adalah tanggung jawab yang selalu dimiliki oleh manajemen puncak. Esensi perencanaan jangka panjang adalah pengidentifikasian sistematis dari peluang dan ancaman yang berada dimasa datang yang digabungkan dengan data relevan lainnya, memberikan suatu dasar bagi manajemen untuk mengambil keputusan yang ada dengan cara yang lebih baik untuk menggunakan peluang dan menghindari ancaman. Maka dari itu dirasa perlu menyusun Rencana Strategis tahun 2014– 2018 yang diarahkan pada upaya diseminasi informasi produk 3
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
lokal maupun luar dengan meningkatkan sarana dan prasarana, tak lupa yang terpenting adalah peningkatan sumber daya manusia (pustakawan) . Perpustakaan Stikes MRM menyediakan informasi dan ide yang merupakan dasar keberhasilan fungsional dalam masyarakat masa kini yang berbasis pengetahuan dan informasi. Perpustakaan Stikes MRM menyediakan jasa pembelajaran, buku dan sumber daya yang memungkinkan semua anggota komunitas Stikes MRM menjadi pemikir kritis dan pengguna informasi yang efektif dalam berbagai format dan media. Perpustakaan Stikes MRM berhubungan dengan jaringan perpustakaan dan informasi yang lebih luas sesuai dengan prinsip Manifesto Perpustakaan Umum yang dikeluarkan UNESCO. Staf perpustakaan menunjang penggunaan buku dan sumber informasi lainnya, mulai dari buku fiksi sampai dokumenter, dari tercetak sampai elektronik, yang tersedia di Perguruan Tinggi maupun tempat lain. Materi tersebut melengkapi dan memperkaya buku ajar, bahan dan khazanah informasi. Perpustakaan Stikes MRM memiliki arti penting bagi strategi jangka panjang pengembangan literasi, pendidikan, penyediaan informasi sertaekonomi, sosial dan budaya. Sebagai bentuk tanggung jawab para pejabat berwenang lokal, regional dan nasional, maka hal itu perlu dukungan legislasi dan kebijakan khusus. Perpustakaan Stikes MRM harus memperoleh pendanaan yang mencukupi dan berlanjut untuk keperluan tenaga terlatih, materi perpustakaan, teknologi dan fasilitas. Pemenuhan kebutuhan tersebut hendaknya cuma-cuma. Perpustakaan Stikes MRM merupakan mitra penting dalam jaringan perpustakaan dan informasi lokal, regional, dan nasional. Jika perpustakaan Stikes MRM berbagi fasilitas dan/atau sumber daya dengan jenis perpustakaan lain, seperti perpustakaan umum dan perpustakaan Perguruan Tinggi yang lain, maka tujuan khas perpustakaan Perguruan Tinggi harus diakui dan dipertahankan. Perpustakaan Stikes MRM merupakan bagian integral proses pendidikan. Berikut ini butiran penting bagi pengembangan literasi-literasi informasi, pengajaran, pembelajaran dan kebudayaan serta merupakan jasa inti perpustakaan Stikes MRM: • Mendukung dan memperluas sasaran pendidikan sebagaimana digariskan dalam misi dan kurikulum Stikes MRM; 4
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
• memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman dalam menciptakan dan menggunakan informasi untuk pengetahuan pemahaman, daya pikir dan keceriaan; • mendukung semua mahasiswa dalam pembelajaran dan praktek keterampilan mengevaluasi dan menggunakan informasi, tanpa memandang bentuk, format atau media, termasuk kepekaan modus berkomunikasi di komunitas; • menyediakan akses ke sumber daya lokal, regional, nasional dan global dan kesempatan pembelajar menyingkap ide, pengalaman dan opini yang beraneka ragam; • mengorganisasi aktivitas yang mendorong kesadaran serta kepekaan budaya dan sosial; • menyatakan bahwa konsep kebebasan intelektual dan akses informasi merupakan hal penting bagi terciptanya warga negara yang bertanggung jawab dan efektif serta partisipasi di alam demokrasi; • promosi membaca dan sumber daya serta jasa perpustakaan Stikes MRM kepada seluruh komunitas Stikes MRM dan masyarakat luas. Perpustakaan Stikes MRM memenuhi fungsi tersebut dengan mengembangkan kebijakan dan jasa, memilih dan memperoleh sumber daya informasi, menyediakan akses fisik dan intelektual ke sumber informasi yang sesuai, menyediakan fasilitas pembelajaran, serta mempekerjakan staf terlatih. Pustakawan Stikes MRM adalah anggota staf berkualifikasi profesional yang bertanggung jawab atas perencanaan dan pengelolaan perpustakaan Stikes MRM, sedapat mungkin dibantu staf yang cukup, bekerja sama dengan semua anggota komunitas Perguruan Tinggi, dan berhubungan dengan perpustakaan umum dan lainnya. Peran pustakawan Stikes MRM bervariasi tergantung pada anggaran, kurikulum dan metodologi pengajaran di Stikes MRM dalam batas kerangka kerja keuangan dan perundang-undangan nasional. Di dalam konteks khusus, ada ranah umum pengetahuan yang penting jika pustakawan Stikes MRM mengembangkan dan mengoperasikan jasa perpustakaan Perguruan Tinggi yang efektif: yaitu mencakup
sumber daya, manajemen perpustakaan dan informasi serta pengajaran. Di dalam 5
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
lingkungan jaringan yang makin berkembang, pustakawan Stikes MRM harus kompeten dalam perencanaan dan pengajaran keterampilan menangani informasi yang berbeda-beda bagi dosen dan mahasiswa. Dengan demikian, pustakawan harus melanjutkan
pengembangan
dan
pelatihan
profesionalnya.
Untuk
menjamin
penyelenggaraan yang efektif dan dapat dipertanggungjawabkan, maka: • kebijakan mengenai jasa perpustakaan Stikes MRM harus dirumuskan guna menentukan tujuan, prioritas dan jasa dalam kaitannya dengan kurikulum Perguruan Tinggi Kesehatan; • perpustakaan Stikes MRM harus terorganisasi dan dikelola sesuai standar Nasional; • jasa hendaknya dapat diakses oleh semua anggota komunitas Stikes MRM dan diselenggarakan dalam konteks komunitas lokal; • kerjasama dengan dosen, manajemen senior Stikes MRM, administrator, pustakawan dan profesional informasi lainnya dan kelompok komunitas harus didorong.
Landasan 1. Pembukaan UUD 1945 2. Pasal 28F UUD 1945 3. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) 4. UU No.25 tahun 2004 tentang PROPENAS bidang Pendidikan berbasis ICT 5. IFLA/UNESCO, khususnya Panduan Perpustakaan Umum yang diterbitkan IFLA pada tahun 2001. 6. UU No. 43 tahun 2007
Tujuan 1. Menjadi acuan dalam merumuskan rencana kegiatan perpustakaan yang diperlukan untuk mendukung kemajuan dan tercapainya Perguruan Tinggi menjadi Perguruan Tinggi yang berstandar nasional dan internasional. 2. Menjadi acuan dalam pengembangan organisasi sumber daya baik manusia maupun infrastruktur 6
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
3. Menentukan arah dan kerangka kerja perpustakaan dan kegiatan layanan informasi yang pada gilirannya akan memandu perpustakaan dalam pembuatan keputusan dan pemecahan masalah.
Manfaat 1. Berguna bagi perencanaan untuk perubahan dalam lingkungan dinamik yang komplek. 2. Memungkinkan perpustakaan melakukan antisipasi terhadap perubahan tuntutan pengguna terhadap layanan dan sumber informasi sesuai dengan perkembangan iptek dan pendidikan. 3. Rencana strategis merupakan suatu alat manajerial yang penting 4. Membantu pembuatan keputusan yang teratur serta menjamin keberhasilan dari implemantasi sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan.
Visi Visi Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar adalah : “Perpustakaan sebagai pusat informasi ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menyediakan koleksi mutakhir untuk mendukung kegiatan belajar, penelitian dan pengabdian masyarakat, serta penyediaan fasilitas teknologi informasi yang memungkinkan pengguna mengakses informasi secara on-line kedalam maupun luar perpustakaan”
Misi 1. Menyediakan Informasi mutakhir untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 2. Menyediakan fasilitas teknologi informasi bagi pengguna sehingga dapat mengakses dengan mudah informasi di dalam maupun di luar perpustakaan 3. Menyediakan tempat yang nyaman bagi pengguna perpustakaan 4. Menyediakan layanan khusus bagi pengguna perpustakaan menyelenggarakan pendidikan pemakai bagi pengguna perpustakaan.
7
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
Tugas dan Fungsi Perpustakan Stikes MRM mempunyai tugas menseleksi, menghimpun, mengolah dan meyebarkan informasi (sumber informasi) melalui berbagai jenis layanan pengguna khususnya kepada civitas akademika Perguruan Tinggi dan masyarakat pada umumnya dalam rangka menunjang terwujudnya Perguruan Tinggi yang maju. Secara garis besar ada 5 hal yang paling mendasar dari fungsi perpustakaan Perguruan Tinggi, yaitu: a. Fungsi edukatif Yaitu fungsi dalam menunjang program pendidikan pada Perguruan Tinggi Stikes Mega Rezky Makassar, serta turut memperlancar dan mensukseskan fungsi pendidikan secara menyeluruh dan berkualitas. b. Fungsi riset Mendukung pelaksanaan riset yang dilakukan oleh civitas akademika maupun masyarakat luas melalui penyediaan informasi dan sumber-sumber informasi untuk keperluan penelitian khususnya dan pada pendidikan secara umum.
c. Fungsi informatif Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh pengguna. d. Fungsi deposit local content Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang dihasilkan oleh civitas akademika Perguruan Tinggi. e. Fungsi rekreatif Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreativitas, minat dan daya inovasi bagi pengguna.
8
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
Tujuan dan Sasaran Tujuan yang ingin dicapai Perpustakaan Stikes adalah sebagai berikut : 1. Mendukung pelaksanaan Renstra Perguruan Tinggi Stikes. 2. Memberikan layanan informasi melalui penyediaan koleksi yang berkualitas dan komprehensif menuju terbentuknya masyarakat akademis yang berkualitas 3. Meningkatkan diseminasi informasi yang berorientasi pada kepuasan pemakai berbasis teknologi informasi. 4.Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan infrastruktur untuk mendukung pengembangan jasa perpustakaan dan informasi 5. Mengembangkan pola kemitraan dalam rangka menuju layanan prima Sedangkan sasaran yang ingin dicapai Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar dalam menjalankan tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut : 1. Tersedia koleksi yang komprehensif dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan pengguna dan perkembangan iptek 2. Terwujudnya masyarakat akademis sadar informasi untuk menunjang tercapainya peningkatan mutu pendidikan. 3. Tesedianya sarana dan prasarana layanan perpustakaan yang berbasis IT 4. Terwujudnya jaringan informasi dan kerjasama perpustakaan di dalam dan luar negeri. Analisis Situasi Sebelum perpustakaan merumuskan keadaan yang diinginkan di masa mendatang (kebijakan strategis), terlebih dahulu harus dilakukan kajian terhadap lingkungan organisasi internal maupun eksternal. Karena satu-satunya pangaruh yang paling penting terhadap kebijakan dan strategi organisasi adalah lingkungan dalam dan luar organisasi. Dengan pemahaman mengenai faktor-faktor internal dan eksternal, organisasi perpustakaan akan berada dalam posisi yang ideal untuk menanggapi perubahanperubahan lingkungan. Setiap perubahan eksternal akan segera direspon, sehingga perpustakaan yang fleksibel dapat mengambil langkah-langkah tepat. Adapun SWOT Perpustakaan Stikes MRM adalah sebagai berikut : 9
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
Matrik SWOT FAKTOR INTERNAL
STRENGHT (S)
WEAKNESS (W)
1. layanan internet
1. Sumber daya manusia
2. lokasi strategis
2. Positioning perpustakaan
FAKTOR
3. Keterbatasan sumber
EKSTERNAL
informasi elektronis 4. Sistem manajemen 5. Ruang yang belum memadai
OPPORTUNITIES (O)
STRATEGI
1.Market share yang sudah
Atas dukungan pihak
Atas dukungan dari Yayasan
Yayasan Stikes Mega
Stikes Mega Rezky fokus
Rezky, perpustakaan
perpustakaan ditujukan pada
mahasiswa) dan Yayasan
perguruan tinggi perlu
segmen mahasiswa dan
Stikes Mega Rezky
memprioritaskan Strategi
dosen agar tertarik
pemanfaatan layanan
memanfaatkan
internet
perpustakaan, yaitu dengan
tersegmentasi. 2. Dukungan fund (dana
3. Beragamnya program kegiatan Perguruan
SO
Tinggi.
STRATEGI
WO
mengakomodasi kebutuhan koleksi melalui digital library
THREATS (T) 1. Maraknya internet/warnet 2. Masalah aksesibilitas digilib
STRATEGI
ST
Bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mengadakan pelatihan di bidang IT dan pengembangan sistem berbasis web.
10
STRATEGI
WT
Free layanan internet
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
A. Kebijakan Strategis, Program dan Kegiatan Perpustakaan Stikes
Struktur Organisasi
Kebijakan tentang pemantapan struktur organisasi dan mekanisme kerja perpustakaan saat ini memerlukan perubahan sesuai dengan kondisi dan perkembangan kebutuhan. Sebagai salah satu contoh pada struktur organisasi Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar belum memiliki penanggung jawab tersendiri dalam bidang pengembangan koleksi dan perawatan bahan pustaka, baik cetak maupun elektronik. Perlu dibentuk dewan perpustakaan yang terdiri dari perwakilan tenaga akademik, perwakilan mahasiswa sebagai user, perwakilan organisasi penerbit (dokumen tercetak/elektronik), dan perwakilan organisasi toko buku. Struktur suatu organisasi akan berimplikasi pada tugas, tanggung jawab serta wewenang yang dimiliki oleh pejabat yang menempati jabatan struktural yang tertuang dalam deskripsi kerja. Deskripsi kerja (job description) merupakan pernyataan tertulis yang harus dibuat oleh pimpinan untuk menguraikan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh seorang pegawai, menetapkan hubungan pekerjaan antara pegawai yang satu dengan pegawai lain. Dalam deskripsi kerja harus tergambar dengan jelas dan tegas mengenai standar pendidikan, pengalaman serta keterampilan khusus yang diperlukan untuk suatu pekerjaan. Sehingga dalam merekrut pegawai harus sesuai dengan kriteria jabatan yang akan ditempati. Selama ini Perpustakaan Stikes sudah menetapkan standar kerja, namun belum menetapkan deskripsi kerja yang komprehensif, maka dari itu perlu dikaji ulang bentuk program dari kebijakan pemantapan struktur dengan membuat deskripsi kerja (job description) secara tertulis serta komprehensip.
Kebijaksanaan Strategis Berdasarkan analisis terhadap faktor lingkungan dalam dan luar perpustakaan, maka dapatlah dirumuskan beberapa kebijakan strategis sebagai berikut : Kebijakan internal organisasi 11
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
1) Penataan manajemen (restrukturisasi organisasi dan mekanisme kerja perpustakaan) 2) Peningkatan kualitas SDM (pengembangan keilmuan bidang perpustakaan dan IT). Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur penting yang turut menentukan keberhasilan perpustakaan dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Tanpa sumber daya manusia yang berkompeten/berkualitas tidak mungkin
suatu
perpustakaan
dapat
memberikan
pelayanan
yang
terbaik/memuaskan bagi penggunanya. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) diperlukan untuk menjamin kelancaran layanan perpustakan. Kunci kerberhasilan pengembangan perpustakaan adalah tersedianya SDM dalam jumlah dan kualitas yang memadai. Pembinaan SDM harus dilakukan secara berkesinambungan. Adapun tujuan utama dari program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia perpustakaan adalah meningkatkan efesiensi dan efektifitas kerja pegawai dalam pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. 3). Pembinaan dan pengembangan koleksi perpustakaan. Untuk meningkatkan pendayagunaan koleksi serta pemenuhan kebutuhan informasi pengguna, maka Perpustakaan Perguruan Tinggi senantiasa membina dan mengembangkan koleksinya bukan hanya dalam bentuk tercetak tetapi juga dalam bentuk elektronik. Seiring dengan pesatnya perkembangan dibidang teknologi informasi serta meningkatkan tuntutan pengguna terhadap koleksi elektronik, maka sudah saatnya Perpustakaan Stikes menerapkan Kebijakan Pengembangan Koleksi secara tertulis, sehingga apapun bentuk kegiatan pembinaan dan pengembangan koleksi mengacu pada kebijakan tersebut. Kebijakan koleksi dapat mencegah bias dalam hal seleksi, pengadaan, penyiangan dan evaluasi koleksi perpustakaan. Keragaman dan Kemutakhiran koleksi sangat mempengaruhi tinggi rendahnya pemanfaatan perpustakaan oleh pengguna. Salah satu yang juga menjadi prioritas kegiatan pembinaan koleksi saat ini adalah penghimpunan koleksi lokal (local content) pada sivitas akademika. Disamping itu, salah 12
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
satu jenis koleksi yang sangat diperlukan untuk keperluan penelitian adalah koleksi majalah/jurnal ilmiah. Akan tetapi keberadaan jurnal ilmiah di perpustakaan saat ini sangat minim sekali dan umumnya majalah/jurnal tersebut hasil dari sumbangan instansi lain yang kedatangannya tidak teratur (irregular). Untuk itu tahun 2013 dan seterusnya, diupayakan semaksimal mungkin perpustakaan dapat melanggan majalah (core journal) yang benarbenar sesuai dengan program studi yang dikembangkan Kebijakan eksternal. 1) Perkembangan iptek. Untuk mengimbangi begitu cepatnya perkembangan iptek yang menghasilkan informasi ilmiah dalam jumlah besar, perlu membentuk jaringan informasi (library network) baik dengan perpustakaan dilingkungan Stikes, maupun di luar Stikes, agar informasi dapat disajikan secara cepat dan akurat. 2) Promosi perpustakaan Promosi dapat dilakukan dengan : a) Membangun citra perpustakaan (building image) Berskala kecil dengan pemberian nama perpustakaan di Stikes dengan menggunakan istilah Indonesia atau asing atau singkatan yang menarik. Berskala menengah, dapat kita lihat dari beberapa perpustakaan mulai dari pembangunan website perpustakaan sampai dengan membenahi koleksi dan ruangan. Pembenahan website dapat kita kenali dengan beberapa homepage yang dapat diakses melalaui internet,
untuk
Perpustakaan
Stikes
bisa
diakses
melalui
www.perpusstikesmrm.com atau. Berskala besar, yaitu dengan membangun gedung perpustakaan sesuai dengan standar yang dibutuhkan oleh perpustakaan. Bangunan gedung perpustakaan yang dirumuskan berdasarkan konsep yang sistemik, yaitu sebagai kesatuan sistem keandalan bangunan gedung
13
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
yang memiliki keterkaitan dengan kesatuan sistem penataan bangunan gedung dengan lingkungannya. b) Meningkatkan citra pustakawan (librarian image) Dengan adanya sistem manajemen mutu (Quality Management System) apabila diterapkan dalam melayani pemakai perpustakaan khususnya perpustakaan perguruan tinggi maka akan sangat bermanfaat. Dengan adanya penerapan sistem manajemen mutu (Quality Management System) di perpustakaan Stikes akan membawa dampak positif. Dengan adanya peningkatan citra pustakawan (librarian image) baik melalui peningkatan kualitas diri maupun peningkatan mutu layanan yang berbasis pada standar mutu nasional (International Quality System) maka berbagai persoalan dunia perpustakaan khususnya perpustakaan Stikes yang dihadapi bisa ditangani. c) Mengembangkan perpustakaan yang berbasis pada teknologi informasi dan komunikasi atau information and communication technology (ICT based). Perkembangan dari penerapan information and comunication (ICT) dapat diukur dengan telah diterapkannya/digunakannya sebagai sistem informasi manajemen (SIM) perpustakaan dan perpustakaan digital (digital library). Dengan dikembangkan perpustakaan yang berbasis pada teknologi informasi dan komunikasi (ICT based) baik dalam sistem informasi manajemen (SIM) perpustakaan maupun digital library, maka dapat memberikan kenyamanan kepada anggota perpustakaan
juga
memberikan
kemudahan
kepada
tenaga
pustakawan dan pengelola perpustakaan baik dalam layanan maupun pengolahan dan sekaligus kemudahan untuk menerapkan strategistrategi pengembangan perpustakaan serta dapat meningkatkan citra dalam memberikan layanannya terhadap pemakai dilingkungannya.
14
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
3). Pembinaan hubungan baik dengan stakeholder Membina hubungan yang baik dengan pihak-pihak yang dapat mendukung pelaksanaan tugas dan program perpustakaan merupakan hal yang mutlak harus dilakukan. Selain untuk tujuan sosialisasi juga untuk mendapatkan dukungan materill maupun non materill, dan untuk bekerjasama dalam mensukseskan program kerja Perpustakaan Stikes. Adapun stakeholder yang dimaksud disini adalah pengguna perpustakaan, pimpinan dan pejabat yang adalah dilingkungan Stikes MRM, perpustakaan daerah, lembaga-lembaga yang ada dilingkungan Sikes, penerbit, distributor, dan toko buku. 4). Pengembangan dan pendidikan kerja sama dengan perpustakaan di Daerah SulSel. Kerjasama dengan perpustakaan PT negeri dan swasta di Kota Makassar bisa dilakukan dalam kegiatan pendidikan pemakai, pameran buku, bedah buku, seminar nasional, atau resource sharing melalui dunia maya (internet).
Program dan Kegiatan Perpustakaan Stikes MRM a. Sumber Daya Perpustakaan Stikes Kita semua menyadari bahwa kemajuan suatu bangsa amat bergantung pada kualitas sumber daya manusianya. Demikian pula dalam upaya mewujudkan masyarakat Indonesia yang berkualitas tinggi tidak bisa lepas dari pendidikan. Kegiatan memajukan pendidikan di Indonesia telah dilakukan antara lain melalui peningkatan pendidikan yang diwujudkan dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Pasal 1 menyebutkan, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mampu mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Salah satu sarana dalam menunjang proses belajar dan mengajar di Stikes adalah perpustakaan. Perpustakaan PT dewasa ini bukan hanya merupakan unit 15
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
kerja yang menyediakan bacaan guna menambah pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa, tapi juga merupakan bagian yang integral pembelajaran. Artinya, penyelenggaraan perpustakaan Stikes harus sejalan dengan visi dan misi Stikes dengan mengadakan bahan bacaan bermutu yang sesuai kurikulum, menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan bidang studi, dan kegiatan penunjang lain, misalnya berkaitan dengan peristiwa penting yang diperingati di Stikes. Dengan membanjirnya informasi dalam skala global, perpustakaan Stikes diharapkan tidak hanya menyediakan buku bacaan saja namun juga perlu menyediakan sumber informasi lainnya, seperti bahan audio-visual dan multimedia, serta akses informasi ke internet. Akses ke internet ini diperlukan untuk menambah dan melengkapi pengetahuan mahasiswa dari sumber lain yang tidak dimiliki oleh perpustakaan di Stikes. Menyikapi hal ini pustakawan Stikes dan Dosen perlu mengajarkan kepada mahasiswa untuk dapat mengenali jenis informasi apa saja yang diperlukan dan menelusurinya melalui sumber informasi tersebut di atas. Untuk itu diperlukan program pengetahuan tentang literasi informasi di Stikes. Dengan mengikuti program semacam itu mahasiswa diarahkan memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah melalui informasi yang diperolehnya. Kemampuan ini juga kelak akan bermanfaat di kemudian hari dalam meniti perjalanan kariernya. Sejalan dengan keinginan untuk mewujudkan sebuah perpustakaan Stikes sebagaimana disebutkan di atas, tentu harus ada kerja sama dan sinergi, termasuk apresiasi, terhadap perpustakaan di antara para pustakawan Stikes, dosen, ketua Stikes serta Pengelola Yayasan. Dalam menjembatani upaya ini International Federation of Library Association (IFLA), sebuah asosiasi perpustakaan tingkat dunia, telah menyusun sebuah panduan untuk digunakan oleh berbagai pihak yang berkepentingan dalam pengembangan perpustakaan Stikes, termasuk di dalamnya lembaga pemerintah dan swasta, kementerian, perusahaan, LSM dan pemerhati pendidikan. Perpustakaan Stikes menyediakan informasi dan ide yang merupakan fondasi agar berfungsi secara baik di dalam masyarakat masa kini yang berbasis informasi dan pengetahuan. Perpustakaan Stikes merupakan sarana bagi para mahasiswa agar
16
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
terampil belajar sepanjang hayat dan mampu mengembangkan daya pikir agar mereka dapat hidup sebagai warga negara yang bertanggung jawab. Perpustakaan Stikes hendaknya dikelola dalam kerangka kerja kebijakan yang tersusun
secara
jelas.
Kebijakan
perpustakaan
Stikes
disusun
dengan
mempertimbangkan berbagai kebijakan dan kebutuhan Stikes yang menyeluruh, serta mencerminkan etos, tujuan dan sasaran maupun kenyataan Stikes. Kebijakan tersebut menentukan kapan, di mana, untuk siapa dan oleh siapa potensi maksimal akan dilaksanakan. Kebijakan perpustakaan akan dapat dilaksanakan bila komunitas Stikes mendukung dan memberikan sumbangan pada maksud dan tujuan yang ditetapkan di dalam kebijakan. Karena itu, kebijakan tersebut harus tertulis dengan sebanyak mungkin keterlibatan yang berjalan secara dinamis, melalui banyak konsultasi yang dapat diterangkan, serta hendaknya disebarkan seluas mungkin melalui media cetak. Dengan demikian, filosofi, ide, konsep dan maksud untuk pelaksanaan dan pengembangannya akan makin jelas serta dimengerti dan diterima, sehingga hal itu dapat segera dikerjakan secara efektif dan penuh semangat. Kebijakan tersebut harus komprehensif serta dapat dilaksanakan. Kebijakan perpustakaan Stikes tidak boleh ditulis oleh pustakawan Stikes sendirian, tetapi harus melibatkan para dosen dan manajemen senior. Konsep kebijakan harus dikonsultasikan secara luas di Stikes dan mendapat dukungan melalui diskusi terbuka yang mendalam. Dokumen dan rencana kerja berikutnya akan menjelaskan peranan perpustakaan dalam hubungannya dengan berbagai aspek berikut: • Kurikulum Perguruan Tinggi Kesehatan • Metode pembelajaran di Stikes • Memenuhi standar dan kriteria nasional dan lokal • Kebutuhan pengembangan pribadi dan pembelajaran mahasiswa • Kebutuhan tenaga pendidikan bagi staf, dan • Meningkatkan aras keberhasilan.
17
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
Komponen
yang memberikan sumbangan ikut ambil bagian dalam
perpustakaan Stikes yang dikelola dengan baik dan efektif secara maksimal adalah sebagai berikut: • Anggaran dan pendanaan • Tempat/lokasi • Sumberdaya • Organisasi • Ketenagaan • Penggunaan perpustakaan • Promosi. Semua komponen tersebut di atas adalah penting di dalam kerangka kerja kebijakan dan rencana kegiatan yang realistis. Aspek tersebut akan dibahas di dalam dokumen
ini. Rencana kegiatan harus mencakup strategi, tugas, sasaran, pemantauan dan evaluasi secara rutin. Kebijakan dan rencana merupakan dokumen aktif yang harus selalu ditinjau ulang. Dalam proses mencapai tujuan perpustakaan Stikes dan pihak manajemen harus secara kontinyu memantau kinerja layanan untuk menjamin bahwa strategi yang digunakan mampu
mencapai berbagai sasaran yang telah ditentukan. Kegiatan pembuatan berbagai statistik harus dilakukan secara berkala guna mengetahui arah perkembangan. Evaluasi tahunan hendaknya mencakup semua bidang kegiatan yang dimuat dalam dokumen perencanaan dan meliputi butir berikut: • Apakah kinerja layanan mencapai sasaran dan memenuhi tujuan yang ditentukan perpustakaan, kurikulum dan Stikes • Apakah kinerja layanan memenuhi kebutuhan komunitas Stikes • Apakah kinerja mampu memenuhi kebutuhan yang berubah • Apakah sumberdaya layanan kinerja tercukupi, dan • Apakah pembiayaan layanan kinerja efektif. biaya Indikator kinerja utama berikut ini merupakan alat yang berguna untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian tujuan perpustakaan: Indikator penggunaan: 18
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
• Pinjaman per anggota komunitas mahasiswa (dinyatakan per mahasiswa dan per tenaga pendidik ) • Jumlah kunjungan perpustakaan per anggota komunitas mahasiswa (dinyatakan per mahasiswa dan per tenaga pendidik) • Peminjaman per butiran materi perpustakaaan (yaitu perputaran koleksi) • Pinjaman per jam buka perpustakaan (selama jam perkuliahan dan setelah jam perkuliahan berakhir) • Pertanyaan referens yang diajukan setiap anggota komunitas kampus (dinyatakan per mahasiswa dan per tenaga pendidik) • Penggunaan komputer dan sumber informasi terpasang. Indikator sumberdaya: • Jumlah buku yang tersedia untuk setiap anggota komunitas kampus • Ketersediaan terminal/komputer meja untuk setiap anggota komunitas kampus • Ketersediaan akses terpasang komputer untuk setiap anggota komunitas kampus Indikator sumber daya manusia: • Nisbah antara staf ekuivalen tenaga penuh-waktu dengan anggota komunitas kampus • Nisbah antara staf ekuivalen tenaga penuh-waktu dengan penggunaan perpustakaan Indikator kualitatif: • survei kepuasan pengguna • kelompok fokus (focus groups) • kegiatan konsultasi Indikator biaya: • Biaya per unit untuk berbagai fungsi, layanan dan kegiatan • Biaya staf per fungsi (contoh, peminjaman buku) • Jumlah biaya perpustakaan untuk setiap anggota masyarakat Stikes • Jumlah biaya perpustakaan yang dinyatakan dalam prosentase dari jumlah anggaran Stikes • biaya media yang dinyatakan dalam prosentase jumlah anggaran Stikes Indikator perbandingan: 19
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
• Tolak ukur data statistik dibandingkan dengan layanan perpustakaan yang relevan serta terbandingkan di Stikes lain dengan besaran dan karakteristik yang sama. 1). Anggaran Perpustakaan “Perpustakaan Stikes harus memperoleh dana yang mencukupi dan berlanjut untuk tenaga yang terlatih, materi perpustakaan, teknologi dan fasilitas serta aksesnya harus bebas biaya” Untuk menjamin agar perpustakaan memperoleh bagian yang adil dari anggaran Stikes , butir berikut penting artinya: • memahami proses penganggaran Stikes • menyadari jadwal siklus anggaran • mengenal siapa yang menjadi tenaga penting • memastikan bahwa segala kebutuhan perpustakaan teridentifikasi. Dalam merencanankan anggaran komponen rencana anggaran berikut mencakup: • biaya pengadaan sumberdaya baru (misalnya, buku, terbitan berkala/majalah dan bahan terekam/tidak tercetak); biaya keperluan promosi (misalnya, poster) • biaya pengadaan alat tulis kantor (ATK) dan keperluan administrasi • biaya berbagai aktivitas pameran dan promosi • biaya penggunaan teknologi komunikasi dan informasi (ICT), biaya perangkat lunak dan lisensi, jika keperluan tersebut belum termasuk di dalam biaya teknologi dan komunikasi informasi umum di Stikes. Sebagai ketentuan umum, anggaran material perpustakaan Stikes paling sedikit adalah 5% untuk biaya per mahasiswa dalam sistem perkuliahan, tidak termasuk untuk belanja gaji dan upah, pengeluaran pendidikan khusus, anggaran transportasi serta perbaikan gedung dan sarana lain. Biaya untuk tenaga perpustakaan mungkin dapat dimasukkan di dalam anggaran perpustakaan, meskipun di sebagian PT hal itu lebih tepat dimasukkan di dalam anggaran staf umum. Hendaknya diperhatikan bahwa pada saat menghitung biaya tenaga untuk perpustakaan, maka pustakawan perlu dilibatkan. Jumlah uang yang tersedia untuk ketenagaan berkaitan erat dengan isu penting, seperti berapa 20
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
lama jam buka perpustakaan dapat diselenggarakan dan standar serta bentuk layanan yang dapat diberikan. Proyek khusus dan perkembangan lainnya seperti kebutuhan rak baru memerlukan permintaan anggaran tersendiri. Penggunaan anggaran harus direncanakan secara cermat untuk keperluan setahun serta berkaitan dengan kerangka kerja kebijakan. Laporan tahunan hendaknya dapat memberikan gambaran bagaimana anggaran telah digunakan serta kejelasan apakah jumlah uang yang digunakan untuk perpustakaan telah mencukupi untuk tugas perpustakaan serta mencapai sasaran kebijakan. Pustakawan
harus mengetahui secara jelas pentingnya anggaran yang cukup
untuk perpustakaan, dan perlu menyampaikan ke manajemen senior karena
perpustakaan melayani seluruh komunitas Stikes. Untuk meningkatkan anggaran perpustakaan Stikes, berikut ini perlu menjadi bahan pertimbangan: • besaran tenaga perpustakaan Stikes dan koleksi perpustakaan dapat dijadikan tolak ukur pencapaian akademik • mahasiswa yang mencapai nilai lebih tinggi dari standar ujian pada umumnya berasal dari PT yang mempunyai tenaga perpustakaan, buku dan terbitan berkala/majalah dan bahan pandang-dengar yang lebih banyak dibandingkan PT lainnya, tanpa memandang faktor lain seperti faktor ekonomi. 2). Gedung / Ruang /Peralatan / Fasilitas Gedung atau ruang perpustakaan merupakan tempat khusus yang dirancang sesuai dengan fungsi perpustakaan sehingga berbeda dengan perancangan gedung atau ruang perkantoran umum. Untuk itu dalam merencanakan
gedung
atau
ruangan
sebaiknya
melibatkan
pengelola
perpustakaan. Letak gedung atau ruang sebaiknya di lokasi yang strategis dan aksesebel (mudah dijangkau alat transportasi umum). Bab IX pasal 38 UU No. 43 tahun 2007 menyebutkan bahwa : (1) Setiap penyelenggara perpustakaan menyediakan sarana dan prasarana sesuai dengan standar nasional perpustakaan. (2) Sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimanfaatkan dan dikembangkan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. 21
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
Berdasarkan SNI, perpustakaan harus menyediakan ruang sekurangkurangnya 0,5 m2 untuk setiap mahasiswa, dengan penggunaan untuk areal koleksi seluas 45% yang terdiri dari ruang koleksi buku, ruang multimedia, ruang koleksi majalah ilmiah. Sedangkan ruang pengguna seluas 30% yang terdiri dari ruang baca dengan meja baca, meja baca berpenyekat, ruang baca khusus, ruang diskusi, lemari katalog/komputer, meja sirkulasi, tempat penitipan tas dan toilet. Ruang staf perpustakaan seluas 25% terdiri dari ruang pengolahan, ruang penjilidan, ruang pertemuan, ruang penyimpanan buku yang baru diterima, dapur dan toilet.
3). Kebijakan Manajemen Koleksi Ruang perpustakaan berstandar tinggi dan memiliki sejumlah besar sumberdaya berkualitas tinggi merupakan hal penting. Karena alasan tersebut, maka kebijakan manajemen koleksi bersifat penting. Kebijakan ini menjelaskan maksud, ruang lingkup dan isi koleksi termasuk akses ke sumber eksternal. Perpustakaan Stikes hendaknya menyediakan akses ke sejumlah besar sumberdaya yang memenuhi kebutuhan pengguna berkaitan dengan pendidikan, informasi dan pengembangan pribadi. Perkembangan koleksi yang terus menerus merupakan keharusan untuk menjamin penggguna memperoleh pilihan terhadap materi baru secara tetap. Tenaga perpustakaan harus bekerjasama dengan administrator dan dosen agar dapat mengembangkan kebijakan manajemen koleksi bersama. Pernyataan kebijakan semacam itu harus berdasarkan kurikulum, kebutuhan
khusus
dan
kepentingan
komunitas,
dan
mencerminkan
keanekaragaman masyarakat di luar stikes. Unsur berikut hendaknya dimasukkan dalam pernyataan kebijakan: • Manifesto Perpustakaan IFLA/UNESCO – Misi • Pernyataan Kebebasan Intelektual 22
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
• Kebebasan Informasi • Tujuan kebijakan manajemen koleksi dan kaitannya pada PT dan kurikulum • Program jangka pendek dan panjang
4). Koleksi Materi Perpustakaan Koleksi sumber daya buku yang sesuai hendaknya menyediakan sepuluh buku per mahasiswa. PT terkecil hendaknya memiliki paling sedikit 2.500 judul materi perpustakaan yang relevan dan mutakhir agar stok buku berimbang untuk semua umur, kemampuan dan latar belakang. Paling sedikit 60% koleksi perpustakaan terdiri dari buku nonfiksi yang berkaitan dengan kurikulum.
Di samping itu, perpustakaan Stikes hendaknya memiliki koleksi untuk keperluan hiburan seperti novel populer, musik, komputer, kaset video, disk laser video, majalah dan poster. Materi semacam itu dipilih bekerja sama dengan mahasiswa agar koleksi perpustakaan mencerminkan minat dan budaya mereka, tanpa melintasi batas wajar standar etika. Cakupan jasa harus mencakup akses pada sumber informasi elektronik yang mencerminkan kurikulum dan minat serta budaya pengguna. Sumberdaya elektronik hendaknya meliputi akses ke Internet, pangkalan data referens khusus dan teks lengkap, bermacam paket perangkat lunak komputer berkaitan dengan pengajaran. Sumber tersebut dapat diperoleh dalam bentuk CD-ROM dan DVD. Adalah penting untuk memilih sistem katalog perpustakaan yang dapat diterapkan untuk mengklasifikasi dan mengkatalog materi perpustakaan sesuai dengan standar bibliografis nasional dan internasional. Hal tersebut memungkinkan perpustakaan memasuki jaringan yang lebih luas. Di berbagai tempat di dunia, perpustakan PT dalam komunitas lokal mendapat manfaat karena dikaitkan bersama dalam katalog induk. Kolaborasi semacam itu dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas pengolahan buku serta memudahkan kombinasi sumber daya secara optimal.
23
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
5). Ketenagaan (Staf) “Pustakawan PT adalah tenaga kependidikan berkualifikasi serta profesional yang bertanggung jawab atas perencanaan dan pengelolaan perpustakaan PT, didukung oleh tenaga yang mencukupi, bekerja sama dengan semua anggota komunitas PT dan berhubungan dengan perpustakaan umum dan lain-lainnya.” Kekayaan dan kualitas penyelenggaraan perpustakaan tergantung pada sumberdaya tenaga yang tersedia di dalam dan di luar perpustakaan PT. Karena alasan inilah, maka amatlah penting bagi perpustakaan PT memiliki tenaga berpendidikan serta bermotivasi tinggi, jumlahnya mencukupi sesuai dengan ukuran PT dan kebutuhan khusus PT menyangkut jasa perpustakaan. Pengertian “tenaga”, dalam konteks ini, adalah pustakawan dan asisten pustakawan berkualifikasi. Di samping itu, mungkin masih ada tenaga penunjang, seperti para dosen, teknisi, dan berbagai jenis relawan. Pustakawan PT hendaknya memiliki pendidikan profesional dan berkualifikasi, dengan pelatihan tambahan di bidang teori pendidikan dan metodologi pembelajaran. Salah satu tujuan utama manajemen tenaga perpustakaan PT ialah agar semua anggota staf harus memiliki pemahaman yang jelas mengenai kebijakan jasa perpustakaan, tugas dan tanggung jawab yang jelas, kondisi peraturan yang sesuai menyangkut pekerjaan dan gaji yang kompetitif yang mencerminkan profesionalisme pekerjaan. Sukarelawan hendaknya tidak dipekerjakan sebagai pengganti tenaga yang digaji, melainkan dapat bekerja sebagai tenaga pendukung berdasarkan kontrak yang memberikan kerangka kerja formal untuk keterlibatan mereka dalam berbagai aktivitas perpustakaan PT. Konsultan tingkat lokal dan nasional dapat digunakan sebagai penasehat luar menyangkut berbagai masalah yang berkaitan dengan pengembangan layanan perpustakaan PT. Peran utama pustakawan ialah memberikan sumbangan pada misi dan tujuan Stikes termasuk prosedur evaluasi dan mengembangkan serta melaksanakan misi dan tujuan perpustakaan PT. Dalam kerjasama dengan senior manajemen PT, administrator dan dosen, maka pustakawan ikut dalam pengembangan rencana dan implementasi kurikulum. Pustakawan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang 24
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
berkaitan dengan penyediaan informasi dan pemecahan masalah informasi serta keahlian dalam
menggunakan
berbagai
sumber,
baik
tercetak
maupun
elektronik.
Pengetahuan, keterampilan dan keahlian pustakawan PT mampu memenuhi kebutuhan masyarakat PT tertentu. Di samping itu, pustakawan hendaknya memimpin kampanye membaca dan promosi bacaan, media dan budaya. Dukungan
menajemen
PT
amat
perlu,
tatkala
perpustakaan
menyelenggarakan aktivitas interdisipliner. Pustakawan harus melapor langsung ke ketua Stikes atau wakilnya. Sangatlah penting serta diupayakan agar pustakawan diterima setara dengan anggota tenaga profesional dan dapat berpartisipasi dalam kelompok kerja dan ikut sertadalam semua pertemuan dalam kedudukannya sebagai kepala unit/bagian perpustakaan. Pustakawan hendaknya menciptakan suasana yang sesuai untuk hiburan dan pembelajaran yang bersifat menarik, ramah serta terbuka bagi siapa saja tanpa rasa takut dan curiga. Semua orang yang bekerja di perpustakaan PT harus memiliki reputasi yang baik dalam kaitannya dengan kawula muda dan orang dewasa. Asisten pustakawan melaporkan kepada pustakawan serta membantunya sesuai dengan fungsinya.. Posisi asisten pustakawan mensyaratkan pengetahuan dan
keterampilan yang berkaitan dengan kerja klerikal dan teknologi. Asisten pustakawan harus memiliki keterampilan dasar kepustakawanan. Bila belum memiliki ketrampilan dasar kepustakawanan, maka perpustakaan PT akan memberikannya. Beberapa tugas pekerjaan asisten pustakawan meliputi kegiatan rutin, menyusun materi perpustakaan di rak, peminjaman, mengembalikan materi perpustakaan ke rak serta pengolahan materi perpustakaan.
6). Kerjasama antara Dosen dan Pustakawan Kerjasama antara dosen dan pustakawan merupakan hal penting dalam memaksimalkan potensi layanan perpustakaan. Dosen dan pustakawan bekerja bersama guna pencapaian hal berikut: 25
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
• mengembangkan, melatih dan mengevaluasi pembelajaran, lintas kurikulum • mengembangkan dan mengevaluasi keterampilan dan pengetahuan informasi • mengembangkan rancangan pelajaran • mempersiapkan dan melaksanakan pekerjaan proyek khusus di lingkungan pembelajaran yang lebih luas, termasuk di perpustakaan • mempersiapkan dan melaksanakan program membaca dan kegiatan budaya • mengintegrasikan teknologi informasi ke dalam kurikulum • menjelaskan kepada para mahasiswa mengenai pentingnya perpustakaan
7). Keterampilan Tenaga Perpustakaan Perpustakaan adalah sebuah jasa yang ditujukan kepada semua angggota komunitas stikes: dosen, administrator, staf dan mahasiswa. Semua kelompok tersebut memerlukan keterampilan komunikasi dan kerjasama secara khusus. Pengguna utama perpustakaan adalah civitas akademika dan dosen, di samping kelompok profesional lainnya seperti para administrator dan staf stikes. Kualitas dan keterampilan mendasar yang diharapkan dari tenaga perpustakaan didefinisikan sebagai berikut: • Kemampuan berkomunikasi secara positif dan terbuka dengan civitas akademika • Kemampuan memahami kebutuhan pengguna • Kemampuan bekerja sama dengan perorangan serta kelompok di dalam dan di luar komunitas • Memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai keanekaragaman budaya • Memiliki pengetahuan mengenai metodologi pembelajaran dan teori pendidikan • Memiliki ketrampilan informasi serta bagaimana menggunakannya • Memiliki pengetahuan mengenai materi perpustakaan yang membentuk koleksi perpustakaan serta bagaimana mengaksesnya • Memiliki pengetahuan mengenai bahan bacaan, media dan ke budayaan • Memiliki pengetahuan serta keterampilan di bidang manajemen dan pemasaran 26
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
• Memiliki pengetahuan serta keterampilan di bidang teknologi informasi 8). Tugas Pustakawan Pustakawan diharapkan mampu melakukan tugas berikut: • menganalisis sumber dan kebutuhan informasi komunitas • memformulasi dan mengimplementasi kebijakan pengembangan jasa • mengembangkan kebijakan dan sistim pengadaan sumberdaya perpustakaan • mengkatalog dan mengklasifikasi materi perpustakaan • melatih cara penggunaan perpustakaan • melatih pengetahuan dan keterampilan informasi • membantu mahasiswa dan dosen mengenai penggunaan sumberdaya perpustakaan dan teknologi informasi • menjawab pertanyaan referensi dan informasi dengan menggunakan berbagai materi yang tepat • mempromosikan program membaca dan kegiatan budaya • ikut serta dalam kegiatan perencanaan terkait dengan implementasi kurikulum • ikut serta dalam persiapan, implementasi dan evaluasi aktivitas pembelajaran • mempromosikan evaluasi jasa perpustakaan sebagai bagian dari sistem evaluasi secara menyeluruh • membangun kemitraan dengan organisasi di luar kampus • merancang dan mengimplementasi anggaran • mendisain perencanaan strategis • mengelola dan melatih tenaga perpustakaan
9). Standar Etika Tenaga perpustakaan mempunyai tanggung jawab untuk menerapkan standar etika yang tinggi dalam hubungannya dengan semua anggota komunitas. Semua pengguna harus diperlakuan atas dasar sama tanpa membedakan kemampuan dan latar belakang mereka. Jasa perpustakaan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan pengguna individual. Guna memperkuat peran perpustakaan sebagai lingkungan 27
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
pembelajaran yang terbuka dan aman, maka tenaga perpustakaan hendaknya menekankan fungsi mereka sebagai penasihat ketimbang sebagai instruktur dalam pengertian tradisional. Artinya, yang paling penting dan utama adalah agar mereka harus mencoba untuk dapat melihat dari sudut pandang pengguna perpustakaan dan tidak bias atau cenderung pada sudut pandang mereka sendiri di dalam menyediakan jasa perpustakaan. b. Program Perpustakaan “Perpustakaan bagian integral dalam proses pendidikan” Di dalam program pengembangan kurikulum dan pendidikan nasional, perpustakaan hendaknya dipandang sebagai bagian penting guna memenuhi berbagai tujuan yang berkaitan dengan hal berikut: • literasi informasi untuk semua, dikembangkan dan diterima secara bertahap melalui sistem • ketersediaan sumber daya informasi bagi mahasiswa pada semua tingkat pendidikan • membuka penyebaran informasi dan pengetahuan bagi semua kelompok/organisasi mahasiswa sebagai pelaksanaan hak demokrasi dan asasi manusia Pada tingkat nasional maupun lokal, disarankan agar memiliki program yang dirancangbangun secara khusus untuk tujuan pengembangan perpustakaan. Program tersebut mungkin meliputi tujuan dan kegiatan yang berbeda-beda menurut konteksnya. Sebagai berikut kegiatan: • mengembangkan dan menerbitkan berbagai standar dan panduan untuk perpustakaan • mendisain kerangka kerja formal untuk kerjasama antara perpustakaan PT dan perpustakaan umum di tingkat daerah • memprakarsai dan menawarkan program pelatihan pustakawan profesional • menyediakan dana untuk proyek perpustakaan, seperti kampanye membaca • memprakarsai dan mendanai proyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan dan pengembangan perpustakaan. c. Promosi Pepustakaan dan Pembelajaran 28
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
1). Promosi Jasa dan fasilitas yang disediakan perpustakaan harus aktif dipromosikan sehingga berbagai kelompok sasaran selalu menyadari peran utamanya sebagai mitra dalam pembelajaran dan sebagai pintu gerbang ke semua jenis sumber informasi. Berbagai kelompok sasaran tersebut telah diuraikan di beberapa bab sebelumnya. Mereka adalah para pimpinan stikes dan anggota kelompok manajemen stikes, para kepala unit kerja, dosen, para eksekutif pemerintahan dan lain-lain. Dengan demikian berbagai macam promosi harus disesuaikan dengan berbagai kelompok sasaran yang berbeda-beda.
2). Kebijakan Pemasaran Perpustakaan hendaknya mempunyai kebijakan tertulis menyangkut pemasaran dan promosi, merinci berbagai sasaran dan strategi. Kebijakan ini harus dikerjakan bersama-sama dengan manajemen dan staf pengajar/dosen. Dokumen kebijakan ini hendaknya memuat unsur berikut: • sasaran dan strategi • rencana tindakan agar pasti tujuan tercapai • metode evaluasi Berbagai tindakan yang diperlukan akan berbeda-beda tergantung pada sasaran dan kondisi setempat. Beberapa isu penting diuraikan berikut ini sebagai satu cara penggambaran kebijakan : • memulai dan mengoperasionalkan situs Web perpustakaan guna mempromosikan jasa perpustakaan dan terhubung dengan situs Web serta portal lain yang berkaitan • menyelenggarakan berbagai pameran • membuat terbitan berisi informasi mengenai jam buka, jasa dan koleksi perpustakaan • mempersiapkan dan menyebarluaskan bermacam daftar sumber informasi dan pamflet yang berkaitan dengan kurikulum dan berbagai topik lintas kurikulum
29
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
• memberikan informasi tentang perpustakaan pada pertemuan mahasiswa baru dan orang tua mereka • membentuk bermacam kelompok „sahabat perpustakaan‟ bagi para mahasiswa dan lainnya • menyelenggarakan pameran buku, kampanye membaca dan literasi • membuat rambu, tanda, marka yang efektif di dalam dan di luar perpustakaan • menjadi penghubung ke organisasi lain setempat (misalnya, perpustakaan umum, jasa museum dan organisasi sejarah setempat). Rencana tindak tersebut hendaknya dievaluasi, dibahas ulang dan direvisi setiap tahun, dan seluruh dokumen kebijakan hendaknya dibahas bersama paling sedikit sekali setiap dua tahun.
3). Pendidikan Pemakai Kursus dan program berbasis perpustakaan yang ditujukan pada mahasiswa dan dosen tentang bagaimana cara menggunakan perpustakaan, pada hakekatnya merupakan alat pemasaran paling efektif. Karena alasan inilah, maka sangatlah penting bahwa kursus dan pelatihan semacam itu didisain sebaik-baiknya serta mempunyai
cakupan luas dan seimbang. Pelatihan yang didisain khusus untuk guru hendaknya memberikan bimbingan yang jelas mengenai peran perpustakaan di dalam kegiatan belajarmengajar serta bantuan yang tersedia dari staf perpustakaan. Pelatihan semacam ini hendaknya secara khusus menekankan pelatihan praktis dalam mencari informasi yang berhubungan dengan mata kuliah yang diajarkan dosen. Melalui pengalaman mereka dalam mencari sumber informasi yang sesuai, dosen akan semakin memiliki pemahaman yang lebih dalam mengenai bagaimana perpustakaan dapat melengkapi tugas kelas serta diintegrasikan ke topik kurikulum. Seperti halnya dengan berbagai program di PT, bermacam komponen pada pelatihan bagi mahasiswa disampaikan berurutan secara logis untuk meningkatkan kemajuan dan Kesinambungan dalam pembelajaran mahasiswa. Hal ini berarti 30
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
bahwa keterampilan dan sumberdaya informasi harus diperkenalkan secara progresif melalui tahap dan tingkatan. Pustakawan mempunyai tanggung jawab utama dalam berbagai program pendidikan pemakai, namun harus bekerja sama dengan para dosen, dan mengusahakan agar bermacam komponen mata mata kuliah dapat terkait erat sesuai kurikulum. Dosen harus selalu hadir pada saat para mahasiswa mengikuti berbagai program pelatihan perpustakaan dan mereka dapat bertindak sebagai penasihat serta bekerja sama dengan pustakawan. Di dalam pendidikan pemakai ada 2 ranah tenaga pendidikan yang perlu diperhatikan: • pengetahuan mengenai perpustakaan; apa tujuannya, berbagai jasa yang tersedia, bagaimana diorganisasi serta sumberdaya apa saja yang tersedia • keterampilan mencari dan menggunakan informasi, menggunakan motivasi untuk mendayagunakan perpustakaan untuk belajar pembelajaran secara formal maupun informal.
d. Program Keterampilan Studi dan Literasi Informasi
Mahasiswa melek informasi hendaknya pembelajar mandiri yang kompeten. Mereka sadar dan mengenai kebutuhan informasinya dan secara aktif terlibat kegiatan dunia ide. Mereka hendaknya menunjukkan rasa percaya diri dalam kemampuan untuk memecahkan masalah dan tahu informasi yang relevan dengan hal itu. Mereka mampu mengelola perangkat teknologi untuk mengakses informasi dan berkomunikasi. Mereka mampu untuk bekerja dengan nyaman dalam situasi di mana terdapat beberapa jawaban jamak, termasuk jika tidak ada jawaban sama sekali. Mereka memegang teguh standar yang tinggi dalam pekerjaannnya dan serta menciptakan produk berkualitas. Mahasiswa melek informasi hendaknya luwes, mampu beradaptasi terhadap perubahan, serta mampu bekerja baik secara perorangan maupun bekerja kelompok.
31
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
Panduan literasi informasi menyediakan bagi semua mahasiswa proses pembelajaran yang dapat ditransfer secara lintas kawasan isi juga dari lingkungan akademik ke kehidupan nyata. Panduan ini menguraikan hal berikut ini: • Mahasiswa hendaknya mengkonstruk makna dari informasi • Mahasiswa hendaknya menciptakan produk bermutu • Mahasiswa hendaknya belajar mandiri • Mahasiswa hendaknya berpartisipasi secara efektif sebagai anggota kelompok kerja •Mahasiswa hendaknya menggunakan informasi dan teknologi informasi secara bertanggung jawab dan etis. Keterampilan Perencanaan Keterampilan belajar dapat memberikan kontribusi kepada „filosofi‟ ini agar terus berlangsung dan dicakup dalam daftar berikut ini: • keterampilan belajar arahan sendiri • keterampilan bekerjasama • keterampilan merencanakan • keterampilan melokasi dan pengumpulan • keterampilan menyeleksi dan menilai • keterampilan mengorganisasi dan merekam • keterampilan mengkomunikasikan dan melaksanakan • mengevaluasi. Keterampilan belajar arahan sendiri sendiri sangat kritis dalam pengembangan pembelajaran sepanjang hayat. Para peserta didik mandiri harus mampu menciptakan sasaran informasi secara jelas serta mengelola perkembangannya agar tujuan tercapai. Mereka mampu menggunakan sumber media untuk kebutuhan serta pribadi, mencari jawaban atas pertanyaan, menimbang perspektif alternatif dan mengevaluasi sudut pandang yang berlainan. Mereka mampu bertanya untuk memperoleh bantuan dan mengetahui organisasi dan struktur perpustakaan. Pustakawan memainkan peran penting sebagai mitra pembelajar, menasehati, para mahasiswa pada tahap aktivitas
32
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
Perpustakaan merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang beraneka ragam dengan sumber dan teknologi yang bermacam-macam. Jika beberapa mahasiswa bekerja dalam suatu kelompok, mereka belajar untuk mempertahankan pendapat serta bagaimana mengkritik berbagai pendapat secara konstruktif. Mereka mengakui ide yang berbeda dan menghormati latar belakang dan gaya pembelajaran orang lain. Di samping itu, mereka menciptakan berbagai proyek yang mencerminkan berbagai perbedaan individual dan memberikan sumbangan dalam mensintesiskan tugas perorangan menjadi produk akhir. Pustakawan dapat bertindak sebagai penasihat kelompok dan memberikan bantuan sebanyak mungkin pada saat mereka menggunakan perpustakaan sebagai sumber untuk kegiatan memecahkan masalah. Keterampilan merencanakan merupakan prasyarat penting untuk setiap tugas penelitian, proyek, karya tulis atau topik. Pada tahap awal proses pembelajaran, aktivitas seperti curah pendapat, menyusun pertanyaan dan identifikasi kata kunci memerlukan kreativitas disamping juga praktek berkala. Mahasiswa
yang
terampil
dalam
perencanaan
hendaknya
mampu
mengembangkan sasaran, menjelaskan masalah yang akan dicari pemecahannya dan mendesain metode kerja untuk keperluan tersebut. Pustakawan dilibatkan dalam proses perencanaan sejauh harapan para mahasiswa. Pustakawan diharapkan memberikan nasihat mengenai sumber daya yang tersedia dan mengenai kemungkinan adanya jawaban untuk kegiatan yang ditugaskan sejak awal proses pekerjaan tersebut. Keterampilan Melokasi dan Mengumpulkan Informasi Melokasi dan mengumpulkan informasi merupakan keterampilan dasar yang perlu dikuasai para mahasiswa agar mereka mampu menelusur/mencari informasi di perpustakaan sebagai pembelajar mandiri. Keterampilan ini mencakup pemahaman susunan berdasarkan abjad dan nomor, menggunakan berbagai jenis alat untuk penelusuran informasi di pangkalan data di komputer dan Internet. Diperlukan bantuan untuk menguasai keterampilan melokasi informasi. Semuanya terkait dengan kurikulum keseluruhan dan dikembangkan secara progresif dalam konteks subyek. Latihan untuk keterampilan ini hendaknya mencakup penggunaan majalah indeks, berbagai sumber 33
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
rujukan dan jangkauan penuh teknologi informasi. Mahasiswa yang kompeten yang menguasai keterampilan ini akan mampu mengintegrasikan semua hasil informasi tersebut pada saat dia bekerja dengan menggunakan metode yang berbeda-beda seperti survei, wawancara, eksperimen, observasi dan kajian sumber. Pustakawan mendisain pelatihan keterampilan melokasi dan mengumpulkan informasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan khusus perorangan maupun kelompok. Disain tersebut hendaknya dikerjakan bersama guru. Secara umum, pelatihan keterampilan semacam itu merupakan bagian paling penting dalam pendidikan pemakai di perpustakaan. Keterampilan Memilih dan Menilai Informasi Mahasiswa perlu mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan evaluatif. Bersama-sama dengan keterampilan yang telah diuraikan di depan, keterampilan ini penting artinya untuk memperoleh hasil optimal dari penggunaan perpustakaan Program yang didisain guna meningkatkan keterampilan ini, mencakup latihan berikut ini: • membentuk pertanyaan yang tepat • mengidentifikasi sumber informasi yang diperkirakan dapat digunakan • menggunakan bermacam-macam strategi • menentukan perkiraan kesesuaian waktu • membuat berbagai etika. Pustakawan hendaknya secara khusus memfokuskan pada bimbingan mahasiswa dalam hal bagaimana mencari informasi otoritatif, terkini dan relevan serta bagaimana mendeteksi setiap bias atau ketidaktepatan. Sejumlah besar cakupan sumber informasi perlu diperiksa, dibandingkan dan dinilai guna memastikan bahwa hipotesis serta kesimpulan terbentuk berdasarkan landasan pengetahuan yang luas. Mahasiswa yang kompeten mampu mengidentifikasi kriteria berkaitan otoritas, kelengkapan, format dan relevansi, sudut pandang, keandalan dan kesesuaian waktu. Keterampilan Mengorganisasi dan Mencatat Informasi Konsepsi tradisional mengenai fungsi perpustakaan seringkali hanya sebatas kegiatan mengumpulkan dan memilih informasi. Kegiatan mengorganisasi dan menggunakan informasi belum diakui sepenuhnya. Akan tetapi, di perpustakaan 34
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
kegiatan tersebut merupakan kegiatan penting sama pentingnya dengan titik awal. Pustakawan membantu mahasiswa dalam pengembangan keterampilan ini bila mereka mengerjakan proyek dan tugas lain. Karena alasan ini, maka pustakawan hendaknya seorang pakar dalam kaidah struktural laporan proyek dan membantu mahasiswa mengenai bagaimana menulis tajuk, bab dan daftar pustaka. Di samping itu, ketrampilan mahasiswa meringkas, mengutip dan menulis daftar bacaan secara lengkap dan akurat, hendaknya dikembangkan di perpustakaan serta dibantu oleh pustakawan. Mahasiswa yang kompeten sanggup membuat catatan, menyimpan informasi dan menjadikannya siap untuk digunakan. Keterampilan Berkomunikasi dan Realisasi Mengintepretasikan informasi dan memanfaatkannya pada waktu mengerjakan proyek dan tugas merupakan dua keterampilan pembelajaran yang paling sulit. Dengan menguasai keterampilan ini, akan dapat terlihat apakah mahasiswa benar-benar memahami informasi yang mereka sajikan atau tidak. Mentransformasikan informasi yang telah terkumpul agar benar-benar dipahami orang lain merupakan aktivitas penuh tantangan. Mahasiswa yang kompeten sanggup memproses informasi sesuai urutan berikut: • mengintegrasikan informasi yang berasal dari bermacam-macam sumber • membuat hubungan berbagai informasi yang terkumpul • membuat kesimpulan • membentuk makna • membentuk keterkaitan dengan pengetahuan sebelumnya. Lebih lagi, mahasiswa yang kompeten dapat melakukan hal berikut: • berkomunikasi secara jelas • menyatakan tujuan dan kriteria yang telah ditetapkan • mendemonstrasikan presentasi secara efektif. Peran pustakawan di sini ialah memberi nasihat dan melatih mahasiswa mengenai aktivitas tersebut serta menciptakan lingkungan belajar di perpustakaan yang sesuai
dengan kebutuhan bantuan mahasiswa Keterampilan Mengevaluasi 35
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
Tahap terakhir proyek pembelajaran mahasiswa terdiri dari proses mengevaluasi dan hasil evaluasi. Amatlah penting bagi mahasiswa melakukan pemikiran kritis mengenai usaha mereka dan apa yang telah mereka capai. Karena itu mahasiswa yang kompeten mampu menyelesaikan hal berikut : • menghubungkan hasil kegiatan dengan apa yang direncanakan dan menentukan apakah hasil kegiatan telah mencapai tujuannya • menentukan kekuatan dan kelemahan proyek • memperlihatkan perbaikan dan implikasinya untuk tugas masa yang akan datang Pustakawan hendaknya dilibatkan dalam proses evaluasi bersama dosen atas dasar dua alasan. Pertama, agar diketahui bagaimana perpustakaan telah dikelola guna memenuhi kebutuhan pemakai. Alasan kedua, agar pustakawan dan perpustakaan mampu berfungsi sebagai mitra pembekajaran yang aktif yang sanggup memberi gambaran mengenai hubungan antara proses pembelajaran dengan hasil akhir.
PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN STIKES MEGA REZKY Program Jangka Panjang Tahun 2014 – 2018 Perpustakaan Stikes Mega Rezky menargetkan pada tahun 2018 telah menjadi digital library dengan tenaga pustakawan yang kompeten dan regenerasi pustakawan muda secara kontinu. Untuk mewujudkan maka akan terbagi menjadi beberapa tahap dan setiap tahap memiliki langkah-langkah yang jelas, rinci, berkesinambungan dan terukur. Secara global dapat digambar sebagai berikut : Tahun 1 : Penataan ruang dan lokasi
Inventarisasi kebutuhan
Pengadaan internet
Pelatihan & pendidikan pustakawan Pelatihan & pendidikan 36 pustakawan muda
Persiapan menuju komputerisas i
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
Tahun 2 (menengah) :
Komputerisasi perpustakaan
Kerja sama dengan instasi / lembaga lain yang terkait
Teknik dan software
Persiapan multimedia perpustakaan
Tenaga dan hardware sponsorship
Tahun 3 (menengah) :
Pembuatan SIM
Peningkatan kualitas tenaga pustakawan
Peningkatan market share
promosi
37
Persiapan digital library
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
Tahun 4 (panjang) :
Kerjasama intern maupun ekstern
Mewujudkan digital library
Pengendalian dan evaluasi DIGITAL LIBRARY
Peningkatan promosi
Pemberdyaan sumber daya yang ada
STIKES MAJU DAN BERSTANDAR NASIONAL
feedback
Gambar 1. Alur Program Kerja berdasarkan waktu 38
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
Program tahun pertama merupakan langkah awal yang menentukan langkah berikutnya, artinya tahun pertama inilah yang menjadi pondasi bagi terlaksananya digital library Stikes. Langkah pertama lebih cenderung pada inventarisasi kebutuhan, pengadaan internet sebagai modal dasar, pelatihanan dan pendidikan tenaga pustakawan. Inventarisasi kebutuhan yang dimaksud adalah menginventarisasi apa saja yang dibutuhkan dalam perpustakaan untuk sementara dan lebih diutamakan pada proses kegiatan belajar mengajar. Maka secara otomatis diinventaris adalah buku teks dan buku penunjang setiap mata kuliah dalam bentuk digital (soft ware) yang akan disave dalam bank saver komputer perpustakaan. Media pembelajaran dalam bentuk digital lebih dikenal dengan e learning telah tersedia dan dapat dibeli di tempat tertentu. Media ini menjadi target kedua yang menjadi inventaris dalam bentuk digital (soft ware). Buku-buku digital seperti cerita fiksi, ilmiah, bahkan novel telah banyak tersedia dan dapat dibeli, ini merupakan memperkaya khazanah perpustakaan. Maka inventaris dalam hal ini perlu dilakukan prioritas terlebih dahulu mana yang diperlukan dulu, mengingat banyak materi yang tersedia dan dengan harga relative cukup mahal. Penentuan skala prioritas ini menuntun kita pada penataan sumber-sumber belajar oleh dosen mata kuliah. Sebagai sebuah embrio dari kemunculan digital library, maka harus mempunyai program kerja jangka pendek (satu tahun : 2014/2015) sebagai berikut: Pendataan dan Validasi data Penerbitan Portal Web dan Milist sebagai media komunikasi Perancangan Anggaran Penjaringan dan Penerbitan Informasi Kerja Pelatihan dan atau Workshop Teknologi Informasi Perpustakaan Melakukan kontak kerjasama dengan organisasi lain dalam bidang perpustakaan dan informasi seperti IPI, ISIPII, APISI, Forum Perpustakaan Perguruan tinggi, dan lain-lain.
39
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
Penggalangan Dana melalui iuran anggota dan usaha lain yang tidak menyimpang dari kebijakan stikes. Perpustakaan hendaknya dikelola dalam kerangka kerja kebijakan yang tersusun secara jelas. Kebijakan perpustakaan disusun dengan mempertimbangkan berbagai kebijakan dan kebutuhan stikes yang menyeluruh, serta mencerminkan etos, tujuan dan sasaran maupun kenyataan. Kebijakan tersebut menentukan kapan, di mana, untuk siapa dan oleh siapa potensi maksimal akan dilaksanakan. Kebijakan perpustakaan akan dapat dilaksanakan bila komunitas stikes mendukung dan memberikan sumbangan pada maksud dan tujuan yang ditetapkan di dalam kebijakan. Karena itu, kebijakan tersebut harus tertulis dengan sebanyak mungkin keterlibatan yang berjalan secara dinamis, melalui banyak konsultasi yang dapat diterangkan, serta hendaknya disebarkan seluas mungkin melalui media cetak. Dengan demikian, filosofi, ide, konsep dan maksud untuk pelaksanaan dan pengembangannya akan makin jelas serta dimengerti dan diterima, sehingga hal itu dapat segera dikerjakan secara efektif dan penuh semangat. Kebijakan tersebut harus komprehensif serta dapat dilaksanakan. Kebijakan perpustakaan tidak boleh ditulis oleh pustakawan sendirian, tetapi harus melibatkan para dosen dan manajemen senior. Konsep kebijakan harus dikonsultasikan secara luas di stikes dan mendapat dukungan melalui diskusi terbuka yang mendalam. Dokumen dan rencana kerja berikutnya akan menjelaskan peranan perpustakaan dalam hubungannya dengan berbagai aspek berikut: • kurikulum stikes • metode pembelajaran di stikes • memenuhi standar dan kriteria nasional dan lokal • kebutuhan pengembangan pribadi dan pembelajaran mahasiswa dan • kebutuhan tenaga pendidikan bagi staf • meningkatkan aras keberhasilan. Komponen yang memberikan sumbangan ikut ambil bagian dalam perpustakaan yang dikelola dengan baik dan efektif secara maksimal adalah sebagai berikut: • anggaran dan pendanaan 40
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
• tempat/lokasi • sumberdaya • organisasi • ketenagaan • penggunaan perpustakaan • promosi. Semua komponen tersebut di atas adalah penting di dalam kerangka kerja kebijakan dan
rencana kegiatan yang realistis. Aspek tersebut akan dibahas di dalam dokumen ini. Rencana kegiatan harus mencakup strategi, tugas, sasaran, pemantauan dan evaluasi secara rutin. Kebijakan dan rencana merupakan dokumen aktif yang harus selalu ditinjau ulang.
Penutup. Perpustakaan merupakan bagian integral proses pendidikan. Berikut ini butiran penting bagi pengembangan literasi, literasi informasi, pengajaran, pembelajaran dan kebudayaan serta merupakan jasa inti perpustakaan: • mendukung dan memperluas sasaran pendidikan sebagaimana digariskan dalam misi dan kurikulum strikes; • mengembangkan dan mempertahankan kelanjutan anak dalam kebiasaan dan keceriaan membaca dan belajar, serta menggunakan perpustakaan sepanjang hayat mereka; • memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman dalam menciptakan dan menggunakan informasi untuk pengetahuan pemahaman, daya pikir dan keceriaan; • mendukung semua mahasiswa dalam pembelajaran dan praktek keterampilan mengevaluasi dan menggunakan informasi, tanpa memandang bentuk, format atau media, termasuk kepekaan modus berkomunikasi di komunitas; • menyediakan akses ke sumber daya lokal, regional, nasional dan global dan kesempatan pembelajar menyingkap ide, pengalaman dan opini yang beraneka ragam; • mengorganisasi aktivitas yang mendorong kesadaran serta kepekaan budaya dan sosial; 41
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
• bekerja dengan mahasiswa, dosen, administrator dan yayasan untuk mencapai misi stikes; • menyatakan bahwa konsep kebebasan intelektual dan akses informasi merupakan hal penting bagi terciptanya warga negara yang bertanggung jawab dan efektif serta partisipasi di alam demokrasi; • promosi membaca dan sumber daya serta jasa perpustakaan kepada seluruh komunitas dan masyarakat luas. Perpustakaan memenuhi fungsi tersebut dengan mengembangkan kebijakan dan jasa, memilih dan memperoleh sumber daya informasi, menyediakan akses fisik dan intelektual ke sumber informasi yang sesuai, menyediakan fasilitas pembelajaran, serta mempekerjakan staf terlatih. Rencana strategis yang telah dirumuskan merupakan hal yang dapat dirubah dan dikembangkan secara periodik sesuai dengan kebutuhan perpustakaan dan situasi lingkungan yang senantiasa berubah dan berkembang. Usulan rencana strategis ini hanya dapat teraplikasi jika dapat terlaksana dengan baik dan dukungan dari pimpinan Stikes dan Yayasan Pendidikan Islam Mega Rezky Makassar serta lembaga–lembaga terkait baik yang berada dalam lingkungan Stikes, disertai dengan adanya kerjasama yang solid dalam organisasi perpustakaan itu sendiri.. Kami berharap usulan rencana strategis dan program kerja ini mempunyai nilai manfaat bagi perpustakaan dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai perpustakaan perguruan tinggi.
42
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
DAFTAR PUSTAKA
Qalyubi, Syihabuddin, dkk. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Rahayuningsih, F. 2007. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Soeatminah. 1992. Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta: Kanisius Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Wulandari, Dian. 2007, April. Layanan Informasi Pada Era Informasi: menjalankan fungsi peniidkan pada perpustakaan perguruan tinggi. Visipustaka, h.25. Undang – undang RI Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Tahun 2009.
43
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
44