RENCANA INDUK PEMETAAN GEOLOGI SKALA 1:50.000 wilayah mp3ei dan perbatasan negara TAHUN 2014-2025
BADAN GEOLOGI, KESDM 2013
BAB I. PENDAHULUAN BAB II. SEJARAH PEMETAAN GEOLOGI DI INDONESIA BAB III. DASAR DIPILIHNYA DAERAH PRIORITAS BAB IV. SEKILAS TENTANG PROGRAM MP3EI 20112025 DAN WILAYAH PERBATASAN BAB V. POTRET KEKUATAN PSG DALAM MENDUKUNG PROGRAM PEMETAAN GEOLOGI BAB VI. RENCANA STRATEGIS BAB VII. PENUTUP
I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG INDONESIA MERUPAKAN TEMPAT BERTEMUNYA 3 LEMPENG UTAMA : LEMPENG BENUA EURASIA, LEMPENG INDO -‐ AUSTRALIA DAN LEMPENG SAMUDERA PASIFIK. MENGHASILKAN BERBAGAI FENOMENA GEOLOGI YANG MEMPENGARUHI POTENSI SUMBERDAYA GEOLOGI DAN KEBENCANAAN GEOLOGI. UNTUK MENGETAHUI SECARA LEBIH TERINCI DIPERLUKAN PETA GEOLOGI SKALA 1:50.000, SEMENTARA PETA GEOLOGI SKALA 1:250.000 SERTA KHUSUS UNTUK JAWA-‐MADURA SKALA 1:100.000 SUDAH SELESAI DIPETAKAN.
I. PENDAHULUAN
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
MELAKUKAN PEMETAAN GEOLOGI SKALA 1:50.000 DI DAERAH WILAYAH MP3EI DAN DAERAH PERBATASAN NEGARA, GUNA MENDUKUNG KETERSEDIAAN DATA DAN INFORMASI GEOLOGI DI WILAYAH-‐WILAYAH TERSEBUT.
1.3. SASARAN
TERSEDIANYA PETA GEOLOGI SKALA 1:50.000 DI DAERAH MP3EI DAN WILAYAH PERBATASAN NEGARA, UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN NASIONAL.
1.4. TARGET PEMETAAN
RENCANA PEMETAAN GEOLOGI SKALA 1:50.000 INI DITARGETKAN DAPAT MENYELESAIKAN / MEMETAKAN SEBANYAK 403 LEMBAR PETA HINGGA TAHUN 2025.
II. SEJARAH PEMETAAN GEOLOGI DI INDONESIA 1. Periode/masa sebelum Kemerdekaan (1850 -‐1945)
1.000.000 1 lembar
Seluruhnya 14 lbr. 1:1.000.000 1 lembar
III. DASAR DIPILIHNYA WILAYAH PRIORITAS
JUMLAH SDM (AHLI GEOLOGI DI PSG)
: 91 ORANG
JUMLAH LEMBAR PETA SKALA 1:50.000
: 3858 LEMBAR
SETIAP LEMBAR PETA MEMBUTUHKAN
: 5 AHLI GEOLOGI
DIPERLUKAN WAKTU 214 TAHUN UNTUK MEMETAKAN SELURUH WILAYAH INDONESIA
III. DASAR DIPILIHNYA WILAYAH PRIORITAS
TUGAS DAN FUNGSI PSG CUKUP LUAS DI BIDANG KEGEOLOGIAN à TIDAK SEMUA AHLI GEOLOGI DAPAT DIKERAHKAN UNTUK MELAKUKAN PEMETAAN GEOLOGI, PALING BANYAK SEPERLIMANYA SAJA.
DIPERLUKAN WAKTU 5 X 214 TAHUN UNTUK MEMETAKAN SELURUH WILAYAH INDONESIA
DIAMBIL PRIORITAS DAERAH YANG AKAN DIPETAKAN YAITU WILAYAH MP3EI DAN PERBATASAN NEGARA BEKERJASAMA DENGAN UNIVERSITAS DAN PIHAK SWASTA
I V. S E K I L A S T E N TA N G P RO G R A M M P 3 E I (MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA) 2011-2025 DAN WILAYAH PERBATASAN PEMBAGIAN KORIDOR EKONOMI
Enam wilayah atau koridor ekonomi di Indonesia (Johnson, 2011)
MAKSUD DAN TUJUAN PROGRAM MP3EI Ø Target percepatan pada program MP3I bertujuan untuk mencapai penyelesaian awal dari sejumlah program pembangunan kunci. Sementara target perluasan dimaksudkan untuk memperluas efek positif dari pembangunan ekonomi terhadap setiap daerah dan terhadap seluruh k o m p o n e n m a s a r a k a t I n d o n e s i a . Ø Pada program MP3EI terdapat 8 program utama yang meliputi pertanian, pertambangan, energi, industri, kelautan, pariwisata, telekomunikasi dan pembangunan daerah-daerah strategis, meliputi 22 kegiatan utama. Kegiatan utama tersebut antara lain meliputi pembangunan jalan, jalan tol, rel kereta api, jembatan Selat Sunda, bendungan, pembangunan sumberdaya energi (PLTA, PLTU, dan lain sebagainya), perbaikan bandara, dan lain-lainnya. Ø Pelaksanaan Masper Plan ini dikoordinasikan oleh Komite Ekonomi Nasional (KEN) dan Komite Inovasi Nasional (KIN).
MENGAPA DI DAERAH MP3EI? D A E R A H M P 3 E I M E R U PA K A N D A E R A H - D A E R A H K U N C I PERTUMBUHAN EKONOMI, DIMANA DALAM KAWASAN INI AKAN DIBANGUN BERBAGAI MACAM INFRASTRUKTUR GUNA PENGEMBANGAN WILAYAH, DISAMPING JUGA MEMILIKI POTENSI GEOLOGI BAIK POTENSI SUMBERDAYA ALAMNYA MAUPUN POTENSI KEBENCANAAN GEOLOGINYA. UNTUK MENDUKUNG PROGRAM TERSEBUT DIPERLUKAN DATA GEOLOGI YANG LEBIH TERINCI DIBANDING DATA GEOLOGI SEBELUMNYA.
Pemilihan Lembar Peta di Daerah MP3EI Dasar pemilihan lembar peta: 1. Daerah sekitar lokasi pusat pertumbuhan ekonomi yang berpotensi akan sumberdaya geologi. 2. Daerah sekitar pusat pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan memerlukan pengembangan infra-struktur. 3. Daerah sekitar pusat pertumbuhan ekonomi yang rawan akan bencana geologi. 4. Daerah sekitar pusat pertumbuhan ekonomi yang berpotensi untuk pengembangan wilayah.
MENGAPA WILAYAH PERBATASAN NEGARA? Ø WILAYAH PERBATASAN UMUMNYA MASIH SANGAT MINIM DATA GEOLOGINYA. Ø WILAYAH PERBATASAN UMUMNYA SANGAT MINIM INFRASTRUKTURNYA. Ø WILAYAH PERBATASAN UMUMNYA MERUPAKAN DAERAH MISKIN (PERTUMBUHAN EKONOMINYA LEMAH).
SANGAT DIBUTUHKAN DATA GEOLOGI (PETA GEOLOGI) TERINCI GUNA MENUNJANG PEMBANGUNAN DI WILAYAH PERBATASAN.
PEMILIHAN LEMBAR PETA DI DAERAH PERBATASAN 1. DAERAH PERBATASAN DENGAN MALAYSIA DI KALIMANTAN 2. DAERAH PERBATASAN DENGAN TIMOR LESTE DI PULAU TIMOR WILAYAH PERBATASAN DENGAN PNG DIPRIORITASKAN UNTUK PROGRAM PEMETAAN BERIKUTNYA.
V. POTRET KEKUATAN PSG DALAM I MENDUKUNG PROGRAM PEMETAAN GEOLOGI 1. SUMBERDAYA MANUSIA Ahli Geologi : S1 : 41 orang, S2: 42 orang, S3: 8 orang , Jumlah : 91 orang. Ahli geologi : 50 tahun ke atas Di bawah 50 tahun
: 49 orang : 42 orang
Ahli geologi : Struktural : 5 orang Fungsional dan calon fungsional : 86 orang 91 orang tsb terbagi dalam kegiatan-kegiatan utama: Studi Cekungan, Studi Migas, Studi Geofisika, studi Kuarter dan Kebencanaan,
Studi Magmatisme, Pemetaan Geologi dan
interpretasi citra inderaja.
2. SARANA DAN PRASARANA TEKNIS 2.1. Peralatan laboratorium No.
Peralatan 1. 2. 3. 4. 5.
Merk/Tipe
Kondisi
Tahun
Petrografi/Mineragrafi ASD XRD Inklusi Fluida XRF
Mikroskop merk/tipe bervariasi TSP350-2500 HR X-pert Pro PW3040/XO Linkam/Leizt Pixenlink 059471 Thermo ARL9900 Thermo 502 Buker S1 Turbo SD. (3)
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Bervariasi 2003 2004 2003 2011 2003 2011
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
ICP MS/LA AAS Bom Kalorimeter Porositas Sedigraf Paleomagnet C14
Thermoclemental UP213 Varian AA 280FS IKA Werke/C2000 Mikromeritics Autopore IV Mikromeritics Sedigraph II JR6A/09036 Perkinelmeter Quantulus 1220, OKENS/S-292
Baik Baik Baik Baik Baik Tsk Opr Baik
2003 2004 2004 2004 2004 2005 2011 1998(JICA)
13. 14. 15. 16.
K-Ar Fisson Track Paleontologi SEM
VG-3600MS Autoscan EL-300/AL300 Mikroskop merk/tipe bervariasi JEOL/JSM 6360 LA, JSM-35C
Rusak Baik Baik Baik
1990 1997 Bervariasi 2003 1982
Perbaikan
1998(JICA)
17. Seismograf
Markproduct L4C-3D
2.2. Peralatan survei No
Metode
1. Gravitymeter 2. Geomagnetik
3. Seismik
4. Geolistrik
5. Elektromagnetik
6. GPS Differnsial & Barometer Digital
7.
Magnetotelurik ( 3 pasang)
Kondisi
Tahun
La Coste & Romberg type G La Coste & Romberg type EG Geometric G.816/G826 Geometric G.856 AG Geometric G.856AX Cessium Gradiometer G-858 GEM Systems GSM-19T McSeis-48SX OYO, 130021 Data Marks LS-7000XT System, GP-300
Merk/Tipe
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
1987 2004 1987 1990 2004/2011 2004 2009 2004 2004 (JICA)
Naniura Resistivitymeter, NRD225 SARIS, 735010 Abem SAS 1000, 2042457 Supersting R8/IP Consule, SS0410229 IP Receiver (IPR12)/Scientrex, 0407125 VLF only, 0409201, 0409200, 0409199, 9612149, 408197 SIR-20 GPR, 0196 MTU-5A, 1872 & 1870 GPR IDS RIS One, SS 11486
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
2000 2004 2004 2004 2004 2004 2004 2004 2011
DGPS Leica GX.1220, GX 1220 GPS Rover Trimble GeoXT, 4346-A37566 Total Station Trimble 3303 DR, 602224 A DGPS Leica Viva GX.1220, GX1220 Barometer Digital DPI 740
Baik Baik Baik Baik Baik
2004 2004 2004 2010 2004/2011
Baik
2011, 2013
VI. RENCANA STRATEGIS RENCANA STRATEGIS 1. ANALISIS SWOT
2. RENCANA AKSI (PLAN OF ACTION) 2.1. TERKAIT DENGAN SUMBERDAYA MANUSIA v MEMBERDAYAKAN SEOPTIMAL MUNGKIN PEGAWAI YANG ADA, KHUSUSNYA AHLI GEOLOGI, UNTUK MELAKUKAN PEMETAAN GEOLOGI. v MENAMBAH PENERIMAAN PEGAWAI KHUSUSNYA UNTUK AHLI GEOLOGI SEOPTIMAL MUNGKIN DISAMPING UNTUK MENGURANGI KEKURANGAN AHLI GEOLOGI JUGA MENGGANTIKAN AHLI GEOLOGI YANG PENSIUN.
2.2. TERKAIT DENGAN PERALATAN SURVEI DAN LABORATORIUM
Peralatan Survei: Peremajaan peralatan dan pengadaan peralatan baru, masih perlu terus dilakukan untuk meningkatkan dan memenuhi perkembangan kebutuhan pelayanan, terutama pengadaan peralatan pemboran in\. Peralatan Laboratorium: Mengingat pada metoda uji Potassium Argon (K-‐Ar), ICP-‐MS dan paleomagne\k terdapat permasalahan peralatan yang sangat rumit dimana penggan\an suku cadang sudah sulit ditemukan dan harus berkonsultasi dengan pihak agen, maka perlu diusahakan pengadaan baru untuk peralatan tersebut. Disamping itu perlu diadakan so3ware yang dapat digunakan untuk melakukan pemodelan stra\grafi – sedimentologi berdasarkan data core batuan.
2. 3. TERKAIT DENGAN ANGGARAN
v
P S G H E N DA K N YA M E N G A LO K A S I K A N DA NA U N T U K MELAKUKAN PEMETAAN GEOLOGI SKALA 1:50.000 : 1. TAHUN 2014 : 2 LEMBAR DI JAWA DAN 4 LEMBAR DI PERBATASAN MALAYSIA. 2. TAHUN 2015 : 8 LEMBAR DI JAWA, 12 LEMBAR DI LUAR JAWA, 4 LEMBAR DI PERBATASAN MALAYSIA, 4 LEMBAR DI TIMOR LESTE. 3. TAHUN-TAHUN BERIKUTNYA 37 LEMBAR PETA DI SELURUH INDONESIA.
2. 3. TERKAIT DENGAN ANGGARAN
v
P S G H E N DA K N YA M E N G A LO K A S I K A N DA NA U N T U K PEMBORAN INTI:
1. TAHUN 2015 : JAWA 2 PAKET, LUAR JAWA 3 PAKET , PERBATASAN MALAYSIA 1 PAKET, DAN PERBATASAN TIMOR LESTE 1 PAKET. 2. TAHUN-TAHUN SELANJUTNYA 9 PAKET PEMBORAN INTI DI SELURUH INDONESIA.
2.4. TERKAIT DENGAN PELAKSANAAN PEMETAAN GEOLOGI SKALA 1:50.000 v
PSG AKAN MENGAJAK UNIVERSITAS DALAM NEGERI UNTUK BEKERJASAMA MELAKUKAN PEMETAAN GEOLOGI, MULAI TAHUN 2014.
v PSG AKAN MELELANG PEKERJAAN PEMETAAN GEOLOGI DI WILAYAH PERBATASAN , KE PIHAK SWASTA , MULAI TAHUN 2015. v PSG AKAN MEMBENTUK TIM SUPERVISI YANG UTAMANYA B E R A N G G O TA K A N
PA R A
PENSIUNAN
PSG
YA N G
BERPENGALAMAN DALAM PEMETAAN GEOLOGI. TUGAS TIM INI ANTARA LAIN BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP MUTU PETA DAN LAPORAN YANG DIHASILKAN OLEH UNIVERSITAS DAN PIHAK SWASTA.
v PSG JUGA AKAN MEREKRUT TENAGA OUSOURCING YANG TIDAK TERIKAT DENGAN PERUSAHAAN UNTUK MEMBANTU MELAKUKAN PEMETAAN GEOLOGI. v TAHUN 2014 DIMULAI DENGAN PEMETAAN GEOLOGI SEBANYAK 2 LEMBAR DI JAWA, DAN 4 LEMBAR DI PERBATASAN MALAYSIA. SELANJUTNYA TAHUN 2015 SEBANYAK 28 LEMBAR DI SELURUH INDONESIA, DAN TAHUN-TAHUN BERIKUTNYA SEBANYAK 37 LEMBAR HINGGA 2025. v JUMLAH PETA GEOLOGI YANG AKAN DIPETAKAN HINGGA TAHUN 2025 SEBANYAK 403 LEMBAR PETA, SEPEREMPATNYA DISERTAI DENGAN PEMBORAN INTI.
v JUMLAH LEMBAR PETA YANG AKAN DIPETAKAN SAMPAI 2025 MELIPUTI WILAYAH SUMATERA (98), JAWA DAN MADURA (62), BALI DAN NTB DAN NTT (108), SULAWESI, HALMAHERA DAN MALUKU (63), WILAYAH PERBATASAN DI KALIMANTAN (35) DAN TIMOR (7).
WILAYAH PERBATASAN DI
RENCANA PEMETAAN GEOLOGI SKALA 1:50.000 DI WILAYAH MP3EI DI SUMATERA
RENCANA PEMETAAN GEOLOGI SKALA 1:50.000 DI WILAYAH MP3EI DI JAWA SAMPAI NTT
RENCANA PEMETAAN GEOLOI SKALA 1:50.00 DI WILAYAH MP3EI DI KALIMANTAN.
RENCANA PEMETAAN GEOLOGI SKALA 1:50.000 DI WILAYAH MP3EI DI SULAWESI DAN MALUKU
RENCANA PEMETAAN GEOLOGI SKALA 1:50.000 DI WILAYAH MP3EI PAPUA BAGIAN BARAT
RENCANA PEMETAAN GEOLOGI SKALA 1:50.000 DI WILAYAH MP3EI PAPUA BAGIAN TIMUR
LEMBAR PETA YG AKAN DIPETAKAN GEOLOGINYA DI PERBATASAN KALIMANTAN.
LEMBAR PETA YG AKAN DIPETAKAN GEOLOGINYA DI WILAYAH PERBATASAN TIMOR.
VII. PENUTUP
1. PROGRAM PEMETAAN GEOLOGI SKALA 1:50.000 INI TIDAK MUNGKIN AKAN TERLAKSANA TANPA BANTUAN DARI PIHAK UNIVERSITAS DAN PIHAK-PIHAK LAIN TERKAIT. 2. PADA PROGRAM PEMETAAN GEOLOGI INI DIRENCANAKAN DISERTAI PEMBORAN INTI GUNA MENDAPATKAN DATA BAWAH PERMUKAAN YANG AKAN DIGUNAKAN UNTUK MEMBANTU MEMAHAMI STRATIGRAFI YG LEBIH BAIK. 3. PROGRAM PEMETAAN GEOLOGI WILAYAH MP3EI DAN PERBATASAN NEGARA INI BARU MERUPAKAN AWAL DARI PROGRAM PEMETAAN GEOLOGI SKALA 1:50.000 UNTUK SELURUH WILAYAH INDONESIA YANG TENTUNYA AKAN DILAKSANAKAN PASCA TAHUN 2025.
SARAN TERHADAP RENCANA INDUK INI MOHON DIKIRIM KE
[email protected] PALING LAMBAT TGL. 5 SEPTEMBER 2013