PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
REGULASI EMOSI REMAJA YANG TIDAK LULUS UJIAN NASIONAL DI KUPANG
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun Oleh : Meglyn Anggriany Ledoh 119114085
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTO
“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa” Roma 12:12
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada: Tuhan Yesus, sumber kekuatan dan penghiburan yang kekal Papa, Mama, Atis dan Aldo atas doa, dukungan, dan kasih sayang serta sahabat-sahabat yang selalu memberikan canda dan tawa
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
REGULASI EMOSI REMAJA YANG TIDAK LULUS UJIAN NASIONAL DI KUPANG Studi Pada Mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Meglyn Anggriany Ledoh
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan regulasi emosi pada remaja yang tidak lulus ujian nasional di Kupang. Pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana regulasi emosi remaja yang tidak lulus ujian nasional di Kupang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis fenomenologi deskriptif dan subjek dalam penelitian ini berjumlah empat orang remaja yang tidak lulus ujian nasional. Validasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu melakukan inkuiri, transparansi dan koherensi, mengarsipkan semua data, dan audit independen. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keempat subjek merasakan emosi-emosi yang digolongkan dalam emosi kecewa, kesedihan, dan malu saat tidak lulus ujian nasional. Akan tetapi, keempat subjek dapat meregulasi emosi dengan melakukan beberapa hal seperti menguatkan diri untuk menerima kenyataan, melakukan refleksi, memilih untuk tidak berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan ujian nasional, mengambil makna positif atas peristiwa yang dialami, dan akan mengubah situasi untuk mengurangi emosi apabila secara tidak sengaja berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan ujian nasional serta berpikir mengenai langkah selanjutnya yang akan dilakukan. Meskipun demikian, terdapat salah seorang subjek yang menyalahkan diri sendiri atas peristiwa yang dialami. Akan tetapi, subjek tersebut mengharuskan dirinya tetap tegar dan semangat untuk meraih cita-cita. Selain itu, dorongan dari significant others juga memberi dampak pada regulasi emosi remaja yang tidak lulus ujian nasional di Kupang. Kata kunci: regulasi emosi, remaja, ujian nasional
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EMOTION REGULATION OF ADOLESCENTS WHO DO NOT PASS ON NATIONAL EXAM IN KUPANG Study in Psychology in Sanata Dharma University
Meglyn Anggriany Ledoh
ABSTRACT
The research aimed to describe emotion regulation of adolescent who did not pass on national exam in Kupang. This research question is how adolescent who did not pass on national exam in Kupang regulated their emotion. This research used phenomenology analysis of qualitative research and subjects in this research were four adolesecents. The validity of this research was done by inquiry, transparency and coherence, archive the data, and independent audit. The result of this research shows that all subjects felt emotions which classified in the emotion of disappointment, sadness, and shame. All subjects were doing something such as keep strong to acceptance the situation, was doing reflection, chose to did not have relation with everything about national exam, took a possitive reappraisal of this event, would change the situasion when they met anything about national exam to decreasing emotions, and think about the next step. Result shows that one subject did self blame. But, he required himself to keep strong and fighting for get his aspiration. In addition, significant others had an impact on regulation emotion of adolescent who did not pass on national exam in Kupang Key words: emotion regulation, adolescent, national exam
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji Syukur peneliti haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Regulasi Emosi Remaja Yang Tidak Lulus Ujian Nasional” dengan baik. Penulis memohon maaf apabila dalam pengerjaan skripsi masih terdapat kesalahan yang tidak semestinya dilakukan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran, masukan, dan koreksi yang bersifat membangun ke arah yang lebih baik. Peneliti menyadari bahwa ada banyak orang-orang terkasih disekitar peneliti yang turut memberi dukungan dan bantuan agar penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik. Dengan segenap hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si., selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma dan dosen penguji skripsi. Terimakasih atas saran, koreksi, dan masukan yang bersifat membangun, juga kepada seluruh staff dosen, dan karyawan yang telah banyak memberikan ilmu, arahan, dan dukungan kepada peneliti untuk menjadi pribadi yang lebih baik selama masa studi. 2. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si., selaku Kepala Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma selama masa studi dan dosen penguji. Terimakasih atas saran, masukan, dan koreksi yang bersifat membangun.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Ibu Sylvia Carolina Maria Yuniati Murtisari, M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi. Terimakasih atas bimbingan, arahan, kasih dan kesabaran selama proses penelitian ini. 4. Ibu Debri Pristinella selaku dosen pendamping akademik. Terimakasih atas arahan dan bimbingan selama peneliti menempuh studi di Universitas Sanata Dharma 5. Keempat
subjek
yang
telah
membantu
peneliti
membagikan
pengalamannya untuk penelitian ini 6. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Kapolres beserta segenap staff yang turut membantu dalam penelitian ini 7. Kedua orang tua yang peneliti kasihi, Bapak Esau K.M. Ledoh dan Ibu Jeane Ledoh-Foenay atas doa, kasih sayang, kesabaran, dan pengorbanan yang diberikan kepada peneliti. Kedua adik yang sangat peneliti kasihi, Patrizio A. Ledoh dan Pascalino V. Ledoh atas doa, dukungan, canda dan tawa selama ini. Kak Ri, Kak Afli, kak Yance, Kak Thy dan Po beserta seluruh keluarga besar Ledoh-Foenay yang ada di Kupang. 8. Om Henri, Ma Adi, Evan, dan Gilberth atas kasih dan dukungan selama peneliti menempuh studi di Yogyakarta. Tanta Marsi dan Kak Leni untuk perhatian dan pertolongan yang diberikan kepada peneliti 9. Bapak Hans, Kak Hans, Kak Olan, dan Kak Rani Tupen atas dukungan dan pertolongan yang diberikan
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL............................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING....................................... ii HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iii HALAMAN MOTTO............................................................................................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................. v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA......................................... vi ABSTRAK............................................................................................................ vii ABSTRACT......................................................................................................... viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH........................................ ix KATA PENGANTAR............................................................................................ x DAFTAR ISI........................................................................................................ xiii DAFTAR SKEMA.............................................................................................. xvii DAFTAR TABEL.............................................................................................. vxiii DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ xix BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................... 1 A. Latar Belakang................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah.............................................................................. 7 xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Tujuan Penelitian............................................................................... 7 D. Manfaat Penelitian............................................................................. 7 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 9 A. Regulasi Emosi.................................................................................. 9 1. Pengertian Emosi......................................................................... 9 2. Bentuk-bentuk Emosi................................................................. 11 3. Pengertian Regulasi Emosi........................................................ 13 4. Proses Regulasi Emosi............................................................... 14 5. Strategi Regulasi Emosi............................................................. 16 6. Faktor Yang Mempengaruhi Regulasi Emosi............................ 19 B. Remaja............................................................................................. 20 1. Pengertian Remaja..................................................................... 20 2. Karakteristik Remaja................................................................. 21 2.1. Perubahan Fisik Remaja..................................................... 21 2.2. Perubahan Kognitif............................................................. 22 C. Ujian Nasional................................................................................. 24 1. Pengertian Ujian Nasional......................................................... 24 2. Manfaat Ujian Nasional............................................................. 25 3. Dampak Ujian Nasional............................................................. 25 D. Regulasi Emosi Remaja Yang Tidak Lulus Ujian Nasional.......... 26 E. Pertanyaan Penelitian....................................................................... 29 BAB III. METODE PENELITIAN....................................................................... 30 A. Definisi Operasional........................................................................ 30 xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Jenis Penelitian................................................................................. 30 C. Fokus Penelitian............................................................................... 31 D. Subjek Penelitian............................................................................. 32 E. Metode Pengambilan Data............................................................... 32 F. Prosedur Analisis Data..................................................................... 36 G. Kredibilitas Penelitian...................................................................... 38 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................... 40 A. Pelaksanaan Penelitian..................................................................... 40 1. Persiapan Penelitian................................................................... 40 2. Pengambilan Data Penelitian..................................................... 41 B. Hasil Penelitian................................................................................ 43 1. Profil Subjek.............................................................................. 43 2. Latar Belakang Subjek............................................................... 43 3. Gambaran Umum Mengenai Ujian Nasional Yang Dilalui....... 55 4. Analisis Data Penelitian............................................................. 59 1. Emosi................................................................................... 59 2. Hal-hal yang dilakukan untuk mengurangi emosi................................................................ 62 3. Hal yang diperoleh setelah mengelola emosi...................... 70 5. Pembahasan................................................................................ 72 6. Pembahasan Secara Menyeluruh (4 Subjek)............................ 84 BAB V. Kesimpulan dan Saran............................................................................ 89 A. Kesimpulan...................................................................................... 89 xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Saran ............................................................................................... 90 1. Bagi Peneliti Selanjutnya........................................................... 90 2. Bagi siswa yang akan mengikuti ujian nasional....................... 91 3. Bagi orang tua dan atau wali dari pihak siswa yang akan mengikuti ujian nasional............................................................ 91 Daftar Pustaka....................................................................................................... 92 Lampiran............................................................................................................... 96
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR SKEMA
Skema 2.1 Kerangka Berpikir............................................................................... 29 Skema 4.1 Regulasi emosi subjek A..................................................................... 75 Skema 4.2 Regulasi emosi subjek B..................................................................... 78 Skema 4.3 Regulasi emosi subjek C..................................................................... 81 Skema 4.4 Regulasi emosi subjek D..................................................................... 84 Skema 4.5 Regulasi emosi remaja yang tidak lulus ujian nasional di Kupang........................................................................................... 88
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tebel 3.1 Pedoman Wawancara............................................................................ 33 Tabel 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian............................................................... 41 Tabel 4.2 Profil Subjek......................................................................................... 42
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Verbatim Subjek 1 (A)............................................................................................ 1 Ringkasan Tema A................................................................................................ 29 Verbatim Subjek 2 (B).......................................................................................... 31 Ringkasan Tema B................................................................................................ 49 Verbatim Subjek 3 (C).......................................................................................... 51 Ringkasan Tema C................................................................................................ 68 Verbatim Subjek 4 (D).......................................................................................... 70 Ringkasan Tema D................................................................................................ 88
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Pada umumnya, setiap individu memiliki hak untuk memperoleh pendidikan sebagai suatu persiapan untuk menghadapi masa depan. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 menyatakan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Setelah memperoleh pendidikan, seorang individu diharapkan dapat berkarya, memiliki kepribadian, kecerdasan, potensi, keterampilan, dan mampu mengendalikan diri (Undang-Undang Republik Indonesia, 2003). Untuk mengetahui pencapaian tujuan pendidikan dapat dilakukan dengan evaluasi yaitu penilaian (Waskito, 2012). Menurut Bloom c.s., evaluasi merupakan pengumpulan sistematis mengenai bukti untuk menentukan apakah sebenarnya perubahan tertentu dapat berlangsung di peserta didik dengan baik untuk menentukan jumlah atau tingkat perubahan siswa (Muri Yususf, 2015). Gay berpendapat bahwa evaluasi adalah proses sistematis pengumpulan dan analisis data dalam rangka menentukan apa, tingkatkan ke berapa, dan telah atau sedang dicapai (Muri Yusuf, 2015). Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana penguasaan peserta didik dalam belajar yang nantinya akan dibandingkan dengan suatu standar yang
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
telah ditetapkan untuk mengetahui selisih diantara hasil dan standar. Salah satu bentuk evaluasi di Indonesia bagi siswa yang berada di kelas VI, IX, dan XII yaitu ujian nasional. Ujian Nasional atau yang biasa dikenal dengan UN adalah kegiatan pengukuran dan penilaian pencapaian standar kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2013). Indonesia menggunakan sistem pengukuran yakni UN untuk mengendalikan mutu pendidikan dan standarisasi prestasi belajar siswa (Puspitasari, 2010; Muri Yusuf, 2015). Pada kenyataannya, di Indonesia banyak pro dan kontra terkait ujian nasional (Puspitasari, 2010; Sudrajat, 2009) Menurut informasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), UN dijadikan sebagai tolok ukur kualitas pendidikan antar daerah dalam usaha standarisasi mutu pendidikan sehingga UN tetap dilaksanakan setiap tahunnya (Kompas, 2012). Meskipun demikian, beberapa masyarakat juga melakukan berbagai aksi protes agar UN tidak dilaksanakan (Republika, 2013). Hal ini dikarenakan banyak siswa SMP maupun SMA dan atau SMK yang frustrasi, mengalami kecemasan bahkan ada siswa yang bunuh diri karena tidak lulus UN (Puspitasari, 2010; T. Daniel, 2014). Di Indonesia, UN memberikan dua dampak berbeda bagi siswa dan siswi (Ayuningtyas, 2009; Puspitasari, 2010). Salah satu dampak positif yaitu UN dijadikan sebagai motif atau pendorong bagi pendidik, peserta didik, dan pihak penyelenggara pendidikan untuk berusaha dan bekerja keras demi meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar (Puspitasari, 2010). Di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
sisi lain, UN juga memiliki dampak negatif bagi siswa seperti merasa terbeban dengan adanya ujian nasional, dan menimbulkan perasaan cemas jika tidak mampu mencapai standar kelulusan yang telah ditetapkan (Puspitasari, 2010; Ayuningtyas, 2009). Setiap siswa memiliki harapan untuk lulus ujian nasional. Namun pada kenyataannya, banyak siswa yang dinyatakan tidak lulus ujian nasional. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Pada jenjang pendidikan SMP/MTs tahun pelajaran 2010/2011, 2011/2012, dan tahun 2012/2013 Provinsi NTT berada pada peringkat 32 dari 33 Provinsi sedangkan pada tahun 2013/2014 Provinsi NTT berada pada peringkat 21 dari 34 Provinsi di Indonesia. Pada jenjang pendidikan SMA/MA tahun pelajaran 2010/2011 dan 2011/2012 Provinsi NTT berada pada peringkat 33 dari 33 provinsi di Indonesia. Pada tahun pelajaran 2012/2013, Provinsi NTT berada pada peringkat 29 dari 33 Provinsi dan pada tahun pelajaran 2013/2014 Provinsi NTT berada pada peringkat 23 dari 34 Provinsi di Indonesia. Pada jenjang pendidikan SMK tahun pelajaran 2010/2011 hingga tahun 2011/2012, Provinsi NTT berada pada peringkat 33 dari 33 provinsi di Indonesia. Pada tahun pelajaran 2012/2013 Provinsi NTT berada pada peringkat 27 dari 33 Provinsi dan pada tahun pelajaran 2013/2014 Provinsi NTT berada pada peringkat 33 dari 34 Provinsi di Indonesia. Berdasarkan data-data yang telah diperoleh, dapat disimpulkan bahwa Provinsi NTT sering
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
mendapat peringkat-peringkat terbawah pada kelulusan Ujian Nasional di Indonesia. Peneliti melakukan wawancara pada bulan Agustus 2014 dengan salah seorang siswi di Kupang-NTT yang dinyatakan tidak lulus UN SMA mengatakan bahwa ia merasa kecewa dengan hasil yang diperoleh karena telah belajar selama tiga tahun tetapi gagal saat ujian nasional. Emosi negatif yang dirasakan oleh siswi tersebut yakni sedih, merasa tidak mampu, dan malu. Siswi tersebut mengatakan bahwa ia hanya mampu untuk menangis dan marah kepada diri sendiri. Saat mengetahui bahwa banyak teman yang mengikuti ujian paket C, siswi tersebut mengikuti ujian paket dan mendaftar di salah satu universitas swasta yang ada di daerah setempat. Adapun wawancara dengan siswi yang tidak lulus UN SMP mengatakan bahwa ia sangat sedih, malu, dan kecewa karena gagal meskipun telah menempuh pendidikan selama tiga tahun belajar. Hal yang dilakukan siswi tersebut adalah menangis, berdiam diri di rumah, dan tidak rela apabila ia harus mengulang selama satu tahun mendatang. Adanya dorongan, motivasi, dan semangat yang diberikan orang tua membuat siswi tersebut memutuskan untuk mengikuti ujian paket B dan setelah lulus, ia mendaftar ke salah satu SMA swasta yang ada di daerah setempat. Berdasarkan wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa setelah mendengar tidak lulus, siswa di Kupang memilih untuk mengikuti ujian paket. Salah satu faktor yang mempengaruhi individu saat mengalami kesuksesan maupun kegagalan yaitu motivasi untuk sukses dan kepercayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
mengenai kesuksesan maupun kegagalan yang dialami. Saat individu mengatribusikan kegagalan secara internal yaitu sebagai hasil dari kurangnya usaha maka individu akan lebih berusaha pada tugas atau ujian berikutnya. Sebaliknya, individu yang mengatribusikan kegagalan secara eksternal sebagai faktor yang tidak bisa diubah seperti kurang beruntung, kurang pandai, atau materi yang sangat sulit maka individu akan lebih merasa tidak berdaya dan kurang berusaha. Individu yang yakin bahwa usaha yang dilakukan
tidak
membuahkan
hasil
akan
mengembangkan
learned
helplessness yang mempercayai bahwa kegagalan tidak dapat dihindarkan (Steinberg, 2002). Berdasarkan berita-berita yang diperoleh dari media massa, pada beberapa daerah di Indonesia ada siswa yang melempar batu ke sekolah, depresi, putus asa hingga mengakhiri hidupnya karena dinyatakan tidak lulus ujian
nasional
(http://www.lihat.co.id/2013/05/5-aksi-pelajar-gagal-lulus-un-
sampai.html#axzz3CzSsJeG5). Berdasarkan fenomena-fenomena di atas, dapat
disimpulkan bahwa siswa yang tidak lulus ujian nasional memiliki emosi negatif sehingga cenderung memberikan respon yang kurang tepat (Sobur, 2003). Akan tetapi, berdasarkan data yang diperoleh dari Polres Kupang menyatakan bahwa tindak anarki dalam hal ini respon yang kurang tepat tersebut tidak ditunjukkan oleh remaja yang tidak lulus ujian nasional di Kupang. Berdasarkan wawancara dengan beberapa guru dan murid juga menyatakan bahwa terdapat aparat kepolisian yang ditugaskan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
mengamankan kondisi sekitar dalam hal ini mengamankan individu yang melakukan tindak anarki saat pengumuman hasil UN. Oleh karena itu, penjagaan ketat aparat kepolisian merupakan salah satu alasan remaja di Kupang tidak melakukan tindak anarki. Remaja tersebut memilih untuk kembali melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya dengan mengikuti ujian paket bahkan beberapa guru juga menyatakan bahwa pada tahun-tahun sebelumnya ada juga siswa yang kembali menempuh sekolah selama satu tahun untuk mengikuti ujian nasional. Hal ini didukung dengan data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur bahwa pada tahun 2015 terdapat 5057 individu yang mengikuti ujian paket B di Provinsi NTT. Jumlah yang diberikan termasuk siswa yang tidak lulus ujian nasional dan penduduk yang mengikuti pendidikan kesetaraan. Berdasarkan data-data di atas dapat disimpulkan bahwa meskipun memiliki emosi saat tidak lulus tetapi siswa di Kupang memilih untuk mengikuti ujian paket. Hal ini juga dikarenakan adanya tekanan sosial yang tinggi di Kupang seperti anak akan menjadi sorotan ketika mengalami kegagalan sehingga cenderung merasa frustrasi dan rendah diri. Tekanan sosial yang tinggi cenderung menimbulkan perasaan tertekan apabila tidak dapat mengelola emosi dengan baik (Rasyid, 2012). Melihat fenomena tersebut, peneliti ingin melihat bagaimana remaja di Kupang yang tidak lulus ujian nasional mengelola emosi sehingga tidak melakukan tindak anarki dan kembali melanjutkan pendidikan selanjutnya. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara pada siswa SMP,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
SMA, maupun SMK yang sebelumnya telah mengikuti ujian nasional dan dinyatakan tidak lulus ujian nasional. Peneliti akan mencari tahu terlebih dahulu data kelulusan dari tahun 2005 hingga tahun 2015. Kemudian peneliti juga mencari tahu jumlah siswa yang mengikuti ujian paket di Kota tersebut. Setelah mengetahui informai di atas, peneliti mencari tahu data siswa yang tidak lulus ujian nasional dan melakukan pendekatan yaitu membangun rapport dengan subjek agar terjalin relasi yang baik diantara subjek dan peneliti kemudian peneliti akan melakukan wawancara. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini yakni bagaimana regulasi emosi remaja di Kupang yang tidak lulus ujian nasional ? C. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai regulasi emosi pada remaja di Kupang yang tidak lulus ujian nasional. D. MANFAAT 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini memberikan kontribusi pengetahuan pada bidang Psikologi Perkembangan dan Psikologi Pendidikan mengenai regulasi emosi dan faktor-faktor yang mempengaruhi remaja yang tidak lulus ujian nasional melanjutkan pendidikan selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Manfaat Praktis a. Remaja Memberikan
evaluasi
kepada
remaja
mengenai
manfaat
mengelola emosi untuk kembali berprestasi. b. Masyarakat dan Orang Tua Memberikan informasi kepada masyarakat dan orang tua terkait perasaan dan hal-hal yang dilakukan seorang remaja saat tidak lulus ujian nasional. c. Pemerintah a. Memberikan informasi mengenai dampak dari ujian nasional yang dilakukan. b. Memberikan informasi mengenai alasan beberapa anggota masyarakat menolak dilaksanakan ujian nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Regulasi Emosi 1. Pengertian Emosi Pada umumnya, setiap individu memiliki emosi. Setiap hari, kita melalui banyak pengalaman yang menimbulkan berbagai emosi (Sobur, 2003). Misalnya, seorang individu merasa malu karena datang terlambat saat kuliah. Emosi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti menggerakan atau bergerak (Salamah, 2012). Arnold dan Gason mengatakan bahwa emosi dapat dianggap sebagai kecenderungan perasaan yang terarah pada sebuah objek yang dinilai cocok maupun yang dinilai tidak cocok (Gross, 2012). Emosi adalah perangsang yang dapat menimbulkan perubahan pada tubuh dan wajah, aktivasi pada otak, penilaian kognitif dan subjektif, adanya keinginan untuk melakukan suatu tindakan yang dibentuk oleh peraturan dalam kebudayaan tertentu (Wade & Tavris, 2007). Menurut Goleman, emosi adalah suatu perasaan dan pemikiran, keadaan psikologis dan biologis, serta suatu kecenderungan yang mendorong seseorang melakukan suatu tindakan (Ali, 2011). Seseorang cenderung kurang dapat menguasai diri, dan tidak memperhatikan norma maupun keadaan sekitarnya ketika memiliki emosi (Walgito, 2010).
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Menurut Wedge (1995), emosi yang dirasakan akan semakin kuat jika diberi suatu tindakan (Sobur, 2003). Hal yang sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari yaitu saat seorang yang sedang marah memberi pukulan pada orang lain maka hal tersebut tidak mengurangi amarah tetapi semakin membuat amarah menjadi kuat. Sebaliknya, jika seorang menghadapi masalah dengan santai dan tidak tegang maka hal tersebut diprediksikan tidak akan menimbulkan amarah (Sobur, 2003). Menurut teori James-Lange dalam Sobur (2003), emosi adalah perubahan tubuh yang terjadi sebagai hasil persepsi seseorang terhadap sebuah stimulus. Menurut Lazarus (1991), emosi adalah reaksi psikofisiologis yang terorganisasi terhadap sebuah kabar (Gross, 2012). Berdasarkan beberapa teori di atas, dapat disimpulkan bahwa emosi adalah respon seseorang saat menghadapi rangsangan dengan diawali oleh persepsi terhadap rangsangan tersebut. Respon emosi dapat menuntun seseorang ke arah yang positif maupun negatif (Wahyuni, 2013). Emosi dapat mempersatukan individu-individu, mengatur sebuah hubungan, dan memotivasi individu untuk mencapai tujuan tertentu. Emosi dapat melibatkan perubahan fisiologis, proses kognitif, dan pengaruh budaya. Perubahan fisiologis yang dimaksud yaitu pada otak, wajah, dan sistem saraf. Proses kognitif yaitu interpretasi atas suatu kejadian sedangkan pengaruh budaya meliputi norma-norma dan atura-aturan sosial (Wade & Tavris, 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2. Bentuk-bentuk Emosi Berdasarkan aktivitasnya, tingkah laku emosional dibagi menjadi empat macam yaitu marah, takut, cinta, dan depresi (Mahmud, 1990 dalam Sobur, 2003). Berdasarkan penelitian Wade dan Tavris (2007), manusia telah memiliki emosi primer semenjak dilahirkan sedangkan emosi sekunder akan berbeda pada setiap individu karena dapat dikembangkan berdasarkan kemampuan berpikir yang dimiliki oleh masing-masing individu. Pada umumnya, emosi primer meliputi rasa takut (fear), marah (anger), sedih (sadness), senang (joy), terkejut (surprise), jijik (disgust), dan sebal (contempt). Emosi sekunder meliputi variasi kebudayaan dengan berbagai emosi yang akan berkembang berdasarkan tingkat pemikiran setiap individu (Wade & Tavris, 2007). Adapun klasifikasi emosi menurut Lazarus dalam Salamah (2012), antara lain anger (marah), anxiety (cemas), fright (takut), guilt (rasa bersalah), shame (malu), sadness (sedih), envy (iri), jealousy (cemburu), disgust (jijik), happiness (senang), pride (bangga), relief (lega), hope (harapan), love (kasih sayang), and compassion (perasaan iba). Anger adalah perasaan marah atas penghinaan terhadap diri sendiri. Anxiety adalah rasa cemas terhadap suatu hal yang terkadang muncul sebagai akibat perasaan tidak mampu. Fright adalah perasaan takut saat menghadapi situasi yang berbeda dari biasanya atau sesuatu yang berbahaya. Guilt adalah perasaan bersalah sebagai akibat pelanggaran terhadap aturan yang berlaku pada umumnya. Shame adalah perasaan malu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
sebagai akibat tidak terpenuhinya suatu keinginan. Envy adalah perasaan iri hati saat mengetahui milik orang lain melebihi milik pribadi. Jealousy adalah perasaan cemburu saat kehilangan kasih sayang akibat hadirnya pihak ketiga. Sadness adalah perasaan sedih sebagai akibat kehilangan sesuatu yang tidak tergantikan. Disgust adalah perasaan jijik untuk berdekatan dengan individu atau objek yang tidak disukai. Happiness adalah perasaan senang saat berhasil mencapai suatu tujuan. Pride adalah perasaan bangga atas pencapaian sesuatu yang dihargai masyarakat. Relief adalah perasaan lega yang muncul karena hilangnya perasaan stres. Hope adalah harapan saat menghadapi kemungkinan terburuk untuk menjadi lebih baik dan semakin baik. Love adalah perasaan kasih sayang yang ditunjukkan dengan selalu membahagiakan orang lain. Compassion adalah perasaan kasihan saat melihat penderitaan orang lain dan ingin menolong orang tersebut. Daniel Goleman (Ali, 2011) mengidentifikasi beberapa kelompok emosi yang akan dijelaskan sebagai berikut: 1.
Amarah, meliputi mengamuk, benci, brutal, tindak kekerasan, tersinggung, bermusuhan, kesal hati, terganggu, marah besar
2.
Kesedihan, meliputi sedih, muram, suram, mengasihani diri, kesepian, ditolak, putus asa, dan depresi.
3.
Rasa takut, meliputi cemas, takut, gugup, perasaan takut sekali, waspada, tidak tenang, ngeri, kecut, panik, dan fobia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
4.
Kenikmatan, meliputi bahagia, gembira, riang, senang, terhibur, bangga, rasa terpenuhi, terpesona.
5.
Cinta, meliputi penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kasih sayang, kasmaran, kebaikan hati, bakti, rasa dekat, dan hormat
6.
Terkejut, meliputi terkesiap, takjub, dan terpana
7.
Jengkel, meliputi tidak suka, hina, benci,muak, jijik, mual, dan mau muntah
8.
Malu, meliputi aib, menyesal, rasa bersalah, malu, kesal hati, dan hati hancur lebur. Paul Ekman dalam Goleman (1995) menyatakan bahwa emosi takut,
marah, sedih, dan senang merupakan emosi yang dapat diwujudkan dalam bentuk ekspresi wajah sehingga dikenali oleh bangsa-bangsa di seluruh dunia. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bentuk-bentuk emosi yang dikemukakan oleh Goleman, yang meliputi amarah, kesedihan, rasa takut, kenikmatan, cinta, terkejut, jengkel, dan malu. 3. Pengertian Regulasi Emosi Bentuk emosi yang muncul pada remaja antara lain rasa marah, malu, takut, cemas, cemburu, iri hati, sedih, gembira, kasih sayang, dan ingin tahu (Nisfiannoor & Kartika, 2004). Emosi positif muncul ketika individu dapat mencapai tujuan sedangkan emosi negatif muncul ketika mendapatkan halangan saat ingin mencapai tujuan tersebut (Salamah, 2012). Karl C. Garrison dalam Salamah (2012) menyatakan bahwa remaja yang mampu mengendalikan emosi dapat menimbulkan kebahagiaan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
diri mereka. Proses pengendalian emosi juga disebut sebagai regulasi emosi. Thompson mengatakan bahwa regulasi emosi dapat dilihat sebagai proses awal yaitu merasakan, memelihara, dan mengelola emosi untuk mencapai tujuan dan memudahkan dalam upaya menyesuaikan diri dengan fungsi sosial (Zimmermann et al., 2014; Feng et al., 2009). Eisenberg mengartikan regulasi emosi sebagai proses awal, memelihara, mengatur perasaan yang berkaitan dengan fisiologis (Novarida dkk, 2012). Gross mengatakan bahwa regulasi emosi adalah kemampuan seorang dalam mengelola emosi dalam rangka mencapai keseimbangan emosional sehingga mampu mengungkapkan emosi yang tepat (Wahyuni, 2013). Regulasi emosi juga merupakan kemampuan untuk tetap tenang saat berada di bawah tekanan (Rasyid, 2012). Regulasi emosi juga diasumsikan sebagai faktor penentu keberhasilan seorang individu dalam usahanya untuk berfungsi secara normal seperti proses beradaptasi dan dapat memberi respon yang sesuai (Thompson dalam Salamah, 2012). Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa regulasi emosi merupakan kemampuan dan proses seseorang untuk merasakan, memelihara, dan mengelola emosi agar dapat memberikan respon yang tepat. 4. Proses Regulasi Emosi Gross (2014) mengatakan bahwa terdapat lima tahapan dalam proses regulasi emosi, yaitu pemilihan situasi (situation selection), perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
situasi
(situation
modification),
penyebaran
perhatian
(attentional
deployment), perubahan kognitif (cognitive change), dan perubahan respon (response modification) (Widuri, 2010; Nurhera, 2013, Gross & Jazaieri, 2014). Lima tahapan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: 1.
Pemilihan situasi (situation selection) meliputi tindakan menghindari atau mendekati objek dan situasi tertentu dalam upaya mengurangi atau meningkatkan emosi. Situation selection dapat dilakukan oleh diri sendiri maupun oleh orang lain
2.
Perubahan situasi (situation modification) adalah usaha mengubah situasi secara langsung untuk mengalihkan emosi yang dirasakan. Terkadang sulit untuk membedakan antara situation selection dan situation modification. Akan tetapi, situation modification lebih menekankan pada perubahan lingkungan fisik, seperti memberikan prihatin kepada teman yang sedang memiliki masalah.
3.
Penyebaran perhatian (attentional deployment) merupakan bentuk pengelolaan emosi dengan mengalihkan perhatian yang tidak menggunakan fungsi alat indera, pengubahan arah perhatian yang dapat dilakukan dengan distraksi atau konsentrasi, dan merespon kembali emosi tersebut. a.
Distraksi merupakan memfokuskan perhatian pada aspek yang berbeda dari sebuah situasi atau memindahkan perhatian dari sebuah situasi yang dapat menimbulkan emosi ke situasi yang tidak menimbulkan emosi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
b.
Konsentrasi adalah memfokuskan perhatian kepada situasi yang menimbulkan emosi. Seorang yang mengarahkan perhatian secara berulang kepada perasaan yang dialami dan konsekuensinya dikenal dengan istilah perenungan. Perasaan tidak tenang atau resah akan meningkat apabila perhatian difokuskan pada ancaman-ancaman
di
masa
yang
akan
datang.
Namun,
memfokuskan perhatian pada ancaman di masa yang akan datang cenderung dapat menurunkan respon emosi yang negatif (Aftrinanto, 2012). 4.
Perubahan kognitif (cognitive change) yaitu menghubungkan dan membandingkan situasi yang dialami dengan situasi yang berada di bawah situasi yang dialami tersebut.
5.
Perubahan respon (response modulation) terjadi pada bagian akhir yang merupakan respon seseorang setelah mengalami emosi. Respon tersebut dapat dilakukan pada aspek fisiologis, seperti penggunaan obat dan relaksasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan proses regulasi emosi
yang dikemukakan oleh Gross yang terdiri dari pemilihan situasi, perubahan situasi, penyebaran perhatian, perubahan kognitif, perubahan respon. 5. Strategi Regulasi Emosi Strategi regulasi emosi menurut Gross dan Thompson yaitu cognitive reappraisal (antecendent focused) dan expressive suppression (response
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
focused)
(Widuri,
2010;
Kusumaningrum,
2012;
Aldao,
2013).
Antecendence focused emotion regulation atau reappraisal yaitu berpikir tentang situasi untuk menurunkan dampak emosional sedangkan response focused emotion regulation atau suppresion menghambat keluarnya tandatanda emosi. Selain itu, terdapat beberapa bentuk strategi regulasi emosi yang dikemukakan oleh Garnefski (Nisfiannoor & Kartika, 2004).
Strategi
emosi tersebut terdiri dari self blame, blaming others, acceptance, refocus on planning, positive refocusing, rumination or focus on thought, positive reappraisal, putting into perspective, dan catastrophizing. Self blame adalah pola pikir yang menyalahkan diri sendiri atas apa yang telah dialami. Self blame berhubungan positif dengan depresi. Blaming others merupakan pola pikir yang menyalahkan orang lain atas kejadian yang dialami. Acceptance adalah pola pikir yang pasrah dan menerima sesuatu yang terjadi pada dirinya. Acceptance memiliki hubungan yang positif dengan perasaan optimis dan self esteem serta memiliki hubungan negatif dengan perasaan cemas. Refocus on planning mengacu pada pemikiran terkait langkah yang harus diambil saat menghadapi peristiwa negatif. Tahap ini hanya terbatas pada pemikiran terkait langkah yang harus diambil tetapi tidak melakukan pelaksanaan dari pemikiran yang telah ada. strategi ini juga memiliki hubungan positif dengan perasaan optimis dan self esteem serta berhubungan negatif dengan perasaan cemas. Positive refocusing adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
kecenderungan untuk memikirkan hal-hal yang menyenangkan dan menggembirakan dibanding memikirkan kenyataan. Apabila hal ini dilakukan dalam jangka waktu yang lama maka dapat menimbulkan hal yang bersifat maladaptif. Rumination or focus on thought merupakan pola pikir yang memikirkan kejadian yang telah terjadi terus menerus. Strategi ini memiliki hubungan yang positif dengan depresi.
Positive reappraisal
merupakan pengambilan makna positif dari suatu kejadian. Strategi ini berhubungan negatif dengan perasaan cemas serta memiliki hubungan positif dengan perasaan optimis dan self esteem. Putting into perspective merupakan pola pikir yang acuh dan meremehkan masalah yang terjadi. Catastrophizing adalah pola pikir yang menekan individu dengan menganggap diri tidak beruntung dari situasi yang terjadi. Menurut Garnefski, strategi regulasi emosi yang baik terdiri dari acceptance, refocus on planning, positive refocusing, positive reappraisal, dan putting into perspective. Hal ini disebabkan strategi regulasi tersebut menunjukkan hubungan yang positif antara keoptimisan dan tingkat kepercayaan diri. Strategi regulasi emosi yang kurang baik adalah self blame,
blaming
others,
rumination
or
focus
in
thought,
dan
catastrophizing. Hal ini disebabkan strategi tersebut berhubungan erat dengan depresi yang tinggi, maladaptasi, dan distress emosional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
6. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Regulasi Emosi Menurut Thompson, proses emosi dipengaruhi oleh kesadaran, pemahaman, dan jenis kelamin. Di sisi lain, proses regulasi emosi juga dipengaruhi oleh hubungan antara orang tua dan anak, umur dan jenis kelamin, serta hubungan interpersonal. Menurut Rice, perasaan yang ada diantara keluarga dapat bersifat positif dan negatif. Perasaan positif dalam keluarga dapat berupa kehangatan, sensitivitas, kasih, cinta. Sebaliknya, perasaan negatif dapat berupa penolakan yang berujung pada permusuhan. Adanya kebutuhan perasaan seperti di atas, menunjukkan bahwa orang tua memiliki pengaruh pada emosi anaknya (Nisfiannoor & Kartika, 2004). Selain itu, umur dan jenis kelamin juga mempengaruhi regulasi emosi seseorang. Menurut Salovey dan Sluyter, perempuan dengan rentang usia 7 sampai dengan 17 tahun cenderung dapat melupakan emosi dari peristiwa yang menyakitkan dibandingkan dengan laki-laki (dalam Nisfiannoor & Kartika, 2004). Hubungan interpersonal dan individual juga memiliki pengaruh pada regulasi emosi karena saling berhubungan satu dengan yang lain dalam hal perkembangan regulasi (Salovey dan Sluyter dalam Nisfiannoor & Kartika, 2004). Berdasarkan pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara orang tua dan anak, umur dan jenis kelamin, serta hubungan interpersonal mempengaruhi seorang individu mengelola atau meregulasi emosi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
B. Remaja 1. Pengertian Remaja Masa remaja juga dikenal sebagai masa pencaharian identitas. Erikson mengatakan bahwa untuk menjadi orang dewasa, remaja akan melalui masa krisis dimana remaja berusaha untuk mencari identitas. Menurut Stanley Hall, masa remaja merupakan masa “stress and strain” yaitu masa kegoncangan dan kebimbangan. Remaja atau adolescene adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa awal yang dimasuki pada usia 10 hingga 22 tahun dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis, dan sosial (Santrock, 2002; Dariyo, 2004). Di sisi lain, Elizabeth B. hurlock menggolongkan rentang usia remaja antara 13 sampai dengan 21 tahun yang dibagi kedalam remaja awal yaitu 13 sampai dengan 17 tahun dan remaja akhir yaitu 17 tahun sampai dengan 21 tahun, sedangkan pada usia 10 sampai dengan 13 tahun merupakan masa pubertas atau preadolescence. Adapun penggolongan remaja menurut Thornburg yang dibagi menjadi tiga tahap yaitu remaja awal berusia 13 sampai dengan 14 tahun, remaja tengah berusia 15 sampai dengan 17 tahun, dan remaja akhir berusia 18 sampai dengan 21 tahun. Berdasarkan penggolongan rentang usia tokoh-tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa rentang usia remaja yaitu 13 tahun sampai dengan 21 tahun (Dariyo, 2004; Panuju, 1999; Santrock, 2002). Masa remaja diawali dengan perubahan fisik seperti pertambahan tinggi dan berat badan, perubahan bentuk tubuh, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
perkembangan karakteristik seksual. Selain itu, pada masa ini remaja telah memiliki pemikiran yang logis, abstrak, idealistis, remaja juga dapat mandiri dan banyak meluangkan waktu di luar keluarga. 2. Karakteristik Remaja 2.1. Perubahan Fisik Remaja Perubahan fisik remaja yaitu adanya perubahan secara biologis yang ditandai dengan kematangan organ seks dan dipengaruhi oleh kematangan hormon seksual. Sebelum mengalami pubertas, seorang anak mengalami pertumbuhan rata-rata sepanjang 2-3 inchi setiap tahunnya. Saat mencapai pubertas, rata-rata anak mengalami percepatan dalam bertumbuh yakni 4-6 inchi pertahun. Perubahan hormonal adalah perubahan pada fase awal pubertas yang terjadi sekitar usia 11 sampai dengan 12 tahun. Beberapa ahli psikologi perkembangan menyatakan bahwa terdapat dua karakteristik seks yang dimiliki oleh remaja sebagai tanda perubahan fisik untuk memasuki masa dewasa. Dua karakteristik yang dimaksud adalah seks primer dan seks sekunder. Perubahan seks primer adalah adanya perubahan organ seksual yang semakin matang sehingga dapat berfungsi untuk melakukan produksi. Perubahan seks sekunder adalah adanya perubahan terkait tanda indentitas seks seseorang melalui perubahan postur fisik sebagai akibat kematangan seks primer, seperti adanya jakun pada laki-laki dan suara yang melengking pada perempuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Seorang remaja akan semakin memperlihatkan minat yang besar pada citra tubuhnya ketika mengalami pubertas. Beberapa penelitian menemukan bahwa anak-anak perempuan yang lebih awal matang lebih mudah terkena sejumlah masalah. Meskipun demikian, kematangan yang lebih awal cenderung terjadi pada anak laki-laki. Di sisi lain, anak laki-laki yang terlambat matang dapat mencapai identitas yang lebih berhasil sebagai orang dewasa. Kematangan yang lebih awal atau terlambat dapat menempatkan seorang remaja pada suatu risiko. Akan tetapi, dampak yang ditimbulkan tidak terlalu besar. Meskipun demikian, hal ini menunjukkan bahwa kematangan awal maupun terlambat memberikan dampak pada perkembangan (Santrock, 2002). 2.2. Perubahan Kognitif Santrock (2002) mengatakan bahwa pada saat memasuki usia remaja, seorang memiliki pemikiran yang lebih abstrak, logis, dan idealistis. Selain itu, remaja juga mampu menguji pemikiran sendiri, pemikiran orang lain, dan pemikiran orang lain mengenai remaja tersebut. Tokoh psikologi, Piaget meyakini bahwa pemikiran operasional formal terjadi pada usia 11 sampai dengan 15 tahun. pada tahap ini, remaja mulai membuat hipotesis dan membuat penalaran-penalaran yang abstrak. Selain abstrak, remaja juga berpikir secara idealistis yaitu remaja mulai berpikir tentang ciri-ciri ideal bagi mereka dan ciri-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
ciri
ideal
menurut
orang
lain.
Kemudian,
remaja
tersebut
membandingkan ciri-ciri yang mereka miliki dengan ciri-ciri yang dimiliki orang lain. Selain berpikir abstrak dan ideal, seorang remaja juga berpikir secara lebih logis. Pada pemikiran yang logis, remaja mulai berpikir mengenai cara pemecahan masalah secara lebih sistematis. Dalam kognisi sosial, pemikiran remaja juga bersifat egosentrisme. Egosentrisme remaja dibagi menjadi dua yaitu penonton khayalan dan dongeng pribadi. Penonton khayalan (imaginary audience) adalah keyakinan seorang remaja bahwa orang lain memperhatikan dirinya sama seperti remaja tersebut yang juga memperhatikan dirinya. Dongeng pribadi (personal fable) yaitu perasaan unik remaja yang beranggapan bahwa orang lain tidak dapat mengerti dan merasakan perasaan yang dialami remaja tersebut. Masa remaja juga merupakan masa meningkatnya pengambilan keputusan. Hasil perbandingan antara anak-anak, remaja awal, dan remaja akhir yaitu remaja awal cenderung menghasilkan pilihan-pilihan yang lebih baik daripada anak-anak. remaja awal juga dapat mengantisipasi akibat dari keputusan-keputusan yang dibuat. Akan tetapi, remaja awal kurang kompoten bila dibanding dengan remaja akhir dalam ketrampilan pengambilan keputusan. Meskipun demikian, pengalaman juga memiliki peran penting dalam mengambil keputusan (santrock p. 13,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2002).
Remaja juga
perlu memiliki
banyak peluang untuk
mendiskusikan dan mempraktikkan keputusan yang realistis. C. Ujian Nasional 1. Pengertian Ujian Nasional Setiap siswa yang duduk di bangku akhir sebuah jenjang pendidikan akan mengikuti dan melalui kegiatan atau evaluasi pengukuran yang disebut dengan ujian nasional (Fauziah, 2011; Naviska, 2012; Puspitasari, 2009). Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 97 tahun 2013 pada BAB I dengan Ketentuan Umum dalam pasal 1 ayat 5 menyatakan bahwa Ujian Nasional atau yang biasa dikenal dengan UN adalah kegiatan pengukuran dan penilaian pencapaian standar kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu. Ujian Nasional merupakan salah satu cara pemerintah dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia (Puspitasari, 2009). Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional republik Indonesia Nomor 34 tahun 2007, ujian nasional didefinisikan sebagai kegiatan pengukuran dan penilaian kemampuan dan kompetensi peserta didik secara nasional (Fauziah, 2011). Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat dikatakan bahwa ujian nasional merupakan kegiatan pengukuran atau evaluasi terhadap hasil belajar
siswa
yang
telah
distandarisasi
oleh
mengendalikan mutu pendidikan secara nasional.
pemerintah
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2. Manfaat Ujian Nasional Pelaksanaan ujian nasional masih menimbulkan pro dan kontra (Bidang Pendayagunaan dan Pelayanan Data Statistik Pendidikan, 2012). Ujian nasional memiliki dampak negatif dan positif (Puspitasari, 2010). Sebagian masyarakat berpendapat bahwa UN hanya mengukur aspek kognitif dan menghamburkan uang. Meskipun demikian, ujian nasional tetap di pertahankan sebagai pengendali mutu pendidikan yang mendorong peserta didik, pendidik, dan penyelenggara untuk bekerja sama dan bekerja keras demi memperoleh hasil yang baik (Puspitasari, 2010). Pemerintah dapat mengendalikan mutu pendidikan berdasarkan ujian nasional (Fauziah, 2011). Akan tetapi, ujian nasional juga memberikan dampak pada siswa seperti kecemasan yang jika berada pada tingkat tinggi maka akan berujung pada depresi (Puspitasari, 2010). 3. Dampak Ujian Nasional Ujian Nasional memberikan beban tersendiri bagi siswa yang akan mengikuti ujian nasional. Perasaan ini muncul ketika siswa menempati kelas akhir pada suatu jenjang pendidikan (Pupitasari, 2010). Menurut Harti dalam Puspitasari (2010), siswa akan merasakan kecemasan ketika tidak mampu mencapai standar kelulusan yang telah ditetapkan. Berdasarkan beberapa survey, keberatan yang dilakukan masyarakat didasarkan pada beberapa alasan seperti adanya guru yang mengatakan bahwa penyelenggaraan ujian nasional menimbulkan diskriminasi terhadap sejumlah mata pelajaran, menimbulkan perasaan tertekan dan cemas yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
berlebihan karena takut tidak lulus (Bidang Pendayagunaan dan Pelayanan Data dan Statistik Pendidikan, 2012). Di sisi lain, ketika seorang tidak lulus ujian nasional maka orang tersebut cenderung merasakan emosi negatif. Saat mengalami emosi negatif, seorang juga cenderung melakukan tindakan yang kurang tepat (Sobur, 2003). D. Regulasi Emosi Remaja Yang Tidak Lulus Ujian Nasional Pada dasarnya, pemerintah melaksanakan ujian nasional agar dapat mengendalikan mutu pedidikan pada setiap daerah dan mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik (Fauziah, 2011; Puspitasari, 2010). Sebagian siswa yang akan mengikuti ujian nasional, cenderung belajar dan bekerja keras untuk lulus dalam ujian nasional (Puspitasari, 2010). Setiap siswa yang mengikuti ujian nasional memiliki harapan untuk lulus. Namun, pada kenyataannya setiap tahun selalu ada fenomena mengenai hal-hal negatif yang dilakukan oleh siswa yang tidak lulus ujian nasional (Fauziah, 2011). Seorang individu memiliki emosi yang negatif ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan sehingga cenderung memberi respon emosi yang kurang tepat (Sobur, 2003). Beberapa fenomena yang terjadi saat seorang dinyatakan tidak lulus yaitu melempar batu ke gedung sekolah, mengamuk ke sekolah, mengalami depresi hingga ingin bunuh diri bahkan telah ada yang bunuh diri (Puspitasari, 2010; http://www.lihat.co.id/2013/05/5-aksi-pelajar-gagal-lulus-unsampai.html#axzz3CzSsJeG5).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Dalam upaya mengurangi respon emosi yang kurang tepat, seorang individu tidak hanya mengalami sebuah perasaan tetapi juga mampu untuk mengelola perasaan yang tersebut (Wade dan Travis, 2007). Adapun upaya untuk menghindari respon emosi yang kurang tepat yaitu dengan mengelola atau meregulasi emosi yang dialami. Regulasi emosi memberikan dampak positif dalam upaya mengurangi respon yang kurang tepat (Sobur, 2003). Saat ini banyak penelitian terkait regulasi emosi tetapi selalu dihubungkan dengan variabel lain. Begitu juga dengan penelitian terkait ujian nasional yang dikaitkan dengan variabel lain (Widuri, 2012; Puspitasari, 2010). Oleh karena itu, peneliti akan meneliti fenomena yang terjadi mengenai regulasi emosi remaja yang tidak lulus ujian nasional menggunakan metode kualitatif fenomenologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Skema 2.1 Kerangka Berpikir
Fenomena UN di Indonesia
Lulus
Tidak Lulus
Harapan tidak sesuai dengan kenyataan
Emosi negatif
Respon kurang tepat (Sobur, 2003)
Regulasi Emosi
Skema kerangka penelitian regulasi emosi remaja yang tidak lulus ujian nasional di Kupang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
E. Pertanyaan Penelitian Pertanyaan penelitian dalam kualitatif menurut Creswell (2010) terdiri dari dua bentuk yaitu rumusan masalah utama dan beberapa subrumusan masalah spesifik. Rumusan masalah utama adalah pertanyaan utama dari suatu penelitian yang bersifat umum. Pertanyaan utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana regulasi emosi remaja di Kupang yang tidak lulus ujian nasional. Bentuk pertanyaan penelitian yang kedua yaitu subrumusan atau subpertanyaan. Subpertanyaan dimaksudkan untuk mempersempit fokus penelitian, tetapi tidak menutup diri untuk kemungkinan yang akan muncul (Creswell, 2010). Subpertanyaan dalam penelitian ini yaitu: a. Apa yang dirasakan remaja yang tidak lulus ujian nasional. b. Apa yang dilakukan remaja tersebut saat mengetahui tidak lulus ujian nasional. c. Apa yang mendorong remaja mengelola emosi dan melanjutkan pendidikan. d. Apa yang dirasakan dan manfaat apa yang diperoleh setelah mengelola emosi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Regulasi emosi merupakan proses merasakan, memelihara, dan mengelola emosi dalam upaya menyesuaikan diri dengan fungsi sosial (Zimmermann et al., 2014; Feng et al., 2009). Regulasi emosi juga merupakan kemampuan untuk tetap tenang saat berada di bawah tekanan (Rasyid, 2012). Selain itu, regulasi emosi memberikan dampak positif dalam upaya mengurangi respon yang kurang tepat (Sobur, 2003). Dengan demikian, regulasi emosi merupakan kemampuan dan proses seseorang dalam hal merasakan, memelihara, dan mengelola emosi agar dapat memberikan respon yang tepat. B. Jenis Penelitian Peneliti akan menggunakan metode kualitatif dalam penelitian ini. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara mengeksplorasi, deskripsi, dan interpretasi terhadap pengalaman personal dan sosial dari partisipan penelitian. Tujuan penelitian kualitatif
yaitu
memberikan uraian deskriptif mengenai fenomena yang diselidiki. Penelitian ini melibatkan pengumpulan data dalam bentuk laporan verbal naturalistik seperti transkip wawancara atau pernyataan tertulis kemudian analisis yang dilakukan bersifat tekstual (Smith, 2009). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis fenomenologi deskriptif. Metode ini digunakan oleh peneliti karena dapat 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
mengidentifikasi pengalaman manusia mengenai suatu fenomena secara lebih mendalam. Fenomenologi merupakan metode analisis dimana peneliti akan berusaha menemukan makna yang terkandung di dalam sebuah fenomena. Partisipan dalam penelitian ini akan menjadi pihak pertama dalam mendeskripsikan kehidupan yang dialami (Smith, 2009). Selama proses ini berlangsung, peneliti diharapkan tidak melibatkan pengalaman pribadi. C. Fokus Penelitian Penelitian ini berfokus pada bagaiamana regulasi emosi remaja yang tidak lulus UN memilih untuk tidak melakukan tindak anarki dan melanjutkan pendidikan. Gambaran regulasi emosi yang akan dilihat yaitu emosi yang dirasakan saat mengetahui hasil UN dan proses regulasi emosi yang dilalui untuk mengelola emosi sehingga tidak melakukan tindak anarki dan melanjutkan pendidikan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi remaja untuk melanjutkan pendidikan. Hal ini menjadi menarik untuk diteliti, mengingat remaja memiliki emosi yang cenderung kurang stabil (Panuju & Usnami, 1999). Selain itu, saat harapan individu tidak sesuai dengan kenyataan maka individu tersebut cenderung memberikan respon yang kurang tepat sehingga kemungkinan remaja tersebut memiliki faktor-faktor pendorong untuk mengendalikan emosi sehingga tidak melakukan respon yang tidak tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
D. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini berjumlah empat orang. Subjek dipilih menggunakan purposive sample yaitu subjek ditentukan berdasarkan kriteria tertentu dari peneliti (Sugiyono, 2014; Meleong, 2014). Kriteria yang dibuat oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Siswa yang dinyatakan tidak lulus dalam ujian nasional SMP, SMA, atau SMK di Kota Kupang, 2. Tidak melakukan tindak anarki, mengikuti ujian paket, dan melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya, 3. Berada dalam rentang usia 13 sampai dengan 21 tahun. Hal ini disebabkan pembagian usia remaja menurut Harlock berada pada rentang 13 sampai dengan 21 tahun. Selain itu, peneliti juga menggunakan teknik snow ball karena peneliti dapat bertanya kepada subjek penelitian yang telah diwawancara sebelumnya mengenai seseorang yang dapat dihubungi untuk dijadikan subjek penelitian selanjutnya (Djaelani, 2013; Sugiyono, 2014) E. Metode Pengambilan Data Proses pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode Wawancara Semi-Terstruktur. Jenis wawancara ini termasuk dalam kategori in-depth-interview, dan pelaksanaanya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan, pendapat, dan ide secara lebih terbuka dari pihak yang diwawancara (Sugiyono, 2014). Pewawancara akan bertanya sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
pertanyaan pada pedoman wawancara. Akan tetapi, urutan pertanyaan tidak sama pada setiap subjek penelitian karena tergantung pada jawaban setiap subjek penelitian (Rachmawati, 2007). Peneliti menggunakan wawancara semi-terstruktur karena metode ini memberi peluang kepada peneliti untuk menanyakan beberapa hal yang muncul dari pernyatan-pernyataan subjek penelitian (D-Bloom et al., 2006). Data wawancara akan direkam menggunakan handphone kemudian akan disalin kedalam bentuk verbatim. Sebelum melakukan wawancara, peneliti menyusun rumusan pertanyaan dan dijadikan sebagai panduan selama proses wawancara. Hal ini dilakukan agar peneliti fokus dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Rumusan pertanyaan yang disusun bersifat terbuka dengan maksud tidak mengarahkan subjek pada jawaban tertentu (D-Bloom et al., 2006). Berdasarkan paparan di atas, adapun pertanyaan besar dalam penelitian ini yaitu bagaimana regulasi emosi pada remaja yang tidak lulus ujian nasional di Kota Kupang. Dalam upaya memperoleh jawaban atas pertanyaan besar tersebut, diperlukan pertanyan-pertanyaan kecil. Pertanyaan kecil dimaksudkan untuk mengetahui proses remaja dalam mengelola emosi yang dialami. Adapun pertanyaan-pertanyaan kecil akan diuraikan dalam tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel 3.1 Pedoman Wawancara No. 1.
Pertanyaan Apakah
anda
Tujuan pernah memastikan bahwa interviewee pernah
mengikuti ujian nasional ? 2.
Pada tahun berapa anda Ingin mengetahui pada tahun berapa mengikuti ujian nasional ?
3.
mengikuti ujian nasional.
Bagaimana
hasil
peristiwa tersebut terjadi
ujian Ingin memastikan bahwa interviewee
nasional anda ?
memenuhi
kriteria
untuk
dijadikan
subjek 4.
bagaimana perasaan saat mengetahui emosi yang dirasakan saat anda tidak lulus?
5.
tidak lulus ujian nasional
Mengapa anda merasakan Mengetahui alasan di balik emosi yang perasaan yang dimaksud?
6.
Saat
anda
dirasakan
mengetahui Ingin
mengatahui
tindakan-tindakan
bahwa anda tidak lulus dan yang dilakukan sebagai akibat dari mengalami emosi tersebut, emosi yang dirasakan. apa yang anda lakukan? 7.
Mengapa
anda
memilih Pertanyaan
ini
akan
memberikan
untuk bertindak demikian? informasi mengenai proses regulasi (Misalnya berdiam diri di rumah) 8.
Lalu berapa lama anda Ingin
mengetahui
rentan
waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
merasakan emosi tersebut ? interviewee
mengalami
perasaan
tersebut 9.
Setelah itu, apa yang anda
Ingin mengetahui tindakan yang
lakukan ?
dilakukan setelah mengalami emosi tersebut
mengetahui
bagaimana
proses
regulasi emosi 10.
Bagaimana
sampai Mengetahui hal-hal yang mempengaruhi
akhirnya anda melakukan regulasi emosi seperti dorongan dari hal
tersebut
dimaksud
(hal
yang keluarga dan lingkungan serta keinginan
terdapat
pada diri sendiri)
jawaban soal nomor 9)? 11.
Bagaimana perasaan anda Ingin mengetahui perasaan dan manfaat dan manfaat yang anda yang peroleh
setelah
diperoleh
interviewee
setelah
anda mampu mengelola emosi yang dialami.
mampu mengelola emosi, kembali
termotivasi,
memiliki keinginan untuk terus
berjalan
menuju
jenjang yang lebih tinggi? Berdasarkan metode diatas, maka proses pengumpulan data akan dilakukan sebagai berikut: 1.
Menentukan subjek penelitian sesuai kriteria yang telah ditentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2.
Setelah memperoleh (calon) subjek, peneliti akan menjalin rapport dengan setiap (calon) subjek secara personal kemudian menjelaskan kepada (calon) subjek mengenai kebutuhan peneliti untuk memperoleh data sebagai pemenuhan tugas akhir
3.
Peneliti akan menjelaskan kepada setiap (calon) subjek secara personal mengenai topik dan tujuan penelitian
4.
Menanyakan kesediaan (calon) subjek untuk menjadi subjek penelitian
5.
Jika (calon) subjek bersedia menjadi subjek penelitian maka peneliti akan menanyakan kesediaan waktu subjek untuk melakukan wawancara
6.
Peneliti akan melaksanakan wawancara sesuai jadwal yang telah disepakati bersama. Sebelum wawancara dimulai, peneliti meminta ijin kepada subjek untuk menggunakan alat bantu rekam berupa handphone agar mempermudah peneliti untuk membuat verbatim
7.
Peneliti mendengar hasil wawancara kemudian membuat verbatim lalu memulai untuk menganalisis data
8.
Peneliti membaca verbatim secara berulang dan akan kembali melakukan wawancara apabila data-data yang diharapkan belum muncul.
9.
Hasil analisis dibaca oleh subjek dan teman atau peneliti yang lebih ahli untuk memperoleh kredibilitas penelitian
F. Prosedur Analisis Data Analisis data dalam kualitatif menurut Bogdan dan Biklen (dalam Meleong, 2014) adalah upaya yang dilakukan dengan cara mengorganisasi data, memilah-milah data menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
data tesebut, mencari dan menemukan pola, menemukan sesuatu yang penting dan yang dapat dipelajari, serta memutuskan sesuatu yang dapat diceritakan kepada orang lain. Metode analisis data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu analisis fenomenologi deskriptif. Menurut Giorgi, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan yaitu: 1.
Langkah pertama yang dilakukan yaitu membaca secara berulang keseluruhan data yang telah diverbatim. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat memahami deskripsi pengalaman yang muncul.
2.
Langkah yang kedua yaitu melakukan konstitusi terhadap data. Tahap ini lebih menekankan pada rangkuman sehingga dapat memberikan penjelasan terhadap masalah-masalah implisit. Konstitusi terhadap data yang dimaksud yaitu dengan melakukan unit makna, karena yang menjadi tujuan dari analisis yaitu makna. Unit makna dapat dihasilkan dari membaca data deskripsi secara berulang dan cermat. Setiap peneliti dapat memberikan tanda seperti garis miring dalam teks apabila peneliti tersebut menemukan transisi makna.
3.
Langkah yang ketiga yaitu tranformasi. Dalam tahap ini, diperlukan sedikit
generalisasi
pada
tingkatan
tertentu
dengan
maksud
menampakkan sesuatu yang implisit, khususnya dalam makna psikologi. Hal ini dilakukan dengan maksud membuat tampak pada makna-makna psikologis yang berperan dalam pengalaman tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
G. Kredibilitas Penelitian Kredibilitas merupakan istilah lain untuk membahasakan validitas dalam penelitian kualitatif. Validitas kualitatif menurut Gibs (dalam Creswell, 2010) merupakan pemeriksaaan akurasi hasil penelitian dengan menerapkan prosedur-prosedur tertentu. Meleong (2014) menyatakan bahwa diperlukan pemeriksaan dalam upaya menemukan kredibilitas penelitian yang didasarkan pada beberapa kriteria tertentu. Salah satu teknik pemeriksaan Meleong yang digunakan oleh peneliti yaitu melakukan inkuiri terhadap data sehingga tingkat kepercayaan penemuan dapat dicapai kemudian menunjukkan hasil penemuan kepada yang subjek penelitian. Selain itu, peneliti juga melakukan beberapa prinsip umum yang dikemukakan Yardley (dalam Smith, 2009) yaitu transparansi dan koherensi. Kedua tahap ini mengacu pada tahapantahapan proses penelitian yang dijabarkan dalam laporan penelitian, seperti melakukan deksripsi yang cermat terkait partisipan, jadwal dan pelaksanaan wawancara, serta langkah-langkah yang diterapkan dalam analisis. Menurut Yin (dalam Smith, 2009), salah satu cara untuk mengetahui validitas laporan penelitian yaitu dengan mengarsipkan semua data sehingga dapat ditelusuri sebagai bukti atas laporan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode wawancara sehingga peneliti mengarsipkan pertanyaan
penelitian,
jadwal
wawancara,
kaset
rekaman,
transkip
wawancara, dan koding dari data yang diperoleh. Smith (2009) menyatakan bahwa audit independen merupakan cara yang bermanfaat dalam menegakkan kualitas penelitian kualitatif akan tetapi bukanlah menjadi satu-satunya cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
yang dapat dilakukan. Oleh karena itu, setelah mengarsipkan semua data maka peneliti akan meminta bantuan kepada teman dan atau dosen pembimbing untuk mengecek laporan final terkait kredibilitas penelitian dan benar adanya dalam hal data yang telah dikumpulkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian antara lain: a.
Peneliti membuat surat ijin penelitian yang ditujukan kepada Kapolsek Kupang Kota. Surat tersebut dibuat dengan tujuan melakukan wawancara kepada Kapolsek Kupang Kota untuk memperoleh data terkait topik penelitian.
b.
Setelah memperoleh data yang dibutuhkan, peneliti juga melakukan penelitian di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT untuk memperoleh data terkait topik penelitian.
c.
Setelah memperoleh data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, peneliti melakukan wawancara kepada salah seorang dari setiap pengurus pada beberapa lembaga penyelenggaraan ujian paket terkait jumlah siswa yang mengikuti ujian paket.
d.
Setelah itu, peneliti meminta ijin untuk memperoleh data-data siswa yang mengikuti ujian paket di lembaga tersebut. Setelah memperoleh data yang dimaksud, peneliti mencari tahu alamat tempat tinggal siswa yang tertera pada data yang diperoleh dari lembaga penyelenggara ujian paket.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
e.
Setelah bertemu dengan siswa dan memastikan bahwa siswa tersebut masuk ke dalam kriteria penelitian dalam topik ini, maka peneliti segera meminta kesediaan siswa tersebut untuk berpartisipasi dalam penelitian ini menjadi subjek penelitian.
f.
Setelah subjek bersedia, peneliti akan mejelaskan mengenai topik, tujuan, dan prosedur dalam penelitian ini. Selain itu, peneliti juga menyatakan secara langsung kepada setiap subjek bahwa peneliti menjamin kerahasiaan data yang diberikan oleh subjek. Data yang diberikan oleh subjek hanya dipergunakan untuk keperluan penelitian.
g.
Selain itu, peneliti juga memberitahukan kepada subjek bahwa peneliti mengunakan handphone sebagai alat perekam untuk merekam setiap sesi wawancara dengan baik. setelah itu, peneliti memulai untuk melakukan wawancara.
2. Pengambilan Data Penelitian Pada proses pengambilan data, peneliti melakukan pengambilan data dengan melakukan wawancara secara langsung dan adapun melalui telepon. Pada subjek A, B, dan C peneliti melakukan wawancara utama secara langsung sedangkan peneliti melakukan penggalian data atau probing melalui telepon. Pada subjek D, peneliti melakukan wawancara utama dan penggalian data atau probing melalui telepon. Hal ini dikarenakan subjek dan peneliti mengalami kendala untuk bertemu secara langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Creswell (2010) mengatakan bahwa kelebihan melakukan wawancara melalui telepon yaitu partisipan dapat lebih leluasa memberikan informasi. Hal ini juga mendorong peneliti melakukan wawancara bukan hanya berhadapan secara langsung tetapi juga melalui telepon. Meskipun demikian, terdapat kelemahan pengambilan data utama dan probing untuk subjek IV yang dilakukan melalui telepon yaitu peneliti tidak bisa berhadapan dan melihat secara langsung gerak tubuh dan ekspresi emosi subjek. Dibawah ini adalah jadwal pengambilan data wawancara yang dilakukan peneliti di Kupang dan melaui handphone. Tabel 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Hari / tanggal
Waktu
Tempat
Kamis, 22 Oktober 2015
17.35-18.55 WITA Rumah Subjek
Kamis, 5 November 2015
07.50-08.35 WIB
Minggu, 25 Oktober 2015
09.30-10.55 WITA Rumah Makan
A Via Handphone
B Minggu, 8 November 2015 21.55-22.20 WIB
Via Handphone
Minggu, 25 Oktober 2015
11.00-12.00 WITA Rumah Makan
Senin, 9 November 2015
19.30-19.57 WIB
Via Handphone
Selasa, 10 November 2015
09.30-10.15 WIB
Via Handphone
Kamis, 12 November 2015 21.25-21.31 WIB
Via Handphone
C
D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
B. Hasil Penelitian 1. Profil Subjek Tabel 4.2 Profil Subjek NO.
Keterangan
Subjek 1
Subjek 2
Subjek 3
Subjek 4
1.
Inisial
A
B
C
D
2.
Usia
15 tahun
16 tahun
15 tahun
15 tahun
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
4 dari 4
5 dari 5
1 dari 4
1 dari 2
Jenis 3. Kelamin Urutan 4. kelahiran
bersaudara bersaudara bersaudara bersaudara
Jumlah 5.
3
4
3
1
SMP
SMP
SMP
SMP
saudara Tidak lulus 6.
pada jenjang pendidikan
2. Latar Belakang Subjek a. Subjek 1 (A) Subjek merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Subjek memiliki dua orang kakak perempuan dan seorang kakak laki-laki. Subjek memandang dirinya sebagai orang yang ceria. Sifat positif yang dimiliki subjek yaitu rajin dan jujur. Hal ini dikarenakan subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
meyakini bahwa apabila ia rajin maka ia akan menjadi sukses. Di sisi lain, subjek mengatakan bahwa ia termasuk pribadi yang kurang bergaul karena takut terjemurus ke dalam hal-hal negatif seperti penggunaan obat terlarang dan minum minuman keras. Subjek juga mengatakan bahwa ia termasuk pribadi yang tidak disiplin waktu sehingga cenderung terlambat dalam beberapa kegiatan. Meskipun demikian, subjek mengatakan bahwa sifat yang paling menonjol yaitu penurut dan dinilai sebagai sosok yang pendiam oleh temantemannya. Subjek juga mengatakan bahwa ia termasuk sosok yang cukup berperan dalam melakukan pekerjaan rumah. Motto hidup yang dimiliki subjek yaitu ora et labora yaitu berdoa dan bekerja. Subjek meyakini bahwa apabila ia berdoa dan bekerja maka tidak ada yang tidak mungkin. Dalam bidang akademis, subjek mengatakan bahwa ia pernah mendapat ranking 6 saat SD kelas V dan ranking 8 saat SMP kelas III semester genap. Mata pelajaran yang disukai oleh subjek saat duduk di bangku SMP yaitu Pendidikan Jasmani dan Rohani (PENJAS). Hal ini dikarenakan subjek termasuk individu yang gemar berolahraga. Sebaliknya, mata pelajaran yang kurang disukai subjek yaitu Matematika dan Bahasa Inggris. Subjek mengatakan bahwa pelajaran matematika banyak menggunakan rumus sedangkan pelajaran bahasa inggris banyak mempelajari mengenai percakapan sehingga membuat subjek tidak terlalu menyukai kedua mata pelajaran tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Meskipun demikian, subjek memiliki cita-cita untuk menjadi seorang perawat ataupun seorang guru. Apabila subjek dihadapkan dengan tugas sekolah dan pekerjaan rumah, maka ia akan menyelesaikan tugas sekolah terlebih dahulu sedangkan pekerjaan rumah akan diselesaikan setelah pulang sekolah. Dalam bidang non akademis, subjek pernah mengikuti pertandingan bola kaki gabungan dua sekolah waktu duduk di bangkus SD dan pernah mengikuti lomba gerjak jalan indah waktu duduk di bangku SMP serta ikut bermain drama untuk merayakan Natal di Gereja. Subjek
masih
memiliki
keluarga
yang
lengkap.
Subjek
memandang ayah sebagai sosok pekerja keras dan ibu sebagai sosok yang selalu menyayangi keluarga, selalu ada dalam suka maupun duka serta selalu memenuhi kebutuhan anak-ananya. Subjek memandang ketiga kakaknya sebagai sosok yang dapat dijadikan sebagai panutan dalam beberapa hal. Meskipun demikian, subjek merasa paling dekat dengan kakak yang pertama karena kakak pertama termasuk individu yang sering mendengar cerita subjek dan selalu memberikan apa yang menjadi keinginan subjek. Sebaliknya, subjek merasa tidak dekat dengan kakak ketiga karena kakak ketiga termasuk individu yang sering membuat orang tua merasa kesal. Selain itu, kakak ketiga juga sering mengambil barang-barang milik subjek tanpa sepengetahuan subjek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Subjek mengatakan bahwa ia termasuk individu yang tidak suka memilah teman. Subjek memandang teman-temannya sebagai sosok yang baik dan suka menolong. Subjek dan teman-temannya sering berkomunikasi, belajar dan bermain bersama. Meskipun demikian, subjek pernah memiliki masalah dengan teman karena subjek mencontek jawaban temannya saat ujian. Dalam hal ini, subjek meminta maaf dan tetap menjalin hubungan persahabatan yang baik. Subjek memiliki cukup banyak teman perempuan. Subjek memandang teman perempuan sebagai sosok yang baik, setia, dan sering belajar bersama. Sama halnya dengan teman laki-laki, subjek juga pernah memiliki masalah dengan teman perempuan. Hal ini dikarenakan subjek menyalin pekerjaan rumah milik teman karena tidak mengerjakan PR. Meskipun demikian, subjek mengatakan bahwa ia tidak pernah memiliki masalah yang besar dengan teman-temannya selain menyalin PR teman. b. Subjek 2 (B) Subjek merupakan anak kelima dari lima bersaudara. Subjek memiliki dua orang kakak perempuan dan dua orang kakak laki-laki. Subjek
mengatakan
bahwa
ia
temasuk
pribadi
yang
sulit
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru tetapi akan merasa nyaman apabila telah menikmati keadaan. Meskipun demikian, subjek mengatakan bahwa ia selalu berusaha untuk mengakrabkan diri dengan lingkungan agar dapat mengenal lingkungan sekitar. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
didukung dengan subjek yang selalu mengawali pembicaraan dengan memberi salam dan senyuman kepada orang-orang yang baru ditemuinya. Di sisi lain, subjek mengatakan bahwa ia mengalami kesulitan untuk menyampaikan pendapat di depan umum karena merasa ragu dan kurang percaya diri. Motto hidup yang dimiliki subjek yaitu hidup adalah belajar. Hal ini dikarenakan subjek mengharuskan dirinya untuk belajar dari kegagalan yang dialami. Subjek pernah meraih juara 2 dalam lomba cerdas cermat waktu duduk di bangku SD. Saat duduk di bangku SMP, subjek tidak pernah mengikuti lomba. Subjek mengatakan bahwa ia menyukai mata pelajaran Biologi karena subjek suka mengenal dan mengetahui lingkungan. Sebaliknya, mata pelajaran yang tidak disukai yaitu Matematika
karena
subjek
merasa
kurang
mampu
dalm
menyelesaikan soal matematika. Subjek memiliki cita-cita untuk dapat membahagiaka orang tua dengan sukses di ujian-ujian yang akan datang. Subjek mengatakan bahwa ia tidak melakukan perencanaan ketika melakukan sesuatu. Hal ini didukung dengan subjek yang sering menyelesaikan tugas sekolah ketika akan dikumpulkan keesokan harinya. Apabila dihadapkan dengan banyak tugas maka ia akan menyelesaikan tugas yang dianggap mudah seperti tugas-tugas yang tidak berkaitan dengan perhitungan. Subjek
masih
memiliki
keluarga
yang
lengkap.
Subjek
mengatakan bahwa ia tidak pernah dimarahi oleh orang tua terlebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
ibu, tetapi lebih sering diberi nasihat dan peringatan keras oleh ayah. Subjek merasa dekat dengan ibu karena ibu sering mendengarkan semua cerita subjek, sosok penyayang, lemah lembut, selalu memahami kebutuhan anak, dan tempat bersandar saat subjek merasa sedih. subjek memandang ayah sebagai sosok yang sibuk bekerja tetapi masih meluangkan waktu untuk keluarga. Selain ibu, subjek merasa paling dekat dengan kakak kedua karena sering mendengarkan cerita subjek dan memenuhi semua keinginan subjek. Subjek juga merasa dekat dengan kakak pertama namun tidak sedekat ibu dan kakak kedua. Hal ini dikarenakan kakak pertama berada di luar kota untuk bersekolah. Subjek juga sering meminta pertolongan kepada kakak ketiga saat menghadapai masalah. Di sisi lain, subjek sering mengalami kesalahpahaman dengan kakak keempat karena jarang berkomunikasi dan sering berkelahi. Meskipun demikian, subjek cukup mengambil bagian dalam pekerjaan rumah seperti turut membantu ibu membersihkan rumah. Subjek memandang teman sebagai orang-orang yang memiliki pemikiran yang sama dengan subjek, saling mengerti dan memberi support. Subjek sering bermain bersama teman seperti berenang di kali dan mandi hujan bersama. Subjek memandang teman perempuan sebagai sosok yang baik, suka menolong, dan suka menjadi „makcomblang‟. Subjek sering diberi pinjaman catatan bahkan memberi perintah kepada teman perempuan untuk mencatat di buku catatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
subjek. Subjek pernah memiliki masalah dengan teman laki-laki maupun perempuan karena saling mengejek, akan tetapi subjek dan teman-teman saling meminta maaf. c. Subjek 3 (C) Subjek merupakan anak pertama dari empat bersaudara. subjek memiliki seorang adik laki-laki dan dua orang adik perempuan. Subjek mengatakan bahwa ia termasuk sosok yang suka terpengaruh dengan hal-hal yang bersifat senang-senang serta selalu mau mencoba hal yang baru. Subjek juga mengatakan bahwa ia termasuk orang yang suka berbicara. Subjek menganggap sifat tersebut sebagai suatu hal yang baik karena membantu subjek untuk dapat mengakrabkan diri dengan lingkungan.
Subjek mengatakan bahwa sifat
mudah
terpengaruh yang dimilikinya membuat subjek mencoba untuk melakukan beberapa hal seperti merokok, bolos, dan malas belajar. Meskipun demikian, subjek termasuk sosok yang selalu mau mencoba hal baru meskipun mengalami kegagalan. Subjek mengatakan bahwa teman-teman menilai subjek sebagai sosok yang cepat peka dan peduli dengan keadaan sekitar. Subjek juga termasuk individu yang selalu menikmati hidup apa adanya. Motto hidup yang dimiliki subjek yaitu jadilah diri sendiri. Dalam bidang akademis, subjek mengatakan bahwa ia pernah meraih ranking di kelas waktu duduk di bangku SD sedangkan waktu SMP pernah mengikuti kegiatan pramuka. Mata pelajaran yang disukai subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
yaitu IPS dan Agama. Hal ini dikarenakan subjek tidak mengalami kesulitan untuk memahami materi pelajaran. Sebaliknya, mata pelajaran yang tidak disukai subjek yaitu Matematika dan Bahasa Inggris. Subjek mengatakan bahwa ia tidak menyukai berhitung dan menganggap pelajaran matematika adalah sulit sedangkan pelajaran bahasa inggris tidak mudah dipahami dengan alasan bahasa inggris tidak termasuk bahasa yang digunakan subjek sehari-hari. Subjek memiliki harapan untuk membahagiakan orang tua dan menjadi orang sukses. Subjek termasuk pribadi yang tidak membuat perencanaan dalam melakukan sesuatu tetapi melakukan sesuatu berdasarkan keinginannya. Apabila dihadapkan dengan beberapa pekerjaan maka ia akan menyelesaikan yang dianggap mudah terlebih dahulu. Dalam bidang non-Akademik, subjek mengikuti kegiatan Orang Muda Katolik di gereja, berziarah, dan menjadi panitian keamanan ketika kegiatan besar di gereja sedang berlangsung. Subjek masih memiliki keluarga yang lengkap. Subjek dan keluarga sering duduk bersama lalu berbagi cerita setelah selesai makan malam. Subjek mengtakan bahwa ia sering berbagi cerita dengan ibu sedangkan membicarakan hal-hal yang menantang bersama ayah. Subjek juga selalu meluangkan waktu untuk bermain bersama adik-adiknya. Subjek cukup berperan dalam memberi masukan kepada orang tua. Akan tetapi, subjek juga sering diberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
nasihat oleh orang tua. Subjek merasa paling dekat dengan ibu karena subjek selalu menceritakan setiap masalah yang dialaminya kepada ibu. Meskipun sering membicarakan hal-hal yang menantang dengan ayah, subjek merasa tidak terlalu dekat dengan ayah. Subjek mengatakan bahwa ayahnya termasuk sosok yang sibuk dengan pekerjaannya sehingga hanya memiliki waktu bercerita atau bercanda setelah makan malam. Hal ini juga yang mendorong subjek untuk lebih mengutarakan cerita dan perasaannya kepada ibu. Subjek mengatakan bahwa ketiga adiknya termasuk anak yang suka menangis, membantah kepada orang tua. Subjek mengatakan bahwa pengalaman unik yang dimilikinya yaitu suatu ketika saat bercerita, ayah subjek menanyakan cita-cita keempat orang anaknya dan tidak ada salah seorang anak yang menjawab. Hal ini dikarenakan subjek dan adik-adik belum memiliki gambaran terkait cita-cita. Subjek meengatakan bahwa ia lebih suka bersenang-senang, bercerita, dan bercanda bersama teman. Meskipun demikian, terkadang subjek juga meluangkan waktu untuk belajar bersama teman-teman. Di sisi lain, subjek pernah memiliki masalah dengan teman karena lupa mengembalikan barang teman yang dipinjam. Cara subjek dalam mengatasi hal ini yaitu mencari waktu yang tepat untuk bercanda dengan teman tersebut. Candaan diantara subjek dan teman-temannya dapat mengembalikan suasana seperti semula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Subjek mengatakan bahwa semenjak ia duduk di kelas VII, kakak angakatan yang laki-laki jarang berteman dengan teman perempuan sehingga selalu diikuti oleh adik-adik angkatan termasuk subjek. Subjek mengatakan bahwa hal ini terjadi turun-temurun di sekolahnya. Selain itu, subjek menganggap teman perempuan sebagai sosok ja-im dan mengharuskan subjek mengikuti semua kemauan temannya sehingga subjek tidak banyak memilii teman perempuan. d. Subjek 4 (D) Subjek merupakan anak pertama dari dua bersaudara. subjek memiliki seorang adik perempuan yang sedang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Subjek mengatakan bahwa ia termasuk pribadi yang mudah bergaul dan lebih senang membantu sesama. Subjek juga mengatakan bahwa ia termasuk pribadi yang malas mengerjakan tugas karena merasa malas untuk belajar. Subjek lebih senang bermain sepak bola daripada belajar. Meskipun demikian, subjek memiliki bakat dalam bermain alat musik gitar. Subjek mengatakan bahwa banyak di antara teman-temannya yang menilai subjek sebagai pribadi yang baik karena mudah bergaul, cepat akrab, dan tidak pelit. Motto hidup yang dimiliki subjek yaitu gantunglah cita-citamu setinggi langit. Subjek mengatakan bahwa saat ia memiliki cita-cita maka ia harus berjuang untuk mewujudkannya. Subjek mengatakan bahwa ia sangat menyukai mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Rohani (PENJAS) karena lebih banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
praktik daripada teori. Sebaliknya, subjek tidak menyukai mata pelajaran matematika karena dianggap terlalu memaksa untuk berpikir menggunakan rumus dan perhitungan. Subjek mengatakan bahwa masalah yang pernah dialami yaitu kesulitan memahami materi matematika dan fisika sehingga subjek sering memperoleh nilai di bawah standar kelulusan. Di sisi lain, subjek pernah mendapat penghargaan sebagai pemain gitar terbaik saat duduk di kelas VIII. Subjek juga mengatakan bahwa ia sering mengikuti lomba futsal antar SMP dan bermain alat musik gitar. Meskipun demikian, subjek memiliki cita-cita untuk menjadi seorang polisi agar dapat mengabdikan diri kepada negara. Subjek mengatakan bahwa ia selalu menyiapkan buku-buku pelajaran untuk esok hari pada malam sebelum tidur agar tidak kesulitan pada pagi hari. Subjek membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan soal yang sulit sehingga ia memilih untuk mengerjakan soal maupun tugas yang dianggap mudah terlebih dahulu. Subjek masih memiliki keluarga yang lengkap. Subjek memandang ayah sebagai sosok pekerja keras sedangkan ibu sebagai sosok yang selalu menenangkan subjek ketika sedang sedih. Subjek merasa paling dekat dengan ibu karena subjek selalu menceritakan semua yang dialami kepada ibu dan merasa dipahami. Subjek mengatakan bahwa ibu selalu memberi motivasi untuk tetap berjuang kepada anak-anaknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Sebaliknya, subjek merasa kurang dekat dengan ayah karena ayah termasuk pribadi yang sibuk dengan pekerjaanya di kantor. Meskipun demikian, terkadang subjek dan keluarga meluangkan waktu untuk berkumpul bersama keluarga besar. Subjek mengatakan bahwa ia melakukan rekreasi bersama keluarga pada akhir pekan setiap beberapa bulan. Di sisi lain, subjek juga memiliki pengalaman negatif yaitu dipukul oleh ayah. Hal ini dikarenakan subjek sangat malas untuk belajar. Meskipun demikian, subjek berharap agar keluarganya selalu menjadi keluarga yang harmonis. Subjek memandang teman sebagai sosok yang baik, setia kawan walaupun terkadang jahil. Subjek mengatakan bahwa meskipun mereka tidak terlalu pintar tetapi terkadang selalu mengerjakan PR masing-masing dan tidak sering menyontek dalam ujian. Subjek selalu bermain bola, playstation dan pergi ke sekolah bersama teman-teman. Subjek tidak memiliki masalah dengan teman pada waktu SMP karena subjek termasuk sosok yang lebih senang untuk mengalah kepada teman. Di sisi lain, subjek tidak terlalu banyak memiliki teman perempuan karena teman perempuan dianggap merepotkan, suka menangis, dan suka memilah teman. Beda halnya dengan teman lakilaki, subjek pernah memiliki masalah dengan teman perempuan karena tidak di beri contekan PR matematika. Akan tetapi, masalah tersebut dapat diselesaikan karena subjek meminta maaf kepada teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
tersebut. cara subjek dalam mempertahankan relasi yaitu dengan tidak menghina teman dan lebih sering mengalah. 3. Gambaran Umum Mengenai Ujian Nasional Yang Dilalui a. Subjek 1 (A) Subjek mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan sebelum UN dilaksanakan yaitu belajar baik di sekolah maupun di rumah. Subjek membuat jadwal belajar setiap hari mempelajari satu mata pelajaran dengan durasi 1 hingga 2 jam. Kegiatan les tambahan di sekolah diadakan tiga hari selama satu minggu dengan durasi 2 jam setiap mata pelajaran. Subjek juga mengikuti kegiatan belajar kelompok yang diadakan satu kali dalam satu minggu apabila diberi tugas oleh guru di sekolah. Subjek merasa belum siap untuk mengikuti UN beberapa hari menjelang UN dilaksanakan. Subjek merasa program belajar yang dilikakukan tidak maksimal karena ia sering bermain dengan teman dan lupa untuk belajar sesuai jadwal yang telah dibuat. Dalam menjalani minggu-minggu tenang, subjek merasa ragu terkait ujian nasional yang akan dilaluinya. Hal ini dikarenakan subjek telah takut terlebih dahulu saat mendengar cerita kakak-kakak angkatan yang tidak lulus UN. Saat UN dilaksanakan, subjek selalu berdoa sebelum berangkat ke sekolah. Subjek merasa bersyukur karena dapat menyelesaikan soal UN pada hari pertama dengan baik. Akan tetapi, subjek merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
kesulitan saat menyelesaikan soal-soal pada hari kedua hingga hari yang terakhir. Subjek mengatakan bahwa ia hanya meminta pertolongan Tuhan agar apa yang telah dijawabnya menjadi benar. Subjek mengatakan bahwa ia tidak melingkari jawaban soal-soal yang tidak dapat dikerjakan karena subjek merasa takut nilai akan menjadi berkurang. b. Subjek 2 (B) Subjek mengatakan bahwa sebelum mengikuti UN, ia bersama teman-temannya membuat kelompok belajar. Kegiatan ini hanya berlangsung satu hari dalam seminggu selama satu bulan. Hal ini dikarenakan subjek juga mengikuti les tambahan pada sore hari yang diadakan di sekolah selama menjelang UN. Subjek mengatakan bahwa ia bersama teman-teman selalu mengerjakan latihan-latihan soal yang diberikan oleh pihak sekolah. Akan tetapi, subjek dan teman-temannya selalu melihat kunci jawaban sehingga mereka memiliki jawaban tetapi tidak memahami cara menyelesaikan soal tersebut. Subjek mengatakan bahwa saat berada dalam kelompok belajar, ia belajar bersama teman-temannya, tetapi lebih sering bercanda dan mengambil buah mangga milik tetangga. Selain itu, subjek juga sering tidak mengikuti les tambahan yang diadakan oleh pihak sekolah dengan berbagai alasan. Saat pihak sekolah memberikan hari tenang menjelang UN, subjek mengganggap hari tenang sebagai hari libur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
sehingga lebih banyak bermain bola dan menonton acara di televisi. Subjek mulai untuk belajar mata pelajaran yang akan diujiakan hari pertama satu hari sebelum UN. Subjek mengatakan bahwa sebelum hari pertama mengikuti UN, ia belajar sambil berbaring di tempat tidur bahkan terkadang tertidur ketika orang tua tidak memantau subjek dalam belajar. Subjek mengatakan bahwa ia merasa malas untuk membaca sehingga tidak terlalu mengingat sesuatu yang telah dibacanya. Meskipun demikian, orang tua subjek mengawasi subjek untuk tetap belajar mata pelajaran yang akan diujikan walapun tidak ikut ambil bagian dalam memberi pemahaman terkait mata pelajaran tersebut kepada subjek. c. Subjek 3 (C) Subjek mengatakan bahwa sebelum UN dimulai, subjek mengikuti studi sore hingga malam hari. Studi sore tidak diawasi oleh guru melainkan pegawai yang telah ditetapkan. Pada mulanya, subjek serius untuk mengikuti studi sore tersebut. Akan tetapi, beberapa minggu kemudian subjek merasa bosan dan mulai untuk melakukan beberapa hal seperti menyembunyikan materi teman. Apabila tidak ada pegawai yang mengawasi maka subjek mulai menyanyi dengan suara lantang di kelas pada sore hari. Terkadang subjek mematikan listik dari sekring sehingga studi sore ditunda esok hari. Subjek mengatakan bahwa siswa kelas IX dibebasakan dari aturan asrama. Hal ini dimanfaatkan subjek untuk tidur di asrama sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
teman yang lain melakukan studi sore. Subjek mengatakan bahwa ia masih merasa santai dan tidak terlalu cemas menghadapi UN. Akan tetapi, beberapa hari menjelang UN subjek merasa cemas dan tidak percaya diri untuk mengikuti UN. Selama mengikuti UN, subjek mengerjakan semua soal tetapi tetap merasa pasrah karena merasa tidak maksimal. Meskipun demikian, subjek masih tetap belajar selama UN berlangsung. Apabila subjek tidak memahami materi maka ia cenderung bertanya hingga terkadang menjadi ribut dengan teman. d. Subjek 4 (D) Subjek mengatakan bahwa ia membuat jadwal belajar secara individu maupun belajar kelompok bersama teman saat duduk di bangku kelas IX. Akan tetapi, tidak dilaksanakan sesuai jadwal yang telah dibuat. Hal ini dikarenakan subjek juga mengikuti kegiatan ekstra belajar di sekolah pada sore hari. Meskipun demikian, subjek mengatakan bahwa waktu belajar individu yang telah ditetapkan dalam jadwal tersebut sekitar 60 menit namun tetap tidak dilaksanakan sesuai jadwal. Hal ini dikarenakan subjek merasa capai dan terkadang subjek tidak ingin belajar. Meskipun subjek mengikuti ekstra belajar pada sore hari, namun subjek mengatakan bahwa terkadang ia tidak mengetahui cara menyelesaikan soal. Subjek mengatakan bahwa satu minggu sebelum UN, ia meluangkan waktu untuk belajar dan bermain alat musik gitar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Menjelang UN hari pertama, saya mempelajari materi-materi namun pada malam hari subjek tidak sengaja tertidur hingga menjelang subuh. Meskipun demikian, subjek tetap belajar di waktu yang tersisa kemudian menenangkan diri dan berdoa lalu pergi ke sekolah untuk mengikuti ujian. Subjek mengatakan bahwa ia merasa kesulitan untuk menjawab dan hanya beberapa pertanyaan yang mampu dijawab subjek. Meskipun demikian, subjek tetap belajar untuk mengikuti ujian pada hari-hari berikutnya. Subjek mengatakan bahwa ia tetap merasa kesulitan untuk menjawab soal-soal ujian terlebih mata pelajaran matematika. Meskipun demikian, subjek tetap mengikuti ujian nasional hingga selesai dan merasa senang ketika selesai mengikuti ujian nasional. Namun, subjek juga merasa takut menjelang pengumuman hasil ujian nasional. 4. Analisis Data Penelitian 1. Emosi a.) Subjek A Saat tidak lulus UN, subjek merasa kecewa sangat kecewa, karena pada waktu dengar ujian, liat teman-teman yang lain mereka senang karena mereka lulus. pada saat saya lihat hasil saya, saya dinyatakan tidak lulus.. sangat kecewa (31-38) rasanya tidak mau sekolah lagi.. mungkin syok juga.. liat teman-teman yang lain senang terus saya sendiri yang tidak lulus. memang ada beberapa juga yang tidak lulus tapi karena dengar di koran kebetulan di situ hanya saya saja yang tidak lulus jadi ya begitulah kak. seorang yang mendapat kegagalan (133-154)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Selain merasa kecewa, A juga merasakan kesedihan ketika tidak lulus UN .....saya keluar pi tanya di tetangga karena kebetulan ada teman satu kelas yang tetangga. saya tanya pi dia dan dia mengatakan bahwa dia lulus.... setelah itu saya merasa sedih lagi, saya langsung pamit pulang kembali (392-414) b.) Subjek B Subjek B merasa kecewa dan sedih saat tidak lulus UN. sedih, kecewa, terus tidak puas dengan hasil abis itu sa. merasa kecewa dengan orang tua juga (2831) Selain merasa kecewa dan sedih, emosi yang paling menonjol adalah merasa bersalah kepada orang tua dan malu terhadap lingkungan ....iri juga dengan teman-teman yang lulus terus kalo mau keluar rumah juga malu dengan tetangga......orang tua sudah bayar sekolah mahalmahal tapi kita tidak lulus lagi (33-54) c.) Subjek C Subjek C merasa tidak puas atas hasil UN sehingga digolongkan ke dalam kategori kecewa kecewa karena yang pertama tidak sesuai dengan apa yang saya mau. pengennya lulus tapi ternyata tidak lulus. lalu kecewa juga karena apa yang orang tua saya inginkan ternyata tidak sesuai dengan apa yang mereka mau (80-90) Saat tidak lulus UN, C merasakan kesedihan yang meliputi sedih, loyo, dan lemah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
sedih, kecewa, drop. drop seperti langsung loyo, lemah di tempat begitu. sedih kaka, hampir mau pingsan (35-47) jadi saat buka amplop depan orang tua liat tidak lulus. jadi langsung loyo, mau pingsan, tidak sanggup (61-65) Selain merasa kecewa dan sedih, C juga merasa malu terhadap lingkungan, merasa bersalah kepada orang tua dan significant others rasa bersalah dengan orang tua karena yang pasti orang tua menginginkan lulus tapi ternyata hasilnya tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan (73-80) di rumah, kan ke rumah trus berdiam diri. mengasingkan diri dari teman-teman, tidak enak untuk bergaul dengan mereka....merasa malu kaka (98-107) yah meskipun orang tua tidak marah karena tidak lulus karena masih bisa ini (ikut paket) tapi sebagai anak kita rasa kecewa karena mungkin orang tua mungkin omong begitu tapi hati mereka pasti rasa kecewa juga dengan hasil yang saya dapat itu kaka (160-169) saat dengar tidak lulus sepertinya tidak ada hal yang baik yang diberikan kepada adik-adik. semuanya gagal (320-324) d.) Subjek D Subjek D merasa sedih dan kecewa saat tidak lulus UN hasil ujiannya tidak memuaskan..tidak memuaskan karena tidak lulus (27-29) ...sedih, kecewa, tidak puas dengan hasil yang saya capai (32-34)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Selain merasa sedih dan kecewa, subjek D juga merasa malu terhadap lingkungan dan merasa bersalah kepada orang tua ....trus iri dengan teman-teman yang lulus, paling besar tu sedih kak trus malu. malu sama temanteman yang lulus. “kok bisa mereka lulus tapi saya tidak lulus” (125-131) ..........masih merasa sakit hati, kecewa, dan rasa bersalah kepada orang tua (158-164) 2. Hal-hal yang dilakukan untuk mengurangi emosi Berikut adalah beberapa kutipan yang dianggap penting untuk mendukung hal-hal yang dilakukan subjek a. Subjek 1 (A) Subjek A melakukan refleksi atas kegagalan yang dialami karena kegagalan otomatis pasti ada perenungan juga jadi saya di kamar itu, beberapa jam memang kecewa, sedih, dan menangis tapi setelah itu saya merenungkan, berpikir bahwa memang benar ini suatu teguran juga buat saya karena waktu itu juga saya kurang belajar jadi akhirnya ini hasil yang saya peroleh (66-83) Selain melakukan refleksi, subjek A langsung pulang ke rumah, tidak pergi ke sekolah, dan melakukan pekerjaan rumah. karena itu pasti sapapun dia kalo gagal dalam suatu proses pasti sangat kecewa, saya merasa sedih jadi saya langsung pulang (193-197) tidak ke sekolah karena dengar lewat koran jadi setelah beli koran langsung pulang pi rumah (101104) rasanya tidak mau sekolah lagi. mungkin syok juga.. liat teman-teman yang lain senang terus saya sendiri yang tidak lulus.....ya begitulah kak. seorang yang mendapat kegagalan. (133-154)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
kalo untuk melakukan aktivitas-aktivitas seperti menyapu, cuci piring sebenarnya bukan rutinitas juga tapi kan kecewa atau juga karena stres jadi apa yang ada di depan mata langsung kita kerjakan, saya kerjakan (343-360) Subjek A berusaha untuk menguatkan diri dan menerima kenyataan. ......kegagalan ini tidak boleh berlarut-larut, harus tegar, semangat, karena masih ada sesuatu yang harus dikejar (493-496) ......kesedihan tidak mungkin dari awal, tapi dari akhir. sudah terlanjur (158-166) Meskipun demikian, subjek A juga menyalahkan diri sendiri ketika tidak lulus UN. kalo melakukan hal seperti itu suatu kesalahan yang fatal karena ini (tidak lulus UN) bukan kesalahan orang tua atau guru tapi ini kesalahan diri kita sendiri. jadi kegagalan yang kita peroleh itu adalah salah kita (295-302) Subjek A tidak melakukan tindak anarki saat tidak lulus UN tetapi mengikuti ujian paket. Hal ini dikarenakan A beranggapan bahwa melakukan tindak anarki merupakan hal yang fatal. Subjek A mengikuti ujian paket agar memiliki ijazah, dapat masuk ke SMA, dan meraih cita-cita. ......kalo melakukan hal seperti itu suatu kesalahan yang fatal (283-297) karena saya kepingin mau apa.. cita-cita terwujud jadi saya mau lanjut ke SMA, salah satu syarat punya ijazah. pas dengar ada ujian paket b saya harus daftar untuk ikut dan ternyata ujian saya lulus (471-478)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Di sisi lain, subjek A memiliki dorongan dari significant others untuk mengurangi perasaan negatif. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara orang tua dan anak memiliki pengaruh pada regulasi emosi seseorang. Adapun kutipan yang dianggap penting untuk mendukung pernyataan tersebut. ......kita cerita, mereka mengingat saya lagi tetap semangat, masih ada kesempatan untuk ujian yang kedua jadi ini tidak boleh diulangi lagi walaupun ini ujian paket. begitupun dengan kakak juga.. pada saat pulang, mereka mengingatkan saya, memberikan kata-kata motivasi saya masih ingat bahwa “ini kesuksesan suatu awal yang tertunda. ini kegagalan suatu kesuksesan yang tertunda”. seperti itu, itu kata kakak saya jadi saya akan tetap pegang (259-280) Selain itu, terdapat beberapa alasan yang juga dianggap penting sebagai pendukung subjek tidak melakukan tindak anarki, mengikuti ujian paket, dan melanjutkan pendidikan. itu bukan merugikan diri kita sendiri tapi merugikan banyak orang seperti kita lempar sekolah otomatis yang lempar sekolah, yang dipermasalahkan adalah syukur kalo serpihan kaca tidak kena teman ato orang lain dan akan menimbulkan banyak masalah lagi misalnya orang tua kita dipanggil ato bisa saja kita diangkut oleh Pol PP (315-326) .... saya mendengar ujian paket, mereka bilang “ya sudah kalo begitu ikut ujian paket saja tidak apaapa kan nanti setara juga untuk masuk SMA” (530542) karena saya ingin mengejar cita-cita maka harus. Sama ke teman-teman yang lain, saya ingin yang pasti pertama saya kepengen ketemu dengan teman-teman yang seangkatan dan yang kedua ingin cita-cita saya harus (596-608)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
b. Subjek 2 (B) Sama halnya dengan subjek A, subjek B juga melakukan refleksi ketika tidak lulus UN. waktu itu saya berdiam diri di dalam kamar sekitar satu hari abis itu saya pikir-pikir “ah ini mungkin kegagalan ini.. kegagalan ini.. jadi suatu pelajaran untuk saya untuk bisa capai kesuksesan nanti di bangku SMA, semakin berusaha” (57-66) Akan tetapi, subjek B lebih memilih menghindari hal-hal ataupun suasana yang berhubungan dengan UN sehingga ia lebih memilih untuk membantu orang tua dan mengikuti beberapa kegiatan seperti bermain futsal dan kegiatan rohani. setelah satu hari tidur-bangun dalam kamar sa tidak keluar, terus abis itu mulai keluar, bantu-bantu orang tua setidaknya bisa.....bantu orang tua misalnya bantu membersihkan rumah, bantu cuci piring, bantu mama, terus bantu bapak potong rumput di kebun... supaya orang tua bisa sedikit terhibur dengan kita (126-147) sering ikut-ikut kegiatan lain di luar sekolah seperti main bola, kegiatan main futsal, main bola basket. jadi biar pikiran tu bisa ilang, itu perasaan sedih dong ju ilang (219-239) Apabila subjek secara tidak sengaja berada dalam situasi yang berhubungan dengan UN maka ia akan ikut mengambil bagian dalam situasi tersebut seperti merespon pernyataan teman dengan bercanda. kalo main sama-sama teman kami sering cerita tentang hal-hal waktu ujian dan sering saya tanggapi itu dengan senyum dan bercanda supaya tidak terasa sakit.. tidak terasa sakit hati begitu... sering tanggapi mereka dengan tersenyum, dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
bercanda yang mereka omong...mereka cerita ujian nasional mereka seperti apa, beta pung ujian nasional. kita pung ujian nasional seperti apa terus saling bercanda, tersenyum.. bisa mengurangi rasa sakit daripada kita harus diam (264-290) Meskipun demikian, subjek menjadikan ejekan sebagai motivasi kemudian tidak melakukan tindak anarki tetapi mengikuti ujian paket. .....banyak yang ejek tapi itu menurut saya itu satu motivasi untuk saya. SMA ini saya harus dapat nilai yang lebih tinggi lagi supaya mereka juga bisa tahu kalo saya juga bisa seperti mereka bahkan bisa lebih dari mereka (372-380) .....saya pikir kalo saya melakukan tindak anarki seperti itu sama sekali tidak menguntungkan untuk saya malah akan merugikan terus bisa tambah membuat malu orang tua....karena ketika saya melakukan hal-hal tersebut pasti saya akan dikejar polisi dan saya takut akan hal itu (82-106). ujian paket ni kan kalo kita tidak lulus SMP kan ada ujian kesetaraan jadi saya belajar lagi lebih giat untuk bisa ikut ujian paket supaya bisa lulus dan tidak mengulang kesalahan yang tidak lulus di ujian nasional kemarin (182-189) Terdapat beberapa alasan yang dianggap penting sehingga subjek tidak melakukan tindak anarki, mengikuti ujian paket, dan melanjutkan pendidikan. ya karena orang tua juga kenal dengan guru-guru di sekolah kan kita kalo kasi rusak seperti itu pasti ada laporan ke orang tua dan masyarakat. kasian juga orang tua sudah tahu tidak lulus terus dengar lagi kenakalan kita seperti itu kan pastinya orang tua tambah malu tambah kecewa dengan kita (110120)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
sebenarnya bisa ulang satu tahun, cuman saya tidak mau. saya takutnya nanti umur saya tertunda dengan kalo ulang lagi satu tahun nanti masuk SMA-nya tahun depan baru masuk..(192-198) orang tua sering marah-marah tapi dengan tindakan yang saya buat, saya bantu-bantu orang tua, mereka mulai melihat saya untuk memotivasi saya supaya saya bisa kembali ke SMA ini.. saya tidak mengulang lagi suatu kesalahan yang saya buat, saya tidak nakal-nakal lagi, tidak sering malasmalasan. banyak motivasi dari orang tua dari kakak-kakak (341-353) c. Subjek 3 (C) Subjek C melakukan refleksi ketika tidak lulus UN. ...tapi liat kembali dari kegiatan sekolah sebelumsebelumnya mungkin karena malas belajar dan sebagainya bolos sehingga menyebabkan tidak lulus (282-289) Sama halnya dengan subjek B, subjek C melakukan beberapa kegiatan seperti tidak bergabung dengan teman, mengerjakan pekerjaan rumah, dan mencari keramaian. mengasingkan diri saja kaka, tidak enak dengan teman-teman. mo lebih sendiri (149-151) membantu seperti beres-beres rumah, mengkuti apa yang mereka suruh...... (154-169) buat hal-hal yang lain kaka seperti cari-cari keramaian, tidak mau sendiri. kalo sendiri-sendiri terlalu nanti tabawa lagi pikiran yang tadi (183194) Subjek C merasa sedih saat tidak lulus UN, tetapi dukungan orang tua membuat subjek mencoba untuk menerima kenyataan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
tapi karena ada orang tua yang datang menguatkan jadi ya terima dengan keadaan meskipun sebenarnya tidak sanggup kaka.(48-52) Setelah melakukan beberapa kegiatan, subjek mulai berusaha untuk mengambil hati orang tua kemudian berpikir mengenai langkah yang harus diambil. ...berusaha untuk kembali bangkit, kembali mengambil hati orang tua supaya mereka baikbaik, mereka tidak merasa kecewa lagi (111-116) merefleksikan kira-kira apa yang harus saya bikin setelah gagal ini. setelah gagal, apa yang harus saya bikin supaya tidak gagal lagi (354-358) Subjek juga tidak melakukan tindak anarki, mengikuti ujian paket, dan melanjutkan pendidikan. Terdapat beberapa alasan yang dianggap kuat untuk mendukung pernyataan bahwa subjek tidak melakukan tindak anarki, mengikuti ujian paket, dan melanjutkan pendidikan. kami kan sekolah swasta kaka jadi saat mengetahui bahwa kalau ada yang tidak lulus itu langsung diberi pendekatan dari, pendekatan-pendekatan oleh guru-guru begitu ... seperti nasihat (267-277) bapa dan mama pas saat tahu tidak lulus, mereka tidak marah hanya cuma bilang “nanti ikut ujian paket”. (239-242) yang pertama setelah dari orang tua menguatkan kaka, ada juga pendekatan dari pihak sekolah kaka. pihak sekolah mulai mendekat, mulai ada pendekatan dari pihak sekolah sehingga berusaha untuk bisa bangkit (119-126)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
d. Subjek 4 (D) Saat mengetahui tidak lulus UN, subjek D langsung pulang kemudian melakukan refleksi atas peristiwa yang dialami. setelah mengetahui kalo saya tidak lulus. saya langsung diajak pulang oleh kedua orang tua kak. daripada menanggung malu di sekolah mending saya pulang untuk berdiam diri. mereflkesi diri kenapa saya tidak lulus (145-153) Selain melakukan refleksi di rumah, terdapat beberapa hal yang dilakukan subjek D seperti berwisata dan berolahraga terus saya jalan-jalan, refreshing diri kak jadi jalanjalan ke tempat yang kayak tempat-tempat wisata.....trus kegiatan olahraga juga kak. kegiatan olahraga main bola (321-331) Beberapa hal yang juga dilakukan oleh subjek D yaitu berpikir mengenai langkah yang harus diambil, tidak melakukan tindak anarki dan mengikuti ujian paket. .....jadi saya berkonsultasi dengan orang tua untuk kedepannya, saya berkonsultasi tentang apakah saya harus melanjutkan atau harus mengulang (219-224). memang pernah terlintas di pikiran saya untuk membuat tindakan anarki tetapi saya berpikir kembali kalo tindakan-tindakan anarki tidak menguntungkan jadi buat apa melakukan tindakan anarki? (70-80) Kutipan berikut dianggap penting untuk mendukung pernyataan bahwa subjek D mengikuti ujian paket. karena saya mau langsung lanjut ke SMA kak, tidak mau menunggu lama karena kalo menunggu satu tahun lagi berarti ketinggalan dengan temanteman yang lain (244-249)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Selain itu, terdapat juga alasan yang dianggap penting sebagai pendukung subjek tidak melakukan tindak anarki dan melanjutkan pendidikan. misalnya saya membuat tindakan anarki jadi itu jeleknya terhadap penilaian orang ke sikap saya kak jadi penilaian orang begini kak “dia sudah tidak lulus, melakukan tindak anarki” jadi bisa juga teman-teman menjauhi saya karena tindakan saya jadi itu berdampak pada penilaian orang kepada sikap saya kalo saya melakukan tindakan anarki (105-117) orang tua saya menuyuruh saya untuk tetap melanjutkan jadi saya ikut paket b untuk tetap melanjutkan. berkonsultasi juga memberi semangat tersendiri untuk saya. orang tua memotivasi saya untuk terus melanjutkan biar tidak ketinggalan dari teman-teman yang lain kak (226-235) 3. Hal yang diperoleh setelah mengelola emosi Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat manfaat mengelola emosi yang dirasakan oleh keempat subjek. Adapun beberapa kutipan yang dianggap penting untuk mendukung pernyataan tersebut a. Subjek 1 (A) Subjek A mengatakan bahwa manfaat yang dirasakan yaitu memiliki motivasi untuk semangat dan terus berjuang meraih kesuksesan. manfaatnya suatu pengalaman untuk bisa memotivasi diri agar harus bisa semangat karena setiap keberhasilan yang terjadi atau tercapai, kita tidak boleh berdiam diri, kita harus berjuang .... jangan hanya berkata-kata tetapi bertindak juga (567-582)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
b. Subjek 2 (B) Manfaat yang dirasakan oleh B yaitu merasa lebih tenang dan memperoleh penilaian positif dari significant others. ..... saya mulai lebih tenang, merasa lebih baik. bisa belajar lebih giat ..... tidak akan mengecewakan mereka lagi (315-322) ..... kawan-kawan di sekolah, mereka bilang saya lebih dewasa dalam mengambil keputusan ... (329335) c. Subjek 3 (C) Subjek mengatakan bahwa ia dapat kembali melakukan aktivitas dan melanjutkan pendidikan ketika mampu mengontrol emosi manfaat yang saya dapat itu, saya bisa bangkit kembali, bisa memulai kembali kehidupan seperti aktvitas saya seperti bisa bergaul dengan temanteman, bisa ikut ujian paket dan bisa masuk SMA (342-348) d. Subjek 4 (D) Subjek mengatakan bahwa ia merasa lebih tenang dan tidak ragu dalam mengambil keputusan. Berikut kutipan yang dianggap penting mendukung pernyataan tersebut .... bisa lebih dewasa kak kalo dapat kontrol emosi (378-388) ada nilai positif kak, lebih tenang kak jadi bergaul tu lebih tenang, tidak gampang marah dengan halhal yang kecil trus pastinya tidak ragu dalam mengambil keputusan kaka (391-397)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
5. Pembahasan a. Subjek 1 (A) Subjek A merasakan emosi negatif saat mengetahui tidak lulus UN. Emosi negatif yang dirasakan yaitu kecewa, tidak menerima kenyataan, sedih, dan putus asa. Peneliti menggunakan kategori emosi menurut Goleman (Ali, 2011) untuk menggolongkan sedih dan putus asa ke dalam kategori kesedihan. Peneliti juga menggunakan Kamus Praktis Bahasa Indonesia (Waskito, 2012) mengenai pengertian kecewa sehingga menggolongkan kecewa dan tidak menerima kenyataan dalam kategori kecewa. Hal-hal yang dilakukan subjek dalam upaya mengurangi emosiemosi yang dirasakan yaitu dengan melakukan refleksi atas kegagalan yang dialami. Melakukan refleksi termasuk dalam proses regulasi emosi penyebaran perhatian (Widuri, 2010; Nurhera, 2013; Gross & Jazzaieri, 2014). Dalam proses ini, subjek mengalihkan perhatian yang dilakukan dengan distraksi atau konsentrasi. Hasil menunjukkan bahwa subjek melakukan proses penyebaran perhatian dengan melakukan konsentrasi yaitu mengarahkan perhatian kepada peristiwa yang dialami dan dikenal dengan istilah perenungan. Subjek juga tidak bersentuhan dan menghindari hal-hal yang berhubungan dengan UN seperti langsung pulang ke rumah, tidak pergi ke sekolah, dan melakukan pekerjaan rumah. Beberapa hal tersebut dilakukan subjek dalam upaya mengurangi emosi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
dirasakan. Hal ini termasuk dalam proses regulasi emosi pemilihan situasi yaitu tindakan menghindari atau mendekati objek dan situasi tertentu dalam upaya mengurangi atau meningkatkan emosi. Subjek juga berusaha untuk menguatkan diri dan menerima kenyataan bahwa ia tidak lulus ujian nasional. Hal tersebut termasuk dalam stategi regulasi emosi yaitu acceptance. Acceptance mengacu pada pola pikir yang pasrah dan menerima sesuatu yang terjadi pada dirinya. Meskipun demikian, acceptance berhubungan positif dengan perasaan optimis (Nisfiannoor & Kartika, 2004). Hal ini ditunjukkan oleh subjek A yang menerima kenyataan bahwa ia tidak lulus UN dan mengharuskan dirinya untuk tetap tegar dan semangat agar dapat mencapai cita-cita. Selain itu, subjek A juga memilki harapan untuk membuktikan diri menjadi yang lebih baik dan tidak mengulang kegagalan. Di sisi lain, subjek A menyalahkan diri sendiri karena tidak lulus ujian nasional. Hal ini termasuk dalam strategi regulasi emosi self blame. Self Blame berhubungan positif dengan depresi. Akan tetapi, hal tersebut tidak ditunjukkan oleh subjek A. Meskipun menyalahkan diri, subjek A mengharuskan dirinya untuk tetap tegar dan semangat agar dapat meraih cita-cita. Sobur (2003) menyatakan bahwa apabila seorang individu mengalami emosi negatif maka individu tersebut cenderung memberikan respon yang kurang tepat. Akan tetapi, respon tersebut tidak ditunjukkan oleh subjek A saat tidak lulus UN. Dalam hal ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
subjek A tidak melakukan tindak anarki, kemudian mengikuti ujian paket untuk melanjutkan pendidikan. Santrock (2002) mengatakan bahwa seorang remaja memiliki pemikiran yang lebih abstrak, logis, dan idealistis. Hal ini juga ditunjukkan oleh subjek A bahwa ia tidak memberikan respon yang kurang tepat karena memiliki pemikiran mengenai masalah baru yang akan muncul apabila ia memberikan respon tersebut seperti melukai orang lain dan akan ditangani oleh pihak berwajib. Wade & Travis (2007) mengatakan bahwa emosi dapat memotivasi individu untuk mencapai tujuan tertentu. Hal ini didukung dengan pernyataan subjek bahwa manfaat yang diperoleh ketika mampu mengontrol emosi yaitu memiliki motivasi untuk meraih kesuksesan. Selain itu, subjek juga menjadikan peristiwa tidak lulus UN sebagai teguran, motivasi, dan tolok ukur untuk mewujudkan harapan-harapannya. Hal ini termasuk dalam strategi possitive reappraisal yaitu mengambil makna positif dari suatu kejadian. Steinberg
(2002)
menyatakan
bahwa
individu
yang
mengatribusikan kegagalan sebagai hasil dari kurangnya usaha maka ia akan menjadi lebih berusaha. Subjek A mengatribusikan peristiwa tidak lulus UN sebagai kurangnya usaha dalam belajar sehingga ia memiliki keinginan untuk lebih giat belajar, tidak ingin gagal, membuktikan diri menjadi yang lebih baik, dan mencapai cita-cita. Proses regulasi emosi juga dipengaruhi oleh hubungan antara orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
tua dan anak. Perasaan negatif dan positif di dalam keluarga memiliki pengaruh pada emosi anak. Salah satu hal yang mendorong subjek dapat meregulasi emosi yaitu adanya dorongan dari significant others. Skema 4.1 Regulasi emosi subjek A Emosi: kesedihan dan kecewa
Tidak melakukan tindak anarki dan melanjutkan pendidikan: 1. adanya pemikiran terkait masalah baru yang akan muncul 2. adanya dorongan dari significant others 3. adanya keinginan untuk mncapai cita-cita
proses regulasi emosi: 1. penyebaran perhatian 2. pemilihan situasi 3.
Strategi regulasi emosi: 1. self blame 2. acceptance 3. possitive reappraisal
Faktor yang mempengaruhi mengelola emosi : dorongan dari significant others
b. Subjek 2 (B) Emosi-emosi yang dirasakan subjek B yaitu sedih, tidak puas atas hasil dan kecewa saat tidak lulus ujian nasional. Sedih digolongkan dalam kategori kesedihan sedangkan tidak puas akan hasil dan kecewa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
digolongkan dalam kategori kecewa (Ali, 2011; Waskito, 2012). Selain itu, subjek juga merasa malu, sakit hati, dan merasa bersalah kepada orang tua yang digolongkan dalam kategori malu. Menurut Gross, terdapat lima tahapan dalam proses regulasi emosi yaitu pemilihan situasi, perubahan situasi, penyebaran situasi, perubahan kognitif, dan perubahan respon (Widuri, 2010; Nurhera et al, 2013; Gross & Jazzaieri, 2014). Proses regulasi emosi yang dilakukan oleh subjek B yaitu meliputi penyebaran perhatian, pemilihan situasi, dan perubahan situasi. Subjek B berdiam diri di kamar dan melakukan refleksi atas peristiwa tidak lulus UN yang dialami. Hal ini termasuk dalam proses regulasi emosi penyebaran perhatian konsentrasi. Dalam hal ini subjek memfouskan perhatian pada peristiwa tidak lulus UN dan menjadikan peristiwa tersebut sebagai suatu teguran untuk semakin berusaha mencapai kesuksesan. Proses regulasi emosi yang dilakukan subjek yaitu pemilihan situasi. Pemilihan situasi meliputi tindakan menghindari atau mendekati objek dan situasi tertentu dalam upaya mengurangi atau meningkatkan emosi. Subjek B melakukan beberapa kegiatan yang tidak berhubungan dengan UN seperti membantu orang tua, bermain bola basket, futsal, dan mengikuti kegiatan rohani. Beberapa kegiatan tersebut merupakan salah satu cara subjek dalam upaya mengurangi emosi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Apabila subjek secara tidak sengaja berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan UN, maka ia akan mengambil bagian dengan memberi respon seperti bercanda dan memberi senyum. Hal ini termasuk dalam proses regulasi emosi perubahan situasi yaitu usaha subjek mengubah situasi secara langsung untuk mengalihkan emosi yang dirasakan. Subjek mengatakan bahwa ia mendapat ejekan dari saudarasaudaranya saat tidak lulus ujian nasional. Akan tetapi, subjek menjadikan ejekan tersebut sebagai motivasi untuk membuktikan diri. Selain itu, subjek juga menjadikan peristiwa tidak lulus UN sebagai teguran untuk semakin berusaha. Menjadikan ejekan sebagai motivasi dan persitiwa sebagai teguran merupakan salah satu strategi regulasi emosi possitive reappraisal yaitu subjek mengambil makna positif dari suatu kejadian. Walgito (2010) mengatakan bahwa seseorang cenderung kurang dapat menguasai diri, dan tidak memperhatikan norma maupun keadaan sekitarnya ketika memiliki emosi. Akan tetapi, hal tersebut tidak ditunjukkan oleh subjek B saat mengalami emosi negatif. Dalam hal ini, subjek tidak melakukan tindak anarki saat tidak lulus UN dan mengikuti ujian paket. Saat mengalami emosi negatif, subjek B masih memperhatikan norma sekitar. Hal ini didukung dengan subjek yang tidak melakukan tindak anarki karena tidak ingin ditangani oleh pihak berwajib dan tidak ingin membuat significant others merasa malu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Sama halnya dengan subjek A, subjek B mengatribusikan kegagalan yang dialami secara intenal yaitu sebagai hasil dari kurangnya usaha maka invidu akan lebih berusaha pada tugas atau ujian berikutnya. Hal ini didukung dengan pernyataan subjek bahwa ia akan lebih giat belajar di SMA untuk memperoleh hasil yang lebih baik, ingin membuktikan diri, dan tidak ingin mengecewakan significant others. Skema 4.2 Regulasi emosi subjek B Emosi: Kesedihan, kecewa, malu
Tidak melakukan tindak anarki dan melanjutkan pendidikan: 1. tidak ingin membuat significant others merasa malu 2. tidak ingn berhubungan dengan pihak berwajib 3. adanya dorongan dari significant others
Proses regulasi emosi:
Strategi regulasi emosi: 1. Penyebaran perhatian 2. Pemilihan situasi 3. Perubahan situasi
1. possitive reappraisal
c. Subjek 3 (C) Subjek C merasa tidak puas atas hasil, kecewa, sedih, lemah, loyo, seperti tidak memiliki tenaga, dan merasa bersalah kepada orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
tua saat tidak lulus ujian nasional. Menurut Goleman (Ali, 2011), kesedihan meliputi sedih, muram, suram, mengasihani diri, kesepian, ditolak, putus asa, dan depresi. Peneliti menggolongkan sedih, drop, lemah, loyo, dan keadaan seperti tidak memiliki tenaga dalam kategori kesedihan. Peneliti menggolongkan drop, lemah, loyo, dan keadaan seperti tidak memiliki tenaga ke dalam kesedihan karena keempat hal tersebut merupakan bagian dari perasaan sedih saat tidak lulus ujian nasional. Selain merasakan kesedihan, emosi yang paling dominan dirasakan oleh subjek yaitu merasa bersalah kepada orang tua yang digolongkan dalam emosi malu. Goleman (Ali, 2011) menyatakan bahwa malu meliputi aib, menyesal, rasa bersalah, malu, kesal hati, dan hati hancur lebur. Subjek juga merasa tidak puas dan kecewa saat tidak lulus UN. Merasa tidak puas dan kecewa digolongkan dalam kecewa. Hal ini didukung dengan pengertian kecewa dalam Kamus Praktis Bahasa Indonesia (Waskito, 2012) yang menyatakan bahwa kecewa adalah merasa atau perasaan tidak senang atau tidak puas karena tak sampai atau tak tercapai harapannya, keinginannya, dugaannya, dan sebagainya; cela, cacat; tidak berhasil, gagal dalam usaha dan sebagainya. Proses regulasi emosi yang dilakukan oleh subjek antara lain penyebaran perhatian konsentrasi dan pemilihan situasi. Subjek melakukan refleksi saat tidak lulus UN. Refleksi termasuk dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
proses regulasi emosi penyebaran perhatian konsentrasi. Dalam hal ini, subjek memfokuskan perhatian pada peristiwa tidak lulus UN terkait kegiatan-kegiatan yang sering dilakukan saat SMP seperti bolos dan malas belajar. Selain itu, subjek juga memilih untuk berdiam diri di rumah dan tidak bergabung dengan teman, mengerjakan pekerjaan rumah, melakukan perintah significant others, dan mencari keramaian. Beberapa kegiatan tersebut merupakan bagian dari pemilihan situasi yang dilakukan subjek. Pemilihan situasi merupakan tindakan menghindari atau mendekati objek dan situasi tertentu dalam upaya mengurangi atau mengingkatkan emosi. Dalam hal ini, subjek melakukan pemilihan situasi dalam upaya mengurangi emosi saat tidak lulus UN. Saat sedang mengalami kesedihan, subjek diberi dorongan dari orang tua sehingga ia berusaha untuk menerima kenyataan. Hal ini termasuk dalam strategi regulasi emosi acceptance. Acceptance adalah pola pikir yang pasrah dan menerima sesuatu yang terjadi pada dirinya. Selain itu, dorongan yang diberikan orang tua juga mengacu pada hubungan antara orang tua dan anak mempengaruhi cara seorang individu mengelola emosinya. Subjek mengatakan bahwa ia juga memikirkan hal-hal yang harus dilakukan setelah mengalami emosi tersebut. Memikirkan hal-hal yang harus dilakukan termasuk dalam strategi regulasi emosi refocus on planning.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Sobur (2003) menyatakan bahwa seorang individu cenderung memberikan respon yang kurang tepat apabila memiliki emosi negatif. Hal ini tidak ditunjukkan oleh subjek C saat mengalami emosi negatif ketika tidak lulus UN. Subjek mengatakan bahwa lembaga pendidikan tempatnya belajar memberikan pendekatan kepada siswa yang tidak lulus ujian nasional seperti memberikan nasihat. Hal ini mendorong subjek sehingga tidak melakukan tindak anarki. Selain itu, adanya dorongan dari significant others dan rasa bersalah kepada orang tua terkait nasihat “anak pertama harus memberikan contoh yang baik” membuat subjek mengikuti ujian paket dan melanjutkan pendidikan. Selain hubungan antara orang tua dan anak, adanya pendekatan dari pihak lembaga pendidikan juga mempengaruhi seorang dapat mengelola emosi. Skema 4.3 Regulasi emosi subjek C Emosi: Kesedihan, kecewa, malu Tidak melakukan tindak anarki dan melanjutkan pendidikan: 1. adanya pendekatan dari pihak lembaga 2. dorongan dari dan rasa bersalah terhadap significant others Proses regulasi emosi:
Strategi regulasi emosi:
1. pemilihan situasi 2. penyebaran perhatian
1. acceptance 2. refocus on planning
Faktor yang mempengaruhi mengelola emosi: dorongan dari significant others
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
d. Subjek 4 (D) Sama halnya dengan subjek A, B, dan C, subjek D juga merasa emosi saat tidak lulus ujian nasional. Subjek D merasa tidak puas atas hasil, kecewa, sedih, sakit hati, malu, iri, dan merasa bersalah kepada orang tua. Rasa tidak puas dan kecewa digolongkan ke dalam kecewa sedangkan sedih termasuk dalam emosi kesedihan (Waskito, 2012; Ali, 2011). Goleman mengatakan bahwa emosi malu meliputi aib, menyesal, rasa bersalah, malu, kesal hati dan hati hancur lebur. Berdasarkan penggolongan tersebut, peneliti menggolongkan sakit hati, malu, iri, dan rasa bersalah kepada orang tua ke dalam emosi malu. Adapun hal-hal yang dilakukan subjek untuk mengelola emosi tersebut yaitu melakukan refleksi, memilih untuk pulang ke rumah dan berdiam di kamar, melakukan wisata, dan berolahraga. Gross menyatakan bahwa terdapat lima tahapan dalam proses regulasi emosi. Dua diantara lima tahapan tersebut dilakukan subjek D untuk mengelola emosi yaitu penyebaran perhatian konsentrasi dan pemilihan situasi. Hal yang paling dominan dilakukan oleh subjek D yaitu melakukan refleksi terkait hal-hal yang berkaitan dengan persitiwa tidak lulus UN. Melakukan refleksi atau perenungan merupakan salah satu cara subjek mengelola emosi, dalam hal ini subjek memfokuskan perhatian pada peristiwa tidak lulus UN dan menjadikan peristiwa tersebut sebagai tolok ukur dan motivasi untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
tidak melakukan kesalahan yang sama. Menjadikan peristiwa sebagai tolok ukur dan motivasi termasuk dalam strategi possitive reappraisal yaitu mengambil makna positif dari suatu kejadian. Selain itu, subjek juga melakukan beberapa kegiatan seperti pulang ke rumah, berada di kamar, melakukan wisata, dan berolahraga. Beberapa hal tersebut merupakan pemilihan situasi oleh subjek untuk mengelola emosi saat tidak lulus UN. Pemilihan situasi yang dilakukan subjek yaitu tindakan mendekati objek dan situasi yang tidak berhubungan dengan UN untuk mengurangi emosi. Adapun strategi regulasi emosi yang digunakan subjek yaitu refocus on planning. Strategi ini mengacu pada pemikiran subjek terkait langkah yang harus diambil saat menghapi suatu peristiwa. Saat tidak lulus ujian nasional, subjek juga memikirkan hal yang akan dilakukan terkait mengikuti ujian paket atau mengulang selama satu tahun. Sobur
(2003)
menyatakan
bahwa
seseorang
cenderung
memberikan respon yang kurang tepat apabila memiliki emosi negatif. Akan tetapi, respon tersebut tidak ditunjukkan oleh subjek D. Subjek tidak melakukan tindak anarki dan memilih untuk mengikuti ujian paket. Walgito (2010) menyatakan bahwa seseorang cenderung kurang dapat menguasai diri dan tidak memperhatikan norma maupun keadaan sekitar ketika memiliki emosi. Hal tersebut juga tidak ditunjukkan oleh subjek D. Subjek tidak melakukan tindak anarki karena memiliki pemikiran terkait penilaian negatif dari lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
terhadap dirinya. Selain itu, subjek juga memiliki pemikiran bahwa tindak anarki tidak menguntungkan dan tidak menyelesaikan masalah. Hal ini mengacu pada teori Piaget (Santrock, 2002) mengenai remaja yang memiliki pemikiran yang abstrak, logis, dan idealistis. Skema 4.4 Regulasi emosi subjek D Emosi: Kecewa, kesedihan, malu
Tidak melakukan tindak anarki dan melanjutkan pendidikan: 1. adanya penilaian negatif dari lingkungan 2. dorongan dari significant others
Proses regulasi emosi: 1. penyebaran perhatian 2. pemilihan situasi
Strategi regulasi emosi: 1. refocus on planning
6. Pembahasan secara menyeluruh (4 Subjek) Berdasarkan fokus penelitian, terdapat beberapa hal yang dapat menggambarkan bagaimana subjek dapat mengelola emosi yaitu proses regulasi emosi, strategi regulasi emosi, dan hal-hal mendorong subjek sehingga dapat mengelola emosi. Selain itu, hasil penelitian juga menggambarkan manfaat yang dirasakan oleh keempat subjek ketika mampu mengelola emosi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Keempat subjek merasakan emosi negatif saat tidak lulus UN. Emosi negatif yang paling dominan muncul dari keempat subjek adalah kecewa dan merasakan kesedihan. Selain itu, subjek B, C, dan D juga merasa malu saat tidak lulus UN. Emosi malu yang paling dominan muncul pada setiap subjek yaitu merasa bersalah kepada orang tua. Subjek merasa bersalah ketika mengingat pengorbanan orang tua dan tidak memenuhi harapan orang tua saat tidak lulus ujian nasional. Proses dan strategi regulasi emosi merupakan gambaran bagaimana subjek dapat mengelola emosi untuk tidak melakukan tindak anarki. Dalam hal mengelola emosi, keempat subjek melakukan proses regulasi dan strategi regulasi emosi. Proses regulasi emosi yang paling dominan muncul dari keempat subjek yaitu penyebaran perhatian dan pemilihan situasi.
Dalam
proses
penyebaran
perhatian,
keempat
subjek
memfokuskan perhatian pada peristiwa tidak lulus UN, melakukan refleksi atas peristiwa yang dialami terkait hal-hal yang pernah dilakukan saat SMP seperti malas belajar dan bolos. Subjek cenderung dapat mengelola emosi ketika melihat kembali hal-hal yang pernah dilakukan saat SMP yang juga dianggap mempengaruhi peristiwa tidak lulus UN yang dialami subjek. Selain itu, keempat subjek juga melakukan pemilihan situasi yaitu memilih untuk tidak berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan ujian nasional dalam upaya mengurangi emosi. Namun, salah seorang subjek akan mengubah situasi untuk mengalihkan emosi yang dirasakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
apabila secara tidak sengaja berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan ujian nasional seperti ikut ambil bagian dalam cerita teman, bercanda, dan memberikan senyuman. Mengubah situasi juga termasuk dalam proses regulasi emosi dalam upaya mengalihkan emosi yang dirasakan. Adapun strategi regulasi emosi yang dilakukan oleh keempat subjek yaitu acceptance, self blame, possitive reappraisal, dan refocus on planning. Strategi yang paling dominan muncul pada setiap subjek yaitu possitive reappraisal yang mengacu pada pengambilan makna positif dari suatu kejadian. Possitive reappraisal berhubungan positif dengan perasaan optimis. Hal ini didukung dengan keempat subjek yang akan semakin berusaha dan lebih giat belajar untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Meskipun demikian,
terdapat seorang subjek yang tidak
menggunakan strategi possitive reappraisal tetapi berusaha untuk menerima kenyataan (acceptance) kemudian mulai untuk memikirkan langkah yang akan dilakukan selanjutnya (refocus on planning). Sobur (2003) menyatakan bahwa seseorang cederung memberikan respon yang kurang tepat apabila memiliki emosi negatif. Hal ini tidak ditunjukkan oleh keempat subjek saat memiliki emosi negatif ketika tidak lulus ujian nasional. Keempat subjek tidak melakukan tindak anarki, memilih untuk mengikuti ujian paket dan melanjutkan pendidikan. Walgito (2010) menyatakan bahwa seseorang cenderung kurang dapat menguasai diri dan tidak memperhatikan norma maupun keadaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
sekitarnya ketika memiliki emosi. Hal ini tidak ditunjukkan oleh keempat subjek karena keempat subjek masih memikirkan akibat yang akan muncul apabila mereka memberikan respon yang kurang tepat. Selain itu, penilaian positif dari lingkungan juga menjadi salah satu alasan subjek tidak melakukan tindak anarki. Hal ini menunjukkan bahwa subjek masih memperhatikan norma yang ada di sekitarnya. Meskipun tidak semua subjek menyampaikan bahwa dorongan dari significant others dan pendekatan dari pihak lembaga pendidikan mempengaruhi mereka dalam mengelola emosi, mengikuti ujian paket, dan melanjutkan pendidikan. Akan tetapi, hal ini cukup menunjukkan bahwa hubungan antara orang tua dan anak, serta lembaga pendidikan memiliki pengaruh dalam regulasi emosi yang dilakukan seseorang. Selain itu, Santrock (2002) menyatakan bahwa seorang remaja memilki pemikiran yang abstrak, logis, dan idealistis. Hal ini didukung dengan beberapa alasan subjek tidak melakukan tindak anarki yaitu tindak anarki akan menimbulkan masalah baru seperti akan ditangani oleh pihak yang berwajib dan membuat significant others merasa malu. Terdapat beberapa manfaat yang dirasakan keempat subjek ketika mampu mengelola emosi diantaranya yaitu memiliki motivasi untuk meraih kesuksesan, merasa lebih tenang dan dapat kembali melakukan aktivitas, serta memilki penilaian positif dari significant others.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Skema 4.5 Regulasi emosi remaja yang tidak lulus ujian nasional di Kupang Regulasi emosi remaja yang tidak lulus ujian nasional di Kupang
Tidak melakukan tindak anarki dan melanjutkan pendidikan selanjutnya: 1. Adanya pemikiran terkait tindak anarki akan menimbulkan masalah baru 2. adanya pemikiran terkait penilaian lingkungan 3. adanya dorongan dari significant others 4. adanya pendekatan dari pihak lembaga pendidikan 5. adanya keinginan untuk mencapai cita-cita
Proses regulasi emosi:
Strategi regulasi emosi:
1. Penyebaran perhatian, konsentrasi – melakukan refleksi 2. Pemilihan situasi – memilih untuk tidak berhubungan dnngan hal-hal yang berkaitan dengan ujian nasional 3. Perubahan situasi – mengubah situasi untuk mengalihkan emosi
1. Acceptance – berusaha untuk menerima kenyataan 2. self Blame – menyalahkan diri sendiri 3. Possitive reappraisal – mengambil makna positif dari peristiwa tersebut 4. refocus on planning – memikirkan langkah yang akan diambil selanjutnya
Faktor yang mendorong dapat mengelola emosi:
adanya dorongan dari significant others
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa keempat subjek yang tidak lulus ujian nasional di Kupang merasakan emosiemosi seperti kesedihan, malu, dan kecewa saat tidak lulus UN. Meskipun demikian, keempat subjek tidak memberikan respon yang tidak tepat dalam hal ini tidak melakukan tindak anarki tetapi dapat meregulasi emosi dengan melakukan beberapa hal. Hal-hal yang dimaksud antara lain melakukan refleksi yang termasuk dalam proses regulasi emosi penyebaran perhatian: konsentrasi, memilih untuk tidak berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan ujian nasional yaitu proses regulasi emosi pemilihan situasi, dan proses regulasi emosi perubahan situasi yaitu subjek akan mengubah situasi untuk dapat mengelola emosi apabila secara tidak sengaja berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan ujian nasional. Para subjek juga dapat meregulasi emosi ketika berusaha untuk menguatkan diri dan menerima kenyataan (acceptance), mengambil makna positif dari peristiwa tidak lulus ujian nasional (possitive reappraisal), serta memikirkan langkah-langkah yang harus diambil (refocus on planning). Meskipun demikian, salah seorang subjek juga menyalahkan diri sendiri atas perisitiwa yang terjadi (self blame). Namun, subjek tersebut mengharuskan dirinya untuk tetap tegar dan semangat agar dapat meraih cita-cita. Setelah itu, keempat subjek mengikuti ujian paket dan melanjutkan pendidikan 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
selanjutnya. Terdapat beberapa hal yang mendorong subjek dapat meregulasi emosi, tidak melakukan tindak anarki, dan melanjutkan pendidikan yaitu adanya pemikiran terkait akibat yang akan muncul apabila memberikan respon yang tidak tepat, adanya dorongan dari significant others, adanya pendekatan dari pihak lembaga pendidikan, adanya keinginan untuk meraih cita-cita, dan adanya keinginan untuk tidak membuat significant others merasa malu. Akan tetapi, yang paling dominan mendorong subjek dapat meregulasi emosi sampai dengan melanjutkan pendidikan adalah dorongan dari significant others. Adapun manfaat yang berbeda-beda dirasakan oleh keempat subjek setelah meregulasi emosi yaitu memiliki motivasi untuk meraih kesuksesan, merasa lebih tenang, dewasa, dan tidak ragu dalam mengambil keputusan, dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari dan melanjutkan pendidikan, serta adanya penilaian positif dari significant others. B. Saran 1. Bagi peneliti selanjutnya Bagi para peneliti selanjutnya yang berminat dengan topik yang sama tentang regulasi emosi pada remaja diharapkan untuk melihat keseimbangan subjek antara laki-laki dan perempuan. Hal ini dikarenakan keempat subjek yang dibahas dalam penelitian ini adalah laki-laki sehingga tidak membahas tentang regulasi emosi pada remaja perempuan. Apabila subjek laki-laki dan perempuan seimbang maka akan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
dilihat perbedaan dan persaaman regulasi emosi pada remaja laki-laki dan perempuan. 2. Bagi siswa yang akan mengikuti ujian nasional Berdasarkan gambaran umum mengenai ujian nasional yang dilalui oleh keempat subjek, ditemukan bahwa terdapat ketidaksiapan yang secara sengaja dan tidak sengaja dilakukan subjek. Hal ini berujung pada ketidaktahuan subjek dalam menyelesaikan soal ujian. Oleh karena itu, disarankan bagi siswa yang akan mengikuti ujian nasional untuk mempersiapkan diri dengan baik mengikuti ujian nasional. 3. Bagi orang tua dan atau wali dari pihak siswa yang akan mengikuti ujian nasional Berdasarkan gambaran umum ujian nasional yang dilalui keempat subjek, ditemukan bahwa terdapat orang tua yang cenderung tidak berkontribusi dalam persiapan anak menghadapi ujian nasional terutama dalam hal pendampingan belajar. Oleh karena itu, disarankan kepada pihak orang tua dan atau wali untuk meluangkan waktu mendampingi anak dalam hal belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Aldao, Amelia. 2013. The Future of Emotion Regulation Research: Capturing Context. Perspective on Psychological Science 8(2) 155-172. Diperoleh dari http://pps.sagepub.com Ali, M., & Asrosi M., 2011. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara Ayuningtyas, R. A. 2009. Skripsi: Hubungan Antara Persepsi terhadap Kompetensi Guru dengan Menghadapi Ujian Nasional (UN) pada Siswa Kelas IX SMP N 9 Semarang. Diperoleh dari http://eprints.undip.ac.id pada tanggal 20 Oktober 2014 Bidang Pendayagunaan dan Pelayanan Data Statistik Pendidikan. 2012. Bunga Rampai: Isu Aktual Pendidikan. Jakarta: Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP). Diperoleh dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Dr.%20Kastam%20S yamsi,%20M.%20Ed./Bunga%20Rampai%20Isu%20Pendidikan%20 Aktual.pdf pada Juni 2015 Creswell, John W. 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Dariyo, Agoes. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia D-Bloom, Barbara and Crabtree B. F. 2006. The Qualitative Research Interview. Medical Education 2006; 40: 314-321 Djaelani, Aunu Rofiq. 2013. Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif. Majalah Ilmiah Pawiyatan Vol: XX, No: 1, Maret 2013. Fauziah, Anisa. 2011. Skripsi: Gambaran Strategi Coping Stress Siswa Kelas XII SMAN 42 Jakarta Dalam Menghadapi Ujian Nasional. Diperoleh dari http://library.binus.ac.id/Collections/ethesis_detail.aspx?ethesisid=201 1-1-00005-PL pada 14 Desember 2014 Feng, X., Keenan, K., Hipwell, A E., Hanneberger, A. K. and Rischall, M.S., Butch, Coyne, and Boeldt D., Hinze and Babinski D. E. 2009. Longitudinal Associations Between Emotion Regulation and Depression in Preadolescent Girls: Moderation by the Caregiving
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Environtment. Developmental Psychology 2009, Vol. 45, No. 3, 789808. Gross, J. J. and Jazaieri, H. 2014. Emotion, Emotion Regulation, and Psychopathology: An Affective Science Perspective. Clinical Psychological Science 2014, Vol. 2(4) 387-401. Diperoleh dari http://cpx.sagepub.com Gross, Richard. 2012. Psikologi: Ilmu Jiwa dan Perilaku, edisi keenam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Kompas, Harian. 2012. Pro-Kontra UN Sebagai Hasil Pemetaan dan Evaluasi Pendidikan. Diperoleh dari http://edukasi.kompas.com/read/2012/10/12/21273044/ProKontra.UN. Sebagai.Alat.Pemetaan.dan.Evaluasi.Pendidikan pada 18 Maret 2015 Kusumaningrum O. V. 2012. Regulasi Emosi Istri yang Memiliki Suami Stroke. Empathy Vol. 1, No. 1, Desember 2012. Diperoleh dari http://jogjapress.com pada 14 November 2013 Meleong, Lexy J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Muri, Yusuf A., 2015. Asesmen Dan Evaluasi Pendidikan: Pilar Penyedia Informasi dan Kegiatan Pengendalian Mutu Pendidikan Edisi Pertama. Jakarta: Prenadamedia Group. Naviska, Nadya. 2012. Skripsi: Gambaran Mekanisme Koping Siswa Kelas 3 SMA Di SMAN 1 Purwakarta Tahun Ajaran 2011/2012 Menjelang Ujian Nasional. Diperoleh dari http://lib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak20313566.pdf pada 14 Desember 2014 Nisfiannoor, M., & Kartika Yuni. 2004. Hubungan Antara Regulasi Emosi dan Penerimaan Kelompok Teman Sebaya pada Remaja. Diperoleh dari http://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Psi/article/view/24/24 pada 23 November 2014 pukul 17.25 WIB Novarida T., Hardjono, dan Agustin R. W. 2012. Hubungan antara Regulasi Emosi dan Komunikasi Interpersonal dengan Kemampuan Bekerjasama pada Tim Basket SMA di Surakarta yang Mengikuti Kompetisi Honda DBL (Development Basketbal League). Diperoleh dari http://download.portalgaruda.org pada23 November 2014 Nurhera. 2013. Regulasi Emosi pada Orang Tua yang Memiliki Anak Cerda Istimewa. Diperoleh dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=123315&val=554 5 pada 23 November 2014 Panuju, P. dan Usnami, Ida. 1999. Psikologi Remaja. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2013. Diperoleh dari https://madrasahjatim.files.wordpress.com/2014/02/permendikbudnomor-97-tahun-2013.pdf pada 13 Maret 2015 Puspitasari, Y.P., Abidin Z., Sawitri D. R. 2010. Hubungan antara Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Kecemasan Menjelang Ujian Nasional (UN) pada Siswa kelas XII Reguler SMA Negeri 1 Surakarta. Diperoleh dari http://eprints.undip.ac.id/24776/ pada 22 Oktober 2014 Rachmawati, Imami Nur. 2007. Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif: Wawancara. Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 11, No. 1, Maret 2007; hal 35-40 Rasyid, Miranti. 2012. Hubungan antara Peer Attachment dengan Regulasi Emosi Remaja yang Menjadi Siswa di Boarding School SMA Negeri 10 Samarinda. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan Vol. 1, No. 03, Desember 2012. Republika. 2013. Ikut Aksi May Day Guru Demo Tolak UN. Diperoleh dari http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/05/01/mm3ymyikut-aksi-may-day-guru-demo-tolak-un pada 13 Maret 2015 Salamah. 2012. Gambaran Emosi dan Regulasi Emosi pada Remaja yang Memiliki Saudara Kandung Penyandang Autis. Diperoleh dari http://publication.gunadarma.ac.id/handle/123456789/1815 pada November 2014 Santrock, John W. 2002. Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup, Edisi 5, Jilid II. Jakarta: Erlangga Smith, Jonathan A. 2009. Psikologi Kualitatif Panduan Praktis Metode Riset. Yogyakarta: Pustaka Belajar Sobur, Alex. 2013. Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah. Bandung: Pustaka Setia Steinberg, Laurence D. 2002. Adolescence, sixth ed. New York: McGraw-Hill
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Sudrajat, Ahkmad. 2009. Seputar Pro-kontra Kebijakan Ujian Nasional. diperoleh dari https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2009/11/28/seputar-pro-kontrakebijakan-ujian-nasional/ pada tanggal 13 Maret 2015 Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta _______. 20014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta T. Daniel H. 2014. Ujian Nasional, hanya Indonesia yang Bisa Begini... Tragis!. Diperoleh dari http://www.kompasiana.com/danielht/ujian-nasionalhanya-indonesia-yang-bisa-begini-tragis_54f74ca8a333117d2d8b4584 pada 21 Oktober 2014 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Diperoleh dari http://kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf pada 21 September 2014 pada September 2014 Wade, C. & Travis, C. 2007. Psikologi, edisi ke-9. Jakarta: Erlangga Wahyuni, Sri. 2013. Hubungan Efikasi Diri dan Regulasi Emosi dengan Motivasi Berprestasi pada Siswa SMK Negeri 1 Samarinda. eJournal Psikologi, 2013, 1 (1):88-95. Diperoleh dari http://ejournal.psikologi.fisipunmul.ac.id tanggal 28 Agustus 2014 Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset Waskito, A. A., 2012. Kamus Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: WahyuMedia Widuri, Erlina L. 2010. Kepribadian Big Five dan Strategi Regulasi Emosi Ibu Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Humanitas, Vol. VII, No. 2, Agustus 2010 ________. 2012. Regulasi Emosi dan Resiliensi pada Mahasiswa Tahun Pertama. Humanitas, Vol. IX No. 2, Agustus 2012 Zimmermann, P. & Thompson Ross A. 2014. New Directions in Developmental Emotion Regulation Research Across the Life Span: Introduction to the Special Section. International Journal of Behavioral Development 2014, Vol. 38 (2) 139-141 Diperoleh dari http://ijbd.sagepub.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
Verbatim Wawancara A Line
Verbatim A
1.
Soree.. selamat soree.. soree
2.
kak..
3.
kabarnya hari ini? baik.. ya,
4.
saya
5.
terimakasih
6.
sudah bersedia meluangkan
7.
waktu
8.
berbincang-bincang
9.
beberapa menit kedepan. oh
10.
iya. seperti yang sudah saya
11.
sampaikan
12.
bahwa hari ini kita akan
13.
membahas mengenai ujian
14.
nasional yang pernah adek
15.
lalui, begitu? ya.. iyaa.. aa
16.
apakah
adek
pernah
17.
mengikuti
ujian
nasional?
18.
yaa
19.
berapa adek mengikuti ujian mengikuti
ujian lulus
20.
nasional?
pada dialami A terjadi
iyaa..
mau
Ringkasan
Koding
bagaimana
mengucapkan karena
adek
untuk
kita
sebelumnya
pernah..
pada
tahun
ini
tahun A
kak. nasional
pernah Peristiwa UN
tidak yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
21.
berarti dua ribu? lima belas. tahun 2015 (18- pada tahun 2015
22.
Ya, lalu bagaimana hasil 21)
23.
ujian nasional yang adek
24.
peroleh?
25.
mengecewakan
26.
dengar hasil saya tidak lulus. A merasa kecewa Perasaan: Kecewa
27.
sangat
28.
karena
29.
nasional ya... mengapa adek hasil milik pribadi Penyebab:
30.
merasa kecewa saat tidak dengan
31.
lulus ujian nasional? sangat teman saat tidak yang
32.
kecewa, karena pada waktu lulus UN (24-26, dengan teman (31-
33.
dengar ujian, liat teman-teman 31-38)
34.
yang
35.
karena mereka lulus. pada saat
36.
saya lihat hasil saya, saya
37.
dinyatakan tidak lulus.. sangat
38.
kecewa..
39.
karena melihat teman-teman
40.
yang lain lulus sedangkan
41.
adik tidak. lalu saat adek
42.
tahu bahwa adek tidak lulus
yaa
(18-21)
sangat
karena
pas
mengecewakan ketika tidak
lain
jadi
ujian membandingkan
lulus
mereka
(24-26,
senang
kecewa
itu
31-38,
159-161, 328-332)
milik memiliki
38)
nasib berbeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
43.
dan masih merasa kecewa itu
44.
apa yang adek lakukan? pas A merasa sedih Perasaan:
45.
dengar hasil, dengarnya di saat
46.
koran jadi setelah saya baca (44-50)
47.
nama saya tidak lulus eh
48.
nomor saya maksudnya nomor
Hal
49.
ujian saya dinyatakan tidak
dilakukan
50.
lulus, saya sangat sedih. saya A memilih untuk tidak lulus:
51.
pulang kerumah, saya hanya pulang ke rumah, melakukan
52.
diam di dalam kamar. Setelah berdiam
53.
itu, baru saya merasa bahwa itu kamar
54.
hanya sebuah kegagalan tidak merefleksikan
55.
boleh terulang lagi pada tahun- kegagalan
56.
tahun yang akan datang.
tidak
sedih
lulus (44-50) kesedihan
diri
di
kemudian
yang saat
refleksi
atas
kegagalan yang dialami (50-56)
yang
dialami (50-56)
Proses RE: penyebaran
57.
perhatian
58.
konsentrasi mengharuskan menguatkan
59.
saya harus tegar untuk lebih A
60.
semangat supaya tidak terulang diri untuk tegar
diri (59-61)
61.
lagi.
str: Acceptance
agar
tidak
62.
mengulang
63.
kegagalan
64.
dialami (59-61)
Harapan: yang ingin
tidak
mengulang
kegagalan (59-61)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
65.
Maaf, setelah itu maksudnya
66.
bagaimana? karena kegagalan A merasa kecewa Perasaan: Kecewa,
67.
otomatis pasti ada perenungan dan
68.
juga jadi saya di kamar itu, menangis
69.
beberapa jam memang kecewa, tidak lulus (66-70)
70.
sedih,
71.
setelah itu saya merenungkan, Peristiwa
72.
berpikir bahwa memang benar lulus
73.
ini suatu teguran juga buat saya dijadikan sebagai
74.
karena waktu itu juga saya teguran agar lebih melakukan
75.
kurang belajar jadi akhirnya ini giat
76.
hasil yang saya peroleh dan dengan
77.
saya akan lebih giat belajar lagi ingin
penyebaran
78.
walaupun dengan paket b yang membuktikan diri
perhatian
79.
saya peroleh tapi saya ingin (71-83)
konsentrasi
80.
buktikan bahwa di SMA nanti
81.
saya akan seperti kawan-kawan A
82.
yang lain dan tidak boleh gagal keinginan
83.
lagi untuk yang kedua kali.
dan
menangis
sedih
lalu sedih (66-70) saat kesedihan
tapi
Hal
yang
tidak dilakukan: UN Menangis (6670)
belajar
refleksi (66-83) proses
maksud
memiliki Makna
Peristiwa
untuk
positive
str:
tidak gagal sama reappraisal
84.
seperti teman (81- Teguran
85.
-83)
86.
RE:
83) dijadikan
(71-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
87.
sebagai
88.
motivasi
89.
83)
(71-
90. 91.
Harapan:
tidak
92.
ingin gagal pada
93.
ujian yang akan
94.
datang
95.
115-122, 209-211)
(81-83,
96. 97.
jadi waktu sedih itu adek
98.
cuman di rumah ya? iya
99.
cuman di rumah. sempat ke
100.
sekolah waktu tahu tidak
101.
lulus? tidak. tidak ke sekolah A langsung pulang Hal
102.
karena dengar lewat koran jadi ke
103.
setelah beli koran langsung mengetahui tidak ke rumah (101-
104.
pulang pi rumah.
105.
lulus 104)
rumah
UN
yang
saat dilakukan: pulang
(101- 104) Pr. R.E: pemilihan situasi
106. 107.
Selain perasaan kecewa dan A merasa putus Perasaan:
putus
108.
sedih, apa yang adek rasakan asa saat tidak lulus asa (107-110)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
109.
saat tidak lulus?
110.
putus asa.. tapi mungkin juga
111.
karena pengaruh kaget jadi
DM: Rasionalisasi
112.
akhirnya semua hal-hal buruk
(110-113)
113.
selalu ada dalam benak.
114.
tapi setelah saya pulang rumah A
115.
dan saya merenungkan bahwa rumah, merenung dilakukan:
116.
hanya
117.
mungkin tidak baik apalagi berlarut
dalam
refleksi
118.
berlarut-berlarut
(114-
119) proses
119.
kesedihan.
berpikir
pastinya (107-110)
seperti
ini dan
pulang
tidak
dalam kesedihan
kesedihan
ke Hal
yang
ingin melakukan
119)
(114-
RE: penyebaran
120.
perhatian
121.
konsentrasi tidak menyalahkan
122.
ini juga kan kesalahan sendiri Peristiwa
123.
jadi salah satu pukulan juga lulus
124.
untuk kalo bisa supaya jangan dijadikan sebagai
(122)
125.
terulang lagi seperti untuk teguran (122-128)
self blame
126.
ujian nasional. apalagi untuk di
Makna peristiwa:
127.
kelas tiga pas SMA nanti. ya,
teguran (122-128)
128.
seperti begitu.
129.
tadi adek bilang, selain putus
reappraisal
130.
asa itu ada pikiran-pikiran
UN
diri
sendiri
str:
str:
positive
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
131.
yang negatif. iya. pikiran
132.
negatif
133.
maksudnya?
134.
mau sekolah lagi.. mungkin sekolah
135.
syok juga.. liat teman-teman mengetahui tidak kenyataan
136.
yang lain senang terus saya lulus
137.
sendiri
138.
yang
bagaimana rasanya
yang
tidak
tidak A
tidak
ingin Perasaan:
tidak
saat menerima
UN
(133- kecewa (133-154) Hal
yang
memang ada beberapa juga
dilakukan:
tidak
139.
yang tidak lulus tapi karena
ingin
140.
dengar di koran kebetulan di
(133-154)
151.
situ hanya saya saja yang tidak
Proses
152.
lulus jadi ya begitulah kak.
pemilihan situasi:
153.
seorang
menghindari
154.
kegagalan.
155.
memiliki
156.
seperti putus sekolah, apa
157.
yang adek lakukan saat itu?
158.
saya merenungkan di kamar. A merasa kecewa Hal
159.
saat saya pulang, pikiran saya saat
160.
adalah..
161.
kecewa. setelah sampai rumah, rumah
162.
saya berpikir bahwa sesuatu merefleksikan
yang
lulus. 154)
mendapat
lalu saat adek
benak
RE:
situasi, tdk pergi ke sekolah
pikiran-pikiran
di
sekolah
tidak
yang
lulus dilakukan:
adalah UN lalu pulang ke melakukan kemudian
refleksi prs RE: penyebaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
163.
yang namanya kan juga apa .. kegagalan
yang
perhatian
164.
kesedihan tidak mungkin dari dialami, mencoba
konsentrasi
165.
awal, tapi dari akhir. sudah untuk
(158-168)
166.
terlanjur. saya merenungkan dan ingin menjadi berbesar
167.
bahwa saya ingin lebih baik lebih baik (158-
untuk
168.
dari ini kejadian.
menerima
menerima
168)
hati
169.
kenyataan
170.
str: acceptance
171.
(158-166)
172.
berarti
173.
yang
tadi
adek
Harapan:
ingin
katakan bahwa adek kecewa
menjadi
yang
174.
melihat teman-teman lulus
lebih baik (166-
175.
itu maksudnya mengetahui
168)
176.
teman-teman yang lain lulus
177.
begitu? karena waktu itu kami A
178.
janjian belinya di jalan raya menghiraukan
179.
jadi waktu itu kami ada belasan teman-teman yang Tidak
180.
orang yang teman seangkatan lulus dan langsung menghiraukan
181.
beli koran. jadi setelah saya pulang ke rumah teman
182.
melihat nomor saya bahwa saat
183.
saya dinyatakan tidak lulus (177-221)
184.
saya langsung pulang. saya
Pemilihan situasi
tidak Hal
tidak
yang
dilakukan:
lulus langsung proses
dan pulang RE:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
185.
hanya
melihat
teman-teman
186.
mereka senang, gembira. coret-
187.
coret baju, bahkan teriak-teriak
188.
bahwa mereka lulus. saya tidak
189.
menghiraukan, saya langsung
190.
pulang ke rumah. kenapa adek
191.
memilih
192.
pulang ke rumah saat itu?
193.
karena itu pasti sapapun dia
194.
kalo gagal dalam suatu proses
195.
pasti
196.
merasa
197.
langsung pulang. oo begitu,
198.
jadi sedih makanya langsung
199.
pulang
200.
(mengangguk) ya tadi kan
201.
adek
202.
sedih trus adek cuman di
203.
rumah begitu, itu adek tidak
204.
ke sekolah ya waktu tahu
205.
tidak lulus itu? ya tidak ke
206.
sekolah. kenapa kok tidak
untuk
sangat
langsung
kecewa,
sedih
jadi
ke
mengatakan
saya saya
rumah?
bahwa
(188-190, 197)
193-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
207.
memilih
208.
sekolah saja? karena waktu itu
209.
diumumkan
210.
sekolah bahwa untuk dengar
211.
hasilnya
212.
dengarnya di koran saja jadi
213.
tidak perlu ke sekolah lagi.
214.
jadi hasil yang dikoran itu
215.
cukup kuat bagi adek, tidak
216.
ingin memastikan ke sekolah
217.
kah waktu itu? besoknya baru
218.
ke sekolah dan memang betul..
219.
benar sudah ditempel sapa-
220.
sapa yang lulus dan sapa-sapa
221.
yang tidak lulus. lalu tadi kan
222.
adek
223.
merasa kecewa trus sedih..
224.
yaa.. itu berapa lama adek
225
merasakan
226.
tersebut? untuk pada saat A merasa sedih, A
227.
dengar
228.
sekitar lima jam dan masih satu minggu (226- kenyataan dengan
untuk
tidak
bilang
hasil
pergi
oleh
ke
ke
kepala
sekolah.
bahwa
adek
perasaan
kurang
lebih kecewa
mencoba
selama menerima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
229.
terasa untuk sampai besoknya 231)
menyakini bahwa
230.
sampai sekitar satu minggu
kegagalan
231.
masih terasa sedih. tapi mau A mencoba untuk merupakan
232.
bilang apa le kegagalan yang menerima
233.
tertunda eh
234.
tertunda jadi saya mengambil menguatkan
235.
hikmah dari itu supaya jangan bahwa kegagalan 237)
236.
terulang lagi pada har-hari adalah kesuksesan
237.
esok. lalu satu minggu tadi yang
238.
adek merasa sedih ya terus (226-237)
239.
satu hari saja adek merasa
240.
sedih lalu besoknya adek
241.
pergi
242.
memastikan kan? iya iya..
243.
nah aa setelah memastikan
244.
itu. kan adek bilang sedihnya
245.
seminggu terus setelah itu
246.
apa yang adek
247.
untuk hari pertama setelah jeda Setelah
248.
beberapa jam, saya langsung merasa
249.
melakukan aktivitas sehari-hari dan
250.
seperti menyapu, cuci piring. melakukan
ke
kesuksesan
kesuksesan yang kenyataan
sekolah
dan tertunda
yang
str:
diri Acceptance (231-
tertunda
untuk
lakukan? 5
jam Hal
yang
kecewa dilakukan: sedih,
A Melakukan pekerjaan
rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
251.
yang ada dalam benak tu aktivitas
seperti (244-253)
252.
kecewa sedih masih terasa menyapu
dan Proses
RE:
253.
seperti yang tadi saya bilang. membersihkan
254.
Apa
255.
sampai akhirnya adek dapat 253)
256.
mengurangi
257.
perasaan
258.
menyapu dan cuci piring?
259.
yang pertama saya lakukan A
260.
adalah cerita karena waktu itu dorongan
261.
saya hanya berdiam diri dan keluarga sehingga dapat mengurangi
262.
pada saat orang tua pulang, ia
263.
mereka
264.
dengan saya bagaimana kok perasaan
265.
bisa terjadi. kita cerita, mereka kecewa, dan putus (259-280)
266.
mengingat
267.
semangat,
268.
kesempatan untuk ujian yang
269.
kedua jadi ini tidak boleh
270.
diulangi lagi walaupun ini
271.
ujian paket. begitupun dengan
272.
kakak juga.. pada saat pulang,
yang
pemilihan situasi
lakukan piring kotor (244-
adek
perasaantadi
selain
bercerita,
saya
mendapat Hal dari menyebabkan
masih
dorongan
dari
sedih, significant others
tetap asa (259-280) ada
A
dapat perasaan: adanya
ngobrol mengurangi
lagi
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
273.
mereka
mengingatkan
274.
memberikan kata-kata motivasi
275.
saya masih ingat bahwa “ini
276.
kesuksesan suatu awal yang
277.
tertunda. ini kegagalan suatu
278.
kesuksesan
279.
seperti itu, itu kata kakak saya
280.
jadi saya akan tetap pegang.
281.
saya akan buktikan di SMA A
282.
nanti bahwa saya akan bisa. membuktikan diri membuktikan diri
283.
jadi waktu itu adek kan (281-282)
284.
biasanya kalo di berita, di
285.
media
286.
memberitakan bahwa yang
287.
tidak
288.
melakukan
289.
anarki yang kayak lempar
290.
sekolahlah, adek melakukan
291.
hal itu kah tidak? tidak. A
292.
mengapa kok tidak? kan melakukan tindak melakukan tindak
293.
waktu itu lagi kesal kan anarki (283-291)
294.
kenapa kok tidak melakukan
yang
gitu
lulus
saya,
tertunda”.
sering
itu
ingin Harapan:
ingin
(281-282)
aa
sering
tindak-tindak
tidak A
tidak
anarki (283-297)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
295.
saja?
kalo
melakukan
hal A
menyatakan Hal
yang
296.
seperti itu suatu kesalahan bahwa kegagalan dilakukan:
297.
yang fatal karena ini (tidak yang
298.
lulus UN) bukan kesalahan merupakan
299.
orang tua atau guru tapi ini kesalahan
300.
kesalahan diri kita sendiri. jadi sendiri (295-302)
301.
kegagalan yang kita peroleh itu
302.
adalah salah kita.
dialami menyalahkan diri diri
sendiri
(295-302)
str: self blame tidak
ingin
menyalahkan
303.
pihak lain atas
304.
kegagalan yang
305.
dialami
306.
302) str: self
307.
blame
(295-
308. 309.
mungkin suatu pelajaran juga A
310.
buat saya.
menjadikan Makna
peristiwa
Peristiwa
tidak teguran (309-310)
311.
lulus UN sebagai
312.
teguran (274-277)
str:
positive
reappraisal
313. 314.
Fatal
maksudnya Tindak
315.
bagaimana?
316.
merugikan diri kita sendiri tapi banyak pihak dan anarki:
itu
bukan dapat
anarki Alasan
tidak
merugikan melakukan tindak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
banyak
tidak
317.
merugikan
318.
seperti kita lempar sekolah masalah yang baru
merugikan diri
319.
otomatis yang lempar sekolah, (315-326)
sendiri
320.
yang dipermasalahkan adalah
326)
321.
syukur kalo serpihan kaca tidak
322.
kena teman ato orang lain dan
menimbulkan
323.
akan
masalah
324.
masalah lagi misalnya orang
325.
tua kita dipanggil ato bisa saja
326.
kita diangkut oleh Pol PP.
327.
mengapa adek bilang ini
328.
sebagai suatu pelajaran? ya
329.
karena seperti yang tadi saya
330.
bilang bahwa liat teman-teman
331.
yang lain senang terus saya
332.
sedih
333.
kegagalan
334.
merenungkan kalo bisa jangan kegagalan
335.
terulang lagi untuk hari-hari dialami agar tidak merefleksikan
336.
kedepan. kenapa kok adek terulang (333-336) kegagalan
337.
masih sedih
338.
untuk sudah menyapu, cuci
menimbulkan
yang
pasti ini
orang menimbulkan
ingin
(315-
dapat
banyak
baru
(315-326)
kecewa. saya A
tapi memilih
merefleksikan Hal
yang
yang dilakukan:
terjadi
yang
(333-336) pr.
R.E:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
339.
piring.
340.
melakukan itu padahal kan
perhatian
341.
hal yang dilakukan adek itu
konsentrasi
342.
kan biasanya dilakukan adek
343.
kah tidak? oo kalo untuk A melakukan hal Hal
344.
melakukan
345.
seperti menyapu, cuci piring termasuk
346.
sebenarnya
347.
juga tapi kan kecewa atau juga dapat mengalihkan
348.
karena stres jadi apa yang ada pikiran
349.
di depan mata langsung kita kegagalan
350.
kerjakan, saya kerjakan. kok dialami (343-360)
351.
tidak memilih untuk diam di
352.
kamar misalnya? tapi kok
353.
memilih untuk melakukan
354.
aktivitas? karena sekitar lima
355.
jam termenung di kamar. jadi
356.
saya
357.
bahwa daripada memikirkan
358.
hal-hal
yang
359.
depresi
mendingan
360.
sesuatu yang menghilangkan.
kok
adek
aktivitas-aktivitas lain
bukan
mengambil
ato
penyebaran
mau
yang
rutinitas rutinitas
keputusan
daripada berbuat
yang
tidak dilakukan: dalam melakukan agar pekerjaan proses
terkait pemilihan yang (343-360)
rumah RE: situasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
361.
lalu saat itu kan adek di
362.
rumah bersama orang tua
363.
ya? ya. ada sodara-basodara
364.
juga..
365.
bagaimana respon mereka
366.
ketika
367.
tidak lulus? mereka marah, A tidak mampu Hal
368.
terutama Mama. Mama tanya memberi
369.
“kenapa ko sonde lulus, tidak terhadap
370.
lulus?” saya hanya diam. saya pertanyaan orang respon
371.
tidak bisa menjawab, saya tua karena merasa significant others
372.
hanya tondok kepala dan
iya
tahu
basodara.
bahwa
lalu
adek yang
respon dilakukan: A tidak mampu
sedih
memberi terhadap
telah (367-387)
373.
membuat
orang
374.
tua merasa kecewa
375.
(367-387)
376. 377.
begitu juga dengan sodara A
diberikan A
378.
bilang “adek sudah, ini suatu nasihat
379.
pelajaran. mereka menjelaskan saudara
380.
apa.. dan memperingati saya tidak
381.
untuk tidak boleh terulang lagi. kegagalan
382.
anda kan waktu itu merasa dialami (377-381)
memperoleh
oleh nasihat untuk significant mengulang untuk
dari other tidak
yang mengulang kegagalan
(377-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
383.
kecewa dan sedih lalu mama
384.
marah
385.
bagaimana perasaan anda?
386.
sedih karena dengan hasil ini
387.
membuat orang tua kecewa.
388.
lalu setelah selesai menyapu
389.
cuci piring itu apa lagi yang
390.
anda
391.
akhirnya anda bisa keluar
392.
begitu. setelah selesai kerja A merasa sedih Perasaan:
sedih
393.
cuci piring dan sapu, sesudah ketika
tidak
394.
itu saya sudah tidak kerja apa- temannya
395.
apa lagi, kembali ke kamar. UN (392-414)
yang
396.
lalu tanya kepada teman-teman
sama (392-414)
397.
yang lain apakah mereka juga
kesedihan
398.
lulus dan ternyata mereka juga
399.
lulus. lalu bagaimana sampai
400.
akhirnya anda keluar rumah.
401.
kan
402.
piring tapi kan itu dalam
403.
kawasan
404.
apakah anda tidak keluar ke
begitu,
lakukan
anda
lalu
sampai
menyapu
di
381)
rumah
cuci
ya,
teman- ketika lulus memiliki
teman bernasib
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
405.
lingkungan misalnya? saya
406.
keluar pi tanya di tetangga
407.
karena kebetulan ada teman
408.
satu kelas yang tetangga. saya
409.
tanya
410.
mengatakan bahwa dia lulus.
411.
teman adek ini lulus? ya.
412.
setelah itu saya merasa sedih
413.
lagi,
414.
pulang kembali. lalu setelah
415.
itu, apa yang adek lakukan.
416.
setelah
itu
417.
untuk
pergi
418.
kepada teman lulus atau
419.
tidak
420.
kemudian adek merasa sedih
421.
dan
422.
bagaimana ceritanya? apa
423.
yang adek lakukan sampai
424.
akhirnya adek pulang ke
425.
rumah kemudian melakukan
426.
apa lagi begitu? setelah saya A
pi
saya
dia
langsung
kan
dia
pamit
berusaha
menanyakan
ternyata
pulang
dan
dia
kembali.
lulus
itu
pulang
ke Hal
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
427.
dengar dia lulus saya langsung rumah,
dilakukan:
428.
pamit kepadanya pulang ke menenangkan diri, menenangkan diri
429.
rumah, saya menenangkan diri dan
430.
di kamar, saya berpikir bahwa refleksi
431.
kejadian ini saya berpikir terus kegagalan
432.
menerus tidak ada gunanya dialami
433.
karena setiap penyesalan di mengetahui
penyebaran
434.
akhir bukan di awal.
perhatian
melakukan dan
melakukan
atas refleksi (426-434,
yang 444-454) ketika proses
teman-temannya
435.
lulus
UN
436.
434, 444-454)
RE:
(426- konsentrasi
437. 438.
jadi saya harus bisa untuk ujian A
439.
yang berikut saya tidak boleh termotivasi untuk dijadikan sebagai
440.
gagal lagi supaya cita-cita bisa tidak gagal agar motivasi
441.
terwujud seperti teman-teman dapat mewujudkan 442)
442.
yang lain. Menenangkan diri cita-cita (438-442)
positive
443.
di kamar, adek melakukan
reappraisal
444.
apa saja di kamar? itu saya
445.
merenungkan saja, saya tidak
Harapan:
446.
kerja
mewujudkan cita-
447.
berpikir. dalam benak saya
448.
saya belajar dari SMP kelas
apa-apa
saya
hanya
menjadi Makna
perstiwa:
(438
str:
dapat
cita (439-442)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
449.
satu, kesalahan-kesalahan yang
450.
saya buat juga yang akhirnya
451.
hasil yang saya peroleh saat
452.
ini. mungkin dengan tidak giat
453.
belajar, suka melawan, inilah
454.
hasil yang saya peroleh tapi A
455.
saya berpikir bahwa ini suatu bahwa tidak lulus teguran (454-460)
456.
teguran, kegagalan tidak boleh UN
457.
terulang lagi di SMA nanti. sebuah
458.
saya akan buktikan pada semua sehingga
459.
orang khususnya pada orang berharap
460.
tua.
berpandangan Makna peristiwa:
merupakan
str:
positive
teguran reapprasisal ia untuk Harapan:
tidak gagal dan ingin
461.
dapat
membuktikan
462.
membuktikan diri
diri (458-460)
463.
(454-460)
Tidak
ingin
464.
mengulang
465.
kesalahan (456-
466.
457)
467. 468. 469.
lalu
470.
akhirnya adek ini ikut ujian keinginan
bagaimana
sampai A
memiliki Hal untuk dilakukan:
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
471.
paket?
ya
karena
saya mencapai cita-cita mengikuti
ujian
472.
kepingin mau apa.. cita-cita sehingga ia harus paket (471-478)
473.
terwujud jadi saya mau lanjut mengikuti
ujian
474.
ke SMA, salah satu syarat paket
untuk Pendorong
475.
punya ijazah. pas dengar ada memperoleh
476.
ujian paket b saya harus daftar ijazah
477.
untuk ikut dan ternyata ujian salah satu syarat harapan
478.
saya lulus.
mengikuti
sebagai paket:
ujian adanya untuk
dapat melanjutkan mewujudkan cita-
479.
pendidikan (471- cita (471-478)
480.
478)
481. 482. 483.
puji Tuhan ya kalo begitu.
484.
ya. lalu, aa apa yang sampai
485.
membuat
486.
untuk mengikuti ujian paket
487.
kok tidak berhenti, putus
488.
sekolah saja? setelah saya Setelah
489.
mendengar, saya pi di teman mengetahui bahwa dilakukan:
490.
dan dia lulus akhirnya saya teman-temannya
491.
pulang, merenungkan diri, saya lulus,
492.
tenang lalu saya mengambil melakukan
adek
tergerak
Hal
yang
melakukan A
refleksi
(488-
494) pr RE:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
493.
keputusan bahwa kegagalan ini refleksi
494.
tidak boleh berlarut-larut, harus kegagalan
495.
tegar, semangat, karena masih dialami kemudian
496.
ada sesuatu yang harus dikejar. kembali
497.
sebagai
498.
pengalaman yang tidak bisa agar
499.
dilupakan selama hidup.
contoh
atas yang
perhatian konsentrasi menguatkan
atau menguatkan
diri dapat
mencapai cita-cta
500.
penyebaran
(488-499)
diri
(493-496)
str:
acceptance Harapan:
ingin
501.
mencapai cita-cita
502.
(494-496)
503. 504.
aa lalu ketika orang tua dan
Makna peristiwa:
505.
basodara tahu bahwa adek
dijadikan sebagai
506.
tidak
tolok ukur (497-
507.
cuman
508.
ataukah ada hal lain juga
509.
yang mereka berikan kepada
510.
adek? waktu pertama setelah A diberi nasihat Hal
511.
mendengar bahwa saya tidak oleh keluarga agar dilakukan:
512.
lulus,
513.
setelah itu mereka juga melihat cita-cita (510-522)
significant
other
514.
saya sedih, mereka meng apa..
(510-522)
lulus
itu,
mereka
marah-marah
mereka
marah
499) positive
kah
tapi dapat
reappraisal
mencapai mayakini
yang
nasihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
515.
menasihati
saya
516.
kegagalan ini suatu kesuksesan
517.
yang tertunda jadi kamu harus
518.
jangan terlalu pikir nanti kamu
519.
stres karena kamu masih muda.
520.
cita-cita kamu harus selalu
521.
perjuangkan
522.
semangat. jadi mereka juga
523.
menyemangati
524.
memberi semangat. lalu saat
525.
adek tadi sedih kan adek
526.
kecewa,
527.
bagaimana
528.
orang tua terhadap adek,
529.
basodara terhadap adek itu
530.
bagaimana di rumah? saat Adanya dorongan Pendorong
531.
tahu saya tidak lulus, mereka dari
significant mengikuti
532.
tanya “masih ada ujian lagi other
untuk paket:
533.
atau
ujian dorongan
534.
ujian apa maksudnya ini? paket (530-542)
significant
535.
ujian nasional. oo ujian ulang
(530-542)
536.
ya maksudnya? ya. ya lalu?.
jadi
adek
ya
di
dengan
bahwa
rasionalisasi
harus
begitu
kamar, sikap
tidak?”, “tidak ada”. mengikuti
ujian adanya dari other
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
537.
“tidak ada”, saya mendengar
538.
ujian paket, mereka bilang “ya
539.
sudah kalo begitu ikut ujian
540.
paket saja tidak apa-apa kan
541.
nanti setara juga untuk masuk
542.
SMA”.
543.
mendukung
544.
megikuti ujian paket ya. lalu
545.
perasaan
546.
menangkan diri tadi itu dan
547.
kembali memiliki semangat
548.
untuk
549.
bagaimana perasaan adek?
550.
setelah mendengar hasil ujian
551.
paket b.. he-ehm. ya paket b, A merasa senang Perasaan saat lulus
552.
saya merasa senang karena saat
dinyatakan ujian
553.
saya
dan
554.
bertemu
555.
teman-teman lulus seangkatan pendidikan. hal ini
556.
dan akan ketemu lagi di SMA dikarenakan
557.
dan yang lain juga cita-cita dapat
558.
yang saya inginkan, saya akan dengan
jadi
mereka adek
adek
naik
akan
ke
yang kembali
juga untuk
setelah
SMA,
pastinya lulus
paket:
dapat senang (550-556) kenikmatan
dengan melanjutkan
A Harapan:
ingin
bertemu mencapai cita-cita teman- (557-560)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
559.
perjuangkan
untuk
560.
terwujud. lalu menurut adek angkatan
561.
sendiri manfaat dari dapat dapat
562.
menenangkan
diri
563.
menurut
bagaimana
564.
sampai
565.
memiliki
motivasi
566.
keinginan
untuk
567.
SMA.
568.
pengalaman
569.
memotivasi diri agar harus bisa
570.
semangat
571.
keberhasilan yang terjadi atau
572.
tercapai,
kita
tidak
573.
berdiam
diri,
kita
574.
berjuang,
harus
menjemput, dijadikan sebagai motivasi
575.
kita jangan tunggu.
576.
maaf ini menjemput apa mencapai
577.
tadi?
578.
peribahasa ke ingin sukses kita 582)
579.
harus menjemput kita harus
580.
bertindak
adek
akhirya
bisa teman
mencapai
adek
manfaatnya untuk
karena
jangan
dan
itu cita-cita (550-560)
lagi,
naik
maksudnya
satu
ke
suatu bisa
setiap
boleh Kegagalan harus dialami
minta motivasi
yang Manfaat
dan
A Makna peristiwa:
untuk 582)
(567
positive
seperti keberhasilan (567- reappraisal
hanya
str:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
581.
berkata-kata tetapi bertindak
582.
juga.
583.
menanyakan lagi kok tadi itu
584.
adek
585.
paket itu juga karena ada
586.
dorongan dari orang tua.
587.
kalo saya nanya lagi kok mau
588.
lanjut ke SMA, yaudah kalo
589.
ikut paket ya paket aja trus
590.
ya udah berhenti. kok tidak
591.
kayak
592.
maksudnya untuk lanjut SMA?
593.
iya kok adek mau untuk naik
594.
ke SMA kok tidak kalo ini
595.
sonde putus sekolah begitu?
596.
oo karena saya ingin mengejar A
597.
cita-cita maka harus. Sama ke pendidikan
598.
teman-teman yang lain, saya jenjang
599.
ingin yang pasti pertama saya selanjutnya karena ingin
600.
kepengen
601.
teman-teman yang seangkatan ketinggalan
602.
dan yang kedua ingin cita-cita dengan
jadi
saya
ngomong
tidak
ingin
kalo
ikut
begitu saja?
ketemu
melanjutkan Alasan
dengan tidak
A
ke melanjutkan pendidikan:
ingin
mecapai
cita-cita
(596-
608 teman- tidak
ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
603.
saya harus. maaf cita-cita teman yang lain
ketinggalan dari
604.
adek apa, ingin menjadi apa? dan
teman-teman
605.
cita-cita saya ada dua tapi mencapai cita-cita
satu
606.
sebenarnya satu perawat satu (596-608)
(597-601)
607.
guru tapi yang lebih dominan
608.
saya kepengen jadi guru. oo
609.
begitu. iyaa.. baik saya kira,
610.
kakak
611.
berbincang-bincang
612.
untuk kita cerita-cerita ini
613.
kita
614.
terimakasih banyak karena
615.
adek sudah bersedia untuk
616.
berbagi
617.
pengalaman
618.
kakak.
619.
khawatir bahwa cerita akan
620.
kakak
621.
cerita ini hanya adek dan
622.
kakak yang tahu juga dosen-
623.
dosen kakak yang tahu. nah,
624.
semoga apa yang adek cita-
kira
untuk
ini,
cukupkan
cerita,
adek
sekian.
berbagi
adek tidak
sebarkan
kita
dengan usah
karena
ingin
angkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
625.
citakan,
626.
inginkan, semoga apa yang
627.
dicita-citakan
628.
sukses di SMA, sukses di
629.
UTS,
630.
terimakasih. sama-sama kak.
apa
sukses
yang
adek
terwujud.
di
SMA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Ringkasan Tema A Tema Line Peristiwa tidak lulus UN terjadi pada 18-21 tahun 2015 Emosi: Kecewa: kecewa, tidak menerima 24-26, 31-38, 159-161, 328-332, kenyataan 66-70, 133-154 Kesedihan: sedih, putus asa
44-50, 66-70, 107-110, 392-414
Hal yang dilakukan: Proses R.E 1. Penyebaran perhatian, a. 50-56, 66-83, 114-119, 158-168, konsentrasi: 333-336, 426-434, 444-454, 488a. melakukan refleksi atas 494, kegagalan yang dialami
2. Pemilihan situasi: a. pulang ke rumah, tidak menghiraukan teman b. tidak pergi ke sekolah c. melakukan pekerjaan rumah Strategi 1. Acceptance a. menguatkan diri b. berusaha menerima kenyataan
2. Self Blame a. Menyalahkan diri sendiri
a. 101-104, 188-190, 193-197 b. 133-154 c. 244-253, 343-360
a. 59-61, 493-496 b. 158-166, 231-237
a. 122, 295-302,
283-297 Tidak melakukan tindak anarki 471-478 mengikuti ujian paket DM. Rasionalisasi: a. meyakini nasihat significant a. 510-522 others Alasan tidak melakukan tindak anarki: Superego: Tidak ingin merugikan 315-326 diri sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Superego: Tidak ingin menimbulkan 315-326 masalah baru Alasan mengikuti ujian paket: adanya keinginan untuk 471-478 mewujudkan cita-cita adanya dorongan dari significant 530-542 others Alasan melanjutkan pendidikan: ingin mencapai cita-cita tidak ingin ketinggalan dari teman satu angkatan Faktor yang mendorong subjek dapat mengurangi perasaan: adanya dorongan dari significant others Harapan: tidak ingin gagal pd ujian-ujian yang akan datang ingin menjadi yang lebih baik ingin membuktikan diri ingin mewujudkan cita-cita
596-608 597-601
259-280 59-61, 81-83, 115-122, 209-211, 456-457 166-168 281-282, 458-460 439-442, 494-496, 557-560
Manfaat yang dirasakan subjek ketika mampu mengontrol emosi: memiliki motivasi untuk meraih 567-582 kesuksesan Makna Peristiwa: strategi possitive reappraisal a. 71-83, 122-128, 309-310, 454a. Teguran 460 b. dijadikan sebagai motivasi b. 71-83, 438-442, 567-582 c. dijadikan sebagai tolok ukur c. 497-499
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Verbatim Wawancara B Line
Verbatim
1.
Selamat siang.. Iya selamat
2.
siang.
3.
kabarnya hari ini? baik..
4.
lumayan baik. kakak mau
5.
mengucapkan
6.
karena adek sudah bersedia
7.
meluangkan
8.
menjadi
9.
penelitian tugas akhir kakak.
10.
ya kak. aa seperti yang sudah
11.
kakak
12.
bahwa kegiatan kita siang
13.
hari ini adalah berbincang-
14.
bincang
15.
nasional yang pernah adek
16.
lalui. yak.. baik, apakah adek
17.
pernah
18.
nasional? ya pernah. Lalu
19.
pada tahun
20.
mengikuti
ya
Ringkasan
Koding
bagaimana
terimakasih
waktu subjek
bilang
untuk dalam
sebelumnya
mengenai
mengikuti
ujian
ujian
berapa adek
ujian
nasional? B mengikuti Ujian Peristiwa
tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
21.
tahun dua ribu lima belas. oo Nasional
22.
baru-baru ini yaa. ya kak. tahun 2015 (16- dialami B terjadi
23.
terus
24.
ujiannya? aa
25.
tidak memuaskan karena tidak
26.
lulus.
27.
bagaimana
28.
saat tahu tidak lulus? sedih, B
29.
kecewa,
30.
dengan hasil abis itu sa. merasa orang tua, tidak
kesedihan (28-
31.
kecewa dengan orang tua juga. puas
31)
32.
adek
33.
kecewa itu mengapa? karena malu, iri terhadap
hasil,
34.
iri juga dengan teman-teman teman yang lulus
Kecewa (28-
35.
yang lulus terus kalo mau UN (28-54)
31)
36.
keluar rumah juga malu dengan
37.
tetangga. terus tidak puas
bersalah
38.
dengan hasil itu juga karena
terhadap orang
39.
tidak lulus juga? iya. terus
tua
40.
maksud adek tadi kecewa
(33-54, 70-76)
41.
dengan orang tua? kok ade
42.
bilang adek kecewa juga
bagaiamana
tidak
hasil 26)
lalu
perasaan
adek
merasa
tidak
sedih
UN
yang
pada tahun 2015
hasil ujiaaan..
lulus..
terus
pada lulus
(16-26)
merasa
telah Perasaan:
puas mengecewakan
dan sedih,
atas
hasil,
sedih
kecewa, Tidak puas atas kecewa
Malu,
rasa
Malu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
43.
dengan
44.
maksudnya bagaimana kak?
45.
tadi kan adek bilang adek
46.
juga kecewa dengan orang
47.
tua, disini bapa mama ya
48.
orang tua itu? ya bapa mama.
49.
orang tua sudah bayar sekolah
50.
mahal-mahal tapi kita tidak
51.
lulus lagi. jadi maksudnya
52.
kecewa dengan orang tua ini
53.
mengecewakan orang tua?
54.
iya. hmm jadi saat adek tidak
55.
puas dengan hasil itu, terus
56.
merasa sedih kecewa, apa
57.
yang adek lakukan? waktu itu B berdiam diri dan Hal
58.
saya berdiam diri di dalam merenungkan
59.
kamar sekitar satu hari abis itu kegagalan
60.
saya
61.
mungkin
kegagalan
62.
kegagalan
ini..
63.
pelajaran untuk saya untuk bisa
perhatian
64.
capai
konsentrasi
orang
pikir-pikir
kesuksesan
tua?
“ah
jadi
ini dialami ini.. 70-74) suatu
nanti
di
yang
dilakukan: yang melakukan
(57-66, refleksi (57-66) pr. Penyebaran
RE:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
65.
bangku
SMA,
semakin
66.
berusaha”.
selain
Makna peristiwa:
67.
berdiam diri, adek bikin apa
teguran (60-66)
68.
lagi? maksudnya saat merasa
str:
69.
sedih
reappraisal
70.
berdiam diri, kurung diri di
71.
kamar sa, tidak keluar-keluar
72.
ju karena malu deng tetangga
73.
dengan kawan-kawan sekolah
74.
dong. malunya karena? iya?
75.
malunya
76.
karena tidak lulus to kaka. jadi
77.
kalo adek kan tadi bilangnya
78.
berdiam
79.
kamar, diam diri sa, kenapa
80.
kok adek tidak mau keluar
81.
rumah sa begitu tapi memilih
82.
untuk
83.
pernah
84.
dengar hasil emosi kepingin keinginan
85.
mau kasi rusak, kasi pica kaca merusak bangunan
86.
sekolah, kasi rusak bangku- sekolah.
jadi
kecewa
itu
karena?
diri
di
tadi?
malunya
dalam
berdiam diri? saya
positive
berpikir
kan Saat tidak lulus, B Tidak melakukan pas memiliki
tindak anarki (82untuk 106)
Akan Penyebab
tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
87.
bangku,
saya
pikir
untuk tetapi,
88.
membuat
89.
seperti itu merugikan saya. karena
90.
gimana? saya pikir kalo saya beranggapan
malu significant
91.
melakukan
anarki bahwa
tindak
others
(94-96)
92.
seperti itu sama sekali tidak anarki
dapat
adanya
93.
menguntungkan
malu
superego
94.
malah akan merugikan terus orang
95.
bisa tambah membuat malu merugikan
96.
orang tua. Melakukan tindak sendiri (82-104)
akan ditangani
97.
anarki dapat merugikan diri
oleh
98.
adek
atau
tidak
berwajib
99.
menguntungkan.
mengapa
100.
adek
101.
demikian? karena ketika saya
102.
melakukan
103.
pasti saya akan dikejar polisi
104.
dan saya takut akan hal itu.
105.
jadi takut dikejar polisi?
106.
yaa.. kok adek bisa berpikir
107.
bahwa membuat aa merusak
108.
bangunan
tindakan
anarki dilakukan oleh B anarki:
tindak
bisa
tidak melakukan tindak
untuk
saya membuat
mengatakan
hal-hal
sekolah
B dapat membuat
tersebut
itu
tua
dan merugikan diri diri
sendiri
karena
pihak (87-
104) adanya superego
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
109.
membuat malu orang tua
110.
juga? ya karena orang tua juga B
111.
kenal dengan guru-guru di bahwa orang tua melakukan tindak
112.
sekolah kan kita kalo kasi mengenal guru di anarki: tidak ingin
113.
rusak seperti itu pasti ada sekolah sehingga membuat
114.
laporan ke orang tua dan apabila
115.
masyarakat. kasian juga orang melakukan tindak merasa malu dan
116.
tua sudah tahu tidak lulus terus anarki maka akan kecewa (110-120)
117.
dengar lagi kenakalan kita ada laporan dari
118.
seperti itu kan pastinya orang pihak
119.
tua
120.
kecewa dengan kita.
tambah
malu
menyatakan Penyebab
B significant others
adanya
sekolah superego
tambah kepada orang tua sehingga
dapat
121.
membuat
malu
122.
orang tua (110-
123.
120)
124.
terus pas adek berdiam diri
125.
di rumah tu adek ngapain
126.
aja di rumah? setelah satu Setelah satu hari Hal
127.
hari tidur-bangun dalam kamar berada di dalam dilakukan:
128.
sa tidak keluar, terus abis itu kamar, B mulai membantu
129.
mulai
130.
orang tua setidaknya bisa.. aa tua untuk bekerja pekerjaan
keluar,
tidak
bantu-bantu membantu
orang tua
yang
orang
melakukan rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
harapan (126-147) pr.
131.
setidaknya bisa apa? yaa? dengan
132.
bantu-bantu orang tua biar dapat
133.
apa? bantu orang tua misalnya orang tua (126- situasi
134.
bantu membersihkan rumah, 147)
135.
bantu
136.
mama,
bapak
melakukan tindak
137.
potong rumput di kebun. adek
anarki: tidak ingin
138.
bantu-bantu orang tua itu
membuat
139.
biar apa? biar orang tua tidak
significant others
140.
kecewa lagi dengan kita to. kita
(139-147)
141.
sudah bikin orang tua kecewa
adanya superego
142.
karena tidak lulus terus kita
143.
nakal-nakal lagi pasti orang tua
144.
tambah malu jadi sebaiknya
145.
bikin hal-hal yang baik supaya
146.
orang tua bisa sedikit terhibur
147.
dengan kita. lalu tadi kan
148.
adek bilang adek merasa
149.
sedih, kecewa begitu kan
150.
terus sonde puas dengan
151.
hasil
152.
mengecewakan
cuci piring, bantu terus
bantu
terus
juga orang
tua.
menghibur RE:
pemilihan
Penyebab
tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
153.
iya.. itu adek merasakan hal-
154.
hal
155.
perasaan tersebut tu berapa
156.
lama? sampai saat ini, kalo B masih merasa Hal
157.
masih ingat-ingat bahwa kita sakit hati, kecewa, dilakukan:
158.
tidak lulus, masih rasa sakit dan rasa bersalah mengikuti
159.
hati masih ada, kecewa terus kepada orang tua
banyak
160.
rasa bersalah untuk orang tua ketika
kembali
kegiatan (166-
161.
itu
sampai teringat peristiwa
167) pr. RE:
162.
sekarang. Apakah perasaan tidak
163.
tersebut
164.
berkurangkah
165.
masih bertambah hingga saat menyatakan
166.
ini? sedikit berkurang.. karena bahwa
167.
dengan
168.
sekarang
169.
konsentrasi
170.
pelajaran-pelajaran
171.
sekarang.
172.
kemarin itu rasa sekali ee sudah
173.
rasa sedihnya.. iya.. nah itu berkonsentrasi
174.
pas adek rasa sedih tu bantu- untuk belajar di
tersebut,
belum
perasaan-
hilang
ini yang
saat
ataukah Akan
banyak
lulus
UN
dialami. tetapi,
ia
B
dapat
kegiatan. mengurangi
sudah
mulai perasaan tersebut
juga
dengan karena mengikuti di
mungkin
SMA banyak
kegiatan
yang dan pada saat ini mulai
pemilihan situasi
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
175.
bantu orang tua juga. yaa.. SMA (156-171)
176.
nah selain bantu orang tua,
177.
adek bikin apa? setelah adek
178.
rasa itu emosi semua.. saya
179.
mulai bantu orang tua. ya,
180.
bagaimana sampai akhirnya
181.
adek
182.
begitu? ujian paket ni kan kalo keinginan
183.
kita tidak lulus SMP kan ada masuk ke SMA mengikuti
184.
ujian
185.
belajar lagi lebih giat untuk mempersiapkan
186.
bisa ikut ujian paket supaya diri
untuk Pendorong
B
187.
bisa lulus dan tidak mengulang mengikuti
ujian mengikuti
ujian
188.
kesalahan yang tidak lulus di paket dan tidak paket:
189.
ujian
190.
sebenarnya
191.
membuat adek sampai mau berikutnya karena
selama
192.
ikut ujian paket? sebenarnya rentang usia akan
tahun (192-198)
193.
bisa ulang satu tahun, cuman bertambah
194.
saya tidak mau. saya takutnya 213)
195.
nanti
tertunda
ingin masuk ke
196.
dengan kalo ulang lagi satu
SMA dan cepat
ikut
kesetaraan
jadi
nasional
umur
paket B
ujian
apa
saya
memiliki Hal untuk dilakukan:
saya sehingga
kemarin. ingin
yang
ujian
ia paket (182-189)
menunda tidak
yang pada
tahun
(182-
ingin
mengulang satu
DM.
Proyeksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
197.
tahun nanti masuk SMA-nya
198.
tahun depan baru masuk.. jadi
199.
adek yang tidak mau untuk
200.
ulang satu tahun biar SMA
201.
ini tahun begitu? iya.. terus
202.
selain adek yang tidak mau?
203.
iya
204.
selain
205.
mengulang
206.
akhirnya
207.
ikut paket itu adek pung mau
208.
sendirikah atau dari orang
209.
tuakah atau lingkungan? dari
210.
kemauan sendiri biar bisa cepat
211.
SMA, bisa cepat lulus. jadi
212.
adek ikut paket biar cepat
213.
SMA. iya.. terus yang tadi
214.
kan waktu sedih tu kan
215.
sebenarnya
216.
sekarang adek rasa. cuman
217.
kan adek ada proses lain B
218.
untuk kasi kurang itu rasa kegiatan bermain dilakukan:
bagaimana adek
kak?
terus
tidak
mau
satu putuskan
masih
lulus (203-211)
tahun untuk
sampai
mengikuti Hal
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
219.
sedih ko sonde? sering ikut- futsal
dan
bola mengikuti
220.
ikut kegiatan lain di luar basket
221.
sekolah seperti
222.
kegiatan main futsal, main bola perasaan
223.
basket. jadi biar pikiran tu bisa kecewa, sakit hati
224.
ilang, itu perasaan sedih dong saat
225.
ju ilang. adek bisa cerita UN (219-239)
226.
kermana sampai adek bisa
227.
mengurangi rasa sedih-sedih
228.
yang tadi, kecewa walaupun
229.
tidak ilang semua tapi kan
230.
berkurang.
231.
bagaimana kak, co bisa ulang
232.
pertanyaan?
233.
sampai akhirnya adek bisa
234.
mengurangi itu rasa sedih,
235.
kecewa tadi karena son puas
236.
deng hasil? yang saya rasakan
237.
setelah
238.
kegiatan,
239.
kecewa saya mulai berkurang, termotivasi untuk dijadikan sebagai
240.
terus saya bisa berpikir untuk lebih giat belajar motivasi
sehingga kegiatan bermain
main bola, dapat mengurangi futsal
ya
dan
sedih, basket
tidak
bola
(219-239) pr.
RE:
lulus pemilihan situasi
(berbatuk).
bagaimana
saya rasa
ikut
banyak
sakit,
rasa B
menjadi Makna peristiwa:
(240-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
setelah SMA ini saya musti dan
242.
lebih giat lagi belajar terus, mengulang hal-hal Positive
243.
malas
244.
perlu yang SMP sering saya dilakukan
245.
buat, yang sering saya bolos- SMP di bangkus Harapan:
246.
bolos, sering saya tidak kerja SMA.
247.
tugas itu bisa saya perbaiki berharap
248.
semua di SMA ini supaya saya memperoleh hasil 250)
249.
bisa dapat hasil yang lebih baik yang baik (240-
250.
lagi kedepan. Waktu tidak 250)
251.
lulus,
252.
perasaan
253.
banyak kegiatan. beberapa
254.
adalah main futsal dan bola
255.
basket.
256.
bermain itu pastinya tidak
257.
sendiri,
258.
dengan
259.
teman. iyaa.. benar begitu?
260.
ya..
261.
berbicara
262.
ketidaklulusan
kegiatan
yang
untuk
tidak negatif
ingin 250)
str.
yang reappraisal
B
waktu ingin
juga memperoleh hasil dapat yang baik (240-
mengurangi
adek
iyaa..
mengikuti
nah
tentu
saat
bertemu
beberapa
apakah
tidak
241.
orang
teman-teman mengenai yang
adek B
menanggapi Hal
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
263.
alami ataukah bagaimana? cerita
264.
kalo main sama-sama teman dengan ikut ambil memberi
respon
265.
kami sering cerita tentang hal- bagian
teman
266.
hal waktu ujian dan sering saya bercerita, memberi dengan ikut ambil
267.
tanggapi itu dengan senyum senyuman,
dan bagian
dalam
268.
dan bercanda supaya tidak candaan agat tidak cerita,
memberi
269.
terasa sakit.. tidak terasa sakit terlalu merasakan senyum,
270.
hati begitu. berarti mereka sakit
271.
juga menyinggung tentang 290)
272.
hasil ujian nasional itu ya? ya
Perubahan situasi
273.
makanya
274.
mereka
275.
dengan bercanda yang mereka
276.
omong. memangnya dengan
277.
tersenyum itu adek tidak
278.
memberikan kata-kata kah
279.
ataukah bagaimana? yaa saya
280.
ikut ambil bagian dalam cerita
281.
itu. maksudnya ikut ambil
282.
bagian? hal-hal dalam ujian
283.
nasional, mereka cerita ujian
284.
nasional mereka seperti apa,
sering dengan
tanggapi tersenyum,
teman dilakukan:
dalam kepada
hati
dan
(264- candaan (264-290) pr.
RE:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
285.
beta pung ujian nasional. kita
286.
pung ujian nasional seperti apa
287.
terus
288.
tersenyum.. bisa mengurangi
289.
rasa sakit daripada kita harus
290.
diam kan.. maaf, tapi mereka
291.
tahu adek tidak lulus? tahuu..
292.
karena teman dekat jadi pasti
293.
tahu.. jadi adek menyikapi
294.
dengan
295.
mengambil
296.
cerita.. iyaa.. lalu selain ikut
297.
banyak kegiatan seperti main
298.
basket dan futsal, hal apa
299.
lagi yang membantu adek
300.
sampai
301.
mengurangi perasaan adek bahwa
302.
tadi. selain main basket dan yang membantu B 307) pr. RE:
303.
futsal, bantu-bantu orang tua di mengurangi
304.
rumah,
305.
rohani di lingkungan misalnya saat
306.
ibadat
saling
bercanda,
tersenyum bagian
dalam
dapat B
adek
trus
rumah
ikut
dan
menyatakan Hal hal-hal dilakukan
kegiatan perasaan
tangga
terus yaitu
yang
tidak
(302-
pemilihan situasi: sedih
membantu
lulus
otang tua
membantu
mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
307.
ibadat pemuda.. baik, terus ini orang
308.
kan adek sudah di SMA mengikuti
309.
berarti sekarang. iya SMA beberapa kegiatan
310.
kelas satu. terus bagaimana rohani (302-307)
311.
perasaan adek setelah tadi
312.
dapat
313.
perasaan
314.
akhirnya naik pi SMA? aa tenang dan baik diperoleh
315.
setelah di SMA ini saya mulai setelah
316.
lebih tenang, merasa lebih mengurangi
317.
baik. bisa belajar lebih giat lagi perasaan
318.
mungkin
bisa saat
tidak
319.
buktikan saya pung diri kepada UN.
B
320.
orang tua bahwa saya bisa. berharap
321.
tidak
322.
mereka lagi.
323.
menurut adek, tadi yang mengecewakan
324.
adek
325.
sekolah tapi akhirnya son 322)
mengecewakan
326.
jadi terus dapat mengurangi
orang tua
327.
perasaan sedih tu menurut
328.
adek manfaat dari yang adek B
mengurangi
itu
sedih
sampai B
saya
akan
mau
harus
tua
merasa
dan
kegiatan rohani
lebih Manfaat
dapat dapat
yang sasat
megurangi
perasaan negatif: negatif Merasa
lebih
lulus tenang (315-322). juga Harapan
(315-
dapat 322):
mengecewakan membuktikan diri ingin dan
tidak
membuktikan diri
lempar-lempar orang tua (315- tidak
menyatakan Manfaat
ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
329.
lakukan tu apa? yaa manfaat bahwa
330.
untuk saya, saya rasa saya yang
331.
bisa.. mungkin dari kawan- ketika
332.
kawan
333.
bilang saya lebih dewasa dalam yaitu
334.
mengambil keputusan mungkin orang mengatakan mengambil
335.
seperti itu.
336.
waktu adek sedih tu, adek dalam mengambil 335)
337.
kecewa, tidak puas.. adek di keputusan
338.
rumah kan itu? iya.
339.
terus tanggapan orang tua
340.
kermana? saudara dong?
341.
orang tua sering marah-marah orang tua marah melanjutkan
342.
tapi dengan tindakan yang saya kepada
343.
buat, saya bantu-bantu orang tidak lulus UN. SMA:
344.
tua, mereka mulai melihat saya meskipun
345.
untuk memotivasi saya supaya demikian,
346.
saya bisa kembali ke SMA ini.. tua
347.
saya tidak mengulang lagi nasihat kepada B 357-369)
348.
suatu kesalahan yang saya untuk
349.
buat, saya tidak nakal-nakal mengulang
350.
lagi,
di
tidak
sekolah,
manfaat mengontrol emosi: diperoleh Adanya penilaian dapat positif
dari
mereka mengontrol emosi significant others beberapa yaitu dewasa dlm
bahwa B dewasa keputusan
sering
(329-
(329-
335)
Pada
malas- kesalahan
awalnya, Penyebab
B
B
saat pendidikan
Adanya
ke
motivasi
orang dari
significant
memberi others
(341-353,
tidak
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
351.
malasan. banyak motivasi dari memotivasi
352.
orang tua dari kakak-kakak. itu untuk
353.
sa. Motivasi orang tua yang melanjutkan
354.
bagaimana
355.
peroleh sampai adek kembali 357-369)
356.
termotivasi untuk kembali
357.
masuk
358.
sering bilang kalo kegagalan peristiwa
359.
itu
360.
supaya kedepannya kita bisa sebuah
361.
lebih sukses dan kita tidak dan
motivasi
362.
mengulang
menjadi motivasi (364-
363.
sama seperti gagal lagi di ujian sukses (357-369)
364.
SMA.
365.
berusaha
366.
sukses
367.
kedepannya, ujian SMA. tidak
368.
lulus
369.
pelajaran buat saya. adek ada
370.
saudara
371.
saudara
372.
saudara.. kalau dari saudara saudara
ke
SMA?
adalah
suatu
dalam
di
SMP
kan? dong
memaknai Makna
peristiwa
tidak str. Possitive
pelajaran lulus UN sebagai reappraisal:
harus
lagi
ke
(341-353,
mereka B
kesalahan
jadi,
tetap
adek SMA
yang
B
supaya
yang untuk
teguran teguran
(357-
369)
369)
lebih bisa
ujian-ujian
itu
iya..
suatu
terus B
menyatakan Hal
kermana? bahwa
banyak dilakukan: yang Menjadikan
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
373.
banyak yang mengejek saya mengejek
374.
karena tidak lulus SMP terus ejekan
375.
dari kakak-kakak tidak ada dijadikan sebagai 380)
376.
yang tidak lulus cuman saya motivasi
377.
sendiri
378.
banyak yang ejek tapi itu (372-385)
379.
menurut saya itu satu motivasi
Harapan:
380.
untuk saya. SMA ini saya
membuktikan diri
381.
harus dapat nilai yang lebih
(380-385)
382.
tinggi lagi supaya mereka juga
383.
bisa tahu kalo saya juga bisa
384.
seperti mereka bahkan bisa
385.
lebih dari mereka... untuk hari
386.
ini kita cukupkan sekian,
387.
terimakasih banyak karena
388.
adek
389.
bercerita,
390.
pengalaman dengan kakak.
391.
semoga sukses di UASnya,
392.
juga mau kasih tunjuk di
393.
kakak-kakak
394.
semoga berhasil ya. baik,
yang
sudah
tidak
sebagai
tersebut motivasi
(372
str.
untuk possitive
lulus. membuktikan diri reappraisal
bersedia berbagi
juga
tetapi ejekan
bisa.
ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
395.
selamat siang terimakasih.
396.
yaa..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Ringkasan Tema B Tema Peristiwa tidak lulus UN terjadi pada 16-26 tahun 2015 Emosi: Kecewa: tidak puas atas hasil, 28-31 kecewa Kesedihan: sedih Malu: malu, rasa bersalah terhadap orang tua, sakit hati
Line
28-31 33-54, 70-76
Hal yang dilakukan: Proses R. E: 1. Penyebaran perhatian, a. 57-66 konsentrasi: a. melakukan refleksi a. 126-147, 302-307 2. Pemilihan situasi: b. 166-167, 219-239, 302-307 a. membantu orang tua b. mengikuti banyak kegiatan: bermain futsal dan bola basket, kegiatan rohani a. 264-290 3. Perubahan situasi: a. memberikan respon dengan ikut ambil bagian dalam cerita, bercanda dan memberi senyum a. Strategi: 1. Possitive Reappraisal: a. menjadikan ejekan sebagai motivasi tidak melakukan tindak anarki mengikuti ujian paket Alasan tidak melakukan tindak anarki: super ego: tidak ingin membuat
372-380
82-106 182-189
94-96, 110-120, 139-147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
significant others merasa malu super ego: tidak ingin merugikan diri 87-104 sendiri karena akan ditangani pihak berwajib Alasan mengikuti ujian paket: tidak ingin mengulang selama satu 192-198 tahun mendatang ingin masuk ke SMA dan cepat lulus 203-211 Alasan melanjutkan pendidikan: adanya motivasi dari significant others Harapan: ingin memperoleh hasil yang baik saat SMA ingin membuktikan diri tidak ingin mengecewakan significant others Manfaat yang dirasakan subjek ketika dapat mengontrol emosi: merasa lebih tenang adanya penilaian positif dari significant others Makna Peristiwa: Strategi possitive reappraisal: a. teguran b. dijadikan sebagai motivasi
341-353, 357-369 240-250 315-322, 380-385 315-322
315-322 329-335
a. 60-66, 357-369 b. 240-250, 364-369
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Verbatim Wawancara C Line
Verbatim
1.
Selamat siang.. iya selamat
2.
siang.
3.
kabarnya hari ini? baiik-
4.
baik..
5.
mengucapkan
6.
karena adek sudah bersedia
7.
meluangkan
8.
kita mau berbincang-bincang
9.
siang hari ini. terimakasih
10.
banyak karena adek sudah
11.
bersedia
12.
dalam penelitian tugas akhir
13.
kakak. iya kak. seperti yang
14.
sudah
15.
sebelumnya bahwa hari ini
16.
kita
17.
bincang
18.
nasional yang pernah adek
19.
lalui
20.
kaka.. baik, apakah adek C
ya,
Ringkasan
Koding
bagaimana
saya
mau terimakasih
waktu
menjadi
kakak
akan
untuk
subjek
sampaikan
berbincang-
mengenai
kemarin
begitu.
ujian
iya pernah Peristiwa
tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
21.
pernah
22.
nasional? ya pernah. pada nasional
23.
tahun berapa adek mengikuti tahun 2015 (20- pada tahun 2015
24.
ujian nasional? tahun dua ribu 28)
25.
lima belas. terus hasil ujian
26.
nasionalnya
27.
tidak
28.
memuaskan.
29.
memuaskannya karena apa? sedih, kecewa, dan
hasil,
30.
karena tidak sesuai dengan apa drop seperti lemah
kecewa (35-
31.
yang
38)
32.
memangnya saat itu adek lulus UN (27-41, sedih,
33.
kepengennya
34.
kepengennya
35.
ternyata tidak. terus saat tidak
pingsan
36.
lulus
kesedihan (35-
37.
perasaannya
38.
kecewa,
39.
dropnya seperti apa? drop
40.
seperti langsung loyo, lemah di
41.
tempat
42.
bagaimana saat lemah, loyo
mengikuti
ujian mengikuti
ujian lulus
UN
yang
pada dialami C terjadi
(20-28)
bagaimana?
lulus
kaka,
tidak C
merasa
tidak puas
saya
mau
itu,
drop.
tapi
bagaimana adek? drop?
begitu.
hasil, tidak puas atas
kaka. dan loyo saat tidak
apa? 61-65) lulus
atas
tidak Perasaan:
sedih, iya.
adek
kecewa
drop:
lemah,
loyo,
seperti
akan
47, 61-65)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
43.
begitu? coba ulang kaka. adek
44.
bagaimana saat lemah dan
45.
loyo di tempat itu apa yang
46.
adek lakukan? sedih kaka,
47.
hampir mau pingsan.. lalu?
48.
tapi karena ada orang tua yang C
49.
datang menguatkan jadi ya bahwa
50.
terima
51.
meskipun
52.
sanggup kaka. oo jadi waktu sehingga
dapat acceptance
53.
itu orang tua juga datang? ya menerima
52)
54.
karena
55.
dengan orang tua to kaka. jadi terjadi
56.
orang tua yang menguatkan? dengan berat hati
57.
yaa.. adek bisa cerita gimana (48-57)
58.
kejadian saat itu? kan saat itu
59.
berdirinya
60.
dengan orang tua maju terima
61.
amplopnya
62.
kemudian? jadi saat buka Orang
63.
amplop depan orang tua liat memberi semangat dapat
64.
tidak lulus. jadi langsung loyo, kepada
dengan
amplop
yang
ia dilakukan:
keadaan dikuatkan
sebenarnya
terima
menyatakan Hal
oleh menerima
tidak kedua orang tua kenyataan str.
kan kenyataan
(48-
yang
walaupun
bersampingan
kan
kaka.
ya tua Pendorong
C
C
menerima
saat kenyataan: adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
65.
mau pingsan, tidak sanggup. mengetahui
66.
tapi orang tua menguatkan tidak lulus UN
67.
bilang “tidak apa-apa nanti
68.
masih bisa ujian ulang ato
69.
melakukan
70.
melanjutkan sekolah” begitu
71.
kaka. terus tadi adek merasa
72.
sedih kenapa? sedih karena C merasa sedih, Perasaan:
73.
tidak
74.
bersalah dengan orang tua. orang
75.
rasa bersalah karena? karena kecewa
76.
yang
pasti
orang
tua kenyataan
77.
menginginkan
lulus
tapi terjadi tidak sesuai
78.
ternyata hasilnya tidak sesuai dengan
79.
dengan
80.
inginkan. terus adek juga orang tua (72-90)
81.
rasa kecewa. iya.. itu juga
82.
penyebabnya apa? kecewa
Penyebab:
83.
karena yang pertama tidak
kenyataan
84.
sesuai dengan apa yang saya
sesuai
dengan
85.
mau. pengennya lulus tapi
harapan
pribadi
86.
ternyata
dan
hal
lulus
to
apa
tidak
lain
dari
orang tua (66-71)
untuk
kaka,
yang
C semangat
mereka diri
lulus.
kepada Sedih
rasa bersalah
lalu
tua,
dan
(71-74)
kesedihan
karena rasa yang
harapan
sendiri
bersalah
kepada
orang
tua (73-80) Malu
dan kecewa (80-90) Kecewa
tidak
signficant
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
87.
kecewa juga karena apa yang
88.
orang
89.
ternyata tidak sesuai dengan
90.
apa yang mereka mau. trus
91.
saat adek tahu saat sonde
92.
lulus
93.
drop, rasa bersalah itu saat
94.
adek
95.
begitu tu apa yang adek
96.
lakukan? yang saya lakukan C tidak bergabung Perasaan:
97.
cuman berdiam diri. berdiam dengan
98.
diri dimana? di rumah, kan ke teman
99.
rumah
100.
mengasingkan diri dari teman- berdiam
101.
teman,
102.
bergaul
103.
kenapa begitu? merasa malu merasa malu (96- dengan teman dan
104.
kaka. merasa malu dengan 107). Di sisi lain, berdiam
105.
teman
106.
mengasingkan diri begitu? ya menyatakan
107.
kaka. kenapa ko adek pilih bahwa ia berdiam pikiran
108.
untuk
tua
trus
saya
inginkan
sedih,
kecewa,
merasakan
trus
tidak
hal-hal
berdiam
enak
dengan
others (75-90)
teman- Malu (98-107) dan Malu
diri. memilih
untuk diri
yang
untuk rumah saat tidak dilakukan: mereka. lulus UN karena Tidak
makanya C
berdiam
di Hal
diri
di diri
bergabung
diri
di
juga rumah agar dapat
agar
menenangkan (96-107,
dapat 149-151) pr.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
109
rumah?
mungkin
dengan menenangkan
110.
berdiam diri bisa menenangkan pikiran (109-111)
111.
pikiran. lalu? ya lalu setelah
112.
berdiam diri, berusaha untuk
113.
kembali
114.
mengambil
115.
supaya
116.
mereka tidak merasa kecewa hati
117.
lagi. Hal apa yang membuat (111-116)
118.
adek berusaha untuk bangkit
119.
kembali? yang pertama setelah C
120.
dari orang tua menguatkan bahwa
121.
kaka, ada juga pendekatan dari yang
122.
pihak
123.
sekolah mulai mendekat, mulai melanjutkan
124.
ada pendekatan dari pihak pendidikan
125.
sekolah
126.
untuk
127.
pendekatan
128.
sekolah
129.
bagaimana?
130.
bimbingan, seperti beri arahan dan ajakan untuk
bangkit, hati
kembali Setelah orang
mereka
sekolah
Pemilihan
situasi
berdiam Hal
kaka.
bisa
orang
berusaha
tua mengambil
hati
orang tua
menyatakan Pendorong hal-hal melanjutkan mendorong pendidikan:
dorongan yaitu
berusaha adanya dorongan orang
pihak pendekatan
maksudnya sekolah untuk
(111-
pihak C untuk kembali adanya
bangkit. dari dari
yang
tua diri, C berusaha dilakukan
baik-baik, untuk mengambil 116):
sehingga
ini
RE:
tua,
dari
significant others
(119-
121)
dari adanya seperti
pendekatan dari
seperti adanya bimbingan
pihak lembaga pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
131.
sedikit tentang kenapa tidak melakukan
132.
lulus, bilang mungkin masih refleksi (119-135)
133.
ada
134.
dilakukan,
135.
dengan serius. selain itu? dari
136.
teman-teman juga yang lulus,
137.
selalu membantu mendukung, Selain orang tua Pendorong
138.
berusaha untuk menanyakan dan
139.
bagaimana
140.
apakah sudah mulai membaik diberi
141.
atau
142.
mendukung
143.
bagaimana? datang ke rumah, lulus (136- 146)
144.
beri semangat, lalu berusaha
145.
menghibur karena kami hidup
146.
di asrama kaka.. adek tadi
147.
mengasingkan
148.
teman
149.
mengasingkan diri saja kaka,
150.
tidak
151.
teman. mo lebih sendiri. terus
152.
tadi mengambil
hal-hal
yang belum
keadaan
belum.
belum belajar
lembaga melanjutkan
begini.. pendidikan, C juga pendidikan: dukungan adanya dukungan
teman-teman dan semangat dari dari
significant
seperti teman-teman yang others (136-146)
diri
biar
enak
(122-135)
dari apa?
dengan
teman-
hati orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
153.
tua
154.
bagaimana?
155.
membantu mereka.. bisa cerita mengecewakan
156.
lebih lagi, membantu dalam orang tua sehingga orang tua (160-
157.
hal apa? terus ngelakuin ia
158.
apa? membantu seperti beres- mengambil
159.
beres rumah, mengkuti apa orang tua dengan Hal
yang
160.
yang
(154-
161.
meskipun
162.
marah
163.
karena masih bisa ini (ikut dan
164.
paket) tapi sebagai anak kita perintah orang tua.
pekerjaan
165.
rasa kecewa karena mungkin
rumah
166.
orang tua mungkin omong
melakukan
167.
begitu tapi hati mereka pasti
perintah
168.
rasa kecewa juga dengan hasil
significant
169.
yang saya dapat itu kaka. terus
others
170.
saat tadi adek rasa bersalah,
171.
berdiam diri di rumah, sedih,
172.
kecewa tu adek merasakan
173.
hal-hal tersebut tu berapa C
174.
lama? satu hari. satu hari bahwa ia merasa dilakukan:
itu
maksudnya ya
mereka orang
karena
seperti C
suruh.. tua tidak
merasa
telah Perasaan:
rasa
bersalah terhadap
bermaksud 169) Malu hati
yah membantu
dilakukan
tidak mengerjakan lulus pekerjaan
169) pr. RE:
rumah pemilihan situasi:
melakukan mengerjakan
menyatakan Hal
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
175.
saja? iya satu hari. terus pas perasaan
176.
saat adek rasa begitu tu satu selama satu hari. keramaian
177.
hari tu hanya berdiam diri di Setelah
178.
rumah. setelah berdiam diri berusaha
179.
baru
180.
menenangkan
181.
begitu? iya kaka.. aa terus tidak
182.
setelah menenangkan pikiran memikirkan
183.
adek buat apa? buat hal-hal peristiwa
tidak
184.
yang lain kaka seperti cari-cari lulus
yang
185.
keramaian, tidak mau sendiri. dialami (170-194)
186.
kalo
187.
nanti tabawa lagi pikiran yang
188.
tadi. kebawa pikiran yang
189.
tadi maksudya? maksudnya
190.
yang tidak lulus tu masih
191.
terbawa
192.
berusaha
untuk
mencari
193.
keramaian
supaya
senang-
194.
senang. jadi kalo misalkan C
195.
ramai
196.
pikiran
begitu
C 194, 197-199)
situasi
itu
agar terlalu
UN
terlalu
kaka
jadi
pikira- bahwa
berkurang sedih
(183-
untuk pr. RE: pemilihan
pikiran keramaian
sendiri-sendiri
dong
itu,
untuk mencari
mulai
begitu
negatif Mencari
menyatakan perasaan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
197.
atau? terbagi. bisa berbagi berkurang
198.
dengan kawanlah jadi perasaan berada
pada
199.
sedih tu bisa berkurang. terus keramaian
(197-
200.
setelah
201.
menenangkan
202.
menenangkan pikiran tu lalu
203.
apa yang dilakukan adek
204.
lagi? saya ujian ulang kaka. Setelah
205.
ujian
206.
maksudnya? iya ujian paket perusaan
207.
kaka. terus adek bisa cerita C mengikuti ujian paket (204-207)
208.
bagaimana sampai akhirnya paket (200-207)
209.
adek tu ikut ujian paket
210.
begitu? sampai ujian paket itu C
211.
karena mau cepat SMA kaka melanjutkan
212.
karena kalo mau ujian ulang pendidikan
213.
kan nanti tahan tahun depan SMA sehingga ia Ingin
214.
nanti kan umurnya semakin ke harus
215.
atas to kaka jadi harus buru- ujian paket (210- pendidikan
216.
burulah untuk kejar. oo begitu, 222)
selanjutnya (210-
217.
terus kenapa kok adek mau
222)
218.
untuk ikut ujian paket? ya
itu,
ulang.
habis
ketika
dapat 199) diri,
ujian
Hal
paket mengurangi
dilakukan:
negatif, mengikuti
ingin
yang
ujian
segera Penyebab mengikuti
ujian
ke paket: segera
mengikuti melanjutkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
219.
karena cuma satu-satunya jalan
220.
untuk masuk SMA, supaya
221.
tidak tahan ya ikut ujian paket
222.
kaka. kenapa kok adek mau
223.
lanjut untuk pi SMA? saya
224.
mau melanjutkan pendidikan
225.
yang tadi itu kaka. ingin
226.
melanjutkan
pendidikan
227.
yang
maksudnya
228.
bagaimana? untuk lebih ke
229.
jenjang yang lebih tinggi kaka
230.
supaya cepat kuliah, cepat
231.
tamat SMA nanti bisa cepat
232.
kuliah. wah adek masih ini
233.
tapi sudah berpikiran ke
234.
sana ya.. iya kak.. terus saat
235.
tahu adek tidak lulus itu
236.
adek di rumah kan ya. ya.
237.
terus bagaimana tanggapan Selain
238.
orang
239.
basodara. bapa dan mama pas diberi saran oleh paket:
240.
saat tahu tidak lulus, mereka orang tua untuk dorongan
tadi
tua,
bapa
mama pribadi,
kemauan Penyebab C
juga mengikuti
ujian adanya dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
241.
tidak marah hanya cuma bilang mengikuti
242.
“nanti ikut ujian paket”. karena paket (239-242).
243.
anak pertama kaka jadi rasa C
244.
bebanlah kalo misalnya tidak bahwa ia merasa Perasaan: merasa
245.
lulus atau nanti tahan. nanti terbeban
246.
tahan kan tertunda lagi jadi tidak lulus karena anak pertama: rasa
247.
harus ikut ujian paket. terus merupakan
248.
adek-adek dong kermana? pertama (242-237)
orang tua Malu
249.
adek-adek dong juga semua
(242-247)
250.
karena mereka belum tahu
251.
tentang itu kan kaka.. iya..
252.
terus orang tua cuma suruh
253.
ikut paket sa ataukah ada
254.
perilaku
255.
mereka berikan sampai adek
256.
mau
257.
menghibur,
258.
dukungan..
259.
menghiburnya,
260.
seperti bagaimana? seperti untuk
261.
suruh tetap jangan putus asa, ujian paket (252- (256-265)
262.
tetap
lain
ikut
juga
paket? tetap
ujian significant others (239-242)
menyatakan
ketika terbeban
anak bersalah
kepada
yang
mereka Adanya dukungan Penyebab memberi dan hiburan dari mengikuti mereka orang
tua
menghibur mendorong
bersemangat.
karena
kalo 265)
juga paket: C dukungan
ujian adanya dari
mengikuti significant others
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
263.
misalnya saya lagi sendiri-
264.
sendiri mereka datang duduk
265.
bercerita.. waktu adek sedih
266.
tu adek tidak pi sekolah
267.
begitu?
kami
268.
swasta
kaka
269.
mengetahui bahwa kalau ada memberikan
anarki:
270.
yang tidak lulus itu langsung pendekatan
Adanya
271.
diberi
272.
pendekatan-pendekatan
273.
guru-guru begitu. o jadi di suatu
274.
sekolah
275.
pendekatan
ketika
tidak
276.
lulus.
seperti
diberi
277.
nasihat. waktu sebelum diberi
278.
pendekatan itu, adek tidak
279.
ingin
280.
marah ke sekolahkah kenapa
281.
sampai
282.
sebenarnya
283.
“kenapa sampai tidak lulus”, refleksi
terkait dilakukan:
284.
tapi liat kembali dari kegiatan hal-hal
yang Melakukan
kan
sekolah C
jadi
pendekatan
melakukan,
tidak ada
tidak
saat bahwa guru-guru melakukan tindak
dari, kepada siswa yang pendekatan
dari
oleh tidak lulus seperti lembaga nasihat pendidikan (267-
pendekatan- (267-277)
ada
yaa
menyatakan Alasan
277) adanya superego
tidak
lulus? sih
rasa C
melakukan Hal
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
285.
sekolah
sebelum-sebelumnya pernah dilakukan refleksi (282-289)
286.
mungkin karena malas belajar saat
287.
dan sebagainya bolos sehingga menurut
288.
menyebabkan tidak lulus. oo berdampak
289.
begitu.. aa sebenarnya apa ketidaklulusan
290.
yang
291.
selain karena ingin naik ke (282-289)
292.
SMA ikut ujian paket ? kan
293.
tadi ikut ujian paket karena
294.
ingin naik ke SMA, selain
295.
itu? selain itu.. adakah hal
296.
lain mungkin? tidak ada kaka.
297.
jadi
298.
ingin naik ke SMA begitu?
299.
sebenarnya
300.
cepat-cepat naik ke SMA itu
301.
biar apa? nanti kalo SMA C
302.
selesai bisa kuliah karena kami bahwa
303.
kan banyak kaka, baru saya segera
304.
kan
305.
basodara banyak? iya kaka menyelesaikan
bersalah
306.
baru saya anak pertama jadi pendidikan karena
terhadap orang
membuat
karena
anak
adek
emang
adek
pertama
SMP
yang pr. Penyebaran C perhatian
itu yang
pada konsentrasi
dialami
adek
pengen
menyatakan Penyebab ia
ingin mengikuti
ujian
masuk paket (299-324):
kakak. SMA
dan adanya
rasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
307.
kalo misal tunda-tunda atau telah diberi pesan
308.
tahan-tahan
nanti
309.
kermana
begitu
310.
Mengapa adek mengatakan contoh yang baik
311.
bahwa rasa
beban
312.
tidak
karena
313.
adalah anak pertama? rasa
contoh
314.
beban.. karena saat mau masuk
baik adanya
315.
SMP, mau masuk asrama, yang
superego
316.
orang tua pesankan sekolah
317.
harus baik-baik karena kaka
Perasaan:
318.
anak
bersalah (320-324)
319.
tunjukan kepada adik-adik. jadi
320.
saat
321.
sepertinya.. sepertinya tidak
322.
ada
323.
diberikan
324.
semuanya gagal. setelah adek
325.
tadi mampu menenangkan
326.
pikiran, menenangkan diri
327.
begitu, adek punya keinginan
328.
untuk lanjut ke SMA itu apa
lulus
pertama
dengar
hal
adik-adik oleh kaka. untuk
jadi
tidak
yang kepada
orang
baik
kalau bagi
harus
lulus
yang
adik-adik.
tua Adanya nasihat
menjadi
adik-adinya
adek (299-324)
tua
dari significant others:
Anak
pertama
harus
memberi
Malu
yang
rasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
329.
yang
330.
bagaimana perasaan adek?
331.
senang
332.
masuk SMA. selain itu? sudah saat bisa masuk ke Ujian
333.
bisa
334.
sudah tidak sedih lagi karena mendapat
335.
sudah dapat teman baru jadi baru
336.
sudah bisa bangkit kembali melanjutkan
337.
kaka. terus menurut adek, pendidikan (331-
338.
manfaat dari adek dapat 337)
339.
menenangkan
340.
menenangkan diri itu sampai
341.
akhirnya ikut ujian paket itu
342.
apa? manfaat yang saya dapat C
343.
itu, saya bisa bangkit kembali, bahwa
344.
bisa
345.
kehidupan seperti aktvitas saya saat
346.
seperti bisa bergaul dengan menenangkan
347.
teman-teman, bisa ikut ujian pikiran dan diri
melakukan
348.
paket dan bisa masuk SMA. yaitu
aktivitas sehari-
349.
baik.
350.
adek menenangkan pikiran bergaul
adek
rasakan.
karena
kembali
sudah
seperti
memulai
bisa C merasa senang Perasaan saat lulus
awal SMA
Paket:
karena senang (331-337) teman kenikmatan dan
pikiran,
menyatakan Manfaat
kembali yang
manfaat diperoleh
yang setelah
diperoleh mengontrol emosi dapat (342-348):
dapat
beraktivitas seperti
Dapat kembali
hari
dengan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
351.
itu
352.
bagaimana? banyak berefleksi
353.
kaka. itu mereflkesikan apa?
354.
merefleksikan
355.
yang harus saya bikin setelah bahwa
356.
gagal ini. setelah gagal, apa menenangkan
357.
yang harus saya bikin supaya pikiran
358.
tidak gagal lagi. jadi untuk melakukan
359.
menenangkan
360.
adek berdiam diri di rumah C
361.
tapi merefleksikan apa yang memikirkan
362.
harus dilakukan begitu? iya terkait
363.
kaka. baik untuk siang hari yang akan diambil
364.
ini, kakak cukupkan sekian. (350-358)
365.
semoga adek sukses di SMA
366.
dan
367.
orang
368.
terimakasih selamat siang. ya
369.
selamat siang.
dengan
bisa
cara
seperti teman (342-248)
kira-kira
pikiran
apa C
iya
pendidikan
menyatakan Hal
kaka.
yang
ia dilakukan: memikirkan
dengan
langkah harus
itu refleksi. Selain itu,
membanggakan
tua.
melanjutkan
juga
langkah
yang diambil
(354-358) str. Refocus planning
on
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Ringkasan Tema C Tema Line Peristiwa tidak lulus UN yang dialami C 20-28 terjadi pada tahun 2015 Emosi: Kecewa: tidak puas atas hasil, 35-38, 80-90, kecewa 35-47, 61-65, 71-74 Kesedihan: sedih, drop, lemah, loyo seperti akan pingsan 73-80, 98-107, 160-169, 242 Malu: rasa bersalah kepada orang tua 247, 320-324 Hal yang dilakukan: Proses. R. E. : 1. Pemilihan situasi: a. tidak bergabung dengan teman a. 96-107, 149-151, dan berdiam diri di rumah b. mengerjakan pekerjaan rumah b. 154-169 c. melakukan perintah significant c. 154-169 others d. 183-194, 197-199 d. mencari keramaian
2. Penyebaran perhatian, konsentrasi: a. melakukan refleksi Strategi: 1. Acceptance: a. menerima kenyataan 2. Refocus on planning: a. memikirkan langkah yang harus diambil
a. 282-289
a. 48-52
a. 354-358 111-116
Berusaha mengambil perhatian 204-207 significant others mengikuti ujian paket Faktor yang mendorong subjek dapat mengurangi emosi: 1. adanya semangat dari significant 1. 66-71 others Alasan tidak melakukan tindak anarki: adanya pendekatan dari lembaga 267-277
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
pendidikan superego Alasan mengikuti ujian paket: ingin segera melanjutkan pendidikan 210-222 adanya rasa bersalah terhadap 299-324 significant other adanya dorongan dari significant 239-242, 256-265, 299-324 others: anak pertama harus memberi contoh yang baik super ego Alasan melanjutkan pendidikan: adanya dorongan dari significant others adanya pendekatan dari pihak lembaga pendidikan Manfaat yang dirasakan subjek ketika dapat mengontrol emosi: dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari dapat melanjutkan pendidikan
119-121, 136-146 122-135
342-348 342-348
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Verbatim Wawancara D Line
Verbatim
1.
Selamat pagi.. selamat pagi
2.
kak.. bagaimana kabarnya
3.
hari ini.. kabar hari ini baik-
4.
baik
5.
bagaimana?
6.
sekolah
7.
kakak
8.
terimakasih
9.
sudah bersedia meluangkan
10.
waktu pagi hari ini untuk
11.
kita berbincang sebentar. ya
12.
kak sama-sama. seperti yang
13.
sudah
14.
sebelumnya
15.
akan
16.
adalah
17.
nasional yang pernah adek
18.
lalui. ya kak.. baik, bisa kita
19.
mulai ya.. bisa kak.. apakah
20
adek pernah mengikuti ujian D
kak..
mau
Koding
sekolah lancar
lancar
kak..
kak.. baik,
mengucapkan karena
kakak
kita
Ringkasan
adek
sampaikan
bahwa bicarakan
mengenai
yang ini ujian
pernah Peristiwa
tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
21.
nasional? ya pernah kak.. lalu mengikuti
22.
pada tahun
23.
mengikuti
24.
taun dua ribu lima belas. lalu (19-29)
25.
bagaimana
26.
nasional yang adek peroleh?
27.
hasil
28
memuaskan...
29.
memuaskan karena tidak lulus. sedih, dan kecewa tidak puas atas
30.
lalu saat adek tidak lulus, (27-34)
hasil,
31.
bagaimana
Kecewa
32.
saat tahu tidak lulus? sedih,
33.
kecewa, tidak puas dengan
34
hasil
35.
mengapa adek merasa sedih?
36.
sedih pastinya karena tidak D
37.
lulus. kecewa juga karena tidak bahwa ia merasa tidak
38.
bisa membahagiakan orang tua. sedih
39.
lalu
40.
mengatakan
41.
tidak puas dengan hasil? harapan.
42.
karena saya tidak puas dengan itu,
berapa adek Nasional
ujian
UN
yang
(UN) dialami D terjadi
nasional? pada tahun 2015 pada tahun 2015
hasil
ujiannya
yang
Ujian lulus
ujian
tidak D
merasa
tidak puas
perasaan
saya
mengapa bahwa
(19-29)
atas
tidak Perasaan(27-29, hasil, 32-34):
adek
kecewa
sedih
kesedihan
capai.
menyatakan Penyebab:
karena
adek kenyataan adek sesuai
C
tidak
dapat
membahagiakan significant
dengan
others
Selain
49-54)
merasa harapan
(36-38,
tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
43.
hasil
yang
44.
memangnya hasil yang ingin tidak
45.
adek capai itu seperti apa? ya membahagiakan
46.
hasil yang ingin saya capai tu orang tua (36- 54)
47.
pasti semua lulus kak. adek
48.
tadi
49.
karena apa? kecewa karena
50.
tidak
51.
kedua orang tua. kan kalo lulus
52.
kan kita bisa membahagiakan
53.
kedua orang tua. kalo sekarang
54.
kan tidak lulus kak.
55.
lalu saat adek mengetahui
56.
bahwa adek tidak lulus dan
57.
rasa sedih, kecewa, itu apa
58.
yang
59.
berdiam diri di kamar satu hari. kamar,
60.
tapi setelah saya pikir-pikir merenungkan
61.
kegagalan ini mungkin menjadi peristiwa
yang
peristiwa yang
62.
awal dari suatu kesuksesan dialami saat tidak
dialami pr.
63.
yang akan datang meskipun lulus UN (58-66)
RE: penyebaran
64.
saya tidak tahu kapan itu
perhatian
merasa
bisa
adek
dicapai
kecewa
kak.. kecewa
karena dapat
sesuai
dengan
kenyataan
39-
47)
itu
membahagiakan
lakukan?
sa D berdiam diri di Hal
yang
dan dilakukan (58-66): Merenungkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
65.
kesuksesan itu datang. tapi
66.
saya mengurung diri satu hari
67.
kak.
68.
kenapa adek memilih untuk
pemilihan
69.
mengurung diri seharian itu?
situasi
70.
memang pernah terlintas di
71.
pikiran saya untuk membuat D
72
tindakan anarki tetapi saya pemikiran
73.
berpikir kembali kalo tindakan- melakukan tindak anarki (70-80)
74.
tindakan
75.
menguntungkan jadi buat apa tetapi,
76.
melakukan tindakan anarki? dilakukan karena dijadikan sebagai
77.
kan kita bisa belajar dari menurut D tindak tolok ukur (77-80)
78.
kesalahan kan kalo kedepannya anarki
79.
kita
80.
kenakalan yang sekarang kak.
81.
kenapa
adek
82.
bahwa
melakukan
tindak
83.
anarki
itu
tidak
84.
menguntungkan bagi adek?
85
karena
86.
melakukan
anarki
bisa
tidak
apa
tidak anarki.
buat
konsentrasi berada di kamar pr.
memiliki D
RE:
tidak
untuk melakukan tindak
Akan tidak Makna Peristiwa:
tidak str. possitive
lagi menguntungkan
reappraisal
mengatakan
gunanya tindak
kak D
anarkis. bahwa
menyatakan Penyebab
tidak
tindak melakukan tindak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
87.
bagaimana ya kak.. anarki tu anarki
tidak anarki (70-92):
88.
tidak apa.. tidak menyelesaikan menguntungkan
89.
masalah. jadi kita belajar dari dan
90.
pengalaman kalo saya tu tidak menyelesaiakan
91.
lulus karena apa.. jadi buat apa masalah. Di sisi tindak
92.
melakukan tindak anarki kak.
tindak
tidak
anarki
tidak menguntungkan anarki
lain, D melakukan
tidak
93
refleksi
menyelesaikan
94.
kegagalan
95.
dialami
96.
85-92)
atas yang
masalah
(71-76, Hal
yang
97.
dilakukan:
98.
Melakukan
99.
refleksi (89-92)
100.
pr.
101.
penyebaran
102.
Tindak
103
menyelesaikan
104.
maksudnya bagaimana? kalo
105.
misalnya
saya
106.
tindakan
anarki
jadi
107.
jeleknya
terhadap
penilaian tindak
108.
orang ke sikap saya kak jadi memberi dampak negatif
anarki
itu
tidak
masalah,
membuat D
RE:
perhatian konsentrasi
memiliki Penyebab
tidak
itu pandangan bahwa melakukan anarki: anarki Adanya penilaian dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
109.
penilaian orang begini kak “dia adanya
penilaian lingkungan (105-
110
sudah tidak lulus, melakukan negatif
dari 117) adanya
111.
tindak anarki” jadi bisa juga lingkungan
112.
teman-teman menjauhi saya kepadanya
113.
karena tindakan saya jadi itu 117)
114.
berdampak
115.
orang kepada sikap saya kalo
116.
saya
117.
anarki. ini saat dengar hasil
118.
itu di koran atau pakai
119
amplop?
120.
kak.. kan diundang ke sekolah
121.
baru dengar langsung kak. lalu
122.
begitu
mendengarkan
123.
langsung
di
124.
bagaimana perasaan adek?
125.
sedih, sakit hati, trus iri dengan D merasa sedih, Perasaan
126.
teman-teman yang lulus, paling sakit
127.
besar tu sedih kak trus malu. terhadap
128
malu sama teman-teman yang yang lulus,
129.
lulus. “kok bisa mereka lulus merasa
130.
tapi saya tidak lulus” begitu (125-131)
pada
melakukan
dengar
superego (105-
penilaian
tindakan
langsung
sekolah,
hati,
(125-
iri 131):
teman Sedih dan
kesedihan
malu. sakit hati, malu, iri Malu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
131.
kak.
kemudian
132.
mendengarkan itu apakah
133.
bersama orang tua ataukah
134.
sendiri-sendiri ke sekolah?
135
bersama orang tua kak. waktu
136.
itu
137.
katanya harus bersama orang
138.
tua. makanya saya bersama
139.
orang tua langsung ke sekolah
140.
untuk mendengarkan langsung.
141.
lalu saat di sekolah itu adek
142.
sakit hati, iri sama teman,
143.
malu juga, apa yang adek
144.
lakukan saat itu di sekolah?
145.
saya hanya bisa diam.. diam.. Saat
146.
dan setelah mengetahui kalo bahwa
147.
saya tidak lulus. saya langsung lulus,
148
diajak pulang oleh kedua orang pulang oleh orang
rumah
149.
tua kak. daripada menanggung tua dari sekolah ke
151) pr. RE:
150.
malu di sekolah mending saya rumah.
pemilihan
151.
pulang untuk berdiam diri. berada di rumah,
152.
mereflkesi diri kenapa saya D berdiam diri dan melakukan
dipanggil
dari
saat
sekolah
mengetahui Hal D D
yang
tidak dilakukan: diajak Pulang
setelah
ke (145-
situasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
153.
tidak lulus.
melakukan
154.
refleksi
155.
peristiwa
refleksi atas yang
(145-
153) pr. RE: penyebaran
156.
adek merasa sedih, kecewa, dialami
perhatian
157.
sakit hati, iri dan malu sama
konsentrasi
158.
teman
159.
sampai saat ini kak. ketika saya D masih merasa Perasaan
160.
mengingat kejadian tersebut sakit hati, kecewa, 164):
161.
masih
162
kecewa,
163.
kepada orang tua. sampai saat orang tua apabila
164.. ini
itu
berapa
merasa dan
kak
lama?
sakit rasa
kalo yang
merasa sakit hati, rasa
hati, dan
bersalah bersalah
kepada
mengingat teringat peristiwa tidak
(158-
Malu
UN kecewa
kejadian
166.
kemudian perasaan-perasaan (158-164)
167.
tersebut sampai adek sudah
168.
menginjak
169.
berkurang
170.
bertambah?
171.
berkurang kak karena saya bahwa
perasaan dijadikan sebagai
172.
semakin belajar e. belajar dari negatif
mulai tolok ukur (170-
173.
kesalahan,
174.
melakukan
atau
lulus
orang tua
165.
SMA
lulus. tidak
bersalah kepada
ini
semakin semakin D
jadi
kecewa
tidak
kesalahan
menyatakan Makna peristiwa:
mau berkurang karena 176) yang ia
belajar
dari possitive
str.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
175.
sama pada saat saya tidak kesalahan
176
lulus.
177.
akhirnya perasaan-perasaan mengulang
178.
itu berkurang? apa yang kesalahan. Selain dilakukan:
179.
adek lakukan? saya belajar itu,
180.
kembali dari kesalahan kak, melakukan
181.
saya
182.
karena saya terlalu nakal. jadi peristiwa
183.
saya
184.
yang
185.
mengontrol sikap nakal dengan
186.
belajar yang rajin, mengerjakan
187.
tugas sehingga saat ini saya
188.
tidak ragu untuk mengikuti
189.
ujian lagi dan saya yakin saya
190.
pasti lulus kak. lalu setelah
191.
adek
192.
kamar seharian, apa yang
193.
adek lakukan setelah itu?
194.
maksudnya setelah apa ni kak?
195.
setelah mengurung diri kah? ya
196.
setelah mengurung diri. saya D
bagaimana
tidak
lulus
mengubah nakal
itu
mengurung
sampai tidak
dan reappraisal ingin
D
mungkin refleksi
Hal
juga melakukan refleksi (179-190) atas
diri
pr.
RE:
yang penyebaran
sikap-sikap dialami (170-190) menjadi
yang
perhatian konsentrasi
di
menyatakan Hal
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
197.
berkonsentrasi kembali dengan bahwa
sikap dilakukan:
198.
orang tua kak. pastinya mereka marah
yang Berpikir
terkait
199.
marah,
oleh langkah
yang
200.
ceramahlah kak. namanya juga orang
201.
orang tua kalo melihat anaknya membuat
202.
tidak berhasil pasti dia akan menjadi semangat Refocus
203.
marah tapi dari sikap orang tua untuk
204.
tu saya ada semangat baru memperbaiki
205.
untuk memperbaiki kesalahan kesalahan. D juga
206.
jadi dari kesalahan itu saya menyatakan
207.
belajar banyak hal, bagaimana bahwa kegagalan
208.
saya
209.
keterpurukan yang telah saya berpikir mengenai
210.
buat
211.
berkonsentrasi
212.
orang tua, jadi orang tua (196-216)
213.
mengatakan “tidak apa-apa..
214.
yang penting sekarang tidak
215.
melakukan
kesalahan
yang
216.
sama.”
begitu
kak..
217.
Berkonsentrasi dengan orang Setelah satu hari Hal
218.
tua maksudnya bagaimana? berada di kamar, dilakukan:
sedih,
harus
tu
diberi ditunjukkan
bangkit
kak.
tua harus
diambil
D (206-216) str. on
planning
dari ini mendorong D
jadi
saya langkah
kembali
ke harus
yang diambil
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
219.
maksud
saya
berkonsultasi. D
220.
jadi saya berkonsultasi dengan dengan orang tua dengan significant
221.
orang tua untuk kedepannya, terkait
222.
saya
223.
apakah saya harus melanjutkan akan diambil.
diambil (219-224)
224.
atau harus mengulang.
str. Refocus on
berkonsultasi
berkonsultasi Berkonsultasi
langkah others
tentang selanjutnya
terkait
yang langkah yang akan
225.
planning
226.
orang tua saya menuyuruh saya Adanya
227.
untuk tetap melanjutkan jadi dari
228.
saya ikut paket b untuk tetap untuk melanjutkan pendidikan:
229.
melanjutkan.
230.
juga
231.
tersendiri untuk saya. orang tua memberi motivasi dorongan dari sig.
232.
memotivasi saya untuk terus agar
233
melanjutkan
234.
ketinggalan dari teman-teman teman-teman
235.
yang
236.
setelah diceramahi orang tua mengikuti
237.
itu adek mengikuti paket b? paket (226-238)
dilakukan:
238
ya kak. bagaimana ceritanya
mengikuti
239.
sampai
paket
240.
untuk ikut paket b? coba..
orang
tua melanjutkan
berkonsultasi pendidikan. Selain Adanya
memberi
lain
perintah Penyebab
semangat itu, orang tua juga (226-231)
biar
kak.
adek
perintah
D
tidak ketinggalan
tidak others
(231-235)
dari
adanya
superego
kemudian sehingga
memutuskan
dan
ia ujian Hal
244-249)
yang
ujian
(235-238,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
241.
bagaimana kak? bagaimana
242.
sampai
243.
untuk mengikuti ujian paket
244.
b? karena saya mau langsung D ingin
245.
lanjut ke SMA kak, tidak mau melanjutkan
246.
menunggu lama karena kalo SMA sehingga ia 249):
247.
menunggu
248.
berarti
249.
teman-teman yang lain.
adek
satu
memutuskan
tahun
ketinggalan
lagi harus
segera Penyebab
ikut
ke ujian paket (244-
mengikuti ingin
dengan ujian paket. Selain
segera
melanjutkan
itu, D juga tidak
pendidikan agar
250.
ingin ketinggalan
tidak
251.
dari
ketinggalan dari
252.
seangkatan (244-
teman
253.
249)
seangkatan
teman
254.
adanya
255.
superego
256.
apa yang membuat adek
257.
ingin melanjutkan studi ke
258
SMA?
259.
dukungan dari orang tua, dari dari orang tua dan melanjutkan
260.
teman-teman.
261.
semangat
262.
lanjut ke SMA sekalipun saya serta
dukungan
jadi
tersendiri
kak. Adanya dukungan Penyebab
ada teman
D
seperti pendidikan (258-
untuk motivasi, nasihat, 283): adanya adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
263.
tidak lulus, saya selalu diberi harapan
264.
semangat
265.
teman-teman untuk bisa, untuk menjadi semangat adanya harapan
266.
melanjutkan ke SMA kak. untuk melanjutkan
sig.
267.
semangat seperti apa yang pendidikan (258-
(275-283)
268.
orang tua berikan? motivasi, 283)
proyeksi
269.
belajar kak, pokoknya rajin dan
oleh
270.. pastinya
orang
tidak
teman-
dukungan
tua, teman membuat D
sig. others
boleh
271.
melakukan
kenakalan
yang
272
sama yang dilakukan SMP kak.
273.. Dukungan dari teman-teman 274.
itu seperti bagaimana? kan
275.
kalo
276.
mendukung tu lebih banyak
277.
bercandanya tapi teman-teman
278.
mendukung saya untuk tetap
279.
melanjutkan jadi mereka tidak
280.
mau kalo saya ketinggalan dari
281.
teman-teman.
282.
bareng, sama-sama? ya kak
283.
harus
284.
kemudian
teman-teman
oo
selalu
tu
maunya
sama-sama.
perasaan
adek
dari
others
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
285.
saat ini ketika naik SMA itu
286.
yang sedih, kecewa, saki hati,
287.
iri,
288.
berkurang ya?
289.
berkurang.
290.
bagaimana
291.
setelah
292.
SMA? pastinya senang kak, D merasa senang Perasaan
293.
kita
294.
mengenal
295.
mengenal teman-teman yang karena
dapat senang (292-296)
296.
baru dan tapi dari saya pribadi mengenal
teman kenikmatan
297.
saya mau untuk berusaha.. dan situasi baru.
298.
berusaha
299.
untuk memperbaiki kesalahan menyatakan
300.
jadi di SMA ini saya belajar bahwa
301.
bagaimana mengelola emosi berusaha
302.
terus memperbaiki pergaulan melakukan hal-hal possitive
303.
dimana saya yang nakal, saya positif agar dapat reappraisal
304.
mengusahakan supaya di SMA memuaskan
305.
ini saya tidak nakal lagi, lebih pribadi, orang tua,
306.
banyak belajar, lebih banyak dan
malu
itu
sedikit
ya
sedikit
kemudian perasaan
akhirnya
bisa
masuk situasi
sekeras
adek masuk
SMA, saat
naik
baru, jenjang
setelah
ke naik ke jenjang SMA selanjutnya:
mungkin Di sisi lain, D Makna peristiwa:
ia
dijadikan sebagai akan motivasi untuk 312)
diri
lingkungan
(296
str.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
307.
mengerjakan
308.
supaya nanti mendapat hasil
309.
yang puas. memuaskan untuk
310.
diri saya sendiri, untuk orang
311.
tua, dan untuk orang-orang di
312.
sekitar saya begitu kak. maaf,
313.
kan tadi adek mengatakan
314.
bahwa adek mengurung diri
315.
di kamar seharian gitu kan.
316.
ya
317.
sampai
318.
mengurangi perasaan sedih,
319.
kecewa, sakit hati, iri, dan
320.
malu
321.
melakukan apa saja? setelah Selain
322.
saya mengurung diri seharian, diri di kamar, D dilakukan
323.
terus
324.
refreshing diri kak jadi jalan- refreshing dengan pemilihan situasi:
325.
jalan ke tempat yang kayak pergi ke tempat berwisata
326.
tempat-tempat
327.
pantai, laut maksudnya? ya melakukan
kaki:
328.
pantai, tempat-tempat wisata kegiatan olahraga
berolahraga
kak.
tugas-tugas (292-312)
terus
bagaimana
adek
dapat
tersebut.
saya
adek berdiam Hal
o wisata,
(321-
331) pr. RE:
jalan-jalan, melakukan
wisata.
yang
dan bermain
bola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
329.
trus kegiatan olahraga juga (321-331)
330.
kak. kegiatan olahraga main
331.
bola. bola kaki? ya bola kaki.
332.
baik, kalo main bola kaki
333.
artinya tidak main sendiri
334.
begitu,
335.
yang lain. ya ada teman-teman
336.
yang lain. nah, teman-teman
337.
yang lain itu tahu adek tidak
338.
lulus UN? tahu kak tahu.. lalu
339.
bagaimana,
340.
maksudnya kak? reaksi teman-
341.
teman?
342.
teman
343.
bagaimana. teman-teman pada Teman-teman
Hal
344.
awalnya tahu saya sedih jadi tidak
dilakukan:
345.
mereka tidak membicarakan menyinggung
Bermain
bola
346.
soal UN tapi setelah beberapa terkait
bersama
sig.
347.
hari sudah biasa kak. namanya ketidaklulusan
others
348.
juga anak-anak jadi bercanda yang dialami D
349.
buat..
350.
semangat lagi jadi main bola, bermain
ada
ya
teman-teman
mereka..
reaksi
teman-
terhadap
adek
teman-teman
buat sehingga
yang
(343-356) pr.
RE:
D pemilihan situasi bola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
351.
selama bermain itu bercanca- sambil
352.
bercanda untuk menghilangkan untuk
353.
rasa sedih, stres kak. jadi menghilangkan
354.
mereka tidak menyinggung rasa
355.
tentang ketidaklulusan ya? stres (343-356)
356.
tidak.
357.
bagaimana saudara-saudara
358.
ketika tahu adek tidak lulus?
359.
kalo
360.
mereka juga merasa kecewa bahwa
361.
tapi ini kan kegagalan yang memberikan
362.
tertunda. memberikan motivasi motivasi
363.
kalau saudara tapi mereka juga melanjutkan
364.
tidak
365.
mereka
366.
motivasi seperti bagaimana? menyinggung
367.
mereka tu memberi semangat, terkait
368.
jadi mereka tu memberikan ketidaklulusan
369.
semangat
370.
kita untuk belajar, membantu
371.
kita
372.
(belajar,
baik,
dari
sedih
dan
kemudian
saudara-saudara, D
terlalu
bercanda
menyatakan Penyebab saudara melanjutkan
menyinggung. pendidikan memberikan tidak
seperti
menyuruh (359-373)
mengerjakan mengerjakan
tugas soal
pendidikan: agar Adanya dorongan dari
sig.
dan (359-373)
others
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
373.
latihan) kak, kalo saya tidak
374.
mengerti
dimana
375.
menurut
adek,
perasaan
376.
adek
setelah
dapat
377.
mengurangi
378.
perasaan tadi bagaimana? itu D
379.
ada kepuasan tersendiri kak, dewasa
380.
dapat mengurangi emosi tu bahagia saat dapat perasaan
381.
bahagia
kak,
dimana
382.
dulunya
pas
SMP
383.
emosinya tidak terkontrol kalo
384.
sekarang bisa kontrol tu merasa
385.
lebih
386.
sekarang saya SMA merasa
387.
bisa lebih dewasa kak kalo
388.
dapat kontrol emosi. terus
389.
menurut adek manfaat dari
390.
dapat mengurangi emosi tadi D
391.
bagaimana? ada nilai positif tenang,
tidak Merasa
lebih
392.
kak, lebih tenang kak jadi mudah
untuk
(378-
393.
bergaul tu lebih tenang, tidak marah, dan tidak
394.
gampang marah dengan hal-hal ragu
dewasa
dibantu.
perasaan-
kak.
merasa
lebih Perasaan
setelah
dan dapat mengurangi negatif:
pas mengurangi emosi bahagia (378-381) kenikmatan
kan (378-388)
kalo
merasa
lebih Manfaat:
dewasa 388)
dalam menjadi tenang,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
395.
yang kecil trus pastinya tidak mengambil
dan
tidak
396.
ragu
saat
mudah
untuk
397.
keputusan kaka. untuk hari dapat mengurangi
marah
(391-
398.
ini, kakak cukupkan sekian. emosi
397)
399.
terimakasih
400.
bersedia meluangkan waktu UN (388-397)
dalam
401.
untuk
mengambil
402.
bincang pagi hari ini. sama-
keputusan (391-
403.
sama
397)
404.
UASnya
dan
405.
yang
akan
406.
terimakasih kak. terimakasih,
407.
selamat pagi. pagii..
dalam
karena
kita
kak.
mengambil keputusan
sudah ketika tidak lulus tidak
berbincang-
sukses
negatif
untuk
ujian-ujian datang.
ragu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Ringkasan Tema D Tema line Peristiwa tidak lulus UN yang dialami D 19-29 terjadi pada tahun 2015 Emosi: Kecewa: tidak puas atas hasil, 27-29, 32-34, 158-164 kecewa 27-29, 32-34, 125-131 Kesedihan: sedih 125-131, 158-164 Malu: sakit hati, malu, iri, rasa bersalah kepada orang tua Hal yang dilakukan: Proses R. E.: 1. Penyebaran perhatian, a. 58-66, 89-92, 145-153, 179-190 konsentrasi: a. Merenungkan peristiwa yang dialami 2. Pemilihan situasi: a. berada di kamar b. pulang ke rumah c. berwisata d. berolahraga: bermain bola Strategi: 1. Refocus on planning: a. berpikir terkait langkah yang harus diambil Tidak melakukan tindak anarki mengikuti ujian paket Alasan tidak melakukan tindak anarki: tindak anarki tidak menguntungkan tindak anarki tidak menyelesaikan masalah adanya penilaian negatif dari lingkungan superego
a. b. c. d.
58-66 145-151 321-331 321-331, 343-356
a. 206-216, 219-224 70-80 235-238, 244-249 70-80 85-92 105-117
Alasan mengikuti ujian paket: ingin segera melanjutkan pendidikan 244-249 agar tidak ketinggalan dari teman seangkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Alasan melanjutkan pendidikan: adanya superego: perintah dari 226-231 significant others adanya dorongan dari significant 231-235, 258-283, 359-373 others 275-283 DM. Proykesi: adanya harapan significant others Manfaat yang diperoleh subjek ketika dapat mengontrol emosi: Merasa lebih dewasa 378-388 menjadi tenang 391-397 tidak ragu dalam mengambil 391-397 keputusan Makna Peristiwa: Strategi possitive reappraisal: a. 77-80, 170-176 a. dijadikan sebagai tolok ukur b. 296-312 b. dijadikan sebagai motivasi