JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print)
1
Redesain Interior Playgroup-TK di Sidoarjo sebagai Sekolah Semi-Alam dengan Nuansa Natural Intan Ila Hidayah dan Dr. Mahedra Wardhana, S.T, M.T Jurusan Desain Produk Industri, FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail:
[email protected]
Abstrak— Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut Pendidikan untuk anak pada usia tersebut akan diutamakan belajar sambil bermain dan mendorong anak untuk aktif bergerak, belajar, bertanya dan berinteraksi. Bentuk pendidikan anak usia dini, seperti kelompok bermain/playgroup dan taman kanak-kanak memiliki berbagai alternatif cara pembelajaran sehingga anak tidak merasa sedang belajar dan bosan juga membantu anak agar mudah berinteraksi atau beradaptasi dengan lingkungan atau alam sekitar. Metode pembelajaran dengan cara berkelompok atau disebut dengan sentra keliling, merupakan metode pembelajaran yang sudah banyak digunakan sehingga membuat setiap playgroup dan TK yang menggunakan metode ini memerlukan sebuah pencitraan agar dapat bertahan sedangkan playgroup dan TK saat ini belum banyak yang memikirkan penyampaian image sekolah. Pemanfaatan lingkungan atau alam dapat digunakan sebagai cara untuk menyampaikan sebagai orientasi pembelajaran anak merupakan salah satu cara pembelajaran agar anak bisa beradaptasi dan berinteraksi dengan mudah. Penggunaan unsur natural pada sekolah bertujuan agar anak dapat mengenal alam atau lingkungan sekitar selain membantu metode pembelajaran dengan membantu anak untuk belajar melalui manfaat lingkungan atau alam sekitar agar mudah berinteraksi dan beradaptasi juga menjadi penyampaian citra sekolah sebagai sekolah semi-alam terhadap masyarakat luas. Kata Kunci— natural, playgroup, sentra keliling, taman kanakkanak.
I. PENDAHULUAN
P
ENDIDIKAN anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Dalam pendidikan Islam, pendidikan usia dini dapat disamakan dengan pendidikan Raudhatul Athfal, yaitu salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 4-6 tahun. Penanaman agama Islam sejak dini diperlukan karena dari pengetahuan anak atas yang
diajarkan dalam agama berpengaruh pada perkembangan mental dan spiritual mereka dan menjadi kunci kesuksesan di masa mendatang. Lembaga pendidikan yang dirancang merupakan salah satu contoh lembaga pendidikan anak usia dini berbasis islam dengan orientasi semi-alam yang memberikan fasilitas pendidikan yaitu, Playgroup/Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak. Sebagai sekolah Islam, sekolah ini tetap mengacu pada kurikulum Diknas yang dipadukan dengan materi keislaman dalam mengembangkan aspek motorik, bahasa, kognitif emosional dan sosial yang seimbang serta melibatkan orang tua untuk berperan aktif dalam belajar1. Saat ini mulai banyak sekolah PAUD ( Pendidikan Anak Usia Dini ) yang berdiri, terlebih saat ini mulai memasuki kawasan perumahan dengan tujuan mudah dijangkau oleh orang tua. Oleh karena itu pencitraan sekolah yang kuat akan dibutuhkan selain metode pembelajaran yang digunakan. Pencitraan tersebut berpengaruh pada kepada orang tua murid yang yang ingin menyekolahkan anak mereka dan salah satu aspek yaitu interior dapat mempengaruhi perkembangan anak secara visual dalam hal kreativitas atau mood untuk belajar melalui bentuk furnitur, warna dan estetika lainnya. A. Tujuan 1. Menyampaikan image sebagai sekolah semi-alam melalui perancangan interior dengan nuansa natural 2. Merancang sebuah ruangan yang tetap memberikan kesan alam atau outdoor yang menjadi basis dari berbagai kegiatan dengan warna, bentuk dan tekstur alam/natural. B. Manfaat 1. Dapat mengenalkan image melalui penataan interior yang baik sehingga sesuai dengan identitas sekolah. 2. Memberikan pengaruh positif pada anak dan juga mengenalkan pada masyarakat sekitar terhadap manfaat alam. C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana mengenalkan sekolah sebagai sekolah semi alam kepada masyrakat luas ? 2. Bagaimana menciptakan sebuah ruangan agar tetap terkesan alam atau outdoor yang merupakan basis berbagai kegiatan sekolah?
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) II. URAIAN PENELITIAN A. Metode Desain
Gambar 1 Metode Desain
1.
Ide Awal Proses awal untuk menemukan pemilihan subyek desain menggunakan latar belakang pemilihan, sebagai berikut : a. Pentingnya pendidikan usia dini bagi anak usia 3-6 tahun yang disebut juga dengan usia emas (golden age). b. Semakin banyak lembaga pendidikan anak usia dini yang berdiri sehingga setiap lembaga membutuhkan identitas sebagai ciri khas atau pembeda dari lainnya. 2. Identifikasi Judul/Subyek Desain Identifikasi masalah yang berdasarkan latar belakang atau fenomena yang terjadi. a. Image Pencitraan sebagai Kelompok Bermain dan Taman KanakKanak islam. b. Kenyamanan psikis Penataan interior sehingga zoning dan sirkulasi lebih baik. c. Fungsi Menata fungsi ruang menjadi lebih baik. 3. SWOT ( Strength, Weakness, Opportunities, Threat) Analisa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada subyek desain, sebagai berikut : a. Strengths (kekuatan) Orientasi pendidikan dengan mendekatkan dan mengenalkan anak pada alam
2
Satu-satunya sekolah semi-alam baik di lingkungannya Pembelajaran tidak menoton dengan berbentuk sentra keliling ( anak yang aktif, guru fasilitator) Memberikan pendidikan yang terjangkau Sebagai sekolah semi-alam, memiliki lahan atau area outdoor yang lebih luas daripada indoor. b. Weaknesses (Kelemahan) Penataan ruang dan sirkulasi c. Opportunities(Peluang) Orang tua semakin memperhatikan manfaat pendidikan alam terhadap anak-anak mereka Memberikan alternatif metode pembelajaran dengan bentuk kelompok d. Threat (Ancaman) Mulai banyak didirikan sekolah atau pendidikan non formal lain di lingkungannya e. Analisa Berdasarkan SWOT diatas, diperlukan kajian pustaka mengenai definisi pendidikan anak usia dini, playgroup, taman kanak-kanak, metode pembelajarn BCCT atau sentra keliling dan tema yang sesuai untuk menunjukkan image sebagai sekolah semi-alam, yaitu tema natural/alam. Kajian tersebut diperlukan agar memudahkan dalam merancang subyek desain. 4. Konsep Desain Pengelolaan studi literatur mengenai standarisasi ruangan sentra dan nuansa natural yang akan diterapkan dalam warna, bentuk, penghawaan, pencahayaan dan suasana. Warna yang akan digunakan sebagai warna dasar yaitu warna alam, seperti hijau, coklat dan putih dan aksentuasi menggunakan warna dari kelopak bunga dari logo, seperti merah, orange dan kuning. Atau juga warna lain, seperti ungu, merah muda, biru dan lain-lain. Ciri bentukan yang digunakan merupakan analogi dari berbagai macam tumbuhan dan hewan yang diterapkan sebagai elemen estetika, aksentuasi ruangan dan furnitur. 5. Desain Awal Proses brainstorming dan ide-ide yang melanjutkan tahap konsep desain menuju penerapan dalam bidang interior. Ideide konsep desain yang menggunakan nuansa natural sebagai tema dengan proses analogi dan transformasi objek natural/alam. 6. Alteratif Desain Alternatif desain dengan bentuk pengembangan konsep desain yang merupakan tahap lanjutan setelah menentukan konsep desain yang berlanjut pada penerapan ke elemen interior. Bentuk pengembangan konsep desain berupa analisa elemen interior termasuk layout yang mengacu pada konsep desain. Bentuk pengembangan yaitu analisa mengenai warna, estetis, pencahayaan, peghawaan, material, furnitur, sirkulasi dan lain-lain. 7. Evaluasi Tahap mendetail rancangan dengan mendetail gambar teknik yang berupa layout menjadi beberapa gambar, seperti potongan, rencana lantai, plafon dan detail elemen estetis dan furnitur.
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) Desain Akhir Hasil akhir dari konsep rancangan dengan disertai penerapan dan penjelasan di interior berdasarkan studi akivitas, kebutuhan dan sirkulasi pengguna. Penerapan dan penjelasan mengenai keseluruhan material, warna, penghawaan, pencahayaan, bentukan, furnitur dan elemen estetis. 9. Implementasi Output dari rancangan dalam bentuk perspektif, gambar teknik dan animasi interior.
3 kurang karena terhalang pohonpohon
8.
B. Metode Pengumpulan Data Dalam tahap pengumpulan data dilakukan melalui beberapa metode pengambilan data, yaitu : 1. Observasi Lapangan Observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi lingkungan PG-TK Al Madani yang sebenarnya sehingga dapat memperoleh gambaran tentang kebutuhan dan standart serta menganalisa kebutuhan-kebutuhan yang ada. Observasi juga dilakukan ke objek pembanding yang akan dijadikan studi tentang standart kebutuhan PG atau TK. Observasi juga dilakukan untuk mengetahui kelayakan bangunan yang digunakan sebagai eksisting perancangan : Tabel 1. Hasil observasi bangunan No
Ruangan
Baik
Penilian Cukup Kurang
1
Area Resepsionis
2
Ruang Kepsek/ Admin
Ruang Guru
3
4
Sentra Bahan Alam
5
Sentra Main Peran
6
Gazebo
Keterangan Area resepsionis yang berada di depan sekolah belum menunjukkan corporate image Ruangan yang terbatas menjadikan rg kepsek dan admin digabung sehingga zoning area belum optimal antara zona privat dengan semi-privat Ruangan memiliki luasan yang terbatas Ruangan bersebelahan dengan sentra main peran dan dibagi sekat oleh lemari besar namun belum tersedia display untuk karya murid Ruang sentra cenderung memiliki kesamaan desain sehingga permasalahan pada ruang sentra main peran sama seperti sentra bahan alam Gazebo dimanfaatkan saat pagi hari sehingga mengguna-kan penghawaan alami namun pencahayaan
7
Toilet
8
Playground /Taman
2.
Toilet hanya memiliki 1 ruang dan belum ada pembeda laki-laki atau perempuan Area playground memiliki luasan yang cukup besar dan juga berdekatan dengan area hanya saja kurang dalam hal penataan/zoning area
Wawancara Wawancara kepada kepala sekolah dilakukan unuk mengetahui : a. Corporate image dan profile terkait pencitraan yang sesuai dengan objek yang ingin disampaikan pada orang tua atau masyarakat b. Mengenai perkembangan dunia pendidikan serta perilaku anak dan metode pembelajaran yang digunakan c. Standar kebutuhan ruang dan furniture yang sesuai sistem pembelajaran yang dilakukan d. Karakteristik perilaku anak yang berkaitan kebutuhan ruang maupun furniture. e. Rencana mendatang objek terkait berkembangnya dunia pendidikan untuk mempertahankan eksistensi dan kualitas. III. HASIL AKHIR Layout Keseluruhan
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print)
Gambar 2. Layout keseluruhan terpilih lantai 1 (a) dan lantai 2 (b).
Hubungan Ruang dan Aktivitas Hubungan antar ruang berdasarkan aktivitas yang dilakukan, seperti untuk murid aktivitas yang dilakukan pertama adalah mengaji kemudian beristirahat sehingga ruang mengaji dan gazebo terletak dekat dengan pintu masuk dan resepsionis dan berdekatan pula dengan playground. Tabel 2 Jenis ruangan dan studi aktivitas No
1
Ruangan/ Area
Pengguna
Resepsionis
Staf Tamu/ orang tua wali murid
2
Ruang administrasi
Staf Tamu/wali murid
3
Ruang arsip
Guru/staf
4
Ruang guru
Guru/staf
5
Ruang kepala sekolah
Kepala sekolah
Aktivitas Menerima tamu Menempel berita/ pengumuman sekolah Mengobrol Menunggu menjemput anak Mengetik/ mengolah data Membayar uang sekolah Menyimpan arsip Mengambil arsip Bekerja Menyimpan barang bawaan Evaluasi kerja
Mengoordinasi sekolah Menerima tamu
Furnitur/ Kelengkapan Kursi Cabinet Sofa Rak Meja Papan
4
9
Ruang sentra pembanguna n
Guru Murid
Belajar-mengajar Berhitung
10
Ruang sentra main peran
Guru Murid
Belajar-mengajar Main peran
11
Ruang sentra bahan alam
Guru Murid
Belajar-mengajar Mengecat/meluki s
12
Ruang mengaji
Guru Murid
Mengaji
13
Ruang kesehatan
Guru Murid
Istirahat
14
Mushola
Guru/staf Tamu
15
Gudang
Guru/staf
Sholat/ibadah lainnya Menyimpan perlengkapan sekolah
Meja Lemari Rak Kursi guru Karpet vinil Meja Lemari Rak Kursi guru Karpet vinil Meja Lemari Rak Kursi guru Karpet vinil Meja Rak Lemari Tempat tidur Lemari obat Meja guru Kursi Sofa stool Lemari/ rak Lemari
pengumuman
Meja Kursi pegawai Kursi tamu kabinet Lemari Meja Kursi Lemari Meja kerja Kursi Lemari Sofa Coffee table Meja rapat Kursi Cabinet Lemari
6
Ruang rapat
Guru/staf Kepala sekolah
Rapat studi
7
Ruang sentra ibadah
Guru Murid
Belajar cara sholat/yang berhubungan dengan ibadah
Lemari
8
Ruang sentra persiapan
Guru Murid
Belajar-mengajar Menulis Membaca
Meja Lemari Rak Kursi guru
Gambar 3. Bagan hubungan ruang
Sirkulasi Pengguna Sirkulasi ruang dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu sirkulasi untuk murid, guru/staff dan tamu/orang tua wali murid.
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print)
5
dengan ubadah
belajar sholat, wudhu dll sehingga ruangan tidak diisi banyak furnitur( meja, kursi, dll)
2. Ruang terpilih 2 : area resepsionis, ruang adminstrasi, ruang guru dan ruang mengaji
Gambar 4 Sirkulasi pengguna lantai 1 (a) dan lantai 2 (b).
Ruang Terpilih 1. Ruang terpilih 1 : ruang sentra bahan alam dan ruang sentra main peran
Gambar 6. Layout ruang terpilih 2 (ruang resepsionis, ruang administrasi, ruang guru dan ruang mengaji). Gambar 5. Layout ruang terpilih 1 (sentra bahan alam dan sentra main peran).
No
Ruangan
1
Sentra bahan alam
Tabel 3 Jenis aktivitas ruang sentra Furniture/ Aktivitas perlengkpaan Meja Belajar Lemari mengajar Rak Mengecat/me Kursi guru lukis Karpet vinil
Meja Lemari Rak Kursi guru Karpet vinil
Sentra pembang unan
Berhitung Bermain dengan balok/alat peraga
Meja Lemari Rak Kursi guru Karpet vinil
4
Sentra persiapa n
Menulis Membaca Berhitung
Meja Lemari Rak Kursi guru
5
Sentra ibadah
Belajar yang berhubungan
Lemari
Sentra main peran
Main peran
3
2
No
Ruangan
1
Resepsionis
Menunggu Memberikan informasi/ pengumuman
2
Rg administrasi
3
Rg arsip
Menginput data Membayar uang sekolah Menyimpan arsip Mengambil arsip
Meja Kursi Kabinet pendek Lemari
4
Rg guru
Diskusi kerja Menyimpan bawaan (tas, dll)
5
Rg mengaji
Mengaji
Meja
Keterangan Aktivitas bisa berpindah ke taman/playground tergantung tema sentra Aktivitas bisa berpindah ke taman/playground tergantung tema sentra Meja diubah peletakkannya sesuai dengan kebutuhan tema Aktivitas dibagi menjadi beberapa zona dengan menggunakan karpet vinil dan per zona diisi dengan aktivitas yang berbeda Aktivitas membaca/menulis /berhitung yang dilebih ditujukan secara teori Aktivitas yang dilakukan seperti
Tabel 4 Jenis aktivitas ruangan terpilih 2 Aktivitas Furniture Meja Kursi Sofa Papan pengumuma n
Meja kerja Kursi Lemari Rak
Keterangan Orang tua tidak menunggu anak ketika sekolah namun menunggu atau menjemput anak ketika akan pulang/selesai sekolah Pengumuman ditempel pada media yang disediakan dan diletakkan setelah pintu masuk agar mudah diketahui Aktivitas pembayaran dilakukan dengan tunai Letak ruang arsip yang berada didalam rg admin dan rg guru agar memudahkan guru/staf untuk mengambil tanpa dilalui oleh pengguna lain (murid atau tamu) Rencana aktivitas tema dipasang/diletakka n di media gantung berbentuk pohon Mengaji ayat
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) Mengenalkan Rak materi sentra lemari
pendek diawali dengan bersamasama kemudian individu Area mengaji outdoor bagi siswa yang belum menguasai bacaan sehingga tanpa mengganggu aktivitas indoor
3. Ruang terpilih 3 : ruang rapat dan ruang kepala sekolah.
6
BCCT ( Beyond Centre and Circle Time), sebuah metode pembelajaran yang menjadi acuan berbagai lembaga pendidikan dengan metode belajar berkelompok atau disebut juga dengan sentra keliling dengan sentra-sentra yang digunakan, yaitu sentra main peran, sentra bahan alam, sentra pembangunan, sentra persiapan dan sentra ibadah. Nuansa natural bertujuan agar murid dapat semakin mengenal alam walaupun berada didalam ruangan. Nuansa natural juga bermanfaat sebagai penunjuk identitas sekolah sebagai sekolah yang juga menggunakan pendidikan alam terlebih sekolah merupakan sekolah semi-alam pertama di lingkungan disamping semakin banyak sekolah-sekolah yang berdiri. Penerapan nuansa natural dalam interior diterapkan pada keseluruhan elemen interior agar pengguna dan pengunjung tetap merasakan sedang berada dalam sebuah lingkungan yang asri walaupun berada didalam ruangan. UCAPAN TERIMA KASIH
Gambar 7. Layout ruang terpilih 3 (ruang rapat dan ruang kepala sekolah).
No
1
2
Tabel 5 Jenis aktivitas ruang rapat dan ruang kepala sekolah Furniture/ Ruangan Aktivitas Keterangan perlengkapan Ruang Meja rapat rapat dikuti Kursi kerja oleh internal Lemari atau sewaktuRuang Diskusi waktu ada Layar rapat Evaluasi kunjungan proyektor dari diknas kabinet pendidikan pendek
Ruang kepala sekolah
Koordinasi sekolah Evaluasi Menerima tamu
Meja kerja Kursi kerja Kursi hadap Sofa Coffee table Lemari
Meja kerja dekat dengan jendela agar kepala sekolah mengetahui keadaan sekolah
IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Dalam redesain interior Playgroup-TK sebagai sekolah semi-alam dengan nuansa natural, kesimpulan yang dapat diambil sebagai berikut : Lembaga pendidikan merupakan salah satu contoh lembaga pendidikan anak usia dini berbasis islam dengan orientasi semi-alam yang memberikan fasilitas pendidikan yaitu, Playgroup/Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak dengan metode pembelajaran yang digunakan adalah metode
Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga laporan tugas akhir ini dapat selesai sesuai dengan waktu yang direncanakan. Tugas Akhir merupakan salah satu mata kuliah Desain Interior pada semester 8 (delapan) di Jurusan Desain Produk Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan yang telah dilakukan oleh penulis. Dalam penyusunan laporan ini, tentu banyak pihak yang yelah memberikan bantuan baik secara moril atau materil. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Dr. Mahendra Wardhana, ST, MT selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis. 2. Erma Pujiwati S.E, M.Si, selaku Kepala Sekolah yang telah membantu dalam pengumpulan data mengenai sekolah 3. Orang tua penulis karena telah memberikan doa dan dukungan 4. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu penulis DAFTAR PUSTAKA [1] [2] [3]
[4]
[5] [6] [7] [8] [9]
http://anisachoeriah-paud.blogspot.com/2011/04/makalah-paud.html, diakses tanggal 10 Mei 2013. http://new.paudni.kemdiknas.go.id/wp-content/uploads/2012/02/A02.Juknis-Penyelenggaraan-KB.pdf. www.pdfdownload.org/pdf2html/view_online.php?url=http%3A%2F%2 Frepository.upi.edu%2Foperator%2Fupload%2Fs_pgsd_034624_chapte r2.pdf Chofivah, Siti.2008. PenerapanMetode BCCT (Beyond Centres and Circle Time) Di PAUD Unggulan Nasional Anak Saleh Malang. Tesis : Universitas Islam Negeri Malang. http://w3.5ww.docstoc.com/docs/32964418/Anthropometri Planning Building for Education, Culture & Science. Edward D Milld. Hal 1-11 Dr. Soemiarti Patmonodewo, Pendidikan Anak Prasekolah. Joan Freeman dan Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. http://teguh1611.wordpress.com/2009/04/22/pengertian-konsepsimasyarakat-madani.