Etalase
SUSUNAN
REDAKSI
KENALI LUPUS PENYAKIT “SERIBU WAJAH”
MEDIAKOM Penanggung Jawab: drg. Murti Utami, MPH Pemimpin Redaksi: drg.Rarit Gempari, MARS Sekretaris Redaksi: Sri Wahyuni, S.Sos,MM Redaktur/Penulis: Zahrotiah, S.Sos, M. Kes, Busroni S.IP, Prawito, SKM, MM Resty Kiantini, SKM, M.Kes, Giri Inayah,S.Sos,MKM, Anjari Umarjianto,S.Kom, Awallokita Mayangsari,SKM, Waspodo Purwanto, Hambali, Eko Budiharjo, Juni Widiyastuti, SKM, Desain Grafis & FotoGrafer: drg. Anitasari, S,M, Wayang Mas Jendra,S,Sn, Sekretariat: Endang Retnowaty, Iriyadi, Zahrudin
drg. Murti Utami, MPH
G
ANTART/SHUTTERSTOCK.COM, FREEPIK.COM, DIOLAH
Alamat Redaksi: Pusat Komunikasi Publik, Gedung Kementerian Kesehatan RI, Ruang 109, Jl. Hr Rasuna Said Blok X5 Kav. 4-9 Jakarta, 12950 Telp: 021-5201590, 52907416-9 Fax: 021-5223002,52960661 Call Center: 021-500567 Email:
[email protected]
ejala penyakitnya sangat umum seperti demam, lelah, tidak enak badan, penurunan berat badan, ruam kulit, ruam kupu-kupu, ruam kulit yang diperburuk paparan sinar matahari, photofobia/sensitif terhadap sinar matahari, pembengkakan kelenjar, nyeri otot, mual, muntah, nyeri dada pleuritik, kejang dan psikosa. Terdapat pula gejala lain seperti hematuria (air kemih mengandung darah), batuk darah, epistaksis, gangguan menelan, dan hampir semua penderita lupus mengalami nyeri persendian dan menderita artritis. Penderita lupus mengalami nyeri hebat dan sifatnya kronis. Selain gejalanya, secara klinis penyakit ini juga mengakibatkan dampak bervariasi. Contohnya hipertensi, ederma, sindrom nefrotik atau bahkan kelainan ginjal. Sebagian besar pasien menunjukkan adanya penimbunan protein dalam sel-sel ginjal, tetapi hanya 50 persen yang menderita peradangan ginjal yang menetap. Pada penderita lupus juga ditemukan disfungsi mental yang sifatnya ringan, tetapi bisa terjadi pada bagian otak manapun, korda spinalis maupun sistem syaraf. Karenanya tidak heran bila penderita lupus seringkali ditemukan kejang, memiliki perubahan mood yang tiba-tiba, dan efek seperti sakit kepala sebagai bentuk kelainan sistem syarafnya. Sampai saat ini, penyebab lupus belum diketahui. Ada dugaan kuat berasal dari faktor genetik, infeksi dan lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang diduga kuat memicu timbulnya lupus adalah infeksi, antibiotik (terutama golongan sulfa dan penisilin), sinar ultraviolet, dan stress berlebihan. Prof. Zubairi Djoerban, seorang ahli penyakit dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), meragukan faktor keturunan dan lingkungan sebagai penyebab lupus. Menurut Dia, pengaruh genetik hanya 7 persen, sedangkan faktor lingkungan sekitar 10 persen. Penderita odapus juga menyatakan bahwa mereka sangat membutuhkan dukungan keluarga. Mereka menginginkan dukungan spiritual dari keluarga untuk membesarkan hati mereka. Spiritual healing merupakan salah satu cara ampuh membesarkan hati odapus. Penerimaan dan pasrah bahwa penyakit datang dari Tuhan sangat berarti bagi pengendalian stress.l
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 1
Daftar Isi ETALASE 1
4 INFO SEHAT 4-11
l Duduk Lama Bahaya Untuk Tubuh! l 9 Cara Alami Cegah Asam Urat l Tetap Sehat dan Bugar Selama Ramadhan l Tip Puasa Sehat Untuk Manula l Tubuh Segar, Pekerjaan Lancar
9 24 26 PERISTIWA 24-35 l Kementrian Kesehatan Bantu Pengungsi Rohingya dan Bangladesh l Rokok Illegal Rugikan Bangsa l Awas...! Lensa Kontak ilegal
2 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
MEDIA UTAMA 12-23 LUPUS PENYAKIT SERIBU WAJAH
Lupus Erithematosus Sistemik atau lupus hingga saat ini masih dianggap penyakit misterius, meskipun penyakit ini sudah terdeteksi selama 150 tahun lebih. Mayoritas penderitanya tidak menyadari keberadaan penyakit ini karena berbagai gejalanya terlalu umum dan luas dan dianggap sebagai gejala dari penyakit lain yang tidak berbahaya.
29
30
33
40 32
KOLOM 40-43 l Anjuran Kemkes Hadapi MERS CoV l Dukacita untuk dr. Elya Tangke l Kirim Perawat Ke Jepang Untuk Alih Teknologi l Pentingnya darah bagi ibu melahirkan l Semua jenis rokok rugikan kesehatan l Waspada,Produsen Rokok Sasar Anak Muda
l Masyarakat Butuh Kepastian Layanan Publik l Resensi Sebagai Apresiasi
44
UNTUK RAKYAT 44-47 l Sinkronisasi Pelayanan JKN
48
REFORMASI BIROKRASI 36-39 l Makna Ihsan & Pengawasan
36 DARI DAERAH 48-63
l Batik Bangkalan dan Pamekasan Nan Menawan l Mitos Seputar ASI l Guyub Untuk Penakib l Bangkalan, Jamban dan angka kematian l Bunadi: Penyandang cacat penuh semangat
l Kokop Perinstis ODF dari Bangkalan l Sepasang Pendekar Jamban Keluarga
LENTERA 64-65 RESENSI 66-68
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 3
INFO SEHAT
Duduk Lama Bahaya Untuk Tubuh!
D
uduk merupakan kegiatan rutin yang sering dilakukan oleh semua orang di semua lapisan umur. Banyak sekali waktu telah di habiskan pada kegiatan yang satu ini. Berbagai faktor yang menjadi penyebabnya. Bagi pekerja kantoran, banyak sekali pekerjaan yang harus mereka selesaikan dengan hanya duduk di ruang kerja. Begitupun bagi yang hobi berinternet, duduk selama berjam-jam pun tidak akan pernah mereka sadari. Padahal, ada fakta mengejutkan bahwa terlalu lama duduk pada aktivitas harian akan membahayakan kesehatan tubuh dan mengundang berbagai penyakit mematikan. The Diabetes Group dari University of Leicester menemukan fakta bahwa seseorang yang banyak menghabiskan waktunya dengan duduk yang terlalu
lama akan memiliki resiko besar terserang penyakit diabetes, jantung dan memperpendek usia. Para peneliti tersebut juga menyarankan untuk meningkatkan aktivitas fisik seperti berjalan-jalan untuk mengurangi atau menghilangkan berbagai efek buruk dari terlalu lama duduk tersebut. Dan menurut Prof Stuart Biddle dari Loughborough University, mereka yang pergi ke tempat gym setelah seharian duduk memiliki kesehatan tubuh yang lebih baik daripada mereka yang langsung menonton televisi setelah seharian duduk dalam pekerjaannya. Kehidupan yang serba mudah di era di gital memang berdampak positif dalam hal mempercepat semua pekerjaan seseorang. Namun, tidak berdampak positif pada peningkatan kualitas kesehatan pada tubuh. Ini dikarenakan, rutinitas yang kita lakukan
4 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
banyak dilakukan di depan komputer maupun laptop yang mengharuskan seseorang untuk duduk dalam waktu yang relatif lama. Berbagai solusi dapat dilakukan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan berbagai dampat buruk akibat terlalu lama duduk. Mulailah melakukan caracara berikut:
Rutin berolahraga pagi selama 30 menit. Rutin berolahraga akan menyehatkan seluruh anggota tubuh dan persendian Anda. Anda dapat memulainya dengan berjalan santai, berlari pelan, bersepeda atau bahkan berenang.
Usahakan memberikan jeda beberapa menit di tengah kesibukan pekerjaan.
Bagi pekerja kantoran luangkan waktu untuk
melakukan melakukan aktivitas jalan di tempat atau berjalan-jalan sebentar keluar ruangan kerja Anda. Setidaknya lakukan kegiatan ini selama 30 menit.
Istirahatkan mata setiap 30 menit.
Bagi peselancar dunia maya atau yang hobi berinternet, maka berikan istirahat pada organ mata dan berjalanlah keluar ruangan selama beberapa menit setelah duduk selama 30 menit di depan layar komputer atau laptop.
Tidak terlalu lama menonton televisi.
Aktivitas menonton memaksa seseorang untuk duduk dengan durasi waktu yang lama. Oleh karena itu, segeralah mematikan televisi saat jam tidur malam telah tiba atau batasi untuk menonton acara televisi untuk hidup yang lebih sehat.l
9 Cara Alami Cegah Asam Urat
A
sam urat secara alami sudah ada di dalam tubuh. Namun asam urat ini bisa menimbulkan gangguan pada tubuh jika jumlahnya melonjak atau melebihi batas maksimum yang bisa ditoleransi oleh tubuh. Meningkatnya jumlah asam urat di dalam tubuh biasanya disebabkan oleh faktor luar seperti makanan. Untuk itu ada beberapa langkah alami untuk mencegah datangnya asam urat.Berdasarkan situs Best Gout Remedies, ada 9 cara alami untuk mencegah asam urat berlebihan, yaitu:
1
Hindari makanan kaya purin
Makanan yang mengandung banyak purin bisa meningkatkan kadar asam urat di dalam tubuh. Untuk itu upayakan menghindari makanan yang banyak mengandung purin seperti diantaranya ikan hering, sardin, teri, hati, kaldu, daging jeroan, ikan tuna, ikan trout, lobster, udang, dan kerang.
2
3
Minum banyak air
Usahakan minum banyak air putih hingga 12 gelas sehari. Tapi perlu diingat kurangi air alkalin dan jangan minum air berbaking soda karena banyak mengandung garam yang memicu asam urat.
Kurangi minuman beralkohol
Minuman beralkohol seperti bir memiliki kadar purin tertinggi, karena itu kendalikan konsumsi minuman beralkohol atau jika bisa hindari untuk tidak mengkonsumsinya.
MEI 2015 • Edisi 56 • MEDIAKOM 5
INFO SEHAT
4
Minum susu
Berdasarkan beberapa riset, susu menurunkan kadar asam urat. Jika anda potensial terkena asam urat usahakan untuk minum segelas susu setiap harinya. Satu gelas susu dapat menurunkan kadar asam urat hingga 0.25mg/dl.
7
Multivitamin
Minimal konsumsi satu tablet multivitamin setiap harinya. Pilihlah yang paling tepat untuk mencegah asam urat adalah multivitamin yang mengandung mineral seperti kalsium, magnesium dan zinc.
8
Menurunkan berat badan
5
Minum kopi
Kelebihan berat badan sebaiknya diturunkan, dengan menurunkan berat badan bisa mencegah terjadinya asam urat yang berlebihan.
Tidak disangka minum kopi ternyata juga bisa menurunkan kadar asam urat didalam tubuh. Dalam beberapa penelitian didapat hasil bahwa kopi dapat menurunkan resiko terkena asam urat.
6
Mengkonsumsi Ceri, Seledri dan Stroberi
Ceri, Sledri dan Stroberi mengandung komponen yang mampu memerangi asam urat. Ada beberapa pasien yang melaporkan nyeri asam urat langsung hilang karena mengkonsumsi ceri. Buah beri juga bisa membantu pencegahan. Sedangkan stroberi mengandung antioksidan yang bisa mencegah asam urat berlebihan.
9
Minum Vitamin C
Minum vitamin C sebanyak 500 mg setiap harinya menurut penelitian terbukti bisa mencegah asam urat.l
6 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
Tetap Sehat dan Bugar Selama Ramadhan
B
ulan ramadhan telah tiba, umat muslim diwajibkan untuk berpuasa, menahan lapar dan haus selama kurang lebih 12 jam, sebulan penuh.Jika ditelusuri puasa memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, jika dijalankan dengan cara yang sehat pula. Berpuasa di siang hari tak lantas menjadikan tubuh menjadi lesu. Pola makan yang berubah selama bulan
ramadhan harus disiasati dengan benar agar tubuh tetap sehat dan bugar dalam menjalankan aktifitas di siang hari. Dan setelah melewati ramadhan, selain menjadi lebih dekat kepada Allah, Anda juga menjadi individu yang lebih sehat daripada sebelumnya. Beberapa tip berikut bisa Anda lakukan selama bulan ramadhan agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari selama ramadhan.
MEI 2015 • Edisi 56 • MEDIAKOM 7
INFO SEHAT Atur waktu Anda untuk menyantap sahur di akhir waktu. Selain berguna untuk menunjang puasa di siang hari, makan sahur di akhir waktu lebih diutamakan berdasarkan sunnah Rasul. Makanlah dengan porsi normal, jangan berlebihan. Fokuslah untuk mengkonsumsi makanan yang kaya akan karbohidrat kompleks dan protein, serta buah dan sayuran. Menyantap makanan yang mengandung banyak air
NYATA.CO.ID
Tip Makan Sahur
multivitamin yang biasa Anda konsumsi ataupun yang disarankan oleh dokter Anda. Batasi konsumsi makanan yang terlalu manis dan mengandung banyak gula, karena justru dapat membuat tubuh lemas di siang hari. Minum air yang cukup. Sebelum waktu imsak tiba, minumlah air yang cukup, tiga hingga lima gelas. Sebaiknya hindari minuman berkafein seperti kopi dan teh karena
Jika ada waktu, sempatkan untuk mengistirahatkan tubuh Anda, dan mengganti waktu tidur yang kurang karena bangun lebih awal untuk sahur. Waktu setelah sholat zuhur merupakan saat yang tepat untuk beristirahat. Jika memiliki waktu luang di sore hari, sempatkan untuk berolahraga ringan seperti jalan sore, bersepeda santai, ataupun yoga. Hal ini sangat baik untuk menjaga menjaga kebubagaran tubuh dan memperlancar peredaran darah.
Tip Buka Puasa Saat waktu buka puasa tiba, jangan makan dengan berlebihan. Sebaiknya ikuti sunnah, yaitu dengan buah bersifat diuretik dan membuat tubuh kehilangan cairan lebih cepat melalui urinasi. selama sahur juga sangat baik untuk hidrasi tubuh sepanjang hari. Akhiri santap sahur dengan segelas susu untuk melengkapi nutrisi tubuh. Minumlah suplemen ataupun
Tip Selama Berpuasa
Di waktu terpanas di siang hari, hindari berlamalama di terik matahari dan kurangi aktifitas fisik.
8 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
kurma dan minuman yang manis: bisa dengan susu, jus buah, atauapun sekedar air. Minumlah cukup air untuk mengganti cairan tubuh yang hilang selama berpuasa. Setelah magrib, lanjutkan dengan menyantap hidangan utama, dengan menu yang seimbang. Makanlah sesuai dengan porsi Anda yang biasa, tidak perlu berlebihan. Cukupkan dengan karbohidrat, protein, serta sayuran dan buah-buahan. Hindari makan gorengan berlebihan, serta batasi makanan yang pedas, agar perut tidak menjadi mules dan mengganggu pencernaan tubuh. Cukupi asupan air tubuh Anda. Usahakan untuk meminum setidaknya lima gelas air putih sebelum tidur.l
Tip Puasa Sehat Untuk
Manula
MAHDI-NEWS.COM
D
i bulan Ramadhan, umat Muslim di seluruh dunia akan melakukan kegiatan puasa yakni menahan rasa lapar dan haus, serta menahan hawa nafsu yang ada didalam diri supaya tidak membatalkan puasa tersebut. Puasa yang dilakukan setelah Imsyak atau sebelum Adzan subuh, dan berakhir pada jam buka puasa atau setelah Adzan tanpa terkecuali juga dilaksanakan oleh manula. Untuk manula atau lansia, ada beberapa tips yang harus Anda perhatikan supaya tetap kuat dan sehat sepanjang bulan Ramadhan.
merupakan salah satu tip puasa sehat untuk manula. Saat berbuka puasa dan sahur sebaiknya Anda mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi seperti sayuran dan buah-buahan yang sehat. Selain itu, konsumsi karbohidrat yang cukup supaya Anda bisa menjalani aktivitas puasa tersebut dengan lancar.
Cukup beri asupan cairan pada tubuh
Beri asupan vitamin
Pada saat melaksanakan puasa, manula sebaiknya mengkonsumsi cairan minimal 8-10 gelas untuk mencegah dehidrasi. 2 gelas saat berbuka, 3 gelas setelah shalat Tarawih hingga sebelum tidur, dan 1 gelas saat bangun tidur sebelum sahur, serta 1-2 gelas saat
sahur. Dengan asupan cairan yang cukup, manula bisa menjalankan aktivitas puasa dengan baik tanpa kekurangan cairan dalam tubuh.
Konsumsi makanan sehat dan bergizi
Memperhatikan dengan seksama setiap makanan yang dikonsumsi juga
Selain Anda harus memperhatikan asupan makanan, tentunya Anda juga harus memperhatikan asupan vitamin sehingga Anda bisa menjalani aktivitas puasa yang baik. Kosumsi vitamin pada saat sahur dan berbuka puasa sesuai dengan petunjuk dokter.
Lakukan aktivitas fisik
Meski sedang menjalani puasa, Anda tetap harus melakukan aktivitas fisik supaya tubuh tetap sehat dan kuat. Untuk manula, Anda bisa melakukan aktivitas fisik yang sewajarnya saja, seperti joging pada sore hari, berjalan kaki, atau meditasi. Selain itu, jangan lupa untuk mengistirahatkan tubuh dengan memperhatikan jadwal tidur dengan baik dan cukup untuk tubuh anda.
Lakukan check-up kesehatan
Dalam menjalani bulan puasa, disarankan agra para manula melakukan chekup kesehatan selama dan sesudah Anda menjalankan puasa di bulan ramadhan.l
MEI 2015 • Edisi 56 • MEDIAKOM 9
INFO SEHAT
Tubuh Segar, Pekerjaan Lancar
K
etika Anda menghabiskan sebagian besar waktu di kantor, tentu sulit untuk mengatur jadwal berolahraga akibatnya tak jarang masalah kesehatan menghampiri. Namun, Anda bisa mesiasatinya dengan berolahraga di ruangan kantor. Dilansir dari laman Daily Monitor, ada beberapa cara mudah dan sederhana berolahraga pada tengah jam sibuk di tempat kerja.
10 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
1.
Menggerakkan leher
Meregangkan leher dapat Anda lakukan dengan menekuk kepala ke depan, belakang, sisi kiri, dan sisi kanan. Tapi, Anda tidak boleh memutar kepala dengan menggunakan leher sebagai porosnya, karena bisa menyebabkan kerusakan sendi leher. Setelah itu, Anda dapat
WWW.HUFFINGTONPOST.CA
kaki. Putar pergelangan kaki dalam gerakan searah jarum jam sebanyak tiga kali, kemudian berlawanan. Hal ini membantu mencegah kesemutan.
memutar bahu ke depan sebanyak sepuluh kali, lalu bergerak memutar ke belakang sebanyak sepuluh kali pula.
2.
Menggerakkan pergelangan tangan dan kaki
Anda bisa melakukannya dengan memutar pergelangan tangan sepuluh kali searah jarum jam, lalu sejumlah sama dengan arah
berlawanan. Gerakan ini akan membantu meminimalkan potensi terkena carpal tunnel syndrome (kondisi
3.
Latihan perut
Untuk latihan otot perut, tahan perut anda selama beberapa detik saat bernapas, kemudian lepaskan seiring napas keluar.
4.
Latihan mata
Anda bisa memejamkan mata sejenak untuk tidak terlalu lama menatap layar monitor. Selain itu Anda bisa mengalihkan pandangan ke area lain di kantor, seperti ke arah taman yang memberi kesegaran pada mata.
5.
Berdiri
Usahakan berdiri setiap kali ada kesempatan saat bekerja di kantor. Anda bisa mengambil jalan-jalan
menuju dispenser untuk mengambil air minum atau berjalan ke luar kantor untuk membeli makan siang. Hal ini juga bisa membuat Anda mendapatkan udara segar. Dari aktivitas sederhana seperti di atas, walaupun terkesan sepele, namun bisa memperlancar sirkulasi darah Anda dan tidak membuat relaks otot-otot Anda yang tegang.l
tangan dan lengan semakin sakitk yang disebabkan oleh terjepitnya saraf di pergelangan tangan), jika terlalu banyak waktu untuk mengetik. Gerakan serupa juga bisa Anda lakukan untuk
MEI 2015 • Edisi 56 • MEDIAKOM 11
[MEDIA UTAMA]
FREEPIK.COM
LUPUS
12 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
L
upus Erithematosus Sistemik atau lupus hingga saat ini masih dianggap penyakit misterius, meskipun penyakit ini sudah terdeteksi selama 150 tahun lebih. Mayoritas penderitanya tidak menyadari keberadaan penyakit ini karena berbagai gejalanya terlalu umum dan luas dan dianggap sebagai gejala dari penyakit lain yang tidak berbahaya. Gejala setiap pasien berbeda, ditandai oleh masa bebas gejala dan masa kekambuhan. Pada tahap awal, penyakit ini hanya menyerang satu organ saja. Namun di kemudian hari
penyakit ini juga akan menyerang banyak organ lainnya. Gejala penyakit lupus yang sangat umum itu biasanya adalah demam, lelah, tidak enak badan, penurunan berat badan, ruam kulit, ruam kupukupu, ruam kulit yang diperburuk paparan sinar matahari, photofobia/ sensitif terhadap sinar matahari, pembengkakan kelenjar, nyeri otot, mual, muntah, nyeri dada pleuritik, kejang dan psikosa. Terdapat pula gejala lainnya yang mungkin ditemukan seperti hematuria (air kemih mengandung darah), batuk darah, epistaksis, gangguan menelan, dan hampir semua penderita lupus mengalami nyeri persendian dan menderita artritis. Penderita lupus mengalami nyeri hebat dan sifatnya kronis. Menurut sebuah penelitian, 85 persen kasus lupus menderita kelainan pada kulit dan rambut. Limapuluh persennya mengalami ruam kupu-kupu pada tulang pipi dan pangkal hidung. Ruam ini akan bertambah buruk jika terpapar matahari secara langsung. Ruam juga akan menyebar ke wilayah tubuh yang terpapar sinar matahari. Perubahan fisik yang sebagian besar akan mengakibatkan perubahan body
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 13
[MEDIA UTAMA] image pasien. Selain gejalanya, secara klinis penyakit ini juga mengakibatkan dampak bervariasi. Contohnya hipertensi, ederma, sindrom nefrotik atau bahkan kelainan ginjal. Sebagian besar pasien menunjukkan adanya penimbunan protein dalam sel-sel ginjal, tetapi hanya 50 persen yang menderita peradangan ginjal yang menetap. Pada penderita lupus juga ditemukan disfungsi mental yang sifatnya ringan, tetapi bisa terjadi pada bagian otak manapun, korda spinalis maupun sistem syaraf. Karenanya tidak heran bila penderita lupus seringkali ditemukan kejang, memiliki perubahan mood yang tiba-tiba, dan efek seperti sakit kepala sebagai bentuk kelainan sistem syarafnya. Hasil sebuah studi tentang penyakit great imitator ini menyatakan bahwa seringkali diagnosa awal yang diberikan kurang tepat. Banyak waktu terbuang sebelum pasien terdiagnosa lupus. Manifestasinya semakin meluas bahkan mengakibatkan komplikasi. Kondisi yang menghambat pengobatan penyakit. Selain itu, beberapa faktor juga ikut menyebabkan lambatnya penyembuhan dan penanganan pasien lupus. Pasien masih awam dengan masalah lupus, masalah sosial ekonomi pasien dan munculnya gangguan psikologis karena perubahan fisik. Tetapi beberapa tahun belakangan ini, prognosis pasien penderita penyakit
lupus semakin baik. Hal ini disebabkan mudahnya akses informasi dan pelayanan kesehatan terkait lupus di beberapa daerah. Lupus seringkali disebut sebagai penyakit wanita, meskipun bisa juga menyerang pria. Data menunjukkan 10-15 kali lebih banyak menyerang perempuan. Namun lupus bisa menyerang pada usia berapapun. Faktor hormonal mungkin bisa menjelaskan mengapa lupus lebih sering menyerang perempuan. Meningkatnya penderita penyakit ini ini pada masa sebelum menstruasi atau selama kehamilan mendukung dugaan bahwa hormon (terutama estrogen) berperan dalam penyebaran penyakit ini pada perempuan. Tetapi sampai hari ini penyebab yang pasti mengapa perempuan lebih banyak menderita penyakit lupus belum bisa dipastikan secara empiris. Lupus diklasifikasikan menjadi tiga. Pertama diskoid lupus (DL). Kedua drug induced lupus (DIL). Ketiga lupus erithematosus sistemik (LES). Jenis diskoid lupus menyerang organ kulit. Pada wajah, leher, kulit kepala, dan sekujur tubuh penderita lupus jenis ini muncul ruam. Umumnya berwarna kemerahan, bersisik dan kadang gatal. Hasil tes Anti Nuclear Antibody (ANA) akan menunjukkan positif penyakit tetapi pada tingkat yang rendah. Jenis lupus drug induced lupus timbul karena efek samping dari obat. Secara
14 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
umum pasien lupus jenis ini menggunakan obat tertentu dalam jangka panjang. Salah satu faktor yang memengaruhi timbulnya DIL adalah obat-obat Hidralazine dan Prokainamide. Jenis lupus erithematosus sistemik adalah jenis lupus yang menyerang multi organ bahkan pada sebagian orang juga menyerang jantung, paru, ginjal, syaraf, atau otak. Meskipun penggolongan ini seakan menunjukkan tingkat kebahayaan dari penyakit, namun penderita penyakit lupus dari jenis apa saja memiliki gejala penderitaan yang kurang lebih sama.l
Banyak waktu terbuang sebelum pasien terdiagnosa lupus. Manifestasinya semakin meluas bahkan mengakibatkan komplikasi.
PENYAKIT
SERIBU WAJAH
FREEPIK.COM
A
hli penyakit dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Prof. Zubairi Djoerban menyatakan bahwa penyakit lupus tidak disebabkan virus, kuman, atau bakteri. Lupus seringkali sulit untuk didiagnosa karena gejalanya yang mirip dengan penyakit umum lainnya. Penyakit yang sangat sulit dideteksi ataupun didiagnosa. Itulah sebabnya penyakit lupus disebut sebagai “penyakit seribu wajah” karena gejalanya sama dengan gejala penyakit pada umumnya. Bila penyakit ini menyerang organ jantung maka gejala penyakitnya akan seperti penyakit jantung.
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 15
[MEDIA UTAMA] kurang tentang penyakit ini akan beranggapan bahwa mereka tidak menderita penyakit lupus. Misalnya kelelahan berlebihan yang diderita oleh para penderitanya. Jika mengalami keadaan yang demikian orang awam tidak akan menganggap gejala ini sebagai sesuatu hal yang patut dikhawatirkan dan cenderung beranggapan bahwa hal ini adalah suatu masalah yang tidak akan memberi pengaruh banyak
FREEPIK.COM
Dalam medis, dikenal tiga jenis lupus, yaitu lupus eritematosus sistemik (LES), lupus diskoid, dan lupus obat. Penyakit yang paling banyak diderita di Indonesia adalah jenis pertama, lupus eritematosus sistemik. Jenis ini bisa menimbulkan komplikasi ke berbagai organ lain. Keberadaan penyakit seribu wajah ini memiliki gejala yang sangat ‘umum’ sehingga masyarakat yang memiliki pengetahuan yang
16 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
dari segi kesehatan. Kelelahan ini bisa jadi merupakan indikator penyakit lupus. Sampai saat ini, penyebab lupus belum diketahui. Ada dugaan kuat berasal dari faktor genetik, infeksi dan lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang diduga kuat memicu timbulnya lupus adalah infeksi, antibiotik (terutama golongan sulfa dan penisilin), sinar ultraviolet, dan stress berlebihan.
Prof. Zubairi Djoerban, seorang ahli penyakit dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), meragukan faktor keturunan dan lingkungan sebagai penyebab lupus. Menurut Dia, pengaruh genetik hanya 7 persen, sedangkan faktor lingkungan sekitar 10 persen. Survai yang dilakukan YLI (Yayasan Lupus Indonesia), juga menyebutkan hanya 10 persen dari odapus (orang hidup dengan penyakit lupus) yang memiliki saudara dekat (orang tua atau saudara) penderita lupus. Hanya 5 persen bayi odapus yang berisiko terkena lupus Tubuh yang terserang lupus memiliki ciri peradangan kronis dari jaringan-jaringan tubuh yang disebabkan penyakit autoimun, atau diserang
sistem imunnya sendiri. Sistem imun tubuh kehilangan kemampuan untuk membedakan antigen dari sel dan jaringan tubuh sendiri. Penyimpangan terhadap reaksi imunologi ini akan menghasilkan antibodi secara terus menerus. Antibodi yang juga berperan dalam pembentukan kompleks imun sehingga mencetuskan penyakit inflamasi imun sistemik dengan kerusakan multiorgan. Dalam keadaan normal, sistem kekebalan berfungsi mengendalikan pertahanan tubuh melawan infeksi. Pada Lupus dan penyakit autoimun lainnya, sistem pertahanan tubuh berbalik melawan tubuh. Antibodi yang dihasilkan menyerang sel tubuhnya sendiri. Antibodi itu menyerang sel darah, organ, dan jaringan tubuh mengakibatkan penyakit menahun. Prof Dr Zubairi Djoerban, mendefinisikan Lupus sebagai penyakit kronis atau menahun yang membuat zat imunitas tubuh bereaksi secara berlebihan terhadap rangsangan dan benda asing
dari luar yang masuk ke dalam tubuh. Dia menjelaskan, dalam ilmu imunologi atau ilmu kekebalan tubuh, penyakit Lupus adalah kebalikan dari kanker atau HIV/AIDS. “Pada pasien lupus, produksi antibodi yang seharusnya normal menjadi berlebihan, sehingga antibodi itu tidak lagi berfungsi menyerang virus, kuman, dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh, tetapi justru menyerang sel dan jaringan tubuh pasien sendiri,” katanya. Di seluruh dunia diperkirakan terdapat lebih dari lima juta penderita Lupus. Umur rata-rata antara 20-45 tahun. Di Amerika Serikat, diketahui 270.000-1.500.000 orang mengidap Lupus. Mereka lebih didominasi orang-orang Amerika Afrika dan keturunan China dan Jepang. Di Indonesia sendiri, tahun 1998 tercatat hanya 586 penderita Lupus. Namun tujuh tahun kemudian, 2005 jumlah penderita melonjak 1100 persen lebih. Pada 2008, tercatat 8.693 penderita dan 43 diantaranya meninggal dunia. Data YLI juga menunjukkan bahwa odapus di Indonesia meningkat dari 12.700 jiwa pada 2012 menjadi 13.300 jiwa pada 2013. Menurut prediksi seorang dokter dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, penyakit lupus di Indonesia paling tidak sudah menyerang satu juta orang. Mengapa data yang muncul ke permukaan begitu sedikit? Disinyalir banyak sekali masyarakat awam yang belum mengetahui tentang penyakit ini dan bahayanya.l
Keberadaan penyakit seribu wajah ini memiliki gejala yang sangat ‘umum’ sehingga masyarakat yang memiliki pengetahuan yang kurang tentang penyakit ini akan beranggapan bahwa mereka tidak menderita penyakit lupus.
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 17
[MEDIA UTAMA]
KELOMPOK DUKUNGAN BAGI ODAPUS
K
ondisi fisik dan psikis penderita lupus (terkadang) sangat buruk. Penyakit menahun dan harapan sembuh yang kecil, bisa membuat penderita
lupus kehilangan gairah hidup. Dukungan kelompok sangat dibutuhkan untuk meraih dan meningkatkan kembali kualitas hidup odapus. Penderita lupus sangat menderita secara fisik dan psikisnya. Secara fisik yang terlihat adalah
18 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
gangguan penglihatan, pernafasan, pencernaan, pendengaran dan wicara. Secara psikis, terlihat dari perilaku menyangkal, marah, tawar menawar, depresi dan penerimaan. Penyangkalan terhadap penyakit yang diderita. Marah terhadap
ketidakmampuan dan ketidakberdayaan fisik. Tawar menawar psikologis antara penyakit yang tidak kunjung sembuh, kematian yang dekat, dan perasaan spiritual yang menjadi eskapismenya. Depresi muncul sebagai akibat penyakit yang
YAYASANLUPUSINDONESIA.ORG
mengganggu sepanjang hidup. Munculnya ketegangan yang menerus menghasilkan depresi yang dalam. Kondisi psikologis yang berbeda-beda inilah yang membuat pentingnya keberadaan kelompok dukungan. Menurut penelitian Levine dan Perkins, kelompok pendukung dapat meningkatkan kondisi psikologis anggotanya. Mereka akan berusaha untuk saling memahami dan menerima bimbingan yang dilakukan kelompok pendukung. Individu yang terlibat dalam kelompok memiliki potensi untuk berubah. Kelompok dukungan mampu untuk memengaruhi pengetahuan diri, pengaturan diri, pengambilan keputusan dan kreatifitas menyelesaikan masalah. Penelitian yang dilakukan Elis Hartati, FIK Universitas Indonesia tahun 2010 menunjukkan bahwa penderita SLE sangat termotivasi untuk sembuh karena menjadi anggota kelompok dukungan. Mereka sangat terbantu dengan adanya informasi yang benar dan dukungan semangat dari sesama anggota. Mereka bersamasama membangun sebuah pertemanan yang baru dan sekaligus sebagai ajang mengaktualisasikan diri dan pencapaian potensi diri. Dukungan sosial seperti persahabatan akan membangun hubungan saling mendukung dan saling memelihara tanpa unsur eksploitasi. Aspek pertemanan ini melibatkan
kekuatan jasmani dan keinginan untuk percaya kepada orang lain, sehingga melahirkan kepercayaan kepada orang lain yang mampu memberikan dukungan dan kasih sayang.
Peran Keluarga
Selain dukungan sosial, dukungan terpenting bagi penderita odapus adalah keluarga. Peran keluarga sangat membantu pasien lupus. Pandangan dan dukungan yang berubah atau menurun dari keluarga akan membuat pasien lupus mengalami ketidakstabilan emosi. Pasien lupus yang kebetulan ibu rumah tangga, jika keluarganya tidak memahami, akan mengurangi perannya sebagai ibu. Kondisi ini, lama-kelamaan akan menghasilkan depresi dan stress yang berkepanjangan. Penderita lupus itu mengalami hambatan dalam menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga. Karena dampak penyakit lupus juga menyerang secara fisik, dibutuhkan adaptasi yang cukup lama terhadap penyakit ini. Setiap penderita lupus membutuhkan waktu adaptasi untuk menjalankan peranannya di keluarga. Karenanya keluarga harus sabar melihat perubahan dan usaha penderita lupus untuk menyesuaikan diri. Sayangnya sebuah penelitian yang dilakukan Schnetter pada 2007 menunjukkan korelasi yang sangat kuat dan negatif antara kesabaran keluarga terhadap proses penyesuaian penderita
odapus. Sementara, keluarga seharusnya menjadi tempat pertama untuk memulai dukungan dan kasih sayang terhadap para penderita odapus. Penelitian Hartati, terhadap penderita odapus juga menyatakan bahwa mereka sangat membutuhkan dukungan keluarga. Mereka menginginkan dukungan spiritual dari keluarga untuk membesarkan hati mereka. Spiritual healing merupakan salah satu cara ampuh membesarkan hati odapus. Penerimaan dan pasrah bahwa penyakit datang dari Tuhan sangat berarti bagi pengendalian stress.
Peran Masyarakat
Kelompok sosial lain yang juga sangat menentukan adalah masyarakat. Dukungan dari masyarakat dapat diwujudkan jika ada kepedulian terhadap odapus. Sayangnya, banyak dijumpai masyarakat justru mengucilkan odapus. Hal ini bukan tanpa sebab, mengingat perubahan fisik penderita odapus yang sangat tidak biasa, bahkan cenderung mengejutkan kalau bukan menakutkan. Kondisi ini sebagai akibat dari kurangnya informasi tentang penyakit lupus. Lupus bukanlah penyakit menular. Saat ini banyak masyarakat cukup familiar dengan istilah lupus, tetapi mereka kesulitan untuk menjelaskan apa itu lupus. Karenanya sebuah sosialisasi tentang informasi penyakit ini harus dilakukan secara menyeluruh dan massal di masyarakat.
Sosialisasi penyakit lupus kepada masyarakat menjadi satu langkah mutlak diperlukan. Pengetahuan itu diharapkan akan mampu meningkatkan toleransi terhadap odapus yang seringkali mengalami penurunan kondisi kesehatan secara fisik dan psikis. Penderita odapus tidak akan pernah bisa memprediksikan kapan kondisinya akan menurun atau baik. Informasi yang memadai tentang penyakit lupus diharapkan juga akan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memotivasi odapus secara sosial. Masyarakat menjadi kelompok dukungan terbesar untuk memberikan hubungan persaudaraan, bantuan dan emosional. Selain itu bentuk dukungan masyarakat juga dapat diwujudkan dalam bentuk tersedianya sarana melakukan kegiatan fisik, seperti lapangan untuk senam. Sebuah penelitian menunjukkan hubungan yang sangat kuat antara dukungan masyarakat dengan harga diri remaja penderita lupus. Semakin tinggi dukungan masyarakat, semakin tinggi pula harga diri remaja tersebut. Odapus adalah anggota masyarakat. Wajar jika mereka membutuhkan dukungan masyarakatnya. Dukungan dan pengakuan masyarakat akan menurunkan tingkat kecemasan karena merasa terisolasi. Alihalih mengucilkan odapus, masyarakat seharusnya menjadikan mereka sebagai sumber informasi penyakit lupus.l
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 19
S
BLOGS.BROMIUM.COM
[MEDIA UTAMA]
ejak Sarah Holt menemukan komponen genetik yang kuat pada jumlah guratan tangan, banyak penelitian dilakukan untuk mengetahui sifat keturunan dermatoglifi dan kaitan antara dermatoglifi jari dengan penyakit genetik. Bangunan dasar pemikirannya adalah banyak gen yang berpengaruh terhadap proses pembentukan dermatoglifi. Dermatoglifi merupakan studi tentang gambaran guratan epidermis paralel pada jari-jari dan telapak kaki atau tangan. Lupus eritematosus sistemik (LES) adalah sebuah penyakit yang diyakini memiliki keterkaitan dengan faktor genetik. Penyakit ini memiliki seribu wajah, karena kemampuannya menirukan gejala secara umum. Bila penyakit ini menyerang organ jantung maka gejala penyakitnya akan seperti penyakit jantung. Kesulitan untuk mendeteksi penyakit ini mengakibatkan penangan yang salah. Banyak waktu terbuang sebelum pasien
DERMATOGLIFI UNTUK LES, MUNGKINKAH? 20 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
Sampai saat ini dermatoglifi mungkin dapat digunakan sebagai diagnosis penguat dan diagnosis penapisan bagi penyakit yang gejala awalnya belum muncul dengan jelas atau masih dalam stadium awal. Namun dermatoglifi belum dapat digunakan sebagai alat tunggal untuk melakukan diagnosis bagi penyakit lupus.
terdiagnosa. Manifestasinya semakin meluas bahkan mengakibatkan komplikasi. Kondisi ini akan menghambat pengobatan penyakit. Hal inilah yang kemudian mendorong banyak sarjana untuk melakukan penelitian cara mendeteksi penyakit lupus eritematosus sistemik (LES). Salah satunya adalah penelitian pola dermatoglifi jari tangan dan kaki. Banyak penelitian sebelumnya mengungkapkan ada hubungan yang sangat kuat pola dermatoglifi dengan penyakit tertentu. Tahun 1976 Schaumann dan Alter’s menerbitkan sebuah buku berisi penemuan pola dermatoglifi pada kondisi berbagai macam penyakit. Tesisnya, meskipun sidik jari setiap orang berbeda, namun terdapat pola yang khas dan dapat dilihat dengan jelas sebagai pembeda. Tahun 2001 seorang dokter dari Jerman, Alexander Rodewald berhasil mendiagnosa banyak kelainan kongenital berdasarkan gambaran tangan dengan tingkat akurasi mencapai 90 persen. Tahun 2003, dr. Stoewens melakukan hal yang sama untuk mendiagnosis skizofrenia dan leukimia. Saat ini, pola dermatoglifi tangan digunakan sebagai alat diagnostik terhadap penyakit tertentu dan memiliki akurasi tinggi. Penelitian pola dermatoglifi di awali pada tahun 1893. Sir Edward Henry membuat buku The Classification and Uses Fingerprints yang menjadi awal era modern identifikasi
sidik jari. Penelitian ini dilanjutkan oleh Galton yang kemudian mengklasifikasikan tipe pola guratan sidik jari menajadi tiga. Pertama arch (garis melengkung), kedua loop (garis melingkar), dan whorl (pusaran). Pada perkembangannya, pemeriksaan dermatoglifi juga bermanfaat sebagai metode penyaringan penyakit yang berkaitan dengan faktor genetika. Pola dermatoglifi ditentukan secara genetik, namun kelainan atau gangguan pada pertumbuhan fetus selama periode pembentukan dermatoglifi, dapat memengaruhi formasi pola dermatoglifi. Singkatnya pengenalan sidik jari akan sangat membantu mengidentifikasi penyakit genetis. Beberapa penelitian yang dilakukan Qazi (1974), Schur (1990), Dubois (1976), dan Vormittag (1981) mencoba melihat pola yang khas pada dermatoglifi tangan penderita lupus dibandingkan dengan orang sehat. Hasilnya memang berbeda-beda, tetapi mereka memiliki kesimpulan yang mirip. Ditemukan perbedaan signifikan pada beberapa komponen dermatoglifi tangan, namun dermatoglifi belum bisa dijadikan investigasi lebih lanjut untuk diagnosa penapisan. Penelitian yang dilakukan Schur (1990) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat jelas antara dermatoglifi penderita lupus, kerabatnya dan orang normal. Perbedaan tersebut terlihat jelas di palmar tangan kanan, triradius medial tangan kanan, dan
triradius lateral. Tetapi Schur menyatakan tidak menemukan perbedaan secara imunologi dan marker genetik lainnya. Karenanya penilaian dermatoglifi, meskipun sangat menarik, belum dapat memberikan petunjuk untuk investigasi leboih lanjut tentang lupus. Penelitian juga dilakukan Sofi Wardati dari FK UNS pada 2013. Dia menemukan bahwa memang terdapat perbedaan sidik jari pasein lupus eritematosus sistemik (LES) dengan tangan orang normal. Hal itu ditambah dengan peningkatan frekuensi whorl dan frekuensi pola loop. Sementara pola arch mengalami penurunan. Namun penelitian inipun masih memerlukan konfirmasi penelitian selanjutnya untuk bisa menjadikan pola dermatoglifi sebagai alat uji penyakit lupus. Dari berbagai penelitian di atas, kita bisa menyimpulkan sementara, bahwa sampai saat ini dermatoglifi mungkin dapat digunakan sebagai diagnosis penguat dan diagnosis penapisan bagi penyakit yang gejala awalnya belum muncul dengan jelas atau masih dalam stadium awal. Namun dermatoglifi belum dapat digunakan sebagai alat tunggal untuk melakukan diagnosis bagi penyakit lupus. Kita berharap mudahmudahan di masa depan, melalui serangkaian penelitian yang terarah, kuat, dan ilmiah dermatoglifi bisa kita harapkan menjadi salah satu alat untuk mendeteksi penyakit seribu wajah ini. Semoga!l
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 21
[MEDIA UTAMA]
SAMBILOTO UNTUK LES 22 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
B
anyaknya efek samping pengobatan Lupus Erithematosus Sistemik (LES), membuat banyak penderita berpaling ke pengobatan tradisional herbal. Salah satunya adalah sambiloto. Ekstrak metanol daun sambilota diketahui memiliki efek sitotoksik lebih kuat pada sampel positif LES. Perkembangan terapi LES saat ini banyak ditujukan untuk menghambat pertumbuhan komponen yang berkaitan dengan sel B. Dasar terapi ini, karena penderita LES mempunyai jumlah auto antibodi berlebih. Menurunkan jumlah populasi sel B, akan menurunkan titer antibodi sehingga akan memperbaiki kondisi penderita SLE. Sayangnya pendekatan ini hanya bersifat sementara karena sel B merupakan efektor dan respon imun yang terakhir. Terapi selanjutnya adalah pengembangan antibodi anti CD22. Awalnya antibodi ini digunakan untuk terapi imfoma non-Hodgkin, dan lebih baik dibandikan dengan antibodi anti CD20 karena memiliki tingkat keamanan yang tinggi dan hanya memodulasi sel-sel B saja. Namun obat ini masih dalam taraf uji klinis fase III dan belum diketahui efektivitas dan keamannya dalam penggunaan jangka panjang. Pengobatan lini pertama penyakit Lupus Erithematosus Sistemik (LES) yang banyak digunakan di klinik saat ini adalah siklofosfamid. Sayangnya,
ada dugaan kuat obat ini memiliki sejumlah efek samping seperti depresi sumsum tulang, infeksi, alopesia, sistitis hemoragik, dan infertilitas bila diberikan lebih dari 6 bulan. Beberapa tahun belakangan ini, terapi komplementer menjadi populer sebagai terapi alternatif untuk pengobatan berbagai macam penyakit. Ahli pengobatan China misalnya sudah memakai berbagai ramuan untuk mengobatai beberapa jenis kanker. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen penderita kanker di AS dan Eropa menggunakan terapi herbal seperti ramuan China, teh hijau, dan minyak ikan (Molassiotis, 2005; Mao 2011).
Sambiloto
Daun sambilota banyak dijumpai di Asia, khusunya di Indonesia. Beberapa penelitian menyebut sambilota sebagai “King of Bitter” karena dapat menyembuhkan gangguan saluran cerna, saluran nafas, demam, herpes, radang, dan beberpa penyakit lainnya. Sesuai nama genusnya, Andrographis, sambiloto mempunyai senyawa khas yang tidak terdapat pada genus lain, yaitu andrographolide. Andrographolide adalah senyawa yang dapat menghambat sel T dan respon antibodi pada penyakit autoimun enchephalomyelitis dan memberikan efek sitotoksik pada carcinoma epidermoid nasopharynx. Senyawa andrographolide
dalam dosis tertentu, secara in vitro dapat menghambat aktivitas sel T. Pengahambatan aktivasi sel T berasal dari kemampuan andrographolide untuk menghambat kemampuan sel dendritik dan MHC. Dalam percobaan pada tikus yang diinduksi enchepalomyelitis, senyawa andrographolide mencegah OVA dari sel dendritik. Selain itu andrographolide juga meningkatkan efisiensi sel dendritik. Sebuah penelitian yang dilakukan Febriandaru, FK UNS 2012, menunjukkan ekstrak metanol daun sambiloto dapat mengurangi jumlah limfosit T pada sampel pasien LES positif dengan dosis 0,00074 miligram/mL. Sementara siklofosfamid sebagai terapi standar yang digunakan untuk penderita LES juga mampu mengurangi jumlah limfosit T tetapi dengan jumlah 16.80225
miligram/mL. Namun yang paling menakjubkan, penelitian ini juga menemukan bahwa ekstrak metanol daun sambiloto lebih bersifat toksik untuk membunuh limfosit T dibandingkan dengan siklofosfamid. Dosis pemakainnya juga jauh lebih sedikit. Menurut Febriandaru, sampai saat ini sayangnya belum ada uji farmakologis yang memadai untuk mengetahui lebih lanjut khasiat daun sambiloto ini. Meskipun saat ini sudah banyak masyarakat yang menggunakan daun sambiloto sebagai obat. Uji farmakologis mutlak diperlukan agar penggunaan ekstrak sambiloto tidak meracuni tubuh. Selain itu juga sebagai alternatif pengobatan bagi penyakit yang masih sulit disembuhkan, Lupus Erithematosus Sistemik...l
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 23
PERISTIWA
KEMENTRIAN KESEHATAN BANTU PENGUNGSI ROHINGYA DAN BANGLADESH
SINARHARAPAN.CO
R
ibuan orang suku Rohingya yang melarikan diri dari penindasan dan kekerasan dan imigran Bangladesh melarikan diri dari kemiskinan terdampar di perairan acaeh pada 10 Mei 2015 lalu. Setela terombang-ambing di kapal selama beberapa hari, para pengungsi diselamatkan pemerintah Indonesia bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten dan memberi pelayanan kesehatan dasar di pos kesehatan di lokasi pengungsian. Setidaknya terdapat 1.800 pengungsi asal warga negara Bangladesh dan Myanmar (Rohingya) yang mendarat di perairan
Aceh. Mereka tersebar di lima kabupaten dan kota mencakup Aceh Timur, Aceh Utara, Kota Langsa, Aceh Tamiang, dan Medan. Kementerian Kesehatan mengirimkan seorang staf Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan RI (PPKK) dan seorang staf Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) Regional Sumatera Utara. Sementara itu Dinkes Kabupaten Aceh Utara dan Dinkes Kabupaten Langsa mendistribusikan beberapa jenis bantuan barang mencakup 50 buah kelambu, 150 paket Personal Hygiene Kit, 800 lembar Kantong Darah, 2 boks paket obat, 700 kantong PAC, 4000 buah Masker, 144 buah lem lalat dan 2 kilogram
24 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
insektisida tikus. Dinkes Kota Langsa memberi bantuan berupa imunisasi, Dinkes Provinsi Aceh berupa 300 paket Hygiene Kit, 5 dus MP-ASI dan 5 dus PMT. Dan PPK Regional Sumatera Utara berupa MP ASI 40 koli, masker 1 (satu) koli dan Polybag 1 karung (1000 lembar). Kementrian Kesehatan juga menyediakan MCK dan foging, memfasilitasi air bersih, memberi penyuluhan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), mengadakan peningkatan dan pengawasan hygiene sanitasi bahan baku makanan mentah, melakukan pemantauan peningkatan vektor penyebab penyakit (lalat
dan nyamuk), melakukan pengawasan sanitasi pengelolaan sampah, meningkatkan kewaspadaan dini dalam mencegah penyakit potensial KLB (ISPA, Pneomenia, Diare, DB, Kolera, Campak dan keracunan makanan), pelayanan kesehatan jiwa komprehensif serta penguatan surveilans penyakit dan kesehatan reproduksi di pengungsian. Pemerintah berupaya untuk memulangkan para pengungsi, diusahakan dalam waktu sebulan telah kembali ke negara masingmasing setelah pendataan dilakukan oleh Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Aceh, (26/05).l
dapat dimanfaatkan untuk peningkatan program kesehatan yang bersifat promotif dan preventif untuk mengatasi dampak akibat merokok,’’ tutur Nila. Menurut WHO, jika peredaran rokok ilegal dieliminasi maka pendapatan negara di seluruh dunia mencapai $ 30 milyar dollar Amerika per tahun dan sebanyak 164.000 kematian prematur dapat dicegah. Selain itu, rokok ilegal tidak memenuhi ketentuan yang berlaku, termasuk BERITADAERAH.CO.ID
R
okok ilegal berpotensi meningkatkan jumlah perokok dan perokok pemula karena harganya yang murah di pasaran. Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp. M (K) dalam sambutannya pada acara Dialog Interaktif Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) 2015 dengan tema “Rokok Illegal Merugikan Bangsa dan Negara” di Jakarta (8/6). Turut hadir dalam acara ini Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). ‘’Jika peredaran rokok illegal dapat dicegah, pendapatan negara melalui cukai dapat meningkat sehingga
WWW.HARIANTERBIT.COM
ROKOK ILLEGAL RUGIKAN BANGSA
kewajiban mencantumkan peringatan kesehatan bergambar agar masyarakat paham akan dampak buruk rokok terhadap kesehatan. WHO (2015) menyebutkan jika perdagangan rokok ilegal dieliminasi, pemerintah di seluruh dunia akan mendapatkan sedikitnya 30 milyar USD per tahun dari cukai rokok dan mencegah 164.000 kematian dini per tahun (karena harga rokok rata-rata menjadi lebih tinggi). Menkes menjelaskan, dalam menyukseskan pengendalian tembakau, Pemerintah telah memiliki Peraturan pemerintah Nomor 109 tahun 2012 tentang Pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan dan penjabarannya. Kementerian Kesehatan juga telah membuat Permenkes
nomor 28 tahun 2013 tentang Pencantuman Peringatan Kesehatan Berbentuk Gambar dan Tulisan pada Kemasan Produk Tembakau dan peringatan tersebut diberlakukan mulai 1 Juni 2014 dan Permenkes Nomor 40 tahun 2013 tentang Peta Jalan (Road Map) Pengendalian Dampak Konsumsi Rokok Bagi Kesehatan. Sementara regulasi dari Kementerian/Lembaga lain yang terkait dengan pengendalian dampak tembakau terhadap kesehatan juga sudah diterbitkan yaitu: Peraturan Kepala Badan BOM nomor 41 tahun 2013 tentang Produk Tembakau yang Beredar, Pencantuman Peringatan Kesehatan dalam Iklan dalam Kemasan Produk Tembakau dan Peraturan Menteri
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 25
PERISTIWA Rumah Tangga (SKRT) dan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan terjadinya peningkatan prevalensi perokok usia 15 tahun ke atas yaitu sebesar 27 % berdasarkan Susenas 1995 lalu meningkat menjadi 31,5 % berdasarkan SKRT 2001). Dan peningkatan prevalensi terus berlanjut menjadi 34,4% berdasarkan Susenas 2004, 34,7% berdasarkan Riskesdas 2007 dan menjadi 36,3% berdasarkan Riskesdas 2013. Sementara proporsi perokok wanita walaupun lebih rendah dibandingkan pria, namun mengalami peningkatan sebanyak 5 kali lipat dari 1,7% (1995) menjadi 6,7% (2013). Sedangkan Data Global Youth Tobbaco Survey 2014 (GYTS 2014) menyebutkan 20,3 % anak sekolah merokok (Laki-laki 36%, perempuan 4.3%), 57,3% anak sekolah usia 1315 tahun terpapar asap rokok dalam rumah dan 60% terpapar di tempat umum atau enam dari setiap 10 anak sekolah usia 13-15 tahun terpapar asap rokok di dalam rumah dan di tempattempat umum. Data GATS 2011 juga menunjukkan prevalensi perokok di Indonesia sebesar 34,8%, dan sebanyak 67% laki-laki di Indonesia adalah perokok (angka terbesar didunia). Hasil penelitian Badan Litbang Kemenkes tahun 2010 menunjukkan bahwa kematian akibat penyakit yang terkait dengan tembakau terjadi 190.260 orang atau sekitar 12,7% dari seluruh kematian di tahun yang sama.l
AWAS...! LENSA KONTAK ILEGAL
T
METROTVNEWS.COM
Keuangan nomor 62 tahun 2014 tentang Perdagangan Barang Kena Cukai. Terkait hal ini, Pemerintah Daerah membuat komitmen terhadap upaya pengendalian tembakau yang bersamasama Kementerian Dalam Negeri dan Jejaring Pengendalian Tembakau melakukan advokasi. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 127 Kabupaten/Kota di 32 provinsi di seluruh Indonesia yang telah memiliki peraturan terkait Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Menkes terus mengimbau kepada jajaran Pemerintah Daerah baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota yang belum, untuk segera melahirkan peraturan tentang KTR. Negara melalui Kementerian Kesehatan mengajak seluruh unsur masyarakat untuk melindungi generasi muda dari bahaya merokok dan ikut memberantas peredaran rokok ilegal dengan melaporkan kepada yang berwajib jika menemukan rokok ilegal. Untuk itu pemerintah akan menyusun suatu strategi pemberantasan peredaran rokok ilegal diperlukan hasil riset yang sahih, yang mudah disosialisasikan hasilnya di masyarakat. “Saya berharap kerjasama ini akan bermanfaat bukan hanya terhadap pengembangan ilmu pengetahuan tetapi juga berdampak pada peningkatan kesehatan masyarakat di Indonesia”, tandas Menkes. Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), Survei Kesehatan
26 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
im Inspeksi Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kemenkes RI Rabu malam melakukan penindakan sumber peredaran lensa kontak (contact lens) ilegal di salah satu wilayah di Jakarta Pusat (10/6). Lokasi ini merupakan sumber peredaran lensa kontak ilegal ke seluruh Indonesia. Dari hasil penindakan, ditemukan 2 merek lensa kontak ilegal sejumlah 200 ribu pasang atau setara 2 truk dengan nilai sebesar 11 milyar rupiah. Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI Maura Linda Sitanggang menegaskan bahwa kemasan lensa kontak ilegal ini sangat tidak steril dan tidak memiliki ijin edar di Indonesia. Padahal untuk setiap pendistribusian alat kesehatan harus memiliki ijin yang terdaftar di Kementerian Kesehatan RI sebelum didistribusikan ke masyarakat. Selain itu, pengimpor juga harus mengantongi ijin sebagai distributor. “Masyarakat dapat melihat
ANTARANEWS.COM
MAJALAHKARTINI.CO.ID
produk alat kesehatan apa saja yang sudah memiliki ijin edar dengan mengakses www.infoalkes.depkes.go.id dan memeriksa nomor ijin distribusi. Jika tidak tertera di situs itu, maka produk tersebut ilegal dan dapat dilaporkan”, tegas Maura. Hal ini sesuai dengan UU No. 36 tentang Kesehatan Pasal 106 ayait 1 yaitu Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar. Maura mengimbau kepada masyarakat untuk lebih hati-hati dalam membeli alat kesehatan. Jangan tergiur dengan harga murah. “Suatu produk kesehatan seperti lensa kontak harus terjamin keamanan, mutu, dan manfaatnya. Belilah di optik yang berijin dan senantiasa mengkonsultasikan ke
tenaga kesehatan sebelum menggunakannya”, tambah Maura. Untuk mencegah lebih banyak beredarnya alat kesehatan ilegal di Indonesia, Kementerian Kesehatan akan melakukan
sosialisasi terus menerus kepada masyarakat agar terlindung dari produk kesehatan tanpa ijin. Kemenkes konsisten melakukan pengawasan produk alat kesehatan dan perbekalan kesehatan.
Guna melindungi masyarakat, Tim Inspeksi Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kemenkes RI bersama dengan Satgas Penegakan Hukum Pemberantasan Obat dan Makanan Ilegal secara rutin melakukan penindakan terhadap produk ilegal. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan dengan nama Operasi Pangea VIII tahun 2015. Dengan kegiatan ini, diharapkan masyarakat akan lebih terlindungi kesehatannya dari produkproduk yang belum terjamin keamanannya sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 104 ayat 1 yaitu Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan diselenggarakan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan/atau keamanan dan/atau khasiat/ kemanfaatan.[P]
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 27
PERISTIWA Anjuran dari WHO Terkait MERS CoV
S
ampai 3 Juni 2015, ditemukan 30 kasus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS CoV(+)) di Korea Selatan dan dua diantaranya menyebabkan kematian. Di seluruh dunia ada 1.161 kasus MERS CoV (di lebih dari 20 negara, sebagian besar di Arab Saudi dan Timur Tengah lainnya, di Asia ada di Korea Selatan, Tiongkok dan Malaysia), 436 diantaranya meninggal dunia. Dan hingga kini belum dilakukan pembatasan bepergian ke Korea Selatan dan juga ke Timur Tengah yang kasusnya lebih banyak. Secara umum untuk mengenali gejala MERS CoV bisa dideteksi dengan batuk, demam dan sesak napas. Untuk menghindari terjangkit MERS Cov, ada lima anjuran Kementerian Kesehatan kepada masyarakat Indonesia yang akan bepergian ke Korea Selatan dalam waktu dekat, yaitu : Selalu rajin cuci tangan pakai sabun (CTPS), karena sudah terbukti kegiatan ini
28 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
HEALTH.DETIK.COM
ANJURAN KEMKES HADAPI MERS CoV
menurunkan penularan MERS CoV. MERS CoV lebih banyak terjadi pada mereka yang mempunyai sakit kronik sebelumnya seperti paru, jantung, hipertensi, Diabetes Melitus, maka sebelum berangkat ke Korea Selatan periksakan diri anda terlebih dahulu ke dokter di tanah air, cek keadaannya dan bawa obatnya. Selama di Korea Selatan batasi kontak dengan mereka yang ada gangguan pernapasan, seperti Influenza Like Illness, dan batasi kunjungan ke Klinik atau RS yang menangani MERS CoV disana. Jika selama di Korea Selatan (dan 14 hari sesudah kembali ke Indonesia) ada keluhan batuk pilek panas dan keluhan pernapasan lain, maka segera menghubungi petugas kesehatan dan sampaikan riwayat kunjungan ke Korea Selatan kepada petugas kesehatan. Selalu memantau perkembangan MERS CoV di Korea Selatan dari waktu ke waktu dan ikuti rekomendasi yang dikeluarkan.l
Semua negara anggota dihimbau meningkatkan surveilans terhadap kasus Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan gejala yang tidak biasa. Langkah-langkah pencegahan dan pengendalian infeksi sangat penting untuk mencegah kemungkinan penyebaran Mers CoV di fasilitas pelayanan kesehatan. Karena gejala awal MersCoV tidak spesifik dan sulit untuk mengidentifikasi gejala tersebut diawal, maka petugas kesehatan harus selalu menerapkan SOP tindakan pencegahan untuk semua pasien, terlepas dari diagnosis mereka Bagi penderita diabetes, gagal ginjal, penyakit paruparu kronis, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang dianggap berisiko tinggi terhadap infeksi Mers-COV harus menghindari kontak dekat dengan hewan, terutama unta, ketika mengunjungi peternakan, pasar, atau daerah yang berpotensi tinggi menyebarkan virus. Mencuci tangan secara teratur sebelum dan setelah menyentuh hewan dan menghindari kontak dengan hewan yang sakit, harus dipatuhi. Orang harus menghindari kencing unta dan jangan minum susu mentah unta atau makan daging yang belum dimasak dengan benar. WHO tidak menyarankan skrining khusus pada pintu masuk negara dan tidak merekomendasikan penerapan pembatasan perjalanan atau perdagangan apapun.
TWITTER.COM
DUKACITA UNTUK DR. ELYA TANGKE
K
ementerian Kesehatan menyampaikan rasa dukacita yang mendalam atas wafatnya dr. Dhanny Elya Tangke yang bertugas sebagai dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Kabupaten Pegunungan Bintang, Propinsi Papua pada 13 Mei 2015 karena malaria. Berdasarkan UndangUndang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal 192 bahwa UndangUndang Nomor 8 Tahun 1961 tentang wajib kerja sarjana dinyatakan tidak berlaku lagi, maka penempatan dokter PTT saat ini bersifat sukarela. Sehubungan dengan penempatan lokasi dinas Alm. dr. Dhanny yang memang terkenal dengan
kasus malaria tentu tidak memungkiri jika profesi dokter kadang berada pada risiko tinggi, termasuk nyawa. Sebelum menjalankan tugasnya, seluruh dokter tentu harus diberikan pembekalan agar siap menghadapi risiko yang mungkin terjadi di lokasi tugas. Pembekalan tersebut dibagi menjadi dua. Pembekalan pertama diberikan di Provinsi lulusan oleh Kementerian Kesehatan dengan materi proses administrasi PTT, hak dan kewajiban, proses penerbitan rekening gaji dan BPJS Kesehatan. Dinas Kesehatan Provinsi juga memberikan materi mekanisme pemberangkatan dan pembayaran biaya perjalanan dokter/ dokter gigi PTT. Pembekalan kedua diberikan
di Provinsi Penugasan oleh Dinas Kesehatan Provinsi dengan materi yang diberikan antara lain kondisi geografis, kasus-kasus penyakit yang sering terjadi, dan program kesehatan yang harus dilaksanakan. Selama menjalankan tugasnya, para dokter PTT diberikan jaminan keselamatan dan keamanan oleh Pemerintah Daerah. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2013 tentang pedoman pengangkatan dan penempatan dokter dan bidan sebagai PTT pasal 16 butir a, bahwa Pemerintah daerah kabupaten/ kota berkewajiban menjamin keselamatan dan keamanan bagi Dokter dan Bidan sebagai PTT dalam melaksanakan tugas. Selain itu, dokter PTT yang bertugas akan menjadi peserta BPJS Kesehatan (sebelumnya Askes) dan apabila meninggal dunia akan diberikan uang duka. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2013 tentang pedoman pengangkatan dan penempatan dokter dan bidan sebagai PTT. Dokter PTT juga berhak memperoleh jaminan pemeliharaan kesehatan (Asuransi Kesehatan) sesuai pasal 14 ayat 1 butir c. Terkait hal ini juga diatur dalam pasal 18 ayat 1 bahwa Dokter dan Bidan sebagai PTT yang tewas dalam melaksanakan tugas kewajibannya akan diberikan uang duka tewas sebesar 12 (dua belas) kali penghasilan terakhir kepada ahli warisnya dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Lebih lanjut dalam ayat
2 juga dijelaskan bahwa Dokter dan Bidan sebagai PTT yang wafat pada waktu menjalankan masa penugasan akan diberikan uang duka wafat sebesar 6 (enam) kali penghasilan terakhir kepada ahli warisnya dan dilaksanankan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan untuk Asuransi Jiwa belum dapat diberikan kepada dokter PTT karena mengacu pada hak yang diberikan kepada PNS bahwa sampai saat ini untuk PNS belum mendapatkan asuransi jiwa. Sebagai penghormatan terakhir kepada Alm. dr. Dhanny Elya Tangke, pada hari kamis tanggal 14 Mei 2015 bertempat di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar dilaksanakan serah terima jenazah dari Kementerian Kesehatan yang diwakili oleh Kepala Biro Kepegawaian kepada orang tua kandung Almarhum dengan disaksikan oleh perwakilan dari IDI, Universitas Hasanuddin, Ikatan Keluarga Alumni Universitas Hasanuddin dan keluarga Almarhum. Selain itu juga diserahkan piagam penghargaan Satya Lancana Karya Satya Arutala, uang duka sebesar 6 (enam) kali penghasilan terakhir dan biaya evakuasi jenazah dari Jayapura Papua sampai ke Tana Toraja Sulawesi Selatan. Kepergian Almarhum dr. Dhanny diharapkan tidak akan menyurutkan semangat para dokter muda Indonesia lainnya yang siap berangkat ke daerah terpencil, tetapi lebih memotivasi lagi para dokter muda untuk berkontribusi demi memajukan kesehatan bangsa dan negara. [P]
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 29
PERISTIWA
KIRIM PERAWAT KE JEPANG UNTUK ALIH TEKNOLOGI
P
engiriman perawat ke Jepang, bukan sekedar mencari nafkah yang lebih baik, tapi juga sebagai upaya alih teknologi Jepang untuk Indonesia. Terdapat 66 perawat dan 212 care workers yang telah berhasil dan dinyatakan memenuhi syarat untuk bekerja di berbagai fasilitas kesehatan di Jepang. Menurut data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), permintaan tenaga perawat untuk bekerja di luar negeri selama tahun 2010-2014
adalah sebanyak 15.431 orang. Dari jumlah tersebut baru terpenuhi sebesar 36,5%. Sementara itu, dari jumlah produksi perawat tahun 2014, diperkirakan sebesar 60% diantaranya didayagunakan di dalam negeri, 5% di luar negeri dan sisanya bekerja di luar kompetensi. Dengan demikian, masih diperlukan kerja keras untuk meningkatkan pendayagunaan tenaga perawat ke luar negeri dengan tetap memperhatikan kebutuhan di dalam negeri. Perawat mempunyai posisi penting dalam
30 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Perawat dibutuhkan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, baik di dalam maupun di luar negeri. Peluang perawat bekerja di dalam negeri dapat melalui penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Pusat dan Daerah, penugasan khusus, maupun bekerja di instansi swasta. Bekerja di luar negeri juga merupakan salah satu peluang bagi perawat Indonesia. Hal ini ditandai dengan tingginya permintaan tenaga perawat untuk bekerja ke luar negeri terkait dengan karakteristik
perawat Indonesia yang banyak disukai oleh negara lain. Berdasarkan Undangundang nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, dijelaskan bahwa pendayagunaan tenaga kesehatan luar negeri dilakukan dengan mempertimbangkan keseimbangan antara kebutuhan tenaga kesehatan di Indonesia dan peluang kerja bagi tenaga kesehatan warga negara Indonesia di luar negeri. Sehingga, pendayagunaan perawat ke luar negeri ini merupakan kebijakan alternatif dalam
rangka optimalisasi pemanfaatan perawat yang menjunjung azas saling menguntungkan, baik antara Indonesia dan negara lain yang menjadi mitra, maupun antara perawat Indonesia dengan pihak yang mendayagunakannya. Salah satu bentuk pendayagunaan perawat ke luar negeri adalah melalui Indonesian Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). IJEPA merupakan bagian kerja sama Indonesia dan Jepang dalam kegiatan penempatan nurse dan care worker yang sudah dilaksanakan sejak 2008 sampai sekarang. Dalam kurun waktu tersebut, sebanyak 547 candidate nurses dan 966 candidate care workers telah ditempatkan. Kerja sama Indonesia dengan Jepang dalam bidang keperawatan tidak hanya sebatas dalam
kerangka IJEPA, tetapi juga telah terlaksana melalui kerja sama teknis dengan Japan International Cooperation Agency (JICA). Kerja sama ini terwujud dalam bentuk kegiatan pengembangan jenjang karir perawat, termasuk di dalamnya adalah pengembangan kurikulum modul pelatihan keperawatan. “Saya ucapkan selamat pula kepada 66 perawat dan 212 care workers yang telah berhasil dan dinyatakan memenuhi syarat untuk bekerja di berbagai fasilitas kesehatan di Jepang. Semoga kerja keras saudara-saudara dapat terus dipertahankan dan berbuah manis selama di Jepang nanti”, ujar Menkes dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (PPSDM), drg. Usman
Sumantri, M.Sc pada acara Farewell Ceremony untuk melepas keberangkatan para candidate nurses dan care workers guna melaksanakan tugasnya di Jepang (10/6). Penempatan perawat Indonesia ke Jepang, selain bertujuan untuk membuka
lapangan kerja yang lebih luas dan kesempatan kerja yang lebih baik, ke depannya juga diharapkan dapat menjadi upaya alih pengetahuan dan teknologi demi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Tanah Air.[P]
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 31
PERISTIWA
PENTINGNYA DARAH BAGI IBU MELAHIRKAN
K
esehatan ibu merupakan hal yang sangat penting dan menjadi salah satu prioritas program kesehatan masyarakat. Pelayanan darah yang aman dan berkualitas merupakan bagian yang tidak terpisahkan untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) melahirkan. Salah satu penyebab dari kematian ibu melahirkan adalah perdarahan. Untuk mencegah kematian ibu, diperlukan akses terhadap pelayanan darah yang cukup. Hal ini dapat dicapai jika banyak donor darah sukarela yang secara rutin mendonorkan darahnya, sehingga unit transfusi darah (UTD) dapat memenuhi permintaan darah dari fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan standar WHO, jumlah kebutuhan minimal darah di Indonesia sekitar 5,1 juta kantong
pertahun atau 2% jumlah penduduk Indonesia, sedangkan produksi darah dan komponennya saat ini sebanyak 4,1 juta kantong dari 2,7 juta donasi, dimana 84,72% diantaranya berasal dari donor darah sukarela. “Hal ini berarti bahwa secara nasional kita masih membutuhkan tambahan produksi darah dan komponen darah sebanyak sekitar 1 juta kantong/tahun”, kata Menkes, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp. M (K) dalam sambutannya pada acara Penutupan Rapat Kerja Nasional Bidang Kesehatan dan Sosial Palang Merah Indonesia (PMI), di Jakarta (10/6). Rakernas PMI yang dihadiri Wapres Jusuf Kalla ini merupakan rangkaian dari Hari Donor Darah Sedunia yang diperingati setiap tanggal 14 Juni. Tema Hari Donor Darah Sedunia Tahun 2015 adalah “Thank you for saving my life” dengan sub tema “Setetes darah
32 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
menyelamatkan bagi ibu melahirkan”. Unit Transfusi Darah (UTD) yang mensuplay darah ke fasilitas pelayanan kesehatan. Saat ini suplai darah dari UTD ke Fasyankes yang membutuhkan belum merata diseluruh Kab/ Kota di Indonesia. Tercatat baru terdapat 376 UTD baik milik PMI maupun Pemerintah yang tersebar di 367 Kab/Kota, sehingga masih banyak fasilitas pelayanan kesehatan di Kab/Kota tertentu kesulitan memperoleh darah. Bertepatan dengan Rakernas PMI, dicanangkan pula program “Desa Donor Darah”. Menkes mengharapkan dengan adanya program ini dapat memperkuat kembali peran dari desa siaga dimana setiap ibu hamil mempunyai donor pendamping yang siaga. Peran dari masyarakat, tim Pembinaan Kesejahteraan Keluarga
(PKK), Puskesmas dan Unit Transfusi Darah sangat dibutuhkan untuk mensukseskan program ini. “Saya mengharapkan, melalui program “Desa Donor Darah” tersebut maka kekurangan kebutuhan darah dan komponen darah dapat terpenuhi. Sehingga program tersebut tidak hanya menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan darah bagi ibu melahirkan tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk penyakit-penyakit lain yang membutuhkan darah.” tandas Menkes. Menkes juga menyampaikan apresiasi yang setingi-tingginya terhadap berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh PMI selama 70 tahun berdirinya baik di tingkat pusat maupun di daerah di seluruh wilayah negeri tercinta ini guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat baik pada kondisi sehari-hari maupun pada saat terjadi bencana.[P]
SEMUA JENIS ROKOK RUGIKAN KESEHATAN
D
FILSANTEJEUNES.COM
ata Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) dan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan terjadinya peningkatan prevalensi perokok usia 15 tahun ke atas yaitu; 27 % (Susenas 1995); 31,5 % (SKRT 2001); 34,4% (Susenas 2004); 34,7% (Riskesdas 2007) dan 36,3% (Riskesdas 2013). Walaupun proporsi perokok wanita lebih rendah dibandingkan pria, namun terjadi juga peningkatan sebanyak 5 kali lipat dari 1,7% (1995) menjadi 6,7% (2013). Data Global Youth Tobbaco Survey 2014 (GYTS 2014) menyebutkan 20,3 % anak sekolah merokok (Laki-laki 36%, perempuan 4.3%), 57,3% anak sekolah usia 13-15 tahun terpapar asap rokok
dalam rumah dan 60% terpapar di tempat umum atau enam dari setiap 10 anak sekolah usia 13-15 tahun terpapar asap rokok di dalam rumah dan di tempattempat umum. Data GATS 2011 juga menunjukkan prevalensi perokok di Indonesia sebesar 34,8%,
dan sebanyak 67% laki-laki di Indonesia adalah perokok (angka terbesar didunia). Hasil penelitian Badan Litbang Kemenkes tahun 2010 menunjukkan bahwa kematian akibat penyakit yang terkait dengan tembakau terjadi 190.260 orang atau sekitar 12,7%
dari seluruh kematian di tahun yang sama. Rokok illegal berpotensi untuk meningkatkan jumlah perokok dan perokok pemula karena murahnya harga rokok dipasaran. Selain itu, rokok illegal juga tidak mematuhi peraturan pemerintah terkait pemasangan Peringatan Kesehatan Bergambar sehingga informasi bahaya merokok tidak tersampaikan kepada masyarakat. Jika peredaran rokok illegal dapat dicegah, pendapatan negara melalui cukai dapat meningkat sehingga dapat dimanfaatkan untuk peningkatan program kesehatan yang bersifat promotif dan preventif untuk mengatasi dampak akibat merokok. Menurut WHO, jika peredaran rokok illegal dieliminasi maka pendapatan negara di seluruh dunia mencapai USD 30 Milyar/ tahun dan sebanyak 164.000 kematian prematur dapat dicegah. Selain itu, rokok ilegal tidak memenuhi ketentuan yang berlaku, termasuk kewajiban mencantumkan peringatan kesehatan bergambar yang maksudnya agar masyarakat paham akan dampak buruk rokok terhadap kesehatan. WHO (2015) menyebutkan
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 33
PERISTIWA dalam menyukseskan pengendalian tembakau, Pemerintah telah memiliki Peraturan pemerintah Nomor 109 tahun 2012 tentang Pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan dan penjabarannya. Kementerian Kesehatan telah membuat: Permenkes nomor 28 tahun 2013 tentang Pencantuman Peringatan Kesehatan Berbentuk Gambar dan Tulisan pada Kemasan Produk Tembakau dan peringatan tersebut diberlakukan mulai 1 Juni 2014; Permenkes Nomor 40 tahun 2013 tentang Peta Jalan (Road Map) Pengendalian Dampak Konsumsi Rokok Bagi Kesehatan. Regulasi dari Kementerian/Lembaga lain yang terkait dengan pengendalian dampak tembakau terhadap
kesehatan, yaitu: Peraturan Kepala Badan BOM nomor 41 tahun 2013 tentang Produk Tembakau yang Beredar, Pencantuman Peringatan Kesehatan dalam Iklan dalam Kemasan Produk Tembakau; Peraturan Menteri Keuangan nomor 62 tahun 2014 tentang Perdagangan Barang Kena Cukai. Terkait komitmen Pemerintah Daerah terhadap upaya pengendalian tembakau, Bersama-sama Kementerian Dalam Negeri dan Jejaring Pengendalian Tembakau melakukan advokasi kepada Pemerintah daerah. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 127 Kabupaten/Kota di 32 provinsi di seluruh Indonesia yang telah memiliki peraturan terkait Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Menkes terus mengimbau kepada jajaran Pemerintah Daerah baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota
yang belum, untuk segera melahirkan peraturan tentang KTR. Negara melalui Kementerian Kesehatan mengajak seluruh unsur masyarakat untuk melindungi generasi muda dari bahaya merokok dan meningkatkan kesadaran bahwa pentingnya memberantas peredaran rokok illegal yang merugikan bangsa dan negara dengan mengenali dan melaporkan rokok illegal kepada yang berwajib. Untuk menyusun suatu strategi pemberantasan peredaran rokok illegal diperlukan hasil riset yang sahih, yang mudah disosialisasikan hasilnya di masyarakat. “Saya berharap kerjasama ini akan bermanfaat bukan hanya terhadap pengembangan ilmu pengetahuan tetapi juga berdampak pada peningkatan kesehatan masyarakat di Indonesia”, tandas Menkes. [P]
KOMPASIANA.COM
jika perdagangan rokok ilegal dieliminasi, pemerintah di seluruh dunia akan mendapatkan sedikitnya 30 milyar USD per tahun dari cukai rokok dan mencegah 164.000 kematian dini per tahun (karena harga rokok rata-rata menjadi lebih tinggi). Demikian disampaikan Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp. M (K) dalam sambutannya pada acara Dialog Interaktif Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) 2015 bersama Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) di Jakarta (8/6). Secara global, tema HTTS tahun ini adalah “Stop ilicit trade in tobacco products” dan tema nasional yaitu “Rokok Illegal Merugikan Bangsa dan Negara”. Menkes menerangkan,
34 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
WASPADA, PRODUSEN ROKOK SASAR ANAK MUDA
MHDDAUD.BLOGSPOT.COM
T
embakau terus menjadi perhatian di dunia kesehatan karena efeknya yang buruk dan jumlah perokok usia muda pun terus meningkat tajam. Berdasarkan hasil Riskesdas, proporsi perokok pemula (10-14 tahun) mengalami kenaikan yang cukup pesat pada tahun 2010-2013 yaitu sebesar 6,2%. Prevalensi Perokok remaja (15-19 tahun) khususnya perempuan meningkat 10 kali lipat. ‘’Pada tahun 2013, diperkirakan terdapat 6,3 juta wanita Indonesia usia lebih dari 15 tahun yang merokok,’’ kata Menteri Kesehatan RI, Prof. Nila F. Moeloek pada acara Indonesia Conference on Tobacco or Health (ICTOH) di Jakarta akhir Mei 2015 lalu. Dan jika dilihat dari status ekonomi, perokok miskin bahkan memiliki kecenderungan untuk mengorbankan kebutuhan sandang pangan untuk memenuhi kebutuhan rokok. Menkes menambahkan sebagian besar iklan rokok pada billboard dan media elektronik mampu menarik generasi muda untuk menjadi perokok. Selain itu, kegiatan yang disponsori oleh industri rokok juga
memiliki pengaruh pada generasi muda untuk mulai merokok. “Berbagai upaya untuk mencegah dan mengendalikan konsumsi tembakau telah dilakukan. Salah satunya adalah dengan menetapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). KTR diberlakukan di Fasyankes, tempat proses belajar, tempat ibadah, angkutan umum, dan tempat lain yang ditetapkan. Selain itu, dengan adanya iklan layanan masyarakat (ILM) melalui media cetak dan elektronik diharapkan mampu membudayakan kebiasaan hidup tanpa rokok” ujar Menkes. Sementara arah kebijakan Kementerian Kesehatan 2015-2019 mencakup penguatan pelayanan kesehatan primer, penerapan pendekatan keberkelanjutan pelayanan mengikuti siklus hidup manusia, dan intervensi berbasis risiko kesehatan. Lebih lanjut, Menkes juga mengharapkan dukungan stakeholder dan mitra kesehatan untuk ikut mensukseskan upaya promotif-preventif dalam pembangunan kesehatan termasuk promotif-preventif terkait pengendalian tembakau, melakukan
advokasi dalam melindungi masyarakat dari dampak buruk kesehatan akibat konsumsi tembakau, dan sebagai panutan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga, lingkungan, dan masyarakat. Layanan upaya berhenti merokok juga terdapat pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes). Kegiatan yang terdapat pada
fasyankes tingkat pertama antara lain membantu perokok untuk berhenti merokok (konseling), membangun motivasi, dan menciptakan lingkungan yang mendukung. Pada fasyankes tingkat lanjut akan diberikan konseling lanjutan dan pengobatan spesialistik. Merokok adalah salah satu faktor risiko penyakit tidak menular (PTM). Proporsi kematian akibat penyakit tidak menular di Indonesia meningkat dari 50,7% di 2004 menjadi 71% di 2014. Empat dari lima penyebab kematian tertinggi 2014 yaitu stroke, kardiovaskular, DM, dan Hipertensi. PTM menyebabkan beban ekonomi sebesar 4,47 trilyun dollar AS atau 17.863 dollar AS per kapita 2012-2030.l
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 35
REFORMASI BIROKRASI
MAKNA IHSAN & PENGAWASAN H. Mochamad Makromin, M.Kes, Auditor Muda, Inspektorat IV
Pengertan ihsan Ihsan berasal dari kata hasana yuhsinu, yang artinya adalah berbuat baik, sedangkan bentuk masdarnya adalah ihsanan, yang artinya kebaikan. Allah SWT. Berfirman dalam Alqur’an mengenai hal ini. ” Jika kamu berbuat baik, (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri . . .” (Al-isra’:7) “Dan berbuat baiklah (kpd orang lain) seperti halnya Allah berbuat baik terhadapmu . . “ (Qs AL-Qashash: 77). Ibnu katsir mengomentari ayat diatas dengan mengatakan bahwa kebaikan yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah kebaikan kepada seluruh mahluk Allah SWT.
Landasan syar’i Ihsan
Pertama Al- qur’anul karim Dalam Al-qur’an, terdapat 166 ayat yang berbicara tentang ihsan dan implementasinya. Dari sini kita dapat menarik satu makna, betapa mulia dan
agungnya perilaku dan sifat ini, hingga mendapat porsi yang sangat istimewa dalam Al-qur’an. Berikut ini adalah beberapa ayat yang menjadi landasan akan hal ini. “ Dan berbuat baiklah kalian karena sesungguhnyaAllah mencintai orang-orang yang berbuat baik.” (Qs. Al- baqarah: 195) “Sesungguhnya Allah memerintahkan untuk berbuat adil dan kebaikan.” (Qs.An-nahl:90) “. . . . .serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia. . . .” (Qs. Al-baqarah:83) “Dan berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapak, kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat maupun yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan para hamba sahayamu. . . . “ (Qs. An-nisa’: 36) Kedua, As-sunnah Rasulullah Saw. sangat memberi perhatian terhadap masalah ihsan ini. Sebab,ini merupakan puncak harapan, perjuangan seorang hamba.
36 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
Bahkan, diantara haditshadits mengenai ihsan tersebut, ada beberapa yang menjadi landasan utama dalam memahami agama ini. Rasulullah Saw. menerangkan mengenai ihsan –Ketika ia menjawab pertanyaan malaikat jibril tentang ihsan, dimana jawaban tersebut dibenarkan oleh jibril, dengan mengatakan, ”Engkua menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, dan apabila engkau tidak dapat melihatNya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.” (HR. Muslim).
Aspek pokok dalam ihsan
Ihsan meliputi tiga aspek yang fundamental ketiga aspek tersebut ibadah, muamalah, dan ahklak.
Ibadah
kita berkewajiban ihsan dalam beribadah, yaitu dengan menjalankan semua jenis ibadah, seperti solat, puasa, haji dan sebagainya dengan cara yang benar. Yaitu dengan menyempurnakan syarat, rukun, sunnah, dan adab-
adabnya. Hal ini tidak akan mungkin dapat ditunaikan oleh seorang hamba, kecuali jika saat pelaksnaan ibadahibadah tersebut ia penuhi dengan cita rasa yang sangat kuat (menikmatinya), juga dengan kesadaran penuh bahwa Allah selalu memantaunya hingga ia merasa bahwa ia sedang dilihat dan diperhatikan oleh Allah. Minimal seorang hamba harus merasa bahwa Allah selalu memantaunya, karena dengan inilah ia dapat menunaikan ibadahibadah tersebut dengan baik dan sempurna, sehingga hasil dari ibadah tersebut akan seperti yang diharapkan. inilah maksud dari perkataan Rasulullah Saw. yang berbunyi, “Hendaklah kamu menyembah Allah seakanakan kamu melihat-Nya, dan jika engkau tidak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.” Kini jelaslah bagi kita bahwa sesungguhnya arti dari ibadah itu sendiri sangatlah luas. Maka selain dari jenis ibadah itu tadi, yang tidak kalah
Tingkat ibadah dan derajatnya
Berdasarkan nash-nash dalam Al-qur’an dan sunnah, maka ibadah mempunyai tiga tingkatan, yang pada setiap tingkatan derajatnya seorang hamba tidak akan dapat mengukurnya. Karena itulah kita berlomba-lomba untuk meraihnya, pada setip derajat ada tingkatan tersendiri
dalam surga. Yang tertinggi adalah derajat muhsinin, Dan ia akan menempati jannatul firdaus, derajat tertinggi dalam surga. Kelak penghuni surga tingkat bawah akan memandangi penghuni surga tingkat atas, laksana penduduk bumi memandangi bintang-bintang di langit yang menandakan betapa jauhnya jarak antara mereka. Adapun tiga tingkatan tersebut adalah sebagai berikut: l Tingkat At-taqwa, yaitu tingkatan paling bawah dengan derajad yang berbeda-beda. l Tingkat Al-bir, yaitu tingkat menengah
dengan derajat yang berbeda-beda. l Tingkat Al-ihsan, yaitu tingkat paling atas dengan derajat yang berbeda-beda.
Tingkat taqwa
Tingkat taqwa adalah tingkatan dimana seluruh derajatnya dihuni oleh mereka yang masuk kategori Al-muttaqin, sesuai dengan derajad ketaqwan masing-
FREEPIK.COM
pentingnya adalah juga seperti ibadah lainnya seperti jihad, menghormati sesama mukmin, mendidik anak, membahagiakan istri, dan menjalankan yang mubah semata-mata demi mencari dan mendapatkan Ridho Allah SWT. dan masih banyak lagi. Rasulullah menghendaki umatnya dalam keadan seperti itu, yaitu senantiasa sadar jika ingin mewujudkan ihsan dalam setiap ibadahnya.
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 37
REFORMASI BIROKRASI Tingkat Al-bir
Peringkat ini akan dihuni oleh mereka yang masuk kategoi Al-abror, hal ini sesuai dengan amalan-amalan kebaikan yang mereka lakukan dari ibadah-ibadah sunnah serta segala sesuatu yang dicintai dan diridhai oleh Allah SWT. hal ini dilakukan setelah mereka melakukan hal yang wajib, yakni yang ada pada peringkat At-taqwa. Peringkat ini disebut derajat Al-bir (kebaikan), karena derajat ini merupakan perluasan pada hal-hal yang sifatnya sunnah, sesuai sifatnya semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah dan merupakan tambahan dari batasanbatasan yang wajib serta yang di haramkanNya. Amalan-amalan ini tidak diwajibkan oleh Allah SWT kepada hambaNya, tetapi perintah itu bersifat anjuran, sekaligus terdapat janji pahala didalamnya. Akan tetapi mereka yang melakukan amalan tambahan ini tidak akan masuk kedalam tingkatan Al-bir, kecuali mereka telah melaksanakan peringkat yang pertama, yaitu peringkat taqwa. Karena melaksanakan hal yang pertama menjadi syarat mutlak untuk naik keperingkat yang selanjutnya. Dengan demikian,barang siapa yang mengklaim dirinya telah melakukan kebaikan sedang ia tidak mengimani unsur-unsur kaidah iman dalam ihsan, serta tidak terhindar dari siksaan neraka , maka ia tidak dapat masuk kedalam peringkat ini. (Al-bir). Allah SWT. telah berfirman,
38 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
“Bukanlah kebaikan dengan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebaikan itu adalah taqwa, dan datangilah rumah-rumah
itu dari pintu-pintunya dan bertaqwalah kepada Allah SWT agar kalian beruntung.” (Qs. Al-baqarah: 189). “ya tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar seruan orang yang menyeru kepada iman, yaitu berimanlah kamu kepada tuhanmu, maka kamipun beriman. Ya tuhan kami ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami dan wafatkanlah kami bersama orang-orang yang banyak berbuat baik.” ( Al-imran: 193) .
Tingkat ihsan
Tingkatan ini akan dicapai oleh mereka yang masuk dalam kategori Muhsinun, mereka adalah orang yang telah melewati tingkat pertama dan kedua (peringkat At-taqwa dan Al-bir). Ketika kita mencermati pengertian ihsan dengan sempurna, maka kita akan mendapatkan kesimpulan bahwa ihsan memiliki dua sisi yaitu : Pertama, ihsan adalah kesempurnaan dalam beramal sambil menjaga keiklasan dan jujur dalam
FREEPIK.COM
masing. Taqwa akan menjadi sempurna dengan menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi serta meninggalkan segala apa yang dilarangNya, hal ini berarti meninggalkan salah satu perintah Allah saja dapat mengakibatkan sanksi, dan melakukan salah satu laranganNya saja adalah dosa. Dengan demikian puncak taqwa adalah menjalankan semua perintah Allah serta menjauhi segala laranganNya. Namun ada satu hal yang harus dipahami dengan benar, yaitu bahwa Allah SWT. Maha mengetahui mengetahui keadaan hambahambaNya yang memiliki berbagai kelemahan, yang dengan kelemahannya itu seorang hamba melakukan dosa. Oleh karena itu Allah SWT membuat satu cara penghapusan dosa, yaitu dengan cara bertobat dan pengampunan. Melalui hal tersebut, Allah SWT akan mengampuni hambaNya yang berdosa karena kelalaiannya dari menunaikan hak-hak taqwa. Sementara itu, ketika seorang hamba naik peringkat puncak taqwa, boleh jadi ia akan naik peringkatnya pada peringkat bir atau ihsan. Peringkat ini disebut martabat taqwa, karena amalan-amalan yang ada pada derajat ini membebaskannya dari siksaan atas kesalahan yang dilakukannya. Adapun derajat yang paling rendah dari peringkat ini adalah derajat dimana seseorang menjaga dirinya dari kekalnya dalam neraka, yaitu dengan iman yang benar dan diterima oleh Allah SWT.
beramal. Kedua, ihsaan adalah senantiasa memaksimalkan amalan-amalan sunnah yang dapat mendekat diri kepada Allah SWT. selama hal itu adalah sesuatu yang diridhaiNya dan dianjurkan untuk melaksanakannya. Untuk dapat naik kemartabat ihsan dalam segala amal , hanya bisa dicapai melalui amalanamalan wajib dan amalanamalan sunnah yang dicintai oleh Allah SWT. serta dilakukan atas dasar mencari ridha Allah SWT.
PENGAWASAN Pengertian Pengawasan
Pengawasan bisa didefinisikan sebagai suatu usaha sistematis oleh manajemen bisnis untuk membandingkan kinerja standar, rencana, atau tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk menentukan apakah kinerja sejalan dengan standar tersebut dan untuk mengambil tindakan penyembuhan yang diperlukan untuk melihat bahwa sumber daya manusia digunakan dengan seefektif dan seefisien mungkin didalam mencapai tujuan. George R. Tery (2006:395) mengartikan pengawasan sebagai mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tidankantindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Dalam penyelenggaraan pemerintah di Indonesia dikenal terminology pengawasan melekat, pengawasan fungsional yang meliputi pengawasan intern dan pengawasan ekstern, pengawasan masyarakat, serta pengawasan legislative yang dapat digambarkan sebagai lapisan unsure pengawasan nasional. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka member keyakinan yang memadai bahwa telah dilaksanakan sesuai tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik. Pengawasan intern mempunyai hubungan sang sangat erat dengan pengendalian intern karena pengawasan intern merupakan bagian dari pengendalian intern instansi pemerintaah yang bersifat menyeluruh. Pengawasana intern dibutuhkan oleh pimpinan instansi pemerintah untuk memberikan keyakinan bahwa system pengendalian intern di isntansi yang dipimpinnya telah berjalan secara efektif. Hasil pengawasan intern dapat memberikan penilaian yang bersifat independen dan obyektif tentang keandalan system pengendalian intern, tingkat pencapaian kinerja (efektivitas, efisien dan kehematan),
hambatan, kelemahan dan penyimpangan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan kegiatan. Apabila hasil pengawasan mengidentifikasikan adanya temuan tersebut, pimpinan organisasi dapat mengambil tindakan korektif untuk meyakinkan bahwa temuan tersebut tidak terulang lagi. Sebagaimana hadist , ” Engkua menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, dan apabila engkau tidak dapat melihatNya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.” (HR. Muslim). Bahwa setiap kita dalam melaksanakan tugas baik program maupun pengawasan selalu berlandaskan makna hadist tersebut, dengan faedah sebagai berikut ; Melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan karena selalu diawasi oleh Alloh SWT dengan malaikatmalaikatnya. Pelaksana tugas/PNS ( Programer n Auditor) out putnya akan selalu baik karena selalu mendapat pengawasan dari Alloh SWT Pengawasan oleh BPK, BPKP dan Inspektorat Jenderal merupakan sarana pengawasan yang sementara dan bersifat duniawi karena menitik beratkan kepada aturanaturan yang dibuat oleh manusia itu sendiri. Pengawasan yang hakiki adalah pengawasan dari Alloh SWT melalui malaikatmalaikatnya.
KESIMPULAN Setiap manusia yang menjalankan kehidupan dengan berpegang dan meyakini makna Ihsan, maka kehidupan ini akan berjalan sesuai dengan aturan dan tidak akan terdapat kecurangan dan kebohongan. Namun apabila manusia ini tidak meyakini dan makna Ihsan, hanya menghandalkan adanya pengawasan dari sesama manusia maka akan cenderung untuk melakukan hal-hal yang tidak jujur atau tidak mentaati aturan seperti kecurangan dan korupsi.
Daftar Pustaka
l Tafsir Ibnu Katsir l Kitab Bulughul Maram karya Ibnu Hajar al asqolani l Pemerintah Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) l tkampus.blogspot. com/.../dasar-dasarpengawasan.htm, Kamis, 5 Januari 2012.
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 39
KOLOM
Masyarakat Butuh Kepastian Layanan Publik Oleh: Prawito
F
itri, salah satu petugas loket layanan pajak Bekasi Utara, Kota Bekasi dengan gamblang menjelaskan kepada saya yang saat itu sedang mengurus NPWP Yayasan bahwa pengurusan NPWP yayasan harus membawa syarat, foto copy KTP, foto copy akte yayasan, NPWP asli ketua yayasan dan surat persetujuan yayasan dari Kementerian Hukum dan HAM. Mendapat penjelasan itu saya kaget, karena mensyaratkan surat persetujuan Kemenkumham. Padahal menurut temen yang mengurus sehari sebelumnya menjelaskan seluruh syarat sudah lengkap, hanya perlu ketua yayasan datang sendiri. Setelah mendengar penjelasan Fitri saya pun bertanya : mbak tolong berikan kepada saya syaratsyarat yang benar seperti apa, mungkin ada brosur atau panduan yang dapat saya baca. Fitri kemudian berusaha mencari tapi tak menemukan. Saya merasa keberatan dengan surat persetujuan Kemenkumham, karena harus pulang lagi mengambil surat tersebut. Karena tidak dipersyaratkan
dalam penjelasan sebelumnya. Ternyata saya menemukan banner besar dalam ruang pelayanan tertulis syarat mengurus NPWP tak mempersyaratkan surat persetujuan Kemenkumham. Akhirnya Fitri mengaku bahwa persyaratan mengurus NPWP tak tertulis surat persetujuan Kemenkumham, tapi itu perintah atasan sebagai syarat pendukung. “Mohon maaf, memang syarat surat persetujuan Kemenkumham tak tercantum dalam Peraturan Menteri, tapi perintah atasan sebagai syarat pendukung. Begini saja Pak, saya tetap akan proses dan saya serahkan surat pengambilan NPWP untuk hari berikutnya, karena peraturanya satu hari kerja. Sebelumnya mohon surat persetujuan Kemenkumham di kirim melalui email kepada kami”, pinta Fitri. Sebagai masyarakat yang mendapat pelayanan seperti itu pasti kesal, karena mendapati penjelasan yang tidak konsisten dari petugas. Satu petugas tidak mensyaratkan, tapi petugas lain mensyaratkan. Hal ini membuat masyarakat pengguna layanan bingung
40 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
dan tentu kecewa. Sebab masyarakat membutuhkan kepastian pelayanan dari awal sampai akhir. Belajar dari kisah tersebut ada
beberapa hal penting yang harus mendapat perhatian dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Pertama, kepastian
banner, video dan sarana media lainnya. Hal ini akan memudahkan masyarakat mendapat informasi secara lengkap dan akurat. Apalagi mekanisme pendaftaran dapat melalui online, tentu akan lebih mudah dan hemat. Masyarakat hanya bertatap muka dengan petugas pada saat verifikasi dokumen saja, itu bila perlu. Bagi layanan publik yang sudah menggunakan sistem online seratus persen, tentu akan lebih baik lagi. Sebab masyarakat tidak perlu datang ke tempat pelayanan dan akan lebih menghemat waktu, tenaga dan tentunya biaya. Apalagi seperti
FREEPIK.COM
persyaratan. Masyarakat harus mendapat informasi secera lengkap dan utuh mengenai kepastian persyaratan yang harus mereka lengkapi sejak awal. Mengapa sejak awal? Hal ini agar masyarakat dapat melengkapi semua tanpa ada yang kekurangan saat melakukan penyerahan berkas persyaratan. Jangan sampai masyarakat bolakbalik melengkapi persyaratan hanya karena penjelasan tidak lengkap sejak awal, penjelasan seperti dicicil. Tentu lebih bagus lagi kalau penjelasan persyaratan tertera pada banyak media seperti website, leaflet,
Jakarta yang hampir semua ruas jalan macet. Tentu sangat menguntungkan layanan publik bisa dilakukan secara online. Kedua, kepastian biaya. Masyarakat sejak awal sudah tahu berapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk mengurus perizinan atau apapun dalam layanan publik. Besarnya biaya tersebut harus tercantum secara rinci, kalau memang ada beberapa item biaya yang harus dibayar oleh masyarakat termasuk kapan harus membayar dan menyetor melalui bank apa. Khusus untuk kepastian biaya sebaiknya petugas tidak bersentuhan dengan rupiah, tapi membayar langsung ke bank yang telah di tetapkan. Pada waktu mengambilan surat izin cukup menunjukan bukti bayar dari bank kepada petugas saja, kemudian selesai. Untuk layanan publik yang penyelenggaranya pemerintah, semua besaran biaya umumnya sudah memiliki Peraturan Presiden tersendiri, yang sering masuk kas negara dalam bentuk Anggaran Pendapatan Belanja Negara Non Pajak (APBNP). Dengan ketentuan tersebut, masyarakat cukup membayar sesuai aturan APBNP saja, tidak harus memberi tambahan dana sebagai biaya administrasi, dan lain sebagainya. Semua pembiayaan sudah include dalam APBNP tersebut. Ketiga, kepastian waktu. Lazimnya sebagai layanan publik yang baik, mereka harus menetapkan berapa lama waktu untuk menyelesaikan satu pekerjaan, tuntas dari awal hingga akhir. Misalnya 1
hari, 1 minggu atau 1 bulan. Lama waktu penyelesaian pekerjaan dalam ISO sering disebut dengan janji mutu atau janji layanan. Petugas layanan harus memenuhi janji mutu sesuai dengan ketetapan yang telah disepakati. Kepastian waktu dapat memberi kemudahan masyarakat melakukan perencanaan bisnis atau kegiatan dalam periode tertentu. Sebab masyarakat akan lebih mudah menghitung berapa waktu untuk menyelesaikan proses secara akurat. Sekiranya ada waktu jeda yang tidak tepat, hal ini juga dengan mudah untuk memprediksinya. Jadi, melayani publik perlu tiga kepastian yakni; persyaratan,biaya dan waktu menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan badan publik wajib untuk memenuhi ketiganya. Apalagi pada pemerintahan Jokowi-JK ini sangat mengedepan kualitas layanan publik, maka layanan publik menjadi perhatian utama. Selain itu masyarakat juga akan menuntut untuk mendapat pelayanan yang baik. Untuk itu, menjadi pekerjaan rumah bagi semua badan publik untuk segera menyesuaikan dengan tuntutan masyarakat. Apabila mereka bandel, tetap melayani seadanya, tak segera merubah diri dan meningkatkan kualitas layanan, maka mereka hanya tunggu waktu, layanan publik tersebut akan sepi, bahkan mati, masyarakat pergi karena tak berminat lagi. Kepastian pelayanan menjadi harga mati dan utama agar dapat melayani masyarakat secara prima.l
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 41
KOLOM
RESENSI SEBAGAI APRESIASI Oleh: RAHMADI & RARIT
S
etiap pembaca dapat bertindak sebagai peresensi. Syaratnya, mau membaca dan mau mengungkapkan tanggapannya dalam tulisan. Salah benar bukanlah soal, karena resensi tidak berurusan dengan persoalan “salah-benar”. Terpenting tanggapan yang ditulis logis dan beralasan. Sebuah apresiasi terhadap karya tulis. Nilai penghargaan mesti mendapat perhatian lebih besar. Karena tanggapan yang hanya mengungkap dan mengangkat kelemahan sebuah karya tulis bukan lagi sebagai sebuah resensi melainkan “cacimaki”. Resensi yang baik mestilah memperlihatkan sikap arif dan adil. Adil mengungkapkan kelebihan dan kelemahan karya tulis secara berimbang. Arif menempatkan karya tulis itu sebagai sebuah pijakan
bagi pengarangnya untuk menghasilkan karya yang lebih baik lagi. Kearifan bukan berarti tulisan resensi yang lembut dan hanya memuji. Sebuah kritik pedas juga bisa diungkapkan dalam bahasa yang sangat arif. Hal ini bisa dilihat dari resensi yang dilakukan seorang kritikus film Jerman Katja Nicodemus saat mengomentari film Holywood. “Film-film produksi Holywood membawa ke layar, pribadi-pribadi yang tak yakin untuk tampil sebagai person yang integral. Pribadi-pribadi yang diliputi keraguan dan kekhawatiran diri. Memang, tampak suasana bebas tanpa ketakutan dan keraguan apa pun. Sebagaimana diciptakan dunia entertain. Namun di lain pihak juga teraba suasana di mana orang merasa bersalah, karena membohongi diri,” katanya. Kedalaman bahasa yang digunakan
42 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
Katja memungkinkan pembaca resensi untuk mengalami dan memahami lebih jauh kedalaman dan kualitas film-film Holywood. Meskipun pedas penilaian yang dibuat tetap mempertahankan “harga diri” dari para produsen film. Saat Garin Nugroho, seorang sineas Indonesia, menyatakan bahwa buku Laskar Pelangi adalah sebuah pilihan bacaan yang sangat menarik, hal itu merupakan hasil penilaiannya. Menurutnya, buku yang ditulis Andreas Hirata itu mampu memberikan inspirasi dan spirit di tengah badai hiburan media televisi. Buku itu mampu memotret semangat kebersamaan sekelompok anak-anak untuk survive dalam humanisme yang sangat menyentuh. Apa yang dilakukan Garin dan Katja sesungguhnya merupakan inti dari pekerjaan resensi. Karena secara etimologi, resensi (dari bahasa latin) berarti “revidere” atau “recensere” yang memilik arti melihat kembali, menimbang atau menilai. Pengertian ini ditegaskan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang menyatakan bahwa
resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku. Ada pula yang beranggapan bahwa resensi adalah ulasan/ penilaian/ pembicaraan mengenai suatu karya baik itu buku, film, atau karya yang lain.
Mulai Menulis
Membuat resensi buku sebenarnya tidaklah sulit. Kegiatan ini termasuk jenis reproduksi, membuat karya dari karya yang sudah ada. Peresensi akan memberikan gambaran secara garis besar kepada pembaca mengenai suatu karya baik itu film maupun buku agar dipertimbangkan untuk dibaca maupun ditonton. Setiap penulis resensi akan berusaha keras memberikan gambaran secara utuh kepada pembaca mengenai suatu karya. Caranya dengan memaparkan data-data, ringkasan, dan kritikan terhadap karya tersebut. Langkah pertama yang harus dilakukan tentunya membaca dan memahami isi karya yang bersangkutan. Pemahaman terhadap karya yang dibaca akan sangat menentukan tingkat apresiasi. Pemahaman
JENIS-JENIS RESENSI
Kita mengenal tiga jenis resensi yaitu : l Resensi Informatif, yaitu resensi yang hanya menyampaikan isi dari resensi secara singkat dan umum dari keseluruhan isi buku. l Resensi Deskriptif, yaitu resensi yang membahas secara detail pada tiap bagian atau babnya. l Resensi Kritis, yaitu resensi yang berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku. Namun, ketiga jenis resensi di atas tidak baku karena bisa saja dalam sebuah resensi ketiganya diterapkan secara bersamaan.
UNSUR-UNSUR RESENSI Unsur-unsur pokok yang harus dipenuhi agar resensi yang dibuat menjadi jelas dan berkualitas mencakup: 1. Judul resensi Judul resensi harus memiliki keselarasan dengan isi resensi yang dibuat. Judul yang menarik juga akan memberi nilai lebih pada sebuah resensi 2. Menyusun data buku Penyusunan data buku dapat dilakukan sebagai berikut: l Judul buku; l Pengarang; l Penerbit; l Tahun terbit beserta cetakannya; l Dimensi buku; l Harga buku. 3. Isi resensi buku Isi resensi buku memuat tentang sinopsis, ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya, keunggulan dan kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan penggunaan bahasa. 4. Penutup resensi buku Pada bagian penutup biasanya berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan kepada siapa buku tersebut ditujukan.
FREEPIK.COM
terhadap karya yang dibaca juga akan menghindarkan dari tanggapan yang “seadanya” dan “ngawur”. Bahaya besar bagi tulisan resensi yang “ngawur” adalah membuat masyarakat pembaca tidak mengetahui dimana letak kelebihan dan kekurangan dari sebuah buku. Lebih jauh, jika buku-buku ini menyangkut masalah kesehatan, resensi yang “ngawur” akan semakin menjauhkan masyarakat dari dunia kesehatan itu sendiri. Kesehatan seolah-olah menjadi dunia ekslusif yang dinikmati dan dibicarakan hanya dalam lingkungannya sendiri. Sesudah membaca dan memahami, cobalah untuk membuat sebuah ihtisar atau ringkasan dengan menggunakan bahasa sendiri. Sebaiknya tidak membuka buku yang sudah dibaca. Tujuannya agar pemikiran yang tertuang dalam tulisan orisinil, bahasa sendiri. Lain halnya jika ingin mengutip secara persis apa yang disampaikan dalam buku. Ringkasan yang dibuat tidak perlu mendetail. Jangan berusaha untuk mengungkapkan semuanya secara terperinci. Mustahil hal itu dilakukan dalam resensi yang hanya memerlukan tiga sampai lima halaman kwarto. Cukup berupa cuplikan secara umum, lalu berikan penilaian. Proses penilaian yang dilakukan terhadap sebuah karya harus dipisahkan dari nama besar penulis karya tersebut. Penilaian yang objektif dan dapat dipertanggungjawabkan adalah dengan memusatkan
perhatian pada karya tulis itu sendiri. Penilian yang berangkat dan berpusat dari karya tulis itu sendiri atau dikenal dengan istilah ergosentrisme. Sedikitnya ada enam kriteria penilaian yang bisa dipakai sebagai pegangan secara umum, yaitu kebaruan (inovasi), kepaduan (koherensi), kompleksitas (kerumitan), keaslian (orisinalitas), kematangan (wawasan atau intelektulitas), dan kedalaman (eksploratif). Penulis rensensi juga perlu menghubungkan buku yang diresensi dengan buku yang lain. Bisa dari penulis yang sama atau penulis lain yang memiliki tema yang sama. Perbandingan ini akan sangat mewarnai resensi yang dibuat. Selain itu, untuk meningkatkan bobot resensi, perangkat teoritis dan wawasan lain dari disiplin ilmu yang relevan, misalnya seperti sosiologi, psikologi, filsafat, sejarah, dll. akan diperlukan untuk mempertajam kualitas tulisan resensi. Akhirnya, resensi yang dibuat selayaknya ditulis dalam penyajian yang sederhana, gagasan yang jernih dan kalau memungkinkan menjangkau masyarakat secara luas. Cara ini diharapkan akan semakin mengakrabkan masyarakat dengan dunia tulis menulis. Jika resensi yang dilakukan adalah buku-buku kesehatan, harapannya masyarakat akan semakin akrab dengan persoalan kesehatan. Persoalan yang ada di tengah-tengah keseharian mereka.l
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 43
UNTUK RAKYAT
Pertemuan di kantor Gubernur Jatim
Sinkronisasi Pelayanan JKN K
eberadaaan Jaminan Kesehatan Masyarakat (JKN) harus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Mulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama hingga pelayanan rujukan. Secara nyata masyarakat dapat merasakan layanan
kesehatan lebih baik dibanding sebelum ada JKN. Perlu diakui, membangun sistem pelayanan kesehatan yang terpadu, masih memerlukan banyak perbaikan. Mulai dari sisi regulasi, pelayanan dan kepesertaan. Hal ini terekam dari kunjungan kerja Komisi IX
44 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
DPR RI Ke Provinsi Jawa Timur tanggal 10-13 Mei 2015 yang lalu. Kunjungan kerja yang melibatkan 13 anggota DPR RI dari berbagai fraksi tersebut mengunjungi Jawa Timur, tepatnya ke Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo. Kunjungan Komisi IX DPR yang diterima Wakil
Gubernur Provinsi Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf, menyampaikan beberapa kendala tentang implementasi JKN antara lain, kekurangan tenaga kesehatan (Nakes). “Jawa Timur masih kekurangan tenaga kesehatan dalam jumlah, jenis dan distribusinya. Kami berharap
bisa kembali menggunakan inpres serta regulasi lainnya sehingga kontrol pemerintah terhadap dokter bisa lebih baik”, ujar Saifullah. Menurut Saifullah, beberapa RSUD Kelas B tidak memiliki dokter spesialis, mereka banyak yang berpraktek di RS Swasta, beberapa Pemda Kabupaten mengantisipasinya dengan menggunakan anggaran sendiri untuk membayar dokter spesialis. Selain itu juga dikeluhkan fungsi pelayanan Puskesmas saat ini cenderung menitikberatkan pada fungsi kuratif, sehingga berdampak negatif terhadap tanggung jawab masayarakat menjadi berkurang, terutama dalam upaya promotif dan kuratif. Sementera pelayanan tingkat primer, saat ini terjadi penumpukan pelayanan. Sedangkan pelayanan sistem rujukan berjenjang belum berjalan maksimal. Saat ini sudah melakukan beberapa pertemuan dengan mitra serta pemerintah daerah agar dapat mengatur regulasi rujukan berjalan dengan baik. Saifullah juga mengeluhkan masih banyak diskriminasi dokter terhadap peserta PBI dan Non PBI, serta terjadinya lonjakan rujukan langsung ke RS kelas A, terutama RSUD Soetomo.
jaminan kesehatan dan akan terintergrasi dalam JKN. Menurut Saifullah jumlah penduduk miskin di Jatim sebanyak 12 % atau sekitar 4 juta jiwa, maka dengan PBI 15 juta terdapat mismatch data (tidak tepat sasaran). Namun demikian, diharapkan jumlah peserta JKN/KIS dapat mencapai 50 % yang terdiri dari peserta PBI dan PPU agar BPJS dapat lebih sustain dalam implementasinya. Sedangkan peserta Jamkesda, masih terdapat data peserta yang belum terintegrasi dengan BPJS. Kunjungan Komisi IX DPR yang dipimpin Pius Lustrilanang ini menemukan indikasi sosialisasi terhadap paket manfaat baik terhadap RS maupun pasien masih belum maksimal. Hal ini yang menyebabkan banyak pasien kecewa karena paket manfaat yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu diharapkan BPJS dapat melakukan sosialisasi
Jawa Timur masih kekurangan tenaga kesehatan dalam jumlah, jenis dan distribusinya. Kami berharap bisa kembali menggunakan inpres serta regulasi lainnya sehingga kontrol pemerintah terhadap dokter bisa lebih baik. Drs. H. Saifullah Yusuf
kepada masyarakat dan rumah sakit. Selain itu, ada beberapa obat yang ditanggung oleh BPJS dan masuk dalam formularium nasional akan tetapi tidak termasuk kedalam e-catalog sehingga RS harus membeli sendiri sesuai dengan kasus yang ada dan tidak ditanggung oleh BPJS. Saat ini, Provinsi Jawa Timur memiliki 960 Puskesmas, 19 Puskesmas tanpa dokter, dan 201 puskesmas tanpa dokter gigi yakni Bojonegoro, Bondowoso dan Pacitan. Selain itu, jumlah tenaga dokter spesialis dan distribusi tidak merata. Hanya dua dari 25 RSUD kelas B yang memenuhi standar klasifikasi SDM RS kelas B. Terdapat 9 RSUD milik pemerintah kabupaten/Kota yang tidak mempunyai dokter spesialis anak secara tetap. Terhadap kendalan di atas, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah
Kepesertaan
Jumlah penduduk Jawa Timur sekitar 40 juta jiwa, yang tercover PBI lebih dari 14 juta jiwa plus 700 ribu peserta Jamkesda dan 300 ribu dari kabupaten kota, sehingga total kurang lebih 15 juta jiwa yang mendapat
Bertukar Cendera mata Pimpinan Rombongan dengan Wakil Gubernur
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 45
UNTUK RAKYAT Pertemuan di RSUD Dr Soetamo
mengadakan PTT APBD Provinsi untuk dokter. Setiap tahun ada 63 dokter dengan 19 dokter di tempatkan di kepulauan, serta internsip dari Kementerian Kesehatan yang tiap tahunnya ada 800 dokter. Hanya saja, Dokter spesialis lebih banyak terkumpul di daerah Surabaya, Malang, Sidoarjo dan Gresik (sekitar 48 %).
Kunjungi RSUD Dr.Soetomo
Menurut drg. Tritarayati, SH, M.H.Kes, Staf Ahli Menteri Bidang Mediko Legal sebagai Ketua Tim Pendamping kunjungan kerja menjelaskan, setelah bertemu dengan Wakil Gubernur Jawa Timur, juga mengunjungi RSUD Soetomo di Sidoarjo. Dalam kunjungan tersebut, rombongan diterima direktur RSUD Soetomo dr. Dodo Anondo, MPH. Menurut dr. Dodo, RSUD Soetomo berstatus Klas
A, telah terakreditasi 16 pelayanan yang kedua. Juga telah mendapat sertifikat ISO 9001 -2008 , yakni pelayanan pada IGD, Graha Amerta, IRJ, IRNA, GBPT dan Manajemen Struktural. Saat ini telah menjadi BLUD penuh dengan Peraturan Gubernur tahun 2008. Selain itu telah terakreditasi RS Pendidikan Tipe A Plus Tahun 2010. Terakreditasi Paripurna KARS 2012 (Juli 2014), pusat rujukan tertinggi untuk wilayah Indonesia Bagian Timur s/d th 2014. Serta menjadi rujukan nasional mulai Oktober 2014. Kini memiliki jumlah tempat tidur 1.505, BOR tahun 2014 sebesar 81,27 % dan sekarang menuju Akreditasi Internasional ( JCI). Menurut dr. Dodo terdapat problem utama dalam tahun pertama pelaksanaan JKN dan Antisipasi Masyarakat Ekonomi Eropa (MEA),
46 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
Kunjungan Komisi IX DPR yang dipimpin Pius Lustrilanang ini menemukan indikasi sosialisasi terhadap paket manfaat baik terhadap RS maupun pasien masih belum maksimal.
yakni adanya peningkatan progresif jumlah pasien JKN, over load pelayanan rawat inap dan antrian operasi s/d Maret 2015: 1.242 pasien. Antrian pada pendaftaran pasien JKN; rawat jalan; Instalasi Gawat Darurat (IGD rata-rata 300 pasien/ hari); dan Pavilliun GRIU. Selain itu terdapat keterbatasan Sumber Daya Manusia (Tenaga Medis dan Keperawatan), tarif InaCBGs (Permenkes 59/2014) belum dapat mencerminkan kebutuhan layanan, terutama pasien rawat inap, serta sistim rujukan terstruktrur dan berjenjang belum berjalan dengan baik. “Persepsi masyarakat tentang layanan kesehatan pada era JKN, bahwa RS harus dapat memberikan semua layanan yang diperlukan. Ditambah SMS, telepon, keluhan dari masarakat dan LSM, Media, Legislator, dll meningkat tajam. Sementara Tarif
Ina-CBG yang belum tepat dan Fornas belum lengkap. Semua ini harus menjadi perhatian bersama”, ujar dr.Dodo. Menurut Dirut RSUD ini, pelayanan pasien kecelakaan lalu lintas tidak ditanggung oleh BPJS secara langsung kecuali ada surat dari PT Jasa Raharja yang mengatakan pasien ditanggung oleh PT Jasa Raharja sebagai penjamin 1 dan harus menyertakan surat dari kepolisian. Disisi lain, pasien BPJS apabila datang sore/ malam hari ke IGD sering ditolak BPJS karena dianggap pasien tidak Emergency/ Gawat . Sehingga pasien harus melewati fasilitas kesehatan pertama yakni puskesmas atau dokter keluarga, sementara puskesmas libur. Tukar Cenderamata dengan dir. RSUD Soetomo
Langkah antisipasi Menurut dr. Dodo, untuk mengawal dan melaksanakan program JKN dan antisipasi MEA (Nine Step Commandment) segera berbenah diri untuk memenuhi ketentuan UU RS, dan Standar prosedur pelayanan nasional/ internasional sesuai Akreditasi nasional (KARS) dan internasional (JCI). Selain itu juga harus menyiapkan pelayanan bermutu berfokus pada pasien, serta menyusun Standar Profesi (Clinical guideline: PPK-CPAlgoritma), Rekam Medik Terintegrasi dan sistim tarif berdasar unit cost guna pengendalian biaya dan pengendalian mutu sehingga tercapai pelayanan aman, efektif dan efisien. “Tidak kalah penting
Persepsi masyarakat tentang layanan kesehatan pada era JKN, bahwa RS harus dapat memberikan semua layanan yang diperlukan. dr. Dodo Anondo, MPH
melakukan sosialisasi terhadap seluruh SDM agar terbiasa dengan sistem Prospective Payment sesuai kebijakan JKN sehingga tercapai kesamaan persepsi seluruh staf RS”, ujar dr. Dodo. Guna menguatkan mutu pelayanan dirinya telah menyusun Tim evaluasi dan monitoring pengendalian FRAUD Rumah sakit, menyusun sistim Remunerasi Berbasis Kinerja (Modified Personal Score: MPS atau Soetomo Score) serta menyusun “tarip INA CBGs“ yang rasional (ttm pasien Paviliun/ VIP) untuk songsong COB: coordination of Benefit. “Selain itu juga membantu Dinas Kesehatan dalam menata Sistim Rujukan terstruktur dan berjenjang, serta melakukan sosialisasi tentang aturan JKN pada masyarakat”, ujarnya. Pada akhir kunjungan Komisi IX DPR RI merekomedasikan perlunya tambahan tenaga kesehatan baik untuk puskesmas maupun RS wilayah Provinsi Jawa Timur. Harapanya dapat mengeluarkan kembali inpres serta regulasi dari pemerintah, sehingga kontrol pemerintah terhadap dokter dapat lebih baik, serta perlu sinkronisasi regulasi antara Kementerian Kesehatan dengan BPJS terkait peraturan pelayanan JKN. [Pra]
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 47
DARI DAERAH
48 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
Batik Bangkalan dan Pamekasan Nan Menawan Kondisi alam yang sulit, membuat masyarakat Madura secara antropologi memiliki tipologi karakter yang ulet dan keras. Namun di balik kekerasan itu, lahir sebuah karya seni nan menawan dan mampu mencuri perhatian dunia. Sebuah refleksi kearifan, kelembutan, dan cita rasa yang indah dalam karya seni tinggi, batik. Pusat kreasi dan kerajinannya terletak di Bangkalan dan Pamekasan. Rarit Gempari
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 49
DARI DAERAH
P
ulau Madura besarnya kurang lebih 5.250 km2 (lebih kecil dari pulau Bali), dengan penduduk sebanyak 4 juta jiwa. Madura dibagi menjadi 4 kabupaten, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Kondisi tanah yang gersang dan cuaca tropis membuat air terkadang sulit didapatkan. Air sering menjadi barang rebutan yang dapat menimbulkan konflik. Kegersangan dan ketandusan Madura selain karena faktor iklim yang panas, kondisi tanahnya berbatu kapur, dan juga sempitnya areal hutan sekitar 6% dari luas pulau. Di hampir seluruh kawasan pedesaan, bisa ditemukan pemukiman yang disebut kampong Meji, yaitu kumpulan-kumpulan atau kelompok-kelompok pemukiman penduduk desa yang satu sama lain saling terisolasi. Setiap pemukiman ini biasanya terdiri dari
empat sampai delapan rumah yang dibangun dalam bentuk memanjang, membujur dari Barat ke Timur dan selalu menghadap ke Selatan. Konsekuensi sosial kampong Meji terutama adalah solidaritas internal masing-masing anggota atau penghuninya menjadi sangat kuat, namun ikatan solidaritas di antara sesama penduduk desa (sense of community) cenderung rendah (Kuntowijoyo). Tegasnya, kohesi sosial di antara penduduk desa menjadi sangat rapuh sehingga semakin memperbesar peluang disintegrasi sosial atau konflik, maka tidak mustahil carok menjadi sangat potensial. Berbanding terbalik dengan seluruh realitas yang “keras” di kehidupan seharihari, masyarakat Madura ternyata memiliki struktur kognitif yang lembut, halus dan indah. Hal ini diwujudkan dalam bentuk karya seni adiluhung. Karya seni tinggi berupa batik. Tingginya
50 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
Tradisi batik yang tertanam cukup kuat di kalangan masyarakat Madura membuat budaya membatik dan memakai kain batik terpelihara dengan baik.
manifestasi adilihung masyarakat Madura ini bisa dilihat dari apresiasi yang datang, bukan hanya dari dalam tetapi juga luar negeri. Batik merupakan jenis kerajinan melukis atau membuat motif gambar pada sebuah kain. Karakter masyarakat Madura termanifestasikan dalam desain dan pilihan warna yang berani (merah, kuning, hijau muda). Pelatihan dan supervisi yang dilakukan
Dinas Perindustrian daerah menjadikan batik kian menawan. Saat ini, desain batik Madura sudah mencapai seribu motif yang beraneka ragam dan warna. Kabupaten Bangkalan merupakan salah satu daerah penghasil batik dengan kualitas tinggi. Kecamatan Tanjung Bumi adalah lokasi dimana kerajinan batik terus dilestarikan dan diproduksi. Presiden sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono, dalam berbagai kesempatan menggunakan batik Tanjung Bumi ini. Batik Tanjung Bumi memiliki motif pesisir dengan nuansa daun atau burung. Pewarnanya menggunakan bahan-bahan alami. Salah satu kelebihan batik ini, semakin sering dicuci, warnanya tidak akan pudar tetapi semakin keluar dan terlihat. Kerajinan batik Tanjung Bumi diproduksi dalam beberapa kategori. Harganyapun variatif, dari harga 50.000 rupiah hingga jutaan rupiah. Jenis
batik Tanjung Bumi yang paling terkenal sampai ke manca negara adalah “Batik Gentongan”. Jenis batik ini diproduksi dalam waktu lama. Membuat satu Batik Gentongan membutuhkan waktu tiga sampai lima bulan. Selain Bangkalan, Pamekasan juga menjadi lokasi pembuatan batik Madura. Kabupaten Pamekasan dikenal juga sebagai sentral atau pusat indrustri kerajinan Batik Madura. Dibandingkan dengan kabupaten-kabupten lain di Pulau Madura, Kabupaten Pamekasan inilah yang paling banyak dihuni para perajin dan pengusaha batik. Para pengrajin hampir seluruhnya terdiri dari ibu-ibu dan remaja putri. Mereka sangat terampil membuat motif-motif unik dan melegenda. Ketrampilan yang diwariskan secara turun menurun sejak ratusan tahun lalu. Salah satu nilai lebih dari rumah-rumah produksi di
Madura adalah kepedulian mereka terhadap para penyandang disabilitas Mereka memberdayakan kaum wanita dengan cacat fisik sebagai pengrajin. Ketidaksempurnaan fisik bukanlah penghalang untuk membuat karya dan melestarikan kerajinan leluhur ini. Dengan tekad, niat, semangat, dan ketekunan mereka mampu menghasilkan batik tulis yang bervariasi. Geliat para pengrajin batik di Madura mendapat angin segar saat Presiden Susilo Bambang Yudoyono berkunjung ke Madura sekaligus mencanangkan Hari Batik Nasional tanggal 2 Oktober. Hal ini membuat para pengrajin batik di sentra-sentra batik Madura mengalami kegairahan membatik. Hal itu terlihat di sentra batik tulis Tanjung Bumi Bangkalan, sentra batik tulis Banyumas Klampar, Pamekasan, dan sentra batik tulis Pakandangan Sumenep. Tradisi batik yang
tertanam cukup kuat di kalangan masyarakat Madura membuat budaya membatik dan memakai kain batik terpelihara dengan baik. Bahkan ketika kain batik belum sepopuler sekarang, masyarakat Madura tetap memproduksi dan mengenakan pakaian batik. Bagi mereka, batik merupakan bagian dari adat dan budaya keseharian. Batik Madura mulai dikenal pada abad ke 16 dan 17. Bermula dari peperangan di Pamekasan, antara Raden Azhar (Kiai Penghulu Bagandan) melawan Ke’ Lesap. Raden Azhar merupakan ulama penasihat spriritual Adipati Pamekasan, Raden Ismail (Adipati Arya Adikara IV). Sedangkan Ke’ Lesap merupakan putera Madura keturunan Cakraningrat I.
Dalam peperangan itu, pakaian kebesaran Raden Azhar adalah kain batik dengan motif parang atau dalam bahasa Madura disebut motif leres yakni kain batik dengan motif garis melintang simetris. Batik membuat Raden Azhar tampak berkharisma, gagah dan berwibawa. Sejak itulah, batik menjadi perbincangan di kalangan masyarakat Madura, terutama pembesarpembesar di Pamekasan. Saat ini, jika kita sudah sampai di Madura kurang lengkap rasanya jika tidak melihat dan membeli batik tulis ini. Selamat mengenakan batik, baik untuk kain, sarung, kemeja ataupun untuk baju.l
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 51
DARI DAERAH
Mitos Seputar ASI Endang R. & Rarit G.
IMPHERBAL.COM
A
ir Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi. Seluruh dunia mengakui. Namun kebenaran ini serangkali diabaikan. Faktor utamanya adalah kebiasaan dan pengetahuan ibu. Mereka masih saja meyakini, ASI saja tidak cukup. Karenanya mereka memberi makanan tambahan, seperti madu, susu formula, atau pisang. Mereka meyakini bahwa pemberian madu, susu formula atau makanan padat menjadikan bayi tertidur lelap dan tidak rewel. Rewel atau menangisnya bayi dianggap sebagai tanda bahwa bayi lapar karena tidak cukup kenyang jika hanya diberi ASI. Padahal pemberian makanan tambahan memiliki risiko yang sangat besar. Bayi belum siap mencerna makanan padat. ASI tidak hanya sekedar makanan untuk bayi. ASI adalah “cairan hidup” yang dapat melindungi bayi dari infeksi. ASI mengandung sel-sel darah putih
dan sejumlah faktor anti-infeksi yang dapat melindungi bayi terhadap infeksi. ASI mengandung kualitas gizi yang baik untuk kecerdasan dan pertumbuhan, mengandung zat kekebalan yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi, mengandung antibodi sehingga dapat menghindarkan bayi dari alergi dan diare, mempunyai suhu yang tepat, bersih, dan tidak pernah basi. Kementerian Kesehatan memberlakukan kebijakan tentang pemberian ASI Ekslusif, yaitu hanya memberikan ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai usia enam bulan. Hal ini berdampak signifikan dalam penurunan angka kematian bayi dan sekaligus meningkatkan status gizi masyarakat menuju kualitas sumber daya manusia yang optimal. Namun masalah pemberian ASI ekslusif ini masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Latar belakang budaya dan rendahnya
52 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
pengetahuan ibu menjadi kunci utama yang memengaruhi pemberian ASI Ekslusif. Contohnya seperti pemberian madu atau makanan padat lainnya untuk bayi-bayi yang baru lahir. Madu tersebut dioleskan di bibir bayi, ataupun pemberian pisang maupun nasi/lontong yang dihaluskan. Hal ini tentu saja merupakan salah satu faktor yang menghambat pencapaian target ASI Ekslusif di wilayahnya seperti yang dituturkan Suhdi Kepala Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan. Masyarakatnya masih meyakini bahwa dengan pemberian madu ataupun makanan padat menjadikan bayi tertidur lelap dan tidak rewel. Rewel atau menangisnya bayi dianggap bahwa bayi tersebut lapar karena tidak cukup kenyang jika hanya diberi ASI saja. Mereka belum faham bahwa alat pencernaan bayi-bayi tersebut belum siap untuk mencerna makanan padat
lebih besar kemungkinannya untuk meninggal di bula pertama kehidupannya dibandingkan bayi yang menyusui. Bayi bisa mengalami kondisi alergi seperti eksim dan asma. Bayi bisa menjadi intoleran atau alergi terhadap susu hewan sehingga bisa menyebabkan diare, ruam dan gejala lainnya. Risiko beberapa penyakit kronis pada anak misalnya diabetes juga meningkat. Bayi yang terlalu banyak minum susu formula cenderung minum lebih banyak sehingga kemungkinan lebih besar menjadi kegemukan
(obesitas). Bayi mungkin tidak berkembang dengan baik secara mental dan skor tes intelegensia lebih rendah. Oleh karena itu, susu formula sangat merugikan bagi anak dan ibu. Menyusui merupakan hal mendasar bagi kesehatan dan kelangsungan hidup anak serta penting bagi kesehatan kaum wanita. Sistem kekebalan tubuh bayi pada tahun pertama kehidupannya belum sepenuhnya berkembang dan tidak bisa melawan infeksi, seperti pada anak yang lebih besar atau orang dewasa.Karena itu, bayi membutuhkan perlindungan
dari ibunya yang didapat bayi dari ASI. Sebaliknya, susu formula adalah “zat mati”, karena tidak mengandung sel darah putih yang hidup atau antibodi dan beberapa faktor anti-infeksi lainnya. Dengan demikian, susu formula sangat kurang memiliki fungsi perlindungan terhadap infeksi. Immunoglobulin utama dalam ASI adalah IgA – sering disebut secretory immunoglobulin A (SigA) yang dialirkan ke ASI sebagai respon terhadap infeksi pada ibu. IgA berbeda dengan imunoglobulin lain seperti IgG yang dialirkan dalam darah.l
Bayi yang terlalu banyak minum susu formula cenderung minum lebih banyak sehingga kemungkinan lebih besar menjadi kegemukan (obesitas).
THEGOODCALORIE.COM
yang diberikannya. Berbagai upaya yang dilakukan guna mendongkrak angka pencapaian target ASI Ekslusif antara lain dengan pendekatan lintas program dan lintas sektor terkait. Lintas program melalui peningkatan peran Bidan Desa sebagai konselor ASI, serta pendampingan pemberian ASI Ekslusif oleh Kader-kader kesehatan. Sementara untuk pendekatan lintas sektor yang dilakukan seperti penyuluhan dan pemberian motivasi kepada Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, kelompok ibu-ibu pengajian dan juga Organisasi Kemasyarakatan seperti Aisiyah dan Fatayat NU. Selanjutnya dilakukan mini lokakarya lintas sektor (miniloksek) yang membahas tentang pemberian ASI Ekslusif. Diharapkan melalui partisipasi masyarakat ini dapat mengungkit peningkatan kualitas gizi dan pertumbuhan balita di Kabupaten Bangkalan. Bahaya pemberian susu formula diantaranya dapat mengganggu ”bonding” atau ikatan antara Ibu dan bayi sehingga tidak dapat mengembangkan hubungan yang erat dan penuh kasih sayang. Bayi yang diberi susu formula lebih besar kemungkinannya untuk menderita diare, infeksi saluran pernapasan, infeksi telinga dan infeksi lain. Bayi mendapatkan susu terlalu sedikit atau terlalu encer dapat mengakibatkan kurang gizi dan menderita kekurangan Vitamin A. Bayi yang diberi susu formula
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 53
DARI DAERAH
GUYUB UNTUK PENAKIB Rarit Gempari & Endang Retnowaty
K
abupaten Bangkalan memiliki masalah angka kematian ibu dan bayi yang tinggi. Penyebab utamanya adalahpendarahan, jantung dan pre-eklamsia. Untuk mengatasinya, dinas kesehatan bersama masyarakat, rumah sakit, dan perguruan tinggi membuat program Penakib. Program penyelamatan ibu dan bayi.Kegiatan yang mengabungkan unsur rohani dan medis “Kasus terbanyak dalam kematian ibu dan bayi ini adalah preeklamsia atau keracunan kehamilan dan pendarahan setelah melahirkan, karenanya kami mencoba melakukan intervensi dari hulu.Kami mempunyai kegiatan pengajian bulanan khusus ibu hamil,“kata Kadinkes Bangkalan, Nur Aida Rachmawati, dalam saat
bertemu Mediakom. Sepanjang 2014 tercatat 10 ibu meninggal dari 18.153 persalinan hidup. Kematian bayi juga masih tinggi. Terhitung pada tahun yang sama, sebanyak 112 bayi meninggal karena Nur Aida Rachmawati, Kadinkes Bangkalan.
54 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
BBLR dan Asfiksia. Selain itu, rujukan pasien ke Surabaya (RSUD Soetomo) juga relatif tinggi. Berdasarkan data, rentangtahun 2014 sampai Januari 2015, sudah lebih dari 100 pasien dirujuk.
Lebih lanjut Nur Aida menjelaskan, kegiatan untuk penyelamatan ibu dan bayi ini dimulai sejak pasangan suami istri menikah. “Kami bekerja sama dengan modin (penghulu) yang menikahkan setiap
pasangan untuk membuat semacam kontrak. Isinya ketika sang istri hamil nanti, mereka wajib memeriksakannya ke petugas kesehatan. Secara teknis, perkembangan pengantin diikuti sampai hamil muda. Setelah hamil mereka menerima nomor registrasi untuk memudahkan pemantauan. Selama masa kehamilan mereka harus periksa 10 kali. Wajibnya memang 4 kali, tetapi program Penakib membuatnya menjadi 10 kali.” Agar program ini terlaksana sesuai rencana, setiap ibu hamil didampingi seorang mahasiswa kebidanan. “Kami bekerjasama dengan Stikes Ngudia Husada Madura dan Stikes Insan Seagung Bangkalan. Mahasiswa dari kedua tempat itulah yang akan melakukan pendampingan. Mereka juga yang akan selalu mengingatkan pemeriksaan kehamilan.” Peran mahasiswa kebidanan pada pendampingan bumil bertujuan untuk memotivasi bumil agar periksa secara rutin dan jika perlu diantar. Selain itu hal penting lainnya adalah melakukan deteksi dini dan memantau perkembangan risiko tinggi pada bumil, memotivasi rujukan jika ada tanda bahaya dalam kehamilan dan persalinan, penyuluhan tanda bahaya, gizi dan perawatan bumil. Juga untuk mendapingi bumil dalam memahami isi buku KIA dan menyampaikan informasi ke tenaga kesehatan hasil dari kunjungan rumah.
Mahasiswa bekerjasama dengan petugas kesehatan melakukan pencatatan data bumil dan bumil risiko tinggi (risti). Data itu harus terdokumentasikan dengan baik di Posyandu dan juga di Puskesmas. Dengannya diharapkan tidak akan terjadi 4 Terlambat. Terlambat mengenali adanya masalah, memutuskan untuk mencari pertolongan, mendapatkan pelayanan dan mengirim ke tempat pelayanan/merujuk. Mahasiswa juga masih melakukan pemantauan pada persiapan persalinan juga pada masa nifas. Pendampingan ini dicatat pada buku rapor ibu. Sementara Bidan mencermati register Kohortnya. Dengan pemantauan yang ketat ini diharapkan dapat mencapai indikator standar pelayanan minimal yaitu penanganan komplikasi kebidanan, persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan kunjungan nifas. “Meskipun didampingi mahasiswa, masih saja ada peluang lupa. Karenanya agar mereka tidak lupa periksa, kamijuga mengadakan pengajian ibu hamil. Kegiatannya di samping pengajian juga ada kelas untuk ibu hamil. Pengajian ini melibatkan para Kyai dan ulama setempat. Di sana, selain diberikan pengajian juga diajarkan pengetahuan untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan juga senam kehamilan”, tutur Nur Aida. Pengajian bulanan khusus ibu hamil yang menggabungkan kegiatanan rohani dan medis ini,
Intervensi yang dilakukan Penakib INTERVENSI jangka pendek yaitu intervensi hulu (di Puskesmas) dan hilir (RS) oleh seluruh komponen masyarakat. Intervensi hulu yaitu semua bumil diwajibkan mempunyai nomor satgas, mempunyai buku KIA, bumil harus kontrol 12 kali pada masa kehamilan, skrining persalinan risiko tinggi, P4K yang terisi, terminasi kehamilan dengan PE 37 minggu, penanganan HPP secara khusus, IMD, ASI Ekslusif. Intervensi hilir, dengan adanya poli pre eklamsiaHPP, Tim manajemen risiko klinik, skrining HPP dan PE, PS Ponek, skrining kehamilan dan persalinan risiko tinggi, terminasi kehamilan dengan PE 37 minggu, penanganan HPP secara khusus, IMD, dan ASI Ekslusif Rencana jangka panjang yaitu dengan menyiapkan RS Bangkalan sebagai RS Rujukan Regional Madura. Menyiapkan anak dukun untuk menjadi bidan, dan menurunkan kehamilan remaja. Terobosan lainnya adalah mengintrodusir cuti melahirkan sampai 6 bulan.
menurut Nur Aida memiliki beberapa kegiatan seperti penimbangan berat badan, pemeriksaan kehamilan, senam hamil dan skrining persalinan resiko tinggi. Skrining dilakukan pada tri semester II kehamilan. Skrining juga bisa dilakukan di puskesmas Burneh.Ada poli pre-eklamsia di sana. Sementara itu puskesmaspuskesmas lain baru merintis. “Kecamatan Burneh adalah lokasi rintisan (pilot project) penyelamatan ibu dan bayi. Di sana diadakan 12 pangajian setiap bulannya.Total pengajian ibu hamil yang diadakan sebanyak 144 kali setahun. Pelibatan para pemuka agama dan Kyai saat pengajian ibu hamil diharapkan melalui rutinitas program tersebut, mudahmudahan tumbuh rasa memiliki dari para kyai itu. Sekaligus tanggung jawab atas keselamatan pra ibu hamil,” jelas Nur Aida. Untuk mendukung kegiatan Penakib ini dibentuk juga sebuah forum yang diketuai Kepala Dinas Kesehatan, Direktur RSUD dan Profesor dari RS dr Soetomo Surabaya. Sebagai pelindung Bupati dan Penasehatnya Sekda. Dari forum terbentuk tiga Satgas dengan tugas berda. Satgas pelayanan dasar, pelayanan rujukan, dan pemberdayaan masyarakat. Satgas pelayanan dasar fokus untuk melatih cara deteksi dini dan pertolongan pertama. Satgas Rujukan bertugas untuk melakukan advokasi penurunan angka kematian ibu dan bayi serta fasilitasi rujukan jejaring rujukan serta membentuk
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 55
DARI DAERAH tim Ponek di RS. Dan satgas Pemberdayaan Masyarakat fokus untuk melakukan sosialisasi tentang perdarahan, preeklamsia, pendampingan bumil, penguatan di Posyandu, menindaklanjuti pengaduan masyarakat serta pendekatan dengan dukun, poskesdes/polindes/ ponkesdes. Kegiatan Penakib sejatinya berasal dari masyarakat Bangkalan dan untuk masyarakat Bangkalan. Kegiatan yang bertujuan memberdayakan tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan yang ada diBangkalan agar bisa mengatasi masalah persalinan dan ibu hamil. Ibu hamil saat akan melahirkan tidak perlu lagi di rujuk ke Surabaya. Seperti dikatakan Nur Aida, “Fasilitas yang ada di puskesmas sebagai fasilitas kesehatan dasar, serta RSUD Syamrabu sebagai fasilitas kesehatan lanjutan, Insya Allah mampu menangani persalinan itu. Namun yang paling utama dari program ini adalah mengubah mindset masyarakat. Tujuannya perubahan perilaku. Bagaimana memandang kehamilan dan persalinan sebagai peristiwa sosial penting dan kritis. Sesuatu yang harus diprioritaskan disamping tentu saja pendidikan. Namun tentu saja akan membutuhkan waktu yang lama.
Kendala
Ada beberapa kendala pelaksanaan program penurukan kematian ibu dan bayi ini. Pertama adalah masih rendahnya
kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya kesehatan ibu dan anak. Hal ini diperparah dengan adanya berbagai mitos untuk ibu hamil dan juga bayi. Masyarakat lebih senang ditolong oleh dukun. “Ada 396 dukun di sini. Jumlah itu melebihi jumlah bidan di kabupaten. Dan baru 242 dukun yang bermitra.
suami/istri bukan aktor utama dalam pengambilan keputusan, tetapi orang lain. Bisa pemuka agama, kepala desa, atau orang yang dituakan di Kampong Meji. Sehingga seringkali ibu melahirkan sulit dirujuk ke rumah sakit. Banyak kasus ibu melahirkan terlambat ditolong karena banyaknya pihak yang harus dimintai keputusan.
Pelibatan para pemuka agama dan Kyai saat pengajian ibu hamil diharapkan melalui rutinitas program tersebut, mudah-mudahan tumbuh rasa memiliki dari para kyai itu. Sekaligus tanggung jawab atas keselamatan pra ibu hamil. Nur Aida Rachmawati
Program kami ke depan, setiap anak dukun bisa disekolahkan di sekolah kebidanan. Demikian juga kerjasama bidan praktek mandiri dengan Puskesmas juga perlu ditingkatkan. Dari kuantitas, jumlah bidan sebenarnya cukup, namun yang disayangkan tidak semua Bidan berdomisili di desa yang menjadi tanggungjawabnya. Tentu saja menjadi sulit jika masyarakat sewaktu-waktu memerlukan pertolongannya,” tutur Nur Aida. Kendala kedua adalah adalah budaya. Banyak kasus menunjukkan,
56 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
“Kontrak yang dilakukan pertama kali ketika menikah, kerjasama dengan modin, adalah upaya memutus aliran keputusan ini. Intinya perjanjian ini mewajibkan ketika nanti hamil dan melahirkan harus ditangani oleh tenaga kesehatan”. Selain kontrak, program Penakib juga melibatkan Camat sebagai ketua wilayah. Harapannya dengan wewenangnya camat bisa mentransformasikan informasi kepada struktur di bawahnya sampai tingkat rt. Dinkes Bangkalan juga merangkul para pemuka agama, para kyai untuk
mendukung program ini. “Kami sampaikan kepada mereka melalui urun rembug desa, urgensi program Penakib terhadap upaya penekanan tingkat kematian ibu melahirkan”. Masalah ketiga adalah tingginya mobilitas masyarakat. Banyak ibu hamil tinggal di luar Madura seperti di Surabaya, Jakarta, Kalimantan. Saat sudah mendekati hari-H untuk melahirkan mereka pulang ke Madura. “Petugas kesehatan yang di sini kemudian kesulitan mengetahui riwayat kehamilannya.”
Hal Menarik
Adal yang menarik sebagai upaya meningkatkan keberhasilan program Penakib, yaitu lomba tingkat wilayah. Lomba ini unik, karena indikator untuk menjadi juaranya adalah kemampuan menangani bumil dan bulinnya. Indikator ibu hamilnya harus didukung dengan kepemilikan nomor Penakib, kelengkapan buku, KSPR, KS, dan P4K. Ibu hamil yang memiliki risiko tingginya selain syarat sebelumnya juga harus dilengkapi dengan hasil skrining. Sementara untuk ibu bersalinnya, kriterianya adalah wilayah yang paling banyak melahirkan di fasyankes, ditangani nakes dan AKDR pasca plasenta. Lomba ini dilaksanakan setiap tahun. Penyerahan hadiah dan penghargaan dilakukan setiap tanggal 22 Desember (bertepatan dengan hari ibu) atau hari Kartini pada tanggal 21 April.l
Bangkalan, Jamban dan angka kematian
B
angkalan, salah satu kabupaten di pulau Madura. Kini, lebih terbuka sejak pemerintah membangun jembatan Surabaya-Madura (Suramadu). Setiap hari, ribuan kendaran roda empat melintas Surabaya-madura. Hanya saja, Bangkalan masih memiliki pekerjaan rumah masalah kesehatan, antara lain angka kematian ibu dan bayi masih tinggi, akibat berat bayi lahir rendah (BBLR) dan afiksia. Untuk itu Dinas Kesehatan Bangkalan bersama masyarakat menggalakkan program penurunan angka kematian ibu dan bayi (penakib). Bangkalan yang terkenal dengan batik gentongan ini telah mengawali penakib dengan melakukan kontrak dengan calon pengantin. Setelah mereka hamil mendapat nomor register. Selama masa kehamilan diharuskan melakukan kunjungan control kepada bidan selama 10 kali ke Puskesmas, salah satunya Puskesmas Burney. Puskesmas ini telah menjalin kerjasama dengan sekolah tinggi kesehatan (stikes) untuk mendampingi ibu hamil.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan dr. Nuraida Rachmawati, Fakultas Kedokteran Unair, telah melakukan pembinaan keterampilan kepada 20 puskesmas di Bangkalan cara menolong persalinan. Jadi secara keterampilan petugas puskesmas telah mampu menolong persalinan. Untuk mendorong ibu hamil bersedia melaporkan kehamilan ke sarana kesehatan, dinas kesehatan bekerjasama dengan Nahdatul Ulama dan Aisyiah mensosialisasikan kepada
masyarakat. Selain itu, terdapat Kecamatan Kokop yang telah mendeklarasikan diri sebagai kecamatan yang masyarakatnya tidak lagi buang air besar sembarangan. Pendeklarasiannya juga disaksikan kepala dinas kesehatan, camat, lurah dan tokoh masyarakat setempat. Kokop sebagai kecamatan pelopor bebas buang air besar sembarangan, telah mendapat apresiasi berbagai pihak, termasuk dari beberapa Negara asing belajar membebaskan
masyarakat dari buang air besar sembarangan. “Nahdatul Ulama dan Aisyiah sangat mendukung kegiatan sosialisasi. Ketika ada kehamilan, mereka akan melapor kepada bidan desa. Anggota NU dan Aisyiah menjadi penanggung jawab. Melalui program ini, angka kematian ibu Kabupaten Bangkalan 10 orang dari 18.153 ibu melahirkan. Hanya saja, Madura mobilitas penduduknya tinggi. Mereka hamil waktu di Kalimantan, Jakarta dan melahirkan di Madura ”, ujar dr. Nuraida. [P]
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 57
DARI DAERAH
Bunadi: Penyandang cacat penuh semangat
B
unadi (37) pemuda kampung, dengan kaki buntung sebelah, akibat kecelakaan, tapi tetap semangat mengabdi untuk negeri. Saat ada program pemerintah berupa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Kecamatan Kokop, Kabupaten Bangkalan. Ia termasuk pejuang sanitasi, maju paling depan mengajak masyarakat dan keluarga untuk memiliki WC sendiri. Kiprahnya memang cukup heroik dan menjadi inspirasi masyarakat untuk turut serta membuat WC. Kisahnya, ketika program ini bergulir, masyarakat banyak yang “mokong”, tidak mau ikut membuat wc, bahkan ada kepala keluarga yang berkata “sekalipun yang datang jenderal, saya tak akan ikut membuat wc”,. Tapi Bunadi yang kemana-mana mengenakan sarung itu tak menyerah. Ia mendapat tugas khusus dari bidan Dwining Rosowati untuk membujuk anggota masyarakat yang masih menolak. Bunadi dengan kaki buntung membawa cangkul, membantu setiap anggota keluarga yang bersedia membuat wc. Satu demi satu wc itu tergali selesai, bahkan
terkadang hanya seorang diri. Wc dengan kedalaman 2 meter itu selesai dalam rentang 3-4 hari. “ Pernah ada keluarga yang hanya terdiri para wanita miskin, suaminya merantau, saya mengerjakan sendiri, bawa bekal makan dan minum sendiri. Mereka bilang kalau suaminya sudah pulang akan memberi upah atas kerja membuat wc. Saya jawab, tak usah pikirkan upah. Saya sudah cukup gembira, setelah selesai wc ini keluarga dapat menggunakannya, semoga lebih sehat”, ujar Bunadi dengan dialek Madura. Dalam rentang waktu kurang 3 bulan, Bunadi telah mengali WC lebih dari 30 lubang bersama anggota masyarakat atau seorang
Bunadi bersama redaksi mediakom
58 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
diri. Setelah Bunadi turun membantu masyarakat membuat lubang WC, banyak anggota masyarakat merasa malu dengan Bunadi. “ Masa Bunadi yang Cuma kiki satu saja mau bersusah payah mengali lubang, sementara yang punya kaki lengkap tak mau mengali lubang. Perasaan malu itu yang membuat mereka pada akhirnya turut serta mengali lubang”, ujar Bunadi. Menurut Bunadi, sebelum ada program STBM, bau kotoran manusia semerbak dimana-mana. Bau itu tercium mulai dari halam rumah, jalan setapak antar rumah tangga maupun pekarangan. Bahkan kalau orang berjalan, sudah pasti akan menginjak-ijak kotoran manusia. “ Masyarakat sering memilih tempat yang bersih, tidak berumput untuk buang hajat. Alasanya agar mudah terlihat oleh ayam untuk dimakan”, ujar Bunadi. “Saya malu dengan bu Bidan dan para motivator dari Bangkalan. Mereka saja rela bersusah payah keluar masuk kampung untuk kesehatan warga, masa saya sebagai pemuda kampung tak turut serta. Akhirnya
saya termotivasi untuk turut mendorong masyarakat mau berperilaku hidup bersih dan sehat”, kata Bunadi. Rumah dinding kayu, banyak lubang, beratap genting yang sering bocor dikala hujan, tak menyurutkan Bunadi untuk tetap bekerja. Ia masih bercita-cita semua warga mempunyai wc dengan leher angsa. Saat ini masih banyak warga yang baru mempunyai wc cemplung, termasuk Bunadi dan keluarganya. “Kendala utama wc leher angsa bagi sebagian besar warga karena keterbatasan ketersediaan air bersih, apalagi musim kemarau. Kalau musim hujan masih lumayan, karena warga dapat menggunakan gentong besar untuk menampungnya”, ujarnya. Bagi Bunadi dan masyarakat yang sebagian besar sebagai petani, memang cukup berat untuk dapat menyediakan wc leher angsa sekaligus. Posisi wilayah pegunungan, jalan rusak, ekonomi masyarakat tidak mendukung dan sulit air bersih. Membuat masyarakat masih mengutakan kebutuhan lain, dari pada keperluan untuk kebersihan dan kesehatan.[P]
Kokop
K
Perinstis ODF dari Bangkalan
okop, salah satu kecamatan di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur menjadi satu satunya kecamatan yang telah mencapai open defecation free (ODF). Seluruh penduduk desanya sudah tidak buang air sembarangan, tapi sudah berpindah ke WC cemplung atau WC leher angsa. Sebelumnya mereka buang air besar disembarang tempat seperti sawah, kebun dan pekarangan rumah. Sekalipun banyak kendala seperti sulit air, kondisi ekonomi yang rendah, tapi mereka menyamput program community led total sanitation (CLTS) dengan gegap gempita. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan, Jawa Timur, dr. Nuraida Rachmawati, M.Kes kepada mediakom saat melakukan liputan ke Bangkalan, pertengahan Mei 2015 yang lalu. “Kokop dengan 13 desa, telah ODF tahun 2010. Keberhasilan Kokop telah mendorong desa-desa lain untuk berpacu menjadi ODF. Sekarang desa ODF
Hafsi, Kasi Penyehatan Lingkungan Dinkes Bangkalan
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 59
DARI DAERAH telah mencapai 77 desa dan tahun 2019, seluruh desa di Kabupaten Bangkalan sudah ODF. Optimisme ini didasari pada semangat kader dan berbagai dukungan dari lintas sektor, Bapeda, tokoh masyarakat turun langsung bersama masyarakat mewujudkan ODF didesanya”, ujar dr. Nuraida. Menurut Kadinkes, untuk memberi dukungan terwujudnya ODF, Bupati
terbiasa menelpon langsung para kepala desa untuk menggerakan masyarakat. Memang harus diakui, terkadang masyarakat merasa belum butuh jamban, sekalipun rumah mereka sudah permanen dan bagus-bagus. Tapi, setelah berkali-kali mendapat arahan dari kader, bidang, tokoh agama dan kepala desa, mereka dapat berubah secara bertahap. “Memang daerah yang
sudah ODF memiliki Kepala Puskesmas, fasilitator, tenaga bidan dan kader yang sangat hebat. Mereka memiliki kesungguhan, kepedulian, tanggung jawab dan kemampuan menyampaikan pesan secara efektif kepada masyarakat. Khusus kecamatan Kokop, disana ada bidan Dwining Rosowati, Kader M. Ali dan dukungan tokoh agama dan tokoh masyarakat. Mereka bersatu Dwining Rosowati
60 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
membebaskan wilayah Kokop dari buang air besar sembarangan”, ujar dr. Ida. Menurut Kasi Penyehatan Lingkungan Dinkes Bangkalan, Hafsi, SKM program ini bermula dari 10 orang mengikuti pelatihan CLTS, tahun 2008. Selanjutnya mereka melakukan uji coba pada dua desa yakni Desa Jelambah, Kecamatan Tanah Merah dan Desa Gebang Kecamatan Bangkalan. Hanya saja Desa Jelabah yang posisi ditengah justru berhasil ODF, sedangkan Desa Gebang yang mempunyai pantai tidak berhasil ODF. “Ternyata, mereka yang sudah terbiasa membuang air besar di laut atau sungai, sulit berubah. Mereka sudah merasa lebih nyaman dengan kebiasaan lama yang sudah bertahun-tahun. Jadi kalau toh mau berubah juga membutuhkan waktu berproses lebih lama”, ujar Hafsi. CLTS, merupakan program kesehatan yang melibatkan semua komponen masyarakat dalam kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. CLTS, mengawali kegiatan dengan proses pemicuan masyarakat. Semua komponen masyarakat ditumbuhkan kesadaran akan penting kesehatan lingkungan yang akan menyehatkan diri, keluarga dan masyarakat secara keseluruhan. Terutama, masyarakat tidak lagi buang air besar sembarangan. Menurut Hafsi, Kabupaten Bangkalan menggunakan pola pemiciuan ala CLTS, lebih
mudah mendapat respon masyarakat. Sebab, selama ini setiap program selalu mengedepankan bantuan, apakah berupa fisik atau pendanaan. Nah, pemicuan ala CLTS itu mengharamkan bantuan. Semua sumberdaya harus menggunakan sumber daya yang berasal dari masyarakat. “Kenyataannya, masyarakat lebih percaya dengan ala pemiciuan ini. Sebab, masyarakat merencanakan, melaksanakan, monitoring dan mengevaluasi secara mandiri. Mulai dari mencari pendanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan kegiatan. Sehingga efek bola salju menggelinding mempengaruhi anggota masyarakat lainnya lebih cepat. Istilahnya dari masyarakat untuk masyarakat”, ujar Hafsi. Sejak CLTS digulirkan, melalu berbagai terobosan dan peningkatan kualitas fasilitator, tahun 2015 sudah mencapai 77 desa ODF, targetnya tahun 2019, seluruh desa Kabupaten Bangkalan ODF. “Bahkan untuk program ini, Bupati sering kali menelpon sendiri para kepala desa untuk mendorong masyarakat melakukan program CLTS ini. Memang diakui, masyarakat terkadang belum merasa butuh WC, sekalipun rumah mereka bagus”, ujar Hafsi. Menurut M. Ali, salah seorang kader muda setempat mengatakan, untuk mengajak masyarakat membangun jamban tidak bisa tembak langsung, tapi harus menggunakan
Ternyata, mereka yang sudah terbiasa membuang air besar di laut atau sungai, sulit berubah. Mereka sudah merasa lebih nyaman dengan kebiasaan lama yang sudah bertahun-tahun. Hafsi
seni. Kapan mereka mau menerima gagasan baru dari luar. Terkadang harus mutar dulu panjang lebar cerita kemana-mana, baru masuk pada pokok persoalan. “Pernah, agar keluarga mau membuat jamban, saya bertanya secara rilek kepada salah satu anggota keluarga. Bagaimana nanti kalau ada keluargamu dari jawa atau kota yang datang silaturahmi, terus malam hari mau buang air besar. Bagaimana menjawabnya, kira-kira apa yang harus kita lakukan. Saya kira tidak mungkin, kita mempersilahkan buang air besar saudara kita ke sawah, ladang atau pekarangan. Pasti saudara kita yang dari kota itu tidak mau”, ujar. M. Ali. Menurut Ali, dialog tersebut kemudian berkembang kepada
persoalan pembuatan jamban keluarga. Masyarakat mulai mau membuka diri untuk berbagi pengalaman, menyampaikan keluhan dan hambatan yang mereka rasakan kepada bu bidan atau kader. Kalau sudah mulai terbuka, fase berikutnya akan melakukan apa yang menjadi anjuran, sekalipun bertahap. “Memang ada keluarga pada fase permulaan yang menentang, bahkan mengajak konfrontasi, tapi setelah sebagian masyarakat mempunyai jamban dan beberapa saat menjelang deklarasi, mereka ngebut membuat sendiri. Sehingga pada saat deklarasi desa bebas buang air besar sembarangan, mereka lapor kalau sudah mempunyai jamban. Lucu mamang masyarakat itu”, ujar. Ali sambil tertawa.
Tahapan Pemicuan
Menurut Hafsi, pembangunan sanitasi dengan menggunakan metode pemberdayaan masyarakat dengan teknik Community Led Total Sanitation (CLTS) awalnya dikembangkan oleh Khamal Khar dan dikembangkan di Srilanka. Kemudian teknik ini diadopsi oleh Word Bank pada proyek Water Supply for Low Income Community (WSLIC-2), dan terbukti berhasil dengan melahirkan beberapa Kecamatan di Indonesia yang telah mendeklarasikan diri telah Open Defication Free (ODF). “Pelatihan dimulai dengan penjelasan singkat tentang Program CLTS, serta sosialisasi program CLTS kepada para pihak
pelaksana program dan lintas sektor tingkat Kabupaten dan Kecamatan sehingga pemahaman dan dukungan terhadap program ini baik dan optimal”, ujar Hasfi. Menurut Kasi Lingkungan ini, proses dilanjutkan dengan perkenalan dan pencairan suasana yang bertujuan antara lain agar peserta, fasilitator dan panitia saling mengenal, sehingga terbangun komunikasi yang kondusif dalam pelatihan. Pencairan suasana ditujukan untuk membangun hubungan antar partisipan yang kondusif, suasana kesetaraan: tidak kaku, tidak formal, tidak ada sekat untuk mencapai tujuan pelatihan dalam tingkat optimal. Kemudian melakukan rumusan harapan peserta, agar memperoleh gambaran harapan yang ingin dicapai peserta latih. Terkait ranah harapan pemahaman, ketrampilan, strategi, metode, langkah-langkah, dll. Termasuk gambaran kekhawatiran peserta yang perlu dieliminir, agar tidak mengganggu pencapaian tujuan pelatihan. Kokop mempunyai fasilitator tingkat kecamatan, pak Camat sebagai penanggung jawab dan kepala puskesmas sebagai pelaksana harian. Selain itu, Kokop juga mempunyai fasilitator dari tenaga sanitarian, bidan, kader, tokoh agama dan masyarakat. Sehingga dalam waktu 3 bulan satu dusun sudah bersetatus ODF, kemudian masyarakat mendeklarasikan perayaan ODF bersama kepada dinas kesehatan.[P]
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 61
DARI DAERAH
Sepasang Pendekar Jamban Keluarga
62 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
D
wining dan Ali, bidan dan kader. Sepasang manusia yang berjuang untuk masyarakat yang sehat. Tak ada imbalan, apalagi insentif untuk menebus jerih payah yang mereka lakukan. Upayanya membebaskan masyarakat dari buang air besar sembarangan berbuah manis. Setelah perjalanan panjang, berliku penuh alang rintang, mulai dari caci maki, penolakan dan ancaman. Semua itu bukan penghalang untuk terus bergerak mengajak masyarakat hidup sehat. “Kamusku tidak ada kata duka, semua bermakna suka. Jika ada penolakan anggota masyarakat, saya anggap sebagai amonisi untuk lebih bijak dalam bertindak dan lemah lembut dalam berututur kata mengajak masyarakat. Saya tidak pilih kasih dalam mendorong masyarakat untuk buang air besar dalam jamban. Para tokoh muda yang berandalan, tukang nongkrong, semua saya ajak turut serta membangun desanya. Alhamdulillah mereka terbuka dan siap bekerjasama”, ujar Ning. Dwining Rosowati, bidan PTT sudah lebih 18 tahun, kini sudah berkeluarga bersuami seorang guru PNS, telah merasa nyaman tinggal di Kokop. Tempat yang berbukit, sulit air dan termasuk daerah minus secara ekonomi. Ia bersama keluarga menggunakan tempat tinggal fasilitas rumah dinas guru. Rumah tersebut multi fungsi. Selain sebagai
rumah tinggal, tempat praktek kebidanan, juga tempat pertemuan warga. Begitu sulitnya air bersih, Dwi harus membeli ke mobil tangki 2 derigen / hari, sehingga selama satu bulan minimal Rp 800.000 hanya untuk membeli air bersih. Padahal sebagai bidan PTT hanya mendapat gaji Rp 1.450.000. Bagaimana membeli beras dan kebutuhan pokok lainnya ? “Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan sekolah kedua anaknya, Alhamdulillah ada saja pertolongan. Selain gaji PTT yang sangat saya syukuri, ada juga masyarakat yang memberi imbalan atas jasa pertolongan persalinan seikhlasnya. Kami disini mudah bergotong royong untuk kebersamaan. Masyarakatnya guyub, kalau ada kegiatan semua tetangga akan dengan senang hati membantu datang ke rumah ini”, ujarnya. Bagi Dwi, masyarakat Kokop, menganggap “WC itu sesuatu”. Awalnya mereka menggunakan wc cemplung, sekarang sebagian sudah menggunakan wc leher angsa. Tapi karena keterbatasan air bersih ada sebagian masyarakat yang menggerjagaji leher angsanya, sehingga fungsinya sama seperti wc cemplung. “Apalagi musim kemarau, masyarakat mereka antri air bersih sampai 3 hari hanya untuk mendapatkan air sebanyak 2 drigen. Jadi air menjadi sangat sulit dan berharga. Maka kalau ada anggota yang memotong leher angsa, saya sangat memaklumi”, ujarnya.
“Begitu terbatasnya sumberdaya, karena tak punya uang masyarakat menggunakan bahan seadanya seperti sarung, bekas spanduk, karung plastik mereka gunakan untuk menutup jamban, sekalipun ada yang menggunakan bambu atau ayaman dedaunan”, ujar Dwi. Menurut Dwi, dirinya dan Ali, selalu berbagi tugas dalam menggerakan masyarakat. Setelah melakukan pemicuan, upaya membangkitkan kesadaran masyarakat untuk membuat jamban. Selanjutnya melakukan monitoring, apakah pemicuan telah mendorong masyarakat membuang air besar di jamban ?. Apabila sudah terbuat jamban mereka foto dan menginformasikan kepada anggota masyarakat yang lain. Tujuanya agar masyarakat yang sudah membuat jamban semakin kuat untuk menggunakan dan yang belum membuat jamban tergerak untuk membuatnya. Menurut Dwi, Ali, sosok pemuda kreatif dan paling cerdas diantara pemuda kampung. Ali mempunyai keberanian untuk berinteraksi dengan siapapun, termasuk para pemuda brandalan kampung. Bahkan, pemimpinnya dapat mereka ajak untuk menggerakan temantemanya membantu warga membuat jamban tanpa upah. Menurut Ali, awalnya masyarakat hanya membuat WC cemplung, sekarang mereka mempunyai WC leher angsa. Sekarang, masyarakat beranggapan
punya “WC itu sesuatu”. Sehingga masyarakat terpacu membuatnya. Bagi mereka yang tak punya biaya, WC bertutup kain sarung pun tak apa apa. Itu sudah cukup menjadi kebanggaan. “Kini, masyarakat mengerti, bahwa WC itu penting dan perlu. Waktu itu, ketika sedang memulai menggerakan masyarakat, betapa sulitnya mereka mengerti. Bahkan ada yang menentang sangat keras akan menclurit saya. Tapi, akhirnya orang tersebut malu sendiri setelah semua warga mempunyai WC. Satu hari sebelum deklarasi satu malam suntuk dia membuatnya. Pagi hari sebelum deklarasi mereka melaporkan telah mempunyai WC. Bahkan saat acara deklarasi orang tersebut menyumbang makanan”, ujar Ali haru. Lain lagi dengan Dwi, Dia memilih orangorang tertentu yang akan menjadi target seperti ustad, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat, kalau berobat Dwi gratiskan. Setelah mereka merasakan manfaat dari interaksi dan tidak ada jarak lagi, maka Dwi meminta bantuan agar mendukung pembuatan jamban keluarga. “Setelah mereka tidak ada jarak komunikasi, dengan mudahnya mendukung jambanisasi. Bukan hanya itu, ternyata tokoh-tokoh itu juga menggerakan hampir 30 orang berjalan dari rumah ke rumah melakukan monitoring jamban keluarga. Niatku cuma ingin merubah masyarakat hidup lebih sehat”, ujar Dwi bangga.[P]
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 63
LENTERA
Kuat Finansial ala Si Kaya Oleh : Prawito
H
ambali, Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kemenkes yang berstatus staf, lima tahun lagi akan pensiun. Selama bekerja, ia sangat akrab dengan pinjaman uang ke bank, khususnya BRI Tangki Jakarta Barat. Ia bahkan sudah 5 kali memperpanjang Surat Keputusan PNS untuk menambah jumlah pinjamannya ke bank. Beberapa kali iapun mendapat penawaran untuk menambah pinjaman kembali sebelum lunas pinjaman sebelumnya. Bank begitu percaya untuk memberi pinjaman kepada seorang dengan status PNS. Syaratnya pun terbilang sangat mudah, hanya selembar formulir buram yang sudah berulang kali foto copy, sebagai bukti pengajuan pinjaman. “Habis bagaimana lagi, gaji kecil kalau menabung rasanya sulit uang terkumpul. Lebih mudah pinjam bank untuk beli tanah, rumah dan kontrakan selanjutnya gaji yang dipotong setiap bulan dalam beberapa tahun sesuai kesepakatan. Dengan cara begitu, saya dapat berinvestasi dalam jangka panjang. Semua investasi
itu sekarang sudah lunas dengan harga yang terus meningkat”, ujar Hambali. Menurut Staf Puskom Publik Kemenkes dengan 4 anak yang saat ini sedang kuliah dan juga sekolah memang harus cermat memutar uang, sebab kalau salah putar bisa bubar. Alhamdulillah semua kebutuhan dapat tercukupi, Hambali mengatakan berapapun harus cukup, sebab kalau salah mencukupi bisa rugi, apalagi hanya memenuhi keinginan, tidak akan pernah cukup. Memang setiap bulan hambali hanya menerima Rp 1 juta dari sisa gajinya. Ia telah memilih Rp 2,5 juta lebih di potong untuk investasi rumah, tanah dan kontrakan melalui BRI. Bagi Hambali itu lebih baik, karena dalam jangka panjang lebih menguntungkan. Lalu bagaimana ia bisa memenuhi kebutuhan keluarga ? “Saya selalu terbuka kepada keluarga, kalau ada uang saya bilang ada, tapi kalau tidak punya memang tak ada uang. Dengan keterbukaan itu anggota keluarga jadi maklum, nggak ada yang protes.
64 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
Tapi, sekalipun hanya bawa sebagian gaji tetap cukup. Mungkin kalau tidak berani pinjam untuk investasi, bisa jadi uang hanya habis setiap akhir bulan, tak ada bekasnya”, ujar Hambali sambil tersenyum. Belajar dari kisah Hambali, setiap orang senang memiliki harta. Menjadi kaya memang telah lama menjadi tujuan karir atau bisnis banyak orang di dunia. Sayangnya, meski telah ada orang kaya yang bisa menjadi contoh, namun jarang sekali orang kebanyakan meniru cara orang kaya tersebut menambah tabungannya. Tak hanya menambah tabungan, orang kaya ternyata selalu bekerja keras demi meningkatkan pendapatannya. Jadi, jika ingin kaya, pastikan dapat mengikuti jejak-jejak mereka yang telah lebih dulu sukses secara finansial. Apa saja yang bisa kita pelajari dari mereka? Berikut lima cara orang kaya mengelola keuanganya.
Hati-hati dengan pengeluaran kecil
Banyak orang dapat berhati-hati dalam berinvestasi atau melakukan
pembelian dalam jumlah besar. Sayangnya, seringkali ceroboh untuk pengeluaran kecil. Orang kaya biasanya selalu mempertimbangkan banyak hal sebelum memutuskan untuk mengeluarkan dana, sekalipun jumlah yang kecil, apalagi sering.
Tidak beli barang, apalagi hanya untuk pamer
Meskipun senang mendapat pujian teman dan kerabat dekat, atasan, tetap saja ada batasan yang tak boleh dilampaui. Seringkali, banyak orang membeli barang hanya untuk mendapatkan pujian semata. Meski banyak uang, orang kaya jarang membeli barang yang tak dibutuhkannya hanya untuk membuat kagum orang-orang di sekitar. Mereka tak pernah membeli barang yang tak disukai, apalagi hanya untuk pamer.
Tidak seperti persepsi kebanyakan orang bahwa orang-orang kaya hanya bersenang-senang saja. Faktanya, orang kaya bekerja lebih keras dibandingkan orang biasa. Jadi cobalah tingkatkan pendapatan dengan bekerja lebih keras lagi. Dengan begitu, akan mendatangkan lebih banyak peluang karir dan bisnis yang berguna untuk meningkatkan pendapatan pribadi.
Sisihkan pendapatan dalam jumlah besar Lagi-lagi, orang kaya dianggap sering menghabiskan uang secara berlebihan saat berbelanja. Realitasnya, mereka sangat berhati-hati dalam mengeluarkan uang dan menyisihkan sebagian
besar pendapatannya untuk investasi atau menabung. Artinya, lebih baik mengikuti jejak orang kaya dengan menabung dalam jumlah lebih besar. Setidaknya sepertiga dari pendapatan
setiap bulan, seperti Hambali.
Hanya beli barang yang dibutuhkan Orang kaya tak pernah mau mengeluarkan uang untuk
berbagai hal yang bukan kebutuhannya. Kalangan miliarder bahkan selalu hati-hati dengan berbagai biaya yang harus dikeluarkan. Jangan menyimpan apa yang tersisa dari pengeluaran. Tapi lakukanlah pengeluaran berdasarkan sisa dari pendapatan setelah menabung.
Jadi kalau mau, berinvestasi itu mudah. Sulit, hanya untuk yang tidak mau. Ada yang mau sukses
investasi, tapi tak mau menempuh cara sukses para pendahulu. Hati-hati dalam pengeluaran, kerja keras, hanya beli barang yang benar-benar butuh dan sisihkan pendapatan lebih besar untuk investasi. Semoga bermanfaat.l
FREEPIK.COM
Kerja keras
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 65
RESENSI BUKU
Materi Ajar Orientasi Manajemen Pelayanan Keluarga Berencana
Jakarta : Kementerian Kesehatan RI, 2014 x, 163 hal ; 30 cm ISBN : 978-602-235-727-8 Direktorat Jenderal Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu Dan Anak 1. FAMILY HEALTH PLANNING 2. SERVICES 3. BIRT CONTROL 4. REPRODUKTIVE TECHNIQUES 5. CONTRACEPTION 363.94
66 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
PELAYANAN KB (Keluarga Berencana) yang berkualitas dan merata memiliki kedudukan yang strategis sebagai bagian dari upaya komprehensif untuk menurunkan AKI melalui penurunan jumlah ibu hamil. Upaya tersebut akan terwujud jika didukung oleh manajemen pelayanan KB yang baik. Sehubungan dengan itu, perlu dilakukan pemantapan manajemen pelayanan KB bagi pengelola program KB baik di Provinsi, Kabupaten/Kota, maupun Puskesmas dalam bentuk Orientasi Manajemen Pelayanan Keluarga Berencana bagi pengelola program KB di Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota serta kepala Puskesmas. Dalam rangka penguatan dan pencapaian tujuan keluarga berencana, maka dukungan manajemen pelayanan KB sangat penting, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi. Dalam program KB terdapat dua Kementerian/lembaga yang memegang peranan penting yaitu Kementerian Kesehatan dan BKKBN, koordinasi yang baik dan berkesinambungan antara Kementerian dan Lembaga beserata jajaran ditingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota dalam manajemen pelayanan KB menjadi hal yang sangat penting dengan manajemen
pelayanan yang baik diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan (availability), keterjangkauan (accessibility), penerimaan (accessibility) dan kualitas pelayanan (quality). Materi Ajar Orientasi Manajemen Pelayanan Keluarga Berencana ini berisi langkah-langkah yang harus dilakukan dalam manajemen pelayanan KB mulai dari kebijakan pelayanan KB, perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan, serta evaluasi KB. Buku ini berisi tentang system pencatatan dan pelaporan, kajian mandiri, penyeliaan fasilitatif, serta audit medik pelayanan KB. Untuk lebih memudahkan proses orientasi di daerah, materi ajar ini juga dilengkapi dengan cakram digital yang berisi contoh paparan dan softcopy materi ajar, sehingga buku ini juga dapat diperbanyak sendiri oleh pihak terkait yang membutuhkan. Diharapkan Materi Ajar ini diharapkan meningkatkan kemampuan pengelola program KIA/ KB dalam hal manajemen pelayanan KB sebagai upaya mendukung percepatan penurunann angka kematian ibu dan angka kematian bayi dan dapat membantu pengelola program KB dalam meningkatkan akses dan kualitas Pelayanan KB di Indonesia.l
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Pencegahan dan Penangulangan
Kegemukan dan Obesitas Pada Anak Sekolah Jakarta : Kementerian Kesehatan RI, 2013 III, 254 hal ; 30 cm ISBN : 978-602-235-332-4 Direktorat Jenderal Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu Dan Anak 1. OBESITY PREVENTION 2. CHILD OBESITY 612.3
KEGEMUKAN dan obesitas terjadi akibat asupan energi lebih tinggi dari pada energi yang dikeluarkan. Asupan energi tinggi disebabkan oleh konsumsi makanan sumber energi dan lemak tinggi, sedangkan pengeluaran energi yang rendah disebabkan aktivitas fisik dan sendentary life style. Masalah kegemukan dan obesitas di Indonesia terjadi pada semua kelompok umur dan pada semua strata sosial ekonomi. Pada anak sekolah, kejadian kegemukan dan obesitas merupakan masalah yang serius karena akan berlanjut hingga usia dewasa dan merupakan faktor resiko terjadinya berbagai penyakit metabolik dan degeneratif seperti penyakit penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus, kanker, osteoarhrosis dan lain-lain. Pada anak, kegemukan dan obesitas juga dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan yang sangat merugikan kualitas hidup anak seperti gangguan pertumbuhan tungkai kaki, gangguan tidur, sleep apnea (henti napas sesaat) dan ganguan pernafasan lain. Pola makan merupakan pencetus terjadinya kegemukan dan obesitas
adalah mengkonsumsi makanan porsi besar (melebihi dari kebutuhan), makanan tinggi energi, tinggi lemak, tinggi karbohidrat sederhana dan rendah serat. Sedangkan perilaku makan yang salah adalah tindakan memilih makanan berupa Junk food, makanan dalam kemasan dan minuman ringan (soft drink). selain pola makan dan prilaku makan, kurangnya aktivitas fisik juga merupakan faktor penyebab terjadinya kegemukan dan obesitas. Untuk menanggulangi masalah gizi lebih diperlukan tenaga kesehatan Puskesmas dan tenaga UKS yang terlatih serta memiliki pengetahuan dan keterampilan terstandar. Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Pencegahan dan Penangulangan kegemukan dan Obesitas Pada Anak Sekolah ini berisi modulmodul pelatihan pencegahan, penanggulangan kegemukan dan obesitas yang terstandar. Buku modul ini diperuntukkan bagi tenaga kesehatan Puskesmas dan tenaga usaha kesehatan sekolah (UKS) dalam upaya pencegahan ,penanggulangan kegemukan dan obesitas pada anak sekolah.l
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 67
RESENSI BUKU
Jakarta : Kementerian Kesehatan RI, 2014 x, 102 hal ; 24 cm ISBN : 978-602-235-717-9 Direktorat Jenderal Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu Dan Anak 1. HEALTH CARE FACILITIES AND SERVICES 2. NUTRIONAL REQUIREMENTS 612.3
68 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas UNDANG-UNDANG No.36 tahun 2009 tentang kesehatan menyebutkan tujuan perbaikan gizi adalah untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat. Mutu gizi akan tercapai antara lain melalui penyediaan pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional di semua intitusi pelayanan kesehatan perbaikan gizi adalah untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat. Mutu gizi akan tercapai antara lain melalui penyediaan pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional disemua institusi pelayanan kesehatan. Salah satu pelayanan kesehatan yang penting adalah pelayanan gizi di Puskesmas, pendekatan pelayanan gizi dilakukan melalui kegiatan spesifik dan sensitif, sehingga peran program dan sektor terkait harus berjalan sinergis. Tugas perbaikan gizi di Puskesmas merupakan tanggung jawab tenaga gizi. Pelayanan gizi
di Puskesmas adalah kegiatan pelayanan gizi mulai dari upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilakukan diwilayah kerja Puskesmas. Pelayanan gizi di Puskesmas dilakukan di dalam gedung dan diluar gedung. Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas ini mencakup kebijakan pelayanan gizi di Puskesmas, ketenagaan, sarana dan prasarana, manejemen pelayanan gizi di Puskesmas baik dalam gedung maupun luar gedung, alur pelayanan, jenis-jenis pelayanan gizi didalam gedung dan diluar gedung, mekanisme rujukan dan monitoring dan evaluasi pelayanan gizi di Puskesmas. Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi tenaga pelaksana gizi dan tenaga kesehatan termasuk pengelola program kesehatan di Puskesmas dalam melakukan pelayanan gizi yang berkualitas di Puskesmas.l