RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENCATATAN ASUHAN KEPERAWATAN BERBASIS ELEKTRONIK DI RSUD KOTA SEMARANG TAHUN 2015
Laila Khanifatuzzahro*); Arif Kurniadi**) *) Alumni D3 RMIK UDINUS **) Staff Pengajar D3 RMIK UDINUS Email :
[email protected]
ABSTRACT Background: RSUD Kota Semarang at the nursing not use computerized nursing upbringing to recording and reporting, but based on interviews officers are still difficulties in terms of recording because many writing, we hope will be made using SIMRS recording upbringing checklist nursing .The purpose of this research is aware of the obstacles, hope, players and the system, aware of reports produced pencatatatan activities and information to design a system of nursing upbringing. Method: The type of research this is descriptive to explain the conditions surveyed, while methods used in this research is a method of SDLC (System Development Life Cycle), the approach used in sectional cross.The object of the research used information system is recording upbringing nursing and the subject in this research is one nurse ward and one head of the ward.Variable this research includes the preliminary assessment data, planning data, the implementation data, and the evaluation of data.Data processing used is editing and classification. Result: The results of research known that the management of nursing upbringing in hospitals involving the registration of semarang city, nurses and a unit of medical record.To the patient register alurnya in-patient registration, officers writing the identity of patients from medical treatment) patients (index cards.After the patient register, patients intended to ward, after that patients be examined by doctors and nurses, then after the nurse wrote the results of the investigation into a form about upbringing nursing consisting of four early stage of the upbringing namely study nursing, planning, implementation and evaluation. Keywords :The Information System, Nursing Upbringing
LATAR BELAKANG
reaksi pasien terhadap penyakit. Selain itu
Di era teknologi informasi sekarang ini yang
sangat
merambah bidang
pesat,
salah
dibidang
kesehatan
satunya
kesehatan.Dalam diharapkan
dapat
memberi informasi yang dibutuhkan oleh pelayanan kesehatan yang akurat, relevan dan
terintegrasi.Sistem
manajemen
merupakan
informasi
sebuah
sistem
keperawatan juga mempunyai kode etik keperawatan
yang
Keputusan
dituangkan
Musyawarah
Persatuan
Perawat
dalam
Nasional
Nasional
VI
Indonesia
Nomor 09/MUNAS VI/PPNI/2000. Manfaat asuhan keperawatan adalah memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis
dan
ilmiah
bagi
tenaga
informasi yang terpadu untuk menyajikan
keperawatan dalam memecahkan masalah
informasi
klien
guna
mendukung
fungsi
melalui
operasional, manajemen dan pengambilan
RSUD
keputusan dalam sebuah organisasi.
keperawatan
Berdasarkan Komunikasi yang
Nasional
menjadi
Manajemen
Sistem
dan
Kota
keperawatan.
Semarang
pada
belum
komputerisasi
untuk
bagian
menggunakan pencatatan
Sistem
Informasi
berdasarkan wawancara petugas masih
Sakit
(SIMRS)dan
kesulitan dalam hal pencatatan karena
pemerintah
Nomor
masih
banyak
keperawatan,
dan
pelaporan
dasar
asuhan
Di
(SIKNAS)ONLINE
Rumah
peraturan
Informasi
asuhan
menulis,
harapannya
004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan
akandibuat
dan
keperawatan yang menggunakan checklist.
strategi
kesehatan
desentralisasi
bidang
Kepmenkes
Nomor
dan
SIMRS
tetapi
Berdasarkan
pencatatan
survey
asuhan
awal,
sistem
932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk
pengelolaan asuhan keperawatan masih
pelaksanaan
manual, maka perlu penempatan teknologi
pengembangan
sistem
laporan informasi kesehatan. Sistem
informasi
komputerisasi guna pengelolaan data untuk manajemen
menunjang
sistem
peneliti
membuat
terpadu untuk menyajikan informasi guna
keperawatan
mendukung fungsi operasional, manajemen
memberikan alternatif pemecahan masalah
dan pengambilan keputusan dalam sebuah
serta
organisasi.
komputer yang terdapat disetiap bangsal
keperawatan
dan
catatan
tentang
yang
informasi
akan
merupakan sebuah sistem informasi yang
Asuhan keperawatan merupakan proses
sistem
ini
tentang
diharapkan
memanfaatkan
beberapa
dapat
unit
serta dapat memanfaatkan sumber daya manusia
yang
cukup
potensial.
Cara
tanggapan atau respon pasien terhadap
kerjanya adalah dengan memasukkan data
tindakan medis, tindakan keperawatan, atau
yang diperoleh dari pemeriksaan yang
dilakukan
oleh
perawat
komputer
setelah
ke
perawat
software
adalah formulir kajian awal pasien rawat
melakukan
inap (RMI.2), rencana asuhan keperawatan
pemeriksaan kepada pasien.
(RMI.32), lembar catatan pemberian obat / infus
METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu menjelaskan kondisi yang diteliti, sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian
ini
Development
adalah
metode
(System
Live
Cycle)
SDLC,
pendekatan yang digunakan secara cros sectional yaitu data yang diperoleh pada saat penelitian dilakukan. Objek
penelitian
yang
digunakan
adalah sistem informasi pencatatan asuhan keperawatan
di
Semarang.Subjek
RSUD
dalam
penelitian
Kota ini
(RMI.6),
perkembangan
lembar (RMI.7),
keperawatan keperawatan
(RMI.25).
formulir formulir asuhan keperawatan yang telah lengkap dijadikan satu dengan formulir formulir lain ke dalam dokumen rekam medis
pasien
yang
Setelah pasien mendaftar, pasien ditujukan ke bangsal, setelah itu pasien diperiksa oleh dokter dan perawat, kemudian setelah pemeriksaan
perawat
menuliskan
hasil
pemeriksaan tersebut ke dalam formulir tentang asuhan keperawatan yang terdiri dari 4 tahapan asuhan keperawatan yaitu pengkajian
awal,
perencanaan,
implementasi dan evaluasi. Formulir yang digunakan
untuk
asuhan
keperawatan
kemudian
akan
disimpan oleh petugas rekam medis. 1. Metode SDLC (System Development
Perawat
pasien dari kartu indeks pasien (berobat).
hasil
formulir asuhan keperawatan. Setelah itu
a. Perencanaan
rawat inap, petugas mencatata identitas
Semua
oleh perawat ditulis secara manual di setiap
(satu) kepala bangsal.
pasien mendaftar ke bagian pendaftaran
resume
tindakan dan pemeriksaan yang dilakukan
Life Cycle)
Alur Asuhan Keperawatan yaitu dari
implementasi
(RMI.10),
adalah 1 (satu) perawat bangsal dan 1
HASIL PENELITIAN
catatan
di
RSUD
Kota
Semarang merupakan pelaku dari sistem asuhan keperawatan secara elektronik.
Proses
penulisan
asuhan keperawatan oleh perawat di RSUD Kota Semarang masih dilakukan secara manual, padahal hardware sistem sudah tersedia tetapi belum adanya sistem yang mengatur keperawatan
pencatatan secara
asuhan elektronik
karena programmer yang membuat sistem belum tersedia. Penulisan secara manual dirasa memakan waktu terlalu lama dan data yang
terekam
kurang
ke
memudahkan pekerjaan seorang
dalam suatu wadah yang aman
perawat untuk mencatat semua
yaitu sistem pencatatan asuhan
tindakan
keperawatan.
akan
kepada pasien, selain itu untuk
asuhan
mengetahui nama pasien yang
dibuat
terintegrasi
Harapannya
suatu
sistem
yang
dicari
RSUD
dibandingkan dengan cara yang
semarang
secara
checklist.
akan
dilakukan
keperawatan berbasis elektronik di Kota
juga
telah
lebih
mudah
manual. Keberadaan komputerisasi
b. Desain Sistem
dalam
Asuhan keperawatan yang
rumah
membantu
sakit sekali
sangat dalam
terkomputerisasi ke dalam suatu
pengelolaan data untuk pembuatan
sistem
laporan
a) Flow
akan
Of
Keperawatan
dapat
Document
membantu
Asuhan
b) Konteks Diagram
c) Desain Interface
Gambar 6 Implementasi Gambar 3 Registrasi Pasien
Gambar 7 Evaluasi Gambar 4 Kajian Awal
d) Desain Output
Gambar 5 Perencanaan
Gambar 8 Pasien APS
Gambar 9 Gambar 11
Pasien Meninggal
Angka Mutu
Gambar 10 Jumlah Pasien Masuk & Keluar
PEMBAHASAN
pemecahan masalah serta memanfaatkan
Rancangan sistem informasi asuhan
beberapa unit komputer yang terdapat
keperawatan bisa memudahkan perawat
disetiap bangsal dan software SIMRSnya
dalam memasukkan data pribadi, sosial
serta dapat memanfaatkan sumber daya
maupun medis pasien dari kajian yang telah
manusia yang cukup potensial.
dilakukan oleh perawat dan membantu
Kegiatan
pencatatan yang
memudahkan dalam penyimpanan data
perawat
pasien yang berhubungan dengan asuhan
waktu yang cukuo lama, sedangkan dengan
keperawatan.Sistem
menggunakan
informasi
sasuhan
secara
manual
dilakukan
sistem
membutuhkan
informasi
asuhan
keperawatan mudah penggunaannya dan
keperawatan lebih efisen karena
sistem
diharapkan dapat memberikan alternatif
yang dibuat mempunyai konsep pengisian
secara
checklist,
menghasilkan
selain
data
dan
itu,
dapat
reporting sebagai pelaku fisik. Dari ketiga
laporan
yang
pelaku tersebut masing masing mempunyai
akurat. Di
wewenang yang berbeda beda. RSUD
Kota
Semarang
yang
Gambaran desain login sistem informasi
berhubungan dengan asuhan keperawatan
asuhan
mempunyai
perawat yang
hambatan
bahwa
belum
keperawatan
,terdiri
dari
login
harus memasukkan nama
adanya sistem asuhan keoerawatan yang
dan kode perawat yang sudah terdaftar di
membantu
database
,dalam
penyimpanan
data
sistem.
Kemudian
tampilan
pasien sehingga dirancang sistem asuhan
antarmuka (Interface) mempunyai beberapa
keperawatan
elektronik.
bagian tampilan yaitu pengkajian awal
Harapannya akan menghemat waktu dalam
asuhan keperawatan, perencanaan asuhan
pencatatan
perawat
keperawatan,
kepada pasien dan data yang dihasilkan
keperawatan,
tersimpan secara aman.
keperawatan. Tampilan sistem informasi
berbasis
hasil
pemeriksaan
implementasi dan
evaluasi
asuhan asuhan
Laporan yang dihasilkan di RSUD Kota
asuhan keperawatan bagian pengkajian
Semarang secara manual kurang akurat
awal terdiri dari data pribadi dan sosial
dikarenakan petugas harus mengecek satu
pasien dan data medis yang berhubungan
persatu
dihasilkan,
dengan kajian awal antara lain tanda vital,
sedangkan untuk hasil laporan dari sistem
riwayat penyakit dan pengkajian review
informasi
persistem.
data
manual
asuhan
yang
keperawatan
secara
Sementara
untuk
tampilan
otomatis akan ditampilkan dalam bentuk
bagian perencanaan terdiri dari diagnosa
tabel dan petugas analising / reporting
keperawatan,
hanya perlu mencetak laporan tersebut.
rencana
tujuan
tindakan.
keperawatan Untuk
dan
perencanaan
Sistem asuhan keperawatan mempunyai
setiap tindakan yang dilakukan berbeda
beberapa pelaku yaitu pasien sebagai
beda formulir antara tindakan satu dengan
pelaku
tindakan lain. Tampilan sistem informasi
logic,
perawat,
dan
analising
asuhan keperawatan bagian implementasi yaitu
terdiri
dari
data
implementasi
1. Pencatatan data yang dilakukan meliputi data
kajian
awal,
perencanaan,
keperawatan yang meliputi tanggal dan
implementasi, dan evaluasi dilakukan
tindakan, pemebrian obat dan infus yang
secara manual oleh perawat bangsal
terdapat nama obat, tanggal pemberian dan
karena belum adanya sistem secara
jenis infus yang diberikan kepada pasien,
komputerisasi yang mengatur tentang
lembar catatan perkembangan pasien yang
pencatatan
berfungsi
tersebut.
untuk
perawat
memaparkan
asuhan
keperawatan
perkembangan kondisi pasien dari hari ke
2. Pelaku sistem informasi adalah perawat,
hari pasien dirawat, membaik, tetap dengan
analising/reporting dan direktur. Perawat
kondisi awal atau semakin memburuk, hal
mempunyai hak untuk mengisi semua
tersebut dapat diketahui dengan melihat
data analising/reporting hanya mencetak
catatan
Bagian
hasil laporan dan direktur mengetahui
tampilan yang terakhir yaitu evaluasi yang
hasil laporan tersebut. Masing masing
terdiri dari pasien masuk meliputi keadaan
bangsal sudah mempunyai computer
umum, riwayat masuk dan data objektif
sehingga
akan dijkaji dan dimasukkan datanya ke
menciptakan
dalam
keperawatan berbasis elektronik.
perkembangan
sistem
pasien.
informasi
asuhan
akan
lebih
mudah
sistem
dalam asuhan
keperawatan oleh perawat, kemudian masa
3. Perawat mencatat empat Kelompok data
perawatan meliputi tindakan keperawatan,
pasien yaitu data kajian awal, data
tindakan
pemeriksaan
implementasi, data perencanaan dan
penunjang, dan pasien pulang meliputi
evaluasi. Dari keempat data tersebut
keadaan pasien saat dipulangkan.
diambil dari formulir asuhan keperawatan
medis
SIMPULAN & SARAN Simpulan
dan
yaitu kajian awal pasien rawat inap (RMI.2), rencana asuhan keperawatan (RMI.32), lembar catatan pemberian obat
/
infus
(RMI.6),
perkembangan keperawatan
lembar
(RMI.7),
catatan
2. Perawat
implementasi
lengkap
(RMI.10),
resume
keperawatan (RMI.25).
APS, pasien meninggal,, jumlah pasien masuk dan keluar, proker perawat dan angka mutu.
manual sehingga akses untuk membaca pasien
kurang
rahasia.
Dengan adanya sistem informasi askep data pasien lebih aman dari akses
mengisi
secara
pengisian
keperawatan
asuhan
supaya data
dalam
dapat
tersimpan
dengan baik dan lengkap dan laporan yang dihasilkan dapat akurat. 3. Diberi keamanan akses untuk dapat membuka
5. Pelaksanaan asuhan keperawatan masih
formulir
dalam
memasukkan
4. Laporan yang dihasilkan adalah pasien
isi
sebaiknya
sistem
informasi
asuhan
keperawatan, contohnya password 4. Petugas analising / reporting mencetak laporan yang dihasilkan oleh perawat untuk bahan pelaporan ke direktur. DAFTAR PUSTAKA
pelaku yang tidak berhak dan petugas 1. Kepmenkes
Nomor
932.
2002.
akan lebih menghemat waktu karena Petunjuk
Pelaksanaan
sistem dengan model pengisian secara Pengembangan
Sistem
Laporan
checklist . Informasi Kesehatan 6. Perancangan asuhan keperawatan terdiri 2. Pengurus pusat, 2000, Persatuan dari input dan output berguna untuk Perawat Nasional Indonesia, Jakarta memudahkan
pelaku
sistem
dalam 3. Jtptunimus-gdl-nitaamelia-5341-3-
pengisian data. babii.pdf
Saran 1. Perlu
4. Departemen adanya
perancangan
sistem
informasi asuhan keperawatan untuk menunjang pencatatan tindakan perawat yang dilakukan.
Direktorat
Kesehatan Jenderal
RI
Pelayanan
Medik. 1997. Pedoman Pengelolaan
Rekam
Medis
Rumah
Sakit
Di
Indonesia. Jakarta
1999
5. Kusnanto, Hari. Pengantar Sistem Informasi
Management
Rumah
Sakit, Magister Managemen Rumah Sakit, UGM
6. Fatansyah , Sistem Basis Data,
7. http://keperawatan.org/DiagnosaKeperawatan-13 [Diakses pada jam 04.00 tanggal 6 Agustus 2015] 8. Profil Rumah Sakit di RSUD Kota Semarang Tahun 2015