RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENCATATAN ASUHAN MEDIS PASIEN BERBASIS ELEKTRONIK DI RUMAH SAKIT PERMATA MEDIKA SEMARANG TAHUN 2015 Rahmawati Putri *), Arif Kurniadi, M.Kom**) *) Alumni D3 RMIK UDINUS **) Staf Pengajar D3 RMIK UDINUS Email :
[email protected]
ABSTRACT Background : Permata Medika Semarang Hospital is a hospital are the type C plus which are often refer patients to the hospital type A and B. But , a given patient medical information to the hospital referred only the referral letter that contains the diagnosis of disease , therapy that given , and supporting the results of investigation course. Then, needs to be make the design information systems documentation of medical upbringing electronic based to fulfill these needs. Information systems that could send information medical patient that a thorough in a fast manner , right , and accurate so that it can be used as the basis for planning the provision of health services by the hospital referred . Method :The kind of research that is used is descriptive to describe a system of documentation medical upbringing electronic based by using the method the development of information systems that is a method of System Development Life Cycle. Result :The result of this research is there are 12 form which shall contain data medical upbringing where in pencatatannya still use the manual .12 of the form will yield numerous reports that is the report of 10 large disease and the act of , the report is not communicable disease , the report on patient visits , the report on maternal and perinatal , integrated surveillance reports , the report on sex transmited disease and nosocomial infections . The number of obstacles to form a doctor at the time the process of recording , so the hope of a doctor is researchers capable of producing the design information systems documentation of medical upbringing electronic based who can help and facilitate a doctor in recording .The use of computers as tools already applied in the hospital , a system used each other has been integrated in different parts as TPPRJ , TPPRI , TPPGD , URI , the polyclinic , a cashier , an apothecary , and the other part. Conclusions from this research is making a design information systems documentation of medical upbringing data electronic based at Permata Medika hospital Semarang, so that efforts should be done by the hospital in the implementation record medical paper to electronic medical record is the commitment that both among medical workers concerned and a strong leadership to the success of the conversion of medical record , as well as readiness resources good energy , the time , and the funds .
Keywords
: design information system, medical upbringing electronic data based
Bibliography
: 21 (1993-2013)
LATAR BELAKANG
Rekam medis elektronik atau
Seiring dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan pengaruh yang besar bagi Indonesia, khususnya dalam
bidang
kesehatan.
pelayanan
kesehatan
Indonesia
sudah
Fasilitas
(Fasyankes) banyak
di
yang
menggunakan sistem informasi sebagai alat bantu dalam pemberian pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Sistem informasi adalah suatu sistem dalam
istilah asingnya sering disebut dengan electronic
orang-orang,
fasilitas,
teknologi,
media, prosedur, dan pengendalian untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberti sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting serta menyediakan suatu dasar informasi untuk
Salah satu bentuk implementasi dari perkembangan sistem informasi di kesehatan
adalah
mulai
digunakannya rekam medis elektronik atau sistem pencatatan medis dengan menggunakan komputer atau berbasis elektronik.
Hal
disebutkan
tersebut
pada
juga
Peraturan
telah Menteri
Kesehatan No.269/Menkes/PER/III/2008 dalam Bab II pasal 2 ayat 1 mengenai Jenis dan Isi Rekam Medis yang berbunyi “Rekam
medis
harus
dibuat
secara
tertulis, lengkap dan jelas atau secara elektronik”.[2]
(EHR)
informasi terkait kesehatan (health-related information) seseorang yang mengikuti standar interoperabilitas nasional dan dapat
dibuat,
dikumpulkan,
dikelola,
digunakan dan dirujuk oleh dokter atau tenaga
kesehatan
(authorized)
pada
yang lebih
berhak dari
satu
organisasi pelayanan kesehatan. [3] Dokumen elektronik juga diatur dalam
Undang-undang
Informasi
dan
Transaksi Elektronik Nomor 11 tahun 2008
yaitu
Elektronik
adalah yang
setiap
dibuat,
Informasi diteruskan,
dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar melalui Komputer atau Sistem Elektronik,
pengambilan keputusan.[1]
bidang
record
merupakan rekaman/catatan elektronik
organisasi yang merupakan kombinasi dari
health
termasuk
tetapi
tidak
terbatas
pada
tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami
oleh
orang
yang
mampu
memahaminya. Dalam undang-undang tersebut
juga
disebutkan
bahawa
dokumen elektronik bisa menjadi alat bukti hukum yang sah. [4] Dengan elektronik mendukung
dapat
adanya
dokumen
digunakan
pengembangan
untuk jaringan
komputer Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) online di Indonesia
sebagaimana telah ditetapkan melalui
menangani pasien, hal ini dikarenakan
Keputusan
Kesehatan
belum adanya sistem informasi klinis
(KEPMENKES) No. 837 Tahun 2007.
yang terintegrasi pada setiap fasilitas
SIKNAS online mempunyai tujuan untuk
pelayanan kesehatan. Dengan kondisi ini,
mengintegrasikan semua komunikasi data
maka peneliti tertarik untuk membuat
yang terfragmentasi ke dalam suatu
suatu rancangan sistem informasi untuk
jaringan serta menghapus hirarki antar
memenuhi
kebutuhan
instansi [5].
mengambil
judul
Menteri
Rumah Sakit Permata Medika
Pencatatan
tersebut
“Rancangan
Asuhan
Sistem
Medis
berbasis
Sakit yang telah menggunakan sistem
Permata Medika Semarang”. Dengan
informasi secara komputerisasi. Sistem
harapan rancangan sistem tersebut dapat
yang digunakan saling berintegrasi di
digunakan
setiap bagian seperti Tempat Pendaftaran
fasilitas pelayanan kesehatan antar lintas
Pasien Rawat Inap (TPPRI), Tempat
sektor sebagaimana telah diatur dalam
Pendaftaran
Kementrian
Gawat
Darurat
sebagai
di
Pasien
Semarang adalah salah satu Rumah
Pasien
elektronik
dan
Rumah
alat
Kesehatan
Sakit
komunikasi
RI
Undang-
(TPPGD), Tempat Pendaftaran Pasien
undang Nomor 36 tahun 2009 tentang
Rawat Jalan (TPPRJ), Unit Rawat Inap
Informasi
Kesehatan
yang
berbunyi
(URI),
“Untuk
menyelenggarakan
upaya
Unit
Rawat
Jalan
(URJ),
laboratorium, Filing, dan kasir. Namun,
kesehatan
yang
informasi tersebut hanya memuat data
diperlukan
informasi
dasar
diselenggarakan melalui sistem informasi
dan
Pemanfaatan
administratif data
dan
saja. informasi-
efektif
dan
efisien
kesehatan
yang
dan lintas sektor” [6].
informasi tersebut hanya digunakan oleh
Adapun jenis-jenis dari formulir
kalangan internal. Rumah Sakit dengan
asuhan medis yang ditulis oleh Dokter di
tipe C plus ini sering merujuk pasien ke
Rumah Sakit Permata Medika Semarang
Rumah Sakit tipe A dan B. Menurut
diantaranya adalah formulir Ringkasan
survey awal yang dilakukan oleh peneliti,
masuk dan keluar, formulir resume medis,
informasi medis pasien yang diberikan
formulir pengantar penderita dirawat inap,
kepada Rumah Sakit yang dirujuk hanya
lembar konsultasi, formulir perjalanan
surat
penyakit
rujukan
yang
berisi
diagnosa
instruksi
pemberian
hasil
saja.
consent, laporan operasi, surat kontrol,
Informasi klinis khususnya asuhan medis
permohonan pulang paksa, daftar visite
lengkap yang terekam dalam Dokumen
Dokter umum dan gigi, serta daftar visite
Rekam Medis belum bisa dimanfaatkan
Dokter spesialis.
penunjang
secara maksimal oleh para dokter yang
formulir
formulir
penyakit, terapi yang telah diberikan, dan pemeriksaan
informasi,
Dokter,
inform
METODE PENELITIAN
menganalisis hasil pencatatan secara
Jenis penelitian yang digunakan
manual pada dokumen rekam medis
adalah deskriptif untuk menggambarkan
rawat inap pasien yang ditulis oleh
sistem pencatatan asuhan medis berbasis
Dokter pada saat peneliti melakukan
elektronik dengan menggunakan metode
kegiatan assembling di unit rekam
observasi
medis.
dan
perancangan adalah
wawancara.
sistem
metode
yang
SDLC.
Metode digunakan
Subjek
Assembling
merupakan
kegiatan mengurutkan dokumen rekam
yang
medis sesuai dengan ID atau nomor
digunakan dalam penelitian ini adalah
formulir berdasarkan kebijakan Rumah
dokter spesialis dan dokter umum di
Sakit tersebut.
Rumah Sakit Permata Medika Semarang tahun
2015
sebanyak
10
dokter
2. Penggunaan
komputer
dalam
pelayanan kesehatan
berdasarkan kuota yang telah ditentukan
Beberapa bagian di Rumah
oleh pihak Rumah Sakit. Objek yang
Sakit
Permata
Medika
digunakan dalam penelitian ini adalah
sudah
menggunakan
sistem pencatatan asuhan medis oleh
sebagai
alat
Dokter di Rumah Sakit Permata Medika
dikatakan bahwa Rumah sakit tersebut
Semarang tahun 2015.
telah memenuhi peraturan Menteri
bantu.
Semarang komputer
Maka
dapat
Kesehatan Nomor 82 tahun 2013 pasal 3 ayat 1 yaitu setiap rumah sakit wajib
HASIL PENELITIAN 1. Sistem
menyelenggarakan Sistem Informasi
pencatatan
data
asuhan
medis
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
[14]
.
Adapun bagian-bagian yang sudah Data
merupakan
asuhan data-data
medis
pasien
terhubung
dengan
SIMRS
adalah
yang
TPPRJ, TPPGD, TPPRI, poliklinik,
ditulis oleh Dokter pada formulir rekam
URI, kasir, apotek, IPP, dan unit rekam
medis sesuai dengan kebutuhannya.
medis.
Dari hasil observasi yang dilakukan
Berawal dari pasien pertama
oleh peneliti, sistem pencatatan rekam
kali mendaftar di TPPRI kemudian
medis rawat inap yang terdapat di
petugas menginputkan identitas pasien
Rumah
baik pribadi maupun sosial di SIMRS.
Sakit
Permata
Medika
Semarang masih menggunakan sistem
Setelah
yang manual. Observasi dilakukan
petugas menginput ke SIMRS dan
secara langsung dengan melakukan
menghubungi perawat bangsal untuk
pengamatan ketika dokter menuliskan
mempersiapkan kamar. Sementara itu
data klinis pasien UGD di lembar-
jika pasien tersebut adalah pasien
lembar
lama, maka secara otomatis melalui
rekam
medis
serta
memilih
kamar
perawatan
komputer sistem akan mengirimkan
belum dimanfaatkan secara maksimal
nama, nomor rekam medis, nama
oleh dokter.
dokter, dan nama bangsal ke komputer yang
ada
di
bagian
filing
untuk
Sistem melakukan
tersebut
pencarian
dapat
data
pasien
diambilkan dokumen rekam medisnya.
hanya dengan memasukkan nomor
Data pasien dikirimkan ke apotek guna
rekam
merekam data obat yang nanti akan
identitas
dituliskan resep obatnya oleh dokter.
kunjungan yang pernah dilakukan baik
Data pasien dikirimkan ke kasir guna
itu
merekam biaya perawatan atau billing.
diagnosis
Data pasien dikirimkan ke petugas
diagnosis tindakan yang dilakukan,
koding untuk merekam data diagnosis
pemeriksaan penunjang laboratorium
penyakit, tindakan, beserta kodenya.
dan radiologi yang pernah dilakukan,
Koding-koding tersebut juga nantinya
nama dokter yang menangani, bangsal
akan
perawatan, asuransi yang digunakan
digunakan
sebagai
dasar
medis
maka
pasien
rawat
jalan
akan
secara
atau
penyakit
besaran biaya yang harus ditanggung
pasien,
tanggal
oleh pasien maupun pihak asuransi
tanggal dirawat inap.
muncul lengkap,
rawat
yang
inap,
diderita,
berobat
maupun
jika pasien menggunakan asuransi.
Adapun kebutuhan hardware
Data pasien juga akan dikirimkan ke
yang dapat menunjang perancangan
IPP
sistem
apabila
pasien
melakukan
pemeriksaan
penunjang
seperti
laboratorium,
CT
MRI,
asuhan
medis
pencatatan berbasis
data
elektronik
dan
adalah sebagai berikut ; Processor,
pemeriksaan penunjang lainnya. Maka
UPS, Jaringan, Stabilisator, Keyboard,
dapat disimpulkan sistem yang ada di
Mouse, Printer, Layar, Kabel jaringan.
Rumah
Sakit
scan,
;
informasi
Permata
Medika
Semarang sudah saling berintegrasi, dikarenakan perekaman data pasien
3. Formulir rekam medis yang ditulis Dokter
dari awal langsung menyebar dan
Dari
hasil
observasi
yang
dikirimkan ke berbagai unit melalui
telah dilakukan oleh peneliti di Rumah
sistem yang digunakan Rumah Sakit
Sakit
tersebut. Namun data yang direkam
terdapat 12 formulir rekam medis untuk
oleh sistem hanya data dasar berupa
pasien rawat inap yang ditulis dan diisi
identitas pribadi pasien dan data yang
oleh Dokter yaitu ; formulir lembar
digunakan
masuk dan keluar (RM01), formulir
sebagai
keperluan
Permata
Semarang,
administratif saja, serta data-data yang
resume
terekam
pengantar penderita di rawat inap
di
sistem
hanya
bisa
digunakan untuk kalangan internal dan
(RM03),
medis
Medika
lembar
(RM14),
konsultasi
formulir
dokter
(RM24), formulir perjalanan penyakit
Rumah Sakit dan untuk arsip Rekam
instruksi
Medis.
dokter
(RM05),
formulir
pemberian informasi (RM26), formulir persetujuan
tindakan
kedokteran
/
Laporan yang dihasilkan di bagian
pelaporan
bulanan
(RM21), laporan anestesi (RM09a),
sebagai berikut :
laporan operasi (RM09), surat kontrol,
1) Laporan statistik RS
daftar visite dokter spesialis, dan daftar
2) Laporan kunjungan pasien rawat
dengan hasil kuisioner yang disebar oleh peneliti dengan 10 koresponden
triwulan
laporan
kedokteran gigi atau inform consent
visite dokter gigi. Jika dibandingakan
dan
adalah
diantaranya
inap dan jalan 3) Laporan 10 besar penyakit rawat jalan dan rawat inap
yaitu dokter umum dan spesialis, 8
4) Laporan 10 besar tindakan
koresponden diantaranya memberikan
5) Laporan Penyakit tidak menular
jawaban
bahwa
memang
benar
(PTM)
terdapat 12 formulir rekam medis
6) Laporan maternal dan Perinatal
pasien rawat inap yang harus diisi oleh
7) Laporan Surveilans terpadu
dokter.
8) Laporan Sex Transmited Disease dan Infeksi Nosokomial Laporan-laporan
4. Laporan yang dihasilkan
nantinya
Petugas pelaporan menerima
akan
tersebut
dikirimkan
kepada
Direktur RS Permata Medika, Dinas
sensus harian rawat jalan dan sensus
Kesehatan
harian rawat inap yang telah diisi oleh
Kemenkes RI. Dari identifikasi laporan-
perawat jaga. Sensus harian rawat
laporan tersebut, maka peneliti dapat
jalan dan rawat inap tersebut akan
menggambarkan laporan-laporan yang
menghasilkan
kunjungan
dapat dihasilkan dari sistem informasi
pasien rawat inap dan rawat jalan.
pencatatan asuhan medis elektronik
Berdasarkan
yang akan dirancang.
dengan sebelum
laporan
wawancara
petugas dokumen
analisa rekam
peneliti
Kota
dan
Provinsi,
adalah medis
5. Kendala user
dikembalikan ke filing, petugas analisis
Dari
hasil
kuisioner
8
meneliti kelengkapan berkas sehingga
koresponden seluruhnya menganggap
menghasilkan
formulir
ketidaklengkapan
laporan berkas
rekam
medis
itu
sangat
setiap
penting, 5 diantaranya memberikan
bulannya dan diberikan kepada dokter
jawaban bahwa terdapat kendala pada
spesialis, pemilik Rumah Sakit, direktur
saat
pencatatan
dokumen
rekam
medis yang ditulis oleh Dokter yakni
terlalu banyaknya formulir yang harus diisi,
b. Sisfo
membingungkan, keterbatasan
waktu,
buru-buru,
dokter
tidak
karena
sebanding
jumlah beban
yang
melayani
asuhan
medis berbasis elektronik dapat menjadi acuan dalam perjalanan
dengan
diampu
dan
data
jumlah
oleh
dokter. Artinya tidak semua dokter hanya
pencatatan
penyakit
dan
perawatan
pasien
yang
lebih
jelas
dalam
bertanggung pemeriksaan.
jawab pada 1 pasien rawat inap saja melainkan 1 dokter bisa bertanggung
c. Sisfo yang dirancang dapat menjadi
jawab lebih dari 2 pasien. Sedangkan
sistem yang aplicable, legal, dan
3 koresponden menyatakan bahwa informatif.
tidak terdapat kendala pada saat proses pencatatan data asuhan medis
Sisfo mampu menjadi acuan dalam
pasien.
perjalanan penyakit yang cepat dan tepat.
6. Harapan user Adapun
harapan
para
koresponden tersebut adalah sebagai
Project Name: New Project Name Project Path: c:\putri\ Chart File: dfd00013.dfd Chart Name: context diagram Created On: Jul-09-2015 Created By: Rahmawati Putri Modified On: Jul-09-2015 Modified By: Rahmawati Putri
7. Context Diagram sistem yang
berikut : a. Sisfo
dirancang yang
akan
memudahkan
dirancang
dokter
data bangsal TPPRI
dalam
lap.10 besar penyakit
data identitas
Direktur
data dokter lap.10 besar tindakan
pencatatan dokumen rekam medis pasien
karena
sehingga informasi
terjadi medis
lebih
sederhana
data petugas IPP data IPP data hasil IPP
kesinambungan pasien
antara
1
0
Sisfo Asuhan Medis Elektronik
Petugas IPP
data asuhan medis elektronik
banyak dokter tanpa memandang data asuhan medis elektronik
dimana pasien sedang berobat. Beberapa
data visite
koresponden
menyarankan untuk menggunakan kode atau password sebagai hak akses pengguna atau dokter.
data obat data resep data diagnosa data tindakan data dokter data konsultasi
data rawat inap
Dokter
data pemberian tindakan data persetujuan data pasien keluar
Gambar 1
Petugas RM
Proj ect Nam e: Proj ect Pat h: Cha rt File: Cha rt Nam e: Cre at ed On : Cre at ed By : Mod if ied O n: Mod if ied By :
New Projec t Name c: \ p ut ri\ df d0 0014. d f d lev e l 0 Jul- 09-2015 Rah mawat i Put ri Jul- 09-2015 Rah mawat i Put ri
8. DFD Level 0 dat a dokt er
dat a pasien keluar
dat a perset ujuan
dat a bangs al
TPP RI
dat a pasien kelu ar
1. 1
dat a ident it as
men cari iden t it as pas ien
dat a dokt er dat a ident it as
dat a diagno sis
dat a perset ujuan
dat a konsu lt asi
dat a obat
dat a pembe rian t in dakan
dat a bangs al dat a dokt er
dat a ident it as
dat a t indak an
dat a resep
dat a pembe rian t ind akan
dat a konsu lt asi dat a ident it as
dat a
dat a bangs al
dat a dokt er
dat a hasil I PP
dat a resep dat a obat
dat a v isit e
dat a v isit e
dat a hasil I PP
t indak an
dat a diagno sa
dat a bangs al dat a pembe rian t ind akan dat a pasien kelu ar dat a resep Dok t er dat a obat dat a perset ujuan dat a konsu lt asi dat a diagno sa dat a v isit e dat a t indak an
1. 2 mer ekam dat a klini s pas ien
Pet u gas I PP dat a v isit e
dat a hasil I PP
dat a asuha n med is elek t ronik dat a asuha n med is elek t ronik
lap. 10 besa r pen y akit dat a pasien kelu ar
Pet u gas RM
lap. 10 besa r t ind akan
1. 3
dat a v isit e
dat a v isit e
men cet ak lapo ran
dat a obat
dat a obat
Dire kt ur
dat a pasien keluar
dat a perset ujuan
dat a I PP dat a resep
dat a hasil I PP dat a hasil I PP
dat a resep
dat a konsu lt asi
dat a pet uga s I PP dat a pet uga s I PP
dat a pembe rian t in dakan dat a pembe rian t ind akan
dat a I PP
dat a perset ujuan
dat a t indak an
dat a konsu lt asi
dat a t indak an
Gambar 2
Tabel 1 Rancangan Interface Sistem No 1
Nama Interface Menu Login
2
Menu Pendaftaran Rawat Inap
3
Menu Rawat Inap
4
Menu visite DPJP
5
Menu visite Konsultasi
6
Menu hasil pemeriksaan penunjang
7
Menu Persetujuan
8
Menu tindakan
9
Menu Pasien Keluar
10
Formulir lembar masuk
11
Formulir visite dokter
12
Formulir inform consent
13
Laporan operasi
14
Formulir resume
Fungsi Sebagai security sistem, dan hanya orang yang memiliki hak akses yang dapat masuk ke dalam sistem Menyimpan data registrasi pasien rawat inap yang dioperasikan oleh petugas pendaftaran Untuk menginputkan data pasien masuk oleh dokter Untuk menginputkan data visite oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) Untuk menginputkan data konsultasi oleh dokter konsul. Untuk melihat hasil pemeriksaan penunjang yang dilakukan oleh pasien Untuk memasukkan data persetujuan pasien apabila ada tindakan Untuk memasukkan data tindakan medis / bedah yang dilakukan oleh dokter. Untuk menginputkan data pasien sebelum pulang Hasil output dari menu rawat inap, berisi keadaan masuk pasien Formulir visite dokter yang berisi perjalanan penyakit pasien hasil output dari visite DPJP formulir persetujuan atas tindakan pasien yang diisi oleh pasien / keluarga pasien, hasil output dari menu persetujuan Hasil output dari menu Tindakan, berisi data tindakan pada saat pasien dioperasi Hasil output dari menu pasien keluar, berisi data keadaan pasien saat keluar.
8. Desain Interface Input
Gambar 3 Menu Login
Gambar 4 Menu Pendaftaran Rawat Inap
Gambar 5 Menu Rawat Inap
Menu Visit Konsultasi
Gambar 6 Menu Visit DPJP
Gambar 10 Menu Tindakan
Menu Hasil Pemeriksaan Penunjang
Gambar 7 Menu Visit Konsultasi
Gambar 11 Menu Pasien Keluar
Menu Persetujuan
Menu Tindakan Gambar 8 Menu hasil IPP
Gambar 12 Menu Pengiriman Data Asuhan Medis
PEMBAHASAN Sistem asuhan
medis
pencatatan
data
di
Sakit
Rumah
Permata Medika masih menggunakan sistem yang manual yaitu semua Gambar 9 Menu Persetujuan
dokumen rekam medis diisi dengan menggunakan tulis tangan oleh dokter. Pendokumentasian riwayat kesehatan pasien
yang
masih
manual
menyulitkan
dokter
untuk
bisa
aksesnya
sebelum
melengkapi dokumen rekam medis,
sistem
melihat jumlah formulir yang sangat
pengguna sistemnya adalah dokter.
banyak dan keterbatasan waktu untuk
Jadi kemungkinan untuk kehilangan
mengisi semua lembar-lembar rekam
data atau dicurinya data oleh pihak
medis yang tebal. Hal tersebut juga
yang tidak bertanggung jawab sangat
disebabkan karena jumlah dokter tidak
kecil,
sebanding dengan jumlah pasien yang
mempunyai username dan password
ada, sehingga waktu juga menjadi
yang
salah
data
diketahui oleh orang lain. Hal tersebut
asuhan medis pasien dalam dokumen
lebih efisien dan efektif dibandingan
rekam medis menjadi tidak maksimal.
dengan menggunakan papper based
Selain itu pendokumentasian secara
atau
manual tidak memungkinkan informasi
menggunakan
medis pasien yang akan dirujuk untuk
keamanannya lebih rendah. Rekam
dikirim secara cepat dan tepat ke
medis kertas juga bisa rusak karena
fasyankes yang dituju.
kelembaban tinggi, serangan rayap,
satu
Jika
faktor
penulisan
dibandingkan
tersebut,
menggunakan dalam
dikarenakan
berbeda-beda
rekam
hal
setiap
ini
Dokter
dan
tidak
medis
yang
masih
kertas
yang
tingkat
dengan
maupun kebakaran apabila tidak ada
sistem pencatatan data asuhan medis
pemeliharaan dan pengamanan yang
berbasis
dilakukan dengan baik.
elektronik,
dirancang
sistem
mampu
yang
memenuhi
Sisfo
Asuhan
Medis
kebutuhan dokter dan memudahkan
Elektronik mempunyai desain yang
dokter dalam pencatatan, sehingga
simple sehingga mudah digunakan
menjadi lebih cepat dan efisien. Dokter
oleh
yang biasanya menulis 12 formulir
mengingat ada beberapa dokter yang
rekam medis, dengan sistem yang
memberikan jawaban pada kuisioner
dirancang ini dokter hanya cukup
yang dibagikan bahwa apabila rekam
menginputkan data klinis pasien dalam
medis dibuat secara elektronik maka
5 menu yaitu data rawat inap, data
dokter yang sudah tua sulit untuk
visite dokter,
data
mengoperasikannya. Rekam medis
persetujuan, dan data pasien keluar.
elektronik akan memudahkan Dokter
Adapun
rancangan
dalam proses Pencatatan, dokter
Sisfo Asuhan Medis Elektronik adalah
tidak perlu bingung mengisi formulir
dilengkapi dengan sistem pengaman
rekam medis yang banyak melainkan
(security
hanya
data tindakan,
kelebihan
system)
dari
yaitu
dengan
Dokter
yang
sudah
memasukkan komputer
tua,
data
memasukkan username dan password
menggunakan
sehingga
dari pengguna sesuai dengan hak
menghasilkan data klinis pasien yang
cepat,
tepat,
dan
akurat.
Sisfo
Namun, kelemahan dari sisfo
Asuhan Medis Elektronik mampu
Asuhan
mencari
dirancang
rekam
medis
elektronik
Medis
Elektronik
yang
pertama
untuk
adalah
secara cepat dibandingkan dengan
implemetasi rekam medis elektronik
rekam medis yang menggunakan
memerlukan
kertas. Hanya dengan memasukkan
cukup
nomor rekam medis pasien ke dalam
perangkat keras, perangkat lunak, dan
sistem maka data asuhan medis
biaya
elektronik
pasien
tinggi
biaya
untuk
penunjang
yang
pengadaan
lainnya.
Kedua,
akan
muncul
memerlukan waktu yang cukup untuk mempelajari
secara
lengkap.
Namun
apabila
rekam
medis
kertas
untuk
mencarinya
investasi
tetap
membutuhkan
ulang
sistem
kinerja
penggunaan
dan
yang
mengatur
berbeda
rekam
medis
dari kertas
waktu walaupun sistem penyimpanan
sebelumnya oleh pengguna sistem.
rekam
diurutkan
Ketiga, membutuhkan waktu, sumber
dan
daya, dan kepemimpinan yang kuat
sebagainya. Maka dengan rekam
guna konversi rekam medis kertas ke
medis
rekam medis elektronik.
medis
sudah
menggunakan
abjad
elektronik
mampu
menigkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Kelebihan
yang
paling
utama dari Sisfo Asuhan Medis
SIMPULAN Adapun diperoleh
dari
kesimpulan penelitian
yang
tersebut
Elektronik ini adalah seluruh data klinis pasien yang direkam pada saat
adalah sebagai berikut :
Sakit
1. Sistem pencatatan data asuhan
Permata Medika Semarang dapat
medis yang ditulis oleh dokter pada
pasien
dirawat
di
Rumah
dikirim dan dibaca oleh dokter yang menangani pasien tersebut di Rumah
rekam
medis
di
Rumah
Sakit
Sakit yang berbeda, sehingga dapat
Permata Medika Semarang masih
terjadi
menggunakan sistem manual.
medis
kesinambungan pasien
informasi
dimanapun
pasien
berada sekaligus sistem ini mampu menjadi
alat
komunikasi
antar
fasilitas pelayanan kesehatan. Maka dapat
disimpulkan
sisfo
sudah sebagai
di
beberapa
menggunakan alat
bantu
bagian
komputer dalam
tersebut
mampu menghasilkan rekam medis yang berkualitas dan memberikan informasi medis secara utuh.
2. Umumnya
pelayanan kesehatan, diantaranya adalah
bagian
TPPRI,
TPPRJ,
TPPGD,
poliklinik,
URI,
Rekam
medis dan lain-lain.
e. Laporan Penyakit tidak menular (PTM)
3. Formulir rekam medis rawat inap
f. Laporan maternal dan Perinatal
yang ditulis dokter adalah formulir
g. Laporan Surveilans terpadu
lembar masuk dan keluar (RM01),
h. Laporan
formulir resume medis (RM14),
Disease
formulir pengantar penderita di
Nosokomial
rawat
inap
(RM03),
Sex
Transmited
dan
Infeksi
lembar
5. Dari 8 kuisioner yang diisi oleh
konsultasi dokter (RM24), formulir
dokter terdapat 5 kuisioner yang
perjalanan
memberi jawaban bahwa terdapat
penyakit
instruksi
dokter (RM05), formulir pemberian
kendala
informasi
pencatatan data asuhan medis.
(RM26),
formulir
persetujuan tindakan kedokteran / kedokteran
kendala-kendala
proses
tersebut
maka dokter mempunyai harapan
consent (RM21), laporan anestesi
pada rancangan sistem informasi
(RM09a), laporan operasi (RM09),
asuhan medis berbasis elektronik
surat kontrol, daftar visite dokter
nantinya
spesialis, dan daftar visite dokter
memudahkan
gigi.
pencatatan data asuhan medis yang
atau
saat
inform
4. Laporan
gigi
6. Dari
pada
dihasilkan
dari
bisa
membantu dokter
informasi
antara lain adalah :
cepat, tepat, dan akurat.
b. Laporan
kunjungan
10
besar
medis
pasien
yang
SARAN pasien
rawat inap dan jalan c. Laporan
dalam
sehingga mampu menghasilkan
formulir rekam medis tersebut
a. Laporan statistik RS
dan
Beberapa saran yang bisa diterapkan guna meningkatkan mutu
penyakit
rawat jalan dan rawat inap d. Laporan 10 besar tindakan
pelayanan rumah sakit khususnya masalah kesehatan, terutama dari segi pendokumentasian riwayat penyakit
pasien pada dokumen rekam medis yang
ditulis
oleh
dokter.
Saran
DAFTAR PUSTAKA 1. Kurniadi, Arif. Modul Pembelajaran
tersebut diantaranya adalah : 1. Sebaiknya Rumah Sakit Permata
Analisa dan Perancangan Sistem
Medika Semarang menggunakan
Informasi. Semarang. 2010. (Tidak
sistem pencatatan asuhan medis secara
elektronik,
rumah
sakit
dipublikasikan)
mengingat
tersebut
adalah
rumah sakit bertipe C maka akan sering merujuk pasien ke Rumah
2. Peraturan
Menteri
Kesehatan
No.269/Menkes/PER/III/2008. Bab II pasal 2 ayat 1. Jenis dan Isi Rekam
sakit yang bertipe A dan B, sehingga
perlu
mengirimkan
informasi medis pasien secara menyeluruh. 2. Sebelum
Medis. Jakarta 3. National
Alliance
for
Health
Information Technology. Report to
menerapkan
sistem medis
the Office of the National Coordinator
berbasis elektronik, rumah sakit
for Health Information Technology on
pencatatan
asuhan
sebaiknya
mempersiapkan
ssecara matang
sumber
defining
key
health
information
daya
tenaga, biaya, maupun waktu.
technology terms. Department of
Karena
Health and Human Services. 2008
tidak
mudah
untuk
berpindah alih dari rekam medis manual
ke
rekam
4. Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia.
medis
elektronik. Komitmen yang baik
Kepres
antar tenaga medis dalam rumah
Indonesia Nomor 11 Tahun 2008
sakit
juga
sangat
membantu
Undang-Undang
Republik
pasal 1 ayat 4 Tentang Informasi dan
keberhasilan dalam implementasi Transaksi Elektronik.
rekam medis elektronik. 3. Bagi
peneliti
selanjutnya
disarankan untuk menindaklanjuti perancangan
sistem
5. Keputusan
Menteri
Kesehatan
(KEPMENKES) No. 837 Tahun 2007
informasi
pencatatan data asuhan medis
tentang
berbasis
Sistem
elektronik
dikembangkan oleh peneliti.
yang
pengembangan Informasi
jaringan Kesehatan
Nasional (SIKNAS) Online. 6. Kementrian Kesehatan RI undangundang nomor 36 tahun 2009. Pasal
168
ayat
1
dan
2.
Informasi
kesehatan. Jakarta 7. Peraturan
13. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 932/Menkes/Sk/V/2002. Departemen
Menteri
Kesehatan
Kesehatan
Republik
No.269/Menkes/PER/III/2008. Bab I
Jakarta.
pasal 1 ayat 1. Ketentuan Umum.
Pengembangan
Jakarta
Kabupaten/Kota.
8. Departemen Kesehatan RI. 1993. Petunjuk
teknis
penyelenggaraan
Rekam
Medis/Medical
Record.
Jakarta. Dirjen pelayanan medik. 9. Shofari,
Bambang
Pembelajaran
dkk.
Desain
Indonesia.
2002.
Juklak
SIKDA
14. Undang-Undang
Di
Informasi
dan
Transaksi Elektronik no 28 tahun 2011 dalam Bab I pasal 1 dan Bab III pasal 5.
Modul Formulir
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82
tahun
2013
tenteng
Sistem
(POMR / PSRM VII) Revisi III.
Informasi Manajemen Rumah Sakit
Semarang.
pasal 3,4, dan pasal 5.
2013.
(Tidak
dipublikasikan)
16. Rosa A.S . Rekayasa Perangkat
10. Undang-Undang Praktik Kedokteran no 28 tahun 2004 tentang Rekam Medis pasal 46 – pasal 47.
A
Practical,
Professionals
and
Guide
for
Organizations.
Chicago: AHIMA. 2004
511/Menkes/Sk/V/2002. Departemen Kesehatan Jakarta.
Republik 2002.
Strategi Siknas.
Indonesia.
Kebijakan
dan
Informatika.
Harianto.
Perancangan
Konsep
Database.
dan
Penerbit
Andi. Jogjakarta. 1993 18. Peranginangin, web
12. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
Penerbit
Bandung. 2013 17. Kristanto,
11. Amatayakul, M. K. Electronic Health Record:
Lunak.
dengan
Kasiman. PHP
dan
Aplikasi MySQL.
Penerbit Andi. Jogjakarta. 2006 19. Kusnanto, Hari. Pengantar Sistem Informasi Management Rumah Sakit, Managemen Rumah Sakit. UGM 20. HM, Jogiyanto. Analisis dan Desain Sistem
Informasi
:
Pendekatan
terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis.
Andi
Offset.
Yogyakarta.
1995. 21. Buku
Pedoman
Penyelenggaraan
Rekam Medis Tahun 2010 Rumah Sakit Permata Medika Semarang Jilid I,II, dan III.