RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENCATATAN PELAYANAN PENUNJANG DI BAGIAN LABORATORIUM BERBASIS ELEKTRONIK DI RSUD BREBES TAHUN 2015 Akhmad Arifin *), Arif Kurniadi, M.kom **) *)Alumni D3 RMIK UDINUS **) Staf Pelajar D3 RMIK RMIK UDINUS Email :
[email protected]
ABSTRACT Background : The recording of medical support services are still using manual laboratory became one of the constraints that can impede the quality of information presentation in the continuity of the data of the patient examination laboratory data and related kemudahkan the doctor in the timeliness of his Ministry. The purpose of this research is to know the procedure of registration, type of activity, constraint-kendalah, expectations and needs, system components and design of information systems at the PROVINCIAL HOSPITAL laboratory Brebes. Method : The kind of research that is used is descriptive research as well as the withdrawal of the data by means of observation and job interviewTo produce the design should be conducted through a design approach developmen system life cycle ( sdlc ). The object of this study is the the information system to your supporting services laboratory and the subject in this research is head of the laboratory and one officer a laboratory. Result : The results of research conducted is still done manually .User or users in the design of these information systems is the laboratory and the head of the laboratory. As for the needs of user in the design a system that made in the system can show the reports that easier and more detailed. The data dibutuhkan agents purchased systems of slaughtering; patient data and the data on the type of patient examination which was taken from a patient and officers from the laboratory. All the data as a basis for making dfd, the erd and normalize. The one generated in the form of its results, the number of visits based on the type of inspection and visitation reports based on the way pay. Third the report are related to the doctor and the head of a laboratory. Should rsud brebes menggukanan registration information system supporting services laboratory using elektronik not with manual. Keywords Literature
: information systems, record-keeping, laboratory : 18 (1995 – 2012)
PENDAHULUAN Informasi
awal yang dilakukan di RSUD Brebes sangatlah
dibutuhkan
pada bulan Mei, permasalahan yang
dalam suatu institusi atau organisasi yang
dihadapiadalahlamanya pencatatan dalam
sangat
pelayanan
penting
kelangsungan
untuk
mendukung
perkembangan
suatu
bagian
penunjang
terutama
laboratorium.Hal
pada
inidikarenakan
institusi atau organisasi tersebut. Apabila
pencatatanpelayanan
kurangnya informasi maka suatu institusi
menggunakan
atau organisasi dalam waktu tertentu akan
buku bantu pemeriksaan dan disimpan
mengalami
dalam
dalam buku register laboratorium. Hal ini
pengontrol sumber daya atau lainnya,
berdampak terhadap risiko kerusakan dan
sehingga
kehilangan data serta apabila dokter
ketidakmampuan
dalam
mengambilan
suatu
keputusan sangatlah terganggu.[1]
membutuhkan
mediknya
manualdalam
data
masih
beberapa
pasien
dokter
Dalam rangka efisiensi instalasi atau
memerlukan waktu yang lama. Misalnya
rumah sakit yang merupakan komponen
pada kasus pasien gawat darurat atau
utama dalam pelayanan rumah sakit.
dirujuk,
Sistem Informasi Manajemen diharapkan
rekam medisnya segera agar pelayanan
dapat
yang
kesehatan yang berkesinambungan, maka
pelayanan
resume dan pemeriksaan penunjang tidak
suatu institusi kesehatan di rumah sakit.
bisa dikirimkan langsung secara cepat jika
Untuk itu penyedia datanya harus tepat,
masih
akurat dan relevan agar informasi yang
Permenkes
dihasilkan dapat berkesinambungan dan
269/MENKES/PER/III/2008 BAB II pasal 2
bermanfaat
membutuhkan.
ayat 1 tentang jenis dan isi rekam medis
Dengan didukungnya SIM di RumahSakit,
bahwa rekam medis harus dibuat secara
pekerjaan pengelolaan data dengan cara
tertulis, lengkap dan jelas atau secara
manual dapat digantikan dengan suatu
elektronik[2] agar berkas rekam medis tidak
sistem informasi dengan menggunakan
hilang maupun rusak. Selain itu hal
menghasilkan
dibutuhkan
komputer.
sesuai
bagi
[8]
informasi
dengan
yang
jika
dalam
dokter
memerlukan
bentuk
fisik.
data
Menurut Nomor
Selain akurat dan mudah
tersebut juga tercantum dalam standar
pengelolaannya juga lebih cepat pada
akreditasi rumah sakit joint commission
pelayanan yang ada di rumah sakit
international (JCI) juga pada MKI.16bahwa
sehingga
mutu
Catatan dan informasi terlindung dari
pelayanan pada setiap bagian di suatu
risiko hilang, rusak, diubah-ubah, juga
rumah sakit.
tidak dapat diakses atau digunakan oleh
dapat
meningkatkan
Laboratorium merupakan salah satu
pihak yang tidak berwenang.[3] Jadi setiap
lingkungan yang paling dinamis dalam
pasien
yang
pelayanan kesehatan. Berdasarkan survei
pelayanan
kontrol
semuanya
atau masih
mendapat di
catat
menggunakan manual akan tetapi untuk
yang mendukung dalam pemeriksaan
setiap pemeriksaannya sudah langsung
fisik dirasa kurang.
tercetak
sendiri
dari
setiap
alatnya
masing-masing.
Sedangkan Pemeriksaan
istilah
Penunjang
Instalasi (IPP)
yang
Berdasarkan kendala pada sistem
dimaksud disini adalah pengelompokan
informasi Laboratorium di atas dapat
unit atau bagian pelayanan penunjang
menghambat dalam penyajian informasi
medis
yang
pengoperasian
Radiology, Fisioterapi dan elektro medik.
sistem belum optimal pemanfaatannya
Pada kenyataannya tidaklah demikian,
dalam penginputan data pasien. Oleh
masing-masing unit atau bagian tersebut
karena itu peneliti ini dilakukan untuk
memberi pelayanan secara terpisah dalam
memudahkan dokter dan kesinambungan
memberikan pelayanan kepada pasien.
data pasien terkait data pemeriksaan
Tujuan pengelompokan dalam pelayanan
laboratorium
rekam medis, karena unit atau bagian
berkualitas
dan
Tujuan utama rancangan sistem informasi
pencatatan
yaitu
Labolatorium
Klinis,
meringkas penjelasan dalam pelayanan
pelayanan
rekam medis hampir sama yaitu, sebagai
adalah
penunjang pelayan rekam medis yang
menghasilkan rancangan sistem informasi
dilakukan kepada pasien rawat jalan,
bagian
gawat
penunjang
laboratorium
laboratorium
yang
berbasis
darurat
dan
rawat
inap
atau
elektronik yang dimana pada keadaan
melayani langsung pasien yang datang
yang ada masih menggunakan manual.
dari luar rumah sakit.
Pencatatan Penunjang Laboratorium Pemeriksaan
penunjang
yaitu
suatu
Dalam melayani rekam medis, tugas pokoknya
adalah
mencatat
hasil-hasil
pemeriksaan medis atas indikasi medis
pemeriksaan atau pengobatan penunjang
tertentuguna
berdasar
memperoleh
keterangan-
permintaan
dokter,
keterangan yang lebih lengkap.Tujuan dan
menyampaikan hasil-hasil tersebut kepada
manfaat
dokter yang meminta atau ke unit rawat
dilakukannya
pemeriksaan
penunjang:
jalan, rawat darurat dan rawat inap,
a. Untuk menambah data penunjang selain data pemeriksaan fisik b. Untuk
memberi
kepastian
kejelasan
tentang
dan dan
kesungguhan
penyakit yang diderita pasien c. Untuk memudahkan dokter dalam melakukan
diagnosis
mencatat kegiatan pelayanan penunjang melaporkan
pelayanan
hasil-hasil
penunjang.
Peran
kegiatan fungsi
utamanya adalah melakukan pencatatanpencatatan guna melengkapi data rekam medis dalam pelayanan pasien.[15]
Pemeriksaan
Semua kegiatan pelayanan yang
lanjutan dilakukan ketika data medis
ada di laboratorium tentang pengisian
form
hasil
pemeriksaaan
mulai
dari
melaksanakan
identitas pasien sampai nomor register
pelatihan,
rumah
sakit
kemudian
atau akan
kelengkapannnya
penelitian
pengetahuan
dengan
menggunakan
yang
mahasiswa
di
ulang
peralatan dan bahan berdasarkan metode
agar
cek terhindar
dari
mempermudah dalam pengarsipan[16]
upaya
keilmuan.[5] Memberikan pelajaran
Laboratorium kesehatan merupakan penunjang
pendidikan,
laboratorium
kekeliruan hasil pemeriksaan dan untuk
sarana
kegiatan
pelayanan
teori
kelengkapan yang
telah
bagi diterima
sehingga antara teori dan praktek bukan merupakan
dua
hal
yang
terpisah,
kesehatan, khususnya bagi kepentingan
melainkan dua hal yang saling mencari
preventif dan curative, bahkan promotif
dasar. Memberikan keterampilan kerja
dan rehabilitatif. Sedangkan laboratorium
ilmiah bagi siswa/mahasiswa. Memberikan
kesehatan di institusi perguruan tinggi
dan memupuk keberanian untuk mencapai
adalah
dalam
hakekat kebenaran ilmiah dari suatu objek
pengembangan ilmu pengetahuan dan
dalam lingkungan alam dan lingkungan
teknologi,
sosial.[5]
unit
penunjang
yang
digunakan
untuk
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
Jenis penelitian ini yaitu deskriptif dimana
peneliti
menjelaskan
tentang
Proses
pembuatan
pencatatan
pelayanan laboratorium RSUD Brebes dalam pelaksanaannya kurang maksimal,
kondisi yang diteliti, sedangkan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
observasi
dan
wawancara,
karena
belum
menggunakan
sistem
informasi secara komputerisasi, dimana seluruh kegiatannya seperti pencatatan yang ada di laboratorium masih dilakukan
pendekatan
yang
digunakan
cross
sectional yaitu data yang diperoleh pada alat penelitian dilakukan. Objek penelitian
secara manual. Hal tersebut dianggap kurang efisien dan efektif, sehingga cukup banyak
pekerjaan
tidak
semua
terselesaikan. Misalnya pada pembuatan yang digunakan adalah Sistem Informasi Pelayanan
Penunjang
dibagian
Laboratorium di RSUD Brebes. Subjek dalam
penelitian
ini
adalah
kepala
laboratorium, petugas Laboratorium.
laporan harian. Masih banyak petugas tidak sempat dan bahkan sampai lupa dalam
mencatat
harian,
karena
mengurusi laboratorium.
pembuatan
laporan
kesibukan
petugas
pemeriksaan
pasien
di
a. Alur
dan
prosedur
pencatatan
dipanggil untuk di periksa untuk diambil
pelayana penunjang Di Laboratorium
sampelnya dan petugas mencatat di buku
RSUD Brebes
bantu
1. Semua hasil sebelum dicatat harus
Petugas menggunakan buku bantu setiap
di cek ulang. 2. Dicek
hasil
sesuai
dilakukan dan
kelengkapan
pemeriksaan
pemeriksaan
pasien.
guna
untuk
mempermudah agar tidak ada kesalahan
identitas pasien juga no.register
sebelum
rumah sakit/Laboratorium
Laboratorium. Hal ini memang dapat
3. Ditulis dari nama, umur, alamat, dokter,
pengirim,
tanggal,
jam,
di
catat
di
buku
register
mempermudah dalam pencatatannya agar tidak
terjadi
kesalahan,
akan
tetapi
pengambilan/penerimaan
kurangnya efisiensi waktu, karena setelah
pemeriksaan, no.register Rumah
dilakukan pemeriksaan akan di cek ulang
Sakit/Laboratorium
hasil pemeriksaannya, yaitu dari mulai
4. Diarsipkan pada buku arsip
identitas pribadi pasien, identitas sosial
5. Semua kegiatan dibuat laporan
dan jenis pemeriksaannya apakah sudah
harian,
tribulan,
dan
tahunan,
sesuai atau belum dengan apa yang di
laporan dikirim ke bagian Rakam
periksa sebelum masuk ke buku register
Medis sebagai arsip.
atau sering disebut arsip bagi petugas
b. Dokumen yang terkait
Laboratorium
RSUD
Brebes.
1. Buku bantu pemeriksaan
diakibatkan
karena
2. Buku ekspedisi
pemriksaannya
yang
3. Formulir
Laboratorium
permintaan
(surat
blangko
pemeriksaan) Prosedur
pelayanan
ini
pencatatan masih
secara
manual.
pemeriksaan
laboratorium,
Hal
Ketika
hasil
pemeriksaan
sudah
sesuai maka akan dicatat di buku register atau
arsip,
kemudian
hasil
akan
pencatatan
diserahkan ke pasien dan ke bangsal
pemeriksaan penunjang laboratorium di
untuk pasien rawat inap untuk di baca oleh
RSUD
dokter. Untuk memecahkan permasalahan
Brebes
dimulai
ketika
pasien
datang mendaftar di pelayana penunjang
tersebut
laboratorium, baik pasien dari Rawat Jalan
rancangan sistem informasi pencatatan
(poli), URI (UGD) ataupun rujukan dengan
pelayanan penunjang Laboratorium agar
membawa surat pengantar pemeriksaan
informasi
laboratorium dari dokter.
cepat, dan tepat sebelum membuat sistem
Setelah pasien di daftarkan oleh petugas pendaftaran laboratorium dan melakukan
registrasi,
pasien
akan
yaitu
yang
informasinya.
dengan
membuat
dihasilkanlebih
akurat,
a. Flow of Document yang Diusulkan
Gambar 4 Tampilan pencatatan data pasien
Gambar 1 Flow of DocumentSisfolaboratorium
b. Konteks Diagram Project Name: Project Path: Chart File: Chart Name: Created On: Created By: Modified On: Modified By:
New Project Name d:\dfdnew\ dfd00001.dfd Yourdon - Context Diagram Jul-30-2015 Akhmad Arifin Jul-30-2015 Akhmad Arifin
Gambar 5 Tampilan registrasi pasien
Ptugas Pdaftaran Laboratorium
registrasi pasien
Ptugas Laboratorium
dt hasil pemeriksaan dt jenis pemeriksaan
0 Sisfo pencatatan laboratorium
lap kunj pasien dg cara bayar
Dokter dt hasil pemeriksaan
lap jml knjung jenis pemeriksaan
KA Laboratorium
Gambar 2 kontek diagram
Gambar 6 Tampilan Hasil pmriksaan Urinary
c. Desain Interface
1 3 Gambar login petugas Laboratorium
Gambar 7 tampilan Hasil pmriksaan Serologi
Gambar 8 tampilan Hasil pmriksaan Hematologi
Gambar 11 Laporan yang dihasilkan
Dari
hasil
pembahasan
di
atas
didapatkan bahwa pemanfaatan teknologi sistem
informasi
sangat
penting
khususnya bagi institusi penyedia layanan kesehatan seperti rumah sakit. Sistem pencatatan Gambar 9 tampilan Hasil pmriksaan kimia Klinik
pelayanan
penunjng
laboratorium yang masih menggunakan manual haruslah diubah dalam bentuk elektronik. Hal tersebut bertujuan agar pencatatan dibandingan
lebih
efektif
dengan
dan
efisien
menggunakan
papper based atau rekam medis yang masih menggunakan kertas yang tingkat keamanannya lebih rendah. Rekam medis kertas juga bisa rusak karena kelembaban tinggi, Gambar 10 Tampilan Output Hasil pemeriksaan
serangan
rayap,
maupun
kebakaran apabila tidak ada pemeliharaan dan pengamanan yang dilakukan dengan baik. Sisfo
pencatatan
pelayana
laboratorium Elektronik mempunyai desain yang simple sehingga mudah digunakan oleh setiap petugas laboratorium dalam melakukan
pencatatan
jenis
pemeriksaannya. Rekam medis elektronik akan memudahkan Dokter dalam proses
hasil pemeriksaannya, petugas juga tidak
3.
perlu bingung mengisi jenis pemeriksaan laboratorium melainkan
yang hanya
menggunakan
terlalu
memasukkan
komputer
menghasilkan
banyak
data
hasil
data
sehingga
Dapat mudah di laksanakan oleh setiap petugas
Adapun isi kejelekannya dari sistem lama (pencatatan secara manual) yaitu : 1.
pemeriksaan
Informasi
yang
dihasilkan
kurang
akurat
pasien yang cepat, tepat, dan akurat
2.
Memakan waktu yang cukup lama
kepada dokter.
3.
Informasi
Sisfo
pencatatan
laboratorium
yang
disampaikan
kadangkala terhambat
Elektronik mampu mencari rekam medis
4.
Dokumennya mudah rusak
elektronik
5.
Tulisan atau catatannya
secara
cepat
dibandingkan
dengan rekam medis yang menggunakan kertas.
Hanya
dengan
memasukkan
biasanya
tidak jelas Sedangkan keuntungan pencatatan atau
nomor rekam medis pasien ke dalam
pengisian secara komputerisasi yaitu :
sistem maka data hasil pemeriksaan
1.
Petugas
tidak
perlu
mengirim
pasien akan muncul secara lengkap.
dokumen ke bangsal (jika pasien
Namun apabila rekam medis kertas untuk
rawat inap)
mencarinya tetap membutuhkan waktu walaupun medis
sistem
sudah
penyimpanan
diurutkan
2.
rekam
Pasien tidak perlu membawa hasil pemeriksaanya ke poliklinik kembali
menggunakan
(jika pasien RJ bukan rujukan).
abjad dan sebagainya. Maka dengan
3.
Informasi yang dihasilkan akurat
rekam
mampu
4.
Menghemat waktu
menigkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
5.
Informasi yang dihasilkan lebih cepat
medis
elektronik
Perbedaaan pemeriksaan
pelayanan
pencatatan
Kelemahan atau kejelekan penggunaan
penunjang
secara komputerisasi yaitu :
Laboratorium secara manual dan secara komputerisasi.
Pengisian yang
1.
secara
teknis seperti kerusakan komputer
manual ada baiknya yaitu : 1.
dan mati listrik
Petugas lebih teliti dalam memantau
2.
Tidak
menutup
selama 24 jam pada saat akan
terhapusnya
mencatat di buku register, yaitu setiap
sengaja.
pencatatan jenis pemeriksaaan pasien 2.
Adanya hambatan oleh gangguan
Tidak
adanya
hambatan
oleh
gangguan teknis seperti kerusakan komputer.
3.
data
kemungkinan secara
tidak
Petugas yang melakukan pengisian hanya yang bisa mengoperasionalkan komputer saja.
SIMPULAN & SARAN
4. Dari hasil kuisioner yang diisi oleh
Simpulan
kepala
1. Prosedur
Sistem
pencatatan
dan
petugs
laboratorium
data
memberi jawaban bahwa kendala
pelayanan penunjang Laboratorium
yang di hadapi yaitu SIMRS yang
pada Rumah Sakit Umum Daerah
belum bisa mengakses data secara
Brebes sudah ada yang tersususn
lengkap dan secara online, dan masih
dalam
ada
bentuk
SOP(Standart
Operasional Prosedur). 2. Sisfo
pelayanan
Laboratorium
berbasis
Elektronik ini adalah sistem yang direkam seluruh data klinis pasien pada
saat
pasien
yang
belum
bisa
mancatat laporan harian, hal tersebut
pencatatan
penunjang
petugas
bentuk
sistem
pencatatan yang masih menngunakan manual. 5. Dari kendala-kendala tersebut maka kepala
laboratorium
pemeriksaan penunjang Laboratorium
harapan
pada
di Rumah Sakit Umum Daerah Brebes
informasi
dapat dikirim dan dibaca oleh dokter
berbasis
yang menangani pasien tersebut di
membantu dan memudahkan petugas
Rumah Sakit yang berbeda, sehingga
laboratorium
dapat
pemeriksaan
terjadi
melakukan
dikarenakan
kesinambungan
mempunyai
rancangan
pencatatan elektronik
sistem
laboratorium nantinya
dalam
bisa
pencatatan
pelayanan
sehingga
informasi medis pasien dimanapun
mampu menghasilkan informasi medis
pasien berada sekaligus sistem ini
pasien yang cepat, tepat, dan akurat.
mampu menjadi alat komunikasi antar
6. Perancangan
sistem
informasi
fasilitas pelayanan kesehatan. Maka
pencatatan pelayanan Laboratorium
dapat
terdiri dari input dan output guna
disimpulkan
sisfo
tersebut
mampu menghasilkan rekam medis
untuk
mempermudah
pengguna
yang berkualitas dan memberikan
dalam pengisian data pasien.
informasi medis secara utuh 3. Rancangan
sistem
pencatatan
laboratorium dapat mengakses atau
Saran Beberapa
saran
yang
bisa
menampilkan laporan dengan secara
diterapkan guna meningkatkan mutu
rinci dan otomatis, yaitu laporan hasil
pelayanan
pemeriksaan,
masalah kesehatan, terutama dari segi
laporan
jumlah
rumah
sakit
kunjungan pasien berdasarkan jenis
pendokumentasian
pemeriksaan, dan laporan kunjungan
pasien pada dokumen rekam medis
pasien dengan cara bayar.
yang ditulis oleh dokter. Saran tersebut diantaranya adalah :
riwayat
khususnya
penyakit
1. Sebaiknya Rumah Sakit Umum Daerah
Brebes
sistem
pencatatan
penunjang
menggunakan pelayanan
Laboratorium
elektronik,
secara
supayainformasi
penunjang
medis
pasien
tentang
Rekam Medis 3. Standar Akreditasi Rumah Sakit Joint Comimission Internasional Edisi ke-4 Januari 2011 4. Departemen
Kesehatan
menjadi alat komunikasi dokter ,
Indonesia
Direktorat
baik dokter dari RSUD Brebes itu
Pelayanan
sendiri ataupun dokter dari fasilitas
Pengolahan Rekam Medis Rumah
pelayanan
Sakit
kesehatan
bisa
269/MENKES/PER/III/2008
lain,
dan
agar menghasilkan informasi medis pasien yang berkesinambungan 2. Sebelum
menerapkan
Republik Jendral
Medik.
di
Pedoman
Indonesia.
Depkes
RI.
Jakarta. 1997 5. Prodial. Apa Laboratorium Kesehatan
sistem
infolaboratoriumkesehatan.wordpress.
pencatatan pelayanan penunjang
com. Diakses pada 19 Mei 2015, pada
Laboratorium berbasis elektronik,
pukul 08:45 WIB
rumah
sakit
sebaiknya
mempersiapkan
secara
matang
sumber
daya
tenaga,
maupun
waktu.
Karena
biaya, tidak
6. Sutanta
E.Sistem
Informasi
Manajemen. Edisi pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta. 2003 7. Sutedjo
B.
Perancangan
dan
mudah untuk berpindah alih dari
Pembangunan Sistem Informasi. Andi
rekam medis manual ke rekam
Offset.Yogyakarta. 2002.
medis elektronik. Komitmen yang
8. Sabarguna,
BS.
MARS.
baik antar tenaga medis dalam
Pegangan
rumah sakit juga sangat membantu
Rumah Sakit jilid 2. Sagung seto.
keberhasilan dalam implementasi
Jakarta. 2009
rekam medis elektronik. 3. Diberi
keamanan
9. Fatansyah.
akses
untuk
dapat membuka sistem informasi
Mahasiswa
Buku
Sistem
Manajeman
Basis
Informatika Bandung. 1999 10. Keputusan
Menteri
pelayanan pencatatan laboratorium
Republik
misalnya password.
269/MENKES/SK/XI/2003 Sitem
Daftar Pustaka 1. Tata
Sistem
Informasi
Manajemen. ANDI. Yogyakarta. 2005
Republik
Indonesia
Kesehatan Nomor tentang
Informasi Rumah Sakit
Di
Indonesia (Sistem Pelaporan Rumah
Sutabri.
2. Peraturan
Data.
Menteri Indonesia
Kesehatan Nomor
Sakit Revisi V) 11. Ernawati,
Etty.
Pengembangan
Sistem Informasi Rumah Sakit (Simr)
Untuk
Meningkatkan
Kualitas Pelayanan. 2012 12. Swartz. Intisari Buku Ajar Diagnostik Fisik. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 1995
Prabowo.
Sistem
Informasi
Manajemen Sumber Daya Manusia. Grasindo. Jakarta. 2006 15. Wahana Komputer Semarang. SQL
13. Standar Operasional Prosedur RSUD Brebes.
14. Marimin, Hendri Tanjung, dan Haryo
Nomor
0158/X/Lab/2010.
Pencatatan Dan Pelaporan Pelayanan Laboratorium.
Server
2008
Yogyakarta. 2012
Express.
Andi.