i
RANCANGAN SISTEM PELAPORAN PENYAKIT ISPA BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOYOSO TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH Disusunsebagaisalahsatusyaratmencapaigelar Diploma A.md.RMIKpada Program Studi DIII RekamMedisdanInformasiKesehatan
Oleh : MEGI SAPUTRA NIM.D22.2012.01284 PROGRAM STUDI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS KESEHATANUNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2015 i
ii
HALAMAN HAK CIPTA
©2015 Hak Cipta Karya Tulis Ilmiah Ini Ada Pada Penulis
ii
iii
iii
iv
iv
v
Halaman Persembahan Allah Huakbar Allah Huakbar Allah Huakbar…… Alhamdullilah hirobil allamin atas berkat dan rahmat allah swt saya dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan tepat waktu ditahun 2015…… Karya tulis ilmiah ini saya persembahkan Special Edition Untuk kedua orang tua saya Ayahnda Abdullah (Almarhum), Ibunda Darismi, Mang Hasyim, Cik Rohma, Cik Rodeah, Nek Ino dan Bapak, terima kasih telah membesarkan megi saputra dengan penuh kasih sayang dan selalu ada untuk meluangkan waktu menemani megi di masa kecil… Untuk saudaraku (Kak Iwan, Kak Ita, Kak Lusi, Kak Diana, Kak Nova dan Kak Yudi) kaliannlah yang selalu memberikan semangat dan motivasi Keponakan yang om sayangi (Bella, Syakella, Helcaesa, Kanza, Disa, Keisa dan Habibi) om sayang sama kalian muach muach muach…. Special For You Rahmawati Putri (Princess) terima kasih untuk motivasi yang selama ini kamu berikan, tanpa adanya kamu belum tentu laporan karya tulis ilmiah ini terselesaikan Untuk Adwin Adi Chaniago, Andi Kurniawan, Akhmad Arifim, Febrina Mega Pratama, Lavenia Fisca Alicia Rianti kalian bagian yang tak terlupakan dalam perjalan untuk meraih semua ini…. Eka Ramadhaniyah, Ardan Rianto, Amelia Nanda, Henrico Dwi S, Rani Eva Dewi, Wahyatunisa Maharani, Zoet Tri yang suka jambakin rambut aku kalian yang terbaik…. Dan pembimbing terbaikku pak Suharyo SKM, M.Kes terima kasih Thenks For You Uma, Indah, Devia, Sinta, Alika, Lidia, Leonardo, Deta, Dika, dan teman-teman RMIK Udinus angkatan 2012 terima kasih kalian tak terlupakan selamanya…………… “RESIKO” ambillah resiko itu selagi resiko itu masih ada (resiko apa yang ingin kamu ambil) sebab setiap resiko yang akan kamu ambil akan berperan dalam kesuksesan kamu dimasa depan.“Megi Saputra”
v
vi
RIWAYAT HIDUP
Nama
: MEGI SAPUTRA
Tempat, Tanggal Lahir
: Padang Tepong, 2 Februari 1992
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Alamat
: Padang Tepong, Kec. UluMusi, Kab. EmpatLawang (Sumatera Selatan)
Riwayat Pendidikan
:
1. SD Negeri 1 UluMusi, tahun 1997-2003 2. SMP Negeri 1 UluMusi, tahun 2003-2006 3. SMA Negeri 1 UluMusi, tahun 2006-2009 4. Diterima di Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang tahun 2012-2015.
vi
vii
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat–Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul Rancangan sistem pelaporan penyakit ispa berbasis sistem informasi geografis di wilayah kerja Puskesmas Purwoyoso tahun 2015 dengan tepat waktu. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. DR. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2. DR. dr. Sri Andarini Indreswari, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 3. Arif Kurniadi, M.Kom, selaku Ka Progdi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 4. Suharyo SKM, M.Kes selaku pembimbing akademik. 5. Asiyah, AMK bagian pencatatan dan pelaporan Puskesmas Purwoyoso. 6. Seluruh staf Puskesmas Purwoyoso, yang telah membantu dalam penyelesaian penelitian ini. Peneliti menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini jauh dari kesempurnaan, kritik dan saran dari pembaca menjadi masukan untuk peneliti.
Semarang , 06 Oktober 2015
Penulis vii
viii
Program Studi DIII Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2015 ABSTRAK RANCANGAN SISTEM PELAPORAN PEYAKIT ISPA BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOYOSO TAHUN 2015
Sistem pencatatan dan pelaporan Puskesmas (SP3) penyakit ISPA yang di lakukan di Puskesmas Purwoyoso menghasilkan laporan yang berbentuk tabel yang berisi jumlah pasien yang terkena penyakit dan kode penyakit. Di Puskesmas Purwoyoso belum melakukan laporan yang berbentuk peta. Sistem informasi geografis sangat dibutuhkan di pelayanan kesehatan khusunya di Puskesmas, dengan adanya pelaporan yang berbasis SIG laporan yang ada akan lebih efisien. Tujuan penelitian ini adalah melakukan perancangan system pelaporan penyakit ISPA berbasis system informasi geografis di Wilayah kerja Puskesmas Purwoyoso. Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional, dengan variable penelitian adalah data dan jenis laporan penyakit ISPA. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara kepada petugas pelaporan SP3 di Puskesmas Purwoyoso yang menghasilkan laporan data kesakitan Lb-1. Dengan memaparkan hasil penelitian yang diperoleh yaitu rancangan system informasi geografis penyakit ISPA yang berbentuk peta dengan menggunakan aplikasi MAPINFO. Data rekam medis yang berisi tentang identitas, jenis kelamin, umur dan diagnose pasien, dan jenis laporan yang dihasilkan hanya berbentuk tabel yang berisi tentang jumlah dan umur pasien yang terkena penyakit yang termasuk dalam laporan data kesakitan Lb-1. Belum adanya pelatihan menggunakan aplikasi MAPINFO menyulitkan petugas pelaporan dalam melakukan pelaporan yang berbasis system informasi geografis atau pemetaan. Laporan yang dibutuhkan Puskesmas Purwoyoso dalam bentuk peta yaitu distribusi penyakit ISPA per-triwulan. Sistem informasi geografis adalah pelaporan yang berbentuk peta yang digunakan oleh bagian pelaporan SP3. Untuk mendukung pelaporan berbasis system informasi geografis, maka diperlukan aplikasi MAPINFO untuk melakukan pemetaan, serta petugas terlatih. Petugas pelaporan di Puskesmas Purwoyoso sebaiknya mulai melakukan pelatihan dalam penggunaan aplikasi MAPINFO. Kata kunci : Sistem Informasi Geografis, MAPINFO, Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Kepustakaan : 13 (1988-2013) viii
ix
DIII Medical Record And Health Information Health Faculty Dian Nuswantoro University Semarang 2015 ABSTRACT THE DESIGN OF REPORTING SYSTEM OF UPPER RESPIRATORY INFECTION DISEASE (ISPA) BASED GEOGRAPHICAL INFORMATION SYSTEM IN THE WORK AREA OF PURWOYOSO PUBLIC HEALTH CENTER IN 2015
A system of recording and reporting public health center /puskesmas (sp3) of ISPA disease by Purwoyoso public health center produces the reports that shaped in table containing the number of patients and the code disease. Puskesmas purwoyoso has not done the reports in the maps haped. Geographical information system is needed in health services especially in puskesmas. Reporting which is based on SIG would be more efficient. The purpose of this research is to design a reporting system of ISPA disease which is based on geographical information system in the work area of puskesmas purwoyoso. This research is descriptive with the cross sectional approach. Variable of the research are the data and the type reportof ISPA disease. Based on the results of observation and interview with the sp3 reporting officers at puskesmas purwoyoso, the reporting data of person suffered in Lb-1. This research exposed the result obtained which is the form of the geographical information system design of ISPA disease in the map shape with the use of mapinfo application Medical records data that contains identity, sex, age and patients diagnoses, and types of the reports that produced only in table containing the number of patent and the patients age included the statement in pain data in lb-1. The absence of training in using the mapinfo application will cause trouble for the officers in reporting which is based on geographical information system or mapping. The report needed by puskesmas purwoyoso is in a map on the distribution of ISPA every3 months. Geographical information system is a reporting that is in map shaped that is used by the sp3 reporting officers. To support reporting based on geographical information system, then it is required to use map info application to mapping, and trained officers. It is suggested that officers of reports in puskesmas purwoyoso should start training in the use of mapinfo application. Password : geographical information system, mapinfo, acute respiratory infection Literature :14 (1988-2014) ix
x
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .........................................................................................
i
HALAMAN HAK CIPTA...................................................................................
ii
KEASLIAN PENELITIAN ...............................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ..........................................................................
v
RIWAYAT HIDUP ...........................................................................................
vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................
vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii DAFTAR ISI ....................................................................................................
x
DAFTAR TABEL .............................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................
xii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................
1
B. RumusanMasalah .......................................................................
3
C. Tujuan Penelitian .......................................................................
4
D. Manfaat Penelitian.......................................................................
5
E. Ruang Lingkup ............................................................................
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. SistemInformasiGeografis ...........................................................
7
B. Peta ............................................................................................. 11 x
xi
C. Mapinfo ....................................................................................... 11 D. SDLC (System Development Live Cycle) .................................... 12 E. ISPA (InfeksiSaluranPernapasanAkut) ....................................... 15 F. PelaporanPuskesmas .................................................................. 17 G. KerangkaTeori ............................................................................. 21 H. KerangkaKonsep ......................................................................... 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ........................................................................... 23 B. VariabelPenelitiandanDefinisiOperasional ................................... 23 C. Subyek dan Obyek Penelitian ...................................................... 25 D. Instrumen Penelitian ................................................................... 25 E. Analisis Data ............................................................................... 26 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. GambaranUmum ......................................................................... 27 1. SejarahSingkatPuskesmas ................................................ 27 2. Gambaran Umum RekamMedis ......................................... 36 3. Alur Data danInformasi....................................................... 37 B. Hasil Penelitian .......................................................................... 41 C. Pembahasan .............................................................................. 49 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................
51
B. Saran .........................................................................................
52
DAFTAR PUSTAKA xi
xii
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman 2.1
TabelVariabelPenelitiandanDefinisiOperasional ...................................
23
4.1
TabelJenis Data danSumber Data .......................................................
37
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar2.1 KerangkaTeori ............................................................................
21
Gambar2.2 KerangkaKonsep.........................................................................
22
Gambar 4.3AlurRancanganPeta .....................................................................
43
Gambar 4.4 AlurPelaporan .............................................................................
44
Gambar4.5 PetaDistribusiPenyakit ISPA triwulan 1 ........................................
47
Gambar 4.6 PetaDistribusiPenyakit ISPA triwulan 2 .......................................
48
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Pedoman Wawancara dan Observasi.
xii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) merupakan salah satu penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat. Sebagian besar dari
infeksi
saluran
pernapasan
hanya
bersifat
ringan,
yang
disebabkan oleh virus, dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Infeksi saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada semua golongan masyarakat pada bulan musim dingin. Penyakit ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak, karena sistem pertahanan tubuh anak masih rendah. Kejadian penyakit ISPA pada balita Indonesia diperkirakan 3 sampai 6 kali pertahun, ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia (radang paru-paru) sering terjadi pada anak-anak terutama apabila terdapat kurang gizi dan lingkungan yang tidak sehat. Hingga saat ini angka kematian akibat ISPA yang berat masih sangat tinggi, kematian seringkali disebabkan karena penderita datang untuk berobat dalam keadaan parah atau lanjut dan sering disertai kurang gizi. Penyakit ISPA yang meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan 1
1
2
bagian bawah. Penyakit infeksi yang menyerang salah satu atau lebih bagian dari saluran pernapasan mulai dari hidung (saluran bagian atas) hingga jaringan di dalam paru-paru (saluran bagian atas) hingga jaringan di dalam paru-paru (saluran bagian bawah).1 Aplikasi Sistem Informasi Geografis di bidang kesehatan untuk (penyediaan data atribut dan spasial yang menggambarkan distribusi atau pola spasial penyebaran penyakit, distribusi unit-unit (jumlah tenaga medis berikut fasilitas-fasilitas pendukungnya) pelayanan kesehatan). Alasan penggunaan Sistem Informasi Geografis di bidang kesehatan
karena
sangat
efektif
dalam
membantu
proses
pembentukan, perkembangan penyakit dengan cara melakukan pemetaan.2 Sistem Informasi Geografis (SIG) akan memberikan informasi yang kurang akurat bila data yang dimasukkan merupakan data yang meragukan. Selain berperan sebagai alat pengolah data keruangan, sistem
informasi
geografis
juga
mampu
menyajikan
informasi
mengenai sumber daya yang dimiliki oleh suatu ruang atau wilayah tertentu. Dengan demikian, sistem informasi geografis tidak hanya befungsi sebagai alat pembuat peta, tetapi lebih jauh dari itu. Sistem informasi geografi mampu menghasilkan suatu sistem informasi yang aplikatif, yang dapat digunakan oleh perencana atau oleh pengambil 2
3
keputusan untuk kepentingan pengolahan sumber daya yang ada di suatu wilayah.3 Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional
yang
merupakan
pusat
pengembangan
kesehatan
masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyrakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Wilayah kerja Puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan, faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografi
dan
keadaan
infrastruktur
lainnya
merupakan
bahan
pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas.4 Puskesmas Purwoyoso adalah instansi kesehatan yang ada di daerah Semarang, di Puskesmas Purwoyoso penyakit ISPA adalah salah satu penyakit terbesar di tahun 2014 dengan jumlah kasus 675 pasien. Puskesmas Purwoyoso belum menggunakan pelaporan yang berbasis Sistem Informasi Geografis. Sistem Informasi Geografis sangat berguna untuk pelayanan kesehatan, dengan diterapkannya SIG
di
Puskesmas
Purwoyoso
sangat
membantu
dalam
mengidentifikasi penyebaran penyakit di daerah-daerah yang paling besar penyebarannya.
3
4
B. Rumusan Masalah Di Puskesmas Purwoyoso pelaporan data penyakit ISPA hanya berbentuk tabel yang akan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Semarang, laporan hanya berisi data-data berapa banyak yang terkena penyakit ISPA per-bulan. Menurut peneliti laporan yang ada belum efektif karena hanya menjelaskan persentase pasien yang terkena penyakit ISPA perbulannya dan tidak menjelaskan daerah mana yang paling banyak penyebaran penyakit ISPA di wilayah kerja Puskesmas Purwoyoso. Oleh karena itu muncul pertanyaan peneliti “Bagaimana bentuk rancangan Sistem Pelaporan Penyakit ISPA Berbasis Sistem Informasi Geografis?”
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Melakukan rancangan sistem pelaporan penyakit ISPA berbasis sistem informasi geografis di wilayah kerja Puskesmas Purwoyoso tahun 2015. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi jenis dan bentuk data rekam medis penyakit ISPA di Puskesmas Purwoyoso. b. Mengidentifikasi jenis dan bentuk laporan data penyakit ISPA di Puskesmas Purwoyoso. c. Mengidentifikasi karakteristik petugas dalam penggunaan aplikasi SIG. 4
5
d. Membuat bagan rancangan laporan penyakit ISPA berbentuk peta. e. Mengidentifikasi jenis laporan penyakit ISPA yang dibutuhkan dalam bentuk peta.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Dapat meningkatkan pengembangan ilmu sistem Informasi Geografis atau SIG yang didapat di waktu kuliah, sehingga dapat menambah wawasan atau pengalaman tentang studi sistem pelaporan berbasis sistem informasi geografis. 2. Bagi Puskesmas Dengan diterapkannya aplikasi Sistem Informasi Geografis Puskesmas bisa lebih efektif dalam melaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Semarang daerah yang sering terkena wabah penyakit menular. 3. Bagi Akademik Dapat berguna bagi Universitas Dian Nuswantoro sebagai bahan referensi cara penggunaan/ pengaplikasian sistem informasi geografis atau SIG.
E. Ruang Lingkup 1. Lingkup Keilmuwan
5
6
Penelitian ini termasuk dalam lingkup Rekam Medis dan Informasi Kesehatan 2. Lingkup Materi
Materi dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3) dan penyakit ISPA 3. Lingkup Lokasi Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Purwoyoso di bagian Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3) pada pasien penyakit ISPA 4. Lingkup Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara 5. Lingkup Objek Objek pada penelitian ini adalah Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3), LB-1 (laporan bulanan) laporan penyakit ISPA 6. Lingkup Waktu Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2015.
6
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Informasi Geografis (SIG) 1. Pengertian Sistem Informasi Geografis atau SIG adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan), atau dalam arti lain adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan
untuk
membangun,
menyimpan,
mengelola
dan
menampilkan informasi bereferensi geografis, misalnya data yang di identifikasi menurut lokasi dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagian dari sistem ini.5 2. Tujuan Sistem Informasi Geografis Sistem informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk mempermudah dalam mendapatkan data-data yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek.Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk digital. Sistem ini merelasikan data spasial (lokasi geografis) dengan data non spasial, sehingga para penggunanya dapat membuat peta dan 7
8
menganalisa informasinya dengan berbagai cara. Sistem Informasi geografis merupakan alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, tabel, atau dalam bentuk konvensional lainnya yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan.6 3. Manfaat Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis memiliki kemampuan-kemampuan yang sangat baik dalam memvisualkan data spasial berikut atribut-atributnya. Modifikasi warna, bentuk, dan ukuran simbol yang diperlukan untuk mempersentasikan unsur-unsur permukaan bumi dapat dilakukan dengan mudah dan hampir semua perangkat lunak SIG memiliki galeri atau pustaka yang menyediakan simbol-simbol standar yang sering digunakan untuk kepentingan kartografis atau produksi peta, karena itu pengguna tidak harus membuat simbol-simbol yang diperlukan. Selain itu, transformasi koordinat, rektifikasi dan registrasi data spasial sangat didukung dengan demikian, manipulasi bentuk dan tampilan visual data spasial dalam berbagai skala yang berbeda dapat dilakukan dengan mudah dan fleksibel.6 4. Kegunaan Sistem Informasi geografis a. Membantu
proses-proses
pembentukan,
pengembangan,
atau
perbaikan peta yang telah dimiliki oleh setiap orang yang selalu berdampingan dengan lingkungan dunia nyata. 8
9
b. Sebagai alat bantu utama yang efektif, menarik dan menantang dalam usaha-usaha untuk meningkatkan pemahaman, pengertian dan pendidikan mengenai ide atau konsep lokasi, ruang (spasial), kependudukan dan unsur-unsur geografis yang terdapat dipermukaan bumi berikut data atribut terkait yang menyertainya. c. Memberikan gambaran yang lengkap dan komprehensif terhadap suatu masalah nyata yang terkait spasial permukaan bumi. Semua entitas yang dilibatkan dapat divisualkan untuk memberikan informasi baik yang tersirat (implisit) maupun yang tersurat (eksplisit). d. Menggunakan baik data spasial maupun atribut secara terintegrasi hingga sistemnya dapat menjawab baik pertanyaan spasial maupun non-spasial, memiliki kemampuan analisis spasial dan non-spasi. e. Memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualkan data spasial berikut atribut-atributnya. Modifikasi warna, bentuk dan ukuran simbol
yang
diperlukan
untuk
mempresentasikan
unsur-unsur
permukaan bumi dapat dilakukan dengan mudah. f.
Memiliki kemampuan untuk menguraikan unsur-unsur yang terdapat di permukaan bumi ke dalam bentuk layer, tematik atau coverage data spaial. Dengan layer ini permukaan bumi dapat direkonstruksi kembali atau dimodelkan kedalam bentuk nyata (real world tiga dimensi) dengan menggunakan data ketinggian berikut layer tematik yang diperlukan.
9
10
g. Dapat menurunkan informasi secara otomatis tanpa keharusan untuk selalu melakukan interpretasi secara manual. Dengan demikian, SIG dengan mudah dapat menghasilkan data spasial yang lain (primer) dengan hanya memanipulasi atribut-atributnya. 5. Subsistem Sistem Informasi geografis a. Data Input Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan dan
menyimpan
sumber.Subsistem
data ini
spasial pula
dan
yang
atributnya
bertanggung
dari
berbagai
jawab
dalam
mengonversikan atau mentransformasikan format-format data aslinya kedalam format yang dapat digunakan oleh perangkat SIG. b. Data Output Subsistem ini bertugas untuk menampilkan atau menghasilkan keluaran (termasuk mengekspornya keformat yang dikehendaki) seluruh atau sebagian basis data (spasial) baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy seperti halnya tabel, grafik, report dan peta. c. Data Manipulation dan Analisis Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG, selain itu subsistem ini juga melakukan manipulasi (evaluasi dan penggunaan fungsi-fungsi dan operator matematis dan logika) dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.6 10
11
B. PETA 1. Pengertian Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi, peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil dilayar komputer. 2. Fungsi peta a. Fungsi peta secara umum : 1) Sebagai petunjuk arah atau posisi. 2) Sebagai alat untuk menentukan letak suatu lokasi, kawasan dan daerah. 3) Sebagai alat untuk mengetahui keadaan fisik suatu daerah seperti bentuk permukaan, iklim, jenis tanah, curah hujan dan ketinggian. 4) Sebagai alat untuk mengetahui luas suatu wilayah dan keadaan sosiografisnya
seperti
penyebaran
penduduk,
kepadatan
penduduk dan tata guna lahan. 5) Sebagai alat untuk menerangkan sasaran suatu wilayah baik untuk keperluan sipil, militer ataupun bidang ilmiah lainnya. b. Fungsi peta dalam kegiatan penelitian 1) Sebagai
alat
bantu
sebelum
melakukan
survei
mendapatkan gambaran tentang daerah yang akan diteliti. 11
untuk
12
2) Sebagai alat yang digunakan selama penelitian, misalnya memasukan data yang ditemukan dilapangan. 3) Sebagai alat untuk melaporkan hasil penelitian. c. Pembuatan peta 1) Menentukan daerah dan tema peta yang akan dibuat. 2) Mencari dan mengumpulkan data. 3) Menentukan data yang akan digunakan. 4) Mendesain simbol data dan simbol peta. 5) Membuat peta dasar. 6) Mendesain komposisi peta (lay out peta), unsur peta dan kertas. 7) Pencetakan peta 8) Lettering dan pemberian simbol. 9) Reviewing 10) Editing 11) Finishing.7
C. MAPINFO Mapinfo merupakan produk dari perusahaan software mapinfo corporation, mapinfo adalah software pengolah data spasial yang banyak digunakan dalam analisis SIG, software ini memiliki kemampuan seperti software pengolah spasial lainnya seperti mapinfo atau arcview. Mapinfo merupakan software pengolah data spasial yang terpadu dengan data tabel
12
13
melalui software mapinfo operator dapat membuat, menampilkan, serta mengadakan perubahan terhadap data spasial atau peta. Mapinfo memilki kemampuan yang
mudah digunakan dalam
penampilan dan perubahan data, kemampuan tersebut mencakup : 1) Pembukaan banyak tabel dalam waktu yang bersamaan. 2) Pengendali properti layer secara individual. 3) Mampu membuat dan memodifikasi peta tematik yang ada. 4) Pencarian informasi terkait dengan data spasial. 5) Sistem kendali proyeksi peta dan lain-lain. Dalam perkembangannya saat ini berbagai data dari mapinfo banyak digunakan dalam pembangunan SIG yang berbasiskan pada web atau SIG berjaringan, yang memiliki daya dukung yang tinggi terhadap pembentukan sistem informasi spasial berbasis internet. Di Indonesia mapinfo menjadi salah satu software standar pengelolaan data spasial, seperti dikantor pajak bumi bangunan (PBB) dan beberapa perusahaan swasta. Mapinfo sangat membantu
untuk
analisis
spasial,
didukung
dengan
kemampuan
pembentukan grafik yang akurat.1
D. SDLC (System Development Live Cycle) Secara garis besar SDLC (System Development Live Cycle) terdiri dari 5 tahap yaitu : 1. Perencanaan Langkah-langkah pada tahap perencanaan yaitu : 13
14
a. Menyadari masalah b. Mendefinisikan masalah c. Menentukan tujuan sistem d. Mengidentifikasi kendala-kendala sistem e. Membuat studi kelayakan f.
Mempersiapkan usulan penelitian
g. Menyetujui atau menolak usulan h. Menetapkan mekanisme pengendalian 2. Analisis Adalah tahap mempelajari sistem yang sudah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui. 3. Perancangan a. Menyiapkan rancanagan secara terinci b. Mengidentifikasi beberapa alternatif sistem c. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem d. Memilih konfigurasi terbaik e. Menyiapkan usulan penerapan f.
Menyetujui atau menolak penerapan sistem
4. Penerapan (Implementasi dan uji coba) Adalah kegiatan memperoleh dan mengintergrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja a. Merencanakan penerapan b. Mengumumkan penerapan 14
15
c. Mendapatkan sumber daya perangkat keras, perangkat lunak dan penyiapan database d. Menyiapkan fasilitas fisik yang lain e. Mendidik peserta pemakai f.
Masuk kesistem baru (uji coba dan testing)
5. Pengunaan dan perawatan (Post implementation and Maintenance) Ini dilakukan bila sistem baru dinyatakan aman untuk dipakai a. Pengunaan sistem b. Audit sistem c. Pemeliharaan sistem (Maintenance).8
E. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi yang terjadi dibagian sinus, tenggorokan, saluran udara atau paru-paru.Infeksi yang terjadi sering disebabkan oleh virus dan bakteri. Menyebabkan fungsi pernapasan menjadi terganggu, jika tidak segera ditangani ISPA dapat menyebar keseluruh sistem pernapasan, tubuh tidak bisa mendapatkan cukup oksigen karena infeksi yang terjadi.9 1. Penyebab infeksi saluran pernapasan : a. Adenovirus ganguan pernapasan seperti pilek, bronchitis dan pneumonia bisa disebabkan oleh virus ini yang memiliki lebih dari 50 jenis.
15
16
b. Rhinovirus ini adalah jenis virus yang menyebabkan pilek, tapi pada anak kecil dan orang dengan sistem kekebalan lemah, pilek biasa bisa berubah menjadi ISPA pada tahap yang serius. c. Pneumokokus jenis bakteri yang menyebabkan meningitis, tapi bakteri ini bisa memicu ganguan pernapasan lain, seperti hanya pneumonia. 2. Pengobatan pada penyakit ISPA Pengobatan yang dilakukan pada penyakit ISPA, belum ada obat yang efektif membunuh kebanyakan virus yang menyerang manusia. Pengobatan yang dilakukan biasanya hanya untuk meredakan gejala yang muncul akibat infeksi virus, apabila infeksi yang terjadi disebabkan bakteri, serangkaian tes akan dilakukan untuk mengetahui jenis bakteri. Setelah itu, dokter bisa menentukan antibiotik yang paling tepat untuk membasmi bakteri penyebab infeksi. WHO memperkirakan kejadian (insiden) pneumonia di negara dengan Angka Kematian Bayi di atas 40 per 1.000 kelahiran hidup adalah 1520% per-tahun pada golongan balita. Program nasional penanggulangan ISPA menetapkan angka 10% balita sebagai target penemuan penderita pneumonia balita per-tahun. Pelaksanaan Program Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Program P2 ISPA) adalah bagian dari pembangunan kesehatan dan merupakan upaya yang mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia
serta
merupakan
bagian 16
dari
upaya
pencegahan
dan
17
pemberantasan penyakit menular. Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam menentukan masalah ISPA dan pnemonia pada balita di Indonesia adalah masih terbatasnya data yang dapat dipercaya dan mutakhir tentang penyakit ini. Hal ini disebabkan luas dan kompleksnya masalah ISPA yang merupakan kelompok penyakit dan beragamnya masyarakat dan geografi Indonesia.
Disamping itu program P2 ISPA
adalah program yang relatif baru. Secara umum diketahui bahwa penyakit ISPA dan pnemonia di kalangan balita masih merupakan masalah kesehatan penting di Indonesia.10
F. Pelaporan Puskesmas 1. Pengertian Puskesmas Puskesmas adalah kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat diwilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.11 2. Tugas Pokok Puskesmas Sesuai dengan kemampuan dan fasilitas yang berbeda, maka kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh sebuah puskesmas akan berbeda pula, namun demikian kegiatan pokok yang seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut : a. Kesehatan ibu dan anak b. Keluarga berencana 17
18
c. Usaha peningkatan gizi d. Kesehatan lingkungan e. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular f.
Pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan
g. Penyuluhan kesehatan masyarakat h. Kesehatan sekolah i.
Kesehatan olahraga
j.
Perawatan kesehatan masyarakat
k. Kesehatan kerja l.
Kesehatan gigi dan mulut
m. Kesehatan jiwa n. Kesehatan mata o. Lab sederhana p. Pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan q. Kesehatan usia lanjut r.
Pembinaan pengobatan tradisional.12
3. Fungsi Puskesmas a. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup. b. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat diwilayah kerjanya.
18
19
c. Membina peran serta masyarakat diwilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat. 4. Penyajian Data a. Pelaporan puskesmas Kep. Dirjen Bina Kesmas, No. 590/BM/DJ/INFO/V/96 : penyederhanaan SP2TP : 1) Pencatatan puskesmas : ada 2 di dalam gedung dan diluar gedung puskesmas 2) Pencatatan dalam gedung : KTPK (kartu tanda pengenal keluarga), kartu status perorangan dan buku register 3) Pencatatan luar gedung : buku-buku register 4) Bagi keluarga dengan resiko tertentu : rekam kesehatan keluarga (Family Folder) b. Format laporan SP3 di puskesmas 1) Laporan bulanan a) Formulir LB-1 : data kesakitan b) Formulir LB-2 : laporan pemakaian dan lembar permintaan obat (LPLPO) c) Formulir LB-3 : data gizi, KIA, imunisasi dan pengamatan penyakit menular d) Formulir LB-4 : data kegiatan puskesmas yang meliputi kegiatan puskesmas, rawat inap, kegiatan keperawatan kesehatan masyarakat, pelayanan medis dasar kesehatan 19
20
gigi,
kesehatan
lingkungan,
laboratorium,
penyuluhan
kesehatan masyarakat dan usaha kesehatan sekolah, laporan bulanan dilaporkan secara bulanan, lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya, laporan merupakan hasil kegiatan puskesmas, pustu dan bidan desa. 2) Laporan tahunan adalah Laporan yang dikirimkan satu tahun sekali pada bulan januari tanggal 15 : a) Laporan LT-1 merupakan laporan tahunan mengenai data fasilitas dan data kesehatan lainnya serta data lingkungan kedinasan puskesmas dan pustu (puskesmas pembantu) b) Laporan LT-2 merupakan laporan tahunan mengenai data tenaga di puskesmas baik dengan perawatan maupun tanpa perawatan dan pustu c) Laporan LT-3 merupakan laporan tahunan mengenai jumlah dan jenis peralatan di puskesmas baik dengan perawatan maupun tanpa perawatan dan pustu.13
20
21
G. Kerangka Teori
Data Input : 1. SP3 yang menghasilkan LB-1 penyakit ISPA tahun 2015 2. Wilayah Kerja
Sistem Informasi Geografis dengan aplikasi MAPINFO
Pendekatan SDLC : 1. Perencanaan 2. Analisis
Gambar 2.1
3. Perancangan
4. Penerapan (Implementasi dan Uji Coba) 5. Pengunaan dan perawatan (Post implementation dan Maintenance)
21
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Output : Pelaporan berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) berbentuk peta
22
H. Kerangka Konsep
1. SP3 yang menghasilkan LB-1 penyakit ISPA 2. Wilayah Kerja Puskesmas Purwoyoso
Sistem Informasi Geografis dengan aplikasi MAPINFO
Pendekatan SDLC : 1. Perencanaan 2. Analisis 3. Perancangan
Gambar 2.2 Kerangka Konsep 22
Output : Pelaporan berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) berbentuk peta
23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian
yang
digunakan
adalah
jenis
penelitian
deskriptif.
Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang digunakan mendeskripsikan atau menggambarkan objek penelitian berdasarkan keadaan nyata yang diamati dengan pendekatan cross sectional . B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional No 1
Variabel
Definisi
Jenis dan bentuk data Catatan data-data yang mencakup penyakit ISPA yang RM penyakit ISPA
ada
di
Puskesmas
Purwoyoso,
dengan
cara
wawancara dan observasi 2
Jenis dan bentuk data Laporan penyakit ISPA yang berbentuk tabel dari data laporan ISPA
penyakit laporan bulanan LB-1 penyakit ISPA yang ada di Puskesmas Purwoyoso dengan cara wawancara dan observasi
3
Kasus ISPA
Jumlah penyakit ISPA yang terjadi pada triwulan 1 dan
23
24
2 di Puskesmas Purwoyoso tahun 2015 dengan cara observasi 4
Data laporan LB-1
Rekap yang
berisi data kesakitan pasien yang
berkunjung selama satu bulan, mulai dari bulan Januari sampai dengan Juni tahun 2015 di Puskesmas Purwoyoso dengan cara observasi 5
6
Laporan
ISPA Gambaran dari suatu wilayah yang di gambar pada
berbasis SIG
bidang datar yang diperkecil dengan skala tertentu
Karakteristik Petugas
Ketrampilan/
kemampuan
petugas
dalam
menggunakan/ menjalankan sistem informasi geografis dengan cara wawancara 7
Pendekatan SDLC
Suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan sistem pelaporan yang berbentuk peta, laporan yang dibutuhkan dari laporan data kesakitan Lb-1 yang ada di Puskesmas Purwoyoso dan sarana-sarana yang digunakan
meliputi
komputer
untuk
proses
pengembangan sistem informasi geografis dengan perencanaan, aplikasi mapinfo
24
analisis
dan
perancangan
dengan
25
C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek pada penelitian ini adalah semua pihak yang terlibat dalam pembuatan pelaporan rutin puskesmas khususnya SP3 pelaporan Lb-1 penyakit ISPA : a. Petugas Rekam Medis dan Pelaporan LB-1 2. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah kegiatan pelaporan data kesakitan Lb-1 untuk penyakit penyakit ISPA di Puskesmas Purwoyoso Semarang triwulan 1 dan 2 tahun 2015.
D. Instrumen Penelitian 1. Pedoman wawancara Yaitu penelitian dengan tanya jawab secara langsung dengan pemberi petugas pelaporan, sehingga diperoleh data yang jelas yaitu mengenai sistem pelaporan yang ada di Puskesmas Purwoyoso kota Semarang. 2. Pedoman Observasi Yaitu pengelompokan data, laporan yang diperoleh yaitu laporan data kesakitan Lb-1 triwulan 1 dan 2 tahun 2015 di Puskesmas Purwoyoso. Data yang didapat sesuai dengan kebutuhan untuk mempermudah proses analisis. 25
26
3. Penyajian Data Menyajikan data dalam bentuk peta.
E. Analisis Data Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dimana memaparkan hasil penelitian yang diperoleh yaitu rancangan sistem informasi geografis penyakit ISPA yang berbentuk peta dengan menggunakan aplikasi MAPINFO.
26
27
BAB IV HASIL DAN PENGAMATAN
A. Gambaran Umum 1. Sejarah Singkat Puskesmas a. Puskesmas Purwoyoso Puskesmas Purwoyoso adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kota
menyelenggarakan
Semarang
yang
pembangunan
bertanggung
kesehatan
di
jawab
wilayah
kerja
Puskesmas Purwoyoso. Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
kota
Semarang,
Puskesmas
Purwoyoso
berperan
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan Kota Semarang dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama
dalam
memberikan
pelayanan
kesehatan
kepada
masyarakat. Puskesmas Purwoyoso sebagai salah satu Puskesmas yang berada di Kecamatan Ngalian dengan luas wilayah 260,52 Ha yang mempunyai wilayah kerja 2 kelurahan yaitu : 1) Kelurahan Purwoyoso Jumlah penduduk di Kelurahan Purwoyoso berjumlah 15.561 jiwa, dengan jumlah jenis kelamin laki-laki berjumlah 7.686 jiwa
27
27
28
dan jenis kelamin perempuan berjumlah 7.875 jiwa pada tahun 2015. 2) Kelurahan Kalipancur Jumlah penduduk di Kelurahan Kalipancur berjumlah 18.035 jiwa , dengan jumlah jenis kelamin laki-laki berjumlah 9.045 jiwa dan jenis kelamin perempuan berjumlah 8.990 jiwa pada tahun 2015. Jumlah penduduk dari semua kelurahan yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Purwoyoso tahun 2015 berjumlah 33.596 jiwa. Batas wilayah kerja : a. Sebelah Utara
: Kelurahan Krapyak
b. Sebelah Selatan : Kelurahan Sadeng c. Sebelah Timur
: Kelurahan Kembang Arum
d. Sebelah Barat
:
Kelurahan Tambak Aji dan Kel. Ngaliyan
b. Visi dan Misi Puskesmas Visi: Menjadikan puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan terdepan, menyeluruh, dan professional,
menuju terwujudnya
masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat Misi: 1) Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang berkualitas. 28
29
2) Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, kelompok, dan masyarakat beserta lingkungannya secara mandiri.
Motto : “Prima Melayani, Sehat Bersama Kami ” KOMITMEN BERSAMA Peduli terhadap keluhan pasien; Ramah, sabar, dan empati dalam melaksanakan pelayanan kesehatan Ikhlas, jujur, disiplin dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas Melaksanakan dan menjunjung tinggi KodeEtik Pegawai. Aktif menggalang kemitraan, inovatif, kreatif dan bekerja secara profesional c. Jenis pelayanan di Puskesmas 1) Pelayanan Poli Umum a) Pengobatan dan konsultasi kesehatan umum b) Pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji c) Pemeriksaan untuk melamar kerja, sekolah, dll d) Pemeriksaan uji kesehatan khusus CPNS e) Tindakan medis (operasi kecil, perawatan luka, suntik) 2) Pelayanan Poli Gigi a) Pencabutan gigi susu, gigi tetap 29
30
b) Penambalan sementara c) Penambalan permanen d) Membersihkan karang gigi e) Pengobatan dan konsultasi kesehatan gigi 3) Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak a) Pemeriksaan ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui b) Pemeriksaan bayi sehat dan imunisasi rutin c) Pemeriksaan balita sakit (MTBS) d) Imunisasi TT pada ibu hamil dan calon pengantin e) Tindik f)
Pap’smear
g) Konseling KB h) Suntik 3 bulan, pil, kondom i)
Pemasangan dan pencabutan implant (susuk)
j)
Pemasangan dan pencabutan IUD
4) Pelayanan Laboratorium a) Pemeriksaan Darah rutin, golongan darah b) Pemeriksaan Urin rutin c) Pemeriksaan Kimia klinik: gula darah, kolesterol, asam urat d) Pemeriksaan Serologi : widal, leptospirosis e) Pemeriksaan HBS Ag f)
Pemeriksaan Sputum BTA
g) Pemeriksaan Secret Vagina 30
31
d. Program Pokok dan Kegiatan Puskesmas Puskesmas Purwoyoso telah memfokuskan kegiatan pada enam Program Pokok. Berikut dapat dilihat kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan 1) Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM ) Kegiatannya meliputi : Kampanye perilaku Hidup bersih dan sehat pada sasaran tatanan a) Rumah tangga b) Institusi pendidikan ( sekolah ) c) Institusi Tempat-Tempat Umum d) Institusi tempat kerja 2) Pengobatan Kegiatannya meliputi : a) Rawat jalan umum b) Rawat jalan gigi c) Pelayanan gawat darurat/ kecelakaan secara sederhana d) Rujukan kasus umum dan gigi e) Kunjungan rumah untuk kasus-kasus tertentu. 3) KIA dan KB Kegiatannya meliputi : a) Pelayanan kesehatan bagi ibu hamil termasuk kesehatan gigi, pemeriksaan laborat dan pemeriksaan Denyut Jantung Janin ( DJJ ) dengan foetal Doppler 31
32
b) Pelayanan nifas lengkap ( ibu dan neonatus ) c) Pelayanan kesehatan balita dan anak prasekolah I.
Deteksi dini tumbuh kembang balita dan anak prasekolah
II.
Imunisasi dasar
III.
Pemeriksaan kesehatan umum dan gigi di TK
IV.
System pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas
d) Pelayanan kesehatan bagi WUS I.
Pelayanan KB ( suntik, pil, susuk, IUD )
II.
Pelayanan komplikasi KB
e) Imunisasi TT untuk calon pengantin f)
Perawatan kesehatan masyarakat berupa kunjungan rumah untuk ibu nifas, asuhan keperawatan keluarga
g) Deteksi dini pada ca cervic dengan pemeriksaan IVA 4) GIZI Kegiatannya meliputi : a) Pemantauan tumbuh kembang balita dan status gizi . b) Pemberian Vitamin A biru (100 IU) pada bayi umur 6 – 11 bulan, Vitamin A merah (200IU) pada balita dan ibu nifas c) Pemberian tablet Fe pada ibu hamil dan ibu menyusui d) Pemberian PMT untuk balita dengan gizi kurang dan ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) 32
33
e) Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) di tingkat Kecamatan 5) Pencegahan Pemberantasan Penyakit ( P2) Kegiatannya meliputi : a) Pengamatan, pencegahan dan pemberantasan penyakitpenyakit menular untuk menurunkan prevalensi angka kesakitan penyakit-penyakit sebagai berikut : I.
Pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi
II.
Pemberantasan penyakit TBC dengan strategi DOTS
III.
Eliminasi
kusta
(penemuan,
pengobatan
dan
pemeriksaan kontak) IV.
ISPA
dengan
system
pelayanan
MTBS
di
Puskesmas V.
Pemberantasan
DBD
,melalui
Penyelidikan
Epidemiologi bila ada kasus,, PSN, PJB dan fogging b) Sistem kewaspadaan dini dengan : I.
Melaksanakan system pelayanan W2 secara tertib dan teratur
II.
Melaksanakan analisa laporan W2
6) Perawatan Kesehatan Masyarakat (PERKESMAS) Kegiatannya meliputi : a) Kegiatan asuhan keperawatan pada keluarga rawan. b) Pelayanan rumah pada pasien dengan kasus Resti 33
34
e. Program Penunjang dan Program Inovatif 1) Program Penunjang Pelayanan
kesehatan
yang
lengkap
bermutu,
mudah
dijangkau dengan program Puskesmas gratis adalah merupakan harapan masyarakat. Untuk mewujudkan harapan tersebut, selain melakukan Program Pokok, Puskesmas Purwoyoso berusaha melaksanakan Program Penunjang untuk melengkapi kegiatan pokok yang sudah ada. Program penunjang yang dilaksanakan yaitu: a) UKS (Usaha kesehatan Sekolah) b) Kegiatannya meliputi : I.
Penjaringan kesehatan di SD / MI, SLTP / MTs, SMU / MA
II.
Pemeriksaan dan perawatan kesehatan gigi pada SD / MI (UKGS)
III.
Pembinaan dan bimbingan sikat gigi massal
pada
murid SD / MI IV.
Pembinaan dokter kecil di SD / MI dan kader kesehatan remaja pada SLTP dan SLTA.
V.
Pembinaan/
pemantauan
kesehatan
sekolah serta gizi warung sekolah VI.
Pelayanan imunisasi ( BIAS ) di SD / MI
34
lingkungan
35
c) Laboratorium Kegiatannya meliputi : I.
Pemeriksaan darah rutin, urin rutin, faces rutin
II.
Pemeriksaan
tersangka
DBD
:
Thrombocyt,
Haemoglobin, Leukosit, Hematokrit III.
Pemeriksaan sputum BTA untuk tersangka TBC
IV.
Golongan darah
V.
Widal, VDRL
VI.
Test kehamilan (urin)
VII.
Kimia darah : gula, cholesterol, asam urat
2) Program Inovatif Dapat dikatakan belum ada program inovatif yang menonjol di Puskesmas Karangayu.
Yang
sudah dikembangkan yaitu
kegiatan pelayanan sebagai berikut a) Pelayanan pap smear dan pemeriksaan IVA (deteksi dini kanker leher rahim) b) Pelayanan usila di posyandu usila dan senam lansia c) Kegiatan
pelayanan
prolanis
yang
diadakan
untuk
pemeriksaan gula dara secara rutin dilaksanakan setiap hari rabu pada minggu ketiga setiap bulannya.
35
36
2. GAMBARAN UMUM REKAM MEDIS a. Jenis Pelayanan Rekam Medis 1) Loket Pendaftaran Merupakan tempat pendaftaran pasien,di loket pendaftaran pasien membayar dibagi dengan cara umum, gratis, jamkesmas, dan askes/ bpjs. 2) Koding Disetiap Poli dokter memeriksa pasien terlebih dahulu dan menanyakan
keluhan
yang
dirasakan
oleh
pasien
dan
mencatatkan anamnesa dikartu rawat jalan serta dokter langsung mengkode penyakit/ keluhan dari pasien dengan menggunakan ICD-10. Kode yang digunakan di Puskesmas Purwoyos sudah sesuai dengan buku ICD-10. 3) Filling Sistem penyimpanan dokumen rekam medis dilakukan dengan penyimpanan secara family folder sesuai dengan nama KK (Kartu Keluarga). Sistem penomoran DRM di Puskesmas Purwoyoso
menggunakan
MDF
(Midle
Digit
Filing)
yaitu
penomoran dari angka tengah. Penyimpanan rak filing berada dalam satu ruangan dengan ruang pendaftaran atau loket.
36
37
3. Alur Data dan informasi a. Jenis dan Sumber Data dan informasi 1) Jenis dan sumber data
Tabel 4.1 Jenis Data dan Sumber Data No
Jenis Data
Jenis Kunjungan
Sumber Data
Data Pelayanan 1.
2.
3.
4.
Kunjungan BP
Pasien Baru dan
Register Pendaftaran,
Umum
Lama
SIMPUS
Kunjungan BP Gigi
Pasien Baru dan
Register Pendaftaran,
Lama
SIMPUS
Pasien Baru dan
Register Pendaftaran,
Lama
SIMPUS
Pasien Baru dan
Register Pendaftaran,
Lama
SIMPUS
Kunjungan KIA
Kunjungan Loket
Data Program Penunjang 1.
Data Posyandu
Kunjungan Baru
Register Imunisasi,
dan Lama
Register Lansia, Register Gizi
2.
3.
Data UKS
Data Kesling
Semua anggota
Data siswa, Data
sekolah
karyawan, Data Guru
Cakupan
Data KK dari Setiap
Puskesmas
Kelurahan
37
38
2) Jenis dan Sumber Informasi atau Laporan a) Laporan Kunjungan Pasien Laporan ini bersumber pada register pendaftaran pasien. terdiri dari laporan kunjungan pasien, Laporan ini juga dikelompokan berdasarkan periode dan cara bayar. b) Laporan Pemetaan Penyakit Laporan yang berisikan Pemetaan distribusi sebuah kasus penyakit pada cakupan wilayah kerja puskesmas c) Laporan Ketersediaan Obat Laporan ini bersumber pada data pemakaian obat di bagian kamar obat puskesmas, laporan berisikan rekam kebutuhan dan penggunuaan obat tiap satuan periode. d) Laporan Data Kesakitan Laporan yang hampir sama dengan LB1, bersumber pada data pasien dan data register pendaftaran pasien. e) Laporan Jaminan Kesehatan Laporan yang dibuatkan untuk klaim penjaminan pemakaian jaminan kesehatan dari pasien, sumber data yaitu register pendaftaran. f)
Laporan KIA Laporan yang dibuat ntuk kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak seperti laporan bersalin. 38
39
g) Laporan Laboratorium Laporan pemeriksaan dengan alat kesehatan di laboratorium. sumber data adalah data tindakan. h) Laporan Khusus i)
Laporan Data Umum
j)
Laporan Cakupan Pasien
k) Laporan Imunisasi
b. Bentuk Pengolahan Data Pengelohan data di Puskesmas Purwoyoso yang digunakan adalah SIMPUS komputerisasi yang merupakan program aplikasi komputer
yang
dikembangkan
untuk
memenuhi
kebutuhan
Puskesmas dalam hal data dan informasi seperti register pasien, register penyakit, laporan kunjungan, laporan penyakit, laporan obat dan sebagainya. Program ini dirancang untuk memudahkan Puskesmas dalam pengelolaan data dan informasi dengan input seminim mungkin dan output semaksimal mungkin. Unit pelayanan yang sudah menggunakan SIMPUS yaitu unit pendaftaran, kamar obat, KIA, BP umum, sedangkan unit yang belum menggunakan SIMPUS laboratorium.
39
40
c. Bentuk Pelaporan (Bulanan dan Tahunan) 1) Laporan bulanan : a) LB-1 (laporan bulanan data kesakitan) b) LB-2/ LPLPO (laporan bulanan data obat-obatan) c) LB-3 (laporan bulanan gizi, kia, imunisasi, P2M) d) LB-4 (laporan kegiatan Puskesmas) 2) Laporan Tahunan : a) Data dasar Puskesmas (LT-1) Jumlah penduduk yang masuk binaan Puskesmas Purwoyoso adalah 33.596 jiwa yang terdiri dari jumlah penduduk pria sebesar 16.731 dan jumlah penduduk wanita sebesar 16.865. b) Data Peralatan (LT-3) (1) Sarana dan prasarana yang ada di Puskesma Purwoyoso yaitu terdiri dari : (a) 1 Puskesmas Induk : didirikan ditanah seluas 791 m2 (b) 1 mobil puskesling (c) 5 sepeda motor (2) Peralatan yang ada di Puskesmas Purwoyoso terdiri dari : (a) Peralatan Umum yang sesuai dengan standar (b) Peralatan Teknis yang telah sesuai dengan standar
40
41
B. Hasil Penelitian Hasil pengamatan yang diperoleh selama penelitian untuk rancangan penyakit ISPA berbasis Sistem Informasi Geografis berdasarkan wilayah kerja di Puskesmas Purwoyoso tahun 2015 : 1. Jenis dan bentuk data rekam medis penyakit ISPA Data rekam medis berisi tentang identitas pasien, nama kepala keluarga, alamat, jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), pekerjaan, umur, agama, kode penyakit ISPA (J06) dan buku register rawat jalan yang berisi kode wilayah dan kode penyakit. 2. Jenis dan bentuk laporan data penyakit ISPA Jenis laporan penyakit ISPA hanya berisi tentang jumlah penderita, umur dan jenis kelamin, yang termasuk dalam laporan data kesakitan Lb-1 yang berbentuk tabel. 3. Karakteristik petugas dalam penggunaan aplikasi SIG Untuk pelaporan yang ada di Puskesmas Purwoyoso hanya menggunakan laporan Lb-1 data kesakitan dan belum menggunakan pelaporan yang berbasis sistem informasi geografis atau SIG, dan belum adanya pelatihan khusus yang didapat untuk
penggunaan aplikasi
MAPINFO. Kemampuan petugas Puskesmas Purwoyoso hanya dalam menggunakan
komputer
dan
menjalankan
aplikasi
SP3
(sistem
pencatatan dan pelaporan puskesmas) untuk kemampuan petugas dalam menjalankan aplikasi yang berbasis sistem informasi geografis masih belum ada yang bisa menggunakannya atau menjalankannya. 41
42
4. Bagan rancangan laporan penyakit ISPA Bagan berupa alur data rekam medis penyakit ISPA dan bagan rancangan alur pemetaan.
42
43
a. Rancangan bagan alur peta
Digitasi peta yang telah Diregistrasi
Tampilkan peta keseluruhan
Perbesar sebagian peta
Menentukan jenis periode pelaporan
Input data (Skoring)
Simpan
Belum Selesai
Printing
Proses Editing
Selesai
Build dan Labelling
Layout
Overlay dan Analisis
Gambar 4.3 Bagan Alur Rancangan Peta
43
44
b. Alur pelaporan Petugas Loket RJ
Poli
Pendaftaran pasien rawat jalan
A
Petugas Pelaporan
B
Input DRM Rawat Jalan
Register
SP3 Online
Simpus Pasien di Rawat
A Data Pasien
Laporan LB-1 Data Kesakita
Data Kesakitan
Diagnosa
Data Kesakitan Penyakit ISPA
Resep
B
Gambar 4.4 Alur Pelaporan 44
Ka. Puskesmas
45
A. Langkah-langkah cara pemetaan 1) Membuka program MAPINFO kemudian kik menu File-New Table, sehingga muncul kotak dialog New Table. Pada kotak dialog tersebut, terdapat beberapa pilihan yaitu Open New Browser (membuka tabel atribut baru) atau Open New Mapper (membuka jendela Mapper baru) atau Add to Current Mapper (menambahkan pada Mapper yang terbuka). Untuk pilihan ini, pilih saja Open New Mapper.
Pilihan
lainnya
adalah
tabel
atribut
akan
dibuat
menggunakan struktur baru (Create New) atau menggambil dari tabel yang sudah ada (Using Table). Jika kita pilih yang terakhir, maka kita harus menentukan tabel apa yang akan kita pilih. Kita pilih saja “Create New”. Klik Create. 2) Untuk Raster Image dan peta scan harus dilakukan registrasi terlebih dahulu, klik file Open Table, pada File Of Tipe pilih tipe Register Image, kemudian klik Open. Jika sudah dilakukan registrasi maka klik tombol Display. 3) Untuk membuat peta klik Open di menu File (File-Open), atau klik CTRL+O atau klik icon-nya, setelah muncul kotak dialog Open yang meminta file yang akan dibuka, posisikan pada tempat penyimpanan file yang dimaksud untuk dibuka. Klik tombol Open. 4) Buka Layer Control dari menu Map(Map-Layer Control) atau dari icon-nya. Pada Layer Control tersebut aktifkan Editable pada Cosmetic Layer. 45
46
5) Dengan menggunakan Tool Drawing, buatlah gambar kenampakan objek dari citra penginderaan jauh (delineasi interpretasi) 6) Setelah minimal ada satu objek tergambar, klik menu Map-Save Cosmetic Objects to Table, tentukan dan isikan tempat dan nama file Mapinfo yang akan dibuat, kemudian klik Save.14 5. Jenis laporan penyakit ISPA yang dibutuhkan dalam bentuk peta Laporan yang dibutuhkan Puskesmas Purwoyoso dalam bentuk peta berupa distribusi penyakit ISPA di Kelurahan Purwoyoso dan Kalipancur per-triwulan.
46
47
a. Pemetaan penyakit ISPA triwulan 1 di wilayah kerja Puskesmas Purwoyoso tahun 2015
Purwoyos o 121
Kalipancu r 66 Legenda Kasus ISPA Triwulan 1
121 = Purwoyoso 66
= Kalipancur
Gambar 4.5 Peta Distribusi Penyakit ISPA Triwulan 1 47
48
b.Pemetaan penyakit ISPA triwulan 2 di wilayah kerja Puskesmas Purwoyoso tahun 2015
Purwoyos o 111
Kalipancu r 64 Legenda Kasus ISPA Triwulan 1
111 = Purwoyoso
1. Alur rancangan pemetaan penyakit ISPA berbasis Sistem Informasi
64
= Kalipancur Geografis, yang menggunakan aplikasi MAPINFO untuk melakukan pemetaan dan menginput data laporan kesakitan LB-1 LB 1 penyakit ISPA di
Gambar 4.6 Peta Distribusi Penyakit ISPA Triwulan 2
48
49
C. Pembahasan Di Puskesmas Purwoyoso belum pernah menggunakan program SIG dalam penyajian data dan pelaporan, untuk saat ini Puskesmas Purwoyoso sudah menggunakan SP3 online.
1. Jenis dan bentuk data rekam medis penyakit ISPA Bentuk dan jenis laporan penyakit ISPA sudah sesuai karena sudah mencakup identitas pasien dan diagnosa pasien. 2. Jenis dan bentuk laporan penyakit ISPA Laporan data kesakitan LB-1 yang ada di Puskesmas Purwoyoso berbentuk tabel, untuk melakukan rancangan peta data yang diperlukan adalah data LB-1 atau data kesakitan. Dilihat dari laporan data kesakitan LB-1 penyakit ISPA, jumlah pasien penyakit ISPA di Puskesmas Purwoyoso pada triwulan 1 berjumlah 187 dan triwulan 2 berjumlah 175 pasien. 3. Penguasaan petugas dalam penggunaan Sistem Informasi Geografis Petugas masih belum dapat menggunakan sistem pelaporan berbasis SIG dengan baik sehingga perlu adanya pelatihan khusus untuk lebih memahami alur penggunaan aplikasi MAPINFO, dengan adanya sistem pelaporan berbasis SIG bisa menentukan besarnya penyebaran penyakit menular terutama penyakit ISPA yang terjadi di Puskesmas purwoyoso. 4. Laporan penyakit ISPA dalam bentuk peta per-triwulan Distribusi penyakit ISPA berdasarkan wilayah kerja Puskesmas Purwoyoso tahun 2015, dari hasil pengamatan jumlah penduduk tertinggi 49
50
terdapat di kelurahan Kalipancur dengan jumlah 18.035 jiwa, dengan jumlah penduduk kedua di kelurahan Purwoyoso dengan jumlah 15.561. Kasus ISPA di wilayah kerja Puskesmas Purwoyoso cukup tinggi berjumlah 362 pasien pada bulan januari sampai juni tahun 2015. Distribusi penyakit ISPA per-triwulan di wilayah kerja Puskesmas purwoyoso tahun 2015, distribusi penyakit ISPA pada triwulan 1 terbesar di kelurahan Purwoyoso dengan jumlah 121 pasien, sedangkan untuk yang terendah berada di kelurahan Kalipancur dengan jumlah 66 pasien, sedangkan distribusi penyakit ISPA pada triwulan 2 terbesar di kelurahan Purwoyoso dengan jumlah 111 pasien, sedangkan untuk yang terendah berada di kelurahan Kalipancur dengan jumlah 64 pasien. Distribusi dari triwulan 1 sampai triwulan 2 kelurahan Purwoyoso dengan jumlah kasus tertinggi dengan jumlah kasus penyakit ISPA 232 pasien, dan yang terendah ada pada kelurahan
Kalipancur dengan
kasus penyakit ISPA 130 pasien. 5. Alur rancangan pemetaan penyakit ISPA berbasis sistem informasi geografis, yang menggunakan aplikasi MAPINFO untuk melakukan pemetaan dan menginput data laporan kesakitan Lb-1 penyakit ISPA di wilayah kerja Puskesmas Purwoyoso.
50
51
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 1. Jenis dan bentuk data rekam medis yang ada di Puskesmas Purwoyoso yaitu kartu rawat jalan yang berisikan identitas pasien (nama, nama kepala keluarga, pekerjaan, alamat, umur dan agama), tanggal pemeriksaan dan diagnosa pasien. 2. Jenis dan bentuk laporan penyakit yang ada di Puskesmas Purwoyoso berbentuk tabel yang dihasilkan dari laporan data kesakitan Lb-1 yang berisi jumlah penderita yang dbedakan dari jenis kelamin, umur, kode dan nama penyakit. 3. Petugas mencatat identitas pasien yang mendaftar di buku register rawat jalan dan simpus, pasien dipersilahkan menuju kepoli
yang
mendiagnosa
dituju, dan
petugas/ memberi
dokter resep
yang obat,
menjaga setelah
akan selesai
pengobatan data pasien di input ke bagian pelaporan, kemudian di proses oleh petugas SP3 yang akan menghasilkan laporan LB-1 yang berisi data kesakitan.
51
52
4. Belum adanya pelatihan khusus dalam penggunaan pelaporan yang berbasis sistem informasi geografis menyulitkan petugas dalam
menjalankan
aplikasi
mapinfo
yang
menghasilkan
pelaporan dalam bentuk peta. 5. Distribusi penyebaran penyakit ispa pada triwulan 1 dan triwulan 2 tahun 2015 yang terjadi di wilayah 51 kerja Puskesmas Purwoyoso. Jumlah penyakit ispa tertinggi di wilayah kerja Puskesmas Purwoyoso per-triwulan terdapat di Kelurahan Purwoyoso dengan jumlah 187 pasien, sedangkan untuk penyebaran penyakit yang terendah terdapat di Kelurahan Kalipancur dengan jumlah 175 pasien.
B. Saran 1. Puskesmas Purwoyoso sebaiknya melakukan pemetaan untuk kasus penyakit menular agar lebih efektif dalam pelaporan dan lebih memudahkan
petugas
dalam
pengambilan
keputusan
dalam
menanggulanggi wabah penyakit menular. 2. Puskesmas Purwoyoso sebaiknya memanfaatkan program sistem informasi geografis dalam penyajian data dan pelaporan, agar mempermudah penyajian data dan mengetahui cakupan pasien yang terkena penyakit menular.
52
53
3. Untuk pengembangan sistem informasi geografis data yang digunakan harus lengkap, agar informasi yang didapatkan lebih baik dan lebih maksimal. 4. Petugas pelaporan sebaiknya mulai melakukan pelatihan dalam penggunaan sistem informasi geografis yang mempunyai aplikasi mapinfo dan arcview untuk melakukan pemetaan.
53
54
DAFTAR PUSTAKA
1. Maret 31, 2011 at 2:23 pm. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) (Ilmu Kesehatan Anak/ Pediatric, Ilmu Penyakit Dalam/ Internal Medicine) (ISPA) https://dokterkecil.wordpress.com/2011/03/31/ispa-infekasi-saluran
-
pernapasan-akut/ 2. Prahasta E. 2006. Sistem Informasi Geografis Belajar dan Memahami Mapinfo, Penerbit 3. Pengertian Sistem Informasi Geografi, November 1, 201519:21:31 http://www.cpuik.com/2014/11/pengertian-sistem-informasigeografi.html 4. Pengertian
dan
Fungsi
Puskesmas,
Oct
11,
Posted
by
puskesmasprimaryhealthcare https:// puskesmasprimaryhealthcare.wordpress.com/2011/10/11/pengertiandan-fungsi-puskesmas/ 5. Pengertian SIG (Sistem Informasi Geografis) https://www.pengertianahli.com/2013/pengertian-sig-sisteminformasi.html
54
55
6. Prahasta E. 2002. Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Penerbit Informatika, Bandung. 7. Dulbahari. 1993. Sistem Informasi Geografis: Gramedia 8. Kurniadi, Arif.2010. PSIK X (Analisa dan Perancangan Sistem Informasi). Semarang. Tidak dipublikasikan 9. Hood Asagaff dan Abdul Mukty. 2006. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya: Airlangga university Press 10. Berita dan artikel Dinas Kesehatan Yogyakarta, Pneumonia: The Forgotten Killers Of Children
53
http://dinkes.jogjaprov.go.id/berita/detil_berita/716-pneumonia-theforgotten-killers-of-children 11. Kusumadewi S. 2009. Informatika Kesehatan, Graha Ilmu, Yogyakarta Informatika, Bandung. 12. Departemen Kesehatan RI, Survei Kesehatan Rumah Tangga, Balitbangkes, Depkes RI, Jakarta, 1988. 13. Sharon Gondodiputro, Rekam Medis dan Informasi Kesehatan di Pelayanan Primer (PUSKESMAS) online pada http;//resources.unpad.ac.id/unpadcontent/uploads/publikasi_dosen/R ekam%20Medis%20dan%20SIK.PDF.diakses pada Desember 2011. 14. Wandahnurcahyo, 2012, Menggunkan Mapinfo (1. Membuat Table), online pada 55
56
http://wadahnurcahyo.wordpress.com/2012/06/23/menggunakanmapinfo-1-membuat-table/ diakses pada juni 2013
56
57
LAMPIRAN
57
58
Lampiran Pedoman Wawancara Nama
:
Umur
:
Masa Kerja
:
Kriteria
:
Rancangan Sistem Pelaporan Penyakit ISPA Berbasis Sistem Informasi Geografis di Wilayah Kerja Puskesmas Purwoyoso Tahun 2015 Pertanyaan 1. Bentuk dan data rekam medis di Puskesmas Purwoyoso berbentuk seperti apa ? 2. Bentuk dan jenis pelaporan yang ada di Puskesmas Purwoyoso berbentuk seperti apa ? 3. Laporan yang dibutuhkan dalam bentuk peta untuk penyebaran penyakit ispa di Puskesmas Purwoyoso tahun 2015 ? 4. Petugas pelaporan yang ada di Puskesmas Purwoyoso apakah pernah melakukan pelaporan yang berbasis sistem informasi geografis ?
58