PARADIGMA VOL. XV. September 2013
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN MATERIAL PEMBANGUNAN JALAN Dewi Laksmiati Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika Tangerang Bumi Serpong Damai Sektor XIV Blok C1/1, Jl. Letnan Sutopo BSD Serpong, Tangerang Selatan ABSTRAKSI Peran teknologi informasi saat ini sudah banyak digunakan dalam pekerjaan diberbagai perusahaan-perusahaan, dengan tujuan untuk memudahkan pengerjaan pekerjaan agar lebih cepat dan efisien. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pekerjaan diperrusahaanperusahaan, diantaranya pengguaan teknologi informasi yang sudah terkomputerisasi. Ms.Excel adalah satu aplikasi yang sering digunakan diperusahaan-perusahaan untuk membantu pekerjaan seperti laporan biaya pada suatu pengerjaan proyek, namun Ms.Excel mempunyai beberapa kekurangan sehingga dapat memperlambat pengerjaan seperti pembuatan perhitungan. Hal ini menyebabkan pekerjaan karyawan tidak efektif dan efisien. Oleh karena itu, dibutuhkan satu aplikasi yang khusus untuk memudahkan proses perhitungan. Tujuan penulis adalah membuat satu aplikasi yang bisa mempermudah dalam proses perhitungan khususnya perhitungan material pembangunan jalan dengan menggunakan Microsoft Visual Studio 2005. Aplikasi perhitungan ini memiliki user interface yang mudah digunakan, sehingga para karyawan mudah untuk menggunakannya. Dicapainya tujuan penulis mempermudah karyawan dalam mengerjakan pekerjaan agar lebih efektif dan efisien. Kata Kunci : Perhitungan Material Pembangunan Jalan PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jalan yang merupakan sarana transportasi, mempunyai peranan penting dalam usaha membuka, mempermudah dan meningkatkan aspek ekonomi, sosial dan budaya pada suatu Negara (Sri dkk 2011 : 1). Maka dari itu pembangunan jalan harus direncanakan sebaik mungkin agar jalan tidak cepat rusak, karena akan menghambat distribusi perekonomian Negara. Di Indonesia kebutuhan dana infrastruktur untuk tahun 2010-2015 diperkirakan mencapai Rp 1.529 triliyun untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sebesar 5-5%. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar Rp 551 triliyun atau hanya 32% yang mampu disediakan oleh pemerintah ( Wibowo 2011 : 137 ). Jelas angka tersebut sangat besar untuk pemerintah agar bisa membangun jalan yang baik untuk meningkatkan aspek ekonomi Negara, dibutuhkan 68% lagi dana yang harus di cari pemerintah untuk menutupi kekurangan biaya pembangunan jalan selama priode 2010-2015. Pembuatan jalan memiliki beberapa permasalahan diantaranya terjadinya kerusakan perkerasan yang relatif lebih cepat dari masa waktu yang
direncanakan akibat kelebihan beban kendaraan yang tidak sesuai dengan desain rencana ( Agung dkk 2007 : 50 ). Biasanya, dinas Bina Marga melakukan survey terlebih dahulu untuk mengetahui tipe kendaraan apa yang melintas di daerah tersebut. Kesalahan perhitungan pembangunan jalan memungkinkan dapat terjadinya kecelakaan pengendara akibat jalanan yang rusak. Required rate of return ( RRR ) didefinisikan sebagai imbal hasil minimum yang dituntut oleh investor dari suatu proyek investasi yang sesuai dengan risiko yang harus ditanggung bila investor melaksanakan investasi tersebut. Berdasarkan Bain dan Wilkins ( 2002 ) tingkat akurasi prediksi volume lalulintas di wilayah yang sudah mengenal jalan tol sebelumnya lebih tinggi, dengan purata 0,81 dibandingkan wilayah yang belum, purata 0,58. Dengan data yang lebih banyak survey memperlihatkan bahwa secara ratarata terjadi overestimasi sebesar 25%. Sistem perhitungan bahan material yang sudah terkomputerisasi diharapkan akan menjadi jalan keluar untuk pemecahan permasalahan-permasalahan yang biasanya terjadi di dalam proses yang masih menggunakan cara manual. Dalam sistem
91
PARADIGMA VOL. XV. September 2013 yang dibuat penulis menambahkan toolstools untuk mempermudah dalam penginputan data dan perhitungan secara automatis sehingga mempermudah dalam proses penginputan maupun perhitungan jalan pada dinas Bina Marga. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan ada beberapa permasalahan yang dapat dikemukan pada sistem yang berjalan, permasalahan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: a) Pada sistem ini sering terjadi kesalahan pada input data karena prosesnya masih dilakukan dengan menggunakan Ms.Excel. b) Sering terjadi kesalahan menghitung dalam pembuatan perhitungan. Pekerjaan menjadi tidak efisien karena membutuhkan waktu yang lama II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Sebelum menjelaskan tentang konsep dasar sistem dan program yang digunakan, sebaiknya dilengkapi terlebuh dahulu dengan kutipan jurnal yang sudah pernah ada sebelumnya yang berkaitan dengan tema atau materi pembahasan penelitian. Menurut Sri dan Satiajeng (2011:285) pada dasarnya, pengelolaan jalan diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas angkutan barang dan jasa (orang) yang aman, nyaman, dan berdaya guna. Pembangunan jalan yang dilakukan berupa peningkatan dan pelebaran jalan dan pengaspalan jalan, sedangkan pemeliharaan jalan dilakukan melalui pemeliharaan rutin dan pemeliharaan berkala. Faktor yang cenderung mempengaruhi berupa faktor hukum yang belum mengatur secara menyeluruh tentang pengelolaan jalan, faktor penegak hukum yang masih menginduk pada kebijakan pimpinan, faktor sarana atau fasilitas yang belum optimal, faktor masyarakat yang cenderung melepaskan tanggung jawab kepada pemerintah, dan faktor budaya permisif. Menurut Andreas (2011:137) salah satu faktor mendasar yang perlu dipertimbangkan saat menawarkan proyekproyek jalan tol ke sektor swasta adalah bahwa proyek tersebut harus layak secara finansial. Dalam konteks yang lebih sempit, keatraktivan biasanya diukur dari NPV atau IRR. Tulisan ini menawarkan metodologi perhitungan required rate of return (RRR) yang sistematis untuk proyek infrastruktur
92
berbasis total risk approach yaitu resiko sistematis dan resiko non-sistematis. Menurut Agung dkk (2007:39) berbagai persoalan lalu lintas seperti peningkatan tundaan, kemacetan, kecelakaan, serta banyaknya ruas jalan lama yang rusak. Selain itu, keterbatasan dana yang dimiliki oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah menyebabkan pembangunan jalan arteri baru atau perbaikan pada ruas jalan lama yang rusak tidak dapat dilaksanankan. Menghadapi permasalahan tersebut, perlu dibuat suatu alternatif yaitu menerapkan sistem tol pada pembangunan jalan. 2.2 Konsep Dasar Sistem 2.2.1. Pengertian Sistem Pada dasarnya sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran, jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem. Suatu sistem dapat bersifat abstrak maupun fisik. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur, gagasan atau konsepsi yang saling tergantung, sedangkan sistem yang bersifat fisik adalah ntuk mencapai tujuan bersama. Unsur-unsur yang memiliki suatu sistem secara umum adalah masukan (input), pengolahan (processing), keluaran (output). Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yng masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa dari pelanggan. Pada sistem informasi, masukan dapat berupa data transaksi, dan data non transakai (misalnya surat pemberitahuan), serta instruksi. Pengolahan (processing) merpakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada sistem informasi, proses dapat berupa suatu tindakan yang bermacammacam. Meringkkas data, melakukan
PARADIGMA VOL. XV. September 2013
perhitungan, dan mengurutkan data merupakan beberapa contoh proses. Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya. Sistem dapat diklarifikasikan kedalam beberapa sudut pandang seperti contoh yang bersifat abstrak, sistem alamiah, sistem yang bersifat deterministic, dan sistem yang bersifat terbuka dan tertutup. Adapun penjelasan lebih detail dan terperinci akan dipaparkan dibawah ini: a. Sistem diklarifikasikan sebagai sistem abstrak Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. b. Sistem diklarifikasikan sebagai sistem alamiah dan sisitem buatan manusia Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada sang pencipta alam). Misalnya sistem perputaran bumi,sistem pergantian siang dan malam. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan antara manusia dengan mesin yang disebut dengan humanmachine system (man-machinesystem). c. Sistem diklarifikasikan sebagai sistem tertentu (Deterministic System) dan sistem tak tentu (Probabilistic System). Sistem tertentu beroperasi dengan tigkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan, sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. d. Sistem diklarifikasikan sebagai sistem terbuka dan tertutup Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur dari tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lain karena sistem ini sifatnya terbuka. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen
sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem. 3.2.2. Pengertian Informasi McFadden, dkk (1999) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Shannon dan Weaver, dua orang insinyur listrik, melakukan pendekatan secara matematis untuk mendefinisikan informasi (Kroenkke, 1992). Menurut mereka, informasi adalah “jumlah ketidakpastian yang dikurangi ketika sebuah pesan diterima”. Artinya, dengan adanya informasi, tingkat kepastian menjadi meningkat. Menurut Davis (199), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Informasi itu sendiri memiliki cirri-ciri seperti berikut (Davis, 1999): a. Benar atau salah. Dalam hal ini, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan, jika penerima informasi yang salah mempercayainya, efeknya seperti kalau informasi itu benar. b. Baru. Informasi benar-benar baru bagi si penerima. c. Tambahan. Informasi dapat memperbarui atau memberikan perubahan terhadap informasi yang telah ada. d. Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar. e. Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat. 3.2.3. Pengertian Sistem Informasi Menurut Gelinas, Oram, dan Wiggins (1990) sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai. Menurut Wilkison (1992) sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
93
PARADIGMA VOL. XV. September 2013 2.2.2. Pengertian Jalan Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2005 tentang jalan bahwa: a. Jalan sebagai salah satu prasarana transportasi merupakan unsur penting dalam pengembangan kehidupan berbangsa dan bernegara, dalam pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa, wilayah negara dan fungsi masyarakat serta dalam memajukan kesejahteraan umum sebagaimana dimaksud dalam pembukaan undangundang dasar Negara Republik Indonesia tahun 1955. b. Jalan sebagai bagian sistem transportasi nasional mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung bidang ekonomi, sosial dan budaya serta lingkungan dan dikembangkan melalui pendekatan pengembangan wilayah agar gtercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan antar daerah, membentuk dan memperkukuh kesatuan nasional untuk memantapkan pertahanan dan keamanan nasional, serta membentuk struktur ruang dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan nasional. c. Untuk terpenuhnya peranan jalan sebagaimana mestinya, pemerintah mempunyai hak dan kewajiban menyelenggarakan jalan. d. Agar penyelenggaraan jalan dapat dilaksanakan secara berdaya guna dan berhasil guna diperlukan keterlibatan masyarakat. e. Dengan adanya perkembangan otonomi daerah, tantangan persaingan global, dan tuntutan peningkatan peran masyarakat dalam penyelenggaraan jalan, Undang-Undang 1 Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3186) tidak sesuai lagi sebagai landasan hukum pengaturan tentang jalan. 2.2.3. Pembangunan Jalan Umum Menurut pasal 29, pembangunan jalan secara umum adalah sebagai berikut: a. Pengoperasian jalan umum dilakukan setelah dinyatakan memenuhi persyaratan layak fungsi secara teknis dan administratif. b. Penyelenggaraan jalan wajib memrioritaskan pemeliharaan, perawatan dan pemerikasaan jalan secara berkala untuk mempertahankan tingkat pelayanan
94
jalan sesuai dengan standar pelayanan minimal yang ditetapkan. c. Pembiayaan pembangunan jalan umum menjadi tanggung jawab Pemerintah dan /atau pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan masing-masing. d. Dalam hal pemerintah daerah belum mampu membiayai pembangunan jalan yang menjadi tanggung jawabnya secara keseluruhan, Pemerintah dapat membantu sesuai dengan peraturan perundang-undangan. e. Sebagian wewenang pemerintah di bidang pembanguna jalan nasional mencakup perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian, dan pemeliharaannya dapat dilaksanakan oleh pemerintah daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. f. Pembentukan peraturan perundang-undangan, termasuk kriteria, persyaratan, standar, prosedur dan manual; penyusunan rencana umum jalan nasional, dan pelaksanaan pengawasan dilakukan dengan memperhatikan masukan dari masyarakat. Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan layak fungsi, tata cara pemeliharaan, perawatan dan pemeriksaan secara berkala, dan pembiayaan pembangunan jalan umum, serta masukan masyaraat diatur dalam peraturan pemerintah. Didalam pembuatan jalan yang akan dibuat ada beberapa tahapan yang harus dilaksanakan, diantaranya : 1. Pembuatan Lapis Pondasi Agregat Kelas C Ditahap ini bisa disebut tahapan paling bawah setelah pelapisan tanah, dilapisan ini terdiri dari beberapa material diantaranya adalah berupa campuran antara pasir dengan batu. Selain itu, dalam Lapis Pondasi Agregat Kelas C juga memiliki beberapa komponen yaitu tenaga, bahan, dan peralatan. a. Tenaga Tenaga di sini berupa sumber daya manusia ( SDA ), terdiri dari dua yaitu pekerja dan mandor. b. Bahan Bahan yang digunakan pada lapisan ini disebut Agregat Kelas C ( M28 ) yang terdiri dari campuran pasir dan batu. c. Peralatan Perealatan yang digunakan pada tahap ini berupa Wheel Loader, Dump Truck, Motor Grader, Tandem Roller, Water Tanker, dan Alat Bantu.
PARADIGMA VOL. XV. September 2013
Urutan kerja pada Lapisan Pondasi Agregat Kelas C ini yaitu sebagai berikut, pertama Wheel Loader memuat Agregat ke dalam Dump Truck di Base Camp, kemudian Dump Truck mengangkut Agregat ke lokasi pekerjaan dihampar dengan Motor Grader, hamparan Agregat dibasahi dengan Water Tank Truck sebelum dipadatkan dengan Tandem Roller, yang terakhir selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu. Cara menghitung Kuantitas Lapis Pondasi Agregat Kelas C sebagai berikut : Panjang * lebar * tebal = Kuantitas. 2. Pembuatan Lapis Pondasi Agregat Kelas A Lapisan ini adalah lapisan setelah pembuatan Lapis Pondasi Agregat Kelas C, dimana pada lapisan ini hanya terdiri dari satu bahan yaitu hanya batuan saja. Selain itu, dalam Lapis Pondasi Agregat Kelas A juga memiliki beberapa komponen yaitu tenaga, bahan, dan peralatan. a. Tenaga Tenaga di sini berupa sumber daya manusia ( SDA ), terdiri dari dua yaitu pekerja dan mandor. b. Bahan Bahan yang digunakan pada lapisan ini disebut Agregat Kelas A ( M28 ) yang terdiri dari batu krikil. c. Peralatan Perealatan yang digunakan pada tahap ini berupa Wheel Loader, Dump Truck, Motor Grader, Tandem Roller, Water Tanker, dan Alat Bantu. Urutan kerja pada Lapisan Pondasi Agregat Kelas A ini yaitu sebagai berikut, pertama Wheel Loader memuat Agregat ke dalam Dump Truck di Base Camp, kemudian Dump Truck mengangkut Agregat ke lokasi pekerjaan dihampar dengan Motor Grader, hamparan Agregat dibasahi dengan Water Tank Truck sebelum dipadatkan dengan Tandem Roller, yang terakhir selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu. Cara menghitung Kuantitas Lapis Pondasi Agregat Kelas A sebagai berikut : Panjang * lebar * tebal = Kuantitas. 3. Lapis Pondasi/Perata Penetrasi Macadam Lapisan ini lapisan paling atas setelah Lapis Pondasi Agregat Kelas A,
dimana dilapisan ini terdiri dari beberapa material diantaranya Agregat Kasar, Agregat Halus, dan aspal. Selain itu, dalam Lapis Pondasi/Perata Penetrasi Macadam juga memiliki beberapa komponen yaitu tenaga, bahan, dan peralatan. a. Tenaga Tenaga di sini berupa sumber daya manusia ( SDA ), terdiri dari dua yaitu pekerja dan mandor. b. Bahan Bahan yang digunakan pada lapisan ini terdiri dari Agregat Kasar, Agregat Halus, dan aspal. c. Peralatan Perealatan yang digunakan pada tahap ini berupa Wheel Loader, Dump Truck, 3Motor Grader, Asp.sprayer, dan Alat Bantu. Adapun urutan kerja Lapis Pondasi/Perata Penetrasi Macadam yaitu sebagai berikut, pertama permukaan dasar dibersihkan dan disemprot aspal cair bilamana diperlukan, kemudian Agregat kasar dimuat ke dalam Dump Truck menggunakan Wheel Loader ( di Base Camp ), Agregat Kasar ditebarkan ( manual ) sesuai tebal yang diperlukan dan dipadatkan dengan Three Wheel Roller ( 68 ) minimum 6 lintasan, setelah itu aspal disemprotkan di atas Agregat Kasar yang telah diratakan menggunakan Aspal Sprayer ( merata ), yang terakhir Agregat Pengunci ditebarkan dan dipadatkan dengan cara yang sama dengan pemadatan Agregat Kasar. Cara menghitung Kuantitas Lapis Pondasi/Perata Penetrasi Macadam sebagai berikut : Panjang * lebar * tebal = Kuantitas. 2.3. Konsep Dasar Program Program merupakan kata, ekspresi, atau kombinasi yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang di implementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman sehingga dapat dieksekusi oleh komputer. Bahasa pemrograman merupakan prosedur atau tata cara penulisan program. Dalam bahasa pemrograman terdapat dua faktor penting yaitu sintaks dan simantik. Sintaks adalah aturan-aturan gramatikal yang mengatur tata cara penulisan kata, ekspresi dan pernyataan. Sedang semantik adalah aturan untuk menyatakan suatu arti. VB.NET adalah salah satu bahasa pemrograman Komputer Tingkat Tinggi. Bahasa Pemrograman Adalah Perintah-
95
PARADIGMA VOL. XV. September 2013 perintah yang dimengerti oleh computer untuk melakukan tugas-tugas tertentu Bahasa pemrograman VB.NET dikembangkan oleh Microsoft , Merupakan Salah Satu bahasa Pemrograman Yang Object Oriented Program(OOP) atau Pemrograman yang berorientasi Pada Object. Kata “Visual” menunjukkan cara yang digunakan untuk membuat Graphical User Interface (GUI). Dengan Cara ini, kita tidak perlu lagi menuliskan instruksi pemrograman dalam kode-kode baris hanya untuk membuat sebuah Desaign Form/Aplikasi. Tetapi dengan sangat mudah yakni kita cukup melakukan Drag and drop object-object yang akan kita gunakan. VB.Net dapat kita jdaikan alat Bantu untuk membuat berbagai macam program computer. Aplikasi VB.NET hanya dapat dijalankan pada system Operasi Windows. a. Menu Bar Berisi Menu-menu yang masingmasing menu memiliki fungsi tersendiri. b. ToolBar Tombol-tombol Icon Yang berfungsi mewakili suatu perintah yang berada pada Menu bar. c. ToolBox Jendela yang mengandung semua Object atau control yang dapat di tempelkan dan dibutukan untuk membentuk suatu program. d. Project(Solution) Explorer Jendela yang mengandung semua File yang ada didalam aplikasi yang akan kita buat : Contoh Form,Module,Class,Report, dll. e. Design View Daerah kerja utama Untuk Mendesign program-program Aplikasi f. Code View Tempat Mengetikkan baris program yang menjadi istruksi-instruksi. g. Project(Object) Properties Jendela yang mengandung semua informasi/Sifat dari Object yang terdapat pada aplikasi yang dibuat dan terseleksi. 1. Form Digunakan Untuk Membuat Antar Pada Suatu Aplikasi. 2. Label Control (Object) yang digunakan menampilkan Teks yang tidak diperbaiki oleh User. 3. TextBox Control Yang mengandung String dapat diperbaiki oleh pemakai,
96
muka
untuk dapat
yang dapat
berupa satu baris tunggal, atau banyak baris. 4. Command Button Control yang digunakan untuk memabangkitkan, menjalankan / Menjadi TrigerEvent Proses tertentu ketika pemakai melakukan klik padanya. 5. ComboBox Control yang idealnya didalamnya mengandung beberapa item, dan user dapat pemilih isi dari item tersebut , Combobox Merupakan kombinasi dari TextBox dan suatu ListBox. Dimana Pemasukkan data dapat dilakukan dengan pengetikan maupun pemilihan (Idealnya adalah Pemilihan) Hanya satu yang dapat dipilih. 6. ListBox Control yang didalamnya mengandung sjumla item, dan user dapat memilih lebih dari satu item yang terdapat didalamnya 7. RadioButton Control Yang digunakan untuk memilih satu dari berbagai pilihan (Hanya dapat memilih 1 buah Radio Button yang ada didalam Group Box) 8. CheckBox Control yang digunakan untuk memilih lebih dari satu pilihan() 9. GroupBox Control yang digunakan sebagai container bagi control lainnya Biasanya di peruntukkan untuk mengkelompokkan inputan yang berupa radio button. 10. Timer Digunakan untuk proses background yang diaktifkan berdasarkan interval waktu tertentu. Merupakan Control Non Visual. 11. DateTimePicker Digunakan untuk Menampilkan/Menset Tanggal pada suatu Form. 12. PictureBox Digunakan Untuk Menampilkan/Memanipulasi Gambar 13. Listview Digunakan Untuk Menampilkan Data Yang bentuknya Jamak. 14. MaskedTextBox Sifatnya hampir sama dengan TextBox hanya saja User dituntun dan dipaksa agar menginput data dengan benar. 2.3.1. Konsep Database Database merupakan pengingat data (karena selalu akan diberikan banyak data untuk disimpan, dan harus siap diinformasikan jika diminta). Database berbentuk file kabinet yang menyimpan data dengan cara yang terorganisir,
PARADIGMA VOL. XV. September 2013
sehingga dapat segera mendapatkan data yang dibutuhkan. Database bisa merupakan kumpulan data sederhana yang hanya berisi kode barang dan nama barang, atau bisa juga sangat kompleks seperti halnya database untuk pabrik berskala nasional, yang harus dapat menyimpan datftar supplier, daftar customer, transaksi penjualan, transaksi pembelian, jurnal harian, neraca, laporan laba rugi, dan banyak lagi. Data yang ada pada sebuah database, harus diakses oleh DBMS (Database Management System). Kenyataannya, hampir semua program DBMS merupakan RDBMN (Relational Database Management System), dimana data akan diorganisasi dalam sekumpulan table yang saling berelasi (berhubungan). 3.3.2. Tabel Tabel merupakan salah satu bagian dari database, seperti namanya, tabel akan menampung data yang disimpan dalam bentuk baris dan kolom. Setiap kolom mempunyai nama yang unik (tidak mungkin kembar), dan dapat mempunyai jenis yang berbeda. Misalnya untuk kolom level jenis datanya adalah numerik, sedangkan untuk kolom UserID, nama dan password jenis datanya adalah teks atau string. Kolom ini biasa disebut dengan istilah field. Satu baris pada tabel biasanya diistilahkan dengan record. Penerapan program adalah saat program djalankan. Program akan menampilkan window user login, agar user memasukkan userID dan Password. Saat user memasukkan userID dan passwordnya, program akan membaca dari tabel user untuk mencocokkan, apakah password yang telah dimasukkan sesuai. Field ID adalah field yang dijadikan sebagai field kunci pada tabel user. Field kunci adalah sebuah field yang unik, dan tidak mungkin ada yang sama pada tabel user tersebut. Artinya, tidak mungkin ada dua ID yang sama dalam sebuah tabel. Nama user boleh sama, tapi ID tidak mungkin sama. 2.3.2. Macam-Macam Relasi Tabel Pada saat mendesain relasi antar tabel, kita harus memperhatikan jenis-jenis relasi antar tabel. Pada database relasional, ada tiga jenis model relasi, yaitu: a. Hubungan one-to-one, artinya pada masing-masing tabel hanya terdapat data yang saling berhubungan. Misalnya
memecahkan tabel user menjadi dua tabel, yaitu pertama tabel nama (yang berisi field ID dan nama user), dan tabel kedua tabel level ( yang berisi field kode, level dan user). Maka, hubungan antara tabel nama dan tabel level disebut hubungan one-toone, karena satu field kode pada tabel nama, pasti hanya akan berelasi dengan satu field kode pada level. b. Hubungan one-to-many, artinya pada sebuah tabel berelasi dengan banyak record pada tabel yang lain. Hubungan oneto-many ini seperti pada tabel JualGlobal dan tabel JualDetail. Pada tabel JualGlobal, pasti hanya mempunyai satu nomor faktur yang unik. Sedangkan pada tabel JualDetail hanya memungkinkan satu nomer faktur ditulis berkali-kali dalam tabel. c. Hubungan many-to-many, artinya banyak record pada sebuah tabel berhubungan dengan banyak record pada tabel yang lain. 3.3.5. MySQL MySQL didistribusikan secara open source (dan gratis) mulai tahun 1996, namun mempunyai sejarah pengembangan sejak tahu 1979. Walaupun didistribusikan secara gratis, MySQL juga mempunyai versi komersial. MySQL merupakan data base yang sangat popular dikalangan pengembang situs, yang sifatnya dinamis. Berikut ini adalah keunggulan dari MySQL: a. Cepat. Sejak awal, MySQL dikembangkan dengan konsep database yang berkecepatan tinggi dalam penyajian data. b. Tidak mahal. Walupun mempunyai level komersial, namun sesungguhnya MySQL dapat di download dengan gratis. c. Gampang digunakan. Kita dapat berinteraksi dengan MySQL menggunakan perintah SQL yang sederhana. Perintah SQL adalah standar bahasa untuk RDBMS. d. Berjalan pada berbagai sistem operasi. MySQL berjalan dengan baik dibanyak sistem operasi seperti: Windows, Linux, Mac OS, Unix (Solaris, AIX dan DEC Unix), FreeBSD,OS/2,Irix, dan lainnya. e. Dukungan penggunaan banyak tersedia. Ada banyak grup diskusi tentang MySQL yang ditawarkan di situs MySQL, atau dapat juga bertanya lewat MySQL AB, dengan sedikit biaya. MySQL terdiri dari beberapa program, yaitu MySQL Server, program yang membantu untuk administrasi
97
PARADIGMA VOL. XV. September 2013 database MySQL, dan beberapa program penunjang MySQL Server, yang terpenting dari semua bagian itu adalah MySQL server. MySQL Server adalah jantung dari sistem database yang menangani semua instruksi database. 3.5 Per alatan Pendukung (Tools System) Tool System merupakan peralatan pendukung untuk mendepenelitiankan sebuah sistem. Fungsi dari Tool System adalah untuk menjelaskan kepada user bagaimana fungsi suatu sistem dapat bekerja dengan suatu bentuk Logical Mode ( sistem yang berkembang) dan Phisyical Mode (sistem yang berjalan). 2.3.3. UML (Unifield Modelling Language) Unifield Modelling Language (UML) menurut Martin Fowler (2005:1) UML adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh metamodel tunggal, yang membantu pendepenelitianan dan desain sistem perangkat lunak khususnya sistem yang akan dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek (OO). 1. Alat Bantu Analisis dan Perancangan Alat bantu Analisis dan perancangan untuk menjabarkan sistem yang berjalan, menggunakan pendekatan berorientasi objek. Untuk visualisasi dan dokumentasi menggunakan Unifield Modelling Language (UML). a. Use Case Diagram Use case adalah sebuah teknik untuk merekam fungsional sebuah sistem. Use case mendepenelitiankan interaksi tipikal antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri. Dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan. Sebelum mendepenelitiankan use case secara langsung, akan lebih mudah dengan menjabarkan scenario. Skenario adalah rangkaian langkah-langkah yang menjabarkan sebuah interaksi antara seseorang pengguna dengan sebuah sistem. b. Class Diagram Class Diagram memberikan pandangan secara luas dari suatu sistem dengan menunjukan kelas-kelasnya dan hubungan mereka. Diagram Class bersifat statis; menggambarkan hubungan apa yang terjadi bukan apa yang terjadi jika mereka berhubungan. Diagram Class mempunyai 3 (tiga) macam relationalships (hubungan, sebagai berikut: 1. Association
98
Suatu hubungan antar bagian dari dua kelas. Terjadi association antara dua kelas jika salah satu bagian dari kelas mengetahui yang lainnya dalam melakukan suatu kegiatan. Di dalam diagram, sebuah association adalah penghubung yang menghubungkan dua kelas. 2. Aggregation Suatu association dimana salah satu kelasnya merupakan bagian dari suaru kumpulan. Aggregation memiliki titik pusat yang mencakup keseluruhan bagian. Sebagai contoh : OrderDetail merupakan kumpulan dari order. 3. Generalization Suatu hubungan turunan dengan mengasumsikan satu kelas merupakan superClass (kelas super) dari kelas yang lain. Generalization memiliki tingkatan yang berpusat pada superClass. c. Sequence Diagram Sequence diagram menunjukkan bagaimana kelompok-kelompok objek saling berkolaborasi dalam beberapa behavior. UML memiliki beberapa bentuk interaction diagram dan yang paling umum digunakan adalah sequence diagram. Sequence diagram secara khusus menjabarkan behavior sebuah skenario tunggal. Diagram tersebut menunjukkan sejumlah objek contoh dan pesan-pesan yang melewati objek-objek ini di dalam use case. Diagram ini diatur berdasarkan waktu. Obyek-obyek yang berkaitan dengan proses berjalannya operasi diurutkan dari kiri ke kanan berdasarkan waktu terjadinya dalam pesan yang terurut. d. Actifity Diagram Actifity Diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika, procedural, proses bisnis, dan alur kerja. Dalam beberapa hal, diagram aktifity disebut diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dengan nnotasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behavior parallel. e. Component Diagram Component Diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) diantaranya. Komponen piranti lunak adalah modul berisi kode, bai berisi source kode maupun binary code, baik libraly maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time,maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface,
PARADIGMA VOL. XV. September 2013
yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain. 3.4.2 ERD ( Entity Relationship Diagram ) Menurut Nugroho (2005:57) setelah beberapa tahun digunakan, ERD (entity relationship diagram) menjadi salah satu pemodelan data konseptual yang paling sering digunakan dalam proses pengembangan basis data bertipe relasional. Penggunaanya yang sangat luas diakibatkan beberapa faktor, yaitu : kemudahannya, penggunaan secara luas CASE (computer aided software engineering) –CASE adalah perangkat lunak yang mendukung otomatisasi implementasi perangkat lunak- yang mendukung, dukungan konsep matematika (kalkulus relasional) yang tangguh, serta keyakinan bahwa entitas dan hubungan antar entitas adalah konsep pemodelan alamiah yang sangat sesuai dengan keadaan di dunia nyata (real world). Model E-R sering digunakan sebagai sarana komunikasi antara perancang basis data dan pengguna sistem selama tahap analisis dari proses pengembangan basis data dalam kerangka pengembangan sistem informasi (IS-Information Engineering) secara utuh. Model E-R digunakan untuk mengkonstruksi model data konseptual, yang mercerminkan struktur dan batasan dari basis data, yang mandiri dari perangkat lunak pengelola basis data (DBMS Database Management System) dan berhubungan erat dengan model data yang langsung bisa digunakan untuk mengimplementasikan basis data secara logika maupun secara fisik dengan DBMS yang dipilih saat tahapan implementasi kelak. Ada beberapa catatan mengenai pemodelan data. Model yang actual disebut entity relationship diagram (ERD) karena model ini menjelaskan data dalam konteks entitas hubungan yang digambarkan oleh data tesebut. Ada beberapa catatan mengenai ERD. Sebagian besar disebut sesuai sesuai dengan nama penemunya (misalnya, Chen, Martin, Bachman, Merise) atau sesuai standar yang dipublikasikan (misalnya IDEF1X). “Bahasa” pemodelan data ini pada umumnya mendukung konsep dan kontruksi dasar yang sama. Kita mengadopsi catatan Martin (teknik informasi) Karena penggunaannya sudah tersebar luas dan didukung oleh peralatan CASE.
Kesimpulannya entity relationship diagram (ERD) model data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan yang didepenelitiankan oleh data tersebut. Entity/entitas adalah sesuatu yang diperlukan bisnis untuk menyimpan data. Dalam pemodelan sistem, akan sangat membantu untuk menetepkan setiap konsep abstrak ke suatu bentuk. Entity adalah kelompok orang, tempat, objek, kejadian atau konsep tentang apa yang kita perlukan untuk mengcapture dan menyimpan data. Penting untuk membedakan antara entitas dengan contohnya. Entity instance/contoh entitas adalah kemunculan tunggal suatu entitas. Misalnya, entitas STUDENT dapat memiliki banyak contoh :Mary, Joe, Mark, Susan, Cheryl, dan seterusnya. Entitas adalah sesuatu yang kita gunakan untuk menyimpan data, maka kita perlu mengidentifikasi bagian data spesifik yang ingin kita simpan dari setiap contoh entitas tertentu. Kita dapat menyebut bagian data ini attribute/atribut. Sebagaimana dinyatakan pada awal bagian ini, tiap contoh entitas STUDENT dapat didepenelitiankan dengan atrribut berikut: NAME, ADRRES, PHONE NUMBER, DATE OF BIRTH, GENDER, RACE, MAJOR, GRADE POINT AVERAGE, dan lain sebagainya. Attribute adalah sifat atau karakteristik deskriptif suatu entitas. Sinonimya antara lain elemen, sifat, dan bidang. Beberapa atribut dikelompokkan secara logis menjadi super atribut (super attribute) yang disebut compound attribute/atribut gabungan. Misalnya, NAME seorang siswa sebenarnya meupakan atribut gabungan yang terdiri dari LAST NAME, FIRST NAME, dan MIDDLE INITIAL. Compound attribute atribut yang terdiri dari atribut lain. Sinonimnya dalam berbagai bahasa pemodelan data sangat banyak; concatenated attribute, composite attribute, dan struktur data. Sedangkan data type/tipe data untuk sebuah atribut mendefinisikan tipe data yang dapat disimpan dalam atribut tersebut. Penulisan data tentu merupakan hal yang familier bagi anda yang telah menulis program komputer; deklarasi tipe variabel adalah hal umum untuk sebagian besar bahasa pemograman. Identifikasi entitas memiliki beberapa contoh, kemungkinan mencapai ribuan bahkan jutaan. Kita perlu mengidentifikasi secara unik tiap contoh tersebut
99
PARADIGMA VOL. XV. September 2013 berdasarkan nilai data pada suatu atribut atau lebih. Jadi, tiap entitas harus memiliki sebuah key. Misalnya, tiap contoh entitas STUDENT dapat diidentifikasi secara unik dengan key atribut STUDENT NUMBER. Dua siswa tida dapat memiliki STUDENT NUMBER yang sama. Concatenated key adalah kelompok atribut yang secara unik mengidentifikasi contoh entitas. Sinonimnya antara lain composite key dan compound key. Candidate key satu dari sekian banyak key yang berlaku sebagai primary key suatu entitas. Sering disebut candidate identifier. Primary key candidate key yang paling umum digunakan untuk menngidentifikasi contoh entitas tunggal. Alternate key candidate key yang tidak terpilih menjadi primary key. Sinonimnya adalah secondary key. Secara konseptual, entitas dan atribut tidak terpisah. Hal yang dinyatakannya saling berinteraksi dan mempengaruhi untuk mendukung tujuan bisnis. Jadi, kita memperkenalkan konsep hubungan. Cardinality menunjukkan kompleksitas atau tingkat tiap hubungan. Cardinality/ kardinalitas mendefinisikan jumlah kemunculan baik minimun maupun maksimum satu entitas yang dapat dihubungkan dengan kemunculan tunggal entitas lain. Karena semua hubungan bersifat dua arah, maka kardinalitas harus didefinisikan untuk setiap hubungan. Foreign key hubungan meng-implikasikan bahwa contoh satu entitas dihubungkan dengan contoh entitas lain. Kita dapat mengidentifikasi contoh untuk tiap entitas tertentu. Kemampuan untuk mengidentifikasi contoh entitas yang dihubungkan secara khusus melibatkan penentuan foreign key. Foreign key adalah primary key pada satu entitas yang diberikan ke (duplikasikan dalam) entitas lain untuk mengidentifikasi contoh hubungan. Foreign key (selalu dalam identitas anak) selalu sesuai dengan primary key (dalam identitas induk).
Untuk mendapat keakuratan data penulis mencoba melakukan analisa penelitian dengan melakukan beberapa langkah-langkah analisa penelitian yaitu :
III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Untuk memperoleh data yang dapat menunjang sistem ini, maka diperlukan data teoritis dan data lapangan untuk mendapatkan data dan informasi yang berhubungan dengan sistem ini. 5.1.1 Analisa Penelitian
3.2 Metode Pengumpulan Data Dengan melakukan survey langsung ke perusahaan untuk memperoleh data primer perusahaan seperti struktur organisasi, gambaran sistem yang sedang berjalan yaitu system perhitungan material pembangunan jalan. Dapat dilakukan dengan cara:
100
a. Planning Dimana penulis merencanakan cara penyusunan sistem apa saja yang diperlukan dalam membuat sistem informasi. Langkah pertama dari planning adalah melihat materi awal buku dan jurnal dari pelaksanaan sistem sebelumnya, tujuannya agar isi dari pembuatan sistem ini tidak jauh dari pelaksanaan sistem sebelumnya. Setelah itu memilih sistem yang akan digunakan kedalam pembuatan sistem perhitungan material pembangunan jalan ini. b. Analisis Disini penulis menguraikan sistem dari yang sudah dipilih atau yang sudah dipisahkan tadi agar lebih terarah lagi sistem tersebut dan tidak dipungkiri dari hasil penguraian tersebut memungkinkan beberapa jenis materi ada penambahan dari penulis, agar materi tersebut lebih up to date. c. Desain Pada bagian ini penulis membuat desain berdasarkan hasil analisis, dari hal tersebut dapat dijadikan ide untuk merancang tampilan apa saja yang dibutuhkan. Dengan desain yang menarik tidak menutup kemungkinan pegawai akan fokus dalam mengerjakan pekerjaannya. d. Implementasi Proses ini penulis akan menerapkan seluruh hasil perencanaan, analisis serta pembuatan desain, sehingga menjadi sistem yang dapat digunakan oleh para pegawai dalam mengerjakan pekerjaan perhitungan material untuk pembangunan dengan baik dan benar.
PARADIGMA VOL. XV. September 2013
a. Observasi Observasi yang dilakukan penulis adalah dengan mengamati dan mengetahui secara langsung jalannya sistem yang sedang berjalan saat ini dan proses kerja dari tugas masing– masing bagian serta melihat formatformat laporan dalam perusahaan tersebut yang digunakan pada sistem berjalan. b. Wawancara Wawancara yang dilakukan penulis adalah dengan meminta informasi secara langsung atau dengan cara tanya jawab. Dalam pengumpulan data tersebut penulis mewawancarai bagian perencanaan dan yang terkait di dalamnya. Untuk mengetahui apa dan bagaimana dari proses kegiatan pengolahan data tersebut serta kemampuan memberikan informasi yang tepat dan jelas. c. Studi Kepustakaan Penulis melakukan penelitian kepustakaan dengan tujuan agar memperoleh data teoritis yang bersumber dari buku-buku ilmiah dan tulisan yang berkaitan dengan komputer dan masalah-masalah yang berkaitan dengan tugas ini.
terdapat data proyek yang terdiri dari nomor paket kontrak, selain itu ada juga nama paket, kemudian Prop/Kab/Kodya, selain itu juga ada item pembayaran, kemudian nomor jenis pekerjaan, dan satuan pembayaran. Data proyek ini disimpan pada tabel proyek. c) Penginputan Data Transaksi Pada proses ini karyawan menginput data transaksi diman didalamnya terdapat data ID_transaksi, ID_karyawan, ID_proyek, Jumlah harga tenaga bahan dan peralatan, Overhead, dan Harga satuan pekerjaan. Data transaksi ini disimpan pada tabel transaksi dan detail. d) Pembuatan Laporan Formulir Standar Untuk Harga Satuan Tahap ini adalah tahapan paling akhir dimana setelah membuat penginputan data dan membuat perhitungan pekerjaan pembuatan jalan maka akan dibuatkan Laporan Formulir Standar Untuk Harga Satuan. Kemudian dibuatkan arsip dari data laporan pembuatan Lapis Pondasi Agregat Kelas C, pembuatan Lapis Pondasi Agregat Kelas A, pembuatan Lapis Pondasi atau Perata Penetrasi Macadam, dan pembuatan Laporan Formulir Standar Untuk Harga Satuan.
IV. PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Prosedur Sistem Usulan Pada sistem perhitungan pembangunan material yang berjalan di Dinas Bina Marga kota Bandung terdapat beberapa prosedur yang dimulai dari pencatatan data, perhitungan pekerjaan pembuatan jalan, dan pembuatan Laporan Formulir Standar Untuk Harga Satuan. Pada prosedur sistem usulan yang akan dibuat ditambahkan penginputan data komponen, proyek, karyawan, detail, dan transaksi. Serta dibuatkan arsip untuk menyimpan hasil perhitungan. Adapun laporan sistem usulan yang dapat dirinci sebagai berikut : a) Input Data Komponen Pada proses ini dimulai dengan karyawan mengisi data komponen dimana didalamnya terdapat ID_komponen, Jenis, Nama_komponen, Satuan, dan Harga_satuan. Data komponen ini lalu disimpan ditabel komponen. b) Penginputan Data Proyek Proses ini dimulai dengan karyawann menginput data proyek dimana didalamnya
Gambar 4.1 Activity diagram Komponen Pada gambar diagram activity input komponen diatas menggambarkan sistem usulan yang dimulai pertama karyawan melakukan login. Kemudian karyawan masuk ke menu utama untuk memilih menu, setelah itu karyawan memilih komponen untuk menginputkan data komponen, selesai menginput data komponen kemudian karyawan menyimpan data.
101
PARADIGMA VOL. XV. September 2013
Gambar 4.2 Activity Diagram Proyek Pada gambar diagram activity input proyek diatas menggambarkan sistem usulan yang dimulai pertama karyawan melakukan login. Kemudian karyawan masuk ke menu utama untuk memilih menu, setelah itu karyawan memilih proyek untuk menginputkan data proyek, selesai menginput data proyek kemudian karyawan menyimpan data.
Gambar 4.4 Activity Diagram Cetak Laporan Pada gambar diagram activity cetak laporan diatas menggambarkan sistem usulan yang dimulai pertama karyawan melakukan login. Kemudian karyawan masuk ke menu utama untuk memilih menu, setelah itu karyawan memilih laporan untuk mencetak laporan. 4.2. Tampilan Program a. Halaman Login Gambar VI.14 memperlihatkan tampilan halaman utama yang terdiri dari form login untuk karyawan.
Gambar 4.3 Activity Diagram Transaksi Pada gambar diagram activity input transaksi diatas menggambarkan sistem usulan yang dimulai pertama karyawan melakukan login. Kemudian karyawan masuk ke menu utama untuk memilih menu, setelah itu karyawan memilih transaksi untuk menginputkan data transaksi, selesai menginput data transaksi kemudian karyawan menyimpan data.
Gambar 4.5 . Form Login b. Menu utama Gambar VI.15 memperlihatkan tampilan menu utama.
Gambar 4.6 Form Menu Utama
102
PARADIGMA VOL. XV. September 2013
C. Form komponen Gambar VI.16 memperlihatkan form untuk mengisi komponen baru. Karyawan mengisi inputan komponen baru pada form ini.
Gambar 4.9 . Form Laporan
Gambar 4.7. Form Input Komponen a. Form Input Proyek Gambar VI.17 memperlihatkan form untuk mengisi proyek baru. Karyawan mengisi inputan proyek baru pada form ini.
Gambar 4.8 Form Input Proyek b. Form Transaksi Gambar VI.18 memperlihatkan form untuk mengisi transaksi baru. Karyawan mengisi inputan transaksi baru pada form ini.
Gambar VI.18. Form Input Transaksi c. Form Laporan Gambar VI.19 memperlihatkan form untuk melihat laporan hasil dari inputan transaksi.
4.3. Spesifikasi Hardware dan Software Dibawah ini dijelaskan spesifikasi minimum hardware dan software untuk aplikasi Microsoft Visual Studio 2005. 4.4. Spesifikasi Hardware Perangkat keras merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan, karena tanpa perangkat keras yang memenuhi syarat, aplikasi yang akan dibangun tidak akan bisa berjalan dengan baik. Berikut spesifikasi minimum perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi ini : 1. Memory minimal 256 MB 2. Processor dengan kecepatan minimal 1 GHz 3. Minimum Hard disk 500 MB 4.5. Spesifikasi Software Kebutuhan perangkat lunak merupakan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk menunjang pembuatan aplikasi perangkat lunak itu sendiri, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Sistem Operasi :Windows XP 2. Database Microsoft Office Acces 3. Aplikasi Builder :Microsoft Visual Studio 2005. V. PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Sistem yang berjalan di Dinas Bina Marga mempunyai beberapa permasalahan diantaranya yaitu sering terjadinya kesalahan pada proses penginputan data dikarenakan pada sistem berjalan masing menggunakan Ms.Excel, selain itu juga sering terjadinya kesalahan dalam proses perhitungan, dan tidak efisiennya waktu karena pengerjaannya cukup lama. Adapun sistem yang diusulkan penulis yaitu dibuatkannya sistem perhitungan yang sudah terkomputerisasi sehingga karyawan atau pengguna hanya menginput ID komponen, ID proyek, ID transaksi, kemudian mencetak laporan saja.
103
PARADIGMA VOL. XV. September 2013 Adapun kesimpulan yang bisa disimpulkan penulis yaitu : 1. Dengan adanya sistem yang dibuat oleh penulis dapat memudahkan karyawan dalam menginput data maupun dalam penjumlahan dibandingkan dengan sistem yang sudah ada, hal ini meminimalisir human error atau kesalahan manusia. Karena sistem yang dibuat penulis sudah terkomputerisasi. 2. Dengan dibuatkan sistem ini juga semoga dapat mengefisienkan waktu kinerja para karyawan sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tepat waktu. 5.2. Saran Dari kesimpulan diatas, program yang dibuat penulis masih memiliki kekurangan, oleh karena itu dibutuhkan saran-saran yang membangun untuk mengembangkan program ini. Adapun saran-saran yang diusulkan yaitu sabagai berikut : 1. Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) dari tiap transaksi. 2. Tampilan lebih disederhanakan agar user friendly. 3. Penambahan di data base untuk melengapi data base yang kurang.
DAFTAR PUSTAKA Arhami, Muhammad. 2005. Konsep dasar sistem pakar.yogyakarta: andi offse Chandra Pradana, sri kusumadewi. 2007. Aplikasi Diagnosis Penyakit Hepatitis Untuk Mobile Devices Menggunakan J2ME. Vol. 5 number 2, Desember 2007. Pujianta, Pujiantoro. 2012. Sistem Pakar Penentuan Jenis Penyakit Hati Dengan Metode Inferensi Fuzzy Tsukamoto. Vol. 6 number 1, January 2012. Pressman, Roger. 2012.Rekayasa Perangkat Lunak.yogyakarta: Andi Ramadhan, Arief. 2004. Seri penuntun praktis microsoft visual basic 6.0. jakarta: pt elex media komputindo. Rosa A. S, M. Salahuddin. 2011. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Modula. Sulisyowati, Isti. 2011. Implementasi Ssistem Pakar Berbasis Web Untuk Mendiagnosis Penyakit Dalam Pada Manusia. ISBN 979-26-0255-0, 2011. Tim Penerbit ANDI. 2003. Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic. Yogyakarta: Andi Offset.
104