RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORING PENYEWAAN GEDUNG DAN INFRASTUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI (STUDI KASUS: PT INDOSAT, TBK DAN MITRA)
SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh: ALVIANI WAHYUNI SUYODTI 108093000027
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M / 1436 H
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORING PENYEWAAN GEDUNG DAN INFRASTUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI (STUDI KASUS: PT INDOSAT, TBK DAN MITRA)
SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh: Alviani Wahyuni Suyodti 108093000027
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M / 1436 H
i
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORING PENYEWAAN GEDUNG DAN INFRASTUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI (STUDI KASUS: PT INDOSAT, TBK DAN MITRA)
SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh: ALVIANI WAHYUNI SUYODTI 108093000027
Menyetujui, Pembimbing I,
Pembimbing II,
Nia Kumaladewi, MMSI NIP: 19750412 200710 2 002
Sarip Hidayatuloh, MMSI NIP: 19750811 200912 1 001 Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi
Zulfiandri, MMSI NIP. 19700130 200501 1 003
ii
PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul ―Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Penyewaan Gedung dan Infrastruktur Teknologi Informasi (Studi Kasus: PT Indosat, Tbk dan Mitra)‖ yang ditulis oleh Alviani Wahyuni Suyodti, NIM 108093000027 telah diuji dan dinyatakan Lulus dalam sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, pada hari Senin, 24 November 2014. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Srata Satu (S1) Program Studi Sistem Informasi. Menyetujui,
iii
PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENARBENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Desember 2014
ALVIANI WAHYUNI SUYODTI 108093000027
iv
ABSTRAK
ALVIANI WAHYUNI SUYODTI (108093000027), Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Penyewaan Gedung dan Infrastruktur Teknologi Informasi (Studi Kasus: PT Indosat, Tbk) Dibawah Bimbingan Ibu Nia Kumaladewi dan Bapak Sarip Hidayatuloh. PT Indosat, Tbk adalah perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi. Indosat menyediakan jasa telekomunikasi internasional di Indonesia untuk membangun, mentransfer dan mengoperasikan satelit Organisasi Telekomunikasi Internasional atau Intelsat di Indonesia. Dalam proses bisnisnya Indosat memiliki banyak divisi salah satunya Rental site. Rental Site bergerak menangani proses penyewaan gedung di Indonesia sebanyak 129 lokasi dan perangkat (infrastruktur) yang dibutuhkan untuk menunjang penggunaan jaringan Indosat kepada mitra sebanyak 11 perangkat. Namun, belum adanya sistem pada Rental Site untuk memonitor proses penyewaan dan belum adanya sistem yang memberikan laporan secara sistematis. Semua pencatatan laporan masih manual sehingga dapat menimbulkan resiko pencatatan laporan yang berulang (redudansi) sehingga laporan yang dihasilkan tidak akurat. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dibuatlah Sistem Informasi Monitoring Penyewaan Gedung dan Infrastruktur Teknologi Informasi. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk membangun sebuah sistem informasi monitoring yang user friendly serta dapat membantu PT Indosat, Tbk dalam pengaksesan data penyewaan dan laporan secara mudah dan cepat. Metode pengembangan sistem yang digunakan yaitu model RAD (Rapid Application Development) menggunakan UML (Unified Modelling Language) sebagai tools-nya. Dalam membangun sistem tersebut, teknologi yang dipakai yaitu PHP sebagai bahasa pemrograman, XAMPP sebagai web server dan MySQL sebagai database. Hasil penelitian ini berupa sistem informasi monitoring penyewan gedung dan infrastruktur teknologi informasi yang mencakup bagian Rental Site yang digunakan untuk menata dan memonitor data penyewaan agar lebih efisien. Kata Kunci : Sistem Informasi Monitoring, berorientasi objek, UML, Rapid Application Development, PHP, MySQL. V Bab + 203 Halaman + xxxiii Halaman + 81 Gambar + 37 Tabel + Pustaka + Lampiran Pustaka Acuan (40, 2002-2013)
v
KATA PENGANTAR Assalamu „alaikum wr. wb Puji serta syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT atas petunjuk, rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa shalawat beriringan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan kerabat serta muslimin dan muslimat, semoga kita semua mendapatkan syafa’at dari beliau di akhirat kelak. Amin. Adapun judul dari skripsi ini adalah “Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Penyewaan Gedung dan Infrastruktur Teknologi Informasi (Studi Kasus: PT Indosat, Tbk)” yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program S1 pada Program Studi Sistem Informasi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para peneliti selanjutnya. Pada kesempatan ini, peneliti mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu baik moril maupun materil dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada: 1.
Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Bapak Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
vi
3.
Bapak Zulfiandri, MMSI selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4.
Ibu Nia Kumaladewi, MMSI dan Bapak Sarip Hidayatuloh, MMSI selaku Dosen Pembimbing yang secara bijaksana dan kooperatif telah memberikan bimbingan, semangat, dukungan, dan motivasi selama penyusunan skripsi ini.
5.
Seluruh Dosen Sistem Informasi yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya selama peneliti menyelesaikan studi di Sistem Informasi. Serta seluruh staff Jurusan TI/SI dan staff Akademik FST yang telah membantu peneliti dalam masa perkuliahan.
6.
Bapak Hery Soegijanto selaku Manager Network Partnership, Bapak Mauril Basri dan Bu Yuni selaku Pembimbing Lapangan untuk skripsi ini yang telah memberikan motivasi dan segala bentuk dukungannya kepada peneliti selama penyusunan skripsi ini. Peneliti sadar bahwa penyususan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif di
[email protected] untuk penyusunan laporan yang lebih baik lagi. Akhir kata, peneliti berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama sahabat-sahabat Sistem Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Wassalamu ‟alaikum wr. wb Jakarta, Desember 2014 ALVIANI WAHYUNI S NIM. 108093000027
vii
LEMBAR PERSEMBAHAN
1.
Ayahanda Supoyo, Ibunda Yohana S.Ag, dan Nenek Bunaya tercinta yang telah berjuang untuk memberikan semangat hidup kepada saya dan keluarga. Terimakasih atas segala do’a restu dan harapannya kepada saya yang tak pernah lepas. Serta untuk kedua adik laki-laki saya, Choldik dan Mufti yang selalu menjadi motivasi saya dalam melakukan setiap pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
2.
Sahabat-sahabat SI 2008 yang telah mau berbagi ilmu dengan peneliti sehingga juga mambantu dalam penyelesaian penelitian skripsi ini dan sahabat-sahabat lain yang terlalu banyak jika peneliti sebutkan satu per satu. Sahabat-sahabat tersayang yang selalu ada dalam suka dan duka sejak awal masa perkuliahan, ―BEE‖ Mutiara Rulita, Selvia Rahmawati, Nur Anggraini, Rita Ayanti, Shofwatul Maula, Andrea Pramita, Putri Ragil, Bowo Sukoco, Ismail, Aditya Bourlyn, Jamaluddin, M. Rifki, ka Safira Zahra, Riza Irawan dan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
3.
Gian Sugianto yang selalu ada untuk memberikan semangat dan dukungannya dengan penuh cinta dalam menyelesaikan skripsi ini.
4.
Kelurga besar PSM UIN Jakarta yang selalu memberikan semangatnya untuk segera menyelesaikan studi ini dan memberikan pengalaman terbesar yang tak terlupakan.
viii
DAFTAR ISI Halaman Judul ………………………………………………………………….
i
Lembar Persetujuan……………………………………………………………..
ii
Lembar Pengesahan……………………………………………………………..
iii
Lembar Pernyataan………………………………………………………………
iv
Abstrak…………………………………………………………………………..
v
Kata Pengantar…………………………………………………………………..
vi
Lembar Persembahan…………………………………………………………… viii Daftar Isi…………………………………………………………………………
ix
Daftar Gambar…………………………………………………………………... xiv Daftar Tabel....... ...................................................................................................xviii Daftar Lampiran ................................................................................................... xxi Daftar Simbol ....................................................................................................... xxi BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….…
1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………
1
1.2 Identifikasi Masalah .......................................................................
3
1.3 Rumusan Masalah………………………………………………..
4
1.4 Batasan Masalah………………………………………………….
4
1.5 Tujuan dan Manfaat………………………………………………
6
1.5.1 Tujuan ...............................................................................
6
1.5.2 Manfaat .............................................................................
6
1.6 Metodologi Penelitian……………………………………………
7
1.6.1 Metode Pengumpulan Data ...............................................
7
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem .........................................
7
ix
1.7 Sistematika Penulisan……………………………………………
8
BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………...
10
2.1 Konsep Dasar Sistem……………………………………………
10
2.1.1 Pengertian Sistem.............................................................
10
2.1.2 Karakteristik Sistem.........................................................
10
2.1.3 Pengertian Data................................................................
12
2.1.4 Informasi..........................................................................
13
2.1.5 Nilai Informasi.................................................................
13
2.1.6 Kualitas Informasi……………………………………...
14
2.1.7 Sistem Informasi ………….............................................
15
2.1.8 Komponen Sistem Informasi ..........................................
16
2.1.9 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi .............
17
Monitoring……………………………………………………..
18
2.2.1 Pengertian Monitoring.....................................................
18
2.2.2 Konsep Dasar Sistem Monitoring...................................
19
2.2.3 Penggunaan Monitoring………………………………..
20
Penyewaan …………………………………………………….
21
2.3.1
Pengertian Penyewaan…………………………………
21
2.3.2
Unsur Sewa Menyewa…………………………………
22
2.3.3
Subyek dan Objek Sewa Menyewa……………………
22
2.3.4
Bentuk dan Substansi Sewa Menyewa………………...
23
2.3.5
Hak dan Kewajiban dalam Penyewaan………………...
23
2.4 Gedung dan Infrastruktur………………………………………..
25
2.4.1 Definisi Gedung……..…………………………………..
25
2.4.2 Fungsi Gedung……………………………………………
25
2.2
2.3
x
2.4.3 Definisi Infrastruktur…………………………………....
27
2.4.4 Jenis Infrastruktur…………………………………….....
27
Object Oriented Analysis and Design ........................................
28
2.5.1 Pengertian Object Oriented Analysis and Design ..........
28
2.5.2 Keuntungan/ Manfaat Object Oriented ..........................
30
2.6
Tools Pengembangan Sistem………………………………….
31
2.7
Metode Pengembangan Sistem...................................................
36
2.7.1 Tahapan-tahapan dalam RAD…………………………
37
Konsep Basis Data dan Database Management System ............
38
2.8.1 Basis Data (Database) ....................................................
38
2.8.2 DBMS (Database Management System) ........................
39
2.8.3 Normalisasi .....................................................................
40
Skema Database………………………………………………..
41
2.10 Konsep Dasar Internet ................................................................
42
2.10.1 Pengertian Internet ..........................................................
42
2.11 Unsur-unsur dalam Perancangan Website……………………...
43
2.11.1 PHP (Personal Home Page Tools)..................................
43
2.11.2 MySQL............................................................................
43
2.11.3 XAMPP dan Php MyAdmin............................................
44
2.11.4 Black Box Testing ...........................................................
44
2.12 Literatur Sejenis .........................................................................
45
2.13 Perbandingan Sistem yang Dibuat dengan Literatur Sejenis .....
61
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………….
61
3.1 Metode Pengumpulan Data……………………………………...
62
3.1.1 Observasi.........................................................................
62
2.5
2.8
2.9
xi
3.1.2 Wawancara......................................................................
62
3.1.3 Studi Pustaka...................................................................
63
Metode Pengembangan Sistem………………………………...
64
3.2.1 Perencanaan Syarat-syarat (Requirement Planning).......
64
3.2.2 Perancangan Sistem (Workshop Design)........................
65
3.2.3 Implementasi Sistem (Coding & Testing).......................
65
Kerangka Berfikir………………………………………………
67
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………….
68
4.1 Requirement Planning....................................................................
68
3.2
3.3
4.1.1
Gambaran Umum Perusahaan .......................................
68
4.1.1.1 Sejarah PT Indosat, Tbk……………………..
68
4.1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan……………………
71
4.1.1.3 Struktur Organisasi………………………….
72
4.1.1.4 Job Description………………………………
73
4.1.1.5 Corporate Governance Indosat…………..…
74
4.1.1.6 Tujuan Penerapan Good Corporate Governance 75 4.1.1.7 Prinsip-prinsip Good Corporate Governance
75
Analisis Sistem Berjalan...............................................
78
4.1.2.1 Masalah-masalah dalam Sistem Berjalan.......
81
4.1.3
Analisis Pemecahan Masalah (Sistem Usulan).............
81
4.1.4
Perbandingan Sistem………………………………….
83
4.1.5
Syarat Ketentuan Penyewaan Gedung dan Infrastruktur
83
4.1.2
4.2 Workshop Design...........................................................................
84
4.2.2 Desain Proses ……………………………………………
84
4.2.2.1 Rancangan Use Case…………………………...
84
xii
4.2.2.2
Narasi Use Case Diagram……………………..
86
4.2.2.3
Rancangan Activity Diagram..............................
102
4.2.2.4
Rancangan Sequence Diagram………………...
120
4.2.2.5 Rancangan Statechart Diagram………………..
139
4.3.1.6 Rancangan Deployment Diagram ……………..
157
4.2.3 Desain Database Sistem Informasi Monitoring Penyewaan 157 4.2.3.1 Identifikasi Potensial Objek…………….……..
157
4.2.3.2 Perancangan Class Diagram…………………..
161
4.2.3.3 Normalisasi……………………………………
162
4.2.3.4 Skema Database.……………………………..
166
4.2.3.5 Rancangan Tabel Database…..……………….
167
4.2.4 Perancangan Input Output ...............................................
174
4.2.4.1 Modul-modul User……………………………..
174
4.2.4.2 Struktur Menu……………………………….….
178
4.2.4.3 Perancangan Interface…………………………..
179
Implementasi Sistem………………………………………….
195
4.3.1 Coding………………………..…………………………
195
4.3.2 Black Box Testing…………………………….…………
195
BAB V PENUTUP………………………………………………………….
201
5.1 Kesimpulan…………………………………………………….
201
5.2 Saran……………………………………………………………
201
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….
203
4.3
xiii
DAFTAR GAMBAR
2.1
Contoh Diagram Use Case……………………………………………..
33
2.2
Contoh Model Activity Diagram………………………………………..
34
2.3
Contoh Model Sequence Diagram………………………………………
34
2.4
Contoh Model Statechart Diagram .........................................................
35
2.5
Contoh Model Deployment Diagram ....................................................... 35
2.6
Contoh Model Class Diagram………………………………………….. 36
3.1
Kerangka Berpikir………………………………………………………
67
4.1
Struktur Organisasi Partnership Network................................................
73
4.2
Rich Picture Sistem Berjalan…………………………………………… 79
4.3
Rich Picture Sistem yang Diusulkan……………………………………
82
4.4
Use Case Diagram………………………………………………………
85
4.5
Activity Diagram Login ...........................................................................
103
4.6
Activity Diagram Ubah Password………………………………………
104
4.7
Activity Diagram Manajemen Customer..................................................
105
4.8
Activity Diagram Manajemen Mitra.........................................................
106
4.9
Activity Diagram Manajemen Staf……………………………………...
107
4.10 Activity Diagram Manajemen Produk......................................................
108
4.11 Activity Diagram Manajemen Sewa...........................……......................
109
4.12 Activity Diagram Manajemen Dokumen..................................................
110
4.13 Activity Diagram Upload Dokumen…………………………………….
111
4.14 Activity Diagram Download Dokumen…………………………………
112
4.15 Activity Diagram Kontrak......................................................................... 113
xiv
4.16 Activity Diagram Existing Kontrak …………………………………….
114
4.17 Activity Diagram Deaktifasi Kontrak………………………...…………
115
4.18 Activity Diagram Validasi Kontrak..........................................................
116
4.19 Activity Diagram Laporan……………....................................................
117
4.20 Activity Diagram Cetak Laporan………………………………………..
118
4.21 Activity Diagram Logout..........................................................................
119
4.22 Sequence Diagram Login…………………………………………….....
120
4.23 Sequence Diagram Ubah Password………………………………….....
121
4.24 Sequence Diagram Manajemen Customer...............................................
122
4.25 Sequence Diagram Manajemen Mitra......................................................
124
4.26 Sequence Diagram Manajemen Staf…………………………………....
126
4.27 Sequence Diagram Manajemen Produk………………………………...
128
4.28 Sequence Diagram Sewa………………………………………………..
129
4.29 Sequence Diagram Dokumen…………………………………………..
130
4.30 Sequence Diagram Upload Dokumen………………………………….
131
4.31 Sequence Diagram Download Dokumen………………………………
132
4.32
Sequence Diagram Kontrak……………………………………………. 133
4.33 Sequence Diagram Existing……………………………………….........
134
4.34 Sequence Diagram Deaktifasi………………………………………….
135
4.35 Sequence Diagram Validasi…………………………………………….
136
4.36 Sequence Diagram Laporan……………………………………………. 137 4.37 Sequence Diagram Cetak Laporan……………………………………..
138
4.38 Sequence Diagram Logout……………………………………………... 139 4.39 Statechart Diagram Login……………………………………………… 140 xv
4.40 Statechart Diagram Ubah Password ………………………………….
141
4.41 Statechart Diagram Manajemen Mitra………………………………..
142
4.42 Statechart Diagram Manajemen Staf………………………………….
143
4.43 Statechart Diagram Customer................................................................
144
4.44 Statechart Diagram Dokumen…………………………………………
145
4.45 Statechart Diagram Upload Dokumen...................................................
146
4.46 Statechart Diagram Download Dokumen...............................................
147
4.47 Statechart Diagram Manajemen Produk.................................................
148
4.48 Statechart Diagram Sewa Produk...........................................................
149
4.49 Statechart Diagram Kontrak…...............................................................
150
4.50 Statechart Diagram Existing…................................................................ 151 4.51 Statechart Diagram Deaktifasi ………...................................................
152
4.52 Statechart Diagram Validasi...................................................................
153
4.53 Statechart Diagram Laporan.................................................................... 154 4.54 Statechart Diagram Cetak Laporan……………………………………. 155 4.55 Statechart Diagram Logout…………………………………………….. 156 4.56 Deployment Diagram…………………………………………………… 157 4.57 Class Diagram.........................................................................................
162
4.58 Struktur Menu………………………………………………………......
178
4.59 Rancangan Menu Login ........................................................................
179
4.60 Rancangan Halaman Utama Staf ..........................................................
180
4.61 Rancangan Halaman Utama Manager ..................................................
181
4.62 Rancangan Halaman Utama Mitra ........................................................
182
xvi
4.63 Rancangan Halaman Menu Manajemen Customer .............................
183
4.64 Rancangan Halaman Menu Kontrak Mitra..........................................
184
4.65 Rancangan Halaman Menu Sewa........................................................
185
4.66 Rancangan Halaman Menu Produk.....................................................
186
4.67 Rancangan Halaman Menu Kontrak…................................................
187
4.68 Rancangan Halaman Menu Existing………………………………....
188
4.69 Rancangan Halaman Menu Deaktifasi................................................
189
4.70 Rancangan Halaman Menu Dokumen.................................................
190
4.71 Rancangan Halaman Menu Upload Dokumen....................................
191
4.72 Rancangan Halaman Menu Download Dokumen...............................
192
4.73 Rancangan Halaman Menu Laporan………………………..……….
193
4.74 Rancangan Halaman Menu Laporan dalam Bentuk Grafik………....
194
xvii
DAFTAR TABEL 2.1
Penelitian tentang Sistem Informasi Monitoring .......................................
45
2.2
Perbandingan Sistem yang Dibuat dengan Literatur Sejenis......................
61
4.1
Proses Sistem .............................................................................................
83
4.2
Identifikasi Actor danUse Case…………………………………………..
85
4.3
Narasi Use Case Login................................................................................
86
4.4
Narasi Use Case Ubah Password…………………………………………
87
4.5
Narasi Use Case Manajemen Customer......................................................
88
4.6
Narasi Use Case Manajemen Mitra............................................................
89
4.7
Narasi Use Case Manajemen Staff…........................................................
90
4.8
Narasi Use Case Manajemen Produk.........................................................
91
4.9
Narasi Use Case Sewa………………........................................................
92
4.10 Narasi Use Case Dokumen.........................................................................
93
4.11 Narasi Use Case Upload Dokumen............................................................
94
4.12 Narasi Use Case Download Dokumen.......................................................
95
4.13 Narasi Use Case Kontrak...........................................................................
96
4.14 Narasi Use Case Existing Kontrak……………………………….............
96
4.15 Narasi Use Case Deaktifasi Kontrak…………………………………….
98
4.16 Narasi Use Case Validasi Kontrak………………………………………
99
4.17 Narasi Use Case Laporan………………………………………………..
100
4.18 Narasi Use Case Cetak Laporan……………………………………........
101
4.19 Narasi Use Case Logout……………………………………………………….
102
4.20 Identifikasi Potensial Objek......................................................................
157
4.21 Daftar Class yang diusulkan.....................................................................
161
xviii
4.22 Bentuk Unnormal.............................................................................................
163
4.23 Bentuk Normal Pertama (1NF)......................................................................
164
4.24 Bentuk Normal Kedua (2NF).........................................................................
165
4.25 Schema Database............................................................................................
166
4.26 Tabel User......................................................................................................
167
4.27 Tabel Level………………………………………………………………….
168
4.28 Tabel Customer...............................................................................................
168
4.29 Tabel Kontrak.................................................................................................
169
4.30 Tabel Sewa.....................................................................................................
170
4.31 Tabel Mitra.....................................................................................................
170
4.32 Tabel Produk………………………………………………………………..
171
4.33 Tabel Dokumen……………………………………………………………..
172
4.34 Tabel Staf…….…………………………………………………………......
172
4.35 Tabel Laporan……………………………………………………………….
173
xix
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I Hasil Observasi……………………………………………….
xxvii
LAMPIRAN II Hasil Wawancara…………………………………………….
xxviii
LAMPIRAN III Surat Keterangan Penunjukan Dosen………………………
xxix
LAMPIRAN IV Surat Keterangan Tempat Penelitian / Riset………………..
xxx
LAMPIRAN V Tampilan Aplikasi……………………………………………
xxxi
LAMPIRAN VI Source Code…………………………………........................
xxxii
xx
DAFTAR SIMBOL SIMBOL USE CASE DIAGRAM (Whitten et al. 2007) Simbol
Keterangan
Actor
Use case
Association
Inheritance
Uses (includes)
Extends
xxi
SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM (Whitten et al. 2007) Simbol
Keterangan
State Activity
Initiate Activities
Start of the Process
Termination of the Process
Synchrinization Bar
Decision Activity
xxii
SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM (Whitten et al. 2007) Simbol
Keterangan
Actor
Object
Lifeline
Message
Message (return)
Message (call)
Behaviors (Operation)
Boundary (Objek Antarmuka)
xxiii
SIMBOL CLASS DIAGRAM (Whitten et al. 2007) Simbol
Keterangan Class 1. class name 2. attributes 3. behaviors Association Agregation (shared) Generalization
xxiv
SIMBOL STATECHART DIAGRAM (Whitten et al. 2007) Simbol
Keterangan
Keadaan
Event
Awal Keadaan
Akhir Keadaan
xxv
SIMBOL DEPLOYMENT DIAGRAM (Whitten et al. 2007) Simbol
Keterangan
Package
Node
Dependency
Link
xxvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Peranan
diperuntukkan
teknologi bagi
informasi
organisasi,
pada
masa
melainkan
sekarang
juga
untuk
tidak
hanya
kebutuhan
perseorangan. Bagi organisasi, teknologi informasi dapat digunakan untuk mencapai keunggulan kompetitif,
sedangkan
bagi
perseorangan
maka
teknologi informasi ini dapat digunakan untuk mencapai keunggulan pribadi, termasuk
untuk
mencari pekerjaan. Teknologi menurut Whitten (2007)
merupakan sebuah istilah yang menjelaskan kombinasi dari teknologi komputer (software dan hardware) dengan teknologi telekomunikasi (data, gambar, dan jaringan suara). Dan di zaman yang berkembang seperti sekarang, hampir semua manusia bergantung pada mesin, oleh karena itu banyak mesin yang dibuat untuk memudahkan pekerjaan manusia, salah satunya komputer. McLeod mengemukakan bahwa komputer
telah digunakan untuk
aplikasi bisnis sejak pertengahan tahun 1950-an. Sejak saat itu baik piranti keras maupun piranti lunak mendapat kemajuan
yang dramatis,
yang
memungkinkan dinikmatinya manfaat pemrosesan komputer oleh individual dan juga organisasi (Mc Leod:
2008). Dalam kaitannya dengan komputer,
sistem informasi dan dunia bisnis juga
merupakan hal
yang saling
berpengaruh. Dijelaskan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem virtual. Data mereka mencerminkan sistem fisik dari sebuah perusahaan. Bisnis adalah 1
2
sistem terbuka, karena mereka berinteraksi dengan lingkungan mereka, sehingga keduanya memiliki keterikatan (Mc Leod: 2008). PT Indosat, Tbk merupakan sebuah perusahaan investasi asing untuk menyediakan jasa telekomunikasi internasional di Indonesia untuk membangun, mentransfer dan mengoperasikan Satelit Organisasi Telekomunikasi Internasional, atau Intelsat. Memasuki abad ke-21 dan sesuai dengan trend di dunia, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi industri telekomunikasi nasional dengan membuka peluang terhadap persaingan pasar yang lebih bebas. Berdasarkan UU No.3 Tahun 1989 mengenai Telekomunikasi, secara bertahap hak eksklusifitas (monopoli) penyelenggaraan telekomunikasi internasional tersebut dihilangkan. Indosat segera menangkap peluang ini dengan mengembangkan bisnis celular, diawali pada melalui pendirian perusahaan operator selular yaitu PT Indosat Multi Media Mobile (IM3) pada tahun 2001, dan diikuti dengan akuisisi penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) di tahun 2002, menjadikan Indosat Group sebagai penyelenggara celular terbesar kedua di Indonesia. Sistem informasi monitoring sebagai sebuah proses untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber yang ada dan network partnership di tuntut untuk aktif me-monitor dan memenuhi kebutuhan perusahaan. Adapun network partnership bertujuan untuk memudahkan semua penggunaan perangkat dalam ruang lingkup perusahaan serta menyajikan laporan guna memenuhi kebutuhan informasi dalam suatu perusahaan yang dapat diakses dengan cepat dan mudah. Rental site merupakan salah satu bagian di PT Indosat, Tbk yang terlingkup dalam bagian network partnership divisi Resource Management.
3
Dalam kegiatan bisnisnya, perusahaan yang menjalin kerjasama dengan berbagai mitra di Indonesia tidak mempunyai sistem yang dapat mendukung sistem penyewaan gedung dan infrastruktur teknologi informasi. Dalam rental site masih menggunakan sistem manual, dimana staf masih harus input manual dari setiap kegiatan, baik dalam aktifasi penyewaan maupun me-monitor proses penyewaan gedung dan infrastrukturnya serta banyaknya laporan sewa yang tumpang tindih, dimana data disimpan didalam lebih dari satu lokasi sehingga terjadi kelebihan data dan menimbulkan masalah dalam hal inkonsisten dan keaslian data sehingga mengakobatkan pemborosan ruang penyimpanan. Sistem tersebut dirasa kurang user friendly sehingga menyulitkan pihak manager untuk mengakses data dan juga mengambil keputusan ataupun kebijakan untuk perusahaan. Berdasarkan permasalahan diatas, penulis tertarik membantu PT Indosat, Tbk guna mengembangkan kegiatan bisnis yang ada pada bagian rental site partnership network dalam me-monitor proses penyewaan. Untuk itu, penulis melakukan penelitian dengan judul ―Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Penyewaan Gedung dan Infrastruktur Teknologi Informasi (Studi Kasus: PT Indosat, Tbk dan Mitra). 1.2
Identifikasi Masalah Dari hasil wawancara dengan staf rental site, penulis mendapatkan
beberapa permasalahan terhadap sistem yang sedang berjalan dan data yang ada sehingga menghambat kinerja staf rental site. Masalah yang muncul antara lain:
4
1.
Belum adanya database yang terintegrasi dengan sistem serta pencatatan sewa masih manual (dalam Microsoft Excel) dan tidak melalui sistem tertentu, serta membuka kertas kerja satu persatu.
2.
Adanya redudansi atau duplikasi data dalam beberapa file data sehingga data yang sama disimpan di dalam lebih dari satu lokasi yang berbeda dan mengakibatkan data tidak konsisten serta terjadi pemborosan ruang penyimpanan.
1.3
Rumusan Masalah Dari beberapa permasalahan yang ada, maka dapat di rumuskan sebagai
berikut: 1.
Bagaimana membuat sistem informasi monitoring penyewaan gedung dan infrastruktur teknologi informasi yang dapat memberikan akses yang mudah secara user friendly dan dapat digunakan saat dibutuhkan?
2.
Bagaimana merancang sistem informasi monitoring penyewaan gedung dan infrastruktur teknologi informasi yang menyajikan laporan penyewaan secara sistematis dan meminimalisir terjadinya redudansi dan duplikasi data.
1.4
Batasan Masalah Untuk memperjelas tahapan penelitian yang sesuai dengan judul
penelitian, penulis memberikan pembatasan masalah penelitian ini pada:
5
1.
Sistem Informasi Monitoring ini hanya digunakan untuk bagian Rental Site Network Partnership divisi Resource Management di PT Indosat, Tbk, tidak termasuk di dalamnya bagian finance, provisioning, procurement, business planning and analysis group, Sales Engineering dan SDM lainnya.
2.
Sistem ini hanya terdiri dari 2 indikator utama monitoring dalam pendukung sistem penyewaan yakni monitoring proses penyewaan gedung dan infrastrukturnya dari mulai melakukan proses penyewaan hingga tahap order. Monitoring laporan proses penyewaan dalam bentuk data dan grafik yang tersedia.
3.
Penelitian ini
menggunakan Object Oriented Analysis and Design
(OOAD) dengan model pengembangan Rapid Application Development (RAD) (Kendall & Kendall, 2010) sistem
dari
tahap
sebagai
metode
pengembangan
Requirement Planning, Design Workshop sampai
dengan tahapan Implementation. Pada tahap implementation hanya sampai pada tahap pengujian sistem dengan menggunakan Black Box Testing, yakni pengujian secara pribadi. 4.
Tools yang digunakan dalam perancangan sistem mengunakan UML (Unified Modelling Language) dengan tahapan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, statechart diagram, deployment diagram dan class diagram dengan menggunakan Microsoft Visio dan Astah Community sebagai media pembuatan desain, bahasa pemrograman PHP dengan aplikasi Dreamweaver dan MySQL sebagai database server.
6
1.5
Tujuan dan Manfaat
1.5.1 Tujuan Tujuan utama dari skripsi ini adalah menghasilkan sistem informasi monitoring penyewaan gedung dan infrastruktur teknologi informasi. Sedangkan tujuan khususnya adalah: 1.
Merancang dan membangun sistem informasi monitoring pada proses penyewaan gedung dan infrastruktur teknologi informasi yang ada pada bagian rental site PT Indosat Tbk secara user friendly.
2.
Membuat laporan penyewaan gedung dan infrastruktur teknologi informasi secara rutin dan sistematis kepada manager.
1.5.2 Manfaat Manfaat yang diperoleh penulis diantaranya adalah: 1.
Memahami kondisi yang sebenarnya terjadi pada proses penyewaan gedung dan infrastruktur teknologi informasi.
2.
Dengan mengimplementasikan sistem informasi monitoring, maka dapat mempermudah manager untuk mengakses proses sewa secara mudah, tepat, dan cepat.
3.
Dengan
adanya
sistem
informasi
monitoring,
diharapkan
dapat
meningkatkan kinerja perusahaan secara efektif dan efisien. 4.
Mengurangi masalah human error dalam melakukan penginputan data hasil monitoring penyewaan.
7
5.
Dapat
menjadi
referensi
bagi
penelitian
selanjutnya
dalam
mengembangkan sistem monitoring.
1.6
Metode Penelitian
1.6.1
Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan 3 metode pengumpulan data yang berkaitan
dengan penelitian yang akan dilakukan, di antaranya: 1)
Metode Observasi Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek datanya (Jogiyanto, 2008).
2)
Metode Wawancara Wawancara merupakan komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden (Jogiyanto, 2008).
3)
Studi Pustaka Mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang apa yang sudah dikerjakan orang lain dan bagaimana orang mengerjakannya, kemudian seberapa berbeda penelitian yang akan kita lakukan. (Jogiyanto, 2008).
1.6.2
Metode Pengembangan Sistem Metodologi
pengembangan
sistem
yang
digunakan
untuk
mengembangkan sistem ini yaitu Rapid Application Development (RAD). RAD merupakan suatu pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem
8
yang mencakup suatu metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak (Kendall, 2010). RAD dibagi dalam beberapa tahapan, diantaranya: Requirement Planning, Design Workshop, dan Implementation (Kendall, 2010). Serta tools perancangan yang digunakan, yaitu UML (Unified Modelling Language) dan bahasa pemrograman PHP & MySQL.
1.7
Sistematika Penulisan Sistematika penyelesaian penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah
sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Pada bab ini berisikan tentang latar belakang penulisan, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini menguraikan teori-teori yang terkait dengan konsep sistem informasi, analisis dan perancangan sistem serta teori-teori yang berhubungan dengan sistem informasi monitoring.
9
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan serta menjelaskan tentang objek penelitian, metode yang digunakan khususnya metode pengumpulan data, metode penlitian, waktu dan tempat penelitian, serta kerangka berpikir.
BAB IV PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai analisa sampai rancang bangun Sistem Informasi
Monitoring
dengan
menggunakan
Rapid
Application
Development (RAD) serta uji coba dengan berbagai kondisi.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari seluruh bab dan saran-saran perbaikan untuk pengembangan sistem selanjutnya yang lebih baik.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Konsep Dasar Sistem
2.1.1
Pengertian sistem Sistem secara umum memiliki pengertian yang luas. Sistem dapat
didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan (Mulyanto, 2009).
2.1.2 Karakteristik Sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat–sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen–komponen (components), batas (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal) (Mulyanto, 2009). a.
Komponen sistem (components) Suatu sistem tidak berada dalam lingkungannya yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut subsistem, sedangkan sistem yang lebih besar disebut super sistem.
10
11
b.
Batas sistem (boundary) Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem, dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
c.
Lingkungan luar sistem (environments) Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan bagi sistem tersebut.
d.
Penghubung sistem (interface) Penghubung yang dimaksud adalah media yang dapat menghubungkan antara subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung inilah yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu sistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan.
e.
Masukan sistem (input) Masukan yaitu suatu energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dimana dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukkan perawatan (maintenance input) adalah bahan yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi, sedang masukan
12
sinyal (signal input) adalah masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran. f.
Keluaran sistem (output) Keluaran yaitu hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.
g.
Pengolah sistem (process) Pengolahan sistem merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.
h.
Sasaran sistem (objective) Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem.
2.1.3 Pengertian Data Data merupakan representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Dengan kata lain, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata. (Mulyanto, 2009) Data akan menjadi bahan dalam suatu proses pengolahan data. Oleh karena itu, suatu data belum dapat berbicara banyak sebelum diolah lebih lanjut. Proses pengolahan data terbagi menjadi tiga tahapan, yang disebut dengan siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) yaitu :
13
1.
Pada tahapan Input Yaitu dilakukan proses pemasukan data ke dalam komputer lewat media input (Input Devices).
2.
Pada tahapan Processing Yaitu dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan, yang dilakukan oleh alat pemroses (Process Devices) yang dapat berupa proses perhitungan, perbandingan, pengendalian, atau pencarian distorage.
3.
Pada tahapan Output Yaitu dilakukan proses menghasilkan output dari hasil pengolahan data ke alat output (Output Devices) yaitu berupa informasi.
2.1.4 Informasi Informasi merupakan salah satu sumber daya yang sangat diperlukan dalam suatu organisasi. Suatu sistem apabila tidak mendapatkan informasi yang cukup tentu saja tidak akan bertahan lama (Mulyanto, 2009).
2.1.5
Nilai Informasi Menurut Mulyanto (2009) nilai informasi (value of information)
ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat (benefit) dan biaya mendapatkannya (cost). Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya.
14
2.1.6
Kualitas Informasi Menurut Mulyanto (2009) Kualitas dari suatu informasi (quality of
informasi) tergantung dari tiga hal, yaitu: 1.
Akurat (accurate) Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan
dan
harus
jelas
mencerminkan
maksudnya.
Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut. 2.
Tepat pada waktunya (timeliness) Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
3.
Relevan (relevancy) Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Burch dan Grudnitski (Kadir, 2003) menganalogikan kualitas
15
informasi sebagai pilar-pilar yang berguna dalam bagunan yang menentukan baik tidaknya pengambilan keputusan.
2.1.7 Sistem Informasi Menurut Bodnar dan Hopwood (1993) dalam buku Acounting Information Sistem edisi kelima, mendefinisikan sistem informasi sebagai kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna (Mulyanto, 2009). Menurut Turban, McLean, dan Waterbe (1999) dalam buku Information Technology for Management Making Connection for Strategies Advantages, mendefinisikan
sistem
informasi
sebagai
sistem
yang
mengumpulkan,
memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik (Mulyanto, 2009). Sedangkan definisi sistem informasi menurut Joseph Wilkinson dalam buku Acounting and Information Sistem adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumberdaya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan (Mulyanto, 2009). Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan (Mulyanto, 2009).
16
2.1.8
Komponen Sistem Informasi
Komponen-komponen sistem informasi (Mulyanto, 2009): 1.
Sumber Daya Manusia Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir dan pakar sistem informasi.
2.
Sumber Daya Hardware Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya hardware tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetik atau optikal.
3.
Sumber Daya Software Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya software tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur. Program merupakan sekumpulan instruksi untuk pemrosesan informasi. Sedangkan prosedur adalah sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan pemrosesan informasi dan mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan informasi.
17
4.
Sumber Daya Data Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah sistem informasi, melankan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi.
5.
Sumber Daya Jaringan Sumber
daya
jaringan
merupakan
media
komunikasi
yang
menghubungkan komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software komunikasi.
2.1.9
Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi adalah
sebagai berikut: 1.
Analisis
Sistem:
menganalisis
dan
mendefinisikan
masalah
dan
kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi. 2.
Perancangan Sistem: merancang sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang baik. Kegiatan yang dilakukan antara lain merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi.
3.
Programming dan Testing Sistem : pada tahap ini dilakukan perancangan algoritma dengan menggunakan pseudocode yang ditulis dalam bahasa Indonesia terstruktur/bahasa inggris terstruktur. Perancangan algoritma sebaiknya dilakukan dengan menggunakan pendekatan Top-Down
18
(Pemograman Modular). Setelah selesai pembuatan algoritma, maka dibuatlah program aplikasi dengan menggunakan salah satu bahasa pemograman terpilih. 4.
Implementasi Sistem: beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.
5.
Operasi dan Perawatan: mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.
6.
Evaluasi Sistem: mengevaluasi sejauh mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan.
2.2
Monitoring
2.2.1 Pengertian Monitoring Definisi yang diambil dari kamus umum bahasa Indonesianya, kata monitoring mempunyai arti mengikuti atau mengawasi (Poerwadarminta, 2006). Monitoring adalah ”A continuing function that uses systematic collection of data on specified indicators to provide management and the main stakeholders of an ongoing development intervention with indications of the extent of progress and achievement of objectives and progress in the use of allocated funds” (Sangweni, 2008). Monitoring
merupakan
sebuah
fungsi
terus
yang
menggunakan
pengumpulan sistematis data tentang indikator tertentu untuk menyediakan manajemen dan pemangku kepentingan utama dari intervensi pembangunan yang
19
berkelanjutan dengan indikasi tingkat kemajuan dan pencapaian tujuan dan kemajuan dalam penggunaan dana yang dialokasikan (Sangweni, 2008).
2.2.2
Konsep Dasar Sistem Monitoring Sistem monitoring merupakan suatu proses untuk mengumpulkan data
dari berbagai sumber daya (Ohara, 2005). Biasanya data yang dikumpulkan merupakan data yang real time. Secara garis besar tahapan dalam sebuah sistem monitoring terbagi ke dalam tiga proses besar (Masroeri et. al, 2010), yaitu: 1.
Proses di dalam pengumpulan data monitoring
2.
Proses di dalam analisis data monitoring
3.
Proses di dalam menampilkan data hasil montoring Monitoring secara umum dapat diartikan sebagai fungsi manajemen
yang dilakukan pada saat kegiatan sedang berlangsung mencakup aspek-aspek antara lain (Dewi et. al, 2014 ): 1.
Penelusuran pelaksanaan kegiatan dan pengeluarannya (fokus input, proses dan output).
2.
Pelaporan tentang kemajuan.
3.
Identifikasi masalah-masalah pengelolaan dan pelaksanaan. Sedangkan sistem monitoring merupakan sistem yang didesain untuk
memberikan feedback ketika program sedang menjalankan fungsinya. Feedback dimaksudkan untuk memberikan informasi atau sistem pada saat itu. Sistem monitoring merupakan kumpulan prosedur dan program untuk mengkomputasi sistem informasi yang didesain untuk mencatat dan mentrasmisikan data
20
berdasarkan informasi yang diperoleh. Sistem monitoring adalah kumpulan fitur informatif yang memberikan informasi mengenai apa saja yang terjadi dengan sistem yang di monitor.
2.2.3
Penggunaan Monitoring ―Applications monitoring involves the continuous surveillance of data
networks and their can be resolved quickly. Organizations can monitor applications with standard network management tools and resolve problems with in house technical staff. Alternatively, the organization can outsource the applications monitoring function to a third-party network management firm or carrier‖ (Muller,2000). Aplikasi monitoring melibatkan pengawasan terus menerus jaringan data dan mereka dapat diselesaikan dengan cepat. Organisasi dapat memonitor aplikasi dengan alat manajemen jaringan standar dan menyelesaikan masalah dengan di rumah staf teknis. Atau, organisasi bisa memasang iklan fungsi aplikasi pemantauan untuk perusahaan manajemen jaringan pihak ketiga atau operator (Muller, 2000). Penulis menyimpulkan bahwa penggunaan monitoring terkait pada berlangsungnya pengamatan jaringan data dan dapat berubah dengan cepat. Pengaturan dapat memonitor penggunaan dengan pengelolaan standar alat jaringan dan menyelesaikan masalah oleh teknisi staf.
21
2.3
Penyewaan
2.3.1
Pengertian Penyewaan Penyewaan adalah sebuah persetujuan di mana sebuah pembayaran
dilakukan atas penggunaan suatu barang atau properti secara sementara oleh orang lain. Barang yang dapat disewa bermacam-macam, tarif dan lama sewa juga bermacam-macam (http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php,
14
Maret
2012, Pkl 09.00). Dirjen pajak mengeluarkan Surat Edaran SE–35/PJ/2010 tertanggal 9 Maret 2010. Surat Edaran ini memberikan definisi atau penjelasan tentang pengertian sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, jasa teknik, jasa mamajemen dan jasa konsultan. Pengahasilan-penghasilan ini pada
umumnya
adalah objek
pemotongan
PPh
pasal
23.
Sewa
dan
pengahasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta merupakan penghasilan yang diterima
atau
diperoleh
sehubungan
dengan
kesepakatan
untuk
memberikan hak menggunakan harta selama jangka waktu tertentu baik dengan perjanjian tertulis maupun tidak tertulis sehingga harta tersebut hanya dapat digunakan oleh penerima hak selama jangka waktu yang telah disepakati. Sewa-menyewa diatur dalam pasal 1548 sampai dengan pasal 1600 KUH Perdata Sewa menyewa adalah suatu persetujuan, yang mana pihak yang satu mengikatkan diri untuk memberikan kenikmatan suatu barang kepada pihak yang lain selama waktu tertentu, dengan pembayaran suatu harga yang disanggupi oleh pihak terakhir itu (Pasal 1548 KUH Perdata).
22
2.3.2
Unsur Sewa-Menyewa Pada dasarnya sewa menyewa dilakukan untuk waktu tertentu, sedangkan
sewa-menyewa tanpa waktu tertentu tidak diperkenankan. Persewaan tidak berakhir dengan meninggalnya orang yang menyewakan atau penyewa. Begitu juga karena barang yang disewakan dipindahtangankan. Disini berlaku asas bahwa jual beli tidak memutuskan sewa menyewa (Salim, 2006). Dari
uraian
di
atas,
dapatlah
dikemukakan
unsur-unsur
yang
tercantum dalam perjanjian sewa-menyewa adalah : 1.
Adanya pihak yang menyewa dan pihak penyewa.
2.
Adanya konsensus antara kedua belah pihak yang melakukan sewa.
3.
Adanya objek sewa-menyewa, yaitu barang, baik barang bergerak maupun tidak bergerak.
4.
Adanya kewajiban dari pihak yang menyewakan untuk menyerahkan kemikmatan kepada pihak penyewa atas suatu benda.
5.
Adanya kewajiban dari penyewa untuk menyerahkan uang pembayaran kepada yang menyewakan.
2.3.3
Subyek dan Objek Sewa-Menyewa Pihak yang terllibat dalam perjanjian sewa menyewa adalah pihak
yang menyewakan dan pihak penyewa. Pihak yang menyewakan adalah orang atau badan hukum yang menyewakan barang atau benda kepada pihak penyewa, sedangkan pihak penyewa adalah orang atau badan hukum yang menyewa barang atau benda dari pihak yang menyewakan. Yang menjadi objek
23
dalam perjanjian sewa–menyewa adalah barang dan harga. Dengan syarat yang disewakan adalah barang yang halal, artinya tidak bertentangan dengan undang-undang, ketertiban, dan kesusilaan (Salim, 2006). 2.3.4
Bentuk dan Subtansi Sewa-Menyewa Dalam KUH perdata tidak ditentukan secara tegas tentang bentuk
perjanjian sewa-menyewa yang dibuat oleh para pihak. Oleh karena
itu,
perjanjian sewa-menyewa dapat dibuat dalam bentuk tertulis dan lisan. Dalam perjanjian sewa-menyewa bangunan, khususnya dalam praktik dibuat dalam bentuk tertulis dan isi perjanjian itu, telah dirumuskan oleh para pihak atau notaris. Akan tetapi yang paling dominan dalam menentukan substansi kontrak adalah dari pihak yang menyewakan, sehinggga pihak penyewa berada pada pihak yang lemah. Dengan demikian, semua persyaratan yang diajukan oleh pihak yang menyewakan tinggal disetujui oleh pihak penyewa (Salim, 2006).
2.3.5
Hak dan Kewajiban dalam Penyewaan Yang menjadi hak dan kewajiban dari para pihak yaitu pihak yang
menyewakan dan pihak yang menyewa, menurut KUHP adalah sebagai berikut (Salim, 2006): 1.
Hak pihak yang menyewakan yaitu mendapatkan pembayaran uang sewa dari penyewa dan menuntut ganti kerugian atas properti yang disewakan apabila penyewa telah merusak kondisi properti
sehingga
24
tidak sesuai dengan tujuan penggunaan properti yang bersangkutan menurut perjanjian sewa. 2.
Kewajiban yang menyewakan yaitu menyerahkan properti yang disewakan kepada penyewa dan memberikan kenyamanan, ketentraman dan keamanan kepada penyewa dari properti yang disewakan.
3.
Hak
pihak
penyewa
yaitu
meninta
pemilik
untuk
memberikan
kenyamanan, ketentramandan keamanan kepada penyewa atas properti yang disewakan. Meminta penyerahan properti yang disewa sesuai dengan jangka waktu dalam perjanjian sewa-menyewa. 4.
Kewajiban pihak penyewa yaitu merawat dan menggunakan properti yang
disewa
dengan
sebaik-baiknya
sesuai
dengan tujuan
yang
diberikan kepada properti itu menurut perjanjian sewa-menyewa. Membayar harga sewa pada waktunya. Mengembalikan barang pada akhir masa sewa dalam keadaan seperti sedia kala serta melakukan halhal
untuk menjaga
barang
itu
tetap
berfungsi,
misalnya
pada
kenderaan yaitu mengisi bensin, menambal ban bila terjadi kebocoran ban, pada rumah berupa membayar rekening listrik dan air, telepon dan iuran kebersihan selama masa sewa. Dengan
mengetahui
hak
dan
kewajiban
masing-masing pihak,
diharapkan proses sewa menyewa properti bisa berjalan dengan baik serta hubungan diantara keduanya berjalan dengan baik pula sehingga tidak timbul suatu salah paham.
25
2.4
Gedung dan Infrastruktur
2.4.1 Definisi Gedung Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus (UU RI No. 28 Tahun 2002). Bangunan gedung penting sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya untuk mencapai berbagai sasaran yang menunjang terwujudnya tujuan pembangunan nasional dan bangunan gedung harus diselenggarakan secara tertib, diwujudkan sesuai dengan fungsinya, serta dipenuhinya persyaratan administratif dan teknis bangunan gedung agar bangunan gedung dapat terselenggara secara tertib dan terwujud sesuai dengan fungsinya, diperlukan peran masyarakat dan upaya pembinaan (UU RI No. 28 Tahun 2002).
2.4.2
Fungsi Gedung Berikut fungsi dari gedung menurut UU RI No. 28 Tahun 2002
1. Fungsi bangunan gedung meliputi fungsi hunian, keagamaan, usaha, sosial dan budaya, serta fungsi khusus. 2. Bangunan gedung fungsi hunian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi bangunan untuk rumah tinggal tunggal, rumah tinggal deret, rumah susun, dan rumah tinggal sementara.
26
3. Bangunan gedung fungsi keagamaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi masjid, gereja, pura, wihara, dan kelenteng. 4. Bangunan gedung fungsi usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi bangunan gedung untuk perkantoran, perdagangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal, dan penyimpanan. 5. Bangunan gedung fungsi sosial dan budaya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi bangunan gedung untuk pendidikan, kebudayaan, pelayanan kesehatan, laboratorium, dan pelayanan umum. 6. Bangunan gedung fungsi khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi bangunan gedung untuk reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan keamanan, dan bangunan sejenis yang diputuskan oleh menteri. 7. Satu bangunan gedung dapat memiliki lebih dari satu fungsi. 8. Fungsi bangunan gedung harus sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam
Peraturan
Daerah
tentang
Rencana
Tata
Ruang
Wilayah
Kabupaten/Kota. 9. Fungsi bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh Pemerintah Daerah dan dicantumkan dalam izin mendirikan bangunan. 10. Perubahan fungsi bangunan gedung yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) harus mendapatkan persetujuan dan penetapan kembali oleh Pemerintah Daerah. 11. Ketentuan mengenai tata cara penetapan dan perubahan fungsi bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
27
2.4.3
Definisi Infrastruktur Todaro (2006) mendefinisikan infrastruktur sebagai salah satu faktor
penting yang menentukan pembangunan ekonomi. ” The underlying amount of physical and financial capital embodied in roads, railways, waterways, airways, and other forms of transportation and communication plus water supplies, financial institutions, electricity, and publik services such as health and education. The level of infrastructural development in a country is a crucial faktor determining the pace and diversity of economic development.”
2.4.4
Jenis Infrastruktur Pemerintah melalui PP No. 42/2005 tentang KPPI, menjelaskan beberapa
jenis infrastruktur yang penyediaannya diatur pemerintah, yaitu: infrastruktur transportasi, jalan, pengairan, air minum dan sanitasi, telematika, listrik dan pengangkutan migas. Penggolongan tersebut diatas dapat dikategorikan sebagai infrastruktur dasar karena sifatnya yang merupakan kepentingan umum dan dibutuhkan masyarakat luas sehingga perlu diatur oleh pemerintah. Pengertian diatur tidak sama dengan dibangun oleh pemerintah, karena penyediaan infrastruktur tersebut dapat dikerjasamakan pembangunan dengan badan usaha, seperti yang diatur dalam PP RI No. 67/2005 tentang kerjasama pemerintah dengan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur. Adapun beberapa jenis infrastruktur yang dapat dikerjasamakan dengan badan usaha mencakup:
28
1.
Infrastruktur transportasi, meliputi pelabuhan laut, sungai/danau, bandar udara, jaringan rel dan stasiun kereta api.
2.
Infrastruktur jalan meliputi jalan tol dan jembatan tol.
3.
Infrastruktur perairan, meliputi saluran pembawa air baku.
4.
Infrastruktur air minum, meliputi bangunan pengambilan air baku, jaringan transmisi, jaringan distribusi, instalasi pengolahan air minum.
5.
Infrastruktur air limbah, meliputi instalasi pengolah air limbah, jaringan pengumpul dan jaringan utama dan sarana persampahan yang meliputi pengangkut dan tempat pembuangan.
6.
Infrastruktur telekomunikasi meliputi jaringan telekomunikasi.
7.
Infrastruktur ketenagalistrikan, meliputi pembangkit, transmisi/distribusi tenaga listrik.
8.
Infrastruktur minyak dan gas, meliputi pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, transmisi atau distribusi minyak dan gas. Pembedaan antara infrastruktur dasar dan lainnya tidaklah selalu sama dan
dapat berubah menurut waktu. Misalnya, telepon yang dulunya digolongkan sebagai infrastruktur pelengkap, sekarang digolongkan sebagai infrastruktur dasar.
2.5
Object Oriented Analysis and Design
2.5.1
Pengertian Object Oriented Analysis and Design Obyek
mendeskripsikan
adalah orang,
pembungkusan obyek,
tempat,
data
(disebut
kejadian,
atau
properti)
yang
sesuatu
yang
berlainan, dengan semua proses (disebut metode) yang diizinkan untuk
29
menggunakan atau memperbaharui data dan properti-properti tersebut (Whitten et al, 2007). Yang dimaksud dengan berorientasi objek adalah suatu strategi pembangunan perangkat lunak yang mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang berisi data dan operasi yang diberlakukan terhadapnya (Rosa dan Salahuddin, 2013). Object Oriented Analysis / Analisis Berorientasi Obyek adalah sebuah teknik model-driven yang mengintegrasikan data dan proses ke dalam konstruksi yang
disebut
objek.
Model-model
OOA
adalah
gambar-gambar
yang
mengilustrasikan objek-objek sistem dari berbagai macam perspektif, seperti struktur, behavior, atau interaksi objek-objek (Whitten et al, 2007). Object Oriented Design / Perancangan Berorientasi Obyek adalah pendekatan yang digunakan untuk menentukan solusi perangkat lunak dalam hal menggabungkan objek, atribut, dan metodenya (Whitten et al, 2007). Sedangkan Object Oriented Analysis and Design merupakan kumpulan alat dan teknik untuk mengembangkan sistem yang akan menggunakan teknologi objek untuk mengkonstruksi sebuah sistem dan perangkat lunaknya (Whitten et al, 2007). Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam pemodelan sistem informasi berorientasi objek. Berikut adalah aspek penting tersebut (Yuni, 2013). 1.
Pengkapsulan (encapsulation) merupakan dasar untuk pembatasan ruang lingkup program terhadap data yang di proses. Data dan prosedur atau fungsi dikemas bersama-sama dalam suatu objek, sehingga prosedur atau
30
fungsi lain dari luar tidak dapat mengaksesnya. Data terlindung dari prosedur atau objek lain, kecuali prosedur yang berada dalam objek itu sendiri. 2.
Pewarisan sifat (inheritance) adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari objek akan mewarisi data / atribut dan metode dari induknya langsung. Atribut dan metode dari objek dan objek induk diturunkan kepada anak objek, demikian seterusnya.
3.
Polimorfisme (polymorphism) adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa sesuatu yang sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku berbeda.
2.5.2
Keuntungan / Manfaat Object Oriented (OO) Object oriented memberikan beberapa manfaat atau keuntungan dalam
pengembangan sistem, diantaranya (Rosa dan Salahuddin, 2013): 1.
Meningkatkan produktivitas Karena kelas dan objek yang ditemukan dalam suatu masalah masih dapat dipakai ulang untuk masalah lainnya yang melibatkan objek tersebut (reusable).
2.
Kecepatan pengembang Karena sistem yang dibangun dengan baik dan benar pada saat analisis dan perancangan akan menyebabkan berkurangnya kesalahan pada saat pengkodean.
3.
Kemudahan pemeliharaan
31
Karena dengan model objek, pola-pola yang cenderung tetap dan stabil dapat dipisahkan dan pola-pola yang mungkin sering berubah-ubah. 4.
Adanya konsistensi Karena sifat pewarisan dan penggunaan notasi yang sama pada saat analisis, perancangan maupun pengkodean.
5.
Meningkatkan kualitas perangkat lunak Karena pendekatan pengembangan lebih dekat dengan dunia nyata dan adanya konsistensi pada saat pengembangannya, perangkat lunak yang dihasilkan mampu memenuhi kebutuhan pemakai serta mempunyai sedikit kesalahan.
2.6
Tools Pengembangan Sistem Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah sekumpulan konvensi
pemodelan yanag digunakan untuk menentukan atau menggambarkansebuah sistem perangkat lunak dalam kaitannya dengan objek (Whitten et al, 2007). Pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek, muncullah sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek, yaitu Unified Modeling Language (UML). UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunkan diagram dan teks-teks pendukung. UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan.
32
Jadi penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek. (Rosa dan Salahuddin, 2013) Unified Modeling Language (UML) memiliki beberapa diagram di antaranya (Whitten et al, 2007): 1.
Use Case Use case diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antara
sistem dengan sistem eksternal dengan pengguna. Dengan kata lain, secara grafis menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara apa pengguna mengharapkan untuk berinteraksi dengan sistem (Whitten et al, 2007). Dalam
use
case
diagram
memiliki
pemodelan
sebagai
berikut
(Whitten et al, 2007): 1.
Use case Use case merupakan urutan langkah-langkah yang secara tindakan saling terkait (scenario), baik otomatis maupun secara manual.
2.
Actor (Pelaku) Actor merupakan segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk pertukaran informasi.
3.
Relationship (Hubungan) Pada diagram use case, relationship digambarkan sebagai sebuah garis antara
dua
simbol.
Pemaknaan
relationship
berbeda-beda
tergantung bagaimana garis tersebut digambar dan tipe simbol apa yang
33
digunakan untuk menghubungkan garis tersebut. Berikut ini adalah perbedaan di antara relationship yang ada pada sebuah diagram use case: a.
Association Association merupakan relationship antara actor dengan use case dimana terjadi interaksi di antara mereka.
b.
Extends Extends use case merupakan use case yang terdiri dari langkah yang terekstraksi dari use case yang lebih kompleks untuk menyederhanakan masalah dan karena itu memperluas fungsinya.
c.
Depends on Terkadang suatu use case memiliki ketergantungan pada use case yang lainnya yang bertujuan untuk menentukan urutan dalam pengembangan use case. Ketergantungan ini dimodelkan menggunakan depends on relationship.
d.
Inheritance Hubungan inheritance terjadi ketika dua atau lebih menggunakan use case yang sama.
Manajemen staf <
>
Staf Sewa Produk
Manajemen produk
Gambar 2.1 Contoh Use case Diagram
actor
34
2.
Activity Activity diagram adalah Diagram aktivitas memodelkan langkah-langkah
proses atau kegiatan sistem. Diagram ini serupa dengan flowchart di mana secara grafis diagram ini menggambarkan aliran sekuensial dari kegiatan entah itu proses bisnis atau sebuah use case. Diagram ini berbeda dari flowchart di mana diagram ini menyediakan sebuah mekanisme untuk menggambarkan kegiatan yang tampak secara paralel (Whitten et al, 2007).
Gambar 2.2 Contoh Activity Diagram
3.
Sequence Diagram Sequence diagram adalah diagram UML yang memodelkan logika
sebuah use case dengan cara menggambarkan interaksi pesan diantara objek-objek dalam rangkaian waktu (Whitten et al, 2007).
Gambar 2.3 Contoh Model Sequence Diagram
35
4.
Statechart Diagram Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek dan keadaan yang dapat
diasumsikan oleh objek dan event yang menyebabkan objek beralih dari satu keadaan ke keadaan lain (Whitten et al, 2007). Masuk ke halaman utama dan pilih menu laporan
Menu laporan ditampilkan
Pilih cetak laporan
State awal
Menampilkan form laporan
Laporan State akhir
Gambar 2.4 Contoh Model Statechart Diagram
5.
Deployment Diagram Diagram ini menggambarkan arsitektur fisik dalam istilah ―node‖
untuk hardware dan software dalam sistem. Diagram ini menggambarkan konfigurasi komponen-komponen software run-time, prosesor, dan peralatan yang membentuk arsitektur sistem (Whitten et al, 2007). PC Mitra
Network
Gambar 2.5 Contoh Model Deployment Diagram
36
6.
Class Diagram Diagram kelas menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini
menunjukan kelas objek yang menyusun sistem dan juga hubungan antara kelas objek tersebut (Whitten et al, 2007).
Gambar 2.6 Contoh Model Class Diagram
2.7
Metode Pengembangan Sistem Metodologi adalah suatu cara atau metode yang disarankan untuk
melakukan sesuatu hal. Pendekatan sistem merupakan metodologi dasar untuk memecahkan masalah. Metodologi pengembangan sistem informasi berbasis komputer. Metode yang digunakan dalam pembuatan sistem ini adalah RAD (Rapid Application Development). Menurut Kendall, pengembangan aplikasi cepat (PAC) (Rapid application Development) adalah suatu pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak (Kendall, 2010).
37
Sebagai respon pada kemajuan ekonomi pada umumnya, Rapid Application Development (RAD) / pengembangan aplikasi cepat telah menjadi rute yang popular untuk mengakselerasi pengembangan sistem. Model RAD mempunyai keunggulan sebagai berikut (Whitten et al, 2007): 1.
Mendorong pengguna aktif dan partisipasi manajemen (berkebalikan dengan reaksi pasif pada model-model sistem yang tidak bekerja). Hal ini meningkatkan antusiasme pengguna akhir proyek.
2.
Proyek-proyek memiliki visibilitas dan dukungan lebih tinggi karena keterlibatan pengguna yang ekstensif selama proses.
2.7.1 Tahapan-tahapan dalam RAD RAD digunakan pada aplikasi sistem konstruksi, maka menekankan fasefase. Ada tiga fase dalam RAD yaitu (Kendall, 2010): 1.
Requirement Planning Dalam
fase
mengidentifikasikan
ini,
pengguna
tujuan-tujuan
dan aplikasi
penganalisis atau
sistem
bertemu
untuk
serta
untuk
mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam fase ini adalah menyelesaikan problem-problem perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan sistem bias mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu tetap pada upaya pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
38
2.
Design Workshop (PAC) Yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik.
Fase ini adalah fase untuk merancang dan meperbaiki yang bias digambarkan sebagai workshop. Kemudian membuat desain proses bisnis dan desain pemrograman untuk data-data yang telah didapatkan dan dimodelkan dalam arsitektur sistem informasi. Tools yang digunakan dalam pemodelan sistem biasanya menggunakan Unified Modeling Language (UML).
3.
Implementation Setelah Design
Workshop dilakukan,
selanjutnya
sistem
diimplementasikan (coding) ke dalam bentuk yang dimengerti oleh mesin yang diwujudkan dalam bentuk program atau unit program. Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan.
2.8
Konsep Basis Data dan Database Management System Konsep basis data dan database management system ini akan menjelaskan
tentang pengertian basis data dan pengertian dan kelemahan database management system.
2.8.1
Basis Data (Database) Basis data (database) adalah sebuah file yang mengoordinasi file-file
data yang saling berhubungan dan memiliki kepentingan yang sama sehingga akan mempermudah pengolahan data (Mulyanto, 2009).
39
Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database system, yaitu sebuah sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lain, dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi disalam suatu organisasi (Mulyanto, 2009).
2.8.2
DBMS (Database Management System) DBMS (Database Management System) adalah suatu sistem aplikasi
yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan menampilkan data. Suatu sistem aplikasi disebut DBMS jika memenuhi persyaratan minimal sebagai berikut (Rosa dan Salahuddin, 2013): 1.
Menyediakan fasilitas untuk mengelola akses data
2.
Mampu menangani integritas data
3.
Mampu menangani akses data
4.
Mampu menangani back up data Sedangkan DBMS menurut Mulyanto (2009) merupakan perangkat lunak
sistem yang memungkinkan para pengguna untuk memakai, memelihara, dan mengakses sumber daya data dengan efisien. DBMS merupakan jembatan bagi aplikasi untuk mengakses database, baik untuk meminta informasi maupun untuk menambah atau melakukan perubahan data (Mulyanto, 2009). Dalam mengelola database, DBMS memiliki kelebihan dibandingkan dengan pengelolaan file secara tradisional, diantaranya sebagai berikut (Mulyanto, 2009):
40
1.
Mengurangi duplikasi data yang sering terjadi pada pengelolaan data secara tradisional.
2.
Menjaga konsistensi dan integrasi data.
3.
Meningkatkan keamanan data.
4.
Dapat menghemat pengeluaran perusahaan karena data dapat digunakan bersama-sama oleh semua unit fungsional.
5.
Menanggulangi permasalahan yang sering terjadi diantara pengguna data karena database berada dibawah seorang database administrator.
6.
Meningkatkan kemudahan akses pengguna akhir.
7.
Meningkatkan produktivitas pemrograman.
8.
Meningkatkan pemeliharaan melalui independensi data.
2.8.3
Normalisasi Menurut Jogiyanto (2005) Normalisasi merupakan pengelompokan data
elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi, apakah ada kesulitan pada saat menambah atau insert, menghapus atau delete, mengubah atau update, membaca atau retrieve pada suatu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut, maka relasi tersebut dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan belumlah mendapat database yang optimal. Walaupun jumlah normalisasi ini bervariasi, dasar normalisasi sebenarnya hanya ada tiga, yaitu bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga.
41
Ada tiga bentuk normalisasi dan akan dimulai dengan bentuk tidak normal yaitu : 1.
Bentuk Tidak Normal (unnormalized Form) Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.
2.
Bentuk Normal Pertama (1NF / First Normal Form) Bentuk ini sangat sederhana. Aturannya, sebuah tabel tidak boleh mengandung kelompok yang berulang.
3.
Bentuk Normal Kedua (2NF / Second Normal Form) Aturan normal kedua bahwa bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu dan setiap field yang tidak bergantung sepenuhnya pada kunci primer harus dipindahkan ke tabel lain.
4.
Bentuk Normal Ketiga (3NF / Third Normal Form) Aturan normalisasi ketiga bahwa relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan tidak boleh ada kebergantungan antara field - field non kunci (kebergantungan transitif).
2.9
Skema Database Desain database digambarkan sebagai sebuah model khusus yang disebut
skema database. Database schema/ skema database adalah model fisik atau cetak
42
biru untuk sebuah database. Skema ini menggambarkan implementasi teknis dari model data logis (Whitten et al, 2007).
2.10
Konsep Dasar Internet Secara umum internet merupakan jaringan komputer terbesar di dunia
yang menghubungkan satu organisasi dengan organisasi lain. Pemanfaatan internet semakin meluas seiring dengan banyaknya bisnis, organisasi, komputer, dan jaringan-jaringan yang tergabung dalam web global dengan menggunakan jaringan ini, sebuah organisasi dapat melakukan pertukaran informasi internal maupun informasi eksternal dengan organisasi lain. Secara khusus internet tidak memiliki sistem komputer pusat. Pesan yang dikirim memiliki kode khusus yang akan memudahkan server internet untuk melakukan pengiriman sesuai tujuannya (Mulyanto, 2009).
2.10.1 Pengertian Internet Internet atau international network merupakan rangkaian jaringan terbesar di dunia dimana semua jaringan yang berada pada sebuah organisasi dihubungkan dengan suatu jaringan terbesar sehingga dapat saling berkomunikasi. Dalam jaringan tersebut mungkin melibatkan LAN, MAN, dan WAN yang ada di seluruh dunia (Mulyanto, 2009). Untuk dapat menggunakan layanan internet, organisasi atau perusahaan harus terhubung dengan jaringan internet atau dengan menjadi pelanggan ISP
43
(Internet Service Provider). ISP adalah organisasi komersial yang bergerak dalam penyediaan jasa akses internet (Mulyanto, 2009).
2.11
Unsur-unsur dalam Perancangan Website
2.11.1 PHP (Pre Hypertext Processor) Penciptaan PHP dimulai pada tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf yang pada awalnya digunakan untuk pencatatan jumlah dan untuk mengetahui siapa saja yang telah mengunjungi homepage-nya. PHP tergolong ke dalam bahasa pemrograman yang berbasis server (server side scripting) yang berarti semua script PHP diletakkan di server dan diterjemahkan oleh web server terlebih dahulu, kemudian hasil terjemahan dikirim ke browser client. Hal ini berbeda dengan JavaScript. Kode program JavaScript harus di-download terlebih dahulu di komputer client, selanjutnya diterjemahkan oleh browser internet. Oleh karena itu, kode program JavaScript selalu tampak di halaman web yang bersangkutan, jika dilakukan penyimpanan terhadap file web. Secara teknologi, bahasa pemrograman PHP memiliki kesamaan dengan bahasa ASP (Active Server Page), Cold Fusion, JSP (Java Server Pages) ataupun Perl (Suprianto, 2008).
2.11.2 MySQL MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database Management Systems/DBMS) yang sangat populer dikalangan pemrograman web, terutama di lingkungan Linux dengan menggunakan script PHP dan Perl (Sidik, 2005). Software database ini kini telah tersedia juga pada platform sistem
44
operasi Windows. Beberapa alasan dalam memilih MySQL adalah (Hariyanto, 2004): 1. Kecepatan
6. Konektifitas dan keamanan
2. Kemudahan Penggunaan
7. Portabilitas
3. Ongkos
8. Distribusi terbuka
4. Dukungan bahasa query
9. Karakteristik MySQL
5. Kapabilitas
2.11.3 XAMPP dan PhpMyAdmin XAMPP merupakan perangkat lunak yang dapat di download secara gratis dan di dalam perangkat lunak ini, berisi kumpulan-kumpulan beberapa perangkat lunak yang dibutuhkan antara lain PHP, Apache, MySQL dan PHPMyAdmin (Suprianto, 2008). PhpMyAdmin adalah merupakan salah satu pengolah data MySQL yang berbasis web yang berada dalam menu XAMPP. PHPMyAdmin memberikan kemudahan dalam pengoperasiannya dan hampir semua web hosting menyediakan PHPMyAdmin untuk para penyewa virtual house (Suprianto, 2008).
2.11.4 Black Box Testing Pengujian black-box dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat dengan kasus benar dan kasus
45
salah, misalkan untuk kasus login maka kasus uji yang dibuat adalah: (Rosa dan Salahuddin, 2013) 1.
Jika pengguna memasukkan nama pengguna (username) dan kata sandi (password) yang benar.
2.
Jika pengguna memasukkan nama pengguna (username) dan kata sandi (password) yang salah, misalnya nama pengguna benar tetapi kata sandi salah atau sebaliknya atau keduanya salah.
2.12
Literatur Sejenis Tabel 2.1 Penelitian tentang Sistem Informasi Monitoring No.
1
Judul/Penulis/Tahun Implementasi Sistem Monitoring Jaringan Menggunakan Nagios Dengan Sms Alert Mengunakan Ozeki Ng Sms Gateway/ Whendy Chandra Prasetia/ 2011. Metode
SDLC (Software Defelopment Life Cycle), Waterfall model
Tools
UML (Unified Modelling Language)
Kelebihan
1. Sistem
monitoring
jaringan
yang
dirancang
diimplementasikan untuk dapat memberikan notifikasi SMS apabila terjadi masalah dalam jaringan. 2. Sistem yang dirancang menggunakan parameter delay notifikasi dan realibilitas aplikasi. 3. Dapat
mengirim
alert
atau
notifikasi melalui
berbagai media yaitu email, sms, dan bahkan melalui
46
yahoo, icq dan juga msn instant messenger Kekurangan
1. Tidak
menjelaskan
mengapa
dan bagaimana
terjadinya host yang down dan atau service yang tidak berjalan beserta penanganannya. 2. Tidak membahas pengaruh frekuensi terhadap delay SMS yang terjadi. 3. Tidak membahas pengaruh provider terhadap delay SMS yang terjadi. No.
2
Judul/Penulis/Tahun Perancangan Dan Implementasi Sistem Monitoring Stok Pada Beberapa Distributor Menggunakan Mobile Agent/ Muhamad Ali/ 2004. Metode
Terstruktur
Tools
MySQL
Kelebihan
1. Perusahaan manufaktur dapat melakukan monitoring stok produk dan penjualan di beberapa distributor secara simultan dan real time melalui web. 2. Apabila terjadi perubahan stok produk di salah satu distributor, Agen Pengawas Mobile akan bekerja dengan
menciptakan
Agen
Messanger
untuk
mengirimkan pesan kepada Agen Pengawas di server perusahaan manufaktur bahwa di salah satu distributor telah terjadi perubahan stok.
47
3. Sistem akan melakukan update basis data di server perusahaan berdasarkan laporan dari agen pengawas Mobile Kekurangan
1. Implementasi rancangan pada sistem ini secara nyata tidak dapat dilakukan secara langsung, oleh karena itu perlu dilakukan verifikasi dengan pengujian prototipe sistem yang dibangun.
No.
3
Judul/Penulis/Tahun Implementasi Sistem Autentikasi dan Monitoring User Menggunakan Chillispot dan Radius Pada Wireless Studi Kasus Pada Jaringan Rt/Rw Pasir Jati/ Pardede. I.J, et.al / 2012. Metode
Otorisasi dan Autentikasi
Tools
MySQL
Kelebihan
1. Sistem autentikasi yang dibangun untuk pengguna hotspot, dengan memanfaatkan tools chillispot dan radius. 2. Selain bisa mengontrol user kita bisa kontrol semua limit traffic yang akan di lewatkan ke end user. 3. Mampu menangani autentikasi user. 4. Mampu melakukan otorisasi layanan pada user yang berhasil diautentikasi. 5. Sistem mampu melakukan tolak hak akses jika ada
48
2
client
memakai
account
yang
sama.
Yang
mengakses lebih dahulu ialah yang bisa mengakses internet. 6. Dapat memonitor setiap pemakai sesuai paket time based yang dipakai oleh pengguna. Kekurangan
1. Perlu peningkatkan desain antarmuka antara client dan admin, yaitu Sehingga
tampilan dari web hotspotlogin.
user dapat
terbantu
dalam melakukan
registrasi. No.
4
Judul/Penulis/Tahun Pembangunan Aplikasi Monitoring Penggunaan Memori dan CPU Time Berbasis Web / Prajna Deshanta Ibnugraha, ST. MT/ 2008. Metode
Memory Usage
Tools
MySQL
Kelebihan
1. Mampu menampilkan data secara terpusat penggunaan memori dan CPU time beberapa host yang terpisah secara lokasi. 2. Aplikasi yang dihasilkan merupakan aplikasi yang berbasis web yang menampilkan hasilnya dalam bentuk grafik secara periodik.
Kekurangan
1. Besar penggunaan CPU Time dipengaruhi oleh banyaknya proses yang dieksekusi oleh sistem.
49
2. Performansi sistem dipengaruhi oleh penggunaan memori fisik untuk proses-proses atau aplikasi. Jika penggunaan memori fisik untuk aplikasi (application used) sangat besar, maka menyebabkan performansi sistem dapat menjadi buruk karena memiliki waktu respon yang lama. Jika terjadi overload proses, maka sistem dapat menjadi crash. No.
5
Judul/Penulis/Tahun Sistem Monitoring Dan Notifikasi Cepat Wabah Penyakit (Epidemi) Berbasis Webgis Untuk Kota Banda Aceh/ Messas ST dan Munadi K/ 2012. Metode
SDLC (Software Defelopment Life Cycle), Waterfall model
Tools
UML (Unified Modelling Language)
Kelebihan
1. Sistem dirancang
multiple
user
sehingga
bisa
diakses setiap operator pada masing-masing Rumah sakit/puskesmas untuk
peng-entry-an data pasien.
2. Database pasien pada masing-masing RS/Puskesmas dan WebGIS server pada Dinas Kesehatan akan saling terus melakukan sinkronisasi data dari waktu ke waktu
sehingga penyebaran
epidemi
yang
ditampilkan pada display WebGIS Dinas Kesehatan akan selalu ter-up-to-date dengan baik. 3. Penggunaan Notifikasi cepat pada sistem sebagai
50
pemberitahuan status awas yang diproses melalui kalkulasi persentase jika wabah epidemi yang terjadi melebihi persentase yang telah ditentukan. Kekurangan
1. Sistem ini masih dijadikan sebagai alternatif untuk mengetahui lokasi dan jumlah epidemi yang terjadi di Kota Banda Aceh, bukan yang utama.
No.
6
Judul/Penulis/Tahun Sistem Monitoring Aktivitas Ormas Dan Lsm(Studi Kasus: Kantor Kesbang (Kesejahteraan Bangsa) Bidang III ProvinsiSumatera Utara)/ Simanungkalit. E, et.al / 2012. Metode
SDLC (Software Defelopment Life Cycle), Waterfall model
Tools
MySQL
Kelebihan
1. Dapat menampilkan data ORMAS / LSM, kegiatan, dokumentasi maupun grafik kegiatannya berdasarkan daftar ORMAS/LSM yang terdaftar pada Kantor KesBang (Kesejahteraan Bangsa) Provinsi Sumatera Utara. 2. Dapat memberikan pemberitahuan kepada Organisasi terhadap
pendaftaran
Organisasinya
serta
pemberitahuan kepada Organisasi dan Petugas Kepala Bagian terhadap pendaftaran kegiatan Organisasi via sms. Kekurangan
1. Tidak menangani masalah keamanan jaringan
51
No.
7
Judul/Penulis/Tahun Aplikasi Task Monitoring Berbasis Web Studi Kasus: Politeknik Telkom / Hutabarat. Tp, et.al / 2011. Metode
SDLC (Software Defelopment Life Cycle), Waterfall model
Tools
MySQL
Kelebihan
1. Laporan akan di-generate dengan menggunakan tools TCPDF.
Kekurangan
1. Tidak membahas mengenai biaya yang dikeluarkan dalam pengerjaan tugas. 2. Penggunaan website ini hanya ditujukan untuk tugas yang bersifat operasional harian. 3. Website ini akan dikembangkan dengan metode SDLC waterfall,
namun
hanya dilakukan
sampai
tahap
Testing, tidak sapai kepada langkah Deployment and Maintenance. No. 8 Judul/Penulis/Tahun Perancangan Sistem Informasi Monitoring Pelaksanaan Service Order pada Bagian Perawatan IT (Information Technologi)/ Dewi .K.W/ 2012. Metode
Metodologi Analisis dan Desain Terstruktur
Tools
MySQL
Kelebihan
1. Aplikasi komputer yang dibangun untuk mendukung
52
sistem
ini
menggunakan
konsep
multi
user,
sehingga diharapkan koordinasi dan sharing data dapat dilakukan dengan mudah. 2. Kemampuan sistem menyajikan
data
progress
perbaikan secara real time. 3. Sistem
bersifat
universal,
sehingga
dapat
di
implementasikan pada perusahaan lain. Kekurangan
1. Masih butuh pengembangan sistem lebih lanjut agara sistem lebih kompleks.
No.
9
Judul/Penulis/Tahun Pengembangan Sistem Informasi Pelaporan Monitoring Dan Evaluasi Badan Perencanaan Pebangunan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Berbasis Web/ Dodi Wahyugi/ 2011. Metode
SDLC (Software Defelopment Life Cycle), Waterfall Model
Tools
MySQL
Kelebihan
1. Sistem dapat meningkatkan kualitas pengendalian terhadap
pelaksanaan
pembangunan
dengan
pemantauan secara periode oleh BAPPEDA Kabupaten Bengkulu Utara. 2. Sistem yang dibangun mampu membuat kebijakan dalam
mengambil
pembangunan di daerah.
langkah-langkah
kebijakan
53
Kekurangan
1. Masih butuh pengembangan sistem yang lebih kompleks, agar sistem bisa lebih terintegrasi lebih baik
No.
10
Judul/Penulis/Tahun Sistem Monitoring Suhu Berbasis Web Dengan Akuisisi Data Melalui Port Paralel Pc/ Imam Santoso et.al/ 2008. Metode
SDLC (Software Defelopment Life Cycle), Waterfall model
Tools
MySQL, Visual Basic 6.0
Kelebihan
1. Akuisisi data suhu dapat dilakukan secara automatis melalui port paralel. Akuisisi ini akan terhenti bila koneksi port paralel terputus. 2. Monitoring suhu dapat dilakukan melalui web yang telah dibuat baik secara waktu nyata, maupun secara offline dengan pencarian data suhu.
Kekurangan
1. Sistem
hanya
melakukan
monitoring suhu
tanpa
adanya pengendalian atau kontrol suhu. 2. Grafik
perubahan
suhu
hanya
dapat ditampilkan
dalam rentang waktu maksimal 10 menit. No.
11
Judul/Penulis/Tahun Sistem Monitoring Keamanan Menggunakan PLC FESTO/ Hendrik Thiehunan dan Thiang/ 2002. Metode
Metode PLC yang bertugas mengumpulkan status sensorsensor keamanan, yang kemudian data tersebut diambil oleh PC melalui port serial untuk diolah dan ditampilkan
54
pada monitor PC. Tools
Visual Basic 6.0
Kelebihan
1. PLC
mempunyai
keunggulan
lebih
efisien
dibandingkan dengan kontrol relay untuk mengatasi kontrol mesin dengan sekuens yang rumit. 2. PLC
juga
dapat
dikembangkan
untuk
berbagai
keperluan lainnya antara lain sistem monitoring. Sistem monitoring keamanan menggunakan PLC FESTO FEC FC-20 yang telah didisain dapat berjalan dengan baik. 3. Dengan adanya sistem ini, kerja dari tenaga keamanan di PT FESTO Surabaya dapat terkontrol dengan baik. Kekurangan
1. Masih butuh pengembangan lebih lanjut pada sistem ini yang tidak hanya digunakan untuk memantau kerja tenaga keamanan tetapi dapat ditambahkan fasilitas lainnya
seperti
sensor-sensor
kebakaran, pencurian.
untuk
mendeteksi
Juga dapat ditambahkankan
dengan fasilitas auto-dial ke instansi yang terkait. No.
12
Judul/Penulis/Tahun Sistem Monitoring Jaringan Menggunakan Brew (Binary Runtime Environtment For Wireless )/ Muh. Mirza Fawaidus S/ 2007. Metode
SDLC (Software Defelopment Life Cycle), Waterfall model
Tools
MySQL
55
Kelebihan
1. Sistem ini merupakan sebuah monitoring
jaringan secara
software wireless
aplikasi
yang dapat
diakses oleh admin melalui mobile phone. 2. Platform yang digunakan untuk membuat perangkat lunak ini adalah Brew (Binary Runtime Environtment For Wireless ). Kekurangan
1. Sistem
monitoring
ini
hanya
digunakan
untuk
memonitor PC localhost saja. No.
13
Judul/Penulis/Tahun Rancang Bangun Sistem Monitoring Kualitas Udara Menggunakan Teknologi Wireless Sensor Network (WSN) / Iwan Muhammad E. et.al / 2009. Metode
SDLC (Software Defelopment Life Cycle), Waterfall model
Tools
Visual Basic
Kelebihan
1. Teknologi Wireless Sensor Network (WSN) ini dapat digunakan untuk mengimplementasikan suatu sistem monitoring kualitas udara. 2. Menampilkan program visualisasi yang berfungsi sebagai HMI (Human Machine Interface).
Kekurangan
1. Masih Perlunya penambahan sensor SOx, NOx, Ozone, PM10 agar sesuai dengan ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara). 2. algoritma yang dipakai masih kurang efektif, sehingga
56
perlu dikembangkan algoritma yang dapat menghemat penggunaan catudaya (baterai dan aki). 3. Perlu dikembangkan Base Station Controller agar data hasil pengukuran kualitas udara dapat didistribusikan dan dimanfaatkan oleh instansi terkait. 4. Penguasaan dan alih teknologi WSN harus dilakukan secara kontinyu, memerlukan waktu yang cukup lama.. No.
14
Judul/Penulis/Tahun Rancang Bangun Sistem Agen Cerdas Monitoring Stok Perusahaan/ Rika Yunitarini/ 2009. Metode
SDLC (Software Defelopment Life Cycle), Waterfall model
Tools
MySQL
Kelebihan
1. Efisiensi waktu dan tenaga kerja 2. Sistem dapat menyelesaikan tugas secara mandiri dan mempunyai intelegensi.
Kekurangan
1. Sistem yang dibangun masih belum bisa memesan barang ke pemasok secara otomatis. 2. Belum ada penerapan peramalan seperti peramalan jangka pendek, peramalan jangka menengah, peramalan jangka panjang. 3. Masih
butuh
pengembangan
kompleks. No.
15
sistem
yang
lebih
57
Judul/Penulis/Tahun Rancang
Bangun
Sistem
Informasi
Monitoring
Perkembangan Proyek Berbasis Web Studi Kasus di Dinas Bina Marga dan Pemantusan/ Mujahidin dan Nyoman Dita.P.P/ 2010. Metode
Monitoring
Tools
UML, PHP based WAP, MySQL
Kelebihan
1. Diimplementasikan dengan menggunakan teknologi open source berbasis web 2. Sistem yang telah dibangun dapat menyediakan informasi mengenai kemajuan Proyek dalam periode harian dalam bentuk data dan Grafik 3. Memberikan kemudahan bagi konsultan pengawas dalam memberikan data realisasi kemajuan dari lapangan menggunakan teknologi wap
Kekurangan
1. Informasi yang disajikan dalam aplikasi ini hanya berupa data dan grafik.
No.
16
Judul/Penulis/Tahun Pengembangan Sistem Informasi Monitoring Tugas Akhir Berbasis Short Message Service (SMS) Gateway di Fasilkom Unsri/ Ali Ibrahim/ 2011. Metode
Incremental model
Tools
UML (Unified Modelling Language)
Kelebihan
1. Mampu melakukan proses transfer informasi dalam
58
bentuk SMS yang cepat, efisien, efektif, interaktif dan akurat tentang status proposal, jadwal seminar, jadwal sidang tugas akhir. Kekurangan
1. Masih butuh pengembangan sistem lebih lanjut agara sistem lebih kompleks.
No.
17
Judul/Penulis/Tahun Sistem Informasi Monitoring Siswa Bermasalah Berbasis Web dan SMS Gateway (Studi Kasus : SMA Negeri 2 Trenggalek)/ Fandi Setyo Prambudi, et.al/ 2010. Metode
Certainty Factor
Tools
UML (Unified Modelling Language)
Kelebihan
1. Laporan yang dihasilkan sesuai dengan hasil monitoring berdasarkan kriteria yang ada
Kekurangan
1. Masih
ada
yang
menambahkan kehadiran
perlu
kriteria
sehingga
lain
dikembangkan seperti
proses
dengan
absensi
monitoring
atau bisa
menghasilkan kesimpulan yang lebih akurat. No.
18
Judul/Penulis/Tahun Web Monitoring Alumni Politeknik Telkom Bandung/ Candra Ronny M. Sinaga, et.al/ 2011. Metode
SDLC (Software Defelopment Life Cycle), Waterfall model
Tools
PHP dan Database MySQL
Kelebihan
1. Aplikasi
yang menyediakan
fasilitas
untuk
59
menghasilkan data alumni berdasarkan kriteria tertentu secara otomatis. 2. Dapat menampilkan data report yang bisa diexport atau didownload kedalam bentuk file excel. Kekurangan
1. Untuk dapat masuk kedalam aplikasi, harus terlebih dahulu lulus sidang dan karir alumni akan mendaftarkan calon alumni
kedalam
aplikasi
yang
sudah
disediakan. Setelah itu, alumni meminta username dan password ke admin untuk dapat mengupdate data alumni. No.
19
Judul/Penulis/Tahun Aplikasi Monitoring Perjanjian Kontrak Kerja di Satuan Kerja Direktorat Jenderal Perbendaharaan/ Gde Panut Wijaya, et.al/ 2008. Metode
RAD (Rapid Application Development) Model
Tools
MySQL
Kelebihan
1. Dapat mengolah data-data kontrak yang ada menjadi suatu informasi 2. Dapat membuat suatu kontrak baru dan memonitoring kontrak yang ada
Kekurangan
1. Tidak
menjelaskan
pembuatan
referensi-referensi
yang dibutuhkan oleh kontrak. 2. Hanya membahas pembuatan aplikasi kontrak di
60
modul
komitmen
saja,
tidak membahas tentang
implementasi SAKTI (Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi). No.
20
Judul/Penulis/Tahun Aplikasi Monitoring Runtime Server Dan Implementasi VNC Remote Server Berbasis Android/ Meilky Tandean, et.al/ 2008. Metode
SDLC (Software Development Life Cycle), Waterfall model
Tools
MySQL
Kelebihan
1. Jaringan memberi pemberitahuan kepada administrator apabila server mengalami down server. 2. Pengimplementasian
Virtual
Network Computing
(VNC) yang dapat membantu administrator dalam perawatan (maintenance) server. 3. Adanya
sistem
notifikasi pada aplikasi dapat
memberikan pemberitahuan secara otomatis kepada administrator apabila suatu waktu server sedang down. 4. Penggunaaan mempermudah
VNC
pada
Mobile
Android
dalam
melakukan
administrator
remote pada server. Kekurangan
1. Aplikasi hanya berjalan pada server yang paket ping tidak disable oleh server tersebut. 2. Fungsi
traceroute
menggunakan
service web
61
theworldsend.net
karena
digunakan yaitu 2.6
kernel android
yang
belum mensupport perintah
traceroute. 3. Remote hanya dapat dilakukukan jika server dalam kondisi UP pada monitoring server dan VNC Server telah aktif.
2.13
Perbandingan Sistem yang dibuat dibuat dengan literatur sejenis Berdasarkan analisis yang peneliti lakukan, maka perbandingan antara
sistem yang sudah dibuat dengan literatur sejenis, seperti yang dibawah ini:
Tabel 2.2 Perbandingan Sistem SISTEM YANG DIBUAT
LITERATUR SEJENIS
Menggunakan metode Rapid Aplication Sebagian besar masih menggunakan Development (RAD)
metode Software Development Life Cycle (SDLC)
Terdapat menu upload dan download Tidak ada menu upload dan download dokumen (dokumen digital)
dokumen (dokumen digital)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan 3 tiga cara untuk
mengumpulkan data, yaitu observasi, wawancara, dan studi pustaka. 3.1.1
Observasi Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi
dengan cara mengamati langsung proses hubungan kerja sama PT Indosat, Tbk dengan para mitra dan gambaran umum tentang perusahaan tersebut, yaitu: 1. Meneliti proses kerjasama yang sedang berjalan 2. Mengumpulkan data internal maupun eksternal 3. Mengamati sistem berjalan yang ada pada perusahaan yang nantinya digunakan sebagai tolak ukur untuk membuat sistem
3.1.2
Wawancara Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan bentuk wawancara
berstruktur. Penulis juga melakukan wawancara dengan narasumber yang berkaitan yaitu Manager Partnership Network divisi Resource Management beserta stafnya pada tanggal 14 Februari 2013 di Gedung Wisma Antara Lt. 6 Pukul 10.00 WIB.
62
63
1. Nama
: Hery Soegijanto
Jabatan
: Manager Network Partnership
Tempat
: Jl. Medan Merdeka Selatan No. 17, Wisma Antara Lt.6
2. Nama
: Mauril Basri
Jabatan
: Staf Rental Site Network Partnership
Tempat
: Jl. Medan Merdeka Selatan No. 17, Wisma Antara Lt. 6
Dari hasil wawancara tersebut diperoleh kesimpulan tentang sistem yang sedang berjalan: 1.
Gambaran Umum PT Indosat, Tbk Menguraikan tentang profil perusahaan dari mulai sejarah berdirinya, visi misi dan tujuan, struktur organisasi serta tugas dan tanggung jawab masing— masing perusahaan.
2.
Sistem Berjalan pada Rental Site Memuat tentang sistem dan prosedur yang bejalan pada saat ini dan permasalahan - permasalahan yang berhubungan dengan pengolahan data, pencatatan, dan laporan kerjasama.
3.1.3
Studi Pustaka Studi Pustaka dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh
tentang apa yang sudah dikerjakan orang lain dan bagaimana orang mengerjakannya, kemudian seberapa berbeda penelitian yang akan kita lakukan (Jogiyanto, 2008).
64
3.2
Metode Pengembangan Sistem Penulis merancang sistem informasi monitoring penyewaan untuk
menganalisis sistem kerjasama antara PT Indosat. Tbk dengan beberapa mitra tekait yang menjalin hubungan kerja menggunakan metode Rapid Application Development (RAD) dengan tahapan yaitu requirement planning, workshop design, dan implementation. 3.2.1
Perencanaan Syarat-syarat (Requirement Planning) Menggabungkan laporan hasil metode studi lapangan berupa kebijakan
pemakai menjadi spesifikasi yang terstruktur dengan menggunakan pemodelan yang berfungsi untuk mengetahui kebutuhan pemakai, kesalahan-kesalahan dalam sistem lama seperti sistem yang masih manual sehingga data menjadi tidak
teratur.
Dari
analisis
sistem
tersebut
dapat ditetapkan
tujuan
perancangan, pengajuan usulan yang dapat diterima. Tahap yang dilakukan antara lain : 1.
Gambaran umum dari PT Indosat, Tbk seperti sejarah, visi misi, dan struktur organisasi.
2.
Sistem yang berjalan menjelaskan proses bisnis yang dilakukan oleh rental site.
3.
Sistem usulan yang menguraikan tentang beberapa usulan yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan.
4.
Perbandingan sistem berjalan dengan sistem yang diusulkan.
65
3.2.2
Perancangan Sistem (Workshop Design) Pada tahap ini peneliti mendesain sistem yang diusulkan agar dapat
berjalan dengan lebih baik dan diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ada. Penerapan model yang diinginkan pemakai antara lain dengan cara : 1.
Perancangan proses ini alat yang digunakan sama dengan tahap analisis sistem yaitu UML (Unified Modelling Language), alasannya adalah untuk lebih memahami langkah awal membangun sistem secara fisik.
2.
Perancangan basis data (database) dilakukan dengan class diagram yang menggambarkan hubungan antar entity yang ada pada use case diagram dan spesifikasi tabel.
3.
Perancangan Input-Output, dengan membuat rancangan layar tampilan. Setelah rancangan layar tampilan terbentuk maka dilakukan tahap konstruksi.
3.2.3
Implementasi Sistem (Coding & Testing) Setelah melakukan analisis sistem dan perancangan sistem secara rinci,
maka tiba saatnya sistem untuk diimplementasikan. Pada tahap ini terdapat banyak aktifitas yang dilakukan. Aktifitas-aktifitas yang dimaksud berupa: 1.
Coding Pada
pengembangan
pemograman
sistem
Hypertext
database MySQL.
ini,
penulis
menggunakan
Processor
(PHP)
dengan
bahasa
menggunakan
66
2.
Testing Dari pengembangan sistem ini, dilakukan secara pengujian Black Box Testing yakni menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan (Rosa dan Salahuddin, 2013).
67
3.3
Kerangka Berfikir
Mulai Observasi Penelitian Lapangan Metode Pengumpulan Data
Wawancara
Studi Kepustakaan
Gambaran Umum Perusahaan
Use Case Diagram dan Narasi Use Case
Activity Diagram Analisis Sistem Berjalan Requirement Planning
Sequence Diagram Analisis Sistem Usulan Statechart Diagram Perbandingan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan
Deployment Diagram
Potensial Objek Perancangan Proses
Metode Pengembangan Sistem Rapid Application Development (RAD) Kendall, 2010
Class Diagram Design Workshop
Perancangan Basis Data Normalisasi Perancangan Input Output Schema Database
Rancangan Tabel Database
Modul-modul User
Struktur Menu
Rancangan Interface
Coding
PHP dan MySQL
Testing
Black Box Testing
Selesai Implementation
Gambar 3.1 Kerangka Berfikir
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Requirement Planning
4.1.1
Gambaran Umum Perusahaan PT Indosat, Tbk merupakan sebuah perusahaan telekomunikasi terbesar
setelah Telkom, yang kemudian menjadi Badan Usaha Milik Negara pada tahun 1980 yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Analisis sistem informasi dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai kelemahan dan kelebihan yang ada dalam sistem yang sedang berjalan. Dan pada tahap ini juga dilakukan beberapa penelitian terhadap objek permasalahan yaitu melihat dan mengamati keadaan sistem atau prosedur yang sedang berjalan pada PT Indosat, Tbk.
4.1.1.1 Sejarah PT Indosat, Tbk PT Indosat Tbk didirikan oleh Pemerintah pada tanggal 20 November 1967 sebagai sebuah perusahaan investasi asing untuk menyediakan jasa telekomunikasi internasional di Indonesia dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan September 1969 untuk membangun, mentransfer dan mengoperasikan satelit Organisasi Telekomunikasi Internasional atau Intelsat di Indonesia untuk mengakses satelit Intelsat Wilayah Samudra India untuk jangka waktu 20 tahun. Sebagai sebuah konsorsium global komunikasi internasional organisasi satelit, Intelsat
memiliki
dan
mengoperasikan
68
sejumlah
satelit
telekomunikasi.
69
Setelah perubahan peraturan dalam industri telekomunikasi Indonesia pada tahun 1999 dan 2000, kami mulai menerapkan strategi yang dirancang untuk mengubah perusahaan kami dari penyedia telekomunikasi utama internasional Indonesia menjadi telekomunikasi jaringan terkemuka yang terintegrasi oleh layanan providerin Indonesia. Pada tahun 2000, pengenalan Pemerintah UU Telekomunikasi, yang mendorong liberalisasi industri merupakan dampak langsung bisnis kami. Pada tahun 2001, sebagai bagian dari inisiatif Pemerintah untuk merestrukturisasi industri telekomunikasi, kami mengadakan suatu perjanjian dengan Telkom untuk menghilangkan crossshareholdings kami masing-masing pada anak perusahaan operasional, termasuk: 1. Akuisisi 22,5% kepemilikan saham Telkom di Satelindo, 2. Telkom akuisisi kepemilikan 35,0% di Telkomsel, dan 3. Akuisisi 37,2% kepemilikan saham Telkom di Lintasarta dan pembelian obligasi konversi Lintasarta yang dipegang oleh Telkom. Setelah diadakan perjanjian dengan Telkom, kami mengakuisisi kepemilikan efektif 45,0% dalam Satelindo, melalui pembelian PT. Bimagraha Telekomindo atau Bimagraha, pada tahun 2001 dan memperoleh kepemilikan 25,0% sisanya di Satelindo dari DeTe Asia pada bulan Juni 2002. Untuk memperkuat struktur permodalan Satelindo dan menghapus persyaratan tertentu yang timbul dari utang Satelindo, kami membuat kontribusi tambahan modal kepada Satelindo sebesar US $ 75,0 juta pada bulan Juli 2002.
70
Pada bulan Agustus 2002, kami memasuki sektor telekomunikasi dalam negeri dengan mendapatkan lisensi untuk menyediakan layanan lokal jaringan tetap di wilayah Jakarta dan Surabaya. Kami mengerahkan sekitar 13.000 baris di daerah untuk menyediakan layanan lokal telepon tetap dan mengumumkan tujuan strategis kami untuk menjadi jaringan telekomunikasi terpadu dan terkemuka bagi penyedia layanan di Indonesia. Pada tahun 2002, Pemerintah melakukan divestasi 517.500.000 lembar saham, mewakili sekitar 50,0% dari saham Seri B pada saat itu, dalam dua tahap. Pada bulan Mei 2002, Pemerintah menjual 8,1% dari saham yang beredar melalui tender global.
Pada bulan Desember 2002, Pemerintah menjual 41,9% dari saham Seri B untuk anak mantan STT. Pada tanggal 31 Maret 2009, Pemerintah memiliki 14,29% dari saham yang beredar, termasuk satu saham Seri A, dan ICLM dan ICLS dimiliki sekitar 65,0% dari saham Seri B. ICLM dan ICLS dimiliki oleh Qtel. The 20,71% sisa saham Seri B yang dimiliki oleh pemegang saham publik pada tanggal 31 Maret 2009. Lihat "Butir 6:. Direksi, Manajemen Senior dan Karyawan-Kepemilikan Saham" Pada tanggal 20 November 2003, kami bergabung dengan Satelindo, Bimagraha dan IM3 dan semua aktiva dan kewajiban anak perusahaan warisan seperti itu dialihkan kepada kami pada tanggal tersebut. Sejak memasuki pasar selular Indonesia melalui pembelian Satelindo dan pendirian IM3 dan integrasi lebih lanjut dari perusahaan tersebut pada tahun 2003, layanan selular telah menjadi kontributor terbesar bagi pendapatan usaha kami.
71
Pada tanggal 22 Juni 2008, Qtel membeli semua saham yang diterbitkan dan beredar saham dari masing-masing ICLM dan ICLS, berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 6 Juni 2008 antara Qtel dan STT, suatu perusahaan yang didirikan di Singapura. Sesuai dengan Perjanjian Jual Beli Saham, Qtel, melalui anak perusahaannya, Qatar South East Asia Holding SPC, memperoleh saham ICLM dan ICLS dari Asia Mobile Holdings Pte. Ltd, atau AMH, suatu perusahaan yang didirikan di Singapura, yang 75,0% secara tidak langsung dimiliki oleh STT Communications Ltd dan 25,0% secara tidak langsung dimiliki oleh Qtel. Setelah akuisisi ini, perubahan pengendalian terjadi di Indosat dan Qtel, dan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, ICLS dan Qatar South East Asia Holding SPC, melakukan penawaran tender untuk membeli hingga 1.314.466.775 Saham Seri B, yang mewakili sekitar 24,19% dari total ditempatkan dan beredar Saham Seri B (termasuk Saham Seri B yang diwakili oleh ADSs), dengan harga pembelian setara dengan dolar AS sebesar Rp369, 400 per ADS dan Rp7, 388 per Saham Seri B, bersih kepada penjual secara tunai (tanpa bunga dan tunduk pada pemotongan pajak diperlukan). Setelah penyelesaian penawaran tender pada tanggal 5 Maret 2009, Qtel dan anak perusahaan memegang sekitar 65,0% dari modal saham kami yang beredar.
4.1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi
Indosat
adalah
menjadi
penyelenggara
jaringan
dan
jasa
telekomunikasi terpadu berfokus celular/ nirkabel yang terkemuka di Indonesia. Untuk mencapai visi tersebut, maka misi Indosat adalah sebagai berikut:
72
1. Menyediakan dan mengembangkan produk, layanan, dan solusi inovatif dan berkualitas untuk memberikan manfaat. 2. Meningkatkan shareholders value secara terus menerus. 3. Mewujudkan kualitas kehidupan stakeholders yang lebih baik.
4.1.1.3 Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah pembagian kerja dan hubungan kerja dalam organisasi sehingga terwujud kerjasama yang harmonis dan bagian-bagian dalam organisasi tersebut. Struktur organisasi merupakan suatu proses penerapan dan pembagian tugas yang dilakukan, pembatasan tanggung jawab serta wewenang dari masing-masing bagian dari oarganisasi tersebut. Pentingnya pembagian wewenang atau pengorganisasian didalam sebuah lembaga baik dalam hal bisnis maupun pendidikan adalah agar masing-masing bagian organisasi bisa bekerja secara maksimal dan untuk mencapai tujuan organisasi secara bersama-sama seperti apa yang telah disepakati bersama. Suatu organisasi merupakan fungsi manajemen dari sebuah perusahaan dengan adanya pemberian tempat atau sebagai kerangka atau orang-orang yang mendapatkan tugas dan wewenang pada perusahaan tersebut mendapat tempat dengan fungsi masing-masing sesuai dengan tujuan pokok yang telah digariskan oleh ketua perusahaan. Untuk menuju pembagian tugas dan fungsinya dari suatu organisasi ini dapat ditunjukkan dalam bentuk struktur organisasi. Berikut ini adalah struktur organisasi yang ada di Divisi Network Partnership PT Indosat, Tbk:
73
Division Head Resource Management
Network Partnership Manager
Rental Site Division
Staf
Revenue Share Division
Staf
Leased Line Division
Staf
Staf
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
4.1.1.4 Job Description 1. Rental Site -
Menerima permintaan gedung dari sales engineering
-
Melakukan proses penyewaan gedung dan infrastruktur
-
Koordinasi dengan tim indosat
-
Pembuatan agreement
-
Melakukan aktivasi baru, building existing
-
Update database rental site
-
Membuat laporan bulanan
2. Revenue Share -
Melakukan perhitungan Revenue Sharing Building Management
Staf
74
-
Pemeriksaan data pelanggan baru dan lama, pemeriksaan pembayaran pelanggan
-
Input SC di SRM untuk proses pembayaran invoice dari building management
-
Pembuatan daftar surat menyurat ke building management
-
Update PKS
-
Membuat laporan bulanan
3. Leased Line -
Membuat SP3 (Surat Perintah Pelaksanaan Pekerjaan)
-
Melakukan proses sewa ke pihak ketiga (3rd Party)
-
Membuat rekap perpanjangan sewa
-
Koordinasi dengan tim Indosat untuk mengecek ketersediaan salok, estimasi biaya, dan delivery time di suatu area pelanggan ke beberapa mitra yang sudah ada kerjasama dengan Indosat
-
Membuat laporan bulanan
4.1.1.5 Corporate Governance Indosat Penerapan prinsip-prinsip ―Tata Kelola Perusahaan yang Baik‖ merupakan bagian dari komitmen Indosat untuk menjalankan kegiatan bisnis secara bertanggung jawab. Indosat sebagai perusahaan publik yang mencatatkan sahamnya secara dual listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES) dan New York Stock Exchange (NYSE) serta mencatatkan obligasinya di
75
BES, Luxembourg Stock Exchange dan Singapore Exchange, terus berupaya untuk menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dengan standar tertinggi. Perusahaan berkomitmen untuk meningkatkan praktek tata kelola perusahaan melalui sejumlah rencana di tahun 2007, yang mencakup: A.
Penyempurnaan berbagai kebijakan. Perseroan terus berupaya untuk menyempurnakan
berbagai
kebijakan
terkait
dengan
tata
kelola
Perusahaan. B.
Mengembangkan Corporate Governance Manual sebagai pedoman pelaksanaan tata kelola perusahaan
4.1.1.6 Tujuan Penerapan Good Corporate Governance Tujuan penerapan Good Corporate Governance pada Indosat adalah untuk melindungi kepentingan pemegang saham dan memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya.
4.1.1.6 Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Dalam praktiknya, Indosat menjunjung tinggi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan
yaitu
Accountability
Fairness
(Akuntabilitas),
(Kewajaran),
Transparency
Responsibility
(Tanggung
(Transparansi), Jawab),
dan
Independency (Independensi) dalam setiap aspek bisnis guna memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh stakeholder. Prinsip-prinsip GCG tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
76
a.
Fairness (Kewajaran) Dengan prinsip ini perusahaan mencangkup adanya kejelasan hak dan
tanggung jawab yang dapat diterima oleh setiap pihak yang terlibat dan berkepentingan.
Misalnya: bagaimana setiap pemegang saham memperoleh
haknya dalam RUPS.
b.
Transparency (Transparansi) Dengan prinsip ini perusahaan harus dapat menyediakan informasi yang
cukup lengkap, ak urat dan tepat waktu kepada pihak-pihak yang berkepentingan/ berkaitan dengan perusahaan, sehingga mereka dapat mengetahui risiko yang mungkin terjadi dan keuntungan yang dapat diperoleh dalam melakukan transaksi dengan perusahaan dan sekaligus ikut serta dalam mekanisme pengawasan terhadap perusahaan. „Full disclosure‟ dalam akuntansi keuangan merupakan salah satu manifestasi dari prinsip Transparansi. Perusahaan tidak diperkenankan menyembunyikan
suatu
informasi
yang
kalau
nanti
diketahui
akan
mempengaruhi/ merubah sikap pihak-pihak yang menyandarkan kepercayaannya kepada informasi/ laporan perusahaan.
c.
Accountability (Akuntabilitas) Dengan
prinsip
ini
perusahaan
memiliki
kewajiban
untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik.
Dalam
77
prinsip ini ada kewajiban dari pimpinan untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan-tindakan yang telah dilakukannya kepada pihak yang memiliki
hak
atau
kewenangan
untuk
meminta
keterangan
dan
pertanggungjawaban (pengukuran kinerja bisa dilihat dari Key Performance Indicator perusahaan).
d.
Responsibility (Tanggung Jawab) Dengan prinsip ini pimipinan perusahaan memiliki kewajiban untuk
memenuhi tanggung jawabnya sesuai dengan kewenangan yang diberikan kepadanya, kewajiban untuk bertindak guna mencapai tujuan yang diamanatkan sebagaimana ditetapkan untuk tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan para pemegang saham dan stakeholder lainnya.
e.
Independency (Independensi) Dengan prinsip ini perusahaan berhubungan dengan pengelolaan
perusahaan secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. BOD dan BOC harus mampu menolak intervensi dari luar yang dapat membelokkan arah dan pelaksanaan perusahaan dalam mencapai
tujuan
kemakmuran pemegang saham dan kesejahteraan stakeholders.
kebijakan
perusahaan
yaitu
78
4.1.2
Analisis Sistem Berjalan Analisis Sistem Informasi dilakukan untuk mendapat gambaran yang jelas
mengenai kelemahan dan kelebihan yang ada dalam sistem informasi yang sedang berjalan. Dan pada tahap ini juga dilakukan beberapa penelitian terhadap objek permasalahan yaitu melihat dan mengamati keadaan sistem/prosedur yang sedang berjalan pada PT Indosat. Tbk serta memberikan solusi sebagai usulan sistem baru. Staf Rental Site merupakan Staf yang bertugas untuk mengatur penyewaan space gedung dan Infrastruktur lainnya seperti radio, router, antena, modem dan lainnya dari mulai pengadaan, penggunaan hingga pembayarannya. Berikut alur bisnis proses Rental Site.
79
Gambar 4.2 Sistem Berjalan Rental Site
Gambar 4.2 menjelaskan keseluruhan sistem yang diterapkan Divisi Network Partnerhip bagian Rental Site pada PT Indosat Tbk. namun, kotak merah merupakan ruang lingkup atau batas sistem Monitoring Penyewaan. Sistem yang telah dibatasi ruang lingkupnya akan dijelaskan melalui gambar 4.3.
Keterangan gambar 4.2: 1.
Customer baru, datang untuk melakukan permintaan gedung maupun infrastruktur lainnya
80
2.
Kemudian divisi Sales Engineering melakukan proses inquiry untuk mendapatkan gedung dan harga sewa, membuat spesifikasi kebutuhan space, membuat project brief, MLD, dan Bussiness Case ke divisi Resource Management.
3.
Staf Rental Site Resource Management menerima PB (project brief), MLD, dan Bussiness Case dari divisi Sales Engineering.
4.
Staf Rental Site mengirimkan dokumen kelengkapan agreement untuk proses penyewaan kepada mitra.
5.
Staf Rental Site mengirimkan PID (project initiation document) dan SC (shopping cart) ke grup bussiness planning and analysis.
6.
Staf Rental Site mengirimkan nota dinas kepada Procurement untuk proses penunjukan langsung gedung
7.
Kemudian Procurement melakukan penunjukan langsung gedung dan membuat PO (Purchase Order).
8.
Provisioning menirimkan Balap (Berita Acara Lapangan) dan dokumen pendukung lainnya kepada staf rental site.
9.
Staf Rental Site menerima invoice dari Mitra.
10. Staf Rental Site mengirimkan APF dan dokumen pendukung lainnya ke finance untuk proses pembayaran. 11. Finance melakukan pembayaran ke Mitra dan BM Gedung. 12. Manager melakukan monitoring.
81
4.1.2.1 Masalah – masalah dalam sistem berjalan Di dalam menganalisa sistem yang berjalan, peneliti menemukan masalah yang terjadi pada proses penyewaan yaitu : 1.
Dalam proses pencatatan sewa, staf merasa kesulitan karena dirasa tidak praktis dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel.
2.
Banyaknya duplikasi data, masih banyaknya data yang tumpang tindih atau redundant sehingga sulit membedakan data yang valid dan hasil laporan ke manager operasional sering terlambat, dan tidak user friendly.
3.
Membutuhkan waktu yang lama, yaitu 2 hari untuk check up site dan untuk kirim semua dokumen kelengkapan agreement untuk proses penyewaan, sementara customer meminta waktu lebih cepat.
4.1.3
Analisis Pemecahan Masalah (Sistem Usulan) Untuk keefektifan kinerja perusahaan, perlu adanya sebuah sistem yang
secara otomatis dan terkomputerisasi untuk mengolah data dalam menghasilkan laporan. Berikut hal-hal yang perlu dirancang untuk pendukung sistem usulan:
82
Staf Rental Site
1. Menerima permintaan customer dan proses penyewaangedung dan infrastruktur
3. Terima 4. invoice Update laporan
2. Validasi penyewaan, penyerahan Invoice dan dokumen pendukung
5. Monitoring laporan Manager
Mitra
6. Laporan
Gambar 4.3 Sistem Usulan Rental Site Keterangan gambar 4.3: 1.
Staf Rental Site menerima semua dokumen dari tim Indosat dan menerima permintaan customer, kemudian staf melakukan penyewaan gedung dan infrastruktur dalam sistem.
2.
Mitra melakukan validasi atas permintaan staf, menyerahkan invoice dan dokumen pendukung kepada staf untuk proses penagihan.
3.
Staf rental site menerima invoice dari mitra.
4.
Staf melakukan update laporan dalam sistem.
5.
Manager melakukan login pada sistem dan memonitoring laporan yang telah di proses
6.
Cetak laporan
83
4.1.4
Perbandingan antara Sistem Berjalan Dengan Sistem yang Diusulkan Berdasarkan analisis yang kami lakukan, maka kami dapat melakukan
perbandingan antara proses yang sedang berjalan dengan proses sistem usulan, seperti yang dibawah ini:
PROSES SISTEM Tabel 4.1 Proses Sistem SISTEM BERJALAN
SISTEM USULAN
Belum terkomputerisasi. Sulitnya
membuat
laporan
Sudah terkomputerisasi yang Membuat laporan menjadi lebih mudah,
diperlukan, karena sistem manual tidak dan data yang dihasilkan lebih akurat dapat menghasilkan data secara tepat dibanding sistem manual (user friendly) dan
akurat
serta
sering
terjadi
keterlambatan. Banyak data yang tumpang tindih atau Semua data terminimalisir dengan baik redudant
sehingga tidak ada data yang tumpang tindih
4.1.5
Syarat dan Ketentuan Penyewaan Gedung dan Infrastruktur TI Berikut syarat dan ketentuan untuk proses penyewaan staf dengan mitra:
1.
Mitra kerjasama ditentukan melalui pemilihan calon mitra kerjasama (tender) yang dilakukan dengan seleksi dari beberapa mitra yang ada.
84
2.
Ada proses persetujuan (agreement) dan negosiasi antara staf dan mitra untuk harga kontrak sewa yang di tawarkan.
3.
Surat persetujuan kerjasama dinyatakan tidak berlaku apabila dalam jangka waktu satu minggu sejak ditetapkan tidak dilanjutkan dengan penandatanganan surat perjanjian kerjasama.
4.
Satu bulan sebelum berakhirnya waktu kontrak sewa, ada notifikasi yang menginformasikan staf untuk segera menindak lanjuti apakah sewa akan di perpanjang atau tidak.
4.2
Workshop Design
4.2.2
Desain Proses
4.2.2.1 Rancangan Use Case Use case pada Sistem Informasi Monitoring Penyewaan ini terdiri dari tiga actor, yaitu Staf, Manager dan Mitra. Staf merupakan actor yang memiliki wewenang untuk melihat halaman utama, menambah, menghapus dan mengubah data master. Manager merupakan actor yang berwenang untuk memonitoring sistem sewa pada divisi rental site. Sedangkan Mitra merupakan actor yang memiliki wewenang untuk login, menambah data produk, dan proses kontrak. Use case menjelaskan identifikasi actor di dalam Informasi Monitoring Penyewaan pada PT Indosat, Tbk. Seperti dijelaskan pada tabel berikut :
85
Tabel 4.2 Identifikasi Actor dan Use Case No. 1
Actor Manager
Description Orang
yang
memproses,
memantau,
mengevaluasi, memonitoring laporan sistem informasi monitoring penyewaan. 2
Staf
Orang yang mengupdate semua data pada sistem informasi monitoring penyewaan.
3
Mitra
Orang yang dapat menambah data produk, validasi, dan melakukan proses kontrak.
<> Login
Logout
Ubah password
Manajemen customer
Manajemen mitra
Mitra
Manajemen staf <>
Staf Rental Site Sewa Produk
Manajemen produk
<>
Upload
<> Dokumen Manager Download
<>
Existing kontrak
<>
Kontrak
<>
Deaktifasi kontrak
Validasi kontrak <>
Laporan
Cetak laporan
Gambar 4.4 Use Case Diagram
86
4.2.2.2 Narasi Use Case Diagram 1. Narasi Use case Login Tabel 4.3 Narasi Use case Login Use case name
Login
Use case Id
1
Primary actor
Staf, Mitra, Manager
Description
Menggambarkan
kegiatan
tambah data login untuk
masuk ke sistem. Pre condition
Staf, Mitra dan Manager harus mengetahui username dan password yang dimiliki.
Basic Flow
Actor Action
System Response
1. Staf masuk ke menu login.
2. Masukkan username dan password
3. Sisem melakukan validasi username dan password, Jika
username
password
yang
dan di
masukkan benar, maka staf dan manager akan masuk kehalaman utama, tetapi jika salah sistem akan menampilkan pesan
87
kesalahan.
4.
Menampilkan
halaman
utama user Alternate Flow
-
Conclusion
-
Post condition
Tampil menu utama
2. Narasi Use Case Ubah Password Tabel 4.4 Narasi Use Ubah Password Use case name
Ubah Password
Use case Id
2
Primary actor
Staf, Manager, Mitra
Description
Menggambarkan kegiatan ubah password user
Pre condition
Actor berhasil login.
Basic Flow
Actor Action
System Response
1. Actor
memilih
menu
ubah
password
3. Input
isian
password yang baru
2. Menampilkan
form
menu ubah password
dari
88
4. Memilih
ubah 5. Menyimpan dalam database
password 6. Menampilkan pesan berhasil
Alternate Flow
1. Jika actor tidak ingin memilih ubah password maka actor dapat me-reset form untuk mengembalikan isian form seperti semula.
Conclusion
Data berhasil diubah
Post condition
-
3. Narasi Use case Manajemen Customer Tabel 4.5 Narasi Use Case Manajemen Customer Use case name
Manajemen Data Customer
Use case Id
3
Primary actor
Staf
Description
Menggambarkan kegiatan manajemen Customer
Pre condition
Actor berhasil login.
Basic Flow
Actor Action 1. Staf memilih menu
System Response 2.
data customer
Sistem akan menampilkan detail menu data customer yang telah tersedia pada sistem
3. Pilih menu tambah data
4.
Menampilkan form data
89
dari data Customer
5.
Tambah
data 6. Menyimpan dalam database
Customer 7. Menampilkan pesan berhasil Alternate Flow
4. Staf bisa melakukan update data (tambah, ubah, hapus) data customer.
Conclusion
Manajemen customer berhasil dilihat dan dikelola.
Post condition
-
4. Narasi Use case Manajemen Mitra Tabel 4.6 Narasi Use Case Manajemen Mitra Use case name
Manajemen Mitra
Use case Id
4
Primary actor
Staf, Mitra
Description
Menggambarkan kegiatan manajemen mitra
Pre condition
Actor berhasil login.
Basic Flow
Actor Action 1. User memilih menu data mitra
System Response 2. Sistem akan menampilkan detail menu data mitra yang telah tersedia pada sistem
3. Pilih menu tambah
4. Menampilkan form data dari data mitra
90
5. Tambah data mitra
6. Menyimpan dalam database 7. Menampilkan pesan berhasil
Alternate Flow
1. User bisa melakukan update data (tambah, ubah, hapus) data mitra. 2. Mitra dapat melakukan proses edit form yang telah ada.
Conclusion
Data mitra berhasil dilihat dan dikelola.
Post condition
-
5. Narasi Use case Manajemen Staf Tabel 4.7 Narasi Use Case Manajemen Staf Use case name
Manajemen Staf
Use case Id
5
Primary actor
Staf
Description
Menggambarkan kegiatan manajemen data staf
Pre condition
Actor berhasil login.
Basic Flow
Actor Action 1. Staf memilih menu staf
System Response 2. Sistem akan menampilkan detail menu data staf yang telah tersedia pada sistem
3. Pilih menu tambah data
4. Menampilkan form data dari data staf
91
5. Tambah data staf
6. Menyimpan dalam database
7. Menampilkan pesan berhasil Alternate Flow
1. Staf bisa melakukan update data (tambah, ubah, hapus) data staf.
Conclusion
Data laporan berhasil di olah
Post condition
-
6. Narasi Use case Manajemen Produk Tabel 4.8 Narasi Use Case Manajemen Produk Use case name
Manajemen Produk
Use case Id
6
Primary actor
Mitra
Description
Menggambarkan kegiatan manajemen produk
Pre condition
Actor berhasil login.
Basic Flow
Actor Action
System Response
1. Mitra memilih menu 2. Sistem menampilkan menu Produk 3.
Mitra
produk memilih 4. Menampilkan form tambah
tambah produk 5.
Menyimpan produk
data produk data 6. Menyimpan dalam database
92
Alternate Flow
1. Mitra juga dapat melakukan proses edit dan hapus produk. 2. Jika form yang diisikan tidak lengkap, maka sistem akan menampilkan pesan error dan memintanya untuk melengkapi form tersebut.
Conclusion
Data berhasil dikelola
Post condition
Data yang diisikan lengkap akan tampil dihalaman detail.
7. Narasi Use case Sewa Produk Tabel 4.9 Narasi Use Case Sewa Use case name
Sewa
Use case Id
7
Primary actor
Staf
Description
Menggambarkan kegiatan sewa produk
Pre condition
Actor berhasil login.
Basic Flow
Actor Action
System Response
1. Staf memilih menu 2. Sistem menampilkan data sewa
produk yang tersedia
3. Staf memilih detail 4. Menampilkan detail produk produk yang akan di sewa
yang dipilih
93
5. Memilih sewa
6.
Menampilkan
form
penyewaan 7. Isi form dan klik 8. Menampilkan pesan bahwa tombol sewa
Alternate Flow
produk berhasil di sewa
1. Jika form yang diisikan tidak lengkap, maka sistem akan menampilkan pesan error dan memintanya untuk melengkapi form tersebut.
Conclusion
-
Post condition
-
8. Narasi Use case Dokumen Tabel 4.10 Narasi Use Case Dokumen Use case name
Dokumen
Use case Id
8
Primary actor
Staf, Mitra
Description
Menampilkan kegiatan menu dokumen
Pre condition
Actor berhasil login.
Basic Flow
Actor Action 1. User memilih menu dokumen
System Response 2. Sistem informasi monitoring penyewaan menampilkan
akan daftar
94
dokumen yang telah tersedia pada sistem
Alternate Flow
-
Conclusion
Data dokumen berhasil dilihat dan dikelola.
Post condition
-
9. Narasi Use case Upload Dokumen Tabel 4.11 Narasi Use Case Upload Dokumen Use case name
Upload Dokumen
Use case Id
9
Primary actor
Staf, Mitra
Description
Menampilkan kegiatan upload dokumen
Pre condition
Actor berhasil login. Actor Action
Basic Flow
System Response
1. User memilih upload 2. Sistem akan menampilkan dokumen
3. Isi
form
dokumen
form upload dokumen
dan kirim 4. Menampilkan pesan berhasil
95
Alternate Flow
-
Conclusion
Data dokumen berhasil di upload dan di kirim
Post condition
-
10. Narasi Use case Download Dokumen Tabel 4.12 Narasi Use Case Download Dokumen Use case name
Download Dokumen
Use case Id
10
Primary actor
Staf, Mitra
Description
Menampilkan kegiatan download dokumen
Pre condition
Actor berhasil login.
Basic Flow
Actor Action 1. Pilih download dokumen
System Response 2. Sistem akan menampilkan data
dokumen-dokumen
yang masuk 3. Klik dokumen yang akan
4.
di download
Sistem
menampilkan
dokumen yang berhasil di download
Alternate Flow
1. Jika belum ada data yang di tambahkan maka tampilan data dokumen akan kosong.
Conclusion
Data dokumen berhasil dilihat dan dikelola.
Post condition
-
96
11. Narasi Use case Kontrak Tabel 4.13 Narasi Use Case Kontrak Use case name
Kontrak
Use case Id
11
Primary actor
Staf, Mitra
Description
Menggambarkan kegiatan Kontrak
Pre condition
Actor berhasil login.
Basic Flow
Actor Action
System Response
1. Staf memilih menu 2. Sistem akan menampilkan Kontrak Alternate Flow
list daftar kontrak sewa
1. Staf hanya dapat melakukan proses existing dan deaktifasi kontrak 2. Mitra hanya dapat melakukan proses validasi dari menu kontrak
Conclusion
Data berhasil di kelola
Post condition
-
12. Narasi Use case Existing Tabel 4.14 Narasi Use Case Existing Use case name
Existing
Use case Id
12
Primary actor
Staf
97
Description
Menggambarkan kegiatan Existing Kontrak
Pre condition
Actor berhasil login.
Basic Flow
Actor Action
System Response
1. Staf memilih menu 2. Sistem akan menampilkan existing kontrak
list daftar kontrak sewa yang periode sewanya akan segera habis
3. Staf klik control 4. Menampilkan form untuk untuk
proses perpanjangan sewa
memperpanjang sewa 5. Isi dan klik simpan 6. Menampilkan pesan berhasil untuk
proses
perpanjangan Alternate Flow
1. Jika form yang diisikan tidak lengkap, maka sistem akan menampilkan pesan error dan memintanya untuk melengkapi form tersebut.
Conclusion
Data berhasil di olah
Post condition
Data yang diisikan lengkap akan tampil dihalaman detail.
98
13. Narasi Use case Deaktifasi Tabel 4.15 Narasi Use Case Deaktifasi Use case name
Deaktifasi
Use case Id
13
Primary actor
Staf
Description
Menggambarkan kegiatan deaktifasi kontrak
Pre condition
Actor berhasil login.
Basic Flow
Actor Action 1. Masuk
ke
System Response menu 2. Sistem
deaktifasi kontrak
menampilkan
list
kontrak sewa yang periode sewanya akan segera habis
3.
Staf
klik
status 4.
Sistem
akan
memproses
deaktifasi yang ada
kontrak sewa. Dan setelah di
di kolom status pada
klik, maka data sewa yang
sewa yang hampir
telah
habis masanya.
hilang.
Alternate Flow
-
Conclusion
Data berhasil di kelola
Post condition
-
di
deaktifasi
akan
99
14. Narasi Use case Validasi Tabel 4.16 Narasi Use Case Validasi Use case name
Validasi
Use case Id
14
Primary actor
Mitra
Description
Menggambarkan kegiatan validasi kontrak
Pre condition
Actor berhasil login.
Basic Flow
Actor Action
System Response
1. Mitra masuk ke menu 2. Sistem menampilkan list data kontrak
kontrak.
3. Mitra memilih menu 4. Status sewa aktif kontrol untuk sewa yang perlu proses validasi Alternate Flow
-
Conclusion
Data berhasil di olah
Post condition
-
100
15. Narasi Use Case Monitoring Laporan Tabel 4.17 Narasi Use Case Monitoring Laporan Use case name
Monitoring Laporan
Use case Id
15
Primary actor
Staf, Manager
Description
Menggambarkan kegiatan lihat laporan
Pre condition
Actor berhasil login.
Basic Flow
Actor Action 1. User memilih
System Response menu
2. Sistem akan menampilkan
monitoring laporan
3. User memilih detail untuk laporan
laporan yang telah tersedia. 4. Menampilkan laporan
melihat secara
lengkap 5. Pilih menu grafik
6. Menampilkan grafik sewa
untuk melihat grafik penyewaan. Alternate Flow
1. Laporan dapat di filter berdasarkan bulan
Conclusion
Data laporan berhasil dilihat
Post condition
-
101
16. Narasi Use case Cetak Laporan Tabel 4.18 Narasi Use Case Cetak Laporan Use case name
Cetak Laporan
Use case Id
17
Primary actor
Staf, Manager
Description
Menggambarkan kegiatan cetak laporan
Pre condition
Actor berhasil login.
Basic Flow
Actor Action 1. User memilih
System Response menu
2. Sistem akan menampilkan
laporan
menu laporan yang telah tersedia.
3. User memilih cetak
4. Menampilkan form laporan
laporan
dan cetak.
Alternate Flow
-
Conclusion
Data laporan berhasil di cetak
Post condition
-
laporan
berhasil
di
102
17. Narasi Use Case Logout Tabel 4.19 Narasi Use Case Logout Use case name
Logout
Use case Id
18
Primary actor
Staf, Manager, Mitra
Description
Menggambarkan kegiatan keluar dari sistem
Pre condition
-
Basic Flow
Actor Action
System Response
1. Staf, Manager, dan 2. Sistem melakukan validasi Mitra memilih menu
sistem logout, jika logout
logout.
gagal maka akan kembali ke menu
utama,
tetapi
jika
berhasil akan keluar dari sistem. Alternate Flow
-
Conclusion
Keluar dari menu
Post condition
-
4.2.2.3 Rancangan Activity Diagram Berikut ini adalah rancangan Activity diagram di dalam Sistem Informasi Monitoring yang melibatkan beberapa user internal, yaitu Staf, Manager, dan Mitra pada PT Indosat, Tbk.
103
a.
Activity Diagram Login User User
Sistem
mulai
Masuk halaman login
Masukkan username & password
Menampilkan halaman login
Mengecek username & password
tidak valid valid Menampilkan halaman home
selesai
Gambar 4.5 Activity Diagram Login
Keterangan Gambar: Gambar diatas merupakan Activity diagram terhadap user (staf, manager, dan mitra) dengan sistem. Pada diagram tersebut, user memulainya dengan masuk form login, pada login tersebut user memasukkan username dan password yang dimiliki, lalu sistem memproses dan mengecek data yang telah di masukkan. Jika benar maka user masuk ke menu user, tetapi jika salah, sistem akan memunculkan pesan gagal dan user kembali ke menu awal serta memasukkan ulang username dan passwordnya.
104
b.
Activity Diagram Ubah Password User
Sistem
Mulai
Masuk ke menu ubah password
Menampilkan form dari menu ubah password
Reset Input isian password yang baru Ubah password Ya Menampilkan pesan berhasil Selesai
Gambar 4.6 Activity Diagram Ubah Password
Keterangan Gambar: Aktifitas yang terjadi pada gambar 4.6 adalah aktifitas actor yang ingin mengubah password dari akun yang telah dimiliki dalam sistem. User dapat memilih menu ubah password, setelah itu menginput password yang baru untuk dapat tersimpan dalam database sistem.
105
c.
Activity Diagram Manajemen Customer Staf
Sistem
mulai Masuk ke halaman utama
Pilih menu customer
Tambah
Edit
Menampilkan data customer
Hapus
Menampilkan hasil tindakan
menyimpan
Simpan data
Menampilkan pesan berhasil
batal
Data Customer
selesai
Gambar 4.7 Activity Diagram Manajemen Customer
Keterangan Gambar: Aktifitas yang terjadi pada gambar 4.7 adalah aktifitas staf pada sistem. Dalam menu ini staf dapat melakukan proses pengolahan data customer yaitu: tambah data, hapus data, ubah data customer dan kemudian menyimpannya ke dalam database.
106
d.
Activity Diagram Manajemen Mitra Staf
Sistem
Mitra
mulai mulai Masuk ke halaman utama
Masuk ke halaman utama
Menampilkan data mitra
Pilih menu mitra
Tambah
Edit
Pilih menu mitra
Edit
Hapus
Menampilkan hasil tindakan
menyimpan
Simpan data
menyimpan
Menampilkan pesan berhasil
batal
Data mitra
batal
selesai
Gambar 4.8 Activity Diagram Manajemen Mitra
Keterangan Gambar: Aktifitas yang terjadi pada gambar 4.8 adalah aktifitas staf dan mitra pada sistem. Dalam menu ini staf dan mitra dapat melakukan proses pengolahan data mitra yaitu: tambah data, hapus data, ubah data mitra. Kemudian untuk mitra hanya dapat meng-edit data mitra saja.
107
e.
Activity Diagram Manajemen Staf User
Sistem
mulai Masuk ke halaman utama Pilih menu staf
Tambah
Edit
Menampilkan data staf
Hapus
Menampilkan hasil tindakan
menyimpan
Simpan data
Menampilkan pesan berhasil
batal
Data staf
selesai
Gambar 4.9 Activity Diagram Manajemen Staf
Keterangan Gambar: Aktifitas yang terjadi pada gambar 4.9 adalah aktifitas staf pada sistem. Dalam menu ini staf dapat melakukan proses pengolahan data staf yaitu: tambah data, hapus data, dan ubah data staf.
108
f.
Activity Diagram Manajemen Produk Mitra
Sistem
Mulai
Masuk ke halaman utama Pilih menu produk
Menampilkan data produk
Tambah
Edit
Menampilkan hasil tindakan
menyimpan
Simpan data
Menampilkan pesan berhasil
batal
Data produk
Selesai
Gambar 4.10 Activity Diagram Manajemen Produk
Keterangan Gambar: Aktifitas yang terjadi pada gambar 4.10 adalah aktifitas mitra pada sistem. Dalam menu ini mitra dapat melakukan proses pengolahan data produk. Mitra dapat melakukan proses tambah dan edit produk kemudian di simpan ke dalam sistem.
109
g.
Activity Diagram Sewa Staf
Sistem
Mulai
Masuk ke halaman utama
Pilih menu sewa
Menampilkan produk
Memilih detail produk yang akan disewa
Menampilkan detail produk dan form sewa
Isi form sewa
batal
simpan
Produk berhasil di sewa
Selesai
Gambar 4.11 Activity Diagram Sewa
Keterangan Gambar: Aktifitas yang terjadi pada gambar 4.11 adalah aktifitas staf pada sistem. Dalam menu ini staf dapat melakukan proses sewa produk. Staf masuk ke menu sewa, kemudian sistem akan menampilkan list produk yang tersedia dalam sistem. Staf dapat memilih detail dari produk yang akan di sewa, kemudian sistem akan menampilkan detail produk dan form sewa dari produk yang di pilih. Staf di minta untuk mengisi form yang tersedia kemudian klik simpan, jika staf ingin membatalkan penyewaan maka dapat meng-klik batal dan sistem akan mengembalikan ke list produk.
110
h.
Activity Diagram Dokumen Staf
Sistem
Mitra
mulai Masuk ke halaman utama
Masuk ke halaman utama
Menampilkan data dokumen
Pilih menu dokumen
Upload
Download
Upload
Pilih menu dokumen
Download
Menampilkan hasil tindakan
selesai
Gambar 4.12 Activity Diagram Dokumen
Keterangan Gambar: Aktifitas yang terjadi pada gambar 4.12 adalah aktifitas staf dan mitra pada sistem. Dalam menu ini staf dan mitra dapat melihat data dokumen yang telah masuk.
111
i.
Activity Diagram Upload Dokumen Staf
Sistem
Mulai
Pilih upload dokumen
Isi form dan kirim dokumen
Mitra
Mulai
Menampilkan form upload dokumen
menampilkan pesan berhasil
Pilih upload dokumen
Isi form dan kirim dokumen
Selesai
Gambar 4.13 Activity Diagram Upload Dokumen
Keterangan Gambar: Aktifitas yang terjadi pada gambar 4.13 adalah aktifitas staf dan mitra pada sistem. Dalam menu ini staf dan mitra dapat memilih upload dokumen, kemudian sistem akan menampilkan form upload dokumen, staf dan mitra di minta untuk mengisi form tersebut kemudian klik kirim, dan sistem akan menampilkan pesan bahwa dokumen berhasil di kirim.
112
j.
Activity Diagram Download Dokumen Staf
Sistem
Mitra
Mulai
Mulai
Pilih download dokumen
Pilih dokumen yang akan di download
Menampilkan data dokumen masuk
Menampilkan dokumen yang berhasil di download
Pilih download dokumen
Pilih dokumen yang akan di download
Selesai
Gambar 4.14 Activity Diagram Download Dokumen
Keterangan Gambar: Aktifitas yang terjadi pada gambar 4.14 adalah aktifitas staf dan mitra pada sistem. Dalam menu ini staf dan mitra dapat memilih download dokumen, kemudian sistem akan menampilkan data dokumen yang masuk, pilih dokumen yang akan di download dan dokumen berhasil di download.
113
k.
Activity Diagram Kontrak Staf
Sistem
Mitra
mulai
mulai
Masuk ke halaman utama
Masuk ke halaman utama
Pilih menu kontrak
Menampilkan list daftar kontrak sewa
Pilih menu kontrak
Validasi
Existing
Deaktifasi
Menampilkan hasil tindakan
selesai
Gambar 4.15 Activity Diagram Kontrak
Keterangan Gambar: Aktifitas yang terjadi pada gambar 4.15 adalah aktifitas staf dan mitra pada sistem. Staf dapat melihat data kontrak yang tersedia dalam sistem.
114
l.
Activity Diagram Existing Staf
Sistem
mulai
Pilih existing
klik control untuk memperpanjang sewa
Isi form dan klik simpan untuk proses perpanjangan
Menampilkan daftar sewa yang habis periode
Menampilkan form untuk proses perpanjangan sewa
menampilkan pesan berhasil
selesai
Gambar 4.16 Activity Diagram Existing
Keterangan Gambar: Aktifitas yang terjadi pada gambar 4.16 adalah aktifitas staf pada sistem. Staf dapat melakukan proses existing kontrak dengan memilih existing untuk proses perpanjangan. Kemudian sistem akan menampilkan list daftar sewa yang habis periode, staf dapat memilih sewa yang akan di perpanjang dengan klik control dan sistem akan menampilkan form peranjangan sewa, staf isi form dan klik simpan, maka sistem akan menampilkan pesan bahwa sewa berhasil diperpanjang.
115
m.
Activity Diagram Deaktifasi Staf
Sistem
Mulai
Pilih deaktifasi sewa
Klik status "deactive" untuk pemberhentian sewa
Menampilkan daftar sewa yang habis periode
sewa akan terhapus oleh sistem
Selesai
Gambar 4.17 Activity Diagram Deaktifasi
Keterangan Gambar: Aktifitas yang terjadi pada gambar 4.17 adalah aktifitas staf pada sistem. Staf dapat melakukan proses deaktifasi kontrak dengan memilih menu deaktifasi untuk proses pemberhentian kontrak. Kemudian sistem akan menampilkan list daftar sewa yang habis periode, staf dapat memilih deactive dalam kolom status dan kontrak sewa akan hilang dari sistem.
116
n.
Activity Diagram Validasi Mitra
Sistem
Mulai
Pilih menu kontrak
Menampilkan daftar kontrak
Klik control untuk sewa yang perlu proses validasi
Status sewa aktif
Selesai
Gambar 4.18 Activity Diagram Validasi
Keterangan Gambar: Aktifitas yang terjadi pada gambar 4.18 adalah aktifitas mitra dan staf pada sistem. Mitra dapat melakukan proses validasi kontrak dengan memilih menu kontrak, kemudian sistem akan menampilkan list daftar kontrak sewa, kemudian mitra memilih kontrol untuk menyetujui sewa yang perlu proses validasi. Kemudian sewa aktif.
117
o.
Activity Diagram Laporan Staf
Sistem
Manager
mulai
mulai
Masuk ke halaman utama
Masuk ke halaman utama
Pilih menu laporan
Menampilkan data laporan
Pilih detail laporan
Pilih menu laporan
Pilih detail laporan Menampilkan detail laporan
Pilih grafik
Pilih grafik
Menampilkan grafik dari laporan
selesai
Gambar 4.19 Activity Diagram Laporan
Keterangan Gambar: Aktifitas yang terjadi pada gambar 4.19 adalah aktifitas staf dan manager pada sistem. Dalam menu ini staf dapat melihat data laporan secara detail dalam bentuk data dan juga dapat melihat laporan dalam bentuk grafik.
118
p.
Activity Diagram Cetak Laporan Staf
Sistem
Manager
Mulai
Masuk ke halaman utama
Pilih menu laporan
Masuk ke halaman utama
Menampilkan data laporan
Pilih cetak laporan
Pilih menu laporan
Pilih cetak laporan Menampilkan form dan laporan berhasil di cetak
Selesai
Gambar 4.20 Activity Diagram Cetak Laporan
Keterangan Gambar: Aktifitas yang terjadi pada gambar 4.20 adalah aktifitas staf dan manager pada sistem. Dalam menu ini staf dapat mencetak data laporan.
119
q.
Activity Diagram Logout User
Sistem
mulai
Halaman utama
Memilih menu logout tidak
ya
Keluar dari sistem
selesai
Gambar 4.21 Activity Diagram Logout
Keterangan Gambar: Aktifitas yang terjadi pada gambar 4.21 adalah aktifitas user pada sistem. Pada diagram tersebut, user dapat keluar dari sistem.
120
4.2.2.4 Rancangan Sequence Diagram Berikut ini adalah rancangan Sequence diagram di dalam Sistem Informasi Monitoring Penyewaan yang melibatkan beberapa user yaitu staf, manager dan mitra. a.
Sequence Diagram Login
Gambar 4.22 Sequence Diagram Login
Gambar 4.22 menjelaskan sequence diagram login yang dapat dilakukan oleh tiga actor yang sudah terdaftar dalam sistem yaitu Staf, Manager dan Mitra. Actor yang ingin mengakses sistem harus melakukan login dengan memilih menu login yang tampil di halaman utama sistem. Actor melakukan input username dan password pada menu login yang ditampilkan. Sistem akan
121
memproses
username
dan
password
yang
dimasukan.
Sistem
akan
melakukan pengecekan pada database. Jika sistem tidak tidak menemukan username dan password yang telah diinput maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan, dan sistem akan meminta actor untuk memasukan username dan password kembali. Namun bila sistem menemukan username dan password pada database maka sistem akan memproses masuk kedalam halaman utama sistem.
b.
Sequence Diagram Ubah Password
Gambar 4.23 Sequence Diagram Ubah Password
122
Keterangan Gambar: Gambar diatas merupakan sequence diagram ubah password, actor yang ingin mengubah password dari akun yang telah dimiliki dalam sistem. User dapat memilih menu ubah password, setelah itu menginput password yang baru untuk dapat tersimpan dalam database sistem.
c.
Sequence Diagram Manajemen Customer
Gambar 4.24 Sequence Diagram Manajemen Customer
Keterangan Gambar: Gambar diatas merupakan Sequence diagram manajemen customer dengan sistem. Diawali dengan staf masuk ke layar menu utama sistem dan sistem
123
menampilkan layar menu utama sistem. Lalu staf memilih menu data customer, kemudian sistem memproses perintah tersebut untuk memanggil tampilan menu customer. Staf dapat melakukan tambah data customer dan sistem akan memproses perintah tersebut dan sistem akan memproses database untuk menambah ke dalam database dan data tersebut tersimpan ke dalam database. Lalu sistem menampilkan data yang telah ditambah oleh staf. Staf juga dapat mengedit data customer dan sistem akan memproses perintah tersebut. Sistem akan menampilkan form isi yang berisi data yang akan di edit. Lalu sistem akan memproses terhadap database untuk meng-edit ke dalam database dan data tersebut ter-edit ke dalam database. Lalu sistem menampilkan data tersebut yang telah di edit oleh staf. Staf juga dapat melakukan hapus data customer dan sistem akan memproses perintah tersebut. Lalu sistem akan memproses untuk menghapus ke dalam database dan data tersebut terhapus di dalam database. Lalu sistem menampilkan pesan bahwa data customer telah dihapus.
124
d.
Sequence Diagram Manajemen Mitra
Gambar 4.25 Sequence Diagram Manajemen Mitra
Keterangan Gambar: Gambar diatas merupakan Sequence diagram manajemen mitra dengan sistem. Diawali dengan staf masuk ke layar menu utama sistem dan sistem menampilkan layar menu utama sistem. Lalu staf memilih menu data mitra, kemudian sistem memproses perintah tersebut untuk memanggil tampilan menu mitra.
125
Staf dapat melakukan tambah data mitra dan sistem akan memproses perintah tersebut dan sistem akan memproses database untuk menambah ke dalam database dan data tersebut tersimpan ke dalam database. Lalu sistem menampilkan data yang telah ditambah oleh staf. Staf juga dapat meng-edit data mitra dan sistem akan memproses perintah tersebut. Sistem akan menampilkan form isi yang berisi data yang akan di edit. Lalu sistem akan memproses terhadap database untuk meng-edit ke dalam database dan data tersebut ter-edit ke dalam database. Lalu sistem menampilkan data tersebut yang telah di edit oleh staf. Staf juga dapat melakukan hapus data mitra dan sistem akan memproses perintah tersebut. Lalu sistem akan memproses untuk menghapus ke dalam database dan data tersebut terhapus di dalam database. Lalu sistem menampilkan pesan bahwa data mitra telah dihapus. Sedangkan mitra dapat melakukan proses edit data mitra dan menyimpannya dalam database.
126
e.
Sequence Diagram Manajemen Staf
Gambar 4.26 Sequence Diagram Manajemen Staf
Keterangan Gambar: Gambar diatas merupakan Sequence diagram manajemen staf dengan sistem. Diawali dengan staf masuk ke layar menu utama sistem dan sistem menampilkan layar menu utama sistem. Lalu staf memilih menu data staf, kemudian sistem memproses perintah tersebut untuk memanggil tampilan menu staf. Staf dapat melakukan tambah data staf dan manager kemudian sistem akan memproses perintah tersebut dan sistem akan memproses database untuk menambah ke dalam database dan data tersebut tersimpan ke dalam database. Lalu sistem menampilkan data yang telah ditambah oleh staf.
127
Staf juga dapat meng-edit data staf dan sistem akan memproses perintah tersebut. Sistem akan menampilkan form isi yang berisi data yang akan di edit. Lalu sistem akan memproses terhadap database untuk meng-edit ke dalam database dan data tersebut ter-edit ke dalam database. Lalu sistem menampilkan data tersebut yang telah di edit oleh staf. Staf juga dapat melakukan hapus data staf dan sistem akan memproses perintah tersebut. Lalu sistem akan memproses untuk menghapus ke dalam database dan data tersebut terhapus di dalam database. Lalu sistem menampilkan pesan bahwa data staf telah dihapus.
128
f.
Sequence Diagram Manajemen Produk
Gambar 4.27 Sequence Diagram Manajemen Produk
Keterangan Gambar: Gambar diatas merupakan sequence diagram manajemen produk dengan sistem. Pada sequence diagram diatas, mitra sebagai actor yang mempunyai fungsi login dalam sistem. Diawali dengan actor masuk ke layar menu utama dan sistem menampilkan layar menu utama sistem. Mitra memilih menu produk, kemudian sistem memproses perintah tersebut untuk memanggil tampilan menu produk. Mitra dapat melakukan tambah data produk dan sistem akan memproses perintah tersebut dan sistem akan memproses untuk menambah ke dalam database dan data tersebut tersimpan ke dalam database. Lalu sistem menampilkan data yang telah ditambah oleh mitra. Mitra juga dapat meng-edit data produk dan sistem akan memproses perintah tersebut. Sistem akan menampilkan form isi yang berisi data yang akan di
129
edit. Lalu sistem akan memproses untuk meng-edit ke dalam database dan data tersebut teredit ke dalam database. Lalu sistem menampilkan data tersebut yang telah di edit oleh mitra.
g.
Sequence Diagram Sewa
Gambar 4.28 Sequence Diagram Sewa
Keterangan Gambar: Gambar diatas merupakan sequence diagram sewa produk dengan sistem. Pada sequence diagram diatas, staf sebagai actor yang mempunyai fungsi login dalam sistem. Diawali dengan actor masuk ke layar menu utama dan sistem menampilkan layar menu utama sistem. Kemudian staf memilih menu sewa dan sistem menampilkan list produk, staf dapat menyewa produk dengan memilih produk yang akan di sewa, sistem
130
akan menampilkan detail produk dan form penyewaan. Staf diminta untuk mengisikan form penyewaan, kemudian klik simpan. Dan sistem akan menampilkan pesan bahwa produk berhasil di sewa.
h.
Sequence Diagram Dokumen
Gambar 4.29 Sequence Diagram Dokumen
Keterangan Gambar: Gambar diatas merupakan Sequence diagram dokumen dengan sistem. Pada sequence diagram diatas, staf dan mitra sebagai actor yang mempunyai fungsi login yang sama. Diawali dengan actor masuk ke layar menu utama sistem dan sistem menampilkan layar menu utama sistem. Lalu actor memilih menu dokumen, kemudian sistem memproses perintah tersebut untuk memanggil tampilan menu data dokumen dan akan menampilkan list dokumen yang tersedia. .
131
i.
Sequence Diagram Upload Dokumen
Gambar 4.30 Sequence Diagram Upload Dokumen
Gambar diatas merupakan Sequence diagram upload dokumen dengan sistem. Pada sequence diagram diatas, staf dan mitra sebagai actor yang mempunyai fungsi login yang sama. Diawali dengan actor masuk ke layar menu utama sistem dan sistem menampilkan layar menu utama sistem. Lalu actor memilih menu upload dokumen, kemudian sistem memproses perintah tersebut untuk memanggil form upload dokumen. Actor dapat mengisikan form upload yang tersedia dan mengirimnya ke masing-masing tujuan.
132
j.
Sequence Diagram Download Dokumen
Gambar 4.31 Sequence Diagram Download Dokumen
Gambar diatas merupakan Sequence diagram download dokumen dengan sistem. Pada sequence diagram diatas, staf dan mitra sebagai actor yang mempunyai fungsi login yang sama. Diawali dengan actor masuk ke layar menu utama sistem dan sistem menampilkan layar menu utama sistem. Lalu actor memilih menu download dokumen, kemudian sistem memproses perintah tersebut untuk memanggil tampilan menu data download dokumen dan sistem akan menampilkan data dokumen yang telah masuk. Actor dapat men-download dokumen yang tersedia.
133
k.
Sequence Diagram Kontrak
Gambar 4.32 Sequence Diagram Kontrak
Keterangan Gambar: Gambar diatas merupakan sequence diagram kontrak dengan sistem. Diawali dengan actor masuk ke layar menu utama dan sistem menampilkan layar menu utama sistem. Lalu actor memilih menu kontrak, kemudian sistem memproses perintah tersebut untuk memanggil tampilan menu kontrak dan sistem akan menampilkan data kontrak yang tersedia. Di dalam sub kontrak, actor dapat melakukan proses existing kontrak, deaktifasi kontrak, dan validasi kontrak kemudian sistem akan memproses permintaan actor.
134
l.
Sequence Diagram Existing
Gambar 4.33 Sequence Diagram Existing
Keterangan Gambar: Gambar diatas merupakan sequence diagram existing dengan sistem. Diawali dengan staf masuk ke layar menu utama dan sistem menampilkan layar menu utama sistem. Lalu staf memilih menu existing, kemudian sistem memproses perintah tersebut untuk memanggil tampilan menu existing dan sistem akan menampilkan data kontrak yang telah habis periode. Staf dapat memilih tombol kontrol yang kemudian sistem akan menampilkan form perpanjangan sewa dan meminta staf untuk mengisinya. Dan sewa berhasil diperpanjang setelah disetujui oleh mitra.
135
m.
Sequence Diagram Deaktifasi
Gambar 4.34 Sequence Diagram Deaktifasi
Keterangan Gambar: Gambar diatas merupakan sequence diagram deaktifasi dengan sistem. Diawali dengan staf masuk ke layar menu utama dan sistem menampilkan layar menu utama sistem. Lalu staf memilih menu deaktifasi, kemudian sistem memproses perintah tersebut untuk memanggil tampilan menu deaktifasi dan sistem akan menampilkan data kontrak yang telah habis periode. Staf dapat memilih tombol kontrol untuk mengakhiri sewa dan data sewa akan dihapus oleh sistem (hilang).
136
n.
Sequence Diagram Validasi
Gambar 4.35 Sequence Diagram Validasi
Keterangan Gambar: Gambar diatas merupakan sequence diagram validasi dengan sistem. Diawali dengan mitra masuk ke layar menu utama dan sistem menampilkan layar menu utama sistem. Lalu mitra memilih menu kontrak, kemudian sistem memproses perintah tersebut dan akan menampilkan data kontrak keseluruhan. Mitra dapat menyetujui kontrak sewa yang butuh proses validasi dengan memilih tombol kontrol dan kemudian status aktif.
137
o.
Sequence Diagram Laporan
Gambar 4.36 Sequence Diagram Laporan
Keterangan Gambar: Gambar diatas merupakan sequence diagram laporan dengan sistem. Pada Sequence diagram diatas, staf dan manager sebagai actor yang mempunyai fungsi login yang sama. Diawali dengan actor masuk ke layar menu utama dan sistem menampilkan layar menu utama sistem dan memilih menu laporan, kemudian sistem akan menapilkan data laporan penyewaan yang tersedia. Actor dapat melakukan proses lihat laporan sewa yang tersedia pada sistem dalam bentuk data dan grafik.
138
p.
Sequence Diagram Cetak Laporan
Gambar 4.37 Sequence Diagram Cetak Laporan
Keterangan Gambar: Gambar diatas merupakan sequence diagram laporan dengan sistem. Pada Sequence diagram diatas, staf dan manager sebagai actor yang mempunyai fungsi login yang sama. Diawali dengan actor masuk ke layar menu utama dan sistem menampilkan layar menu utama sistem dan memilih menu laporan, kemudian sistem akan menapilkan data laporan penyewaan yang tersedia. Kemudian actor dapat memilih tombol cetak dan sistem akan menampilkan form cetak laporan, dengan memilih tombol print maka laporan berhasil di cetak.
139
q.
Sequence Diagram Logout
Gambar 4.38 Sequence Diagram Logout
Gambar diatas merupakan sequence diagram logout, ini dilakukan oleh user yaitu staf, manager dan mitra. Sebelumnya user tersebut telah melakukan login sistem. User memilih menu logout pada sistem yang di tampilkan. Maka sistem akan memproses logout. Jika logout telah berhasil di lakukan sistem akan menyambungkan kepada halaman awal aplikasi sistem informasi monitoring penyewaan.
4.2.2.5 Rancangan Statechart Diagram Berikut ini adalah rancangan statechart diagram di dalam Sistem Informasi Monitoring Penyewaan yang melibatkan beberapa user yaitu staf, manager dan mitra.
140
a.
Statechart Diagram Login Masuk ke halaman login
Menampilkan halaman login
Data tidak lengkap (input data kembali)
State awal
Masukkan username & password
Mengecek username & password
State akhir
Gambar 4.39 Statechart Diagram Login
Keterangan Gambar: Gambar 4.39 adalah Statechart Diagram Login, state awal dimulai dengan actor memasuki sistem. Kemudian sistem akan meminta actor untuk memasukkan username dan password. Dan actor memasukkan username dan password, jika username dan password yang dimasukkan salah, maka sistem akan memintanya memasukkan kembali username dan password yang benar.
141
b.
Statechart Diagram Ubah Password Masuk ke menu utama dan pilih ubah password
Menu ubah password
Form ubah password
State awal Input isian password yang baru Pilih ubah password
Menampilkan pesan berhasil State akhir
Gambar 4.40 Statechart Diagram Ubah Password
Keterangan Gambar: Gambar 4.40 adalah Statechart Diagram Ubah Password, state awal dimulai dengan actor memasuki sistem. Kemudian actor memilih menu ubah password dan sistem menampilkan form ubah password. Sistem meminta actor untuk memasukkan username dan password yang baru.
142
c.
Statechart Diagram Manajemen Mitra Masuk ke halaman utama dan pilih menu mitra
Menu mitra ditampilkan
Form data mitra
State awal
Pilih tambah data
Pilih edit data
Pilih hapus data
Menampilkan hasil tindakan Data mitra State akhir
Simpan data Menampilkan pesan berhasil
Gambar 4.41 Statechart Diagram Manajemen Mitra
Keterangan gambar: Gambar 4.41 adalah Statechart Diagram Manajemen Mitra, state awal dimulai dengan actor memasuki sistem. Dan actor dapat melalukan proses pengolahan data mitra diantaranya tambah data, edit data dan hapus data kemudian di proses ke dalam database dan hasilnya ditampilkan kepada actor. Bila tidak ada proses atau data sudah tersimpan, maka state berakhir.
143
d.
Statechart Diagram Manajemen Staf Masuk ke halaman utama dan pilih menu staf
Form data staf
Menu staf ditampilkan
State awal
Pilih tambah data
Pilih edit data
Pilih hapus data
Menampilkan hasil tindakan Data staf
Simpan data Menampilkan pesan berhasil
State akhir
Gambar 4.42 Statechart Diagram Manajemen Staf
Keterangan gambar: Gambar 4.42 adalah Statechart Diagram Manajemen Staf, state awal dimulai dengan actor memasuki sistem. Dan actor dapat melalukan proses pengolahan data staf diantaranya tambah data, edit data dan hapus data kemudian di proses ke dalam database dan hasilnya ditampilkan kepada actor. Bila tidak ada proses atau data sudah tersimpan, maka state berakhir.
144
e.
Statechart Diagram Manajemen Customer Masuk ke halaman utama dan pilih menu customer Menu customer ditampilkan State awal
Form data customer
Pilih tambah data
Pilih edit data
Pilih hapus data
Menampilkan hasil tindakan Data customer State akhir
Simpan data Menampilkan pesan berhasil
Gambar 4.43 Statechart Diagram Manajemen Customer
Keterangan gambar: Gambar 4.43 adalah Statechart Diagram Manajemen Customer, state awal dimulai dengan actor memasuki sistem. Dan actor dapat melalukan proses pengolahan data customer diantaranya tambah data, edit data dan hapus data kemudian di proses ke dalam database dan hasilnya ditampilkan kepada actor. Bila tidak ada proses atau data sudah tersimpan, maka state berakhir.
145
f.
Statechart Diagram Dokumen Masuk ke halaman utama dan pilih menu dokumen
Menu dokumen ditampilkan
State awal
List dokumen yang masuk State akhir
Gambar 4.44 Statechart Diagram Dokumen
Keterangan gambar: Gambar 4.44 adalah Statechart Diagram Dokumen, state awal dimulai dengan actor memasuki sistem. Kemudian sistem akan menampilkan data dokumen yang tersedia.
146
g.
Statechart Diagram Upload Dokumen Masuk ke halaman utama
Pilih upload dokumen
State awal Form upload dokumen isi form Kirim dokumen State akhir
Gambar 4.45 Statechart Diagram Upload Dokumen
Keterangan gambar: Gambar 4.45 adalah Statechart Diagram upload dokumen, state awal dimulai dengan actor memasuki sistem. Dan actor dapat melalukan proses upload dokumen dengan memilih menu upload kemudian sistem akan menampilkan form upload dokumen, setelah form diisi oleh actor, maka actor bisa mengirim dokumen. Bila tidak ada proses atau data sudah tersimpan, maka state berakhir.
147
h.
Statechart Diagram Download Dokumen Masuk ke halaman utama
Pilih menu download dokumen
Menampilkan data dokumen masuk
State awal pilih dokumen yang akan di download Dokumen
Download dokumen
State akhir
Gambar 4.46 Statechart Diagram Download Dokumen
Keterangan gambar: Gambar 4.46 adalah Statechart Diagram download dokumen, state awal dimulai dengan actor memasuki sistem. Dan actor dapat melalukan proses download dokumen dengan memilih menu download kemudian actor dapat memilih dokumen yang akan di download. Dan sistem akan memproses permintaan actor. Bila tidak ada proses atau data sudah tersimpan, maka state berakhir.
148
i.
Statechart Diagram Manajemen Produk Masuk ke halaman utama dan pilih menu produk
Data produk ditampilkan
State awal
Pilih edit data
Pilih tambah data
Menampilkan hasil tindakan Simpan data
Data produk Menampilkan pesan berhasil
State akhir
Gambar 4.47 Statechart Diagram Manajemen Produk
Keterangan gambar: Gambar 4.47 adalah Statechart Diagram Manajemen Produk, state awal dimulai dengan actor memasuki sistem. Dan actor dapat melalukan proses pengolahan data produk diantaranya tambah data produk dan edit data produk kemudian di proses ke dalam database dan hasilnya ditampilkan kepada actor. Bila tidak ada proses atau data sudah tersimpan, maka state berakhir.
149
j.
Statechart Diagram Sewa Masuk ke halaman utama
Pilih menu sewa
Menampilkan data produk
State awal pilih produk Produk berhasil di sewa State akhir
input data
Detail produk dan menampilkan form penyewaan
Gambar 4.48 Statechart Diagram Sewa
Keterangan gambar: Gambar 4.48 adalah Statechart Diagram Sewa Produk, state awal dimulai dengan actor memasuki sistem. Dan actor dapat melalukan proses penyewaan produk dengan memilih produk yang akan di sewa kemudian sistem akan menampilkan form penyewaan yang harus di isi oleh actor, kemudian actor klik simpan dan penyewaan akan di proses ke dalam database dan produk berhasil di sewa setelah di lakukan proses validasi oleh mitra. Bila tidak ada proses atau data sudah tersimpan, maka state berakhir.
150
k.
Statechart Diagram Kontrak Masuk ke halaman utama
Pilih menu kontrak
State awal
Existing
Deaktifasi
Validasi
Menampilkan hasil tindakan State akhir
Gambar 4.49 Statechart Diagram Kontrak
Keterangan gambar: Gambar 4.49 adalah Statechart diagram kontrak, state awal dimulai dengan actor memasuki sistem. Kemudian sistem akan menampilkan data kontrak yang tersedia.
\
151
l.
Statechart Diagram Existing Masuk ke halaman utama
Pilih menu existing
Daftar sewa habis peiode
State awal klik control sewa berhasil diperpanjang
Isi form perpanjangan
Form perpanjangan sewa
State akhir
Gambar 4.50 Statechart Diagram Existing
Keterangan gambar: Gambar 4.50 adalah Statechart Diagram existing kontrak, state awal dimulai dengan actor memasuki sistem. Dan actor dapat melalukan proses perpanjangan dengan masuk ke menu existing kontrak kemudian sistem akan menampilkan daftar sewa yang habis periodenya, ketika klik control maka sistem akan menampilkan form perpanjangan, staf isi form dan sewa berhasil di perpanjang. Bila tidak ada proses atau data sudah tersimpan, maka state berakhir.
152
m.
Statechart Diagram Deaktifasi Masuk ke halaman utama
Pilih deaktifasi
State awal
Daftar sewa habis peiode klik deactive Sewa berakhir State akhir
Gambar 4.51 Statechart Diagram Deaktifasi
Keterangan gambar: Gambar 4.51 adalah Statechart Diagram deaktifasi kontrak, state awal dimulai dengan actor memasuki sistem. Dan actor dapat melalukan proses pemberhentian kontrak dengan masuk ke menu deaktifasi kemudian sistem akan menampilkan daftar sewa yang habis periode, staf dapat memilih tombol kontrol dan kemudian kontrak akan terhapus oleh sistem.
153
n.
Statechart Diagram Validasi Kontrak Masuk ke halaman utama
Pilih validasi
State awal
List sewa yang butuh validasi Pilih kontrol untuk menyetujui kontrak Status kontrak aktif State akhir
Gambar 4.52 Statechart Diagram Validasi
Keterangan gambar: Gambar 4.52 adalah Statechart Diagram Validasi Kontrak, state awal dimulai dengan actor memasuki sistem. Dan actor dapat melalukan proses validasi untuk persetujuan kontrak dengan memilih menu kontrak kemudian sistem akan menampilkan daftar sewa kemudian klik kontrol untuk menyetujui kontrak yang perlu proses validasi.
154
o.
Statechart Diagram Laporan Masuk ke halaman utama dan pilih menu laporan
Menu laporan ditampilkan
Form data laporan
State awal
Pilih grafik
Pilih detail laporan
Laporan ditampilkan State akhir
Gambar 4.53 Statechart Diagram Laporan
Keterangan gambar: Gambar 4.53 adalah Statechart Diagram Laporan, state awal dimulai dengan actor memasuki sistem. Dan actor dapat melalukan proses lihat data laporan diantaranya lihat laporan dalam bentuk data dan lihat laporan dalam bentuk grafik kemudian sistem akan menampilkan laporan yang diminta kepada actor. Bila tidak ada proses, maka state berakhir.
155
p.
Statechart Diagram Cetak Laporan Masuk ke halaman utama dan pilih menu laporan
Menu laporan ditampilkan
Pilih cetak laporan
State awal
Laporan
Menampilkan form laporan
State akhir
Gambar 4.54 Statechart Diagram Cetak Laporan
Keterangan gambar: Gambar 4.54 adalah Statechart diagram cetak laporan, state awal dimulai dengan actor memasuki sistem. Kemudian actor memilih menu dokumen, dan pilih cetak dokumen, sistem akan menampilkan form laporan dan actor dapat melakukan proses cetak.
156
q.
Statechart Diagram Logout Batal
Masuk ke halaman utama
Halaman utama
Pilih logout
State awal
Keluar dari sistem
State akhir
Gambar 4.55 Statechart Diagram Logout
Keterangan gambar: Gambar 4.55 adalah Statechart diagram logout, actor dapat memilih menu logout yang tersedia pada sistem, sistem memproses permintaan actor dan actor keluar dari sistem, maka state berakhir.
157
4.2.2.6 Rancangan Deployment Diagram Berikut ini rancangan deployment diagram yang menggambarkan susunan fisik dan perangkat lunak dalam sistem.
PC Staf
Network
PC Mitra
PC Manager
Gambar 4.56 Deployment Diagram
4.2.3
Desain Database Sistem Informasi Monitoring Penyewaan
4.2.3.1 Identifikasi Potensial Objek Desain database dibantu dengan tool class diagram. Diagram ini menunjukkan kelas objek yang menyusun sistem dan juga hubungan antara kelas objek tersebut. Sebelum membuat class diagram, harus mengidentifikasi objek potensial dari use case diagram terlebih dahulu. Berikut ini adalah identifikasi objek potensial yang akan dituangkan ke dalam class diagram.
Tabel 4.20 Identifikasi potensial objek No 1.
Objek Potensial Login
Reason Potential interface item
158
2.
Logout
Potential interface item
3.
User
√
Type “User”
4.
Id User
X
Attribute of user
5.
Username
X
Attribute of user
6.
Password
X
Attribute of user
7.
Level
√
Type “Level”
8.
Id Level
X
Attribute of level
9.
Nama Level
X
Attribute of level
10.
Staf
√
Type “Staf”
11.
Id Staf
X
Attribute of staf
12.
Nama
X
Attribute of staf
13.
Alamat
X
Attribute of staf
14.
Telp
X
Attribute of staf
15.
Email
X
Attribute of staf
16.
Customer
√
Type “User Customer”
17.
Id Customer
X
Attribute of Customer
18.
Nama Customer
X
Attribute of Customer
19.
Alamat
X
Attribute of Customer
20.
PIC
X
Attribute of Customer
21.
Telepon
X
Attribute of Customer
22.
Produk
√
Type “Produk”
23.
Id_produk
X
Attribute of produk
159
24.
Nama Produk
X
Attribute of produk
25.
Type
X
Attribute of produk
26.
Fungsi
X
Attribute of produk
27.
Luas
X
Attribute of produk
28.
Area
X
Attribute of produk
29.
Berat
X
Attribute of produk
30.
Serial Number
X
Attribute of produk
31.
Gambar Produk
X
Attribute of produk
32.
Kontrak
√
Type “Kontrak”
33.
Id kontrak
X
Attribute of kontrak
34.
Awal_kontrak
X
Attribute of kontrak
35.
Akhir_kontrak
X
Attribute of kontrak
36.
Harga_kontrak
X
Attribute of kontrak
37.
Status_kontrak
X
Attribute of kontrak
38.
Mitra
√
Type “mitra”
39.
Id_mitra
X
Attribute of mitra
40.
Nama mitra
X
Attribute of mitra
41.
Alamat
X
Attribute of mitra
42.
Telp
X
Attribute of mitra
43.
Fax
X
Attribute of mitra
44.
Nama pic
X
Attribute of mitra
45.
Dokumen
√
Type “dokumen”
160
46.
Id_dokumen
X
Attribute of dokumen
47.
Nama dokumen
X
Attribute of dokumen
48.
Jenis dokumen
X
Attribute of dokumen
49.
Dari
X
Attribute of dokumen
50.
Kepada
X
Attribute of dokumen
51.
Tanggal Dokumen
X
Attribute of dokumen
52.
Status Dokumen
X
Attribute of dokumen
53.
Upload
X
Attribute of dokumen
54.
Download
X
Attribute of dokumen
55.
Laporan
√
Type “laporan”
56.
Id Laporan
X
Attribute of laporan
57.
Total
X
Attribute of laporan
58.
Id Produk
X
Attribute of laporan
59.
Bulan
X
Attribute of laporan
Setelah daftar objek ditentukan, kemudian ditentukan kandidat class dengan cara menganalisa objek tersebut. Dapat ditentukan kandidat class dengan menentukan objek dan attribut tersebut. Dari hasil analisa di atas maka akan ditemukan class-class yang dijabarkan dalam tabel dibawah ini.
161
Tabel 4.21 Daftar Class yang diusulkan Nama Class User
Sewa
Level
Mitra
Staf
Kontrak
Customer
Dokumen
Produk
Laporan
4.2.3.2 Perancangan Class Diagram Sebelum merancang database sistem, ada baiknya membuat class diagram terlebih dahulu sebagai acuan dalam membuat database untuk sistem informasi monitoring penyewaan ini. Untuk class diagram dapat dilihat pada Gambar 4.57.
162
Gambar 4.57 Class Diagram 4.2.3.3 Normalisasi Berikut ini merupakan bentuk Normalisasi dari suatu tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya yang berfungsi untuk menghilangkan redudansi data, menentukan key yang unik untuk mengakses data atau merupakan mbentukan relation sedemikian rupa sehingga database tersebut mudah di modifikasi.
163
1.
Bentuk Unnormal Tabel 4.22 Bentuk Unnormal
Id_user
Area
Tanggal dokumen
Username
Berat
Status dokumen
Password
Serial number
Id_sewa
Id_level
Gambar produk
Harga sewa
Nama level
Id kontrak
Id_staf
Awal kontrak
Nama
Akhir kontrak
Alamat
Status kontrak
Telp
Pilihan bulan
Email
Id_mitra
Id_customer
Nama mitra
Nama customer
Alamat
Alamat
Telp
Nama PIC
Fax
Telepon
Nama pic
Id_produk
Id_dokumen
Nama produk
Nama dokumen
Tipe
Jenis dokumen
Fungsi
Dari
Luas
Kepada
164
1
2.
Bentuk Normalisasi Pertama (1NF) Tabel 4.23 Bentuk Normal Pertama (1NF)
Id_user*
Berat
Id_sewa*
Username
Serial number
Harga sewa
Password
Gambar produk
Id_level*
Id kontrak*
Nama level
Awal kontrak
Id_staf*
Akhir kontrak
Nama
Status kontrak
Alamat
Pilihan bulan
Telp
Id_mitra*
Email
Nama mitra
Id_customer*
Alamat
Nama customer
Telp
Alamat
Fax
Nama PIC
Nama pic
Telepon
Id_dokumen*
Id_produk*
Nama dokumen
Nama produk
Jenis dokumen
Tipe
Dari
Fungsi
Kepada
Luas
Tanggal dokumen
Area
Status dokumen
165
3.
Bentuk Normalisasi Kedua (2NF) Tabel 4.24 Bentuk Normal Kedua (2NF)
staff
user
dokumen
id_staff* nama alamat telp email id_user**
id_user* username password id_level**
id_dokumen* nama_dokumen jenis_dokumen dari kepada tgl_dokumen status_dokumen
produk customer
sewa
id_customer* nama_cust nama_pic_cust alamat_cust telp_cust
id_sewa* harga_sewa id_staf** id_produk** id_costumer**
kontrak id_kontrak* awal_kontrak akhir_kontrak status_kontrak id_sewa** pilihan_bulan
Keterangan gambar: : Primary Key **
: Foreign Key
id_produk* nama_produk tipe fungsi luas berat serial_number area gambar_produk id_mitra**
mitra id_mitra* nama_mitra nama-pic_mitra alamat_mitra telp_mitra fax_mitra id_user**
level id_level* nama_level
166
4.2.3.4 Schema Database Tabel 4.25 Schema Database
167
4.2.3.5 Rancangan Tabel Database Berikut tabel database yang dikumpulkan dalam bentuk penyajian sebagai berikut: a.
User Nama Tabel
: User
Primary Key : id_ user Foreign Key
: id_level
Type File
: Master Tabel 4.26 Tabel User
Nama Field
b.
Tipe Data
Ukuran
Keterangan
Id_user
Int
3
Primary key user
Username
Varchar
50
Username pengguna
Password
Varchar
50
Password pengguna
Id_level
Int
3
-
Level Nama Tabel
: level
Primary Key : id_level Foreign Key : Type File
: Master
168
Tabel 4.27 Tabel Level Nama Field
c.
Tipe Data
Ukuran
Keterangan
Id_level
Int
3
Id level
Nama_level
Varchar
50
Nama level
Customer Nama Tabel
: Customer
Primary Key : id_customer Foreign Key
:-
Type File
: Master Tabel 4.28 Tabel Customer
Nama Field
Tipe Data
Ukuran
Keterangan
Id_customer
Int
3
Id Customer
Nama_customer
Varchar
50
Nama Customer
Alamat_customer
Varchar
50
Alamat Customer
Nama_pic
Varchar
50
Nama Pic
Telp
Varchar
50
Telepon
169
d.
Kontrak Nama Tabel
: Kontrak
Primary Key : id_kontrak Foreign Key
: id_sewa
Type File
: Master Tabel 4.29 Tabel Kontrak
Nama Field
e.
Tipe Data
Ukuran
Keterangan
Id_kontrak
Int
50
Id kontrak
Awal_kontrak
Date
-
Periode kontrak
Akhir_kontrak
Date
-
Periode kontrak
Status_kontrak
Varchar
25
Status
Id_sewa
Int
3
Foreign key
Pilihan bulan
Varchar
2
Pilihan bulan kontrak
Sewa Nama Tabel
: Sewa
Primary Key : id_sewa Foreign Key : id_produk, id_customer Type File
: Transaksi
170
Tabel 4.30 Tabel Sewa Nama Field
f.
Tipe Data
Ukuran
Keterangan
Id_ sewa
Int
3
Id sewa
Harga_sewa
Int
25
Harga sewa
Id_produk
Int
3
Foreign key
Id_customer
Int
3
Foreign key
Mitra Nama Tabel
: Mitra
Primary Key : id_mitra Foreign Key : id_produk Type File
: Master Tabel 4.31 Tabel Mitra
Nama Field
Tipe Data
Ukuran
Keterangan
Id_mitra
Int
3
Id mitra
Nama_mitra
Varchar
25
Nama mitra
Nama_pic
Varchar
25
Nama pic mitra
Alamat
Varchar
50
Alamat mitra
Telp
Varchar
25
Telp mitra
Fax
Varchar
10
Fax mitra
Id_user
Int
3
Foreign key
171
g.
Produk Nama Tabel
: Produk
Primary Key : id_produk Foreign Key
: id_mitra
Type File
: Master Tabel 4.32 Tabel Produk
Nama Field
h.
Tipe Data
Ukuran
Keterangan
Id_produk
Int
3
Id produk
Nama_produk
Varchar
25
Nama produk
Tipe
Varchar
10
Type produk
Area
Varchar
25
Area produk
Luas
Varchar
10
Luas area produk
Berat
Varchar
10
Berat satuan produk
Serial_number
Varchar
25
Serial number
Fungsi
Varchar
25
Fungsi produk
Gambar_produk
Varchar
100
Gambar produk
Id_mitra
Int
3
Foreign key
Dokumen Nama Tabel
: dokumen
Primary Key : id_dokumen
172
Foreign Key
:-
Type File
: Master Tabel 4.33 Tabel Dokumen
Nama Field
Tipe Data
Ukuran
Keterangan
Id_dokumen
Int
3
Id dokumen
Nama_dokumen
Varchar
50
Nama dokumen
Jenis_dokumen
Varchar
50
Jenis dokumen
Dari
Varchar
25
Keterangan pengirim
Kepada
Varchar
25
Keterangan penerima
Tgl_dokumen
Date
-
Tanggal
pengiriman
dokumen Status_dokumen
Varchar
1
Status dokumen
i. Staf Nama Tabel
: staf
Primary Key : id_staf Foreign Key : id_user Type File
: Master Tabel 4.34 Tabel Staf
Nama Field Id_staf
Tipe Data Int
Ukuran 3
Keterangan Id level
173
Nama
Varchar
50
Nama perusahaan
Alamat
Varchar
50
Alamat perusahaan
Telp
Varchar
20
Telepon perusahaan
Email
Varchar
25
Email perusahaan
Id_user
Int
3
Foreign key
j. Laporan Nama Tabel
: laporan_sewa
Primary Key : id_laporan Foreign Key : id_produk Type File
: Master Tabel 4.35 Tabel Laporan
Nama Field
Tipe Data
Ukuran
Keterangan
Id_laporan
Int
3
Id laporan
Total
Varchar
25
Total
Id_produk
Varchar
25
Id produk
Bulan
Varchar
25
Bulan laporan
Id_produk
Int
3
-
174
4.2.4 Perancangan Input Output Desain input output menggambarkan interface sistem yang akan dibuat. Perancangan desain antar muka dibedakan menjadi beberapa halaman sesuai actor yang di dalam sistem yaitu, Staf Rental Site, Mitra dan Manager. 4.2.4.1 Modul-modul User Berikut adalah penjelasan mengenai modul-modul yang ada pada tiap actor: 1.
Staf Rental Site
Pada halaman staf terdiri dari modul: a.
Ubah Password Pada menu ini staf bisa melakukan proses ubah password. Yaitu dengan cara meng-input password lama lalu meng-input password baru yang ingin digunakan dan kemudian konfirmasi password yang baru..
b.
Customer Pada menu ini, staf dapat melakukan proses tambah, edit dan hapus data customer.
c.
Mitra Pada menu ini, staf dapat melakukan proses tambah edit dan hapus data mitra.
d.
Staf Pada menu ini, staf dapat melakukan proses tambah edit dan hapus data staf.
175
e.
Sewa Pada menu ini, staf dapat melihat produk-produk dari mitra dan dapat langsung menyewanya.
f.
Dokumen Pada menu ini, staf dapat melihat dokumen-dokumen yang masuk
g.
Upload Dokumen Pada menu ini, staf dapat melakukan proses upload dokumen dan mengirimnya.
h.
Download Dokumen Pada menu ini, staf dapat melakukan download dokumen yang telah masuk.
i.
Kontrak Pada menu ini, staf dapat melihat kontrak yang telah terdata.
j.
Existing Kontrak Pada menu ini staf dapat melakukan proses perpanjangan sewa yang telah ada dalam sistem.
k.
Deaktifasi Kontrak Pada menu ini staf dapat melakukan pemberhentian sewa yang telah habis periode dan tidak ingin melakukan proses perpanjangan.
l.
Laporan Pada menu ini, staf dapat melihat laporan penyewaan dalam bentuk data dan grafik.
176
m.
Cetak Laporan Pada menu ini, staf dapat melakukan proses cetak laporan.
2.
Mitra
Pada halaman mitra terdiri dari modul: a.
Ubah password Pada menu ini mitra bisa melakukan proses ubah password. Yaitu dengan cara meng-input password lama lalu meng-input password baru yang ingin digunakan dan kemudian konfirmasi password yang baru.
b.
Mitra Pada menu ini, mitra dapat melakukan proses edit data mitra.
c.
Produk Pada menu ni, mitra dapat melakukan proses tambah dan edit produk.
d.
Dokumen Pada menu ini, mitra dapat melihat dokumen-dokumen yang masuk.
e.
Upload Dokumen Pada menu ini, mitra dapat melakukan proses upload dokumen dan mengirimnya.
f.
Download Dokumen Pada menu ini, mitra dapat melakukan download dokumen yang telah masuk.
g.
Kontrak Pada menu ini, mitra dapat melakukan proses validasi kontrak.
177
3.
Manager
Pada halaman maanager terdiri dari modul: a.
Laporan Pada menu ini, manager hanya dapat me-monitor laporan penyewaan dalam bentuk data dan grafik.
b.
Cetak Laporan Pada menu ini, manager dapat melakukan proses cetak laporan.
4.2.4.2 Struktur Menu Dalam aplikasi sistem informasi monitoring penyewaan ini menu aplikasi dibagi menjadi sembilan menu di dalam Menu Utama yaitu : Ubah Password, Manajemen Customer, Manajemen Mitra, Manajemen Staf, Produk, Dokumen, Kontrak, Laporan, Logout.
178
Sistem Informasi Monitoring Penyewaan
Login
Jika password benar maka akan tampil ke menu utama
Menu Utama
Klik “customer” Menampilkan submenu Data customer Ubah password
Klik “mitra” Menampilkan submenu Data mitra
Manajemen Mitra
Manajemen Customer Klik “tambah” Menampilkan form tambah
Klik “staf” Menampilkan submenu Data staf
Manajemen Staf
Klik “tambah” Menampilkan form tambah
Klik “produkr” Menampilkan submenu Data produk
Produk
Kontrak
Klik “tambah” Menampilkan form tambah
Klik “tambah” Menampilkan form tambah
Tambah
Tambah
Tambah
Tambah
Klik “edit” Menampilkan form edit
Klik “edit” Menampilkan form edit
Klik “edit” Menampilkan form edit
Edit
Edit
Edit
Klik “edit” Menampilkan form edit
Edit
Klik “sewa” Untuk melakukan penyewaan Hapus
Hapus
Hapus
Klik “kontrak” Menampilkan submenu Data kontrak
Sewa
Klik “dokumenr” Menampilkan submenu Data dokumen
Laporan
Dokumen
Klik “kontrol” Untuk menyutujui Kontrak sewa Validasi Klik “existing” Untuk melakukan Perpanjangan kontrak Existing
Klik “deaktifasi” Untuk permberhentian kontrak Deaktifasi
Klik “laporan” Menampilkan submenu Data laporan
Klik “download” Untuk mengambil dokumen Upload
Klik “upload” Untuk upload dan Kirim dokumen Download
Logout
Klik “laporan” Untuk lihat data laporan Lihat
Klik “cetak” Untuk mencetak laporan Cetak
179
4.2.4.3 Rancangan Interface Berikut adalah gambaran dari perancangan interface:
1.
Rancangan Menu Login
Gambar 4.59 Rancangan menu login
Menampilkan Halaman utama, yang terdapat kolom untuk login bagi masing-masing user.
180
2.
Halaman Utama Staf
Gambar 4.60 Halaman utama staf
Menampilkan Halaman utama, halaman ini muncul jika user login sebagai staf. Di halaman ini terdapat petunjuk penggunaan program.
181
3.
Halaman Utama Manager
Gambar 4.61 Halaman utama manager
Menampilkan Halaman utama, halaman ini muncul jika user login sebagai manager. Di halaman ini terdapat petunjuk penggunaan program.
182
4.
Halaman Utama Mitra
Gambar 4.62 Halaman utama mitra
Menampilkan Halaman utama, halaman ini muncul jika user login sebagai mitra. Di halaman ini terdapat petunjuk penggunaan program.
183
5.
Halaman Menu Manajemen Customer
Gambar 4.63 Halaman menu manajemen customer
Menampilkan halaman manajemen customer pada menu staf. Pada halaman ini data-data dari customer akan ditampilkan yang terkoneksi dengan database yang ada. Dan staf dapat melakukan tambah dan update data customer.
184
6.
Halaman Menu Kontrak Mitra
Gambar 4.64 Halaman kontrak mitra
Menampilkan menu kontrak pada halaman mitra. Pada menu ini, mitra dapat melihat list sewa produk, dan melakukan persetujuan produk permintaan dari staf.
185
7.
Halaman Menu Sewa Staf
Gambar 4.65 Halaman Sewa Staf
Menampilkan menu sewa pada halaman staf. Pada menu ini, staf dapat melihat daftar produk dan menyewa produk.
186
8.
Halaman Menu Produk Mitra
Gambar 4.66 Halaman Menu produk mitra
Menampilkan menu produk pada halaman mitra. Pada menu ini, mitra dapat melihat data, menambah dan meng-edit data produk.
187
9.
Halaman Menu Kontrak
Gambar 4.67 Halaman Menu Kontrak
Menampilkan halaman kontrak. Pada halaman ini, staf dapat melihat seluruh data kontrak yang ada.
188
10.
Halaman Menu Existing
Gambar 4.68 Halaman Menu Existing
Menampilkan halaman existing kontrak yang terdapat pada menu sewa. Pada halaman ini, staf dapat memperpanjang kontrak yang ada dengan klik kontrol dan kemudian akan muncul detail existing produk untuk proses perpanjangan.
189
11.
Halaman Menu Deaktifasi
Gambar 4.69 Halaman Menu Deaktifasi
Menampilkan halaman menu deaktifasi kontrak. Pada menu ini staf dapat melakukan proses pemberhentian kontrak yang habis periodenya dengan klik status, dan otomatis data sewa akan dihapus oleh sistem.
190
12.
Halaman Menu Dokumen
Gambar 4.70 Halaman Menu Dokumen
Menampilkan halaman menu dokumen. Pada menu ini staf dan mitra dapat melihat dokumen-dokumen yang telah masuk.
191
13.
Halaman Menu Upload Dokumen
Gambar 4.71 Halaman Menu Upload Dokumen
Menampilkan halaman menu dokumen. Pada menu ini staf dan mitra dapat melakukan proses upload dokumen.
192
14.
Halaman Menu Download Dokumen
Gambar 4.72 Halaman Menu Download Dokumen
Menampilkan halaman menu dokumen. Pada menu ini staf dan mitra dapat melakukan proses download dokumen.
193
15.
Halaman Menu Laporan
Gambar 4.73 Halaman Menu Laporan
Menampilkan halaman laporan. Pada halaman ini, manager dan staf dapat melihat laporan yang tersedia dalam sistem yang terintegrasi dengan database.
194
16.
Halaman Menu Laporan dalam Bentuk Grafik
Gambar 4.74 Halaman Menu Laporan Grafik
Menampilkan halaman laporan. Pada halaman ini, staf dan manager dapat melihat laporan dalam bentuk grafik.
195
4.3
Implementasi Sistem
4.3.1
Coding Dalam tahap pemrograman, penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman
PHP dengan database MySQL yang terdapat dalam XAMPP. XAMPP merupakan sebuah paket instalasi untuk PHP, APACHE dan MySQL. 4.3.2
Black Box Testing Pada tahap ini, akan dilakukan test terhadap program yang telah dibuat.
Pengetesan dilakukan mulai dari pengetesan terhadap modul-modul yang ada pada program dan kemudian dilakukan black box testing. Cara pengujian ini dilakukan dengan menjalankan sistem informasi monitoring penyewaan gedung dan infrastruktur teknologi informasi pada setiap level user, manager, staf, dan mitra, untuk melihat apakah jalannya sistem sudah sesuai yang diharapkan. Hasil pengujian blackbox testing pada setiap level disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.36 Uji coba login No.
Rancangan proses
Hal yang diharapkan
Memasukkan username
Dapat mengakses menu
dan password valid
utama
2.
Mengklik tombol login
Masuk ke dalam sistem
Ok
3.
Memasukkan username
Dapat mengakses menu
Sistem Error
dan password random
utama
1.
Hasil Ok
196
4.
Mengklik tombol login
Masuk ke dalam sistem
Muncul kotak dialog ―Password atau Username Salah‖
Tabel 4.37 Uji coba data customer No. 1.
Rancangan proses
Hal yang diharapkan
Masuk ke menu customer
Dapat
mengakses
Hasil
menu Ok
customer 2.
3.
Mengklik tombol tambah Menampilkan form tambah Ok customer
customer
Mengklik tombol tambah
Menampilkan
pesan Ok
berhasil
Tabel 4.38 Uji coba data mitra No. 1.
Rancangan proses Masuk ke menu mitra
Hal yang diharapkan Dapat
mengakses
menu Ok
mitra 2.
Mengklik tombol tambah Menampilkan form tambah Ok mitra
mitra
Hasil
197
3.
Mengklik tombol tambah
Menampilkan
pesan Ok
berhasil
Tabel 4.39 Uji coba manajemen produk No. 1.
Rancangan proses Masuk ke menu produk
Hal yang diharapkan Dapat
mengakses
Hasil
menu Ok
produk 2.
3.
Mengklik tombol tambah Menampilkan form tambah Ok produk
produk
Mengklik tombol tambah
Menampilkan
pesan Ok
berhasil 4.
Mengklik tombol reset
Form kosong kembali
Ok
Tabel 4.40 Uji coba sewa produk No. 1.
Rancangan proses Masuk ke menu sewa
Hal yang diharapkan Dapat
mengakses
menu Ok
sewa 2.
3.
Mencari produk di kolom Menampilkan hasil yang Ok ―Cari Produk‖
dicari
Memilih detail produk
Menampilkan
halaman Ok
Hasil
198
detail produk 4.
Mengklik tombol sewa
Menampilkan form sewa Ok produk
5.
Mengisi form sewa dan Data berhasil di simpan
Ok
mengklik tombol simpan
Tabel 4.41 Uji coba kontrak menu staf No. 1.
Rancangan proses Masuk ke menu kontrak
Hal yang diharapkan Menampilkan
data Ok
kontrak yang tersedia 2.
Pilih menu existing
Menampilkan
daftar Ok
sewa yang habis periode 3.
Pilih kontrol
Menampilkan
form Ok
perpanjangan sewa 4.
5.
Isi
form
perpanjangan Sewa
berhasil
sewa dan klik simpan
perpanjang
Pilih menu deaktifasi
Menampilkan
di Ok
daftar Ok
sewa yang habis periode 6.
Klik deactive yang ada di Sewa akan dihapus oleh Ok kolom status
sistem
Hasil
199
Tabel 4.42 Uji coba kontrak menu mitra No. 1.
Rancangan proses
Hal yang diharapkan
Masuk ke menu kontrak
Hasil
Dapat mengakses menu Ok kontrak
2.
Pilih
kontrol
untuk Status sewa aktif
Ok
menyetujui sewa dari staf
Tabel 4.43 Uji coba dokumen No. 1.
Rancangan proses Masuk ke menu dokumen
Hal yang diharapkan Menampilkan
Hasil
dokumen- Ok
dokumen yang tersedia 18. Pilih menu upload
Menampilkan form upload Ok dokumen
3.
Isi jenis dokumen kemudian Data klik memilih
―browse‖ dokumen
dokumen
berhasil Ok
untuk diisi yang
akan dikirim 4.
Klik tombol kirim
Data berhasil dikirim
5.
Pilih menu download
Menampilkan yang masuk
Ok
dokumen Ok
200
6.
Klik
tombol
―download‖ Dokumen
untuk mengambil dokumen
berhasil
di Ok
download
Tabel 4.44 Uji coba laporan No. 1.
Rancangan proses Masuk ke menu laporan
Hal yang diharapkan
Hasil
Dapat mengakses menu Ok laporan
2.
Klik cetak laporan
Menampilkan
form Ok
laporan, kemudian cetak 3.
Pilih detail laporan
Menampilkan
detail Ok
laporan 4.
Pilih grafik
Menampilkan grafik sewa
Ok
BAB V PENUTUP 5.1
Kesimpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa: 1. Penelitian ini menghasilkan sebuah sistem informasi monitoring yang dapat membantu staf dalam mengolah data penyewaan gedung dan infrastruktur teknologi informasi secara mudah dan dapat diakses kapan saja, dari mulai melakukan proses penyewaan hingga proses pelaporan. 2. Sistem informasi monitoring ini menyajikan laporan penyewaan gedung dan infrastruktur teknologi informasi dalam bentuk data dan grafik batang 3D secara lengkap tanpa adanya duplikasi data sehingga memudahkan pimpinan perusahaan dalam melakukan proses monitoring penyewaan gedung dan infrastrukturnya.
5.2
Saran Berdasarkan simpulan dan analisis yang telah dikemukakan, maka diajukan
beberapa saran untuk penelitian berikutnya, yaitu:
201
202
1. Untuk pengembangan ke depan nya, diharapkan grafik yang digunakan lebih bervariasi. 2. Perlu adanya pengembangan sistem informasi monitoring sehingga dapat mengintegrasikan customer dan SDM yang lainnya agar sistem dapat berjalan lebih informatif.
203
DAFTAR PUSTAKA
Ali Ibrahim. 2011. Pengembangan Sistem Informasi Monitoring Tugas Akhir Berbasis Short Message Service (SMS) Gateway di Fasilkom Unsri. Palembang. Basuki Awan Pribadi. 2010. Membangun Web Berbasis PHP dengan Framework Codeigniter. Penerbit Lokomedia. Yogyakarta. Candra Ronny M. Sinaga, et.al. 2011. Web Monitoring Alumni Politeknik Telkom Bandung. Bandung. Dewi .K.W. 2012. Perancangan Sistem Informasi Monitoring Pelaksanaan Service Order pada Bagian Perawatan IT (Information Technologi). Lampung. Dodi Wahyugi. 2011. Pengembangan Sistem Informasi Pelaporan Monitoring Dan Evaluasi Badan Perencanaan Pebangunan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Berbasis Web. Depok. Fandi Setyo Prambudi, et.al. 2010. Sistem Informasi Monitoring Siswa Bermasalah Berbasis Web dan SMS Gateway (Studi Kasus : SMA Negeri 2 Trenggalek). Surabaya. Gde Panut Wijaya, et.al. 2008. Aplikasi Monitoring Perjanjian Kontrak Kerja di Satuan Kerja Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Hariyanto, Bambang. 2004. Rekayasa Sistem Berorientasi Obyek. Bandung: Informatika.
204
Hariyanto, Bambang. 2004. Sistem Manajemen Basis Data : Pemodelan, Perancangan, dan Terapannya. Bandung: Informatika. Hendrik Thiehunan dan Thiang. 2002. Sistem Monitoring Keamanan Menggunakan PLC FESTO. Surabaya. H.S, Salim. 2006. Perkembangan Hukum Kontrak di luar KUHPerdata, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Hutabarat. Tp, et.al. 2011. Aplikasi Task Monitoring Berbasis Web Studi Kasus: Politeknik Telkom. Imam Santoso et.al. 2008. Sistem Monitoring Suhu Berbasis Web Dengan Akuisisi Data Melalui Port Paralel Pc. Surabaya. Iwan Muhammad E. et.al. 2009. Rancang Bangun Sistem Monitoring Kualitas Udara Menggunakan Teknologi Wireless Sensor Network (WSN). Yogyakarta. Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis: Edisi 3. Penerbit Andi. Yogyakarta Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. Kendall, Kendall. 2010. Analisis dan Perancangan Sistem. Jakarta: Penerbit Indeks. Ladjamudin, Al-Bahra bin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Masroeri et. al. 2010. One Desk Monitoring System pada Sistem Kelistrikan dI Kapal Untuk Meningkatkan Effisiensi. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
205
Meilky Tandean, et.al. 2008. Aplikasi Monitoring Runtime Server Dan Implementasi VNC Remote Server Berbasis Android. Messas ST dan Munadi K. 2012. Sistem Monitoring Dan Notifikasi Cepat Wabah Penyakit (Epidemi) Berbasis Webgis Untuk Kota Banda Aceh. Muh. Mirza Fawaidus S. 2007. Sistem Monitoring Jaringan Menggunakan Brew (Binary Runtime Environtment For Wireless ). Surabaya. Muhamad Ali. 2004. Perancangan Dan Implementasi Sistem Monitoring Stok Pada Beberapa Distributor Menggunakan Mobile Agent. Yogyakarta Mujahidin dan Nyoman Dita.P.P. 2010. Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Perkembangan Proyek Berbasis Web Studi Kasus di Dinas Bina Marga dan Pemantusan. Surabaya. Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML. Graha Ilmu. Yogyakarta. Ohara, Gheby Jhuana. 2005. Aplikasi Sistem Monitoring Berbasis WEB Untuk Open Cluster. Bandung: Sekolah Tinggi Teknologi TELKOM Pardede. I.J, et.al. 2012. Implementasi Sistem Autentikasi dan Monitoring User Menggunakan Chillispot dan Radius Pada Wireless Studi Kasus Pada Jaringan Rt/Rw Pasir Jati. Prajna Deshanta Ibnugraha, ST. MT. 2008. Pembangunan Aplikasi Monitoring Penggunaan Memori dan CPU Time Berbasis Web.
206
Poerwadarminta. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka Rika Yunitarini. 2009. Rancang Bangun Sistem Agen Cerdas Monitoring Stok Perusahaan. Madura. Rosa dan Salahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Informatika. Sangweni, Stan S. 2008. Basic Concepts in Monitoring and Evaluation. South Africa: THE PUBLIC SERVICE COMMISSION (PSC). Sidik,
Ir.
Betha. 2005.
MYSQL
untuk
Pengguna
Administrator
dan
Pengembangan Aplikasi Web. Bandung: Informatika. Simanungkalit. E, et.al. 2012. Sistem Monitoring Aktivitas Ormas Dan Lsm(Studi Kasus:
Kantor
Kesbang
(Kesejahteraan
Bangsa)
Bidang
III
ProvinsiSumatera Utara). Simarmata J. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Penerbit Andi. Yogyakarta. Supriyanto, Wahyu dan Ahmad Muhsin. 2008. Teknologi Informasi Perpustakaan. KANISIUS. Jakarta. Todaro, Michael P dan Smith, Stephen C. 2006. Pembangunan Ekonomi. Erlangga. Jakarta. Whendy Chandra Prasetia. 2011. Implementasi Sistem Monitoring Jaringan Menggunakan Nagios Dengan Sms Alert Mengunakan Ozeki Ng Sms Gateway.
207
Whitten JL, Bentley LD, Dittman KC. 2007. Metode Desain dan Analisis Sistem edisi 6. Andi. Terjemahan dari Systems Analysis and Design Method. Yogyakarta.
LAMPIRAN I HASIL OBSERVASI
LAMPIRAN I HASIL OBSERVASI
Pada tanggal 14 Februari 2013, Saya melakukan observasi langsung di PT. Indosat, Tbk. Kegiatan tersebut mendapat arahan langsung dari Pak Hery dan Pak Mauril. Hasil dari observasi saya yaitu bagaimana proses bisnis yang terjadi pada proses penyewaan pada PT. Indosat, Tbk.
CONTOH LAPORAN BULANAN
CONTOH LAPORAN TAHUNAN
CONTOH INVOICE
LAMPIRAN II HASIL WAWANCARA
LAMPIRAN II HASIL WAWANCARA Wawancara I Hari
: Kamis
Tanggal
: 14 Februari 2013
User
: Bapak Mauril Basri
Jabatan
: Staf Rental Site Network Partnership
Pembahasan
: Membahas Proses Bisnis Perusahaan
Hasil Wawancara Alvi
Bagaimana sistem penyewaan yang berjalan di divisi rental site PT. Indosat, Tbk?
Pak Mauril
Untuk proses penyewaan gedung dan infrastruktur yang ada di PT. Indosat, Tbk prosesnya lumayan panjang dari mulai customer melakukan permintaan gedung maupun infrastruktur kemudian sales engineering
melakukan inquiry untuk
mendapatkan gedung dan harga sewa, lalu divisi-divisi lain yang terlibat membuat dokumen-dokumen pendukung unutk proses penyewaan, sampai mitra mengeluarkan invoice dan
bagian finance melakukan pembayaran hingga selesai.
Alvi
Siapa saja yang terlibat dalam proses penyewaan gedung dan infrastruktur yang ada?
Pak Mauril
Untuk proses ini banyak sekali melibatkan divisi-divisi lain yang ada di PT. Indosat ini seperti Sales Engineering yang akan melakukan proses inquiri untuk mendapatkan gedung dan harga sewanya, kemudian Procurement yang akan melakukan penunjukkan
langsung
gedung,
Provisioning
yang
membuatkan BALAP dan dokumen pendukungnya, serta Finance yang melakukan pembayaran ke mitra. Alvi
Dokumen-dokumen pendukung apa saja yang diperlukan untuk proses penyewaan pak?
Pak Mauril
Dokumen yang diperlukan dalam proses penyewaan ini banyak sekali seperti PO (Purchase Order), SC (Shopping Chart), Invoice, BALAP (Berita Acara Lapangan), PID (Project Initiation Document), dan APF.
Alvi
Apa saja infrastruktur yang dapat di sewa PT. Indosat kepada mitra selain gedung?
Pak Mauril
Infrastruktur atau perangkat yang dapat disewa seperti router, radio, ups, shaft cable dan lainnya.
Wawancara II Hari
: Kamis
Tanggal
: 14 Februari 2013
User
: Bapak Hery Soegijanto
Jabatan
: Manager Network Partnership
Pembahasan
: Membahas Sistem Informasi Monitoring
Hasil Wawancara Alvi
Bagaimana prosedur untuk monitoring penyewaan yang ada di perusahaan saat ini?
Pak Hery
Untuk monitoring penyewaan disini masih melakukan sistem manual, dimana masih melakukan proses pencatatan manual dalam excel worksheet dan proses pencariannya pun masih bersifat manual dengan membuka lembar kerja satu persatu.
Alvi
Apa ada kendala untuk sistem berjalan yang ada?
Pak Hery
Tentu, karena hal tersebut memakan banyak waktu untuk melakukan monitoring dan sering terjadinya redudansi data sehingga sulit untuk menentukan data yang benar.
Alvi
Apa penting adanya aplikasi sistem monitoring untuk proses
penyewaan? Pak Hery
Ya, bagi saya dan perusahaan sangatlah penting untuk menunjang kegiatan bisnis, dan sangatlah membantu untuk melakukan monitoring penyewaan yang lebih akurat.
Alvi
Aplikasi seperti apa yang perusahaan inginkan?
Pak Hery
Aplikasi yang diharapkan bisa banyak membantu untuk mengetahui detail dari setiap penyewaan tanpa harus membuka excel satu persatu, aplikasi yang sederhana dan mudah, serta dapat menyajikan laporan yang sistematis.
LAMPIRAN III SURAT KEPUTUSAN PENUNJUKAN DOSEN
LAMPIRAN IV SURAT KETERANGAN PENELITIAN
LAMPIRAN V TAMPILAN APLIKASI
LAMPIRAN V TAMPILAN APLIKASI 1.
Rancangan Menu Login
2.
Halaman Utama Staf
3.
Halaman Utama Manager
4.
Halaman Utama Mitra
5.
Halaman Menu Manajemen Customer
6.
Halaman Menu Sewa
7.
8.
Halaman Menu Produk Mitra
Halaman Menu Kontrak
9.
Halaman Menu Existing Kontrak
10.
Halaman Menu Deaktifasi Kontrak
11.
Halaman Menu Dokumen
12.
Halaman Menu Upload Dokumen
13.
Halaman Menu Download Dokumen
14.
Halaman Menu Laporan
15.
Halaman Menu Laporan dalam Bentuk Grafik
16.
Halaman Cetak Laporan
LAMPIRAN VI SOURCE CODE APLIKASI
LAMPIRAN VI SOURCE CODE APLIKASI
<article class="module width_full"> Selamat Datang di Sistem Informasi Monitoring Penyewaan
$a_beranda[6]"; ?>
Welcome Silahkan Olah Modul Disamping Untuk Melakakukan Proses Monitoring
<article class="module width_full">
$nama=$_SESSION['nama']; $userid=$nama['id_user']; $id_produk $mod
= isset($_GET['id']) ? $_GET['id'] : NULL; = isset($_GET['mod']) ? $_GET['mod'] : NULL;
// ================ [4] DATA FORM ( POST ) =====================// $display = "style='display: none'"; //default = formnya dihidden $tb_act = isset($_POST['tb_act']) ? $_POST['tb_act'] : NULL; $p_id_produk
= isset($_POST['id_produk']) ? $_POST['id_produk'] : NULL;
$p_nama_produk = isset($_POST['nama_produk']) ? $_POST['nama_produk'] : NULL; $tipe_produk = isset($_POST['tipe_produk']) ? $_POST['tipe_produk'] : NULL; $fungsi_produk = isset($_POST['fungsi_produk']) ? $_POST['fungsi_produk'] : NULL; $luas_produk = isset($_POST['luas_produk']) ? $_POST['luas_produk'] : NULL; $berat_produk = isset($_POST['berat_produk']) ? $_POST['berat_produk'] : NULL; $serial_produk= isset($_POST['serial_produk']) ? $_POST['serial_produk'] : NULL; $area_produk = isset($_POST['area_produk']) ? $_POST['area_produk'] : NULL; $gambar_produk = isset($_POST['gambar']) ? $_POST['gambar'] : NULL; $idmitra_produk = isset($_POST['idmitra_produk']) ? $_POST['idmitra_produk'] : NULL; ?>
<article class="module width_full">
Laporan Kontrak Sewa Produk
"; $q_produk = mysql_query("SELECT * FROM kontrak, sewa, produk, customer, mitra WHERE kontrak.id_sewa = sewa.id_sewa
AND sewa.id_produk = produk.id_produk AND sewa.id_customer = customer.id_customer AND produk.id_mitra = mitra.id_mitra ORDER BY kontrak.id_kontrak") or die (mysql_error()); $j_data
= mysql_num_rows($q_produk);
if ($j_data == 0) { echo "
-- Produk Masih Kosong -- |
"; } else { //
Harga Kontrak | echo "
No | Nomor Kontrak | |
width='10%'
id='tengah'>Nama
Produk Mitra | |
width='15%'
id='tengah'>Customer |
width='10%'
id='tengah'>Harga
Kontrak Detail | "; // Edit | echo"
"; $no = 1; while ($a_produk = mysql_fetch_array($q_produk)) { // $a_produk[3] | echo " $no | $a_produk[0] |
$a_produk[14] | $a_produk[29] | $a_produk[24] | $a_produk[9] |
href='?p=detail&id=$a_produk[0]'> | "; // | echo"
"; $no++; } } echo "
"; echo ""; ?>
if ($mod == "detail") { $q_edit_produk
= mysql_query("SELECT * FROM
sewa, produk, customer, mitra WHERE kontrak.id_sewa = sewa.id_sewa
kontrak,
AND sewa.id_produk = produk.id_produk AND sewa.id_customer = customer.id_customer AND produk.id_mitra = mitra.id_mitra AND kontrak.id_kontrak='$id_produk'"); $a_edit_produk = mysql_fetch_array($q_edit_produk); $awal_kontrak $akhir_kontrak $harga_kontrak $status_kontrak $awal_sewa $akhir_sewa $harga_sewa $status_sewa $nama_produk $tipe_produk $fungsi_produk $luas_produk $berat_produk $serial_produk $area_produk $gambar_produk $nama_cust $cp_cust $alamat_cust $telp_cust $nama_mitra $cp_mitra $alamat_mitra $telp_mitra $fax_mitra $view = "Detail";
= $a_edit_produk[1]; = $a_edit_produk[2]; = $a_edit_produk[3]; = $a_edit_produk[4]; = $a_edit_produk[7]; = $a_edit_produk[8]; = $a_edit_produk[9]; = $a_edit_produk[10]; = $a_edit_produk[14]; = $a_edit_produk[15]; = $a_edit_produk[16]; = $a_edit_produk[17]; = $a_edit_produk[18]; = $a_edit_produk[19]; = $a_edit_produk[20]; = $a_edit_produk[21]; = $a_edit_produk[24]; = $a_edit_produk[25]; = $a_edit_produk[26]; = $a_edit_produk[27]; = $a_edit_produk[29]; = $a_edit_produk[30]; = $a_edit_produk[31]; = $a_edit_produk[32]; = $a_edit_produk[33];
?> <style> #outtable3{ padding: 10px 10px 10px 10px; border:1px solid #e3e3e3; border-radius: 5px; margin-top: 0px; margin-left: 0px; width:900px;
} #outtable3 table{ border-collapse: collapse; font-family: arial; color:#5E5B5C; width:900px; } tbody tr:hover{ background: #f4e87f; } tbody td{ border-top: 0px solid #e3e3e3; padding: 10px; } <article class="module width_full">
if ($mod == "edit") { $q_edit_produk
= mysql_query("SELECT * FROM
sewa, produk, customer, mitra WHERE kontrak.id_sewa = sewa.id_sewa AND sewa.id_produk = produk.id_produk AND sewa.id_customer = customer.id_customer AND produk.id_mitra = mitra.id_mitra AND kontrak.id_kontrak='$id_produk'"); $a_edit_produk = mysql_fetch_array($q_edit_produk); $awal_kontrak $akhir_kontrak $harga_kontrak $status_kontrak $awal_sewa $akhir_sewa $harga_sewa $status_sewa $nama_produk $tipe_produk $fungsi_produk $luas_produk $berat_produk $serial_produk $area_produk $gambar_produk $nama_cust $cp_cust $alamat_cust $telp_cust $nama_mitra $cp_mitra $alamat_mitra $telp_mitra $fax_mitra $view = "Detail"; ?>
= $a_edit_produk[1]; = $a_edit_produk[2]; = $a_edit_produk[3]; = $a_edit_produk[4]; = $a_edit_produk[7]; = $a_edit_produk[8]; = $a_edit_produk[9]; = $a_edit_produk[10]; = $a_edit_produk[14]; = $a_edit_produk[15]; = $a_edit_produk[16]; = $a_edit_produk[17]; = $a_edit_produk[18]; = $a_edit_produk[19]; = $a_edit_produk[20]; = $a_edit_produk[21]; = $a_edit_produk[24]; = $a_edit_produk[25]; = $a_edit_produk[26]; = $a_edit_produk[27]; = $a_edit_produk[29]; = $a_edit_produk[30]; = $a_edit_produk[31]; = $a_edit_produk[32]; = $a_edit_produk[33];
kontrak,
<style> #outtable3{ padding: 10px 10px 10px 10px; border:1px solid #e3e3e3; border-radius: 5px; margin-top: 0px; margin-left: 0px; width:900px; } #outtable3 table{ border-collapse: collapse; font-family: arial; color:#5E5B5C; width:900px; } tbody tr:hover{ background: #f4e87f; } tbody td{ border-top: 0px solid #e3e3e3; padding: 10px; } <article class="module width_full">