2016/08/24 09:57 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan
RANA RAHADIAN HIDAYAT, S.St.Pi PENYULUH PERIKANAN BANTU BERHASIL MENINGKATKAN PENGETAHUAN KELOMPOK SADOMAS TERHADAP CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK
MAJALENGKA (24/8/2016) www.pusluh.kkp.go.id Pembangunan sektor perikanan merupakan salah satu ujung tombak pembangunan Pemerintah Kabupaten Majalengka yang berorientasi pada terwujudnya visi “ Majalengka MAKMUR yaitu Maju, Aman, Kondusif, Mandiri, Unggul dan Religius. Salah satu parameter terciptanya iklim usaha perikanan dalam pembangunan perikanan adalah meningkatnya pelaku usaha budidaya (pembudidaya) ikan, yang akan diikuti oleh meningkatnya produksi dan optimalnya sumberdaya perikanan. Untuk meningkatkan produksi dan optimalnya potensi sumberdaya perikanan, diperlukan adanya program dukungan dan kebijakan dari pemerintah (khususnya pemerintah daerah) kepada masyarakat pelaku usaha budidaya serta sumberdaya manusia yang membantu pelaku usaha. Potensi perikanan Kabupaten Majalengka adalah sebagai berikut : 1
Jumlah nelayan (Perikanan Tangkap)
822 orang
2
Jumlah pembudidaya ikan
2220 orang
3
Jumlah pengolah dan pemasar
200 orang
4
Luas lahan budidaya
992,83 ha
5
Luas Danau/situ
33 ha
6
Panjang rawa
239 km
7
Produksi perikanan budidaya
7.644,26 ton
8
Produksi perikanan tangkap
992,06 ton
Ikan segar adalah salah menu yang dipilih oleh masyarakat karena selain kaya protein, mineral dan vitamin, ternyata ikan memiliki keunggulan karena rendah kolestrol dan lemak yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Pada saat ini diprediksi sudah mulai terjadi pergeseran yang semakin besar terhadap pilihan menu makanan berprotein tinggi daging putih atau ikan. Berdasarkan hal tersebut, prospek pasar komoditas hasil perikanan akan semakin baik dan menjadi menu utama masyarakat global. Dengan melihat peluang pasar yang begitu besar dan terbuka luas tersebut maka memiliki usaha budidaya ikan tidak akan khawatir dan kesulitan dalam ikan hasil budidayanya. Budidaya ikan merupakan salah satu usaha yang banyak diminati oleh masyarakat namun pengetahuan akan budidaya ikan yang baik belum diketahui secara baik oleh para pelaku utama. Kondisi ini dikarenakan kurangnya tenaga yang mendampingi pelaku utama untuk memberikan informasi mengenai cara budidaya ikan yang baik. Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) atau yang lazim dalam bahasa inggris dikenal Good Aquaculture Practice adalah sistem atau metoda cara budidaya ikan yang dikendalikan dari faktor-faktor eksternal yang dapat bersifat merugikan dengan menerapkan cara budidaya dan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan termasuk dalam proses cara memanennya agar dihasilkan kualitas mutu produk ikan hasil budidaya dengan kualitas baik. Pada tahun 2010, saya dipercaya oleh Dinas untuk mendampingi kelompok Pandawa Desa Jatitujuh Kecamatan
berbagai pihak, Pokdakan pandawa berhasil memperoleh sertifikat CBIB dengan predikat BAIK dengan masa berlaku selama 3 tahun. Dengan berhasilnya kelompok pandawa memperoleh sertifikat CBIB saya dipercaya kembali untuk medampingi kelompok Pandawa mengikuti Lomba Juara Tk. Nasional. Dengan dukungan berbagai pihak yaitu Dinas Pertanian dan perikanan kab. majalengka, BP4K Kab. Majalengka, BP3K kec. Jatitujuh dan Camat Jatitujuh berhasil mendapatkan Penghargaan Adi bakti Mina Tk. Nasional Juara I Kinerja Kelembagan Kelompok . Menjadi
pengalaman
pertama
mendampingi
kelompok
menerima
penghargan dari Bapak Wakil Presiden Boediono di Kalimantan.
Kalimatan Rajagaluh adalah wilayah kerja saya pada tahun ini ditambah dengan kecamatan yang sebelumnya terdapat kelompok penerima PUMP dan PUMM PB dari tahun 2011-2015. Kecamatan rajagaluh adalah salah satu kecamatan yang sangat potensial untuk budidaya ikan. Terdapat areal yang luas berupa kolam potensial dengan air melimpah senagai syarat awal untuk pertumbuhan ikan. Jenis usaha yang digeluti terdiri dari pembenihan, pendederan dan pembesaran ikan. Seiring dengan banyaknya para pelaku utama di kecamatan Rajagaluh perlu disampaikan Cara Budidaya Ikan yang Baik agar aspek keamanan pangan (Food safety) dan ramah lingkungan (eviromental friendly ) bisa terjamin. Dalam penerapan CBIB perlu diterapkan aspek Biosecurity artinya upaya mencegah atau mengurangi masuknya penyakit ikan ke suatu sistem budidaya dan mencegah penyebaran dari satu tempat ke tempat lain yang masih bebas. Namun demikian di kecamatan Rajagaluh
khususnya saya sebagai PPB untuk merubah mindset/perilaku/sikap pelaku utama mengenai cara berbudidaya ikan yang baik. Tahun ini, salah satu pokdakan di kecamatan Rajagaluh sedang mengajukan permohonan Cara Budidaya Ikan yang baik. Adapun profil kelompok Mutiara sadomas adalah sebagai berikut : DATA KELOMPOK Tanggal berdiri : 8 Februari 2016 Kelas kelompok : Pemula Wilayah Kelompok Desa : Sadomas Kecamatan : Rajagaluh Kabupaten : Majalengka Jumlah Anggota : 13 orang Jenis Usaha : Pembenihan ikan lele SUSUNAN PENGURUS KELOMPOK Ketua : Nono Sekretariskelompok : Dodo Hendra Bendahara : Supriatna ManagemenInduk : Juhro Managemenbenih : Ocim ManagemenPakan : Juned ManagemenKualitas air : AgusKuswandi Seksipemasaran : Hilmi z DudiKuswendi Anggota : Ita Iqbal Nurjaman Lili Usaha pembenihan lele ini dimuali pada awal tahun 2016 dengan Visi Membangun wawasan kelompok dan masyarakat perikanan dengan
hendak dicapai oleh kelompok diantaranya : 1. Meningkatkan kesejahteraan kelompok; 2. Membentuk pribadi pembudidaya yang berwawasan 3. Mengoptimalkan hasil sumberdaya perikanan; 4. Menjalin kerjasama usaha sesame pembudidaya; 5. Mengembangkan pengetahuan IPTEK perikanan Kegiatan budidaya diatur dan dilakukan bersama oleh seluruh anggota kelompok. Sedangkan pemasaran dan hasil penjualan telah dibentuk sebuah jaringan/mitra kerja dengan pokdakam Mina Bakti yang beralamat di Desa Cikalong Kecamaran Sukahaji yang menerima hasil panen dari pokdakan Mutiara sadomas diambil oleh Pokdakan Mina Bakti. . Ukuran ikan yang dijual yaitu 3-4 cm, 3-5 cm, 4-6 cm, 5-7 cm, 6-8 cm dan 7-9 cm. sistem pengambilan keputusan dilakukan dengan musyawarah mufakat. Kegiatan rutin kelompok adalah setiap dua minggu sekali atau ada waktu luang dan masalah di adakan pertemuan untuk saling bertukar informasi dalam pemecahan masalah yang menyangkut kegiatan pembenihan ikan lele. Pendampingan terhadap kelompok oleh tenaga penyuluh perikanan bantu dan penyuluhperikanan PNS. Pertemuan dengan kelompok dilakukan setiap satu sampai dua kali dalam satu minggu melalui tatap muka dan rembug. Tahun 2016, pokdakan mutiara sadomas terpilih sebagai kelompok calon penerima Program Penumbuhan dan pengembangan kelompok dari BP4K Kab.Majalengka, yang rencananya akan dilaksanakan pada akhir bulan Agustus 2016. Semoga dengan hadirnya PPB di tengah-tengah pelaku utama bisa membantu kesulitan kelompok salah satunya permohonan sertifikasi CBIB. Tahun in, PPB Perikanan Budidaya ditunjuk oleh Dinas Perikanan dan Kelautan menjadi fasilitator CBIB di tingkat Kabupaten. Tahun ini
baik perseorangan atau kelompok. Kontributor : Rana Rahadian Hidayat, S.St.Pi Penyuluh Perikanan Bantu Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Majalengka