P a ~ a rl i s t r i k t e r d i r i d a r i s a t u k o n d u k t o r kawat tel a n j a n g i l i b a n t u o l e n i s o l a t o r dan dihubungkan dengan pembangkit t e n a g a . pengontrol.
U n i t pembangkit t e n a g a d i a t u r o l e h
Rangkaian a l a t p e n g o n t r o l d a p a t d i l i h a t
pada g a n b a r 4
Keterangan :
v1 1. a c c u . 2
2.
kontak.
qz3 r I
LI
3.
k a p a s i t o r 1.
4.
k a p a s i t o r 2.
4
5.
rele.
r ----
6.
Transpormator.
5
-I
1
I
1'
- J
6
r-l L----A
-
+
Gambar 4 : R a n g k a i a n a l a t p e n g o n t r o l
28
Kerja alat pengontrol dengan menggunakan accu yang berte~ngan9 volt dan kuat arus 6 amper.
Kalau kontak
ditekan maka terjadi pengaliran arus, kapasitor 1 dan 2 mengisi, sedangkan daya tampung kapasitor 1 jauh lebih besar dari kapasitor 2.
Waktu yang diperlukan untuk
pengisian kapasitor 2 adalah 2,05 detik (lampiran 6). Setelah kapasitor 2 penuh, ia akan melepaskan muatan listriknya kepada rele sehingga akan terjadi induksi. Induksi ini akan menyebabkan kontak terhubung dan arus akan mengalir melalui kontak sampai kepada transformator.
Kapasitor 1 berfungsi sebagai reservoir listrik
yang akan menjamin suplai listrik kontinyu ke rangkaian. Kumparan primer pada transformator dialiri arus listrik dengan waktu sesaat.
Perubahan dari tidak ada
aliran menjadi ada kemudian berhenti lagi, menyebabkan perubahan flux.
Transformator dapat bekerja kalau arus
yang mengalir adalah arus bolak-balik dimana perubahan flux dibandingkan dengan perubahan waktu tidak sama dengan no1 dalam waktu sesaat.
Dengan adanya pengaliran
arus sesaat menyebabkan perubahan flux per perubahan waktu tidak sama dengan nol, maka transformator dapat bekerja. Tegangan yang diinginkan lebih besar dari 9 volt, maka jumlah kumparan sekunder transformator harus lebih besar dari jumlah kumparan primer.
Arus yang keluar
dari transformator, kutub positifnya dihubungkan ke
29
kawat dan kutub negatif dihubungkan ketanah. Kaleu ternak menyentuh kawat, segera setelah kejadian itu, getaran listrik melewati tubuh ternak ke tanah dan kemudian kembali ke kontroler. Waktu arus mengalir pada tubuh ternak, memberikan kejutan (shock) sehingga ternak akan menjauh
B.
dari kawat.
KARARTERISTIK DAN KEMAMPUAN ALAT 1.
Tegangan Listrik Hasil pengukuran voltase rata-rata pada 4 titik
selama 3 periode pengukuran dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1 : Rata-rata voltase dan arus pad 4 titik selama 3 periode pengukuran
Periode
Titik A (volt)
fitik B (volt1
Titik C (volt)
Titik D (volt)
615.7
623.7
- -
Ratarata
628,3
618.0
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa voltase yang keluar dari instrunen (voltase drop) rata-rata adalah 628,3 volt, voltase rata-rata pada jarak
30 22,90 m dari instrumen adalah 618,O volt, pada jarak 47,65 m dari instrumen voltasenya adalah 615.7 volt dan voltase rata-rata pada titik yang berjarak 151,08 m dari instrumen adalah 623.7 volt. berbanding lurus dengan jarak.
Penurunan voltase tidak Seharusnya, semakin ja-
uh jarak yang dilalui arus pada kawat yang mempunyai hambatan maka penurunan voltase semagin besar.
Hal ini da-
pat disebabkan oleh isolator ada yang kurang baik atau terjadi hubungan singkat dari kawat ke tanah melalui rumput. Tanah berfungsi sebagai penghantar arus liatrik. Kandungan air pada tanah mempengaruhi jalan arus.
Da-
pat dilihat pada lampiran 5 dimana tanah yang kering voltase rata-rata yang ditunjukkan adalah 434 volt.
Se-
telah kutub positif dibenamkan 15 cm, dalam pengukuran voltase rata-rata yang ditunjukkan 619 volt.
Gambar 5 : Hubungan voltase (v) dengan waktu (t)
31 2.
Daya dan Penggunaan m e r g i Daya pada kumparan p r i m e r t a n s f o r m a t o r untuk me-
n i m b u l ~ a ntegangan pada kawat a d a l a h 0,176 w a t t dengan waktu 9 x
detik.
Dalam 1 h a r i a l a t melepaskan
e n e r g i 0,176 x 24 x 3500/2,05 w a t t - d e t i k sama dengan 667,60 w a t t - d e t i k / h a r i .
S e c a r a t e o r i t i s e n e r g i yang
ada pada a c c u a d a l a h 9 v o l t x 6 amper x 1 jam dengan e f i s i e n s i 50 %
sama dengan 27 watt-jam.
Alat dapat
digunakan selama 27 x 3600 w a t t - d e t i k / 667,60 w a t t d e t i k / t a r i sama dengan 145 h a r i .
S e t e l a h pemakaian
dalam s e l a n g waktu t e r s e b u t maka accu h a r u s d i "recharge" kembali. 3.
Arus Arus yang t e r u k u r pada kawat a d a l a h 0.21 m i l i
amper.
Dapat d i l i h a t pada t a b e l 2 :
Tabel 2 :
Periode
D a t a a r u s pada s e l a n g waktu 30 menit 3 k a l i pengamatan selama 3 p e r i o d e pengukuran
Pengukuran 1 (m amper)
2 (m amper)
3 (m a r ~ ~ p e r )
32
C.
PEMILIHAN KAWAT Kawat yang dipilih adalah yang memenuhi persyaratan 3
antara lain kawat yang mempunyai hambatan k e c i l , rnudafiJ didapakkan d i pasar dengan harga rnurah, dapat dilihat oleh ternak dan mudah d i g u l u n g . Kawat yang umum didapatkan d i paaar adalah kawat biasa yang terdiri dari besi yang dilapisi o l e h seng
yang mempunyai diameter bermacam-macam. Diameter k a w a t yang digunakan adalah 1,985 mm, se-
cara teoritis hambatan untuk 1 m adalah :
untuk besi "Resistivity" ( f ) = l o n 7 ohm meter. maka : 1 R = 10-7 3,14/4 x 1 , 9 8 5 ~x lom6 = 0,0323 ohm.
Untuk kawat 1 meter penurunan voltase (v) adalah :
= 0,21 x 1 0 - ~ x 0.0323
= 6.78
x
A ohm
volt.
Dalam mendisain pagar listrik dengan menggunakan kawat dari besi (hambatan seng dianggap sama dengan besi) pengaruh hambatan pada kawat kecil sekali, dapat dilihat p a d a kawat sepanjang 1 krn penurunan v o l t a s e sebesar
0,007 volt.
Ukuran diameter kawat yang ada di pasaran bermacam-
33 macam.
Kalau diameter dipilih yang lebih besar dari
1,985 misalnya 2,985, secara teoritis berat kawat akan bertambah dengan perbandingan 4 : 10.
Semakin besar
diameter kawat, harga yang ada dipasaran semakin manal. Menggunakan kawat yang berdiameter lebih besar mempunyai kelemahan antara lain biaya yang dikeluarkan semakin besar, penggulungan kawat sesudah pemakaian semakin susah, daya tonggak untuk menopang kawat semakin besar sehingga diperlukan tonggak dan isilator semakin banyak. Kawat berdiameter kecil dari 1.985 mm masih dapat digunakan tetapi mempunyai kelemahan antara lain mudah putus kalau ditegangkan dan hambatan semakin besar. Penggulungan dan pembukaan kawat sesudah dan sewaktu dioperasikan perlu diperhatikan sebab penggulungan yang kurang hati-hati dapat menyebabkan kawat terpilin, kalau ditegangkan kawat akan mudah putus.
D
.
TONGGAK DAN ISOLATOR Kegunaan dari tonggak adalah untuk menopang iso-
lator, kawat dan sebagai halangan bagi ternak.
Tinggi
pagar adalah tigaperempat dari tinggi ternak.
Tonggak
yang mudah didapatkan dilapangan adalah bambu bulat, dicari yang berdiameter kira-kira 4 cm.
Selain mudah di-
dapatkan, bobot bambu kecil, sehingga mudah untuk dipindah-pindahkan. Pemasangan tonggak yang lebih diperhatikan pada
34
sudut-sudut dari areal atau pada tonggak yang mempunyai sudut pada kawat tidak sama dengan 180'.
Pembenaman
tonggak pada sudut ini harus lebih dalam atau ditopang supaya tonggak tetap lurus.
Semakin kecil sudutnya
maka penopangan semakin diperhatikan.
Pada bambu di-
pasang isolator yang terdiri dari selang plastik seperti terlihat pada gambar 6.
Gambar 6 : Tonggak pagar dari bambu, berisolator dan kawat. Penurunan voltase sepanjang 151,08 m secara teoritis sebesar 0,001 volt sedangkan secara pengukuran sebesar 4.7 volt dari 36 buah isolator.
Untuk masing-
masing isolator penurunan voltase sebesar 0.13 volt. Pada daerah yang datar jarak tonggak adalah 6 m dengan kedalaman lobang 25 cm.
Voltase minimum yang menge-
35 jutkan bagi ternak diperkirakan 300 volt. kuran voltase rata-rata adalah 628,3 volt. tase diizinkan sebesar 328,3 volt. dibolehkan adalah 2525 buah.
Dalam penguBocoran vol-
Banyak tonggak yang
Jarak yang dibolehkan a-
dalah 15144 meter, untuk daerah datar dan kebocoran arus tidak ada melalui media lain.
E
PENGARUH PAGAR LISFRIK TERHADAP SAP1 Sebelum mengadakan pemagaran 1iStriK terhadap
ternak, ternak harus diajar untuk mengenal pagar listrik tersebut.
Untuk ternak sapi perlu dikenalkan berkali-
kali sampai ternak benar-benar mengetahui.
Ternak yang
sudah pintar selalu berhati-hati dalam menghadapi kawat pagar, ternak dapat menjangkau makanan 75 cm diluar pagar, dengan cara melipat kaki depan ketanah supaya tidak menyinggung kawat.
Posisi ternak dapat dilihat pada
gambar 7 Pada waktu ternak akan menyentuh kawat gerakannya cepat sekali, yang bisa dilihat adalah ternak mengalami shock. Pendekatan untuk mengetahui jarak yang tidak mengagetkan dilakukan dengan orang dan alat ukur multitester. Jari tangan didekatkan kepada kawat, setelah jarak antara jari dengan kawat 1 a m , arus belum bisa dirasakan. Memakai multitester, kawat negatif dihubungkan ke tanah dan yang positif didekatkan ke kawat.
Setelah jarak 1
Gambar 7 : Posisi ternak menjangkau makanan di luar pagar.
mm jarum belum bergerak.
Kemudian didekatkan lagi sampai
pada jarak yang kecil sekali baru jarum penunjuk bergerak. Jarak yang kecil sekali sulit diamati dengan rnata.
Keka-
getan manusia dan bergerak jarum alat ukur dapat dianalogikan dengan ternak. Voltase yang tinggi dimaksudkan untuk memberikan efek kejutan kepada ternak (waktu arus mengalir sesaat). Supaya voltase yang tinggi tidak merusak diikuti dengan arus yang kecil sehingga days yang diterima ternak kecil. Efek dari sapi yang telah mengenal pagar listrik, setiap melihat kawat yang melintang sapi tidak berani menyinggung walaupun kawat tersebut tidak dialiri.
F.
ANALISA EKONOMI
Perhitungan ekonomi didasarkan kepada data yang didapatkan di lapangan dan beberapa asumsi antara lain : 1.
Pagar listrik dibantu oleh 2 orang pengembala untuk mengembalakan 60 ekor sapi.
2.
Harga alat @ 75.000,-
3.
Umur ekonomi alat 15 tahun.
4. Biaya 1 orang pengembala 4 1.000,- per hari.
5.
Biaya perbaikan @100.000,- per tahun.
6.
Nilai akhir alat 10
76.
7. Bunga Bank 12 % dan asiransi 3 %. uengan perhitungan a am pi ran 7) didapatkan keuntungan mengembalakan ternak sapi dengan pagar listrik dibandingkan dengan mengembalakan dengan cara biasa sebesar 4 44.91,per ekor ternak sapi setiap hari.