ANALISIS KETIMPANGAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA KAITANNYA TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH (STUDI KASUS : DAERAH PANTAI, DATARAN RENDAH, DAN DATARAN TINGGI PEGUNUNGAN KABUPATEN DELI SERDANG)
TESIS
Oleh WHENLIS 067003042/PWD
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
ANALISIS KETIMPANGAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA KAITANNYA TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH (STUDI KASUS : DAERAH PANTAI, DATARAN RENDAH, DAN DATARAN TINGGI PEGUNUNGAN KABUPATEN DELI SERDANG)
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains Dalam Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh WHENLIS 067003042/PWD
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Judul Tesis
:
Nama Mahasiswa : Nomor Pokok : : Program Studi
ANALISIS KETIMPANGAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA KAITANNYA TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH (STUDI KASUS : DAERAH PANTAI, DATARAN RENDAH, DAN DATARAN TINGGI PEGUNUNGAN KABUPATEN DELI SERDANG) Whenlis 067003042 Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan
Menyetujui, Komisi Pembimbing
(Prof. Bachtiar Hassan Miraza, S.E) Ketua
(Dr. Ir. Tavi Supriana, M.S) Anggota
Ketua Program Studi,
(Prof. Bachtiar Hassan Miraza, S.E)
(Kasyful Mahalli, S.E, M.Si) Anggota
Direktur,
(Prof. Dr. Ir.T. Chairun Nisa B, M.Sc)
Tanggal Lulus : 22 Mei 2008
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Telah di uji pada Tanggal : 22 Mei 2008 ____________________________________________________________________
PANITIA PENGUJI TESIS Ketua
: Prof. Bachtiar Hassan Miraza, S.E
Anggota
: 1. Dr. Ir. Tavi Supriana, M.S 2. Kasyful Mahalli, S.E, M.Si 3. Drs. Rujiman, MA 4. Ir. Agus Purwoko M.Si
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Karya tulis saya, tesis ini, adalah asli dan belum pernah di ajukan untuk mendapatkan gelar akademik (magister), baik di Universitas Sumatera Utara maupun di Perguruan tinggi lainnya. 2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan dari Tim Pembimbing. 3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka. 4. Pernyataan ini saya perbuat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.
Medan, Mei 2008 Yang membuat pernyataan,
(WHENLIS) NIM. 067003042
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
ABSTRAK WHENLIS, NIM.067003042, ”Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah (Studi Kasus : Daerah Pantai, Dataran Rendah, dan Dataran Tinggi Pegunungan Kabupaten Deli Serdang)”. Komisi Pembimbing : Prof. Bachtiar Hassan Miraza S.E (Ketua) ; Dr. Ir. Tavi Supriana M.S (Anggota) ; dan Kasyful Mahalli, S.E, M.Si (Anggota). Penelitian dilakukan dengan metode survei, wawancara secara langsung terhadap sampel sebanyak 256 rumahtangga yang menyebar pada daerah pantai sebanyak 80 rumah tangga, dataran rendah 128 rumah tangga, dan dataran tinggi pegunungan sebanyak 48 rumah tangga. Metode pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan tehnik multiple cluster sampling untuk penarikan sampel wilayah, dan dengan cara sistematis (Systematic Sampling) untuk penarikan sampel unit penelitian rumah tangga. Analisis data menggunakan 3 (tiga) kriteria sekaligus yaitu i. Kriteria Bank Dunia, ii. Kurva Lorenz , dan iii. Gini Rasio. Faktor-faktor penyebab ketimpangan pendapatan rumah tangga pada wilayah di analisis dengan menggunakan model regresi linear berganda dengan dugaan sementara pengeluaran rumahtangga dipengaruhi secara signifikan oleh variabel tanggungan rumah tangga, lama pendidikan kepala rumah tangga dan umur kepala rumah tangga. Hasil analisis menunjukkan ketimpangan rumah tangga di Kabupaten Deli Serdang secara umum tergolong kategori rendah (angka Gini Rasio = 0,35416 dan Kriteria Bank Dunia untuk 40 % rumah tangga berpenghasilan terendah menikmati 19,71 % dari total pendapatan daerah). Berdasarkan pengelompokan wilayah, ketimpangan rumah tangga pada daerah pantai tergolong kategori sedang (angka Gini Rasio = 0.47072 dan Kriteria Bank Dunia untuk 40 % rumah tangga berpenghasilan terendah hanya menikmati 14,21 % dari total pendapatan wilayahnya) ; pada dataran rendah tergolong kategori rendah (angka Gini Rasio = 0,27092 dan Kriteria Bank Dunia untuk 40 % rumah tangga berpenghasilan terendah menikmati 22,56 % dari total pendapatan wilayahnya) ; dan pada dataran tinggi pegunungan tergolong kategori rendah (angka Gini Rasio = 0,2304 dan Kriteria Bank Dunia untuk 40 % rumah tangga berpenghasilan terendah menikmati 24,72 % dari total pendapatan wilayahnya). Kata Kunci : Ketimpangan, pendapatan, rumah tangga, daerah pantai, dataran rendah, dataran tinggi pegunungan dan pengembangan wilayah
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
ABSTRACT WHENLIS, NIM. 067003042, "Iameness Analysis earnings of his bearing household to development of region (Case study : coastal area, lowland, and plateau mountain of Sub-Province Deli Serdang)". Commission Pembimbing : Prof. Bachtiar Hassan Miraza S.E (Chief) ; Dr. Ir. Tavi Supriana M.S (Member) ; and Kasyful Mahalli, S.E, M.Si (Member). Research done with survey method, interview is directly to sampel counted 256 rumahtangga disseminating [at] coastal area counted 80 household, lowland of 128 household, and mountain plateau counted 48 household. Intake method sampel done at random with technics multiple cluster sampling for withdrawal sampel regional, and by systematic (Systematic Sampling) for withdrawal sampel unit research of household. Data analysis use 3 (three) criterion is at the same time that is i. Criterion World bank, ii. Curve Lorenz , and iii. Gini Rasio. Factors the cause of Iameness earnings of household [at] region in analysis by using doubled linear regression model with anticipation whereas expenditure rumahtangga influenced signifikanly by household responsibility variable, old [of] education of household head and umur household head. Analysis result show household Iameness in Kabupaten Deli Serdang in general pertained the low category (number Gini Rasio = 0,35416 and Kriteria Bank Dunia to 40 % household have production [to] terendah enjoy 19,71 % from totalizing earnings of area). Pursuant to subdividing of region, household Iameness [at] coastal area pertained the is category (number Gini Rasio = 0.47072 and Kriteria Bank Dunia to 40 % household have production [to] terendah only enjoying 14,21 % from totalizing earnings of him region) ; [at] lowland pertained the low category (number Gini Rasio = 0,27092 and Kriteria Bank Dunia to 40 % household have production [to] terendah enjoy 22,56 % from totalizing earnings of him region) ; and [at] mountain plateau pertained the low category (number Gini Rasio = 0,2304 and Kriteria Bank Dunia to 40 % household have production [to] terendah enjoy 24,72 % from totalizing earnings of him region). Keyword : Iameness, earnings, household, coastal area, lowland, mountain plateau and development of region
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala berkat dan karunia yang diberikanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini yang berjudul ” Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumahtangga pada daerah pantai, dataran rendah, dan dataran tinggi pegunungan kaitannya terhadap pengembangan wilayah Kabupaten Deli Serdang”. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada : 1. Prof. Bachtiar Hassan Miraza, S.E ; Dr. Ir. Tavi Supriana, M.S dan Kasyful Mahalli, S.E, M.Si selaku komisi pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. 2. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI melalui Kepala BPS Propinsi Sumatera Utara yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengikuti pendidikan Pasca Sarjana Program Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan (PWD) pada Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. 3. Kepala BPS Kabupaten Deli Serdang selaku atasan langsung penulis dan juga seluruh rekan-rekan pegawai BPS Deli Serdang yang turut memberikan dukungan moril sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. 4. Seluruh keluarga, secara khusus kepada isteri Dra.Tince br Sitorus serta anak-anak tersayang Anzela Rose Br Purba dan Evander Gustavo Purba atas dukungan semangat yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya para pengambil kebijakan di Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang.
Akhirnya penulis
menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, segala kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami hargai demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Medan, Mei 2008 Whenlis
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Desa Pulau Rakyat Kabupaten Asahan pada tanggal 5 Juli 1966. Penulis merupakan anak pertama dari 6 (enam) orang bersaudara dengan nama Ayah Pelda (Purn) Mangantar Purba (+) dan nama Ibu Masria Br. Batubara (+). Saat ini penulis berstatus kawin dengan nama istri Dra Tince Br Sitorus, dan dikaruniai oleh yang Maha Kuasa 2 (dua) orang anak yang diberi nama Anzela Rose Br Purba dan Evander Gustavo Purba. Penulis menamatkan pendidikan sekolah dasar pada SD Negeri di Desa Damuli, Kecamatan Kualuh Selatan, Labuhan Batu Tahun 1979 ; Menamatkan pendidikan SLTP di SMP Negeri Aek Kanopan, Kecamatan Kualuh Hulu, Labuhan Batu pada Tahun 1982 ; Menamatkan pendidikan pada SLTA di SMA Negeri jurusan IPA Aek Kanopan, Kecamatan Kualuh Hulu, Labuhan Batu pada Tahun 1985 ; dan Menamatkan pendidikan pada Perguruan Tinggi FMIPA- Jurusan Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) Medan pada Tahun 1991. Sejak September 2006 sampai saat ini sedang menyelesaikan studi pada program Pasca Sarjana jurusan PWD-PP Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Tahun 1992 penulis bekerja di Lingkungan Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Sumatera Utara (pada waktu itu masih bernama Kantor Statistik). Pertama kali bekerja, penulis ditempatkan pada BPS Kotamadya Tanjung Balai dengan status CPNS.
Setelah 2 (dua) tahun di Tanjung Balai, pada tahun 1994 pindah tugas ke
Kantor BPS Tapanuli Utara.
Setelah 2 (dua) tahun di Tapanuli Utara, pada tahun
1996 pindah tugas ke Kantor BPS Labuhan Batu.
Setelah 4 (empat) tahun di BPS
Labuhan Batu, pada tahun 2000 pindah tugas lagi ke BPS Deli Serdang hingga saat ini dengan menduduki jabatan sebagai Kepala Seksi Statistik Sosial dengan pangkat penata tingkat I (III/D).
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...........................................................................................................
i
ABSTRACT .........................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................
iii
RIWAYAT HIDUP .............................................................................................
iv
DAFTAR ISI........................................................................................................
v
DAFTAR TABEL ...............................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................
x
BAB I
PENDAHULUAN...........................................................................
1
1.1
Latar Belakang ........................................................................
1
1.2
Perumusan Masalah ................................................................
8
1.3
Tujuan Penelitian ....................................................................
9
1.4
Manfaat Penelitian ..................................................................
9
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................
11
2.1
Distribusi Pendapatan Dalam Pembanguan Ekonomi.............
11
2.2
Teori dan Pengukuran Distribusi Pendapatan .........................
13
2.3
Pengeluaran dan Pendapatan Rumah Tangga .........................
15
2.4
Pengembangan Wilayah..........................................................
17
2.5
Penelitian Terdahulu ...............................................................
21
2.6
Kerangka Konseptual ..............................................................
24
2.7
Hipotesis..................................................................................
26
METODE PENELITIAN .............................................................
28
3.1
Lokasi dan Unit Penelitian ......................................................
28
3.2
Jenis dan Sumber Data ............................................................
28
BAB II
BAB III
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
BAB IV
3.3
Metode Penarikan Sampel.......................................................
29
3.4
Metode Analisis ......................................................................
32
3.5
Defenisi Operasional...............................................................
38
HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................
40
4.1 Gambaran Umum Wilayah Deli Serdang .................................
40
4.1.1
Letak dan keadaan geografis.........................................
40
4.1.2
Iklim ..............................................................................
42
4.1.3 Sarana dan prasarana pendidikan pada daerah pantai .............................................................................
43
4.1.4
Potensi perkebunan rakyat pada dataran tinggi pegunungan........................................................
46
4.2 Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan ...............................
51
4.2.1 Analisis ketimpangan pendapatan rumahtangga daerah pantai ..............................................................................
51
4.2.2 Analisis ketimpangan pendapatan rumahtangga dataran rendah.............................................................................
54
4.2.3 Analisis ketimpangan pendapatan rumahtangga dataran tinggi pegunungan..........................................................
57
4.2.4 Analisis ketimpangan pendapatan rumahtangga Kabupaten Deli Serdang ................................................
60
4.2.5 Hasil Pengujian Hipotesis ..............................................
64
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................
73
5.1 Kesimpulan ...............................................................................
73
5.2 Saran..........................................................................................
74
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................
77
BAB V
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
DAFTAR TABEL
Nomor 1.1
Judul
Halaman
Perbandingan PDRB Kabupaten Deli Serdang terhadap PDRB Propinsi Sumatera Utara Tahun 2003 – 2006 .........................................
6
Persentase Luas Wilayah, Rumah Tangga dan Rumah Tangga Miskin Penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Berdasarkan Kelompok Wilayah di Kabupaten Deli Serdang .....................................................
7
3.1
Rincian Penyebaran Sampel Menurut Wilayah Penelitian .....................
32
3.2
Kategori Ketimpangan Menurut Kriteria Bank Dunia dan Gini Rasio...
34
4.1
Letak dan Geografis Kabupaten Deli Serdang........................................
40
4.2
Pengelompokan Wilayah Kecamatan Berdasarkan Ketinggian di Kabupaten Deli Serdang .........................................................................
42
Banyak nya Kelas, Guru, dan Murid TK Negeri dan Swasta pada Wilayah Pantai di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2006 ......................
43
Banyak nya Kelas, Guru, dan Murid SD Negeri dan Swasta pada Wilayah Pantai di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2006 ......................
44
Banyak nya Kelas, Guru, dan Murid SLTP Negeri dan Swasta pada Wilayah Pantai di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2006 ......................
45
Banyak nya Kelas, Guru, dan Murid SMU Negeri dan Swasta pada Wilayah Pantai di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2006 ......................
45
Banyak nya Kelas, Guru, dan Murid SMK Negeri dan Swasta pada Wilayah Pantai di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2006 .......................
46
Luas Areal dan Produksi Tanaman Kopi Perkebunan Rakyat di Dataran Tinggi Pegunungan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2006 .......
47
Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa Perkebunan Rakyat di Dataran Tinggi Pegunungan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2006 .......
47
1.2
4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
4.10
Luas Areal dan Produksi Tanaman Karet Perkebunan Rakyat di Dataran Tinggi Pegunungan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2006 .......
48
Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa Sawit Perkebunan Rakyat di Dataran Tinggi Pegunungan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2006...
48
Luas Areal dan Produksi Tanaman Kulit Manis Perkebunan Rakyat di Dataran Tinggi Pegunungan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2006 .......
49
Luas Areal dan Produksi Tanaman Cengkeh Perkebunan Rakyat di Dataran Tinggi Pegunungan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2006 .......
50
Luas Hutan Bakau Taman Nasional, Suaka Alam, Marga Satwa, Taman Wisata, dan Daerah Perlindungan Lainnya di Dataran Tinggi Pegunungan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2006 ................................
50
4.15
Deskripsi Sampel Daerah Pantai............................................................
52
4.16
Deskripsi Sampel Dataran Rendah ........................................................
55
4.17
Deskripsi Sampel Dataran Tinggi Pegunungan ......................................
58
4.18
Deskripsi Sampel Kabupaten Deli Serdang ...........................................
61
4.19
Kategori Ketimpangan Menurut Kelompok Wilayah .............................
65
4.20
Hasil Penghitungan Regresi Linear Berganda ........................................
66
4.21
Hasil Uji Asumsi Regresi........................................................................
68
4.22
Deskripsi Pendapatan per Kapita per Bulan dan Rata-rata Lama Sekolah Kepala Rumah Tangga Menurut Kelompok Wilayah...............
70
Matriks Kategori Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga dengan Kategori Pendapatan per kapita per Bulan Rumah Tangga Menurut Kelompok Wilayah .................................................................................
71
4.11 4.12 4.13 4.14
4.23
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
DAFTAR GAMBAR
Nomor 2.1
Judul
Halaman
Pilar-Pilar Pengembangan Wilayah (Misra, 1977 dalam Sinaga, 2006) .......................................................................................................
18
Pilar-Pilar Pengembangan Wilayah (Budiharsono, 2005 dalam Sinaga, 2006) ..........................................................................................
20
2.3
Kerangka Pemikiran................................................................................
26
3.1
Sketsa Tahapan Pengambilan Sampel.....................................................
30
3.2
Kurva Lorenz (Todaro dan Smith, 2004)................................................
35
4.1
Persentase Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Penerima Pendapatan pada Daerah Pantai ..............................................................
53
4.2
Kurva Lorenz Daerah Pantai...................................................................
54
4.3
Persentase Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Penerima Pendapatan pada Dataran Rendah...........................................................
56
4.4
Kurva Lorenz Dataran Rendah ...............................................................
57
4.5
Persentase Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Penerima Pendapatan pada Dataran Tinggi Pegunungan........................................
59
4.6
Kurva Lorenz Dataran Tinggi Pegunungan ............................................
60
4.7
Persentase Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Penerima Pendapatan Kabupaten Deli Serdang ......................................................
62
4.8
Kurva Lorenz Kabupaten Deli Serdang .................................................
63
4.9
Kurva Lorenz Gabungan........................................................................
64
2.2
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Judul
Halaman
1.
Kuesioner Pengumpulan Data.................................................................
80
2.
Data Pendapatan per Bulan, Tanggungan, Pendidikan, dan Umur 80 Rumah Tangga Daerah Pantai.................................................................
84
Lembar Kerja Pengelompokkan Pendapatan Berdasarkan Desil dan Kriteria Bank Dunia pada Daerah Pantai ................................................
87
4.
Lembar Kerja Penghitungan Gini Rasio pada Daerah Pantai .................
90
5.
Data Pendapatan per Bulan, Tanggungan, Pendidikan, dan Umur 128 Rumah Tangga Dataran Rendah .............................................................
91
Lembar Kerja Pengelompokkan Pendapatan Berdasarkan Desil dan Kriteria Bank Dunia pada Dataran Rendah.............................................
95
7.
Lembar Kerja Penghitungan Gini Rasio pada Dataran Rendah..............
99
8.
Data Pendapatan per Bulan, Tanggungan, Pendidikan, dan Umur 48 Rumah Tangga Dataran Tinggi Pegunungan .......................................... 100
9.
Lembar Kerja Pengelompokkan Pendapatan Berdasarkan Desil dan Kriteria Bank Dunia pada Dataran Tinggi Pegunungan ......................... 102
10.
Lembar Kerja Penghitungan Gini Rasio pada Dataran Tinggi Pegunungan ............................................................................................. 104
11.
Data Pendapatan per Bulan, Tanggungan, Pendidikan, dan Umur 256 Rumah Tangga Kabupaten Deli Serdang................................................ 105
12.
Lembar Kerja Pengelompokkan Pendapatan Berdasarkan Desil dan Kriteria Bank Dunia pada Dataran Tinggi Pegunungan ......................... 112
13.
Lembar Kerja Penghitungan Gini Rasio pada Dataran Tinggi Pegunungan ............................................................................................. 119
14.
Regression (Daerah Pantai).................................................................... 120
15.
Peta Kabupaten Deli Serdang.................................................................. 125
3.
6.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan di daerah secara umum adalah untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan di dalam semua sendi kehidupan masyarakat. Wujud dari pembangunan di antaranya meliputi aspek sosial, budaya, ekonomi, politik, ilmu pengetahuan dan penerapan hukum yang berkeadilan. Di antara aspek-aspek tersebut pembangunan ekonomi merupakan aspek yang paling esensial dalam menunjang pembangunan daerah. Dengan diberlakukannya UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dan Undang-Undang nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, maka telah terjadi perubahan sistem penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia yang sebelumnya menganut sistem sentralistik menjadi sistem desentralistik. Tentu saja, keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah sekarang ini dan dimasa yang akan datang akan sangat ditentukan oleh peran aktif dan inovatif pemerintah daerah itu sendiri. Dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi daerah, pemerintah berperan sebagai fasilitator dan mediator bagi sektor swasta dan masyarakat serta berkewajiban memproduksi kebijakan dan regulasi yang pro-bisnis dan pro-lingkungan, menyediakan infrastruktur dasar, serta informasi dan komunikasi yang dapat memenuhi kebutuhan dunia usaha dan masyarakat. 1 Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Perkembangan suatu daerah sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya alam, sumberdaya manusia, infrastruktur, institusi, serta faktor lokasi dan geografi. Dalam kenyataan, penyebaran faktor-faktor penentu berkembangnya suatu daerah tidak tersebar secara merata ke seluruh wilayah sehingga terjadi perbedaan tingkat pembangunan dan tingkat kesejahteraan antar wilayah atau daerah.
Jika
kesenjangan antar wilayah dalam suatu daerah dibiarkan terus-menerus akan berpeluang menghasilkan malapetaka yang tidak diinginkan serta dampak negatif bagi suatu daerah. Ketidak-seimbangan dalam pembangunan ekonomi suatu daerah biasanya terjadi kalau hanya diserahkan kepada kekuatan-kekuatan mekanisme pasar. Perkembangan ekonomi daerah yang diserahkan pada kekuatan-kekuatan mekanisme pasar cenderung memperbesar ketidakmerataan pembangunan antar wilayah. Sebab dalam kenyataan, kegiatan dan perkembangan ekonomi lebih sering terjadi dan terkonsentrasi pada wilayah-wilayah tertentu saja.
Sebaliknya, pada wilayah lain
yang nampak terjadi hanyalah semakin ketertinggalan saja. Pesatnya perkembangan ekonomi suatu wilayah akan kurang menguntungkan untuk wilayah-wilayah lainnya karena terjadi ketertarikan sumberdaya. Realitanya, tenaga kerja, modal, perdagangan akan mengalir pada wilayah-wilayah yang berkembang lebih cepat. Sebagai contoh, tenaga kerja produktif dan profesional akan bermigrasi ke wilayah-wilayah yang kegiatan ekonominya berkembang cepat. Mengalirnya sumberdaya-sumberdaya pada wilayah yang ekonominya berkembang
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
pesat memperlambat berkembangnya wilayah-wilayah lain yang kehilangan sumberdaya seperti tenaga kerja, sumberdaya alam, dan modal. Myrdal dalam Sari (2007), dari hasil penelitiannya mengemukakan teori “back-wash effects”. Teori ini menunjukkan perubahan yang terjadi pada wilayahwilayah yang dirugikan disebabkan oleh terjadinya ekspansi ekonomi di suatu wilayah tertentu.
Di sisi lain, dapat juga terjadi keuntungan-keuntungan untuk
wilayah-wilayah tertentu di sekitar wilayah yang terjadi ekspansi ekonomi yang pesat.
Terjadinya pengaruh yang menguntungkan karena akibat dari
ekspansi
ekonomi suatu wilayah terhadap wilayah-wilayah sekitarnya disebut efek penebaran (spread effects).
Pada wilayah-wilayah kurang berkembang, spread effects yang
terjadi lebih kecil daripada backwash effects.
Ekspansi ekonomi pada wilayah-
wilayah yang maju akan memperlambat pembangunan pada wilayah-wilayah yang terbelakang. Hal ini menyebabkan kesenjangan kesejahteraan antar wilayah-wilayah tersebut akan semakin melebar. Terjadinya perbedaan tingkat perkembangan antar wilayah atau daerah akan mengakibatkan
terjadi
perbedaan
tingkat
kesejahteraan
dalam
masyarakat.
Ketidakmerataan pembangunan seperti ini dapat dengan mudah menyebabkan terjadinya rasa ketidakpuasan antar wilayah serta membuka peluang munculnya ketidakstabilan politik di daerah.
Jika terjadi ketidakstabilan politik, akan sangat
merugikan daerah dalam jangka menengah dan panjang. Perencanaan pembangunan daerah merupakan refleksi dari turut campur tangan Pemerintah untuk mendorong dan memacu pembangunan wilayah-wilayah
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
terbelakang.
Walaupun campur tangan pemerintah secara langsung dalam
pembangunan daerah masih banyak dipertanyakan efektivitas pelaksanaannya. Kelompok pemikir yang tidak setuju dengan keterlibatan pemerintah secara langsung berargumentasi bahwa kemungkinan terjadi inefisiensi ekonomi dilihat dari aspek keruangan dan kewilayahan.
Mereka percaya bahwa mekanisme pasar akan mampu
menciptakan perkembangan yang harmonis antar wilayah.
Kelompok pemikir yang
sependapat dengan keikutsertaan campur tangan Pemerintah berpendapat bahwa intervensi Pemerintah sangat dibutuhkan untuk daerah-daerah yang baru akan berkembang karena efisiensi ekonomi masih rendah, dapat lebih efektif memanfaatkan pengeluaran pemerintah untuk pembangunan wilayah dan daerah dimasa mendatang, serta tujuan pembangunan wilayah tidak hanya terbatas pada aspek ekonomi saja, tetapi juga aspek sosial, budaya, lingkungan, institusi, dan politik. Nampaknya,
intervensi
pemerintah
melalui
perencanaan-perencanaan
pembangunan wilayah dan daerah akan memberikan manfaat-manfaat yang sangat signifikan. Selain mencegah terjadinya kesenjangan antar daerah, juga menghindari perasaan ketidakpuasan masyarakat, serta melestarikan budaya-budaya lokal. Terwujudnya masyarakat yang sejahtera akan menciptakan kestabilan sosial, politik, dan keamanan, yang menjadi syarat utama untuk membangun wilayah dan daerah berkelanjutan. Salah satu data yang dapat digunakan sebagai indikator untuk perencanaan dan evaluasi hasil pembangunan regional adalah data Produk Domestik Regional
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Bruto (PDRB).
Data PDRB ini dapat menunjukkan tingkat perkembangan
perekonomian daerah secara makro, agregatif dan sektoral.
Pembentukan angka
PDRB ini dipengaruhi oleh banyak faktor, terutama faktor ekonomi seperti produktivitas dan efisiensi.
Selain itu, dapat diketahui juga bahwa peningkatan
PDRB dalam segi ekonomi merupakan cerminan dari tingkat pendapatan masyarakat yang lebih baik didaerah tersebut, sedangkan dalam bidang non ekonomi peningkatan tersebut
mengindikasikan
adanya
perbaikan
tingkat
kesehatan,
pendidikan,
perumahan, lingkungan hidup dan aspek lainnya dalam masyarakat. Dengan demikian jelaslah, pembangunan memerlukan PDRB yang tinggi dan pertumbuhan yang cepat.
Namun, masalah dasarnya bukan hanya bagaimana
menumbuhkan PDRB, tetapi juga siapakah yang akan menumbuhkan PDRB, sejumlah masyarakat yang ada di daerah ataukah hanya segelintir orang saja didalamnya. Jika yang menumbuhkannya hanya orang-orang kaya yang berjumlah sedikit, maka manfaat pertumbuhan PDRB itupun hanya akan dinikmati oleh mereka saja, sehingga kemiskinan dan ketimpangan akan semakin parah.
Namun, jika
pertumbuhan dihasilkan oleh orang banyak, mereka pulalah yang akan memperoleh manfaat terbesarnya, dan buah pertumbuhan ekonomi akan terbagi secara lebih merata. Oleh karena itu, pertumbuhan PDRB yang tinggi belum tentu memberikan manfaat kepada kaum miskin. Berdasarkan data sekunder yang dihimpun, pertumbuhan PDRB Kabupaten Deli Serdang menunjukkan peningkatan yang signifikan setiap tahunnya.
Jika pada
tahun 2003 pertumbuhan PDRB sebesar 3,02 persen, maka pada tahun 2006 telah
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
menjadi sebesar 5,26 persen. Sumbangan PDRB Kabupaten Deli Serdang terhadap PDRB Propinsi Sumatera Utara juga tergolong besar, pada tahun 2006 sebesar 13,62 persen dari total PDRB Propinsi Sumatera Utara.
Kontribusi PDRB Deli Serdang
terhadap PDRB Sumatera Utara dapat di lihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1. Perbandingan PDRB Kabupaten Deli Serdang terhadap PDRB Sumatera Utara Tahun 2003-2006
2003
DELI SERDANG Besaran PDRB Atas Dasar Atas Dasar Harga Harga Berlaku Konstan (Jutaan Rp.) (Jutaan Rp.) 14.448.907,04 10.067.908,77
2004
15.872.389,17
2005 2006
Tahun
PerTumBuhan
SUMATERA UTARA Besaran PDRB Atas Dasar Harga Atas Dasar Berlaku Harga Konstan
Per Tumbuhan
(%) 3,02
(Jutaan Rp.) 103.401.370,46
(Jutaan Rp.) 78.805.608,56
(%) 4,81
10.478.375,19
4,08
118.100.511,82
83.328.948,58
5,74
19.136.227,10
10..999.416,24
4,97
139.618.313,54
87.897.791,20
5,48
21.800.417,13
11.577.509,50
5,26
160.033.719,48
93.330.108,25
6,18
Sumber : BPS Kabupaten Deli Serdang (2007)
Menarik untuk diteliti, meski pertumbuhan PDRB Kabupaten Deli Serdang menunjukkan angka yang cukup signifikan setiap tahunnya, dan bahkan sumbangan Kabupaten Deli Serdang terhadap Propinsi Sumatera Utara termasuk tinggi, namun jumlah
rumah tangga miskin juga masih tergolong besar (jika rujukannya data
penerima bantuan langsung tunai (BLT), penerima BLT di Kabupaten Deli Serdang sebesar 25, 94 persen). Hal yang lebih menarik lagi adalah di antara rumah tangga miskin penerima BLT tersebut, sebagian besar yaitu sekitar 50,12 persen berada pada daerah pantai dan dataran tinggi pegunungan, sedangkan selebihnya sekitar 49,88 persen berada pada dataran rendah, padahal sekitar 67,86 persen luas wilayah Kabupaten Deli Serdang merupakan daerah pantai dan dataran tinggi pegunungan (Tabel 1.2).
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel 1.2. Persentase Luas Wilayah, Rumah Tangga, dan Rumah Tangga Miskin Penerima BLT Berdasarkan Kelompok Wilayah Di Kabupaten Deli Serdang No.
Kelompok Wilayah
1.
Daerah Pantai (Utara) 2. Dataran Rendah (Tengah) 3. Dataran Tinggi Pegunungan (Selatan) Deli Serdang
Persentase Luas Wilayah (%)
Persentase Desa/ Kel. (%)
Persentase Rumah Tangga (%)
25,22
15,88
32,14
33,54
Persentase Rumah Tangga Miskin Penerima BLT 32,33
Persentase Rumah Tangga Miskin Penerima BLT *) 25,00
49,14
55,44
49,88
23,34
42,64
34,98
11,02
17.79
41,88
100,00
100,00
203100,00
100,00
25,94
Sumber : BPS Kabupaten Deli Serdang , 2007 (Data di Olah) Ket : *) Terhadap jumlah rumah tangga pada masing-masing wilayah
Todaro dan Smith (2004), mengatakan penanggulangan kemiskinan dan ketimpangan distribusi pendapatan merupakan inti dari semua masalah pembangunan dan merupakan tujuan utama kebijakan pembangunan di banyak daerah. Tinggi rendahnya tingkat kemiskinan di suatu negara tergantung pada dua faktor utama, yaitu 1. tingkat pendapatan nasional rata-rata, dan 2. lebar-sempitnya kesenjangan distribusi pendapatan. Jelas, bahwa setinggi apapun tingkat pendapatan nasional per kapita yang dicapai oleh suatu negara, selama distribusi pendapatannya tidak merata, maka tingkat kemiskinan di negara tersebut pasti akan tetap parah. Demikian pula sebaliknya, semerata apapun distribusi pendapatan disuatu negara, jika tingkat pendapatan nasional rata-ratanya rendah, maka kemelaratan juga akan semakin luas.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Todaro dan Smith (2004), mengatakan tidak ada satu negarapun yang memperlihatkan pemerataan sempurna atau ketidakmerataan sempurna didalam distribusi pendapatannya, yang mungkin terjadi adalah distribusi pendapatan yang relatif merata (ketimpangan tidak parah) atau distribusi pendapatan yang relatif tidak merata (ketimpangannya parah). Atas latar belakang ilustrasi di atas lah kami fokuskan penelitian
untuk
mengetahui bagaimana gambaran ketimpangan pendapatan di Kabupaten Deli Serdang secara umum dan secara khusus pada masing-masing daerah pantai, dataran rendah, dan dataran tinggi pegunungan. Untuk mempertajam analisis, penelitian ini juga diarahkan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya ketimpangan pendapatan rumah tangga, khususnya faktor-faktor sosial yang mempengaruhi. Mengingat data PDRB per Kecamatan di Kabupaten Deli Serdang sampai saat ini belum tersedia, maka pada penelitian ini kami mencoba menganalisis ketimpangan pendapatan rumah tangga pada daerah pantai, dataran rendah, dan dataran tinggi pegunungan di Kabupaten Deli Serdang berdasarkan pendekatan pengeluaran konsumsi rumah tangga per bulan baik untuk makanan maupun non makanan.
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah ketimpangan pendapatan rumah tangga pada daerah pantai, dataran rendah, dan dataran tinggi pegunungan di Kabupaten Deli Serdang.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
2. Bagaimanakah ketimpangan pendapatan rumah tangga di Kabupaten Deli Serdang secara umum. 3. Faktor-faktor sosial apakah yang mempengaruhi pendapatan rumah tangga pada wilayah yang mempunyai ketimpangan kategori sedang atau tinggi (distribusi pendapatan yang relatif tidak merata), kaitannya terhadap pengembangan wilayah.
1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis bagaimana ketimpangan pendapatan rumah tangga pada daerah pantai, dataran rendah, dan dataran tinggi pegunungan di Kabupaten Deli Serdang. 2. Untuk menganalisis bagaimana ketimpangan pendapatan rumah tangga di Kabupaten Deli Serdang secara umum. 3. Untuk menganalisis faktor-faktor sosial apa yang mempengaruhi pendapatan rumah tangga pada wilayah yang mempunyai ketimpangan kategori sedang atau tinggi (distribusi pendapatan yang relatif tidak merata),
kaitannya terhadap
pengembangan wilayah.
1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
1. Sebagai bahan evaluasi bagi pemerintah daerah
untuk lebih memfokuskan
pembangunan selanjutnya ke depan pada wilayah yang masih mempunyai ketimpangan kategori sedang atau tinggi (distribusi pendapatan yang relatih tidak merata), dan berkonsentrasi pada pembangunan faktor-faktor sosial yang mempengaruhinya, kaitannya terhadap pengembangan wilayah tersebut. 2. Pemerintah daerah diharapkan dapat melakukan evaluasi dini terhadap pembangunan yang telah dilakukan selama ini, apakah telah
dinikmati oleh
rumah tangga secara merata. 3. Sebagai bahan studi bagi akademisi untuk mengkaji lebih jauh tentang kemiskinan dan ketimpangan pendapatan rumah tangga di Kabupaten Deli Serdang.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Distribusi Pendapatan dalam Pembangunan Ekonomi Sukirno (1985), menyatakan penggunaan data pendapatan per kapita sebagai indeks untuk menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat dan laju nya pembangunan ekonomi yang dicapai setiap negara, antara lain telah dikritik karena pengukuran secara demikian tidak memberikan gambaran tentang bentuk perubahan dalam distribusi pendapatan maupun perkembangan dalam kesempatan kerja. Sejak beberapa tahun akhir-akhir ini banyak diantara ahli-ahli ekonomi dan ahli-ahli ilmu sosial lainnya telah menunjukkan rasa ketidakpuasan mereka terhadap corak pembangunan yang berlaku di negara-negara berkembang hingga kini. Kekecewaan ini disebabkan karena, walaupun tingkat pembangunan ekonomi di negara-negara
tersebut
telah
menunjukkan
gambaran
yang
jauh
lebih
menggembirakan daripada apa yang mereka capai sebelum perang dunia kedua, tetapi pembangunan tersebut belum menciptakan corak distribusi pendapatan seperti yang diharapkan.
Oleh sebab itu, sebagai pelengkap dari usaha kita untuk menunjukkan
kelemahan-kelemahan dari menggunakan data pendapatan per kapita negara-negara sebagai indeks tingkat kesejahteraan dari berbagai masyarakat dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang mereka capai, rasanya akan bermanfaat untuk membicarakan mengenai masalah distribusi pendapatan dan masalah pengangguran dalam proses pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang. 11 Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Todaro dan Smith (2004), menyatakan sudah jelas bahwa pembangunan memerlukan GNP yang tinggi dan pertumbuhan yang cepat.
Namun masalah
dasarnya bukan hanya bagaimana menumbuhkan GNP, tetapi juga siapakah yang akan menumbuhkan GNP, sejumlah besar masyarakat yang ada didalam sebuah negara ataukah hanya segelintir orang didalamnya.
Jika yang menumbuhkannya
hanyalah orang-orang kaya yang berjumlah sedikit, maka manfaat pertumbuhan GNP itupun hanya dinikmati oleh mereka saja, sehingga kemiskinan dan ketimpangan pendapatan pun semakin parah. Namun jika pertumbuhan dihasilkan oleh orang bayak, maka mereka pulalah yang akan memperoleh manfaat terbesarnya, dan buah pertumbuhan ekonomi akan terbagi secara lebih merata.
Oleh karena itu, banyak
negara berkembang yang dalam sejarahnya menikmati tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi menemukan bahwa pertumbuhan semacam itu kurang memberikan manfaat kepada kaum miskin. Penanggulangan kemiskinan dan ketimpangan distribusi pendapatan merupakan inti dari semua masalah pembangunan dan merupakan tujuan utama kebijakan pembangunan di banyak negara. Menurut Hasibuan dalam Harahap (1998), usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita diperlukan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi hingga dapat melampaui pertumbuhan penduduk yang terjadi dalam periode yang sama. Akan tetapi pembangunan ekonomi yang berorientasi kepada pertumbuhan ekonomi melahirkan masalah merawankan dalam pemerataan ekonomi dan sosial yang bermula dari penemuan Kuznets, Mangahas, dan lainnya. Hasil penemuan mereka membuktikan, bahwa pertumbuhan ekonomi yang pesat selalu dibarengi kenaikan
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
dalam ketimpangan pembagian pendapatan (ketimpangan relatif).
Hal ini juga
sejalan dengan pendapat Sumitro Djojohadikusumo (1976), bahwa ”terdapat kecendrungan seakan-akan pola dan sifat pertumbuhan justru menambah kepincangan pembagian pendapatan ”. Alasan-alasan yang dikemukakannya antara lain adalah : 1. Karena untuk mencapai laju pertumbuhan yang tinggi maka sektor modern pasti mendapat tempat karena dapat meningkatkan pertumbuhan yang pesat. Hal ini akan menyebabkan tidak meratanya pembagian kesempatan kerja. 2. Mengejar pertumbuhan sama artinya mengutamakan daerah yang sebelumnya sudah maju, sehingga daerah yang sudah maju akan semakin maju, sedangkan daerah yang tadinya terbelakang akan semakin tertinggal.
Kondisi ini akan
menghambat tercapainya pemerataan pembagian pendapatan.
2.2. Teori dan Pengukuran Distribusi Pendapatan Para ekonom pada umumnya membedakan dua ukuran pokok distribusi pendapatan, yang keduanya digunakan untuk tujuan analisis dan kuantitatif. Kedua ukuran tersebut adalah ukuran distribusi pendapatan, yakni besar atau kecilnya bagian pendapatan yang diterima masing-masing orang ; dan distribusi fungsional atau distribusi kepemilikan faktor-faktor produksi (Todaro dan Smith, 2004). Pada dasarnya kedua pendekatan inilah yang digunakan untuk menganalisis dan menilai distribusi pendapatan. Distribusi pendapatan fungsional berasal dari teori produktivitas marginal, atau yang dikenal sebagai distribusi balas jasa input dalam
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
teori ekonomi mikro.
Perangkat analisis dari distribusi fungsional adalah fungsi
produksi serta alokasi faktor-faktor produksi yang diikutsertakan dalam fungsi produksi.
Pendekatan ini jarang dipakai karena teori yang mendasarinya menilai
hubungan antara balas jasa input yang dipergunakan dengan output yang dihasilkan didalam suatu proses produksi spesifik. Pendekatan yang lazim dipergunakan adalah pendekatan distribusi personal atau rumahtangga.
Pendekatan ini dilakukan dengan mengelompokkan perorangan
atau individu-individu berdasarkan pendapatan perorangan kedalam kelompok (deciles atau quintiles) yang akan menggambarkan pola pembagian pendapatan didalam suatu kelompok masyarakat, kemudian menetapkan proporsi yang diterimanya oleh masing-masing kelompok dari pendapatan total (Nasional maupun Daerah). Dalam
penerapannya
seringkali
dikombinasikan
untuk
mendapatkan
gambaran dari distribusi pendapatan secara menyeluruh maupun kelompok, masingmasing kelompok bawah, menengah, dan kelompok atas dari penerima pendapatan. Metode dan teori yang digunakan meliputi koefisien pareto, koefisien Gini, Index Gibrat, Indeks Kuznets, Indeks Theil, Indeks Oshima, dan lainnya (Hari Susanto dalam Harahap, 1998). Untuk menganalisis dan mengukur distribusi pendapatan perorangan pada umumnya menggunakan Kurva Lorenz, Koefisien Gini, Indeks Kuznets, Kriteria Bank Dunia, dan Indeks Oshima.
Namun Dumairy dalam Harahap (1998),
menyebutkan yang lazim digunakan adalah Kurva Lorenz, Koefisien Gini dan
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Kriteria Bank Dunia.
Untuk mengadakan pengukuran distribusi pendapatan
nampaknya koefisien Gini lebih dikenal dan sering digunakan.
Koefisien Gini
umumnya telah diterima sebagai alat ukur distribusi pendapatan, karena rumusnya dapat dijabarkan kedalam Kurva Lorenz yang dapat memberikan visual ketimpangan pembagian pendapatan didalam kelompok masyarakat tertentu. Namun demikian tidak menutup kemungkinan penggunaan beberapa teori sekaligus dalam pengukuran distribusi pendapatan.
2.3. Pengeluaran dan Pendapatan Rumah Tangga Menurut Engel ada suatu hubungan antara konsumsi rumah tangga untuk suatu barang
atau golongan barang dengan penghasilan rumahtangga.
Dia
menemukan bahwa proporsi dari penghasilan yang dikeluarkan untuk membeli makanan berkurang dengan naiknya penghasilan (Sumardi, Mulyanto & Dieter Evers dalam Harahap,1998). Tingkat pendapatan rumah tangga bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi konsumsi, tetapi juga antara lain dipengaruhi oleh jumlah anggota rumah tangga, komposisi umur, jenis kelamin, letak geografis, dan pendidikan. Dalam analisis tidak mungkin memperhitungkan semua faktor ini. Biasanya di batasi pada faktor-faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh penting, misalnya jumlah tanggungan, umur dan pendidikan. Untuk mengetahui besarnya pendapatan rata-rata rumah tangga dapat di ukur melalui pengeluaran dan penerimaan.
Pada umumnya di Indonesia untuk mengukur
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Koefisien Gini biasanya digunakan data pendapatan masyarakat berdasarkan belanja atau pengeluaran. Sukirno (2006), menyatakan terdapat beberapa faktor yang menentukan tingkat pengeluaran rumah tangga (secara se unit kecil atau dalam keseluruhan ekonomi), yang terpenting adalah pendapatan rumah tangga. Ciri-ciri dari hubungan di antara pengeluaran konsumsi dan pendapatan disposeibel adalah sebagai berikut : 1. Pada pendapatan yang rendah, rumah tangga harus menggunakan harta atau tabungan masa lalu untuk membiayai pengeluaran konsumsinya. 2. Kenaikan pendapatan menaikkan pengeluaran konsumsi, biasanya pertambahan pendapatan adalah lebih tinggi daripada pertambahan konsumsi.
Sisa
pertambahan pendapatan itu akan ditabung. 3. Pada pendapatan yang tinggi rumah tangga menabung. Disebabkan pertambahan pendapatan selalu lebih besar dari pertambahan konsumsi maka pada akhirnya rumah tangga tidak mengorek tabungan lagi.
Supriana (2008), menyatakan konsumsi merupakan fungsi dari pendapatan yang dapat dibelanjakan.
Ada beberapa hipotesis tentang perilaku konsumsi yang
dikemukakan, diantaranya hipotesis pendapatan absolut (absolute income hypothesis) yang dikemukakan oleh Keyness.
Keyness menduga bahwa fungsi konsumsi
memiliki karakteristik : 1. Kecenderungan mengkonsumsi merupakan fungsi yang stabil dan besarnya konsumsi agregat ditentukan oleh besarnya pendapatan agregat.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
2. Konsumsi akan meningkat jika pendapatan meningkat, tetapi peningkatan konsumsi yang terjadi tidak akan sebesar peningkatan pendapatan. 3. Semakin tinggi tingkat pendapatan, semakin besar jarak (gap) antara pendapatan dan konsumsi.
Hal ini juga menunjukkan bahwa semakin tinggi pendapatan,
semakin besar proporsi dari pendapatan yang ditabung. 4. Peningkatan pendapatan akan diikuti dengan peningkatan tabungan, dan turunnya pendapatan akan diikuti dengan penurunan tabungan dalam jumlah yang lebih besar. Murni (2000), menyatakan pendapatan nasional dalam keadaan Break Event Point (BEP) adalah suatu kondisi besar pendapatan sama dengan besar konsumsi, artinya semua pendapatan yang diterima masyarakat habis digunakan untuk keperluan konsumsi atau masyarakat tidak punya tabungan. diformulasikan dengan Y =
Kondisi tersebut dapat
C dan S = 0, dimana Y = pendapatan, C =
Konsumsi, dan S = Saving atau tabungan.
2.4. Pengembangan Wilayah Pada dasarnya pengembangan adalah proses dimana individu, kelompok, organisasi, institusi dan masyarakat meningkatkan kemampuannya untuk : 1. Menjalankan fungsi pokok, memecahkan masalah, menentukan dan mencapai tujuan ; 2. Memahami dan menghubungkan kebutuhan pengembangan mereka dalam konteks yang luas dan dengan cara yang terus-menerus (Milen dalam Sinaga, 2006).
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Wilayah
sebagai
suatu
kesatuan
geografis
memiliki
potensi
bagi
dijalankannya suatu aktifitas pembangunan dan pengembangan wilayah.
Dan
wilayah (region) juga merupakan suatu unit geografi yang membentuk suatu kesatuan.
Pengertian unit geografi adalah ruang sehingga bukan merupakan aspek
fisik tanah saja, tetapi lebih dari itu meliputi aspek–aspek lain, seperti ekonomi, biologi, sosial dan budaya (Wibowo dan Soetriono dalam Sinaga, 2006). Menurut Sirojuzilam (2005), pengembangan wilayah pada dasarnya merupakan peningkatan nilai manfaat wilayah bagi masyarakat suatu wilayah tertentu, mampu menampung lebih banyak penghuni, dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang rata-rata membaik, disamping menunjukkan lebih banyak sarana/prasarana, barang atau jasa yang tersedia dan kegiatan usaha-usaha masyarakat yang meningkat, baik dalam arti jenis, intensitas, pelayanan maupun kualitasnya. Sedangkan menurut Misra dalam Sinaga (2006), pengembangan wilayah ditopang oleh empat pilar (tetraploid discipline) yaitu geografi, ekonomi, perencanaan kota dan teori lokasi, seperti terlihat pada Gambar 2.1.
GEOGRAFI
EKONOMI PENGEMBANGAN WILAYAH
PERENCANAAN KOTA
TEORI LOKASI
Gambar 2.1 Pilar-Pilar Pengembangan Wilayah ( Misra dalam Sinaga, 2006) Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Namun pendapat Misra (1977), mengenai pengembangan wilayah ini terlalu sederhana.
Aspek biogeofisik tidak hanya direpresentasikan dengan teori geografi
maupun teori lokasi. Oleh karena itu menurut Budiharsono dalam Sinaga (2006) pengembangan wilayah setidak-tidaknya perlu ditopang oleh 6 pilar/aspek, yaitu (1). aspek biogeofisik; (2). aspek ekonomi; (3). aspek sosial budaya; (4). aspek kelembagaan; (5). aspek lokasi dan (6). aspek lingkungan. Dari Gambar 2.2 dapat dilihat berbagai analisis yang dapat dilakukan terhadap pengembangan wilayah, yaitu aspek biogeofisik meliputi kandungan sumber daya hayati, sumber daya nirhayati, jasa-jasa maupun sarana dan prasarana yang ada di wilayah tersebut. Sedangkan aspek ekonomi meliputi kegiatan ekonomi yang terjadi disekitar wilayah.
Aspek sosial meliputi budaya, politik dan hankam yang merupakan
pembinaan kualitas sumber daya manusia, posisi tawar (dalam bidang politik), budaya masyarakat serta pertahanan dan keamanan. Aspek lokasi menunjukkan keterkaitan antara wilayah yang satu dengan wilayah lainnya yang berhubungan dengan sarana produksi, pengelolaan maupun pemasaran. Aspek lingkungan meliputi kajian mengenai bagaimana proses produksi mengambil input apakah merusak atau tidak.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
ASPEK BIOGEOFISIK
ASPEK SOSIAL
ASPEK KELEMBAGAAN
PENGEMBANGAN WILAYAH
ASPEK EKONOMI
ASPEK LOKASI
ASPEK LINGKUNGAN
Gambar 2.2 Pilar-Pilar Pengembangan Wilayah (Budiharsono Aspek kelembagaan meliputi kelembagaan masyarakat yang adadalam dalam Sinaga, 2006) Aspek kelembagaan meliputi kelembagaan masyarakat yang ada dalam pengelolaan suatu wilayah apakah kondusif atau tidak. Kelembagaan juga meliputi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah maupun lembaga-lembaga sosial ekonomi yang ada di wilayah tersebut. Analisis pengembangan wilayah yang dilakukan dalam penelitian ini dilihat dari aspek ekonomi dan sosial. ketimpangan
Di dalam aspek ekonomi akan di analisis
pendapatan rumahtangga pada daerah pantai, dataran rendah dan
dataran tinggi pegunungan di Kabupaten Deli Serdang. Sedangkan dari aspek sosial akan dianalisis apakah faktor-faktor sosial seperti jumlah tanggungan rumahtangga, pendidikan, dan umur kepala rumahtangga mempengaruhi ketimpangan pendapatan
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
rumahtangga
pada
wilayah
yang
mempunyai
tingkat
ketimpangan
masih
memprihatinkan (sedang dan berat).
2.5. Penelitian Terdahulu Ahluwalia dalam Sukirno (1985), dengan sponsor Badan Riset dari Bank Dunia bekerjasama dengan Institute of Development Studies dari universitas Sussex melakukan analisis terhadap keadaan distribusi pendapatan di beberapa negara. Mengenai keadaan distribusi pendapatan di beberapa negara, analisisnya memberikan gambaran mengenai distribusi pendapatan mutlak dan distribusi pendapatan relatif. Untuk menggambarkan distribusi pendapatan relatif di beberapa negara, Ahluwalia menggolongkan penerima-penerima pendapatan dalam tiga golongan, yaitu 40 persen penduduk yang menerima pendapatan paling rendah, 40 persen penduduk yang menerima pendapatan menengah, dan 20 persen penduduk yang menerima pendapatan tinggi.
Hasil penelitiannya, di negara-negara komunis 40 persen dari
penduduk yang berpendapatan paling rendah menerima 25 persen dari seluruh pendapatan masyarakat. Di negara maju golongan penduduk ini menerima kurang lebih sebesar 16 persen saja.
Sedangkan di negara berkembang golongan penduduk
kelompok ini hanya menerima kurang lebih 12,5 persen saja dari keseluruhan pendapatan masyarakatnya. Dari gambaran tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa distribusi pendapatan yang lebih merata dijumpai pada negara-negara komunis, sedangkan distribusi pendapatan yang paling tidak merata terdapat di negara-negara berkembang.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lumbanraja (1997), melakukan penelitian dengan judul analisis distribusi pendapatan nelayan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Kotamadya Sibolga. Hasil yang diperoleh, Rasio Gini bagi kelompok nelayan dengan menggunakan perahu tanpa motor tempel sebesar 0,20 sedangkan Rasio Gini bagi kelompok nelayan yang menggunakan perahu motor tempel sebesar 0,45. Dengan demikian berdasarkan
penelitiannya
Distribusi
pendapatan
kelompok
nelayan
yang
menggunakan perahu tanpa motor tempel adalah lebih merata bila dibandingkan dengan distribusi pendapatan kelompok nelayan dengan menggunakan perahu motor tempel.
Lebih jauh Prihatin Lumbanraja juga telah menguji bahwa variabel jumlah
hasil tangkapan, biaya melaut, waktu, dan pengaruh musim secara bersama-sama mampu memberikan penjelasan secara nyata terhadap pendapatan para nelayan. Harahap (1998), melalui penelitiannya dengan judul analisis distribusi pendapatan masyarakat pada wilayah pembangunan di Kabupaten Asahan, menyimpulkan bahwa wilayah pembangunan I dan III ketika itu di Kabupaten Asahan
mempunyai tingkat
pemerataan pendapatan dengan kategori sedang,
sementara wilayah pembangunan II dan Kota Kisaran masuk kategori ketimpangan yang ringan. Silaen (1999), melalui penelitiannya dengan judul analisis distribusi pendapatan perwilayahan pembangunan dan titik pertumbuhan di Kabupaten Simalungun, menyimpulkan tingkat ketimpangan distribusi pendapatan antar golongan masyarakat di Kabupaten Simalungun adalah tergolong rendah.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Sumarto dalam Kuncoro (2004), dari SMERU Research Institute yang disponsori oleh World Bank, melakukan studi hubungan antara pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, dan ketimpangan pada 100 desa selama periode Agustus 1998 hingga Oktober 1999. Hasil studinya menemukan antara lain bahwa pengurangan ketimpangan mengurangi kemiskinan secara signifikan.
Sehingga sangat penting
untuk mencegah pertumbuhan yang meningkatkan ketimpangan. Suryadarma dalam Kuncoro (2004), dari SMERU menganalisis Koefisien Gini di Indonesia 1990 – 2002, hasilnya selama masa prakrisis antara 1990 dan 1996, ketimpangan di Indonesia terus menerus meningkat.
Akibat krisis, turun secara
dramatis pada tahun 1999. Alisjahbana (2005), mengatakan masalah kesenjangan regional bisa semakin besar terutama bila daerah-daerah yang mewarisi sumber daya alam tertentu tidak mendapatkan kembali hasil sumber daya alamnya. Demikian pula bila daerah-daerah yang miskin sumber daya alamnya tidak mendapatkan bantuan yang diperlukan untuk mengatasi masalah pembangunannya. Pemerintah pusat dan daerah harus duduk bersama mengatasi berbagai faktor yang mempengaruhi kesenjangan regional dengan metode yang lebih sistematis. Meirnasari (2007), melalui penelitiannya dengan judul analisis ketimpangan pertumbuhan ekonomi antar berbagai daerah di Propinsi Sumatera Utara, menyimpulkan antara lain terjadi peningkatan ketimpangan pembangunan antar Kabupaten/Kota pada periode 1995 s/d 2005 di Propinsi Sumatera Utara.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
2.6. Kerangka Konseptual Secara teoretis pengembangan wilayah dapat dilakukan melalui 6 (enam) aspek yaitu : aspek ekonomi, biogeofisik, sosial, lingkungan, kelembagaan dan aspek lokasi.
Namun dalam penelitian ini pengembangan wilayah Kabupaten Deli
Serdang dilihat dari sisi aspek ekonomi dan sosial nya saja. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari keberhasilan program pembangunan yang telah dilaksanakan, khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan tersebut merupakan rangkuman laju pertumbuhan dari seluruh sektor ekonomi dan juga menggambarkan tingkat perubahan struktur ekonomi yang terjadi pada suatu periode. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000 (BPS, 2006). Sebagaimana yang dijelaskan terdahulu, pembangunan memerlukan PDRB yang tinggi dan pertumbuhan yang cepat. Namun masalah dasarnya bukan hanya bagaimana menumbuhkan PDRB, tetapi juga siapakah yang akan menumbuhkan PDRB, sejumlah masyarakat yang ada di daerah atau kah hanya segelintir orang saja didalamnya.
Jika yang menumbuhkannya hanya orang-orang kaya yang berjumlah
sedikit, maka manfaat pertumbuhan PDRB itupun hanya akan dinikmati oleh mereka saja, sehingga kemiskinan dan ketimpangan akan semakin parah. Langkah awal dalam usaha memeratakan pembangunan adalah mengenali pokok-pokok permasalahan yang dihadapi, tantangan, dan kendala yang ada, serta peluang yang tersedia. Permasalahan ketidakmerataan secara umum dibagi dalam 3
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
(tiga) kelompok, yaitu : ketidakmerataan secara umum antar golongan penduduk, antar sektor dan antar daerah. Secara singkat ketiga kelompok ketidakmerataan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Ketidakmerataan antar golongan penduduk dapat dilihat melalui pergeseran distribusi pendapatan dan perkembangan kondisi sosial ekonomi masyarakat serta kecendrungan perkembangan tingkat kesejahteraan. 2. Ketidakmerataan antar sektor dapat dilihat melalui pergeseran peranan masingmasing sektor melalui sumbangannya terhadap produksi nasional. Sebagaimana terlihat bahwa seiring dengan gerak pembangunan yang semakin cepat yang memungkinkan perkembangan sektor industri dan jasa, maka persentase sumbangan produksi pertanian dalam produksi nasioanl semakin menurun. 3. Ketidakmerataan antar daerah dapat terjadi oleh karena tingkat kemajuan pembangunan antar daerah beragam, sehingga menghasilkan tingkat kemakmuran yang berbeda pula.
Keberhasilan pelaksanaan pembangunan daerah pada
hakikatnya ditentukan oleh potensi sumber daya alam yang ada, prasarana dan sarana yang dibangun, modal yang tersedia serta kemampuan sumber daya manusia di masing-masing daerah.
Potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh
masing-masing daerah yang bertalian erat dengan lokasi pada dasarnya berbeda.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Aspek Ekonomi
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga Konsumen
Daerah Pantai
Dataran Rendah
Dataran Tinggi Pegunungan
Ketimpangan Pendapatan
Faktor Sosial penyebab
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
2.7. Hipotesis 1. Ada perbedaan kategori ketimpangan pendapatan rumah tangga pada daerah pantai, dataran rendah, dan dataran tinggi pegunungan di Kabupaten Deli Serdang.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
2. Ketimpangan pendapatan rumah tangga di Kabupaten Deli Serdang secara umum tergolong kategori sedang atau tinggi (distribusi pendapatan yang relatif tidak merata). 3. Variabel tanggungan rumah tangga, pendidikan kepala rumah tangga, dan umur kepala rumah tangga signifikan mempengaruhi pendapatan rumah tangga pada wilayah yang mempunyai ketimpangan pendapatan rumah tangga kategori sedang atau tinggi (distribusi pendapatan yang relatif tidak merata).
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian menggunakan metode survei dengan teknik berwawancara secara langsung terhadap responden.
Untuk melengkapi analisis, digunakan pula data
sekunder. Adapun lokasi dan unit penelitian, jenis dan sumber data yang digunakan, banyaknya sampel dan metode penarikannya, serta alat analisis data yang digunakan pada penelitian dipaparkan sebagaimana dibawah ini.
3.1. Lokasi dan Unit Penelitian Penelitian dilaksanakan pada daerah pantai (wilayah bagian Utara), dataran rendah (wilayah bagian Tengah), dan dataran tinggi pegunungan (wilayah bagian Selatan) di Kabupaten Deli Serdang dengan unit penelitian rumah tangga.
3.2. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang dikumpulkan adalah data cross section yang bersumber dari data primer seperti pengeluaran rumah tangga baik untuk konsumsi makanan maupun konsumsi non makanan.
Pengelompokkan komoditi makanan dan non makanan
mengikuti konsep yang telah dilakukan oleh pemerintah selama ini sebagaimana yang diterapkan dalam pengumpulan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Untuk mempertajam analisis, pengumpulan data primer dilengkapi dengan data sosial rumahtangga lainnya seperti pendidikan kepala rumah tangga, umur kepala rumah tangga, dan banyaknya tanggungan rumah tangga sesuai keperluan penelitian. 28 Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Penelitian juga menggunakan data sekunder seperti data time series perkembangan PDRB Kabupaten Deli Serdang dan Propinsi Sumatera Utara tahun 2003 – 2006, data penerima bantuan langsung tunai (BLT), data demografis wilayah, serta data sekunder lainnya yang bersumber dari BPS dan Bappeda Kabupaten Deli Serdang.
3.3. Metode Penarikan Sampel Penelitian menggunakan sampel sebanyak 256 rumahtangga dengan rincian sebanyak 80 rumah tangga berada pada daerah pantai, sebanyak 128 rumah tangga berada pada dataran rendah, dan pegunungan.
48 rumah tangga berada pada dataran tinggi
Penyebaran sampel menurut daerah pantai, dataran rendah, dan
dataran tinggi pegunungan didasarkan pada banyaknya rumahtangga pada wilayah tersebut. Sekaran (2006), menyatakan desain pengambilan sampel area (area sampling design) merupakan kluster geografis, yaitu jika penelitian berkaitan dengan populasi dalam area geografis yang dapat di identifikasi, seperti negara, blok kota atau batas tertentu dalam suatu lokasi, pengambilan sampel area dapat dilakukan.
Soetrisno
dan Hanafie (2007), menyatakan Cluster sampling dapat digunakan pada daerah yang luas dan medannya sulit. Metode pengambilan sampel secara acak dengan banyak sekali pentahapan sampling, maka teknik tersebut dinamakan multiple stage cluster sampling (Nazir, 1983).
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Kabupaten Deli Serdang
Kecamatan
Desa/Kelurahan
Blok Survei
Rumah Tangga
Gambar 3.1. Sketsa Tahapan Pengambilan Sampel
Adapun tahapan pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut (rincian penyebaran sampel penelitian menurut wilayah daerah pantai, dataran rendah, dan dataran tinggi pegunungan sebagaimana Tabel 3.1) : 1. Pengambilan sampel wilayah (area sampling), dengan pertimbangan letak geografis area dan penyebaran sampel. Tahap pertama, pengambilan sampel area Kecamatan. Pada daerah pantai, di pilih semua atau 4 (empat) Kecamatan, pada
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
dataran rendah di pilih 8 (delapan) Kecamatan, dan pada dataran tinggi pegunungan dipilih 3 (tiga) Kecamatan ; Tahap kedua, pengambilan sampel area Desa. Pada masing-masing wilayah, dari setiap area Kecamatan terpilih, dipilih lagi secara acak masing-masing 1 (satu) Desa, kecuali Kecamatan Percut Sei Tuan 2 Desa, sesuai jumlah rumahtangganya ; Tahap ketiga, pengambilan sampel area blok survei (mengikuti pembagian wilayah desa/kel berdasarkan blok sensus yang di lakukan oleh BPS). Pada masing-masing wilayah dari setiap area Desa terpilih, di pilih lagi secara acak masing-masing 1 (satu) blok survei. 2. Pengambilan sampel rumah tangga.
Tahap pertama, pada area blok survei
terpilih di masing-masing desa terpilih, dilakukan listing (pendaftaran rumahtangga) yang mana setiap rumah tangga di kelompokkan berdasarkan pengeluarannya ; Tahap kedua, dari hasil listing yang di peroleh pada masingmasing area blok survei terpilih, ditarik 16 rumah tangga (lebih kurang 10 persen) dengan cara sistematis (Systematic Sampling) sebagai unit penelitian.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel 3.1 Rincian Penyebaran Sampel Menurut Wilayah Penelitian Wilayah Sampel Sampel Sampel Jumlah Kecamatan Desa/Kel. Blok Sampel Survei (RT) I. Pantai 1. Hamparan Perak Tandam Hilir I 018B 16 (Utara) 2. Labuhan Deli Pematang Johar 011B 16 3. Percut Sei Tuan Sampali 029B 16 Bandar Klippa 036B 16 4. Pantai labu Durian 003B 16 Jumlah 4 5 5 80 II. Rendah 1. Pancur Batu Bintang Meriah 002B 16 (Tengah) 2. Namorambe Namorambe 002B 16 3. Galang Bandar Kwala 003B 16 4. Tanjung Morawa Bangun Sari 023B 16 5. Patumbak SiGara-Gara 010B 16 6. Deli Tua Mekar Sari 007B 16 7. Sunggal Purwodadi 006B 16 8. Beringin 9. Lubuk Pakam Cemara 007B 16 10. Pagar Merbau 11. Batang Kuis Jumlah 8 8 8 128 III. Pegunungan 1. Gunung Meriah (Selatan) 2. STM Hulu Rumah Sumbul 003B 16 3. Sibolangit Suka Makmur 003B 16 4. Kutalimbaru 5.Biru-biru Candi Rejo 001B 16 6. STM Hilir 7. Bangun Purba Jumlah 3 3 3 48 Total 15 16 16 256
3.4. Metode Analisis Dengan menggunakan aplikasi komputer program excel 2000, dilakukan analisis terhadap hipotesis 1 berdasarkan 3 alat analisis sekaligus yaitu dengan Kriteria Bank Dunia, Kurva Lorenz, dan Gini Rasio dengan ketentuan masing-masing sebagai berikut (Tabel 3.2):
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
1. Kriteria Bank Dunia Dengan Kriteria Bank Dunia, seluruh pendapatan rumah tangga dibagi ke dalam tiga kelompok yakni : i. Tingkat ketimpangan tinggi, apabila 40 % penduduk kelompok bawah menerima lebih kecil dari 12 % jumlah pendapatan total ; ii. Tingkat ketimpangan sedang, apabila 40 % penduduk kelompok bawah menerima antara 12 % – 17 % jumlah pendapatan total ; dan Tingkat ketimpangan rendah, apabila 40 % penduduk dalam kelompok bawah menerima 17 % atau lebih dari jumlah pendapatan total. 2. Kurva Lorenz dan Gini Rasio Kurva Lorenz memperlihatkan hubungan kuantitatif aktual antara persentase penerimaan pendapatan dan persentase total pendapatan yang benar-benar diperoleh selama kurun waktu tertentu misalnya satu tahun (Todaro dan Smith, 2004).
Kurva terletak di dalam sebuah bujur sangkar yang sisi tegaknya
melambangkan persentase kumulatif pendapatan, sedangkan sisi datarnya mewakili persentase kumulatif penduduk/penerima pendapatan.
Kurva Lorenz
didasarkan atas perhitungan decile pendapatan yang menjadi 10 bagian yang sama, masing-masing 10 persen pertama, 10 persen kedua, dan seterusnya hingga 10 persen kesepuluh. Kurva nya sendiri ditempatkan pada diagonal utama bujur sangkar tersebut.
Kurva Lorenz yang semakin dekat ke diagonal (semakin lurus)
menyiratkan distribusi pendapatan yang semakin merata. Sebaliknya, jika kurva lorenz semakin jauh dari diagonal (semakin lengkung), maka akan mencerminkan keadaan yang semakin buruk, distribusi pendapatan semakin timpang atau tidak
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
merata.
Sisi lain dari Kurva Lorenz adalah dapat menghitung Gini Rasio yaitu
suatu koefisien yang berkisar dari angka 0 hingga angka 1, menjelaskan kadar kemerataan (ketimpangan) distribusi pendapatan.
Semakin kecil atau semakin
mendekati nol pertanda semakin baik atau semakin merata distribusinya. Di lain pihak, apabila koefisiennya semakin besar atau semakin mendekati satu, mengisyaratkan distribusi semakin timpang atau senjang. Secara visual angka Gini Rasio dapat ditaksir langsung dari Kurva Lorenz, yaitu perbandingan luas area yang terletak antara Kurva Lorenz dengan diagonal terhadap luas area segi tiga OBC. Semakin melengkung Kurva Lorenz akan semakin luas area yang dibagi, Gini Rasionya semakin besar, mengisyaratkan distribusi pendapatan yang semakin timpang.
Gini Rasio berkisar antara
0 dan 1,
kemerataan mutlak dan 1 (satu) berarti ketimpangan mutlak.
0 (Nol)
berarti
Menurut Oshima
dalam Harahap (1998), Keadaan pembagian pendapatan dikatakan Ketimpangan rendah jika nilai Gini Rasionya antara 0,20 – 0,35 dan disebut ketimpangan sedang jika nilai Gini Rasionya antara 0,36 – 0,50 serta disebut ketimpangan tinggi jika nilai Gini Rasionya diatas 0,50. Tabel 3.2 Kategori Ketimpangan menurut Kriteria Bank Dunia dan Gini Rasio Gini Rasio No. Kategori Bank Dunia (40 % Rumah Ketimpangan Tangga Kelompok Bawah Menikmati Pendapatan Total Wilayah nya) 1. Rendah > 17 0,20 – 0,35 2. Sedang 12 - 17 0,36 – 0,50 3. Tinggi < 12 > 0,50 Sumber : Sukirno (1985)
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Kriteria uji yang diberlakukan untuk hipotesis 1 adalah menerima hipotesis, apabila salah satu kelompok wilayah atau masing-masing kelompok wilayah mempunyai kategori ketimpangan pendapatan rumah tangga yang berbeda dengan lainnya untuk ketiga alat analisis tersebut, sebaliknya menolak hipotesis. C
100 90
% Kumulatip Pendapatan
80 70 60 50 40
II
30 20
% Kumulatip Penduduk
10
B
0 -10
0
10
20
Gambar 3.2
30
40
50
60
70
80
90
100
Kurva Lorenz (Todaro dan Smith , 2004)
Gini Rasio juga dapat dihitung secara matematis dengan rumus : k
∑
{ [ Pi – P(i - 1) ] [ Qi + Q (i - 1) ] }
i
GR =
1
-
__________________________________ 10.000
Dimana : Qi = Persentase kumulatif pendapatan sampai dengan kelas i k = Banyaknya kelas
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Pi = Persentase kumulatif rumah tangga pada kelas pendapatan ke i. Untuk hipotesis ke 2 digunakan alat analisis yang sama dengan hipotesis ke 1 dengan kriteria uji menerima hipotesis, apabila ketimpangan pendapatan rumah tangga Kabupaten Deli Serdang tergolong kategori sedang atau tinggi untuk ketiga alat analisis tersebut, sebaliknya menolak hipotesis. Pada hipotesis ke 3, untuk mengetahui faktor-faktor sosial apa yang mempengaruhi pengeluaran rumah tangga pada wilayah yang mempunyai ketimpangan pendapatan rumah tangga yang tergolong kategori sedang atau tinggi (distribusi pendapatan yang relatif tidak merata), digunakan analisis regresi linear berganda dengan variabel jumlah tanggungan rumah tangga, lama pendidikan kepala rumah tangga, dan umur kepala rumah tangga sebagai variabel yang mempengaruhi dan digambarkan dalam bentuk fungsi : Y = f ( T, P, U ) Kemudian fungsi tersebut di atas di analisis menggunakan model persamaaan regresi linear berganda yaitu : Y = a + bT + cP + dU + e Dimana : Y = Pengeluaran (Rp) T = Tanggungan Rumah Tangga (jiwa) P = Pendidikan Kepala Rumah Tangga (tahun) U = Umur Kepala Rumah Tangga (tahun)
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
E = Gallat (term error) a = Intercep b,c,d = Koefisien Regresi. Dari model tersebut akan dapat dilihat seberapa besar pengeluaran rumah tangga di pengaruhi oleh jumlah tanggungan rumah tangga, lama pendidikan kepala rumah tangga, dan umur kepala rumah tangga.
Kemudian dilakukan pengujian
secara serempak dengan menggunakan alat uji F dan pengujian secara parsial untuk masing-masing variabel yang mempengaruhi tersebut dengan menggunakan alat uji t melalui Program SPSS Versi 14.0. Pengujian kesignifikanan total, untuk mengetahui pengaruh variabel secara serempak dapat digunakan uji F sebagai berikut : Hipotesis
Ho : Pengeluaran rumah tangga tidak signifikan di pengaruhi oleh jumlah tanggungan (T), lama pendidikan kepala rumah tangga (P) dan umur kepala rumah tangga (U) secara serempak. H1 : Pengeluaran rumah tangga signifikan di pengaruhi jumlah tanggungan (T), lama pendidikan kepala rumah tangga (P), dan umur kepala rumah tangga (U) secara serempak.
Apabila : F hitung < F tabel, Ho diterima dan H1 ditolak sebaliknya jika F hitung > F tabel, Ho ditolak dan H1 diterima. Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel secara parsial di uji dengan menggunakan uji t sebagai berikut : Hipotesis
Ho : Pengeluaran rumah tangga tidak signifikan di pengaruhi oleh jumlah tanggungan rumah tangga (T) atau lama pendidikan
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
kepala rumah tangga (P) atau umur kepala rumah tangga (U) secara parsial. H1 : Pengeluaran rumah tangga signifikan di pengaruhi oleh jumlah tanggungan rumah tangga (T) atau lama pendidikan kepala rumah tangga (P) atau umur kepala rumah tangga (U) secara parsial. Apabila : t hitung < t tabel, Ho diterima dan H1 ditolak sebaliknya jika t hitung > t tabel, Ho ditolak dan H1 diterima. Pada bagian akhir analisis hipotesis ke 5 akan dilakukan pengujian asumsi regresi seperti mendeteksi adanya Heteroskedastisitas, adanya autokorelasi, dan adanya gejala multikolinearitas terhadap model regresi yang diperoleh.
3.5. Definisi Operasional Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Rumah tangga adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus, dan biasanya makan bersama dari satu dapur. Yang dimaksud dengan makan dari satu dapur adalah jika penggunaan kebutuhan sehari harinya dikelola bersama menjadi satu. 2. Konsumsi ialah kegiatan membeli barang dan jasa untuk memuaskan keinginan, memiliki dan menggunakan barang dan jasa tersebut.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
3. Pengeluaran konsumsi rumah tangga sebulan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh rumah tangga selama sebulan untuk konsumsi seluruh anggota rumah tangga baik untuk kebutuhan makanan maupun kebutuhan non makanan. 4. Pengeluaran rata-rata perkapita/bulan adalah rata-rata biaya yang dikeluarkan rumah tangga sebulan untuk konsumsi semua anggota rumah tangga baik untuk kebutuhan makanan maupun non makanan dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga. 5. Distribusi pendapatan relatif adalah perbandingan jumlah pendapatan yang diterima oleh berbagai golongan penerima pendapatan, dan penggolongan ini didasarkan kepada besarnya pendapatan yang mereka terima. 6. Pendapatan rumah tangga di ukur dengan pendekatan pengeluaran konsumsi dalam situasi Break Even Point (BEP), situasi dimana semua pendapatan masyarakat digunakan habis untuk konsumsi atau saving tidak ada.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum 4.1.1. Letak dan keadaan geografis Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis Kabupaten Deli Serdang berada pada 2057’’ Lintang Utara, 3016’’ Lintang Selatan dan 98033’’– 99027’’ Bujur Timur dengan ketinggian 0 – 500 m di atas permukaan laut (Tabel 4.1). Tabel 4.1 Letak dan Geografi Kabupaten Deli Serdang Karakteristik
Deskripsi
1.Letak
:
2º 57’’ Lintang Utara 3º 16’’ Lintang Selatan 98º 33’’- 99º 27’’ Bujur Timur
2.Luas Wilayah
:
2.497,72 Km2 / 249.772 Ha
3.Letak di Atas Permukaan Laut
:
0 – 500 M
4.Batas-Batas
:
Utara Selatan Barat Timur
5.Daerah Administratif
:
Terdiri dari 22 Kecamatan dan 403
, , , ,
Kab. Langkat dan Selat Malaka Kab. Karo dan Simalungun Kab.Langkat dan Karo Kab. Serdang Bedagai
Sumber : BPS Deli Serdang, Daerah Dalam Angka 2007
Kabupaten Deli Serdang menempati area seluas 2.497,72 Km2 yang terdiri dari 22 Kecamatan dan 403 Desa/Kelurahan Definitif. Wilayah Kabupaten Deli Serdang di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Selat Malaka, di sebelah
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah...,40 2008 USU e-Repository © 2008
Selatan dengan Kabupaten Karo dan Simalungun, di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Karo dan di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai. Berdasarkan tinggi di atas permukaan laut, Kabupaten Deli Serdang dikelompokkan menjadi daerah pantai, dataran rendah, dan dataran tinggi Pegunungan. Pengelompokkan wilayah berdasarkan ketinggian dari atas permukaan laut, mengikuti acuan sebagai berikut (Bappeda Deli Serdang,1995) : 1. Daerah Pantai (Utara), Ketinggian 0 – 10 M di atas permukaan laut. 2. Dataran Rendah (Tengah), Ketinggian 11 – 500 M di atas permukaan laut. 3. Dataran Tinggi Pegunungan (Selatan), Ketinggian > 500 M di atas permukaan laut. Dengan pengelompok kan tersebut, maka yang tergolong ke dalam kelompok daerah pantai ada sebanyak 4 Kecamatan dengan 64 Desa/Kelurahan, yang tergolong ke dalam kelompok dataran rendah ada sebanyak 11
Kecamatan dengan 198
Desa/Kelurahan, dan yang tergolong ke dalam kelompok dataran tinggi pegunungan ada sebanyak 7 Kecamatan dengan 141 Desa/Kelurahan. kelompok wilayah adalah daerah pantai seluas
Luas masing-masing
630,02 km2 (25,22 %), dataran
rendah seluas 802,65 km2 (32,14 %), dan dataran tinggi pegunungan seluas 1065.05 km2 (42.64 %).
Rincian secara lengkap tentang luas wilayah, jumlah Kecamatan,
jumlah Desa/Kel, dan jumlah rumahtangga menurut
pengelompokkan wilayah
berdasarkan ketinggian di atas permukaan laut di Kabupaten Deli Serdang dijelaskan sebagaimana Tabel 4.2.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel 4.2 Pengelompokkan Wilayah Kecamatan Berdasarkan Ketinggian di Kabupaten Deli Serdang Kategori Kecamatan Luas Jumlah Jumlah Wilayah Desa/Kel. Rumah (Km-2) tangga I. Pantai 1. Hamparan Perak 230.15 20 32028 (Utara) 2. Labuhan Deli 127.23 5 11239 3. Percut Sei Tuan 190.79 20 67836 4. Pantai labu 81.85 19 8680 Jumlah 4 630,02 64 119783 II. Rendah 1. Pancur Batu 122.53 25 18373 (Tengah) 2. Namorambe 62.30 36 6350 3. Galang 150.29 29 14991 4. Tanjung Morawa 131.75 26 38266 5. Patumbak 46.79 8 14874 6. Deli Tua 9.36 6 11386 7. Sunggal 92.52 17 47141 8. Beringin 52.69 11 11595 9. Lubuk Pakam 31.19 13 17067 10. Pagar Merbau 62.89 16 7504 11. Batang Kuis 40,34 11 10453 Jumlah 11 802,65 198 198000 III.Pegunungan 1. Gunung Meriah 76.65 12 735 (Selatan) 2. STM Hulu 223.38 20 2870 3. Sibolangit 179.96 30 5055 4. Kutalimbaru 174.92 14 8086 5.Biru-biru 89.69 17 7300 6. STM Hilir 190.50 15 6977 7. Bangun Purba 129.95 33 8331 Jumlah 7 1065.05 141 39354 Total 22 2497.72 403 357137 Sumber : BPS Deli Serdang, Daerah Dalam Angka 2007 (Data di Olah)
4.1.2. Iklim Seperti
umumnya
daerah-daerah
lainnya
yang
berada
di
kawasan
Sumatera Utara, Kabupaten Deli Serdang termasuk daerah yang beriklim tropis dan memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau dan
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
musim hujan biasanya ditandai dengan sedikit banyaknya hari hujan dan volume curah hujan pada bulan terjadinya musim. Menurut catatan Stasiun Klimatologi Sampali, pada tahun 2006 terdapat 16 rata-rata hari hujan dengan volume curah hujan sebanyak rata-rata 223 mm. Curah hujan terbesar terjadi pada bulan September yaitu 331 mm dengan hari hujan sebanyak 17 hari. Sedangkan curah hujan paling kecil terjadi pada bulan Januari sebesar 120 mm dengan hari hujan 10 hari.
4.1.3. Sarana dan prasarana pendidikan pada daerah pantai Tabel 4.3 memberikan gambaran tentang banyaknya sekolah, kelas, guru, maupun keadaan jumlah murid TK negeri maupun swasta menurut Kecamatan pada wilayah pantai Kabupaten Deli Serdang. Terlihat bahwa pada setiap Kecamatan telah mempunyai fasilitas untuk pendidikan pra sekolah, meskipun semua di kelola oleh pihak swasta. Tabel 4.3 Banyak nya Sekolah, Kelas, Guru, dan Murid TK Negeri dan Swasta pada Wilayah Pantai di Kabupaten Deli Serdang tahun 2006 Sekolah Kelas Guru Murid Kecamatan Neg Swas Neg Swas Neg Swas Neg Swas 01. 02. 03. 04. Jumlah
Hamparan Perak Labuhan Deli Percut Sei Tuan Pantai Labu
-
13
-
13
-
36
-
508
-
3
-
7
-
17
-
135
-
10
-
10
-
29
-
173
-
2 28
-
4 34
-
2 84
-
48 864
Sumber : BPS Deli Serdang, Daerah Dalam Angka 2007 (Data di Olah)
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel 4.4 memberikan gambaran tentang banyaknya sekolah, kelas, guru, dan keberadaan murid SD baik negeri maupun swasta pada masing-masing Kecamatan di wilayah pantai Kabupaten Deli Serdang. Terlihat bahwa pada setiap Kecamatan telah tersedia fasilitas yang memadai termasuk tenaga pengajar pada tingkat SD. Tabel 4.4 Banyak nya Sekolah, Kelas, Guru, dan Murid SD Negeri dan Swasta pada Wilayah Pantai di Kabupaten Deli Serdang tahun 2006 Sekolah Kelas Guru Murid Kecamatan Neg Swa Neg Swas Neg Swas Neg Swas Hamparan Perak Labuhan 02. Deli Percut Sei 03. Tuan 04. Pantai Labu Jumlah 01.
63
11
477
75
663
103
15158
2849
11
11
121
92
183
132
4118
3359
68
31
718
289
1009
383
25956
9071
18 4965 636 50197
375 15654
22 3 161 164 56 1477
18 201 474 2056
Sumber : BPS Deli Serdang, Daerah Dalam Angka 2007 (Data di Olah)
Tabel 4.5 memberikan gambaran tentang banyaknya sekolah, kelas, guru, dan keberadaan murid SLTP baik negeri maupun swasta pada masing-masing Kecamatan di wilayah pantai Kabupaten Deli Serdang.
Terlihat bahwa pada setiap
Kecamatan telah tersedia fasilitas pendidikan SLTP dengan di dukung oleh tenaga pengajar memadai.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel 4.5 Banyak nya Sekolah, Kelas, Guru, dan Murid SLTP Negeri dan Swasta pada Wilayah Pantai di Kabupaten Deli Serdang tahun 2006 Sekolah Kelas Guru Murid Kecamatan Neg Swa Neg Swas Neg Swas Neg Swas Hamparan Perak Labuhan 02. Deli Percut Sei 03. Tuan 04. Pantai Labu Jumlah 01.
2
15
27
64
80
236
1079
3013
2
6
27
54
103
160
853
3170
4
22
73
147
263
435
3050
6543
2 3 10 46
13 140
3 268
55 501
10 841
871 5853
233 12959
Sumber : BPS Deli Serdang, Daerah Dalam Angka 2007 (Data di Olah)
Tabel 4.6 memberikan gambaran tentang banyaknya sekolah, kelas, guru, dan keberadaan murid SMU baik negeri maupun swasta pada masing-masing Kecamatan di wilayah pantai Kabupaten Deli Serdang.
Terlihat bahwa pada setiap
Kecamatan telah tersedia fasilitas pendidikan SMU dengan di dukung oleh tenaga pengajar yang memadai. Tabel 4.6 Banyak nya Sekolah, Kelas, Guru, dan Murid SMU Negeri dan Swasta pada Wilayah Pantai di Kabupaten Deli Serdang tahun 2006 Sekolah Kelas Guru Murid Kecamatan Neg Swas Neg Swas Neg Swas Neg Swas Hamparan Perak 02. Labuhan Deli Percut Sei 03. Tuan 04. Pantai Labu Jumlah 01.
1
4
11
18
53
97
450
791
1
3
3
40
17
98
161
2213
1
13
16
72
90
251
616
2782
3
2 22
30
3 133
160
14 460 1227
110 5896
Sumber : BPS Deli Serdang, Daerah Dalam Angka 2007 (Data di Olah)
Tabel 4.7 memberikan gambaran tentang banyaknya sekolah, kelas, guru, dan keberadaan murid SMK baik negeri maupun swasta pada masing-masing
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Kecamatan di wilayah pantai Kabupaten Deli Serdang.
Terlihat bahwa pada
Kecamatan Pantai Labu tidak memiliki satu pun fasilitas SMK baik negeri maupun swasta. Tabel 4.7 Banyak nya Sekolah, Kelas, Guru, dan Murid SMK Negeri dan Swasta pada Wilayah Pantai di Kabupaten Deli Serdang tahun 2006 Sekolah Kelas Guru Murid Kecamatan Neg Swa Neg Swas Neg Swas Neg Swas Hamparan Perak Labuhan 02. Deli Percut Sei 03. Tuan Pantai 04. Labu Jumlah 01.
-
4
-
24
-
42
-
853
-
5
-
38
-
64
-
4608
1
11
36
69
157
162
1040
2422
-
-
-
-
-
-
-
-
1
20
36
131
157
268
1040
7883
Sumber : BPS Deli Serdang, Daerah Dalam Angka 2007 (Data di Olah)
4.1.4. Potensi perkebunan rakyat pada dataran tinggi pegunungan Tabel 4.8 memberikan gambaran luas areal dan produksi tanaman kopi perkebunan rakyat pada dataran tinggi pegunungan di Kabupaten Deli Serdang. Terlihat bahwa potensi tersebut menyebar di Kecamatan Gunung Meriah, STM Hulu, Sibolangit dan Kutalimbaru.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel 4.8 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kopi Perkebunan Rakyat di Dataran Tinggi Pegunungan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2006 Rata-rata Produksi (Kg/Ha) 01. Gunung Meriah 87,00 374,00 1100,00 02. S.T.M Hulu 27,00 950,00 03. Sibolangit 37,00 204,70 790,00 04. Kutalimbaru 3,00 9,00 11,00 800,00 05. Biru – biru 06. S.T.M Hilir 07. Bangun Purba Jumlah 127,00 614,70 11,00 3640,00 Sumber : BPS Deli Serdang, Daerah Dalam Angka 2007 (Data di Olah) Keterangan : TBM = Tanaman Belum Menghasilkan TM = Tanaman Menghasilkan TTM = Tanaman Tidak Menghasilkan Kecamatan
TBM (Ha)
TM (Ha)
TTM (Ha)
Jumlah Produksi (Ton) 411,40 25,65 161,71 7,20 605,96
Tabel 4.9 memberikan gambaran luas areal dan produksi tanaman kelapa perkebunan rakyat pada dataran tinggi pegunungan di Kabupaten Deli Serdang. Terlihat bahwa potensi tersebut menyebar di setiap Kecamatan pada dataran tinggi pegunungan. Tabel 4.9 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa Perkebunan Rakyat di Dataran Tinggi Pegunungan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2006 Rata-rata Produksi (Kg/Ha) 01. Gunung Meriah 16,50 36,00 6,00 800,00 02. S.T.M Hulu 19,00 1.200,00 03. Sibolangit 19,50 59,50 6,00 800,00 04. Namo Rambe 38,50 134,50 46,00 900,00 05. Biru – biru 80,00 155,00 860,00 06. S.T.M Hilir 2,00 198,00 900,00 07. Bangun Purba 0,50 21,00 39,00 800,00 Jumlah 157,00 623,00 97,00 6260,00 Sumber : BPS Deli Serdang, Daerah Dalam Angka 2007 (Data di Olah) Kecamatan
TBM (Ha)
TM (Ha)
TTM (Ha)
Jumlah Produksi (Ton) 28,80 22,80 47,60 121,05 133,30 178,20 16,80 548,55
Tabel 4.10 memberikan gambaran luas areal dan produksi tanaman karet perkebunan rakyat pada dataran tinggi pegunungan di Kabupaten Deli Serdang.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Terlihat bahwa potensi tersebut menyebar di setiap Kecamatan pada dataran tinggi pegunungan, dimana produksi terbesar pada Kecamatan STM Hulu. Tabel 4.10 Luas Areal dan Produksi Tanaman Karet Perkebunan Rakyat di Dataran Tinggi Pegunungan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2006 Rata-rata Produksi (Kg/Ha) Gunung Meriah 123,00 203,00 30,00 1.250,00 S.T.M Hulu 356,00 151,00 220,50 1.250,00 Sibolangit 596,00 84,00 25,50 1.250,00 Kutalimbaru 62,50 240,00 42,00 1.200,00 Biru – biru 8,00 119,00 1.200,00 S.T.M Hilir 65,00 754,00 2,00 1.250,00 Bangun Purba 64,50 756,00 123,00 1.250,00 1275,00 2307,00 443,00 8650,00 : BPS Deli Serdang, Daerah Dalam Angka 2007 (Data di Olah)
Kecamatan 01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. Jumlah Sumber
TBM (Ha)
TM (Ha)
TTM (Ha)
Jumlah Produksi (Ton) 253,75 1.887,50 105,00 288,00 142,80 942,50 945,00 4564.55
Tabel 4.11 memberikan gambaran luas areal dan produksi tanaman kelapa sawit perkebunan rakyat pada dataran tinggi pegunungan di Kabupaten Deli Serdang. Terlihat bahwa potensi tersebut menyebar di setiap Kecamatan pada dataran tinggi pegunungan, dimana produksi terbesar pada Kecamatan STM Hulu dan STM Hilir. Tabel 4.11 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa Sawit Perkebunan Rakyat di Dataran Tinggi Pegunungan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2006 Rata-rata Produksi (Kg/Ha) 01. Gunung Meriah 63,00 300,00 18.200,00 02. S.T.M Hulu 255,00 1.571,40 18.150,00 03. Sibolangit 4,00 17.500,00 04. Kutalimbaru 184,00 683,00 18.200,00 07. Biru – biru 92,00 167,00 17.000,00 08. S.T.M Hilir 106,00 2.954,90 10,00 18.100,00 09. Bangun Purba 63,00 789,50 2,00 18.250,00 Jumlah 763,00 6469,80 12,00 125.400,00 Sumber : BPS Deli Serdang, Daerah Dalam Angka 2007 (Data di Olah) Kecamatan
TBM (Ha)
TM (Ha)
TTM (Ha)
Jumlah Produksi (Ton) 5.460,00 28.520,91 70,00 12.430,60 2.839,00 53.483,69 14.408,38 117.212,58
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel 4.12 memberikan gambaran luas areal dan produksi tanaman kulit Manis perkebunan rakyat
pada dataran tinggi pegunungan di Kabupaten Deli
Serdang. Terlihat bahwa potensi tersebut menyebar di Kecamatan Gunung Meriah, STM Hulu, Sibolangit, dan STM Hilir pada dataran tinggi pegunungan, dimana produksi terbesar pada Kecamatan Sibolangit. Tabel 4.12 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kulit Manis Perkebunan Rakyat di Dataran Tinggi Pegunungan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2006 Rata-rata Produksi (Kg/Ha) 01. Gunung Meriah 8,00 1.000,00 02. S.T.M Hulu 20,00 7.285,00 03. Sibolangit 12,00 30,00 950,00 04. Namo Rambe 05. Biru – biru 06. S.T.M Hilir 3,00 1.000,00 07. Bangun Purba Jumlah 12,00 61,00 10.235,00 Sumber : BPS Deli Serdang, Daerah Dalam Angka 2007 (Data di Olah) Kecamatan
TBM (Ha)
TM (Ha)
TTM (Ha)
Jumlah Produksi (Ton) 8,00 14,50 28,50 51,00
Tabel 4.13 memberikan gambaran luas areal dan produksi tanaman cengkeh perkebunan rakyat pada dataran tinggi pegunungan di Kabupaten Deli Serdang. Terlihat bahwa potensi tersebut hanya ada di Kecamatan Sibolangit pada dataran tinggi pegunungan.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel 4.13 Luas Areal dan Produksi Tanaman Cengkeh Perkebunan Rakyat di Dataran Tinggi Pegunungan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2006 Rata-rata Produksi (Kg/Ha) 01. Gunung Meriah 02. S.T.M Hulu 03. Sibolangit 3,50 04. Namo Rambe 05. Biru – biru 06. S.T.M Hilir 07. Bangun Purba Jumlah 3,50 Sumber : BPS Deli Serdang, Daerah Dalam Angka 2007 (Data di Olah) Kecamatan
TBM (Ha)
TM (Ha)
TTM (Ha)
Jumlah Produksi (Ton) -
Tabel 4.14 memberikan gambaran luas areal hutan bakau taman nasional, suaka alam, suaka marga satwa, taman wisata dan daerah perlindungan lain nya pada dataran tinggi pegunungan Kabupaten Deli Serdang. Terlihat bahwa potensi tersebut menyebar pada setiap Kecamatan di dataran tinggi pegunungan. Tabel 4.14 Luas Hutan Bakau Taman Nasional, Suka Alam, Suaka Marga Satwa, Taman Wisata dan Daerah Perlindungan Lain nya di Dataran Tinggi Pegunungan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2006 KECAMATAN
Gunung Meriah S.T.M Hulu Sibolangit Namo Rambe Biru – biru S.T.M Hilir Bangun Purba Jumlah 55.127.40
01. 02. 03. 04. 05. 06. 07.
LUAS (Ha)
4.959,13 15.302,40 13.443,63 905,81 6.777,87 10.082,60 3.655,96 13.222,44
PERUNTUKKAN/STATUS (Ha) HSA
HPT
HPL
HL
HP
HT KONV
2.938,36 4.563,87 3.561,87 2.158,34 -
-
-
2.020,77 4.207,58 6.228,35
6.530,95 9.851,76 905,81 6.777,87 7.924,26 3.655,96 35.646,61
-
-
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
4.2. Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.2.1. Analisis ketimpangan pendapatan rumah tangga daerah pantai Dari sebanyak 80 data sampel rumah tangga di daerah pantai diperoleh analisis secara deskripsi sebagai berikut : Rata-rata pengeluaran rumah tangga sebulan baik untuk makanan maupun non makanan sebesar Rp. 475.210 ; rata-rata umur kepala rumah tangga 46,50 tahun, dimana diantaranya 80 persen usia produktif (15 – 54 tahun), dan 20 persen usia lanjut (55 tahun keatas) ; rata-rata tanggungan rumah tangga sebanyak 4,48 jiwa ; serta rata-rata lama pendidikan kepala rumah tangga nya 8,74 tahun (Tabel 4.15 ). Analisis berdasarkan kriteria Bank Dunia memberikan keterangan sebagai berikut : sebanyak 40 persen rumah tangga penerima pendapatan kelompok bawah hanya menikmati sebesar 14,21 persen dari keseluruhan pendapatan daerah pantai ; sebanyak 40 persen rumah tangga penerima pendapatan kelompok tengah menikmati sebesar 27,28 persen dari keseluruhan pendapatan daerah pantai ; dan sebanyak 20 persen rumah tangga penerima pendapatan kelompok atas menikmati sebesar 58,51 persen dari keseluruhan pendapatan daerah pantai (Gambar 4.1).
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel 4.15 Deskripsi Sampel Daerah Pantai No.
Variabel
Keterangan
1.
Rata-rata pendapatan rumah tangga untuk konsumsi makanan dan non makanan per bulan. Khusus 40 persen rumah tangga kelompok bawah, Rata-rata pendapatan untuk konsumsi makanan dan non makanan per bulan.
Rp. 475.120
2.
Rata-rata umur kepala rumah tangga - Usia produktif (15 – 54 tahun) - Usia lanjut (55 tahun keatas) Khusus 40 persen rumah tangga kelompok bawah - Usia produktif (15 – 54 tahun) - Usia lanjut (55 tahun keatas)
46,50 tahun 80 % 20 % 46,37 tahun 72 % 28 %
3.
Rata-rata tanggungan rumah tangga Khusus 40 persen rumah tangga kelompok bawah
4,48 jiwa 3,69 jiwa
4.
Rata-rata lama pendidikan kepala rumah tangga Khusus 40 persen rumah tangga kelompok bawah
8,74 tahun 7.22 tahun
Rp. 204.899
Sumber : Data di Olah dari Hasil Penelitian
Oleh karena sebanyak 40 persen rumah tangga penerima pendapatan kelompok bawah hanya menikmati sebesar 14,21 persen dari keseluruhan pendapatan daerah pantai, maka ketimpangan pendapatan di daerah pantai tergolong kategori sedang.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
59%
14%
27%
40 % Kelompok Bawah
40 % Kelompok Tengah
20 % Kelompok Atas
Gambar 4.1 Persentase Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Penerima Pendapatan pada Daerah Pantai Analisis berdasarkan Gini Rasio dan Kurva Lorenz (Gambar 4.2), memberikan keterangan bahwa angka Gini Rasio di daerah pantai sebesar 0.47072. Dengan demikian ketimpangan pendapatan rumah tangga di daerah pantai tergolong kategori sedang. Kondisi ini sejalan dengan visualisasi gambar Kurva Lorenz yang lengkungan kurvanya agak melebar menjauhi garis diagonalnya. Jika dibandingkan dengan hasil analisis Kriteria Bank Dunia, angka Gini Rasio dan Kurva Lorenz sejalan menjelaskan bahwa tingkat ketimpangan pendapatan rumah tangga di daerah pantai tergolong kategori sedang.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
100 90 80 70 60 50 40 Pantai
30 20 10 0 0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Ket : Gini Rasio = 0.47072 Gambar 4.2 Kurva Lorenz Pada Daerah Pantai
4.2.2. Analisis ketimpangan pendapatan rumah tangga dataran rendah Dari sebanyak 128 data sampel rumah tangga di dataran rendah diperoleh analisis secara deskripsi sebagai berikut : Rata-rata pengeluaran rumah tangga sebulan baik untuk makanan maupun non makanan sebesar Rp. 352.369 ; rata-rata umur kepala rumah tangga 45,56 tahun, dimana diantaranya 76 persen usia produktif (15 – 54 tahun), dan 24 persen usia lanjut (55 tahun keatas) ; rata-rata tanggungan rumah tangga sebanyak 4,27 jiwa ; serta rata-rata lama pendidikan kepala rumah tangga nya 9,02 tahun (Tabel 4.16).
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel 4.16 Deskripsi Sampel Dataran Rendah No.
Variabel
Keterangan
1.
Rata-rata pendapatan rumah tangga untuk konsumsi makanan dan non makanan per bulan
Rp. 352.369
2.
Rata-rata umur kepala rumah tangga - Usia produktif (15 – 54 tahun) - Usia lanjut (55 tahun keatas)
45,56 tahun 76 % 24 %
3.
Rata-rata tanggungan rumah tangga
4.
Rata-rata lama pendidikan kepala rumah tangga
4,27 Jiwa 9,02 tahun
Sumber : Data di Olah dari Hasil Penelitian
Analisis berdasarkan kriteria Bank Dunia memberikan keterangan sebagai berikut : sebanyak 40 persen rumah tangga penerima pendapatan kelompok bawah hanya menikmati sebesar 22,56 persen dari keseluruhan pendapatan dataran rendah ; sebanyak 40 persen rumah tangga penerima pendapatan kelompok tengah menikmati sebesar 40,25 persen dari keseluruhan pendapatan dataran rendah ; sebanyak 20 persen rumah tangga penerima pendapatan kelompok atas menikmati sebesar 37,19 persen dari keseluruhan pendapatan dataran rendah (Gambar 4.3). Oleh karena Sebanyak 40 persen rumah tangga penerima pendapatan kelompok bawah hanya menikmati sebesar 22,56 persen dari keseluruhan pendapatan dataran rendah maka tingkat ketimpangan pendapatan di dataran rendah dikatakan tergolong kategori rendah.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
37 %
23 %
40 %
40 % Kelompok Bawah
40 % Kelompok Tengah
20 % Kelompok Atas
Gambar 4.3 Persentase Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Penerima Pendapatan pada Dataran Rendah Analisis Berdasarkan Gini Rasio dan Kurva Lorenz (Gambar 4.4), memberikan keterangan bahwa angka Gini Rasio di dataran rendah sebesar 0,27092, dengan demikian ketimpangan pendapatan rumah tangga di dataran rendah tergolong kategori rendah. Kondisi ini sejalan dengan visualisasi gambar Kurva Lorenz yang lengkungan kurvanya tidak begitu melebar dari garis diagonalnya. Jika dibandingkan dengan hasil analisis Kriteria Bank Dunia, angka Gini Rasio dan Kurva Lorenz sejalan menjelaskan bahwa tingkat ketimpangan pendapatan rumah tangga di dataran rendah tergolong kategori rendah.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
100 90 80 70 60 50 40
Rendah
30 20 10 0 0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Ket : Gini Rasio = 0,27092 Gambar 4.4 Kurva Lorenz pada Dataran Rendah
4.2.3. Analisis ketimpangan pendapatan rumah tangga dataran tinggi pegunungan Dari sebanyak 48 data sampel rumah tangga di dataran tinggi pegunungan diperoleh analisis secara deskripsi sebagai berikut : Rata-rata pengeluaran rumahtangga sebulan baik untuk makanan maupun non makanan sebesar Rp. 295.584 ; rata-rata umur kepala rumah tangga 46,08 tahun, dimana diantaranya 77 persen usia produktif (15 – 54 tahun), dan 23 persen usia lanjut (55 tahun keatas) ; rata-rata tanggungan rumah tangga sebanyak 4,31 jiwa ;
serta rata-rata lama pendidikan
kepala rumah tangga nya 7,85 tahun (Tabel 4.17).
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
No.
Tabel 4.17 Deskripsi Sampel Dataran Tinggi Pegunungan Variabel Keterangan
1.
Rata-rata pendapatan rumah tangga untuk konsumsi makanan dan non makanan per bulan
Rp. 295.584
2.
Rata-rata umur kepala rumah tangga - Usia produktif (15 – 54 tahun) - Usia lanjut (55 tahun keatas)
46,08 tahun 77 % 23 %
3.
Rata-rata tanggungan rumah tangga
4.
Rata-rata lama pendidikan kepala rumah tangga
4,31 Jiwa 7,85 tahun
Sumber : Data di Olah dari Hasil Penelitian
Analisis berdasarkan Kriteria Bank Dunia memberikan keterangan sebagai berikut : sebanyak 40 persen rumah tangga penerima pendapatan kelompok bawah menikmati sebesar 24,72
persen dari pendapatan dataran tinggi pegunungan ;
sebanyak 40 persen rumah tangga penerima pendapatan kelompok tengah menikmati sebesar 41,02 persen dari keseluruhan pendapatan dataran tinggi pegunungan ; sebanyak 20 persen rumah tangga penerima pendapatan kelompok atas menikmati sebesar 34,26 persen dari keseluruhan pendapatan dataran tinggi pegunungan (Gambar 4.5). Oleh karena 40 persen rumah tangga penerima pendapatan kelompok bawah menikmati sebesar 24,72 persen saja dari keseluruhan pendapatan dataran tinggi pegunungan, maka ketimpangan pendapatan dataran tinggi pegunungan dikatakan tergolong kategori rendah.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
34 %
25 % 41 %
40 % Kelompok Bawah
Gambar 4.5
40 % Kelompok Tengah
20 % Kelompok Atas
Persentase Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Penerima Pendapatan pada Dataran Tinggi Pegunungan
Analisis berdasarkan Gini Rasio dan Kurva Lorenz (Gambar 4.6), memberikan keterangan bahwa angka Gini Rasio di dataran tinggi pegunungan sebesar 0,2304, dengan demikian ketimpangan pendapatan rumah tangga di dataran tinggi pegunungan tergolong kategori rendah. Kondisi ini sejalan dengan visualisasi gambar Kurva Lorenz yang lengkungan kurva nya tidak begitu melebar dari garis diagonalnya.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
100 90 80 70 60 50 Pegunungan
40 30 20 10 0 0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Ket : Gini Rasio = 0,2304 Gambar 4.6 Kurva Lorenz pada Dataran Tinggi Pegunungan Jika dibandingkan dengan hasil analisis kriteria Bank Dunia, angka Gini Rasio dan Kurva Lorenz sejalan menjelaskan bahwa ketimpangan pendapatan rumah tangga dataran tinggi pegunungan tergolong kategori rendah.
4.2.4. Analisis ketimpangan pendapatan rumah tangga Kabupaten Deli Serdang Dari sebanyak 256 data gabungan sampel rumah tangga di Kabupaten Deli Serdang diperoleh analisis secara deskripsi sebagai berikut : Rata-rata pengeluaran rumahtangga sebulan baik untuk makanan maupun non makanan sebesar Rp. 381.382 ; rata-rata umur kepala rumah tangga 45,95 tahun, dimana diantaranya 77 persen usia produktif (15 – 54 tahun), dan 23 persen usia lanjut (55 tahun keatas) ; rata-rata
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
tanggungan rumah tangga sebanyak 4,34 jiwa ; serta rata-rata lama pendidikan kepala rumahtangganya 8,71 tahun (Tabel 4.18).
No.
Tabel 4.18 Deskripsi Sampel Kabupaten Deli Serdang Variabel Keterangan
1.
Rata-rata pendapatan rumah tangga untuk konsumsi makanan dan non makanan per bulan
Rp. 381.382
2.
Rata-rata umur kepala rumah tangga - Usia produktif (15 – 54 tahun) - Usia lanjut (55 tahun keatas)
45,95 tahun 77 % 23 %
3.
Rata-rata tanggungan rumah tangga
4.
Rata-rata lama pendidikan kepala rumah tangga
4,34 Jiwa 8,71 tahun
Sumber : Data di Olah dari Hasil Penelitian
Analisis berdasarkan Kriteria Bank Dunia memberikan keterangan sebagai berikut : sebanyak 40 persen rumahtangga penerima pendapatan kelompok bawah hanya menikmati sebesar 19.71 persen dari pendapatan daerah
Kabupaten Deli
Serdang ; sebanyak 40 persen rumah tangga penerima pendapatan kelompok tengah menikmati sebesar 35.32 persen dari keseluruhan pendapatan daerah Kabupaten Deli Serdang ; sebanyak 20 persen rumahtangga penerima pendapatan kelompok atas menikmati sebesar 44.97 persen dari keseluruhan pendapatan daerah Kabupaten Deli Serdang (Gambar 4.7). Oleh karena Sebanyak 40 persen rumah tangga penerima pendapatan kelompok bawah hanya menikmati sebesar 19.71 persen dari pendapatan daerah Kabupaten Deli Serdang maka ketimpangan pendapatan di Kabupaten Deli Serdang dikatakan tergolong kategori rendah.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
45 %
20 %
35 %
40 % Kelompok Bawah
40 % Kelompok Tengah
20 % Kelompok Atas
Gambar 4.7 Persentase Pendapatan Rumah Tangga Menurut Kelompok Penerima Pendapatan di Kabupaten Deli Serdang Analisis berdasarkan Gini Rasio dan Kurva Lorenz (Gambar 4.8), memberikan keterangan bahwa angka Gini Rasio di Kabupaten Deli Serdang sebesar 0,35416, dengan demikian ketimpangan pendapatan rumah tangga di Kabupaten Deli Serdang tergolong kategori rendah.
Kondisi ini sejalan dengan visualisasi gambar
kurva lorenz yang lengkungan kurvanya tidak begitu melebar dari garis diagonal.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
100 90 80 70 60 50 40
Deli S erdang
30 20 10 0 0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Ket : Gini Rasio = 0,35416 Gambar 4.8 Kurva Lorenz Kabupaten Deli Serdang Jika dibandingkan dengan hasil analisis Kriteria Bank Dunia, angka Gini Rasio dan Kurva Lorenz sejalan menjelaskan bahwa ketimpangan pendapatan rumah tangga di Kabupaten Deli Serdang tergolong kategori rendah. Gambar 4.9 memperlihatkan posisi Kurva Lorenz untuk masing-masing wilayah di Kabupaten Deli Serdang.
Terlihat bahwa Kurva lorenz dataran rendah
dan dataran tinggi pegunungan berada diantara Kurva Lorenz Kabupaten Deli Serdang dan diagonal utama. Sedangkan daerah pantai, Kurva Lorenz nya berada di luar Kurva Lorenz Kabupaten Deli Serdang dengan diagonal utama, melengkung mendekati sumbu horizontal bagian bawah.
Hal ini menggambarkan kondisi
ketimpangan pendapatan rumah tangga pada daerah pantai secara rata-rata di
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Kabupaten Deli Serdang masih lebih buruk bila dibandingkan kondisi ketimpangan pendapatan rumah tangga pada dataran rendah dan dataran tinggi pegunungan.
100 90 80 70 60
Deli Serdang
50 40 Pantai
30 Rendah
20 Pegunu ngan
10 0 0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Ket : Gini Rasio daerah pantai = 0,47072 ; Gini Rasio dataran rendah = 0,27092 ; Gini Rasio dataran tinggi pegunungan = 0,23040 ; dan Gini Rasio Kabupaten Deli Serdang = 0,35416 Gambar 4.9 Kurva Lorenz Gabungan
4.2.5. Hasil pengujian hipotesis Berdasarkan kriteria uji yang diberlakukan untuk hipotesis ke 1, maka diperoleh keputusan untuk menerima hipotesis ke 1, yang mengatakan Ada perbedaan kategori ketimpangan pendapatan rumah tangga pada daerah pantai, dataran rendah, dan dataran tinggi pegunungan di Kabupaten Deli Serdang, karena baik berdasarkan
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
alat analisis Kriteria Bank Dunia maupun dengan Kurva Lorenz dan Gini Rasio, daerah pantai mempunyai ketimpangan pendapatan rumah tangga tergolong kategori sedang, sementara dataran rendah dan dataran tinggi pegunungan mempunyai ketimpangan pandapatan rumah tangga tergolong kategori rendah.
No.
1. 2. 3. 4.
Tabel 4.19 Kategori Ketimpangan Menurut Kelompok Wilayah Kelompok Kriteria Bank Dunia Angka Kategori Wilayah (40 % Rumah tangga Gini Ketimpangan Kelompok Bawah Rasio Pendapatan Menikmati Pendapatan Rumah tangga Total (%) Daerah Pantai 14,21 0,47072 Sedang Dataran Rendah 22,56 0,27092 Rendah Dataran Tinggi 24,72 0,2304 Rendah Pegunungan Deli Serdang 19,71 0,35416 Rendah
Sumber : Data di Olah dari Hasil Penelitian
Berdasarkan kriteria uji yang diberlakukan untuk hipotesis ke 2, maka diperoleh keputusan untuk menolak hipotesis ke 2, yang mengatakan ketimpangan pendapatan rumah tangga Kabupaten Deli Serdang secara umum tergolong kategori sedang atau tinggi (distribusi pendapatan yang relatif tidak merata), karena ternyata baik berdasarkan alat analisis Kriteria Bank Dunia maupun dengan Kurva Lorenz dan Gini Rasio, ketimpangan pendapatan rumah tangga Kabupaten Deli Serdang secara umum tergolong kategori rendah. Mengingat dari hasil penelitian ini, daerah pantai mempunyai ketimpangan pendapatan rumah tangga tergolong kategori sedang (distribusi pendapatan yang relatif tidak merata), maka perlu ditelusuri lebih jauh faktor-faktor sosial yang mempengaruhi pengeluaran rumah tangga pada daerah pantai di Kabupaten Deli
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Serdang yang menyebabkan ketimpangan pendapatan rumah tangga nya tergolong kategori sedang (distribusi pendapatan yang relatif tidak merata) Berdasarkan hipotesis sementara, diduga faktor tanggungan rumah tangga, lama pendidikan kepala rumah tangga, dan umur kepala rumah tangga signifikan mempengaruhi pengeluaran rumah tangga pada daerah pantai, sehingga menyebabkan ketimpangan pendapatan rumah tangga nya tergolong kategori sedang. Dengan memakai bantuan Statistical Package For Social Studies (SPSS) version 14.0, dari sampel sebanyak 80 rumah tangga diperoleh hasil penghitungan regresi linear berganda sebagaimana Tabel 4.20. Tabel 4.20 Hasil Penghitungan Regresi Linear Berganda Variabel
Koefisien
t Hitung
Signifikansi
Intercep
-3.892.529
-3,228
0,002
205.218,6
1,57
0,121
341.760,5
5,361
0,000
45.475,430
2,770
0,007
Tanggungan Rumah Tangga Lama Pendidikan Tangga
Kepala
Rumah
Umur Kepala Rumah Tangga R2 = 0,325
; F hit = 12,207
SE = 1.845.486,90 ; Sig F = 0,000 Sumber : Data di Olah dari Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil tersebut, maka analisis tentang model regresi linear berganda adalah sebagai berikut : 1. Persamaan regresi linear berganda nya Y = -3.892.529 + 205.218,6 T + 341.760,5 P + 45.475,430 U
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
2. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,325 yang berarti sebesar 32,5 persen variasi dari pengeluaran rumah tangga dapat dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel tanggungan rumah tangga, lama pendidikan kepala rumah tangga dan umur kepala rumah tangga dalam model, sedangkan sisanya sebesar 67,5 persen lagi dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya diluar model tersebut. 3. Uji F, dari hasil yang diperoleh F hit sebesar 12,207 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas sebesar 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi pengeluaran rumah tangga, atau dengan kata lain ketiga variabel input tersebut secara bersama-sama signifikan mempengaruhi pengeluaran rumah tangga. 4. Uji t, dari hasil yang diperoleh untuk variabel lama pendidikan kepala rumah tangga dan umur kepala rumah tangga masing-masing mempunyai angka sig (0,000) < 0,05 dan sig (0,007) < 0.05.
Hal ini menyatakan bahwa secara
individu, variabel lama pendidikan kepala rumah tangga dan umur kepala rumah tangga signifikan mempengaruhi pengeluaran rumah tangga pada daerah pantai. Sedangkan variabel tanggungan anggota rumah tangga mempunyai angka signifikansi 0,121 < 0,05.
Ini berarti variabel tersebut secara individu tidak
nyata mempengaruhi pengeluaran rumah tangga pada daerah pantai. Kenyataan ini mungkin terjadi karena memang berdasarkan analisis diatas, daerah pantai mempunyai ketimpangan pendapatan rumah tangga dengan kategori sedang (distribusi pendapatan yang relatif tidak merata), dimana rumah tangga yang mempunyai tanggungan sedikit belum tentu mempunyai pengeluaran yang sedikit
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
dan sebaliknya.
Ada rumah tangga yang mempunyai tanggungan sedikit,
pengeluaran nya lebih besar, dan sebaliknya ada rumah tangga yang mempunyai tanggungan banyak, tetapi pengeluarannya lebih sedikit. Santoso dalam Purba (2008), mengemukakan bahwa untuk
mendeteksi
adanya heterokedastisitas ditentukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Berdasarkan grafik pada Lampiran 14, menunjukkan bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar secara acak yang bermakna tidak ada heteroskedastisitas (kesalahan pengganggu yang tidak homogen). Tabel 4.21 Hasil Uji Asumsi Regresi No. Variabel Nilai VIF 1. Tanggungan Rumah Tangga 1,054 2. Lama Pendidikan Kepala Rumah Tangga 1,097 3. Umur Kepala Rumah Tangga 1,078 4. DW = 0,658
Toleransi 0,949 0,912 0,928
DW hitung sebesar 0,658 tidak berada diantara angka DW dibawah -2 atau diatas +2, pada tingkat kepercayaan 95 persen, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada model ini, baik positif maupun negatif.
Dengan kata lain
tidak ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada suatu pengamatan dengan pengamatan lainnya. Nilai VIF (Varians Inflation Factor) dan tolerance berguna untuk mendeteksi adanya multikolinearitas antar variabel independent. Dengan pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF disekitar angka 1 dan mempunyai toleransi mendekati angka 1 (Santoso dalam Purba, 2008) maka
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
dapat disimpulkan model regresi tersebut tidak mengalami problem multikolinearitas baik dilihat dari tolerance maupun VIF. Keputusan terhadap hipotesis ke 3 yang mengatakan bahwa variabel tanggungan rumah tangga, pendidikan kepala rumah tangga, dan umur kepala rumah tangga secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengeluaran rumah tangga pada daerah pantai adalah diterima.
Namun apabila di
uji secara parsial, ternyata dari ketiga faktor sosial yang di teliti, hanya faktor sosial lama sekolah kepala rumah tangga dan umur kepala rumah tangga saja yang berpengaruh signifikan terhadap pengeluaran rumah tangga pada daerah pantai di Kabupaten Deli Serdang.
Sedangkan faktor tanggungan rumah tangga tidak
signifikan mempengaruhi pengeluaran rumah tangga secara parsial pada daerah pantai.
Hal ini terjadi karena memang hasil analisis di atas menyatakan daerah
pantai mempunyai ketimpangan pendapatan rumah tangga yang masih tergolong kategori sedang (distribusi pendapatan yang relatif tidak merata), ini berarti rumah tangga yang mempunyai tanggungan sedikit belum tentu mempunyai pengeluaran yang sedikit dan sebaliknya.
Ada rumah tangga yang mempunyai tanggungan
sedikit, pengeluaran nya lebih besar, dan sebaliknya ada rumah tangga yang mempunyai tanggungan banyak, tetapi pengeluarannya lebih sedikit. Melihat data yang ada, sarana dan prasarana pendidikan secara umum sudah di anggap memadai menurut jenjang pendidikan pada wilayah pantai di Kabupaten Deli Serdang, tetapi persoalannya bukan pada sarana dan prasarana, melainkan kemauan warga tersebut untuk bersekolah lebih lama lagi dari sekarang ini khusus
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
nya pada 40 % kelompok rumah tangga bawah, karena menurut penelitian ini kepala rumah tangga nya hanya mengikuti pendidikan selama 7,22 tahun saja, sementara secara rata-rata kepala rumahtangga pada daerah pantai mengikuti pendidikan selama 8,74 tahun (Tabel 4.22). Tabel 4.22 Deskripsi Pendapatan per Kapita per Bulan dan Rata-rata Lama Sekolah Kepala Rumah tangga Menurut Kelompok Wilayah No. Kelompok Pendapatan per Rata-rata Lama Sekolah Kepala Wilayah Kapita per Bulan Rumah tangga (Tahun) (Rp) 1. Daerah Pantai 475.120 8,74 - 40 % Kelompok 204.899 7,22 Bawah 2. Dataran Rendah 352.369 9,02 3. Dataran Tinggi 295.584 7,85 Pegunungan 4. Deli Serdang 381.382 8,71 Sumber : Data di Olah dari Hasil Penelitian
Tabel 4.22 juga memberikan gambaran secara deskripsi, meski daerah pantai mempunyai ketimpangan pendapatan rumah tangga tergolong kategori sedang (Distribusi pendapatan yang relatif tidak merata) bila dibandingkan dengan ketimpangan pendapatan rumah tangga dataran rendah dan dataran tinggi pegunungan yang tergolong kategori rendah (Distribusi pendapatan yang relatif merata), namun pengeluaran per kapita per bulan penduduk nya tergolong tinggi bila dibandingkan dengan pengeluaran per kapita per bulan dataran rendah maupun dataran tinggi pegunungan, bahkan melebihi pengeluaran per kapita per bulan penduduk Kabupaten Deli Serdang secara umum.
Sementara itu, untuk dataran tinggi pegunungan, meski
ketimpangan pendapatan rumah tangga nya tergolong kategori rendah (Distribusi
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
pendapatan yang relatif merata), namun pengeluaran per kapita per bulan penduduk nya tergolong masih rendah. Berdasarkan analisis di atas, dapat disusun matriks kategori ketimpangan pendapatan rumah tangga bila dikaitkan dengan pendapatan per kapita per bulan rumah tangga menurut tipologi wilayah di Kabupaten Deli Serdang sebagaimana Tabel 4.23. Tabel 4.23 Matriks Kategori Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga dengan Kategori Pendapatan Per Kapita per Bulan Menurut Kelompok Wilayah Kategori Pendapatan per Kapita per Bulan Kategori Ketimpangan Rendah Sedang Tinggi Pendapatan Rumah Tangga Tinggi Pegunungan Rendah Rendah Pantai Sedang Tinggi Sumber : Data di Olah dari Hasil Penelitian
Matriks tersebut memberikan masukan bahwa di antara ketiga kelompok wilayah tersebut, persoalan yang serius ada pada kelompok dataran tinggi pegunungan dan daerah pantai bila dikaitkan dengan pengembangan wilayah tersebut. Pada daerah pantai, Distribusi pendapatan yang relatif tidak merata akan dapat memicu gejolak sosial di tengah-tengah masyarakat terutama antara masyarakat yang berpenghasilan tinggi dengan masyarakat yang berpenghasilan rendah, meskipun dari sisi ekonomi akan ber dampak positip bagi pengembangan wilayah tersebut mengingat pengeluaran per kapita per bulan penduduk nya yang tergolong tinggi akan dapat membantu roda perekonomian wilayah tersebut.
Pada dataran tinggi
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
pegunungan,
distribusi pendapatan yang relatif merata, namun pengeluaran per
kapita per bulan penduduk nya tergolong rendah, akan berdampak negatif dari sisi sosial, karena pengeluaran perkapita yang rendah merupakan cermin kemampuan riil penduduk nya secara umum yang kurang baik dalam memenuhi kebutuhan konsumsinya. Kondisi ini akan mengakibatkan daerah tersebut sulit mengembangkan roda perekonomian nya, dan dari sisi sosial akan dapat membawa kepada dampak yang tidak baik terhadap kesehatan masyarakatnya, karena masyarakat tidak akan berpikir lagi tentang kualitas makanan yang sehat bergizi, disebabkan ke tidakmampuannya dalam penyediaan dana untuk itu. Di samping hal tersebut, pada sisi sosial lainnya seperti bidang pendidikan, kondisi tersebut akan berdampak pada angka putus sekolah maupun ke engganan masyarakat nya untuk bersekolah, di karena kan tidak ada nya biaya.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan dari uraian hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, maka penelitian ini memperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Ketimpangan pendapatan rumah tangga berdasarkan pengelompok kan wilayah daerah pantai, dataran rendah, dan dataran tinggi pegunungan bervariasi. Dataran rendah dan dataran tinggi pegunungan mempunyai ketimpangan pendapatan rumah tangga tergolong kategori rendah, sementara daerah pantai mempunyai ketimpangan pendapatan rumah tangga tergolong kategori sedang. 2. Secara umum ketimpangan pendapatan rumah tangga di Kabupaten Deli Serdang tergolong kategori rendah. 3. Meskipun ketimpangan pendapatan rumah tangga di daerah pantai lebih buruk bila dibandingkan pada dataran rendah dan dataran tinggi pegunungan di Kabupaten Deli Serdang, namun pendapatan per kapita per bulan penduduk nya lebih besar bila dibandingkan dengan pendapatan per kapita per bulan penduduk pada dataran rendah dan dataran tinggi pegunungan, bahkan di atas pendapatan per kapita per bulan penduduk Kabupaten Deli Serdang secara umum. 4. Dari ketiga variabel yang di teliti, secara bersama-sama faktor tanggungan rumah tangga, pendidikan kepala rumah tangga, dan umur kepala rumah tangga signifikan mempengaruhi pendapatan rumah tangga pada daerah pantai dengan 73 Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
derajat kepercayaan 95 % dan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,325. Namun demikian jika di uji secara parsial, hanya faktor pendidikan yaitu variabel lama sekolah kepala rumah tangga dan umur kepala rumah tangga saja yang signifikan mempengaruhi pendapatan rumah tangga pada daerah pantai di antara ketiga nya, sedangkan variabel tanggungan rumah tangga tidak signifikan mempengaruhi pendapatan rumah tangga.
5.2. Saran Sehubungan dengan hasil temuan penelitian ini dapat dikemukakan beberapa implikasi kebijakan untuk disarankan dalam rangka pengembangan wilayah Kabupaten Deli Serdang pada masa mendatang, yaitu : 1. Untuk daerah pantai Kabupaten Deli Serdang, konsentrasi pembangunan yang disarankan kepada pemerintah daerah agar dapat mengatasi ketimpangan pendapatan rumah tangga pada daerah pantai, kaitannya terhadap pengembangan wilayah tersebut adalah pembangunan dari sisi aspek sosial dalam hal ini peningkatan pendidikan yaitu lama sekolah penduduk nya, khususnya pada 40 persen rumah tangga kelompok bawah, dengan cara lebih banyak lagi melakukan sosialisasi kepada warga daerah pantai tentang betapa pentingnya pendidikan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rumah tangga nya sehingga menyadarkan mereka untuk mau bersekolah lebih lama lagi dari apa yang sudah dilakukan selama ini.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
2. Untuk dataran tinggi pegunungan di Kabupaten Deli Serdang, konsentrasi pembangunan yang disarankan kepada pemerintah daerah dalam rangka peningkatan
pendapatan
rumah
tangga
nya
adalah
untuk
melakukan
pengembangan dataran tinggi pegunungan dari sisi aspek biogeofisik, aspek lokasi dan aspek lingkungan sekaligus berjalan.
Dari sisi aspek biogeofisik,
pemerintah daerah diharapkan dapat menggali dan memberdayakan sumber daya hayati maupun sumber daya nirhayati yang ada pada wilayah dataran tinggi pegunungan, serta memaksimalkan jasa-jasa maupun peningkatan sarana dan prasarana yang ada di wilayah tersebut.
Dari sisi aspek lokasi, diharapkan
pemerintah daerah melakukan suatu studi keterkaitan antar wilayah yang satu dengan lainnya pada wilayah dataran tinggi pegunungan, maupun dengan wilayah lain nya di luar dataran tinggi pegunungan, sehingga nanti nya diperoleh suatu kesimpulan keterkaitan antara wilayah yang satu dengan lainnya yang berhubungan dengan sarana produksi, pengelolaan maupun pemasaran hasilhasilnya, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat dan berdampak pada kemajuan wilayah tersebut.
Dari sisi aspek
lingkungan, sudah barang tentu di dalam melaksanakan ke dua aspek di atas dalam pengembangan wilayah tersebut, harus memperhatikan aspek lingkungan nya. Harus ada kajian mengenai bagaimana proses produksi mengambil input apakah merusak atau tidak terhadap lingkungan setempat. 3. Untuk dataran rendah di Kabupaten Deli Serdang, disarankan melakukan peningkatan pendapatan rumah tangga melalui penciptaan lapangan kerja baru,
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
investasi di bidang infrastruktur, sarana prasarana dan peningkatan pada sektor riil. 4. Untuk Kabupaten Deli Serdang secara umum, disarankan melakukan peningkatan pendapatan rumah tangga melalui penciptaan lapangan kerja baru, investasi di bidang infrastruktur, sarana prasarana dan peningkatan pada sektor riil. 5. Kepada peneliti yang ingin mengetahui tentang kemiskinan dan ketimpangan pendapatan rumah tangga menurut daerah pantai, dataran rendah, dan dataran tinggi pegunungan di Kabupaten Deli Serdang lebih mendalam, disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA Arief, Sritua. 1993. Metodologi Penelitian Ekonomi. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Azis, Iwan Jaya. 1994. Ilmu Ekonomi Regional dan Beberapa Aplikasinya di Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Badan Pusat Statistik. 2007. Deli Serdang dalam Angka 2006. Penerbit BPS Deli Serdang, Lubuk Pakam. _________________. 2007. PDRB Kabupaten Deli Serdang Tahun 2000-2006. Penerbit BPS Deli Serdang, Lubuk Pakam. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. 1995. Monografi Kabupaten Deli Serdang 1994. Penerbit Bappeda Deli Serdang, Lubuk Pakam. Harahap, Syarifullah. 1998. Analisis Distribusi Pendapatan Masyarakat pada Wilayah Pembangunan di Kabupaten Asahan. Tesis PWD-USU Medan, tidak diterbitkan. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen. Penerbit BPFE, Yogyakarta. Jhingan. 2004. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. PT Raja Grafindo Persada, Jakata. Kuncoro, Mudrajat. 2003. Erlangga, Jakarta.
Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi.
Penerbit
________________. 2004. Metode Kuantitatif : Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan ekonomi. Penerbit : Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN, Yogyakarta. ________________. 2004. Otonomi & Pembangunan Daerah. Penerbit Erlangga, Jakarta. Lumbanraja, Prihatin. 1997. Analisis Distribusi Pendapatan Nelayan dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya di Kotamadya Sibolga. Tesis PWD-USU Medan, tidak diterbitkan.
77 Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Meirnasari. 2007. Analisis Ketimpangan Pertumbuhan Ekonomi Antar Berbagai Daerah di Propinsi Sumatera Utara. Tesis PWD-USU Medan, tidak diterbitkan. Murni, Asfia. 2006. Ekonomika Makro. PT.Refika Aditama, Bandung. Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta. Purba, Soni Sagita. 2008. Peran Industri Batu Bata terhadap Pendapatan Masyarakat dan Pengembangan Wilayah (Studi Kasus) di Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang. Tesis PWD-USU Medan, tidak diterbitkan. Sarwono, Jonathan. 2006. Panduan Cepat dan Mudah SPSS 14. Penerbit C.V. Andi Offset, Yogyakarta. Siagian, Dergibson dan Sugiarto. 2006. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Penerbit PT Gramedi Pustaka Utama, Jakarta. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1993. Metode Penelitian Survei. LP3ES, Jakarta. Silaen,
Pardamean. 1999. Analisis Distribusi Pendapatan Perwilayahan Pembangunan dan Titik Pertumbuhan di Kabupaten Dati II Simalungun. Tesis PWD-USU Medan, tidak diterbitkan.
Sinaga, Samuel Pardamean. 2006. Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Terhadap Produk Domestik Regional Bruto dalam Pengembangan Wilayah Deli Serdang. Tesis PWD-USU Medan, tidak diterbitkan. Sirojuzilam. 2005. Beberapa Aspek Pembangunan Regional. ISEI Bandung. _________. 2008. Analisis Ketimpangan Ekonomi Wilayah Barat dan Wilayah Timur Provinsi Sumatera Utara dan Kaitannya dengan Perencanaan Wilayah. Disertasi Perencanaan Wilayah -USU Medan, tidak diterbitkan. _________. 2005. Regional Planning and Development (Kasus Medan). Jurnal Wahana Hijau Volume 1, Nomor 1, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. Sulaiman, Wahid. 2005. Contoh Kasus dan Pemecahannya dengan SPSS. Penerbit C.V. Andi Offset, Yogyakarta.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
_________. 2005. Analisis Regresi Menggunakan SPSS. Contoh Kasus dan Pemecahannya, Penerbit C.V. Andi Offset, Yogyakarta. Sutrisno. 2007. Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian. Penerbit C.V. Andi Offset, Yogyakarta. Sukirno, Sadono. 1985. Ekonomi Pembangunan : Proses, Masalah, dan Dasar Kebijakan. Fakultas Ekonomi UI dengan Bima Grafika, Jakarta. Supriana, Tavi. 2008. Ekonomi Makro. USU Press, Medan. Todaro, Michael dan Stephen C. Smith.. 2004. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Penerbit Erlangga, Jakarta. Tim Redaksi Fokus Media. 2006. Undang-Undang Otonomi Daerah. Penerbit Fokus Media. Wibowo, Rudi dan Soetriono. 2004. Konsep, Teori, dan Landasan Analisis Wilayah. Bayumedia Publishing. Wasistiono, Sadu. Bandung.
2006. Prospek Pengembangan Desa.
Penerbit Fokus Media,
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 1. Kuesioner Pengumpulan Data
KUESIONER PENGUMPULAN DATA Pengeluaran Konsumsi Makanan dan Non Makanan Rumah Tangga di Kabupaten Deli Serdang
I. PENGENALAN TEMPAT 1. Kelompok Wilayah
……………………………………..
2. Kecamatan
..........................................................
3. Desa/kel.
..........................................................
4. Nomor Blok Survei
..........................................................
5. Nomor Urut Rumah Tangga
..........................................................
II. KETERANGAN UMUM RUMAH TANGGA 1. Nama Kepala Rumah Tangga
……………………………………..
2. Umur Kepala Rumah Tangga
..........................................................
3. Pendidikan Kepala Rumah Tangga
..........................................................
4. Jumlah Anggota Rumah Tangga
..........................................................
80 Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 1. Lanjutan III.A. PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KEBUTUHAN MAKANAN SELAMA SEMINGGU TERAKHIR (Berasal Dari Pembelian, Produksi Sendiri, dan Pemberian) 1. Padi-Padian
Rp…..…………………….
2. Umbi-Umbian
Rp……..………………….
3. Ikan/Udang/Cumi/Kerang
Rp. ……………………….
4. Daging
Rp. ……………………….
5. Telur dan Susu
Rp.…………….………….
6. Sayur-Sayuran
Rp......…………………….
7. Kacang-Kacangan
Rp. ..…..………………….
8. Buah-Buahan
Rp. ……………………….
9. Minyak dan Lemak
Rp. ……………………….
10. Bahan Minuman
Rp. ……………………….
11. Bumbu-Bumbuan
Rp. ..…..………………….
12. Konsumsi Lainnya
Rp. ……………………….
13. Makanan dan Minuman Jadi
Rp. ……………………….
14. Tembakau dan Sirih
Rp. ……………………….
15. Jumlah Pengeluaran Makanan (Rincian 1 s/d 14)
Rp. ....…………………….
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 1. Lanjutan III.B. PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KEBUTUHAN BUKAN MAKANAN SELAMA 12 BULAN TERAKHIR (Berasal Dari Pembelian, Produksi Sendiri, dan Pemberian) 1. Perumahan dan Fasilitas Rumahtangga a. Sewa, kontrak, perkiraan sewa rumah
Rp.......................................
b. Pemeliharaan rumah dan perbaikan ringan
Rp.......................................
c. Rekening listrik, air, gas, minyak tanah, kayu bakar, dll
Rp.......................................
d. Rekening telepon rumah, pulsa HP, telepom umum, wartel, benda pos, dll
Rp.......................................
2. Aneka Barang dan Jasa a. Sabun madi/cuci, kosmetik, perawatan rambut/muka, tissue, dll.
Rp.......................................
b. Biaya kesehatan (rumahsakit, puskesmas, dokter praktek, dukun, obat-obatan, dll).
Rp.......................................
c. Biaya pendidikan (uang pangkal, SPP, POMG/BP3, uang pangkal/daftar ulang, pramuka, kursus, dll).
Rp.......................................
d. Transportasi, pengangkutan, bensin, solar, minyak pelumas.
Rp.......................................
e. Jasa lainnya (gaji sopir, pembantu rumahtangga, hotel, dll).
Rp.......................................
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 1. Lanjutan III.B. PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KEBUTUHAN BUKAN MAKANAN SELAMA 12 BULAN TERAKHIR (Berasal Dari Pembelian, Produksi Sendiri, dan Pemberian) 3. Pakaian, Alas Kaki, dan Tutup Kepala (pakaian jadi, bahan pakaian, sepatu, dll).
Rp.......................................
4. Barang Tahan Lama (alat rumahtangga, perkakas, alat dapur, alat hiburan/elektronik, alat olahraga, dll).
Rp.......................................
5. Pajak, Pungutan, dan Asuransi a. Pajak (PBB, pajak kenderaan)
Rp.......................................
b. Pungutan/restribusi
Rp.......................................
c. Asuransi kesehatan
Rp.......................................
d. Lainnya (Asuransi lainnya, tilang, PPh, dll).
Rp.......................................
6. Keperluan Pesta dan Upacara/Kenduri Tidak Termasuk Makanan (perkawinan, dll)
Rp.......................................
7. Jumlah Pengeluaran Bukan Makanan (Rincian 1 s/d 6)
Rp ..………………………
8. Rata-rata Pengeluaran Makanan Sebulan (Rincian 15 * 30/7)
Rp…...……...…………….
9. Rata-rata Pengeluaran Bukan Makanan Sebulan (Rincian 7/12)
Rp. .………...…………….
10.Rata-rata Pengeluaran Makanan dan Bukan Makanan Sebulan (Rincian 8 + Rincian 9)
Rp...………...…………….
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 2. Data Pendapatan per Bulan, Tanggungan, Pendidikan, dan Umur 80 Rumah Tangga Daerah Pantai Pendapatan Tanggungan Pendidikan Umur Nomor Per- Bulan (Rp) (Jiwa) (Tahun) (Tahun) 1 4301190 2 9 60 2 7142618 4 12 41 3 9123451 7 12 62 4 5426250 2 12 49 5 5078928 4 12 52 6 8237190 6 16 55 7 5532737 4 16 46 8 7878047 7 12 41 9 5727737 5 9 59 10 5142380 4 12 60 11 6204120 5 12 52 12 5827380 3 9 30 13 6808809 5 9 54 14 7952678 6 12 50 15 5063714 5 16 43 16 4094451 3 4 53 17 787287 4 9 49 18 1029083 5 5 53 19 377892 4 12 29 20 823268 3 5 50 21 859761 5 9 32 22 1176614 6 11 40 23 348261 2 5 75 24 502714 3 9 27 25 756844 4 11 33 26 1246416 7 9 47 27 1145511 4 9 38 28 435833 2 4 87 29 1204951 5 5 67 30 1386790 4 12 50 31 702857 4 6 42 32 1033297 5 5 49 33 1257310 5 2 44 34 1016368 4 12 37 35 603821 3 12 27
84
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
2. Lanjutan 784344 1854810 1533394 1216190 979083 1847560 907928 1139107 504214 379737 1477326 1367880 1891024 1168380 3338179 1819917 1676071 761429 1026309 1326547 893690 530000 1676428 1143808 1890761 1819285 1299524 999762 820714 951571 967429 1075703 590690 923429 929631 945214 1173214
5 7 3 4 3 4 4 4 3 1 5 5 5 6 9 5 4 3 6 10 5 2 7 5 7 5 4 5 4 3 7 5 3 5 4 3 4
11 13 12 6 12 17 9 9 6 4 9 6 12 12 12 6 9 9 6 6 9 6 12 9 12 12 6 6 6 5 6 8 5 4 6 3 6
34 45 49 33 30 40 45 47 25 80 64 54 44 41 46 50 36 28 46 52 39 58 41 48 52 41 43 42 73 70 45 38 55 38 31 41 29
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 2. Lanjutan 73 831357 2 74 1337547 4 75 891119 3 76 1006131 8 77 1604143 5 78 1222333 4 79 485060 3 80 880631 4 Jumlah 170125161 358 Rata-rata 475210 4.48 Sumber : Data Hasil Penelitian
6 12 9 3 8 6 6 6 699 8.74
70 31 44 42 35 36 75 31 3720 46.50
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 3. Lembar Kerja Pengelompokkan Pendapatan Berdasarkan Desil dan Kriteria Bank Dunia pada Daerah Pantai. 348261 377892 379737 435833 485060 502714 504214 530000 3563711 2.09 590690 603821 702857 756844 761429 784344 787287 820714 5807986 3.41 823268 831357 859761 880631 891119 893690 907928 923429 7011183 4.12 929631 945214 951571 967429 979083 999762 1006131 1016368 7795189 4.58 24178069 14.21 1026309 1029083 1033297 1075703
87 Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 3. Lanjutan 1139107 1143808 1145511 1168380 8761198 1173214 1176614 1204951 1216190 1222333 1246416 1257310 1299524 9796552 1326547 1337547 1367880 1386790 1477326 1533394 1604143 1676071 11709698 1676428 1819285 1819917 1847560 1854810 1890761 1891024 3338179 16137964 4094451 4301190 5063714 5078928 5142380 5426250 5532737 5727737 40367387 5827380 6204120
5.15
5.76
6.88
9.49
46405412
27.28
23.73
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 3 . Lanjutan 6808809 7142618 7878047 7952678 8237190 9123451 59174293 170125161 170125161
34.78 100.00
99541680 170125161
58.51 100.00
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 4. Lembar Kerja Penghitungan Gini Rasio pada Daerah Pantai % % % % {[Pi - P(i-1)] RuKumuPenKumulatif * mahlatif dapatan Penda[Qi+Q(i-1)]} Tang- Rumahpatan / 10000 ga Tangga (pi) (Pi) (qi) (Qi) Q(i-1) Qi + Q(i-1) 10 10 2.1 2.1 0.0021 2.10 10 20 3.41 5.51 2.1 7.61 0.00761 10 30 4.12 9.63 5.51 15.14 0.01514 10 40 4.58 14.21 9.63 23.84 0.02384 10 50 5.15 19.36 14.21 33.57 0.03357 10 60 5.76 25.12 19.36 44.48 0.04448 10 70 6.88 32.00 25.12 57.12 0.05712 10 80 9.49 41.49 32.00 73.49 0.07349 10 90 23.73 65.22 41.49 106.71 0.10671 10 100 34.78 100.00 65.22 165.22 0.16522 100 100.00 0.52928
GR
= 0.47072
90 Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 5. Data Pendapatan per Bulan, Tanggungan, Pendidikan, dan Umur 128 Rumah Tangga Dataran Rendah Pendapatan Tanggungan Pendidikan Umur Nomor Per Bulan (Rp) (Jiwa) (Tahun) (Tahun) 1 2235083 7 12 48 2 1760000 4 12 27 3 2602750 7 12 50 4 1143392 3 17 37 5 1904701 5 12 69 6 835400 3 12 23 7 1128380 4 9 32 8 1378700 5 9 30 9 1053826 3 12 38 10 1031300 4 12 41 11 1761892 4 9 34 12 1115058 2 12 69 13 576333 1 6 78 14 1722100 5 4 57 15 755487 2 12 55 16 2036916 7 6 48 17 1484430 5 12 31 18 897500 2 4 62 19 890297 2 12 74 20 1519262 5 9 43 21 765547 2 9 48 22 3551167 6 5 50 23 2093889 5 12 59 24 811176 3 12 30 25 1660496 4 9 65 26 856060 2 12 42 27 1539486 3 12 50 28 1365524 4 6 57 29 1464690 3 6 70 30 5983571 5 12 50 31 831536 3 12 51 32 1077950 2 6 58 33 1565000 5 6 36 34 829536 6 8 39 35 796812 4 9 49
91 Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 5. Lanjutan 36 259250 37 658929 38 600571 39 777262 40 1490453 41 2638417 42 949988 43 1404346 44 2370476 45 1232929 46 1113393 47 1426200 48 712119 49 1631762 50 1059357 51 1517453 52 1454631 53 630300 54 3494876 55 2470119 56 1757119 57 829893 58 871131 59 203687 60 719167 61 819346 62 596105 63 1092140 64 2294881 65 2927143 66 2253538 67 892738 68 1972762 69 1179607 70 1269143 71 1701786 72 2373954 73 933571
1 3 2 4 4 7 4 5 5 3 4 6 2 5 4 5 8 2 5 4 5 4 3 2 4 5 4 5 5 9 5 2 5 3 4 6 5 4
3 12 5 6 6 12 12 2 6 9 4 6 6 9 6 16 16 9 17 6 6 12 9 6 9 9 9 6 12 6 9 9 12 6 6 12 12 6
56 24 66 38 62 49 36 41 55 47 35 47 69 40 34 43 47 68 38 42 44 35 61 70 36 33 34 50 45 47 50 27 37 58 35 38 28 44
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 5. Lanjutan 74 1691310 75 2425190 76 1517000 77 2294512 78 1373190 79 2094571 80 1081226 81 816628 82 2007026 83 766726 84 1413094 85 1459894 86 494011 87 1875567 88 1384618 89 2118165 90 3748823 91 946261 82 1717297 93 949750 94 926040 95 1495485 96 822187 97 1962246 98 1129821 99 2016142 100 1000511 101 2433505 102 1664310 103 1318057 104 1226671 105 1205704 106 1771723 107 2240630 108 2216985 109 958850 110 1395451
7 5 8 3 5 5 4 4 7 3 5 5 2 5 7 9 9 8 7 4 3 5 4 2 2 5 3 5 5 4 3 3 3 5 5 3 4
6 6 9 6 7 12 12 9 5 6 12 9 6 6 9 12 3 6 8 12 6 6 6 12 12 6 9 12 12 12 12 6 6 6 12 9 4
54 34 45 43 41 43 65 25 47 18 48 52 76 50 35 63 42 41 27 35 29 40 28 25 29 68 39 46 54 31 33 26 48 52 42 34 44
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 5. Lanjutan 111 2909117 112 1653095 113 772666 114 1051125 115 1569761 116 910163 117 1137888 118 992907 119 1255910 120 1176982 121 870774 122 1451256 123 2071310 124 947422 125 1291256 126 1560779 127 5654274 128 1551678 Jumlah 192393329 Rata-rata 352369 Sumber : Data Hasil Penelitian
6 3 3 5 4 3 8 3 4 3 2 3 3 3 5 4 3 5 546 4.27
12 12 12 12 6 12 11 11 3 6 12 6 17 6 12 12 9 9 1154 9.02
56 50 37 39 50 41 33 38 52 60 67 53 32 68 27 49 64 55 5832 45.56
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 6. Lembar Kerja Pengelompokkan Pendapatan Berdasarkan Desil dan Kriteria Bank Dunia pada Dataran Rendah 203687 259250 494011 576333 596105 600571 630300 658929 712119 719167 755487 765547 766726 7738232 4.02 772666 777262 796812 811176 816628 819346 822187 829536 829893 831536 835400 856060 870774 10669276 5.55 871131 890297 892738 897500 910163 926040
95 Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 6. Lanjutan 933571 946261 947422 949750 949988 958850 992907 12066618 1000511 1031300 1051125 1053826 1059357 1077950 1081226 1092140 1113393 1115058 1128380 1129821 12934087 1137888 1143392 1176982 1179607 1205704 1226671 1232929 1255910 1269143 1291256 1318057 1365524 1373190 16176253 1378700 1384618 1395451 1404346 1413094
6.27
6.72
43408213
22.56
8.41
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 6. Lanjutan 1426200 1451256 1454631 1459894 1464690 1484430 1490453 1495485 18703248 1517000 1517453 1519262 1539486 1551678 1560779 1565000 1569761 1631762 1653095 1660496 1664310 18950082 1691310 1701786 1717297 1722100 1757119 1760000 1761892 1771723 1875567 1904701 1962246 1972762 2007026 23605529 2016142 2036916
9.72
9.85
12.27
77435112
40.25
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 6. Lanjutan 2071310 2093889 2094571 2118165 2216985 2235083 2240630 2253538 2294512 2294881 2370476 28337098 2373954 2425190 2433505 2470119 2602750 2638417 2909117 2927143 3494876 3551167 3748823 5654274 5983571 43212906 192393329
192393329
14.73
22.46
71550004
37.19
100.00
192393329
100.00
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 7. Lembar Kerja Penghitungan Gini Rasio pada Dataran Rendah % % % % {[Pi - P(i-1)] RuKumuPenKumulatif * mahlatif dapatan Penda[Qi+Q(i-1)]} Tang- Rumahpatan / 10000 ga Tangga (pi) (Pi) (qi) (Qi) Q(i-1) Qi + Q(i-1) [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] 10 10 4.02 4.02 0.00402 4.02 10 20 5.55 9.57 4.02 13.59 0.01359 10 30 6.27 15.84 9.57 25.41 0.02541 10 40 6.72 22.56 15.84 38.40 0.0384 10 50 8.41 30.97 22.56 53.53 0.05353 10 60 9.72 40.69 30.97 71.66 0.07166 10 70 9.85 50.54 40.69 91.23 0.09123 10 80 12.27 62.81 50.54 113.35 0.11335 10 90 14.73 77.54 62.81 140.35 0.14035 10 100 22.46 100.00 77.54 177.54 0.17754 100 100.00 0.72908
GR
= 0.27092
99 Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 8. Data Pendapatan per Bulan, Tanggungan, Pendidikan, dan Umur 48 Rumah Tangga Dataran Tinggi Pegunungan Pengeluaran Tanggungan Pendidikan Umur Nomor Per Bulan (Rp) (Jiwa) (Umur) (Tahun) 1 836654 4 8 30 2 1374560 6 12 37 3 1392964 4 6 36 4 1469643 3 15 41 5 1153071 4 12 40 6 1748547 6 9 45 7 2153907 3 6 59 8 1251667 3 6 54 9 632499 2 12 25 10 1844500 5 14 37 11 1726583 5 7 51 12 946096 2 6 67 13 2721107 8 12 54 14 726369 5 8 29 15 2605893 6 12 54 16 936226 2 12 30 17 683869 2 3 72 18 1319000 6 5 36 19 647200 2 6 64 20 1462805 6 12 36 21 1401145 5 6 31 22 1816845 4 12 37 23 1159250 5 9 45 24 448286 5 5 25 25 596250 5 3 30 26 717297 3 6 50 27 1121857 5 6 31 28 932988 7 2 42 29 1099583 5 2 57 30 1512417 7 9 39 31 979940 4 6 43 32 1083179 4 1 44 33 1188100 4 3 46 34 1125000 3 6 32 35 1298714 7 6 42
100 Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 Jumlah Rata-rata Sumber :
8. Lanjutan 1696094 4 1201071 3 1556398 7 990154 4 1231283 6 389497 2 2381594 4 1286604 2 1591737 4 2267442 6 1081821 3 777926 3 620318 2 61185950 207 295584 4.31 Data Hasil Penelitian
17 12 9 12 9 5 15 4 4 12 1 6 6 377 7.85
45 45 36 35 49 74 44 72 60 52 80 63 66 2212 46.08
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 9. Lembar Kerja Pengelompokkan Pendapatan Berdasarkan Desil dan Kriteria Bank Dunia pada Dataran Tinggi Pegunungan 389497 448286 596250 620318 632499 2686850 4.39 647200 683869 717297 726369 777926 3552661 5.81 836654 932988 936226 946096 979940 4631904 7.57 990154 1081821 1083179 1099583 4254737 6.95 15126152 24.72 1121857 1125000 1153071 1159250 1188100 5747278 9.39 1201071 1231283 1251667 1286604 1298714 6269339 10.25 1319000 1374560 1392964 1401145 5487669 8.97 1462805
102 Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 9. Lanjutan 1469643 1512417 1556398 1591737 7593000 1696094 1726583 1748547 1816845 1844500 8832569 2153907 2267442 2381594 2605893 2721107 12129943 61185950
61185950
12.41
25097286
41.02
19.82
20962512
34.26
100.00
61185950
100.00
14.44
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 10. Lembar Kerja Pegunungan. % % % RuKumulatif Pendamah Rumah patan Tang- Tangga ga (pi) (Pi) (qi)
Penghitungan Gini Rasio pada Dataran Tinggi
(Qi)
Q(i-1)
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
4.39 10.20 17.77 24.72 34.11 44.36 53.33 65.74 80.18 100.00
4.39 10.20 17.77 24.72 34.11 44.36 53.33 65.74 80.18
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
4.39 5.81 7.57 6.95 9.39 10.25 8.97 12.41 14.44 19.82 100.00
% Kumulatif Pendapatan
{[Pi - P(i-1)] * [Qi+Q(i-1)]} / 10000
Qi + Q(i-1) 4.39 14.59 27.97 42.49 58.83 78.47 97.69 119.07 145.92 180.18
GR
0.00439 0.01459 0.02797 0.04249 0.05883 0.07847 0.09769 0.11907 0.14592 0.18018 0.7696
= 0.2304
104 Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 11. Data Pendapatan, Tanggungan, Pendidikan, dan Umur 256 Rumah Tangga di Kabupaten Deli Serdang Pendapatan Tanggungan Pendidikan Umur Nomor Per Bulan (Rp) (Jiwa) (Tahun) (Umur) 1 4301190 2 9 60 2 7142618 4 12 41 3 9123451 7 12 62 4 5426250 2 12 49 5 5078928 4 12 52 6 8237190 6 16 55 7 5532737 4 16 46 8 7878047 7 12 41 9 5727737 5 9 59 10 5142380 4 12 60 11 6204120 5 12 52 12 5827380 3 9 30 13 6808809 5 9 54 14 7952678 6 12 50 15 5063714 5 16 43 16 4094451 3 4 53 17 787287 4 9 49 18 1029083 5 5 53 19 377892 4 12 29 20 823268 3 5 50 21 859761 5 9 32 22 1176614 6 11 40 23 348261 2 5 75 24 502714 3 9 27 25 756844 4 11 33 26 1246416 7 9 47 27 1145511 4 9 38 28 435833 2 4 87 29 1204951 5 5 67 30 1386790 4 12 50 31 702857 4 6 42 32 1033297 5 5 49 33 1257310 5 2 44 34 1016368 4 12 37 35 603821 3 12 27 36 784344 5 11 34
105 Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 11. Lanjutan 37 1854810 38 1533394 39 1216190 40 979083 41 1847560 42 907928 43 1139107 44 504214 45 379737 46 1477326 47 1367880 48 1891024 49 1168380 50 3338179 51 1819917 52 1676071 53 761429 54 1026309 55 1326547 56 893690 57 530000 58 1676428 59 1143808 60 1890761 61 1819285 62 1299524 63 999762 64 820714 65 951571 66 967429 67 1075703 68 590690 69 923429 70 929631 71 945214 72 1173214 73 831357
7 3 4 3 4 4 4 3 1 5 5 5 6 9 5 4 3 6 10 5 2 7 5 7 5 4 5 4 3 7 5 3 5 4 3 4 2
13 12 6 12 17 9 9 6 4 9 6 12 12 12 6 9 9 6 6 9 6 12 9 12 12 6 6 6 5 6 8 5 4 6 3 6 6
45 49 33 30 40 45 47 25 80 64 54 44 41 46 50 36 28 46 52 39 58 41 48 52 41 43 42 73 70 45 38 55 38 31 41 29 70
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 11. Lanjutan 74 1337547 75 891119 76 1006131 77 1604143 78 1222333 79 485060 80 880631 81 2235083 82 1760000 83 2602750 84 1143392 85 1904701 86 835400 87 1128380 88 1378700 89 1053826 90 1031300 91 1761892 82 1115058 93 576333 94 1722100 95 755487 96 2036916 97 1484430 98 897500 99 890297 100 1519262 101 765547 102 3551167 103 2093889 104 811176 105 1660496 106 856060 107 1539486 108 1365524 109 1464690 110 5983571
4 3 8 5 4 3 4 7 4 7 3 5 3 4 5 3 4 4 2 1 5 2 7 5 2 2 5 2 6 5 3 4 2 3 4 3 5
12 9 3 8 6 6 6 12 12 12 17 12 12 9 9 12 12 9 12 6 4 12 6 12 4 12 9 9 5 12 12 9 12 12 6 6 12
31 44 42 35 36 75 31 48 27 50 37 69 23 32 30 38 41 34 69 78 57 55 48 31 62 74 43 48 50 59 30 65 42 50 57 70 50
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 11. Lanjutan 111 831536 112 1077950 113 1565000 114 829536 115 796812 116 259250 117 658929 118 600571 119 777262 120 1490453 121 2638417 122 949988 123 1404346 124 2370476 125 1232929 126 1113393 127 1426200 128 712119 129 1631762 130 1059357 131 1517453 132 1454631 133 630300 134 3494876 135 2470119 136 1757119 137 829893 138 871131 139 203687 140 719167 141 819346 142 596105 143 1092140 144 2294881 145 2927143 146 2253538 147 892738
3 2 5 6 4 1 3 2 4 4 7 4 5 5 3 4 6 2 5 4 5 8 2 5 4 5 4 3 2 4 5 4 5 5 9 5 2
12 6 6 8 9 3 12 5 6 6 12 12 2 6 9 4 6 6 9 6 16 16 9 17 6 6 12 9 6 9 9 9 6 12 6 9 9
51 58 36 39 49 56 24 66 38 62 49 36 41 55 47 35 47 69 40 34 43 47 68 38 42 44 35 61 70 36 33 34 50 45 47 50 27
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 11. Lanjutan 148 1972762 149 1179607 150 1269143 151 1701786 152 2373954 153 933571 154 1691310 155 2425190 156 1517000 157 2294512 158 1373190 159 2094571 160 1081226 161 816628 162 2007026 163 766726 164 1413094 165 1459894 166 494011 167 1875567 168 1384618 169 2118165 170 3748823 171 946261 172 1717297 173 949750 174 926040 175 1495485 176 822187 177 1962246 178 1129821 179 2016142 180 1000511 181 2433505 182 1664310 183 1318057 184 1226671
5 3 4 6 5 4 7 5 8 3 5 5 4 4 7 3 5 5 2 5 7 9 9 8 7 4 3 5 4 2 2 5 3 5 5 4 3
12 6 6 12 12 6 6 6 9 6 7 12 12 9 5 6 12 9 6 6 9 12 3 6 8 12 6 6 6 12 12 6 9 12 12 12 12
37 58 35 38 28 44 54 34 45 43 41 43 65 25 47 18 48 52 76 50 35 63 42 41 27 35 29 40 28 25 29 68 39 46 54 31 33
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 11. Lanjutan 185 1205704 186 1771723 187 2240630 188 2216985 189 958850 190 1395451 191 2909117 192 1653095 193 772666 194 1051125 195 1569761 196 910163 197 1137888 198 992907 199 1255910 200 1176982 201 870774 202 1451256 203 2071310 204 947422 205 1291256 206 1560779 207 5654274 208 1551678 209 836654 210 1374560 211 1392964 212 1469643 213 1153071 214 1748547 215 2153907 216 1251667 217 632499 218 1844500 219 1726583 220 946096 221 2721107
3 3 5 5 3 4 6 3 3 5 4 3 8 3 4 3 2 3 3 3 5 4 3 5 4 6 4 3 4 6 3 3 2 5 5 2 8
6 6 6 12 9 4 12 12 12 12 6 12 11 11 3 6 12 6 17 6 12 12 9 9 8 12 6 15 12 9 6 6 12 14 7 6 12
26 48 52 42 34 44 56 50 37 39 50 41 33 38 52 60 67 53 32 68 27 49 64 55 30 37 36 41 40 45 59 54 25 37 51 67 54
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 Jumlah Ratarata Sumber :
11. Lanjutan 726369 2605893 936226 683869 1319000 647200 1462805 1401145 1816845 1159250 448286 596250 717297 1121857 932988 1099583 1512417 979940 1083179 1188100 1125000 1298714 1696094 1201071 1556398 990154 1231283 389497 2381594 1286604 1591737 2267442 1081821 777926 620318 423704440
5 6 2 2 6 2 6 5 4 5 5 5 3 5 7 5 7 4 4 4 3 7 4 3 7 4 6 2 4 2 4 6 3 3 2 1111
8 12 12 3 5 6 12 6 12 9 5 3 6 6 2 2 9 6 1 3 6 6 17 12 9 12 9 5 15 4 4 12 1 6 6 2230
29 54 30 72 36 64 36 31 37 45 25 30 50 31 42 57 39 43 44 46 32 42 45 45 36 35 49 74 44 72 60 52 80 63 66 11764
381372 4.34 Data Hasil Penelitian
8.71
45.95
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 12. Lembar Kerja Pengelompokkan Pendapatan Berdasarkan Desil dan Kriteria Bank Dunia Data Gabungan se Kabupaten Deli Serdang 203687 259250 348261 377892 379737 389497 435833 448286 485060 494011 502714 504214 530000 576333 590690 596105 596250 600571 603821 620318 630300 632499 647200 658929 683869 702857 13498184 3.19 712119 717297 719167 726369 755487 756844
112 Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 12. Lanjutan 761429 765547 766726 772666 777262 777926 784344 787287 796812 811176 816628 819346 820714 822187 823268 829536 829893 831357 831536 835400 20448323 836654 856060 859761 870774 871131 880631 890297 891119 892738 893690 897500 907928 910163 923429 926040 929631 932988
4.83
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 12. Lanjutan 933571 936226 945214 946096 946261 947422 949750 949988 22725062 951571 958850 967429 979083 979940 990154 992907 999762 1000511 1006131 1016368 1026309 1029083 1031300 1033297 1051125 1053826 1059357 1075703 1077950 1081226 1081821 1083179 1092140 1099583 1113393 26831998 1115058 1121857 1125000 1128380
5.36
6.33
83503567
19.71
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 12. Lanjutan 1129821 1137888 1139107 1143392 1143808 1145511 1153071 1159250 1168380 1173214 1176614 1176982 1179607 1188100 1201071 1204951 1205704 1216190 1222333 1226671 1231283 1232929 30446172 1246416 1251667 1255910 1257310 1269143 1286604 1291256 1298714 1299524 1318057 1319000 1326547 1337547 1365524 1367880
7.19
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 12. Lanjutan 1373190 1374560 1378700 1384618 1386790 1392964 1395451 1401145 1404346 1413094 33395957 1426200 1451256 1454631 1459894 1462805 1464690 1469643 1477326 1484430 1490453 1495485 1512417 1517000 1517453 1519262 1533394 1539486 1551678 1556398 1560779 1565000 1569761 1591737 1604143 1631762 1653095 39560178 1660496 1664310
7.88
9.34
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 12. Lanjutan 1676071 1676428 1691310 1696094 1701786 1717297 1722100 1726583 1748547 1757119 1760000 1761892 1771723 1816845 1819285 1819917 1844500 1847560 1854810 1875567 1890761 1891024 1904701 1962246 46258972 1972762 2007026 2016142 2036916 2071310 2093889 2094571 2118165 2153907 2216985 2235083 2240630 2253538
10.92
149661279
35.32
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 12. Lanjutan 2267442 2294512 2294881 2370476 2373954 2381594 2425190 2433505 2470119 2602750 2605893 2638417 56669657 2721107 2909117 2927143 3338179 3494876 3551167 3748823 4094451 4301190 5063714 5078928 5142380 5426250 5532737 5654274 5727737 5827380 5983571 6204120 6808809 7142618 7878047 7952678 8237190 9123451 133869937 423704440
423704440
13.37
31.60
190539594
44.97
100.00
423704440
100.00
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 13. Lembar Kerja Penghitungan Gini Rasio Kabupaten Deli Serdang % % % % {[Pi - P(i-1)] RuKumuPenKumulatif * [Qi+Q(i-1)]} mahlatif dapatan Penda/ 10000 Tang- Rumahpatan ga Tangga (pi) (Pi) (qi) (Qi) Q(i-1) Qi + Q(i-1) 10 10 3.18 3.18 2.1 0.0021 10 20 4.83 8.01 3.18 11.19 0.01119 10 30 5.36 13.37 8.01 21.38 0.02138 10 40 6.33 19.70 13.37 33.07 0.03307 10 50 7.19 26.89 19.70 46.59 0.04659 10 60 7.88 34.77 26.89 61.66 0.06166 10 70 9.34 44.11 34.77 78.88 0.07888 10 80 10.92 55.03 44.11 99.14 0.09914 10 90 13.37 68.40 55.03 123.43 0.12343 10 100 31.6 100.00 68.40 168.40 0.1684 100 100.00 0.64584
GR
= 0.35416
119
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 14. Regression (Daerah Pantai)
Descriptive Statistics
Y
Mean 2126564.5125
Std. Deviation 2203463.11294
N 80
T
4.4750
1.63021
80
P
8.7375
3.41161
80
U
46.5000
13.13031
80
Correlations
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Y
T
P
U
Y
1.000
.217
.492
.117
T
.217
1.000
.200
-.151
P
.492
.200
1.000
-.248
U
.117
-.151
-.248
1.000
Y
.
.027
.000
.151
T
.027
.
.037
.090
P
.000
.037
.
.013
U
.151
.090
.013
.
Y
80
80
80
80
T
80
80
80
80
P
80
80
80
80
U
80
80
80
80
Variables Entered/Removed(b)
Model 1
Variables Entered
Variables Removed
U, T, P(a)
.
Method
Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Y
120 Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 14. Lanjutan Model Summary(b)
Model 1
R .570(a)
R Square .325
Adjusted R Square .299
Std. Error of the Estimate 1845486.90176
Model Summary(b)
Change Statistics R Square Change .325
F Change 12.207
df1 3
df2 76
Sig. F Change .000
DurbinWatson .658
a Predictors: (Constant), U, T, P b Dependent Variable : Y
ANOVA(b) Sum of Squares Regression 12472226077 0585.800 Residual 25884246474 6676.300 Total 38356472551 7262.100 a Predictors: (Constant), U, T, P b Dependent Variable: Y Model 1
df
Mean Square
F
Sig.
3
41574086923528.600
12.207
.000(a)
76
3405821904561.531
79
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 14. Lanjutan Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta 1 (Constant) -3892529 1205732 VAR00002 205218.6 130752.5 .152 VAR00003 341760.5 63745.201 .529 VAR0000445475.430 16416.527 .271
95% Confidence Interval for B Correlations Sig. Lower Bound Upper Bound Zero-order Partial .002 6293952.594 1491104.505 .121 -55197.619 465634.754 .217 .177 .000 214800.945 468720.085 .492 .524 .007 12779.082 78171.777 .117 .303
t -3.228 1.570 5.361 2.770
Part
Collinearity Statistics Tolerance VIF
.148 .505 .261
.949 .912 .928
1.054 1.097 1.078
a. Dependent Variable: VAR00001
Coefficient Correlations(a) Model 1
Correlations
Covariances
VAR00004
VAR00004 1.000
VAR00002 .107
VAR00003 .224
VAR00002
.107
1.000
-.170
VAR00003
.224
-.170
1.000
VAR00004
269502366.191
230193859.785
234878145.871
VAR00002
230193859.785
17096218035.295
-1416305130.362
VAR00003
234878145.871
-1416305130.362
4063450610.543
a Dependent Variable: VAR00001
Collinearity Diagnostics(a)
Model
Dimension
Eigenvalue
Condition Index
Variance Proportions
1
1
(Constant) 3.751
VAR00002 1.000
VAR00003 .00
VAR00004 .01
(Constant) .01
VAR00002 .00
2
.132
5.325
.01
.05
.38
.25
3
.096
6.267
.00
.76
.36
.03
13.433
.99
.18
.25
.71
4
.021 a Dependent Variable: VAR00001
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lanjutan 14. Lanjutan Residuals Statistics(a)
Predicted Value
Minimum -387098.6875
Maximum 5308099.5000
Mean 2126564.5125
Std. Deviation 1256488.27872
N 80
-2.001
2.532
.000
1.000
80
216986.141
807965.750
395468.836
118622.877
80
-477437.7500
5004646.0000
2130204.1947
1259117.06760
80
Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual
-2709731.75000
4664145.50000
.00000
1810106.87406
80
Std. Residual
-1.468
2.527
.000
.981
80
Stud. Residual
-1.543
2.634
-.001
1.006
80
-2993188.75000
5072939.50000
-3639.68222
1906738.58689
80
-1.558
2.745
.007
1.024
80
Mahal. Distance
.105
14.155
2.963
2.562
80
Cook's Distance
.000
.154
.013
.024
80
.001
.179
.038
.032
80
Deleted Residual Stud. Deleted Residual
Centered Leverage Value a Dependent Variable: Pengeluaran
Histogram
Dependent Variable: Pengeluaran 20
Frequency
15
10
5
Mean =2.52E-17 Std. Dev. =0.981 N =80
0 -2
-1
0
1
2
3
Regression Standardized Residual
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lanjutan 14. Lanjutan
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Pengeluaran
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Scatterplot
Regression Studentized Deleted (Press) Residual
Dependent Variable: Pengeluaran 3
2
1
0
-1
-2 -3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Standardized Predicted Value
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 15. Peta Kabupaten Deli Serdang
125 Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008